BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PinkEmma PinkEmma adalah e-commerce fashion yang berfokus pada kebutuhan fashion wanita yang menyediakan produk busana wanita seperti atasan, dress, cardigan, blazer, rok, celana. Dari kategori busana muslim seperti atasan muslim, dress muslim, blazer muslim, cardigan muslim, rok muslim, celana muslim, hijab (seperti shawl, kerudung, turban, dan inner hijab). Sedangkan produk perawatan serta kosmetik seperti lips, eye, face, body care, perawatan rambut, perawatan kulit, fragrance, beauty tools dan berbagai macam aksesoris wanita maupun aksesoris hijab. Pinkemma berfokus pada fashion wanita, namun Pinkemma tidak berfokus hanya pada satu demografis tetapi memiliki produk yang menarik bagi semua wanita mulai dari remaja, ibu-ibu, hingga para eksekutif.59 Koleksi dari Pinkemma terdiri dari merek terkenal sampai merek-merek lokal. Pendiri situs fashion PinkEmma didirikan oleh 6 anak muda Indonesia yang menyukai 5 bidang berbeda: manufacturing, teknologi, fashion, matematika, dan perilaku konsumen online. Salah satu pendiri bernama Iwan Tantra. Visi dari Pinkemma Liberate Everyday Good Style, PinkEmma percaya bahwa setiap wanita memiliki hak untuk gaya hidup yang berkualitas dan terjangkau. Keberhasilan berbagai merek busana asing yang masuk ke Indonesia memberikan inspirasi bagi tim PinkEmma untuk menciptakan merek busana lokal dan mengambil strategi penjualan melalui internet atau e-commerce. PinkEmma 59 https://id.techinasia.com/gila-fashion-kunjungi-9-website-ecommerce-fashion-terbaik-diindonesia/ (diakses pada tanggal 10 agustus jam 11.00) 51 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 52 memberikan inspirasi fashion yang menyenangkan baik dalam sehari-hari, fashion mingguan, atau di hari yang spesial. Produk PinkEmma dapat dipesan secara online yang di website. PinkEmma melayani pengirim ke seluruh kota di Indonesia termasuk Jakarta, Depok, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Tangerang, Medan, Bekasi, Denpasar, Samarinda, Bogor, Makassar, Palembang, Balikpapan, Malang, Madiun, Manado, Salatiga, Jember, Dumai Tanjung Pinang, Mataram, Cirebon, Panjang, Tegal, Tabanan, Karawang, Cilegon, Gresik, dan Gorontalo. Situs PinkEmma cukup mudah untuk dijelajahi. Katalog dan testimonial pelanggan tercantum pada halaman utama, sehingga dapat dengan mudah berbelanja tanpa perlu mencari link katalog lagi. PinkEmma memiliki koleksi The Brands, Koleksi The Brands berisi produk wanita dari local brands terbaik di Indonesia yang memiliki satu passion dengan. Tujuan Pinkemma meluncurkan The Brands ini adalah untuk memberikan koleksi yang lebih lengkap dan bervariasi kepada pelanggan PinkEmma. Industri fashion-local Pinkemma tidak kalah dengan produk asing. Kualitas dan kenyamanan merupakan dua hal yang sangat pinkemma jaga. Bahkan bila dilihat dari sisi desain dan ukuran, justru lebih cocok dengan bentuk fisik dan kebutuhan wanita Indonesia. PinkEmma dapat ditemui di Graha Kapital lantai 2, Jalan Kemang Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12730. Atau bisa diakses di www.pinkemma.com. Pinkemma menghadirkan tampilan berbusana terkini melalui signature line selebritis. Pinkemma berkolaborasi dengan selebritis indonesia seperti Zaskia http://digilib.mercubuana.ac.id/ 53 Sungkar, Alika, Titi Kamal, Ucita Pohan, Risty Tagor dan akan masih banyak selebritis lainnya untuk menciptakan tren dan gaya busana sesuai ciri khas mereka dan dapat dimiliki oleh setiap wanita. Diharapkan pinkemma menjadikan bergaya selebrittis tidak lagi sulit dan mahal. Signature line terdiri dari beragam koleksi khas seperti busana muslim, edgy style, feminism, cute, dan couture tersedia di dalamnya. Signature line merupakan keunggulan dari koleksi fashion premium pinkemma yang membuat tampilan berbusana wanita indonesia semakin stylish dan fashionable Pinkemma bukan hanya sekedar website yang mejual produk. Pada bagian website terdapat emmagazine yang di dalamnya memberikan informasi seputar fashion, seperti layaknya sebuah majalah. Ada menu what she says, tutorial, hijabers in eyes, artikel, inside Pinkemma, Pick up your style. Kemudian pada bagian bawah website Pinkemma terdapat testimonial dari para pelanggan yang telah berbelanja. Testimonial tesebut juga di share di media sosial twitter Pinkemma. Dalam tampilannya, pelanggan biasanya meng-upload tentang barang yang dibeli, banyak respon positif dari para pelanggan. Seperti pelayanan yang ramah dan cepat, produk barangnya tidak mengecewakan, serta ulasan-ulasan lain yang positif baik disertai foto maupun tidak. Selain itu ada juga Pinkemma partner merupakan bentuk apresiasi terhadap para pelanggannya yang loyal sebagai wadah untuk mendapatkan komisi berupa uang tunai dengan cara yang mudah dan menarik. Dimana para member hanya menyebarkan link produk pinkemma di media sosial maupun lainnya, dan para http://digilib.mercubuana.ac.id/ 54 pelanggan dapat melakukan pemesanan sendiri via Web dan sistem yang akan menghitung komisi sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku. Pinkemma berada di bawah naungan PT Pinkfab Moda. Pinkemma muncul pada bulan Agustus 2012 untuk menjadi pusat belanja online wanita yang berlokasi di Jakarta sebagai kantor pusat serta garment dan warehouse di Bandung. Kantor pusat yang mengurusi partnership, bisnis, serta creative berlokasi di Jakarta. Untuk bagian customer service, quality control, serta packaging berada di Bandung. Pinkemma menginformasikan dan memasarkan produknya kepada konsumen dengan menggunakan website. Tampilan website interface Pinkemma ditunjukkan pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Website Interface PinkEmma (sumber : www.pinkemma/ 13 Agustus 2015) PinkEmma menyediakan produknya dengan cara memproduksi sendiri dan memberikan wadah bagi local brand terbaik di Indonesia untuk bergabung http://digilib.mercubuana.ac.id/ 55 menjual produknya di website www.pinkemma.com dengan label The Brands by PinkEmma. Berikut logo dari fashion e-commerce Pinkemma: Gambar 4.2 Logo Pinkemma 4.2 Hasil Penelitian Dalam bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian mengenai kecenderungan pesan iklan Pinkemma di Line Shopping periode september 2014 sampai dengan mei 2015. Dalam pembahasan sebelumnya populasi pada penelitian ini adalah iklan pinkemma di Line Shopping periode september 2014 sampai dengan mei 2015. Adapun total iklan yang diteliti sebanyak 16 buah iklan. Dari 16 iklan tersebut berisi produk-produk fashion wanita yang dijual di pinkemma. Penelitian iklan pinkemma ini dilihat dari segi copywriting, visual/ilustrasi dan daya tarik pesan iklan. Dari segi copywriting ada tiga unsur yang diteliti yaitu headline, sub headline, dan bodycopy. Sedangkan dari segi visual hanya dilihat dari segi ilustrasi saja. Untuk daya tarik pesan terdiri dari empat unsur yaitu daya tarik informatif/rasional, daya tarik emosional, daya tarik gabungan, dan daya tarik lainnya. 4.2.1 Elemen Copywriting Untuk mengetahui kecenderungan daya tarik pesan iklan yang terdapat dalam iklan Pinkemma, diperlukan adanya analisis mengenai elemen-elemen http://digilib.mercubuana.ac.id/ 56 copywriting seperti headline, sub headline, bodycopy dan dari segi visual. Headline merupakan judul dari sebuah iklan yang biasanya ditulis lebih besar dan tebal untuk menarik perhatian awal pembaca. Sub Headline menjabarkan lebih jauh tentang pesan yang terdapat dalam judul biasanya terdapat dibawah judul. Bodycopy merupakan kalimat iklan yang memberikan penjelasan lebih rinci yang merupakan inti dari suatu iklan. 4.2.1.1 Headline Headline merupakan salah satu elemen yang penting karena posisinya merupakan judul untuk menarik perhatian pembaca pada awal pembaca melihat iklan. Dari judul dapat dilihat menegenai informasi yang ingin disampaikan oleh iklan tersebut. Ada lima kategori headline dalam penelitian ini, yaitu Benefit Headline, News/Information Headline, Provocative Headline, A Question Headline, A Command Headline. Berikut tabel yang menyajikan hasil analisa headline dari 16 iklan Pinkemma: Tabel 4.1 Frekuensi Headline No Kategori Frekuensi Persentase 1 Benefit Headline 13 81,25% 2 News / Information Headline 3 18,7% 3 Provocative Headline - - 4 A Question Headline - - http://digilib.mercubuana.ac.id/ 57 5 A Command Headline Jumlah - - 16 100% Berdasarkan data dari tabel frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa headline cenderung menggunakan benefit headline sebanyank 13 iklan dari 16 iklan dengan nilai presentase sebesar 81,25%. Sedangkan untuk jenis news/information headline sebanyak 3 iklan dengan presentase sebesar 18,7%. Contoh iklan Pinkemma yang Benefit Headline pada tanggal 2 Maret 2015. Gambar 4.3 Headline jenis Benefit Headline Berdasarkan pada gambar 4.3 diatas, iklan menampilkan jenis headline Benefit Ad Headline dengan menggunakan teks “Private Sale Up To 86% Off by Zaskia Sungkar”. Pada headline ini memberikan pilihan berupa keuntungan ekonomi kepada khalayak. Headline ini berupaya untuk menampilkan keuntungan yang bisa di dapatkan khalayak karena dengan berbelanja produk by zaskia sungkar yang ada di Pinkemma dapat menghemat uang pembelian hingga 86% dari harga asli produk. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 58 Sedangkan salah satu contoh dari ilustrasi dengan jenis news/information headline yaitu iklan yang muncul pada 7 Novmber 2014: Gambar 4.4 Headline jenis News / Information Headline Pernyataan headline pada iklan ini “Elegant Office Wear by Titi Kamal” dan “Pretty Chic Style by Alika ex princess”. Headline tersebut memberitahukan bahwa ada pakaian kantor yang elegant by titi kamal dan juga gaya baju yang chic by alika. Kedua gaya tersebut dapat menjadi referensi untuk penggu Line dalam berpakaian di kantor dan untuk baju dengan gaya anak muda masa kini. 4.2.1.2 Sub Headline Dalam iklan, penggunaan sub headline dapat digunakan maupun di tiadakan. Karena hal itu tergantung pada kebutuhan iklan itu sendiri. Sub headline digunakan untuk menjabarkan pesan lebih jauh yang terdapat pada judul namun harus tetap harus lebih ringkas dibandingkan dengan bodycopy. Dengan demikian, analisa penggunaan sub headline hanya untuk mengetahui iklan menggunakan kategori sub headline atau tidak menggunakan sub headline. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 59 Berikut tabel yang menyajikan hasil analisa sub headline dari 16 iklan Pinkemma: Tabel 4.2 Frekuensi Sub Headline No Kategori Frekuensi Persentase 1 Menggunakan Sub Headline 15 93,75% 2 Tidak Menggunkan Sub Headline 1 6,25% 16 100% Jumlah Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa iklan Pinkemma cenderung menggunakan sub headline, ada sebanyak 15 iklan dari 16 iklan dengan prosentase 93,75%. Sedangkan untuk kategori tidak menggunkan sub headline ada 1 iklan dengan prosentase 6,25% . Berikut contoh iklan Pinkemma yang menggunakan sub headline. Gambar 4.5 Iklan menggunakan Sub Headline http://digilib.mercubuana.ac.id/ 60 Pada gambar iklan Pinkemma 4.2 diatas, headline menyatakan “Sale Up To 70% All Rp99.000” sedangkan sub headline berada dibawahnya “Get The Celebrity Look by Zaskia Sungkar”. Judul iklan memberikan keterangan bahwa adanya sale sampai 70% dengan semua produk berharga hanya 99.000. kemudian pada sub headline di jelaskan bahwa semua sale tersebut merupakan produk dari zaksia sungkar by pinkemma. Dengan membeli produk tersebut, pengguna dapat merasakan style dari zaskia sugkar. Berikut contoh iklan yang tidak menggunakan sub headline yaitu pada tanggal 26 Maret 2015: Gambar 4.6 Tidak menggunakan Sub Headline Pada iklan tersebut, langsung menjelaskan dari segi headline “ Trendy Pants, semua 49ribu” dan “Chic Blazer Zaskia Sungkar, semua 49ribu”. Tidak ada pengembangan informasi dari headline diatas. Penjelasan langsung kepada bodycopy dengan menyatakan “Gratis Pashmina Cantik atau Pulsa Rp10.000, ke Semua New Member”. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 61 4.2.1.3 BodyCopy Bodycopy merupakan unsur dalam iklan yang menginformasikan pesan iklan secara lebih jelas dan rinci. Bagian ini adalah kelanjutan dari headline yang menjelaskan produk lebih detail. Pada penelitian ini, bodycopy dilihat berdasarkan enam jenis bodycopy, yaitu Straight-sell Copy, Institutional Copy, Narrative Copy, Dialogue/Monologue Copy, Picture Caption Copy, Device Copy. Berikut tabel yang menyajikan hasil analisa bodycopy dari 16 iklan Pinkemma: Tabel 4.3 Frekuensi Body Copy No Kategori Frekuensi Persentase 1 Straight-Sell Copy 15 93,75% 2 Institutional Copy 1 6,25% 3 Narrative Copy - - 4 Dilogue / Monologue Copy - - 5 Picture Caption Copy - - 6 Device Copy - - 16 100% Jumlah Pada tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa iklan Pinkemma sebanyak 15 iklan cenderung menggunakan kategori bodycopy jenis straight-sell copy dengan presentase sebesar 93,75%. Sedangkan untuk bodycopy jenis institutional copy terdapat 1 frekuensi dengan presentase 6,25%. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 62 Berikut contoh iklan pinkemma bodycopy dengan jenis straight-sell copy yaitu pada tanggal 1 Desember 2014: Gambar 4.7 Body Copy jenis Straight-sell copy Copy pada iklan ini digunakan untuk menjelaskan secara langsung dari keterangan yang ada di headline. Pada headline menyatakan “Sale Up To 70%, Chic Moslem Wear Risty Tagor by Pinkemma”. Headline tersebut menyatakan bahwa adanya sale dari produk-produk moslem risty kemudian pada body copy lebih dijelaskan contoh produk yang di sale “ Pants Rp179.000 menjadi Rp49.000” dan “Pashmina Rp119.000 menjadi Rp29.000”. Sehingga dapat menarik perhatian penggun dan tertarik untuk membelinya. Berikut contoh bodycopy dengan jenis Instituitional copy yang muncul pada tanggal 3 Februari 2015: Gambar 4.8 Bodycopy jenis Institutional Copy http://digilib.mercubuana.ac.id/ 63 Pada iklan ini Headline memberitahukan bahwa adanya “Hari Kanker Sedunia 2015, Wear Your Support”. Pengguna line dapat memberikan dukunganya atau ikut serta dalam acara sosial tersebut. Pinkemma bekerjasama dengan yayasan kanker indonesia dan didukung oleh produk signature line dari pinkemma. Bodycopy pada iklan ini “ Dengan belanja koleksi kami, kamu ikut berdonasi untuk penderita kanker” dan “10% dari pembelanjaan kamu akan disumbangkan ke Yayasan Kanker Indonesia”. Copy tersebut lebih menjelaskan bahwa Pinkemma akan mendonasikan setiap dari pembelanjaan produk, tidak menjelaskan detail tentang produk. Copy tersebut dapat meningkatkan kredibilitas dan image dari perusahaan. 4.2.1.4 Ilustrasi Ilustrasi merupakan unsur untuk merepresentasikan sebuah iklan kedalam visual agar lebih jelas, mudah dipahamai dan menarik. Dan antara perpaduan teks dan visual dapat menarik dan menyampaikan isi pesan yang efektif kepada khalayak. Pada penelitian ini dari elemen visual hanya dilihat dari unsur ilustrasi karena dapat mewakili bagian penting untuk menarik perhatian dari pembaca. Ada delapan kategori ilustrasi pada penelitian ini, diantara nya Show The product, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 64 Single Out Part of The Product That Needs Emphasis, Show The Product Ready for Use, Show How This Product Differs from It’s Competition, Show The Product Being Tested, Show The Product In Use, Show The Happy Result of Using The Product, Show What can Happen When You Don’t Use The Product. Berikut tabel yang menyajikan hasil analisa ilustrasi dari 16 iklan Pinkemma: Tabel 4.4 Frekuensi Ilustrasi No Kategori Frekuensi Persentase 2 12,5% - - - - - - - - 11 68,75% 3 18,75% - - 16 100% 1 Show The product Single Out Part of The Product That 2 Needs Emphasis 3 Show The Product Ready for Use Show How This Product Differs from It’s 4 Competition 5 Show The Product Being Tested 6 Show The Product In Use Show The Happy Result of Using The 7 Product Show What can Happen When You 8 Don’t Use The Product Jumlah http://digilib.mercubuana.ac.id/ 65 Berdasarkan tabel 4.4 diatas untuk kategori ilustrasi pada iklan Pinkemma cenderung menggunakan Show The Product In Use dengan prosentase 68,75% sebanyak 11 iklan dari 16 iklan. Selain itu ilustrasi jenis show the product sebanyak 2 iklan dengan presentase 12,5% dan kategori show the happy result of using the product memiliki peresentase 18,75% sebanyak 3 iklan. Salah satu contoh iklan yang menggunakan show the product in use: Gambar 4.9 Ilustrasi jenis Show The Product In Use Pada gambar 4.4 diatas, gambar ilustrasi digambarkan dengan dua orang model yang mengenakan dress yang satu berwarna biru, dan yang kedua memakai dress berwarna merah hitam. Kedua dress tersebut merupakan produk yang dijual sesuai dengan judul iklan “Dress Awesomely All Dress Rp89.000”. Pengguna Line dapat mendapatkan gambaran seperti apa apabila dress dipakai. Contoh lain iklan pinkemma dengan Ilustrasi jenis Show the product. Gambar 4.10 Ilustrasi jenis Show The Product http://digilib.mercubuana.ac.id/ 66 Ilustrasi pada iklan ini digambarkan dengan menampilkan produk kosmetik wardah dan juga model zaksia sungkar. Sesuai dengan headline “Private Sale Hemat hingga 80%”, private sale yang dimaksud pada iklan ini adalah produk kosmetik dari wardah dan juga koleksi baju dari zaskia sungkar yang ada pada keterangan diatas headline. Selain itu iklan pinkemma juga memiliki jenis ilustrasi show the happy result of using the product, contoh seperti dibawah ini: Gambar 4.11 Ilustrasi jenis show the happy result of using the product Dalam ilustrasi iklan pinkemma diatas digambarkan seorang model perempuan yang tersenyum dan menampilkan ekspresi senang dengan adanya http://digilib.mercubuana.ac.id/ 67 promo “Spesial kartini Day, Buy 1 Get 1 Free Tanpa Min Belanja”. Pengguna hanya cukup memasukkan kode voucher yang tertera pada iklan. Kemudian ada juga promo yang menyatakan “kesempatan menang Samsung Galaxy Tab hari ini, belanja sebanyak-banyaknya” . Dengan begitu banyak penawaran promosi, maka ekspresi seseorang akan terasa bahgia. 4.2.1.5 Daya Tarik Pesan Daya tarik iklan merupakan pendekatan yang digunakan untuk menarik perhatian konsumen dan/atau mempengaruhi perasaan mereka terhadap produk (barang dan jasa). Setelah menganalisa headline, sub headline, bodycopy, dan ilustrasi, maka dapat diketahui tipe penyampaian pesan yang digunakan iklan Pinkemma. daya tarik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: daya tarik rasional/informatif, daya tarik emosional, daya tarik gabungan, daya tarik lainnya. Berikut tabel yang menyajikan hasil analisa ilustrasi dari 16 iklan Pinkemma: Tabel 4.5 Frekuensi Daya Tarik Iklan No Kategori Frekuensi Persentase 1 Daya Tarik Rasional / Informatif 2 12,5% 2 Daya Tarik Emosional - - 3 Daya Tarik Gabungan 14 87,5% 4 Daya Tarik Lainnya - - 16 100% Jumlah http://digilib.mercubuana.ac.id/ 68 Berdasarkan tabel 4.5 diatas, iklan Pinkemma diketahui cenderung menggunakan daya tarik gabungan yaitu perpaduan antara rasional/informatif dan juga emosional. Dengan presentase daya tarik gabungan sebesar 87,5% sebanyak 14 iklan dari 16 iklan. Sebanyak 2 dari 16 iklan menggunakan daya tarik rasional/informatif dengan presentase 12,5%. Berikut contoh iklan pinkemma yang menggunakan daya tarik gabungan: Gambar 4.12 Iklan Daya Tarik gabungan Pada iklan pinkemma 4.12, daya tarik rasional berada pada headline “Korean Beauty Bazaar Up To 80%” yang menjelaskan keuntungan ekonomis dari produk, lalu ada pernyataan “Hari Ini Saja, harga mulai Rp9.900, Gratis Ongkir”. Untuk segi ilustrasi menampilkan produk kosmetik yang dijual sehingga menimbulkan ketertarikan dan membangkitkan khalayak untuk melihat produk yang dijual. Selain itu, ada iklan pinkemma dengan daya tarik rasional: Gambar 4.13 Iklan Daya Tarik Rasional / Informatif http://digilib.mercubuana.ac.id/ 69 Pada iklan 4.13 diatas headline menyatakan “Gratis Voucher Rp50.000 “ kemudian sub headline “tanpa min belanja”. Dan pada bodycopy menyatakan “Ambil Kode Voucher Sekarang, Klik Disini, Hanya Sampai Jam 6 Sore”. Dalam hal ini, daya tarik isi pesan lebih menekankan pada manfaat atau keuntungan dari segi ekonomis produk. 4.3 Pembahasan Dalam pembuatan sebuah strategi kreatif iklan, diperlukan adanya daya tarik pesan yang kreatif sehingga dapat menarik pengguna maupun pembaca iklan. Namun selain itu, pesan yang terkandung dalam iklan juga harus dapat disampaikan kepada khalayak sasaran iklan yang dituju. Pinkemma merupakan fashion e-commerce yang saat ini produknya tertuju kepada para wanita. Dengan target market yang lebih terarah dan jelas akan lebih memudahkan dalam penentuan daya tarik pesan yang kemudian diaplikasikan dalam iklan berdasarkan unsur copywriting dan visual. Iklan Pinkemma di Line Shopping periode September 2014 – Mei 2015 yang berjumlah 16 iklan internet cenderung menggunakan jenis headline yang lebih menunjukkan keuntungan yang bersifat ekonomi. Dari segi sub-headline, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 70 iklan Pinkemma cenderung menggunakan sub-headline untuk lebih menjelaskan isi dari headline. Sedangkan untuk body copy cenderung menjelaskan secara langsung isi dari pernyataan headline. Untuk unsur ilustrasi cenderung memperlihatkan model yang menggunakan produk Pinkemma sehingga pengguna dapat melihat dengan jelas produk Pinkemma. Pendekatan daya tarik iklan Pinkemma cenderung menggunakan daya tarik gabungan yaitu adanya unsur daya tarik rasional/informatif dan emosional yang digunakan dalam iklan. Penggunaan headline pada iklan Pinkemma periode September 2014 – Mei 2015 cenderung menggunakan benefit headline yaitu judul iklan yang memberikan keuntungan ekonomi baik langsung maupun tidak langsung pada konsumen. Keuntungan tersebut dapat berupa keuntungan ekonomis, keuntungan sosial, dan keuntungan psikologis. Pada headline Pinkemma, iklan lebih menjelaskan keuntungan berupa ekonomis dengan memberikan keuntungan berupa harga seperti adanya diskon, pulsa gratis, penawaran dari harga terendah (harga mulai). Jenis headline ini digunakan oleh Pinkemma untuk menarik pengguna Line, karena segmen yang dituju adalah kaum wanita. Penggunaan jenis headline dengan lebih menonjolkan potongan harga, akan menarik khalayak wanita, yang pada umumnya akan tertarik dengan penawaran-penawaran khusus dengan melibatkan harga. Karena ini merupakan iklan promo dan iklan ini dikhususkan bagi pengguna line shopping, maka akan menambah keuntungan untuk pengguna line. Dilihat dari unsur sub headline, iklan Pinkemma periode September 2014 – Mei 2015 cenderung menggunakan sub headline. Hal ini disebabkan iklan fashion http://digilib.mercubuana.ac.id/ 71 khususnya wanita lebih menarik apabila lebih dijelaskan secara detail keuntungan apalagi yang di dapatkan. Dengan adanya penekannan pada sub headline para pengguna akan terpengaruh untuk melihat iklan ke bagian selanjutnya yaitu body copy. Pengunaan bodycopy pada iklan-iklan Pinkemma periode September 2014 – Mei 2015 cenderung menggunakan jenis straight-sell copy yang merupakan pengembangan dari pokok penjualan yang merupakan lanjutan dari jelaskan pernyataan headline, dapat berupa keunggulan produk, manfaat, dan keuntungan yang di dapat. Contoh iklan Pinkemma menggunakan yaitu pada iklan 13 januari 2015 ”. Headline “January Shopping Parade Save Up To 90% Off”. Kemudian diikuti penjebaran lebih mendetail tentang contoh produknya dimulai pertama dari gambar 2 wanita yang diikuti dengan caption “80% off, Office Wear Collection Rp19.900, Limited Stock”. Kedua gambar 2 buah tas dengan caption “85% off, Trendy Tote Bag Rp49.000, Limited Stock”. Dan ketiga dengan gambar 2 wanita mengenakan kerudung dengan caption “90% off, Pashmina Floral Rp9.900, Limited Stock Kecenderungan dari unsur ilustrasi pada iklan Pinkemmma periode September 2014 – Mei 2015 yaitu menggunakan Show The Product In Use yang menampilkan produk yang sedang digunakan atau dipakai. Dapat dilihat dari iklan pinkemma yang cenderung menggunakan model yang kemudian bergaya memakai produk fashion dari Pinkemma. Seperti yang terlihat pada iklan pinkemma pada 4 oktober 2014. Dua orang model yang mengenakan dress yang satu berwarna biru, dan yang kedua memakai dress berwarna merah hitam. Kedua http://digilib.mercubuana.ac.id/ 72 dress tersebut merupakan salah satu produk yang dijual dalam iklan tersebut. Produk fashion wanita akan lebih menarik apabila ditampilkan karena pengguna dapat melihat dan membayangkan produk yang di iklankan apabila digunakan. Dilihat dari unsur daya tarik iklan, kecenderungan iklan Pinkemma periode september 2014 – Mei 2015 yaitu menggunakan daya tarik gabungan yang merupakan gabungan antara daya tarik rasional/informatif dan daya tarik emosional untuk mempengaruhi keputusan pembelian. Contoh iklan menggunakan daya tarik gabungan yaitu iklan pinkemma pada 7 Mei 2015. Dari segi daya tarik rasional/informatif, headline menampilkan “Private Sale, up to 80% off by Zaskia Sungkar, sedangkan dari sisi emosional pengguna merasa tertarik untuk berpakaian seperti zaskia atau menggunakan produk zakia, karena zaskia merupakan pulik figur yang lumayan dikenal masyarakat. Dari hasil pembahasan diatas, kecenderungan pesan iklan yang dilihat dari unsur copywriting, visualisasi, dan daya tarik dapat dilihat pesan iklan Pinkemma periode September 2014 – Mei 2015 yaitu cenderung menggunakan headline dengan jenis benefit headline, cenderung menggunakan subheadline, cenderung menggunakan bodycopy dengan jenis straight-sell copy, ilustrasi menggunakan jenis show the product in use, dan cenderungan menggunakan daya tarik gabungan. Penulis dapat menarik kesimpulan bahwa iklan Pinkemma periode September 2014 – Mei 2015 menggunakan strategi pendekatan generik (umum) yang merupakan pendekatan dengan cara iklan tidak berupaya membedakan merek dengan merek pesaing atau menyatakan keunggulan produknya. Iklan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 73 Pinkemma hanya memberitahukan bahwa ada penawaran-penawaran menarik pada produk Pinkemma. http://digilib.mercubuana.ac.id/