strategi pemasaran dan efektivitas periklanan dengan - E

advertisement
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
STRATEGI PEMASARAN DAN EFEKTIVITAS PERIKLANAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODA KOMUNIKASI, EMPATI,
PERSUASI DAN DAMPAK PADA PERUSAHAAN
PT.BHINEKA LESTARI LTD
Oleh: Gus Andri, SE., MM
Dosen Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa, Padang
ABSTRAK
This research entitled Marketing Strategies of of PT Bhineka Lestari Ltd
and advertising Effectiveness by using Communication, Empathy, Persuasion,
and Impact Method was aimed at investigating the effectiveness of PT Bhineka
Lestari Ltd Advertisement. The Object this research was the customers of PT.
Bhineka Lestari Ltd who ever saw, heard, or read PT Bhineka Lestari Ltd ads
especially those who lived in Bukittinggi, Payakumbuh, Padang Panjang, dan
Batusangkar city. There were 300 respondents involved in this research The
sampling technique used was convinience sampling with survey method. The
effectiveness of PT Bhineka Lestari Ltd advertisement could be seen from
dimensions of Communication, Empathy, Persuasion, and Impact with crossed
tabulation analysis and linier regression in which the measuring rod was the
selling volume, it was found that PT Bhineka Lestari Ltd ads were effective
enough to influence customers living in Bukittinggi, Payakumbuh, Padang
Panjang, dan Batusangkar city. Among the four dimensions, communication was
the most dominant factor which can be seen. Based on linier regression analysis,
it was found that commercial expenditure had significantly affected the selling
volume of PT Bhineka Lestari Ltd. Therefore, it was suggested that the
information delivered through advertisements where could give information
about the products offered to its customers or prospective customers.
Keywords : Communication, Empathy, Persuasion, Impact, dan Commercial
effectiveness,
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Periklanan mendapat sorotan tajam semenjak aspek informasi menjadi bagian
penting dalam bisnis, kegiatan periklanan yang efektif dipandang mampu
mempengaruhi kecendrungan mengkonsumsi dalam masyarakat. Periklanan
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
30
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
yang efektif akan mengubah pengetahuan publik mengenai ketersediaan dan
karakteristik beberapa produk, elastisitas permintaan produk akan sangat
dipengaruhi aktivitas periklanan. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa
aktivitas
periklanan berpengaruh positif terhadap penjualan dan market
share,sebaliknya peningkatan anggaran periklanan pesaing berpengaruh negatif
terhadap
tingkat
Durianto,(2003).
penjualan
Dampak
dan
market
periklanan
share
ternyata
pesaingnya
bervariasi
Darmadi
tergantung
efektivitasnya, dengan demikian anggaran periklanan yang lebih besar tidak
selalu mampu mengubah penjualan dan market share dalam tataran yang lebih
besar pula. Aktivitas periklanan berkorelasi erat dengan biaya, dan biaya yang
besar diperlukan untuk beriklan dalam hal ini PT. Bhineka Lestari Ltd
mengeluarkan belanja iklan rata-rata 400 juta rupiah pertahun dengan omzet
penjualan rata-rata 16 milyar rupiah per tahun, maka dari itu efektivitas
periklanan memperoleh perhatian yang serius, strategi dan program yang handal
diperlukan untuk mencapai dampak periklanan yang diinginkan, terlebih lagi
diperlukan pula teknik pengukuran untuk memantau efektivitas peiklanan baik
secara kuantitatif maupun kualitatif.Berdasarkan keterangan diatas maka dapat
diketahui bahwa strategi iklan yang tepat sangatlah diperlukan perusahaan agar
kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lancar, oleh karena itu penulis
tertarik untuk melakukan penelitian terhadap strategi pemasaran dalam hal ini
efektivitas periklanan yang sudah dilakukan oleh PT Bhineka Lestari Ltd, yang
diharapkan akan mampu mengatasi kurang optimalnya periklanan yang
dilakukan Perusahaan ini.
1.2. Perumusan Masalah
Apakah advertising (periklanan) yang digunakan oleh perusahaan PT Bhineka
Lestari Ltd sudah cukup efektif dipandang dari tingkat komunikasi, empati,
persuasi , dan berdampak pada masyarakat ?
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
31
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas
advertising yang sudah digunakan oleh PT Bhineka Lestari Ltd sebagai salah
satu strategi pemasaran yang sudah dilakukan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Periklanan
Pengertian advertising (periklanan) secara komprehensif adalah “semua
bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa
secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu. Caples, Jhon, (1997)
menyatakan bahwa periklanan adalah segala bentuk penyajian non personal,
promosi dan ide, barang ataupun jasa oleh sponsor tertentu yang memerlukan
pembayaran. Sedangkan menurut Darmadi Durianto (2003) periklanan
merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau
menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak
pembuat iklan.
Periklanan merupakan satu dari empat alat penting yang digunakan oleh
perusahaan untuk memperlancar komunikasi persuasif terhadap pembelian dan
masyarakat yang ditargetkan. Kemudian definisi iklan dan periklanan yang
dipopulerkan oleh AMA (American Marketing Association) adalah iklan sebagai
bentuk bayaran untuk mengimplementasikan dan mempromosikan ide, barang
atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas, sedangkan periklanan
adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan iklan (Fandy Tjiptono, 1997:229).
Iklan ini juga merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh PT.
Bhineka Lestari Ltd dalam rangka memasarkan produk-produknya. Adapun
defenisi dari Iklan menurut Batra, Rajeev,Jhon.G Myers, and David A. Aaker.
(1996) adalah “Penyampaian informasi dari penjual kepada pembeli untuk
mempengaruhi sikap dan tingkah laku”. Iklan merupakan bagian dari
komunikasi yang terdiri dari berbagai kegiatan untuk memberikan informasi dari
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
32
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
komunikasi kepada pasar sasaran akan adanya suatu produk baik berupa barang,
jasa dan ide. Berhasil tidaknya Iklan yang dilakukan tergantung dari media mana
yang digunakan untuk mencapai sasaran, oleh karenanya masalah pemilihan
media iklan tidak hanya didasarkan pada perkiraan saja, melainkan harus
diperhatikan sifat-sifat iklan dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kegiatan
iklan yang dilakukan.
Menurut Tjiptono (1997:240) faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam
memilih media iklan adalah :
a. Dana yang digunakan untuk iklan
Jumlah dana tersedia merupakan faktor penting yang mempengaruhi bauran
iklan, perusahaan
yang memiliki dana yang lebih besar kegiatan iklannya
akan lebih efektif dibanding dengan perusahaan yang memiliki dana yang
terbatas.
b. Sifat Pasar
Beberapa sifat pasar yang mempengaruhi sifat bauran ini meliputi : luas pasar
(market size) secara geografis, konsentrasi pasar, ragam pembeli.
c. Jenis Produk
Strategi iklan yang dilakukan oleh perusahaan dipengaruhi juga oleh jenis
produksinya, apakah barang konsumsi atau barang industri.
d. Tahap-tahap dalam siklus kehidupan barang strategi yang diambil untuk
mengiklankan
barang dipengaruhi oleh tahap-tahap siklus kehidupan
barang yaitu tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan tahap
kejenuhan.
2.1.2 Faktor-faktor Yang Perlu Dipertimbangkan dalam beriklan
Kriteria yang dipakai untuk menentukan faktor kunci adalah apakah
informasi tersebut akan mempengaruhi pilihan iklan yang digunakan.
a. Pemilihan waktu , Ini selalu penting dan dapat dibagi menjadi beberapa segi :
1. Kapan konsep pemasaran harus siap
2. Kapan iklan tersebut akan berjalan
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
33
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
3. Berapa lama iklan tersebut akan berjalan
Pemilihan waktu pada setiap tahap akan sangat mempengaruhi apa yang
dapat dan tidak dapat tercapai.
b. Pasar sasaran
Pasar sasaran menentukan ciri kelompok yang dituju : umur, lokasi, kelas
sosial, jenis kelamin, dan frekuensi pembelian. Untuk pasar perusahaan ini
akan membedakan menurut besarnya perusahaan dan jenis usahanya.
c. Perubahan-perubahan dalam pasar
adalah menentukan hal-hal penting dari apa yang sedang terjadi dalam pasar,
apakah pasar membaik atau memburuk, apa yang sedang dilakukan para
pesaing, apakah dampak musiman dan lain-lain. Umumnya informasi ini
tersedia banyak sekali dan karenanya kita harus selektif.
d. Nilai produk atau jasa
Bagaimana atau apa yang dimiliki oleh produk atau jasa yang ditawarkan
apakah rasanya
sangat menyenangkan atau kasar.
e. Pengalaman masa lalu.
Hindari pemborosan waktu dengan tidak menggunakan yang dulu ternyata
gagal, gagasan yang dibuang atau bonus yang dapat diterima secara etis.
2.1.3 Efektifitas Periklanan
a. Efektifitas merupakan suatu pengukuran dalam arti tercapainya tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya, maka efektifitas dapat didefinisikan
dengan melakukan pekerjaan yang benar. ( Drucker dan Al Fansusu,
1989:14 )
b. Menurut Fredy Rangkuty (1997:136) efektifitas iklan adalah pengukuran
iklan dalam arti tercapainya sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
34
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
2.1.4 Efektifitas Iklan diukur dengan Metode komunikasi, empati, persuasi
dan dampak
Efektivitas iklan dapat diukur dengan menggunakan komunikasi, empati,
persuasi dan dampak (Darmadi Durianto,2003).
Keempat dimensi
tersebut adalah;
a. Dimensi Komunikasi
Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan
konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman
konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut.
Perspektif pemrosesan kognitif adalah inti untuk mengembangkan strategi
pemasaran yang berhasil dan merupakan permasalahan komunikasi.
Proses dimulai ketika sumber komunikasi promosi menentukan informasi
apa yang harus dikomunikasikan, kemudian meng-enkoding pesan
tersebut dalam bentuk simbol-simbol yang paling tepat (menggunakan
kata, gambar, atau tindakan). Kemudian, pesan ditransmisikan ke sebuah
penerima melalui berbagai media, seperti pertunjukan televisi, penawaran
via pos, billboard, atau majalah. Penerima atau konsumen, jika digiring ke
suatu promosi, harus men-dekoding atau menerjemahkan maknanya.
Kemudian, konsumen dapat mengambil tindakan, seperti pergi ke toko
atau melakukan pembelian. Dua tahapan model komunikasi sangat
dibutuhkan, khususnya demi keberhasilan penerapan strategi promosi.
Tahapan pertama terjadi ketika pemasar menciptakan komunikasi promosi
untuk meng-enkoding suatu makna. Tahap kedua adalah pen-dekoding-an,
yaitu konsumen masuk dan memahami informasi dalam komunikasi
promosi dan mengembangkan interpretasi pribadi mereka terhadap makna
yang ditangkap.
b. Dimensi Empati
Dimensi empati memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik
suatu merek. Empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang
mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan
atau fikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain, Kamus besar
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
35
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
bahasa Indonesia, (1988:228). Empati melibatkan afeksi dan kognisi
konsumen, menurut J.Paul Peter dan Jerry C Olson (1999), afeksi dan
kognisi mengacu pada dua tipe tanggapan internal psikologis yang
dimiliki konsumen terhadap rangsangan lingkungan dan kejadian yang
berlangsung. Dalam bahasa yang lebih sederhana, afeksi melibatkan
perasaan, sementara kognisi melibatkan pemikiran, variasi tanggapan
afektif dapat berupa penilaian positif, negatif, menyenangkan atau tidak
menyenangkan, dan konsumen dapat merasakan empat jenis tanggapan
afektif yaitu emosi, perasaan khusus, suasana hati dan evaluasi yang
berbeda dalam tingkat intensitas dan daya improvisasinya.
c. Dimensi Persuasi
Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu iklan
untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga
pemasang iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap
keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh kemampuan suatu
iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek. Persuasi
(persuasion) adalah perubahan kepercayaan, sikap, dan keinginan
berperilaku yang disebabkan satu komunikasi promosi. Komunikasi
promosi, seperti periklanan, yang dapat mempengaruhi konsumen dapat
menggunakan dua proses kognitif, yaitu : “jalur sentral” dan “Jalur
periferal” menuju persuasi. Proses persuasi yang akan dipakai ditentukan
dengan tingkat keterlibatan konsumen dalam pesan produk . (Peter dan
Olson 1996). Jalur sentral menuju persuasi (central route persuasion)
cenderung muncul ketika tingkat keterlibatan konsumen meningkat. Pada
jalur sentral, konsumen “memfokuskan diri pada pesan produk” dalam
iklan. Konsumen menerjemahkan pesan produk dalam iklan tersebut, lalu
membentuk kepercayaan tentang ciri-ciri dan konsekuensi produk, serta
mengintegrasikan makna tersebut untuk membentuk sikap dan keinginan.
Jalur peripheral menuju persuasi (peripheral route persuasion) cenderung
muncul ketika tingkat keterlibatan konsumen lebih rendah. Dalam jalur
periferal, konsumen tidak memfokuskan diri pada pesan produk dalam
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
36
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
sebuah iklan tetapi pada perangsang “periferal”, seperti selebriti atau
music yang popular dan menarik.
d. Dimensi Dampak (Impact)
Dimensi dampak (impact) menunjukkan, apakah suatu merek dapat
terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa dan
apakah suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang di
sampaikan. Dampak (impact) yang diinginkan dari hasil iklan adalah
jumlah pengetahuan produk (product knowledge) yang dicapai konsumen
melalui tingkat keterlibatan (involvement) konsumen dengan produk dan
atau proses pemilihan. Konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk
(levels of product knowledge) yang berbeda-beda, dan dapat digunakan
untuk menerjemahkan informasi baru dan membuat pilihan pembelian.
Konsumen dapat memiliki empat tingkat pengetahuan produk, yaitu :
kelas produk, bentuk produk, merek, dan model. Selain itu konsumen juga
dapat memiliki tiga jenis pengetahuan produk, yaitu pengetahuan tentang
ciri atau karakter produk, konsekuensi atau manfaat positif menggunakan
produk, dan nilai yang akan dipuaskan atau dicapai suatu produk.
Keterlibataan (involvement) mengacu pada persepsi konsumen tentang
pentingnya atau relevansi personal suatu objek, kejadian, atau aktifitas.
Konsumen yang melihat bahwa suatu produk memiliki konsekuensi yang
relevan secara pribadi, maka konsumen dikatakan terlibat dengan produk
tersebut dan memiliki hubungan dengan produk tersebut. Konsekuensi
dengan suatu produk atau suatu merek memiliki aspek kognitif maupun
pengaruh. Secara kognitif, yang termasuk dalam keterlibatan adalah
pengaruh, seperti evaluasi produk. Jika keterlibatan suatu produk tinggi,
maka orang akan mengalami tanggapan pengaruh yang lebih kuat, seperti
emosi dan perasaan yang kuat. Keterlibatan dapat berkisar dari tingkat
yang rendah sedikit atau tidak ada relevansinya ketingkat yang moderat,
ada relevansi yang dirasakan hingga ke tingkat yang tinggi relevansinya
sangat dirasakan. Keterlibatan adalah status motivasi yang menggerakkan
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
37
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
serta mengarahkan proses kognitif dan perilaku konsumen pada saat
mereka membuat keputusan.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain riset deskriftif untuk menjelaskan
efektifitas
iklan
Perusahaan
PT.Bhineka
Lestari
Ltd
terhadap
upaya
meningkatkan volume penjualan di Perusahaan ini.
3.2 Populasi, Sampel, dan Tehnik Sampling
Klasifikasi pelanggan
yang datang ke PT.Bhineka
Lestari Ltd
dikelompokkan berdasarkan ciri dan karakteristik tertentu seperti mahasiswa,
ibu rumah tangga, wiraswasta, Instansi swasta dan BUMN serta pelanggan
instansi pemerintahan. Hal itu disebabkan karena tiap-tiap kelompok tersebut
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik dari tuntutan pelayanan
maupun tuntutan administrasi lainnya.
Metode penarikan sampel yang digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah convenient sampling. Ada 300 responden diambil berdasarkan
ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya ( Husein Umar,
2003 : 137 ). Sampel (n) ditentukan sebanyak 100 konsumen yang datang ke
PT.Bhineka Lestari Ltd dalam kurun waktu satu bulan diambil secara acak.
3.3 Variabel Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas iklan yang selama ini
telah dilakukan PT. Bhineka Lestari Ltd. Indikator variabel yang akan diukur
adalah komunikasi, empati, persuasi, dan dampak. Tindakan yang digunakan
dalam analisis dimana efektifitas iklan diukur dengan tercapainya sasaran yang
telah ditentukan sebelumnya oleh perusahaan dan indikator yang dipakai dalam
penelitian ini adalah komunikasi, empati, persuasi, dan dampak.
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
38
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
3.4 Instrumen Penelitian
3.4.1. Data Primer dan Sekunder
Menurut J. Supranto (1993:5) Data Primer merupakan jenis data yang
terhimpun dari langganan atau objek yang diteliti dan diolah untuk pertama
kalinya dalam konteks ini data tersebut dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari
PT.Bhineka Lestari Ltd, adapun Data Primer yang diambil adalah data yang
berupa materi-materi iklan yang pernah dan sedang dilakukan oleh PT.Bhineka
Lestari Ltd serta aktifitas perusahaan ini yang berkaitan dengan kegiatan
periklanan.
Menurut J. Supranto (1993:5) Data Sekunder adalah data yang dihimpun
dalam bentuk yang sudah ada atau sudah jadi serta dapat dipublikasikan data
tersebut.
3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada Perusahaan PT. Bhineka Lestari Ltd
dalam kurun waktu satu bulan.
3.6 Metode Pengumpulan Data
a. Pengamatan Langsung
adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan, pencatatan dan analisa
secara langsung terhadap gejala-gejalan (fenomena) yang terjadi secara
sistematis pada objek penelitian.
b. Wawancara
adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara kepada
pihak-pihak yang memiliki relevansi dengan penelitian ini, seperti pelanggan
PT. Bhineka Lestari Ltd.
3.7 Teknik Analisis Data
Alat bantu analisis yang digunakan adalah program aplikasi statistik yaitu
software SPSS (Statistics for Products and Services Solution) for windows ver
19.0 sebelum mengadakan penganalisisan dilakukan juga pengujian data untuk
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
39
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
menjaga agar data yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa uji
dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.7.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur derajat ketepatan dalam
penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Uji validitas akan
dilakukan dengan menghitung koefesien korelasi antar subjek pada item
pertanyaan dengan skor test yang diperoleh dari hasil kuesioner, yaitu dengan
mencari nilai koefesien korelasi (r) dari masing-masing pertanyaan dan
dibandingkan dengan nilai kritik tabel korelasi r. Bila r hitung > r tabel, maka
pertanyaan/variabel tersebut adalah signifikan. Hal ini berarti bahwa pertanyaanpertanyaan tersebut memiliki validitas konstruk, yaitu memiliki konsistensi
internal yang berarti bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut mengukur aspek
yang sama.
3.7.2. Uji Reliabilitas
Keandalan atau reliabilitas diartikan sebagai seberapa jauh pengukuran
bebas dari varian kesalahan acak (free from random error). Kesalahan acak akan
menurunkan tingkat keandalan hasil pengukuran. Jika ingin merasa yakin bahwa
nilai dari kuesioner dapat mencerminkan tingkat pengaruh keputusan konsumen
secara andal, penelitian yang dilakukan harus menunjukkan tingkat keandalan
data yang tinggi. Koefesien Cronbach Alpha adalah suatu alat analisis penilaian
keandalan (reliability test) dari suatu skala yang dibuat. Cara ini untuk
menghitung korelasi skala yang dibuat dengan seluruh variabel yang ada, dengan
angka koefesien yang dapat diterima yaitu di atas 0,6.
3.7.3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam
penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas dengan
menggunakan Nonparametric Test dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov
Test. Hasil uji dapat dilihat pada nilai asymp. Sig, bila nilai asymp. sig tersebut <
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
40
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut terdistribusi secara normal
atau signifikan.
3.7.4. Analisis Tabulasi Silang (Crosstab analysis)
Dalam menganalisis efektifitas iklan pada permasalahan ini, penulis
menggunakan Analisis Tabulasi sederhana dan Penghitungan Rata-rata
Terbobot, Darmadi Durianto (2003:95) sebagai berikut : Dalam analisis tabulasi
sederhana, data yang diperoleh diolah ke bentuk prosentase.
x 100%
P = __ fi
∑ fi
Dimana :
P
= prosentase responden yang memilih kategori tertentu
fi
= jumlah responden yang memilih kategori tertentu.
∑ fi = banyaknya jumlah responden
3.7.5. Skor Rata – rata
Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan, diberikan
bobot. Cara menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil kali nilai
masing–masing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi.
Rumus :
X = ∑ fi.wi
∑ fi
Dimana ;
X = rata – rata berbobot
fi = frekuensi
wi = bobot
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
41
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
Setelah itu digunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi
tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot
alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat terdiri dari kisaran
antara 0 hingga 6 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi
yang positif. Selanjutnya dihitung rentang skala dengan rumus, sebagai berikut :
Rs = R (bobot)
M
Dimana ;
R ( bobot ) = bobot terbesar – bobot terkecil
M = banyaknya kategori bobot
Rentang skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 hingga 6,
maka rentang skala penilaian yang didapat adalah:
Rs =
6–0
= 0,857
7
Sehingga posisi keputusannya menjadi :
STES
STE
0,000
0,857
TE
CE
1,714 2,571
E
3,428
SE
SES
4,285 6.000
STES = sangat tidak efektif sekali, STE = sangat tidak efektif, TE=tidak efektif
CE=cukup efektif , E =efektif, SE=sangat efektif SES=sangat efektif sekali
3.7.6. Analisis Regresi Linear
Analisis regresi linear digunakan untuk mengetahui atau menganalisa
pengaruh hubungan antara variabel tak bebas dengan satu atau lebih variabel
bebas. Model hubungan variabel yang akan dianalisa sesuai dengan persamaan
regresi :
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
42
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
Y = a + bX
Dimana :
Y = Volume Penjualanan
a = Konstanta
b = Koefesien Regresi
X = Belanja Iklan
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 . Profil Responden
Ulasan tentang efektifitas iklan pada perusahaan PT.Bhineka Lestari Ltd
dengan menggunakan metode komunikasi, empati, persuasi dan dampak akan
diperjelas dengan riset yang dilaksanakan dalam kurun waktu satu bulan,
Responden adalah pelanggan PT.Bhineka Lestari Ltd yang sudah pernah melihat
iklan PT. Bhineka Lestari Ltd yang berdomisili di kota Bukittinggi dan
sekitarnya. Riset menggunakan pendekatan survei. Data diambil sejak bulan
November 2011 sampai dengan bulan Desember 2011 dengan menggunakan
kuesioner. Teknik sampling yang digunakan adalah convenient sampling. 300
responden diambil berdasarkan ketersediaan elemen dan kemudahan untuk
mendapatkannya. Penelitian mengenai aktivitas iklan PT. Bhineka Lestari Ltd
dengan komunikasi, empati, persuasi, dan dampak dilakukan untuk mengukur
efektifitas iklan.
Pengukuran
dilakukan
untuk
mengetahui
tingkat
komunikasi
(communication), tingkat empati (empathy), tingkat persuasi (persuation), dan
tingkat dampak (impact). Dalam penelitian ini digunakan skala Likert, dengan
menghitung efektivitas pembelanjaan dana iklan dengan pendekatan rasio
perbandingan pangsa pikiran (mind share) yang diperoleh PT.Bhineka Lestari
Ltd pada iklannya. Penggalian terhadap responden diperoleh dari jawaban
mereka terhadap daftar pertanyaan yang menyangkut profil responden maupun
atribut-atribut yang saling berkaitan
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
43
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
Tabel 1: Variabel Penelitian
Variabel
Parameter Riset
Kualitatif
Jenis Kelamin
Kuantitatif
Umur
Pendidikan
Profil
Responden
Pekerjaan
Pengeluaran perbulan
Wilayah tempat tinggal
Brand awereness
Pernah melihat iklan
PT.Bhineka Lestari
Top of Mind
Brand recall
Brand recognition
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Nilai variabel
Laki-laki
Perempuan
17--20 tahun
21– 31 tahun
31– 40 tahun
> 40 tahun
Tamat SLTP
Tamat SLTA
Tamat Akademi
Tamat Sarjana
PNS
Mahasiswa
Karyawan/swasta
Dan lain-lain
Rp.400.000
Rp.500.000
Rp.500.000 – 800.000
Rp.800.000 1.000.000
Diatas Rp.1.000.000
Bukittinggi
Payakumbuh
P.Panjang
Batusangkar
• Pernah
• Tidak pernah
Nama dan merek
Nama dan merek
Nama dan merek
Sumber:researchquestionnaire
Berikut adalah informasi hasil riset yang berkaitan dengan profil
responden. Mayoritas responden (59,3%) bertempat tinggal di Bukittinggi,
76,7% responden adalah karyawan/swasta. sebanyak 67,3% responden berusia
21-40 tahun. Rentang usia ini tergolong usia yang agak matang sampai matang
pertimbangan transaksi. Sebanyak 65,7% responden adalah pria. Tingkat
pendidikan responden tergolong baik. Responden mahasiswa sebesar 26,6% dan
sarjana S1 sebesar 66,0%. Sebagian besar responden termasuk golongan
menengah ke atas. Sebanyak 41% responden mengeluarkan dana untuk belanja
dalam sebulan antara delapan ratus ribu rupiah sampai dengan diatas satu juta
lima ratus ribu rupiah.
4.2. Uji Data
Analisa yang akan dilakukan sebelumnya perlu dilakukan uji data untuk
menjaga agar data yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Uji data yang
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
44
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
akan dilakukan adalah uji validitas, uji realibilitas dan uji normalitas. Alat bantu
analisis yang digunakan dalam analisis ini adalah program software aplikasi
statistik SPSS (Statistics for Products and Services Solution) for windows ver
19.0
4.2.1. Uji Validitas
Suatu data dikatakan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Butir-butir
pertanyaan yang ada dalam kuesioner diuji terhadap faktor terkait, kemudian
faktor-faktor tersebut diuji terhadap konstrak, apakah valid atau tidak valid.
Kalau ternyata tidak valid maka butir pertanyaan yang tidak valid tersebut
disingkirkan dari kuesioner atau diperbaiki. Suatu data dapat dikatakan valid
apabila nilai korelasi hitung data tersebut melebihi nilai korelasi tabelnya. Nilai r
hitung adalah nilai-nilai yang berada dalam kolom “corrected item total
correlation” dan nilai korelasi tabel yang diperoleh dari hasil pengolahan data
adalah sebesar 0.0951. Jika r hasil positif, dan r hasil > r tabel, maka butir
pertanyaan atau variabel tersebut valid.
Tabel 2: Hasil uji Validitas
No.
Dimensi
1.
Komunikasi
2
Empati
3.
Persuasi
4.
Dampak
Butir Pertanyaan
C1
C2
C3
E1
E2
P1
P2
I1
r hitung
0,9379
0,9096
0,9300
0,9245
0,8783
0,8590
0,9212
0,9554
r tabel
0.0951
0,0951
0.0951
0,0951
0,0951
0,0951
0,0951
0,0951
keterangan
Valid
valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
I2
0,9525
0,0951
Valid
Sumber: diolah dari Data Primer
Berdasarkan hasil uji validitas tersebut di atas dari 9 variabel, semuanya
menunjukkan angka positif dan lebih besar dari r tabel. Hal ini menunjukkan
bahwa bahwa alat ukur yang digunakan sangat valid dan dapat digunakan
sebagai indikator dalam penelitian ini.
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
45
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
4.2.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat
pengukur dapat diandalkan. Uji realibilitas digunakan untuk mengukur ketepatan
atau kejituan suatu instrument jika dipergunakan untuk mengukur himpunan
objek yang sama berkali-kali akan mendapatkan hasil yang serupa. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel (andal) jika jawaban yang diberikan responden
terhadap pertanyaan adalah konsisten. Hubungan tersebut dinyatakan dengan
koefisien “r”. Koefisien r berkisar dari 0 sampai dengan 1, dan nilai r < 0.6
secara umum mengindikasikan ketidaktercukupan konsistensi reliabilitas
internal (Malhotra Naresh K, Edisi 2, halaman 305). Nilai r tersebut merupakan
nilai alpha yang terletak di akhir output reliability analysis. Jika nilai r alpha
positif, dan r alpha > dari 0.6 artinya butir pertanyaan/variabel tersebut adalah
reliabel/dapat dipercaya. Dari hasil pengolahan data, diketahui bahwa nilai alpha
adalah sebesar 0.9798. Hal ini artinya data yang dipergunakan telah layak untuk
digunakan pada pembahasan dan analisa berikutnya.
4.2.3. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk memeriksa apakah nilai variabel tak
bebas Y didistribusikan secara normal terhadap nilai variabel bebas X. Dalam
penelitian ini akan diperiksa hubungan antara faktor (sebagai variabel tak bebas)
dengan indikator-indikator terkait (sebagai variabel bebas) dengan faktor yang
dimaksud. Uji normalitas dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov
Smirnov Test. Suatu data dikatakan terdistribusi secara normal apabila nilai
asymp Sig pada test tersebut bernilai < 0.05. Hasil pengolahan data menunjukkan
bahwa nilai asymp sig pada uji normalitas ini terhadap 9 variabel tersebut
semuanya bernilai < 0.05. Kesimpulan yang dapat diambil adalah ternyata
semua variable tersebut terdistribusi secara normal. (Output Terlampir).
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
46
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
4.3. Analisis model komunikasi, empati, persuasi dan dampak yang
digunakan PT.Bhineka Lestari Ltd.
Untuk mengevaluasi efektivitas iklan dapat digunakan Analisis Tabulasi
Sederhana dan penghitungan Rata-Rata Terbobot, sebagai berikut (Darmadi
Durianto, 2003:104)
4.3.1. Analisis Tabulasi Sederhana
Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke bentuk
persentase
x 100%
P = __ fi
∑ fi
Dimana :
P
= prosentase responden yang memilih kategori tertentu
fi
= jumlah responden yang memilih kategori tertentu.
∑ fi = banyaknya jumlah responden.
4.3.2. Skor Rata-rata
Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan, diberi bobot.
Cara menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil kali nilai masingmasing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi.
Rumus :
X = ∑ fi.wi
∑ fi
Dimana ;
X = rata – rata berbobot
fi = frekuensi
wi = bobot
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
47
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
Setelah itu, digunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi
tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot
alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat terdiri dari kisaran
antara 0 hingga 6 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi
yang positif. Selanjutnya dihitung rentang skala dengan rumus, sebagai berikut :
Rs = R (bobot)
M
Dimana ;
R ( bobot ) = bobot terbesar – bobot terkecil
M = banyaknya kategori bobot
Rentang skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 hingga
5, maka rentang skala penilaian yang didapat adalah:
Rs =
6–0
= 0,857
7
Sehingga posisi keputusannya menjadi :
STES
0,000
STE
0,857
TE CE
1,714 2,571
E
3,428
SE
SES
4,285 6.000
4.3.3. Hasil Perhitungan
Tabel 3: Faktor Komunikasi (C) responden terhadap Iklan PT.Bhineka Lestari
Ltd
Atribut
Sangat tidak jelas sekali
Sangat tidak jelas
Tidak jelas
Cukup
Jelas
Sangat jelas
Sangat jelas sekali
Total
Sumber : diolah sendiri
Bobot
0
1
2
3
4
5
6
C-1
1
1
16
103
122
24
33
300
Jumlah Responden
C-2
0
4
7
64
172
26
27
300
C-3
6
7
16
73
137
31
30
300
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
48
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
Tabel 4: Faktor Empati (E) responden terhadap Iklan PT.Bhineka Lestari Ltd
Jumlah Responden
Atribut
Sangat jelek sekali
Sangat jelek
Jelek
Cukup
Bagus
Sangat bagus
Sangat bagus sekali
Total
Sumber : diolah sendiri
Bobot
0
1
2
3
4
5
6
E-1
4
1
10
124
136
11
14
300
E-2
0
0
7
152
123
11
7
300
Tabel 5: Faktor Persuasi (P) responden terhadap Iklan PT.Bhineka Lestari Ltd
Jumlah Responden
Atribut
Sangat tidak tertarik sekali
Sangat tidak tertarik
Tidak terterik
Biasa-biasa saja
Tertarik
Sangat tertarik
Sangat tertarik sekali
Total
Sumber : diolah sendiri
Bobot
0
1
2
3
4
5
6
P-1
0
1
38
160
94
3
4
300
P-2
1
1
36
100
146
6
10
300
Tabel 6: Faktor Dampak (I) responden terhadap Iklan PT.Bhineka Lestari Ltd
Jumlah Responden
Atribut
Sangat tidak setuju sekali
Sangat tidak setuju
Tidak setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
Sangat setuju sekali
Total
Sumber : diolah sendiri
Bobot
0
1
2
3
4
5
6
I-1
0
2
33
87
140
22
16
300
I-2
1
2
38
122
98
22
17
300
Rumus Rata-rata
X = ∑ xi.fi
N
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
49
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
4.3.3.1. Komunikasi
Dari tabel 3. diperoleh rata-rata respon dimensi komunikasi
X rerata (c1) = (0x1) + (1x1) + (2x16) + (3x103) + (4x122) + (5x24) + (6x33)
300
= 1148
300
= 3,83
X rerata (c2) = (0x0) + (1x4) + (2x7) + (3x64) + (4x172) + (5x26) + (6x27)
300
= 1190
300
= 3,97
X rerata (c3) = (0x6) + (1x7) + (2x16) + (3x73) + (4x137) + (5x31) + (6x30)
300
= 1141
300
= 3,80
X rerata (c) = 3,83 + 3,97 + 3,8 = 7,584 = 3,87
3
3
STES
0,000
STE
0,857
TE CE
1,714 2,571
E
3,428
SE
SES
4,285 6.000
X = komunikasi
Dimensi komunikasi iklan PT.Bhineka Lestari Ltd masuk dalam rentang
skala efektif, yang menginformasikan bahwa konsumen dapat mengingat pesan
utama yang disampaikan. Pesan tersebut meninggalkan kesan yang kuat dan
pemahaman konsumen akan produk dan jasa PT.Bhineka Lestari Ltd.
4.3.3.2. Empati
Dari tabel 4. diperoleh rata-rata respon dimensi empati
X rerata (e1) = (0x4) + (1x1) + (2x10) + (3x124) + (4x136) + (5x11) + (6x14)
300
= 1076
300
= 3,586
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
50
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
X rerata (e2) = (0x0) + (1x0) + (2x7) + (3x152) + (4x123) + (5x11) + (6x7)
300
= 1059
300
= 3,53
X rerata (e) = 3,586 + 3,53 = 7,116 = 3,558
2
2
STES
0,000
STE
0,857
TE CE
1,714 2,571
E
3,428
SE
SES
4,285 6.000
X = empati
Hasil analisis penelitian pengukuran efektivitas iklan PT.Bhineka Lestari
Ltd diketahui bahwa dimensi empathy iklan PT Bhineka Lestari Ltd masuk
dalam rentang skala efektif. Hal ini menginformasikan bahwa konsumen cukup
menyukai iklan PT Bhineka Lestari Ltd, sehingga iklan tersebut cukup dapat
memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik produk dan jasa PT
Bhineka Lestari Ltd bagi konsumen.
4.3.3.3. Persuasi
Dari tabel 5. diperoleh rata-rata respon dimensi persuasi
X rerata (P1) = (0x0) + (1x1) + (2x38) + (3x160) + (4x94) + (5x3) + (6x4)
300
= 972
300
= 3,24
X rerata (P2) = (0x1) + (1x1) + (2x36) + (3x100) + (4x94) + (5x3) + (6x4)
300
= 788
300
= 3,62
X rerata (P) = 3,24 + 3,62 = 5,87 = 2,935
2
2
STES
0,000
STE
0,857
TE CE
1,714 2,571
E
3,428
SE
SES
4,285 6.000
X = persuasi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
51
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
Dimensi persuasion iklan PT Bhineka Lestari Ltd masuk dalam tentang
skala cukup efektif, yang menunjukkan bahwa iklan PT Bhineka Lestari Ltd
cukup dapat memberikan peningkatan atau penguatan karakter produk dan jasa
PT Bhineka Lestari Ltd. Iklan tersebut cukup mempunyai persuasi terhadap
keinginan konsumen untuk menggunakan jasa PT Bhineka Lestari Ltd.
4.3.3.4. Dampak
Dari tabel 6 . diperoleh rata-rata respon dimensi dampak
X rerata (I.1) = (0x0) + (1x2) + (2x33) + (3x87) + (4x140) + (5x22) + (6x16)
300
= 1095
300
= 3,65
X rerata (I.2) = (0x1) + (1x2) + (2x38) + (3x122) + (4x98) + (5x22) + (6x17)
300
= 1048
300
= 3,49
X rerata (I) = 3,65 + 3,49 =
2
STES
0,000
STE
0,857
TE CE
1,714 2,571
7,14 = 3,570
2
E
3,428
SE
SES
4,285 6.000
X = dampak
Dimensi dampak iklan PT Bhineka Lestari Ltd masuk dalam rentang
skala efektif. Hal ini berarti bahwa produk dan jasa PT Bhineka Lestari Ltd
cukup berdampak atau berpengaruh dibandingkan perusahaan lainnya. Dan,
iklan tersebut cukup melibatkan konsumen untuk mengetahui produk dan jasa
PT Bhineka Lestari Ltd.
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
52
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
4.4. Analisa Regresi Linier
4.4.1. Analisa Korelasi
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai korelasi variabel belanja
iklan yang merupakan variabel bebas dengan variabel volume penjualan yang
merupakan variable terikatnya, sebagai berikut :
Tabel 7 : Nilai Korelasi
Pearson
Volume
penjualan
Correlation
Belanja Iklan
Sign (1 tailed) volume
penjualan
Belanja iklan
N
volume
penjualan
Belanja iklan
Volume Penjualan
(jutaan)
1,000
0,956
Belanja Iklan
(jutaan)
0,956
1,000
0
0,000
0,000
0
9
9
9
9
Sumber : olah sendiri
Berdasarkan hasil analisa korelasi (pada tingkat signifikansi 0,05 atau
tingkat kepercayaan 95%), diperoleh hasil pengujian yang menunjukkan bahwa
koefisien korelasi antara Belanja Iklan (X) dengan Volume Penjualan (Y)
memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000, karena nilai signifikansi tersebut
berada dibawah 0.05, ini berarti memang terdapat hubungan (korelasi) antara
Belanja Iklan dengan Volume Penjualan tersebut. Nilai korelasi antara Belanja
Iklan dengan Volume Penjualan ini adalah sebesar 0.956, ini berarti hubungan
(korelasi) yang terjadi sangat kuat antara Belanja Iklan dengan Volume
Penjualan. Atau dengan kata lain, semakin meningkat Belanja Iklan yang
dikeluarkan perusahan, maka akan semakin meningkat pula Volume Penjualan
perusahaan. Ini berarti perusahaan dapat mempertahankan iklan yang telah
digunakan atau bahkan ditingkatkan bila memungkinkan,karena terbukti dari
hasil analisis korelasi ini ternyata belanja iklan yang dikeluarkan secara efektif
telah mampu mempengaruhi peningkatan volume penjualan.
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
53
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
4.4.2. Analisa Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil pengujian didapat nilai Koefisien Determinasi (R2) sebesar
0.913 lihat Tabel 8). Hal ini berarti bahwa besarnya kontribusi Belanja Iklan (X)
terhadap Volume Penjualan (Y) perusahaan adalah sebesar 0.913, atau dengan
kata lain kontribusi efektif yang diberikan variabel Belanja Iklan terhadap
Volume Penjualan adalah sebesar 91,3 %.
Tabel 8
Model
R
R Square
1
0,956
0,913
Adjusted R
Square
0,901
Std Error of the
Estimate
401,713
a. Predictor : (constant), belanja iklan
Sumber : diolah sendiri
Hasil perhitungan membuktikan terdapat pengaruh antara variabel bebas
Belanja Iklan dengan variabel terikatnya yaitu Volume Penjualan. Adapun
persentase pengaruh dari kontribusi efektif yang diberikan adalah sebesar 91,3
persen sedangkan selisihnya yaitu sebesar 8,7 persen kemungkinan di pengaruhi
oleh faktor atau variabel lainnya yang tidak diteliti. Dengan memperhatikan
variabel Belanja Iklan tersebut maka korelasi dengan variable Volume Penjualan
akan berpengaruh positif terhadap peningkatan volume penjualan perusahaan
4.4.3. Simple Regression Linier
Dengan adanya korelasi antara variabel Belanja Iklan dengan Volume
Penjualan, maka dapat dibuat satu fungsi Simple Regression Linier, dimana
Volume Penjualan sebagai variabel terikat dan Belanja Iklan sebagai variabel
bebasnya. Fungsi Simple Regression Linier didapat dari hasil pengolahan dengan
menggunakan program SPSS :
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
54
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
Tabel 9
Model
1. (Contant)
Belanja Iklan
(jutaan)
Unstandardized
Coeffisein
B
2243,797
38,765
Std Error
241,278
4,516
Standardized
Coeffisein
t
Sig
9,300
8,584
0,000
0,000
Beta
0,956
a. Dependent Variabel : Volume Penjualan (jutaan)
Sumber : diolah sendiri
Dari Tabel 9. di atas, dapat disusun suatu persamaan Simple Regression
Linier berdasarkan nilai B pada Unstandardized Coefficients, yaitu :
Y = 2243,797 + 38,765 X
Dimana : Y = Volume Penjualan (Jutaan Rupiah)
X = Belanja Iklan (Jutaan rupiah)
Persamaan Simple Regression Linier tersebut mempunyai konstanta
(Intercept) sebesar 2243.797 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (t hitung
= 9.300), hal ini berarti tanpa adanya pengaruh variabel Belanja Iklan , maka
Volume Penjualan perusahaan tetap ada, tapi cukup rendah. Dari hasil analisa ini
semakin memperkuat pernyataan bahwa Belanja Iklan yang telah dikeluarkan
perusahaan mempengaruhi Volume Penjualan perusahaan secara significant.
4.4.4 Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas yaitu,
Variabel Belanja Iklan (X) secara bersama-sama terhadap variabel terikat yaitu
Volume Penjualan (Y) pada tingkat kepercayaan tertentu dari tabel ANOVA
(lihat Tabel 10.). Pengolahan data menunjukkan nilai F hitung sebesar 73.683.
Nilai F hitung ini memiliki signifikansi sebesar 0.000 yang berada jauh lebih
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
55
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
kecil dari 0.05. Atau dengan kata lain bahwa variabel bebas secara bersamasama mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel terikat.
Tabel 10
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
11890388
1129612
13020000
Df
1
7
8
Mean
Square
11890388,05
161373,135
F
73,683
Sig
0,000a
a. Predictor : (constant), belanja iklan
b. Dependent variable: volume penjualan (jutaan)
Sumber : diolah sendiri
4.4.5. Uji t
Uji t ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu Belanja
Iklan (X) terhadap variabel terikat yaitu Volume Penjualan (Y) pada suatu
tingkat kepercayaan tertentu. Uji t ini dilakukan dengan melihat nilai
probabilitas (P Value). Adapun nilai P Value yang diuji dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 11
No
Parameter
P(value)
1.
2.
Intercept (a)
Parameter X (b)
0,000
0,000
Perbandingan
Dengan 0,05
>0,05
<0.05
Keterangan
Signifikan
Signifikan
Sumber : diolah sendiri
Pada tabel diatas terlihat bahwa hasil uji t terhadap parameter a dan b
menunjukkan hasil sebagai berikut :
1. Parameter a (Intercept) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Volume Penjualan, karena P Value lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti
tanpa adanya variable bebas Belanja Iklan, perusahaan tetap ada
penjualan, tetapi tidak begitu besar.
2. Parameter b dari variabel X (Belanja Iklan) memiliki nilai P Value yang
jauh lebih kecil dari 0,05, sehingga Belanja Iklan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Volume
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
56
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
Penjualan. Hal ini berarti Belanja Iklan secara partial mempunyai
pengaruh yang dominan terhadap Volume Penjualan pada tingkat
kepercayaan 95 persen.
4.4.6. Analisis Parameter Regresi
Berdasarkan hasil uji t, Belanja Iklan secara partial mempengaruhi
Volume Penjualan, sedangkan pada hasil uji F juga menunjukkan bahwa Belanja
Iklan secara kumulatif mempengaruhi Volume Penjualan. Sementara itu
koefisien regresi Belanja Iklan mempunyai parameter sebesar 38,756. Adapun
interpretasi dari parameter tersebut menyatakan bahwa setiap penambahan
(karena bertanda +) Rp 1 juta (karena satuan Belanja Iklan dalam juta rupiah)
maka akan meningkatkan Volume Penjualan sebesar Rp 38.756.000,-. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel tersebut yaitu Belanja Iklan secara signifikan
berpengaruh terhadap Volume Penjualan. Hal ini berarti variabel tersebut, baik
secara partial maupun kumulatif dengan variabel lain secara signifikan
berpengaruh terhadap Volume Penjualan. Implikasinya adalah bahwa untuk
meningkatkan Volume Penjualan perusahaan di masa yang akan datang, maka
Belanja Iklan merupakan variabel dominan yang perlu di perhatikan oleh
Pimpinan perusahaan. Perusahaan dapat semakin menggiatkan Belanja Iklannya
dengan semakin variatif dan agresif kepada konsumen secara efektif.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Efektifitas iklan dari keempat faktor komunikasi, empati, persuai
dan dampak dinyatakan efektif karena berdasarkan analisaa dan pembahasannya
dapatkan hasil perhitungan dari masing-masing variabel berturut-turut adalah
3,870, 3,558, 2,395, dan 3,570. Ternyata Faktor komunikasi menjadi faktor yang
paling dominan diantara faktor lainnya. Perusahaan dapat lebih menekankan
pada peningkatan dan mempertahankan faktor dominan ini dalam upaya
mempertahankan efektifitas iklan. Analisis regresi yang dilakukan terhadap
variabel Biaya promosi sebagai variable independen/bebas dan Volume
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
57
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
Penjualan sebagai variabel dependen/terikat juga menunjukkan efektifitas
kegiatan promosi yang dilakukan secara signifikan. Hal ini terlihat dari analisis
korelasi, uji F, Uji t dan parameter regresi yang memberikan hasil yang
signifikan terhadap efektifitas kegiatan promosi terhadap peningkatan volume
penjualan.
5.2. Saran
Untuk lebih dapat meningkatkan efektifitas iklan, sebaiknya PT Bhineka
Lestari Ltd
menyusun perancangan program periklanan yang efektif dalam
upaya meningkatkan volume penjualan. Adapun langkah yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut :
a. Memberikan informasi yang jelas dan mempengaruhi khalayak untuk
membeli. Dengan
catatan informasi atau fasilitas yang disajikan tersebut
memang benar-benar ada dan bagus. Menetapkaan tujuan periklanan yang
lebih tepat, antara lain : melakukan iklan persuasive.
b. Keputusan tersebut sangat mempengaruhi besar kecilnya anggaran iklan yang
diperlukan. Sebab kenaikan volume penjualan tersebut tidak terlalu tinggi dan
banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang yang sama.
c. Keputusan mengenai pesan efektif haruslah menarik, spesifik, mudah
dimengerti, singkat, dapat dipercaya, sesuai dengan keinginan pembaca dan
persuasive. Tahap-tahap yang harus dilalui untuk pembuatan pesan yang
efektif antara lain :
1. Perencanaan pesan
Dengan cara induktif yaitu melalui pendapat konsumen atau dengan cara
deduktif yaitu melihat keputusan yang dirasakan konsumen. Diharapkan
pesan yang disajikan tersebut ditingkatkan.
2. Evaluasi dan Seleksi Pesan
Pesan iklan haruslah masuk akal dan membangkitkan daya tarik keinginan
para calon
konsumen.
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
58
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
d. Penentuan Media
Dalam menentukan media haruslah dipilih dan memperhatikan aspekaspek antara lain :
1. Tiras yaitu banyaknya unit fisik penyampaian iklan
2. Harus diperluas media yang dipakai, seperti : melalui media elektronik
(Audio Visual).
e. Mengukur Efektifitas Iklan
Dalam pengukuran efektifitas iklan tersebut perusahaan haruslah dapat
mengetahui apakah
program perancangan periklanan dan anggaran iklan yang dikeluarkan tidak siasia. Banyak cara agar konsumen lebih tertarik terhadap PT Bhineka Lestari Ltd
misalnya dengan cara perusahaan harus memperbaiki kebijaksanaan promosi,
khususnya iklan yang telah disajikan selama ini, sehingga didalam melakukan
suatu perencanaan promosi dapat memberikan hasil yang memuaskan terhasap
pendapatan yang diperoleh perusahaan.
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
59
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012
ISSN : 2086 - 5031
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swasta DH, Irawan. 1995. Manajemen Pemasaran Modern, Edisi
Kedua, Cetakan Keempat, Liberty, Yogyakarta.
Batra, Rajeev, Jhon.G Myers, and David A. Aaker. Advertising Management.
Fifth edition. Prentice Hall 1996.
Caples, Jhon . Tested Advertising Methods . fifth edition. Prentice Hall, 1997
Darmadi Durianto,Sugiarto,Anton.W.Widajaj,Hendrawan.S. Invasi Pasar
Dengan Iklan Yang Efektif, PT.Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2003
Fandy Tjiptono. 1997. Strategi Pemasaran, Cetakan Pertama, Edisi Kedua
Penerbit Andi, Yogyakarta.
Fredy Rangkuti, 1997, Riset Pemasaran Penerbit PT.Gramedia Jakarta
Husein Umar. 1997. Metodologi Penelitian Aplikasi dalam Pemasaran,
penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
J. Paul Peter dan Jerry C.Olson, 1996, Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran, Jakarta
J. Supranto, 1998. Metode Penelitian Penerbit Unit Penerbit dan Percetakan
(UPP) Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang
60
Download