Analisis Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai di Perum LKBN ANTARA Nama: Drivan Fajar Juliano NPM : 19210190 Jurusan : manajemen LATAR BELAKANG 1. Saat ini kepimpinan dalam perusahaan mengalami krisis kepercayaan terhadap sikap pegawai. Banyak pegawai yang tidak percaya karena terjadi skandal yang ada sekarang ini seperti korupsi dan pengelapan pajak tetapi banyak juga oknum pegawai yang juga terlibat dalam skandal tersebut. 2. Pemimpin yang sukses adalah apabila pemimpin tersebut mampu menjadi pencipta dan pendorong bagi bawahannya dengan menciptakan suasana dan budaya kerja yang dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan kinerja karyawan. Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat menunjang usahanya dalam mewujudkan hubungan manusia yang efektif dengan anggota organisasinya. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana kinerja pegawai terhadap pemimpin di Perum LKBN Antara? 2. Bagaimana ciri khas kepemimpian redaksi/redaktur dengan pegawai di Perum LKBN Antara ? BATASAN MASALAH Agar penelitian ini lebih terfokus dan memiliki analisis yang tajam maka penelitian ini dibatasi pada kuisoner terdiri dari 50 orang, periode penelitian pada tanggal 30 Mei 2013 dilakukan di kantor LKBN Wisma Antara di Jl. Merdeka Selatan No.17 Jakarta Pusat. Dengan metode linier regresi berganda tersebut TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui ciri khas kepemimpinan perusahaan terhadap pegawai Perum LKBN Antara . (Bagi Mahasiwa) 2. Untuk menganalsis kinerja pada pegawai Perum LKBN Antara berpengaruh tidak terhadap kepemimpinan Direksi Perum LKBN Antara. (Bagi Perusahaan) PEMBAHASAN A. Persamaan Linier regresi berganda Y’= 2,573 + 0,627 X1 + - 0,134 X2 + 0,414 X3 Analisis: Nilai koefisien regresi variabel tipe kepemimpinan demokratis ( b1) bernilai positif, yaitu 0,627 artinya bahwa setiap peningkatan 1% pada kepemimpinan demokratis maka akan diikuti dengan peningkatan 0,627% Nilai koefisien regresi variabel tipe kepemimpinan otokrasi (b2) bernilai negatif, yaitu –0,134 maka kepemimpinan otokrasi mengalami negatif sebesar –0,134% dengan asumsi Nilai koefisien regresi variabel tipe kepemimpinan militeristik (b3) bernilai positif, yaitu 0,414 artinya bahwa setiap peningkatan 1% pada kepemimpinan militeristik maka akan meningkat sebesar 0,414% dengan variabel independen lainnya tetap. Nilai konstanta ( a ) adalah 2,573. artinya jika tipe kepemimpinan demokratis, otokrasi dan militeristik nilainya adalah 0 maka kinerja pegawai positif yaitu 2,573% . PEMBAHASAN B. Uji F (Anova) Karena F hitung > F tabel (21,565 > 2,807) maka Ho ditolak. Jadi dapat dikatakan bahwa tipe kepemimpinan demokrasi, otokrasi dan militeristik secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai. PEMBAHASAN C.Uji t Karena nilai t hitung > t tabel ( 4,104 > 2,013) maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa tipe kepemimpinan demokrasi (b1) secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai Karena nilai -t hitung < -t tabel (-0,923 < 0,213) maka Ho ditolak . Jadi dapat disimpulkan bahwa tipe kepemimpinan otokrasi (b2) secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai . Karena nilai t hitung > t tabel (3,678 > 2,013) maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa tipe kepemimpinan militeristik(b3) secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Nilai konstanta ( a ) adalah 2,573. artinya jika tipe kepemimpinan demokratis, otokrasi dan militeristik nilainya adalah 0 maka kinerja pegawai positif yaitu 2,573% . PEMBAHASAN D. Koefisien Determinasi Berdasarkan output pada tabel diatas nilai determinasi sebesar 0,584 yang berarti kinerja pegawai 5,57% dipengaruhi oleh tipe kepemimpinan demokrasi, otokrasi dan militeristik yang dilakukan oleh pemimpin pada kinerja karyawan sedang sisanya 94,43% (100%-5,57%) dikarenakan oleh kepemimpinan dan kinerja karyawan yang dipengaruhi oleh pemimpin dalam suatu kepemimpinan perusahaan. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Persamaan linier berganda Analisis kepemimpinan terhadap kinerja pegawai berdasarkan persamaan linier berganda, diketahui X1 yang merupakan kepemimpinan demokrasi sebesar 0,464 menyatakan kepemimpinan demokrasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Analisis kepemimpinan terhadap kinerja pegawai berdasarkan persamaan linier berganda, diketahui X2 yang merupakan kepemimpinan otokrasi sebesar -0,152 kepemimpinan otokrasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Analisis kepemimpinan terhadap kinerja pegawai berdasarkan persamaan linier berganda, diketahui X3 yang merupakan kepemimpinan militeristik sebesar 0,569 kepemimpinan militeristik berpengaruh terhadap kinerja pegawai PENUTUP 2. Uji F (Anova) Jika F Hitung < F Tabel maka Ho diterima sedangkan Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak. Karena F hitung > F tabel (21,565 > 2,807) maka Ho ditolak. Jadi dapat dikatakan bahwa tipe kepemimpinan demokrasi, otokrasi dan militeristik secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai 3. Uji t Jika –t tabel < t hitung < t tabel maka Ho diterima sedangkan Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak. Maka dari hasil rangkuman diatas pada bab sebelumnya mengatakan bahwa terdapat 2 variabel yang berpengaruh secara parsial yaitu tipe kepemimpinan demokrasi dan militeristik terhadap kinerja pegawai, selanjutnya 1 variabel tipe kepemimpinan otokrasi yang tidak berpengaruh pada kinerja pegawai tersebut. PENUTUP 4. Koefisien Determinasi Berdasarkan dari Koefisien Determinasi pada 3 variabel tersebut mengatakan bahwa 3 tipe kepemimpinan yaitu demokrasi, otokrasi dan militeristik berpengaruh pada kinerja pegawai yang dilakukan oleh suatu pemimpin pada saat menjalankan suatu perusahaan di Perum LKBN Antara. B.Saran 1. Dengan melihat kesimpulan diatas agar pihak manajemen/direksi menjalin hubungan yang lebih harmonis terhadap pegawai perusahaan pada saat menjalankan suatu kepemimpinan pada perusahaan sehingga dapat memotivasi pegawai dan menambah kinerja pegawai yang akhir dapat bersaing dengan perusahaan media yang lain pada zaman era modernisasi di Perum LKBN Antara. 2. Kinerja pegawai pada kepemimpinan sangat berpengaruh pada 3 tipe kepemipinan yaitu Otokrasi, demokrasi dan militeristik tetapi saya sarankan agar pihak direksi agar bisa merubah selain dari 3 tipe kepemimpinan tersebut agar bisa bermanfaat bagi pegawai di Perum LKBN Antara masa yang akan datang.