N AV I G A S I BISNIS T E R P E R C AYA Selasa, 21 Januari 2014 Tahun XXIX No. 9663 Terbit 28 halaman 0,44% IHSG 4.431,57 0,18% 20/1/2014 BI-27 379,83 0,88% 20/1/2014 Hang Seng 22.928,95 0,59% 20/1/2014 Nikkei 15.641,68 0,59% STI 3.128,79 20/1/2014 0,14% 20/1/2014 USD 12.110,00 0,73% 20/1/2014 Akhirul Anwar & Hedwi Prihatmoko [email protected] Kondisi Sejumlah Wilayah di Tanah Air Akibat Banjir Bisnis/Dedi Gunawan Laba Bersih Adhi Karya: Direktur Utama PT Adhi Karya Kiswodarmawan memberikan penjelasan dalam acara di Jakarta, beberapa waktu lalu. Menurut dia, pencapaian laba bersih perseroan tahun lalu berada di atas target yang ditetapkan senilai Rp402 miliar. 13 Kemenkeu Ingin Skema Subsidi BBM Efektif 2014 3 Perumnas Jajaki kerja Sama dengan Investor China 5 Dampak Erupsi Sinabung Ekspor Hortilikultura Sumut Turun 8 Return Properti dan Konstruksi Terkinclong 14 Klaim Asuransi Musibah Banjir Mulai Masuk 19 Bank Sulit Mencari Pinjaman Luar Negeri 20 Proyek Pabrik Amoniak-Urea II Milik Petroges Terganjal 21 Bolt Makin Gencar Jaring Pelanggan 23 PO Swasta Bakal Layani Bandara Halim 24 Tiga Merek Mobil Bersaing di Segmen Hatchback 28 Editor's Choice Imbal hasil surat utang negara bertenor 10 tahun diproyeksi berada di level 7%-8% pada akhir tahun ini seiring dengan adanya kekhawatiran kenaikan imbal hasil US Treasury. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjamin pada 2015 tidak akan ada lagi rumah warga yang berada di bantaran kali. Eceran: Samarinda & Pontianak Pergerakan harga dan ketersediaan pasokan bahan pokok relatif aman untuk 4 hingga 6 bulan mendatang. Manado Tidak ada gangguan terhadap 85% pasokan yang didatangkan dari Jawa Timur Aktivitas di pasar tradisional Bersehati dan Pinasungkulan telah kembali berjalan setelah tersendat akibat bencana banjir dan tanah dan Sulawesi Selatan. longsor. Harga kebutuhan pokok dan bahan pangan segar di kota tersebut melambung akibat terputusnya jalur dari sentra produksi sayur di Tomohon. Harga ikan melejit akibat gelombang pasang yang memaksa nelayan berhenti melaut. Palembang Ada anomali karena terjadi penurunan harga hortikultura sekitar 10%-15%. Makassar, Ambon, & Kupang Surabaya Pasokan relatif aman Harga relatif stabil Pemprov Jatim siap dukung distribusi. Pergerakan harga bahan pokok relatif stabil dan stok untuk pelayanan kebutuhan pangan secara normal masih mencukupi. Di Kupang, terjadi kenaikan harga sebesar 5% akibat gelombang pasang. Foto: Antara BISNIS/M. RAUSHAN JAKARTA—Kementerian Perdagangan mewaspadai turunnya pasokan beras ke Jakarta tetapi belum akan melakukan intervensi istimewa guna mengatasi kesulitan pasokan dan distribusi pangan akibat cuaca ekstrem dan bencana banjir. Wike D. Herlinda [email protected] Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menyatakan dampak banjir masih belum mencapai tahap ‘keadaan darurat’, meski telah terjadi tren kenaikan harga pangan pokok. Menurutnya, ketersediaan pasokan pangan nasional masih aman. Secara umum, pemerintah mengklaim pergerakan harga komoditas kebutuhan pokok di Jakarta dan sekitarnya masih stabil pada kisaran 1%-3% selama sepekan terakhir. Hanya saja, kelancaran pasokan beras di pasar induk Cipinang Jakarta perlu mendapat perhatian khusus. Normalnya, pasokan beras ke pasar induk Cipinang berkisar antara 2.5003.000 ton per hari. Namun, dalam beberapa hari terakhir, jumlah pasokan di pasar tersebut turun pada kisaran 2.000-2.100 ton per hari akibat gangguan distribusi karena banjir di Karawang dan Cirebon. Kemendag mencatat jumlah pasokan beras hingga awal pekan ini masih berjumlah 32.700 ton, atau cukup untuk melayani kebutuhan normal di Jakarta dan sekitarnya hingga 11-12 hari ke depan. Hingga Senin pagi, katanya, sudah masuk tambahan pasokan beras ke Cipinang sebesar 550 ton, sehingga kami perkirakan hingga Senin malam, jumlah pasokan yang masuk Pemerintah belum akan melakukan intervensi pasar. Pergerakan harga bahan pangan di Jakarta dan sekitarnya masih stabil pada kisaran 1%-3%. Kelancaran pengiriman barang antarpulau terhambat menyusul cuaca buruk dan gelombang tinggi. Rp7.000 (Pulau Jawa) Rp7.200 (Luar Jawa) Redaksi & Marketing (021) 57901023 JPY(100) 11.646,03 0,17% 20/1/2014 20/1/2014 Dua Waduk Besar Dibangun 2015 Pasokan Beras Berkurang Pasokan dan harga bahan pokok dipengaruhi bencana Sinabung. Harga hortikultura di Karo melejit hingga 30%-40% akibat terhambatnya rantai distribusi dari Medan. Kenaikan harga di Medan sekitar 7%. SGD 9.492,60 0,34% 20/1/2014 ANTISIPASI BANJIR DAMPAK BANJIR JAKARTA Medan EUR 16.390,94 dap perusahaan forwarder. “Sangat mempengaruhi terhadap kelancaran pengiriman barang,” ujarnya. Namun, Iskandar belum dapat menyampaikan berapa lama keterlambatan pengiriman barang akibat cuaca buruk dan banjir di DKI Jakarta serta Manado. Dia memaparkan perusahaan logistik dan forwarder mengalami kerutidak lebih rendah dari 2.000 ton. gian hingga puluhan juta rupiah per “Artinya, stok sampai 12 hari masih hari akibat bencana banjir yang meaman. Itu ditunjukkan dengan tidak nimpa sejumlah kota di Indonesia adanya kenaikan harga yang berarti khususnya wilayah DKI Jakarta. untuk beras,” kata Bayu ketika diteKerugian itu disebabkan memmui di kantor Kemendag, Senin bengkaknya biaya operasional pada (20/1). saat bencana banjir karena terhamPemerintah, katanya, memastikan batnya pengiriman logistik. belum ada urgensi untuk mengambil Biaya operasional itu, meliputi biaintervensi istimewa guna mengatasi ya opersional SDM yang ada di gukesulitan pasokan dan distribusi pa- dang, alat angkut dan pada proses ngan akibat cuaca ekstrim dan ben- bongkar muat. “Potential loss puluhcana banjir. yang menghempas ber- an juta per hari per perusahaan,” bagai kawasan di Tanah Air sepekan ujarnya. terakhir. Ketua Asosiasi Logistik Indonesia “Pemerintah baru akan melakukan (ALI) Zaldy Masita menyatakan intervensi ketika benar-benar cuaca buruk yang menyetidak ada pasokan. Sejauh ini babkan banjir telah mengPelayaran jumlah pasokan kebutuhan akibatkan tersendatnya logisMerugi pokok masih aman, dan ketik di sepanjang jalur PantuMiliaran Rupiah naikan harga dapat dikendalira. kan.” “Tapi sekarang sudah ber25 Yang lebih perlu diantisigerak meski masih tersenpasi, katanya, adalah apabila curah dat,” tegasnya. hujan tinggi yang menyebabkan banZaldy juga menilai banjir yang jir berlanjut hingga akhir Januari. mengepung Jakarta dan beberapa kota Imbas langsung dari cuaca buruk di Indonesia belum berdampak signifiterefleksi paling jelas pada kenaikan kan terhadap biaya operasional. harga produk laut dan hortikultura. “[Kondisi] ini karena masih bersifat “Namun, secara historis [harga sementara, kalau sudah lebih dari pangan] pada Januari memang biasa- seminggu baru akan terasa dampaknya naik karena cuaca, dan memang nya secara biaya,” jelasnya. bulan ini bukan musim panen, tetapi Namun, Zaldy menegaskan banjir musim tanam. Jadi, kenaikan [harga] di Jakarta lebih banyak mengganggu ini tidak terlalu memengaruhi infla- jadwal distribusi barang. “Dampak si,” lanjutnya. dari banjir pada pengiriman distribusi di Jabodetabek sudah terjadi keterlambatan. Rata-rata keterlambatan PENGIRIMAN TERGANGGU Sementara itu, Asosiasi Logistik mencapai 1 hari, sedangkan untuk dan Forwarder Indonesia (ALFI) me- arus barang di Pantura keterlambatan nyatakan kelancaran pengiriman 1 hari hingga 2 hari,” terangnya. barang antarpulau terhambat menyu- (Muhamad Hilman & Kahfi) sul cuaca buruk dan gelombang tinggi di berbagai perairan Indonesia. Ketua Umum ALFI Iskandar Zulkarnain mengatakan lambatnya pe ngiriman barang itu juga berdampak buruk [email protected] [email protected] [email protected] epaper.bisnis.com BOGOR—Pemerintah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Kementerian Pekerjaan Umum sepakat membangun Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi guna menahan banjir di Jabodetabekpunjur. Kesepakatan tersebut terwujud dalam kerangka rapat Forum Badan Kerja Sama Pembangunan Jakarta, Bogor, Depok Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur (Jabodetabekpunjur) yang dihadiri para kepala daerah dan perwakilan pemerintah pusat. Tampak dalam rapat itu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Bupati Bogor Rachmat Yasin, Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad, Wakil Wali Kota Bogor Diani Budiarto, Wakil Bupati Bekasi Rohim Mintareja, Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane T. Iskandar. Adapun perwakilan wali kota Tangerang dan bupati Tangerang tidak hadir. Joko Widodo dan Ahmad Heryawan meyakini waduk ini nantinya mampu mengurangi gelontoran air Sungai Ciliwung ke wilayah Jakarta saat musim hujan. Kedua gubernur berharap pembangunan kedua waduk itu dapat dimulai pada 2015. Oleh karena itu, Pemprov DKI bertanggung jawab atas pembebasan lahan Waduk Ciawi, Bogor seluas 119 ha dan Waduk Sukamahi, Depok seluas 42 ha. Proyek ini ditaksir menelan biaya tak kurang Rp1,9 triliun dan membutuhkan waktu pengerjaan sekitar 3 tahun. Dari kebutuhan dana tersebut, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan anggaran Rp1 hingga Rp1,2 triliun untuk pembebasan lahan yang totalnya mencapai luas 161 ha. “Pembebasan lahan akan dilakukan mulai tahun ini agar pembangunan fisiknya bisa dimulai tahun depan,” kata Joko Widodo, Senin (20/1). Selain pembangunan waduk, pembahasan lain yaitu pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane berbentuk terowongan sepanjang 1,2 kilometer. Secara umum sudah ada kesepakatan tetapi belum mendapat persetujuan dari Pemerintah Daerah Tangerang karena tidak hadir dalam rapat koordinasi itu. Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU Muhammad Ha san memperkirakan pembangunan waduk dan sodetan hulu Ciliwung dapat mengurangi banjir hingga 40%. Sementara itu, Wahana Lingkungan Hidup Jabar tidak sepakat dengan rencana pembangunan waduk raksasa. Selain berisiko tinggi, pembangunan waduk juga dapat mengorbankan warga sekitar untuk digusur. “Seharusnya dibangun dengan skala kecil saja, tetapi dalam jumlah banyak,” katanya kepada Bisnis. Dirut PT Brantas Abipraya Bambang E. Marsono mengatakan perusahaan itu belum pernah membangun waduk di atas kondisi geologis tanah lembek, seperti halnya Waduk Ciawi. Dengan kondisi itu, dinding waduk tidak boleh terlalu tinggi karena kekuatan tanah diragukan dapat menahan debit air yang besar. “Saya rasa pembangunan waduk itu agak aneh,” ujar Bambang. (k6/k57/Dimas Novita S./Yanita Petriella) BAHAN BAKAR NABATI PLN Gandeng Emiten CPO Surya M. Saputra [email protected] JAKARTA—Sejumlah emiten dari sektor perkebunan ambil bagian dalam upaya pemanfaatan bahan bakar nabati di dalam negeri. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) berkomitmen memasok 3.320 ton biodiesel berbahan dasar minyak sawit (processed palm oil/PPO) per tahun dalam kontrak kesepakatan dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero). Franky Widjaja, Chairman Sinar Mas, mengungkapkan besaran volume itu disepakati sebagai bagian dari uji coba tahap pertama untuk menyuplai kebutuhan PPO bagi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) Titi Kuning di Medan, Sumatra Utara. “Ini masih langkah awal. Na mun, yang terpenting dari kesepakatan ini adalah membangun ketahanan energi,” kata Franky seusai penandatanganan kontrak kerja sama dengan PLN, Se nin (20/1). Berdasarkan dengan kontrak yang telah disepakati kedua belah pihak, harga patokan (benchmark) untuk pembelian PPO sebesar 91,37% dari Mean of Platts Singapore (MOPS) crude oil, atau masih di bawah harga pembelian minyak mentah. Negosiasi harga diakui berlangsung alot karena sejumlah pertimbangan seperti potensi @bisniscom pergerakan harga CPO dan kesetaraan volume antara bahan bakar solar dan substitusinya berupa PPO. Sebagai perbandingan, 1 liter PPO setara dengan 0,8 liter solar. Selain Sinar Mas Agro, emiten lainnya yang juga ikut ambil bagian dalam kontrak jual-beli PPO dengan PLN yakni PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. (CEKA), serta PT Wilmar Nabati, salah satu entitas di bawah bendera Wilmar Group. Sinar Mas dan Wilmar memang dikenal sebagai pengelola kebun kelapa sawit terbesar di Indonesia. Dari ketiga perusahaan itu, PLN menargetkan pasokan PPO sebanyak 6.000 ton untuk persediaan selama 1 tahun ke depan. Setidaknya ada empat perusahaan yang tengah didekati dengan anggaran investasi mencapai US$8 miliar. PLN juga menggandeng PT BW Plantation Tbk. (BWPT) selaku konsultan. “Kami juga mengajak PT Astra Agro Lestari Tbk. [AALI], yang saat ini masih dalam proses. Tidak perlu disebutkan satu per satu nama perusahaannya, nanti takutnya malah menciptakan rumor pasar,” ujar Nur Pamudji, Dirut PLN. Nilai kontrak PLN dengan tiga perusahaan itu berkisar Rp63 miliar dalam 1 tahun. PLN juga berencana melakukan lelang penggunaan BBN di beberapa wilayah a.l. Kalbar, Kaltim, Kalteng, dan Sulsel. (Inda Marlina) bisnis.com www.bisnis.com