Perspektif Islam dalam kegawat daruratan Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK BIOHUKI Etika kedokteran • Etika Kedokteran pada dasarnya berbicara mengenai hubungan antara dokter dengan pasien, “Bagaimanakah hubungan itu harus diatur sedemikian rupa sehingga menguntungkan kedua belah pihak.” • Dalam etika kedokteran, hubungan antara dokter dan pasien dirumuskan dalam hak dan kewajiban masingmasing pihak. • Masding-masing pihak juga ditentukan bagaimanakah harus bersikab agar relasi theraputik ini bisa berjalan dengan baik dan bermartabat. Bioetika • Ketika dunia semakin maju, ternyata semakin disadari bahwa relasi therapeutik ini menyangkut bidangbidang lain (psikologi, keuangan, sosial budaya, agama dan sebagainya), sebab si sakit ternyata bisa disebabkan oleh beberapa faktor dan penyelesaian penyakit ini juga menyangkut berbagai macam faktor. • Semakin disadari bahwa etika medis sendiri (yang hanya mengatur relasi antara dokter dengan pasien) dipandang tidak mencukupi untuk menjawabkebutuhan itu. • Dari sini lahirlah Bioetika yang cakupannya lebih luas dari etika kedokteran bioetika • Jadi, Bioetika adalah: • Jembatan yang menghubungan ilmu-ilmu kemanusiaan dengan filsafat • Kelahirannya didorong adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa menyingkirkan manusia sebagai pusat perkembangannya • Tempat bertemunya bersama antara pelbagai ilmu pengetahuan untuk membicarakan manusia, agar manusia bisa survive sampai dengan masa datang. • Dari kelahirannya, bioetika itu bersifat multi disiplin dan transdisiplin • Yang menjadi obyek adalah manusia beserta alam semesta bioetika • Bioetika termasuk pada bagian filsafat, khususnya filsafet terapan, yakni etika. • Bukan sembarang etika, bioetika adalah cabang etika yang berbicara mengenai hidup manusia dengan dunia alam semesta. • Maka bioetika adalah etika terapan. • Di sinilah perlunya pendasaran etika, sebagai cabang ilmu filsafat Definisi • Etika adalah cabang ilmu filsafat yang ingin memberikan pertanggungjawaban rasional atas perbuatan. • Etik: Kumpulan azas Kode Etik Kedokteran • Etiket(Perancis étiquette): Label, keterangan isi kemasan bungkusan, Pola (code of behavior) tingkah laku sosial yang diharapkan oleh masyarakat tertentu • Sopan santun: Pola tingkah laku hasil konstruksi masyarakat budaya tertentu Apa itu Etika? • Kata etika berasal dari kata dalam bahasa Yunani “ēthos”yang berarti watak, karakter. Makna yang sama juga dipunyai oleh sebuah kata dalam bahasa Latin “mos, moris” artinya “tabiat” .Dari kata ini kemudian lahir kata moral. • Oleh karena itu, secara etimologis (dari asal-usul katanya) antara etika dan moral itu sinonim dan tidak ada perbedaan arti dan oleh karena itu kedua kata itu bisa dipakai secara bergantian tanpa merubah arti untuk menerangkan ilmu atau filsafat mengenai tindakan manusiawi. Apa itu Etika? • Hanya saja dalam perkembangan selanjutnya, khususnya di lingkungan yang berbahasa Anglo-Saxon, kedua kata itu sering dibedakan. • Kata “etika” dipakai dalam pendekatannya yang lebih mendasarkan diri pada akal budi sedangkan • Kata “moral” dipakai dalam kaitannya dengan pendekatan otoritas-wahyu kitab suci (keagamaan) sehingga ada orang yang menyebut moral sebagai etika teologi. • Ada juga orang yang membedakannya: istilah moral dipakai untuk menerangkan baik buruknya manusia sebagai manusia secara keseluruhan sedangkan istilah etika untuk menerangkan pemikiran sistematis tentang moralitas. Etika ≠ moral • Etika # ajaran moral • Ajaran Moral = ajaran , wejangan, khotbah, kumpulan peraturan dan ketetapan tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar menjadi manusia baik. • Sumber langsung: kedudukan/kewenangan, misal orang tua, guru, pemuka masyarakat/agamawan dan tulisan bijak • Sumber dasar ajaran : agama, tradisi, adatistiadat, ideologi tertentu. Manfaat etika • Etika perlu? Semua orang perlu bermoral tetapi tidak semua orang perlu ber-etika (=berfikir kritis-sistematis tentang moralitas). • Etika diperlukan oleh/dalam: • Satu:Dunia pluralistik yang menawarkan macam-macam moralitas yang berbeda-beda. Mana yang harus saya ikuti? • Dua: Dunia transformatif segala bidang yang juga menyangkut modernisasi dan globalisasi dalam segala bidang, terutama yg berhubungan dg individualisme, sekularisme, materialisme, rasionalisme dll. Ini membuat banyak orang bingung. Etika membantu agar kita tidak kehilangan orientasi: memilih mana yang bisa berubah dan mana yang tidak sehingga kita mengambil sikab yang bertanggung jawab. Manfaat etika • Tiga: Dalam transformasi budaya itu ada orang yang “memancing di air keruh” dengan menawarkan berbagai macam ideologi. Etika berperan untuk mengkritisi secara obyektif ideologi itu sehingga tidak mudah terpancing baik untuk memeluknya 100% ataupun menolaknya dengan demikian kita tidak naif atau menjadi extrim. • Empat:Kaum agamawan memerlukan etika. Agamawan mendapatkan tempat berpijak dalam iman kepercayaan mereka, di lain pihak ingin berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat yang sedang berubah. Iman kepercayaan tidak lagi berdasar pd wishful thingking tetapi ada dasar berpijak ilmiahnya. Etika dan agama • Etika tidak mengganti agama atau bertentangan dengan agama tetapi diperlukan oleh agama/wan dalam hal: • Pertama: Interpretasi hukum/perintah yang termuat dalam wahyu (Kitab Suci): Manusia itu terbatas kemampuannya dan oleh karena itu tidak ada jaminan 100% bahwa dia mema-hami secara tepat wahyu Allah dan oleh karena itu sering terjadi beda pendapat. Maka perlu interpretasi bersama. Di sini metode etika perlu digunakan guna mengkritisi interpretasi yang ada dan kemungkinan mencari apakah masih ada interpretasi yang lain. • Harus disadari bahwa wahyu Allah itu sempurna tetapi kemampuan manusia untuk memahaminya itu terbatas sehingga ada kemungkinan kitanya yg salah mengerti dan bukan wahyunya. Etika dan agama • Kedua: menafsirkan perkembangan jaman dalam petunjuk agama. Ada banyak perkembangan teknologi yang tidak dimuat dalam agama secara langsung, misalnya: kloning, stem sel, genetic engineering dsb. Bagaimana kita harus bersikab secara imani dan bertanggung jawab dalam masalah-masalah modern ini. • Etika adalah usaha manusia dengan akal budinya untuk memecahkan masalah hidupnya kalau dia ingin hidup baik. • Semua agama mengajarkan manusia untuk mempergunakan akal budinya dalam beriman sebab iman tidak menjadikan rasio kita tidak berguna. Justru sebaliknya! Keadaan gawat dan darurat • Darurat (emergency) adalah kejadian yang tidak disangka-sangka dan memerlukan tindakan segera. • Gawat (critical) adalah suatu keadaan yang berbahaya, genting, penting, tingkat kritis suatu penyakit. autonomy • Menghormati martabat manusia (respect for person/autonomy). • Pertama, setiap individu (pasien) harus diperlakukan sebagai manusia yang memiliki otonomi (hak untuk menentukan nasib diri sendiri), • Kedua, setiap manusia yang otonominya berkurang atau hilang perlu mendapatkan perlindungan. Berbuat baik (beneficence). • Berbuat baik (beneficence). Selain menghormati martabat manusia, dokter juga harus mengusahakan agar pasien yang dirawatnya terjaga keadaan kesehatannya (patient welfare). • Pengertian ”berbuat baik” diartikan bersikap ramah atau menolong, lebih dari sekedar memenuhi kewajiban. • General beneficence : • o melindungi & mempertahankan hak yang lain • o mencegah terjadi kerugian pada yang lain, • o menghilangkan kondisi penyebab kerugian pada yang lain, • Specific beneficence : • o menolong orang cacat, • o menyelamatkan orang dari bahaya. • ∙ Mengutamakan kepentingan pasien • ∙ Memandang pasien/keluarga/sesuatu tak hanya sejauh menguntungkan dokter/rumah sakit/pihak lain. Tidak berbuat yang merugikan (nonmaleficence). • Praktik Kedokteran haruslah memilih pengobatan yang paling kecil risikonya dan paling besar manfaatnya. • Pernyataan kuno: first, do no harm, tetap berlaku dan harus diikuti. • ∙ Sisi komplementer beneficence dari sudut pandang pasien, seperti : • ∙ Tidak boleh berbuat jahat (evil) atau membuat derita (harm) pasien. • ∙ Minimalisasi akibat buruk Keadilan (justice) • Perbedaan kedudukan sosial, tingkat ekonomi, pandangan politik, agama dan faham kepercayaan, kebangsaan dan kewarganegaraan, status perkawinan, serta perbedaan jender tidak boleh dan tidak dapat mengubah sikap dokter terhadap pasiennya. • Tidak ada pertimbangan lain selain kesehatan pasien yang menjadi perhatian utama dokter. • Treat similar cases in a similar way = justice within morality. • Memberi perlakuan sama untuk setiap orang (keadilan sebagaifairness) yakni : • a. Memberi sumbangan relatif sama terhadap kebahagiaan diukur dari kebutuhan mereka (kesamaan sumbangan sesuai kebutuhan pasien yang memerlukan/membahagiakannya) • b. Menuntut pengorbanan relatif sama, diukur dengan kemampuan mereka (kesamaan beban sesuai dengan kemampuan pasien) Prima facie • Prima Facie : dalam kondisi atau konteks tertentu, seorang dokter harus melakukan pemilihan kaidah dasar etik ter-”absah” sesuai konteksnya berdasarkan data atau situasi konkrit terabsah, (dalam bahasa fiqh ’ilat yang sesuai). prinsip etika islam • a. Hifdh Al din (memberikan perlindungan terhadap agama). Tujuan sudut pandang ini adalah memberikan atau meningkatkan harihari produktif secara optimal bagi pasienpasiennya (diciptakan manusia untuk beribadah). Prinsip etika Islam • Hifdh Al nafs (memberikan perlindungan terhadap kehidupan). Tujuannya adalah mempertahankan kehidupan serta mengoptimalkan kualitas hidup pasien dan komunitas. Nafs ini juga diartikan harga diri atau kehormatan pasien yang dirawat. • Alquran surat lIsraa’ ayat 33:”dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah, melainkan dengan suatu (alasan) yang benar.” Prinsip etika Islam • Hifdh Al nasl (memberikan perlindungan terhadap keturunan), Tujuannya adalah mempertahankan keruntutan garis keturunan dan kualitas keturunan. Perawatan antenatal, perinatal, dan post natal termasuk dalam usaha memberikan perlindungan terhadap kualitas keturunan. Perawatan infertilitas juga dalam maksud yang sama demikian juga dengan mendidik remaja agar menjadi orang tua yang berkualitas. Prinsip etika Islam • Hifdh Al aql (memberikan perlindungan terhadap akal sehat). Tujuannya adalah mengoptimalkan kualitas intelektual, kecerdasan emosional dan aspek-aspek kecerdasan lainnya bagi setiap penderita ataupun komunitas yang menjadi tanggung jawab dokter. Prinsip Etika Islam • Hifdh Al maal (memberikan perlindungan terhadap kekayaan pribadi). Tujuan sudut pandang ini adalah dokter ketika bekerja tidak saja mempertimbangkan efektifitasnya saja tetapi juga harus mempertimbangkan efi siensi atau keekonomisan suatu tindakan diagnosis atau terapi. Prinsip etika Islam • Kaidah Niat (Qaidah Niyyat). Prinsip ini meminta dokter agar berkonsultasi dengan hati nuraninya. Terdapat banyak masalah mengenai prosedur dan keputusan medis yang tidak diketahui orang awam. Prinsip Etika Islam • Kaidah Kepastian (Qaidah al yaqiin).Tidak ada yang benar-benar pasti (yaqiin) dalam ilmu kedokteran, artinya tingkat kepastian (yaqiin) dalam ilmu kedokteran tidak mencapai standar yaqiin yang diminta oleh hukum. Meskipun demikian diharapkan dokter dalam mengambil keputusan medis, mengambil keputusan dengan tingkat probabilitas terbaik dari yang ada (evidencebased medicine). Termasuk pula dalam hal diagnosis, perawatan medis didasarkan dari diagnosis yang paling mungkin. Prinsip etika Islam • Kaidah Kebiasaan (Qoidah al urf); Dalam prinsip ini, standar yang diterima secara umum, seperti standard operational procedure (SOP/Protap) untuk perawatan klinis dianggap sebagai hukum dan diperkuat oleh syari’ah Prinsip Etika Islam • Kaidah Kerugian (Qaidah al dharar) • Intervensi medis untuk menghilangkan al dharar (luka, kerugian, kehilangan hari-hari sehat) pasien. • Tidak boleh menghilangkan al dharar dengan al dharar yang sebanding. 6 prinsip bioetika islam • Keadaan darurat (membolehkan hal yang dilarang demi melestarikan kehidupan) • Menjaga dan melestarikan kehidupan • Untuk kepentingan yang lebih besar • Peluang keberhasilan • Manfaat dan mudharat • Tidak ada pilihan yang lain Manfaat dan mudharat • Keseimbangan antara kerugian vs. keuntungan. Pada situasi intervensi medis yang diusulkan memiliki efek samping, diikuti prinsip bahwa pencegahan penyakit memiliki prioritas yang lebih tinggi ketimbang keuntungan dengan nilai yang sama. Jika keuntungan memiliki kepentingan yang jauh lebih tinggi daripada kerugian, maka mendapatkan keuntungan memiliki prioritas yang lebih tinggi. Manfaat dan mudharat • Pilihan antara dua keburukan. Jika dihadapkan dengan dua situasi medis yang keduanya akan menyebabkan kerugian dan tidak ada pilihan selain memilih salah satu dari keduanya, dipilih yang kurang merugikan. Keadaan dharurat • alBaqoroh ayat 173: • Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika Disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang. dharurat • Keseimbangan antara yang dilarang vs. diperbolehkan. Dokter kadang dihadapkan dengan intervensi medis yang memiliki efek yang dilarang namun juga memiliki efek yang diperbolehkan. Petunjuk hukum adalah bahwa yang dilarang memiliki prioritas lebih tinggi untuk dikenali jika keduanya muncul bersamaan dan sebuah keputusan harus diambil. Dharurat • Kaidah al-masyaqat (Kesulitan) Kebutuhan melegalisir yang dilarang. Dalam kondisi yang menyebabkan gangguan serius pada kesehatan fisik dan mental, jika tidak segera disembuhkan, akan membahayakan jiwa pasien. Maka kondisi tersebut memberikan keringanan dalam mematuhi dan melaksanakan peraturan dan kewajiban syari’ah. • Batas-batas prinsip kesulitan: dalam melanggar syari’ah tersebut tidak melewati batas-batas yang diperlukan (secukupnya saja) • Alquran Albaqoroh ayat 185:….Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Etika kedokteran (KODEKI) menghadapi gawat darurat • Seorang dokter wajib melakukan pertolongan darurat, kecuali bila yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.(pasal 13) • Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi (pasal 2) • Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajibannya melindungi hidup insani (pasal 7d) • Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan ilmu keteramplannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut (pasal 10) • Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandiriannya. (pasal 3) KUHP • Pasal 304: barang siapa dengan sengaja menyebabkan atau membiarkan seorang dalam kesengsaraan, sedangkan ia wajib memberi kehidupan, perawatan dan pemeliharaan berdasarkan hukum yang berlaku baginya atau karena suatu perjanjian, dihukum dengan hukum penjara selama-lamanya 2 tahun 8 bulan atauu denda sebanyak-banyaknya Rp.4.500,• Pasal 306: Jika salah satu perbuatan tersebut berakibat kematian, maka bersalah dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 9 tahun.