TEIC\TK BIOPORI UNTUK MENINGKATKAN RESAPAN AIR TANAH Dra. Endang Sri Purwati, M.P. Saknltas Biologi Unsoed) I-ater Belakang: Laju peningkatan jumlah penduduk dengan sendirinya menuntut adanya pemenuhan re-l-ana keburuha4 di antaranya adalah pemukiman/ tempat tinggal. Dampaknya adalah luas ial-rn rang rertutup semakin meningkat sehingga mengurangi luasan lahan resapan air ke Hal tersebut menjadi semakin parah apabila diikuti dengan semakin banyaU i-;a;nva permukaan tanah yang tertutup beton atau aspal. Apabila keadaan seperti ini terus ni"e.n"r tanah. laju ;,srlnnjut maka r,-Lrr3re11v3 peresapan air ke dalam tanah semakin menurun sehingga menyebabkan cadangan air tanah(groundwater). Hal seperti ini baru dirasakan apabtla musim kennarau tiba dimana akan terjadi kekurangan airl kekeringan; sebaliknya bila tiba musim i'en_ehu,ian akan terjadi banjir karena menurunnya data serap tanah. Selain berkaitan dengan menurunnya daya serap tanah, maka kesuburan tanah pun Japat menurun oleh beberapa sebab. Pertama, eksploitasi tanah yang berlebihan. Kedua, rarena keragamsa dan populasi fauna tanaV dan mikroorganisme penghuni tanah pun :emakin nenurun. Dari 2(dua,t fakta objehif 1'ang ditemukan hari *buat ini i.lpava terobosarl cara baru guna mengatasi kedua masaiah utama maka diperlukan kita bersama. Salah seru\'a adalah dengan membuat Lubang Resapan Biopori LRBI. Pensertian Bionori: Secara definisi, anrara partikel tanah. 'biopori' berarti lubang-lubang yang sangat halus yang ada dr Walau ukuran lubang-lubang tersebut sangat kecil seperti 'pori' namun sangat berperan bagi lalu-lintas aliran gas dari atmosfir ke dalam massa tanahl dan sebaliknya, sehingga memungkinkan berlangsungnya kehidupan di dalamnya (misal: sistem perakaran tumbuhan, cacing tanah dan beberapa mikroorganisme penghuni tanah). Namun, yang dimaksud dengan BIOPORI di sini adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air padatanah. Pengertian Biopori yang lain yang dibuat oleh para praktisi lingkungan adalah luban$ dengan diameter 10 sampai 30 cm dengan panjang 30 sampai 100 cm yang ditutupi sampah bio.unsoed.ac.id di sekitarnya sehingga organik yang berfungsi untuk menjebak air yang mengalir dapat menjadi sumber cadangat air bagi air bawah tanah, tumbuhan di sekitarnya serta dapx juga Disampaikan padu penyuluhan yang diselenggarakan pada tanggal 11 Februari 2016 di Desa Kolisalalg Kecatndan Kebasen - Kabup&en Banyumas. pupuk membantu pelapukan sampah organik menjadi kompos yang bisa dipakai untuk rumbuh-tumbuhan. Fungsil kesunaan pembuatan Biopori: pembuatan lubang resapan Biopori mempunya beberapa tujuan dan kegunaan. Di smaranya adalah sebagai berikut: o lIencegah banjir Banjir sendiri telah menjadi bencana yang merugikan bagi masyarakat di banyak wilayah di hdonesia. Keberadaan lubang biopori dapat menjadi jawaban dari masalah tersebut. Bsl.sngkan bila setiap rumah, kantor atau tiap bangunan di Jakarta memiliki biopori mencegah b€rarti jurnlah air yang segera masuk ke tanah tentu banyak pula dan dapat terjadinva banjir lleningkatkan cadangan air tanah Dengan membuat lubang biopori yang cukup banyak, terutama pada wilayah dengan yang sudah kemriringan sedikit curam sampai dengan sangat curam - atav pada tanah i.:.rg"n,,ralami premadaran (conpaction), maka volume air yang masuk ke dalam tanahpun atau laut :ermnkin meningkat jumlahnya. Atau dengan kata lain terbuangnya air ke sungai denean p€rcuma telah kita c€gah Tempat pembuangan samPah organik Banl-alin,va sampah yang bertumpuk ju-ea telah menjadi masalah tersendiri di wilayah pula membantu mengurangi masalah ini dengan ;erkotaan atau pun pedesaan. Kita dapat memisahkan sampah rumah tangga kita menjadi sampah organik dan non organik. Tentu saja yang kita masukkan ke dalam lubang biopori adalah hanya sampah organik' Menyuburkan tanaman Sampah organik yang kita buang di lubang biopori menjadi sumber makanan untuk organisme yang ada dalam tanah. Sebaliknya organisme-organisme tersebut dapat mengubah sampah menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tambuhan di sekitarnya. Meningkatkan kualitas air tanah Organisme dalam tanah mampu membuat sampah menjadi mineral-mineral yang kemudian dapat larut dalam air. Hasilnyq air tanah menjadi berkualitas karena bio.unsoed.ac.id mengandung mineral. Prosedur pembuatan lubang Biopori: Pemilihan tempal Pada dasarnya pembuatan luban-e biopori dapat dilakukan drberagamtempat. Namun, agar efektif maka sebaiknva dipilih sesuai dengan tujuan kita. Di arfiaranya adalah o Pada dasar saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb. r Pada lahan vang serinq mengalami genangan airl bat4ir saat turun hujan o Di sekeliline p'ohon. r r Pada tanah dengan kemiringan yang curam. Pada tanah kosons antar tanaman lbatastanam&fi. Cara Pembuot{tt Lubang Bioport Resupan Air. e }{enggunalian alat sederhana, buat lubang vertikal silindris di tanah dengan diameter 1030 cm dan dengan kedalaman 30-100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm. \lulut lubang dapat diperkuat dengan $emen atau lubang angin {rooster) agar tidak ada u1r&trS vanq terperosok. Namun apabila tidak dibuat pun tidak apa-apa, sejauh dipastikan amen- Lntuk meningkatkan kesuburan tanah, maka lubang yang telah dibuat dapat diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia- dsb. Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos alami. Sedangkan untuk tujuan menangkap airlsebagai cadangan air tanah, maka lubang yang telah dibuat jangan diberi sampah organik. Biarkan lubang itu berfungsi sebagi penampung air (water cctcher). ' Secara umum jumlah lubang biopori dibuat sesuai dengan kebutuhan. I(esimpulan Pembuatan lubang resapan 'biopori' menjadi upaya penerapan teknologi tepat guna yang sederhana - yang mampu memberi sumbangsih bagi penyelamatan lingkungan hidup. Upaya sederhana ini akan menjadi akhir yang tidak sederhana karena mampu rnenyelamatkan kita dari kekurangan cadangan air tanah @round water) serta menyelamatkan bumil tanah dengan menyuburk anfiy a kemb ali. bio.unsoed.ac.id Pustaka Brata, K.R. dan Nelistya, A. 2008. Lubang Resapan Biopori. Niaga Swadaya. Jakarta .