artikel tugas sim alini npm 0906656814

advertisement
Pemanfaatan ASTERIX (Askes Integrated and Responsive Information Exchange) Dalam
Pengembangan Bridging System Antara PT Askes Dengan Rumah Sakit Mitranya
Untuk Menunjang Sistem Informasi Manajemen Yang Berbasis Teknologi
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sistem Informasi Manajemen
Koordinator Mata Kuliah : Rr. Tutik Sri Hariyati, SKp.,MARS
Oleh
ALINI
0906656814
PROGRAM PASCA SARJANA KEKHUSUSAN KEPERAWATAN JIWA
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kita sebagai hambaNya, sehingga sampai saat ini kita masih bisa
melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawab kita sebagai perwujudan dari ibadah kita di
dunia untuk mencari ridhoNya.
Penyusunan makalah ini bertujuan sebagai media internalisasi mahasiswa mampu
menganalisis pemanfaatan teknologi informasi dalam sistem informasi manajemen kesehatan
khususnya dalam bidang keperawatan untuk meningkatkan efisiensi dan peningkatan kualitas
pelayanan keperawatan baik di rumah sakit, pendidikan, maupun komunitas.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Rr. Tutik Sri Hariyati, SKp., MARS selaku koordinator mata ajar Sistem Informasi
Manajemen
2. Tim fasilitator mata ajar Sistem Informasi Manajemen
3. Rekan-rekan Program Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia tahun 2009/2010
4. Rekan-rekan Program Magister Kekhususan Jiwa Fakultas Ilmu keperawatan Universitas
Indonesia tahun 2009/2010
Yang telah memberikan bimbingan dan bantuannya dalam penyusunan makalah ini sehingga
dapat selesai tepat waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran, masukan dan kritik dari berbagai pihak untuk perbaikan makalah ini.
Semoga amal dan budi baiknya mendapat pahala yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha
Kuasa. Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaatkan bagi kita semua.
Depok, November 2010
Penulis
Pemanfaatan ASTERIX (Askes Integrated and Responsive Information Exchange) Dalam
Pengembangan Bridging System Antara PT Askes Dengan Rumah Sakit Mitranya
Untuk Menunjang Sistem Informasi Manajemen Yang Berbasis Teknologi
Alini
Program Magister Keperawatan Jiwa, Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia
Abstrak
Asuransi kesehatan merupakan jenis usaha jasa keuangan yang melibatkan tiga unsur yang
tidak dapat dipisahkan yaitu peserta, pemberi pelayanan dan badan asuransi. PT. Asuransi
Kesehatan Indonesia merupakan salah satu perusahaan asuransi yang menyelenggarakan
jaminan pemeliharaan kesehatan. Dalam usaha memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
seluruh peserta yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, maka PT Askes mengembangkan
kerjasama dengan provider (pemberi pelayanan kesehatan, instansi terkait, dan perusahaan
lain) yang ada didalam jaringan bisnis PT Askes (Persero) yang disebut dengan Bridging
sistem. Bridging system ini mengintegrasikan antara Sistem Informasi Manajemen (SIM) PT
Askes (Persero) dengan SIM provider, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja,
mempercepat proses klaim, mengendalikan pelayanan serta menyediakan informasi
administrasi yang dibutuhkan untuk menunjang pelayanan. Untuk menunjang SIM yang
berbasis teknologi, PT Askes memperkenalkan suatu platform bernama ASTERIX (Askes
Integrated and Responsive Information Exchange) ASTERIX diharapkan dapat mewujudkan
cita-cita perusahaan yaitu memberikan pelayanan prima bagi peserta maupun mitra
perusahaan.
Kata kunci: asuransi kesehatan, sistem informasi manajemen, bridging sistem,
ASTERIX
A. Latar Belakang
Asuransi kesehatan merupakan jenis usaha jasa keuangan
yang sangat kompleks yang
melibatkan tiga unsur yang tidak dapat dipisahkan yaitu peserta (enrollee/insured), pemberi
pelayanan (provider) dan badan asuransi (insurer). Tuntutan utama kepada asuransi kesehatan
sebagai suatu perusahaan jasa keuangan adalah efisiensi dan profit. Di sisi lain, sebagai suatu
usaha dalam bidang
jasa pelayanan kesehatan, menuntut “art” tersendiri, untuk
dapat
memberi kepuasan terhadap setiap individu terkait, baik peserta maupun pemberi pelayanan
kesehatan.
Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian
antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,
dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab
hukum pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
PT. Asuransi Kesehatan Indonesia atau yang dikenal dengan nama PT. Askes Indonesia
(Persero) adalah merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh
pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri
Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta
keluarganya dan Badan Usaha lainnya. PT Askes (Persero) yang mengusung visi“spesialis
dan pusat unggulan asuransi kesehatan di Indonesia” telah melayani sebagian besar rakyat
Indonesia selama kurun waktu hampir 41 tahun dan akan terus berusaha memenuhi ekspektasi
dari peserta dan mitra perusahaan, yang tentunya semakin hari semakin memberikan
tantangan tersendiri.
Baik disadari atau tidak, kita telah memasuki era globalisasi dengan segala sisi positif dan
negatifnya. Aspek nyata yang ditimbulkan oleh era globalisasi ini salah satunya adalah
“kompetisi” yang semakin tajam dan semakin berat antar pelaku bisnis dalam rangka merebut
pasar atau pelanggan. Mengingat jumlah dan heterogenitas peserta Askes yang tersebar
diseluruh wilayah Indonesia, maka PT. Askes juga berusaha menjadi pusat unggulan dalam
Sistem Informasi Manajemen (SIM) di bidang asuransi kesehatan, sehingga informasi dapat
tersebar dengan baik dan setiap transaksi yang terjadi dapat dikomunikasikan secara serentak
keseluruh kantor PT Askes (Persero). Oleh sebab itu, dalam usahanya memberikan pelayanan
yang lebih baik kepada seluruh pelanggan, PT. Askes (Persero) mengembangkan bridging
system antara PT. Askes dan rumah sakit-rumah sakit mitranya. Untuk menunjang SIM yang
berbasis teknologi, PT Askes (Persero) memperkenalkan suatu platform bernama ASTERIX
atau Askes Integrated and Responsive Information Exchange, yang bertujuan untuk
memperlancar pertukaran informasi baik antara PT Askes (Persero) dengan peserta, PPK
dengan peserta ataupun PPK dengan PT Askes (Persero) sebagai mitra kerja. ASTERIX
diharapkan dapat mewujudkan cita-cita perusahaan yaitu memberikan pelayanan prima
(serviceexcellence) bagi peserta maupun mitra perusahaan.
Dalam Surat Keputusan Direksi nomor 340/Kep/0808 disebutkan bahwa bridging sistem
merupakan suatu kerjasama antara PT Askes (Persero) dengan provider (pemberi pelayanan
kesehatan, instansi terkait dan perusahaan lain) yang ada didalam jaringan bisnis PT Askes
(Persero). Bridging system ini mengintegrasikan antara SIM PT Askes (Persero) dengan SIM
provider,yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja, mempercepat proses klaim,
mengendalikan pelayanan serta menyediakan informasi administrasi yang dibutuhkan untuk
menunjang pelayanan. Dengan diterapkannya bridging system ini diharapkan kecepatan dan
ketepatan pelayanan dalam antrean dan penagihan klaim bagi peserta program Askes dapat
terwujud
B. Aplikasi Sistem Bridging PT Askes
Bridging system merupakan system yang mengintegrasikan antara Sistem Informasi
Manajemen (SIM) PT Askes (Persero) dengan SIM pemberi pelayanan (provider), yang
bertujuan untuk meningkatkan kinerja, mempercepat proses klaim, mengendalikan pelayanan
serta menyediakan informasi administrasi yang dibutuhkan untuk menunjang pelayanan.
Dalam penerapan bridging sistem ini, PT askes memilih menggunakan tekonologi java dan
pemasangan jaringan virtual private network (VPN), dengan memperkenalkan platform
bernama ASTERIX atau Askes Integrated and Responsive Information Exchange.
1). Sistem informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem manusia/ mesin yang terpadu (integrated),
untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware),
dan perangkat lunak (software) computer, prosedur pedoman, model manajemen dan sebuah
data base.
2). Bridging Sistem
Menurut eBook dari wndw.net (2006) Bridge merupakan alat jaringan yang menyambungkan
dua jaringan pada lapisan sambungan data (data link layer). Sedangkan Menurut Riyadi &
Chris (2010),bridge adalah metode koneksi yang menggabungkan 2 atau lebih interface yang
bertipe ethernet atau sejenisnya, seolah-olah berada dalam segmen network yang sama,
dimana proses bridging pada layer data link. Menurut ebopedia.com (2010), bridge adalah: "A
device that connects two local-area networks (LANs), or two segments of the same LAN that
use the same protocol, such as Ethernet or Token-Ring." Bridge adalah perangkat yang
dirancang untuk menghubungkan dua LAN yang memiliki protokol identik pada lapisan fisik
dan data-link. Karena protokol sama maka Bridge tidak memerlukan pengelolaan sinyal yang
kompleks (Akib, 2010)
3). Teknologi Java
Sebagai sebuah bahasa pemrograman, Java dapat membuat seluruh bentuk aplikasi, desktop,
web dan lainnya, sebagaimana dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman
konvensional yang lain. Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP) dan
dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi. Perkembangan Java tidak hanya
terfokus oada satu sistem operasi, tetapi dikembangkan untuk berbagai sistem operasi dan
bersifat open source (Http://poss.ipb.ac.id).
4). Virtual Private Network (VPN)
Virtual Private Netmork (VPN) merupakan sebuah koneksi virtual yang bersifat private
dimana tidak semua orang bisa mengaksesnya. Jaringan ini tidak ada secara fisik melainkan
berupa jaringan virtual. VPN Menghubungkan PC dengan jaringan public atau internet namun
sifatnya private, karena bersifat private maka tidak semua orang bisa terkoneksi ke jaringan
ini
dan
mengaksesnya,
oleh
karena
itu
diperlukan
keamanan
data
(http://id.wikipedia.org/wiki/VPN). Pada dasarnya Konsep kerja membutuhkan sebuah server
yang berfungsing sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini:
internet
VPN Server
VPN Client
Client
Bila digunakan untuk menghubungkan 2 komputer secara private dengan jaringan internet
maka seperti ini:
Komputer A
VPN Clinet
Internet
VPN Server
VPN Client
Komputer B
5). ASTERIX atau Askes Integrated and Responsive Information Exchange.
Di dalam platform ini terdapat kumpulan kompilasi yang terbagi menjadi 4 bagian yaitu:
a. CORE atau Customer Oriented Retail Environment. PT Askes (Persero), merupakan
perusahaan jasa yang harus selalu mengutamakan kepuasan pesertanya, dengan begitu
prinsip berorientasi pada pelanggan harus menjadi bagian terpenting dalam perjalanan
bisnisnya.
b. ENERCOM atau Enterprise Resource Communication yang merupakan kumpulan
perangkat keras, kabel, jaringan komunikasi data dan suara yang tujuannya untuk
mengalirkan suatu informasi dari titik pusat ke titik lainnya. Perangkat-perangkat ini harus
bisa memastikan pertukaran informasi (data) tersebar dengan baik.
c. IRFAN atau Integrated Risk Management and Financial Analysis yang menyajikan
kumpulan data analisis yang dapat dimanfaatkan oleh manajemen PT Askes (Persero)
untuk mengambil suatu kebijakan finansial maupun pengelolaan resiko.
d. INTEGRA
atau
Integrated
Global
Responsive
Accessibility,
yang
bertujuan
mengintegrasi dengan baik sistem informasi yang ada di rumah sakit dan provider lainnya
dengan SIM PT Askes (Persero). Dengan demikian dapat dilakukan penyederhanaan
prosedur serta menghilangkan resiko double entry data, peningkatan jaminan ketepatan
serta kecepatan pembayaran klaim, terdapat pemetaan (mapping) antara rumah sakit
dengan data PT Askes (Persero) yang dapat menjamin kepastian nilai ganti klaim, serta
transparansi pembayaran klaim (http://www.ptaskes.com).
Menurut Santoso dalam Mohammad (2010) dengan pemanfaatan aplikasi Web-based yaitu
program komputer yang berbasis internet diatas platform Java, maka PT. Askes
mengembangkan aplikasi system bridging ini. Teknologi Java dipilih karena kemampuannya
berinteraksi dengan platform lain atau bersifat multi-platform. Teknologi Java ini mampu
mendukung pengembangan sistem secara lebih terstruktur dengan biaya pengembangan jauh
lebih murah, karena tidak terikat dengan lisensi produk software. Perlengkapan sarana dan
prasarana, antara lain; komputer, printer, TV LCD, pemasangan jaringan virtual private
network (VPN), pemasangan infrastruktur pendukung jaringan komunikasi data, server dan
bimbingan teknis.
Ada dua bagian utama yang terdapat pada aplikasi bridging system yamg dilakukan oleh PT
Askes yaitu :
a)
Sistem Antrean Terpadu
Merupakan sistem informasi terintegrasi yang diarahkan untuk meningkatkan kinerja
pengelolaan sistem antrean bagi peserta Askes. Caranya dengan otomasi alur proses dan
penyajian informasi strategis yang dibutuhkan peserta pada saat berobat. Dengan begitu,
kenyamanan peserta dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dapat meningkat
secara signifikan
b) Sistem Penagihan Klaim Terpadu
Merupakan sistem informasi yang terintegrasi dengan konsep end-to-end dalam proses
adminitrasi pelayanan kesehatan bagi peserta Askes. Ini mencakup mulai dari proses
pendaftaran, pencatatan transaksi pelayanan kesehatan, sampai dengan pembayaran klaim
pelayanan kesehatan bagi peserta Askes.
Dalam aplikasi bridging system ini terdapat beberapa modul antara lain :
a)
Modul pendaftaran peserta atau pasien, yang berfungsi memasilitasi validasi data peserta
Askes secara online ke database terpusat (selanjutnya, identitas peserta dikirim ke SIM
RS dengan teknologi Web services untuk dipergunakan dalam proses pencatatan
pelayanan kesehatan dan klaim secara individual).
b) Modul administrasi pelayanan kesehatan di poliklinik dan fasilitas penunjang medis
(laboratorium, radiologi, tindakan medis, dan sebagainya) pada SIM RS, buat
mengirimkan data individual secara online ke SIM Askes untuk setiap detail data
pelayanan yang dicatat.
c)
Modul verifikasi klaim, yang menyediakan fasilitas verifikasi secara online berdasarkan
data yang dikirim dari SIM RS.
d) Modul penagihan klaim, dengan cara pengiriman data tagihan secara batch dari RS ke
pusat data PT Askes berdasarkan data hasil verifikasi yang telah disetujui RS dan PT
Askes.
e)
Modul Decision Support System dan sistem antrean, yang berfungsi memfasilitasi proses
monitoring pelayanan kesehatan di RS secara online yang mampu menyediakan
informasi terkait dinamika kunjungan dan traffic tujuan perawatan. Dan, keenam, modul
administrasi pembayaran klaim di kantor cabang PT Askes, untuk memfasilitasi
administrasi pencatatan keuangan dan pembayaran klaim ke rekening RS.
C. Pembahasan
Implementasi teknologi berbasis Web Services ini dilakukan pada pertengahan 2008.
Pengembangannya dilaksanakan dengan pola atau konsep Joint Application Development
antara PT Askes dan Unit Teknologi Informasi tiap rumah sakit mitra. Stakeholders
pengembangan sistem yang terlibat meliputi manajemen PT Askes kantor pusat, kantor
regional, kantor cabang, serta manajemen rumah sakit mitra PT Askes.
Tahapan implementasi dimulai dengan integrasi data Surat Jaminan Pelayanan (melalui
kesepakatan parameter Web services, pengembangan aplikasi Web services, desain integrasi,
coding
dan
uji
coba),
integrasi
pelayanan
kesehatan
(melalui
mapping
jenis
pelayanan/tindakan hingga uji coba aplikasi Web services terhadap hasil mapping jenis
pelayanan/tindakan) serta implementasi. Monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan
pekerjaan dilaksanakan secara bersama-sama antara seluruh stakeholder yang terlibat dan
dilaksanakan secara periodic.
Cara kerja system ini dimulai ketika peserta Askes datang ke rumah sakit, kartu Askesnya
akan diidentifikasi (dientri) secara online, sehingga datanya akan keluar. Proses itu terjadi
dalam satu interface yang dipakai bersama. Sebelum penerapan system ini, peserta Askes
harus mendatangi tiga loket: loket rumah sakit, loket PT Askes dan loket Rekam Medis
(Medical Record). Sekarang cukup datang ke satu loket. Data yang dientri tadi langsung
dikirim ke SIM rumah sakit untuk keperluan rumah sakit. Lalu, rumah sakit akan
mengirimkan rekam medis peserta tersebut ke PT Askes. Jadi Web service-nya berjalan dalam
pola request-response, tanpa saling mengganggu. Pihak PT Askes memberikan nomor kartu
ke rumah sakit, lalu sistem Web services rumah sakit memberikan informasi rekam medis,
sehingga database pasien ter-update.
Setelah itu, peserta akan masuk ke poliklinik yang merupakan bagian dari SIM rumah sakit.
Ketika peserta datang ke poliklinik, datanya sudah bisa langsung diakses di poliklinik
tersebut, karena data itu sudah masuk ke database rumah sakit . Ketika peserta di poliklinik
mendapat pelayanan dari dokter, rumah sakit kemudian
mengirimkan kembali data itu
melalui sistem Web services ke SIM PT Askes. Ketika dientri, data di poliklinik akan
langsung dikirim ke PT Askes dan disimpan di sistem database-nya. Dengan begitu, ketika
terjadi pelayanan di poliklinik, Askes bisa langsung melakukan proses verifikasi klaim.
Sebelumnya proses verifikasi klaim ini dilakukan sebulan sekali yaitu ketika peserta Askes
datang ke poliklinik, lalu kemudian berkasnya dikumpulkan dari semua poliklinik, dan pada
akhir bulan dikirim ke Pusat Pelayanan Administrasi Terpadu Rumah Sakit. Sekarang
verifikasi klaim bisa dilakukan di rumah sakit yang bersangkutan.. hal ini dapat mendongkrak
nilai tambah dari mutu layanan PT Askes di rumah sakit. Dari sisi antrean bisa lebih cepat,
dan dari sisi klaim juga bisa lebih akurat.
Pemanfaatan aplikasi Web Service ini telah berdampak positif terhadap kinerja bisnis
perusahaan. Terutama, dalam hal peningkatan produktivitas dan perbaikan efisiensi, dimana
diharapkan rumah sakit yang lain yang lain bisa mengimplementasikan layanan ini. Sebanyak
425 rumah sakit dari total 600 rumah sakit kini sudah terkoneksi secara real-time dengan
teknologi VPN-IP MPLS. Rumah sakit yang ingin menerapkan layanan Web services dari PT
Askes ini hanya perlu memiliki database dengan format WXDL (bukan SQL). Sehingga
tidak harus memiliki platform Java. Teknologi Web services ini mampu memfasilitasi
pertukaran data antara dua mesin yang berbeda secara online, sehingga mampu mendukung
monitoring pelayanan kesehatan secara rinci per individu, jenis pelayanan medis, lokasi
pelayanan dan tindakan medis.
RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung merupakan salah satu rumah sakit yang telah
menerapkan layanan Web services PT Askes sejak tahun 2009. Untuk mengembangkan
layanan ini, bagian teknologi informasi mempersiapkan fikasi aplikasi berbasis Web,
infrastruktur jaringan dan hardware LAN yang mendukung aplikasi Web, kesepakatan dan
kesetaraan coding, (dengan unit TI PT Askes) dan pelatihan penggunaan aplikasi baru. Sistem
dibuat berdasarkan teknologi Web services dan infrastruktur VPN disediakan Askes,
sedangkan internal untuk akses ke Web service tersendiri oleh pihak RSHS.
Keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan sistem tersebut antara lain; kecepatan proses
entri, kecepatan proses klaim, dan efisiensi dalam proses (waktu, tenaga, sumber daya lain).
Selain itu adanya kepastian kesamaan data transaksi, transparansi dan akuntabilitas.
Keuntungan lainnya adalah tidak adanya kegiatan saling intervensi, serta terjaganya
keamanan transaksi dan data dalam server masing-masing,akan tetapi kedua pihak memang
mesti berkomitmen terhadap pemeliharaan hasil system bridging agar diperoleh manfaat
optimal.
Tabel 1
Perbedaan Proses Pelayanan Kesehatan Sebelum dan Sesudah Implementasi Aplikasi
Bridging System yang Berbasis Web Services
Proses
Sebelum
Sesudah
Benefit
Pendaftaran
Peserta dan
Validasinya
Pemeriksaan
dokumen secara
manual meliputi
kartu Askes,
fotokopi kartu
Askes, surat
rujukan, fotokopi
surat rujukan.
Pemeriksaan
keabsahan peserta
secara online dan
real-time
berdasarkan nomor
kartu Askes/NIP,
dan tidak
diperlukan lagi
fotokopi dokumen
kartu Askes dan
surat rujukan.
Peningkatan kecepatan
dan akurasi pelayanan
administrasi penerbitan
surat jaminan pelayanan
kesehatan dari 10 menit
menjadi 2 menit.
Penerbitan Surat
Jaminan
Pelayanan
Kesehatan (SJP)
dan Administrasi
Pendaftaran RS
Penerbitan SJP
secara manual
terpisah dari
administrasi
pendaftaran di loket
rumah sakit. Pasien
mengunjungi dua
loket pendaftaran.
Penerbitan SJP
secara elektronik
dan terintegrasi
dengan pencatatan
rekam medis
pasien, dan pasien
cukup mengunjungi
satu loket
pendaftaran
Penyederhanaan prosedur
administrasi pelayanan.
Penagihan Klaim  Entri data
 Pencatatan data

transaksional
transaksi secara
dilakukan dua kali: online dari unit
untuk
pemberi pelayanan 
kepentinganrumah
(poliklinik, lab
sakit dan keperluan radiologi, dll.)
penagihan klaim
 Pengumpulan
pelayanan kepada
dokumen bukti
PT Askes.
pelayanan
 Pengumpulan bukti dilaksanakan dalam
tagihan klaim
waktu seminggu.
dilaksanakan setiap  Dokumen
bulan.
penagihan ecara
elektronik
 Dokumen
penagihan klaim
dilengkapi dengan
manual, dokumen
formulir pengajuan
tagihan terdiri dari
klaim dan
surat rujukan,
rekapitulasi
fotokopi surat
pelayanan.
rujukan, fotokopi
kartu Askes, SJP,
Proses penagihan klaim
lebih cepat, tepat dan
akurat.
Biaya operasional
administrasi klaim
berkurang karena tidak
diperlukan pencatatan
data klaim dua kali (SIM
Askes dan SIM RS)
bukti pelayanan
dan tindakan
medis, formulir
pengajuan klaim,
rekapitulasi klaim
dan kuitansi.
Verifikasi Klaim
Secara manual
terhadap berkas
dokumen
penagihan klaim,
dilaksanakan di
Kantor Cabang PT
Askes (Persero)
Secara elektronik,
dilaksanakan di RS
(Pusat Pelayanan
Administrasi
Terpadu RS)
Proses lebih cepat dan
akurat.
Pembayaran
Klaim
Pembayaran klaim
dilaksanakan di
kancab setelah
seluruh proses
diselesaikan.
Standar pelayanan
nonmedis untuk RS
Tipe A (35 hari).
Proses pembayaran
klaim secara
elektronik, data
terintegrasi end-toend.
Standar pelayanan
nonmedis untuk RS
Tipe A (14 hari).
Proses pembayaran klaim
lebih sederhana.
Data rekam individual
tersedia untuk audit trail.
Tingkat kerincian data
yang terintegrasi dapat
digunakan untuk
Decision Support System
dan penyajian Executive
Information System.
Legalisasi
Pelayanan
Suplemen dan
Khusus
Secara manual
mengacu kepada
kartu kendali/buku
register pelayanan
suplemen
(kacamata,
prothese, dll.)
Dilaksanakan
secara elektronik
berdasarkan data
transaksi
individual.
Proses pelayanan
administrasi lebih cepat,
tepat dan akurat.
Pengendalian biaya
pelayanan kesehatan
melalui pencegahan fraud
and abuse.
Penyedehanaan prosedur
administrasi pelayanan
kesehatan di RS.
Customer Service
Keterbatasan
data/informasi yang
diberikan kepada
peserta.
Data terintegrasi,
informasi dapat
diakses secara
fleksibel
mendukung
penyampaian
informasi kepada
peserta secara lebih
cepat, tepat dan
akurat.
Peningkatan mutu
pelayanan kepada peserta
Askes di RS.
D. Kesimpulan
Sistem bridging merupakan system yang mengintegrasikan antara Sistem Informasi
Manajemen (SIM) PT. Askes (Persero) dengan SIM pemberi pelayanan (provideri).
Keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan sistem ini yaitu kecepatan pada proses entri,
proses klaim dan efisiensi pemanfaatan waktu, tenaga dan sumber daya lain. Selain itu adanya
kepastian kesamaan data transaksi, transparansi dan akuntabilitas. Keuntungan lainnya adalah
tidak adanya kegiatan saling intervensi, serta terjaganya keamanan transaksi dan data dalam
server masing-masing. Pemanfaatan aplikasi Web Service ini telah berdampak positif terhadap
kinerja bisnis perusahaan. Terutama, dalam hal peningkatan produktivitas dan perbaikan
efisiensi, dimana diharapkan rumah sakit yang lain yang lain bisa mengimplementasikan
layanan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Akib,
F. Perangkat Interkoneksi. http://teknik-informatika.com/images/pti/gatewaymenggabungkan-dua-jaringan-tidak-sama.jpg. diakses tanggal 1 Oktober 2010
Anonym . (2010). Wadirut PT Askes Raih "Best CIO". http://bataviase.co.id/detailberita10561484.html. Diakses tanggal 1 Oktober 2010
Anonym. (2010). Presentasi Pemanfaatan Sistem Bridging PT. Askes pada Konferensi FIKI
2010. http://simkes.fk.ugm.ac.id/2010/09/presentasi-pemanfaatan-sistem-bridging-ptaskes-pada-konferensi-fiki-2010. Diakses tanggal 1 Oktober 2010
Anonim, 2009, Info Askes, Buletin Bulanan PT ASKES (Persero), Edisi Juni 2009.
http://www.ptaskes.com/detail/2/158/uploads/bulletin/06_Juni%202009.pdf. Diakses tgl
7 Oktober 2010
Anonim. Sejarah singkat PT Askes. http://www.ptaskes.com/http://www.ptaskes.com/.
Diakses tanggal 10 Oktober 2010
Cahyadi, D. (2010). Pemanfaatan Fitur Tunneling Menggunakan Virtual Interface EoIP di
MikrotikRouterOS Untuk Koneksi Bridging Antar Kantor Melalui Jaringan ADSL
Telkom Speedy. http://informatikamulawarman.files.wordpress.com/2010/07/06-jurnalinformatika-mulawarman-juni2010-v-1-1.pdf
Davis, Gordon B. (1999). Kerangka Dasar Sistem Informasi manajemen, bagian 1. Jakarta:
PT Ikrar Mandiri abadi
Mohammad, A. (2010). Antrean dan klaim Lancar, pasienpun pulang.
http://swa.co.id/2010/02/antrean-dan-klaim-lancar-pasien-pun-senang. Diakses tanggal
1 Oktober 2010
Purnomo, Ari Joko. (2008). Pengaruh Implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) PT
Askes online G1 Terhadap Kecepatan Pemrosesan Klaim Asuransi Kesehatan Di PT
Askes Cabang Boyolali. http://etd.eprints.ums.ac.id/4007/1/J410060049.pdf. diakses
tanggal 10 Oktober 2010
Http://poss.ipb.ac.id/files/JENI-Intro1-Bab02-Pengenalan%20Bahasa%20JAVA.pdf
www.cert.or.id/~budi/courses/ec5010/projects/rusdy-report.doc. diakses tanggal 7 Oktober
2010
Virtual Private Network. http://id.wikipedia.org/wiki/VPN. diakses tanggal 8 Oktober 2010
Download