MEMBANGUN LOYALITAS PELANGGAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI RELATIONSHIP MARKETING Murry Harmawan Saputra Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak Isu dalam dunia marketing yang akan selalu menarik perhatian bagi kalangan pelaku usaha adalah mengenai loyalitas pelanggan. Dalam era persaingan yang semakin ketat dengan pertumbuhan pasar yang lambat maka loyalitas pelanggan mutlak diperlukan oleh perusahaan karena tanpa adanya loyalitas dari pelanggan, perusahaan tidak akan dapat berkembang dengan baik, bahkan dapat mengalami decline atau penurunan usaha yang bisa mengancam eksistensi perusahaan tersebut, hal itulah yang menyebabkan loyalitas menjadi sangat penting. Namun membangun loyalitas pelanggan bukanlah sesuatu hal yang mudah apalagi dilakukan dengan proses yang instant. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan loyalitas pelanggan adalah dengan menentukan strategi yang tepat agar perusahaan tetap mampu bertahan di tengah persaingan, mempunyai keunggulan kompetitif dan dapat meningkatkan profitabilitasnya. Strategi tersebut adalah relationship marketing, yaitu strategi pemasaran yang berusaha membina hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, dan mengelola suatu hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan. Menurut berbagai penelitian sebelumya, dimensi dasar dalam relationship marketing terdiri dari kepercayaan, komitmen, kompetensi, komunikasi dan kemampuan penanganan konflik. Semua dimensi relationship marketing tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan dan bertujuan untuk membina hubungan yang baik antara perusahaan dengan pelanggannya. Dalam berbagai penelitian, telah dikemukakan dengan jelas bahwa relationship marketing berhubungan positif dengan loyalitas pelanggan, artinya semakin baik penerapan relationship marketing yang dilakukan oleh perusahaan pada pelanggannya, maka akan berdampak pada peningkatan loyalitas pelanggan pada perusahaan tersebut, dan sebaliknya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa strategi relationship marketing merupakan strategi yang tepat ketika perusahaan menargetkan untuk mendapatkan loyalitas pelanggannya. Kata Kunci : Loyalitas pelanggan, relationship marketing, kepercayaan, komitmen, kompetensi, komunikasi, penanganan konflik 1 . PENDAHULUAN namun juga menyangkut loyalitas dalam hal pelayanan (service loyalty). Disney (1999:491) menyatakan bahwa Loyalitas pelanggan merupakan hal sebuah organisasi yang fokus pada yang sangat penting bagi perusahan di pelanggan era kompetisi bisnis yang semakin aktivitasnya ketat seperti saat ini. Pentingnya Dunia sudah tidak diragukan lagi, banyak sangat berharap kondisi pasar yang ada secara tepat dapat menurunkan loyalitas bahkan dapat berakibat pelanggan berpindah loyalitas pelanggan merek. Tanpa adanya loyalitas dari bukanlah sesuatu hal yang mudah pelanggan, apalagi dilakukan dengan proses yang dapat mengapa suatu perasaan loyal perlu dikembangkan dalam benak pelanggan yang mengalami baik, bahkan decline atau yang bisa penurunan usaha mengancam eksistensi perusahaan dihadapi perusahaan-perusahaan saat Dick dan Basu (1999:103) menyatakan bukan dengan tersebut. Sehingga isu penting yang penting saat ini (Pritchard et al.,1999). loyalitas perusahaan tidak akan berkembang instant. Memahami bagaimana atau bahwa merespon perubahan- perusahaan merespon persaingan atau panjang (Zeithaml et al, 1996). manajemen mengalami cepat dan tepat. Ketidakmampuan dan akan memperoleh kesuksesan jangka isu selalu perubahan yang terjadi tersebut dengan mempertahankan loyalitas konsumen merupakan usaha untuk dapat untuk selamanya. Perusahaan yang Membangun pemenuhan cepat, sehingga menuntut perusahaan jangka panjang, bahkan jika mungkin mengembangkan pada perkembangan dan perubahan yang dapat mempertahankan pelanggannya dalam mampu mengarahkan kebutuhan atau permintaan pelanggan. loyalitas pelanggan bagi perusahaan perusahaan akan ini hanya adalah tersebut menyangkut tingkat kesetiaan nasabah bagaimana menarik mempertahankan terhadap suatu merk (brand loyalty) perusahaan pelanggan dan loyalitasnya, agar dapat terus bertahan dan berkembang. 2 Salah satu ditempuh cara untuk yang dapat mengelola suatu hubungan jangka meningkatkan panjang yang saling menguntungkan. loyalitas pelanggan adalah dengan Relationship marketing merujuk menentukan strategi yang tepat agar pada semua aktifitas pemasaran yang perusahaan tetap mampu bertahan di diarahkan tengah pengembangan, persaingan, mempunyai pada keunggulan kompetitif serta dapat keberhasilan meningkatkan perusahaan profitabilitasnya. pembentukan, dan pemeliharaan hubungan dengan antara pelanggannya Namun demikian, dalam melakukan (Too, dalam Anderson, et al., 1994). strateginya Strategi perusahaan dapat relationship marketing mengalami kegagalan apabila tanpa diyakini dapat memberikan manfaat didukung bagi pelanggan, dan memungkinkan oleh pihak internal perusahaan itu sendiri maupun pihak untuk luar perusahaan yang dalam hal ini persaingan bagi pesaing, sehingga adalah para pelanggan (Pritchard et al. memampukan (1999). Dengan kata lain keberhasilan meningkatkan loyalitas (Evans dan pemasaran suatu perusahaan akan Lakin, 1994: 446; Hennig-Thurau dan dapat Klee, 1997: 741; Reynold dan Betty, dicapai melalui penerapan mempersulit strategi pemasaran yang melibatkan 1999: 12). perusahaan dan pelanggan. permasalahan Strategi perusahaan untuk Namun yang menjadi adalah apa dan yang bagaimana mewujudkan relationship melibatkan perusahaan dan pelanggan marketing tersebut, agar marketer yang terus mengalami perkembangan, dapat dan relevan dengan situasi dunia bisnis pelanggan. sekarang pemasaran hambatan ini adalah meningkatkan loyalitas relationship marketing, yaitu strategi pemasaran LOYALITAS PELANGGAN yang berusaha membina hubungan Loyalitas dapat diartikan sebagai yang lebih dekat dengan pelanggan, kesetiaan, yaitu kesetiaan seseorang terhadap 3 suatu objek. Loyalitas menggambarkan kesediaan pelanggan pada pelanggan menjadi hal yang amat untuk menggunakan barang atau jasa penting dan harus diperhatikan oleh secara perusahaan. berulang-ulang eksklusif, dan dan secara dengan sukarela Loyalitas merupakan respon merekomendasikan produk atau jasa perilaku, diekspresikan dalam jangka tersebut waktu kepada konsumen lain yang panjang, (Lovelock dan Wright, 2005:133). menghasilkan Definisi loyalitas tersebut berdasarkan dapat pada dua pendekatan, yaitu sikap dan depan perusahaan yang lebih baik. perilaku. Dalam pendekatan perilaku, Hubungan yang dekat dan berlangsung perlu dibedakan antara loyalitas dan lama dengan para konsumen biasanya perilaku beli ulang. Perilaku beli ulang menunjukan dapat biaya diartikan sebagai perilaku komitmen. dan memberikan jaminan adanya dikarenakan pengetahuan produk atau jasa secara berulang- kebutuhan-kebutuhan ulang, semakin menyertakan aspek perasaan dan pemilikan di dalamnya. pelanggan sehingga baik pada biaya yang lebih rendah dalam pemasaran, khususnya dalam dengan bertambah, mengenai untuk menyediakan layanan yang lebih suatu konsep yang sangat penting di pasar perusahaan perusahaan pada akhirnya mampu Loyalitas pelanggan merupakan kondisi masa pengurangan layanan, pelanggan yang hanya membeli suatu tanpa Loyalitas Loyalitas tingkat dalam hambatan dapat berwujud untuk berpindah pertumbuhan yang rendah tapi tingkat produk atau jasa, keinginan untuk persaingan ketat. Banyak perusahaan merekomendasikan kepada orang lain, menyadari komentar yang baik dalam komunikasi bahwa mempertahankan kegiatan lebih word of mouth, kemauan mendorong memberikan keuntungan dibandingkan orang lain untuk berbisnis dengan jika menarik perusahaan yang bersangkutan, dan pelanggan baru lagi. Orientasi jangka kemauan membeli kembali. Loyalitas panjang yang menekankan komitmen pelanggan tersebut disebabkan adanya perusahaan pelanggan harus 4 hambatan perpindahan (switching Salah satu faktor penting dalam barrier) yang besar. Disamping itu, membangun loyalitas pelanggan juga dapat timbul mendukung produk atau jasa dengan karena pelanggan puas terhadap suatu melakukan rekomendasi yang positif barang (positive atau jasa, kecenderungan sehingga untuk ada loyalitas word adalah of niat mouth melanjutkan communication) hubungan tersebut. Dalam tulisan ini, pengalamannya. loyalitas ditunjukan melalui hambatan merasa puas dengan barang atau jasa untuk berpindah ke pesaing, keinginan yang untuk tersebut merekomendasikan kepada berdasarkan Jika diberikan pelanggan maka akan pelanggan setia dan orang lain, komentar yang baik, dan merekomendasikan produk tersebut mendorong orang lain agar kepada orang lain. Oliver (1999) mau berbisnis atau kegiatan yang saling menyatakan menguntungkan berkembang mengikuti empat tahapan, dengan pihak seorang seorang individu mempunyai 1. Tahap ketertarikan dalam menjaga hubungan yang penuh perusahaan yang karakteristik fungsional, terutama yang efektif. misalnya dapat biaya, manfaat, dan kualitas. Jika berwujud ketiga faktor tersebut tidak baik, komunikasi kehangatan, informasi Loyalitas kognitif didasarkan pada misalnya kualitas produk, kemudahan (intangible), pelanggan atas produk atau jasa lainnya. berupa hal yang berwujud (tangible), tidak loyalitas keunggulan suatu produk atau jasa masa lalu. Pengalaman ini dapat yang yaitu dimana menggunakan dari serangkaian pengalaman positif di Kemudian pertama kognitif yang dekat, biasanya merupakan hasil layanan loyalitas yaitu : perusahaan. Loyalitas terjadi ketika penggunaan bahwa pelanggan akan mudah pindah ke citra produk lain. dipercaya 2. Tahap kedua yaitu loyalitas afektif (Lovelock dan Wright, 2005). dimana sikap merupakan fungsi 5 dari kognisi pada periode awal Niat yang diikuti oleh motivasi, pembelian merupakan kondisi yang mengarah (masa sebelum konsumsi) dan merupakan fungsi pada dari sikap sebelumnya ditambah keinginan untuk mengatasi dengan periode hambatan dalam melakukan setelah tindakan tersebut. Pelanggan yang kepuasan berikutnya di (masa kesiapan konsumsi). Munculnya loyalitas terintegrasi afektif loyalitas didorong kepuasan kesukaan sebagai oleh yang dan menimbulkan menjadi preferensi. pelanggan faktor berkorelasi bertindak penuh pada tindakan dan tahap dapat dihipotesiskan sebagai pelanggan objek yang rendah tingkat kerentanannya Kepuasan untuk berpindah ke produk lain. tinggi Dengan kata lain, loyalitas dengan niat pembelian ulang di tindakan ini hanya sedikit bahkan waktu mendatang. sama sekali tidak memberi peluang 3. Tahap ketiga yaitu loyalitas konatif pada pelanggan untuk berpindah ke produk lain. yang menunjukan suatu niat atau komitmen untuk melakukan Loyalitas sesuatu. Niat merupakan fungsi namun sebelum konsumsi dan sikap pada perusahaan Maka loyalitas konatif merupakan yaitu dalam mewujudkan dengan cara melibatkan pelanggan di dalam proses bisnis yaitu loyalitas perusahaan tersebut dan membina tindakan, aspek konatif atau niat melakukan, adalah sebaik-baiknya dan setinggi-tingginya, untuk melakukan pembelian. untuk terpenting loyalitas pelanggan tersebut dengan suatu loyalitas yang mencakup 4. Tahap keempat yang bagaimana usaha yang dilakukan oleh masa mendatang setelah konsumsi. mendalam memang sangat diperlukan oleh perusahaan, dari niat sebelumnya pada masa komitmen pelanggan hubungan yang baik, karena jika berkembang perusahaan menjadi perilaku dan tindakan. 6 melibatkan pelanggan dalam proses bisnisnya, itu berarti pelanggan dapat terus diperbesar dari mengajak tahun ke tahun. Setelah itu tujuan yang pelanggan untuk menciptakan rasa memiliki terhadap selanjutnya perusahaan. menggunakan profit yang di dapat dari dua RELATIONSHIP MARKETING Relationship tujuan yaitu mempertahankan marketing transaksi ulangan dan menciptakan mendorong secara lebih dekat dengan menciptakan kepercayaan keuntungan terjadinya dan yang efisiensi, keefektifan. karena sudah tidak ada lagi rasa percaya dalam hubungan tersebut. tujuan Ndubisi (2007) berpendapat bahwa bagaimana lifetime adanya dalam suatu hubungan dapat terjadi relationship marketing adalah untuk menemukan agar relationship akibat. Penurunan sebuah komitmen perusahaan. Chan juga menyatakan mengelola (1994) pula berbanding lurus atau sebab menguntungkan antara pelanggan dan adalah dan Hubungan diantara keduanya dapat mengelola suatu hubungan yang saling selanjutnya Hunt dan produktifitas dengan pelanggan, sekarang membutuhkan menghasilkan sebagai pengenalan setiap pelanggan value terus- bahwa Komitmen mendefinisikan relationship marketing lifetime keuntungan sebuah komitmen dan kepercayaan. loyalitas pelanggan. Chan (2003:6) utama adalah dan menyebutkan dan pelanggan yang dapat membangun tujuan panjangnya pelanggan Morgan menguntungkan antara penyedia jasa bahwa untuk pelanggan baru. hubungan yang kokoh dan saling arah tadi menerus dari dua kelompok pelanggan hubungan jangka panjang dengan para dua jangka menghasilkan pemasaran yang berupaya menjalin komunikasi pertama biaya yang relatif murah. Sedangkan marketing yaitu tujuan bagaimana mendapatkan pelanggan baru dengan merupakan sebuah konsep strategi pelanggan, adalah komunikasi merupakan sarana yang value sangat 7 penting pada saat akan membangun hubungan seseorang, pelanggan mengharapkan adanya dengan seperti kepercayaan pada penyedia juga jasa, komitmen dan keandalan. Semua komunikasi aktifitas relationship marketing yang baik dari perusahaan, sehingga bertujuan untuk menilai kemampuan pelanggan mampu untuk mengetahui perusahaan secara keseluruhan dan pesan-pesan yang disampaikan oleh kemampuan perusahaan untuk perusahaan, dan dengan komunikasi membantu pelanggan dalam pula perusahaan dapat mengetahui menangani konflik. Dua hal penting keluhan atau ketidakpuasan pelanggan yang ingin dicapai dalam penerapan atas produk dan layanan perusahaan, strategi relationship marketing yaitu yang hal ini dapat berguna bagi loyalitas pelanggan melalui kepuasan perusahaan untuk terus memperbaiki pelanggan. kinerjanya. Hal ini Menurut Ndubisi et Pelanggan yang puas akan setia al. (2009), kompetensi merupakan dan akan menjadi media penghubung variabel yang sangat penting dalam kepada relationship ini dengan memberikan rekomendasi yang didukung oleh dasar pemikiran bahwa baik kepada calon pelanggan tersebut orang-orang cenderung menilai dan agar juga menggunakan layanan jasa memelihara hubungan dengan individu perusahaan (positive word of mouth atau communication). marketing, institusi yang hal mempunyai calon pelanggan Pada lainnya akhirnya, kompetensi yang dapat diandalkan. hubungan yang berkelanjutan akan Kompetensi tersebut dapat merupakan meningkatkan kemampuan perusahaan hasil dari intelektualitas, keterampilan untuk memperbaiki kualitas layanan, teknis, komersial, dan sosial. karena Relationship merupakan bagian yang mengevaluasi akan bersedia marketing memberikan saran , masukan dan menjadi kritik atas kelemahan pelayanan yang perhatian perusahaan penyedia jasa. Perusahaan pelanggan ada. kriteria Lovelock dan Wright (2005;118) pelanggan dalam menilai aspek jasa, menyatakan 8 bahwa relationship marketing meliputi aktivitas jangka mempunyai keinginan untuk komit panjang dengan biaya yang efektif atau mengikat diri mereka pada suatu antara organisasi dan pelanggannya hubungan tertentu. Kepercayaan demi keuntungan bersama dari kedua merupakan faktor terbentuknya belah pihak. Menurut Morgan dan komitmen karena komitmen mencakup Hunt, faktor–faktor relationship marketing kepercayaan dan merupakan aktifitas yang bertujuan pengorbanan. Komitmen tidak akan untuk membangun, mengembangkan terbentuk tanpa adanya kepercayaan. dan Masih menurut Morgan dan memelihara perusahaan melalui hubungan dengan Hunt pelanggannya (1994) bahwa kepercayaan secara hubungan, signifikan mempengaruhi komitmen penciptaan pengembangan antara hubungan mempertahankan dan dalam suatu hubungan. Kepercayaan hubungan. juga merupakan dimiliki mewujudkan relationship marketing partner kerja terkait dengan sikap jujur adalah dengan melaksanakan inti dari dan saling membantu satu sama lain. relationship marketing itu sendiri yang Kepercayaan dapat tercipta ketika terdiri dari lima dimensi, yaitu: suatu pihak merasa nyaman melakukan 1. pertukaran dengan pihak lain yang Kepercayaan secara umum hubungan yang Berdasarkan uraian tersebut maka cara Kepercayaan dalam keyakinan dengan dengan penuh kejujuran dan dapat dipandang sebagai unsur mendasar dipercaya. bagi kepercayaan dari pelanggan maka keberhasilan relationship Untuk mendapatkan marketing. Tanpa adanya kepercayaan perusahaan suatu hubungan tidak akan bertahan komunikasi secara efektif, mengadopsi dalam jangka panjang. Morgan dan norma-norma Hunt (1994) menyatakan kepercayaan pelanggan, dan menjauhi penilaian sebagai landasan strategi partnership, yang negatif (Morgan dan Hunt, ketika 1994). terdapat pihak-pihak yang 9 harus Kegagalan melakukan yang terbesar diyakini dalam hubungan antara pemasar konsumen adalah dan pihak kurangnya lain yang terlibat pertukaran memiliki reliabilitas dan kepercayaan (Sherman, 1992 dalam integritas Morgan dan Hunt, 1994). Hubungan terdapat kepercayaan. konsumen Kepercayaan dan dalam perusahaan maka dapat dikatakan merupakan variabel memerlukan kepercayaan untuk bisa kunci dalam pengembangan keinginan menjadi jangka yang kuat untuk mempertahankan panjang (Berry dan Parasuraman, 1991 sebuah hubungan jangka panjang. dalam Morgan dan Hunt, 1994) Untuk dapat mempertahankan loyalitas Berdasarkan kepercayaan pelanggan pelanggan perusahaan tidak hanya kemungkinan akan merekomendasikan mengandalkan pada kepuasan yang perusahaan kepada pelanggan yang dirasakan oleh pelanggan, tetapi lebih lain, kepercayaan didasarkan pada dari itu bahwa kepercayaan merupakan pengalaman masa lalu dan dijadikan perantara kunci dalam membangun perkiraan untuk perilaku dimasa yang keberhasilan akan untuk membangun loyalitas pelanggan suatu hubungan datang, kepercayaan dan pelanggan. sebuah nilai Ndubisi hubungan yang tinggi. komitmen memiliki pengaruh dalam menciptakan pertukaran bagi 2. (2007) Komitmen Perusahaan Komitmen menyatakan bahwa kepercayaan dapat merupakan suatu dibangun dengan cara menepati janji keyakinan antara pihak terkait yang terhadap memberikan menginginkan adanya hubungan yang keamanan pada setiap transaksi yang terus menerus , dan dinilai penting dilakukan, dalam pelanggan, memberikan pelayanan rangka menjaga yang berkualitas, menunjukan sikap tersebut. peduli dan merupakan inti dari relationship memberikan rasa aman. Morgan dan marketing. Komitmen perusahaan Hunt (1994) berpendapat ketika satu dapat pihak mempunyai keyakinan bahwa perusahaan terhadap pelanggan, 10 Komitmen hubungan diperoleh perusahaan dengan menjadikan cara pelanggan sebagai prioritas utama, berjangka panjang,dan berdasarkan Kompetensi perusahaan pada pada prinsipnya meliputi kapabilitas yang hubungan yang saling menguntungkan. berhubungan dengan teknologi dan Komitmen keahlian perusahaan juga dapat yang diperoleh melalui diartikan sebagai janji atau ikrar organizational learning atau collective perusahaan learning (Prahalad et al., 1994). untuk memelihara hubungan yang telah terjalin dengan Kompetensi merupakan variabel yang baik, tersebut sangat penting dalam relationship memiliki arti penting (Morgan dan marketing, hal ini didukung oleh dasar Hunt, 1994). pemikiran bahwa cenderung akan karena hubungan Kemampuan karyawan dalam orang-orang menilai dan berinteraksi dengan pelanggan akan memelihara hubungan dengan individu meningkatkan komitmen pelanggan atau terhadap perusahaan (Hennig-Thurau kompetensi yang dapat diandalkan et (2007) (Ndubisi et al., 2009). Kompetensi komitmen tersebut dapat merupakan hasil dari al., 2002). menyatakan Ndubisi bahwa institusi yang mempunyai perusahaan dapat ditujukan dengan intelektualitas, terus melakukan komersial, dan sosial. Dalam konteks menyediakan ini, kompetensi didefinisikan sebagai kebutuhan pelanggan dan kualitas persepsi dari pembeli jasa perusahaan, layanan akan meningkatkan kepuasan kompetensi dalam teknologi, dan hal- pelanggan, yang pada akhirnya akan hal membawa perusahaan pada terciptanya (Anderson dan Weitz, 1989). Dari hubungan definisi ini, ada empat hal yang menerus pembelajaran untuk yang erat dengan lain yang keterampilan teknis, bersifat komersial berkaitan dengan kompetensi yaitu, pelanggannya. pengetahuan penyedia jasa tentang 3. Kompetensi pasar sasaran, kemampuan untuk memberikan pandangan yang baik pada operasional bisnis, kemampuan 11 untuk membantu merencanakan pembeli dalam pembelian, dan dapat menyebabkan merugikan seperti hal yang kesalahpahaman kemampuan untuk membuat promosi atau penjualan yang efektif. National Retail komunikasi Merchants Association di Amerika mendapatkan informasi yang benar melaporkan bahwa perusahaan- dan tepat sehingga pelanggan yang perusahaan kehilangan sekitar 20 ingin melakukan transaksi dapat secara persen pelanggan mereka setiap tahun langsung mengambil keputusan untuk (Rakstis, 1996 dalam Ndubisi et al., memilih sesuai dengan kebutuhannya, 2009), sebagian besar karena masalah ketepatan informasi yang diperoleh yang berkaitan dengan penyediaan secara layanan tidak kompeten. Sehingga mempengaruhi loyalitas pelanggan. dapat disimpulkan betapa pentingnya Komunikasi merupakan sarana yang perusahaan sangat untuk mampu dan kebingungan. Keefektifan merupakan kemudahan tidak langsung penting ketika ingin mempunyai kompetensi yang memadai membangun untuk dapat memenuhi harapan dari seseorang. Komunikasi merupakan alat pelanggannya sehingga memberikan perekat hubungan antara perusahaan kepuasan pada pelanggan. dengan 4. komunikasi mempunyai peran vital Komunikasi hubungan dapat pelanggannya, dengan sehingga Kinerja suatu perusahaan akan saling dalam membina hubungan. Perusahaan terkait dengan pihak-pihak lain. Ketika yang orientasinya berusaha memenuhi suatu konflik muncul di dalam suatu keinginan dan kebutuhan pelanggan perusahaan, serta penyebabnya selalu berusaha mendapatkan diidentifikasikan sebagai hasil dari keuntungan yang berkelanjutan sangat komunikasi membutuhkan Perusahaan komunikasi yang harus dengan kurang baik. komunikasi. Kelangsungan hubungan tergantung mengelola baik peran pada karena cara berkomunikasi. Keberhasilan sebuah komunikasi dapat komunikasi yang gagal kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa hal, antara 12 lain kejelasan ide yang ingin respon dan menginterpretasikan disampaikan, kesamaan persepsi antara pesan yang diterima. pengirim dan penerima informasi, 5. Tindakan, pemasar mengevaluasi tidak adanya distorsi, dan saluran apakah pesan yang disampaikan komunikasi yang tepat. Proses sesuai dengan harapan, artinya komunikasi juga mempengaruhi mendapatkan respon yang dan kesuksesan hubungan antara tindakan perusahaan dengan pelanggannya. Assael yang positif dari konsumen, atau justru pesan tidak sampai secara efektif. (2004:502-503) menyatakan bahwa proses komunikasi Komunikasi pemasaran terdiri atas lima tahap, yaitu dalam relationship marketing berhubungan dengan nilai : yang 1. Sumber pesan, pertama kali pesan diperoleh pelanggan, memberikan informasi yang tepat dan komunikasi berasal dari sumber dapat dipercaya serta informasi yaitu pihak yang mengirim pesan mengenai adanya perubahan jasa yang pemasaran kepada pelanggan. Agar ditawarkan, keefektifan komunikasi personal proaktif ketika terjadi masalah antara tercapai perlu mempertimbangkan perusahaan dan pelanggan (Ndubisi, kredibilitas sumber. 2007). Pelanggan selalu menginginkan dan komunikasi yang 2. Encoding, merupakan keseluruhan terciptanya komunikasi yang efektif proses dari perancangan pesan dengan perusahaan, komunikasi yang sampai penentuan jenis promosi baik tentunya dapat meningkatkan yang akan digunakan. kepercayaan 3. Transmisi, yaitu proses perusahaan. penyampaian pesan melalui media. pesan Melalui terhadap komunikasi, pelanggan juga dapat mengemukakan 4. Decoding, yaitu proses dimana penerima pelanggan ketidakpuasannya memberikan sehingga dapat dijadikan acuan bagi perusahaan untuk memperbaiki 13 kinerjanya. Jika relationship marketing ingin berhasil menciptakan hubungan yang saling maka harus menyertakan semua pesan mendukung satu sama lain, namun yang pada kenyataanya ada dalam komunikasi hubungan yang pemasaran, hal ini diperlukan dalam saling menciptakan, dan menciptakan konflik yang disebabkan hubungan dengan oleh berbagai macam hal. Hal-hal yang (Gronroos, 2004). berpotensi menimbulkan konflik tidak Komunikasi melibatkan paling sedikit hanya hal-hal yang berkaitan dengan dua produk, namun juga berkaitan dengan memperluas pelanggan orang memelihara, atau lebih dengan bergantung tersebut menggunakan cara komunikasi yang pelayanan, biasa dilakukan oleh seseorang seperti sikap sopan santun, perhatian dan lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal sikap kepedulian dari karyawan atau nonverbal warna penyedia jasa tersebut. Kemampuan ataupun ekspresi wajah. Ball et al. penanganan konflik mengacu pada (2004), kemampuan seperti symbol, mengungkapkan bahwa keramahan dapat (courtesy), perusahaan untuk komunikasi dapat dilakukan melalui mencegah atau meminimalkan dampak komunikasi seperti surat dari hal-hal yang potensial dapat web site, atau menimbulkan konflik, dan kemampuan interaksi lainnya seperti komunikasi menyelesaikan konflik nyata yang secara langsung dengan para karyawan sudah terjadi (Dwyer et al., 1987). perusahaan Konflik dapat menjadi masalah yang menyurat, tertulis e-mail, sebelum, selama, dan setelah melakukan transaksi. 5. serius di dalam perusahaan dan kemungkinan berpotensi menurunkan Penanganan Konflik kinerja jika konflik tersebut dibiarkan Dalam setiap hubungan sosial berlarut-larut tanpa maupun ekonomi selalu terdapat rasa Penanganan konflik saling ketergantungan diantara semua tindakan khusus pada saat melakukan pihak. Perusahaan dan pelanggan yang interaksi dengan pelanggan (Ball et al., saling 2004). Kemampuan pihak perusahaan bergantung harus dapat 14 penyelesaian. merupakan dalam menangani konflik dengan baik marketing dinilai tepat dalam praktek akan pada pemasaran sekarang ini, karena dalam menyebabkan konsep strategi relationship marketing pelanggan menjadi loyal (Ndubisi, berusaha membina hubungan yang 2009). lebih dekat dengan pelanggan dan memberikan pelanggan dan kepuasan Kelima dimensi relationship menciptakan komunikasi dua arah marketing tersebut merupakan satu untuk mengelola suatu hubungan yang kesatuan yang saling berkaitan, yang saling bertujuan pelanggan untuk mewujudkan menguntungkan dan antara perusahaan. hubungan yang baik antara perusahaan Relationship marketing berfokus pada dengan pelanggannya sehingga akan pengembangan tercipta suatu hubungan yang saling hubungan menguntungkan dalam jangka panjang pelanggan. antara pelanggan dan perusahaan. penelitian sebelumya, dimensi dasar Membangun kepercayaan, komitmen, dalam relationship marketing terdiri kompetensi, dari kemampuan merupakan komunikasi penanganan kunci pokok dan dan jangka pemeliharaan panjang Menurut berbagai kepercayaan, konflik kompetensi, dalam kemampuan dengan komitmen, komunikasi penanganan dan konflik. Semua dimensi relationship marketing penerapan relationship marketing. tersebut merupakan satu kesatuan yang PENUTUP Paradigma saling berkaitan dan bertujuan untuk pemasaran membina hubungan yang baik antara dalam pemasaran modern telah bergeser, perusahaan dengan tidak hanya menciptakan transaksi Dalam (transactional), tetapi perusahaan juga dikemukakan dengan harus menjalin hubungan baik dengan relationship marketing berhubungan pelanggan dalam waktu yang panjang positif dengan loyalitas pelanggan, (relational). Paragdima relationship artinya berbagai semakin pelanggannya. penelitian, jelas baik telah bahwa penerapan relationship marketing yang dilakukan 15 oleh perusahaan pada pelanggannya, maka akan berdampak pada peningkatan loyalitas pelanggan pada perusahaan tersebut, dan sebaliknya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa strategi relationship marketing merupakan strategi yang tepat untuk direkomendasikan ketika perusahaan menargetkan loyalitas untuk mendapatkan pelanggannya. Dengan mengetahui lima variabel kunci dalam penerapan yaitu relationship marketing, kepercayaan, kompetensi, kemampuan komitmen, komunikasi penanganan dan konflik diharapkan pihak perusahaan akan dapat lebih infrasruktur mengintensifkan pemasaran perusahaan dalam mendukung kelima hal tersebut, dengan demikian perusahaan akan dapat menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan dalam jangka yang panjang dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan, sehingga perusahaan dapat terus eksis dan berkembang. 16