ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R P UTUS AN Nomor 7/Pdt.G/2013/PN KRW ng DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Karawang yang memeriksa dan mengadili perkara gu perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara: A 1. HIRAM SASTRAATMADJA, bertempat tinggal di Jalan Neptunus VI No. 29 VCM Rt/Rw.009/019 Kel.Pisangan Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, selaku Kuasa Ahli Waris dari Bapak Hassan Ismail Sastraatmaja ub lik ah (Almarhum Hasan), selanjutnya disebut sebagai Penggugat I ; 2. PT. RAMBAT AGUNG, berkedudukan di Jln. Janur Hijau V. Blok IF,T/16 am Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang diwakili oleh Hiram Sastraatmadja Direktur, selanjutnya disebut sebagai Penggugat II; ep Dalam hal ini Penggugat I dan Penggugat II memberikan kuasa kepada ah k Daniel Alfredo, SH.MH, Artur Polnaja, SH., Asa Nuansa, SH dan Erik F. R Kaligis, SH., Advokat pada Kantor Hukum Alfredo Associates, beralamat di In do ne si Mega Plaza Building 2 Floor Zone B, Jln. Rasuna Said Kav. C-3 Jakarat A gu ng 12920, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 21 Januari 2013; Lawan: 1. PT. ATLASINDO UTAMA, berkedudukan di Plaza Kedoya Blok. DD No. 72 Jl. Panjang Kedoya, Jakarta Barat 11520, yang diwakili oleh Drs. Gerald Sugito G.K Direktur Utama, selanjutnya disebut sebagai Tergugat I; lik K/21 RT/RW.005/005 Kel. Kedoya Utara Kecamatan Kebon Jeruk Kota, Jakarta Barat, selanjutnya disebut sebagai Tergugat II ; 3. TIRTA PRAWIRA, bertempat tinggal di Kp. Cacaban Rt/RW 03/01 Desa ub m ah 2. Drs. GERALD SUGIANTO, bertempat tinggal di Jln. Surya Barat Blok Cintalanggeng, Kecamatan Tegalwaru Kab. Karawang, selanjutnya ep ka disebut sebagai Tergugat III ; Dalam hal ini Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III memberikan kuasa R ah kepada Asep Agustian, SH. MH., Iryanto, SH., dan Agus Supriadi, SH., ng M beralamat di Komplek Ruko Galuh Mas Blok I No. 28 Karawang, Februari 2013 dan No. 079/SK/AA.AP/II/2013, tanggal 18 Maret 2013; on berdasarkan Surat Kuasa Khusus No. 077/SK/AA.AP/ II/2013, tanggal 14 es Advokat pada Kantor Advokat Asep Agustian, SH. MH., dan Rekan, A cq Kantor Badan Pertanahan Wilayah Jawa Barat cq. Badan In d gu 4. KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Pertanahanan Kabupaten Karawang, berkedudukan di Jln. Jend. A. Yani No. 68 Karawang, Jawa Barat, diwakili oleh Kepala Kantor Pertanahan, ng Kabuapaten Karawang, dalam hal ini memberikan kuasa kepada R. Koen Ircahyo Wibowo, SH., Samin, SH., Jumalianto, A.Ptnh., MM., dan Edi Munajat, Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara pada Kantor Pertanahan gu Kabupaten Karawang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 14 A Pebruari 2013, selanjutnya disebut sebagai Tergugat IV ; 5. PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT dan BANTENCO, PERUSAHAAN PERHUTANI KARAWANG, berkedudukan di Jln. Raya Rengasdengklok ub lik ah Kota Karawang, 41352, diwakili DR.Ir.Bambang Sukmananto, Msc., Direktur Utama, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Yuniar am Permadi, SH.,MH., Sutardi, SH., dan Dadang Kusmana, dari Biro Hukum dan Kepatuhan Perum Perhutani, berdasarkan Surat Kuasa Khusus ep tanggal 8 Maret 2013, selanjutnya disebut sebagai Tergugat V; ah k 6. PEMERINTAHAN KABUPATEN PERDAGANGAN, R PERINDUSTRIAN KARAWANG, DINAS PERTAMBANG- AN dan Pertambangan dan Energi, A gu ng Perdagangan, In do ne si ENERGI, diwakili oleh Ir. Hanafi,MM., Kepala Dinas Perindustrian, Kabupaten Karawang, berkedudukan di Jln. Jend. A. Yani No. 30 Karawang 41315, dalam hal ini memberikan kuasa kepada, H. Toni Mulyana, SH., Nurhayati, SH, dan Endang Sutisna,SH, Bagian Hukum pada Setda Kabupaten Karawang, Nasrun Hantatury, SH,, dan H. Amrullah, SH., Advokat yang beralamat di Jl. Pangkal Perjuangan No. 1 By Pass Karawang, berdasarkan Surat lik Tergugat VI ; selanjutnya disebut sebagai 7. PT. ADHIMIX PRESCAS INDONESIA, berkedudukan di Gedung Graha Anugerah Lt. 3 Jl. Raya Pasar Minggu 17 A, Pancoran Jakarta, 12780 ub m ah Kuasa Khusus tanggal 20 Pebruari 2013, yang diwakili oleh Surakhman, Direktur Utama, dalam hal ini memberikan ep ka kuasa kepada Prahoro Agus Sukarno, SH, Wahyu Hendriyono, S.H., M.H., dan Mada Firmansyah, S.H, Advokat dari Kantor Hukum Prahoro R ah Agus Sukarno & Rekan beralamat di Gedung Graha Anugerah Lt.4 Jalan ng M Surat Kuasa Khusus tanggal 25 Pebruari 2013, selanjutnya disebut on sebagai Tergugat VII ; es Raya Pasar Minggu no. 17A Pancoran Jakarta Selatan, berdasarkan 8. PT. ABADI MITRA KARYA UTAMA berkedudukan di Jln. Tebet Barat gu Dalam X/23 Jakarta Selatan 12810, yang diwakili oleh Robi Apriyadi, In d A Direktur, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Ega Windratno SH., ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R dan Yoga Adi Nugraha, SH., Corporate Legal pada PT. Mitra Abadi Karya Utama, beralamat di Jln. Tebet Barat Dalam X/23 Jakarta Selatan 12810, ng berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 13 Mei 2013, selanjutnya disebut sebagai Tergugat VIII ; gu 9. BADAN USAHA MILIK DESA cq PEMERINTAH DAERAH KABU PATEN KARAWANG, Desa Cinta Langgeng Kecamatan Pangkalan, Tergugat; Pengadilan Negeri tersebut; ah Setelah membaca berkas bersangkutan; perkara beserta surat-surat ub lik A Kabupaten Karawang, Jawa Barat, selanjutnya disebut sebagai Turut yang am Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara; TENTANG DUDUK PERKARA ep Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 7 Januari ah k 2013 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri pada tanggal 7 Pebruari 2013 dalam R Karawang Register In do ne si Nomor 7/Pdt.G/2013/ PN.Krw, telah mengajukan gugatan Penggugat yang telah A gu ng diubah sebagai berikut : Tergugat I dan Tergugat II Telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum dengan Menggunakan Tanah Penggugat II : 1. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan eksplorasi pertambangan di atas tanah Milik Penggugat I tanpa izin dan lik milik Penggugat I berdasarkan Surat Pernyataan Penegasan Pelepasan Hak tanggal 10 Maret 2011 atas nama Sumin Bin Arin, Surat Pernyataan Penegasan Pelepasan Hak tanggal 10 Maret 2011 atas ub m ah melakukan mobilisasi hasil tambang. Padahal tanah tersebut adalah nama Mahasa, Surat Pernyataan Penegasan Pelepasan Hak tanggal ep ka 10 Maret 2011 atas nama Acih Binti Nawi dan Surat Pernyataan Penegasan Pelepasan Hak tanggal 10 Maret 2011 atas nama Udin Bin ah Saonin (Bukti P-1), yang terletak di Desa Cintalangeng, Kec. ng M menandatangani Surat Kesepakatan Bersama (“SKB”) (Bukti P-2) yang Salim Purba selaku Direktur Utama dari Penggugat II terkait In d A gu penyewaan lahan atau sebagai jalan mobilisasi hasil tambang; on pada saat itu bertindak selaku Direktur Utama dari Tergugat II dengan es R Pangkalan, Kab. Karawang. Adapun Tergugat 2 sendiri hanya pernah ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 2. Bahwa SKB berakhir pada tanggal 1 Agustus 2008 dan Tergugat II tidak pernah melakukan perpanjangan kembali kepada Penggugat II, ng tetapi justru menduduki dan kemudian Tergugat I melakukan kegiatan pertambangan hingga saat ini; 3. Bahwa Penggugat II telah mengingatkan Tergugat I dan Tergugat II gu dengan mengirimkan surat No. 042/YA&AS/III/11 tanggal 22 Maret A 2011 (Bukti P-3) yang pada intinya memberitahukan agar Tergugat I dan Tergugat II segera mengosongkan tanah yang dikuasainya tanpa hak; ub lik ah 4. Bahwa terdapat Berita Acara Pertemuan pada hari Jumat tanggal 25 Maret 2011, bertempat di Kantor Yuliandra & Associates guna am membicarakan hak atas tanah milik yang dipergunakan sebagai jalan yang terletak di Desa Cintalanggeng, Kecamatan Tegal Waru, ep Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat antara Kuasa Hukum dari ah k Penggugat II dengan Kuasa Hukum Tergugat I dan Tergugat II (Bukti R P-4).Adapun dalam pertemuan tersebut Tergugat I dan Tergugat II In do ne si mengakui adanya Surat Kesepakatan Bersama tertanggal 1 Agustus A gu ng 2006, perihal bahwa Tergugat I dan Tergugat II dan Penggugat II memberlakukan Perjanjian Sewa Menyewa Tanah,guna keperluan jalan dan mobilisasi hasil tambang. Pihak Kuasa Hukum Tergugat I dan Tergugat II juga mengakui bahwa telah membayar sewa tanah milik Penggugat hanya dari Juli 2006 sampai dengan Agusutus 2008 (Bukti P- 5)tetapi tidak memberikan solusi mengenai penyerahan kembali lik 5. Bahwa Penggugat II melalui Kuasa Hukumnya juga telah mengirim surat dengan No. 045/YA&AS/III/11 tertanggal 30 Maret 2011 kepada Tergugat III dan Turut Tergugat yang isinya memberitahukan bahwa ub m ah tanah; PENGGUGAT 2 selaku Direktur PT. Rambat Agung akan melakukan ka pemasangan pagar pada jalan yang dibangun oleh Penggugat II (Bukti ep P-6); ah 6. Bahwa di dalam surat tersebut Tergugat I dan Tergugat II mengakui M SKB 1 Agustus 2006, namun dalam faktanya tanah yang dipergunakan ng sebagai jalan tersebut masih belum dikembalikan; on 7. Bahwa hal ini membuktikan tidak ada itikat baik dari Tergugat I dan es R tanah tersebut adalah milik Penggugat II, yang disewakan berdasarkan In d A gu Tergugat II dalam mengembalikan tanah milik Penggugat II, dimana ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R perbuatan tersebut sangat merugikan Penggugat II baik secara materil maupun immaterial; ng Tergugat I dan Tergugat II Secara Melawan Hukum telah Melakukan Eksplorasi Di Atas Tanah Milik Penggugat I Tanpa Izin atau dengan gu Diadakan Perjanjian Antara Para Pihak 8. Bahwa tanah milik Penggugat I pada dasarnya disewakan kepada A Tergugat III dan Tergugat VIII berdasarkan pada Surat Perjanjian Sewa Tanah Tanggal 29 Agustus 2002 (“Perjanjian Sewa 29 Agustus 2002”) (Bukti P- 7), di mana pada faktanya tanah milik Penggugat I digunakan ub lik ah oleh Tergugat I dan Tergugat II untuk dieksplorasi kandungan yang ada di dalam tanah milik Penggugat I; am 9. Bahwa Tergugat I menjalankan eksplorasi di atas tanah milik Penggugat I atas perintah Tergugat II, dimana Tergugat I dalam ep menjalankan usahanya tidak meminta izin terlebih dahulu kepada ah k Penggugat I; R 10. Bahwa sudah seharusnya Tergugat I dan Tergugat II dalam melakukan In do ne si eksplorasi harus melakukan perijinan maupun perjanjian terlebih dahulu A gu ng dengan pemilik tanah yang sah yaitu Penggugat I, karena sesuai fakta hukum yang ada, tanah yang digunakan oleh Tergugat I dan Tergugat II alam melakukan eksplorasi adalah milik Penggugat I; 11. Bahwa hal ini jelas diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara (“PERPU NO. 23/10”), khususnya lik “Pemegang IUP Operasi atau IUPK Operasi Produksi yang akan melakukan kegiatan operasi produksi wajib menyelesaikan sebagian atau seluruh hak atas tanah dalam WIUP atau WIUPK dengan pemegang hak tanah sesuai ub m ah Pasal 100 ayat 1 yang menyatakan: dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.” ep ka 12. Bahwa pada faktanya Tergugat I dan Tergugat II tidak pernah membuat perjanjian dengan Penggugat I, namun Tergugat I dan Tergugat II ah secara sepihak telah menduduki tanah milik Penggugat I yang ng M Penggugat I yang digunakan oleh Tergugat I dan Tergugat II telah on dilakukan eksplorasi oleh Tergugat I untuk diambil kandungannya dan es R menyebabkan kerugian bagi Penggugat I, bahkan sampai saat ini tanah memproduksinya; gu 13. Bahwa hal ini juga dipertegas di dalam Surat Keputusan Bupati In d A Karawang No. 541.3/1169/03/II.12-IUP/Tampen tanggal 2 Februari ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 2012 tentang Persetujuan Perubahan Surat Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Batu Andesit (Bukti P-8) pada halaman 8 angka ng 7 yang menyatakan: “Dalam kegiatan Operasi Produksi tersebut, pemegang izin harus mendapatkan persetujuan dari pemilik /pemegang hak atas lahan sesuai gu dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku” I dan Tergugat II jelas merupakanPerbuatan Melawan Hukum, sehingga menimbulkan kerugian kepada Penggugat I; ub lik ah A 14. Bahwa berdasarkan hal di atas perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat Tergugat III dan Tergugat VIII Telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum am dengan Menguasai Tanah Milik Penggugat I 15. Bahwa Pasal 20 angka 1 Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 Tentang ah k Bagian III ep Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (“UU PA ”) menyatakan: Hak Milik R Hak Milik adalah hak turun menurun, terkuat dan terpenuh yang dapat In do ne si dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat ketentuan dalam Pasal 6. A gu ng 16. Bahwa Penggugat I adalah anak dan ahli waris dari Bapak Hassan Ismail Sastraatmadja (“Almarhum Hassan”) yang memiliki tanah seluas kurang lebih 54 Ha (lima puluh empat hektar) yang terletak di Gunung Cintalanggeng, Desa Cintalanggeng, Kecamatan Tegal Waru, Kabupaten Karawang berdasarkan Akta Jual Beli No. 32 tanggal 31 Agustus 1977 ; Akta Jual Beli No. 33 tanggal 6 Juli 1977 ; Akta Jual Beli lik Agustus 1977 ; Akta Jual Beli No. 36 tanggal 5 Juli 1977 ; Akta Jual Beli No. 37 tanggal 27 Agustus 1977 ; Akta Jual Beli No. 38 tanggal 22 Agustus 1977 ; Akta Jual Beli No. 39 tanggal 27 Agustus 1977 ; Akta ub m ah No. 34 tanggal 27 Agustus 1977 ; Akta Jual Beli No. 35 tanggal 27 Jual Beli No. 40 tanggal 27 Agustus 1977 ; Akta Jual Beli No. 41 ep ka tanggal 27 Agustus 1977 ; Akta Jual Beli No. 42 tanggal 27 Agustus 1977 ; Akta Jual Beli No. 43 tanggal 27 Agustus 1977; Akta Jual Beli ah No. 44 tanggal 24 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 45 tanggal 24 M Jual Beli No. 47 tanggal 25 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 48 tanggal on ng 25 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 49 tanggal 25 Agustus 1977; Akta es R Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 46 tanggal 25 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 50 tanggal 25 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 51 tanggal gu 25 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 52 tanggal 25 Agustus 1977; Akta In d A Jual Beli No. 53 tanggal 25 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 54 tanggal ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 25 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 70 tanggal 14 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 71 tanggal 14 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 72 tanggal ng 27 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 73 tanggal 14 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 74 tanggal 14 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 75 tanggal 27 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 76 tanggal 25 Agustus 1977; Akta gu Jual Beli No. 77 tanggal 25 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 78 tanggal A 25 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 79 tanggal 6 Juli 1977; Akta Jual Beli No. 80 tanggal 22 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 81 tanggal 11 Juli 1977, Akta Jual Beli No. 24 tanggal 31 Agustus 1977, Akta Jual Beli ub lik ah No. 25 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 26 tanggal 22 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 23 tanggal 27 Agustus 1977, Akta am Jual Beli No. 29 tanggal 1 Juli 1977, Akta Jual Beli No. 28 tanggal 22 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 30 tanggal 24 Agustus 1977, Akta ep Jual Beli No. 31 tanggal 4 Juli 1977, Akta Jual Beli No. 57 tanggal 27 ah k Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 58 tanggal 14 Agustus 1977, Akta R Jual Beli No. 59 tanggal 31 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 60 tanggal In do ne si 22 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 61 tanggal 22 Agustus 1977 (Bukti A gu ng P-6) dan berdasarkan atas Nama Wajib Pajak yang dikeluarkan petugas Pajak Bumi dan Bangunan (“PBB”) Desa Cintalanggeng pada tanggal 29 Mei 1996 (Bukti P-8); 17. Bahwa pada tahun 1986 Bapak Hassan (“Almarhum”) meninggal dunia, namun sebelum meninggal dunia Almarhum telah meninggalkan warisan kepada anak-anaknya, berupa tanah seluas 54 (lima puluh lik Akta Jual-Beli, tanah tersebut terletak di Desa Cintalanggeng, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang dimana tanah tersebut diwariskan kepada anak-anak Almarhum, yang bernama Hiram ub m ah empat) Ha yang dibeli oleh Almarhum pada tahun 1977 berdasarkan Sastraatmadja (“Penggugat I”), Tommie Priapertama Sastraatmadja, wasiat tertulis Yuwinati Kusumaastuti, ep ka Resionalia P. Sastraatmadja, Lidwina Kusumaastuty Wardhani dalam Bambang Prayitno ah Sastraatmadja dan Alm. Setiadi Umbul Basuki yang dalam Kartu Tanda M 18. Bahwa Penggugat I bertindak selaku ahli waris dan kuasa dari para ahli ng waris berdasarkan Surat Kuasa tanggal 5 Agustus 2011 dan juga on selaku Direktur PT. Rambat Agung (PT RA) berdasarkan atas Akta es R Penduduk tertulis Didiet Sub Hasan Is; A P-9); In d gu Notaris Ida Rosida Suryana, SH., No. 70 tanggal 18 April 1995 (BUKTI ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 19. Bahwa tanah milik Penggugat I terletak di Desa Cintalanggeng Kec. Pangkalan, Kab. Karawang berdasarkan Akta jual beli No. 35, 37, 45, ng 46, 48, 49, 52, 73, 78, 81/Pkl/77 disewakan kepada Tergugat III dan Turut Tergugat berdasarkan atas Perjanjian Sewa 29 Agustus 2002 (vide Bukti P-7)dimana masa sewa tersebut berakhir sampai dengan 29 gu Agustus 2007; A 20. Bahwa sampai saat ini Tergugat III dan Turut Tergugat tidak pernah mengembalikan tanah milik Penggugat I, bahkan Tergugat III sampai sekarang tetap menggunakan tanah milik Penggugat I untuk ub lik ah kepentingan Tergugat III dan Tergugat VIII dimana tanah tersebut digunakan untuk kegiatan pertambangan; am 21. Bahwa berdasarkan keterangan Tergugat III ternyata Turut Tergugat dibentuk atas prakasa dan dana dari Tergugat II untuk keuntungan ep Tergugat I; ah k 22. Bahwa Tergugat III juga telah membuat Surat Pernyataan pada tanggal membantu Penggugat I untuk memperoleh tanahnya kembali yang In do ne si R 5 Oktober 2011 (Bukti P-10) yang isinya mengetahui dan akan A gu ng telah disewanya; 23. Bahwa akibat dari perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat III dan Turut Tergugat tersebut, menyebabkan kerugian bagi Penggugat I, dimana Penggugat tidak mendapatkan tanah miliknya kembali; Tergugat III dan Tergugat VIII Telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum lik Melakukan Eksplorasi di Atas Tanah Milik Penggugat Tanpa Seizin Penggugat I 24. Bahwa berdasarkan Perjanjian Sewa 29 Agustus 2002 (vide Bukti P-7) ub m ah dengan Memberikan Izin kepada Tergugat I Dan Tergugat II Untuk tanah yang digunakan oleh Tergugat III dan Turut Tergugat hanya ep ka diperuntukan dalam rangka meletakan mesin stone crushes, dan bukan untuk diambil batunya, hal ini sesuai berdasarkan pada Perjanjian Sewa ah 29 Agustus 2002 Pasal 3 yang menyatakan sebagai berikut: ng M langsung tanah yang disewakan tersebut dapat dipergunakan oleh Pihak on Kedua untuk meletakkan stone crushes, bukan untuk diambil batunya dan es R “Setelah Perjanjian Sewa Menyewa tanah ini ditandatangani maka secara Pihak Pertama menjamin kepada Pihak Kedua tidak akan ada tuntutan dan In d A gu gangguan pihak lain atas perjanjian sewa menyewa tersebut.” ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R Bahwa hal ini jelas membuktikan di dalam Perjanjian Sewa tersebut menjelaskan tanah yang disewakan hanya untuk menempatkan mesin stone ng crush. 25. Bahwa pada faktanya tanah yang digunakan oleh Tergugat III dan Turut Tergugat adalah tanah milik Penggugat I sesuai dengan Perjanjian gu Sewa 29 Agustus 2002, namun pada dasarnya tanah milik Penggugat I A tersebut dipergunakan oleh Tergugat I dan Tergugat II. Padahaldi dalam Perjanjian Sewa 29 Agustus 2002 hanya digunakan untuk meletakkan mesin stone crushes saja bukan untuk dilakukan untuk di ub lik ah eksplorasi dan di ambil kandungannya yang ada di dalam tanah tersebut; am 26. Bahwa Tergugat III dan Turut Tergugat telah memberikan persetujuan dengan mengizinkan Tergugat I dan Tergugat II untuk melakukan ep eksplorasi di atas tanah milik Penggugat I dengan mengambil ah k kandungannya di dalamnya yaitu berupa batu andesit untuk dijual oleh R Tergugat I kepada Tergugat VIII dan Tergugat VIII tanpa terlebih dahulu In do ne si meminta izin kepada Penggugat I, padahal tanah yang diambil batunya A gu ng bukan milik Tergugat III dan Turut Tergugat 27. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II dalam hal ini telah menggunakan tanah milik Penggugat I tanpa izin, dengan melakukan kegiatan pertambangan di atas tanah milik Penggugat I padahal diketahui antara Penggugat I dengan Tergugat I dan Tergugat II tidak pernah melakukan perjanjian atau adanya kesepakatan untuk melakukan kerja sama dalam hal untuk melakukan eksplorasi pengambilan kandungan di lik ah atas tanah milik Penggugat I; 28. Bahwa tindakan-tindakan tersebut menunjukkan Tergugat I, Tergugat II, ub m Tergugat III dan Turut Tergugat secara jelas dan nyata dengan itikad buruk mau memiliki tanah Penggugat I secara melawan hukum tanpa dengan Penggugat I; ep ada dasar adanya ikatan jual beli atau adanya perjanjian kerja sama ka Mengeluarkan Sertifikat Hak Milik no. 378, Sertifikat Hak Milik 379 dan ng Sertifikat Hak Milik 380 di Atas Tanah Milik Penggugat I on 29. Bahwa Tergugat IV telah keliru dengan mengeluarkan Sertifikat Hak es R Tergugat IV telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum dengan gu Milik (SHM) No. 378, SHM 379 dan 380 atas nama Tergugat II dan atas In d A nama keluarga Tergugat II, dimana faktanya objek tanah tersebut ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 9 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R dimiliki oleh Penggugat I dan tidak pernah dipindah tangankan dan/ atau diperjual belikan ke pihak manapun dan Akta Jual Beli atas objek ng tanah tersebut masih dikuasai oleh Penggugat I; 30. Bahwa terdapat kejanggalan terhadap SHM No. 378, SHM No. 379 dan SHM No. 380 atas nama Tergugat II dan keluarga Tergugat II yang gu dikeluarkan oleh Tergugat IV karena tidak terdapat keterangan atau A asal usul mengenai perolehan atas objek tanah tersebut, dimana seharusnya dalam sebuah sertifikat terdapat keterangan darimana diperoleh atas objek tanah tersebut; ub lik ah 31. Bahwa selain itu juga Tergugat IV pada saat pembuatan sertifikat tersebut dilakukan tanpa dilakukan pengecekan terlebih dahulu am terhadap kepemilikan dari tanah tersebut, padahal diketahui tanah tersebut adalah milik Penggugat 1 yang dibeli secara sah, selain itu ep juga pada saat pembuatan serifikat tersebut Tergugat II tidak dilakukan ah k melalui prosedur administrasi sesuai dengan peraturan yang berlaku; R 32. Bahwa Tergugat IV juga tidak memeriksa dokumen-dokumen milik In do ne si Tergugat II mengenai kepemilikan tanah tersebut, padahal diketahui A gu ng tanah tersebut bukan miliknya. Selain itu juga banyak data-data yang dimanipulasi oleh Tergugat II dan dipercaya oleh Tergugat IV, sehingga membuat Tergugat IV menerbitkan SHM No. 378, SHM No. 379 dan SHM No. 380 atas nama Tergugat II dan keluarga Tergugat II sehingga penerbitan sertifikat tersebut cacat hukum dan tidak sah; 33. Bahwa sudah sepatutnya SHM 378, SHM 379 dan SHM 380 oleh lik Tergugat V Melakukan Perbuatan Melawan Hukum dengan Mengakui / Mengklaim Tanah Milik Penggugat I Masuk ke dalam Wilayahnya ub m ah Tergugat dinyatakan cacat hukum oleh Majelis Hakim perkara a quo. 34. Bahwa asal mula tanah Penggugat 1 berasal dari hasil Jual-Beli yang ka dilakukan oleh Almarhum Hassan Saastraatmadja yang dibeli dari tanah ah tersebut telah ep masyarakat adat di Karawang. Pada saat pembelian tanah milik adat dilakukan sesuai dengan prosedur dan syarat M 35. Bahwa pembelian tersebut juga dituangkan ke dalam Akta jual beli yang ng dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) sebagai pihak yang on berwenang dalam pembuatan Akta jual beli tersebut, dimana pada saat es R administrasi yang ada di Indonesia; In d A gu pembelian dan pembuatan Akta jual beli tersebut disaksikan oleh ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Kepala Desa Cintalanggeng dan Juru tulis Desa Cintalanggeng, disahkan oleh camat setempat selaku PPAT; ng 36. Bahwa dengan adanya keabsahan dari prosedur pembuatan Akta jual beli yang telah terlindungi oleh hukum dan dimana hak-hak dari pemilik tanah telah terjamin oleh Undang-Undang, maka secara otomastis hak gu atas tanah tersebut mendapatkan perlindungan dari Negara; A 37. Bahwa dengan adanya keabsahan dari prosedur pembuatan Akta Jual Beli yang telah terlindungi oleh hukum dan dimana hak-hak dari pemilik tanah telah terjamin oleh Undang-Undang, maka secara otomastis hak ub lik ah atas tanah tersebut mendapatkan perlindungan dari negara sesuai yang diatur di dalam UUPA. Pengakuan tersebut telah di jamin dalam UUPA am tentang kepemilikan tanah, dimana hak tertinggi dan hak terkuat atas tanah telah dalam UUPA dalam Pasal 20 angka 1 menyatakan: ep “Bagian III Hak Milik ah k Hak Milik adalah hak turun menurun, terkuat dan terpenuh yang dapat R dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat ketentuan dalam Pasal 6.” In do ne si 38. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas maka jelas suatu kepemilikan A gu ng tanah Penggugat 1 terlindungi oleh Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku, bahkan Undang-Undang menjamin hak seseorang atas kepemilikan tanah di Indonesia; 39. Bahwa Tergugat V telah melakukan tindakan melawan hukum dengan mengakui tanah milik Penggugat I masuk kedalam wilayah kehutanan, padahal diketahui tanah di wilayah tersebut baru diakui oleh Tergugat lik Penggugat I sejak tahun 1977 berdasarkan Akta Jual-Beli; 40. Bahwa Tergugat V masuk ke dalam tanah milik Penggugat I tanpa izin dan melakukan pengukuran serta mematok secara sepihak dengan ub m ah V pada tahun 2007, faktanya tanah tersebut telah di miliki oleh berpikir tanah milik Penggugat I adalah tanah yang berada di dalam ke ka wilayah kehutanan, sehingga membuat Tergugat V melakukan ep tindakan-tindakan tanpa melalui prosedur sesuai dengan peraturan dan ah perundang-undangan yang ada.Hal ini membuat pengukuran tanah M I di beli dari tanah milik adat atau milik masyarakat; ng 41. Bahwa dalam menentukan wilayahkehutanan Tergugat V tidak pernah on melakukan pertemuan dan pembicaraan kepada pihak Penggugat I es R milik Tergugat V tidak sah karena pada dasarnya tanah milik Penggugat gu sehubungan dengan pengukuran area tersebut, padahal diketahui In d A tanah tersebut adalah milik Penggugat I yang dibeli berdasarkan atas ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Akta Jual-Beli. Tanah milik tersebut dibeli Penggugat I dari masyarakat dan merupakan tanah milik adat yang mendapat perlindungan dari ng Undang-Undang; 42. Bahwa eksistensi mengenai kepemilikan tanah milik adat diakui oleh Negara, diatur di dalam UUPA dan juga diatur di dalam Undang – gu Undang No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan (UU Kehutanan) A terdapat pada Pasal 4 ayat 3 yang menyatakan sebagai berikut: Pasal 4 ayat 3 “(3) Penguasaan hutan oleh Negara tetap memperhatikan hak masyarakat ub lik ah hukum adat, sepanjang kenyataannya masih ada dan diakui keberandaanya, serta tidak bertentangan dengan kepentingan nasional.” am 43. Bahwa hal ini jelas setiap tanah milik ada dilindungi oleh Peraturan Perundang-Undang yang berlaku di Indonesia, bahkan eksistensi dari ep tanah milik adat diakui dan dilindungi oleh Peraturan dan Perundang- ah k undangan; R 44. Bahwa selain itu Tergugat V juga secara melawan hukum telah In do ne si memberikan tanah milik Penggugat I kepada Tergugat 1 dan Tergugat A gu ng II untuk dilakukan eksplorasi, dengan cara izin pinjam pakai padahal diketahuitanah tersebut bukan milik Tergugat V; 45. Bahwa akibat dari tindakan Tergugat V yang mengklaim tanah Penggugat I sebagai wilayah hutan merupakan suatu tindakan dengan itikat buruk untuk memiliki tanah tersebut demi keuntungan pribadi, secara tanah milik Penggugat I telah dipergunakan untuk kepentingan Tergugat V hal ini memperjelas lik ah 46. Bahwa tindakan dari Tergugat V yang ub menyebabkan kerugian bagi Penggugat I baik secara materil dan m immateril, dimana tanah tersebut diklaim secara sepihak oleh Tergugat V secara melawan hukum; ep ka Tergugat II mengajukan izin pinjam pakai di atas tanah Penggugat I; Tergugat VI Melakukan Perbuatan Melawan Hukum dengan Mengeluarkan Tergugat I dan Tergugat II ng 47. Bahwa Tergugat VI telah salah dalam mengeluarkan izin pertambangan on kepada Tergugat I, karena pada dasarnya Tergugat I tidak memilik In d gu tanah yang akan dijadikan untuk lokasi pertambangan; A es R Izin Usaha Pertambangan padahal Diketahui Tanah Tersebut Bukan Milik M h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah dengan mengizinkan Tergugat I dan Halaman 12 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 48. Bahwa dalam pelaksanaannya Tergugat VI tetap mengeluarkan izin di atas tanah milik Penggugat I, tanpa terlebih dahulu melakukan ng pengecekan atau melakukan pemeriksaan terlebih terhadap tanah atau lahan tersebut; 49. Bahwa Tergugat VI seharusnya sudah mengetahui tentang Perundang- gu Undangan yang dengan jelas mengatur tata cara perizinan untuk A mengeluarkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) atau Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), dimana hal ini telah diatur di dalam Undang – Undang No. 4 Tahun 2009 TentangPertambangan Mineral ub lik ah dan Batubara (UU Minerba) pada Pasal 136 ayat 1, yang menyatakan sebagai berikut: am “Pasal 136 1. Pemegang IUP atau IUPK sebelum melakukan kegiatan produksi wajib ep menyelesaikan hak atas tanah dengan pemegang hak sesuai dengan ah k ketentuan peraturan perundang-undangan.” R 50. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas dengan tegas menyatakan In do ne si suatu IUP atau IUPK dikeluarkan oleh Pemerintah Propinsi dan A gu ng Pemerintah Kabupaten/ Kota harus terlebih dahulu melihat kelengkapan administrasi dan mengenai lahan atau tanah yang akan digunakan sebelum dikeluarkan, maka berdasarkan hal itu sudah seharusnya Tergugat VI melakukan pengecekan/pemeriksaan terhadap lahan yang digunakan oleh Tergugat I; 51. Bahwa selain itu juga Tergugat VI telah mendapatkan Surat dari lik Mineral No. S 462/402.N SAT/D.S ESDM tanggal 20 April 2011 tentang Tidak Menerbitkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) sebelum WP disahkan (Bukti P-11) dan Surat dari Kementerian Energi dan Sumber ub m ah Pemerintah Kota Propinsi Jawa Barat Dinas Energi dan Sumber Daya Daya Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara mengenai Surat ka Edaran No. 08.E/30/DJB/2012 tanggal 6 Maret 2012 tentang ep Penghentian Sementara Penerbitan IUP Baru Sampai Ditetapkannya ah Wilayah Pertambangan Bukti P-12). Jadi berdasarkan hal tersebut di M tidak berdasarkan hukum dan melawan hukum; ng 52. Bahwa dengan telah dikeluarkannya IUP oleh Tergugat VI, maka on Tergugat VI telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan es R atas maka sudah seharusnya pemberian izin kepada Tergugat I sangat gu membantu mengeluarkan izin IUP dan IUPK kepada Tergugat I untuk In d A melakukan eksplorasi di atas tanah milik Penggugat I yang diakui ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R secara sepihak oleh Tergugat I dan Tergugat II. Padahal faktanya diketahui antara Penggugat I dengan Tergugat I dan Tergugat II tidak ng pernah melakukan kerja sama atas tanah yang diakui secara sepihak oleh Tergugat I dan Tergugat II; 53. Bahwaberdasarkan hal tersebut di atas maka Penggugat I mohon gu kepada Majelis Hakim pemeriksa perkara aqou untuk memerintahkan A Tergugat VI untuk mencabut Izin Usaha Pertambangan Tergugat I; Tergugat I dan Tergugat II telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum Tergugat VII dan Tergugat VIII ub lik ah Dengan Menjual Hasil Tambang di atas Lahan Penggugat I dan Menjual ke am 54. Bahwa dalam menjalankan usahanya Tergugat I atas perintah Tergugat II melakukan eksplorasi batu andesit di atas tanah milik Penggugat I, ep dimana batu andesit tersebut dijual kepada pihak ketiga yang akan ah k digunakan sebagai bahan baku; 55. Bahwa untuk menjual hasil tambang tersebut, Tergugat I melakukan In do ne si R kerjasama dengan pihak ketiga yang diketahui adalah Tergugat VII Dan Tergugat VIII, dimana Tergugat I bertugas untuk memasok batu andesit A gu ng tersebut kepada Tergugat VII Dan Tergugat VIII 56. Bahwa dalam melakukan kerjasama tersebut Tergugat VII Dan Tergugat VIII tidak melakukan pemeriksaan secara seksama mengenai lahan tambang yang dipergunakan untuk eksplorasi, sehingga secara melawan hukum Tergugat VII Dan Tergugat VIII telah membantu mengambil barang yang bukan miliknya; lik ah 57. Bahwa perbuatan Tergugat VII Dan Tergugat VIII dengan bekerjasama dengan Tergugat I sangat merugikan Penggugat I, apalagi mengingat ub m tanah yang dipergunakan Tergugat I adalah tanah milik Penggugat I; 58. Bahwa hingga gugatan ini diajukan Tergugat VII Dan Tergugat VIII 59. Bahwa hukum perdata Indonesia menekankan keharusan adanya ng hubungan sebab akibat antara perbuatan dan kerugian yang diderita. on Penggugat I telah berhasil membuktikan perbuatan-perbuatan melawan es R PERMOHONAN GANTI RUGI ep itikat buruk dari Tergugat VII Dan Tergugat VIII; M A Penggugat I; In d gu hukum yang dilakukan oleh Tergugat yang menyebabkan kerugian bagi h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka masih tetap bekerjasama dengan Tergugat I, sehingga terlihat jelas Halaman 14 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 60. Bahwa dikarenakan perbuatan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III yang mengusai dan tidak mengembalikan tanah milik Penggugat I ng beserta jalan yang digunakan oleh Tergugat I mengakibatkan Penggugat I tidak dapat menjalankan usaha keluarga untuk melakukan kegiatan eksplorasi di atas tanah miliknya, maka Penggugat telah gu mengalami kerugian sejumlah: A KERUGIAN MATERIIL Kerugian materiil yang dialami Penggugat I dan Penggugat II hingga saat ini ditaksir sebesar Rp. 30.000.000.000,- (tiga puluh milyar Rupiah) meliputi ub lik ah kerusakan tanah miliknya, gaji-gaji pegawai, transportasi, kerusakan yang timbul akibat dari eksplorasi dan operasional lainnya; am KERUGIAN IMMATERIIL Kerugian immaterial Penggugat I dan Penggugat II karena telah dilakukan ep eksplorasi akibat telah dilaksanakannya kegiatan eksplorasi di atas tanah ah k tersebut tanpa izin adalah sebesar Rp. 50.000.000.000,- (lima puluh milyar R Rupiah); In do ne si Sehingga total kerugian materiil dan immaterial Penggugat yang harus A gu ng digantikan oleh Tergugat adalah sebesar Rp. 80.000.000.000,- (delapan puluh milyar Rupiah); DALAM PROVISI 61. Bahwa mengingat Gugatan ini diajukan oleh pemilik atau pemegang hak atas tanah yang sah dan mengingat Gugatan ini diajukan berdasarkan bukti-bukti otentik dan atas akibat perbuatan Para lik semakin besar terhadap Penggugat I dan Penggugat II, maka Penggugat mohon kepada Majelis Hakim untuk terlebih dahulu menjatuhkan putusan provisi sebagai berikut: ub m ah Tergugat maupun Turut Tergugat yang akan mengakibatkan kerugian a. Memerintahkan Tergugat I dan Tergugat II untuk menghentikan, ep ka menutup semua kegiatan pertambangan dan mengembalikan tanah milik PENGGUGAT 1 berdasarkan Akta Jual Beli No. 35, 37, ah 45,46,48,49, 52, 73, 78, 81/Pkl/77 seluas 4 Ha (empat Hektar) ng M Karawang beserta tanah milik Penggugat II yang digunakan untuk on jalan berdasarkan Surat Pernyataan Penegasan Pelepasan Hak es R yang beralamat di Desa Cintalanggeng, Kec. Pangkalan, Kab. tanggal 10 Maret 2011 atas nama Sumin Bin Arin, Surat gu Pernyataan Penegasan Pelepasan Hak tanggal 10 Maret 2011 In d A atas nama Mahasa, Surat Pernyataan Penegasan Pelepasan Hak ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R tanggal 10 Maret 2011 atas nama Acih Binti Nawi dan Surat Pernyataan Penegasan Pelepasan Hak tanggal 10 Maret 2011 ng atas nama Udin Bin Saonin yang terletak di Desa Cintalanggeng, Kec. Pangkalan, Kab. Karawang, sampai perkara ini berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewisjde). gu b. Memerintahkan Tergugat VI untuk segera mencabut Izin Usaha Pertambangan yang telah dikeluarkan untuk Tergugat I. A SITA JAMINAN 62. Bahwa mengingat Perbuatan Melawan Hukum yang secara nyata telah ub lik ah terbukti dilakukan oleh para Tergugat serta besarnya kerugian yang dialami oleh para Penggugat, maka sesuai dengan Pasal 227 HIR / 216 am R.Bg, para Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Karawang c.q. Majelis Hakim yang mengadili perkara a-quo berkenan ep menjatuhkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap asset – asset ah k tidak bergerak milik Tergugat I, TergugatII, Tergugat III, diantara nya R rumah, mobil, gedung perkantoran milik Tergugat II, maupun asset – In do ne si asset lain yang akan diajukan kemudian dalam permohonan tersendiri, A gu ng apabila asset yang disita belum mencukupi untuk menganti kerugian para Penggugat; 63. Bahwa karena Gugatan ini didasarkan pada bukti-bukti otentik sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 165 HIR, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 180 HIRjo.Pasal 191 RBG, Penggugat mohon agar putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada upaya lik Berdasarkan keseluruhan dalil-dalil tersebut di atas, dimohonkan kepada Ketua Pengadilan Negeri Karawang cq. Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili ub perkara aquo, berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut: DALAM PROVISI ep 1. Menerima permohonan provisi Penggugat untuk seluruhnya; ka 2. Memerintahkan Tergugat I dan Tergugat II untuk menghentikan, menutup kegiatan Penggugat I pertambangan dan mengembalikan tanah milik berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Tanah tanggal 29 ng M Agustus 2002, sesuai Akta Jual Beli No. 35, 37, 45,46, 48, 49, 52, 73, 78, on 81/Pkl/77 seluas 4 Ha (empat Hektar) yang beralamat di Desa es ah semua R m ah banding maupun kasasi (uit voerbaar bij vooraad); Cintalanggeng, Kec. Pangkalan, Kab. Karawang dan tanah milik gu Penggugat II yang digunakan untuk sewa menyewa jalan berdasarkan In d A atas Surat Kesepakatan Bersama tanggal 1 Agustus 2006 yang terletak ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R di Desa Cintalanggeng, Kec. Pangkalan, Kab. Karawang, sampai perkara ini berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewisjde); ng 3. Memerintahkan Tergugat VI untuk segera mencabut Izin Usaha Pertambangan No. 541.3/116.a/03/II.12 –IUP/Tampen maupun gu perpanjanganya yang telah dikeluarkan untuk Tergugat I. DALAM POKOK PERKARA A 1. Menerima Gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya; 2. Manyatakan Tanah seluas 54Ha (hektar) berdasarkan akta Jual Beli No. 32 tanggal 31 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 33 tanggal 6 Juli 1977, ub lik ah Akta Jual Beli No. 34 tanggal Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 35 tanggal 27 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 36 tanggal 5 Juli 1977, Akta Jual Beli am No. 37 tanggal 27 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 38 tanggal 22 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 39 tanggal 27 Agustus 1977, Akta Jual ep Beli No. 40 tanggal 27 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 41 tanggal 27 ah k Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 42 tanggal 27 Agustus 1977, Akta Jual R Beli No. 43 tanggal 27 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 44 tanggal 24 In do ne si Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 45 tanggal 24 Agustus 1977, Akta Jual A gu ng Beli No. 46 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 47 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 48 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 49 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 50 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 51 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 52 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 53 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 54 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual lik Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 72 tanggal 27 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 73 tanggal 14 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 74 tanggal 14 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 75 tanggal 27 Agustus 1977, Akta Jual ub m ah Beli No. 70 tanggal 14 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 71 tanggal 14 Beli No. 76 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 77 tanggal 25 ep ka Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 78 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 79 tanggal 6 Juli 1977, Akta Jual Beli No. 80 tanggal 22 Agustus ah 1977, Akta Jual Beli No. 81 tanggal 11 Juli 1977, Akta Jual Beli No. 24 M Akta Jual Beli No. 26 tanggal 22 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 23 ng tanggal 27 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 29 tanggal 1 Juli 1977, Akta on Jual Beli No. 28 tanggal 22 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 30 tanggal es R tanggal 31 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 25 tanggal 25 Agustus 1977, gu 24 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 31 tanggal 4 Juli 1977, Akta Jual Beli In d A No. 57 tanggal 27 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 58 tanggal 14 ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 59 tanggal 31 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 60 tanggal 22 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 61 tanggal 22 ng Agustus 1977yang beralamat di Desa Cintalanggeng, Kec. Pangkalan, Kab. Karawang adalah milik Penggugat I sebagai Ahli Waris dari Bapak Hassan Ismail Sastraatmadja (“Almarhun Hassan”); gu 3. Menyatakan sah dan berharga Surat Perjanjian Sewa Tanah tanggal 29 A Agustus 2002 dan Surat Kesepakatan Bersama Tanggal 1 Agustus 2006; 4. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI, Tergugat VII, Tergugat VIII, telah melakukan Perbuatan ub lik ah Melawan Hukum; 5. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk menghentikan semua am kegiatan pertambangan meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian ep pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang di dalam ah k tanah milik Penggugat I berdasarkan Akta Jual Beli No. 35, 37, R 45,46,48,49, 52, 73, 78, 81/Pkl/77 seluas 4 Ha (empat Hektar) yang In do ne si beralamat di Desa Cintalanggeng, Kec. Pangkalan, Kab. Karawang; A gu ng 6. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk menghentikan pemakaian jalan untuk mobilisasi hasil tambang di atas tanah milik Penggugat II yeng terletak di Desa Cintalanggeng, Kec. Pangkalan, Kabupaten Karawang yang digunakan berdasarkan Surat Kesepakatan Bersama tanggal 1 Agustus 2006; 7. Menyatakan cacat hukum Sertifikat Hak milik No. 378, Sertifikat Hak Milik lik yang telah dikeluarkan oleh Tergugat IV; 8. Memerintahkan Tergugat V untuk mengembalikan tanah milik Penggugat I yang diakui secara sepihak oleh Tergugat V berserta tanah yang telah diberikan untuk izin pinjam pakai; ub m ah 379 dan Sertifikat Hak Milik 380 atas nama Tergugat II dan keluarganya ka 9. Menghukum Tergugat III untuk mengembalikan tanah milik Penggugat I ep yang disewanya berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Tanah tanggal 29 ah Agustus 2002; M Produksi atas nama Tergugat I; A gu andesit; berupa batu-batuan In d kerjasama pembelian hasil produksi Tergugat I on ng 11. Memerintahkan Tergugat VII dan Tergugat VIII untuk menghentikan es R 10. Memerintahkan Tergugat VI untuk segera mencabut Surat Izin Usaha ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R 12. Menghukum Tergugat I, Tergugat II untuk membayar kerugian yang dialami Penggugat I , Penggugat II sejumlah: ng KERUGIAN MATERIIL Kerugian materiil yang dialami Penggugat I dan Penggugat II hingga saat ini gu ditaksir sebesar Rp. 30.000.000.000,- (tiga puluh milyar Rupiah) meliputi transportasi dan operasional; A KERUGIAN IMMATERIIL Kerugian immaterial Penggugat I dan Penggugat II karena telah dilakukan ekplorasi di atas tanah tersebut dan kehilangan kepercayaan dari rekanan ub lik ah bisnis dan investor akibat tidak dapat dilaksanakannya kegiatan eksplorasi adalah sebesar Rp. 50.000.000.000,- (lima puluh milyar Rupiah); am Sehingga total kerugian materiil dan immaterial Penggugat yang harus digantikan oleh Tergugat adalah sebesar Rp. 80.000.000.000,- (delapan ep puluh milyar Rupiah); ah k Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada R upaya banding maupun kasasi (uit voerbaar bij vooraad); In do ne si 13. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang dimohonkan terhadap A gu ng asset – asset milik Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III; 14. Menghukum Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh pada putusan ini; 15. Menghukum para Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara secara tanggung renteng; A T A U, Apabila Ketua Pengadilan Negeri Karawang c.q. Majelis Hakim yang memeriksa lik bono). Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk ub para Penggugat dan para Tergugat masing-masing menghadap Kuasanya tersebut; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian ep ka m ah perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1 tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk Emmy Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 23 April on ng 2013, upaya perdamaian tersebut tidak berhasil; es R Evelina M, SH., Hakim pada Pengadilan Negeri Karawang, sebagai Mediator; Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan A Penggugat; In d gu dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh para ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 19 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Menimbang, bahwa terhadap gugatan para Penggugat tersebut para Tergugat memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut: ng JAWABAN TERGUGAT I, TERGUGAT II, DAN TERGUGAT III DALAM EKSEPSI ; A gu 1. Bahwa, pada prinsipnya Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III menolak dengan tegas dalil-dalil dalam gugatan Penggugat I dan Penggugat II, kecuali mengenai hal-hal yang diakui akan kebenarannya oleh Tergugat I, Tergugat II dan ub lik Tergugat III.; ah seluruh KOMPETENSI ABSOLUT.; am 2. Bahwa, sebagaimana dalil gugatan Penggugat I, dan Penggugat II pada Posita Point 29 sampai dengan Point 33 yang pada pokoknya menyatakan terhadap Sertifikat SHM No. 00378, SHM ah k ep No. 00379, dan SHM No. 00380 atas nama Tergugat II dan Keluarga Tergugat II yang dikeluarkan oleh Tergugat IV terdapat In do ne si R kejanggalan, karena tidak terdapat asal usul mengenai perolehan atas objek tanah tersebut, serta dalam Petitumnya pada point 7 A gu ng Penggugat I, dan Penggugat II memohon kepada Majelis Hakim dalam perkara aquo untuk menyatakan cacat hukum terhadap Sertifikat SHM No. 00378, SHM No.00379, dan SHM No. 00380 atas nama Tergugat II dan Keluarga Tergugat II yang dikeluarkan oleh Tergugat IV.; 3. Bahwa terhadap dalil gugatan Penggugat I, dan Penggugat II, lik ah pada Posita Point 29 sampai 33, maka Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III menyatakan penerbitan Sertifikat No. 00378, 00380 Desa Cintalanggeng Kecamatan Tegalwaru ub m 00379, Kabupaten Karawang adalah berdasarkan Surat Keputusan ka Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten karawang Nomor : 420.3- ep SK-37-KP-2007 Tentang Pemberian Hak milik Dalam Rangka R Landreform.; M 4. Bahwa adapun asal usul riwayat tanah dalam Sertifikat SHM No. ng 00378, SHM No. 00379, dan SHM No. 00380 atas nama Tergugat on II dan Keluarga Tergugat II adalah tanah negara bekas eigendom es ah Redistribusi Tanah Negara Objek Pengaturan Penguasaan Tanah/ gu verponding No. 53 tercatat atas nama Maatschappij tot Exploitatie In d A der Tegalwaroe Landen, yang terkena ketentuan Undang-undang ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Nomor 1 Tahun 1958, dan atas tanah tersebut telah ditegaskan menjadi tanah objek Landerfrom berdasarkan Keputusan Menteri ng Pertanian dan Agraria tanggal 08 November 1962 Nomor : SK. 30/ Ka/1962.; --- A gu 5. Bahwa karena penerbitan Sertifikat SHM No. 00378, SHM No. 00379, dan SHM No. 00380 atas nama Tergugat II dan Keluarga Tergugat II berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten karawang Nomor : 420.3-SK-37-KP-2007 Tentang Pemberian Hak milik Dalam Rangka Redistribusi Tanah ub lik ah Negara Objek Pengaturan Penguasaan Tanah/Landreform, maka untuk menyatakan cacat hukum terhadap Sertifikat tersebut am Penggugat I, dan Penggugat II harus terlebih dahulu mengajukan gugatan pembatalan terhadap Surat Keputusan Kepala Kantor ep Pertanahan Kabupaten karawang Nomor : 420.3-SK-37-KP-2007 ah k Tentang Pemberian Hak milik Dalam Rangka Redistribusi Tanah R Negara Objek Pengaturan Penguasaan Tanah/Landreform di In do ne si Peradilan Tata Usaha Negara.; A gu ng 6. Bahwa karena Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten karawang Nomor : 420.3-SK-37-KP-2007 tentang Pemberian Hak milik Dalam Rangka Redistribusi Tanah Negara Objek Pengaturan Penguasaan Tanah/Landreform, merupakan produk hukum administrasi negara, maka untuk pembatalkanya harus diajukan gugatan pada Peradilan Tata Usaha Negara, hal ini sesuai dengan ketentuan hukum yang terdapat dalam Undang- lik ah undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha ub m Negara.; 7. Bahwa atas dasar hal tersebut diatas, maka Tergugat I, Tergugat ka II, dan Tergugat III memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim ep yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk terlebih dahulu ah memberikan Putusan Sela sebelum melanjutkan pemeriksaan M menyatakan Pengadilan Negeri Karawang tidak berwenang (tidak ng berkompeten) untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, karena on dasar dari penerbitan Sertifikat SHM No. 00378, SHM No. 00379, es R dalam pokok perkara dengan memberikan putusan yang amarnya gu dan SHM No. 00380 atas nama Tergugat II dan Keluarga In d A Tergugat II adalah berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Pertanahan Kabupaten karawang Nomor : 420.3-SK-37-KP-2007 Tentang Pemberian Hak milik Dalam Rangka Redistribusi Tanah ng Negara Objek Pengaturan Penguasaan Tanah/Landreform, maka yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini gu adalah Peradilan Tata Usaha Negara dalam hal ini Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung.; A PENGGABUNGAN PERKARA PIDANA DAN PERKARA PERDATA.; 8. Bahwa selain itu, Penggugat I telah melaporkan Tergugat II di ub lik ah Kepolisian Resor Karawang, sebagaimana Laporan Polisi Nomor Pol. : LP/B-3016/XI/2009/Res. Krw, tanggal 11 November 2009, am dengan dugaan Tergugat II telah melakukan kegiatan dan menduduki tanah tanpa seijin pemilik, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 385 KUHPidana. ; ah k ep 9. Bahwa atas Laporan Polisi Penggugat I tersebut, maka pada tanggal 30 Juni 2010 Kepala Kepolisian Resor Karawang telah In do ne si R mengeluarkan Surat Ketetapan Menghentikan Penyidikan Tindak Pidana Nomor: S. Tap/753/VI/ 2010/Reskrim, hal ini dikarenakan A gu ng perkara tersebut bukan merupakan tindak pidana. ; - 10. Bahwa kemudian pada tanggal 09 November 2011 Penggugat I kembali melaporkan Tergugat II di Kepolisian Daerah Jawa Barat sebagaimana Laporan Polisi No. Pol : LPB/762/XI/2011/JABAR dengan dugaan Tergugat II telah melakukan kegiatan dan menduduki tanah tanpa seijin pemilik, sebagaimana dimaksud lik ah dalam Pasal 385 KUHPidana, dan terhadap Laporan Polisi Penggugat I ini, sampai dengan saat ini penyidikannya m berjalan; masih ub 11. Bahwa mengingat adanya 2 (dua) proses hukum yang dilakukan ka oleh Penggugat I, dan Penggugat II, terhadap Tergugat II dalam ep objek perkara yang sama, yakni : perkara pidana tanggal 09 November 2011; • Dalam perkara sebagaimana on No.Pol:LPB/762/XI/2011/JABAR, es Kepolisian Daerah Jawa Barat perdata Gugatan di In d A gu ng M Dalam sebagaimana Laporan Polisi di R ah • ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R Pengadilan In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Negeri Karawang, dalam Perkara No. 07/Pdt.G/2013/ ng PN. Krw, tanggal 07 Februari 2013.; A gu 12. Bahwa, dengan demikian maka Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk terlebih dahulu memberikan Putusan Sela sebelum melanjutkan pemeriksaan dalam pokok perkara dengan memberikan putusan yang amarnya harus terlebih ub lik ah menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima karena dahulu penyelesaian perkara pidananya am sebagaimana Laporan Polisi di Kepolisian Daerah Jawa Barat No. Pol : LPB/762/XI/2011/JABAR, tanggal 09 November 2011, ah k tetap; R KUALIFIKASI GUGATAN.; ep sampai dengan adanya putusan hukum yang berkekuatan hukum In do ne si 13. Bahwa kualifikasi gugatan Penggugat I dan Penggugat II, A gu ng sangatlah tidak jelas (Obscuur Libel), karena apabila membaca gugatan Penggugat I dan Penggugat II dengan cermat, maka tidak jelas apa yang menjadi obyek dalam gugatannya, disatu sisi : • mengatakan Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III telah melakukan perbuatan melawan hukum; • menuntut agar membatalkan sertifikat Hak Milik No. 378, Sertifikat • memerintahkan Tergugat VI untuk mencabut Surat Izin Usaha Produksi atas nama Tergugat I.; • lik dan keluarganya yang telah dikeluarkan oleh Tergugat IV.; ub m ah Hak Milik 379 dan Sertifikat Hak Milik 380 atas nama Tergugat II memerintahkan Tergugat VII dan Tergugat VIII untuk menghentikan ep ka kerjasama pembelian hasil produksi Tergugat I berupa batu-batuan andesit.; R ah 1. Bahwa, rupanya Penggugat I, dan Penggugat II tidak mengerti arti ng M hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1365 KUHPerdata, on terdapat 5 unsur yang walaupun ada juga sebagian para Ahli es Perbuatan Melawan Hukum, sebab unsur perbuatan melawan Hukum / Pakar Hukum menyebutkan 4 unsur, kalau diperhatikan gu dalam Gugatan Penggugat I, dan Penggugat II tidak satupun In d A unsur perbuatan melawan hukum ditemukan dalam gugatan ini, ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R dan bahkan siapa-siapa yang melakukan perbuatan melawan hukum pun juga tidak jelas.;-- ng 2. Bahwa, karena gugatan Penggugat I, dan Penggugat II tidak jelas mengenai Qualifikasi perbuatan melawan hukum Tergugat I, A gu Tergugat II dan Tergugat III (obscuur libel), maka berdasarkan putusan MA RI No 443 K/SIP/1983 tanggal 30 November 1983, gugatan Penggugat I, dan Penggugat II harus dinyatakan tidak dapat diterima., hal ini sesuai dengan putusan MA. RI. Reg. No. 229.K/Sip/1968, Yurisfrudensi Indonesia III/bg.h.72. No.63; ub lik ah 3. Bahwa berdasarkan seluruh alasan tersebut diatas, maka Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III, memohon kepada Yang am Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menyatakan Gugatan yang diajukan oleh Penggugat I, dan ep Penggugat II tidak dapat diterima menurut hukum ( niet on ah k vankelijke verklaard / NO ), hal ini disebabkan karena.: R Gugatan Penggugat I, dan Penggugat II bertentangan dengan hukum, tidak In do ne si beralaskan hak dan tidak meng-qualifikasikan terlebih dahulu mengenai A gu ng perbuatan melawan hukum hal mana Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III, tidak pernah melakukan atas perbuatan tersebut yang dapat dibuktikan secara materil maupun formal ; --------------------- DALAM POKOK PERKARA ; 1. Bahwa, hal-hal yang telah disampaikan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III, dalam bagian Eksepsi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan bagian dalam Pokok Perkara ini.; ---------------- lik ah 2. Bahwa tidak benar Tergugat I dan Tergugat II, sebagaimana dalil gugatan Penggugat I, dan Penggugat II pada Point 1 telah eksplorasi pertambangan di ub m melakukan atas tanah Milik Penggugat I, yang benar adalah bahwa eksplorasi pertambangan ep ka bahan galian golongan C (batuan andesit) yang dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II dilakukan diatas tanah milik Tergugat II Sertipikat Hak Milik No. 00378 Desa Cintalanggeng Kecamatan M Tegalwaru Kabupaten Karawang atas nama pemegang hak Gerald on • ng Sugito Gk (Tergugat II) seluas 11. 300 m2. ; es • R ah dan tanah milik keluarga Tergugat II, hal sebagaimana : Sertipikat Hak Milik No. 00379 Desa Cintalanggeng Kecamatan A Wijaya seluas 10. 890 m2. ; In d gu Tegalwaru Kabupaten Karawang atas nama pemegang hak Diana ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Sertipikat Hak Milik No. 00380 Desa Cintalanggeng Kecamatan R • In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Tegalwaru Kabupaten Karawang atas nama pemegang hak Rusly ng Wijaya seluas 12. 100 m2. ; 3. Bahwa kepemilikan terhadap Tanah tanah berdasarkan Sertifikat A gu No. 00378, 00379, 00380 Desa Cintalanggeng Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang adalah berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten karawang Nomor : 420.3-SK-37-KP-2007 Tentang Pemberian Hak milik Dalam Rangka Redistribusi Tanah Negara Objek Pengaturan • Surat ub lik ah Penguasaan Tanah/Landreform, dengan dasar adanya .; -----Pernyataan Melepaskan Hak Garap Tanah, am Tertanggal 11 Januari 2007 dari Didit Setiadi Umbul Basuki kepada Gerald Sugito, GK yang diketahui oleh ep Kepala Desa Cintalanggeng Ahmad Suprapto dan Camat ah k Tegalwaru Drs. Asep Wahyu Suherman, terhadap R sebidang tanah Negara Objek Landerform yang terletak di In do ne si Kampung Tegal Gempol Desa Cintalanggeng Kecamatan A gu ng Tegalwaru Kabupaten Karawang seluas 12. 400 m2, dengan Batas-batas : --------- Sebelah utara :Tanah darat Gerlad Sugito Sebelah Timur :Tanah darat Ir. Ahem Sebelah selatan Sebelah Barat • :Tanah darat Gerld Sugito :Tanah darat Didit Setiadi Umbul Basuki Surat Pernyataan Melepaskan Hak Garap Tanah, lik ah Tertanggal 11 Januari 2007 dari Didit Setiadi Umbul Basuki kepada Ny. Diana Wijaya yang diketahui oleh Tegalwaru Drs. ub m Kepala Desa Cintalanggeng Ahmad Suprapto dan Camat Asep Wahyu Suherman, terhadap ep ka sebidang tanah Negara Objek Landerform yang terletak di Kampung Tegal Gempol Desa Cintalanggeng Kecamatan ah Tegalwaru Kabupaten Karawang seluas 19. 660 m2, Tanah darat Saonim dan Asdi Tanah darat Didit Setiadi Umbul Basuki Sebelah selatan : Tanah darat Talim Sebelah Barat : Tanah darat H. Pudin In d on : gu Sebelah Timur A es : ng M Sebelah utara R dengan Batas-batas : ------- ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Surat Pernyataan Melepaskan Hak R • In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Garap Tanah, Tertanggal 11 Januari 2007 dari Didit Setiadi Umbul ng Basuki kepada Rusly Wijaya yang diketahui oleh Kepala Desa Cintalanggeng gu Tegalwaru Wahyu dan Suherman, Camat terhadap Kampung Tegal Gempol Desa Cintalanggeng Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang seluas 12. 260 m2, dengan Batas-batas : ------: Tanah darat Bohanen/Bu. Jaksa Sebelah Timur : Tanah darat Didit Setiadi Umbul Basuki ub lik Sebelah utara Sebelah selatan : am Asep Suprapto sebidang tanah Negara Objek Landerform yang terletak di A ah Drs. Ahmad Sebelah Barat Tanah darat Gerld Sugito : Tanah darat Didit Setiadi Umbul Basuki ep 4. Bahwa dengan demikian maka tidak benar Tergugat I, dan ah k Tergugat II telah menguasai dan mengeksploitasi tanah milik R Penggugat I sebagaimana dalil gugatan Penggugat I, dan In do ne si Penggugat II, karena tanah yang dikuasai dan diekspolitasi untuk A gu ng diambil batuanya oleh Tergugat I adalah tanah negara bekas eigendom verponding No. 53 tercatat atas nama Maatschappij tot Exploitatie der Tegalwaroe Landen, yang terkena ketentuan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1958, dan atas tanah tersebut telah ditegaskan menjadi tanah objek Landerfrom berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria tanggal 08 November 1962 Nomor : SK. 30/Ka/1962.; lik ah 5. Bahwa tidak benar Tergugat I dan Tergugat II sebagaimana dalil gugatan Penggugat I, dan Penggugat II pada Point 1 telah ub m melakukan eksplorasi pertambangan tanpa izin, yang benar adalah bahwa eksplorasi pertambangan bahan galian golongan C ep ka (batuan andesit) yang dilakukan oleh Tergugat I, dan Tergugat II telah mempunyai izin dari : -------------------- ah • Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten M Dinas Lingkungan Hidup No. 541.3/Kep. 05 – SIPD/TM/ ng DLH Tentang Pemberian Surat Izin Pertambangan (SIPD) on nama PT. Atlasindo Utama, yang dikeluarkan pada In d A gu Eksloitasi Bahan Galian Golongan C (batuan andesit) atas es R Karawang, hal ini sebagaimana Surat Keputusan Kepala ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R tanggal 10 September 2002 dan berlaku sampai dengan tanggal 10 September 2020.; Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah ng • Kabupaten Karawang, hal ini sebagaimana Surat Keputusan Kepala gu Dinas Lingkungan Hidup No. 541.3/Kep. 01.04-DU SIPD/ TM/DLH Tentang Pemberian Daftar Ulang Izin Pertambangan (SIPD) Eksloitasi Bahan Galian Golongan A C (batuan andesit) atas nama PT. Atlasindo Utama, yang dikeluarkan pada tanggal 09 Desember 2004.; ---- Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan, Dan Energi ub lik ah • Pemerintah Kabupaten Karawang, hal ini sebagaimana am Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pertambangan dan Energi No. 541.3/980/06.06-SIPT/ ep Tamben Tentang Pemberian Daftar Ulang Surat Izin ah k Pertambangan (SIPT) Eksloitasi Bahan Galian Golongan R C (batuan andesit) atas nama PT. Atlasindo Utama, yang Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan, Dan Energi A gu ng • In do ne si dikeluarkan pada tanggal 09 November 2006.; Pemerintah Kabupaten Karawang, hal ini sebagaimana Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pertambangan dan Energi No. 541.3/449/04.08-DU.SIPT/ Tamben Tentang Pemberian Daftar Ulang Surat Izin Pertambangan (SIPT) Eksloitasi Bahan Galian Golongan C (batuan andesit) atas nama PT. Atlasindo Utama, yang lik ah dikeluarkan pada tanggal 02 Juli 2008 dan berlaku pada tanggal 10 November 2008 sampai dengan tanggal 10 • Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, Dan Energi Pemerintah Kabupaten ep ka ub m November 2010.; sebagaimana Surat Karawang, Keputusan Kepala hal ini Dinas 541.3/116. a/03/II.12-IUP/Tamben Tentang ng M Persetujuan perubahan Surat Izin Usaha Pertambangan on (IUP) Operasi Produksi Bat Andesit kepada PT. Atlasindo es No. R ah Perindustrian, Perdagangan Pertambangan Dan Energi dan berlaku sampai dengan 10 September 2020 serta wajib daftar ulang setiap 5 (lima) tahun sekali.; In d A gu Utama, yang dikeluarkan pada tanggal 02 Februari 2012, ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 6. Bahwa tidak benar dalil Gugatan Penggugat I, dan Penggugat II pada Point 26 yang menyebutkan Tergugat III dan Turut Tergugat ng telah memberikan persetujuan dengan mengizinkan Tergugat I, dan Tergugat II untuk melakukan eksploitasi diatas tanah milik A gu Penggugat I, yang benar adalah tanah yang disewakan oleh Tergugat III dan Turut Tergugat kepada Tergugat I, dan Tergugat II, adalah tanah negara yang masuk dalam wilayah kehutanan yang diperoleh dengan cara pinjam pakai, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK. ub lik ah 257/Menhut-II/2013, tanggal 19 April 2013 ; - 7. Bahwa menanggapi dalil Gugatan Penggugat I dan Penggugat II am pada Point 29 sampai dengan Point 33 , maka Tergugat I, dan Tergugat II menyatakan penerbitan atas : ah k • ep ----------------------------------------------------- Sertipikat Hak Milik No. 00378 Desa Cintalanggeng R Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang atas nama A gu ng 300 m2. ; ----------------------------• In do ne si pemegang hak Gerald Sugito Gk (Tergugat II) seluas 11. Sertipikat Hak Milik No. 00379 Desa Cintalanggeng Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang atas nama pemegang hak Diana Wijaya seluas 10. 890 m2. ; -------------------------------------------------- • Sertipikat Hak Milik No. 00380 Desa Cintalanggeng lik pemegang hak Rusly Wijaya seluas 12. 100 m2. ; --------------------------------------------------Telah dilakukan sesuai dengan prosedur administrasi ub m ah Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang atas nama yan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, benar hal ini ep ka berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten karawang Nomor : 420.3-SK-37-KP-2007 Tentang Pemberian Hak milik ng M 8. Bahwa terhadap tanah-tanah yang tercantum dalam Sertifikat No. on 00378, 00379, dan Sertifikat No. 00380 Desa Cintalanggeng es Tanah/Landreform.; R ah Dalam Rangka Redistribusi Tanah Negara Objek Pengaturan Penguasaan Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang yang telah dikuasai gu dan dieksploitasi untuk diambil batuanya oleh Tergugat I adalah In d A tanah negara bekas eigendom verponding No. 53 tercatat atas ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R nama Maatschappij tot Exploitatie der Tegalwaroe Landen, yang terkena ketentuan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1958, dan ng atas tanah tersebut telah ditegaskan menjadi tanah objek Landerfrom berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria tanggal 08 November 1962 Nomor: SK. 30/Ka/1962; A gu 9. Bahwa dengan demikian, maka tidak ada alasan secara hukum untuk membatalkan dan atau menyatakan cacat hukum atas Sertifikat Sertifikat No. 00378, 00379, 00380 Desa Cintalanggeng Kecamatan Tegalwaru karena penerbitan Sertfikat-sertifikat ub lik ah tersebut telah melalui proses administrasi yang benar; 10. Bahwa menanggapi dalil Gugatan Penggugat I dan Penggugat II am pada Point 47 sampai dengan Point 53, maka Tergugat I dan Tergugat II menyatakan bahwa tindakan Tergugat VI dalam ep mengeluarkan izin pertambangan kepada Tergugat I, dan ah k Tergugat II sebagaimana : ------• R Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup In do ne si No. 541.3/Kep. 05 – SIPD/TM/DLH Tentang Pemberian A gu ng Surat Izin Pertambangan (SIPD) Eksloitasi Bahan Galian Golongan C (batuan andesit) atas nama PT. Atlasindo Utama, yang dikeluarkan pada tanggal 10 September 2002 dan berlaku sampai dengan tanggal 10 September 2020.; ------------------ • Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup No. 541.3/Kep. 01.04-DU SIPD/TM/DLH Tentang Pemberian lik ah Daftar Ulang Izin Pertambangan (SIPD) Eksloitasi Bahan Galian Golongan C (batuan andesit) atas nama PT. ub m Atlasindo Utama, yang dikeluarkan pada tanggal 09 Desember 2004.; --------------------------Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup ep ka • Pertambangan Dan Energi No. 541.3/980/06.06-SIPT/ ah Tamben Tentang Pemberian Daftar Ulang Surat Izin dikeluarkan pada tanggal 09 November -------------------------- Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pertambangan Dan Energi No. 541.3/449/04.08-DU.SIPT/ In d A gu • 2006.; on ng M C (batuan andesit) atas nama PT. Atlasindo Utama, yang es R Pertambangan (SIPT) Eksloitasi Bahan Galian Golongan ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Tamben Tentang Pemberian Daftar Ulang Surat Izin Pertambangan (SIPT) Eksloitasi Bahan Galian Golongan ng C (batuan andesit) atas nama PT. Atlasindo Utama, yang dikeluarkan pada tanggal 02 Juli 2008 dan berlaku pada November 2010.; --------- • Surat Keputusan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Pertambangan Dan Energi No. 541.3/116. A gu tanggal 10 November 2008 sampai dengan tanggal 10 a/03/II.12-IUP/Tamben Tentang Persetujuan perubahan Bat ub lik ah Surat Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Andesit kepada PT. Atlasindo Utama, yang am dikeluarkan pada tanggal 02 Februari 2012. dan serta wajib daftar ulang setiap 5 (lima) tahun sekali.; -------- ep Telah dikeluarkan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang- ah k undangan yang berlaku.; R 11. Bahwa menanggapi dalil Gugatan Penggugat I dan Penggugat II In do ne si pada Point 54 sampai dengan Point 60 , maka Tergugat I dan A gu ng Tergugat II menyatakan bahwa kerja sama yang dilakukan oleh Tergugat VII dengan Tergugat VIII adalah telah sesuai dengan ketentuan hukum yang terkandung dalam KUHperdata, yang menyebutkan ; - Pasal 1338 Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.; lik belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu; ub 12. Bahwa dengan demikian, maka tidak ada alasan secara hukum untuk membatalkan dan atau menghentikan kerja sama yang telah dilakukan oleh Tergugat I dengan Tergugat VII, dan Tergugat VIII karena perjanjian kerja ep ka m ah suatu perjanjian tidak dapat ditari kembali selain dengan sepakat kedua sama tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan pertauran perundang- ah undanganm, dan secara hukum perbuatan hukum anatara Tergugat I M perbuatan hukum yang dilarang oleh hukum, ; ----- ng 12. Bahwa menanggapi dalil Gugatan Penggugat I dan Penggugat II on pada Point 59 sampai dengan Point 63, maka Tergugat I, es R dengan Tergugat VII, dan Tergugat VIII tersebut bukanlah merupakan gu Tergugat II dan Tergugat III menyatakan bahwa kerugian yang In d A diderita oleh Penggugat I dan Penggugat II baik kerugian secara ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R materil maupun kerugian secara immateril dan peletakan sita jaminan atas aset-aset milik Tergugat I dan Tergugat II adalah ng merupakan hal yang mengada-ngada dan tidak masuk akal, .; 13. Bahwa Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III menolak dalil gu Gugatan Penggugat I, dan Penggugat II yang lainnya dengan alasan dalil Gugatan tersebut hanya mengada-ada dan tidak berdasarkan pada fakta hukum .; -- A Bahwa berdasarkan Hal-hal tersebut diatas, besar harapan Kami kiranya Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili perkara ini berkenan ub lik ah memberikan Putusan, yang amarnya sebagai sebagai berikut ; -----------------DALAM EKSEPSI ; am 1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat I Tergugat II dan Tergugat III untuk seluruhnya.; Pengadilan Negeri Karawang tidak berwenang (tidak ep 2. Menyatakan ah k berkompeten) untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, karena dasar dari R penerbitan Sertifikat SHM No. 00378, SHM No. 00379, dan SHM No. 00380 In do ne si atas nama Tergugat II dan Keluarga Tergugat II adalah berdasarkan Surat A gu ng Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten karawang Nomor : 420.3- SK-37-KP-2007 Tentang Pemberian Hak milik Dalam Rangka Redistribusi Tanah Negara Objek Pengaturan Penguasaan Tanah/ Landreform, maka yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini adalah Peradilan Tata Usaha Negara dalam hal ini Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung.; 3. Menyatakan Penggugat harus terlebih dahulu penyelesaian perkara pidana sebagaimana Laporan Polisi di Kepolisian Daerah Jawa Barat No. Pol : lik ah LPB/762/XI/2011/JABAR, tanggal 09 November 2011, sampai dengan ub adanya putusan hukum yang berkekuatan hukum tetap.; 4. Menyatakan Gugatan Penggugat I dan Penggugat II adalah tidak Jelas ep (obscuur Libel).; 5. Menyatakan Gugatan Penggugat I dan Penggugat II tidak dapat diterima DALAM PROVISI 1. Menolak permohonan provisi Penggugat I, dan Penggugat II untuk ng seluruhnya.; on DALAM POKOK PERKARA es menurut hukum ( niet on vankelijke verklaard / NO ).; R m ka In d A gu 1. Menolak Gugatan Penggugat I, dan Penggugat II untuk seluruhya.; ------ ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 31 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 2. Menolak untuk menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara.; ng Atau : Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka Tergugat I, Tergugat II, dan gu Tergugat II mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono). JAWABAN TERGUGAT V A 1. DALAM EKSEPSI Bahwa gugatan Para Penggugat a quo dalam perkara ini, yang diajukan dengan konstruksi hukum sebagaimana tersebut di dalam surat gugatannya ub lik ah “demi hukum” haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima oleh Pengadilan Negeri Karawang, dengan alasan hukum : am 1. Gugatan Para Penggugat Salah Alamat/error in persona a. Bahwa penguasaan hutan Negara adalah oleh pemerintah ep (Kementerian Kehutanan) sebagaimana diatur pada Pasal 4 ah k ayat 2 Undang-undang nomor 41 tahun 1999 tentang R Kehutanan yang menyatakan ”Penguasaan hutan oleh In do ne si Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberi A gu ng wewenang kepada Pemerintah untuk: a. mengatur dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan; b. menetapkan status wilayah tertentu sebagai kawasan hutan atau kawasan hutan sebagai bukan kawasan hutan; dan c. mengatur dan menetapkan hubungan-hubungan hukum antara b. Dalam Pasal 10 disebutkan : lik mengenai kehutanan. Ayat (1) : Penguasaan hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ub m ah orang dengan hutan, serta mengatur perbuatan-perbuatan hukum ayat (2) huruf a, bertujuan untuk memperoleh manfaat yang ep ka sebesar-besarnya serta serba guna dan lestari untuk kemakmuran rakyat. ah Ayat (2) : Pengurusan hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), es R meliputi kegiatan penyelenggeraan : on b. Pengelolaan Hutan c. Penelitian dan pengembangan, pendidikan dan latihan, serta penyuluhan kehutanan, dan d. Pengawasan In d A gu ng M a. Perencanaan Hutan ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Bahwa Tergugat V merupakan suatu Badan Usaha Milik R c. In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Negara yang didirikan berdasarkan Anggaran Dasar Perum ng Perhutani sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1972 beserta perubahan – 72 Tahun 2010 tentang Kehutanan Negara, yang diberi tugas untuk mengelola hutan negara, sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah menyebutkan : ah Perusahaan Umum (Perum) “Dengan Peraturan No. 72 Tahun 2010 ub lik A gu perubahannya terakhir dengan Peraturan Pemerintah nomor Pemerintah ini, Pemerintah yang melanjutkan am penugasan kepada Perusahaan untuk melakukan Pengelolaan Hutan di Hutan Negara yang berada di Propinsi Jawa Tengah, ep Propinsi Jawa Timur, Propinsi Jawa Barat, dan Propinsi Banten, ah k kecuali hutan konser5asi, berdasarkan prinsip pengelolaan hutan R lestari dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik”. A gu ng Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, yaitu : In do ne si Kewenangan Pengelolaan sebagaimana Pasal 21 Undang Undang 1. Tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan; 2. Pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan; 3. Rehabilitasi dan Reklamasi hutan, dan; 4. Perlindungan hutan dan konser5asi alam. Disebutkan lagi dalam Pasal 4 ayat (1) dan ayat (3) Peraturan lik Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan beserta penjelasannya Jo. Pasal 3 ayat (4) Peraturan PemerintahNo. 72 Tahun 2010 tentang Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara bahwa ub m ah Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata hutan dan Penyusunan Kewenangan Perum Perhutani dalam melakukan Pengelolaan Hutan ka tidak termasuk kewenangan publik. Kewenangan Publik tersebut ep antara lain berkaitan dengan perubahan status dan fungsi kawasan ah hutan yang merupakan kewenangan Pemerintah dalam hal ini M (3) UU No.41 tahun 1999 : ng ”Pemerintah menetapkan status hutan sebagaimana dimaksud pada on ayat (1) dan ayat (2), dan hutan adat ditetapkan sepanjang menurut es R Kementerian Kehutanan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 5 ayat In d A gu kenyataannya masyarakat hukum adat yang bersangkutan masih ada ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R dan diakui keberadaannya, dan Pasal 14 dan 15 UU No.41 tahun 1999: ng Dengan demikian jelas dan tegas bahwa mengenai status kawasan hutan (status tanah kawasan hutan) merupakan kewenangan Pemerintah cq. Kementerian Kehutanan bukan kewenangan Perum gu Perhutani/Tergugat V, karena Perum Perhutani/Tergugat V hanya sebatas pengelola hutan yang kewenangannya terbatas. A Oleh karena itu gugatan salah alamat, seharusnya yang digugat adalah Pemerintah Cq. Kementerian Kehutanan bukan Perum Perhutani/ ub lik ah Tergugat V sehingga gugatan harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima. am 1. Gugatan Kurang Pihak Bahwa sebagaimana telah diuraikan pada angka 1 diatas, bahwa Pasal 4 ep ayat (1) Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan ah k menyebutkan : R “Semua hutan termasuk kekayaan yang terkandung di dalamnya In do ne si dikuasai oleh Negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.” A gu ng Selanjutnya dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menyebutkan : “Penguasaan hutan oleh Negara memberi wewenang kepada Pemerintah untuk mengatur dan mengurus hutan, kawasan hutan dan hasil hutan.” Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2010 tentang Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara, Perum lik ah Perhutani hanya diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan pengelolaan hutan berdasarkan prinsip perusahaan di dalam ub m wilayah kerjanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 3 ayat (1) PP Nomor 72 Tahun 2010). ka Bahwa hal ini berarti kewenangan Tergugat V dalam menguasai hutan ep adalah terbatas hanya dalam kegiatan pengelolaan hutan saja tidak ah mengurus hutan secara keseluruhan sebagaimana disebutkan dalam es R kegiatan pengurusan hutan yang diatur dalam Pasal 10 ayat (2) Undang - M Undang Nomor 41 Tahun 1999, yang menyebutkan : • Pengelolaan hutan A In d Perencanaan kehutanan gu • on ng “Pengurusan hutan meliputi kegiatan penyelenggaraan : ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Penelitian dan pengembangan, pendidikan dan latihan dan penyuluhan R • kehutanan Pengawasan. ng • In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Bahwa konsekuensi hukum dari ketentuan di atas, maka Tergugat V gu tidak mempunyai kewenangan untuk mengubah status, merubah batas kawasan hutan Negara, apalagi menyerahkan kawasan hutan yang A digugat oleh Penggugat I dan Penggugat II, karena yang berwenang dan yang menguasai kawasan hutan adalah Pemerintah RI cq. Kementerian Kehutanan, sehingga seharusnya Pemerintah RI cq. Kementerian ub lik ah Kehutanan juga ikut sebagai pihak yang berperkara/Tergugat dalam perkara a quo. am Oleh karena itu gugatan Para Penggugat kurang pihak maka gugatan harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima. ep 3 Obyek gugatan kabur ah k Bahwa objek gugatan tidak jelas/kabur/obscuur libel karena : R a. Tidak jelas berapa luas tanah yang menjadi objek gugatan In do ne si b. Tidak jelas batas-batas tanah yang menjadi objek gugatan. A gu ng c. Tidak jelas batas-batas dan luas tanah yang menjadi objek gugatan yang harus dikembalikan oleh masing-masing Tergugat 1, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat V Ad.1. Tidak jelas berapa luas tanah yang menjadi objek gugatan Bahwa sebagaimana gugatan Para Penggugat halaman 6 angka 17 menyebutkan bahwa : Bahwa pada tahun 1986 Bapak Haasan (“Almarhum”) telah lik ah meninggal dunia, namun sebelum meninggal dunia Almarhum meninggalkan warisan kepada anak-anaknya, berupa ub m tanah seluas 54 (lima puluh empat) Ha yang dibeli oleh almarhum pada tahun 1977 berdasarkan Akta Jual Beli, tanah terletak di Desa ep ka tersebut Cintalanggeng, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang dimana tanah tersebut (“Penggugat R Sastraatmadja M Sastraatmadja, ng Kusumaastuty Resionalia Wardhani I”), P. dalam Tommie Priapertama Sastraatmadja, Lidwina wasiat Yuwina tertulis on Kusumaastuti, Bambang Prayitno Sastraatmadja dan Alm. es ah diwariskan kepada anak-anak Almarhum, yang bernama Hiram A tertulis Didiet Sub Hasan Is;” In d gu Setiadi Umbul Basuki yang dalam Kartu Tanda Penduduk ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Kemudian dalam petitum Dalam Pokok Perkara halaman 16 angka 2 menyebutkan bahwa : ng Menyatakan tanah seluas 108 (hektar) berdasarkan akta jual beli No. 32 tanggal 31 Agus 1977 ... dst... yang beralamat di Desa Cintalanggeng, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten gu Karawang adalah milik Penggugat I sebagai ahli waris dari Bapak Hasan Ismail Sastraatmadja (Almarhum Hassan). A Bahwa dalam surat gugatan tersebut hanya menyebutkan tanah seluas 54 Hektar, sedangkan dalam petitum menyebutkan 108 ub lik ah Hektar. Dengan demikian tidak jelas berapa luas tanah yang digugat oleh Para Penggugat 54 hektar atau 108 hektar. Oleh karena objek am gugatan tidak jelas maka gugatan harus ditolak atau setidaktidaknya tidak dapat diterima. ep Ad.2. Tidak jelas batas-batas tanah yang menjadi objek gugatan ah k Bahwa gugatan para penggugat baik dalam posita maupun dalam R petitum sebagaimana telah dikutip dan dijelaskan pada butir Ad.1 Sehingga mengakibatkan A gu ng petitum menyebutkan 108 Hektar. In do ne si diatas menyebutkan objek gugatan adalah 54 hektar dan dalam ketidakjelasan luas objek gugatan. Selain tidak jelas luas tanah objek gugatan juga tidak jelas batas-batas tanah objek gugatan, karena gugatan para penggugat tidak menjelaskan batas utara, selatan, timur dan barat dari tanah yang menjadi objek gugatan dalam perkara a quo yang mengakibatkan objek gugatan tidak jelas/ lik Ad.3. Tidak jelas batas-batas dan luas tanah yang menjadi objek gugatan yang harus dikembalikan oleh masing-masing Tergugat 1, Tergugat 2, Tergugat 3 dan Tergugat 5. ub m ah obscurr libel Dalam posita gugatan para penggugat tidak jelas berapa luas tanah ka yang menjadi objek gugatan dan yang diakui dimiliki oleh para ep penggugat yang dikuasai oleh masing-masing Tergugat 1, Tergugat ah 2, Tergugat 3 dan Tergugat 5. Khususnya untuk Tergugat 5 berapa M dimana batas-batasnya dan berbatasan dengan tanah milik siapa. ng Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas jelas dan tegas bahwa objek on gugatan kabur/tidak jelas/obscurr libel karena tidak jelas luas, dan batas- In d gu batasnya. A es R luas yang diakui milik para penggugat yang dikuasai Tergugat 5 dan ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Bahwa oleh karena dalam surat gugatan tidak jelas mengenai luas, letak lokasi dan batas-batas tanah yang disengketakan, maka gugatan Para harus dinyatakan tidak dapat diterima, sebagaimana ng Penggugat Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung tanggal 17 April 1979 Nomor 1149.K/Sip/1975 jo Putusan Mahkamah Agung No.81.K/Sip/1971 yang gu menyatakan bahwa khusus gugatan mengenai tanah harus menyebut A secara jelas letak tanah, batas-batas dan ukuran tanahnya. 4. Subjek Penggugat tidak jelas Para Penggugat dalam surat gugatannya tidak bisa membedakan dan ub lik ah atau memisahakan mana Hiram Sastraatmadja/Penggugat 1 bertindak untuk atas nama pribadi/persoon dan mana Hiram Sastraatmadja/ am Penggugat II bertindak untuk atas nama PT. Rambat Agung/Badan Hukum/Recht persoon. ep Sebagaimana gugatan para penggugat halaman 2 angka 1 menyebutkan: ah k Bahwa Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan eksplorasi R pertambangan di atas tanah milik Penggugat I tanpa izin dan In do ne si melakukan mobilassi tambang. Padahal tanah tersebut adalah milik A gu ng Penggugat I berdasarkan.... dst..” Kemudian para Penggugat dalam gugatannya halaman 3 angka 7 menyebutkan : Bahwa hal ini membuktikan tidak ada itikad baik dari Tergugat 1 dan Tergugat 2 dalam mengembalikan tanah milik Penggugat II, dimana... dst...” lik menjadi tidak jelas tanah objek gugatan diklaim/diakui milik Penggugat 1 (sebagai pribadi/persoon) atau diakui milik Penggugat II (selaku recht persoon/badan hukum). ub m ah Oleh karena tidak dapat membedakan dan atau memisahkan sehingga Dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar ka Pokok-Pokok Agraria membedakan kepemilikan tanah oleh perorangan ep dan oleh Badan Hukum. Hanya warga negara Indonesia dapat ah mempunyai hak milik (pasal 21 ayat (1) UUPA). Badan hukum yang dapat M Tahun 1963 tentang Penunjukan Badan-Badan Hukum Yang Dapat ng Mempunyai Hak Milik Atas Tanah,adalah : on a. Bank-bank yang didirikan oleh Negara A In d gu b. Perkumpulan-perkumpulan Koperasi Pertanian c. Badan-badan keagamaan es R memiliki hak milik diatur dalam Pasal 21 ayat (2) UUPA Jo.Pasal 1 PP ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R d. Badan-badan sosial In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Demikian pula dalam peristiwa hukum pemindahan hak atas tanah. ng Beralihnya Hak Milik kepada Warganegara Indonesia/persoon dilakukan dengan jual beli melalui akta jual beli yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah, sedangkan beralihnya hak milik kepada Badan Hukum tidak gu dilakukan melalui akta jual beli melainkan dengan akta pelepasan hak atas tanah yang dibuat oleh Notaris. Hal ini diatur dalam Pasal 37 ayat (1) A PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Bahwa oleh karena para Penggugat tidak jelas dalam pengakuan ub lik ah kepemilikan atas tanah objek gugatan (apakah milik Penggugat 1 selaku persoon atau milik Penggugat 2 selaku recht persoon) maka gugatan am harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima. DALAM POKOK PERKARA Bahwa terhadap hal-hal yang telah dikemukakan Tergugat V dalam ep 1. ah k eksepsi mohon dianggap untuk dikemukakan dalam pokok perkara. Bahwa tanah objek sengketa bukan tanah adat. R 2. In do ne si Bahwa dalil gugatan para penggugat halaman 9 angka 34 menyebutkan: A gu ng “Bahwa asal mula tanah Penggugat I berasal dari hasil jual beli yang dilakukan oleh almarhum Hassan Sastraatmadja yang dibeli dari tanah masyarakat adat di Karawang. Pada saat pembelian tanah milik adat tersebut telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan syarat administrasi yang ada di Indonesia. Bahwa tanah kawasan hutan yang dikuasai Negara cq. Kementerian Kehutanan dan dikelola oleh Tergugat V dan yang menjadi tanah objek lik ah gugatan dalam perkara ini maupun tanah disekitarnya bukanlah tanah milik adat sebagaimana dalil gugatan para penggugat diatas. Tanah ub m tersebut adalah bekas tanah partikelir Tegalwaru. Tanah partikelir adalah tanah hak eigendom yang mempunyai sifat dan corak istimewa, yang ka membedakan dari tanah-tanah hak eigendom lainnya ialah adanya hak- ep hak pada pemiliknya yang bersifat kenegaraan ah Oleh karena dalil gugatan yang menyebutkan tanah tersebut adalah es R tanah milik adat tidak benar maka gugatan harus ditolak atau setidak- Jual beli tidak sah on 3. ng M tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima gu Bahwa sebagaimana uraian tersebut pada angka 2 di atas bahwa riwayat In d A tanah objek gugatan adalah bekas tanah partikelir Tegalwaru Landen bukan ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R tanah milik adat. Dengan demikian apabila terjadi jual beli tanah atas tanah tersebut dengan pengakuan sebagai tanah milik adat adalah tidak benar. ng Jual beli tanah tentunya harus memenuhi syarat yuridis formal dan yuridis materiil. Syarat yuridis formal adalah bahwa jual beli tanah harus dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah sedangkan syarat yuridis materiil adalah objek gu jual belinya adalah benar. Oleh karena dalil para penggugat yang menyebutkan tanah tersebut milik A Para Penggugat berdasarkan jual beli tanah yang berasal dari tanah milik adat adalah tidak benar maka jual beli tersebut tidak sah karena tidak ub lik ah memenuhi syarat materiil. Oleh karena jual beli tidak sah, maka gugatan harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.. am 4. Tanah objek sengketa adalah kawasan hutan bukan tanah milik para Penggugat ep 4.1. Bahwa, tanah objek gugatan yang diajukan kepada Tergugat V, ah k bukanlah tanah milik Para Penggugat yang berasal dari jual beli tanah R milik adat, melainkan adalah kawasan hutan yang dikuasai Negara dan Pemangkuan A gu ng Resort Pemangkuan Hutan Hutan Cintalanggeng, Pangkalan, Kesatuan In do ne si dikelola oleh Tergugat V, termasuk dalam wilayah pengelolaan hutan Bagian Kesatuan Pemangkuan Purwakarta, berdasarkan : Hutan a. Surat Keputusan Penunjukan Kawasan Hutan yang dikeluarkan oleh Menteri Pertanian Nomor : 92/UM/1954 tanggal 31 Agustus 1954; b. Berita Acara Tata Batas (BATB) yang dibuat pada tanggal 14 Desember lik tersebut adalah 14.832,16 Ha (Empat belas ribu delapan ratus tiga puluh dua koma enam belas Hektar); Status kawasan hutan tersebut sebagai hutan tetap (hutan yang ub m ah 1967 dan disahkan pada tanggal 19 Maret 1970, Luas kawasan hutan dipelihara) diperoleh setelah melakukan proses pengukuhan kawasan ka hutan, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan guna memperoleh ep kepastian hukum tentang status, batas, luas dan letak kawasan ah hutan. M penunjukan sebagai hutan tetap oleh Menteri Pertanian, melalui ng Keputusan Menteri Pertanian No.92/UM/54 tanggal 31 Agustus 1954 on yang pada amar ketiga berbunyi : es R Bahwa kegiatan pengukuhan tersebut diawali dengan proses gu “Menunjuk hutan-hutan dan/atau kelompok hutan yang terletak In d A dibekas tanah Partikelir Tegalwaroe termasuk dalam wilayah ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R propinsi Djawa Barat, Karesidenan Djakarta dan Kabupaten Karawang, jang tersusun dibawah ini, untuk dijadikan hutan- ng hutan terpelihara (hutan-hutan tetap), dibawah penguasaan daerah hutan Purwakarta.” Setelah dilakukan penunjukan dengan SK Menteri Pertanian gu tersebut maka proses selanjutnya adalah kegiatan penataan batas guna memperoleh kepastian batas kawasan hutan yang tetap di A lapangan; Dasar hukum pelaksanaan kegiatan penataan batas ini adalah ub lik ah Bosch Ordonantie (Undang-undang Kehutanan) Tahun 1927, dan Bosch Verordening (Peraturan Hutan) Tahun 1932. Kedudukan am hutan kawasan hutan hasil penataan batas ini dikuatkan keberadaannya berdasarkan ketentuan pasal 20 UU No.5 Tahun tentang berbunyi : ah k Ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan, yang ep 1967 R “Hutan yang telah ditetapkan sebagai hutan tetap, Cagar Alam berlaku sebelum berlakunya Undang-Undang A gu ng yang In do ne si dan Suaka Margasatwa, berdasarkan peraturan perundangan ini, dianggap telah ditetapkan sebagai kawasan hutan dengan peruntukan dan fungsi sesuai dengan penetapannya”. Dengan penjelasan Pasal 20 UU No. 5 Tahun 1967 yang berbunyi : “Hutan yang telah ditetapkan sebagai hutan tetap, suaka margasatwa dan cagar alam oleh pejabat-pejabat yang berwenang, baik berdasarkan ordonansi dan verordening lik ah pemerintah, peraturan daerah dan/atau peraturan swapraja yang berlaku sebelum keluarnya undang-undang ini, dianggap ub m telah ditetapkan sebagai kawasan hutan dengan peruntukan dan fungsi sesuai dengan penetapannya”. ka junto Pasal 81 UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan, yang ep berbunyi : ah “Kawasan hutan yang telah ditunjuk dan atau ditetapkan M sebelum berlakunya undang-undang ini dinyatakan tetap Bahwa apabila memperhatikan kronologi pengukuhan hutan on ng berlaku berdasarkan undang-undang ini.” es R berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku gu tersebut diatas, tampak jelas bahwa hutan-hutan dan/atau kelompok In d A hutan yang ditunjuk untuk dipertahankan sebagai hutan tetap ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R tersebut adalah hutan-hutan dan/atau kelompok hutan yang berada atau yang terletak diatas lahan bekas tanah Partikelir Tegalwaroe ng Landen. Jadi, sebenarnya tanah yang dipermasalahkan atau tanah yang diklaim/digugat oleh Para Penggugat kepada Tergugat 5 adalah bekas tanah Pertikelir Tegalwaroe Landen yang berstatus gu sebagai kawasan hutan yang pada tahun 1954 dan telah dilakukan penataan batas hutan pada tahun 1967, dengan demikian jauh A sebelum terjaadinya jual beli antara para penggugat dengan pihak lain. ub lik ah 4.2. Fakta hukum bahwa tanah tersebut adalah kawasan hutan diperkuat dengan fakta-fakta hukum sebagai berikut : am a. Tulisan dari Prof. Boedi Harsono, SH dalam bukunya : “Hukum Agraria Indonesia-Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok ep Agraria, Isi dan Pelaksanaannya”, Penerbitan Djambatan, Cetakan ah k Ketujuh (Edisi Revisi), Jakarta, 1997, dimana pada paragraf kedua R huruf D, halaman 97, yang menyatakan sebagai berikut : In do ne si “sesudah pendudukan Jepang oleh Pemerintah Hindia A gu ng Belanda usaha pembelian kembali tersebut dimulai lagi. Berdasarkan suatu Keputusan Pemerintah tanggal 8 April 1949 no.1 secara damai dapat dikembalikan kepada Negara sejumlah 48 tanah partikelir seluas 469.506 hektar, semuanya terletak di sebelah barat Cimanuk.” b. Penjelasan Umum Undang-Undang No.1 tahun 1958 tentang Penghapusan Tanah-tanah Partikelir, pada angka Romawi II. lik ah Sedjarah usaha Pengambilan tanah-tanah partikelir menjadi Tanah Negara, dimana pada angka (5) disebutkan sebagai berikut : ub m “(5) Sesudah pendudukan Djepang, maka oleh Pemerintah Hindia Belanda usaha pembelian itu dimulai lagi. Terutama ka terdorong oleh keaadaan politik dan perkembangan masjarakat ep pada waktu itu, usaha ini diselenggarakan secara besar- ah besaran.Dalam tahun 1948 dibentuklah sebuah Panitia yang M usul-usul kepada Pemerintah tentang tjaro jang sebaik-baiknya ng untuk menglikwidasi tanah-tanah partikelir jang masih ada. on Berdasarkan atas usul Panitia itu oleh Pemerintah dengan es R diberi tugas untuk didalam waktu yang singkat, mengadjukan gu keputusannya tanggal 8 April 1949 No.1 ditetapkan suatu In d A peraturan likwidasi, atas dasar mana dengan secara damai ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R dapat dikembalikan kepada Negara 48 tanah partikelir seluas 469.506 hektar, semuanya terletak di sebelah barat Cimanuk.” ng c. Adapun Keputusan Pemerintah yang dimaksud pada angka 1 dan 2 di atas adalah “Besluit van 8 April 1949 No. 1 v.d. Hoge Vertegenwoordiger v.d Kroon in Indonesie”, tentang “Liquidatie van gu het instituut der particuliere landerijen bewesten de Tjimanoek, voorzoever niet gelegen binnen stadsgemeente Batavia”, atau jika A diterjemahkan berbunyi “Keputusan tanggal 8 April 1949 no.1 dari Wakil Tinggi Mahkota Kerajaan Belanda di Indonesia”, tentang ub lik ah “Likwidasi lembaga tanah partikelir di sebelah barat sungai Tjimanuk, tidak termasuk yang terletak di dalam wilayah kota am Batavia”. Keputusan ini termuat dalam Buku Engelbrecht “de wetboeken, wetten en verordeningen benevens de grondwet van ep 1945 van de republik indonesie” (Kitab Undang-Undang, Undang- ah k Undang dan Peraturan-pertauran serta Undang-Undang Dasar R 1945 Republik Indonesia), Engelbrecht terbitan tahun 1956, In do ne si halaman 2207, dimana didalamnya dapat diketahui bahwa Tanah A gu ng Partikelir Tegalwaru adalah termasuk tanah partikelir yang telah dibeli oleh Pemerintah Hindia Belanda. d. Tulisan dari Mochammad Tauchid, seorang tokoh Organisasi Tani Indonesia dan Anggota Parlemen Republik Indonesia Serikat (RIS), dalam bukunya :“Masalah Agraria-Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia”, Bagian Kedua, Penerbit Tjakrawala, Djakarta, 1953, pada halaman 358-362 lik ah memuat Daftar Tanah-Tanah Partikelir Yang Telah Dibeli Kembali, dimana pada halaman 361 dalam Daftar tersebut nomor urut 44. ub m Bahwa tanah partikelir tegalwaru terletak di Krawang, seluas 55.173 ha adalah termasuk Tanah Partikelir yang sudah dibeli ep ka pada tahun 1949. Bahwa oleh karena tanah objek gugatan adalah kawasan hutan ah bukan milik Para Penggugat maka gugatan harus ditolak atau M 5. Bukan Tergugat V yang memberikan ijin pinjam pakai kepada dalil gugatan Para Penggugat halaman 11 angka In d A gu menyebutkan: 44 on Bahwa ng Tergugat I untuk penambangan es R setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima. ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R “bahwa selain itu Tergugat V juga secara melawan hukum telah memberikan tanah milik Penggugat I kepada Tergugat I dan Tergugat ng II untuk dilakukan eksplorasi, dengan cara izin pinjam pakai padahal diketahui tanah tersebut bukan milik Tergugat V. Bahwa dalil tersebut adalah tidak benar karena : gu a. Tergugat tidak pernah menerbitkan ijin pinjam pakai tanah (kawasan hutan) untuk Tergugat I dan Tergugat II, yang A memberikan ijin pinjam pakai adalah Kementerian Kehutanan sebagaimana suratnya surat No.555/Menhut-VII/2003 tanggal 14 ub lik ah Maret 2003 dan No. 645/Menhut-VII/2010 tanggal 15 Desember 2010 tentang Perpanjangan persetujuan prinsip penggunaan am kawasan hutan untuk penambangan batu andesit (galian C) a.n. PT. Atlasindo Utama seluas ± 14 Ha di Kabupaten Karawang ep Provinsi Jawa Barat. ah k b. Pemberian ijin bukan dari Tergugat I tetapi dari Kementerian ini sejalan dengan peraturan R Kehutanan perundangan In do ne si sebagaimana telah diuraikan oleh Tergugat I, Dalam Eksepsi A gu ng angka 1 dan 2 diatas, yaitu bahwa yang menguasai (pemilik) kawasan hutan adalah negara cq. Pemerintah cq. Kementerian Kehutanan bukan Tergugat V (Tergugat V hanya bertugas melakukan pengelolaan hutan). c. Pemberian ijin pakai pakai kawasan hutan sebagaimana butir a diatas sudah sesuai dengan peraturan perundangan karena ijin tersebut diberikan atas tanah kawasan hutan negara, bukan atas lik Dengan demikian jelas bahwa Tergugat V tidak melakukan perbuatan melawan hukum, oleh karena itu gugatan Para Penggugat harus ditolak ub m ah tanah milik Para Penggugat. atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima. ka 6. Bahwa pengukuran dan pematokan tanah oleh Tergugat V bukan ep perbuatan melawan hukum. oleh Negara cq. Pemerintah, cq. Kementerian M Kehutanan yang pengelolaannya oleh Tergugat V berdasarkan Pasal 3 ng Peraturan Pemerintah Nomor 72 tentang Perusahaan Umum (Perum ) on Kehutanan Negara : es penguasaannya R ah Bahwa objek sengketa merupakan kawasan hutan Negara yang gu “Dengan Peraturan Pemerintah ini, Pemerintah melanjutkan In d A penugasan kepada Perusahaan untuk melakukan Pengelolaan ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R Hutan di Hutan Negara yang berada di Pro5insi Jawa Tengah, Pro5insi Jawa Timur, Pro5insi Jawa Barat, dan Pro5insi Banten, ng kecuali hutan konser5asi, berdasarkan prinsip pengelolaan hutan lestari dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik”. Hal tersebut sebagaimana telah Tergugat 5 uraikan pada angka 4 di atas. gu Berdasarkan ketentuan tersebut maka penguasaan/pengelolaan kawasan hutan (obyek sengketa a quo) oleh Tergugat V merupakan perbuatan sah A menurut hukum, sehingga penguasaan /pengelolaan kawasan hutan adalah merupakan kewenangan Tergugat V, sehingga segala kegiatan- sama sekali bukan merupakan am (onrechmatige daad). 7. ub lik ah kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan hutan oleh Tergugat V perbuatan melawan hukum Permohonan uit voerbaar bij voorad tidak berdasar hukum ep Bahwa Para Penggugat dalam gugatannya halaman 15 angka 62 ah k mengajukan permohonan agar putusan dapat dijalankan terlebih dahulu R walaupun ada upaya hukum banding maupun kasasi (uit voerbaar bij In do ne si vooraad). Permohonan tersebut tidak perlu dipertimbangkan dan harus A gu ng ditolak karena uit voerbaar bij vooraad harus memenuhi Pasal 180 HIR dan selanjutnya Surat Edaran Mahkamah Agung No. 3 Tahun 1978 juga tidak menghendaki uit voerbaar bij vooraad. Oleh karena itu permohonan Para Penggugat harus ditolak. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan baik Dalam Eksepsi maupun Dalam Pokok Perkara, mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Karawang • lik DALAM PROVISI Menolak permohonan provisi Para Penggugat seluruhnya ub DALAM EKSEPSI Menerima Eksepsi Tergugat V untuk seluruhnya • Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara • Menolak gugatan Para Penggugat seluruhnya • Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara ng ATAU on Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan seadil-adilnya menurut ketentuan hukum (ex aequo et bono) A In d gu JAWABAN TERGUGAT VI DALAM EKSEPSI : es DALAM POKOK PERKARA ep • R ka m ah memutuskan sebagai berikut : ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 44 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id (kabur) R 1. Bahwa gugatan Penggugat I dan II telah diajukan secara tidak sempurna Karena Penggugat I yang menyatakan dirinya berkedudukan ng sebagai Penggugat yang bertindak untuk dirinya sendiri dan selaku kuasa ahli waris Hasan Ismail Sastraatmadja dan dalam posita poin 17 mendalilkan bahwa almarhum Waris Hasan Ismail Sastraatmadja gu meninggalkan warisan 54 hektar yang diwariskan kepada anak-anaknya A yang bernama Hiram Sastraatmadja (Penggugat I), Tommie Priapertama Sastraatmadja, Resionalia P. Sastraatmadja, Lidwina Kusumaastuty Wardani, Bambang Prayitno Sastraatmadja, dam alm. SetiadiUmbul ub lik ah Basuki ternyata dalam petitum poin 2 telah keliru menuntut tanah seluas 54 hektar tersebut untuk dinyatakan sebagai pemilik Penggugat I saja am (sendiri) sebagai ahliwaris Hasan Ismail Sastraatmadja ; 2. Bahwa sesuai dengan kedudukan dimaksud, seharusnya menurut ep hektar Penggugat I dan status tanah 54 ah k penggugat adalah meminta dinyatakan hukum petitum tanah tersebut gugatan sebagai milik R bersama ahli para waris Hasan Ismail Sastraatmadja yang nama- In do ne si namanya tersebut diatas bukan sebagai milik Penggugat 1 sendiri ; A gu ng 3. Bahwa karena gugatan Penggugat yang demikian itu selain tidak sejalan antara posita dengan petitum, hal itu tidak dapat pula dibenarkan menurut hukum karena akan menghilangkan hak ahli waris Hasan Ismail Sastraatmadja yang lain, sehingga dengan demikian gugatan Penggugat I dan II pada tempatnya untuk dinyatakan tidak dapat diterima ; Maka berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas pada tempatnya Majelis lik dapat diterima ; ATAU : Apabila Pengadilan berpendapat lain, maka : ub JAWABAN TERGUGAT VI DALAM POKOK PERKARA : kecuali terhadap hal-hal yang kebenarannya dapat dibuktikan karena ijin yang diberikan kepada tergugat 1 adalah sebagai kewajiban hukum Tergugat VI harus mengeluarkan ijin ng menjalankan atau setiap permintaan untuk gu ditentukan menerbitkan ijin A telah melakukan perbuatan melawan apabila telah memenuhi persyaratan itu.Tidak adakepentingan Tergugat VI yang es M hukum R 2. Bahwa Tergugat VI tidak benar on ah secara hukum ; dalam kepada Tergugat I selain dari memenuhi kewajiban In d dan II ep 1. Bahwa Tergugat VI menolak dengan tegas dalil-dalil gugatan Penggugat I ka m ah Hakim Pengadilan Negeri Karawang menyatakan gugatan Penggugat tidak ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R hukum yang menjadi kewenangan Tergugat VI berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; ng 3. Bahwa ternyata pada saat ini ada permasalahan menyangkut kepemilikan hak atas tanah yang dikelola pernah muncul pada saat izin dikeluarkan, tidak ada pihak yang hal itu tidak Tergugat VI tidak pernah mengetahui gu keberatan, sehingga Tergugat I, ada permasalahan sebagaimana yang didalilkan Penggugat I dan II saat ini. A Sebaiknya, ketika ijin dikeluarkan Tergugat I telah membuktikan adanya hak atas tanah yang saat ini dikelola Tergugat I berdasarkan bukti hak yang dipunyai Tergugat I dan setelah Tergugat VI ub lik ah atas tanah mempelajari secara seksama bersama-sama dengan pihak terkait am Kepada Tergugat I telah memenuhi persyaratan dikeluarkan perizinan mendukung diajukan fakta yang akan menurut hukum Tergugat I berhak ep mengelolanya ; ah k 4. Bahwa permintaan Penggugat I dan II supaya Tergugat VI membatalkan R izin yang telah diberikan kepada Tergugat 1 hal itu akan diikuti Tergugat In do ne si VI apabila telah ada putusan yang berkekuatan hukum tetap untuk itu. A gu ng Karena itu tuntutan Penggugat I dan II terhadap Tergugat VI dalam Provisi sebelum putusan dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap agar membatalkan izin yang telah diberikan kepada Tergugat I haruslah ditolak karena tidak berdasar ; Berdasarkan alasan-alasan sebagaimana dikemukakan diatas pada tempatnya Majelis Hakim berkenan mengambil putusan dengan amar : • • lik ah Atau setidak-tidaknya : Menyatakan gugatan penggugat I dan II terhadap Tergugat VI JAWABAN TERGUGAT VII I. tidak ub dapat diterima ; DALAM EKSEPSI ep ka m Menolak seluruh gugatan Penggugat I dan II terhadap Tergugat VI ; a. Perubahan Gugatan para Penggugat ah 1. Bahwa Tergugat 1 menolak secara tegas dalil-dalil gugatan yang telah ng M tersebut, kecuali yang diakui secara tegas kebenarannya menurut on hukum. es R diajukan oleh Penggugat I dan Penggugat II dalam gugatannya 2. Bahwa Penggugat I dan Penggugat II ragu-ragu dalam mengajukan In d A gu gugatan terhadap Para Tergugat, oleh karena Para Penggugat telah ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R merubah Gugatannya, yaitu merubah kedudukan Turut Tergugat II menjadi Tergugat VII. ng Perubahan Gugatan tersebut telah merugikan Pihak Tergugat VII dalam melakukan pembelaannya, oleh karena perubahan gugatan aquo telah merubah kedudukan Tergugat VII karena semula hanya gu sebatas sebagai Turut Tergugat II. Bahwa berdasarkan Keputusan A Mahkamah Agung No. 117 K/Sip/1971 tanggal 11 Maret 1971 yang menyatakan sebagai berikut : “ Perubahan suatu gugatan perdata yang isinya tidak boleh melampaui batas- batas materi pokok gugatan ub lik ah dan tidak akan merugikan Tergugat dalam pembelaannya atas gugatan Penggugatan, maka Hakim boleh mengabulkan perubahan am tersebut “ Bahwa demikian juga berdasarkan pasal 127 RV, perubahan gugatan dapat dilakukan asal tidak mengubah atau menambah ep petitum, pokok perkara, dasar dari gugatan. Bahwa dengan digantinya ah k Turut Tergugat II menjadi Tergugat VII, jelas- jelas telah merugikan R Pihak Tergugat VII yang semula hanya Turut Tergugat II, karena In do ne si adanya perubahan tersebut berpengaruh pada pokok perkara maupun A gu ng petitum, sehingga syarat- syarat untuk dapat dilakukan perubahan gugatan yang diatur oleh aturan hukum tidak dapat dilakukan III b. Gugatan Penggugat Kabur / Tidak Jelas (obscuur laibel) 1. Bahwa gugatan Penggugat Kabur dan Tidak Jelas, oleh karena apa yang didalalilkan Penggugat I dan Penggugat II dalam gugatan kepada Tergugat VII adalah suatu perbuatan melawan hukum yang mana Para lik dianggap sebagai perbuatan melawan hukum dan kapan perbuatan melawan hukum dilakukan serta hukum apa yang dilanggar oleh Tergugat VII . ub m ah Penggugat tidak pernah memerinci perbuatan apa yang dapat 2. Bahwa Penggugat I dan Penggugat II dalam gugatannya masing-masing ep ka mendalilkan sebagai pemilik atas tanah seluas kurang lebih 54 Ha yang terletak di Gunung Cintalanggeng, Kecamatan Tegal Waru, Kabupaten ah Karawang, namun Para Penggugat tidak menjelaskan batas-batas M dapat dibaca dalam Posita gugatan Para Penggugat butir 7 yang ng menyebutkan Penggugat II adalah Pemilik Tanah, sedangkan dalam on Posita gugatan yang sama butir 16 s/d butir 60 juga disebutkan Penggugat es R kepemilikan tanah masing-masing Penggugat I dan Penggugat II, Hal ini In d A gu I adalah sebagai Pemilik Tanah. Oleh karena itu dalil gugatan Para ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Penggugat yang mendalilkan sebagai Pemilik Tanah adalah Kabur dan Tidak Jelas. ng 3. Bahwa seandainyapun benar – quad non – dalil gugatan Penggugat I dan Penggugat II adalah sebagai Pemilik atas tanah seluas kurang lebih 54 Ha yang terletak di Gunung Cintalanggeng, Kecamatan Tegal Waru, gu Kabupaten Karawang tersebut, bagaimana mungkin Para Penggugat yang A mempunyai pribadi dan atau badan hukum yang berbeda dapat mengklaim dirinya adalah pemilik tanah yang sedang diperkarakan, karena antara Penggugat I yang merupakan pribadi/perseorangan dan Penggugat II mempunyai ub lik ah yang merupakan sebuah badan hukum, dimana secara hukum tidak kapasitas memiliki tanah hak milik, jelas-jelas telah am membuktikan ketidak jelasan adanya kepemilikan atas tanah yang sedang diperkarakan. ah k semakin ep Oleh karenanya dengan hal-hal yang telah kami uraikan tersebut, justru mengaburkan gugatan Para Penggugat tentang dimana R perbuatan melawan hukumnya. Dengan demikian dalil Penggugat I dan In do ne si Penggugat II adanya Perbuatan Melawan Hukum terhadap Tergugat VII A gu ng haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima. II. DALAM POKOK PERKARA. 1. Pertama-tama mohon dengan hormat agar segala sesuatu yang telah diuraikan dalam Eksepsi diatas, mohon dapat diterima dan dipertimbangkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan untuk dalil-dalil Tergugat VII untuk Jawaban Dalam pokok Perkara ini. lik ah 2. Bahwa Tergugat VII menolak dengan tegas seluruh dalil- dalil gugatan Para Penggugat dalam gugatannya, kecuali ub m didalam hal-hal tertentu yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat VII. ka 3. Bahwa Tergugat VII menolak dalil gugatan Para ep Penggugat halaman 12 butir 56 sampai dengan 58, oleh ah karena Para Penggugat tidak mengetahui secara pasti M Bahwa Tergugat VII dengan Tergugat I telah melakukan kerjasama dalam ng eksplorasi tambang batu andesit berdasarkan Perjanjian Kerjasama on tanggal 30 April 2008. es R dasar perjanjian antara Tergugat VII dengan Tergugat I. Atlasindo Utama (Tergugat 1) dengan PT. Adhimix In d A gu 4. Bahwa sebelum dilakukan penandatanganan antara PT. ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Indonesia (Tergugat VII) R Precast In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id dalam Perjanjian Kerjasama tanggal 30 April 2008 tersebut, pihak Tergugat ng VII terlebih dahulu telah melakukan pengecekan dokumen perijinan terkait lokasi yang digunakan untuk pengambilan batu andesit, yaitu Surat Ijin Usaha Pertambangan, serta gu surat-surat perijinan yang lainnya. Oleh karena itu Tergugat VII sudah jelas tidak melakukan Perbuatan A Melawan Hukum, karena semua prosedur untuk Perjanjian Kerjasama eksplorasi batu andesit sudah ub lik ah dilakukan sesuai prosedur hukum yang berlaku. 5. Bahwa selama Tergugat VII melakukan kerjasama am tersebut, tidak ada pihak yang melakukan komplain atas kepemilikan lahan yang kami lakukan kerja sama tersebut ep dan komplain kepemilikan tanah baru muncul setelah ah k kurang lebih 4,5 tahun kami melakukan kerja sama R dengan Tergugat I In do ne si Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, maka Tergugat VII A gu ng mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Karawang yang memeriksa perkara ini berkenan memutuskan sebagai berikut: I. DALAM EKSEPSI. -- Menerima Eksepsi Tergugat VII untuk seluruhnya. -- Menolak gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya. II. DALAM POKOK PERKARA. lik setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat I dan Penggugat II tidak dapat diterima. ub --Menghukum Penggugat I dan Penggugat II untuk membayar biaya perkara. ATAU : Apabila Pengadilan Negeri Karawang berpendapat lain, mohon putusan JAWABAN TERGUGAT VIII 1. DALAM EKSEPSI ep yang seadil-adilnya. ah ka m ah -- Menolak gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya atau ng M Bahwa apa yang didalilkan dlam gugatan kepada Tergugat 8 adalah suatu on perbuatan melawan hukum yang mana Penggugat tidak pernah merinci es R Gugatan Para Penggugat kabur/Obscuur libel ; gu perbuata apa yang dapat dianggap sebagai perbuatan melawan hukum In d A dan kapan perbuatan melawan hukum dilakukan serta hukum apa yang ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R dilanggarnya. Daalil tersebut menurut kami adlah kbur tidaak jelas untuk mohon agar majelis Hakim untuk menolak gugatan Penggugat atau ng setidaknya Guagatan tidak diterima ; GUGATAN PENGGUGAT ERROR IN PERSONA : gu Bahwa dalam gugatan sebelum dilakukan perubahan Para Penggugat A telaah salah mencantumkan nama (keliru pihak) Tergugat 8, yang seharusnya PT.Mitra Abadi Karya Utama, menjadi PT.Mitra Adikarya Utama, sehingga tampak jelas bahwa gugatan tersebuttidak memenuhi ub lik ah syarat formil dari suatu gugatan sehingga sudah sepantasnya gugatan tidak dapat diterima ; am PERUBAHAN GUGATAN DILAKUKAN SECARA MELAWAN HUKUM Bahwa, Penggugat melakukan perubahan gugatan Penggugat yang ah k ep dilakukan secara melawan hukum, dalam hal menambah Tergugat 8, PT. Mitra Abadi Karya Utama yang semula bukan merupakan pihak dalam menjadi salah satu Tergugat In do ne si R perkara aquo (karena Error in Pesona) A gu ng dalam perkara aquo ; Bahwa berdasarkan Keputusan Mahkamah Agung RI No. 117 K/Sip/1971 tanggal 11 Maret 1971 yang menyatakan sebagai berikut : “ Perubahan suatu gugatan perdata yang isinya tidak boleh melampaui batas-batas materai pokok gugatan dan tidak akan merugikan tergugat dalam pembelaannya atas gugatan Penggugatan, maka Hakim boleh lik Bahwa dalam hal ini tampak jelas , perubahan yang mengada-ada ini menimbulkan Kerugian yang menyebabkan Tergugat 8 yang tadinya ub m ah mengabulkan perubahan tersebut “ ; bukan merupakan pihak dalam perkara aquo menjadi salah satu ep ka Tergugat yang ikut masuk dalam perkara aquo, dan sudah sepantasnya ah gugatan ini tidak dapat diterima . M 1.Tentang Surat Perjanjian Sewa Tanah Tanggal 29 Agustus 2002 ; Penggugat I dan Penggugat II mengenai Surat perjanjian sewa on ng 1. Bahwa terdapat ketidak konsistenan dalil-dalil yang dikemukakan oleh In d gu taanah tanggal 20 Agustus 2002 ; A es R 2. DALAM POKOK PERKARA : ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 2. Bahwa tidak konsistenan tersebut terlihat dalam hal pihak dalam surat perjanjian sewa tanah tanggal 29 Agustus 2002 (bukti P-7) ; Bahwa dalam halaman 4 poin 8 surat gugatan, disebutkan pihak ng 3. dalam Surat perjanjian sewa tanah tanggal 29 Agustus 2002 (bukan gu P-7) adalah Penggugat I Tergugat III dan Tergugat VIII akan tetapi dalam halaman 6 poin 19 surat gugatan, disebutkan pihak dalam surat A perjanjian adalah penggugat I Tergugat III dan Turut Tergugat ; 4. Bahwa Tergugat 8 tidak pernah menandatangani dan mengetahui ub lik ah Surat Perjanjian Sewa Tanah tanggal 29 Agustus 2002 (bukti P-7) sebagimana yang didalilkaan oleh Penggugat I dan Penggugat II; am 5. Bahwa haal-hal tersebut sangat membingungkan dan mengada-ada sehingga sudah sepantasnya gugatan ini ditolak, atau setidak- ep ah k tidaknya tidak dapat diterima ; In do ne si PERKARA AQUO : R II. TENTANG TIDAK ADANYA HUBUNGAN HUKUM TERGUGAT VIII DENGAN A gu ng 1. Bahwa apa yang didalilkan kepada Tergugat VIII dalam halaman 12 poin 55, 57 dan 58 adalah hal yang tidak tepat karena Para Penggugat tidak mengetahui hubungan hukum antara Tergugat VII dengan Tergugat I dan seolah-olah para Penggugat mendalilkan bahwa adanya kerjasama antara Tergugat 8 dengan Tergugat I ; 2. Bahwa Tergugat VIII tidak pernah melakukan kerjasama /hubungan lik yang saat ini digugat oleh Para Penggugat sebagimana tertera dalam perjanjian kerjasama pengoperasian crushing plant tertanggal 21 Juli 2009 ; ub m ah hukum Tergugat 1, Tergugat VII, hanya melakukan kegiatan pada tanah 3. Bahwa apa yang dilakukan Para Penggugat dengan menggugat Tergugat ep ka 8 sebagai pihak adalah hal yang salah karena tidak adanya hubungan antara Tergugat 8 dengan Tergugat 1 maupun dengan para Penggugat R ah itu sendiri ; ng M Juli 1971, yang kaidahnya menyatakan sebagai berikut : suatu gugatan on perdata harus diajukan oleh orang/subyek hukum yang mempunyai es 4. Bahwa putusan Mahkamah Agung RI No. 294 K/SIP/1971 tertanggal 7 hubungan hukum dengan masalah yang disengketakan dan bukan oleh (asaslegetima personal stand in judicio). Gugatan yang In d A gu orang lain ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R salah diajukan oleh “orang lain” tersebut harus dinyatakan gugatan tidak dapat diterima ; ng 5. Berdasarkan hal tersebut mohon kepada Majelis Hakim untuk menolak gugatan tersebut atau setidak-tidaknya gugatan tidak dapat diterima ; Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka Tergugat 8 gu mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berkenan I. DALAM EKSEPSI : • Menerima Eksepsi Tergugat VIII untuk seluruhnya ; • Menolak gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya ; II. Menolak gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya am ub lik ah A memutuskan sebagai berikut : menyatakan gugatan Penggugat I dan Penggugat II tidak dapat diterima ; Menghukum Penggugat I dan Penggugat II untuk membayar biaya ep III. ah k perkara; adilnya ; In do ne si R ATAU : Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil- A gu ng Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam berita acara persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap telah termuat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini; Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal yang diajukan lagi dan mohon putusan; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM DALAM PROVISI lik Menimbang, bahwa dengan berpedoman pada ketentuan Pasal 283 Rv.,dan setelah memeriksa tuntutan provisionil dari para Penggugat, Majelis menilai ub bahwa dalam gugatannya para Penggugat telah memuat alasan gugatan provisi yang menyangkut bagian dari pokok perkara. Dan oleh karena selama ep pemeriksaan perkara ini Majelis Hakim tidak pernah menjatuhkan putusan sehubungan dengan gugatan Provisi tersebut, maka Tuntutan Provisi para II. DALAM EKSEPSI ng Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan materi pokok perkara, sebagai berikut: gu 1. Eksepsi Tergugat I, II, dan III yakni mengenai : In d A 1) Penggabungan perkara Pidana dan perkara Perdata; on terlebih dahulu dipertimbangkan materi eksepsi para Tergugat, pada pokoknya es Penggugat tidak beralasan hukum dan harus dinyatakan ditolak; R ka m ah I. ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 52 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id libel); R 2) Kualifikasi gugatan para Penggugat sangat tidak jelas (obscuur ng 2. Eksepsi Tergugat V yakni mengenai: 1) Gugatan para Penggugat salah alamat; gu 2) Gugatan kurang pihak; 3) Objek gugatan tidak jelas atau kabur ; A 4) Subjek Penggugat tidak jelas; 3. Eksepsi Tergugat VI yakni mengenai; 1) Gugatan Penggugat tidak sempurna (kabur); ub lik ah 4. Eksepsi Tergugat VII, yakni mengenai; 1) Gugatan Penggugat kabur/tidak jelas (obscuur libel); am 5. Eksepsi Tergugat VIII, yakni mengenai: 1) Gugatan para Penggugat kabur (obscuur libel); ep 2) Gugatan para Penggugat error in persona; ah k Menimbang, bahwa setelah mempelajari eksepsi para Tergugat dengan R seksama, terhadap materi eksepsi tersebut, Majelis Hakim terlebih dahulu akan In do ne si mempertimbangkan secara bersama-sama eksepsi mengenai gugatan kabur A gu ng atau tidak jelas (obscuur libel) yang diajukan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V, dan Tergugat VII dengan berbagai alasan hukum, yang disebabkan beberapa hal, yakni mengenai: tidak jelas berapa luas tanah dan batas-batas objek sengketa, serta tidak jelas luas tanah dan batas-batas objek sengketa yang harus dikembalikan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, dan Tergugat V kepada para Penggugat, tidak jelas lik tidak jelas subjek Penggugat (kumulasi subjek); Menimbang, bahwa untuk menilai dan mempertimbangkan materi eksepsi ub Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V, dan Tergugat VII tersebut, Majelis Hakim terlebih dahulu akan meneliti formalitas Surat Gugatan para ep Penggugat yang akan dihubungkan dengan hasil pemeriksaan setempat ; Menimbang, bahwa mencermati surat gugatan, dalil gugatan dibagi para Penggugat menjadi 8 (delapan) rumusan yakni : dengan Menggunakan Tanah Penggugat II; on ng 2. Tergugat I dan Tergugat II Secara Melawan Hukum telah Melakukan es R 1. Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan perbuatan Melawan Hukum M Eksplorasi Di Atas Tanah Milik Penggugat I Tanpa Izin atau dengan In d A gu Diadakan Perjanjian Antara Para Pihak h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka m ah apa yang menjadi objek sengketa dalam gugatan (kwalifikasi gugatan), dan Halaman 53 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R 3. Tergugat III dan Tergugat VIII Telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum dengan Menguasai Tanah Milik Penggugat I; ng 4. Tergugat III dan Tergugat VIII Telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum dengan Memberikan Izin kepada Tergugat I Dan Tergugat II Untuk Melakukan Eksplorasi di Atas Tanah Milik Penggugat Tanpa Seizin gu Penggugat I; A 5. Tergugat IV telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum dengan Mengeluarkan Sertifikat Hak Milik no. 378, Sertifikat Hak Milik 379 dan Sertifikat Hak Milik 380 di Atas Tanah Milik Penggugat I ; ub lik ah 6. Tergugat 5 Melakukan Perbuatan Melawan Hukum dengan Mengakui / Mengklaim Tanah Milik Penggugat I Masuk ke dalam Wilayahnya; am 7. Tergugat VI Melakukan Mengeluarkan Izin Perbuatan Melawan Hukum dengan Usaha Pertambangan padahal Diketahui Tanah ep Tersebut Bukan Milik Tergugat I dan Tergugat II; ah k 8. Tergugat I dan Tergugat II telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum ke Tergugat VII dan Tergugat VIII; bahwa pada rumusan dalil kesatu A gu ng Menimbang, In do ne si R Dengan Menjual Hasil Tambang di atas Lahan Penggugat I dan Menjual para Penggugat mendalilkan dasar kepemilikan tanah oleh Penggugat I berdasarkan 3 (tiga) Surat Pernyataan Penegasan Pelepasan Hak (vide bukti P-3), sedangkan yang menjadi dasar tuntutan terhadap Tergugat I dan Tergugat II adalah perbuatan melawan hukum karena Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan eksplorasi pertambangan dan mobilisasi hasil tambang di atas tanah milik Penggugat I lik Menimbang, bahwa selain telah melakukan eksplorasi pertambangan dan mobilisasi hasil tambang, dasar tuntutan lainnya adalah terhadap Tergugat II ub mengenai adanya hubungan sewa menyewa lahan atau sebagai jalan mobilisasi hasil tambang dengan Penggugat II berdasarkan Surat Kesepakatan Bersama (vide bukti P I – 3), sewa menyewa mana berdasarkan bukti P I-3 dimaksud telah berakhir pada bulan Agustus 2008; Menimbang, ep ka m ah tersebut; bahwa pada rumusan dalil kedua para Penggugat dengan Tergugat III dan Tergugat VIII berdasarkan Surat Perjanjian Sewa ng Tanah tanggal 29 Agustus 2002 (vide bukti P I -2) , Tergugat I dan Tergugat II on tidak pernah membuat perjanjian dengan Penggugat I, akan tetapi sampai saat es R mendalilkan bahwa Penggugat I mempunyai hubungan hukum sewa menyewa In d A gu ini masih tetap melakukan eksplorasi terhadap tanah milik Penggugat I. Dan ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 54 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R berdasarkan keadaan tersebut Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan perbuatan melawan hukum; ng Menimbang, bahwa pada rumusan dalil ketiga para Penggugat sebagai ahli waris mendalilkan dasar kepemilikan tanah seluas 54 Ha (lima puluh empat hektare) berdasarkan 48 (empat puluh delapan) Akta Jual Beli (vide bukti P-1) gu dan berdasarkan atas nama wajib pajak yang dikeluarkan petugas Pajak Bumi dan Bangunan tanggal 29 Mei 1996 (vide bukti P I - 8 ), terletak di Desa A Cintalanggeng Kec. Pangkalan, Kabupaten Karawang. Dan mengenai fakta atau peristiwa yang terjadi adalah adanya hubungan hukum sewa menyewa antara ub lik ah Penggugat dengan Tergugat III dan Turut Tergugat dengan objek sewa tanah milik Penggugat berdasarkan Akta jual beli No. 35, 37, 45, 46, 48, 49, 52, 73, am 78, 81/Pkl/77 (vide bukti P I-2), dan sampai saat ini tanah tersebut dipergunakan oleh Tergugat III dan Tergugat VIII; ep Menimbang, bahwa pada rumusan dalil keempat masih berkaitan dengan ah k hubungan hukum sewa menyewa antara Penggugat I dengan Tergugat III dan Turut Tergugat (vide bukti P I-2) dengan objek sewa tanah yang diperuntukkan In do ne si R guna meletakkan stone crushes bukan untuk diambil batunya. Dan fakta atau A gu ng peristiwa hukum yang terjadi Tergugat III dan Turut Tergugat memberikan persetujuan kepada Tergugat I dan Tergugat II untuk melakukan eksplorasi batu andesit untuk kemudian dijual Tergugat I dan Tergugat II kepada Tergugat VII, dan Tergugat VIII; Menimbang, bahwa pada rumusan dalil kelima para Penggugat menguraikan adanya fakta atau peristiwa hukum dimana Tergugat IV telah lik tanpa melalui prosedur administrasi sesuai hukum yang berlaku sedangkan tanah tersebut adalah milik Penggugat I, sehingga penerbitan sertifikat tersebut ub cacat hukum dan tidak sah; Menimbang, bahwa pada rumusan dalil keenam para Penggugat mendalilkan dasar kepemilikan tanah oleh Penggugat I adalah sejak tahun 1997 ep ka m ah menerbitkan 3 (tiga) Sertifikat Hak Milik atas nama Tergugat II dan keluarganya, berdasarkan Akta Jual Beli (vide bukti P I -1) sesuai prosedur dan syarat administrasi, sehingga terlindungi oleh Undang-undang sebagaimana dalam dasar tuntutannya adalah terhadap Tergugat V yang telah mengukur, mematok ng tanah milik Penggugat I tanpa melalui prosedur sesuai perundangan yang on berlaku, sehingga oleh Tergugat V tanah milik Penggugat I tersebut diklaim es R pasal 20 angka (1) Undang-undang Pokok Agraria, sedangkan yang menjadi A pakaikan kepada Tergugat I dan Tergugat II; In d gu sebagai milik Tergugat V, dan oleh Tergugat V tanah tersebut telah dipinjam ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 55 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R Menimbang, bahwa pada rumusan dalil ketujuh para Penggugat mendalilkan mengenai adanya fakta atau peristiwa hukum yang dilakukan ng Tergugat VI yang sangat merugikan Penggugat I yakni dengan mengeluarkan Izin Usaha Pertambangan kepada Tergugat I di atas tanah milik Penggugat I, sedangkan antara Penggugat I dengan Tergugat I dan Tergugat II tidak pernah gu melakukan kerja sama atas tanah yang diakui milik Tergugat I dan Tergugat II; Menimbang, bahwa pada rumusan dalil kedelapan para Penggugat A mendalilkan mengenai adanya fakta atau peristiwa hukum yang dilakukan Tergugat VII dan Tergugat VIII yang sangat merugikan Penggugat I, oleh karena ub lik ah Tergugat I telah memasok batu andesit kepada Tergugat VII dan Tergugat VIII untuk dijual kepada pihak ketiga, sehingga Tergugat VII dan Tergugat VIII telah am membantu mengambil barang yang bukan miliknya; Menimbang, bahwa dari uraian rumusan dalil gugatan para Penggugat ep Majelis Hakim mempertimbangkan demikian: ah k Menimbang, bahwa pada rumusan dalil gugatan ke satu kepemilikan R tanah Penggugat I adalah berdasarkan 3 (tiga) Surat Pernyataan Penegasan In do ne si Pelepasan Hak bukti P-3 dengan tidak menyebutkan letak, luas dan batas-batas A gu ng tanah yang dieksplorasi pertambangan oleh Tergugat I dan Tergugat II, demikian juga mengenai tanah milik Penggugat II yang dipergunakan Tergugat II sebagai jalan mobilisasi hasil tambang, tidak disebutkan berapa luas dan batas-batas tanah yang dimaksudkan, sedangkan pada rumusan dalil ketiga dan keenam kepemilikan tanah para Penggugat seluas 54 Ha (lima puluh empat hektare) adalah berdasarkan 48 (empat puluh delapan) Akta Jual Beli bukti P-1 lik menyebutkan batas-batas tanah yang dimaksudkan secara tegas; Menimbang, bahwa meski demikian, dengan memperhatikan Surat ub Pernyataan Penegasan Pelepasan Hak bukti P-3, ternyata apabila dijumlahkan tanah dimaksud hanyalah seluas 3.950 m2, sedangkan dengan memperhatikan bukti P I -1 tanah yang dimaksudkan bukan seluas 54 Ha, akan tetapi hanya seluas 178.790 m2, dan berdasarkan bukti P I – 8 tanah yang dimaksudkan ep ka m ah dan berdasarkan atas nama wajib pajak bukti P I – 8, dengan tidak seluas 396.560 m2; pada objek perkara yang dimaksudkan para pihak, dan berdasarkan hasil ng pemeriksaan setempat tidak pula menjadi terang luas tanah yang dimaksudkan on para Penggugat dalam gugatannya, oleh karena tanah yang dimaksudkan para es R Memang, terhadap perkara ini telah dilakukan pemeriksaan setempat gu Penggugat sebagai miliknya dalam dalil gugatan berbeda dengan fakta sesuai In d A pemeriksaan setempat, oleh karena berdasarkan hasil pemeriksaan setempat ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 56 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R objek sengketa adalah terdiri dari 2 (dua) hamparan yang dipisahkan oleh tanah yang diakui para pihak sebagai milik Penggugat V yang masing-masing luasnya ng tidak diketahui para pihak secara pasti ; Menimbang, bahwa dengan demikian dalam beberapa rumusan dalil gugatan adalah saling bertentangan oleh karena dasar kepemilikan Penggugat gu I tidak jelas, dan terdapat luas tanah yang berbeda-beda dalam setiap dalil dengan batas-batas yang tidak jelas, dan perbedaan luas tanah tersebut A semakin kabur dan tidak jelas pula setelah dilakukan pemeriksaan setempat; Menimbang, bahwa terkait dengan ketidak jelasan objek gugatan para ub lik ah Penggugat dalam rumusan dalil gugatan, setelah menghubungkannya dengan tuntutan hukum dalam petitum gugatan para Penggugat, terdapat pula am ketidakjelasan luas tanah berikut batas-batasnya yang harus dikembalikan Tergugat I, dan Tergugat II kepada Penggugat I, pada petitum angka-5 objek ep gugatan hanya disebutkan berdasarkan Akta Jual Beli No. 35, 37, 45, 46, 48, ah k 49, 52, 73, 78, 81/Pkl/77 seluas 4 Ha (empat hektare) atau 40.000 m2, padahal R berdasarkan Akta Jual Beli bukti P I -1 luas tanah yang dimaksud adalah seluas In do ne si 43.480 m2. Pada petitum berikutnya, para Penggugat hanya menuntut supaya A gu ng Tergugat I dan Tergugat II menghentikan pemakaian jalan untuk mobilisasi hasil tambang di atas tanah milik Penggugat II, seberapa panjang dan berapa luas, dan bagaimana batas-batas jalan untuk mobilisasi tersebut, para Penggugat tidak menyebutkan secara tegas dan jelas; Demikian juga dengan petitum lainnya tidak jelas bahkan sama sekali tidak disebutkan berapa luas dan batas-batasnya tanah milik Penggugat I yang lik dengan demikian gugatan para Penggugat menjadi semakin kabur dan tidak jelas ; ub Menimbang, bahwa terkait dengan objek gugatan yang tidak jelas dan kabur, sudah menjadi yurisprudensi tetap bahwa gugatan yang sedemikian harus dinyatakan tidak dapat diterima (vide Yurisprudensi Mahkamah Agung RI ep ka m ah harus dikembalikan Tergugat III, dan Tergugat V kepada Penggugat I, sehingga No.1149/K/Sip/1975 tanggal 17 April 1975 Jo Putusan Mahkamah Agung RI No.565/K/Sip/1973 tanggal 21 Agustus 1973, Jo Putusan Mahkamah Agung RI Menimbang, bahwa selain hal-hal di atas, para Penggugat telah ng menyusun gugatannya dengan penggabungan gugatan dalam bentuk kumulasi on subjektif maupun objektif, dan setelah mencermati rumusan dalil gugatan para In d gu Penggugat, Majelis Hakim mempertimbangkan demikian: A es R No.1149/K/Sip/1979 tanggal 7 April 1979); ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 57 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R Menimbang, bahwa dalam rumusan dalil-dalilnya terdapat ketidak konsistenan para Penggugat untuk mendalilkan subjek hukum manakah sebagai ng pemilik objek sengkata, Penggugat I kah atau Penggugat II atau keduanya secara bersama-sama. Para Penggugat mencampuradukkan dalil kepemilikan Penggugat I dengan Penggugat II. Sedemikian pentingnya ditegaskan oleh gu karena subjek hukum Penggugat I bertindak atas nama ahli waris Bapak Hasan, sedangkan Penggugat II adalah mewakili PT. Rambat Agung selaku badan A hukum, demikian juga dengan Tergugat I selaku person dan Tergugat II yang mewakili PT. Atlasindo selaku badan hukum ; ub lik ah Menimbang, pula dengan memperhatikan rumusan dalil gugatan para Penggugat, Majelis menilai adanya penggabungan beberapa gugatan, akan am tetapi penggabungan tersebut masing-masing tidak mempunyai hubungan erat, karena digabung beberapa peristiwa dan kepentingan hukum yang berlainan ep yang seyogianya berdiri sendiri. ah k Menimbang, bahwa fakta atau peristiwa hukum yang didalilkan para R Penggugat kepada Tergugat I dan Tergugat II merupakan perbuatan melawan In do ne si hukum oleh karena melakukan eksplorasi pertambangan tanah, dan adanya A gu ng hubungan hukum sewa menyewa antara Penggugat II dengan Tergugat II guna keperluan jalan dan mobilisasi hasil tambang. Pada rumusan dalil berikutnya terdapat hubungan hukum sewa menyewa antara Penggugat I dengan Tergugat III dan Turut Tergugat untuk meletakkan mesin stone crushes, sewa menyewa mana berdasarkan bukti P I-3 sudah berakhir (selesai) pada tahun 2008 sehingga secara formil tidak terdapat sengketa, dan secara bersamaan pula lik dan Tergugat II untuk melakukan eksplorasi pertambangan tanah ; Menimbang, bahwa dengan demikian terdapat beberapa kepentingan ub subjek hukum, kepentingan mana telah digeneralisasi para Penggugat dengan satu perbuatan melawan hukum, padahal pada petitum gugatan terdapat beberapa tuntutan para Penggugat, yakni tuntutan mengenai perbuatan melawan hukum, tuntutan mengenai sahnya Surat Perjanjian Sewa Menyewa ep ka m ah Tergugat III dan Turut Tergugat didalilkan memberikan izin kepada Tergugat I Tanah, tuntutan mengenai penghentian kegiatan pertambangan, tuntutan Bersama, tuntutan mengenai cacatnya 3 (tiga) Sertifikat Hak Milik, dan tuntutan ng mengenai Surat Izin Usaha Produksi. Seyogianyalah fakta atau peristiwa hukum on yang tidak berkaitan erat, dibuat berdiri sendiri dan peristiwa hukum manakah es R mengenai penghentian pemakaian jalan berdasarkan Surat Kesepakatan A hukum lainnya dapat diselesaikan dengan tuntas; In d gu yang terlebih dahulu harus diselesaikan para Penggugat, sehingga peristiwa ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 58 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V, dan Tergugat VII, sepanjang ng mengenai gugatan yang tidak jelas atau kabur (obscuur libel) beralasan hukum dan patut untuk dikabulkan; Menimbang, bahwa dengan demikian eksepsi lainnya tidak perlu gu dipertimbangkan lagi; Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Tergugat A III, Tergugat V, dan Tergugat VII mengenai gugatan yang tidak jelas atau kabur (obscuur libel) dikabulkan, maka Majelis berkesimpulan bahwa surat surat syarat formil dari ub lik ah gugatan Penggugat mengandung cacat formil oleh karena tidak memenuhi suatu gugatan am pasal 118 HIR; III. sebagaimana dimaksudkan dalam DALAM POKOK PERKARA ep Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Tergugat ah k III, Tergugat V, dan Tergugat VII dikabulkan, maka pokok perkara tidak perlu dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard); In do ne si R dipertimbangkan lagi, dan oleh karena itu pula gugatan para Penggugat harus A gu ng Menimbang, bahwa oleh karena Gugatan para Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima, maka para Penggugat berada di pihak yang kalah, dan berdasarkan ketentuan pasal 181 HIR para Penggugat dihukum untuk membayar biaya perkara; Memperhatikan Pasal 118 HIR dan ketentuan perundang-undang DALAM PROVISI • Menolak Gugatan Provisi para Penggugat; II. Mengabulkan Eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V, III. DALAM POKOK PERKARA Menyatakan Gugatan para Penggugat tidak dapat diterima (niet R ah • ep dan Tergugat VII; ontvankelijk verklaard) ; Menghukum para Penggugat untuk membayar biaya perkara yang ng M • on sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp 3.940.000,00 (tiga juta sembilan In d gu ratus empat puluh ribu rupiah) . A es ka • DALAM EKSEPSI lik I. MENGADILI: ub m ah lainnya yang berhubungan dengan perkara ini; ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Karawang , pada hari Rabu, tanggal 2 Oktober 2013, oleh ng kami, Torowa Daeli, S.H., M.H, sebagai Hakim Ketua, Emmy Evelina M, S.H., dan Nyoman Suharta, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Karawang gu Nomor 7/Pdt.G/3013/PN.Krw tanggal 8 Pebruari 2013, putusan tersebut pada hari Rabu, tanggal 9 Oktober 2013 diucapkan dalam persidangan terbuka untuk A umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut, Suparno, S.H., Panitera Pengganti, Kuasa Tergugat I, Kuasa Tergugat II, ub lik ah Kuasa Tergugat III, Kuasa Tergugat V, dan Kuasa Tergugat VII, dengan tidak dihadiri para Penggugat atau Kuasanya, Tergugat IV atau Kuasanya, TTD R A gu ng Emmy Evelina, M, SH. TTD Torowa Daeli, SH., MH. TTD Nyoman Suharta, SH. ub ah lik TTD Suparno , S.H. 1. Pendaftaran ………………… Rp. 2. ATK…………………………… Rp. 3. Panggilan……………………. Rp. 4. Materai …………….………… Rp. 5. PNBP ……………………….. Rp. 6. Pemeriksaan setempat........ Rp. 7. Redaksi……………………… Rp. 8. Materai………………………. Rp. ------------------------------------------------------------------- ep R ng gu A Rp. 3.940.000,00 (tiga juta sembilan ratus empat puluh ribu rupiah) . In d ah M Jumlah ……………........... 30.000,00 50.000,00 2.994.000,00 6.000,00 55.000,00 800.000,00 5.000,00 6.000,00 es Perincian biaya : ka m Panitera Pengganti, on ah k Hakim Ketua, ep Hakim-hakim Anggota: In do ne si am Tergugat VI atau Kuasanya, Tergugat VIII atau Kuasanya, dan Turut Tergugat; ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60