ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia ng PUTUSAN NOMOR : 200/G/2012/PTUN-JKT In do ne si a R putusan.mahkamahagung.go.id A gu DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, yang memeriksa, memutus ub lik ah dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara biasa telah memutuskan dengan pertimbangan-pertimbangan seperti am tersebut dibawah ini, dalam perkara antara : ---------------------------------------------- ep PT. GREAT GIANT LIVESTOCK, suatu perseroan terbatas yang didirikan ah k menurut undang-undang Republik Indonesia, berdarsarkan In do ne si R Akta Pendirian Nomor 39 tanggal 6 Maret 1990 dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta yang telah A gu ng memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor AHU-26279.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 5 Juli 2009, beralamat di Jalan Raya Arah Menggala KM. 77, Desa ah Terbanggi, Lampung Tengah, dalam hal ini diwakili oleh : lik Didiek Purwanto, Kewarganegaraan Indonesia, Tempat ub m Tinggal Dusun 8 PT GGP, Terbanggi Besar, Kecamatan ka Terbanggi Besar, Pekerjaan Direktur, bertindak untuk dan ep atas nama PT Great Giant Livestock dan selanjutnya dalam es on Halaman 1 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT In d A gu ng M R ah hal ini diwakili oleh kuasanya : -------------------------------------- ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1 Prof. Dr. Yusril lhza Mahendra, S.H, M.sc ; --------------- Hidayat Achyar, S.H ; ------------------------------------------- 3. Jamaluddin Karim, S.H., M.H ; ------------------------------- 4. Widodo Iswantoro, S.H ; --------------------------------------- 5. Mansur Munir, S.H ; --------------------------------------------- 6. Agus Dwiwarsono, S.H., M.H ; ------------------------------- ep In do ne si Rd. Yudi Anton Rikmadani, S.H., M.H ; -------------------- A gu ng 7. ub lik 2. R ah k am ah A gu ng R 1. In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id 8. Arfa Gunawan, S.H ; -------------------------------------------- 9. Adria Indra Cahyadi, S.H ; ------------------------------------ lik ah 10. Nur Syamsiati Duha, S.H ; ------------------------------------ ub m Semuanya berkewarganegaraan Indonesia, pekerjaan ka Advokat, beralamat di Kantor Hukum IHZA & IHZA Law Subroto, ep Firm, Gedung Citra Graha, Lantai 10, Jalan Jenderal Gatot Kav. 35-36, Jakarta Selatan 12950, berdasarkan In d A gu 2 on ng es R ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 2 Halaman 2 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Kuasa Khusus R Surat In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id tertanggal 19 Oktober 2012, gu ng selanjutnya disebut sebagai ……............... PENGGUGAT ; Melawan : KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, Tempat ub lik Kedudukan Jalan Harsono RM, No. 3, Gedung C, Pasar ah A 1. DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Minggu, Jakarta 12550, dalam hal ini memberikan kuasa am kepada : -----------------------------------------------------------------Suharyanto, S.H., Kepala Biro Hukum dan Informasi ep 1. 3. In do ne si Ir. Abu Bakar, S.E., M.M., Direktur Perbitian Ternak ; - A gu ng 2. R ah k Publik ; ------------------------------------------------------------- DR. Ir. Riwantoro, M.M., Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan ; ----------- Purwadi, S.H., Kepala Bagian Perjanjian dan Bantuan lik ah 4. ka 5. ub m Hukum Biro Hukum dan Informasi Publik ; --------------Pujianto Ramlan, S.H., Kepala Bagian Perundang- es on Halaman 3 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT In d A gu ng M R ah ep Undangan IIA, Biro Hukum dan Informasi Publik ; ------ ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3 Drh. Abdul Karnaen, Kepala Sub Direktorat Bibit R 6. In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng Ternak Ruminansia ; ------------------------------------------- 8. Ir. Fauziah M. Hasani, M.M., Kepala Sub Direktorat Mutu Bibit Ternak ; ---------------------------------------------- Drs. Tri Handono Wihendro, S.H., M.M., Kepala ah Bagian Umum Sekretariat Direktorat ub lik A gu 7. Jenderal ah k 9. Jhon Indra G. Purba, S.H., Kepala Sub Bagian ep am Peternakan dan Kesehatan Hewan ; ----------------------- R Pertimbangan dan Bantuan Hukum Biro Hukum dan In do ne si A gu ng Informasi Publik ; ------------------------------------------------ 10. Joko Supriyanto, S.H., Kepala Subbagian Hukum Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan lik ah Kesehatan Hewan ; --------------------------------------------- 11. Andika Prima Hadi, S.H., Staf Subbagian Hukum ka ub m Sekretariat dan Kesehatan Hewan ; ------------------------ ep Kesemuanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor R In d A gu 4 on ng selanjutnya disebut sebagai ........................ TERGUGAT I ; es 21295/HK.130/F/11/2012, tanggal 21 Nopember 2012, ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 4 Halaman 4 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia BADAN KARANTINA R 2. KEPALA In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id PERTANIAN, KEMENTERIAN ------ ng PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, Tempat Kedudukan Kantor Pusat Kementerian Pertanian Gedung E, Lantai I, V dan VII, gu Jalan Harsono RM, Nomor 3, Ragunan, dalam hal ini A memberikan kuasa kepada : ---------------------------------------- ub lik ah 1. Suharyanto, SH., Kepala Biro Hukum dan Informasi am Publik Kementerian Pertanian ; -------------------------------- ah k ep 2. Drh. Agus Sunanto, MP., Kepala Balai Besar Karantina In do ne si R Pertanian Tj. Priok ; ----------------------------------------------- A gu ng 3. MM. Eddy Purnomo, SE,.MH., Kepala Bagian Hukum dan Humas, Badan Karantina Pertanian ; ------------------- 4. Ir. R. Fauzar Rochani, MM., Kepala Balai Karantina lik ah Pertanian Kls I Bandar Lampung ; ---------------------------- 5. Drh. Tri Wahyuni, M.Si., Kabid Karantina BBKP ka ub m Tj. Priok ; ------------------------------------------------------------ ep 6. Drh. Puji Hartono, MP., Kasie Karantina Hewan BKP es on Halaman 5 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT In d A gu ng M R ah Tj. Priok ; ------------------------------------------------------------- ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 6 R 7. Jhon G. Purba, SH., Kepala Subbagian ng Pertimbangan dan Bantuan Hukum ; ------------------------- gu 8. Ricko Adrianto, SH., Staf Subbagian Hukum dan A Humas, Badan Karantina Pertanian ; ------------------------- berdasarkan Surat Kuasa ub lik ah Kesemuanya Khusus am Nomor 8494/TU.220/L/II/2012, tanggal 14 Nopember 2012, selanjutnya disebut sebagai ........ TERGUGAT II ; BALAI KARANTINA PERTANIAN ep ah k 3. KEPALA KELAS I BANDAR R LAMPUNG, Tempat Kedudukan Jalan Jawa Nomor 3, Pelabuhan Panjang, In do ne si Bandar Lampung, dalam hal ini memberikan kuasa A gu ng kepada : -------------------------------------------------------------1. Suharyanto, SH., Kepala Biro Hukum dan Informasi Publik Kementerian Petanian ; ----------------------------- lik ah 2. drh. Agus Sunanto, MP., Kepala Balai Besar ub m Karantina Pertanian Tj. Priok ; ----------------------------- ep ka 3 MM. Eddy Purnomo, SE,.MH., Kepala Bagian Umum dan Humas, Badan Karantina Pertanian ; -------------- In d A gu 6 on ng es R ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M Indra In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 6 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 4. drh. Tri Wahyuni, M.Si., Kabid Karantina Hewan 5. drh. Puji Hartono.,MP., Kasi Karantina Hewan BKP Kls I Bandar Lampung ; -------------------------------------- A gu ng BBKP Tj. Priok ; ----------------------------------------------- 6. Jhon Indra G. Purba, SH., Kepala Subbagian ub lik ah Pertimbangan dan Bantuan Hukum ; -------------------- am 7. Ricko Adrianto, SH., Staf Subbagian Hukum dan ah k ep Humas, Badan Karantina Pertanian ; -------------------- 907/TU.230/L.14.B/11/2012, tanggal In do ne si R Kesemuanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 20 Nopember A gu ng 2012, selanjutnya disebut sebagai ....... TERGUGAT III ; 4. DRH. AKHIR SANTOSO, Selaku Dokter Petugas Karantina, Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung, Tempat Kedudukan Jalan Jawa Nomor 3, Pelabuhan lik ah Panjang, Bandar Lampung, dalam hal ini memberikan kuasa kepada : ----------------------------------------------------- ub m 1. Suharyanto, SH., Kepala Biro Hukum dan Informasi es on Halaman 7 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT In d A gu ng M R ah ep ka Publik, Kementerian Pertanian ; --------------------------- ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 8 R 2. Drh. Agus Sunanto, MP., Kepala Balai Besar gu ng Karantina Pertanian Tj. Priok ; ---------------------------- 3. MM. Eddy Purnomo, SE,. MH., Kepala Bagian ub lik ah A Hukum dan Humas, Badan Karantina Pertanian ; ---- 4. Ir. R. Fauzar Rochani, MM., Kepala Balai Karantina ah k ep am Pertanian Kls I Bandar Lampung ; ------------------------ 5. Drh. Tri Wahyuni, M.Si., Kabid Karantina Hewan In do ne si R BBKP Tj. Priok ; ----------------------------------------------- A gu ng 6. Drh. Puji Hartono., MP., Kasi Karan Tina Hewan BKP Kls I Bandar Lampung ; ------------------------------- Pertimbangan dan Bantuan Hukum ; -------------------- lik ah 7. Jhon Indra G. Purba, SH., Kepala Subbagian 8. Ricko Adrianto, SH., Staf Subbagian Hukum dan ep ka ub m Humas, Badan Karantina Pertanian ; -------------------- In d A gu 8 on ng es R ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 8 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Kesemuanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 20 Nopember 2012, selanjutnya disebut sebagai ...... TERGUGAT IV ; gu ng 910/TU.230/L.14.B/ 11/2012, tanggal Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tersebut ; ------------------------------------ Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 200/PEN-DIS/2012/PTUN-JKT tertanggal 5 Nopember 2012 ub lik ah A - am tentang Pemeriksaan dengan Acara Biasa ; ------------------------------------------- Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta ah k ep Nomor : 200/PEN/2012/PTUN-JKT tertanggal 5 Nopember 2012, tentang Penunjukan Susunan Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus membaca Penetapan Hakim In do ne si Telah A gu ng - R sengketa yang bersangkutan ; -----------------------------------------------------------Ketua Majelis Nomor : 200/PEN-HS/2012/PTUN-JKT tertanggal 5 Nopember 2012 tentang hari Pemeriksaan Persiapan yang pertama ; ------------------------------------------------ - Telah membaca Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 200/G/2012/PTUN-JKT, tertanggal 23 Nopember 2012, lik ah tentang Penundaan Pelaksanaan Keputusan Berita Acara Penolakan ub 1.000125, bertanggal 24 Agustus 2012 ; ----------------------------------------------Telah membaca berkas perkara dalam sengketa yang bersangkutan ; ------- - Telah memeriksa surat-surat bukti dan mendengarkan keterangan para Halaman 9 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT In d ng gu A on pihak serta Pada Saksi dan Para Ahli dipersidangan ; ------------------------------ es R ep - M h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka m (Decklaration of Refusal), Formulir KH-8.B, Nomor : 2012.1.011.01.8B. Halaman 9 Telah membaca Berita Acara Pemeriksaan Persiapan dan Berita Acara R - In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id A gu ng Persidangan dalam sengketa yang bersangkutan ; -------------------------------- TENTANG DUDUK SENGKETA Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap ub lik ah Tergugat dengan surat gugatannya tertanggal 25 Oktober 2012 yang diterima dan didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta am pada tanggal 25 Oktober 2012, dengan Register Perkara Nomor : 200/G/2012/PTUN-JKT, dan sebagaimana telah diperbaiki dengan surat In do ne si Bahwa Obyek Sengketa dalam perkara ini adalah Berita Acara Penolakan A gu ng 1. ep Obyek Sengketa R ah k gugatan perbaikannya tertanggal 14 Nopember 2012, sebagai berikut : ----------- (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1. 000125, bertanggal 24 Agustus 2012 yang diterbitkan oleh Tergugat II melalui Tergugat III dan ditandatangani oleh Tergugat IV ; --------------------- ah 2. Bahwa Para Tergugat adalah pejabat yang bertanggung jawab atas lik pelaksanaan perlindungan kelestarian sumber daya alam hayati hewan ub m dan tumbuhan, lingkungan dan keanekaragaman serta keamanan pangan, ka berkewajiban melakukan pengembangan usaha pembenihan dan/atau ep pembibitan untuk menjamin ketersediaan benih, bibit, dan/atau bakalan dan melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan Undang-Undang ah In d A gu 10 on ng es R No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan dan ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 10 Halaman 10 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Undang-Undang No. 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan Dan Kesehatan ng Hewan, sehingga obyek sengketa termasuk dalam kategori Keputusan Tata usaha Negara yang dikeluarkan Pejabat Tata Usaha Negara yang gu berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang bersifat konkret, Pasal 1 angka 9 Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata ub lik ah A individual, dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat (vide am Usaha Negara), dengan alasan sebagai berikut : ---------------------------------- Bahwa Obyek Sengketa bersifat konkret artinya berbentuk suatu ah k ep a. keputusan seperti terbaca dari kepala surat “Berita Acara Penolakan In do ne si Bahwa Obyek Sengketa bersifat individual, yaitu hanya ditujukan A gu ng b. R No. 2012.1.011.01.8B.1.000125” ; ---------------------------------------------- kepada pribadi Penggugat, bukan kepada umum ; ------------------------- c. Bahwa obyek Sengketa bersifat final atau difinitif, tidak membutuhkan persetujuan dari lembaga atau pihak lain baik secara vertikal maupun horizontal dan karenanya telah menimbulkan akibat hukum bagi lik ah Penggugat berupa penolakan sapi bibit impor Penggugat, dan tidak ub Pasal 48 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata 3. ep Usaha Negara) ; --------------------------------------------------------------------- ah ka m terdapat upaya administratif yang tersedia bagi Penggugat (Vide Bahwa obyek Sengketa bukanlah keputusan pejabat tata usaha negara es on ng M R yang dikecualikan dari pengertian keputusan pejabat tata usaha negara In d A gu Halaman 11 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 12 R karena “dikeluarkan berdasarkan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum ng Pidana, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau peraturan- peraturan lain yang bersifat pidana” sebagaimana diatur dalam Pasal 2 gu angka 4 Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas A Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara; 4. Bahwa Obyek Sengketa nyata-nyata telah menimbulkan kerugian kepada ub lik ah Penggugat. Akibat tindakan penolakan sapi bibit impor Penggugat telah am menderita kerugian materil, antara lain, karena kondisi sapi yang sebagian besar sedang bunting memerlukan banyak biaya untuk tindakan dan ah k ep perhatian medis, karena itu kepentingan Penggugat untuk membatalkan Obyek Sengketa dengan melakukan upaya hukum yang sah dan In do ne si R konstitusional adalah jelas dan beralasan hukum, karena didasarkan atas A gu ng kerugian yang nyata. Karena itu pula Penggugat menganggap bahwa adagium “point de interet point de'action” telah terpenuhi untuk melakukan gugatan ini ; ---------------------------------------------------------------------------------- Tenggang Waktu Gugatan lik gugatan ini didaftarkan dan diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha ub Negara Jakarta pada tanggal 25 Oktober 2012, sehingga gugatan diajukan Penggugat masih dalam tenggang waktu yang ditentukan Undang-Undang yaitu 90 (sembilan puluh) hari sejak dikeluarkannya atau diterimanya Surat ep ka m ah Bahwa obyek Sengketa diterbitkan tanggal 24 Agustus 2012 sedangkan Keputusan a quo oleh Para Tergugat (Vide Pasal 55 Undang-Undang No. 5 In d A gu 12 on ng es R Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara) ; ----------------------------------- ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 12 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R Dasar Gugatan (Posita) In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Bahwa Peraturan Menteri Pertanian No. 36/Permentan/OT.140/8/2006 ng 1. Tahun 2006, tentang Sistem Pembibitan Ternak Nasional, Pasal 1, gu menyatakan : -------------------------------------------------------------------------------- A a) Sistem Perbibitan Ternak Nasional adalah tatanan yang mengatur hubungan dan saling ketergantungan antara pengelolaan sumberdaya ub lik ah genetik, pemuliaan, perbanyakan, produksi, peredaran, pemasukan am dan pengeluaran benih dan atau bibit unggul, pengawasan penyakit, pengawasan mutu, pengembangan usaha dan kelembagaan ; ----------- ah k ep b) Pembibitan adalah kegiatan budidaya menghasilkan bibit ternak untuk In do ne si R keperluan sendiri atau untuk diperjualbelikan ; --------------------------------c) Bibit ternak adalah semua hasil pemuliaan ternak yang memenuhi A gu ng persyaratan tertentu untuk dikembangkan ; ------------------------------------- Dalam Pasal 14 dinyatakan : ------------------------------------------------------------ a. Bibit ternak yang diproduksi meliputi bibit dasar, bibit induk dan bibit lik b. Bibit dasar (Elite/Foundation Stock) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari proses seleksi rumpun atau galur yang mempunyai nilai pemuliaan di atas nilai rata-rata ; -------------------------------------------- ub m ah sebar ; ------------------------------------------------------------------------------------- ep ka c) Bibit induk (Breeding Stock) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) es on ng M R ah diperoleh dari proses pengembangan bibit dasar ; ---------------------------- In d A gu Halaman 13 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 14 R d) Bibit sebar (Commercial Stock) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ng diperoleh dari proses pengembangan bibit induk ; ---------------------------- gu Pasal 31 menyatakan : -------------------------------------------------------------------a) Menteri menetapkan jenis ternak dan negara asal dari benih/bibit yang A boleh dimasukan dari luar negeri ke dalam wilayah Indonesia berdasarkan standar mutu, keamanan hayati, kesehatan hewan atau ub lik ah setelah dilakukan kontrol, pemeriksaan dan pembuktian (Control am Inspection and Approval - CIA) oleh pejabat fungsional pengawas bibit ternak, tenaga medik veteriner atau pejabat yang ditunjuk ; ---------------- ah k ep b) Pemasukan benih dan atau bibit harus disertai sertifikat asal usul R (pedigree), sertifikat negara asal (certificate of origin), dan sertifikat In do ne si kesehatan hewan (certificate of animal health) ; ------------------------------- A gu ng c. Perorangan dan atau badan hukum yang akan memasukan benih dan atau bibit wajib memperoleh persetujuan Menteri ; --------------------------- 2. Bahwa Peraturan Menteri pertanian No. 40/Permentan/PD.400/9/2009 tanggal 8 September 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha lik ah Pembibitan Sapi (KUPS), menyatakan: Sasaran pelaksanaan usaha pembibitan sapi menggunakan skim Kredit Usaha Pembibitan Sapi adalah ub m tersedianya 1 juta ekor sapi induk dalam kurun waktu 5 tahun atau setiap ka tahunnya sebanyak 200.000 ekor, dilakukan oleh pelaku usaha pembibitan ep sapi potong dan sapi perah dalam rangka penyediaan bibit sapi secara R In d A gu 14 on ng berasal dari sapi impor, sapi turunan impor dan sapi lokal. Pengadaan sapi es berkelanjutan. Sapi tersebut adalah sapi betina bunting/siap bunting, ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 14 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R impor dan turunannya untuk menambah populasi sapi, sedangkan sapi ng lokal untuk penyelamatan atau mengurangi pemotongan sapi betina produktif. Penggunaan sapi lokal dalam jumlah terbatas dan hanya pada gu wilayah sumber bibit sapi lokal dan diutamakan Sapi Bali. (Lampiran, poin A 1 Pendahuluan, huruf D. Sasaran) ; --------------------------------------------------- 3. Bahwa Pencanangan Program Swasembada Daging Sapi (PSDS) 2014 ub lik ah oleh Kementerian Pertanian (Direktorat Jenderal Peternakan & Kesehatan am Hewan) melahirkan kebijakan pembatasan kuota impor khusus sapi bakalan (feeder cattle) untuk digemukan. Penentuan besarnya pemberian dipertimbangkan berdasarkan ep ah k ijin impor per perusahaan (importir) beberapa kriteria sebagai berikut : ----------------------------------------------------Realisasi ijin impor yang diberikan tahun lalu dan tahun berjalan ; ----- 2) Usaha Pembibitan/pengembangbiakan yang merupakan partisipasi A gu ng In do ne si R 1) nyata perusahaan untuk menunjang PSDS 2014 minimal sebanyak 10 % dari kapasitas/rencana impor ; -------------------------------------------- Serapan sapi lokal minimal 10 % dari kapasitas kandang ; --------------- 4) Kepemilikan Rumah Potong Hewan ( RPH) atau kontrak/kerja sama lik ah 3) dengan RPH lainnya yang memenuhi persyaratan kesejahteraan ep Usaha kemitraan dengan peternak lokal sekitar di bidang pembibitan/ penggemukan ; ------------------------------------------------------- Daging Sapi tersebut berdasarkan ketentuan peraturan perundang- on ng es Bahwa guna mendukung program pemerintah dalam rangka swasembada R 4. M In d A gu Halaman 15 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka 5) ub m hewan ; --------------------------------------------------------------------------------- Halaman 15 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 16 sapi potong dari peranakannya. Berdasarkan ng bibit R undangan yang berlaku, Penggugat telah mengajukan permohonan impor rekomendasi Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Peternakan & Kesehatan gu Hewan No. 1670/Kpts/PD.41/0/5/2012 tanggal 7 Mei 2012, Penggugat am 5. 04.PI-54.12.0053, tanggal 10 Mei 2012 sebanyak 5.000 ekor sapi bibit potong ; --------------------------------------------------------------------------------------- ub lik ah A memperoleh Persetujuan Impor Hewan dari Menterian Perdagangan No. Bahwa kemudian berdasarkan dokumen-dokumen impor, yaitu : ------------1. Bill of Lading (B/L) No.001, tanggal 31 Juli 2012 ; ---------------------------- ah k ep 2. Certifikat of Health, Australian Government No. NTW/A302, tanggal 30 R Juli 2012, jumlah sapi sebanyak 2.797 ekor dengan keterangan : Kind In do ne si (Sepecies) : Cattle dan Class : Breeder (Bibit) ; ------------------------------- A gu ng 3. Cerfficate of Origin No. P23982 ; -------------------------------------------------- sapi tiba di pelabuhan Panjang Lampung tanggal 5 Agustus 2012 dengan jumlah 2.797 ekor (mati 2 ekor) ; ------------------------------------------------------- 6. Pada tanggal 07 Agustus 2012 Direktorat Perbibitan, Direktorat Jenderal lik ah Peternakan & Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, mengirim team Pengawas Bibit (Wasbit) untuk melakukan penilaian dan pemeriksaan ub m reproduksi (palpasi rectal). Hasil pemeriksaan sebanyak 200 ekor sapi ka dalam kondisi bunting dan dari yang belum dilakukan pemeriksaan ep kebuntingan dilakukan secara sampling sebanyak 14 ekor dengan hasil 9 R In d A gu 16 on ng memiliki status reproduksi normal. Hasil dari Wasbit menyatakan bahwa es ekor (64 %) dalam keadaan bunting antara 3 - 6 bulan dan 5 ekor (36 %) ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 16 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R sapi yang dimasukkan tidak termasuk klasifikasi bibit karena tidak ng dilengkapi certifikat pedigree individual tetapi hanya certifikat pedigree kolektif, Guna melengkapi persyaratan seperti yang disampaikan oleh gu wasbit maka Penggugat pada tanggal 30 Agustus 2012 menyerahkan am 7. pada tanggal 5 September 2012 penggugat menyerahkan certifikat pedigree kepada Balai Karantina Hewan Panjang sebanyak 2.797 lembar ; ub lik ah A contoh certifikat pedigree individual kepada Kepala Pusat Karantina, dan Bahwa pada tanggal 24 Agustus 2012 Penggugat menerima Berita Acara Penolakan (Form KH-8.b), yang berarti Para Tergugat menolak sapi-sapi ah k ep impor Penggugat. Penolakan tersebut didasarkan pada nota dinas Tergugat I kepada Menteri Pertanian No. 13055/PD.410/F/08/2012, In do ne si R tanggal 13 Agustus 2012, dimana sapi-sapi tersebut dianggap bukan jenis A gu ng sapi bibit. Di bagian kesimpulan nota dinas tersebut tertulis: 5. Kesimpulan tim dari hasil pemeriksaan tersebut di atas bahwa sapi betina yang dimasukkan oleh PT Asustasia Stockffeed, PT Great Giant Livestock (GGLC) dan PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM) semua sapi betina yang dimasukkan sebagian besar dalam status bunting dan yang tidak bunting lik bibit karena tidak ada surat keterangan/sertifikat klasifikasi bibit dan pedigree secara individual sebagaimana tersebut dalam Peraturan Menteri ub m ah dengan status reproduksi normal, namun tidak masuk dalam klasifikasi ep ka Pertanian No. 19/Permentan/OT.140/3/2012, tentang Persyaratan Mutu ah Benih, Bibit Ternak dan sumber Daya Genetik Hewan. Berdasarkan nota on ng M diberitakan baik di media cetak atau media elektronik antara lain fisik sapi es R dinas tersebut timbul polemik, asumsi dan pernyataan negatif yang In d A gu Halaman 17 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 18 R tidak sesuai izin dan tidak dilengkapi sertifikat klasifikasi bibit dan ng pedigree, sapi harus dikembalikan ke negara asal atau disita negara, padahal Penggugat telah menyerahkan pedigree individual sebagaimana gu dipersyaratkan Pasal 9 Peraturan Menteri Pertanian No. 19/Permentan/ A OT.140/3/2012 tersebut ; ----------------------------------------------------------------- 8. Bahwa kekuatan sebuah nota dinas yang dikeluarkan Tergugat I (No. ub lik ah 13055/P0.410/F/08/2012 tanggal 13 Agustus 2012) berdasarkan prinsip am acontrario actus tidak dapat membatalkan sebuah Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Menteri (No. 04.PI-54.12.0068, tanggal 03 Juli 2012) ah k ep karena secara hirarkies kedudukannya lebih rendah sehingga tidak dapat Bahwa pada tanggal 13 September 2012 Penggugat dan Direktur Apfindo In do ne si 9. R menjadi dasar penolakan sapi bibit impor Penggugat ; --------------------------- A gu ng (Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia) melakukan pertemuan dengan Tergugat I serta Tergugat II, memohon agar sapi-sapi yang Penggugat import tersebut dinyatakan tergolong sebagai sapi bibit karena dokumen import yang Penggugat miliki, yaitu: B/L, certificate of Health, dan Certificate of Origin adalah resmi dan telah dilengkapi pedigree sesuai lik ub dan tidak ada masalah fiskal dengan Bea Cukai ; --------------------------------10. Bahwa dengan demikian penerbitan Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor ep ka 2012.1.011.01.8B.1.000125, dikatagorikan sebagai tindakan kesewenang-wenangan In d A gu 18 para on ng bias es bertanggal 24 Agustus 2012 yang menjadi obyek sengketa perkara ini, R m ah Peraturan Menteri Pertanian No. 19/Permentan/OT.140/3/2012, Pasal 9, ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 18 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Tergugat (abuse of power) karena telah tidak cermat atau tidak hati-hati ng menerapkan peraturan perundang-undangan, yaitu Peraturan Menteri Pertanian No. 19/Permentan/OT.140/3/2012, Pasal 9, yang berbunyi: gu pemasukan benih dan/atau bibit sebagaimana dimaksud Pasal 8 harus ah A memenuhi persyaratan mutu dan dilengkapi dengan serffikat bibit dari negara asal, sehingga merugikan Penggugat ; ------------------------------------- ub lik 11. Bahwa oleh karena segala sarana yang tersedia telah diupayakan akan am tetapi usaha Penggugat tidak ditanggapi Para Tergugat, maka satusatunya upaya adalah memohon Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta ah k ep melindungi Penggugat dari kesewenang-wenanganan Para Tergugat atas In do ne si R hak-hak Penggugat agar kerugian Penggugat tidak semakin besar ; -------12. Bahwa Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik telah dilanggar Para A gu ng Tergugat dalam menerbitkan Obyek Sengketa yaitu : ---------------------------- a. Dengan menolak sapi impor Penggugat tanpa alasan yang sah padahal semua syarat telah terpenuhi sesuai aturan perundang- undangan maka Tergugat telah melanggar asas kepentingan umum lik asas keserasian dan keseimbangan, melanggar asas keterbukaan, juga melanggar asas proporsionalitas ; -----------------------------------------penyelenggara negara, Para Tergugat juga telah ep ka b. Sebagai ub m ah dalam menjalankan Negara/Tata Usaha Negara, tidak mengindahkan ah meninggalkan asas profesionalitas yang mencoreng kewibawaan para es on ng M R Tergugat sebagai Pejabat Tata Usaha Negara ; ------------------------------- In d A gu Halaman 19 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 20 R c. Pelanggaran asas-asas umum pemerintahan yang baik di atas pada ng akhirnya bermuara pada terlanggarnya asas kelestarian sumberdaya alam hayati dimana tujuan penyelenggaraan karantina hewan untuk gu melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati tidak terpenuhi ; -------- A 13. Bahwa penerbitan Obyek Sengketa bertentangan dengan peraturan perundang-undang dan asas-asas umum pemerintahan yang baik karena ub lik ah itu adalah beralasan hukum Penggugat mengajukan gugatan ini, sesuai am dengan Pasal 53 ayat (2) huruf a dan huruf b Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 ah k ep Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang menyatakan bahwa alasanalasan yang dapat digunakan dalam gugatan adalah : --------------------------- In do ne si R 1. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan A gu ng peraturan perundang-undangan yang berlaku ; -------------------------------- 2. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik ; ------------------------------------ 14. Bahwa dari uraian diatas sudah sangat jelas bahwa Para Tergugat selain lik ah telah membuat suatu keputusan (Obyek Sengketa) yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku juga mengabaikan asas-asas umum pemerintahan yang baik, oleh karena itu cukup alasan ub m bagi Majelis Hakim untuk mengabulkan gugatan Penggugat, dan ep menyatakan batal atau tidak sah Obyek Sengketa tersebut di atas ; --------- In d A gu 20 on ng tindakaan lain yang lebih merugikan Penggugat sehingga sangat es 15. Bahwa Penggugat merasa khawatir Para Tergugat akan melakukan R ka ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 20 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R beralasan menurut hukum Penggugat mohon penundaan Obyek Sengketa ng sampai adanya putusan pokok perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; ---------------------------------------------------------- gu Permohonan Penundaan Pelaksanaan Obyek Sengketa A 1. Bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 67 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata usaha Negara, Penggugat mengajukan ub lik ah permohonan penundaan pelaksanaan Obyek Sengketa, mengingat dalil- am dalil gugatan Penggugat sangat beralasan dan Obyek Sengketa sangat merugikan Penggugat dan tidak akan mungkin dapat diperbaiki lagi jika ah k ep tetap dilaksanakan sampai proses gugatan ini selesai di tingkat kasasi di Bahwa sesuai dengan peraturan perundang-undangan, apabila komoditas In do ne si 2. R Mahkamah Agung ; ------------------------------------------------------------------------ A gu ng impor (sapi) yang ditolak tidak dilakukan re-ekspor dalam jangka waktu 90 hari setelah penolakan, maka komoditas tersebut dapat disita oleh Negara melalui keputusan Pengadilan. Mengingat tidak ada perintah reekspor secara tertulis maupun penyelesaian dalam bentuk apapun yang lik maka penyelesaian kepabeanan menjadi tidak jelas. Dalam hal ini, sapisapi tersebut sewaktu-waktu terancam disita oleh Bea & Cukai atau dipermasalahkan kepabeanannya ub m ah diambil Kementerian Pertanian terhadap sapi-sapi bibit impor yang ditolak, sehingga timbul kompleksitas es on ng M R ah ep ka permasalahan yang menyangkut barang hidup/hewan ; ------------------------- In d A gu Halaman 21 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21 Akibat penolakan Badan Karantina Pertanian status proses tindakan R 3. In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng karantina terhenti dan sapi-sapi tersebut harus tetap berada di kandang Instalasi Karantina Hewan Sementara (IKHS). Sapi bibit 100 % betina gu dengan alat reproduksi baik/produktif dan kondisi sebagian besar sapi-sapi akibat posisi mereka yang harus berada di dalam kandang IKHS yang kepadatannya tinggi dalam kurun waktu yang lama dan tidak dapat ub lik ah A tersebut dalam status bunting menimbulkan resiko kematian yang tinggi dipindahkan ke kandang yang lebih baik dan nyaman untuk melahirkan, am sementara tindakan medis maupun pencegahan degradasi kondisi fisik ep dan penyakit tidak dapat dilakukan. Dari hari ke hari kematian bertambah Resiko kematian yang sangat tinggi juga terjadi pada anak sapi yang lahir In do ne si 4. R ah k dan resiko semakin tinggi ; --------------------------------------------------------------- A gu ng selama proses sapi induknya tertahan di kandang IKHS. Akibat sarana kandang terbatas dan kepadatan tinggi, setiap kelahiran anak di kandang IKHS memiliki resiko kematian sangat tinggi. Sejauh ini, tingkat kematian Ternak hidup (sapi) adalah media pembawa penyakit. Proses tindakan lik 5. karantina atas ternak yang diimpor di kandang IKHS oleh petugas Badan Karantina Pertanian, berupa pengambilan sample darah, lab test, dan ub m ah anak sapi yang lahir sudah tinggi ; ----------------------------------------------------- ep ka vaksinasi, merupakan tindakan pencegahan masuknya bibit penyakit ke dalam wilayah RI. Apabila ditemukan ada ternak yang terjangkit atau ah In d A gu 22 on ng Badan Karantina Pertanian dapat memerintahkan pemusnahan ternak- es R memiliki gejala penyakit yang berbahaya dan menyebar, maka petugas ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 22 Halaman 22 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R ternak tersebut. Dengan ditolaknya sapi-sapi bibit impor tersebut, maka ng proses tindakan karantina terhenti. Apabila ini berlarut dalam jangka waktu yang lama dan tidak ada kejelasan penyelesaian, maka resiko penyakit gu yang mungkin timbul tanpa diambil langkah pencegahan akan semakin dikembangbiakan dan bukan untuk dipotong. Hal ini tentunya bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang ub lik ah A tinggi dari hari ke hari. Apalagi sapi-sapi tersebut adalah untuk am Peternakan Dan Kesehatan Hewan ; -------------------------------------------------- Kesejahteraan Hewan atau Animal Welfare sudah merupakan issue global ah k ep 6. yang menjadi sorotan para aktivis maupun organisasi penyayang/ In do ne si R pelindung binatang. Hewan yang dipelihara atau hidup bebas di alam A gu ng memiliki hak-hak/kebebasan: Freedom from hunger and thirst (bebas dari rasa lapar dan haus), Freedom from discomfort (bebas dari rasa panas dan tidak nyaman), Freedom from pain, injury, and disease (bebas dari luka, penyakit dan sakit), Freedom from fear and distress (bebas dari rasa takut dan penderitaan), Freedom to express normal behavior (bebas lik tersebut diimpor dari Australia. Sejak kasus penyiksaan sapi Australia di beberapa Rumah Potong Hewan di Indonesia tahun 2011 lalu yang ub m ah mengekspresikan perilaku normal dan alami). Sapi-sapi bibit yang ditolak ep ka berdampak pada penghentian ekspor sementara, perhatian pemerintah maupun publik Australia sangat tinggi atas penanganan sapi-sapi yang on ng M dan statusnya tertahan di kandang IKHS yang terbatas ruang gerak serta es R ah mereka ekspor ke Indonesia. Dengan ditolaknya sapi-sapi bibit tersebut In d A gu Halaman 23 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 24 R minim penanganan fisik (kecuali makan dan minum), maka kondisi fisik ng sapi-sapi tersebut dari hari ke hari dapat menurun akibat minimnya penanganan, resiko sakit dan cedera, serta kondisi stress akibat gu kepadatan yang tinggi dalam kurun waktu lama. Ini bisa menjadi resiko A tinggi atas prinsip pelanggaran kesejahteraan hewan ; -------------------------- 7. Bahwa akibat ketidakjelasan yang berlarut atas penolakan sapi-sapi bibit ub lik ah tersebut menyebabkan biaya pemeliharaan yang harus ditanggung am Penggugat semakin hari semakin tinggi, dalam bentuk penyediaan pakan dan obat-obatan. Resiko kerugian finansial secara akumulatif juga terjadi kematian induk dan anak, sakit, dan degradasi kualitas fisik ep ah k akibat maupun kemampuan reproduksi, yang secara jangka panjang mengancam usaha pengembangbiakan perusahaan ; In do ne si kesehatan R kelangsungan A gu ng --------------------------------------------------------------------------------8. Bahwa importasi sapi bibit adalah kebijakan pemerintah dalam mendukung target Program Swasembada Daging sapi 2014 guna percepatan pertumbuhan populasi sapi di dalam negeri dan secara bertahap mengurangi ketergantungan impor. Peran swasta sangat diharapkan dan lik ah didorong. Bahkan untuk perusahaan penggemukan sapi potong diwajibkan melakukan pengembang-biakan sapi potong sebesar 10 % dari kapasitas ub m kandang. Karena itu, sapi-sapi bibit impor tersebut sangat dibutuhkan oleh penerbitan obyek Sengketa dilakukan Para umum dalam rangka pembangunan nasional malah R kepentingan Tergugat bukan untuk In d A gu 24 on ng sebaliknya penerbitan Obyek Sengketa justru mengganggu Program es ep ka negara dan merupakan bagian dari kebijakan pemerintah. Karena itu ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 24 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Daging R Swasembada Sapi 2014 yang In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id dicanangkan Pemerintah, ng karena itu penundaan Obyek Sengketa perlu segera dilakukan mengingat keadaan yang sangat mendesak seperti Penggugat uraikan di atas dan gu Penggugat akan semakin menderita kerugian apabila tidak segera ditunda. Tata Usaha Negara Jakarta untuk menunda Obyek Sengketa a quo sebelum memeriksa dan mengadili pokok perkaranya (penetapan ub lik ah A Karena itu Penggugat memohon kepada Ketua/Majelis Hakim Pengadilan skorsing) yang berlaku sampai adanya putusan dalam perkara ini am mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) (vide Pasal 67 ep ayat (2) jo ayat (4) huruf a Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang ah k Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah dengan Undang- In do ne si R Undang No. 9 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan Undang- A gu ng Undang No. 51 Tahun 2009) ; -------------------------Petitum Berdasarkan uraian di atas, maka Penggugat memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dapat menjatuhkan putusan yang lik I. Dalam Permohonan Penundaan Pelaksanaan Obyek Sengketa 1. Mengabulkan Permohonan Penundaan Pelaksanaan Obyek Sengketa ;- ub m ah amarnya berbunyi sebagai berikut : ---------------------------------------------------------- Penolakan (Declaration of Refusal), ep ka 2. Memerintahkan Para Tergugat menunda pelaksanaan Berita Acara Formulir KH-8.b, Nomor es on ng M R ah 2012.1.011.01.8B.1.000125, bertanggal 24 Agustus 2012 sampai adanya In d A gu Halaman 25 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 26 R putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap dalam perkara ini ; ng ------------------------------------------------------------------------------------------- gu II. Dalam Pokok Perkara 2. Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Tata Usaha Negara berupa Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor ub lik ah A 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ; -------------------------- 2012.1.011.01.8B.1.000125, bertanggal 24 Agustus 2012 ; -------- am 3. Mewajibkan Para Tergugat mencabut Berita Acara penolakan (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1. ah k ep 000125, bertanggal 24 Agustus 2012 ; --------------------------------------------- In do ne si R 4. Menghukum Para Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul A gu ng dalam perkara ini ; ----------------------------------------------------------------------- Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut diatas, pihak Tergugat I telah mengajukan jawaban dengan suratnya tertanggal 29 lik DALAM EKSEPSI 1. Gugatan Kabur (Obscure Libel) ; --------------------------------------------------------- ub m ah Nopember 2012 sebagai berikut : ------------------------------------------------------------- ka a. Bahwa Objek yang diperkarakan oleh Penggugat tidak jelas ataupun ep kabur (Obscure Libel) karena obyek yang disengketakan dalam perkara ini adalah Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal) Formulir ah In d A gu 26 on ng es R KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 tanggal 24 Agustus 2012 ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 26 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R yang diterbitkan oleh Tergugat IV. Di sisi lain Penggugat mendalilkan ng obyek perkara berupa Nota Dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012 tanggal 13 Agustus 2012 yang diterbitkan oleh Tergugat I dan gu menganggap Tergugat II dan Tergugat III yang nota bene tidak sebagai Instansi yang bertanggungjawab atas Berita Acara Penolakan a quo. Dengan demikian terkesan semakin membingungkan yang mana ub lik ah A menerbitkan Berita Acara Penolakan namun dianggap oleh Penggugat yang sebenarnya obyek perkara yang digugat oleh Penggugat, karena am Penggugat tidak memahami obyek yang diperkarakan ; ----------------------- ah k ep b. Bahwa gugatan Penggugat tidak jelas dan tidak cermat karena Berita Acara Penolakan Formulir KH-8.b Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 Santoso, DRH. yang sebenarnya ditandatangani oleh drh. Akhir Santoso, In do ne si Akhir A gu ng oleh R tanggal 24 Agustus 2012 tidak pernah diterbitkan dan ditandatangani diterbitkan dan dengan demikian gugatan Penggugat harus ditolak ; -------------------------------------------------------------- c. Bahwa dalam perkara a quo Tergugat I tidak menerbitkan Keputusan apapun, yang ada hanya Nota Dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012 lik merupakan Keputusan Tata Usaha Negara. Nota dinas tersebut hanya ub berupa laporan Tergugat I kepada Menteri Pertanian ; ------------------------ ep 2. Penggugat tidak berkualitas (error in persona) ; -------------------------------------Gugatan Penggugat keliru bahwa pihak Tergugat menempatkan Direktur R ah ka m ah tanggal 13 Agustus 2012 yang kenyataannya nota dinas tersebut bukan es on ng M Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai Tergugat I adalah tidak In d A gu Halaman 27 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 28 R tepat, karena Tergugat I tersebut bukan merupakan pejabat yang ng mengeluarkan Berita Acara Penolakan a quo. (gemis aanhoeda nigheid) ; --- gu 3. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak mempunyai kewenangan Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal) Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 tanggal 24 Agustus 2012 yang dibuat oleh ub lik ah A mengadili perkara a quo (kompetensi relatif) ; ---------------------------------------- Tergugat IV di Bandar Lampung. Seharusnya gugatan diajukan Penggugat am sesuai kompetensinya di PTUN Bandar Lampung bukan di PTUN Jakarta. ah k ep Dengan demikian gugatan Penggugat patutlah untuk ditolak ; ------------------Berdasarkan hal tersebut dalam eksepsi diatas Tergugat I memohon kepada In do ne si R Yang terhormat Majelis Hakim PTUN Jakarta agar menyatakan tidak menerima A gu ng gugatan Penggugat (N.O/Niet Ontvankelijke Verklaard) ; -----------------------------DALAM POKOK PERKARA 1. Bahwa hal-hal yang telah Tergugat I sampaikan pada bagian eksepsi diatas mohon dimasukkan pula dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan lik 2. Bahwa Tergugat I menolak seluruh dalil gugatan Penggugat kecuali diakui 3. ub secara tegas oleh Tergugat dalam jawaban ; --------------------------------------- ka Bahwa gugatan Penggugat yang menggugat Tergugat I dalam perkara ini adalah tidak tepat sasaran, karena dengan Obyek Sengketa Berita Acara Penolakan ep m ah dalam pokok perkara ini ; ----------------------------------------------------------------- 2012.1.011.01.8B.1.000125 tanggal 24 Agustus 2012, In d A gu 28 on ng es R ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 28 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Tergugat I sama sekali tidak bersangkutan dalam penerbitan Obyek 4. ng Sengketa tersebut. Obyek Sengketa diterbitkan oleh Tergugat IV ; ----------Bahwa penerbitan obyek sengketa Berita Acara Penolakan Formulir gu KH-8.b Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 tanggal 24 Agustus 2012, A merupakan suatu pernyataan yang dibuat oleh Petugas Karantina (Tergugat IV) dalam rangka melaksanakan Tindakan Karantina Hewan ub lik ah sesuai dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina am Hewan, Ikan dan Tumbuhan dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan. Berita Acara Penolakan a quo diterbitkan ah k ep karena terdapat perbedaan antara yang tersebut dalam dokumen persyaratan pemasukan fisik barang yang seharusnya bibit ternak namun In do ne si telah tepat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan A gu ng (Tergugat IV) R kenyataannya bukan bibit ternak. Dengan demikian Petugas Karantina Peraturan Perundang-undangan sebagaimana tersebut diatas ; -------------- 5. Berita Acara Penolakan Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 tanggal 24 Agustus 2012, oleh Tergugat IV terhadap sapi-sapi impor milik Penggugat lik F/08/2012 tanggal 13 Agustus 2012 oleh Tergugat I, melainkan kesalahan Penggugat sendiri yang memasukkan sapi-sapi bukan bibit, padahal baik pemberian Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012 ub m ah bukanlah sebagai akibat diterbitkannya Nota Dinas Nomor 13055/PD.410/ ep ka tanggal 7 Mei 2012 tentang Pemberian Rekomendasi Persetujuan ah Pemasukan Bibit Ternak Sapi Ke Dalam Wilayah Negara Republik on ng M Perdagangan Nomor 04.PI-54.12.0053 tanggal 10 Mei 2012 adalah untuk es R Indonesia Kepada PT. Great Giant Livestock maupun Izin Impor Menteri In d A gu Halaman 29 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 30 R pemasukan bibit sapi, yang harus memenuhi persyaratan administrasi ng sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/ Permentan/OT.140/9/2011 tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan gu dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit Ternak ke Dalam dan ke Luar diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/ OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber ub lik ah A Wilayah Negara Republik Indonesia, dan persyaratan teknis sebagaimana Daya Genetik Hewan dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/ am PD.410/5/2012 tanggal 7 Mei 2012 ; ----------- Bahwa sesuai gugatan Penggugat pada halaman 4 sampai dengan ah k ep 6. halaman 5 butir kesatu yang menyatakan Peraturan Menteri Pertanian In do ne si R Nomor 36/ Permentan/OT.140/8/2006 tentang Sistem Perbibitan Ternak A gu ng Nasional, seolah-olah Penggugat mengkategorikan bibit dalam beberapa kelompok. Dalil Penggugat tersebut tidaklah tepat, karena Peraturan Menteri Pertanian tersebut hanya mengatur mengenai sistem perbibitan ternak yang tidak mengatur mengenai perizinan pemasukan dan pengeluaran benih dan bibit ternak. Pengaturan perizinan tersebut telah lik ah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/OT.140/9/ 2011 tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan dan Pengeluaran ub m Benih dan/atau Bibit Ternak ke Dalam dan ke Luar Wilayah Negara diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian ep ka Republik Indonesia, dan mengenai persyaratan mutu bibit atau benih Nomor 19/Permentan/ OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber R ah es In d A gu 30 on ng Daya Genetik Hewan ; --------------------------------------------------------- ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 30 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Bahwa Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/OT.140/9/2011 ng dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang gu Peternakan dan Kesehatan Hewan ; -------------------------------------------------- A 7. Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 5 sampai dengan halaman 6 pada butir kedua menyatakan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/ ub lik ah Permentan/PD.400/9/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha am Pembibitan Sapi (KUPS) seolah-olah membenarkan pemasukkan sapi betina bunting atau siap bunting berasal dari sapi impor. Dalil Penggugat Permentan/ ep ah k tersebut tidak benar, karena Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/ PD.400/9/2009 dimaksudkan sebagai dasar dalam In do ne si R pelaksanaan program kredit usaha pembibitan sapi dan tidak mengatur A gu ng persyaratan pemasukkan sapi bibit ; -------------------------------------------------8. Demikian juga gugatan Penggugat dalam halaman 7 butir keenam yang menyatakan bahwa “menurut tim Wasbit sapi-sapi tersebut dapat digolongkan sapi bibit apabila dilengkapi dengan pedigree secara individu”. lik yang sebenarnya dari Wasbit menyatakan bahwa sapi yang dimasukan tidak termasuk klasifikasi bibit karena tidak disertai pedigree individual sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan dalam Peraturan Menteri ub m ah Dalil tersebut tidak benar, dalam hal ini Penggugat memutar balikan fakta, ep ka Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu ah Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan dan Keputusan on ng M tetapi sertifikat kolektif sehingga harus ditolak. Hal tersebut dapat es R Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012 tanggal 7 Mei 2012, In d A gu Halaman 31 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 32 R dibuktikan dengan Nota Dinas Tim Pengawas Bibit Ternak tanggal 8 ng Agustus 2012 dari hasil pengawasan sapi kepada Direktur Perbibitan Ternak perihal Pengawasan Mutu Bibit Sapi di PT. Great Giant Livestock gu in casu Penggugat ; ---------------------------------------------------------- A 9. Bahwa Penggugat pada halaman 8 butir kedelapan menyatakan “Nota Dinas Tergugat I Nomor 13055/PO.410/F/08/2012 tanggal 13 Agustus ub lik ah 2012 berdasarkan prinsip acontrario actus tidak dapat membatalkan Surat am Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 04.PI-54.12.0068 tanggal 3 Juli 2012, karena secara hirarkis kedudukannya lebih rendah sehingga tidak ah k ep dapat menjadi dasar penolakan sapi bibit impor Penggugat. Dalil Penggugat tersebut tidak benar, karena Nota Dinas Tergugat I kepada In do ne si R Menteri Pertanian tidak ada hubungan dengan Keputusan Menteri A gu ng Perdagangan tersebut di atas. Yang ada hubungannya dengan Keputusan Menteri Perdagangan tentang izin impor sapi bibit adalah Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012 tanggal 7 Mei 2012 tentang Pemberian Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia kepada PT. Great lik ah Giant Live Stock. Rekomendasi dan Keputusan ini dikeluarkan sebagai dasar bagi Penggugat untuk memasukkan bibit ternak sapi dari luar negeri ub m ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Kenyataannya Penggugat ka tidak memasukkan bibit ternak sapi, melainkan sapi betina produktif atau ep bukan bibit ternak sapi. Pada dasarnya Nota Dinas Nomor 13055/ PO.410/ R In d A gu 32 on ng yang dilakukan oleh Tim Pengawas Bibit yang menyatakan bahwa es F/08/2012 tanggal 13 Agustus 2012 sebagai laporan hasil pengawasan ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 32 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R pemasukan sapi Penggugat tidak sesuai dengan persyaratan dalam ng Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan, gu dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/ 2012 seenaknya sendiri menunjuk Surat Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 04.PI-54.12.0068 tanggal 3 Juli 2012 sebagai izin impor untuk ub lik ah A tanggal 7 Mei 2012. Selain hal tersebut di atas Penggugat dengan PT. Great Giant Live Stock, padahal seharusnya menunjuk Surat am Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 04.PI-54.12.0053 tanggal 10 Mei ah k ep 2012 ; -----------------------------------------------------------------------------------------10. Bahwa dalam gugatan Penggugat pada halaman 9 butir kesepuluh yang In do ne si R menyatakan “penerbitan Berita Acara Penolakan merupakan tindakan A gu ng kesewenang-wenangan para Tergugat”. Dalil Penggugat tidak benar, karena Penggugat seharusnya telah mengetahui dan wajib memenuhi persyaratan pemasukkan sapi bibit sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan, lik ub tanggal 7 Mei 2012 ; ----------------------------------------------------------------------11. Bahwa Berita Acara Penolakan yang dibuat oleh Tergugat IV dan perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III ep ka m ah dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012 ah bukan merupakan tindakan kesewenang-wenangan (willekeur). Berita on ng M persyaratan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/ es R Acara Penolakan dikeluarkan sebagai akibat dari tidak dipenuhinya In d A gu Halaman 33 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 34 R Permentan/OT.140/9/2011 tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan ng dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit Ternak ke Dalam dan ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pertanian Nomor gu 19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012 tanggal 7 Mei 2012. Dengan demikian tindakan Tergugat IV mengeluarkan berita acara a quo sudah ub lik ah A Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan, dan Keputusan Menteri tepat sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Karantina am Hewan dan peraturan perundang-undangan di bidang Peternakan dan ep Kesehatan Hewan, serta tidak bertentangan dengan asas-asas umum ah k pemerintahan yang baik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang In do ne si R Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bebas dari A gu ng Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang meliputi beberapa asas dalam penyelenggaraan negara termasuk asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas ; ----------------------------------------------- Bahwa melalui permohonan penundaan pelaksanaan obyek sengketa lik 1. yang diajukan oleh Penggugat telah mendapatkan penetapan Nomor 200/ ub m ah DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN OBYEK SENGKETA ka G/2012/PTUN-JKT tanggal 23 Nopember 2012 yang Tergugat I terima ep pada tanggal 23 Nopember 2012 jam 21.30 WIB melalui Petugas PTUN R In d A gu 34 on ng 1) Mengabulkan Permohonan Penundaan dari Penggugat ; ------------------- es Jakarta, yang amar penetapannya menyatakan sebagai berikut : ------------- ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 34 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 2) Memerintahkan Tergugat IV untuk menunda pelaksanaan dan tindak ng lanjut Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 tanggal 24 Agustus 2012, gu sampai dengan putusan sengketa a quo berkekuatan hukum tetap, A kecuali ada penetapan lain dikemudian hari ; ---------------------------------- 3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara ub lik ah Jakarta untuk menyampaikan salinan Penetapan ini kepada Para am Tergugat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya ; ---------------------4) Menyatakan biaya perkara yang timbul akan diperhitungkan pada Bahwa Tergugat I keberatan atas pelaksanaan penetapan a quo R 2. ep ah k putusan akhir perkara ini ; ----------------------------------------------------------- In do ne si mengingat permohonan dapat dilakukan sesuai Pasal 67 ayat (2) Jo. ayat A gu ng (4) huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang menyatakan permohonan penundaan dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan jika keputusan Tata Usaha Negara tetap ub m dilaksanakan; dan tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam rangka pembangunan mengharuskan dilaksanakannya keputusan 3. ep tersebut ; -------------------------------------------------------------------------------------- ah ka dirugikan lik ah Penggugat Bahwa Tergugat I tetap keberatan pada pelaksanaan penetapan a quo es on ng M R dengan mempertimbangkan sebagai berikut : -------------------------------------- In d A gu Halaman 35 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 36 R a. Tidak terdapat keadaan yang sangat mendesak karena sapi milik ng Penggugat keberadaannya dikandang milik Penggugat (instalasi karantina hewan sementara) dalam kondisi yang tidak bertentangan gu dengan kesejahteraan hewan (animal welfare) ; ------------------------------ A b. Sapi milik Penggugat tidak memiliki relevansi dengan kepentingan umum karena semata-mata hanya merupakan kepentingan Penggugat am ub lik ah sendiri dalam rangka bisnis semata ; --------------------------------------------- c. Penerbitan Berita Acara penolakan a quo sudah tepat, oleh karena ah k ep apabila ditunda pelaksanaannya maka negara kehilangan hak R keuangan negara sebesar 5 % dari harga sapi impor milik Penggugat 2003 tentang In do ne si sebagaimana Undang-Undang Nomor 17 Tahun A gu ng Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ; ----------------------------------------------------------- d. Justru permohonan penetapan penundaan pelaksanaan berita acara lik sapi dimaksud menjadi barang milik negara sesuai dengan peraturan 4. ub perundangan-undangan di bidang kepabeanan ; -----------------------------Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam angka 3 ep ka m ah penolakan semata-mata hanya untuk menghindari batas waktu sapi- penetapan penundaan pelaksanaan berita acara penolakan sesuai dengan ah In d A gu 36 on ng huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana diubah es R persyaratan yang diatur dalam Pasal 67 ayat (2) Jo. ayat (4) huruf a dan ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 36 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan ng Tata Usaha Negara tidak terpenuhi. Oleh karena itu mohon kiranya kepada yang terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan memutuskan gu perkara a quo untuk menangguhkan penundaan pelaksanaan obyek tanggal 23 Nopember 2012, hingga putusan mendapatkan kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; ------------------------------------------------- ub lik ah A sengketa sebagaimana dalam penetapan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT am Berdasarkan uraian tersebut di atas, mohon perkenan Yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo untuk menyatakan sebagai DALAM EKSEPSI : In do ne si R I. ep ah k berikut : ----------------------------------------------------------------------------------- A gu ng 1. Menerima eksepsi Tergugat I ; ----------------------------------------------------- 2. Menolak atau tidak menerima gugatan Penggugat seluruhnya (N.O/ Niet Ontvankelijke Verklaard) ; ---------------------------------------------- DALAM POKOK PERKARA lik 1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya ; -------------------------------------- ub m ah II. KH-8.b, Formulir KH-8.b, Nomor ep ka 2. Menyatakan Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir 2012.1.011.01.8B.1.000125, ah tertanggal 24 Agustus 2012 tidak bertentangan dengan peraturan es on ng M R perundang-undangan dan asas-asas umum pemerintahan yang baik ; - In d A gu Halaman 37 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37 sebagai hukum R 3. Menyatakan bahwa Berita In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Acara Penolakan ng (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1. 000125, tertanggal 24 Agustus 2012 adalah sah dan mempunyai ah III. 4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat ; --------------------------DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN SENGKETA am PELAKSANAAN ub lik A gu kekuatan hukum mengikat ; --------------------------------------------------------- OBYEK 1. Menolak permohonan penundaan pelaksanaan obyek sengketa ; ------- ah k ep 2. Menangguhkan pelaksanaan penetapan Nomor 200/G/2012/PTUN- In do ne si R JKT tanggal 23 Nopember 2012 hingga mendapatkan putusan yang A gu ng mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; --------------- 3. Menyatakan sebagai hukum Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tertanggal 24 Agustus 2012 tetap diberlakukan sampai mendapatkan putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van lik Apabila Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta ub yang memeriksa dan memutus perkara a quo berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ; ---------------------------------------------------- ep ka m ah gewijsde) ; ------------------------------------------------------------------------------- Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut diatas, pihak In d A gu 38 on ng es R Tergugat II telah mengajukan jawaban dengan suratnya tertanggal 29 ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 38 Halaman 38 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng R Nopember 2012 sebagai berikut : ------------------------------------------------------------- gu DALAM EKSEPSI Gugatan Kabur (Obscure Libel) a. Berdasarkan Pasal 1 Angka 6 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi “Seorang ub lik ah A 1. Tergugat adalah Badan atau Pejabat tata usaha negara yang am mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang dilimpahkan kepadanya, yang digugat oleh orang atau ah k ep badan hukum perdata” ; -------------------------------------------------------------- In do ne si R b. Bahwa pihak yang ditarik Penggugat sebagai Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III adalah tidak tepat karena Para Tergugat tersebut bukan A gu ng merupakan pejabat yang mengeluarkan berita acara penolakan a quo yang notabene tidak satupun mengeluarkan Keputusan Tata Usaha Negara ; ---------------------------------------------------------------------------------- c. Bahwa Objek yang diperkarakan oleh Penggugat tidak jelas ataupun lik Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal) Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 yang diterbitkan oleh Tergugat IV. ub m ah kabur karena obyek yang disengketakan dalam perkara ini adalah ka Di sisi lain Penggugat juga mempermasalahkan obyek perkara berupa ep nota dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012 tanggal 13 Agustus 2012 on ng M Tergugat III juga tidak menerbitkan keputusan tata usaha Negara es R ah yang diterbitkan oleh Tergugat I. Di samping itu Tergugat II dan In d A gu Halaman 39 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 40 R dalam bentuk apapun terkait dengan gugatan a quo. Dengan demikian ng terkesan semakin membingungkan yang mana yang sebenarnya obyek perkara yang digugat oleh Penggugat, karena Penggugat tidak gu memahami obyek yang diperkarakan ; ------------------------------------------- ah A 2. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tidak Berwenang Memeriksa, Mengadili dan Memutuskan Perkara a quo. ub lik Berdasarkan Pasal 54 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 am sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara Gugatan penggugat dengan Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal) ep ah k obyek sengketa Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 diterbitkan pada In do ne si R tanggal 24 Agustus 2012 yang ditandatangani oleh Tergugat IV A gu ng berdomisili di Jl. Jawa No. 3 Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, sehingga Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak berwenang mengadili dan memutuskan perkara a quo dan sengketa Tata Usaha Negara ini harus di ajukan pada Pengadilan yang berwenang yang hukumnya meliputi tempat Tergugat ; lik ------------------ kedudukan ub Berdasarkan hal tersebut dalam eksepsi diatas Tergugat memohon kepada Yang terhormat Majelis Hakim PTUN Jakarta agar menyatakan tidak menerima DALAM POKOK PERKARA ep gugatan Penggugat (N.O/Niet Ontvankelijke Verklaard) ; ------------------------------ In d A gu 40 on ng es R ka m ah daerah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 40 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Bahwa hal-hal yang telah Tergugat sampaikan pada bagian eksepsi diatas R 1. In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng mohon dimasukkan pula dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pokok perkara ini ; -------------------------------------------------------------------------- Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil gugatan Penggugat kecuali diakui gu 2. A secara tegas oleh Tergugat dalam jawaban ; --------------------------------------- Bahwa Tergugat II, Tergugat III, dan Tergugat IV mempunyai kepentingan ub lik am ah 3. yang sama dalam perkara a quo dalam rangka melaksanakan Undang- ah k ep Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan In do ne si 4 R Tumbuhan ; ---------------------------------------------------------------------------------Bahwa sesuai Pasal 10 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang A gu ng Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan telah dinyatakan bahwa Petugas Karantina melakukan tindakan karantina berupa (a) Pemeriksaan; (b) Pengasingan; (c) Pengamatan; (d) Perlakuan; (e) Penahanan; (f) Penolakan; (g) Pemusnahan; (h) Pembebasan Tergugat dalam lik 5. Bahwa penerbitan obyek sengketa berita acara penolakan Formulir KH-8.b Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tanggal 24 Agustus 2012, merupakan ub m ah jawaban ; ------------------------------------------------------------------------------------- ka suatu pernyataan yang dibuat oleh Petugas Karantina (Tergugat IV) ep dalam rangka melaksanakan Tindakan Karantina Hewan sesuai dengan on ng M dan Tumbuhan dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2000 es R ah Undang-undang Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan In d A gu Halaman 41 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 42 R tentang Karantina Hewan. Berita acara penolakan a quo diterbitkan ng karena terdapat perbedaan antara yang tersebut dalam dokumen persyaratan pemasukan dengan fisik barang (bibit ternak). Dalam gu dokumen persyaratan pemasukan dengan fisik barang (bibit ternak sapi am 6. telah tepat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan Peraturan Perundangundangan sebagaimana tersebut diatas ; -------------------------------------------- ub lik ah A potong) dengan demikian Petugas Karantina (Tergugat IV) Bahwa PT. Great Giant Livestock mengajukan Permohonan Pemeriksaan Karantina Hewan (KH1) kepada Kepala/Dokter Hewan Kepala Balai ep ah k Karantina Pertanian Kls I Bandar Lampung pada tanggal 1 Agutus 2012 dengan data sebagai berikut : ----------------------------------------------------------- In do ne si : 2.797 Ekor ; ----------------------------------------------------- A gu ng b. Jumlah : Sapi ; -------------------------------------------------------------- R a. Jenis Hewan 7. c. Alat Angkut : MV. Barkly Pearl ; --------------------------------------------- d. Negara Asal : Australia ; -------------------------------------------------------- Pemasukan sapi tersebut dilengkapi dengan Certificate of Health to lik ah Accompany Animal or Animal Reproductive Material dengan Nomor : ub m NTWA 302 yang diterbitkan pada tanggal 30 Juli 2012 oleh Departement Of Agriculture Fisheries And Forestry, Australian Quarantine and ep ka Inspection Service. Dengan data sebagai berikut : -------------------------------- In d A gu 42 on ng es R ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 42 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Name And Address of Exporter : International Livestock Export PTY R • In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng LTD 4th Floor, 72 Kings Park Road West Perth WA 6005 Australia ; gu ----- • Description of Animals b. Kind (species) : Cattle ; ------------------------------------------------------- c. Class : Breeder ; ----------------------------------------------------- ub lik : 2797 ; --------------------------------------------------------- In do ne si Berdasarkan surat Permohonan Periksaan Karantina Hewan (KH-1) R 8. a. Number ep ah k am ah A -------------------------------------------------------------- ; Nomor : 29/GGL/TB/VII/2012, maka dikeluarkan surat penugasan untuk A gu ng melakukan pemeriksaan/tindakan karantina terhadap : -------------------------• Dokumen Karantina ; ----------------------------------------------------------------- • Alat Angkut ; lik • Hewan ; Petugas Karantina berdasarkan Undang-undang No. 16 Tahun 1992 pasal ep 9. ub ---------------------------------------------------------------------------------- 11 ayat 1 jo. Pasal 9 Peraturan Pemerintah 82 Tahun 2000 melakukan R on ng M dokumen. Selain dokumen Certificate of Health to Accompany Animal or es tindakan pemeriksaan guna mengetahui kelengkapan dan kebenaran isi ah ka m ah ---------------------------------------------------------------------------- In d A gu Halaman 43 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 44 R Animal Reproductive Material untuk pemasukan Sapi Bibit dipersyaratkan ng dokumen yang lain yaitu : ---------------------------------------------------------------- a. Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi Potong Ke gu Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia, yang diterbitkan oleh A Direktur Jenderal Peternakan atas nama Menteri Pertanian ; -------------- b. Persetujuan Impor Hewan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal am ub lik ah Perdagangan Luar Negeri atas nama Menteri Perdagangan RI ; --------- c. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19 Tahun 2012 ; ----------------------- ah k ep 10. Tindakan Karantina berupa Pemeriksaan sebagaimana dimaksud angka 9 In do ne si R didasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT. 140/3/2012 dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/ A gu ng 2012 dimana untuk pemasukan sapi bibit harus memenuhi persyaratan mutu dan dilengkapi sertifikat bibit/pedigree secara individual ; ---------------- 11. Dari hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen ternyata sapi tersebut tidak dilengkapi dengan pedigree secara individual sehingga lik 000126 pada tanggal 10 Agustus 2012 ; --------------------------------------------- ub 12. Berdasarkan nota dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012 dari Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan kepada Menteri Pertanian ka ep Republik Indonesia perihal Hasil Pengawasan sapi yang diimpor oleh PT. Austasia Stockfeed, PT. Great Giant Livestock dan PT. Tanjung R In d A gu 44 on ng Unggul Mandiri (TUM) pada tanggal 13 Agustus 2012 dinyatakan bahwa es m ah diterbitkan Berita Acara Penahanan (KH-8.a) Nomor 0003201201 11 I ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 44 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R kesimpulan dari hasil pemeriksaan tidak masuk dalam klasifikasi bibit ng karena tidak ada surat keterangan/sertifikat klasifikasi bibit dan pedigree secara individual ; -------------------------------------------------------------------------- gu 13. Oleh karena isi dokumen tidak benar (dalam dokumen dinyatakan sapi A bibit sedangkan hasil pengawasan dinyatakan bukan sapi bibit), maka petugas karantina melakukan tindakan penolakan ; ------------------------------ ub lik ah 14. Bahwa sesuai gugatan Penggugat pada halaman 4 sampai dengan am halaman 5 yang menyatakan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36/ Permentan/OT.140/8/2006 tentang Sistem Perbibitan Ternak Nasional, ah k ep seolah-olah Penggugat mengkategorikan bibit dalam beberapa kelompok. Dalil Penggugat tersebut tidaklah tepat, karena Peraturan Menteri In do ne si R Pertanian tersebut hanya mengatur mengenai sistem perbibitan ternak A gu ng yang tidak mengatur mengenai Syarat dan tatacara pemasukan dan pengeluaran benih dan bibit ternak serta perizinanannya. Pengaturan perizinan tersebut telah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/OT.140/9/2011 tentang Rekomendasi Persetujuan lik ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia, dan mengenai persyaratan mutu bibit atau benih diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/ Permentan/OT.140/3/ 2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, ub m ah Pemasukan dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit Ternak ke Dalam dan ep ka dan Sumber Daya Genetik Hewan. Bahwa Peraturan Menteri Pertanian ah Nomor 51/Permentan / OT.140/9/2011 dan Peraturan Menteri Pertanian es on ng M R Nomor 19 / Permentan / OT.140/3/2012 sebagai pelaksanaan dari In d A gu Halaman 45 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 46 R Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan ng Kesehatan Hewan ; ------------------------------------------------------------------------ 15. Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 5 sampai dengan halaman 6 gu pada butir kedua dan ketiga menyatakan Peraturan Menteri Pertanian A Nomor 40/Permentan/PD.400/3/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) seolah-olah membenarkan ub lik ah pemasukkan sapi betina bunting atau siap bunting berasal dari sapi impor. am Dalil penggugat tersebut tidak benar, karena Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/Permentan/PD.400/3/2012 dimaksudkan sebagai dasar dalam ah k ep pelaksanaan program kredit usaha pembibitan sapi dan tidak mengatur persyaratan pemasukkan sapi bibit ; -------------------------------------------------- kelima dan keenam yang In do ne si keempat, menyatakan A gu ng butir R 16. Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 6 sampai dengan halaman 7 kronologi pemasukan bibit ternak sapi potong oleh Penggugat. Bahwa dalil Penggugat terkait dengan sapi-sapi ex-impor miliknya dilengkapi dengan sertifikat pedigree sebagai sertifikat klasifikasi bibit adalah tidak benar. Sertifikat klasifikasi bibit tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri lik Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan, dan Keputusan ub Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012 ; ---------------------------- ep 17. Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 8 butir kedelapan menyatakan “Nota Dinas Tergugat I Nomor 13055/PO.410/F/08/2012 tanggal 13 2012 Surat prinsip Keputusan acontrario Menteri actus tidak Perdagangan Nomor In d A gu 46 dapat on ng membatalkan berdasarkan es Agustus R ka m ah Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 46 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal R 04.PI-54.12.0068 3 Juli 2012 In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id karena secara hirarkis ng kedudukannya lebih rendah sehingga tidak dapat menjadi dasar penolakan sapi bibit impor Penggugat”. Dalil Penggugat tersebut tidak benar, karena gu Nota Dinas Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan kepada Perdagangan tersebut di atas. Yang ada hubungan dengan Keputusan Menteri Perdagangan tentang izin impor sapi bibit adalah rekomendasi ub lik ah A Menteri Pertanian tidak ada hubungan dengan Keputusan Menteri Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/ 5/2012 tanggal 7 Mei 2012 ; am ----------- ah k ep Rekomendasi dan Keputusan ini dikeluarkan sebagai dasar bagi Penggugat untuk memasukkan bibit ternak sapi potong dari luar negeri ke In do ne si R dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Kenyataannya Penggugat A gu ng tidak memasukkan bibit ternak sapi potong, melainkan sapi betina produktif atau bukan bibit ternak sapi potong. Pada dasarnya Nota Dinas Nomor 13055/PO.410/F/08/2012 tanggal 13 Agustus 2012 sebagai laporan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Tim Pengawas Bibit yang menyatakan bahwa pemasukkan sapi Penggugat tidak sesuai dengan lik ah persyaratan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/ OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber ub ep PD.410/ 5/2012 ; ------------------------------------------------------------18. Bahwa dalam gugatan Penggugat pada halaman 9 butir kesepuluH yang ah ka m Daya Genetik Hewan dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/ on ng M kesewenang-wenangan para Tergugat. Dalil Penggugat tidak benar, es R menyatakan penerbitan Berita Acara Penolakan merupakan tindakan In d A gu Halaman 47 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 48 R karena Penggugat seharusnya telah mengetahui dan wajib memenuhi ng persyaratan pemasukkan sapi bibit sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang gu Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan A dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/ 5/2012 ; ------ 19. Bahwa berita acara penolakan yang dibuat oleh Tergugat IV dan ub lik ah perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III am bukan merupakan tindakan kesewenang-wenangan (willekeur). Berita Acara Penolakan dikeluarkan sebagai akibat dari tidak dipenuhinya Menteri ep ah k persyaratan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Peraturan Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang In do ne si R Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan A gu ng dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012 tentang Pemberian Rekomendasi Persetujuan Pemasukkan Bibit Ternak Sapi Potong Kedalam Wilayah Negara Republik Indonesia Kepada PT. Great Giant Livestock yang ditetapkan tanggal 7 Mei 2012. Dengan demikian tindakan Tergugat IV mengeluarkan berita acara a quo sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan lik ah tepat bidang perkarantinaan dan Peternakan dan Kesehatan Hewan serta tidak dengan asas-asas umum pemerintahan ub m bertentangan yang baik ka sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 ep tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bebas dari Korupsi, Kolusi dan R In d A gu 48 on ng termasuk asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, es Nepotisme yang meliputi beberapa asas dalam penyelenggaraan negara ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 48 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas DALAM ng akuntabilitas ; -------------------------------------------------------------------------------PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN gu SENGKETA ah A 1. OBYEK Bahwa melalui permohonan penundaan pelaksanaan obyek sengketa yang diajukan oleh Penggugat dalam gugatannya, telah mendapatkan ub lik penetapan oleh Majelis Hakim Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 200/ am G/2012/PTUN.JKT tanggal 23 Nopember 2012, yang Tergugat terima pada tanggal 23 Nopember 2012 Jam 21.30 WIB melalui petugas PTUN ah k ep Jakarta, yang amar penetapannya menyatakan sebagai berikut : ------------- In do ne si R 1) Mengabulkan Permohonan Penundaan dari Penggugat ; ------------------2) Memerintahkan Para Tergugat untuk menunda pelaksanaan dan tindak A gu ng lanjut Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tertanggal 24 Agustus 2012, sampai dengan putusan sengketa a quo berkekuatan hukum tetap, kecuali ada penetapan lain dikemudian lik ; 3) Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta untuk menyampaikan salinan Penetapan ini kepada Para ub m ah ---------------------------------- hari ep ka Tergugat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya ; ---------------------4) Menyatakan biaya perkara yang timbul akan diperhitungkan pada es on ng M R ah putusan akhir perkara ini ; ----------------------------------------------------------- In d A gu Halaman 49 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49 Bahwa Tergugat keberatan atas pelaksanaan penetapan a quo mengingat R 2. In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng permohonan dapat dilaksanakan sesuai Pasal 67 ayat (2) Jo. ayat (4) huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana gu diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan Penggugat dirugikan jika keputusan ub lik ah A Peradilan Tata Usaha Negara, yang menyatakan permohonan penundaan Tata Usaha Negara tetap dilaksanakan; dan tidak dapat dikabulkan am apabila kepentingan umum dalam rangka pembangunan mengharuskan ep Bahwa Tergugat tetap keberatan pada pelaksanaan penetapan a quo In do ne si 3. R ah k dilaksanakannya keputusan tersebut ; ------------------------------------------------ A gu ng dengan mempertimbangkan sebagai berikut : -------------------------------------- a. Tidak terdapat keadaan yang sangat mendesak karena sapi milik Penggugat keberadaannya dikandang milik Penggugat (instalasi karantina hewan sementara) dalam kondisi yang tidak bertentangan dengan kesejahteraan hewan (animal welfare) ; ------------------------------ lik ah b. Sapi milik Penggugat tidak memiliki relevansi dengan kepentingan ub m umum karena semata-mata hanya merupakan kepentingan Penggugat ka sendiri dalam rangka bisnis semata ; --------------------------------------------- ep c. Penerbitan Berita Acara penolakan a quo sudah tepat oleh karena apabila ditunda pelaksanaannya maka negara kehilangan hak R ah In d A gu 50 on ng es keuangan negara sebesar 5 % dari harga sapi impor milik Penggugat ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 50 Halaman 50 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R sebagaimana Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang ng Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ; ----------------------------------------------------------- gu d. Justru permohonan penetapan penundaan pelaksanaan berita acara A penolakan semata-mata hanya untuk menghindari batas waktu sapi- sapi dimaksud menjadi barang milik negara sesuai dengan peraturan am 4. ub lik ah perundangan-undangan di bidang kepabeanan ; -----------------------------Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam angka 3 penetapan penundaan pelaksanaan berita acara penolakan sesuai dengan ah k ep persyaratan yang diatur dalam Pasal 67 ayat (2) Jo. ayat (4) huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana diubah In do ne si R terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan A gu ng Tata Usaha Negara tidak terpenuhi. Oleh karena itu mohon kiranya kepada yang terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan memutuskan perkara a quo untuk menangguhkan penundaan pelaksanaan obyek sengketa sebagaimana dalam penetapan Nomor 197/G/2012/PTUN-JKT lik hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; ------------------------------------------------- ub Berdasarkan uraian tersebut di atas, mohon perkenan Yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo untuk menyatakan sebagai R DALAM EKSEPSI : on ng M 1. Menerima eksepsi Tergugat II ; ---------------------------------------------------- es I. ep berikut : ----------------------------------------------------------------------------------- ah ka m ah tanggal 23 Nopember 2012, hingga putusan mendapatkan kekuatan In d A gu Halaman 51 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 52 R 2. Menolak atau tidak menerima gugatan Penggugat seluruhnya (N.O/ DALAM POKOK PERKARA gu II. ng Niet Ontvankelijke Verklaard) ; ---------------------------------------------- 2. Menyatakan Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tertanggal 24 Agustus ub lik ah A 1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya ; -------------------------------------- 2012 tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan am asas-asas umum pemerintahan yang baik ; -----------------------------------sebagai hukum bahwa Berita Acara Penolakan ep 3. Menyatakan ah k (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1. In do ne si R 000125, tertanggal 24 Agustus 2012 adalah sah dan mempunyai A gu ng kekuatan hukum mengikat ; --------------------------------------------------------4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat ; --------------------------- III. DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN SENGKETA OBYEK 1. Menolak permohonan penundaan pelaksanaan obyek sengketa ; ------- lik ah 2. Menangguhkan pelaksanaan penetapan Nomor 200/G/2012/PTUN. ub m JKT tanggal 23 Nopember 2012 hingga mendapatkan putusan yang ka mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; --------------- Refusal), KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, R Formulir ep 3. Menyatakan sebagai hukum Berita Acara Penolakan (Declaration of ah In d A gu 52 on ng es tertanggal 24 Agustus 2012 tetap diberlakukan sampai mendapatkan ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 52 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van ng gewijsde) ; ------------------------------------------------------------------------------- Bila Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta gu yang memeriksa dan mengadili perkara a quo berpendapat lain mohon putusan A yang seadil-adilnya (ex aequo et bono). Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut diatas, pihak ub lik ah Tergugat III telah mengajukan jawaban dengan suratnya tertanggal 29 am Nopember 2012 sebagai berikut : ------------------------------------------------------------- Gugatan Kabur (Obscure Libel) In do ne si R 1. ep ah k DALAM EKSEPSI A gu ng a. Berdasarkan Pasal 1 Angka 6 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi “Seorang Tergugat adalah Badan atau Pejabat tata usaha negara yang mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang dilimpahkan kepadanya, yang digugat oleh orang atau lik b. Bahwa pihak yang ditarik Penggugat sebagai Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III adalah tidak tepat karena Para Tergugat tersebut bukan ub m ah badan hukum perdata” ; -------------------------------------------------------------- ka merupakan pejabat yang mengeluarkan berita acara penolakan a quo ep yang notabene tidak satupun mengeluarkan Keputusan Tata Usaha es on ng M R ah Negara ; ---------------------------------------------------------------------------------- In d A gu Halaman 53 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 54 R c. Bahwa Objek yang diperkarakan oleh Penggugat tidak jelas ataupun ng kabur karena obyek yang disengketakan dalam perkara ini adalah Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal) Formulir KH-8.b, gu Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 yang diterbitkan oleh Tergugat IV. A Di sisi lain Penggugat juga mempermasalahkan obyek perkara berupa nota dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012 tanggal 13 Agustus 2012 ub lik ah yang diterbitkan oleh Tergugat I. Di samping itu Tergugat II dan Tergugat III juga tidak menerbitkan keputusan tata usaha Negara am dalam bentuk apapun terkait dengan gugatan a quo. Dengan demikian ep terkesan semakin membingungkan yang mana yang sebenarnya obyek ah k perkara yang digugat oleh Penggugat, karena Penggugat tidak In do ne si Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tidak Berwenang Memeriksa, A gu ng 2. R memahami obyek yang diperkarakan ; ------------------------------------------- Mengadili dan Memutuskan Perkara a quo. Berdasarkan Pasal 54 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara Gugatan penggugat dengan Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal) lik ah obyek sengketa ub m Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 diterbitkan pada tanggal 24 Agustus 2012 yang ditandatangani oleh Tergugat IV ep ka berdomisili di Jl. Jawa No.3 Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, sehingga Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak berwenang ah In d A gu 54 on ng es R mengadili dan memutuskan perkara a quo dan sengketa Tata Usaha ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 54 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id hukumnya meliputi tempat kedudukan ng daerah R Negara ini harus di ajukan pada Pengadilan yang berwenang yang ------------------ Tergugat ; gu Berdasarkan hal tersebut dalam eksepsi diatas Tergugat memohon kepada A Yang terhormat Majelis Hakim PTUN Jakarta agar menyatakan tidak menerima ah gugatan Penggugat (N.O/Niet Ontvankelijke Verklaard). am 1. ub lik DALAM POKOK PERKARA Bahwa hal-hal yang telah Tergugat sampaikan pada bagian eksepsi diatas ah k ep mohon dimasukkan pula dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam In do ne si Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil gugatan Penggugat kecuali diakui A gu ng 2. R pokok perkara ini ; -------------------------------------------------------------------------- secara tegas oleh Tergugat dalam jawaban ; --------------------------------------- 3. Bahwa Tergugat II, Tergugat III, dan Tergugat IV mempunyai kepentingan yang sama dalam perkara a quo dalam rangka melaksanakan Undang- Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan lik 4. Bahwa sesuai Pasal 10 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan telah dinyatakan bahwa Petugas ub m ah Tumbuhan ; ---------------------------------------------------------------------------------- ep ka Karantina melakukan tindakan karantina berupa (a) Pemeriksaan; ah (b) Pengasingan; (c) Pengamatan; (d) Perlakuan; (e) Penahanan; on ng M jawaban ; ------------------------------------------------------------------------------------- es R (f) Penolakan; (g) Pemusnahan; (h) Pembebasan Tergugat dalam In d A gu Halaman 55 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55 Bahwa penerbitan obyek sengketa berita acara penolakan Formulir KH-8.b R 5. In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tanggal 24 Agustus 2012, merupakan suatu pernyataan yang dibuat oleh Petugas Karantina (Tergugat IV) gu dalam rangka melaksanakan Tindakan Karantina Hewan sesuai dengan dan Tumbuhan dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2000 tentang Karantina Hewan. Berita Acara penolakan a quo diterbitkan ub lik ah A Undang-undang Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan karena terdapat perbedaan antara yang tersebut dalam dokumen am persyaratan pemasukan dengan fisik barang (bibit ternak). Dalam ep dokumen persyaratan pemasukan dengan fisik barang (bibit ternak sapi ah k potong) dengan demikian Petugas Karantina (Tergugat IV) telah tepat In do ne si R melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan Peraturan Perundang- A gu ng undangan sebagaimana tersebut diatas ; -------------------------------------------6. Bahwa PT. Great Giant Livestock mengajukan Permohonan Pemeriksaan Karantina Hewan (KH1) kepada Kepala/Dokter Hewan Kepala Balai Karantina Pertanian Kls I Bandar Lampung pada tanggal 1 Agutus 2012 7. : Sapi ; ---------------------------------------------------------------- b. Jumlah : 2.797 Ekor ; -------------------------------------------------------- c. Alat Angkut : MV. Barkly Pearl ; ------------------------------------------------ d. Negara Asal : Australia ; ---------------------------------------------------------- ub lik a. Jenis Hewan ep ka m ah dengan data sebagai berikut : ----------------------------------------------------------- ah Pemasukan sapi tersebut dilengkapi dengan Certificate of Health to In d A gu 56 on ng NTWA 302 yang diterbitkan pada tanggal 30 Juli 2012 oleh Departement es R Accompany Animal or Animal Reproductive Material dengan Nomor : ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 56 Halaman 56 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R Of Agriculture Fisheries And Forestry, In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Australian Quarantine and ng Inspection Service. Dengan data sebagai berikut : -------------------------------• Name And Address of Exporter : International Livestock Export PTY gu LTD 4th Floor, 72 Kings Park Road West Perth WA 6005 Australia ; • Description of Animals ; ub lik ah A ----- am -------------------------------------------------------------a. Number : 2797 ; --------------------------------------------------------- b. Kind (species) : Cattle ; ep Berdasarkan surat Permohonan Periksaan Karantina Hewan (KH-1) A gu ng 8. : Breeder ; ---------------------------------------------------- R c. Class In do ne si ah k -------------------------------------------------------- Nomor : 29/GGL/TB/VII/2012, maka dikeluarkan surat penugasan untuk melakukan pemeriksaan/tindakan karantina terhadap : -------------------------• Dokumen Karantina ; -----------------------------------------------------------------Angkut ; ----------------------------------------------------------------------------Hewan ub m • ; 9. ep ----------------------------------------------------------------------------------- ah ka Alat lik ah • Petugas Karantina berdasarkan Undang-undang No. 16 Tahun 1992 pasal on ng M tindakan pemeriksaan guna mengetahui kelengkapan dan kebenaran isi es R 11 ayat 1 jo. Pasal 9 Peraturan Pemerintah 82 Tahun 2000 melakukan In d A gu Halaman 57 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 58 R dokumen. Selain dokumen Certificate of Health to Accompany Animal or ng Animal Reproductive Material untuk pemasukan Sapi Bibit dipersyaratkan dokumen yang lain yaitu : ---------------------------------------------------------------- gu a. Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi Potong Ke A Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia, yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Peternakan atas nama Menteri Pertanian ; -------------- ub lik ah b. Persetujuan Impor Hewan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal am Perdagangan Luar Negeri atas nama Menteri Perdagangan RI ; --------c. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19 Tahun 2012 ; ----------------------- ah k ep 10. Tindakan Karantina berupa Pemeriksaan sebagaimana dimaksud angka 9 dan Keputusan Menteri Pertanian In do ne si 140/3/2012 R didasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT. Nomor 1670/Kpts/ A gu ng PD.410/5/2012 dimana untuk pemasukan sapi bibit harus memenuhi persyaratan mutu dan dilengkapi sertifikat bibit/pedigree secara individual ; 11. Dari hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen ternyata sapi tersebut tidak dilengkapi dengan pedigree secara individual sehingga lik ub 000126 pada tanggal 10 Agustus 2012 ; --------------------------------------------- 12. Berdasarkan nota dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012 dari Direktur ka ep Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan kepada Menteri Pertanian Republik Indonesia perihal Hasil Pengawasan sapi yang diimpor oleh R In d A gu 58 on ng PT. Austasia Stockfeed, PT. Great Giant Livestock dan PT. Tanjung es m ah diterbitkan Berita Acara Penahanan (KH-8.a) Nomor 0003201201 11 I ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 58 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Unggul Mandiri (TUM) pada tanggal 13 Agustus 2012 dinyatakan bahwa ng kesimpulan dari hasil pemeriksaan tidak masuk dalam klasifikasi bibit karena tidak ada surat keterangan/sertifikat klasifikasi bibit dan pedigree gu secara individual ; -------------------------------------------------------------------------- A 13. Oleh karena isi dokumen tidak benar (dalam dokumen dinyatakan sapi bibit sedangkan hasil pengawasan dinyatakan bukan sapi bibit), maka ub lik ah petugas karantina melakukan tindakan penolakan ; ------------------------------ am 14. Bahwa sesuai gugatan Penggugat pada halaman 4 sampai dengan halaman 5 yang menyatakan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36/ ah k ep Permentan/OT.140/8/2006 tentang Sistem Perbibitan Ternak Nasional, seolah-olah Penggugat mengkategorikan bibit dalam beberapa kelompok. In do ne si R Dalil Penggugat tersebut tidaklah tepat, karena Peraturan Menteri A gu ng Pertanian tersebut hanya mengatur mengenai sistem perbibitan ternak yang tidak mengatur mengenai Syarat dan tatacara pemasukan dan pengeluaran benih dan bibit ternak serta perizinanannya. Pengaturan perizinan tersebut telah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor tentang Rekomendasi Persetujuan lik Pemasukan dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit Ternak ke Dalam dan ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia, dan mengenai persyaratan mutu bibit atau benih diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/ ub m ah 51/Permentan/OT.140/9/2011 ep ka Permentan/OT.140/3/ 2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, ah dan Sumber Daya Genetik Hewan. Bahwa Peraturan Menteri Pertanian on ng M Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 sebagai pelaksanaan dari Undang- es R Nomor 51/Permentan/OT.140/9/2011 dan Peraturan Menteri Pertanian In d A gu Halaman 59 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 60 R Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan ng Hewan ; ------------------------------------------------------------------------ 15. Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 5 sampai dengan halaman 6 gu pada butir kedua dan ketiga menyatakan Peraturan Menteri Pertanian A Nomor 40/Permentan/PD.400/3/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) seolah-olah membenarkan ub lik ah pemasukkan sapi betina bunting atau siap bunting berasal dari sapi impor. am Dalil penggugat tersebut tidak benar, karena Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/Permentan/PD.400/3/2012 dimaksudkan sebagai dasar dalam ah k ep pelaksanaan program kredit usaha pembibitan sapi dan tidak mengatur persyaratan pemasukkan sapi bibit ; -------------------------------------------------- kelima dan keenam yang In do ne si keempat, menyatakan A gu ng butir R 16. Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 6 sampai dengan halaman 7 kronologi pemasukan bibit ternak sapi potong oleh Penggugat. Bahwa dalil Penggugat terkait dengan sapi-sapi ex-impor miliknya dilengkapi dengan sertifikat pedigree sebagai sertifikat klasifikasi bibit adalah tidak benar. Sertifikat klasifikasi bibit tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri lik Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan, dan Keputusan ub Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012 ; ---------------------------- ep 17. Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 8 butir kedelapan menyatakan “Nota Dinas Tergugat I Nomor 13055/PO.410/F/08/2012 tanggal 13 2012 Surat prinsip Keputusan acontrario Menteri actus tidak Perdagangan Nomor In d A gu 60 dapat on ng membatalkan berdasarkan es Agustus R ka m ah Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 60 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal R 04.PI-54.12.0068 3 Juli 2012 In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id karena secara hirarkis ng kedudukannya lebih rendah sehingga tidak dapat menjadi dasar penolakan sapi bibit impor Penggugat”. Dalil Penggugat tersebut tidak benar, karena gu Nota Dinas Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan kepada Perdagangan tersebut di atas. Yang ada hubungan dengan Keputusan Menteri Perdagangan tentang izin impor sapi bibit adalah rekomendasi ub lik ah A Menteri Pertanian tidak ada hubungan dengan Keputusan Menteri Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/ 5/2012 tanggal 7 Mei 2012 ; am ----------- ah k ep Rekomendasi dan Keputusan ini dikeluarkan sebagai dasar bagi Penggugat untuk memasukkan bibit ternak sapi potong dari luar negeri ke In do ne si R dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Kenyataannya Penggugat tidak A gu ng memasukkan bibit ternak sapi potong, melainkan sapi betina produktif atau bukan bibit ternak sapi potong. Pada dasarnya Nota Dinas Nomor 13055/ PO.410/F/08/2012 tanggal 13 Agustus 2012 sebagai laporan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Tim Pengawas Bibit yang menyatakan bahwa pemasukkan sapi Penggugat tidak sesuai dengan persyaratan lik ah dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik ub ep 5/2012 ; --------------------------------------------------------------------------------------18. Bahwa dalam gugatan Penggugat pada halaman 9 butir kesepuluH yang ah ka m Hewan dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/ on ng M kesewenang-wenangan para Tergugat. Dalil Penggugat tidak benar, es R menyatakan penerbitan Berita Acara Penolakan merupakan tindakan In d A gu Halaman 61 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 62 R karena Penggugat seharusnya telah mengetahui dan wajib memenuhi ng persyaratan pemasukkan sapi bibit sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang gu Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan A dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/ 5/2012 ; ------ 19. Bahwa berita acara penolakan yang dibuat oleh Tergugat IV dan ub lik ah perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III am bukan merupakan tindakan kesewenang-wenangan (willekeur). Berita Acara Penolakan dikeluarkan sebagai akibat dari tidak dipenuhinya Menteri ep ah k persyaratan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Peraturan Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang In do ne si R Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan A gu ng dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012 tentang Pemberian Rekomendasi Persetujuan Pemasukkan Bibit Ternak Sapi Potong Kedalam Wilayah Negara Republik Indonesia Kepada PT. Great Giant Livestock yang ditetapkan tanggal 7 Mei 2012. Dengan demikian tindakan Tergugat IV mengeluarkan berita acara a quo sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan lik ah tepat bidang perkarantinaan dan Peternakan dan Kesehatan Hewan serta tidak dengan asas-asas umum pemerintahan ub m bertentangan yang baik ka sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 ep tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bebas dari Korupsi, Kolusi dan R In d A gu 62 on ng termasuk asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, es Nepotisme yang meliputi beberapa asas dalam penyelenggaraan negara ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 62 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas ng akuntabilitas ; -------------------------------------------------------------------------------- gu DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN OBYEK SENGKETA 1. Bahwa melalui permohonan penundaan pelaksanaan obyek sengketa A yang diajukan oleh Penggugat dalam gugatannya, telah mendapatkan penetapan oleh Majelis Hakim Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 200/ ub lik ah G/2012/PTUN.JKT tanggal 23 Nopember 2012, yang Tergugat terima am pada tanggal 23 Nopember 2012 Jam 21.30 WIB melalui petugas PTUN Jakarta, yang amar penetapannya menyatakan sebagai berikut : ------------- ah k ep 1) Mengabulkan Permohonan Penundaan dari Penggugat ; ------------------- In do ne si R 2) Memerintahkan Para Tergugat untuk menunda pelaksanaan dan tindak lanjut Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir A gu ng KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tertanggal 24 Agustus 2012, sampai dengan putusan sengketa a quo berkekuatan hukum tetap, kecuali ada penetapan lain dikemudian ---------------------------------- hari ; lik ah 3) Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta untuk menyampaikan salinan Penetapan ini kepada Para ub m Tergugat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya ; ---------------------- permohonan dapat dilaksanakan sesuai Pasal 67 ayat (2) Jo. ayat (4) on ng es Bahwa Tergugat keberatan atas pelaksanaan penetapan a quo mengingat R 2. ep putusan akhir perkara ini ; ----------------------------------------------------------- M In d A gu Halaman 63 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka 4) Menyatakan biaya perkara yang timbul akan diperhitungkan pada Halaman 63 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 64 R huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana ng diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang menyatakan permohonan penundaan gu dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak Tata Usaha Negara tetap dilaksanakan; dan tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam rangka pembangunan mengharuskan ub lik ah A yang mengakibatkan kepentingan Penggugat dirugikan jika keputusan am dilaksanakannya keputusan tersebut ; -----------------------------------------------3. Bahwa Tergugat tetap keberatan pada pelaksanaan penetapan a quo ah k ep dengan mempertimbangkan sebagai berikut : -------------------------------------a. Tidak terdapat keadaan yang sangat mendesak karena sapi milik In do ne si R Penggugat keberadaannya dikandang milik Penggugat (instalasi A gu ng karantina hewan sementara) dalam kondisi yang tidak bertentangan dengan kesejahteraan hewan (animal welfare) ; ------------------------------ b. Sapi milik Penggugat tidak memiliki relevansi dengan kepentingan umum karena semata-mata hanya merupakan kepentingan Penggugat sendiri dalam rangka bisnis semata ; --------------------------------------------- lik ah c. Penerbitan Berita Acara penolakan a quo sudah tepat oleh karena ub m apabila ditunda pelaksanaannya maka negara kehilangan hak ka keuangan negara sebesar 5 % dari harga sapi impor milik Penggugat ep sebagaimana Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang ah In d A gu 64 on ng es R Perbendaharaan Negara ; ----------------------------------------------------------- ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 64 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R d. Justru permohonan penetapan penundaan pelaksanaan berita acara ng penolakan semata-mata hanya untuk menghindari batas waktu sapi- sapi dimaksud menjadi barang milik negara sesuai dengan peraturan gu perundangan-undangan di bidang kepabeanan ; ------------------------------ A 4. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam angka 3 penetapan penundaan pelaksanaan berita acara penolakan sesuai dengan ub lik ah persyaratan yang diatur dalam Pasal 67 ayat (2) Jo. ayat (4) huruf a dan am huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan ah k ep Tata Usaha Negara tidak terpenuhi. Oleh karena itu mohon kiranya kepada yang terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan memutuskan In do ne si R perkara a quo untuk menangguhkan penundaan pelaksanaan obyek A gu ng sengketa sebagaimana dalam penetapan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT tanggal 23 Nopember 2012, hingga putusan mendapatkan kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; ------------------------------------------------- Berdasarkan uraian tersebut di atas, mohon perkenan Yang Terhormat Majelis I. lik berikut : DALAM EKSEPSI : ub m ah Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo untuk menyatakan sebagai ep ka 1. Menerima eksepsi Tergugat III ; ---------------------------------------------------- R ah 2. Menolak atau tidak menerima gugatan Penggugat seluruhnya (N.O/ es on ng M Niet Ontvankelijke Verklaard) ; ---------------------------------------------- In d A gu Halaman 65 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65 DALAM POKOK PERKARA R II. In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng 1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya ; -------------------------------------- gu 2. Menyatakan Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir 2012 tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan asas-asas umum pemerintahan yang baik ; ------------------------------------ 3. Menyatakan ub lik ah A KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tertanggal 24 Agustus sebagai hukum bahwa Berita Acara Penolakan am (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1. 000125, tertanggal 24 Agustus 2012 adalah sah dan mempunyai ah k ep kekuatan hukum mengikat ; --------------------------------------------------------- PERMOHONAN PENUNDAAN In do ne si DALAM PELAKSANAAN A gu ng III. R 4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat ; --------------------------- SENGKETA OBYEK 1. Menolak permohonan penundaan pelaksanaan obyek sengketa ; ------- 2. Menangguhkan pelaksanaan penetapan Nomor 200/G/2012/PTUN. lik ah JKT tanggal 23 Nopember 2012 hingga mendapatkan putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; --------------- Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, ep ka Refusal), ub m 3. Menyatakan sebagai hukum Berita Acara Penolakan (Declaration of tertanggal 24 Agustus 2012 tetap diberlakukan sampai mendapatkan R In d A gu 66 on ng gewijsde) ; ------------------------------------------------------------------------------- es putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 66 Halaman 66 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Bila Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta ng yang memeriksa dan mengadili perkara a quo berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ; ---------------------------------------------------- gu Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut diatas, pihak A Tergugat IV telah mengajukan jawaban dengan suratnya tertanggal 29 ah DALAM EKSEPSI am 1. Gugatan Kabur (Obscure Libel) ub lik Nopember 2012 sebagai berikut : ------------------------------------------------------------- a. Berdasarkan Pasal 1 Angka 6 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 ah k ep tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi “Seorang R Tergugat adalah Badan atau Pejabat tata usaha negara yang In do ne si mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya A gu ng atau yang dilimpahkan kepadanya, yang digugat oleh orang atau badan hukum perdata” ; -------------------------------------------------------------- b. Bahwa pihak yang ditarik Penggugat sebagai Tergugat I, Tergugat II, lik merupakan pejabat yang mengeluarkan berita acara penolakan a quo yang notabene tidak satupun mengeluarkan Keputusan Tata Usaha ub m ah Tergugat III adalah tidak tepat karena Para Tergugat tersebut bukan ah ep ka Negara ; ---------------------------------------------------------------------------------- on ng M kabur karena obyek yang disengketakan dalam perkara ini adalah es R c. Bahwa Objek yang diperkarakan oleh Penggugat tidak jelas ataupun In d A gu Halaman 67 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 68 R Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal) Formulir KH-8.b, ng Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 yang diterbitkan oleh Tergugat IV. Di sisi lain Penggugat juga mempermasalahkan obyek perkara berupa gu nota dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012 tanggal 13 Agustus 2012 Tergugat III juga tidak menerbitkan keputusan tata usaha Negara dalam bentuk apapun terkait dengan gugatan a quo. Dengan demikian ub lik ah A yang diterbitkan oleh Tergugat I. Di samping itu Tergugat II dan terkesan semakin membingungkan yang mana yang sebenarnya obyek am perkara yang digugat oleh Penggugat, karena Penggugat tidak 2. ep ah k memahami obyek yang diperkarakan ; ------------------------------------------Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tidak Berwenang Memeriksa, In do ne si R Mengadili dan Memutuskan Perkara a quo. A gu ng Berdasarkan Pasal 54 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara Gugatan penggugat dengan obyek sengketa Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal) lik ah Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125 diterbitkan pada tanggal 24 Agustus 2012 yang ditandatangani oleh Tergugat IV ub m berdomisili di Jl. Jawa No.3 Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, ka sehingga Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak berwenang ep mengadili dan memutuskan perkara a quo dan sengketa Tata Usaha Negara ini harus di ajukan pada Pengadilan yang berwenang yang In d A gu 68 on ng es R ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 68 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia hukumnya tempat kedudukan ng ------------------ meliputi R daerah In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Tergugat ; Berdasarkan hal tersebut dalam eksepsi diatas Tergugat memohon kepada gu Yang terhormat Majelis Hakim PTUN Jakarta agar menyatakan tidak menerima A gugatan Penggugat (N.O/Niet Ontvankelijke Verklaard) ; ------------------------------ 1. ub lik ah DALAM POKOK PERKARA Bahwa hal-hal yang telah Tergugat sampaikan pada bagian eksepsi diatas am mohon dimasukkan pula dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pokok perkara ini ; -------------------------------------------------------------------------Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil gugatan Penggugat kecuali diakui ep ah k 2. A gu ng In do ne si R secara tegas oleh Tergugat dalam jawaban ; --------------------------------------- 3. Bahwa Tergugat II, Tergugat III, dan Tergugat IV mempunyai kepentingan yang sama dalam perkara a quo dalam rangka melaksanakan Undang- Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan ; ---------------------------------------------------------------------------------- lik Bahwa sesuai Pasal 10 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan telah dinyatakan bahwa Petugas Karantina melakukan tindakan karantina berupa (a) Pemeriksaan; ub m ah 4. ka (b) Pengasingan; (c) Pengamatan; (d) Perlakuan; (e) Penahanan; ep (f) Penolakan; (g) Pemusnahan; (h) Pembebasan Tergugat dalam es on ng M R ah jawaban ; ------------------------------------------------------------------------------------- In d A gu Halaman 69 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69 Bahwa penerbitan obyek sengketa berita acara penolakan Formulir KH-8.b R 5. In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tanggal 24 Agustus 2012, merupakan suatu pernyataan yang dibuat oleh Petugas Karantina (Tergugat IV) dalam gu rangka melaksanakan Tindakan Karantina Hewan sesuai dengan Undang- Tumbuhan dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2000 tentang Karantina Hewan. Berita acara penolakan a quo diterbitkan karena ub lik ah A undang Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan dokumen dengan demikian Petugas Karantina (Tergugat IV) telah tepat terdapat perbedaan antara yang tersebut dalam dokumen persyaratan am pemasukan dengan fisik barang (bibit ternak). Dalam ah k ep persyaratan pemasukan dengan fisik barang (bibit ternak sapi potong) In do ne si R melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan Peraturan Perundang- A gu ng undangan sebagaimana tersebut diatas ; -------------------------------------------6. Bahwa PT. Great Giant Livestock mengajukan Permohonan Pemeriksaan Karantina Hewan (KH1) kepada Kepala/Dokter Hewan Kepala Balai Karantina Pertanian Kls I Bandar Lampung pada tanggal 1 Agutus 2012 : Sapi ; ------------------------------------------------------------- b. Jumlah : 2.797 Ekor ; ----------------------------------------------------- c. Alat Angkut : MV. Barkly Pearl ; --------------------------------------------- d. Negara Asal : Australia ; ------------------------------------------------------- ub lik a. Jenis Hewan In d A gu 70 on ng es R ep ka m ah dengan data sebagai berikut : ----------------------------------------------------------- ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 70 Halaman 70 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Pemasukan sapi tersebut dilengkapi dengan Certificate of Health to R 7. In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng Accompany Animal or Animal Reproductive Material dengan Nomor : NTWA 302 yang diterbitkan pada tanggal 30 Juli 2012 oleh Departement gu Of Agriculture Fisheries And Forestry, Australian Quarantine and A Inspection Service. Dengan data sebagai berikut : -------------------------------• Name And Address of Exporter : International Livestock Export PTY am ----• Description of ub lik ah LTD 4th Floor, 72 Kings Park Road West Perth WA 6005 Australia ; Animals ; ep ah k ------------------------------------------------------------- : 2797 ; ---------------------------------------------------------- In do ne si R a. Number A gu ng b. Kind (species) : Cattle ; --------------------------------------------------------- c. Class lik Berdasarkan surat Permohonan Periksaan Karantina Hewan (KH-1) Nomor : 29/GGL/TB/VII/2012, maka dikeluarkan surat penugasan untuk melakukan pemeriksaan/tindakan karantina terhadap : -------------------------- ka • ub m ah 8. : Breeder ; ------------------------------------------------------ Dokumen Karantina ; Alat Angkut ; R ah • ep ------------------------------------------------------------------ es on ng M ----------------------------------------------------------------------------- In d A gu Halaman 71 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71 Hewan ; R • In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id 9. ng ----------------------------------------------------------------------------------- Petugas Karantina berdasarkan Undang-undang No. 16 Tahun 1992 pasal gu 11 ayat 1 jo. Pasal 9 Peraturan Pemerintah 82 Tahun 2000 melakukan A tindakan pemeriksaan guna mengetahui kelengkapan dan kebenaran isi dokumen. Selain dokumen Certificate of Health to Accompany Animal or ub lik ah Animal Reproductive Material untuk pemasukan Sapi Bibit dipersyaratkan am dokumen yang lain yaitu : ---------------------------------------------------------------- ah k ep a. Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi Potong Ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia, yang diterbitkan oleh In do ne si R Direktur Jenderal Peternakan atas nama Menteri Pertanian ; -------------- A gu ng b. Persetujuan Impor Hewan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri atas nama Menteri Perdagangan RI ; --------- c. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19 Tahun 2012 ; ----------------------- lik ah 10. Tindakan Karantina berupa Pemeriksaan sebagaimana dimaksud angka 9 didasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT. ub m 140/3/2012 dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/ ep ka 2012 dimana untuk pemasukan sapi bibit harus memenuhi persyaratan mutu dan dilengkapi sertifikat bibit/pedigree secara individual ; ---------------- In d A gu 72 on ng es R ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 72 Halaman 72 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 11. Dari hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen ternyata sapi ng tersebut tidak dilengkapi dengan pedigree secara individual sehingga diterbitkan Berita Acara Penahanan (KH-8.a) Nomor 0003201201 11 I gu 000126 pada tanggal 10 Agustus 2012 ; --------------------------------------------- A 12. Berdasarkan nota dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012 dari Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan kepada Menteri Pertanian ub lik ah Republik Indonesia perihal Hasil Pengawasan sapi yang diimpor oleh am PT. Austasia Stockfeed, PT. Great Giant Livestock dan PT. Tanjung Unggul Mandiri (TUM) pada tanggal 13 Agustus 2012 dinyatakan bahwa ah k ep kesimpulan dari hasil pemeriksaan tidak masuk dalam klasifikasi bibit karena tidak ada surat keterangan/sertifikat klasifikasi bibit dan pedigree In do ne si R secara individual ; -------------------------------------------------------------------------- A gu ng 13. Oleh karena isi dokumen tidak benar (dalam dokumen dinyatakan sapi bibit sedangkan hasil pengawasan dinyatakan bukan sapi bibit), maka petugas karantina melakukan tindakan penolakan ; ------------------------------ 14. Bahwa sesuai gugatan Penggugat pada halaman 4 sampai dengan lik Permentan/OT.140/8/2006 tentang Sistem Perbibitan Ternak Nasional, seolah-olah Penggugat mengkategorikan bibit dalam beberapa kelompok. ub m ah halaman 5 yang menyatakan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36/ Dalil Penggugat tersebut tidaklah tepat, karena Peraturan Menteri ep ka Pertanian tersebut hanya mengatur mengenai sistem perbibitan ternak ah yang tidak mengatur mengenai Syarat dan tatacara pemasukan dan on ng M perizinan tersebut telah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor es R pengeluaran benih dan bibit ternak serta perizinanannya. Pengaturan In d A gu Halaman 73 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 74 R 51/Permentan/OT.140/9/2011 Rekomendasi Persetujuan ng Pemasukan dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit Ternak ke Dalam dan ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia, dan mengenai persyaratan gu mutu bibit atau benih diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/ dan Sumber Daya Genetik Hewan. Bahwa Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/OT.140/9/2011 dan Peraturan Menteri Pertanian ub lik ah A Permentan/OT.140/3/ 2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 sebagai pelaksanaan dari Undang- am Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan ah k ep Hewan ; -----------------------------------------------------------------------15. Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 5 sampai dengan halaman 6 In do ne si R pada butir kedua dan ketiga menyatakan Peraturan Menteri Pertanian A gu ng Nomor 40/Permentan/PD.400/3/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) seolah-olah membenarkan pemasukkan sapi betina bunting atau siap bunting berasal dari sapi impor. Dalil penggugat tersebut tidak benar, karena Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/Permentan/PD.400/3/2012 dimaksudkan sebagai dasar dalam lik ub persyaratan pemasukkan sapi bibit ; -------------------------------------------------- 16. Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 6 sampai dengan halaman 7 butir keempat, kelima ep ka m ah pelaksanaan program kredit usaha pembibitan sapi dan tidak mengatur ah dan keenam yang menyatakan kronologi In d A gu 74 on ng Penggugat terkait dengan sapi-sapi ex-impor miliknya dilengkapi dengan es R pemasukan bibit ternak sapi potong oleh Penggugat. Bahwa dalil ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M tentang In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 74 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R sertifikat pedigree sebagai sertifikat klasifikasi bibit adalah tidak benar. ng Sertifikat klasifikasi bibit tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu A gu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan, dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012 ; ---------------------------- ub lik ah 17. Bahwa gugatan Penggugat pada halaman 8 butir kedelapan menyatakan Agustus 2012 ah k membatalkan berdasarkan Surat 04.PI-54.12.0068 prinsip Keputusan ep am “Nota Dinas Tergugat I Nomor 13055/PO.410/F/08/2012 tanggal 13 tanggal 3 Juli acontrario Menteri 2012 actus tidak Perdagangan karena secara dapat Nomor hirarkis In do ne si R kedudukannya lebih rendah sehingga tidak dapat menjadi dasar penolakan A gu ng sapi bibit impor Penggugat”. Dalil Penggugat tersebut tidak benar, karena Nota Dinas Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan kepada Menteri Pertanian tidak ada hubungan dengan Keputusan Menteri Perdagangan tersebut di atas. Yang ada hubungan dengan Keputusan lik Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/ 5/2012 tanggal 7 Mei 2012 ; ----------- ub m ah Menteri Perdagangan tentang izin impor sapi bibit adalah rekomendasi Rekomendasi dan Keputusan ini dikeluarkan sebagai dasar bagi ep ka Penggugat untuk memasukkan bibit ternak sapi potong dari luar negeri ke ah dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Kenyataannya Penggugat tidak on ng M bukan bibit ternak sapi potong. Pada dasarnya Nota Dinas Nomor 13055/ es R memasukkan bibit ternak sapi potong, melainkan sapi betina produktif atau In d A gu Halaman 75 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 76 R PO.410/F/08/2012 tanggal 13 Agustus 2012 sebagai laporan hasil ng pengawasan yang dilakukan oleh Tim Pengawas Bibit yang menyatakan bahwa pemasukkan sapi Penggugat tidak sesuai dengan persyaratan gu dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 Hewan dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/ 5/2012 ; --------------------------------------------------------------------------------------- ub lik ah A tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik am 18. Bahwa dalam gugatan Penggugat pada halaman 9 butir k esepuluh yang menyatakan penerbitan Berita Acara Penolakan merupakan tindakan ah k ep kesewenang-wenangan para Tergugat. Dalil Penggugat tidak benar, karena Penggugat seharusnya telah mengetahui dan wajib memenuhi Nomor In do ne si Pertanian 19/Permentan/OT.140/3/2012 A gu ng Menteri R persyaratan pemasukkan sapi bibit sebagaimana diatur dalam Peraturan tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012 ; ------- 19. Bahwa berita acara penolakan yang dibuat oleh Tergugat IV dan perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III lik ah bukan merupakan tindakan kesewenang-wenangan (willekeur). Berita ub m Acara Penolakan dikeluarkan sebagai akibat dari tidak dipenuhinya persyaratan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Peraturan Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 tentang ep ka Menteri Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan ah In d A gu 76 on ng tentang Pemberian Rekomendasi Persetujuan Pemasukkan Bibit Ternak es R dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/5/2012 ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 76 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Sapi Potong Kedalam Wilayah Negara Republik Indonesia Kepada ng PT. Great Giant Livestock yang ditetapkan tanggal 7 Mei 2012. Dengan demikian tindakan Tergugat IV mengeluarkan berita acara a quo sudah sesuai gu tepat dengan peraturan perundang-undangan bidang bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 ub lik ah A perkarantinaan dan Peternakan dan Kesehatan Hewan serta tidak tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bebas dari Korupsi, Kolusi dan am Nepotisme yang meliputi beberapa asas dalam penyelenggaraan negara ep termasuk asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, ah k asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas In do ne si R akuntabilitas ; -------------------------------------------------------------------------------- A gu ng DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN OBYEK SENGKETA 1. Bahwa melalui permohonan penundaan pelaksanaan obyek sengketa yang diajukan oleh Penggugat dalam gugatannya, telah mendapatkan penetapan oleh Majelis Hakim Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 200/ lik pada tanggal 23 Nopember 2012 Jam 21.30 WIB melalui petugas PTUN Jakarta, yang amar penetapannya menyatakan sebagai berikut : ------------- ub m ah G/2012/PTUN.JKT tanggal 23 Nopember 2012, yang Tergugat terima ka 1) Mengabulkan Permohonan Penundaan dari Penggugat ; ------------------- ep 2) Memerintahkan Para Tergugat untuk menunda pelaksanaan dan tindak ah lanjut Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir es on ng M R KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tertanggal 24 Agustus In d A gu Halaman 77 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 78 kecuali ada penetapan lain dikemudian ng tetap, R 2012, sampai dengan putusan sengketa a quo berkekuatan hukum ---------------------------------- hari ; gu 3) Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara A Jakarta untuk menyampaikan salinan Penetapan ini kepada Para Tergugat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya ; ---------------------- ub lik ah 4) Menyatakan biaya perkara yang timbul akan diperhitungkan pada am putusan akhir perkara ini ; ----------------------------------------------------------2. Bahwa Tergugat keberatan atas pelaksanaan penetapan a quo mengingat ah k ep permohonan dapat dilaksanakan sesuai Pasal 67 ayat (2) Jo. ayat (4) R huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana In do ne si diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang A gu ng Peradilan Tata Usaha Negara, yang menyatakan permohonan penundaan dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan Penggugat dirugikan jika keputusan Tata Usaha Negara tetap dilaksanakan; dan tidak dapat dikabulkan 3. lik dilaksanakannya keputusan tersebut ; -----------------------------------------------Bahwa Tergugat tetap keberatan pada pelaksanaan penetapan a quo ub m ah apabila kepentingan umum dalam rangka pembangunan mengharuskan ka dengan mempertimbangkan sebagai berikut : -------------------------------------- ep a. Tidak terdapat keadaan yang sangat mendesak karena sapi milik Penggugat keberadaannya dikandang milik Penggugat (instalasi In d A gu 78 on ng es R ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 78 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R karantina hewan sementara) dalam kondisi yang tidak bertentangan ng dengan kesejahteraan hewan (animal welfare) ; ------------------------------ b. Sapi milik Penggugat tidak memiliki relevansi dengan kepentingan gu umum karena semata-mata hanya merupakan kepentingan Penggugat A sendiri dalam rangka bisnis semata ; --------------------------------------------- c. Penerbitan Berita Acara penolakan a quo sudah tepat oleh karena ub lik ah apabila ditunda pelaksanaannya maka negara kehilangan hak am keuangan negara sebesar 5 % dari harga sapi impor milik Penggugat sebagaimana Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang ah k ep Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang In do ne si R Perbendaharaan Negara ; ----------------------------------------------------------- A gu ng d. Justru permohonan penetapan penundaan pelaksanaan berita acara penolakan semata-mata hanya untuk menghindari batas waktu sapi- sapi dimaksud menjadi barang milik negara sesuai dengan peraturan perundangan-undangan di bidang kepabeanan ; ------------------------------ lik Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam angka 3 penetapan penundaan pelaksanaan berita acara penolakan sesuai dengan ub m ah 4. ka persyaratan yang diatur dalam Pasal 67 ayat (2) Jo. ayat (4) huruf a dan ep huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana diubah on ng M Tata Usaha Negara tidak terpenuhi. Oleh karena itu mohon kiranya es R ah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan In d A gu Halaman 79 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 80 R kepada yang terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan memutuskan ng perkara a quo untuk menangguhkan penundaan pelaksanaan obyek sengketa sebagaimana dalam penetapan Nomor 197/G/2012/PTUN-JKT gu tanggal 23 Nopember 2012, hingga putusan mendapatkan kekuatan A hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; ------------------------------------------------- Berdasarkan uraian tersebut di atas, mohon perkenan Yang Terhormat Majelis ub lik ah Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo untuk menyatakan sebagai am berikut : ----------------------------------------------------------------------------------I. DALAM EKSEPSI : ah k ep 1. Menerima eksepsi Tergugat IV ; --------------------------------------------------- In do ne si R 2. Menolak atau tidak menerima gugatan Penggugat seluruhnya (N.O/ A gu ng Niet Ontvankelijke Verklaard) ; ---------------------------------------------II. DALAM POKOK PERKARA 1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya ; -------------------------------------- 2. Menyatakan Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tertanggal 24 Agustus lik ah 2012 tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan 3. Menyatakan sebagai hukum ub m asas-asas umum pemerintahan yang baik ; -----------------------------------bahwa Berita Acara Penolakan ep ka (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1. 000125, tertanggal 24 Agustus 2012 adalah sah dan mempunyai ah In d A gu 80 on ng es R kekuatan hukum mengikat ; --------------------------------------------------------- ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 80 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R 4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat ; --------------------------DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN ng III. PELAKSANAAN gu SENGKETA OBYEK 2. Menangguhkan pelaksanaan penetapan Nomor 200/G/2012/PTUN. JKT tanggal 23 Nopember 2012 hingga mendapatkan putusan yang ub lik ah A 1. Menolak permohonan penundaan pelaksanaan obyek sengketa ; ------- mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; --------------- am 3. Menyatakan sebagai hukum Berita Acara Penolakan (Declaration of Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, ep Refusal), ah k tertanggal 24 Agustus 2012 tetap diberlakukan sampai mendapatkan In do ne si R putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van A gu ng gewijsde) ; ------------------------------------------------------------------------------- Bila Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa dan mengadili perkara a quo berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ; ---------------------------------------------------- lik Tergugat III dan Tergugat IV tersebut telah mengajukan Replik dengan suratnya tertanggal 6 Desember 2012, dan atas Replik Penggugat tersebut pihak ub Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV telah mengajukan Duplik dengan suratnya masing-masing tertanggal 20 Desember 2012 ; ------------------Menimbang, bahwa ep ka m ah Menimbang, bahwa Penggugat atas Jawaban Tergugat I, Tergugat II, untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya on ng surat yang diberi tanda P-1 sampai dengan P-11, telah dimeteraikan dengan es R Penggugat dipersidangan telah mengajukan alat bukti berupa fotokopi surat- In d A gu Halaman 81 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 81 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 82 R cukup, dan telah dicocokkan dengan bukti asli/fotokopinya, sehingga dapat Bukti P – 1 : Akta Pendirian No 39 tanggal 6 Maret 1990 dibuat dihadapan gu 1. ng dijadikan sebagai alat bukti yang sah sebagai berikut : --------------------------------- Sutjipto. SH., Notaris di Jakarta, dan A Pengesahan dari Menteri kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-26279.AH.01.02 ub lik ah Tahun 2009 tanggal 5 Juli 2009, (fotokopi sesuai dengan am aslinya) ; -----------------------------------------------------------------2. Bukti P – 2 : Surat Keterangan Domisili Perusahaan Nomor : 470/R.15/ ah k ep TB/X/2011 tanggal 6 Oktober 2011, (fotokopi sesuai Bukti P – 3 : Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor : In do ne si 3. R dengan aslinya) ; ---------------------------------------------- A gu ng AHU-41542.AH.01.02 tanggal 16 Agustus 2011 (Akta Perubahan Anggaran Dasar Terakhir), (fotokopi sesuai dengan aslinya) ; ------------------------------------------------------------------ 4. Bukti P – 4 : Obyek Sengketa, Berita Acara Penolakan (Declaration of lik ah Refusal), formulir KH-8.b, Nomor : 2012.1.011.01. 8B.1. ub dengan aslinya) ; ------------------------------------------------------5. Bukti P – 5 : Persetujuan Impor Hewan dari Menteri Perdagangan ep ka m 000125 bertanggal 24 Agustus 2012, (fotokopi sesuai No. 04.PI-54.12.0053 tanggal 10 Mei 2012 sebanyak 5000 In d A gu 82 on ng es R ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 82 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Bukti P – 6 : Certificat of Health Australian Governement No. 36/DIR- GGL/TB/IV/2012, tanggal 26 April 2012, (fotokopi dari A gu 6. ng R ekor sapi bibit potong, (foto kopi sesuai dengan aslinya) ; -- Bukti P – 7 : Nota Dinas Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan ub lik ah 7. fotokopi) ; ----------------------------------------------------------------- Hewan, Kementerian Petanian Nomor : 15055/PD.410/F/ ah k 8. Bukti P – 8 ep am 08/2012 tanggal 13 Agustus 2012, (fotokopi dari foto kopi) ; : Sertifikat asal usul (pedigree) untuk keseluruhan jumlah beserta lampirannya, (fotokopi sesuai dengan In do ne si R sapi, A gu ng aslinya) ; -----------------------------------------------------------------9. Bukti P – 9 : Sertifikat Pedigree Umum, (foto kopi dari foto kopi) ; --------- 10. Bukti P – 10 : Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 3374/Kpts/PD.410/ 7/2011 tertanggal 19 Juli 2011, tentang Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi dari Luar Wilayah Negara lik ub 11. Bukti P – 11 : Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 4107/Kpts/ PD.420/ ka ep 9/201, tertanggal 29 September 2011, tentang Pemberian R ah Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi on ng M Potong ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia es m ah Republik Indonesia, (fotokopi sesuai dengan aslinya) ; ------ In d A gu Halaman 83 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 84 R kepada PT. Austasia Stockfeed, (fotokopi sesuai dengan ng aslinya) ; ------------------------------------------------------------------ gu Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil sangkalannya Tergugat dipersidangan telah mengajukan alat bukti berupa fotokopi surat- A surat yang diberi tanda T.I-1 sampai dengan T.I-37, telah dimeteraikan dengan cukup, dan telah dicocokkan dengan bukti asli/fotokopinya, sehingga am 1. Bukti T.I – 1 ub lik ah dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah sebagai berikut : ------------------------: Berita Acara penolakan (Declaration of Refusal) Formulir KH-8.b, Nomor : 2012.1.011.01.8B.1.000125 tanggal 24 ah k ep Agustus 2012 yang diterbitkan Tergugat IV (Drh. Akhir Bukti T.I – 2 : Surat Pemohonan Persetujuan Pemasukan PT. Great A gu ng 2. In do ne si R Santoso), (fotokopi dari fotokopi) ; ------------------------------- Giant Livestock Nomor : 36/Dir-GGL/TB/IV/2012 kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Up. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Bukti T.I – 3 : Surat Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan ub 3. lik April 2012, (fotokopi sesuai dengan aslinya) ; ---------------- m ah Perizinan Pertanian dari Ir. Didiek Purwanto tanggal 26 tanggal 27 April 2012 ep ka Perizinan Peternakan Nomor 3586/PD.420/A.8/4/2012 kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan hal Permohonan In d A gu 84 on ng es R ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 84 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Persetujuan Pemasukan (RPP) Sapi Bibit, (fotokopi Bukti T.I – 4 : Nota Dinas Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, gu 4. ng sesuai dengan aslinya) ; ------------------------------------------- kepada Menteri A PD.410/F/08/2012 perihal Pertanian Hasil Nomor: 13055/ Pengawasan PT. Australia Stockfeed, PT. Great Giant Livestock dan PT. ub lik ah Tanjung Unggul Mandiri (TUM) tanggal 13 Agustus 2012, Bukti T.I – 5 ah k 5. : Keputusan menteri Pertanian Nomor: 1670/Kpts/PD.410/ 5/2012 ep am (fotokopi sesuai dengan aslinya) ; ------------------------------- tanggal 7 Mei 2012 tentang Pemberian In do ne si R Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi A gu ng ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia kepada PT. Great Giant Livestock dan lampirannya Nomor 36/Dir- GGL/TB/IV/2012, 26 April 2012, yang diterbitkan oleh Direktur Perbibitan Ternak pada tanggal 07 Mei 2012, Bukti T.I – 6 : Izin Impor Menteri Perdagangan Nomor: 04.PI-54.12. lik 6. 0053 tanggal 10 Mei 2012, (fotokopi dari fotokopi) ; -------- ub Bukti T.I – 7 : Australian Chambers of Commerce Industry, (foto kopi ep 7. dari foto kopi) ; -------------------------------------------------------- es on ng M R ah ka m ah (fotokopi sesuai dengan aslinya) ; ---------------------- In d A gu Halaman 85 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85 Bukti T.I – 8 : Contoh Sertifikat Pedigree dari Australian Brahman R 8. In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng Breeders Associates Limited (Certificat of Entry The Appendix Herd Database) dan nilai pemuliaan (expected gu breeding value), (fotokopi sesuai dengan aslinya) ; --------- Bukti T.I – 9 : Berita Acara Pengawasan (untuk Ternak Ruminansia) Selasa 7 Agustus 2012, (fotokopi sesuai dengan aslinya); ub lik ah A 9. am 10. Bukti T.I – 10 : Nota Dinas Tim Pengawas Bibit Ternak kepada Direktur Perbibitan Ternak tanggal 8 Agustus 2012 hal Hasil ah k ep Pengawasan ke PT. Great Giant Livestock, (fotokopi R sesuai dengan aslinya) ; ------------------------------------------- In do ne si 11. Bukti T.I – 11 : Nota Dinas Nomor: 08006/TU.020/F2.4/08/2012 dari A gu ng Direktur Perbibitan Ternak kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan perihal Hasil Pengawasan ke PT. Great Giant Livestock tanggal 8 lik 12. Bukti T.I – 12 : Surat Nomor: 520/362/II.06/2012 tanggal 27 Maret 2012 dari Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan ub m ah Agustus 2012, (fotokopi sesuai dengan aslinya) ; ----------- ka Perizinan Terpadu Daerah Provinsi Lampung kepada ep Direktur Jendera Peternakan dan Kesehatan Hewan hal Rekomendasi izin pemasukan sapi bibit, (fotokopi dari ah In d A gu 86 on ng es R fotokopi) ; --------------------------------------------------------------- ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 86 Halaman 86 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 13. Bukti T.I – 13 : Tanda terima rekomedasi dari Pusat Perlindungan ng Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVPP) ke PT. Great Giant Livestock Tanggal 8 Mei 2012, (fotokopi gu sesuai dengan aslinya) ; ------------------------------------------- A 14. Bukti T.I – 14 : Contoh 3 Sertifikat Pedigree dari Australian Brahman Breeders’ Association Limited (Certificate of Entry Into ub lik ah The Appendix Herd Database) dan nilai pemuliaan am (expected breeding value), (fotokopi sesuai dengan aslinya) ; ---------------------------------------------------------------dari Geberal ep ah k 15. Bukti T.I – 15 : Surat Manager Australian Brahman Breeder’s Association LTD (John Croaker), (fotokopi dari In do ne si R fotokopi) ; --------------------------------------------------------------- A gu ng 16. Bukti T.I – 16 : Sertifikat Australian Brahman Breeders’ Associaton Ltd, (fotokopi dari fotokopi) ; -------------------------------------------- 17. Bukti T.I – 17 : Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36/Permentan/OT. 140/8/2006 tentang Sistem Perbibitan Ternak Nasional, lik 18. Bukti T.I – 18 : Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum ub m ah (fotokopi sesuai dengan aslinya) ; ------------------------------- es on ng M R ah ep ka Tata Naskah Dinas, (fotokopi dari fotokopi) ; ----------------- In d A gu Halaman 87 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 88 R 19. Bukti T.I – 19 : Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/Permentan/PD. ng 400/9/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Pembibitan Sapi, (fotokopi dari fotokopi) ; --------------------- gu 20. Bukti T.I – 20 : Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/Permentan/OT. A 140/7/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah Dinas Kementerian Pertanian, (fotokopi dari fotokopi) ; --- ub lik ah 21. Bukti T.I – 21 : Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur am Negara Nomor 2 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Bibit Ternak dan Angka Kreditnya, (fotokopi ah k ep dari fotokopi) ; --------------------------------------------------------- 140/9/2011 tentang Rekomendasi Persetujuan In do ne si R 22. Bukti T.I – 22 : Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/OT. A gu ng Pemasukan dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit Ternak ke Dalam dan ke Luar Wilayah RI, (fotokopi sesuai dengan aslinya) ; ------------------------------------------- 23. Bukti T.I – 23 : Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT. 140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak lik ub dengan aslinya) ; ----------------------------------------------------24. Bukti T.I – 24 : Contoh Permohonan rekomendasi pemasukan PT. Sijiro ka m ah dan Sumber Daya Genetika Hewan, (fotokopi sesuai ep Nomor 084/THP-Sijiro/XI/2011 tanggal 10 November 2011, (fotokopi dari fotokopi) ; ------------------------------------ In d A gu 88 on ng es R ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 88 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 25. Bukti T.I – 25 : Contoh Keputusan Menteri Pertanian Nomor 5022/Kpts/ tentang Pemberian ng PD.410/12/2011 Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi Ke Dalam gu Wilayah Negara Republik Indonesia kepada PT. Sijiro, A (fotokopi sesuai dengan aslinya) ; ------------------------------- ub lik ah 26. Bukti T.I – 26 : Contoh 3 Sertifikat Sapi Bibit Red Wagyu dengan am Estimated Breeding Value (EBV) dari Australian Wagyu Association, (fotokopi dari fotokopi) ; -------------------------Permohonan ah k ep 27. Bukti T.I – 27 : Contoh Rekomendasi Persetujuan In do ne si R Pemasukan untuk PT. Rejo Sari Bumi Nomor 038/RSB/ P.1/X/2011 tanggal 11 Oktober 2011, (fotokopi sesuai A gu ng dengan aslinya) ; ------------------------------------------- 28. Bukti T.I – 28 : Contoh Keputusan Menteri Pertanian Nomor 4366/Kpts/ PD.410/10/2011 tentang Pemberian Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi Ke Dalam lik ub Bumi, (fotokopi sesuai dengan aslinya) ; ---------------29. Bukti T.I – 29 : Contoh Sertifikat Sapi Bibit Jersey dengan Pedigree dari Jersey Australia (Pemasukkan/Impor awal Tahun 2012), ep ka m ah Wilayah Negara Republik Indonesia kepada PT. Rejo Sari es on ng M R ah (fotokopi dari fotokopi) ; -------------------------------------------- In d A gu Halaman 89 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 90 R 30. Bukti T.I – 30 : Contoh Rekomendasi persetujuan ng pemasukan bibit sapi perah PT. Agri Servis Sakti Nomor 002/ASS/11/2012 tanggal 26 Nopember 2012, (fotokopi gu sesuai dengan aslinya) ; ------------------------------------------- A 31. Bukti T.I – 31 : Contoh Keputusan Menteri Pertanian Nomor 6198/Kpts/ PD.410/12/2012 tentang Pemberian Rekomendasi ub lik ah Persetujuan Pemasukan Bibit Sapi Perah Ke Dalam am Wilayah Negara Republik Indonesia kepada PT. Agri Servis Sakti, (fotokopi sesuai dengan aslinya) ; ------------- ah k ep 32. Bukti T.I – 32 : Contoh Sertifikat Sapi Bibit dengan pedigree dari The In do ne si R Holstein-Friesian Association of Australia Inc, (fotokopi A gu ng dari fotokopi) ; --------------------------------------------------------- 33. Bukti T.I – 33 : Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) Tahun 2012, (fotokopi dari fotokopi) ; -------------------------------------------- 34. Bukti T.I – 34 : Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT. tentang Organisasi dan Tata Kerja Nomor 2551/TU.120/A/09/2012 tanggal 5 ub 35. Bukti T.I – 35 : Surat lik Kementerian Pertanian, (fotokopi sesuai dengan aslinya); September 2012 hal Pendampingan Kunjungan Kerja ka m ah 140/10/2010 ep Komisi IV DPR-RI ke Kabupaten Tangerang dan Propinsi Lampung, (fotokopi dari fotokopi) ; ----------------------------- In d A gu 90 on ng es R ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M Permohonan In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 90 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 36. Bukti T.I – 36 : Nota Dinas Nomor 6378/KH.050/L/9/2012 tanggal 11 ng September 2012, (fotokopi dari fotokopi) ; -------------------- Sumatera Selatan, (fotokopi dari fotokopi) ; ------------------- Menimbang, bahwa dalam sengketa ini Tergugat II dan Terugat III ub lik ah A gu 37. Bukti T.I – 37 : Foto Sapi Bibit yang berada di BPTU Sembawa, tidak mengajukan bukti tertulisnya walaupun telah diberikan kesempatan untuk am itu ; ---------------------------------------------------------------------------------------------------- Tergugat ep ah k Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil sangkalannya dipersidangan telah mengajukan alat bukti berupa foto kopi surat- In do ne si R surat yang diberi tanda T.IV-1 sampai dengan T.IV-11, telah dimeteraikan A gu ng dengan cukup, dan telah dicocokkan dengan bukti asli/foto kopinya, sehingga dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah sebagai berikut : ------------------------1. Bukti T.IV – 1 : Permohonan Pemeriksaan Karantina Hewan (KH.1) Nomor 29/GGL/TB/VIII/12, tanggal 1 Agustus 2012, (foto lik 2. Bukti T.IV – 2 : Certificate of health to accompany animals or animal reproduktive materil, Nomor NTWA 302, (foto kopi sesuai ub 3. Bukti T.IV – 3 : Certificate ep dengan aslinya) ; ----------------------------------------------------- ah ka m ah kopi sesuai dengan aslinya) ; ------------------------------------- Of Australian Origin, Nomor P23982 on ng M Chambers Of Commerce and Industry (ACI) yang es R merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh Australian In d A gu Halaman 91 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 92 R menyatakan sapi jenis Australian Brahman breeding gu ng heifers berasal dari Australia, (foto kopi dari foto kopi) ; --- Bukti T.IV – 4 : Bill Of Lading Nomor 001, (foto kopi dari foto kopi) ; ------- 5. Bukti T.IV – 5 : Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1670/Kpts/PD.410/ 5/2012 Tentang Pemberian Rekomendasi Persetujuan ub lik ah A 4. Pemasukan Bibit Ternak Sapi ke Dalam Wilayah Negara am Republik Indonesia kepada PT. Great Giant Livestock, ep Bukti T.IV – 6 : Persetujuan Impor Hewan Nomor 04.PI-54.12.0053 dari In do ne si 6. R ah k (foto kopi sesuai dengan aslinya) ; ------------------------------ A gu ng Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, (foto kopi dari foto kopi) ; ----------------------- 7. Bukti T.IV – 7 : Berita Acara Penahanan (Declaration of Detention) Formulir Nomor 0003.2012,01.11.1.000125, lik ah 8. ub (Drh. Akhir Santoso), (sesuai tembusan) ; -------------------Bukti T.IV – 8 : Nota Dnas Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan ka Hewan kepada Menteri Pertanian Nomor: 13055/PD. 410/ F/08/2012 ep m KH-8.a tanggal 10 Agustus 2012 yang diterbitkan Tergugat IV perihal Hasil Pengawasan PT. Austasia R ah In d A gu 92 on ng es Stockfeed, PT. Great Giant Livestock dan PT. Tanjung ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 92 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Unggul Mandiri (TUM) tanggal 13 Agustus 2012, (foto Bukti T.IV – 9 : Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal) Formulir gu 9. ng kopi sesuai dengan aslinya) ; ------------------------------------- KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, tanggal 24 Santoso), (sesuai tembusan) ; ------------------------------------ ub lik ah A Agustus 2012 yang diterbitkan Tergugat IV (Drh. Akhir 10. Bukti T.IV – 10 : Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 22/Permentan/OT. am 140/4/2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, (foto kopi dari foto ah k ep kopi) ; -------------------------------------------------------------------- In do ne si R 11. Bukti T.IV – 11 : Buku Tarif Kepabeanan Indonesia 2012, (foto kopi dari A gu ng foto kopi) ; -------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa dalam sengketa ini Pihak Penggugat telah menghadirkan 1 (satu) orang saksi dan 1 (satu) orang ahli, sebagai berikut : ---SAKSI PENGGUGAT : maka diperlukan penterjemah resmi, ub selanjutnya dipanggil masuk Penterjemah Resmi, yang atas pertanyaan Hakim Ketua Majelis mengaku bernama : ----------------------------------------------------------- ep on ng es R --------------------------------- AZALI PANGIRINGAN SAMOSIR ------------------------- M In d A gu Halaman 93 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah lik tidak paham Bahasa Indonesia, ka m ah Bahwa karena Saksi Penggugat adalah Warga Negara Australia, dan Halaman 93 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 94 R Kewarganegaraan Indonesia, Tempat Tanggal Lahir Pematang Siantar, 24 Juli ng 1967, Agama Kristen, Pekerjaan Penterjemah, beralamat di Jl. P. Karimun Jawa VI No.245, RT.005, RW.013, Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi gu Timur, Kota Bekasi ; ------------------------------------------------------------------------------ A Bahwa kemudian Penterjemah menerangkan bahwa ia tidak kenal dengan jajaran Direksi PT. Great Giant Livestock dan tidak mempunyai ub lik ah hubungan keluarga. Penterjemah tidak kenal dengan Para Tergugat dan tidak am ada hubungan keluarga ; -----------------------------------------------------------------------Bahwa selanjutnya Penterjemah disumpah menurut cara agamanya ah k ep dan berjanji bahwa ia akan mengalih bahasa yang akan diberikan oleh Saksi R dengan sebenar-benarnya kedalam Bahasa Indonesia ; ------------------------------- In do ne si Bahwa kemudian Hakim Ketua Majelis menanyakan kepada Saksi A gu ng tentang identitasnya dan atas pertanyaan Hakim Ketua Majelis tersebut mengaku bernama : ----------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------ JOHN RAYMOND CROAKER --------------------------- lik Pekerjaan General Manager Australian Brahman Breders’ Asociation Limited (ABBA), beralamat di 252 Archer Street, Rockhampton, Queensland 4720, ub Australia, sebagai Saksi ; ----------------------------------------------------------------------Bahwa selanjutnya Saksi menerangkan bahwa ia mengetahui bahwa ep ka m ah Kewarganegaraan Australia, Tanggal Lahir 4 Agustus 1949, Agama Kristen ada PT. Great Giant Livestock tetapi tidak kenal dengan jajaran direksinya dan In d A gu 94 on ng es R ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 94 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R tidak mempunyai hubungan keluarga. Saksi tidak kenal dengan Para Tergugat, ng tetapi tidak ada hubungan keluarga ; -------------------------------------------------------Bahwa kemudian Saksi disumpah menurut cara agamanya dan gu berjanji bahwa ia akan memberikan keterangan yang sebenarnya dari apa yang A sebenarnya, menerangkan sebagai berikut : ---------------------------------------------- Bahwa singkatan dari ABBA adalah Australian Brahman Breders’ Asociation ub lik - Bahwa ABBA bertanggung jawab untuk pendaftaran ternak sapi Brahman ; - - Bahwa ABBA hanya khusus untuk sapi Brahman ; ---------------------------------- - Bahwa tujuan ABBA adalah untuk meningkatkan perkembangbiakan ep ah k am ah Limited ; ----------------------------------------------------------------------------------------- In do ne si Bahwa jumlah ABBA pada awal anggotanya berjumlah + 200 anggota, A gu ng - R genetika sapi ; --------------------------------------------------------------------------------- sekarang sudah lebih ; ---------------------------------------------------------------------- - Bahwa anggota ABBA semua anggotanya adalah peternak dan membayar iuran ; -------------------------------------------------------------------------------------------- - lik ah terdaftar dalam data base dengan demikian kami akan memberikan fasilitas - ub tertentu ; ----------------------------------------------------------------------------------------- ka m Bahwa manfaat yang diperoleh oleh anggota ABBA adalah mereka akan Bahwa apabila ada anggota yang ingin melakukan transaksi harus ep melibatkan ABBA, karena nantinya kami akan mengeluarkan sertifikat yang ah menjamin bahwa produk kami atau ternak-ternak tersebut berkualitas. Kalau es on ng M R sesama anggota bertransaksi maka hanya perlu sertifikat pengalihan saja ; - In d A gu Halaman 95 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95 Bahwa apabila ada perusahaan dari luar Australia yang ingin melakukan R - In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng transaksi, peranan ABBA adalah akan mengeluarkan sertifikat yang menjamin bahwa sapi yang diekspor tersebut bagus ; ------------------------------ Bahwa Pemerintah Australia pada dasarnya tidak berperan dalam hal A gu - peternakan, jadi yang menerbitkan sertifikat tersebut adalah kami dan itu am - ub lik ah sah ; ---------------------------------------------------------------------------------------------Bahwa di dalam Sertifikat memuat jenis asal usul ternak, ternak tersebut adalah bibit murni brahman dan juga sebagai induk betina brahman murni. ah k ep Selain itu diterangkan bahwa ternak telah diperiksa oleh seorang pemeriksa R yang telah ditunjuk oleh asosiasi dan juga telah ditentukan bahwa sapi In do ne si tersebut adalah sapi brahman murni dan terlepas dari cacat murni dan A gu ng dengan tujuan berkembang biak, untuk kepentingan perusahaan tidak diidentifikasi secara individual, tetapi didalam suatu kelompok dan informasi tersebut akan masuk dalam sertifikat. Kami juga mengeluarkan certificate Entry, yang merupakan data base pangkalan brahman murni yang memuat silsilah identitas dari ternak-ternak secara individual, baik data induk betina lik ah atau induk jantan, dan juga ibu dan bapak dari ternak-ternak tersebut, serta mengenai sifat-sifat genetis ub m memuat tanggal kelahiran yang akurat serta ada informasi tambahan ternak. Sertifikat tersebut berdasarkan ep pangkalan data dan menyampaikan informasi sesuai data base dan tidak ka perlu pemeriksaan tapi ada catatan untuk yang cacat dan perkembiakannya; es R Bahwa secara singkat, sertifikat itu disebut : ------------------------------------------ In d A gu 96 on ng - ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 96 Halaman 96 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 1. Entry Registration, yaitu biasa digunakan dalam industry ternak-ternak ng unggulan guna menghasilkan sapi pejantan, untuk perkembangbiakan serta meningkatkan populasi sapi ; -------------------------------------------------- gu 2. True To Type Certificate yang bertujuan untuk pengembangbiakan sapi A induk jantan, akan tetapi pengidentifikasian untuk induk betina tidak dicatat ; ------------------------------------------------------------------------------------- ub lik ah 3. True To Type Certifikat dengan tujuan pasokan daging secara komersial, am juga untuk tujuan ekspor ; -------------------------------------------------------------- Bahwa banyak sapi yang termasuk kategori Entry Registration atau sapi ah k ep unggulan yang ada di Australia adalah untuk jenis Brahman + 17.000 R sampai 20.000 ekor sapi dan sekitar 15.000 ekor sapi induk betina akan Bahwa semua sapi yang bersertipikat ini bisa diekspor, dan dalam sertipikat A gu ng - In do ne si dijual atau diekspor ; ------------------------------------------------------------------------- ini menunjukan sapi ini merupakan sapi bibit, sapi dengan sertipikat True To Type ini bisa menghasilkan 6 jenis keturunan, dalam sertipikat ini juga (menunjuk bukti P-8 dan P-9) menjelaskan bahwa sapi tersebut merupakan - Bahwa Saksi tidak tahu sisilah sapi sampai dua generasi, yang dipersyaratkan bagi sapi bibit yang masuk ke Indonesia, dan Saksi tidak surat keterangan, informasi mengenai ini datang melalui eksportir, jadi dapat on ng es Bahwa sapi-sapi bibit Brahman yang dikirim tersebut cukup dibuatkan satu R - ep mengetahui mengenai aturan itu ; -------------------------------------------------------- M In d A gu Halaman 97 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah lik Bahwa Saksi pernah melihat sertifikat sapi Sembawa dari BTU ; ---------------- ub - ka m ah sapi Brahman murni ; ------------------------------------------------------------------------ Halaman 97 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 98 R saja ABBA mengeluarkan satu surat keterangan yang menjelaskan bahwa ng seluruh sapi tersebut adalah bibit, karena pada setiap sapi terdapat Chip yang kami tempelkan ditelinganya yang dapat dibaca dengan alat kami ; ----- Bahwa menurut ABBA yang dimaksud dengan sapi bibit itu adalah sapi yang gu - A telah di program untuk pengembangbiakan sapi bibit ; ---------------------- - Bahwa ke 3 (tiga) sertifikat yang disebutkan oleh Saksi adalah pedigree ub lik ah dengan jenis-jenis yang berbeda, karena dalam sertifikat ini menjelaskan am mengenai asal-usul sapi meskipun tidak terperinci ; -------------------------------- Bahwa semua sapi dari ABBA adalah bibit, Karena programnya adalah Bahwa bukti P-9 beserta lampirannya merupakan produk yang dkeluarkan In do ne si R - ep ah k pengembangbiakan sebagai bibit ; ------------------------------------------------------- A gu ng oleh ABBA ; ------------------------------------------------------------------------------------ bukti P-9 bersrta lampirannya ada aslinya dalam bentuk elektronik dan itu tidak dapat diakses secara bebas ; ------------------------------------------------------ - Bahwa warna sapi Brahman tidak selalu putih keabu-abuan, 60 % abu-abu lik AHLI PENGGUGAT : ub -------------------------- DR. drh. SOFJAN SUDARDJAT, D, MS. ----------------------Kewarganegaraan Indonesia, Agama Islam, Tempat dan Tanggal Lahir, Bogor, ep ka m ah dan abu-abu tua, 40 % kemerah-merahan ; ------------------------------------------- 26 Juni 1946, Pekerjaan Dosen pada Fakultas Kedokteran Hewan di IPB, In d A gu 98 on ng Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, sebagai Ahli ; ---- es R beralamat Jl. Cimanggu Perikanan No.31, RT.005, RW.001, Desa Kedung ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 98 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Bahwa selanjutnya Ahli menerangkan bahwa ia tahu adanya ng PT. Great Giant Livestock, tetapi tidak kenal dengan jajaran Direksinya dan tidak mempunyai hubungan keluarga. Saksi kenal dengan Para Tergugat, tetapi A gu tidak ada hubungan keluarga ; ----------------------------------------------------------------- Bahwa kemudian Ahli disumpah menurut cara agamanya dan ub lik ah bersumpah bahwa ia akan memberikan keterangan yang sebenarnya sesuai am dengan keahliannya, dan menerangkan sebagai berikut ; ----------------------------- Bahwa Bibit adalah yang akan dikembangbiakan dan dapat memberikan ah k ep keturunan yang baik. Bibit terdiri dari 3 jenis, yaitu bibit dasar, bibit induk dan bibit sebar. Di Indonesia tidak ada bibit dasar, kalau bibit jantan ada di In do ne si R Indonesia. Yang banyak adalah bibit sebar dan biasanya diusahakan oleh A gu ng swasta. Sedangkan bibit dasar yang mempunyai kewenangan adalah pemerintah, karena harganya yang cukup mahal mulai 100 juta rupiah, kalau bibit sebar hanya 10 jutaan ; ------------------------------------------------------- - Bahwa secara filosofi memang hanya 2 (dua) syarat yang dapat disebut sebagai bibit, tetapi dalam undang-undang dijabarkan lagi, diantaranya lik - ub tertentu ; ----------------------------------------------------------------------------------------- ka m ah mempunyai keunggulan serta dapat diwariskan, serta tentu ada persyaratan Bahwa pihak swasta mampu membeli bibit sebar, karena bibit dasar jarang ep ada yang mampu membeli kecuali Pemerintah, yang akan melakukan es on ng M R ah perkembangbiakan ; ------------------------------------------------------------------------- In d A gu Halaman 99 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99 Bahwa kalau bibit sebar bisa sampai 7 kali, akan tetapi jika sudah 5 kali juga R - In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng sudah bagus, sedangkan untuk bibit induk tergantung dari kita yang memprogram ; --------------------------------------------------------------------------------- Bahwa perkembangbiakan bisa saja 2 (dua) atau 3 (tiga) kali, tergantung gu - A dari umur sapi tersebut ; -------------------------------------------------------------------- - Bahwa menurut Ahli mengapa kita harus impor sapi, pada waktu Ahli ub lik ah menjabat sebagai Dirjen pada tahun 2000 sampai tahun 2005, populasi am sapi di Indonesia hanya sekitar 10 juta sapi dan jumlah ini masih kurang, oleh karena itu kita impor untuk bibit betina, sedangkan kita hanya punya Bahwa bedanya antara bibit dengan bibit betina produktif adalah bibit sudah R - ep ah k jantan saja ; ------------------------------------------------------------------------------------ In do ne si pasti produktif, sedangkan betina produktif belum tentu bibit ; -------------------Bahwa klasifikasi dari masing-masing bibit adalah bibit dasar merupakan A gu ng - bibit unggul atau bibit mulia yang menghasilkan anak-anak untuk bibit induk, dari bibit induk inilah menghasilkan keturunan bibit sebar. Intinya adalah mempunyai reproduksi yang bagus ; ------------------------------------------ Bahwa pada waktu Ahli menjabat Dirjen belum permah mengimpor bibit lik ah - dasar, karena harganya mahal, maka Ahli hanya mengimpor bibit induk Menimbang, bahwa dalam ub saja ; --------------------------------------------------------------------------------------------- m perkara ini Para Tergugat telah menghadirkan 1 (satu) orang Saksi dan 1 (satu) orang Ahli, sebagai berikut : --- In d A gu 100 on ng es R SAKSI PARA TERGUGAT : ep ka ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 100 Halaman 100 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R ----------------------------------- Ir. RACHMIYATI DJUDDAWI ----------------------------- ng Kewarganegaraan Indonesia, Tempat, Tanggal Lahir Ponorogo, 15 Juli 1957, Agama Islam, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil di Direktorat Jenderal gu Peternakan dan Kesehatan Hewan, beralamat di Jl. Karya Bakti RT.03, RW.06 A No.29, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok, sebagai Saksi ; ---------Bahwa kemudian Saksi menerangkan bahwa ia mengetahui ada ub lik ah PT. Great Giant Livestock tetapi tidak kenal dengan jajaran direksinya dan tidak am mempunyai hubungan keluarga. Saksi kenal dengan Para Tergugat, tetapi tidak ada hubungan keluarga ; ----------------------------------------------------------------------- ah k ep Bahwa selanjutnya Saksi disumpah menurut cara agamanya dan R bersumpah bahwa ia akan memberikan keterangan yang sebenarnya dari apa In do ne si yang sebenarnya, dan menerangkan sebagai berikut : --------------------------------Bahwa Jabatan Saksi sekarang adalah Pengawas Bibit ; ------------------------- - Bahwa dasarnya Saksi melaksanakan tugas sebagai pengawas bibir adalah A gu ng - Peraturan Menteri Pertanian Nomor 2 Tahun 2011 ; -------------------------------- - Bahwa tugas Saksi sebagai Pengawas Bibit adalah melakukan pemeriksaan lik dari masing-masing sapi ; -----------------------------------------------------------------Bahwa pengawasan bibit adalah termasuk Jabatan Fungsional ; --------------- - Bahwa pada waktu Saksi bertugas ada surat tugasnya, Saksi melaksanakan ep ub - tugas berdasarkan Surat Dinas ; --------------------------------------------------------- es on ng M R ah ka m ah terhadap sapi-sapi, termasuk memeriksa dokumen yaitu sertifikat pedigree In d A gu Halaman 101 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101 Bahwa kegiatan yang dilakukan Saksi, adalah bersama tim melakukan R - In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng pemeriksaan ke PT. Great Giant Livestock, termasuk memeriksa sertifikat pedigree dari sapi-sapi yang masuk ; --------------------------------------------------- Bahwa selain itu juga Saksi melakukan pemeriksaan fisik sapi-sapi tersebut; - Bahwa Saksi melakukan pemeriksaan fisik di lokasi karantina di Lampung ; A gu - Bahwa ada acuan untuk melaksanakan pemeriksaan tersebut, berdasarkan ub lik ah - Surat Rekomendasi dari Menteri Pertanian yaitu Surat Nomor: 1670/Kpts/ am PD.410/ 5/2012 tanggal 7 Mei 2012 tentang Pemberian Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi ke Dalam Wilayah Negara Bahwa yang diperiksan oleh Saksi sesuai dengan Surat Rekomendasi, In do ne si R - ep ah k Republik Indonesia kepada PT. Great Giant Livestock (bukti T.I-5) ; - maka setiap sapi yang masuk harus mempunyai sertifikat pedigree, Saksi A gu ng juga melihat performance dari sapi-sapi tersebut, apakah telah sesuai dengan Surat Rekomendasi atau tidak ; ------------------------------------------------ - Bahwa pada waktu itu tidak ada sertifikat pedigree dari masing-masing sapi, yang ada adalah sertifikat pedigree secara kolektif ; -------------------------------- Bahwa hal tersebut belum sesuai dengan Surat Rekomendasi, karena di lik ah - dalam Surat Rekomendasi, yang dimaksud sertifikat pedigree itu harus ub m dijelaskan satu generasi diatas, bapaknya jelas dan ibunya jelas. Tetapi ep keterangan yang ada dalam sertifikat pedigree milik PT. Great Giant ka Livestock tidak jelas ; ------------------------------------------------------------------------ es R Bahwa Saksi hanya melihat performance, tidak bisa ditentukan bahwa sapi In d A gu 102 on ng - ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 102 Halaman 102 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R tersebut bibit atau bukan. Saksi harus melihat sertifikat pedigreenya, maka - ng dapat dikatakan bahwa sapi tersebut bibit atau bukan ; ---------------------------- Bahwa sample bibit dari Sapi tersebut warnanya macam-macam dan sapi gu brahman yang ditetapkan warnanya putih keabu-abuan ; ------------------------- A - Bahwa Saksi tidak tahu dari pengawasan yang Saksi lakukan bahwa sapi tersebut bunting atau tidak, Saksi harus melakukan pemeriksaan reproduksi ub lik ah dan dari sample pemeriksaan ternyata 50 % sapi-sapi tersebut bunting dan - Bahwa Saksi memberikan rekomendasi bahwa sapi tersebut bukan bibit ah k karena tidak ada sertifikat pedigree ep am hasil status reproduksi normal ; ----------------------------------------------------------- secara individu. Berdasarkan R performance, dilihat warnanya tidak sesuai dengan yang ada di spek, tetapi Bahwa sertifikat yang diperlihatkan kepada Saksi di lokasi karantina yaitu A gu ng - In do ne si sapi-sapi tersebut reproduksinya baik ; ------------------------------------------------- Surat Keterangan untuk dikembangbiakan yang diterbitkan oleh Australian Brahman Breders’ Asociation Limited (ABBA) ; --------------------------------------- - Bahwa Saksi tidak tahu telah ada sertifikat pedigree secara individu dari Bahwa Saksi menjadi pengawas bibit sejak tahun 2000 sebagai Pengawas ub - Bibit secara individu ; ------------------------------------------------------------------------ ep m masing-masing sapi ; ------------------------------------------------------------------------ ah ka lik Bahwa surat tersebut secara kolektif ; -------------------------------------------------- ah - Bahwa Saksi bertugas sebagai Tim Pengawas setelah ditunjuk baru menjadi es on ng M R Tim Pengawas dan tidak ada batas waktunya ; -------------------------------------- In d A gu Halaman 103 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103 Bahwa Saksi memeriksa sapi dari perusahaan PT. Great Giant Livestock, R - In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Bahwa dalam Tim Pengawas tersebut ada 4 (empat) orang untuk gu - ng PT. Austasia Stockfeed dan PT. Agro Giri Perkasa ; -------------------------------- A melakukan pengawasan terhadap ke 3 (tiga) perusahaan tersebut, hanya beda-beda anggotanya. Saksi bersama dengan Ibu Fauziah, Bapak ub lik ah Muhammad Imron dan Iman Sukirman melakukan pemeriksaan untuk sapi am dari PT. Austasia Stokfeed dan PT.Great Giant Livestock ; ----------------------- Bahwa Saksi melakukan pemeriksaan Sapi PT. Austasia Stockfeed ep Bahwa Saksi tidak kenal dengan dr. Supadmi ; -------------------------------------- - Bahwa Saksi tidak bertanya siapa dokter hewan yang bertanggung jawab di In do ne si R - A gu ng ah k bersama tim datang ke Karantina di Lampung Timur ; ------------------------------ karantina tersebut ; --------------------------------------------------------------------------- - Bahwa Saksi melakukan pemeriksaan langsung pada ternak sapinya, kami datang kesana dan melihat performa secara umum saja. Dan diambil sample hanya untuk memeriksa reproduksi saja, kesimpulannya reproduksi lik - Bahwa dari hasil pemeriksaan Saksi tersebut dibuatkan Berita Acaranya, - ub yang kemudian dilaporkan ke atasan ; -------------------------------------------------Bahwa lokasi karantina yang Saksi datangi dilampung, ada 3 (tiga) tempat, ep ka m ah dari sapi-sapi tersebut dalam keadaan baik ; ------------------------------------------ karena lain-lain perusahaan yaitu PT. Great Giant Livestock, PT. Austasia ah In d A gu 104 on ng es R Stockfeed dan PT Agro Giri Perkasa ; -------------------------------------------------- ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 104 Halaman 104 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Bahwa dasar hukum atau tolak ukur Saksi untuk menilai suatu bibit atau R - In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng bukan adalah ada Surat Rekomendasi dari Menteri Pertanian Nomor : 1972/ Kpts/PD.410/ 6/2012 dan disitu telah dilampirkan spek teknis dan ciri-cirinya gu antara lain warnanya putih keabu-abuan, harus mempunyai sertifikat A pedigree secara individu ; ------------------------------------------------------------------ - Bahwa Saksi melakukan pemeriksaan fisik yaitu melihat performa dari sapi- ub lik am ah sapi tersebut dari warnanya ; -------------------------------------------------------------- Bahwa sapi yang berasal dari Australia kira-kira 1 (satu) minggu sampainya; - Bahwa Saksi tidak langsung membuat Berita Acara Penolakan, hanya ep Bahwa Saksi Saksi dan tim melakukan pengawasan selama 3 (tiga) kali, In do ne si - R ah k melaporkan pada atasan saja ; ----------------------------------------------------------- A gu ng yaitu pada tanggal 6 Agustus 2012 untuk PT. Great Giant Livestock, tanggal 9 Agustus 2012 untuk PT. Austasia Stockfeed dan tanggal 27 Agustus 2012 untuk PT Agro Giri Perkasa ; ------------------------------------------- AHLI PARA TERGUGAT : lik Kewarganegaraan Indonesia, Agama Islam, Tempat dan Tanggal Lahir, Kediri, ub 24 Agustus 1961, Pekerjaan Dosen/Guru Besar di Bidang Pemuliaan dan (DIPTP), Fakultas ep Genetika Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Tehnologi Peternakan Peternakan Institut Pertanian Bogor, beralamat di on ng es R Perumahan Tanah Baru Blok F1 No.16, RT.005, RW.009, Kelurahan Tanah M In d A gu Halaman 105 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka m ah ------------------------------- Prof. Dr.Ir.MULADNO, M.Sc. ---------------------------------- Halaman 105 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 106 ng R Baru, Kota Bogor Utara, sebagai Ahli ; ------------------------------------------------------ gu Bahwa Ahli menerangkan bahwa ia kenal dengan jajaran Direksi PT. Great Giant Livestock, dan tidak mempunyai hubungan keluarga. Ahli kenal A dengan Tergugat I dan Tergugat II, tetapi tidak ada hubungan keluarga dan tidak kenal dengan Tergugat III dan Tergugat IV dan tidak ada hubungan ub lik ah keluarga ; -------------------------------------------------------------------------------------------- am Bahwa kemudian Ahli disumpah menurut cara agamanya dan ah k ep bersumpah bahwa ia akan memberikan keterangan yang sebenarnya sesuai Bahwa istilah bibit digunakan untuk semua komoditas ternak misalnya sapi A gu ng - In do ne si R dengan keahliannya, dan menerangkan sebagai berikut : ----------------------------- potong, sapi perah, kerbau, ayam, itik dan lainnya. Secara ilmilah yang dimaksud bibit adalah ternak yang dihasilkan dari program pemuliaan dan salah satunya dengan seleksi secara terus menerus dari ternah serumpun dalam populasi tertentu. Bibit ternak dibuat untuk meningkatkan mutu lik ah genetiknya dan menghasilkan keturunan yang lebih unggul. Oleh karena itu, ub m ternak berkualifikasi bibit setidaknya memiliki cacatan produksi dan cacatan reproduksi secara individu, silsilah keluarga dan nilai pemuliaan disebut atau Estimated Breeding Value ep ka sebagai Average Breeding Value (ABV) (EVB). Nilai pemuliaan ini mencerminkan mutu genetik setiap individu bibit ah In d A gu 106 on ng jantan atau betina. Biasanya bibit jantan digunakan sebagai penghasil benih es R ternak dalam populasinya. Ternak berkualifikasi bibit memiliki jenis kelamin ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 106 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R untuk kemudian diinseminasikan kealat produksi ternak betina, sedangkan ng bibit betina dikawinkan dengan bibit jantan untuk menghasilkan keturunan bermutu genetic tinggi. Jadi ternak berkualifikasi bibit merupakan ternak gu bermutu genetic tinggi. Secara fenotipik, warna kulit, bulu, bentuk tubuh dan am - sama ; -------------------------------------------------------------------------------------------- ub lik ah A sifat lain yang terlihat secara kasat mata harus seragam untuk rumpun yang Bahwa tujuannya harus secara terus menerus untuk meningkatkan mutu genetik dan itu yang akan dilempar ke pasar ; ---------------------------------------Bahwa tujuan kita memerlukan bibit untuk meningkatkan usaha peternakan ep ah k - In do ne si - R khususnya di Indonesia ; ------------------------------------------------------------------Bahwa kriteria ternak sapi dikatakan sebagai bibit yang baik tergantung dari A gu ng mutu genetik suatu bibit yaitu dilihat dari nilai pemuliaan (EBV). Kalau di Indonesia bibit itu harganya mahal yaitu sekitar 100 juta sampai 500 juta tergantung EBV-nya. Setiap orang yang membeli bibit pasti mempunyai silsilahnya ; ------------------------------------------------------------------------------------- lik Bahwa ada asosiasi lain untuk mengimpor sapi brahma sebagai ABBA, tapi dengan jenis yang lain selain sapi brahma dengan mutu genetik yang baik - ub pula ; --------------------------------------------------------------------------------------------- ka m ah - Bahwa setelah Ahli melihat data dalam pedigree, memang benar sapi ini ep merupakan sapi brahma, tetapi Ahli tidak melihat ABV-nya, dan tujuannya R ah hanya untuk dikembangbiakan, jadi menurut kesimpulan Ahli, bahwa sapi es on ng M tersebut bukan bibit ; ------------------------------------------------------------------------ In d A gu Halaman 107 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107 Bahwa tujun kita mengimpor bibit adalah untuk meningkatkan mutu genetika R - In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng dan untuk meningkatkan produktifitas sapi. Misalnya sapi bali dikawinkan dengan dengan sapi brahma maka hasilnya bisa menjadi lebih besar dari gu sapi bali tetapi lebih kecil dari sapi brahma. Sapi yang kita impor tersebut - bibit yang akan dikembangbiakan dan nanti anak-anaknya yang akan menjadi sapi potong atau sapi perah ; -------------------------------------------------- ub lik ah A dapat menjadi sapi potong, sapi perah, sapi bibit yang ada ABV-nya, sapi Bahwa Karena kualitas ternak bibit berbeda dengan ternak non bibit (sapi am bakalan dan betina produktif) maka ada 2 (dua) peraturan yang mengatur ep yaitu Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 51/Permentan/OT.140/9/2011 ah k Tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan dan Pengeluaran Benih In do ne si R dan/atau Bibit Ternak ke Dalam dan Ke Luar Wilayah Negara Republik A gu ng Indonesia dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 52/Permentan/OT.140/ 9/2011, Tentang Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 51/Permentan/ OT.140/9/2011 Tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan dan Pengeluaran Ternak ke Dalam dan Ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia ; -------------------------------------------------------------------------------------- perah dan sapi bakalan. Sapi bakalan bermanfaat untuk menambah pasokan daging dan mengurangi impor daging. Biasanya istilah bakalan ub m digunakan untuk ternak potong ; ---------------------------------------------------------- ep ka Bahwa banyak macam-macamnya sapi, antara lain ada sapi potong, sapi lik ah - ah Bahwa tujuan dari sapi betina produktif adalah untuk dikembangbiakan dan In d A gu 108 on ng untuk meningkatkan mutu genetik ; ------------------------------------------------------ es R menambah populasi sedangkan sapi bibit tujuannya untuk dikembangbiakan ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 108 Halaman 108 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Bahwa tahun 2009, Ahli termasuk orang yang giat untuk mempergunakan R - In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng istilah bibit dengan benar. Didalam perundang-undangan disebutkan ada bibit dasar, bibit induk dan bibit sebar, tetapi hal ini hanya berlaku untuk gu ayam, sedangkan untuk sapi, Ahli tidak tahu, apakah istilahnya sama ; ------- A - Kalau sapi betina produktif tersebut dalam keadaan baik dan dapat menambah populasi, menurut Ahli tidak ada salahnya untuk diterima ; -------- ub lik ah Menimbang, bahwa dalam sengketa ini telah dilaksanakan sidang am ditempat (sidang dilokasi objek sengketa) pada tanggal 5 April 2013 dan keterangannya termuat dalam Berita Acara ; ---------------------------------------------- ah k ep Menimbang, bahwa Pihak Penggugat dan Para Tergugat telah R mengajukan kesimpulan dengan suratnya masing-masing tanggal 25 April bahwa segala sesuatu yang terjadi dipersidangan A gu ng Menimbang, In do ne si 2013 ; ------------------------------------------------------------------------------------------------- menunjuk kepada Berita Acara Pemeriksaan Persiapan dan Berita Acara Persidangan dalam perkara yang bersangkutan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini ; --------------------------------------------------------- lik apa lagi dalam perkara ini, dan mohon putusan ; ----------------------------------------- ub TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM : ep Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan dari Penggugat adalah on ng es R sebagaimana terurai pada duduknya sengketa tersebut di atas ; ---------- M In d A gu Halaman 109 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka m ah Menimbang, bahwa pada akhirnya para pihak tidak mengajukan apa- Halaman 109 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 110 R Menimbang, bahwa Surat Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat ng dan yang dimohonkan Penggugat untuk dinyatakan batal atau tidak sah adalah Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor gu 2012.1.011.01.8B.1.000125, bertanggal 24 Agustus 2012 ; --------------------------- A Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat I, II, III dan IV telah menyangkalnya, sangkalan tersebut bersifat eksepsi dan pokok ub lik ah perkara yang dimuat dalam Jawaban Para Tergugat tertanggal 29 Nopember am 2012 ; ------------------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa selanjutnya terlebih dahulu Majelis Hakim akan ah k ep mempertimbangkan eksepsi yang diajukan oleh Tergugat I, II, III dan IV In do ne si DALAM EKSEPSI : R sebelum mempertimbangkan pokok sengketanya ; -------------------------------------- A gu ng Menimbang, bahwa adapun eksepsi yang diajukan oleh Tergugat I, II, III dan IV selengkapnya sebagaimana terurai pada bagian duduk sengketa putusan ini, yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : ---------------------------1. Gugatan Kabur (Obscure Libel) ; Bahwa Obyek yang diperkarakan oleh Penggugat tidak jelas ataupun lik ah • kabur karena obyek yang disengketakan dalam perkara ini adalah ub m Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, ep ka Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, bertanggal 24 Agustus 2012 yang diterbitkan oleh Tergugat IV. Di sisi lain Penggugat mendalilkan R In d A gu 110 on ng tanggal 13 Agustus 2012 yang diterbitkan oleh Tergugat I dan es obyek perkara berupa Nota Dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012 ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 110 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R menganggap Tergugat II dan Tergugat III yang nota bene tidak Berita Acara Penolakan namun ng menerbitkan dianggap oleh Penggugat sebagai Instansi yang bertanggung jawab atas Berita gu Acara Penolakan a quo ; -------------- A • Gugatan Penggugat tidak jelas dan tidak cermat karena Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor ub lik ah 2012.1.011.01.8B.1.000125, bertanggal 24 Agustus 2012, tidak am pernah diterbitkan dan ditandatangani oleh Akhir Santoso, DRH, yang sebenarnya diterbitkan dan ditandatangani oleh drh. Akhir Santoso ; Bahwa dalam perkara a quo Tergugat I tidak menerbitkan Keputusan R • ep ah k ------ In do ne si apapun, yang ada hanya Nota Dinas Nomor 13055/PD.410/F/08/2012 A gu ng tanggal 13 Agustus 2012 yang kenyataannya nota dinas tersebut bukan merupakan Keputusan Tata Usaha Negara. Nota dinas tersebut hanya berupa laporan Tergugat I kepada Menteri Pertanian ; ------------------------- I ; lik Tergugat ------------------------------------------------------------------------------------ ka • Bahwa Gugatan Penggugat ub m ah 2. Penggugat tidak berkualitas (error in persona) yang diajukan oleh keliru bahwa pihak Penggugat ep menempatkan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pejabat yang mengeluarkan Berita Acara es merupakan on ng M bukan R ah sebagai Tergugat I adalah tidak tepat, karena Tergugat I tersebut In d A gu Halaman 111 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111 a R Penolakan quo. (gemis ng In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id aanhoeda ------------------------------------------------------------ nigheid) ; 3. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tidak Berwenang Memeriksa, gu Mengadili dan Memutuskan Perkara • a quo ; Bahwa Berita Acara Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir ub lik ah A ------------------------------------------ KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, bertanggal 24 Agustus am 2012 yang ditandatangani oleh Tergugat IV berdomisili di Jalan Jawa Nomor 3 Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, sehingga Pengadilan a quo dan sengketa Tata Usaha Negara ini R memutuskan perkara In do ne si ah k ep Tata Usaha Negara Jakarta tidak berwenang mengadili dan harus di ajukan pada Pengadilan yang berwenang yang daerah meliputi A gu ng hukumnya tempat kedudukan ------------------------------------------------------------------- Tergugat ; Menimbang, bahwa atas Eksepsi dan Jawaban Tergugat I, II, III dan IV tersebut, telah dibantah Penggugat di dalam Repliknya, tertanggal 20 lik serta tetap pada dalil gugatannya, dengan memperbaiki penyebutan nama ub Tergugat IV menjadi drh. Akhir Santoso, selaku petugas karantina ;----------------Menimbang, bahwa terhadap eksepsi dari Tergugat I, II, III dan IV yang ep ka m ah Desember 2012, yang pada pokoknya menolak dalil-dalil eksepsi dan jawaban telah dibantah oleh Penggugat tersebut, menjadi kewajiban Majelis Hakim untuk In d A gu 112 on ng mendasarkan pada ketentuan dalam Pasal 77 Undang-Undang Nomor 5 Tahun es R menilai dan membuktikan kebenaran eksepsi-eksepsi tersebut, dengan ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 112 Halaman 112 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang telah diubah dengan ng Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 gu Tahun 1986 (untuk selanjutnya disebut Undang-undang PERATUN) ;----------- A Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim membaca dan mempelajari dengan seksama dalil-dalil eksepsi yang diajukan baik Tergugat I, II, III dan IV, ub lik ah maka dapat disimpulkan bahwa eksepsi yang diajukan oleh Para Tergugat, am merupakan eksepsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (2) dan (3), ah k ep Undang-Undang PERATUN ; ----------------------------------------------------------------- Majelis Hakim terlebih In do ne si bahwa A gu ng Menimbang, R Terhadap eksepsi angka 1 : -------------------------------------------------------------------dahulu akan mempertimbangkan eksepsi angka 1 mengenai Gugatan Kabur (Obscure Libel), sebagai berikut : -------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa sebagaimana ketentuan Undang-Undang lik Negara adalah untuk memberikan perlindungan hukum (rechtbescherming) terhadap masyarakat pencari keadilan, yang merasa kepentingannya dirugikan ub oleh akibat adanya penggunaan wewenang pemerintahan. Kompetensi ep Pengadilan Tata Usaha Negara adalah melakukan uji keabsahan penggunaan wewenang pemerintahan (berupa tindakan hukum publik) tersebut yang sudah final ; -------------------------------------------------------------------------------------------------- on ng es R berbentuk Keputusan Tata Usaha Negara yang bersifat konkrit, individual dan M In d A gu Halaman 113 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka m ah PERATUN, bahwa salah satu tujuan pembentukan Pengadilan Tata Usaha Halaman 113 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 114 R Menimbang, bahwa terkait dengan eksepsi Para Tergugat pada angka ng 1 yang dipersoalkan dan terjadi perbedaan pendapat di antara kedua belah pihak dan karenanya akan dipertimbangkan oleh Majelis Hakim selanjutnya, gu adalah keputusan objek sengketa dihubungkan dengan ketentuan Pasal 1 A angka (9) dan (12) Undang-Undang PERATUN ;----------------------------------------- Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang ub lik ah PERATUN, suatu Keputusan Tata Usaha Negara yang dapat menjadi objek am sengketa di Peradilan Tata Usaha Negara harus memenuhi unsur-unsur kumulatif suatu Keputusan Tata Usaha Negara, yaitu : Suatu penetapan tertulis, ah k ep dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, berisi tindakan hukum tata usaha Negara, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang In do ne si R berlaku, bersifat konkrit, individual dan final, serta menimbulkan akibat hukum A gu ng bagi seseorang atau badan hukum perdata ;----------------------------------------------- Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 1 ayat (12) Undang-Undang PERATUN, mensyaratkan Tergugat adalah Badan atau Pejabat Tata Usaha lik padanya atau yang dilimpahkan kepadanya yang digugat oleh orang atau badan hukum perdata ; -------------------------------------------------------------------------- ub Menimbang, bahwa dalam menentukan siapa yang dapat menjadi ep Tergugat, dan apakah keputusan yang digugat dapat menjadi objek sengketa serta menjadi wewenang Peradilan Tata Usaha Negara, yang harus dicermati In d A gu 114 on ng es R ka m ah Negara yang mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 114 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R adalah mengenai apakah yang telah diputuskan atau ditetapkan dan hal apa ng yang tertuang di dalam diktum keputusan objek sengketa a quo ; ------------------- gu Menimbang, bahwa di dalam persidangan, Majelis Hakim telah meminta para pihak untuk mengajukan bukti berupa peraturan perundang- A undangan yang berkaitan dengan permasalahan dalam sengketa a quo, akan tetapi setelah dipelajari bukti Peraturan perundang-undangan yang diajukan ub lik ah dalam persidangan in litis tidak lengkap, oleh karenanya dalam memutus am sengketa a quo, sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 106 UndangUndang PERATUN, Majelis Hakim juga akan mempergunakan alat bukti ah k ep berupa Pengetahuan yang diperoleh dari situs-situs resmi melalui media internet untuk menemukan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan In do ne si R permasalahan dalam sengketa a quo ; ------------------------------------------------------ A gu ng Menimbang, bahwa Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, diantaranya menyebutkan :--------------------------------------------- Pasal 1 angka 10 : ------------------------------------------------------------------------------hewan, ikan, dan tumbuhan adalah pegawai negeri tertentu yang diberi tugas ub m untuk melakukan tindakan karantina berdasarkan Undang- Pasal 10 ep undang ini” ; ------------------------------------------------: ------------------------------------------------------------------------------- es on ng M R ah ka karantina lik ah “Petugas In d A gu Halaman 115 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 116 R “Petugas Karantina melakukan tindakan karantina berupa ng (a) Pemeriksaan; (b) Pengasingan; (c) Pengamatan; (d) Perlakuan; (e) Penahanan; (f) Penolakan; (g) gu Pemusnahan; (h) Pembebasan” ; -------------------------------- A Menimbang, bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 ub lik ah tentang Karantina Hewan, diantaranya menyebutkan : --------------------------------Pasal 1 angka 26 : ------------------------------------------------------------------------------- am “Dokter hewan petugas karantina yang selanjutnya disebut ep dokter hewan karantina adalah dokter hewan yang ah k ditunjuk oleh Menteri untuk melaksanakan tindakan In do ne si : -------------------------------------------------------------------------------- A gu ng Pasal 89 R karantina” ; -------------------------------------------------------------- 1) Pelaksanaan tindakan karantina dilakukan oleh petugas karantina ; ---------------------------------------------- 2) Petugas karantina terdiri dari dokter hewan karantina dan paramedik karantina yang diangkat dan lik ah diberhentikan oleh Menteri ; ---------------------------------- ub m 3) Petugas karantina merupakan pejabat fungsional yang ka syarat-syaratnya ditetapkan berdasarkan peraturan ep perundangan yang berlaku ; ---------------------------------- In d A gu 116 on ng es R ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 116 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 4) Petugas karantina dapat mendukung kelancaran gu ng pelayanan media pembawa yang terkait dengan tugas melalui penugasan khusus oleh Menteri atau Menteri lain yang terkat ; --------------------- : ----------------------------------------------------------------------------- A Pasal 92 angka 1 perkarantinaan ah “Perintah dan putusan dokter hewan karantina atau ub lik pelaksanaan tindakan karantina, harus dilakukan secara Menimbang, ah k sk_422.pdf dan bahwa melalui situs http://www.bkptarakan.org/doc/ ep am tertulis dalam bentuk dokumen karantina” ; -------------------- http://perundangan.deptan.go.id/admin/file/SK-212-01.pdf, In do ne si R Majelis Hakim menemukan ketentuan yang tercantum pada Pasal 3, BAB II A gu ng Wewenang dan Tanggung Jawab Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan, dalam Keputusan Menteri Pertanian, Nomor : 422/Kpts/LB.720/6/1988, Tentang Peraturan Karantina Hewan jo. Keputusan Menteri Pertanian, Nomor : 212/ Kpts/LB.720/4/2001 Tentang Perubahan Lampiran II Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 422/Kpts/LB.720/1998 Tentang Peraturan Karantina Hewan, lik 1) Wewenang dan tanggung jawab pelaksanaan tindakan karantina hewan berada di Pusat Karantina Pertanian ; ub m ah yang menyebutkan : ------------------------------------------------------------------------------ es on ng M R ah ep ka -------------------------------------------------- In d A gu Halaman 117 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117 Pusat Karantina Pertanian membawahkan Balai Karantina R 2) In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng Kehewanan, dan Balai Karantina Kehewanan membawahkan gu Stasiun ; ----------------------------- A 3) Kepala Stasiun bertanggung jawab atas pelaksanaan tindakan karantina hewan di Stasiun kepada Kepala Balai Karantina ah Kehewanan dan Kepala Balai Karantina Kehewanan ub lik bertanggung jawab atas pengawasan terhadap pelaksanaan am tindakan karantina di Stasiun yang dibawahkannya kepada Kepala Pusat Karantina Pertanian ; ah k ep ----------------------------------------------------- Nomor : 22/ In do ne si R Menimbang, bahwa Peraturan Menteri Pertanian Permentan/OT.140/4/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana A gu ng Teknis Karantina Pertanian, menyebutkan :--------------------------------- Pasal 1 : (1) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Pertanian adalah UPT di Lingkungan Badan Karantina Pertanian, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan lik (2) UPT Karantina Pertanian masing- masing dipimpin oleh : UPT Karantina Pertanian mempunyai tugas melaksanakan ep Pasal 2 ub seorang Kepala ; ------------------------------------------------------------- kegiatan operasional perkarantinaan UPT Karantina Pertanian melaksanakan kegiatan operasional es tugas In d A gu 118 on ng mempunyai R ka m ah Karantina Pertanian ; -------------------------------------------------------- ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 118 Halaman 118 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R perkarantinaan hewan dan tumbuhan, In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id serta pengawasan ng keamanan hayati, hewani dan nabati ; ------------------------------------- Menimbang, bahwa dari uraian ketentuan-ketentuan Peraturan diatas, gu maka Majelis Hakim menyimpulkan bahwa format atau bentuk dari Berita Acara A Penolakan, Formulir KH-8.b, yang berkop surat Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, adalah suatu putusan penolakan dari petugas karantina ub lik ah yang merupakan pejabat fungsional yang diangkat dan diberhentikan oleh am Menteri Pertanian pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Pertanian, dan terhadap Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan tersebut, wewenang dan ah k ep tanggung jawabnya berada di Pusat Karantina Pertanian, hal mana sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 1, Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 22/ In do ne si R Permentan/OT.140/4/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana A gu ng Teknis Karantina Pertanian, ada pada Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia in casu Tergugat II ; ------ Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, dihubungkan dengan ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang PERATUN, maka menurut lik penolakan, yang dikeluarkan serta ditandatangani oleh Dokter Petugas Karantina Hewan, Balai KARANTINA PERTANIAN KELAS I, BANDAR ub LAMPUNG, in casu drh. Akhir Santoso, yang wewenang dan tanggung jawab ep terhadap pelaksanaan tindakan karantina hewan tersebut berada pada Tergugat II yaitu Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian RI Hewan, jo. Pasal 92 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 on ng es R (vide Pasal 10 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina M In d A gu Halaman 119 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka m ah Majelis Hakim, objek sengketa adalah suatu penetapan tertulis berupa putusan Halaman 119 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 120 R tentang Karantina Hewan, jo. Pasal 3 Keputusan Menteri Pertanian, Nomor : ng 422/Kpts/LB.720/6/1988, Tentang Peraturan Karantina Hewan jo. Pasal 1 angka 1, Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 gu Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian), yang bersifat administratif, berisi tindakan Hukum Tata Usaha A Negara yang merupakan tindak lanjut dari Pelaksanaan Tindakan Karantina, ub lik ah serta sarana hukum yang dipakai sebagai dasar tindakan untuk membuat keputusan tersebut menggunakan instrumen yuridis dalam lingkup hukum am publik berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina ep Hewan dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina ah k Hewan, bersifat konkrit, individual dan final karena sudah tidak memerlukan keputusan Tata Usaha Negara A gu ng merugikan kepentingan yang dikenai oleh In do ne si R persetujuan instansi atasan atau instansi lain serta menimbulkan akibat hukum tersebut (in casu Penggugat) ; ----------------------------------------------------------------- Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 12 Undang-Undang PERATUN dikaitkan dengan keputusan objek sengketa in litis, Majelis Hakim berpendapat bahwa yang dapat dijadikan sebagai lik Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Tergugat II), sehingga dalam putusan sengketa ini Majelis Hakim ub pertimbangan hanya akan mempertimbangkan dalil-dalil bantahan yang diajukan oleh Tergugat II yang ep selanjutnya akan disebut sebagai Tergugat, dan tetap mempertimbangkan In d A gu 120 on ng I, Tergugat III dan Tergugat IV ; --------------------------------------------------------------- es bukti-bukti yang berkaitan dengan sengketa a quo yang diajukan oleh Tergugat R ka m ah Tergugat dalam sengketa a quo, hanyalah Kepala Badan Karantina Pertanian, ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 120 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian pertimbangan tersebut ng diatas, menurut Majelis Hakim oleh karena hanya ada 1 (satu) Tergugat dalam sengketa in litis yaitu Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian gu Pertanian Republik Indonesia/Tergugat II, maka eksepsi angka 1 mengenai A Gugatan Kabur (Obscure Libel) yang diajukan oleh Tergugat II tidak beralasan hukum untuk diterima dan dinyatakan ditolak, sedangkan terhadap pihak ub lik ah Tergugat I, III dan IV harus dikeluarkan dalam sengketa ini, karena yang bertanggungjawab atas Tindakan Karantina adalah Tergugat II, sehingga am mengenai eksepsi angka 2 yang diajukan Tergugat I, dan eksepsi lain maupun ah k ep jawaban pokok perkaranya tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut lagi ; --------- In do ne si R Terhadap eksepsi angka 3 ; -------------------------------------------------------------------- A gu ng Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat (Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia) pada angka 3, mengenai Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tidak Memeriksa, Mengadili dan Memutuskan Perkara a quo, Berwenang Majelis Hakim lik ub Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan eksepsi pada angka 1, telah dinyatakan bahwa hanya ada 1 (satu) Tergugat dalam sengketa in litis yaitu Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Republik ep ka m ah mempertimbangkan sebagai berikut : -------------------------------------------------------- Indonesia/Tergugat II, yang berkedudukan di Jalan Harsono RM Nomor 3, on ng Majelis Hakim gugatan Penggugat yang diajukan ke Pengadilan Tata Usaha es R Gedung E, Lt.1, 5, 7, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta, karenanya menurut In d A gu Halaman 121 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 121 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 122 R Negara Jakarta adalah sudah tepat, sehingga eksepsi kewenangan mengadili ng yang diajukan Tergugat tidak beralasan hukum dan dinyatakan ditolak ; ---------- Menimbang, bahwa dari rangkaian pertimbangan eksepsi diatas, maka gu seluruh eksepsi Tergugat telah dipertimbangkan, dan selanjutnya Majelis Hakim A akan mempertimbangkan mengenai pokok perkara terhadap objek sengketa ub lik ah in litis, dengan pertimbangan hukum sebagai berikut :----------------------------------- am DALAM POKOK SENGKETA : Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan pada bagian ah k ep eksepsi diatas, pihak Tergugat I, III dan IV, telah dikeluarkan dalam perkara ini, R sehingga hanya ada 1 (satu) Tergugat, yaitu Kepala Badan Karantina In do ne si Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, yang bertanggung jawab A gu ng atau berwenang atas terbitnya keputusan objek sengketa, dan akan dipertimbangkan serta diuji dari segi formal prosedural dan substansi penerbitannya ; ------------------------------------------------------------------------------------ Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat, selengkapnya bahwa dalam dalil gugatannya, ub Menimbang, lik duduk sengketa putusan ini ; ------------------------------------------------------------------pada pokoknya Penggugat mendalilkan penerbitan keputusan objek sengketa telah melanggar perundang-undangan yang berlaku ep ketentuan serta Asas-asas Umum keputusan objek sengketa telah sesuai In d A gu 122 on ng mengemukakan dalam penerbitan es Pemerintahan Yang Baik, sebaliknya Tergugat telah membantahnya dengan R ka m ah adalah sebagaimana terurai dalam gugatannya dan telah dimuat dalam bagian ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 122 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R dengan ketentuan hukum yang berlaku, sebagaimana selengkapnya terurai ng dalam Jawaban Tergugat dan telah dimuat dalam bagian duduk sengketa putusan ini ; ----------------------------------------------------------------------------------------- gu Menimbang, bahwa oleh karena ternyata Tergugat telah membantah A dalil-dalil gugatan Penggugat maka Majelis Hakim akan menguji dalil-dalil para pihak tersebut berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan ub lik ah a-quo ; ------------------------------------------------------------------------------------------------ am Menimbang, bahwa instrumen hukum yang dapat digunakan Hakim pada Pengadilan Tata Usaha Negara adalah didasarkan ketentuan yang diatur ah k ep dalam Pasal 53 ayat (2) a dan b Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004. Berdasarkan ketentuan tersebut, suatu keputusan Tata Usaha Negara dapat In do ne si R dinyatakan batal atau tidak sah apabila ; --------------------------------------------------- A gu ng a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ------------------------------ atau ; b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan Asas-asas Yang Baik ; lik ah ub Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan mengenai prosedur dan substansi serta pelaksanaan Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik ketika Tergugat mempersiapkan atau menerbitkan keputusan objek ep m sengketa ; ------------------------------------------------------------------------------------------- on ng es R ka Pemerintahan ---------------------------------------- M In d A gu Halaman 123 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah Umum Halaman 123 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 124 R Menimbang, bahwa keputusan yang menjadi objek sengketa dalam ng gugatan a-quo adalah mengenai Putusan penolakan berupa Berita Acara Penolakan (bukti T.I-1 = P-4), dengan alasan sapi-sapi yang masuk tidak gu termasuk sapi bibit sesuai dengan Nota Dinas Dirjen Nomor : 13055/ PD.410/ A F/08/2012, tanggal 13 Agustus 2012, yang ditujukan kepada Menteri Pertanian dengan tembusan kepada Sekretaris Jenderal Pertanian dan Kepala Badan ub lik ah Karantina Pertanian (vide bukti T.I-4) ; --------------------------------------------- am Menimbang, bahwa Pasal 10 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992, Tentang KARANTINA HEWAN, IKAN, DAN TUMBUHAN jo. Pasal 8 ayat (2) ep ah k Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000, Tentang Karantina Hewan menyebutkan : “Petugas Karantina melakukan tindakan karantina berupa (a) Penolakan; (g) (c) Pengamatan; Pemusnahan; (d) (h) ------------------------------------- Perlakuan; (e) In do ne si (f) Pengasingan; A gu ng Penahanan; (b) R Pemeriksaan; Pembebasan” ; Menimbang, bahwa Pasal 9 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000, Tentang Karantina Hewan, menyebutkan : “Pemeriksaan lik kelengkapan dan kebenaran isi dokumen dan mendeteksi hama penyakit ub hewan karantina, status kesehatan dan sanitasi media pembawa, atau kelayakan sarana prasarana karantina dan alat angkut” ; -----------------------------Menimbang, bahwa selanjutnya Pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor ep ka m ah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dilakukan untuk mengetahui 82 Tahun 2000, Tentang Karantina Hewan, menyebutkan : --------------------------- In d A gu 124 on ng es R ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 124 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 1) Penolakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dilakukan ng terhadap media pembawa yang dimasukkan ke dalam atau dimasukkan dari suatu area ke area lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia, ternyata gu apabila : A ---------------------------------------------------------------------------- a. setelah dilakukan pemeriksaan di atas alat angkut, tertular hama ub lik ah penyakit hewan karantina tertentu yang ditetapkan oleh Menteri, busuk, am rusak, atau merupakan jenis-jenis yang dilarang pemasukannya ; -------b. persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, ep setelah dilakukan penahanan dan keseluruhan persyaratan yang harus In do ne si c. R ah k Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 7 tidak seluruhnya dipenuhi ; ------------------ A gu ng dilengkapi dalam batas waktu yang ditetapkan tidak dapat dipenuhi ; atau ; --------------------------------------------------------------------------------------- d. setelah diberikan perlakuan di atas alat angkut, tidak dapat disembuhkan dan atau disucihamakan dari hama penyakit hewan lik 2) Penolakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat dilakukan terhadap media pembawa yang transit dan akan dikeluarkan dari satu ub m ah karantina ; --------------------------------------------------------------------------------- ka area ke area lain atau ke luar wilayah negara Republik Indonesia ; ep ah ------------------ on ng M dilakukan oleh atau berkoordinasi dengan penanggung jawab tempat es R 3) Penolakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), In d A gu Halaman 125 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 126 R pemasukan, transit, atau pengeluaran segera setelah memperoleh saran dokter hewan karantina ng dari ; gu ---------------------------------------------------------------------------- 4) Jika penolakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak ditetapkan ah A batas waktunya secara khusus, maka penolakannya dilakukan pada kesempatan pertama ; ub lik ---------------------------------------------------------------------- am Menimbang, bahwa dengan demikian prosedur formal dan substansi ep materi yang akan dipertimbangkan adalah apakah keputusan penolakan objek ah k sengketa a quo dikeluarkan setelah dilakukan pemeriksaan, penahanan dan In do ne si R keseluruhan persyaratan yang harus dilengkapi dalam batas waktu yang ditetapkan tidak dapat dipenuhi Penggugat, sebagaimana diatur dalam suatu A gu ng peraturan perundang-undangan ? ; ---------------------------------------------------------- Menimbang, bahwa dari uraian gugatan, pada pokoknya Penggugat mendalilkan persyaratan dokumen diantaranya sertifikat bibit/pedigree telah dilengkapi Pengggugat, sehingga penerbitan Berita Acara Penolakan lik bertanggal 24 Agustus 2012 yang menjadi Objek Sengketa perkara ini, ub bisa dikatagorikan sebagai tindakan kesewenang-wenangan Para Tergugat (abuse of power) karena telah tidak cermat atau tidak hati-hati menerapkan ep peraturan perundang-undangan, yaitu Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 19/ In d A gu 126 on ng bibit sebagaimana dimaksud Pasal 8 harus memenuhi persyaratan mutu dan es Permentan/OT.140/3/2012, Pasal 9, yang berbunyi: Pemasukan benih dan/atau R ka m ah (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor 2012.1.011.01.8B.1.000125, ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 126 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R dilengkapi dengan sertifikat bibit dari negara asal, sehingga merugikan ng Penggugat ; -------------------------------------------------------------------------- Menimbang, bahwa sebaliknya Tergugat mendalilkan, penerbitan gu keputusan objek sengketa telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, Tindakan Karantina berupa pemeriksaan, didasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2012 ub lik • ah A pada pokoknya menguraikan sebagai berikut : -------------------------------------------- am Keputusan Menteri Pertanian Nomor dan 2148/Kpts/PD.410/6/2012, dimana untuk pemasukan bibit sapi harus memenuhi persyaratan ah k ep mutu dan dilengkapi sertifikat bibit/pedigree secara individual ; Dari hasil pemeriksaan kelengkapan terhadap dokumen ternyata In do ne si • R --------------------------------------------- A gu ng sapi tersebut tidak dilengkapi dengan pedigree secara individual sehingga diterbitkan Berita Acara Penahanan (KH-8.a) Nomor : 0003201201.11.1. I.000126, pada tanggal 10 Agustus 2012 ; -------------------------------------------- Berdasarkan nota dinas Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan lik ah • Hewan kepada Menteri Pertanian Republik Indonesia perihal Hasil ub m Pengawasan sapi yang diimpor oleh PT. Austasia Stockfeed, PT. ka Great Giant Livestock dan PT. Tanjung Unggul Mandiri (TUM) pada ep tanggal 13 Agustus 2012 dinyatakan bahwa kesimpulan dari hasil es on ng M R ah pemeriksaan tidak masuk dalam klasifikasi bibit karena tidak ada In d A gu Halaman 127 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 128 R surat keterangan/sertifikat klasifikasi bibit dan pedigree secara ng individual ; ------------------------------------- gu Menimbang, bahwa dengan demikian antara Penggugat dan Tergugat dalam kaitan prosedur dan substansi yang ditempuh dalam melakukan A penolakan terdapat perbedaan penafsiran hukum, dalam hal pemeriksaan dokumen dan kelengkapan sertifikat bibit/pedigree yang menurut Penggugat ub lik ah telah dilengkapi sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 19/Permentan/ am OT.140/3/2012, yang dibantah Tergugat karena dari hasil pemeriksaan tidak masuk dalam klasifikasi bibit karena tidak ada surat keterangan/sertifikat ah k ep klasifikasi bibit dan pedigree secara individual ; ------------------------------------------- In do ne si R Menimbang, bahwa yang dimaksud Pemeriksaan dalam tindakan karantina, adalah sebagaimana telah diuraikan sebelumnya diatas, yang A gu ng tertuang dalam Pasal 9 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000, Tentang Karantina Hewan ; -------------------------------------------------------------------- Menimbang, bahwa Pasal 13 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000, Tentang Karantina Hewan, menyebutkan : “Penahanan yang belum memenuhi lik pembawa persyaratan karantina sebagaimana ub dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 7, atau dokumen lain yang dipersyaratkan oleh Menteri lain yang terkait pada waktu ep pemasukan, transit, atau pengeluaran di dalam wilayah Negara Republik Indonesia” ; ----------------------------------------------------------------------------------------- In d A gu 128 on ng es R ka m ah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dilakukan terhadap media ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 128 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Menimbang, bahwa pada bagian Penjelasan Pasal 13 Peraturan ng Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000, Tentang Karantina Hewan, disebutkan : “Mengingat fungsi karantina yang sifatnya lintas sektoral maka dalam gu melaksanakan tindakan karantina, kebijaksanaan dan pengaturan Menteri lain A selain Menteri yang bertanggung jawab dibidang perkarantinaan, juga harus ah diperhatikan sebagai salah satu persyaratan tindakan karantina” ; ------------------ ub lik Menimbang, bahwa Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun am 2000, Tentang Karantina Hewan, menyebutkan : ---------------------------------------- ep 1) Selain persyaratan yang diwajibkan sebagaimana dimaksud dalam kewajiban tambahan R menetapkan A gu ng ---------------------------------------------------------------------- ; In do ne si ah k Pasal 2, Pasal 3 dan Pasal 4, dalam hal tertentu Pemerintah dapat 2) Kewajiban tambahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), berupa persyaratan teknis dan atau manajemen penyakit berdasarkan disiplin ilmu kedokteran hewan ------------------------------------------------------------------------- Keputusan Menteri ; ub dengan ------------------------------------------------------ ep Menimbang, bahwa selanjunya pada bagian Penjelasan Pasal 7 disebutkan : ----------------------------------------------------------------------------------------- on ng es Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000, Tentang Karantina Hewan, R ka m lanjut lik ah 3) Kewajiban tambahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih M In d A gu Halaman 129 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ; Halaman 129 R Ayat (1) In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng Yang dimaksud "dalam hal tertentu" dalam ayat ini merupakan suatu keadaan yang dinilai memiliki potensi penyebaran penyakit yang dapat gu ditimbulkan oleh lalu lintas media pembawa, melalui suatu metoda A penilaian dan manajemen risiko (risk analysis) ; --------------------------------- ub lik ah Ayat (2) Ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini merupakan am prosedur dasar karantina yang harus diikuti oleh setiap pemakai jasa karantina. Bagi media pembawa yang berisiko tinggi dapat ditetapkan ah k ep kewajiban tambahan selain prosedur dasar tersebut di atas sebelum In do ne si R pengeluaran dan atau pada waktu pemasukan, antara lain seperti pemeriksaan kausa penyakit, vaksinasi, pengobatan, penetapan daerah A gu ng asal, daerah transit, daerah tujuan, pelabuhan dan instalasi karantina ; -- Ayat (3) Cukup jelas ; ------------------------------------------------------------------------------- Nomor : 244/Kpts/PD.670.230/L/6/2007, tentang Petunjuk lik Pertanian, Pelaksanaan Pengelolaan Dokumen dan Sertifikat Karantina Hewan, Bagian ub II.a. angka 9, disebutkan : “Berita Acara Penolakan/Declaration of Refusal (KH8b); Dibuat oleh Dokter Hewan Karantina berdasarkan hasil pemeriksaan ep ka m ah Menimbang, bahwa dalam Keputusan Kepala Badan Karantina dokumen ternyata belum memenuhi persyaratan dalam waktu yang telah In d A gu 130 on ng busuk, rusak, tidak layak dan tidak aman dikonsumsi dan/atau dari daerah/ es R ditetapkan dan/atau hasil pemeriksaan kesehatan ditemukan HPHK golongan I, ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 130 Halaman 130 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R negara yang dilarang pemasukannya, pemasukannya tidak melalui tempat yang berita acara penolakan serta ng telah ditetapkan yang dilakukan dengan ditandatangani oleh saksi dan pemilik/kuasanya“ ; ------------------------------- gu Menimbang, bahwa dari ketentuan mengenai tindakan karantina diatas, A setelah dicermati menurut Majelis Hakim tidak ada mengatur mengenai tindakan karantina berupa pemeriksaan, penahanan dan penolakan ub lik ah dikarenakan dokumen pemasukan bibit, berupa sertifikat klasifikasi bibit dan am pedigree secara individual tidak dilengkapi ; ----------------------------------------------Menimbang, bahwa lebih lanjut Peraturan Menteri Pertanian Nomor : ah k ep 51/Permentan/OT.140/9/2011, Tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit Ternak Ke Dalam dan Ke Luar Wilayah In do ne si R Negara Republik Indonesia, menyebutkan antara lain : --------------------------------- A gu ng Pasal 1 angka 6 : --------------------------------------------------------------------------------- Tindakan karantina hewan yang selanjutnya disebut tindakan karantina adalah kegiatan yang dilakukan untuk mencegah hama penyakit hewan karantina masuk ke, tersebar di, dan/ lik Pasal 1 angka 7 : --------------------------------------------------------------------------------Persyaratan mutu benih dan/atau bibit ternak adalah kriteria ub m ah atau keluar dari wilayah negara Republik Indonesia ; ----- ep on ng es R Pasal 1 angka 8 : --------------------------------------------------------------------------------- M In d A gu Halaman 131 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka teknis yang dipersyaratkan pada benih dan/atau bibit ternak ; Halaman 131 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 132 R Rekomendasi persetujuan pemasukan yang selanjutnya ng disebut RPP adalah keterangan tertulis yang diberikan oleh ah Pasal 4 usaha yang akan melakukan pemasukan benih dan/atau bibit ternak ; ---------------------------------------------------------------- : ---------------------------------------------------------------------------------Persyaratan pemasukan benih dan/atau bibit ub lik A gu Menteri atau pejabat yang ditunjuk olehnya kepada pelaku ternak am sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis ; -------------: --------------------------------------------------------------------------------- ep ah k Pasal 6 In do ne si R Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 A gu ng meliputi : -------------------------------------------------------------------a. mutu benih dan/atau bibit ternak; dan ; ------------------------- b. kesehatan hewan ; --------------------------------------------------- Pasal 39 : ----------------------------------------------------------------------------------- ah 1) Pengawasan pemasukan dan pengeluaran benih dan/atau lik bibit ternak dilakukan baik secara langsung maupun tidak ub m langsung ; ----------------------------------------- ep ka 2) Pengawasan secara langsung dilakukan : -----------------a. Di tempat pemasukan dan pengeluaran oleh petugas karantina; dan ; ------------------------------------- In d A gu 132 on ng es R ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 132 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R b. setelah dibebaskan oleh petugas karantina dari tempat ng pemasukan dan pengeluaran dilakukan oleh Pengawas Bibit Ternak ; ------------------------------------ : ---------------------------------------------------------------------------------- 1) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 A gu Pasal 40 ah ayat (2) huruf a dilakukan terhadap persyaratan karantina ub lik hewan ; -------------------------------------------------- am 2) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (2) huruf b dilakukan terhadap persyaratan mutu : ---------------------------------------------------------------------------------- In do ne si R Pasal 41 ep ah k benih dan/atau bibit ternak ; ------------------------------------ A gu ng Pengawasan secara tidak langsung dilakukan berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1) ; --- Menimbang, bahwa dari uraian ketentuan diatas, dapat disimpulkan bahwa, Menteri Pertanian merupakan lembaga regulator yang berwenang lik pertanian/perternakan dan berwenang melakukan pemeriksaan baik dilakukan sendiri ataupun melalui perintah kepada pihak lain antara lain melalui ub pemeriksaan oleh Badan Karantina Pertanian ; ------------------------------------------Menimbang, bahwa adapun tata cara Tindakan Karantina hanya diatur ep ka m ah membuat regulasi atau aturan main yang harus diikuti pelaku di bidang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2000, dan on ng terdapat peraturan teknis atau peraturan pelaksanaan yang dikeluarkan Menteri es R dari peraturan peraturan yang diajukan para pihak di persidangan a quo, tidak In d A gu Halaman 133 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 133 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 134 R Pertanian yang mengatur tindakan karantina terhadap tidak dilengkapinya ng dokumen Persyaratan mutu benih dan/atau bibit ternak, akan tetapi mempertegas pengertian tindakan karantina yaitu kegiatan yang dilakukan gu untuk mencegah hama penyakit hewan karantina masuk ke, tersebar di, dan/ A atau keluar dari wilayah negara Republik Indonesia (vide Pasal 1 angka 6 Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 51/Permentan/OT.140/9/2011, Tentang ub lik ah Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit am Ternak Ke Dalam dan Ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia) ; ------------Menimbang, bahwa karenanya, menurut pendapat Majelis Hakim ah k ep sepanjang pemeriksaan dokumen persyaratan mutu benih dan/atau bibit ternak dilakukan atas dasar inisiatif atau perintah atasan pihak Kementerian Pertanian In do ne si R meskipun tindakan karantina dilakukan oleh Badan Karantina Pertanian, A gu ng haruslah tetap mengikuti tata cara Tindakan Karantina sebagaimana ditentukan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2000 ; ----------------- Menimbang, bahwa mencermati bukti Tergugat mengenai Hasil Pengawasan, yaitu : ------------------------------------------------------------------------------ lik ah 1. Bukti T.I – 4 , berupa Nota Dinas Direktur Jenderal Peternakan dan ub m Kesehatan Hewan, kepada Menteri Pertanian, Nomor : 13055/PD.410/ F/08/2012, Perihal : Hasil Pengawasan PT. Austasia Stockfeed, PT. tertanggal 13 ep ka Great Giant Livestock dan PT. Tanjung Unggul Mandiri (TUM), ah Agustus 2012 ; In d A gu 134 on ng es R --------------------------------------------------------------------------------- ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 134 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia T.I-10, berupa Nota Dinas dari Tim Pengawasan Direktorat R 2. Bukti In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan kepada Direktur Perbibitan Ternak, tanggal 8 Agustus gu -------------------------------------------------------------------- 2012 ; A 3. Bukti T.I-11, berupa Nota Dinas dari Direktur Perbibitan Ternak kepada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, tanggal 8 2012 ; ub lik ah Agustus am --------------------------------------------------------------------------------------------4. Bukti T.I-9, Berita Acara Pengawasan (Untuk Ternak Ruminansia), 7 Agustus 2012 ep ah k tanggal ; R --------------------------------------------------------------------------------- In do ne si serta dalil yang disampaikan Tergugat dalam Jawabannya yang pada pokoknya A gu ng Penahanan dilakukan oleh Petugas Karantina Hewan, karena dari hasil pemeriksaan, dokumen pedigree yang disyaratkan tidak lengkap, diketahui adanya fakta hukum, bahwa telah dilaksanakan pengawasan terhadap bibit sapi yang dimasukkan ke wilayah Indonesia yang dilakukan oleh pihak Kementerian lik Menimbang, bahwa dari uraian diatas Majelis Hakim berkesimpulan, ub pada saat dilakukan pemeriksaan dan penahanan oleh Petugas Karantina Hewan, pihak Penggugat telah melengkapi dan menyerahkan suatu dokumen ep pedigree terhadap sapi-sapi yang dimasukkan ke Wilayah Negara Republik Indonesia (vide bukti P-8 dan P-9), dan menurut Pasal 39 jo. Pasal 40 ayat (2) on ng es R (b) Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 51/Permentan/OT.140/9/2011, M In d A gu Halaman 135 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka m ah Pertanian RI ; --------------------------------------------------------------------- Halaman 135 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 136 R Tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Dan Pengeluaran Benih dan/ ng atau Bibit Ternak Ke Dalam dan Ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia, Pengawasan terhadap persyaratan mutu benih dan/atau bibit ternak gu seharusnya dilakukan oleh Pengawas Bibit Ternak setelah dibebaskan oleh petugas karantina dari tempat pemasukan, sehingga Petugas Karantina Hewan A telah melakukan tindakan karantina hewan diluar tata cara Tindakan Karantina ub lik ah yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun am 2000 dan Peraturan Menteri Pertanian tersebut ; ----------------------------------------Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum diatas, Majelis ah k ep Hakim berpendapat dari segi formal prosedural penerbitan keputusan objek sengketa, adalah cacad hukum karena telah bertentangan dengan tata cara In do ne si R yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan, yaitu Peraturan A gu ng Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2000 Tentang Tindakan Karantina, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 51/Permentan/OT.140/ 9/2011, Tentang Rekomendasi Persetujuan Pemasukan Dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit Ternak Ke Dalam dan Ke Luar Wilayah Negara Republik lik Menimbang, bahwa selanjutnya dari segi substansi materi penerbitan surat keputusan objek sengketa a quo, Majelis Hakim mempertimbangkan Menimbang, bahwa dalam ub sebagai berikut : ----------------------------------------------------------------------------------gugatannya Penggugat mendalilkan ep ka m ah Indonesia ; ------------------------------------------------------------------------------------------ pemasukan bibit ternak sapi potong oleh Penggugat dilengkapi dengan surat In d A gu 136 on ng sertifikat klasifikasi bibit, sedangkan Tergugat mendalilkan Sertifikat klasifikasi es R keterangan dari Australian Brahman Breeders’ Association (ABBA) sebagai ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 136 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R bibit tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/ ng Permentan/OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan, dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2148/ gu Kpts/PD.410/6/2012 ; --------------------------------------------------------------------- A Menimbang, bahwa sebagaimana telah Majelis Hakim uraikan diatas, bahwa sesuai Pasal 13 Jo Pasal 7 dan Penjelasan dari Peraturan Pemerintah ub lik ah Nomor 82 Tahun 2000, Tentang Karantina Hewan, menentukan, “Mengingat am fungsi karantina yang sifatnya lintas sektoral maka dalam melaksanakan tindakan karantina, kebijaksanaan dan pengaturan Menteri lain selain Menteri ah k ep yang bertanggung jawab dibidang perkarantinaan, juga harus diperhatikan sebagai salah satu persyaratan tindakan karantina, sedangkan maksud In do ne si R kewajiban tambahan dalam hal tertentu adalah merupakan suatu keadaan yang A gu ng dinilai memiliki potensi penyebaran penyakit yang dapat ditimbulkan oleh lalu lintas media pembawa, melalui suatu metoda penilaian dan manajemen risiko (risk analysis) ; ------------------------------------------------------------------------------------- Menimbang, bahwa Pasal 13 ayat (4) Undang-Undang Nomor 18 lik “Setiap benih atau bibit yang beredar wajib memiliki sertifikat layak benih atau bibit yang memuat keterangan mengenai silsilah dan ciri-ciri keunggulan ub tertentu” ; -------------------------------------------------------------------------------------------- Nomor ep Menimbang, bahwa Penjelasan dari Pasal 13 ayat (4) Undang-Undang 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, on ng es R menyebutkan : “Yang dimaksud dengan "ciri-ciri keunggulan tertentu" adalah M In d A gu Halaman 137 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka m ah Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, menyebutkan : Halaman 137 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 138 R antara lain memiliki kemampuan produksi dan reproduksi yang tinggi dan tahan ng terhadap penyakit” ; ------------------------------------------------------------------------------ Menimbang, bahwa lebih lanjut Pasal 57 Peraturan Pemerintah Nomor gu 48 Tahun 2011, Tentang Sumber Daya Genetika Hewan dan Perbibitan Ternak, A menyebutkan : ------------------------------------------------------------------------------------- a. menyertakan sertifikat am ------------------------------------ ub lik ah 1) Pengedaran benih atau bibit yang tidak : ---------------------------------------------layak benih atau bibit ; b. keterangan pemenuhan persyaratan teknis minimal benih atau bibit ; ep ah k ----- In do ne si R sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 dikenai sanksi administratif ; -------- A gu ng (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa : -- a. peringatan tertulis ; ----------------------------------------------------------------------- b. penghentian sementara dari kegiatan produksi dan/atau peredaran; atau; lik Menimbang, bahwa setelah mencermati ketentuan diatas, dihubungkan ub dengan bukti P-5 = T.I-6, berupa Surat Persetujuan Impor Hewan dari Menteri Perdagangan Nomor : 04.PI-54.12.0053 tertanggal 10 Mei 2012, dan bukti ep P-10 berupa Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 3374/Kpts/PD.410/7/2011, In d A gu 138 on ng Luar Wilayah Negara Republik Indonesia, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa es tertanggal 19 Juli 2011, tentang Persetujuan Pemasukan Bibit Ternak Sapi Dari R ka m ah c. pencabutan izin usaha ; ----------------------------------------------------------------- ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 138 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R tidak ada ketentuan dari suatu peraturan yang mengatur mengenai sanksi ng penolakan, apabila dokumen pedigree individual tidak dilengkapi, atau dilengkapi tetapi dianggap tidak sesuai dengan Persyaratan Mutu Benih, Bibit gu Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan ; ----------------------------------------------- A Menimbang, bahwa dalam persidangan Saksi Pengggugat bernama : JOHN CROAKER, menerangkan dibawah sumpah, pada pokoknya sebagai am • ub lik ah berikut : ---------------------------------------------------------------------------------------------Bahwa, Entry Registration, True To Type Certificate ataupun Certificate Entry kesemuanya adalah pedigree dengan jenis-jenis asal-usul ep ah k yang berbeda, karena dalam sertipikat ini menjelaskan mengenai sapi meskipun tidak terperinci ; Bahwa, setiap sapi yang memiliki sertipikat True To Type A gu ng • In do ne si R --------------------------------------------------------------------------------------- dapat diekspor karena memliki asal usul (pedigree), dan menunjukan bahwa sapi yang dimaksud merupakan sapi bibit. Dalam sertipikat ini juga (menunjuk bukti P-8 dan P-9) dijelaskan bahwa sapi tersebut lik • Bahwa dapat saja ABBA mengeluarkan satu surat keterangan yang ub menjelaskan bahwa seluruh sapi tersebut adalah bibit, karena pada m ah merupakan sapi Brahman murni ; --- ka setiap sapi terdapat Chip yang ditempelkan di telinganya yang dapat dengan ep dibaca alat ; on ng M --- es R ah -------------------------------------------------------------------------------------------- In d A gu Halaman 139 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 139 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 140 • keabu-abuan dan 40% 60% kemerah-merahan ng putih R Bahwa warna sapi Brahma tidak selalu putih keabu-abuan, ------------------------------------------- ; gu Menimbang, bahwa dalam persidangan Ahli Penggugat, bernama : A DR. drh. SOFJAN SUDARDJAT, D, MS., menerangkan dibawah sumpah, pada • Bahwa, pengertian bibit adalah yang akan dikembangbiakan dan ub lik ah pokoknya sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------- am dapat memberikan keturunan yang baik. Bibit terdiri dari 3 jenis, yaitu bibit dasar, bibit induk dan bibit sebar. Di Indonesia tidak ada ada ah k ep bibit dasar, kalau bibit jantan ada, yang banyak adalah bibit sebar dan biasanya diusahakan oleh swasta, sedangkan bibit dasar yang In do ne si R mempunyai kewenangan adalah Pemerintah karena harganya cukup A gu ng mahal mulai 100 juta, kalau bibit sebar hanya 10 jutaan ; ------------------------------------------------------------------------------ • Bahwa, secara filosofi yang disebut bibit hanyalah yang dikembangbiakan dan memberi keturunan saja, tetapi dalam UU dijabarkan lagi, diantaranya mempunyai keunggulan serta dapat serta tentu ada persyaratan lik ah diwariskan, tertentu ; ka • ub m -----------------------------------------------------------------------------------------Bahwa bibit dasar jarang ada yang mampu dibeli pihak swasta, ---------------------------- In d A gu 140 on ng es R ep kecuali Pemerintah yang akan melakukan perkembangbiakan ; ah ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 140 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia • In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Bahwa populasi sapi di Indonesia hanya sekitar 10 juta sapi dan ng jumlah ini masih kurang, oleh karena itu kita impor untuk bibit betina, sedangkan kita • Bahwa pada waktu menjabat menjadi Dirjen, Ahli belum pernah mengimpor bibit dasar karena harganya mahal ; ub lik ah A gu hanya punya jantan saja ; ------------------------------------------------------------------ am ----------------------------------------------------- Menimbang, bahwa dalam persidangan Ahli Tergugat, bernama : ep PROF. DR. IR. MULADNO, MSc, menerangkan dibawah sumpah, pada Bahwa, dalam perundang-undangan disebutkan ada bibit dasar, bibit In do ne si • R ah k pokoknya sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------- A gu ng induk dan bibit sebar, tetapi hal ini hanya berlaku untuk ayam, sedangkan untuk sapi Ahli tidak tahu, apakah istilahnya sama ; ----------------------------------------- • Bahwa sapi betina produktif adalah untuk dikembangbiakan dan meningkatkan mutu genetik ; ---------------------------------------------------------------------------------• Bahwa tidak ada salahnya menerima/mengimport sapi betina ep ka lik untuk ub m ah menambah populasi, sedangkan sapi bibit untuk dikembangbiakan es on ng M R ah produktif, kalau sapi betina tersebut dalam keadaan baik dan dapat In d A gu Halaman 141 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 141 R menambah In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id populasi ; ng ---------------------------------------------------------------------------------------- gu Menimbang, bahwa dari uraian-uraian diatas, diketahui bahwa sanksi penolakan dengan alasan tidak lengkapnya pedigree individual tidak diatur A dalam suatu peraturan perundang-undangan, lagipula setelah dicermati keterangan saksi dan Ahli, diantaranya mengenai bibit dasar jarang ada yang ub lik ah mampu dibeli pihak swasta, kecuali Pemerintah yang akan melakukan am perkembangbiakan, dikaitkan juga dengan Penjelasan Pasal 2 ayat (2) UndangUndang Nomor 18 Tahun 2009, yaitu : “bahwa penyelenggaraan peternakan ah k ep dan kesehatan hewan berasaskan "kerakyatan dan keadilan, dengan maksud memberikan peluang dan kesempatan yang sama secara proporsional kepada In do ne si R semua warga negara sesuai dengan kemampuannya sehingga dapat A gu ng meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat. Oleh karena itu, dalam memberikan izin harus dicegah terjadinya praktik monopoli, monopsoni, oligopoli, dan oligopsoni”, serta dari hasil pemeriksaan dilapangan diketahui bahwa sapi banyak dalam keadaan bunting dan warnanya dominan merah kecoklatan, sapi lik betina produktif adalah untuk dikembang biakan dan menambah populasi, dan ub pendapat DR.drh. SOFJAN SUDARDJAT, D,MS, bahwa bibit dasar jarang ada yang mampu dibeli pihak swasta, kecuali Pemerintah yang akan melakukan perkembang biakan, menurut pendapat Majelis Hakim bahwa ternak bibit yang ep ka m ah maka sesuai pendapat Ahli PROF. DR. IR. MULADNO, MSc, bahwa diuraikan pihak Tergugat diperuntukkan untuk meningkatkan mutu genetika In d A gu 142 on ng mengusahakannya karena harganya mahal, dan untuk menambah populasi es R adalah merupakan bibit dasar, yang menjadi kewajiban Pemerintah untuk ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 142 Halaman 142 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R sapi di Indonesia, sapi-sapi yang telah di import Penggugat serta telah ng dilengkapi pedigree dari jenis Brahma tidak seharusnya ditolak, akan tetapi disesuaikan peruntukannya dan tetap dilakukan pengawasan oleh Petugas gu Pengawas Bibit, sehingga oleh karena itu dari segi substansi materi penerbitan A keputusan objek sengketa in litis melanggar asas kerakyatan dan keadilan, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang am ub lik ah Peternakan dan Kesehatan Hewan dan menjadi cacad hukum pula ; -------------- Menimbang, bahwa karena surat keputusan objek sengketa in litis dari ah k ep segi prosedural formal dan substansi materi penerbitnya telah mengandung cacad hukum, sebagaimana telah dipertimbangkan diatas, maka sesuai Pasal In do ne si R 53 ayat (2) huruf a dan b Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, keputusan A gu ng a quo haruslah dinyatakan batal ; ------------------------------------------------------------- Menimbang, bahwa dengan pertimbangan hukum diatas, karena Surat Keputusan objek sengketa telah dinyatakan batal maka diwajibkan kepada Tergugat untuk mencabutnya, dan untuk menjaga kepentingan Penggugat agar lik tersebut, maka Penetapan Nomor : 200/G/2012/PTUN-JKT yang ditetapkan ub pada tanggal 23 Nopember 2012, tentang Penundaan Pelaksanaan Objek Sengketa tetap berkekuatan hukum dan dipertahankan sampai putusan perkara ep ini mempunyai kekuatan hukum tetap ; ------------------------------------------- diatas, maka seluruh petitum gugatan Penggugat telah dipertimbangkan yaitu on ng es R Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian pertimbangan tersebut M In d A gu Halaman 143 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka m ah tidak dirugikan karena pelaksanaan keputusan objek sengketa yang dibatalkan Halaman 143 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 144 R permohonan penundaan pelaksanaan keputusan objek sengketa telah ng dikabulkan dan tetap dipertahankan, serta untuk petitum/tuntutan pokok gugatan dikabulkan seluruhnya ; -------------------------------------------------------------- gu Menimbang, bahwa karena tuntutan pokok Penggugat telah dikabulkan A seluruhnya, maka sesuai ketentuan pasal 110 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, terhadap Tergugat harus dihukum ub lik ah untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar am putusan ini ; ----------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa segala bukti dan keterangan Saksi atau Ahli yang ah k ep diajukan dalam persidangan telah dipertimbangkan seluruhnya, dan setelah dipertimbangkan bukti-bukti dan keterangan Saksi/Ahli yang tidak dicantumkan In do ne si R dalam putusan ini dipandang tidak relevan dan dikesampingkan, akan tetapi A gu ng tetap dilampirkan dalam berkas perkara ; --------------------------------------------------Mengingat : • Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara ; ----------------------------------------------------------------------------------------- lik Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 5 Tahun 1986 ; ---------------------------------------------------------- Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas ub • Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 ; ----------------------------------------------• ep ka m ah • ah Dan peraturan perundang-undangan, serta ketentuan hukum lainnya yang In d A gu 144 on ng es R berkaitan dengan sengketa ini ; ----------------------------------------------------------- ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 144 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a R putusan.mahkamahagung.go.id MENGADILI Menyatakan Penetapan Nomor : 200/G/2012/PTUN-JKT tertanggal 23 gu • ng I. Dalam Penundaan : Nopember 2012 tentang Penundaan Pelaksanaan Objek Sengketa tetap hukum tetap ; ------------------------------------------------------------------------------ ub lik ah k • Menolak Eksepsi Tergugat seluruhnya ; ------------------------------------------ ep am II. Dalam Eksepsi : R III. Dalam Pokok Perkara 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk A gu ng seluruhnya ;-------------------------- In do ne si ah A berkekuatan hukum dan dipertahankan sampai putusan ini berkekuatan 2. Menyatakan batal keputusan tata usaha negara yang diterbitkan Tergugat/Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia berupa Berita Acara Penolakan ah (Declaration of Refusal), Formulir Nomor 24 Agustus 2012 ; lik 2012.1.011.01.8B.1.000125, bertanggal KH-8.b, ka 3. Mewajibkan ub m --------------------------------------------------------Tergugat/Kepala Badan Karantina Pertanian, ep Kementerian Pertanian Republik Indonesia mencabut Berita Acara es on ng M R ah Penolakan (Declaration of Refusal), Formulir KH-8.b, Nomor In d A gu Halaman 145 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 145 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 146 R 2012.1.011.01.8B.1. bertanggal ng 2012;----------------------------------------------- 24 Agustus 4. Menghukum Tergugat/Kepala Badan Karantina Pertanian untuk gu membayar biaya perkara ini yang diperhitungkan sebesar Rp A 2.518.000,- (Dua juta lima ratus delapan belas ribu rupiah) ; --------------------------------- ub lik ah Demikian, diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim am Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada hari Jumat, tanggal 3 Mei 2013 oleh kami Hendro Puspito, S.H.,M.Hum., sebagai Hakim Ketua Majelis ah k ep bersama dengan Husban, S.H.,M.H., dan I Nyoman Harnanta, S.H., masingmasing sebagai Hakim Anggota, putusan diucapkan pada hari Selasa, tanggal A gu ng tersebut, dengan dibantu oleh Maruba Silalahi, S.H., In do ne si R 14 Mei 2013 dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dengan dihadiri oleh Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat, Kuasa Hukum Tergugat I, Tergugat III dan Tergugat IV ; ------------------------------------------------------------------ lik Hakim Ketua Majelis, T.t.d ub T.t.d HUSBAN, S.H.,M.H. HENDRO PUSPITO, S.H.,M.Hum. T.t.d In d A gu 146 on ng es R I NYOMAN HARNANTA, S.H. ep ka m ah Hakim-Hakim Anggota : ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M 000125, In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 146 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a R putusan.mahkamahagung.go.id Panitera Pengganti, ng T.t.d gu MARUBA SILALAHI, S.H. Perincian Biaya : Pendaftaran ……………………………………… Rp - Alat Tulis Kantor ………………………………… - Panggilan ………………………………………… Rp - Pemeriksaan Setempat ………………………… Rp 2.020.000,- - Meterai Penundaan …………………………….. Rp 6.000,- - Redaksi ………………………………………….. Rp 5.000,- - Leges …………………………………………….. Rp 3.000,- - Meterai Putusan ………………………………… Rp 6.000,- - Redaksi ………………………………………….. Rp 5.000,- - Leges …………………………………………….. Rp 3.000,- + 30.000,- Rp 50.000,- 390.000,- Jumlah ……………………….. In do ne si ub lik ep R ah k am ah A - Rp 2.518.000,- es on ng M R ah ep ka ub m lik ah A gu ng (Dua juta lima ratus delapan belas riu rupiah) In d A gu Halaman 147 dari 147 halaman, Putusan Nomor 200/G/2012/PTUN-JKT ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 147