Mahkamah Agu Mahkamah Agung Republik Indo Mahkamah Agung

advertisement
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
P UTUS AN
Nomor 7/Pdt.G/2013/PN KRW
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Karawang yang memeriksa dan mengadili perkara
gu
perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
perkara gugatan antara:
A
1. HIRAM SASTRAATMADJA, bertempat tinggal di Jalan Neptunus VI No. 29
VCM Rt/Rw.009/019 Kel.Pisangan Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang
Selatan, selaku Kuasa Ahli Waris dari Bapak Hassan Ismail Sastraatmaja
ub
lik
ah
(Almarhum Hasan), selanjutnya disebut sebagai Penggugat I ;
2. PT. RAMBAT AGUNG, berkedudukan di Jln. Janur Hijau V. Blok IF,T/16
am
Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang diwakili oleh Hiram Sastraatmadja
Direktur, selanjutnya disebut sebagai Penggugat II;
ep
Dalam hal ini Penggugat I dan Penggugat II memberikan kuasa kepada
ah
k
Daniel Alfredo, SH.MH, Artur Polnaja, SH., Asa Nuansa, SH dan Erik F.
R
Kaligis, SH., Advokat pada Kantor Hukum Alfredo Associates, beralamat di
In
do
ne
si
Mega Plaza Building 2 Floor Zone B, Jln. Rasuna Said Kav. C-3 Jakarat
A
gu
ng
12920, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 21 Januari 2013;
Lawan:
1. PT. ATLASINDO UTAMA, berkedudukan di Plaza Kedoya Blok. DD No.
72 Jl. Panjang Kedoya, Jakarta Barat 11520, yang diwakili oleh Drs.
Gerald Sugito G.K Direktur Utama, selanjutnya disebut sebagai Tergugat
I;
lik
K/21 RT/RW.005/005 Kel. Kedoya Utara Kecamatan Kebon Jeruk Kota,
Jakarta Barat, selanjutnya disebut sebagai Tergugat II ;
3. TIRTA PRAWIRA, bertempat tinggal di Kp. Cacaban Rt/RW 03/01 Desa
ub
m
ah
2. Drs. GERALD SUGIANTO, bertempat tinggal di Jln. Surya Barat Blok
Cintalanggeng, Kecamatan Tegalwaru Kab. Karawang, selanjutnya
ep
ka
disebut sebagai Tergugat III ;
Dalam hal ini Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III memberikan kuasa
R
ah
kepada Asep Agustian, SH. MH., Iryanto, SH., dan Agus Supriadi, SH.,
ng
M
beralamat di Komplek Ruko Galuh Mas Blok I No. 28 Karawang,
Februari 2013 dan No. 079/SK/AA.AP/II/2013, tanggal 18 Maret 2013;
on
berdasarkan Surat Kuasa Khusus No. 077/SK/AA.AP/ II/2013, tanggal 14
es
Advokat pada Kantor Advokat Asep Agustian, SH. MH., dan Rekan,
A
cq
Kantor
Badan
Pertanahan
Wilayah
Jawa
Barat
cq.
Badan
In
d
gu
4. KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 1
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Pertanahanan Kabupaten Karawang, berkedudukan di Jln. Jend. A. Yani
No. 68 Karawang, Jawa Barat, diwakili oleh Kepala Kantor Pertanahan,
ng
Kabuapaten Karawang, dalam hal ini memberikan kuasa kepada R. Koen
Ircahyo Wibowo, SH., Samin, SH., Jumalianto, A.Ptnh., MM., dan Edi
Munajat, Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara pada Kantor Pertanahan
gu
Kabupaten Karawang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 14
A
Pebruari 2013, selanjutnya disebut sebagai Tergugat IV ;
5. PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT dan BANTENCO, PERUSAHAAN
PERHUTANI KARAWANG, berkedudukan di Jln. Raya Rengasdengklok
ub
lik
ah
Kota Karawang, 41352, diwakili DR.Ir.Bambang Sukmananto, Msc.,
Direktur Utama,
dalam hal ini memberikan kuasa kepada Yuniar
am
Permadi, SH.,MH., Sutardi, SH., dan Dadang Kusmana, dari Biro Hukum
dan Kepatuhan Perum Perhutani, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
ep
tanggal 8 Maret 2013, selanjutnya disebut sebagai Tergugat V;
ah
k
6. PEMERINTAHAN
KABUPATEN
PERDAGANGAN,
R
PERINDUSTRIAN
KARAWANG,
DINAS
PERTAMBANG-
AN
dan
Pertambangan
dan
Energi,
A
gu
ng
Perdagangan,
In
do
ne
si
ENERGI, diwakili oleh Ir. Hanafi,MM., Kepala Dinas Perindustrian,
Kabupaten
Karawang,
berkedudukan di Jln. Jend. A. Yani No. 30 Karawang 41315, dalam hal ini
memberikan kuasa kepada, H. Toni Mulyana, SH., Nurhayati, SH, dan
Endang Sutisna,SH, Bagian Hukum pada Setda Kabupaten Karawang,
Nasrun Hantatury, SH,, dan H. Amrullah, SH., Advokat yang beralamat di
Jl. Pangkal Perjuangan No. 1 By Pass Karawang, berdasarkan Surat
lik
Tergugat VI ;
selanjutnya disebut sebagai
7. PT. ADHIMIX PRESCAS INDONESIA, berkedudukan di Gedung Graha
Anugerah Lt. 3 Jl. Raya Pasar Minggu 17 A, Pancoran Jakarta, 12780
ub
m
ah
Kuasa Khusus tanggal 20 Pebruari 2013,
yang diwakili oleh Surakhman, Direktur Utama, dalam hal ini memberikan
ep
ka
kuasa kepada Prahoro Agus Sukarno, SH, Wahyu Hendriyono, S.H.,
M.H., dan Mada Firmansyah, S.H, Advokat dari Kantor Hukum Prahoro
R
ah
Agus Sukarno & Rekan beralamat di Gedung Graha Anugerah Lt.4 Jalan
ng
M
Surat Kuasa Khusus tanggal 25 Pebruari 2013, selanjutnya disebut
on
sebagai Tergugat VII ;
es
Raya Pasar Minggu no. 17A Pancoran Jakarta Selatan, berdasarkan
8. PT. ABADI MITRA KARYA UTAMA berkedudukan di Jln. Tebet Barat
gu
Dalam X/23 Jakarta Selatan 12810, yang diwakili oleh Robi Apriyadi,
In
d
A
Direktur, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Ega Windratno SH.,
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 2
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
dan Yoga Adi Nugraha, SH., Corporate Legal pada PT. Mitra Abadi Karya
Utama, beralamat di Jln. Tebet Barat Dalam X/23 Jakarta Selatan 12810,
ng
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 13 Mei 2013, selanjutnya
disebut sebagai Tergugat VIII ;
gu
9. BADAN USAHA MILIK DESA cq PEMERINTAH DAERAH KABU
PATEN KARAWANG, Desa Cinta Langgeng
Kecamatan Pangkalan,
Tergugat;
Pengadilan Negeri tersebut;
ah
Setelah
membaca
berkas
bersangkutan;
perkara
beserta
surat-surat
ub
lik
A
Kabupaten Karawang, Jawa Barat, selanjutnya disebut sebagai
Turut
yang
am
Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
TENTANG DUDUK PERKARA
ep
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 7 Januari
ah
k
2013 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
pada
tanggal
7
Pebruari
2013
dalam
R
Karawang
Register
In
do
ne
si
Nomor 7/Pdt.G/2013/ PN.Krw, telah mengajukan gugatan Penggugat yang telah
A
gu
ng
diubah sebagai berikut :
Tergugat I dan Tergugat II Telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum
dengan Menggunakan Tanah Penggugat II :
1. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan eksplorasi
pertambangan di atas tanah Milik Penggugat I tanpa izin dan
lik
milik Penggugat I berdasarkan Surat Pernyataan Penegasan Pelepasan
Hak tanggal 10 Maret 2011 atas nama Sumin Bin Arin, Surat
Pernyataan Penegasan Pelepasan Hak tanggal 10 Maret 2011 atas
ub
m
ah
melakukan mobilisasi hasil tambang. Padahal tanah tersebut adalah
nama Mahasa, Surat Pernyataan Penegasan Pelepasan Hak tanggal
ep
ka
10 Maret 2011 atas nama Acih Binti Nawi dan Surat Pernyataan
Penegasan Pelepasan Hak tanggal 10 Maret 2011 atas nama Udin Bin
ah
Saonin (Bukti P-1), yang terletak di Desa Cintalangeng, Kec.
ng
M
menandatangani Surat Kesepakatan Bersama (“SKB”) (Bukti P-2) yang
Salim Purba selaku Direktur Utama dari Penggugat
II
terkait
In
d
A
gu
penyewaan lahan atau sebagai jalan mobilisasi hasil tambang;
on
pada saat itu bertindak selaku Direktur Utama dari Tergugat II dengan
es
R
Pangkalan, Kab. Karawang. Adapun Tergugat 2 sendiri hanya pernah
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 3
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
2. Bahwa SKB berakhir pada tanggal 1 Agustus 2008 dan Tergugat II
tidak pernah melakukan perpanjangan kembali kepada Penggugat II,
ng
tetapi justru menduduki dan kemudian Tergugat I melakukan kegiatan
pertambangan hingga saat ini;
3. Bahwa Penggugat II telah mengingatkan Tergugat I dan Tergugat II
gu
dengan mengirimkan surat No. 042/YA&AS/III/11 tanggal 22 Maret
A
2011 (Bukti P-3) yang pada intinya memberitahukan agar Tergugat I
dan Tergugat II segera mengosongkan tanah yang dikuasainya tanpa
hak;
ub
lik
ah
4. Bahwa terdapat Berita Acara Pertemuan pada hari Jumat tanggal 25
Maret 2011, bertempat di Kantor Yuliandra & Associates guna
am
membicarakan hak atas tanah milik yang dipergunakan sebagai jalan
yang terletak di Desa Cintalanggeng,
Kecamatan Tegal Waru,
ep
Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat antara Kuasa Hukum dari
ah
k
Penggugat II dengan Kuasa Hukum Tergugat I dan Tergugat II (Bukti
R
P-4).Adapun dalam pertemuan tersebut Tergugat I dan Tergugat II
In
do
ne
si
mengakui adanya Surat Kesepakatan Bersama tertanggal 1 Agustus
A
gu
ng
2006, perihal bahwa Tergugat I dan Tergugat II dan Penggugat II
memberlakukan Perjanjian Sewa Menyewa Tanah,guna keperluan jalan
dan mobilisasi hasil tambang. Pihak Kuasa Hukum Tergugat I dan
Tergugat II juga mengakui bahwa telah membayar sewa tanah milik
Penggugat hanya dari Juli 2006 sampai dengan Agusutus 2008 (Bukti
P- 5)tetapi tidak memberikan solusi mengenai penyerahan kembali
lik
5. Bahwa Penggugat II melalui Kuasa Hukumnya juga telah mengirim
surat dengan No. 045/YA&AS/III/11 tertanggal 30 Maret 2011 kepada
Tergugat III dan Turut Tergugat yang isinya memberitahukan bahwa
ub
m
ah
tanah;
PENGGUGAT 2 selaku Direktur PT. Rambat Agung akan melakukan
ka
pemasangan pagar pada jalan yang dibangun oleh Penggugat II (Bukti
ep
P-6);
ah
6. Bahwa di dalam surat tersebut Tergugat I dan Tergugat II mengakui
M
SKB 1 Agustus 2006, namun dalam faktanya tanah yang dipergunakan
ng
sebagai jalan tersebut masih belum dikembalikan;
on
7. Bahwa hal ini membuktikan tidak ada itikat baik dari Tergugat I dan
es
R
tanah tersebut adalah milik Penggugat II, yang disewakan berdasarkan
In
d
A
gu
Tergugat II dalam mengembalikan tanah milik Penggugat II, dimana
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 4
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
perbuatan tersebut sangat merugikan Penggugat II baik secara materil
maupun immaterial;
ng
Tergugat I dan Tergugat II Secara Melawan Hukum telah Melakukan
Eksplorasi Di Atas Tanah Milik Penggugat I Tanpa Izin atau dengan
gu
Diadakan Perjanjian Antara Para Pihak
8. Bahwa tanah milik Penggugat I pada dasarnya disewakan kepada
A
Tergugat III dan Tergugat VIII berdasarkan pada Surat Perjanjian Sewa
Tanah Tanggal 29 Agustus 2002 (“Perjanjian Sewa 29 Agustus 2002”)
(Bukti P- 7), di mana pada faktanya tanah milik Penggugat I digunakan
ub
lik
ah
oleh Tergugat I dan Tergugat II untuk dieksplorasi kandungan yang ada
di dalam tanah milik Penggugat I;
am
9. Bahwa Tergugat I menjalankan eksplorasi di atas tanah milik
Penggugat I atas perintah Tergugat II, dimana Tergugat I dalam
ep
menjalankan usahanya tidak meminta izin terlebih dahulu kepada
ah
k
Penggugat I;
R
10. Bahwa sudah seharusnya Tergugat I dan Tergugat II dalam melakukan
In
do
ne
si
eksplorasi harus melakukan perijinan maupun perjanjian terlebih dahulu
A
gu
ng
dengan pemilik tanah yang sah yaitu Penggugat I, karena sesuai fakta
hukum yang ada, tanah yang digunakan oleh Tergugat I dan Tergugat II
alam melakukan eksplorasi adalah milik Penggugat I;
11. Bahwa hal ini jelas diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral Dan Batubara (“PERPU NO. 23/10”), khususnya
lik
“Pemegang IUP Operasi atau IUPK Operasi Produksi yang akan melakukan
kegiatan operasi produksi wajib menyelesaikan sebagian atau seluruh hak
atas tanah dalam WIUP atau WIUPK dengan pemegang hak tanah sesuai
ub
m
ah
Pasal 100 ayat 1 yang menyatakan:
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
ep
ka
12. Bahwa pada faktanya Tergugat I dan Tergugat II tidak pernah membuat
perjanjian dengan Penggugat I, namun Tergugat I dan Tergugat II
ah
secara sepihak telah menduduki tanah milik Penggugat I yang
ng
M
Penggugat I yang digunakan oleh Tergugat I dan Tergugat II telah
on
dilakukan eksplorasi oleh Tergugat I untuk diambil kandungannya dan
es
R
menyebabkan kerugian bagi Penggugat I, bahkan sampai saat ini tanah
memproduksinya;
gu
13. Bahwa hal ini juga dipertegas di dalam Surat Keputusan Bupati
In
d
A
Karawang No. 541.3/1169/03/II.12-IUP/Tampen tanggal 2 Februari
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 5
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
2012 tentang Persetujuan Perubahan Surat Izin Usaha Pertambangan
(IUP) Operasi Produksi Batu Andesit (Bukti P-8) pada halaman 8 angka
ng
7 yang menyatakan:
“Dalam
kegiatan
Operasi
Produksi
tersebut,
pemegang
izin
harus
mendapatkan persetujuan dari pemilik /pemegang hak atas lahan sesuai
gu
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”
I dan Tergugat II jelas merupakanPerbuatan Melawan Hukum, sehingga
menimbulkan kerugian kepada Penggugat I;
ub
lik
ah
A
14. Bahwa berdasarkan hal di atas perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat
Tergugat III dan Tergugat VIII Telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum
am
dengan Menguasai Tanah Milik Penggugat I
15. Bahwa Pasal 20 angka 1 Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 Tentang
ah
k
Bagian III
ep
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (“UU PA ”) menyatakan:
Hak Milik
R
Hak Milik adalah hak turun menurun, terkuat dan terpenuh yang dapat
In
do
ne
si
dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat ketentuan dalam Pasal 6.
A
gu
ng
16. Bahwa Penggugat I adalah anak dan ahli waris dari Bapak Hassan
Ismail Sastraatmadja (“Almarhum Hassan”) yang memiliki tanah seluas
kurang lebih 54 Ha (lima puluh empat hektar) yang terletak di Gunung
Cintalanggeng,
Desa
Cintalanggeng,
Kecamatan
Tegal
Waru,
Kabupaten Karawang berdasarkan Akta Jual Beli No. 32 tanggal 31
Agustus 1977 ; Akta Jual Beli No. 33 tanggal 6 Juli 1977 ; Akta Jual Beli
lik
Agustus 1977 ; Akta Jual Beli No. 36 tanggal 5 Juli 1977 ; Akta Jual Beli
No. 37 tanggal 27 Agustus 1977 ; Akta Jual Beli No. 38 tanggal 22
Agustus 1977 ; Akta Jual Beli No. 39 tanggal 27 Agustus 1977 ; Akta
ub
m
ah
No. 34 tanggal 27 Agustus 1977 ; Akta Jual Beli No. 35 tanggal 27
Jual Beli No. 40 tanggal 27 Agustus 1977 ; Akta Jual Beli No. 41
ep
ka
tanggal 27 Agustus 1977 ; Akta Jual Beli No. 42 tanggal 27 Agustus
1977 ; Akta Jual Beli No. 43 tanggal 27 Agustus 1977; Akta Jual Beli
ah
No. 44 tanggal 24 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 45 tanggal 24
M
Jual Beli No. 47 tanggal 25 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 48 tanggal
on
ng
25 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 49 tanggal 25 Agustus 1977; Akta
es
R
Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 46 tanggal 25 Agustus 1977; Akta
Jual Beli No. 50 tanggal 25 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 51 tanggal
gu
25 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 52 tanggal 25 Agustus 1977; Akta
In
d
A
Jual Beli No. 53 tanggal 25 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 54 tanggal
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 6
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
25 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 70 tanggal 14 Agustus 1977; Akta
Jual Beli No. 71 tanggal 14 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 72 tanggal
ng
27 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 73 tanggal 14 Agustus 1977; Akta
Jual Beli No. 74 tanggal 14 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 75 tanggal
27 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 76 tanggal 25 Agustus 1977; Akta
gu
Jual Beli No. 77 tanggal 25 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 78 tanggal
A
25 Agustus 1977; Akta Jual Beli No. 79 tanggal 6 Juli 1977; Akta Jual
Beli No. 80 tanggal 22 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 81 tanggal 11
Juli 1977, Akta Jual Beli No. 24 tanggal 31 Agustus 1977, Akta Jual Beli
ub
lik
ah
No. 25 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 26 tanggal 22
Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 23 tanggal 27 Agustus 1977, Akta
am
Jual Beli No. 29 tanggal 1 Juli 1977, Akta Jual Beli No. 28 tanggal 22
Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 30 tanggal 24 Agustus 1977, Akta
ep
Jual Beli No. 31 tanggal 4 Juli 1977, Akta Jual Beli No. 57 tanggal 27
ah
k
Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 58 tanggal 14 Agustus 1977, Akta
R
Jual Beli No. 59 tanggal 31 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 60 tanggal
In
do
ne
si
22 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 61 tanggal 22 Agustus 1977 (Bukti
A
gu
ng
P-6) dan berdasarkan atas Nama Wajib Pajak yang dikeluarkan
petugas Pajak Bumi dan Bangunan (“PBB”) Desa Cintalanggeng pada
tanggal 29 Mei 1996 (Bukti P-8);
17. Bahwa pada tahun 1986 Bapak Hassan (“Almarhum”) meninggal dunia,
namun sebelum meninggal dunia Almarhum telah meninggalkan
warisan kepada anak-anaknya, berupa tanah seluas 54 (lima puluh
lik
Akta Jual-Beli, tanah tersebut terletak di Desa Cintalanggeng,
Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang dimana tanah tersebut
diwariskan kepada anak-anak Almarhum, yang bernama Hiram
ub
m
ah
empat) Ha yang dibeli oleh Almarhum pada tahun 1977 berdasarkan
Sastraatmadja (“Penggugat I”), Tommie Priapertama Sastraatmadja,
wasiat
tertulis
Yuwinati
Kusumaastuti,
ep
ka
Resionalia P. Sastraatmadja, Lidwina Kusumaastuty Wardhani dalam
Bambang
Prayitno
ah
Sastraatmadja dan Alm. Setiadi Umbul Basuki yang dalam Kartu Tanda
M
18. Bahwa Penggugat I bertindak selaku ahli waris dan kuasa dari para ahli
ng
waris berdasarkan Surat Kuasa tanggal 5 Agustus 2011 dan juga
on
selaku Direktur PT. Rambat Agung (PT RA) berdasarkan atas Akta
es
R
Penduduk tertulis Didiet Sub Hasan Is;
A
P-9);
In
d
gu
Notaris Ida Rosida Suryana, SH., No. 70 tanggal 18 April 1995 (BUKTI
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 7
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
19. Bahwa tanah milik Penggugat I terletak di Desa Cintalanggeng Kec.
Pangkalan, Kab. Karawang berdasarkan Akta jual beli No. 35, 37, 45,
ng
46, 48, 49, 52, 73, 78, 81/Pkl/77 disewakan kepada Tergugat III dan
Turut Tergugat berdasarkan atas Perjanjian Sewa 29 Agustus 2002
(vide Bukti P-7)dimana masa sewa tersebut berakhir sampai dengan 29
gu
Agustus 2007;
A
20. Bahwa sampai saat ini Tergugat III dan Turut Tergugat tidak pernah
mengembalikan tanah milik Penggugat I, bahkan Tergugat III sampai
sekarang
tetap
menggunakan
tanah
milik
Penggugat
I
untuk
ub
lik
ah
kepentingan Tergugat III dan Tergugat VIII dimana tanah tersebut
digunakan untuk kegiatan pertambangan;
am
21. Bahwa berdasarkan keterangan Tergugat III ternyata Turut Tergugat
dibentuk atas prakasa dan dana dari Tergugat II untuk keuntungan
ep
Tergugat I;
ah
k
22. Bahwa Tergugat III juga telah membuat Surat Pernyataan pada tanggal
membantu Penggugat I
untuk memperoleh tanahnya kembali yang
In
do
ne
si
R
5 Oktober 2011 (Bukti P-10) yang isinya mengetahui dan akan
A
gu
ng
telah disewanya;
23. Bahwa akibat dari perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat
III dan Turut Tergugat tersebut, menyebabkan kerugian bagi Penggugat
I, dimana Penggugat tidak mendapatkan tanah miliknya kembali;
Tergugat III dan Tergugat VIII Telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum
lik
Melakukan Eksplorasi di Atas Tanah Milik Penggugat Tanpa Seizin
Penggugat I
24. Bahwa berdasarkan Perjanjian Sewa 29 Agustus 2002 (vide Bukti P-7)
ub
m
ah
dengan Memberikan Izin kepada Tergugat I Dan Tergugat II Untuk
tanah yang digunakan oleh Tergugat III dan Turut Tergugat hanya
ep
ka
diperuntukan dalam rangka meletakan mesin stone crushes, dan bukan
untuk diambil batunya, hal ini sesuai berdasarkan pada Perjanjian Sewa
ah
29 Agustus 2002 Pasal 3 yang menyatakan sebagai berikut:
ng
M
langsung tanah yang disewakan tersebut dapat dipergunakan oleh Pihak
on
Kedua untuk meletakkan stone crushes, bukan untuk diambil batunya dan
es
R
“Setelah Perjanjian Sewa Menyewa tanah ini ditandatangani maka secara
Pihak Pertama menjamin kepada Pihak Kedua tidak akan ada tuntutan dan
In
d
A
gu
gangguan pihak lain atas perjanjian sewa menyewa tersebut.”
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 8
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
Bahwa hal ini jelas membuktikan di dalam Perjanjian Sewa tersebut
menjelaskan tanah yang disewakan hanya untuk menempatkan mesin stone
ng
crush.
25. Bahwa pada faktanya tanah yang digunakan oleh Tergugat III dan Turut
Tergugat adalah tanah milik Penggugat I sesuai dengan Perjanjian
gu
Sewa 29 Agustus 2002, namun pada dasarnya tanah milik Penggugat I
A
tersebut dipergunakan oleh Tergugat I dan Tergugat II. Padahaldi
dalam Perjanjian Sewa 29 Agustus 2002 hanya digunakan untuk
meletakkan mesin stone crushes saja bukan untuk dilakukan untuk di
ub
lik
ah
eksplorasi dan di ambil kandungannya yang ada di dalam tanah
tersebut;
am
26. Bahwa Tergugat III dan Turut Tergugat telah memberikan persetujuan
dengan mengizinkan Tergugat I dan Tergugat II untuk melakukan
ep
eksplorasi di atas tanah milik Penggugat I dengan mengambil
ah
k
kandungannya di dalamnya yaitu berupa batu andesit untuk dijual oleh
R
Tergugat I kepada Tergugat VIII dan Tergugat VIII tanpa terlebih dahulu
In
do
ne
si
meminta izin kepada Penggugat I, padahal tanah yang diambil batunya
A
gu
ng
bukan milik Tergugat III dan Turut Tergugat
27. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II dalam hal ini telah menggunakan
tanah milik Penggugat I tanpa izin, dengan melakukan kegiatan
pertambangan di atas tanah milik Penggugat I padahal diketahui antara
Penggugat I dengan Tergugat I dan Tergugat II
tidak pernah
melakukan perjanjian atau adanya kesepakatan untuk melakukan kerja
sama dalam hal untuk melakukan eksplorasi pengambilan kandungan di
lik
ah
atas tanah milik Penggugat I;
28. Bahwa tindakan-tindakan tersebut menunjukkan Tergugat I, Tergugat II,
ub
m
Tergugat III dan Turut Tergugat secara jelas dan nyata dengan itikad
buruk mau memiliki tanah Penggugat I secara melawan hukum tanpa
dengan Penggugat I;
ep
ada dasar adanya ikatan jual beli atau adanya perjanjian kerja sama
ka
Mengeluarkan Sertifikat Hak Milik no. 378, Sertifikat Hak Milik 379 dan
ng
Sertifikat Hak Milik 380 di Atas Tanah Milik Penggugat I
on
29. Bahwa Tergugat IV telah keliru dengan mengeluarkan Sertifikat Hak
es
R
Tergugat IV telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum dengan
gu
Milik (SHM) No. 378, SHM 379 dan 380 atas nama Tergugat II dan atas
In
d
A
nama keluarga Tergugat II, dimana faktanya objek tanah tersebut
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 9
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
dimiliki oleh Penggugat I dan tidak pernah dipindah tangankan dan/
atau diperjual belikan ke pihak manapun dan Akta Jual Beli atas objek
ng
tanah tersebut masih dikuasai oleh Penggugat I;
30. Bahwa terdapat kejanggalan terhadap SHM No. 378, SHM No. 379 dan
SHM No. 380 atas nama Tergugat II dan keluarga Tergugat II yang
gu
dikeluarkan oleh Tergugat IV karena tidak terdapat keterangan atau
A
asal usul mengenai perolehan atas objek tanah tersebut, dimana
seharusnya dalam sebuah sertifikat terdapat keterangan darimana
diperoleh atas objek tanah tersebut;
ub
lik
ah
31. Bahwa selain itu juga Tergugat IV pada saat pembuatan sertifikat
tersebut dilakukan tanpa dilakukan pengecekan terlebih dahulu
am
terhadap kepemilikan dari tanah tersebut, padahal diketahui tanah
tersebut adalah milik Penggugat 1 yang dibeli secara sah, selain itu
ep
juga pada saat pembuatan serifikat tersebut Tergugat II tidak dilakukan
ah
k
melalui prosedur administrasi sesuai dengan peraturan yang berlaku;
R
32. Bahwa Tergugat IV juga tidak memeriksa dokumen-dokumen milik
In
do
ne
si
Tergugat II mengenai kepemilikan tanah tersebut, padahal diketahui
A
gu
ng
tanah tersebut bukan miliknya. Selain itu juga banyak data-data yang
dimanipulasi oleh Tergugat II dan dipercaya oleh Tergugat IV, sehingga
membuat Tergugat IV menerbitkan SHM No. 378, SHM No. 379 dan
SHM No. 380 atas nama Tergugat II dan keluarga Tergugat II sehingga
penerbitan sertifikat tersebut cacat hukum dan tidak sah;
33. Bahwa sudah sepatutnya SHM 378, SHM 379 dan SHM 380 oleh
lik
Tergugat V Melakukan Perbuatan Melawan Hukum dengan Mengakui /
Mengklaim Tanah Milik Penggugat I Masuk ke dalam Wilayahnya
ub
m
ah
Tergugat dinyatakan cacat hukum oleh Majelis Hakim perkara a quo.
34. Bahwa asal mula tanah Penggugat 1 berasal dari hasil Jual-Beli yang
ka
dilakukan oleh Almarhum Hassan Saastraatmadja yang dibeli dari tanah
ah
tersebut
telah
ep
masyarakat adat di Karawang. Pada saat pembelian tanah milik adat
dilakukan
sesuai
dengan
prosedur
dan
syarat
M
35. Bahwa pembelian tersebut juga dituangkan ke dalam Akta jual beli yang
ng
dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) sebagai pihak yang
on
berwenang dalam pembuatan Akta jual beli tersebut, dimana pada saat
es
R
administrasi yang ada di Indonesia;
In
d
A
gu
pembelian dan pembuatan Akta jual beli tersebut disaksikan oleh
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 10
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Kepala Desa Cintalanggeng dan Juru tulis Desa Cintalanggeng,
disahkan oleh camat setempat selaku PPAT;
ng
36. Bahwa dengan adanya keabsahan dari prosedur pembuatan Akta jual
beli yang telah terlindungi oleh hukum dan dimana hak-hak dari pemilik
tanah telah terjamin oleh Undang-Undang, maka secara otomastis hak
gu
atas tanah tersebut mendapatkan perlindungan dari Negara;
A
37. Bahwa dengan adanya keabsahan dari prosedur pembuatan Akta Jual
Beli yang telah terlindungi oleh hukum dan dimana hak-hak dari pemilik
tanah telah terjamin oleh Undang-Undang, maka secara otomastis hak
ub
lik
ah
atas tanah tersebut mendapatkan perlindungan dari negara sesuai yang
diatur di dalam UUPA. Pengakuan tersebut telah di jamin dalam UUPA
am
tentang kepemilikan tanah, dimana hak tertinggi dan hak terkuat atas
tanah telah dalam UUPA dalam Pasal 20 angka 1 menyatakan:
ep
“Bagian III Hak Milik
ah
k
Hak Milik adalah hak turun menurun, terkuat dan terpenuh yang dapat
R
dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat ketentuan dalam Pasal 6.”
In
do
ne
si
38. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas maka jelas suatu kepemilikan
A
gu
ng
tanah Penggugat 1 terlindungi oleh Undang-Undang dan Peraturan
yang berlaku, bahkan Undang-Undang menjamin hak seseorang atas
kepemilikan tanah di Indonesia;
39. Bahwa Tergugat V telah melakukan tindakan melawan hukum dengan
mengakui tanah milik Penggugat I masuk kedalam wilayah kehutanan,
padahal diketahui tanah di wilayah tersebut baru diakui oleh Tergugat
lik
Penggugat I sejak tahun 1977 berdasarkan Akta Jual-Beli;
40. Bahwa Tergugat V masuk ke dalam tanah milik Penggugat I tanpa izin
dan melakukan pengukuran serta mematok secara sepihak dengan
ub
m
ah
V pada tahun 2007, faktanya tanah tersebut telah di miliki oleh
berpikir tanah milik Penggugat I adalah tanah yang berada di dalam ke
ka
wilayah kehutanan, sehingga membuat
Tergugat V melakukan
ep
tindakan-tindakan tanpa melalui prosedur sesuai dengan peraturan dan
ah
perundang-undangan yang ada.Hal ini membuat pengukuran tanah
M
I di beli dari tanah milik adat atau milik masyarakat;
ng
41. Bahwa dalam menentukan wilayahkehutanan Tergugat V tidak pernah
on
melakukan pertemuan dan pembicaraan kepada pihak Penggugat I
es
R
milik Tergugat V tidak sah karena pada dasarnya tanah milik Penggugat
gu
sehubungan dengan pengukuran area tersebut, padahal diketahui
In
d
A
tanah tersebut adalah milik Penggugat I yang dibeli berdasarkan atas
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 11
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Akta Jual-Beli. Tanah milik tersebut dibeli Penggugat I dari masyarakat
dan merupakan tanah milik adat yang mendapat perlindungan dari
ng
Undang-Undang;
42. Bahwa eksistensi mengenai kepemilikan tanah milik adat diakui oleh
Negara, diatur di dalam UUPA dan juga diatur di dalam Undang –
gu
Undang No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan (UU Kehutanan)
A
terdapat pada Pasal 4 ayat 3 yang menyatakan sebagai berikut:
Pasal 4 ayat 3
“(3) Penguasaan hutan oleh Negara tetap memperhatikan hak masyarakat
ub
lik
ah
hukum adat, sepanjang kenyataannya masih ada dan diakui keberandaanya,
serta tidak bertentangan dengan kepentingan nasional.”
am
43. Bahwa hal ini jelas setiap tanah milik ada dilindungi oleh Peraturan
Perundang-Undang yang berlaku di Indonesia, bahkan eksistensi dari
ep
tanah milik adat diakui dan dilindungi oleh Peraturan dan Perundang-
ah
k
undangan;
R
44. Bahwa selain itu Tergugat V juga secara melawan hukum telah
In
do
ne
si
memberikan tanah milik Penggugat I kepada Tergugat 1 dan Tergugat
A
gu
ng
II untuk dilakukan eksplorasi, dengan cara izin pinjam pakai padahal
diketahuitanah tersebut bukan milik Tergugat V;
45. Bahwa akibat dari tindakan Tergugat V yang mengklaim tanah
Penggugat I sebagai wilayah hutan merupakan suatu tindakan dengan
itikat buruk untuk memiliki tanah tersebut demi keuntungan pribadi,
secara tanah milik Penggugat I telah dipergunakan untuk kepentingan
Tergugat V
hal
ini
memperjelas
lik
ah
46. Bahwa
tindakan
dari
Tergugat
V
yang
ub
menyebabkan kerugian bagi Penggugat I baik secara materil dan
m
immateril, dimana tanah tersebut diklaim secara sepihak oleh Tergugat
V secara melawan hukum;
ep
ka
Tergugat II
mengajukan izin pinjam pakai di atas tanah Penggugat I;
Tergugat VI Melakukan Perbuatan Melawan Hukum dengan Mengeluarkan
Tergugat I dan Tergugat II
ng
47. Bahwa Tergugat VI telah salah dalam mengeluarkan izin pertambangan
on
kepada Tergugat I, karena pada dasarnya Tergugat I tidak memilik
In
d
gu
tanah yang akan dijadikan untuk lokasi pertambangan;
A
es
R
Izin Usaha Pertambangan padahal Diketahui Tanah Tersebut Bukan Milik
M
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
dengan mengizinkan Tergugat I dan
Halaman 12
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
48. Bahwa dalam pelaksanaannya Tergugat VI tetap mengeluarkan izin di
atas tanah milik Penggugat I, tanpa terlebih dahulu melakukan
ng
pengecekan atau melakukan pemeriksaan terlebih terhadap tanah atau
lahan tersebut;
49. Bahwa Tergugat VI seharusnya sudah mengetahui tentang Perundang-
gu
Undangan yang dengan jelas mengatur tata cara perizinan untuk
A
mengeluarkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) atau Izin Usaha
Pertambangan Khusus (IUPK), dimana hal ini telah diatur di dalam
Undang – Undang No. 4 Tahun 2009 TentangPertambangan Mineral
ub
lik
ah
dan Batubara (UU Minerba) pada Pasal 136 ayat 1, yang menyatakan
sebagai berikut:
am
“Pasal 136
1. Pemegang IUP atau IUPK sebelum melakukan kegiatan produksi wajib
ep
menyelesaikan hak atas tanah dengan pemegang hak sesuai dengan
ah
k
ketentuan peraturan perundang-undangan.”
R
50. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas dengan tegas menyatakan
In
do
ne
si
suatu IUP atau IUPK dikeluarkan oleh Pemerintah Propinsi dan
A
gu
ng
Pemerintah Kabupaten/ Kota harus terlebih dahulu melihat kelengkapan
administrasi dan mengenai lahan atau tanah yang akan digunakan
sebelum dikeluarkan, maka berdasarkan hal itu sudah seharusnya
Tergugat VI melakukan pengecekan/pemeriksaan terhadap lahan yang
digunakan oleh Tergugat I;
51. Bahwa selain itu juga Tergugat VI telah mendapatkan Surat dari
lik
Mineral No. S 462/402.N SAT/D.S ESDM tanggal 20 April 2011 tentang
Tidak Menerbitkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) sebelum WP
disahkan (Bukti P-11) dan Surat dari Kementerian Energi dan Sumber
ub
m
ah
Pemerintah Kota Propinsi Jawa Barat Dinas Energi dan Sumber Daya
Daya Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara mengenai Surat
ka
Edaran
No.
08.E/30/DJB/2012 tanggal
6
Maret 2012
tentang
ep
Penghentian Sementara Penerbitan IUP Baru Sampai Ditetapkannya
ah
Wilayah Pertambangan Bukti P-12). Jadi berdasarkan hal tersebut di
M
tidak berdasarkan hukum dan melawan hukum;
ng
52. Bahwa dengan telah dikeluarkannya IUP oleh Tergugat VI, maka
on
Tergugat VI telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan
es
R
atas maka sudah seharusnya pemberian izin kepada Tergugat I sangat
gu
membantu mengeluarkan izin IUP dan IUPK kepada Tergugat I untuk
In
d
A
melakukan eksplorasi di atas tanah milik Penggugat I yang diakui
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 13
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
secara sepihak oleh Tergugat I dan Tergugat II. Padahal faktanya
diketahui antara Penggugat I dengan Tergugat I dan Tergugat II tidak
ng
pernah melakukan kerja sama atas tanah yang diakui secara sepihak
oleh Tergugat I dan Tergugat II;
53. Bahwaberdasarkan hal tersebut di atas maka Penggugat I mohon
gu
kepada Majelis Hakim pemeriksa perkara aqou untuk memerintahkan
A
Tergugat VI untuk mencabut Izin Usaha Pertambangan Tergugat I;
Tergugat I dan Tergugat II telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum
Tergugat VII dan Tergugat VIII
ub
lik
ah
Dengan Menjual Hasil Tambang di atas Lahan Penggugat I dan Menjual ke
am
54. Bahwa dalam menjalankan usahanya Tergugat I atas perintah Tergugat
II melakukan eksplorasi batu andesit di atas tanah milik Penggugat I,
ep
dimana batu andesit tersebut dijual kepada pihak ketiga yang akan
ah
k
digunakan sebagai bahan baku;
55. Bahwa untuk menjual hasil tambang tersebut, Tergugat I melakukan
In
do
ne
si
R
kerjasama dengan pihak ketiga yang diketahui adalah Tergugat VII Dan
Tergugat VIII, dimana Tergugat I bertugas untuk memasok batu andesit
A
gu
ng
tersebut kepada Tergugat VII Dan Tergugat VIII
56. Bahwa dalam melakukan kerjasama tersebut Tergugat VII Dan
Tergugat VIII tidak melakukan pemeriksaan secara seksama mengenai
lahan tambang yang dipergunakan untuk eksplorasi, sehingga secara
melawan hukum Tergugat VII Dan Tergugat VIII telah membantu
mengambil barang yang bukan miliknya;
lik
ah
57. Bahwa perbuatan Tergugat VII Dan Tergugat VIII dengan bekerjasama
dengan Tergugat I sangat merugikan Penggugat I, apalagi mengingat
ub
m
tanah yang dipergunakan Tergugat I adalah tanah milik Penggugat I;
58. Bahwa hingga gugatan ini diajukan Tergugat VII Dan Tergugat VIII
59. Bahwa hukum perdata Indonesia menekankan keharusan adanya
ng
hubungan sebab akibat antara perbuatan dan kerugian yang diderita.
on
Penggugat I telah berhasil membuktikan perbuatan-perbuatan melawan
es
R
PERMOHONAN GANTI RUGI
ep
itikat buruk dari Tergugat VII Dan Tergugat VIII;
M
A
Penggugat I;
In
d
gu
hukum yang dilakukan oleh Tergugat yang menyebabkan kerugian bagi
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
masih tetap bekerjasama dengan Tergugat I, sehingga terlihat jelas
Halaman 14
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
60. Bahwa dikarenakan perbuatan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
yang mengusai dan tidak mengembalikan tanah milik Penggugat I
ng
beserta jalan yang digunakan oleh Tergugat I mengakibatkan
Penggugat I tidak dapat menjalankan usaha keluarga untuk melakukan
kegiatan eksplorasi di atas tanah miliknya, maka Penggugat telah
gu
mengalami kerugian sejumlah:
A
KERUGIAN MATERIIL
Kerugian materiil yang dialami Penggugat I dan Penggugat II hingga saat ini
ditaksir sebesar Rp. 30.000.000.000,- (tiga puluh milyar Rupiah) meliputi
ub
lik
ah
kerusakan tanah miliknya, gaji-gaji pegawai, transportasi, kerusakan yang
timbul akibat dari eksplorasi dan operasional lainnya;
am
KERUGIAN IMMATERIIL
Kerugian immaterial Penggugat I dan Penggugat II karena telah dilakukan
ep
eksplorasi akibat telah dilaksanakannya kegiatan eksplorasi di atas tanah
ah
k
tersebut tanpa izin adalah sebesar Rp. 50.000.000.000,- (lima puluh milyar
R
Rupiah);
In
do
ne
si
Sehingga total kerugian materiil dan immaterial Penggugat yang harus
A
gu
ng
digantikan oleh Tergugat adalah sebesar Rp. 80.000.000.000,- (delapan
puluh milyar Rupiah);
DALAM PROVISI
61. Bahwa mengingat Gugatan ini diajukan oleh pemilik atau pemegang
hak atas tanah yang sah dan mengingat Gugatan ini diajukan
berdasarkan bukti-bukti otentik dan atas akibat perbuatan Para
lik
semakin besar terhadap Penggugat I dan Penggugat II, maka
Penggugat mohon kepada Majelis Hakim untuk terlebih dahulu
menjatuhkan putusan provisi sebagai berikut:
ub
m
ah
Tergugat maupun Turut Tergugat yang akan mengakibatkan kerugian
a. Memerintahkan Tergugat I dan Tergugat II untuk menghentikan,
ep
ka
menutup semua kegiatan pertambangan dan mengembalikan
tanah milik PENGGUGAT 1 berdasarkan Akta Jual Beli No. 35, 37,
ah
45,46,48,49, 52, 73, 78, 81/Pkl/77 seluas 4 Ha (empat Hektar)
ng
M
Karawang beserta tanah milik Penggugat II yang digunakan untuk
on
jalan berdasarkan Surat Pernyataan Penegasan Pelepasan Hak
es
R
yang beralamat di Desa Cintalanggeng, Kec. Pangkalan, Kab.
tanggal 10 Maret 2011 atas nama Sumin Bin Arin, Surat
gu
Pernyataan Penegasan Pelepasan Hak tanggal 10 Maret 2011
In
d
A
atas nama Mahasa, Surat Pernyataan Penegasan Pelepasan Hak
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 15
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
tanggal 10 Maret 2011 atas nama Acih Binti Nawi dan Surat
Pernyataan Penegasan Pelepasan Hak tanggal 10 Maret 2011
ng
atas nama Udin Bin Saonin yang terletak di Desa Cintalanggeng,
Kec. Pangkalan, Kab. Karawang, sampai perkara ini berkekuatan
hukum tetap (inkracht van gewisjde).
gu
b. Memerintahkan Tergugat VI untuk segera mencabut Izin Usaha
Pertambangan yang telah dikeluarkan untuk Tergugat I.
A
SITA JAMINAN
62. Bahwa mengingat Perbuatan Melawan Hukum yang secara nyata telah
ub
lik
ah
terbukti dilakukan oleh para Tergugat serta besarnya kerugian yang
dialami oleh para Penggugat, maka sesuai dengan Pasal 227 HIR / 216
am
R.Bg, para Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri
Karawang c.q. Majelis Hakim yang mengadili perkara a-quo berkenan
ep
menjatuhkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap asset – asset
ah
k
tidak bergerak milik Tergugat I, TergugatII, Tergugat III, diantara nya
R
rumah, mobil, gedung perkantoran milik Tergugat II, maupun asset –
In
do
ne
si
asset lain yang akan diajukan kemudian dalam permohonan tersendiri,
A
gu
ng
apabila asset yang disita belum mencukupi untuk menganti kerugian
para Penggugat;
63. Bahwa karena Gugatan ini didasarkan pada bukti-bukti otentik
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 165 HIR, maka sesuai
dengan ketentuan Pasal 180 HIRjo.Pasal 191 RBG, Penggugat mohon
agar putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada upaya
lik
Berdasarkan keseluruhan dalil-dalil tersebut di atas, dimohonkan kepada Ketua
Pengadilan Negeri Karawang cq. Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili
ub
perkara aquo, berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut:
DALAM PROVISI
ep
1. Menerima permohonan provisi Penggugat untuk seluruhnya;
ka
2. Memerintahkan Tergugat I dan Tergugat II untuk menghentikan, menutup
kegiatan
Penggugat I
pertambangan
dan
mengembalikan
tanah
milik
berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Tanah tanggal 29
ng
M
Agustus 2002, sesuai Akta Jual Beli No. 35, 37, 45,46, 48, 49, 52, 73, 78,
on
81/Pkl/77 seluas 4 Ha (empat Hektar) yang beralamat di Desa
es
ah
semua
R
m
ah
banding maupun kasasi (uit voerbaar bij vooraad);
Cintalanggeng, Kec. Pangkalan, Kab. Karawang dan tanah milik
gu
Penggugat II yang digunakan untuk sewa menyewa jalan berdasarkan
In
d
A
atas Surat Kesepakatan Bersama tanggal 1 Agustus 2006 yang terletak
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 16
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
di Desa Cintalanggeng, Kec. Pangkalan, Kab. Karawang, sampai perkara
ini berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewisjde);
ng
3. Memerintahkan Tergugat VI untuk segera mencabut Izin Usaha
Pertambangan
No.
541.3/116.a/03/II.12
–IUP/Tampen
maupun
gu
perpanjanganya yang telah dikeluarkan untuk Tergugat I.
DALAM POKOK PERKARA
A
1. Menerima Gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya;
2. Manyatakan Tanah seluas 54Ha (hektar) berdasarkan akta Jual Beli No.
32 tanggal 31 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 33 tanggal 6 Juli 1977,
ub
lik
ah
Akta Jual Beli No. 34 tanggal Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 35 tanggal
27 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 36 tanggal 5 Juli 1977, Akta Jual Beli
am
No. 37 tanggal 27 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 38 tanggal 22
Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 39 tanggal 27 Agustus 1977, Akta Jual
ep
Beli No. 40 tanggal 27 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 41 tanggal 27
ah
k
Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 42 tanggal 27 Agustus 1977, Akta Jual
R
Beli No. 43 tanggal 27 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 44 tanggal 24
In
do
ne
si
Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 45 tanggal 24 Agustus 1977, Akta Jual
A
gu
ng
Beli No. 46 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 47 tanggal 25
Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 48 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual
Beli No. 49 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 50 tanggal 25
Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 51 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual
Beli No. 52 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 53 tanggal 25
Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 54 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual
lik
Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 72 tanggal 27 Agustus 1977, Akta Jual
Beli No. 73 tanggal 14 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 74 tanggal 14
Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 75 tanggal 27 Agustus 1977, Akta Jual
ub
m
ah
Beli No. 70 tanggal 14 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 71 tanggal 14
Beli No. 76 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 77 tanggal 25
ep
ka
Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 78 tanggal 25 Agustus 1977, Akta Jual
Beli No. 79 tanggal 6 Juli 1977, Akta Jual Beli No. 80 tanggal 22 Agustus
ah
1977, Akta Jual Beli No. 81 tanggal 11 Juli 1977, Akta Jual Beli No. 24
M
Akta Jual Beli No. 26 tanggal 22 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 23
ng
tanggal 27 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 29 tanggal 1 Juli 1977, Akta
on
Jual Beli No. 28 tanggal 22 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 30 tanggal
es
R
tanggal 31 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 25 tanggal 25 Agustus 1977,
gu
24 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 31 tanggal 4 Juli 1977, Akta Jual Beli
In
d
A
No. 57 tanggal 27 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 58 tanggal 14
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 17
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 59 tanggal 31 Agustus 1977, Akta Jual
Beli No. 60 tanggal 22 Agustus 1977, Akta Jual Beli No. 61 tanggal 22
ng
Agustus 1977yang beralamat di Desa Cintalanggeng, Kec. Pangkalan,
Kab. Karawang adalah milik Penggugat I sebagai Ahli Waris dari Bapak
Hassan Ismail Sastraatmadja (“Almarhun Hassan”);
gu
3. Menyatakan sah dan berharga Surat Perjanjian Sewa Tanah tanggal 29
A
Agustus 2002 dan Surat Kesepakatan Bersama Tanggal 1 Agustus 2006;
4. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat
V, Tergugat VI, Tergugat VII, Tergugat VIII, telah melakukan Perbuatan
ub
lik
ah
Melawan Hukum;
5. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk menghentikan semua
am
kegiatan pertambangan meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi
kelayakan, konstruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian
ep
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang di dalam
ah
k
tanah milik Penggugat I berdasarkan Akta Jual Beli No. 35, 37,
R
45,46,48,49, 52, 73, 78, 81/Pkl/77 seluas 4 Ha (empat Hektar) yang
In
do
ne
si
beralamat di Desa Cintalanggeng, Kec. Pangkalan, Kab. Karawang;
A
gu
ng
6. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk menghentikan pemakaian
jalan untuk mobilisasi hasil tambang di atas tanah milik Penggugat II yeng
terletak di Desa Cintalanggeng, Kec. Pangkalan, Kabupaten Karawang
yang digunakan berdasarkan Surat Kesepakatan Bersama tanggal 1
Agustus 2006;
7. Menyatakan cacat hukum Sertifikat Hak milik No. 378, Sertifikat Hak Milik
lik
yang telah dikeluarkan oleh Tergugat IV;
8. Memerintahkan Tergugat V untuk mengembalikan tanah milik Penggugat
I yang diakui secara sepihak oleh Tergugat V berserta tanah yang telah
diberikan untuk izin pinjam pakai;
ub
m
ah
379 dan Sertifikat Hak Milik 380 atas nama Tergugat II dan keluarganya
ka
9. Menghukum Tergugat III untuk mengembalikan tanah milik Penggugat I
ep
yang disewanya berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Tanah tanggal 29
ah
Agustus 2002;
M
Produksi atas nama Tergugat I;
A
gu
andesit;
berupa batu-batuan
In
d
kerjasama pembelian hasil produksi Tergugat I
on
ng
11. Memerintahkan Tergugat VII dan Tergugat VIII untuk menghentikan
es
R
10. Memerintahkan Tergugat VI untuk segera mencabut Surat Izin Usaha
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 18
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
12. Menghukum Tergugat I, Tergugat II untuk membayar kerugian yang
dialami Penggugat I , Penggugat II sejumlah:
ng
KERUGIAN MATERIIL
Kerugian materiil yang dialami Penggugat I dan Penggugat II hingga saat ini
gu
ditaksir sebesar Rp. 30.000.000.000,- (tiga puluh milyar Rupiah) meliputi
transportasi dan operasional;
A
KERUGIAN IMMATERIIL
Kerugian immaterial Penggugat I dan Penggugat II karena telah dilakukan
ekplorasi di atas tanah tersebut dan kehilangan kepercayaan dari rekanan
ub
lik
ah
bisnis dan investor akibat tidak dapat dilaksanakannya kegiatan eksplorasi
adalah sebesar Rp. 50.000.000.000,- (lima puluh milyar Rupiah);
am
Sehingga total kerugian materiil dan immaterial Penggugat yang harus
digantikan oleh Tergugat adalah sebesar Rp. 80.000.000.000,- (delapan
ep
puluh milyar Rupiah);
ah
k
Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada
R
upaya banding maupun kasasi (uit voerbaar bij vooraad);
In
do
ne
si
13. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang dimohonkan terhadap
A
gu
ng
asset – asset milik Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III;
14. Menghukum Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh pada putusan ini;
15. Menghukum para Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara
secara tanggung renteng;
A T A U,
Apabila Ketua Pengadilan Negeri Karawang c.q. Majelis Hakim yang memeriksa
lik
bono).
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk
ub
para Penggugat dan para Tergugat masing-masing menghadap Kuasanya
tersebut;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian
ep
ka
m
ah
perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1
tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk Emmy
Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 23 April
on
ng
2013, upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;
es
R
Evelina M, SH., Hakim pada Pengadilan Negeri Karawang, sebagai Mediator;
Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan
A
Penggugat;
In
d
gu
dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh para
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 19
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Menimbang, bahwa terhadap gugatan para Penggugat tersebut para
Tergugat memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
ng
JAWABAN TERGUGAT I, TERGUGAT II, DAN TERGUGAT III
DALAM EKSEPSI ;
A
gu
1. Bahwa, pada prinsipnya Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
menolak
dengan
tegas
dalil-dalil
dalam
gugatan
Penggugat I dan Penggugat II, kecuali mengenai hal-hal yang
diakui akan kebenarannya oleh Tergugat I, Tergugat II dan
ub
lik
Tergugat III.;
ah
seluruh
KOMPETENSI ABSOLUT.;
am
2. Bahwa, sebagaimana dalil gugatan Penggugat I, dan Penggugat II
pada Posita Point 29 sampai dengan Point 33 yang pada
pokoknya menyatakan terhadap Sertifikat SHM No. 00378, SHM
ah
k
ep
No. 00379, dan SHM No. 00380 atas nama Tergugat II dan
Keluarga Tergugat II yang dikeluarkan oleh Tergugat IV terdapat
In
do
ne
si
R
kejanggalan, karena tidak terdapat asal usul mengenai perolehan
atas objek tanah tersebut, serta dalam Petitumnya pada point 7
A
gu
ng
Penggugat I, dan Penggugat II memohon kepada Majelis Hakim
dalam perkara aquo untuk menyatakan cacat hukum terhadap
Sertifikat SHM No. 00378, SHM No.00379, dan SHM No. 00380
atas nama Tergugat II dan Keluarga Tergugat II yang dikeluarkan
oleh Tergugat IV.;
3. Bahwa terhadap dalil gugatan Penggugat I, dan Penggugat II,
lik
ah
pada Posita Point 29 sampai 33, maka Tergugat I, Tergugat II,
dan Tergugat III menyatakan penerbitan Sertifikat No. 00378,
00380
Desa
Cintalanggeng
Kecamatan
Tegalwaru
ub
m
00379,
Kabupaten Karawang adalah berdasarkan Surat Keputusan
ka
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten karawang Nomor : 420.3-
ep
SK-37-KP-2007 Tentang Pemberian Hak milik Dalam Rangka
R
Landreform.;
M
4. Bahwa adapun asal usul riwayat tanah dalam Sertifikat SHM No.
ng
00378, SHM No. 00379, dan SHM No. 00380 atas nama Tergugat
on
II dan Keluarga Tergugat II adalah tanah negara bekas eigendom
es
ah
Redistribusi Tanah Negara Objek Pengaturan Penguasaan Tanah/
gu
verponding No. 53 tercatat atas nama Maatschappij tot Exploitatie
In
d
A
der Tegalwaroe Landen, yang terkena ketentuan Undang-undang
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 20
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Nomor 1 Tahun 1958, dan atas tanah tersebut telah ditegaskan
menjadi tanah objek Landerfrom berdasarkan Keputusan Menteri
ng
Pertanian dan Agraria tanggal 08 November 1962 Nomor : SK. 30/
Ka/1962.; ---
A
gu
5. Bahwa karena penerbitan Sertifikat SHM No. 00378, SHM No.
00379, dan SHM No. 00380 atas nama Tergugat II dan Keluarga
Tergugat
II
berdasarkan
Surat
Keputusan
Kepala
Kantor
Pertanahan Kabupaten karawang Nomor : 420.3-SK-37-KP-2007
Tentang Pemberian Hak milik Dalam Rangka Redistribusi Tanah
ub
lik
ah
Negara Objek Pengaturan Penguasaan Tanah/Landreform, maka
untuk menyatakan cacat hukum terhadap Sertifikat tersebut
am
Penggugat I, dan Penggugat II harus terlebih dahulu mengajukan
gugatan pembatalan
terhadap Surat Keputusan Kepala Kantor
ep
Pertanahan Kabupaten karawang Nomor : 420.3-SK-37-KP-2007
ah
k
Tentang Pemberian Hak milik Dalam Rangka Redistribusi Tanah
R
Negara Objek Pengaturan Penguasaan Tanah/Landreform di
In
do
ne
si
Peradilan Tata Usaha Negara.;
A
gu
ng
6. Bahwa karena Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten karawang Nomor : 420.3-SK-37-KP-2007 tentang
Pemberian Hak milik Dalam Rangka Redistribusi Tanah Negara
Objek Pengaturan Penguasaan Tanah/Landreform, merupakan
produk hukum administrasi negara, maka untuk pembatalkanya
harus diajukan gugatan pada Peradilan Tata Usaha Negara, hal
ini sesuai dengan ketentuan hukum yang terdapat dalam Undang-
lik
ah
undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas
Undang-undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
ub
m
Negara.;
7. Bahwa atas dasar hal tersebut diatas, maka Tergugat I, Tergugat
ka
II, dan Tergugat III memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim
ep
yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk terlebih dahulu
ah
memberikan Putusan Sela sebelum melanjutkan pemeriksaan
M
menyatakan Pengadilan Negeri Karawang tidak berwenang (tidak
ng
berkompeten) untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, karena
on
dasar dari penerbitan Sertifikat SHM No. 00378, SHM No. 00379,
es
R
dalam pokok perkara dengan memberikan putusan yang amarnya
gu
dan SHM No. 00380 atas nama Tergugat II dan Keluarga
In
d
A
Tergugat II adalah berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 21
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Pertanahan Kabupaten karawang Nomor : 420.3-SK-37-KP-2007
Tentang Pemberian Hak milik Dalam Rangka Redistribusi Tanah
ng
Negara Objek Pengaturan Penguasaan Tanah/Landreform, maka
yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini
gu
adalah Peradilan Tata Usaha Negara dalam hal ini Pengadilan
Tata Usaha Negara Bandung.;
A
PENGGABUNGAN PERKARA PIDANA DAN PERKARA PERDATA.;
8. Bahwa selain itu, Penggugat I telah melaporkan Tergugat II di
ub
lik
ah
Kepolisian Resor Karawang, sebagaimana Laporan Polisi Nomor
Pol. : LP/B-3016/XI/2009/Res. Krw, tanggal 11 November 2009,
am
dengan dugaan Tergugat II telah melakukan kegiatan dan
menduduki tanah tanpa seijin pemilik, sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 385 KUHPidana. ;
ah
k
ep
9. Bahwa atas Laporan Polisi Penggugat I tersebut, maka pada
tanggal 30 Juni 2010 Kepala Kepolisian Resor Karawang telah
In
do
ne
si
R
mengeluarkan Surat Ketetapan Menghentikan Penyidikan Tindak
Pidana Nomor: S. Tap/753/VI/ 2010/Reskrim, hal ini dikarenakan
A
gu
ng
perkara tersebut bukan merupakan tindak pidana. ; -
10. Bahwa kemudian pada tanggal 09 November 2011 Penggugat I
kembali melaporkan Tergugat II di Kepolisian Daerah Jawa Barat
sebagaimana Laporan Polisi No. Pol : LPB/762/XI/2011/JABAR
dengan dugaan Tergugat II telah melakukan kegiatan dan
menduduki tanah tanpa seijin pemilik, sebagaimana dimaksud
lik
ah
dalam Pasal 385 KUHPidana, dan terhadap Laporan Polisi
Penggugat I ini, sampai dengan saat ini penyidikannya
m
berjalan;
masih
ub
11. Bahwa mengingat adanya 2 (dua) proses hukum yang dilakukan
ka
oleh Penggugat I, dan Penggugat II, terhadap Tergugat II dalam
ep
objek perkara yang sama, yakni :
perkara
pidana
tanggal 09 November 2011;
•
Dalam
perkara
sebagaimana
on
No.Pol:LPB/762/XI/2011/JABAR,
es
Kepolisian Daerah Jawa Barat
perdata
Gugatan
di
In
d
A
gu
ng
M
Dalam
sebagaimana Laporan Polisi di
R
ah
•
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 22
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
Pengadilan
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Negeri
Karawang,
dalam Perkara No. 07/Pdt.G/2013/
ng
PN. Krw, tanggal 07 Februari
2013.;
A
gu
12. Bahwa, dengan demikian maka Tergugat I, Tergugat II, dan
Tergugat III memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini untuk terlebih dahulu
memberikan Putusan Sela sebelum melanjutkan pemeriksaan
dalam pokok perkara dengan memberikan putusan yang amarnya
harus
terlebih
ub
lik
ah
menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima karena
dahulu
penyelesaian
perkara
pidananya
am
sebagaimana Laporan Polisi di Kepolisian Daerah Jawa Barat No.
Pol : LPB/762/XI/2011/JABAR, tanggal 09 November 2011,
ah
k
tetap;
R
KUALIFIKASI GUGATAN.;
ep
sampai dengan adanya putusan hukum yang berkekuatan hukum
In
do
ne
si
13. Bahwa kualifikasi gugatan Penggugat I dan Penggugat II,
A
gu
ng
sangatlah tidak jelas (Obscuur Libel), karena apabila membaca
gugatan Penggugat I dan Penggugat II dengan cermat, maka tidak
jelas apa yang menjadi obyek dalam gugatannya, disatu sisi :
•
mengatakan Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III telah
melakukan perbuatan melawan hukum;
•
menuntut agar membatalkan sertifikat Hak Milik No. 378, Sertifikat
•
memerintahkan Tergugat VI untuk mencabut Surat Izin Usaha
Produksi atas nama Tergugat I.;
•
lik
dan keluarganya yang telah dikeluarkan oleh Tergugat IV.;
ub
m
ah
Hak Milik 379 dan Sertifikat Hak Milik 380 atas nama Tergugat II
memerintahkan Tergugat VII dan Tergugat VIII untuk menghentikan
ep
ka
kerjasama pembelian hasil produksi Tergugat I berupa batu-batuan
andesit.;
R
ah
1. Bahwa, rupanya Penggugat I, dan Penggugat II tidak mengerti arti
ng
M
hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1365 KUHPerdata,
on
terdapat 5 unsur yang walaupun ada juga sebagian para Ahli
es
Perbuatan Melawan Hukum, sebab unsur perbuatan melawan
Hukum / Pakar Hukum menyebutkan 4 unsur, kalau diperhatikan
gu
dalam Gugatan Penggugat I, dan Penggugat II tidak satupun
In
d
A
unsur perbuatan melawan hukum ditemukan dalam gugatan ini,
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 23
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
dan bahkan siapa-siapa yang melakukan perbuatan melawan
hukum pun juga tidak jelas.;--
ng
2. Bahwa, karena gugatan Penggugat I, dan Penggugat II tidak jelas
mengenai Qualifikasi perbuatan melawan hukum Tergugat I,
A
gu
Tergugat II dan Tergugat III (obscuur libel), maka berdasarkan
putusan MA RI No 443 K/SIP/1983 tanggal 30 November 1983,
gugatan Penggugat I, dan Penggugat II harus dinyatakan tidak
dapat diterima., hal ini sesuai dengan putusan MA. RI. Reg. No.
229.K/Sip/1968, Yurisfrudensi Indonesia III/bg.h.72. No.63;
ub
lik
ah
3. Bahwa berdasarkan seluruh alasan tersebut diatas, maka
Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III, memohon kepada Yang
am
Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
untuk menyatakan Gugatan yang diajukan oleh Penggugat I, dan
ep
Penggugat II tidak dapat diterima menurut hukum ( niet on
ah
k
vankelijke verklaard / NO ), hal ini disebabkan karena.:
R
Gugatan Penggugat I, dan Penggugat II bertentangan dengan hukum, tidak
In
do
ne
si
beralaskan hak dan tidak meng-qualifikasikan terlebih dahulu mengenai
A
gu
ng
perbuatan melawan hukum hal mana Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat
III, tidak pernah melakukan atas perbuatan tersebut yang dapat dibuktikan
secara materil maupun formal ; ---------------------
DALAM POKOK PERKARA ;
1.
Bahwa, hal-hal yang telah disampaikan Tergugat I, Tergugat II dan
Tergugat III, dalam bagian Eksepsi merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dengan bagian dalam Pokok Perkara ini.; ----------------
lik
ah
2. Bahwa tidak benar Tergugat I dan Tergugat II, sebagaimana dalil
gugatan Penggugat I, dan Penggugat II pada Point 1 telah
eksplorasi
pertambangan
di
ub
m
melakukan
atas
tanah
Milik
Penggugat I, yang benar adalah bahwa eksplorasi pertambangan
ep
ka
bahan galian golongan C (batuan andesit) yang dilakukan oleh
Tergugat I dan Tergugat II dilakukan diatas tanah milik Tergugat II
Sertipikat Hak Milik No. 00378 Desa Cintalanggeng Kecamatan
M
Tegalwaru Kabupaten Karawang atas nama pemegang hak Gerald
on
•
ng
Sugito Gk (Tergugat II) seluas 11. 300 m2. ;
es
•
R
ah
dan tanah milik keluarga Tergugat II, hal sebagaimana :
Sertipikat Hak Milik No. 00379 Desa Cintalanggeng Kecamatan
A
Wijaya seluas 10. 890 m2. ;
In
d
gu
Tegalwaru Kabupaten Karawang atas nama pemegang hak Diana
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 24
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Sertipikat Hak Milik No. 00380 Desa Cintalanggeng Kecamatan
R
•
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Tegalwaru Kabupaten Karawang atas nama pemegang hak Rusly
ng
Wijaya seluas 12. 100 m2. ;
3. Bahwa kepemilikan terhadap Tanah tanah berdasarkan Sertifikat
A
gu
No. 00378, 00379, 00380 Desa Cintalanggeng Kecamatan
Tegalwaru Kabupaten Karawang adalah berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten karawang
Nomor : 420.3-SK-37-KP-2007 Tentang Pemberian Hak milik
Dalam Rangka Redistribusi Tanah Negara Objek Pengaturan
•
Surat
ub
lik
ah
Penguasaan Tanah/Landreform, dengan dasar adanya .; -----Pernyataan
Melepaskan
Hak
Garap
Tanah,
am
Tertanggal 11 Januari 2007 dari Didit Setiadi Umbul
Basuki kepada Gerald Sugito, GK yang diketahui oleh
ep
Kepala Desa Cintalanggeng Ahmad Suprapto dan Camat
ah
k
Tegalwaru
Drs.
Asep
Wahyu
Suherman,
terhadap
R
sebidang tanah Negara Objek Landerform yang terletak di
In
do
ne
si
Kampung Tegal Gempol Desa Cintalanggeng Kecamatan
A
gu
ng
Tegalwaru Kabupaten Karawang seluas 12. 400 m2,
dengan Batas-batas : ---------
Sebelah utara
:Tanah darat Gerlad Sugito
Sebelah Timur
:Tanah darat Ir. Ahem
Sebelah selatan
Sebelah Barat
•
:Tanah darat Gerld Sugito
:Tanah darat Didit Setiadi Umbul Basuki
Surat
Pernyataan
Melepaskan
Hak
Garap
Tanah,
lik
ah
Tertanggal 11 Januari 2007 dari Didit Setiadi Umbul
Basuki kepada Ny. Diana Wijaya yang diketahui oleh
Tegalwaru
Drs.
ub
m
Kepala Desa Cintalanggeng Ahmad Suprapto dan Camat
Asep
Wahyu
Suherman,
terhadap
ep
ka
sebidang tanah Negara Objek Landerform yang terletak di
Kampung Tegal Gempol Desa Cintalanggeng Kecamatan
ah
Tegalwaru Kabupaten Karawang seluas 19. 660 m2,
Tanah darat Saonim dan Asdi
Tanah darat Didit Setiadi Umbul Basuki
Sebelah selatan
:
Tanah darat Talim
Sebelah Barat
:
Tanah darat H. Pudin
In
d
on
:
gu
Sebelah Timur
A
es
:
ng
M
Sebelah utara
R
dengan Batas-batas : -------
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 25
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Surat
Pernyataan
Melepaskan
Hak
R
•
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Garap
Tanah,
Tertanggal 11 Januari 2007 dari Didit Setiadi Umbul
ng
Basuki kepada Rusly Wijaya yang diketahui oleh Kepala
Desa
Cintalanggeng
gu
Tegalwaru
Wahyu
dan
Suherman,
Camat
terhadap
Kampung Tegal Gempol Desa Cintalanggeng Kecamatan
Tegalwaru Kabupaten Karawang seluas 12. 260 m2,
dengan Batas-batas : ------:
Tanah darat Bohanen/Bu. Jaksa
Sebelah Timur
:
Tanah darat Didit Setiadi Umbul Basuki
ub
lik
Sebelah utara
Sebelah selatan :
am
Asep
Suprapto
sebidang tanah Negara Objek Landerform yang terletak di
A
ah
Drs.
Ahmad
Sebelah Barat
Tanah darat Gerld Sugito
:
Tanah darat Didit Setiadi Umbul Basuki
ep
4. Bahwa dengan demikian maka tidak benar Tergugat I, dan
ah
k
Tergugat II telah menguasai dan mengeksploitasi tanah milik
R
Penggugat I sebagaimana dalil gugatan Penggugat I, dan
In
do
ne
si
Penggugat II, karena tanah yang dikuasai dan diekspolitasi untuk
A
gu
ng
diambil batuanya oleh Tergugat I adalah tanah negara bekas
eigendom verponding No. 53 tercatat atas nama Maatschappij tot
Exploitatie der Tegalwaroe Landen, yang terkena ketentuan
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1958, dan atas tanah tersebut
telah ditegaskan menjadi tanah objek Landerfrom berdasarkan
Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria tanggal 08 November
1962 Nomor : SK. 30/Ka/1962.;
lik
ah
5. Bahwa tidak benar Tergugat I dan Tergugat II sebagaimana dalil
gugatan Penggugat I, dan Penggugat II pada Point 1 telah
ub
m
melakukan eksplorasi pertambangan tanpa izin, yang benar
adalah bahwa eksplorasi pertambangan bahan galian golongan C
ep
ka
(batuan andesit) yang dilakukan oleh Tergugat I, dan Tergugat II
telah mempunyai izin dari : --------------------
ah
•
Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten
M
Dinas Lingkungan Hidup No. 541.3/Kep. 05 – SIPD/TM/
ng
DLH Tentang Pemberian Surat Izin Pertambangan (SIPD)
on
nama PT. Atlasindo Utama, yang dikeluarkan pada
In
d
A
gu
Eksloitasi Bahan Galian Golongan C (batuan andesit) atas
es
R
Karawang, hal ini sebagaimana Surat Keputusan Kepala
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 26
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
tanggal 10 September 2002 dan berlaku sampai dengan
tanggal 10 September 2020.;
Dinas
Lingkungan
Hidup
Pemerintah
ng
•
Kabupaten
Karawang, hal ini sebagaimana Surat Keputusan Kepala
gu
Dinas Lingkungan Hidup No. 541.3/Kep. 01.04-DU SIPD/
TM/DLH
Tentang
Pemberian
Daftar
Ulang
Izin
Pertambangan (SIPD) Eksloitasi Bahan Galian Golongan
A
C (batuan andesit) atas nama PT. Atlasindo Utama, yang
dikeluarkan pada tanggal 09 Desember 2004.; ----
Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan, Dan Energi
ub
lik
ah
•
Pemerintah Kabupaten Karawang, hal ini sebagaimana
am
Surat
Keputusan
Kepala
Dinas
Lingkungan
Hidup
Pertambangan dan Energi No. 541.3/980/06.06-SIPT/
ep
Tamben Tentang Pemberian Daftar Ulang Surat Izin
ah
k
Pertambangan (SIPT) Eksloitasi Bahan Galian Golongan
R
C (batuan andesit) atas nama PT. Atlasindo Utama, yang
Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan, Dan Energi
A
gu
ng
•
In
do
ne
si
dikeluarkan pada tanggal 09 November 2006.;
Pemerintah Kabupaten Karawang, hal ini sebagaimana
Surat
Keputusan
Kepala
Dinas
Lingkungan
Hidup
Pertambangan dan Energi No. 541.3/449/04.08-DU.SIPT/
Tamben Tentang Pemberian Daftar Ulang Surat Izin
Pertambangan (SIPT) Eksloitasi Bahan Galian Golongan
C (batuan andesit) atas nama PT. Atlasindo Utama, yang
lik
ah
dikeluarkan pada tanggal 02 Juli 2008 dan berlaku pada
tanggal 10 November 2008 sampai dengan tanggal 10
•
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, Dan
Energi
Pemerintah
Kabupaten
ep
ka
ub
m
November 2010.;
sebagaimana
Surat
Karawang,
Keputusan
Kepala
hal
ini
Dinas
541.3/116.
a/03/II.12-IUP/Tamben
Tentang
ng
M
Persetujuan perubahan Surat Izin Usaha Pertambangan
on
(IUP) Operasi Produksi Bat Andesit kepada PT. Atlasindo
es
No.
R
ah
Perindustrian, Perdagangan Pertambangan Dan Energi
dan berlaku sampai dengan 10 September 2020 serta
wajib daftar ulang setiap 5 (lima) tahun sekali.;
In
d
A
gu
Utama, yang dikeluarkan pada tanggal 02 Februari 2012,
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 27
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
6. Bahwa tidak benar dalil Gugatan Penggugat I, dan Penggugat II
pada Point 26 yang menyebutkan Tergugat III dan Turut Tergugat
ng
telah memberikan persetujuan dengan mengizinkan Tergugat I,
dan Tergugat II untuk melakukan eksploitasi diatas tanah milik
A
gu
Penggugat I, yang benar adalah tanah yang disewakan oleh
Tergugat III dan Turut Tergugat kepada Tergugat I, dan Tergugat
II, adalah tanah negara yang masuk dalam wilayah kehutanan
yang diperoleh dengan cara pinjam pakai, berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.
ub
lik
ah
257/Menhut-II/2013, tanggal 19 April 2013 ; -
7. Bahwa menanggapi dalil Gugatan Penggugat I dan Penggugat II
am
pada Point 29 sampai dengan Point 33 , maka Tergugat I, dan
Tergugat
II
menyatakan
penerbitan
atas
:
ah
k
•
ep
-----------------------------------------------------
Sertipikat Hak Milik No. 00378 Desa Cintalanggeng
R
Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang atas nama
A
gu
ng
300 m2. ; ----------------------------•
In
do
ne
si
pemegang hak Gerald Sugito Gk (Tergugat II) seluas 11.
Sertipikat Hak Milik No. 00379 Desa Cintalanggeng
Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang atas nama
pemegang hak Diana Wijaya seluas 10. 890 m2. ;
--------------------------------------------------
•
Sertipikat Hak Milik No. 00380 Desa Cintalanggeng
lik
pemegang hak Rusly Wijaya seluas 12. 100 m2. ;
--------------------------------------------------Telah
dilakukan
sesuai
dengan
prosedur
administrasi
ub
m
ah
Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang atas nama
yan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
benar
hal ini
ep
ka
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten
karawang Nomor : 420.3-SK-37-KP-2007 Tentang Pemberian Hak milik
ng
M
8. Bahwa terhadap tanah-tanah yang tercantum dalam Sertifikat No.
on
00378, 00379, dan Sertifikat No. 00380 Desa Cintalanggeng
es
Tanah/Landreform.;
R
ah
Dalam Rangka Redistribusi Tanah Negara Objek Pengaturan Penguasaan
Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang yang telah dikuasai
gu
dan dieksploitasi untuk diambil batuanya oleh Tergugat I adalah
In
d
A
tanah negara bekas eigendom verponding No. 53 tercatat atas
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 28
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
nama Maatschappij tot Exploitatie der Tegalwaroe Landen, yang
terkena ketentuan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1958, dan
ng
atas tanah tersebut telah ditegaskan menjadi tanah objek
Landerfrom berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian dan
Agraria tanggal 08 November 1962 Nomor: SK. 30/Ka/1962;
A
gu
9. Bahwa dengan demikian, maka tidak ada alasan secara hukum
untuk membatalkan dan atau menyatakan cacat hukum atas
Sertifikat Sertifikat No. 00378, 00379, 00380 Desa Cintalanggeng
Kecamatan
Tegalwaru
karena
penerbitan
Sertfikat-sertifikat
ub
lik
ah
tersebut telah melalui proses administrasi yang benar;
10. Bahwa menanggapi dalil Gugatan Penggugat I dan Penggugat II
am
pada Point 47 sampai dengan Point 53, maka Tergugat I dan
Tergugat II menyatakan bahwa tindakan Tergugat VI dalam
ep
mengeluarkan izin pertambangan kepada Tergugat I, dan
ah
k
Tergugat II sebagaimana : ------•
R
Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup
In
do
ne
si
No. 541.3/Kep. 05 – SIPD/TM/DLH Tentang Pemberian
A
gu
ng
Surat Izin Pertambangan (SIPD) Eksloitasi Bahan Galian
Golongan C (batuan andesit) atas nama PT. Atlasindo
Utama, yang dikeluarkan pada tanggal 10 September
2002 dan berlaku sampai dengan tanggal 10 September
2020.; ------------------
•
Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup No.
541.3/Kep. 01.04-DU SIPD/TM/DLH Tentang Pemberian
lik
ah
Daftar Ulang Izin Pertambangan (SIPD) Eksloitasi Bahan
Galian Golongan C (batuan andesit) atas nama PT.
ub
m
Atlasindo Utama, yang dikeluarkan pada tanggal 09
Desember 2004.; --------------------------Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup
ep
ka
•
Pertambangan Dan Energi No. 541.3/980/06.06-SIPT/
ah
Tamben Tentang Pemberian Daftar Ulang Surat Izin
dikeluarkan
pada
tanggal
09
November
--------------------------
Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Pertambangan Dan Energi No. 541.3/449/04.08-DU.SIPT/
In
d
A
gu
•
2006.;
on
ng
M
C (batuan andesit) atas nama PT. Atlasindo Utama, yang
es
R
Pertambangan (SIPT) Eksloitasi Bahan Galian Golongan
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 29
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Tamben Tentang Pemberian Daftar Ulang Surat Izin
Pertambangan (SIPT) Eksloitasi Bahan Galian Golongan
ng
C (batuan andesit) atas nama PT. Atlasindo Utama, yang
dikeluarkan pada tanggal 02 Juli 2008 dan berlaku pada
November 2010.; ---------
•
Surat
Keputusan
Kepala
Dinas
Perindustrian,
Perdagangan Pertambangan Dan Energi No. 541.3/116.
A
gu
tanggal 10 November 2008 sampai dengan tanggal 10
a/03/II.12-IUP/Tamben Tentang Persetujuan perubahan
Bat
ub
lik
ah
Surat Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi
Andesit
kepada
PT.
Atlasindo
Utama,
yang
am
dikeluarkan pada tanggal 02 Februari 2012. dan serta
wajib daftar ulang setiap 5 (lima) tahun sekali.; --------
ep
Telah dikeluarkan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-
ah
k
undangan yang berlaku.;
R
11. Bahwa menanggapi dalil Gugatan Penggugat I dan Penggugat II
In
do
ne
si
pada Point 54 sampai dengan Point 60 , maka Tergugat I dan
A
gu
ng
Tergugat II menyatakan bahwa kerja sama yang dilakukan oleh
Tergugat VII dengan Tergugat VIII adalah telah sesuai dengan
ketentuan
hukum
yang
terkandung
dalam
KUHperdata, yang menyebutkan ; -
Pasal
1338
Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang
bagi mereka yang membuatnya.;
lik
belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang
dinyatakan cukup untuk itu;
ub
12. Bahwa dengan demikian, maka tidak ada alasan secara hukum untuk
membatalkan dan atau menghentikan kerja sama yang telah dilakukan oleh
Tergugat I dengan Tergugat VII, dan Tergugat VIII karena perjanjian kerja
ep
ka
m
ah
suatu perjanjian tidak dapat ditari kembali selain dengan sepakat kedua
sama tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan pertauran perundang-
ah
undanganm, dan secara hukum perbuatan hukum anatara Tergugat I
M
perbuatan hukum yang dilarang oleh hukum, ; -----
ng
12. Bahwa menanggapi dalil Gugatan Penggugat I dan Penggugat II
on
pada Point 59 sampai dengan Point 63, maka Tergugat I,
es
R
dengan Tergugat VII, dan Tergugat VIII tersebut bukanlah merupakan
gu
Tergugat II dan Tergugat III menyatakan bahwa kerugian yang
In
d
A
diderita oleh Penggugat I dan Penggugat II baik kerugian secara
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 30
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
materil maupun kerugian secara immateril dan peletakan sita
jaminan atas aset-aset milik Tergugat I dan Tergugat II adalah
ng
merupakan hal yang mengada-ngada dan tidak masuk akal, .;
13. Bahwa Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III menolak dalil
gu
Gugatan Penggugat I, dan Penggugat II yang lainnya dengan
alasan dalil Gugatan tersebut hanya mengada-ada dan tidak
berdasarkan pada fakta hukum .; --
A
Bahwa berdasarkan Hal-hal tersebut diatas, besar harapan Kami kiranya Yang
Mulia Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili perkara ini berkenan
ub
lik
ah
memberikan Putusan, yang amarnya sebagai sebagai berikut ; -----------------DALAM EKSEPSI ;
am
1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat I Tergugat II dan Tergugat III untuk
seluruhnya.;
Pengadilan
Negeri
Karawang
tidak
berwenang
(tidak
ep
2. Menyatakan
ah
k
berkompeten) untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, karena dasar dari
R
penerbitan Sertifikat SHM No. 00378, SHM No. 00379, dan SHM No. 00380
In
do
ne
si
atas nama Tergugat II dan Keluarga Tergugat II adalah berdasarkan Surat
A
gu
ng
Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten karawang Nomor : 420.3-
SK-37-KP-2007 Tentang Pemberian Hak milik Dalam Rangka Redistribusi
Tanah Negara Objek Pengaturan Penguasaan Tanah/ Landreform, maka
yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini adalah
Peradilan Tata Usaha Negara dalam hal ini Pengadilan Tata Usaha Negara
Bandung.;
3. Menyatakan Penggugat harus terlebih dahulu penyelesaian perkara pidana
sebagaimana Laporan Polisi di Kepolisian Daerah Jawa Barat No. Pol :
lik
ah
LPB/762/XI/2011/JABAR, tanggal 09 November 2011, sampai dengan
ub
adanya putusan hukum yang berkekuatan hukum tetap.;
4. Menyatakan Gugatan Penggugat I dan Penggugat II adalah tidak Jelas
ep
(obscuur Libel).;
5. Menyatakan Gugatan Penggugat I dan Penggugat II tidak dapat diterima
DALAM PROVISI
1. Menolak permohonan provisi Penggugat I, dan Penggugat II untuk
ng
seluruhnya.;
on
DALAM POKOK PERKARA
es
menurut hukum ( niet on vankelijke verklaard / NO ).;
R
m
ka
In
d
A
gu
1. Menolak Gugatan Penggugat I, dan Penggugat II untuk seluruhya.; ------
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 31
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
2. Menolak untuk menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III
secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara.;
ng
Atau :
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka Tergugat I, Tergugat II, dan
gu
Tergugat II mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
JAWABAN TERGUGAT V
A
1.
DALAM EKSEPSI
Bahwa gugatan Para Penggugat a quo dalam perkara ini, yang diajukan
dengan konstruksi hukum sebagaimana tersebut di dalam surat gugatannya
ub
lik
ah
“demi hukum” haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat
diterima oleh Pengadilan Negeri Karawang, dengan alasan hukum :
am
1. Gugatan Para Penggugat Salah Alamat/error in persona
a.
Bahwa penguasaan hutan Negara adalah oleh pemerintah
ep
(Kementerian Kehutanan) sebagaimana diatur pada Pasal 4
ah
k
ayat 2 Undang-undang nomor 41 tahun 1999 tentang
R
Kehutanan yang menyatakan ”Penguasaan hutan oleh
In
do
ne
si
Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberi
A
gu
ng
wewenang kepada Pemerintah untuk:
a. mengatur dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan
hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan;
b. menetapkan status wilayah tertentu sebagai kawasan hutan atau
kawasan hutan sebagai bukan kawasan hutan; dan
c. mengatur dan menetapkan hubungan-hubungan hukum antara
b.
Dalam Pasal 10 disebutkan :
lik
mengenai kehutanan.
Ayat (1) : Penguasaan hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ub
m
ah
orang dengan hutan, serta mengatur perbuatan-perbuatan hukum
ayat (2) huruf a, bertujuan untuk memperoleh manfaat yang
ep
ka
sebesar-besarnya serta serba guna dan lestari untuk
kemakmuran rakyat.
ah
Ayat (2) : Pengurusan hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
es
R
meliputi kegiatan penyelenggeraan :
on
b. Pengelolaan Hutan
c. Penelitian dan pengembangan, pendidikan
dan latihan, serta penyuluhan kehutanan, dan
d. Pengawasan
In
d
A
gu
ng
M
a. Perencanaan Hutan
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 32
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Bahwa Tergugat V merupakan suatu Badan Usaha Milik
R
c.
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Negara yang didirikan berdasarkan Anggaran Dasar Perum
ng
Perhutani
sebagaimana
tertuang
dalam
Peraturan
Pemerintah Nomor 15 Tahun 1972 beserta perubahan –
72 Tahun
2010 tentang
Kehutanan Negara, yang diberi tugas untuk mengelola hutan
negara, sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (1)
Peraturan
Pemerintah
menyebutkan :
ah
Perusahaan Umum (Perum)
“Dengan
Peraturan
No.
72
Tahun
2010
ub
lik
A
gu
perubahannya terakhir dengan Peraturan Pemerintah nomor
Pemerintah
ini,
Pemerintah
yang
melanjutkan
am
penugasan kepada Perusahaan untuk melakukan Pengelolaan
Hutan di Hutan Negara yang berada di Propinsi Jawa Tengah,
ep
Propinsi Jawa Timur, Propinsi Jawa Barat, dan Propinsi Banten,
ah
k
kecuali hutan konser5asi, berdasarkan prinsip pengelolaan hutan
R
lestari dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik”.
A
gu
ng
Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, yaitu :
In
do
ne
si
Kewenangan Pengelolaan sebagaimana Pasal 21 Undang Undang
1. Tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan;
2. Pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan;
3. Rehabilitasi dan Reklamasi hutan, dan;
4. Perlindungan hutan dan konser5asi alam.
Disebutkan lagi dalam Pasal 4 ayat (1) dan ayat (3) Peraturan
lik
Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan beserta
penjelasannya Jo. Pasal 3 ayat (4) Peraturan PemerintahNo. 72 Tahun
2010 tentang Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara bahwa
ub
m
ah
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata hutan dan Penyusunan
Kewenangan Perum Perhutani dalam melakukan Pengelolaan Hutan
ka
tidak termasuk kewenangan publik. Kewenangan Publik tersebut
ep
antara lain berkaitan dengan perubahan status dan fungsi kawasan
ah
hutan yang merupakan kewenangan Pemerintah dalam hal ini
M
(3) UU No.41 tahun 1999 :
ng
”Pemerintah menetapkan status hutan sebagaimana dimaksud pada
on
ayat (1) dan ayat (2), dan hutan adat ditetapkan sepanjang menurut
es
R
Kementerian Kehutanan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 5 ayat
In
d
A
gu
kenyataannya masyarakat hukum adat yang bersangkutan masih ada
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 33
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
dan diakui keberadaannya, dan Pasal 14 dan 15 UU No.41 tahun
1999:
ng
Dengan demikian jelas dan tegas bahwa mengenai status kawasan
hutan
(status
tanah
kawasan
hutan)
merupakan
kewenangan
Pemerintah cq. Kementerian Kehutanan bukan kewenangan Perum
gu
Perhutani/Tergugat V, karena Perum Perhutani/Tergugat V hanya
sebatas pengelola hutan yang kewenangannya terbatas.
A
Oleh karena itu gugatan salah alamat, seharusnya yang digugat adalah
Pemerintah Cq. Kementerian Kehutanan bukan Perum Perhutani/
ub
lik
ah
Tergugat V sehingga gugatan harus ditolak atau setidak-tidaknya
dinyatakan tidak dapat diterima.
am
1. Gugatan Kurang Pihak
Bahwa sebagaimana telah diuraikan pada angka 1 diatas, bahwa Pasal 4
ep
ayat (1) Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
ah
k
menyebutkan :
R
“Semua hutan termasuk kekayaan yang terkandung di dalamnya
In
do
ne
si
dikuasai oleh Negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”
A
gu
ng
Selanjutnya dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor 41
Tahun 1999 tentang Kehutanan menyebutkan :
“Penguasaan
hutan
oleh
Negara
memberi
wewenang
kepada
Pemerintah untuk mengatur dan mengurus hutan, kawasan hutan dan
hasil hutan.”
Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2010
tentang Perusahaan Umum (Perum)
Kehutanan Negara, Perum
lik
ah
Perhutani hanya diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan
kegiatan pengelolaan hutan berdasarkan prinsip perusahaan di dalam
ub
m
wilayah kerjanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku (Pasal 3 ayat (1) PP Nomor 72 Tahun 2010).
ka
Bahwa hal ini berarti kewenangan Tergugat V dalam menguasai hutan
ep
adalah terbatas hanya dalam kegiatan pengelolaan hutan saja tidak
ah
mengurus hutan secara keseluruhan sebagaimana disebutkan dalam
es
R
kegiatan pengurusan hutan yang diatur dalam Pasal 10 ayat (2) Undang -
M
Undang Nomor 41 Tahun 1999, yang menyebutkan :
•
Pengelolaan hutan
A
In
d
Perencanaan kehutanan
gu
•
on
ng
“Pengurusan hutan meliputi kegiatan penyelenggaraan :
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 34
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Penelitian dan pengembangan, pendidikan dan latihan dan penyuluhan
R
•
kehutanan
Pengawasan.
ng
•
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa konsekuensi hukum dari ketentuan di atas, maka Tergugat V
gu
tidak mempunyai kewenangan untuk mengubah status, merubah batas
kawasan hutan Negara, apalagi menyerahkan kawasan hutan yang
A
digugat oleh Penggugat I dan Penggugat II, karena yang berwenang dan
yang menguasai kawasan hutan adalah Pemerintah RI cq. Kementerian
Kehutanan, sehingga seharusnya Pemerintah RI cq. Kementerian
ub
lik
ah
Kehutanan juga ikut sebagai pihak yang berperkara/Tergugat dalam
perkara a quo.
am
Oleh karena itu gugatan Para Penggugat kurang pihak maka gugatan
harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
ep
3 Obyek gugatan kabur
ah
k
Bahwa objek gugatan tidak jelas/kabur/obscuur libel karena :
R
a. Tidak jelas berapa luas tanah yang menjadi objek gugatan
In
do
ne
si
b. Tidak jelas batas-batas tanah yang menjadi objek gugatan.
A
gu
ng
c. Tidak jelas batas-batas dan luas tanah yang menjadi objek
gugatan yang harus dikembalikan oleh masing-masing Tergugat 1,
Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat V
Ad.1. Tidak jelas berapa luas tanah yang menjadi objek gugatan
Bahwa sebagaimana gugatan Para Penggugat halaman 6 angka 17
menyebutkan bahwa :
Bahwa pada tahun 1986 Bapak Haasan (“Almarhum”)
telah
lik
ah
meninggal dunia, namun sebelum meninggal dunia Almarhum
meninggalkan warisan kepada anak-anaknya, berupa
ub
m
tanah seluas 54 (lima puluh empat) Ha yang dibeli oleh
almarhum pada tahun 1977 berdasarkan Akta Jual Beli, tanah
terletak
di
Desa
ep
ka
tersebut
Cintalanggeng,
Kecamatan
Pangkalan, Kabupaten Karawang dimana tanah tersebut
(“Penggugat
R
Sastraatmadja
M
Sastraatmadja,
ng
Kusumaastuty
Resionalia
Wardhani
I”),
P.
dalam
Tommie
Priapertama
Sastraatmadja,
Lidwina
wasiat
Yuwina
tertulis
on
Kusumaastuti, Bambang Prayitno Sastraatmadja dan Alm.
es
ah
diwariskan kepada anak-anak Almarhum, yang bernama Hiram
A
tertulis Didiet Sub Hasan Is;”
In
d
gu
Setiadi Umbul Basuki yang dalam Kartu Tanda Penduduk
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 35
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Kemudian dalam petitum Dalam Pokok Perkara halaman 16 angka
2 menyebutkan bahwa :
ng
Menyatakan tanah seluas 108 (hektar) berdasarkan akta jual
beli No. 32 tanggal 31 Agus 1977 ... dst... yang beralamat di
Desa
Cintalanggeng, Kecamatan
Pangkalan,
Kabupaten
gu
Karawang adalah milik Penggugat I sebagai ahli waris dari
Bapak Hasan Ismail Sastraatmadja (Almarhum Hassan).
A
Bahwa dalam surat gugatan tersebut hanya menyebutkan tanah
seluas 54 Hektar, sedangkan dalam petitum menyebutkan 108
ub
lik
ah
Hektar. Dengan demikian tidak jelas berapa luas tanah yang digugat
oleh Para Penggugat 54 hektar atau 108 hektar. Oleh karena objek
am
gugatan tidak jelas maka gugatan harus ditolak atau setidaktidaknya tidak dapat diterima.
ep
Ad.2. Tidak jelas batas-batas tanah yang menjadi objek gugatan
ah
k
Bahwa gugatan para penggugat baik dalam posita maupun dalam
R
petitum sebagaimana telah dikutip dan dijelaskan pada butir Ad.1
Sehingga mengakibatkan
A
gu
ng
petitum menyebutkan 108 Hektar.
In
do
ne
si
diatas menyebutkan objek gugatan adalah 54 hektar dan dalam
ketidakjelasan luas objek gugatan. Selain tidak jelas luas tanah
objek gugatan juga tidak jelas batas-batas tanah objek gugatan,
karena gugatan para penggugat tidak menjelaskan batas utara,
selatan, timur dan barat dari tanah yang menjadi objek gugatan
dalam perkara a quo yang mengakibatkan objek gugatan tidak jelas/
lik
Ad.3. Tidak jelas batas-batas dan luas tanah yang menjadi objek gugatan
yang harus dikembalikan oleh masing-masing Tergugat 1, Tergugat
2, Tergugat 3 dan Tergugat 5.
ub
m
ah
obscurr libel
Dalam posita gugatan para penggugat tidak jelas berapa luas tanah
ka
yang menjadi objek gugatan dan yang diakui dimiliki oleh para
ep
penggugat yang dikuasai oleh masing-masing Tergugat 1, Tergugat
ah
2, Tergugat 3 dan Tergugat 5. Khususnya untuk Tergugat 5 berapa
M
dimana batas-batasnya dan berbatasan dengan tanah milik siapa.
ng
Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas jelas dan tegas bahwa objek
on
gugatan kabur/tidak jelas/obscurr libel karena tidak jelas luas, dan batas-
In
d
gu
batasnya.
A
es
R
luas yang diakui milik para penggugat yang dikuasai Tergugat 5 dan
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 36
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Bahwa oleh karena dalam surat gugatan tidak jelas mengenai luas, letak
lokasi dan batas-batas tanah yang disengketakan, maka gugatan Para
harus
dinyatakan tidak
dapat
diterima, sebagaimana
ng
Penggugat
Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung tanggal 17 April 1979 Nomor
1149.K/Sip/1975 jo Putusan Mahkamah Agung No.81.K/Sip/1971 yang
gu
menyatakan bahwa khusus gugatan mengenai tanah harus menyebut
A
secara jelas letak tanah, batas-batas dan ukuran tanahnya.
4. Subjek Penggugat tidak jelas
Para Penggugat dalam surat gugatannya tidak bisa membedakan dan
ub
lik
ah
atau memisahakan mana Hiram Sastraatmadja/Penggugat 1 bertindak
untuk atas nama pribadi/persoon dan mana Hiram Sastraatmadja/
am
Penggugat II bertindak untuk atas nama PT. Rambat Agung/Badan
Hukum/Recht persoon.
ep
Sebagaimana gugatan para penggugat halaman 2 angka 1 menyebutkan:
ah
k
Bahwa Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan eksplorasi
R
pertambangan di atas tanah milik Penggugat I tanpa izin dan
In
do
ne
si
melakukan mobilassi tambang. Padahal tanah tersebut adalah milik
A
gu
ng
Penggugat I berdasarkan.... dst..”
Kemudian para Penggugat dalam gugatannya halaman 3 angka 7
menyebutkan :
Bahwa hal ini membuktikan tidak ada itikad baik dari Tergugat 1 dan
Tergugat 2 dalam mengembalikan tanah milik Penggugat II,
dimana... dst...”
lik
menjadi tidak jelas tanah objek gugatan diklaim/diakui milik Penggugat 1
(sebagai pribadi/persoon) atau diakui milik Penggugat II (selaku recht
persoon/badan hukum).
ub
m
ah
Oleh karena tidak dapat membedakan dan atau memisahkan sehingga
Dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
ka
Pokok-Pokok Agraria membedakan kepemilikan tanah oleh perorangan
ep
dan oleh Badan Hukum. Hanya warga negara Indonesia dapat
ah
mempunyai hak milik (pasal 21 ayat (1) UUPA). Badan hukum yang dapat
M
Tahun 1963 tentang Penunjukan Badan-Badan Hukum Yang Dapat
ng
Mempunyai Hak Milik Atas Tanah,adalah :
on
a. Bank-bank yang didirikan oleh Negara
A
In
d
gu
b. Perkumpulan-perkumpulan Koperasi Pertanian
c. Badan-badan keagamaan
es
R
memiliki hak milik diatur dalam Pasal 21 ayat (2) UUPA Jo.Pasal 1 PP
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 37
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
d. Badan-badan sosial
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Demikian pula dalam peristiwa hukum pemindahan hak atas tanah.
ng
Beralihnya Hak Milik kepada Warganegara Indonesia/persoon dilakukan
dengan jual beli melalui akta jual beli yang dibuat oleh Pejabat Pembuat
Akta Tanah, sedangkan beralihnya hak milik kepada Badan Hukum tidak
gu
dilakukan melalui akta jual beli melainkan dengan akta pelepasan hak
atas tanah yang dibuat oleh Notaris. Hal ini diatur dalam Pasal 37 ayat (1)
A
PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
Bahwa oleh karena para Penggugat tidak jelas dalam pengakuan
ub
lik
ah
kepemilikan atas tanah objek gugatan (apakah milik Penggugat 1 selaku
persoon atau milik Penggugat 2 selaku recht persoon) maka gugatan
am
harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
DALAM POKOK PERKARA
Bahwa terhadap hal-hal yang telah dikemukakan Tergugat V dalam
ep
1.
ah
k
eksepsi mohon dianggap untuk dikemukakan dalam pokok perkara.
Bahwa tanah objek sengketa bukan tanah adat.
R
2.
In
do
ne
si
Bahwa dalil gugatan para penggugat halaman 9 angka 34 menyebutkan:
A
gu
ng
“Bahwa asal mula tanah Penggugat I berasal dari hasil jual beli yang
dilakukan oleh almarhum Hassan Sastraatmadja yang dibeli dari tanah
masyarakat adat di Karawang. Pada saat pembelian tanah milik adat
tersebut telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan syarat administrasi
yang ada di Indonesia.
Bahwa tanah kawasan hutan yang dikuasai Negara cq. Kementerian
Kehutanan dan dikelola oleh Tergugat V dan yang menjadi tanah objek
lik
ah
gugatan dalam perkara ini maupun tanah disekitarnya bukanlah tanah
milik adat sebagaimana dalil gugatan para penggugat diatas. Tanah
ub
m
tersebut adalah bekas tanah partikelir Tegalwaru. Tanah partikelir adalah
tanah hak eigendom yang mempunyai sifat dan corak istimewa, yang
ka
membedakan dari tanah-tanah hak eigendom lainnya ialah adanya hak-
ep
hak pada pemiliknya yang bersifat kenegaraan
ah
Oleh karena dalil gugatan yang menyebutkan tanah tersebut adalah
es
R
tanah milik adat tidak benar maka gugatan harus ditolak atau setidak-
Jual beli tidak sah
on
3.
ng
M
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima
gu
Bahwa sebagaimana uraian tersebut pada angka 2 di atas bahwa riwayat
In
d
A
tanah objek gugatan adalah bekas tanah partikelir Tegalwaru Landen bukan
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 38
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
tanah milik adat. Dengan demikian apabila terjadi jual beli tanah atas tanah
tersebut dengan pengakuan sebagai tanah milik adat adalah tidak benar.
ng
Jual beli tanah tentunya harus memenuhi syarat yuridis formal dan yuridis
materiil. Syarat yuridis formal adalah bahwa jual beli tanah harus dibuat oleh
Pejabat Pembuat Akta Tanah sedangkan syarat yuridis materiil adalah objek
gu
jual belinya adalah benar.
Oleh karena dalil para penggugat yang menyebutkan tanah tersebut milik
A
Para Penggugat berdasarkan jual beli tanah yang berasal dari tanah milik
adat adalah tidak benar maka jual beli tersebut tidak sah karena tidak
ub
lik
ah
memenuhi syarat materiil. Oleh karena jual beli tidak sah, maka gugatan
harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima..
am
4.
Tanah objek sengketa adalah kawasan hutan bukan tanah milik para
Penggugat
ep
4.1. Bahwa, tanah objek gugatan yang diajukan kepada Tergugat V,
ah
k
bukanlah tanah milik Para Penggugat yang berasal dari jual beli tanah
R
milik adat, melainkan adalah kawasan hutan yang dikuasai Negara dan
Pemangkuan
A
gu
ng
Resort
Pemangkuan
Hutan
Hutan
Cintalanggeng,
Pangkalan,
Kesatuan
In
do
ne
si
dikelola oleh Tergugat V, termasuk dalam wilayah pengelolaan hutan
Bagian
Kesatuan
Pemangkuan
Purwakarta, berdasarkan :
Hutan
a. Surat Keputusan Penunjukan Kawasan Hutan yang dikeluarkan oleh
Menteri Pertanian Nomor : 92/UM/1954 tanggal 31 Agustus 1954;
b. Berita Acara Tata Batas (BATB) yang dibuat pada tanggal 14 Desember
lik
tersebut adalah 14.832,16 Ha (Empat belas ribu delapan ratus tiga puluh
dua koma enam belas Hektar);
Status kawasan hutan tersebut sebagai hutan tetap (hutan yang
ub
m
ah
1967 dan disahkan pada tanggal 19 Maret 1970, Luas kawasan hutan
dipelihara) diperoleh setelah melakukan proses pengukuhan kawasan
ka
hutan, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan guna memperoleh
ep
kepastian hukum tentang status, batas, luas dan letak kawasan
ah
hutan.
M
penunjukan sebagai hutan tetap oleh Menteri Pertanian, melalui
ng
Keputusan Menteri Pertanian No.92/UM/54 tanggal 31 Agustus 1954
on
yang pada amar ketiga berbunyi :
es
R
Bahwa kegiatan pengukuhan tersebut diawali dengan proses
gu
“Menunjuk hutan-hutan dan/atau kelompok hutan yang terletak
In
d
A
dibekas tanah Partikelir Tegalwaroe termasuk dalam wilayah
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 39
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
propinsi Djawa Barat, Karesidenan Djakarta dan Kabupaten
Karawang, jang tersusun dibawah ini, untuk dijadikan hutan-
ng
hutan terpelihara (hutan-hutan tetap), dibawah penguasaan
daerah hutan Purwakarta.”
Setelah dilakukan penunjukan dengan SK Menteri Pertanian
gu
tersebut maka proses selanjutnya adalah kegiatan penataan batas
guna memperoleh kepastian batas kawasan hutan yang tetap di
A
lapangan;
Dasar hukum pelaksanaan kegiatan penataan batas ini adalah
ub
lik
ah
Bosch Ordonantie (Undang-undang Kehutanan) Tahun 1927, dan
Bosch Verordening (Peraturan Hutan) Tahun 1932. Kedudukan
am
hutan
kawasan
hutan
hasil
penataan
batas
ini
dikuatkan
keberadaannya berdasarkan ketentuan pasal 20 UU No.5 Tahun
tentang
berbunyi :
ah
k
Ketentuan-ketentuan
Pokok
Kehutanan,
yang
ep
1967
R
“Hutan yang telah ditetapkan sebagai hutan tetap, Cagar Alam
berlaku
sebelum
berlakunya
Undang-Undang
A
gu
ng
yang
In
do
ne
si
dan Suaka Margasatwa, berdasarkan peraturan perundangan
ini,
dianggap telah ditetapkan sebagai kawasan hutan dengan
peruntukan dan fungsi sesuai dengan penetapannya”.
Dengan penjelasan Pasal 20 UU No. 5 Tahun 1967 yang berbunyi :
“Hutan yang telah ditetapkan sebagai hutan tetap, suaka
margasatwa dan cagar alam oleh pejabat-pejabat yang
berwenang, baik berdasarkan ordonansi dan verordening
lik
ah
pemerintah, peraturan daerah dan/atau peraturan swapraja
yang berlaku sebelum keluarnya undang-undang ini, dianggap
ub
m
telah ditetapkan sebagai kawasan hutan dengan peruntukan
dan fungsi sesuai dengan penetapannya”.
ka
junto Pasal 81 UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan, yang
ep
berbunyi :
ah
“Kawasan hutan yang telah ditunjuk dan atau ditetapkan
M
sebelum berlakunya undang-undang ini dinyatakan tetap
Bahwa
apabila
memperhatikan
kronologi
pengukuhan
hutan
on
ng
berlaku berdasarkan undang-undang ini.”
es
R
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
gu
tersebut diatas, tampak jelas bahwa hutan-hutan dan/atau kelompok
In
d
A
hutan yang ditunjuk untuk dipertahankan sebagai hutan tetap
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 40
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
tersebut adalah hutan-hutan dan/atau kelompok hutan yang berada
atau yang terletak diatas lahan bekas tanah Partikelir Tegalwaroe
ng
Landen. Jadi, sebenarnya tanah yang dipermasalahkan atau tanah
yang diklaim/digugat oleh Para Penggugat kepada Tergugat 5
adalah bekas tanah Pertikelir Tegalwaroe Landen yang berstatus
gu
sebagai kawasan hutan yang pada tahun 1954 dan telah dilakukan
penataan batas hutan pada tahun 1967, dengan demikian jauh
A
sebelum terjaadinya jual beli antara para penggugat dengan pihak
lain.
ub
lik
ah
4.2. Fakta hukum bahwa tanah tersebut adalah kawasan hutan diperkuat
dengan fakta-fakta hukum sebagai berikut :
am
a. Tulisan dari Prof. Boedi Harsono, SH dalam bukunya : “Hukum
Agraria Indonesia-Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok
ep
Agraria, Isi dan Pelaksanaannya”, Penerbitan Djambatan, Cetakan
ah
k
Ketujuh (Edisi Revisi), Jakarta, 1997, dimana pada paragraf kedua
R
huruf D, halaman 97, yang menyatakan sebagai berikut :
In
do
ne
si
“sesudah pendudukan Jepang oleh Pemerintah Hindia
A
gu
ng
Belanda usaha pembelian kembali tersebut dimulai lagi.
Berdasarkan suatu Keputusan Pemerintah tanggal 8 April
1949 no.1 secara damai dapat dikembalikan kepada
Negara sejumlah 48 tanah partikelir seluas 469.506 hektar,
semuanya terletak di sebelah barat Cimanuk.”
b. Penjelasan Umum Undang-Undang No.1 tahun 1958 tentang
Penghapusan Tanah-tanah Partikelir, pada angka Romawi II.
lik
ah
Sedjarah usaha Pengambilan tanah-tanah partikelir menjadi Tanah
Negara, dimana pada angka (5) disebutkan sebagai berikut :
ub
m
“(5) Sesudah pendudukan Djepang, maka oleh Pemerintah
Hindia Belanda usaha pembelian itu dimulai lagi. Terutama
ka
terdorong oleh keaadaan politik dan perkembangan masjarakat
ep
pada waktu itu, usaha ini diselenggarakan secara besar-
ah
besaran.Dalam tahun 1948 dibentuklah sebuah Panitia yang
M
usul-usul kepada Pemerintah tentang tjaro jang sebaik-baiknya
ng
untuk menglikwidasi tanah-tanah partikelir jang masih ada.
on
Berdasarkan atas usul Panitia itu oleh Pemerintah dengan
es
R
diberi tugas untuk didalam waktu yang singkat, mengadjukan
gu
keputusannya tanggal 8 April 1949 No.1 ditetapkan suatu
In
d
A
peraturan likwidasi, atas dasar mana dengan secara damai
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 41
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
dapat dikembalikan kepada Negara 48 tanah partikelir seluas
469.506 hektar, semuanya terletak di sebelah barat Cimanuk.”
ng
c. Adapun Keputusan Pemerintah yang dimaksud pada angka 1 dan
2 di atas adalah “Besluit van 8 April 1949 No. 1 v.d. Hoge
Vertegenwoordiger v.d Kroon in Indonesie”, tentang “Liquidatie van
gu
het instituut der particuliere landerijen bewesten de Tjimanoek,
voorzoever niet gelegen binnen stadsgemeente Batavia”, atau jika
A
diterjemahkan berbunyi “Keputusan tanggal 8 April 1949 no.1 dari
Wakil Tinggi Mahkota Kerajaan Belanda di Indonesia”, tentang
ub
lik
ah
“Likwidasi lembaga tanah partikelir di sebelah barat sungai
Tjimanuk, tidak termasuk yang terletak di dalam wilayah kota
am
Batavia”. Keputusan ini termuat dalam Buku Engelbrecht “de
wetboeken, wetten en verordeningen benevens de grondwet van
ep
1945 van de republik indonesie” (Kitab Undang-Undang, Undang-
ah
k
Undang dan Peraturan-pertauran serta Undang-Undang Dasar
R
1945 Republik Indonesia), Engelbrecht terbitan tahun 1956,
In
do
ne
si
halaman 2207, dimana didalamnya dapat diketahui bahwa Tanah
A
gu
ng
Partikelir Tegalwaru adalah termasuk tanah partikelir yang telah
dibeli oleh Pemerintah Hindia Belanda.
d. Tulisan dari Mochammad Tauchid, seorang tokoh Organisasi Tani
Indonesia dan Anggota Parlemen Republik Indonesia Serikat
(RIS),
dalam
bukunya
:“Masalah
Agraria-Sebagai
Masalah
Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia”, Bagian Kedua,
Penerbit Tjakrawala, Djakarta, 1953, pada halaman 358-362
lik
ah
memuat Daftar Tanah-Tanah Partikelir Yang Telah Dibeli Kembali,
dimana pada halaman 361 dalam Daftar tersebut nomor urut 44.
ub
m
Bahwa tanah partikelir tegalwaru terletak di Krawang, seluas
55.173 ha adalah termasuk Tanah Partikelir yang sudah dibeli
ep
ka
pada tahun 1949.
Bahwa oleh karena tanah objek gugatan adalah kawasan hutan
ah
bukan milik Para Penggugat maka gugatan harus ditolak atau
M
5.
Bukan Tergugat V yang memberikan ijin pinjam pakai kepada
dalil
gugatan
Para
Penggugat
halaman
11
angka
In
d
A
gu
menyebutkan:
44
on
Bahwa
ng
Tergugat I untuk penambangan
es
R
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 42
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
“bahwa selain itu Tergugat V juga secara melawan hukum telah
memberikan tanah milik Penggugat I kepada Tergugat I dan Tergugat
ng
II untuk dilakukan eksplorasi, dengan cara izin pinjam pakai padahal
diketahui tanah tersebut bukan milik Tergugat V.
Bahwa dalil tersebut adalah tidak benar karena :
gu
a. Tergugat tidak pernah menerbitkan ijin pinjam pakai tanah
(kawasan hutan) untuk Tergugat I dan Tergugat II, yang
A
memberikan ijin pinjam pakai adalah Kementerian Kehutanan
sebagaimana suratnya surat No.555/Menhut-VII/2003 tanggal 14
ub
lik
ah
Maret 2003 dan No. 645/Menhut-VII/2010 tanggal 15 Desember
2010 tentang Perpanjangan persetujuan prinsip penggunaan
am
kawasan hutan untuk penambangan batu andesit (galian C) a.n.
PT. Atlasindo Utama seluas ± 14 Ha di Kabupaten Karawang
ep
Provinsi Jawa Barat.
ah
k
b. Pemberian ijin bukan dari Tergugat I tetapi dari Kementerian
ini
sejalan
dengan
peraturan
R
Kehutanan
perundangan
In
do
ne
si
sebagaimana telah diuraikan oleh Tergugat I, Dalam Eksepsi
A
gu
ng
angka 1 dan 2 diatas, yaitu bahwa yang menguasai (pemilik)
kawasan hutan adalah negara cq. Pemerintah cq. Kementerian
Kehutanan bukan Tergugat V (Tergugat V hanya bertugas
melakukan pengelolaan hutan).
c. Pemberian ijin pakai pakai kawasan hutan sebagaimana butir a
diatas sudah sesuai dengan peraturan perundangan karena ijin
tersebut diberikan atas tanah kawasan hutan negara, bukan atas
lik
Dengan demikian jelas bahwa Tergugat V tidak melakukan perbuatan
melawan hukum, oleh karena itu gugatan Para Penggugat harus ditolak
ub
m
ah
tanah milik Para Penggugat.
atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
ka
6.
Bahwa pengukuran dan pematokan tanah oleh Tergugat V bukan
ep
perbuatan melawan hukum.
oleh
Negara
cq.
Pemerintah,
cq.
Kementerian
M
Kehutanan yang pengelolaannya oleh Tergugat V berdasarkan Pasal 3
ng
Peraturan Pemerintah Nomor 72 tentang Perusahaan Umum (Perum )
on
Kehutanan Negara :
es
penguasaannya
R
ah
Bahwa objek sengketa merupakan kawasan hutan Negara yang
gu
“Dengan Peraturan Pemerintah ini, Pemerintah melanjutkan
In
d
A
penugasan kepada Perusahaan untuk melakukan Pengelolaan
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 43
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
Hutan di Hutan Negara yang berada di Pro5insi Jawa Tengah,
Pro5insi Jawa Timur, Pro5insi Jawa Barat, dan Pro5insi Banten,
ng
kecuali hutan konser5asi, berdasarkan prinsip pengelolaan hutan
lestari dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik”.
Hal tersebut sebagaimana telah Tergugat 5 uraikan pada angka 4 di atas.
gu
Berdasarkan ketentuan tersebut maka penguasaan/pengelolaan kawasan
hutan (obyek sengketa a quo) oleh Tergugat V merupakan perbuatan sah
A
menurut hukum, sehingga penguasaan /pengelolaan kawasan hutan
adalah merupakan kewenangan Tergugat V, sehingga segala kegiatan-
sama
sekali
bukan
merupakan
am
(onrechmatige daad).
7.
ub
lik
ah
kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan hutan oleh Tergugat V
perbuatan
melawan
hukum
Permohonan uit voerbaar bij voorad tidak berdasar hukum
ep
Bahwa Para Penggugat dalam gugatannya halaman 15 angka 62
ah
k
mengajukan permohonan agar putusan dapat dijalankan terlebih dahulu
R
walaupun ada upaya hukum banding maupun kasasi (uit voerbaar bij
In
do
ne
si
vooraad). Permohonan tersebut tidak perlu dipertimbangkan dan harus
A
gu
ng
ditolak karena uit voerbaar bij vooraad harus memenuhi Pasal 180 HIR
dan selanjutnya Surat Edaran Mahkamah Agung No. 3 Tahun 1978 juga
tidak menghendaki uit voerbaar bij vooraad.
Oleh karena itu permohonan Para Penggugat harus ditolak.
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan baik Dalam Eksepsi maupun Dalam
Pokok Perkara, mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Karawang
•
lik
DALAM PROVISI
Menolak permohonan provisi Para Penggugat seluruhnya
ub
DALAM EKSEPSI
Menerima Eksepsi Tergugat V untuk seluruhnya
•
Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara
•
Menolak gugatan Para Penggugat seluruhnya
•
Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara
ng
ATAU
on
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan seadil-adilnya menurut
ketentuan hukum (ex aequo et bono)
A
In
d
gu
JAWABAN TERGUGAT VI
DALAM EKSEPSI :
es
DALAM POKOK PERKARA
ep
•
R
ka
m
ah
memutuskan sebagai berikut :
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 44
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
(kabur)
R
1. Bahwa gugatan Penggugat I dan II telah diajukan secara tidak sempurna
Karena Penggugat I yang menyatakan dirinya berkedudukan
ng
sebagai Penggugat yang bertindak untuk dirinya sendiri
dan selaku
kuasa ahli waris Hasan Ismail Sastraatmadja dan dalam posita poin 17
mendalilkan bahwa almarhum Waris Hasan Ismail
Sastraatmadja
gu
meninggalkan warisan 54 hektar yang diwariskan kepada anak-anaknya
A
yang bernama Hiram Sastraatmadja (Penggugat I), Tommie Priapertama
Sastraatmadja, Resionalia P. Sastraatmadja, Lidwina Kusumaastuty
Wardani, Bambang Prayitno Sastraatmadja, dam alm. SetiadiUmbul
ub
lik
ah
Basuki ternyata dalam petitum poin 2 telah keliru menuntut tanah seluas
54 hektar tersebut untuk dinyatakan sebagai pemilik Penggugat I saja
am
(sendiri) sebagai ahliwaris Hasan Ismail Sastraatmadja ;
2. Bahwa sesuai dengan kedudukan
dimaksud,
seharusnya
menurut
ep
hektar
Penggugat I dan status tanah 54
ah
k
penggugat adalah meminta dinyatakan
hukum
petitum
tanah tersebut
gugatan
sebagai milik
R
bersama ahli para waris Hasan Ismail Sastraatmadja yang nama-
In
do
ne
si
namanya tersebut diatas bukan sebagai milik Penggugat 1 sendiri ;
A
gu
ng
3. Bahwa karena gugatan Penggugat yang demikian itu selain tidak sejalan
antara posita dengan petitum, hal itu tidak dapat pula
dibenarkan
menurut hukum karena akan menghilangkan hak ahli waris Hasan Ismail
Sastraatmadja yang lain, sehingga dengan demikian gugatan Penggugat
I dan II pada tempatnya untuk dinyatakan tidak dapat diterima ;
Maka berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas pada tempatnya Majelis
lik
dapat diterima ;
ATAU : Apabila Pengadilan berpendapat lain, maka :
ub
JAWABAN TERGUGAT VI
DALAM POKOK PERKARA :
kecuali terhadap hal-hal yang kebenarannya dapat dibuktikan
karena ijin yang diberikan kepada tergugat 1 adalah sebagai
kewajiban hukum Tergugat VI harus mengeluarkan ijin
ng
menjalankan
atau setiap permintaan
untuk
gu
ditentukan
menerbitkan ijin
A
telah melakukan perbuatan melawan
apabila telah memenuhi persyaratan
itu.Tidak
adakepentingan
Tergugat
VI
yang
es
M
hukum
R
2. Bahwa Tergugat VI tidak benar
on
ah
secara hukum ;
dalam
kepada Tergugat I selain dari memenuhi kewajiban
In
d
dan II
ep
1. Bahwa Tergugat VI menolak dengan tegas dalil-dalil gugatan Penggugat I
ka
m
ah
Hakim Pengadilan Negeri Karawang menyatakan gugatan Penggugat tidak
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 45
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
hukum yang menjadi kewenangan Tergugat VI berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku ;
ng
3. Bahwa ternyata pada
saat ini
ada permasalahan menyangkut
kepemilikan hak
atas tanah yang dikelola
pernah muncul
pada saat izin dikeluarkan, tidak ada pihak yang
hal itu tidak
Tergugat VI tidak pernah mengetahui
gu
keberatan, sehingga
Tergugat I,
ada
permasalahan sebagaimana yang didalilkan Penggugat I dan II saat ini.
A
Sebaiknya, ketika ijin dikeluarkan Tergugat I telah membuktikan adanya
hak atas tanah yang saat ini dikelola Tergugat I berdasarkan bukti hak
yang dipunyai Tergugat I dan setelah Tergugat VI
ub
lik
ah
atas tanah
mempelajari secara seksama bersama-sama dengan pihak terkait
am
Kepada Tergugat I telah memenuhi persyaratan dikeluarkan perizinan
mendukung diajukan fakta yang akan menurut hukum Tergugat I berhak
ep
mengelolanya ;
ah
k
4. Bahwa permintaan Penggugat I dan II supaya Tergugat VI membatalkan
R
izin yang telah diberikan kepada Tergugat 1 hal itu akan diikuti Tergugat
In
do
ne
si
VI apabila telah ada putusan yang berkekuatan hukum tetap untuk itu.
A
gu
ng
Karena itu tuntutan Penggugat I dan II terhadap Tergugat VI dalam
Provisi sebelum putusan
dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap
agar membatalkan izin yang telah diberikan kepada Tergugat I haruslah
ditolak karena tidak berdasar ;
Berdasarkan alasan-alasan sebagaimana dikemukakan diatas pada tempatnya
Majelis Hakim berkenan mengambil putusan dengan amar :
•
•
lik
ah
Atau setidak-tidaknya :
Menyatakan gugatan penggugat I dan II terhadap Tergugat VI
JAWABAN TERGUGAT VII
I.
tidak
ub
dapat diterima ;
DALAM EKSEPSI
ep
ka
m
Menolak seluruh gugatan Penggugat I dan II terhadap Tergugat VI ;
a. Perubahan Gugatan para Penggugat
ah
1. Bahwa Tergugat 1 menolak secara tegas dalil-dalil gugatan yang telah
ng
M
tersebut, kecuali yang diakui secara tegas kebenarannya menurut
on
hukum.
es
R
diajukan oleh Penggugat I dan Penggugat II dalam gugatannya
2. Bahwa Penggugat I dan Penggugat II ragu-ragu dalam mengajukan
In
d
A
gu
gugatan terhadap Para Tergugat, oleh karena Para Penggugat telah
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 46
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
merubah Gugatannya, yaitu merubah kedudukan Turut Tergugat II
menjadi Tergugat VII.
ng
Perubahan Gugatan tersebut telah merugikan Pihak Tergugat VII
dalam melakukan pembelaannya, oleh karena perubahan gugatan
aquo telah merubah kedudukan Tergugat VII karena semula hanya
gu
sebatas sebagai Turut Tergugat
II. Bahwa berdasarkan Keputusan
A
Mahkamah Agung No. 117 K/Sip/1971 tanggal 11 Maret 1971 yang
menyatakan sebagai berikut : “ Perubahan suatu gugatan perdata
yang isinya tidak boleh melampaui batas- batas materi pokok gugatan
ub
lik
ah
dan tidak akan merugikan Tergugat dalam pembelaannya atas
gugatan Penggugatan, maka Hakim boleh mengabulkan perubahan
am
tersebut “ Bahwa demikian juga berdasarkan pasal 127 RV, perubahan
gugatan dapat dilakukan asal tidak mengubah atau menambah
ep
petitum, pokok perkara, dasar dari gugatan. Bahwa dengan digantinya
ah
k
Turut Tergugat II menjadi Tergugat VII, jelas- jelas telah merugikan
R
Pihak Tergugat VII yang semula hanya Turut Tergugat II, karena
In
do
ne
si
adanya perubahan tersebut berpengaruh pada pokok perkara maupun
A
gu
ng
petitum, sehingga syarat- syarat untuk dapat dilakukan perubahan
gugatan yang diatur oleh aturan hukum tidak dapat dilakukan III
b. Gugatan Penggugat Kabur / Tidak Jelas (obscuur laibel)
1. Bahwa gugatan Penggugat Kabur dan Tidak Jelas, oleh karena apa
yang didalalilkan Penggugat I dan Penggugat II dalam gugatan kepada
Tergugat VII adalah suatu perbuatan melawan hukum yang mana Para
lik
dianggap sebagai perbuatan melawan hukum dan kapan perbuatan
melawan hukum dilakukan serta hukum apa yang dilanggar oleh
Tergugat VII .
ub
m
ah
Penggugat tidak pernah memerinci perbuatan apa yang dapat
2. Bahwa Penggugat I dan Penggugat II dalam gugatannya masing-masing
ep
ka
mendalilkan sebagai pemilik atas tanah seluas kurang lebih 54 Ha yang
terletak di Gunung Cintalanggeng, Kecamatan Tegal Waru, Kabupaten
ah
Karawang, namun Para Penggugat tidak menjelaskan batas-batas
M
dapat dibaca dalam Posita gugatan Para Penggugat butir 7 yang
ng
menyebutkan Penggugat II adalah Pemilik Tanah, sedangkan dalam
on
Posita gugatan yang sama butir 16 s/d butir 60 juga disebutkan Penggugat
es
R
kepemilikan tanah masing-masing Penggugat I dan Penggugat II, Hal ini
In
d
A
gu
I adalah sebagai Pemilik Tanah. Oleh karena itu dalil gugatan Para
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 47
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Penggugat yang mendalilkan sebagai Pemilik Tanah adalah Kabur dan
Tidak Jelas.
ng
3. Bahwa seandainyapun benar – quad non – dalil gugatan Penggugat I dan
Penggugat II adalah sebagai Pemilik atas tanah seluas kurang lebih 54 Ha
yang terletak di Gunung Cintalanggeng, Kecamatan Tegal Waru,
gu
Kabupaten Karawang tersebut, bagaimana mungkin Para Penggugat yang
A
mempunyai pribadi dan atau badan hukum yang berbeda dapat mengklaim
dirinya adalah pemilik tanah yang sedang diperkarakan, karena antara
Penggugat I yang merupakan pribadi/perseorangan dan Penggugat
II
mempunyai
ub
lik
ah
yang merupakan sebuah badan hukum, dimana secara hukum tidak
kapasitas
memiliki
tanah
hak
milik, jelas-jelas
telah
am
membuktikan ketidak jelasan adanya kepemilikan atas tanah yang sedang
diperkarakan.
ah
k
semakin
ep
Oleh karenanya dengan hal-hal yang telah kami uraikan tersebut, justru
mengaburkan
gugatan
Para
Penggugat
tentang
dimana
R
perbuatan melawan hukumnya. Dengan demikian dalil Penggugat I dan
In
do
ne
si
Penggugat II adanya Perbuatan Melawan Hukum terhadap Tergugat VII
A
gu
ng
haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
II. DALAM POKOK PERKARA.
1. Pertama-tama
mohon
dengan
hormat
agar
segala
sesuatu yang telah diuraikan dalam Eksepsi diatas,
mohon dapat diterima dan dipertimbangkan sebagai
bagian yang tidak terpisahkan untuk dalil-dalil Tergugat
VII untuk Jawaban Dalam pokok Perkara ini.
lik
ah
2. Bahwa Tergugat VII menolak dengan tegas seluruh dalil-
dalil gugatan Para Penggugat dalam gugatannya, kecuali
ub
m
didalam hal-hal tertentu yang secara tegas diakui
kebenarannya oleh Tergugat VII.
ka
3. Bahwa
Tergugat
VII
menolak
dalil
gugatan
Para
ep
Penggugat halaman 12 butir 56 sampai dengan 58, oleh
ah
karena Para Penggugat tidak mengetahui secara pasti
M
Bahwa Tergugat VII dengan Tergugat I telah melakukan kerjasama dalam
ng
eksplorasi tambang batu andesit berdasarkan Perjanjian Kerjasama
on
tanggal 30 April 2008.
es
R
dasar perjanjian antara Tergugat VII dengan Tergugat I.
Atlasindo Utama (Tergugat 1) dengan PT. Adhimix
In
d
A
gu
4. Bahwa sebelum dilakukan penandatanganan antara PT.
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 48
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Indonesia
(Tergugat
VII)
R
Precast
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
dalam
Perjanjian
Kerjasama tanggal 30 April 2008 tersebut, pihak Tergugat
ng
VII terlebih dahulu telah melakukan pengecekan dokumen
perijinan terkait lokasi yang digunakan untuk pengambilan
batu andesit, yaitu Surat Ijin Usaha Pertambangan, serta
gu
surat-surat perijinan yang lainnya. Oleh karena itu
Tergugat VII sudah jelas tidak melakukan Perbuatan
A
Melawan
Hukum,
karena
semua
prosedur
untuk
Perjanjian Kerjasama eksplorasi batu andesit sudah
ub
lik
ah
dilakukan sesuai prosedur hukum yang berlaku.
5. Bahwa selama Tergugat VII melakukan kerjasama
am
tersebut, tidak ada pihak yang melakukan komplain atas
kepemilikan lahan yang kami lakukan kerja sama tersebut
ep
dan komplain kepemilikan tanah baru muncul setelah
ah
k
kurang lebih 4,5 tahun kami melakukan kerja sama
R
dengan Tergugat I
In
do
ne
si
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, maka Tergugat VII
A
gu
ng
mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Karawang yang memeriksa perkara ini
berkenan memutuskan sebagai berikut:
I. DALAM EKSEPSI.
-- Menerima Eksepsi Tergugat VII untuk seluruhnya.
-- Menolak gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya.
II. DALAM POKOK PERKARA.
lik
setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat I dan Penggugat II tidak
dapat diterima.
ub
--Menghukum Penggugat I dan Penggugat II untuk membayar biaya perkara.
ATAU : Apabila Pengadilan Negeri Karawang berpendapat lain, mohon putusan
JAWABAN TERGUGAT VIII
1. DALAM EKSEPSI
ep
yang seadil-adilnya.
ah
ka
m
ah
-- Menolak gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya atau
ng
M
Bahwa apa yang didalilkan dlam gugatan kepada Tergugat 8 adalah suatu
on
perbuatan melawan hukum yang mana Penggugat tidak pernah merinci
es
R
Gugatan Para Penggugat kabur/Obscuur libel ;
gu
perbuata apa yang dapat dianggap sebagai perbuatan melawan hukum
In
d
A
dan kapan perbuatan melawan hukum dilakukan serta hukum apa yang
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 49
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
dilanggarnya. Daalil tersebut menurut kami adlah kbur tidaak jelas untuk
mohon agar majelis Hakim untuk menolak gugatan Penggugat atau
ng
setidaknya Guagatan tidak diterima ;
GUGATAN PENGGUGAT ERROR IN PERSONA :
gu
Bahwa dalam gugatan sebelum dilakukan perubahan Para Penggugat
A
telaah salah mencantumkan nama (keliru pihak) Tergugat 8, yang
seharusnya PT.Mitra Abadi Karya Utama, menjadi PT.Mitra Adikarya
Utama, sehingga tampak jelas bahwa gugatan tersebuttidak memenuhi
ub
lik
ah
syarat formil dari suatu gugatan sehingga sudah sepantasnya gugatan
tidak dapat diterima ;
am
PERUBAHAN GUGATAN DILAKUKAN SECARA MELAWAN HUKUM
Bahwa, Penggugat melakukan perubahan gugatan Penggugat
yang
ah
k
ep
dilakukan secara melawan hukum, dalam hal menambah Tergugat 8, PT.
Mitra Abadi Karya Utama yang semula bukan merupakan pihak dalam
menjadi salah satu Tergugat
In
do
ne
si
R
perkara aquo (karena Error in Pesona)
A
gu
ng
dalam perkara aquo ;
Bahwa berdasarkan Keputusan Mahkamah Agung RI No. 117 K/Sip/1971
tanggal 11 Maret 1971 yang menyatakan sebagai berikut :
“ Perubahan suatu gugatan perdata yang isinya tidak boleh melampaui
batas-batas materai pokok gugatan dan tidak akan merugikan tergugat
dalam pembelaannya atas gugatan Penggugatan, maka Hakim boleh
lik
Bahwa dalam hal ini tampak jelas , perubahan yang mengada-ada ini
menimbulkan Kerugian yang menyebabkan
Tergugat 8 yang tadinya
ub
m
ah
mengabulkan perubahan tersebut “ ;
bukan merupakan pihak dalam perkara aquo
menjadi salah satu
ep
ka
Tergugat yang ikut masuk dalam perkara aquo, dan sudah sepantasnya
ah
gugatan ini tidak dapat diterima .
M
1.Tentang Surat Perjanjian Sewa Tanah Tanggal 29 Agustus 2002 ;
Penggugat I dan Penggugat
II
mengenai Surat perjanjian sewa
on
ng
1. Bahwa terdapat ketidak konsistenan dalil-dalil yang dikemukakan oleh
In
d
gu
taanah tanggal 20 Agustus 2002 ;
A
es
R
2. DALAM POKOK PERKARA :
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 50
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
2. Bahwa tidak konsistenan tersebut terlihat dalam hal pihak dalam surat
perjanjian sewa tanah tanggal 29 Agustus 2002 (bukti P-7) ;
Bahwa dalam halaman 4 poin 8 surat gugatan, disebutkan pihak
ng
3.
dalam Surat perjanjian sewa tanah tanggal 29 Agustus 2002 (bukan
gu
P-7) adalah Penggugat I Tergugat III dan Tergugat VIII akan tetapi
dalam halaman 6 poin 19 surat gugatan, disebutkan pihak dalam surat
A
perjanjian adalah penggugat I Tergugat III dan Turut Tergugat ;
4. Bahwa Tergugat 8 tidak pernah menandatangani dan mengetahui
ub
lik
ah
Surat Perjanjian Sewa Tanah tanggal 29 Agustus 2002 (bukti P-7)
sebagimana yang didalilkaan oleh Penggugat I dan Penggugat II;
am
5. Bahwa haal-hal tersebut sangat membingungkan dan mengada-ada
sehingga sudah sepantasnya
gugatan ini ditolak, atau setidak-
ep
ah
k
tidaknya tidak dapat diterima ;
In
do
ne
si
PERKARA AQUO :
R
II. TENTANG TIDAK ADANYA HUBUNGAN HUKUM TERGUGAT VIII DENGAN
A
gu
ng
1. Bahwa apa yang didalilkan kepada Tergugat VIII dalam halaman 12 poin
55, 57 dan 58 adalah hal yang tidak tepat karena Para Penggugat tidak
mengetahui
hubungan hukum antara Tergugat VII dengan Tergugat I
dan seolah-olah para Penggugat mendalilkan bahwa adanya kerjasama
antara Tergugat 8 dengan Tergugat I ;
2. Bahwa Tergugat VIII tidak pernah melakukan kerjasama /hubungan
lik
yang saat ini digugat oleh Para Penggugat sebagimana tertera dalam
perjanjian kerjasama pengoperasian crushing plant tertanggal 21 Juli
2009 ;
ub
m
ah
hukum Tergugat 1, Tergugat VII, hanya melakukan kegiatan pada tanah
3. Bahwa apa yang dilakukan Para Penggugat dengan menggugat Tergugat
ep
ka
8 sebagai pihak adalah hal yang salah karena tidak adanya hubungan
antara Tergugat 8 dengan Tergugat 1 maupun dengan para Penggugat
R
ah
itu sendiri ;
ng
M
Juli 1971, yang kaidahnya menyatakan sebagai berikut : suatu gugatan
on
perdata harus diajukan oleh orang/subyek hukum yang mempunyai
es
4. Bahwa putusan Mahkamah Agung RI No. 294 K/SIP/1971 tertanggal 7
hubungan hukum dengan masalah yang disengketakan dan bukan oleh
(asaslegetima personal stand in judicio). Gugatan yang
In
d
A
gu
orang lain
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 51
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
salah diajukan oleh “orang lain” tersebut harus dinyatakan gugatan tidak
dapat diterima ;
ng
5. Berdasarkan hal tersebut mohon kepada Majelis Hakim untuk menolak
gugatan tersebut atau setidak-tidaknya gugatan tidak dapat diterima ;
Bahwa berdasarkan alasan-alasan
tersebut di atas, maka Tergugat 8
gu
mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berkenan
I.
DALAM EKSEPSI :
•
Menerima Eksepsi Tergugat VIII untuk seluruhnya ;
•
Menolak gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya ;
II.
Menolak gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya
atau setidak-tidaknya
am
ub
lik
ah
A
memutuskan sebagai berikut :
menyatakan
gugatan Penggugat I dan
Penggugat II tidak dapat diterima ;
Menghukum Penggugat I dan Penggugat II untuk membayar biaya
ep
III.
ah
k
perkara;
adilnya ;
In
do
ne
si
R
ATAU : Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
A
gu
ng
Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam
berita acara persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap
telah termuat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;
Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal
yang diajukan lagi dan mohon putusan;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
DALAM PROVISI
lik
Menimbang, bahwa dengan berpedoman pada ketentuan Pasal 283 Rv.,dan
setelah memeriksa tuntutan provisionil dari para Penggugat, Majelis menilai
ub
bahwa dalam gugatannya para Penggugat telah memuat alasan gugatan provisi
yang menyangkut bagian dari pokok perkara. Dan oleh karena selama
ep
pemeriksaan perkara ini Majelis Hakim tidak pernah menjatuhkan putusan
sehubungan dengan gugatan Provisi tersebut, maka Tuntutan Provisi para
II.
DALAM EKSEPSI
ng
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan materi pokok perkara,
sebagai berikut:
gu
1. Eksepsi Tergugat I, II, dan III yakni mengenai :
In
d
A
1) Penggabungan perkara Pidana dan perkara Perdata;
on
terlebih dahulu dipertimbangkan materi eksepsi para Tergugat, pada pokoknya
es
Penggugat tidak beralasan hukum dan harus dinyatakan ditolak;
R
ka
m
ah
I.
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 52
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
libel);
R
2) Kualifikasi gugatan para Penggugat sangat tidak jelas (obscuur
ng
2. Eksepsi Tergugat V yakni mengenai:
1) Gugatan para Penggugat salah alamat;
gu
2) Gugatan kurang pihak;
3) Objek gugatan tidak jelas atau kabur ;
A
4) Subjek Penggugat tidak jelas;
3. Eksepsi Tergugat VI yakni mengenai;
1) Gugatan Penggugat tidak sempurna (kabur);
ub
lik
ah
4. Eksepsi Tergugat VII, yakni mengenai;
1) Gugatan Penggugat kabur/tidak jelas (obscuur libel);
am
5. Eksepsi Tergugat VIII, yakni mengenai:
1) Gugatan para Penggugat kabur (obscuur libel);
ep
2) Gugatan para Penggugat error in persona;
ah
k
Menimbang, bahwa setelah mempelajari eksepsi para Tergugat dengan
R
seksama, terhadap materi eksepsi tersebut, Majelis Hakim terlebih dahulu akan
In
do
ne
si
mempertimbangkan secara bersama-sama eksepsi mengenai gugatan kabur
A
gu
ng
atau tidak jelas (obscuur libel) yang diajukan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat
III, Tergugat V, dan Tergugat VII dengan berbagai alasan hukum, yang
disebabkan beberapa hal, yakni mengenai:
tidak jelas berapa luas tanah dan batas-batas objek sengketa, serta tidak jelas
luas tanah dan batas-batas objek sengketa yang harus dikembalikan Tergugat I,
Tergugat II, Tergugat III, dan Tergugat V kepada para Penggugat, tidak jelas
lik
tidak jelas subjek Penggugat (kumulasi subjek);
Menimbang, bahwa untuk menilai dan mempertimbangkan materi eksepsi
ub
Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V, dan Tergugat VII tersebut,
Majelis Hakim terlebih dahulu akan meneliti formalitas Surat Gugatan para
ep
Penggugat yang akan dihubungkan dengan hasil pemeriksaan setempat ;
Menimbang, bahwa mencermati surat gugatan, dalil gugatan dibagi para
Penggugat menjadi 8 (delapan) rumusan yakni :
dengan Menggunakan Tanah Penggugat II;
on
ng
2. Tergugat I dan Tergugat II Secara Melawan Hukum telah Melakukan
es
R
1. Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan perbuatan Melawan Hukum
M
Eksplorasi Di Atas Tanah Milik Penggugat I Tanpa Izin atau dengan
In
d
A
gu
Diadakan Perjanjian Antara Para Pihak
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
apa yang menjadi objek sengketa dalam gugatan (kwalifikasi gugatan), dan
Halaman 53
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
3. Tergugat III dan Tergugat VIII Telah Melakukan Perbuatan Melawan
Hukum dengan Menguasai Tanah Milik Penggugat I;
ng
4. Tergugat III dan Tergugat VIII Telah Melakukan Perbuatan Melawan
Hukum dengan Memberikan Izin kepada Tergugat I Dan Tergugat II
Untuk Melakukan Eksplorasi di Atas Tanah Milik Penggugat Tanpa Seizin
gu
Penggugat I;
A
5. Tergugat IV telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum dengan
Mengeluarkan Sertifikat Hak Milik no. 378, Sertifikat Hak Milik 379 dan
Sertifikat Hak Milik 380 di Atas Tanah Milik Penggugat I ;
ub
lik
ah
6. Tergugat 5 Melakukan Perbuatan Melawan Hukum dengan Mengakui /
Mengklaim Tanah Milik Penggugat I Masuk ke dalam Wilayahnya;
am
7. Tergugat
VI
Melakukan
Mengeluarkan Izin
Perbuatan
Melawan
Hukum
dengan
Usaha Pertambangan padahal Diketahui Tanah
ep
Tersebut Bukan Milik Tergugat I dan Tergugat II;
ah
k
8. Tergugat I dan Tergugat II telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum
ke Tergugat VII dan Tergugat VIII;
bahwa
pada
rumusan
dalil
kesatu
A
gu
ng
Menimbang,
In
do
ne
si
R
Dengan Menjual Hasil Tambang di atas Lahan Penggugat I dan Menjual
para
Penggugat
mendalilkan dasar kepemilikan tanah oleh Penggugat I berdasarkan 3 (tiga)
Surat Pernyataan Penegasan Pelepasan Hak (vide bukti P-3), sedangkan yang
menjadi dasar tuntutan terhadap Tergugat I dan Tergugat II adalah perbuatan
melawan hukum karena Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan eksplorasi
pertambangan dan mobilisasi hasil tambang di atas tanah milik Penggugat I
lik
Menimbang, bahwa selain telah melakukan eksplorasi pertambangan dan
mobilisasi hasil tambang, dasar tuntutan lainnya adalah terhadap Tergugat II
ub
mengenai adanya hubungan sewa menyewa lahan atau sebagai jalan mobilisasi
hasil tambang dengan Penggugat II berdasarkan Surat Kesepakatan Bersama
(vide bukti P I – 3), sewa menyewa mana berdasarkan bukti P I-3 dimaksud
telah berakhir pada bulan Agustus 2008;
Menimbang,
ep
ka
m
ah
tersebut;
bahwa pada rumusan dalil kedua para Penggugat
dengan Tergugat III dan Tergugat VIII berdasarkan Surat Perjanjian Sewa
ng
Tanah tanggal 29 Agustus 2002 (vide bukti P I -2) , Tergugat I dan Tergugat II
on
tidak pernah membuat perjanjian dengan Penggugat I, akan tetapi sampai saat
es
R
mendalilkan bahwa Penggugat I mempunyai hubungan hukum sewa menyewa
In
d
A
gu
ini masih tetap melakukan eksplorasi terhadap tanah milik Penggugat I. Dan
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 54
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
berdasarkan keadaan tersebut Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan
perbuatan melawan hukum;
ng
Menimbang, bahwa pada rumusan dalil ketiga para Penggugat sebagai
ahli waris mendalilkan dasar kepemilikan tanah seluas 54 Ha (lima puluh empat
hektare) berdasarkan 48 (empat puluh delapan) Akta Jual Beli (vide bukti P-1)
gu
dan berdasarkan atas nama wajib pajak yang dikeluarkan petugas Pajak Bumi
dan Bangunan tanggal 29 Mei 1996 (vide bukti P I - 8 ), terletak di Desa
A
Cintalanggeng Kec. Pangkalan, Kabupaten Karawang. Dan mengenai fakta atau
peristiwa yang terjadi adalah adanya hubungan hukum sewa menyewa antara
ub
lik
ah
Penggugat dengan Tergugat III dan Turut Tergugat dengan objek sewa tanah
milik Penggugat berdasarkan Akta jual beli No. 35, 37, 45, 46, 48, 49, 52, 73,
am
78, 81/Pkl/77 (vide bukti P I-2), dan sampai saat ini tanah tersebut dipergunakan
oleh Tergugat III dan Tergugat VIII;
ep
Menimbang, bahwa pada rumusan dalil keempat masih berkaitan dengan
ah
k
hubungan hukum sewa menyewa antara Penggugat I dengan Tergugat III dan
Turut Tergugat (vide bukti P I-2) dengan objek sewa tanah yang diperuntukkan
In
do
ne
si
R
guna meletakkan stone crushes bukan untuk diambil batunya. Dan fakta atau
A
gu
ng
peristiwa hukum yang terjadi Tergugat III dan Turut Tergugat memberikan
persetujuan kepada Tergugat I dan Tergugat II untuk melakukan eksplorasi batu
andesit untuk kemudian dijual Tergugat I dan Tergugat II kepada Tergugat VII,
dan Tergugat VIII;
Menimbang, bahwa pada rumusan dalil kelima para Penggugat
menguraikan adanya fakta atau peristiwa hukum dimana Tergugat IV telah
lik
tanpa melalui prosedur administrasi sesuai hukum yang berlaku sedangkan
tanah tersebut adalah milik Penggugat I, sehingga penerbitan sertifikat tersebut
ub
cacat hukum dan tidak sah;
Menimbang, bahwa pada rumusan dalil keenam para Penggugat
mendalilkan dasar kepemilikan tanah oleh Penggugat I adalah sejak tahun 1997
ep
ka
m
ah
menerbitkan 3 (tiga) Sertifikat Hak Milik atas nama Tergugat II dan keluarganya,
berdasarkan Akta Jual Beli (vide bukti P I -1) sesuai prosedur dan syarat
administrasi, sehingga terlindungi oleh Undang-undang sebagaimana dalam
dasar tuntutannya adalah terhadap Tergugat V yang telah mengukur, mematok
ng
tanah milik Penggugat I tanpa melalui prosedur sesuai perundangan yang
on
berlaku, sehingga oleh Tergugat V tanah milik Penggugat I tersebut diklaim
es
R
pasal 20 angka (1) Undang-undang Pokok Agraria, sedangkan yang menjadi
A
pakaikan kepada Tergugat I dan Tergugat II;
In
d
gu
sebagai milik Tergugat V, dan oleh Tergugat V tanah tersebut telah dipinjam
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 55
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
Menimbang, bahwa pada rumusan dalil ketujuh para Penggugat
mendalilkan mengenai adanya fakta atau peristiwa hukum yang dilakukan
ng
Tergugat VI yang sangat merugikan Penggugat I yakni dengan mengeluarkan
Izin Usaha Pertambangan kepada Tergugat I di atas tanah milik Penggugat I,
sedangkan antara Penggugat I dengan Tergugat I dan Tergugat II tidak pernah
gu
melakukan kerja sama atas tanah yang diakui milik Tergugat I dan Tergugat II;
Menimbang, bahwa pada rumusan dalil kedelapan para Penggugat
A
mendalilkan mengenai adanya fakta atau peristiwa hukum yang dilakukan
Tergugat VII dan Tergugat VIII yang sangat merugikan Penggugat I, oleh karena
ub
lik
ah
Tergugat I telah memasok batu andesit kepada Tergugat VII dan Tergugat VIII
untuk dijual kepada pihak ketiga, sehingga Tergugat VII dan Tergugat VIII telah
am
membantu mengambil barang yang bukan miliknya;
Menimbang, bahwa dari uraian rumusan dalil gugatan para Penggugat
ep
Majelis Hakim mempertimbangkan demikian:
ah
k
Menimbang, bahwa pada rumusan dalil gugatan ke satu kepemilikan
R
tanah Penggugat I adalah berdasarkan 3 (tiga) Surat Pernyataan Penegasan
In
do
ne
si
Pelepasan Hak bukti P-3 dengan tidak menyebutkan letak, luas dan batas-batas
A
gu
ng
tanah yang dieksplorasi pertambangan oleh Tergugat I dan Tergugat II,
demikian juga mengenai tanah milik Penggugat II yang dipergunakan Tergugat
II sebagai jalan mobilisasi hasil tambang, tidak disebutkan berapa luas dan
batas-batas tanah yang dimaksudkan, sedangkan pada rumusan dalil ketiga dan
keenam kepemilikan tanah para Penggugat seluas 54 Ha (lima puluh empat
hektare) adalah berdasarkan 48 (empat puluh delapan) Akta Jual Beli bukti P-1
lik
menyebutkan batas-batas tanah yang dimaksudkan secara tegas;
Menimbang, bahwa meski demikian, dengan memperhatikan Surat
ub
Pernyataan Penegasan Pelepasan Hak bukti P-3, ternyata apabila dijumlahkan
tanah dimaksud hanyalah seluas 3.950 m2, sedangkan dengan memperhatikan
bukti P I -1 tanah yang dimaksudkan bukan seluas 54 Ha, akan tetapi hanya
seluas 178.790 m2, dan berdasarkan bukti P I – 8 tanah yang dimaksudkan
ep
ka
m
ah
dan berdasarkan atas nama wajib pajak bukti P I – 8, dengan tidak
seluas 396.560 m2;
pada objek perkara yang dimaksudkan para pihak, dan berdasarkan hasil
ng
pemeriksaan setempat tidak pula menjadi terang luas tanah yang dimaksudkan
on
para Penggugat dalam gugatannya, oleh karena tanah yang dimaksudkan para
es
R
Memang, terhadap perkara ini telah dilakukan pemeriksaan setempat
gu
Penggugat sebagai miliknya dalam dalil gugatan berbeda dengan fakta sesuai
In
d
A
pemeriksaan setempat, oleh karena berdasarkan hasil pemeriksaan setempat
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 56
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
objek sengketa adalah terdiri dari 2 (dua) hamparan yang dipisahkan oleh tanah
yang diakui para pihak sebagai milik Penggugat V yang masing-masing luasnya
ng
tidak diketahui para pihak secara pasti ;
Menimbang, bahwa dengan demikian dalam beberapa rumusan dalil
gugatan adalah saling bertentangan oleh karena dasar kepemilikan Penggugat
gu
I tidak jelas, dan terdapat luas tanah yang berbeda-beda dalam setiap dalil
dengan batas-batas yang tidak jelas, dan perbedaan luas tanah tersebut
A
semakin kabur dan tidak jelas pula setelah dilakukan pemeriksaan setempat;
Menimbang, bahwa terkait dengan ketidak jelasan objek gugatan para
ub
lik
ah
Penggugat dalam rumusan dalil gugatan, setelah menghubungkannya dengan
tuntutan hukum dalam petitum gugatan para Penggugat, terdapat pula
am
ketidakjelasan luas tanah berikut batas-batasnya yang harus dikembalikan
Tergugat I, dan Tergugat II kepada Penggugat I, pada petitum angka-5 objek
ep
gugatan hanya disebutkan berdasarkan Akta Jual Beli No. 35, 37, 45, 46, 48,
ah
k
49, 52, 73, 78, 81/Pkl/77 seluas 4 Ha (empat hektare) atau 40.000 m2, padahal
R
berdasarkan Akta Jual Beli bukti P I -1 luas tanah yang dimaksud adalah seluas
In
do
ne
si
43.480 m2. Pada petitum berikutnya, para Penggugat hanya menuntut supaya
A
gu
ng
Tergugat I dan Tergugat II menghentikan pemakaian jalan untuk mobilisasi hasil
tambang di atas tanah milik Penggugat II, seberapa panjang dan berapa luas,
dan bagaimana batas-batas jalan untuk mobilisasi tersebut, para Penggugat
tidak menyebutkan secara tegas dan jelas;
Demikian juga dengan petitum lainnya tidak jelas bahkan sama sekali
tidak disebutkan berapa luas dan batas-batasnya tanah milik Penggugat I yang
lik
dengan demikian gugatan para Penggugat menjadi semakin kabur dan tidak
jelas ;
ub
Menimbang, bahwa terkait dengan objek gugatan yang tidak jelas dan
kabur, sudah menjadi yurisprudensi tetap bahwa gugatan yang sedemikian
harus dinyatakan tidak dapat diterima (vide Yurisprudensi Mahkamah Agung RI
ep
ka
m
ah
harus dikembalikan Tergugat III, dan Tergugat V kepada Penggugat I, sehingga
No.1149/K/Sip/1975 tanggal 17 April 1975 Jo Putusan Mahkamah Agung RI
No.565/K/Sip/1973 tanggal 21 Agustus 1973, Jo Putusan Mahkamah Agung RI
Menimbang, bahwa selain hal-hal di atas, para Penggugat telah
ng
menyusun gugatannya dengan penggabungan gugatan dalam bentuk kumulasi
on
subjektif maupun objektif, dan setelah mencermati rumusan dalil gugatan para
In
d
gu
Penggugat, Majelis Hakim mempertimbangkan demikian:
A
es
R
No.1149/K/Sip/1979 tanggal 7 April 1979);
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 57
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
Menimbang, bahwa dalam rumusan dalil-dalilnya terdapat ketidak
konsistenan para Penggugat untuk mendalilkan subjek hukum manakah sebagai
ng
pemilik objek sengkata, Penggugat I kah atau Penggugat II atau keduanya
secara bersama-sama. Para Penggugat mencampuradukkan dalil kepemilikan
Penggugat I dengan Penggugat II. Sedemikian pentingnya ditegaskan oleh
gu
karena subjek hukum Penggugat I bertindak atas nama ahli waris Bapak Hasan,
sedangkan Penggugat II adalah mewakili PT. Rambat Agung selaku badan
A
hukum, demikian juga dengan Tergugat I selaku person dan Tergugat II yang
mewakili PT. Atlasindo selaku badan hukum ;
ub
lik
ah
Menimbang, pula dengan memperhatikan rumusan dalil gugatan para
Penggugat, Majelis menilai adanya penggabungan beberapa gugatan, akan
am
tetapi penggabungan tersebut masing-masing tidak mempunyai hubungan erat,
karena digabung beberapa peristiwa dan kepentingan hukum yang berlainan
ep
yang seyogianya berdiri sendiri.
ah
k
Menimbang, bahwa fakta atau peristiwa hukum yang didalilkan para
R
Penggugat kepada Tergugat I dan Tergugat II merupakan perbuatan melawan
In
do
ne
si
hukum oleh karena melakukan eksplorasi pertambangan tanah, dan adanya
A
gu
ng
hubungan hukum sewa menyewa antara Penggugat II dengan Tergugat II guna
keperluan jalan dan mobilisasi hasil tambang. Pada rumusan dalil berikutnya
terdapat hubungan hukum sewa menyewa antara Penggugat I dengan Tergugat
III dan Turut Tergugat untuk meletakkan mesin stone crushes, sewa menyewa
mana berdasarkan bukti P I-3 sudah berakhir (selesai) pada tahun 2008
sehingga secara formil tidak terdapat sengketa, dan secara bersamaan pula
lik
dan Tergugat II untuk melakukan eksplorasi pertambangan tanah ;
Menimbang, bahwa dengan demikian terdapat beberapa kepentingan
ub
subjek hukum, kepentingan mana telah digeneralisasi para Penggugat dengan
satu perbuatan melawan hukum, padahal pada petitum gugatan terdapat
beberapa tuntutan para Penggugat, yakni tuntutan mengenai perbuatan
melawan hukum, tuntutan mengenai sahnya Surat Perjanjian Sewa Menyewa
ep
ka
m
ah
Tergugat III dan Turut Tergugat didalilkan memberikan izin kepada Tergugat I
Tanah, tuntutan mengenai penghentian kegiatan pertambangan, tuntutan
Bersama, tuntutan mengenai cacatnya 3 (tiga) Sertifikat Hak Milik, dan tuntutan
ng
mengenai Surat Izin Usaha Produksi. Seyogianyalah fakta atau peristiwa hukum
on
yang tidak berkaitan erat, dibuat berdiri sendiri dan peristiwa hukum manakah
es
R
mengenai penghentian pemakaian jalan berdasarkan Surat Kesepakatan
A
hukum lainnya dapat diselesaikan dengan tuntas;
In
d
gu
yang terlebih dahulu harus diselesaikan para Penggugat, sehingga peristiwa
ik
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 58
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas eksepsi
Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V, dan Tergugat VII, sepanjang
ng
mengenai gugatan yang tidak jelas atau kabur (obscuur libel) beralasan hukum
dan patut untuk dikabulkan;
Menimbang, bahwa dengan demikian eksepsi lainnya tidak perlu
gu
dipertimbangkan lagi;
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Tergugat
A
III, Tergugat V, dan Tergugat VII mengenai gugatan yang tidak jelas atau kabur
(obscuur libel) dikabulkan, maka Majelis berkesimpulan bahwa surat surat
syarat
formil
dari
ub
lik
ah
gugatan Penggugat mengandung cacat formil oleh karena tidak memenuhi
suatu
gugatan
am
pasal 118 HIR;
III.
sebagaimana
dimaksudkan
dalam
DALAM POKOK PERKARA
ep
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Tergugat
ah
k
III, Tergugat V, dan Tergugat VII dikabulkan, maka pokok perkara tidak perlu
dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard);
In
do
ne
si
R
dipertimbangkan lagi, dan oleh karena itu pula gugatan para Penggugat harus
A
gu
ng
Menimbang, bahwa oleh karena Gugatan para Penggugat dinyatakan
tidak dapat diterima, maka para Penggugat berada di pihak yang kalah, dan
berdasarkan ketentuan pasal 181 HIR para Penggugat dihukum untuk
membayar biaya perkara;
Memperhatikan Pasal 118 HIR dan ketentuan perundang-undang
DALAM PROVISI
•
Menolak Gugatan Provisi para Penggugat;
II.
Mengabulkan Eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat V,
III.
DALAM POKOK PERKARA
Menyatakan Gugatan para Penggugat tidak dapat diterima (niet
R
ah
•
ep
dan Tergugat VII;
ontvankelijk verklaard) ;
Menghukum para Penggugat untuk membayar biaya perkara yang
ng
M
•
on
sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp 3.940.000,00 (tiga juta sembilan
In
d
gu
ratus empat puluh ribu rupiah) .
A
es
ka
•
DALAM EKSEPSI
lik
I.
MENGADILI:
ub
m
ah
lainnya yang berhubungan dengan perkara ini;
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 59
ep
u
b
hk
am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
do
ne
si
a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Karawang , pada hari Rabu, tanggal 2 Oktober 2013, oleh
ng
kami, Torowa Daeli, S.H., M.H, sebagai Hakim Ketua, Emmy Evelina M, S.H.,
dan Nyoman Suharta, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang
ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Karawang
gu
Nomor 7/Pdt.G/3013/PN.Krw tanggal 8 Pebruari 2013, putusan tersebut pada
hari Rabu, tanggal 9 Oktober 2013 diucapkan dalam persidangan terbuka untuk
A
umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut,
Suparno, S.H., Panitera Pengganti,
Kuasa Tergugat I, Kuasa Tergugat II,
ub
lik
ah
Kuasa Tergugat III, Kuasa Tergugat V, dan Kuasa Tergugat VII, dengan tidak
dihadiri para Penggugat atau Kuasanya, Tergugat IV atau Kuasanya,
TTD
R
A
gu
ng
Emmy Evelina, M, SH.
TTD
Torowa Daeli, SH., MH.
TTD
Nyoman Suharta, SH.
ub
ah
lik
TTD
Suparno , S.H.
1. Pendaftaran …………………
Rp.
2. ATK……………………………
Rp.
3. Panggilan…………………….
Rp.
4. Materai …………….…………
Rp.
5. PNBP ………………………..
Rp.
6. Pemeriksaan setempat........
Rp.
7. Redaksi………………………
Rp.
8. Materai……………………….
Rp.
-------------------------------------------------------------------
ep
R
ng
gu
A
Rp.
3.940.000,00 (tiga juta sembilan ratus
empat puluh ribu rupiah) .
In
d
ah
M
Jumlah ……………...........
30.000,00
50.000,00
2.994.000,00
6.000,00
55.000,00
800.000,00
5.000,00
6.000,00
es
Perincian biaya :
ka
m
Panitera Pengganti,
on
ah
k
Hakim Ketua,
ep
Hakim-hakim Anggota:
In
do
ne
si
am
Tergugat VI atau Kuasanya, Tergugat VIII atau Kuasanya, dan Turut Tergugat;
ik
h
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 60
Download