perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK
MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP PROKLAMASI
KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI 02 BOLONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh:
ISBANDARI RIZADEWI
K7108164
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama
: Isbandari Rizadewi
NIM
: K7108164
Jurusan/Program Studi : Ilmu Pendidikan/Pendidikan Guru Sekolah Dasar
menyatakan
bahwa
skripsi
berjudul
“PENGGUNAAN
MULTIMEDIA
INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI PADA SISWA KELAS V SD
NEGERI
02
BOLONG
KARANGANYAR
TAHUN
PELAJARAN
2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu,
sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, 20 Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Isbandari Rizadewi
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK
MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP PROKLAMASI
KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA PADA SISWA KELAS V SD
NEGERI 02 BOLONG KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh:
ISBANDARI RIZADEWI
K7108164
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan
Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit
to user
Juli 2012
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, 29 Juni 2012
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dra. Jenny IS Poerwanti, M.Pd
NIP. 19630125 198703 2 001
Dra. Endang Sri Markamah, M.Hum
NIP. 19540207 198203 2 001
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari
: Jumat
Tanggal : 20 Juli 2012
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang
Tanda tangan
Ketua
: Drs. Kartono, M. Pd
Sekertaris
: Drs. Chumdari, M. Pd
AnggotaI
: Dra. Jenny IS Poerwanti, M.Pd
Anggota II : Dra. Endang Sri Markamah, M.Hum
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Isbandari Rizadewi. PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK
MENINGKATKAN
PEMAHAMAN
KONSEP
PROKLAMASI
KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA PADA SISWA KELAS V SD
NEGERI 02 BOLONG KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN
2011/2012.Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta.Juli 2012.
Tujuan penelitian ini adalah (1) meningkatkan pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 02
Bolong, Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012 dengan menggunakan
multimedia interaktif (2) meningkatkan aktivitas belajar siswa pada siswa kelas V
SD Negeri 02 Bolong, Karanganyar tahun pelajarn 2011/2012.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian ini
dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas 2 pertemuan.Dalam
setiap siklus berisi kegiatan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek
penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong yang berjumlah 11 siswa
dengan siswa laki-laki 6 dan siswa perempuan 5. Sumber data adalah guru, siswa,
dan pelaksanaan pembelajaran.Teknik pengumpulan data adalah dengan
wawancara, tes, observasi dan dokumentasi.Validitas data menggunakan validitas
isi. Analisis data menggunakan model analisis interaktif yang mempunyai tiga
komponen yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan..
Hasil penelitian ini adalah meningkatnya pemahaman konsep dan
aktivitas belajar siswa melalui penggunaan multimedia interaktif. Hal ini terbukti
adanya peningkatan nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia pada siswa kelas V yaitu: pada kondisi awal sebelum dilaksanakan
tindakan (prasiklus) nilai rata-rata kelas 60,14 dengan persentase ketuntasan
36,36%, siklus I nilai rata-rata pemahaman konsep meningkat menjadi 67,63
dengan persentase ketuntasan 63,63%, dan siklus II nilai rata-rata pemahaman
konsep siswa meningkat lagi menjadi 76,77 dengan persentase ketuntasan
mencapai 90,90%. Selain itu, adanya bukti peningkatan aktivitas belajar siswa
yaitu: pada kondisi awal hanya 9% siswa yang bertanya ketika materi belum jelas,
18% siswa menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk , 36% siswa yang memberikan
pendapat, 0% siswa yang memberikan tanggapan kepada teman, 73% siswa
memperhatikan papan tulis, 18% siswa yang menulis pemecahan diskusi, dan
36% siswa yang mencatat materi yang diberikan guru, siklus I 55% siswa yang
bertanya ketika materi belum jelas,64% siswa menjawab pertanyaan tanpa
ditunjuk, 69% siswa yang memberikan pendapat, 8% siswa yang memberikan
tanggapan kepada teman , 91% siswa memperhatikan papan tulis, 78% siswa yang
menulis pemecahan diskusi, dan 96% siswa yang mencatat materi yang diberikan
guru, siklus II 27% siswa yang bertanya ketika materi belum jelas, 32% siswa
menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk, 41% siswa yang memberikan pendapat,
27% siswa yang memberikan tanggapan kepada teman, 73% siswa
memperhatikan papan tulis, 41% siswa yang menulis pemecahan diskusi, dan
60% siswa yang mencatat materi yang diberikan guru.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa melalui
penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dan aktivitas belajar IPS siswa kelas
V SD Negeri 02 Bolong, Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.
Kata Kunci: pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI, multimedia
interaktif
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Isbandari Rizadewi. THE USE OF INTERACTIVE MULTIMEDIA TO
IMPROVE THE CONCEPTUAL UNDERSTANDING ON THE
INDONESIAN INDEPENDENCE PROCLAMATION OF THE REPUBLIC
OF INDONESIA OF THE STUDENTS IN GRADE V OF STATE
PRIMARY SCHOOL 02 OF BOLONG, KARANGANYAR IN ACADEMIC
YEAR 2011/2012.Skripsi: The Faculty of Teacher Training and Education,
Sebelas Maret University, Surakarta, July 2012.
The objectives of this research are to improve: (1) the conceptual
understanding on the Indonesian Independence Proclamation of the Republic of
Indonesia of the students in Grade V of State Primary School 02 of Bolong,
Karanganyar in Academic Year 2011/2012; and (2) the learning activities of the
students in Grade V of State Primary School 02 of Bolong, Karanganyar in
Academic Year 2011/2012.
This research used the classroom action research method. It was conducted
in two cycles. Each cycle consisted of two meetings and four phases, namely:
planning, action, observation, and reflection. The subjects of the research were 11
students in Grade V of State Primary School 02 of Bolong, Karanganyar in
Academic Year 2011/2012, 6 males and 5 females. The data of the research were
gathered through in-depth interview, test, observation, and documentation from
the informants, document, events, and site or location of the research. They were
then validated in term of their content validity and analyzed by using the
interactive model of analysis comprising three components, namely: data
reduction, data display, and conclusion drawing.
The result of the analysis shows that there is an improvement in the
conceptual understanding on the Indonesian Independence Proclamation of the
Republic of Indonesia and the learning activities of the students in Grade of the
school through the use of the interactive multimedia. Prior to the treatment, the
average score of the students of the conceptual understanding on the Indonesian
Independence Proclamation of the Republic of Indonesia is 60 with the
completeness percentage of 36%. After the treatment, their average scores become
69 with the completeness percentage of 63% in Cycle I and 74 with the
completeness percentage of 91%. In addition, there is an improvement in the
learning activities of the students. Prior to the treatment, 9% student who raises a
question when the explanation on the material is not clear, 18% students who
answer questions without the appointment, 36% students who give their opinions
on the learning material being discussed, none who gives responses toward his or
her classmates’ opinions, 73% students who pay attention to the blackboard, 18%
students who write the discussion solutions, and 36% students who write notes of
the learning material delivered by the teacher. After the treatment, there are 55%
students who raises a question when the explanation on the material is not clear,
64% students who answer questions without the appointment, 69% students who
give their opinions on the learning material being discussed, 87% students who
give responses toward their classmates’ opinions, 91% students who pay attention
commit
user the discussion solutions, and
to the blackboard, 78% students
whoto write
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
96%students who write notes of the learning material delivered by the teacher in
Cycle I, and there are 27% students who raises a question when the explanation on
the material is not clear, 32% students who answer questions without the
appointment, 41% students who give their opinions on the learning material being
discussed, 27% students who give responses toward their classmates’ opinions,
73% students who pay attention to the blackboard, 41% students who write the
discussion solutions, and 60% students who write notes of the learning material
delivered by the teacher in Cycle II.
Based on the result of the analysis, a conclusion is drawn that the use of the
interactive multimedia can improve the conceptual understanding on the
Indonesian Independence Proclamation of the Republic of Indonesia of the
students in Grade V of State Primary School 02 of Bolong, Karanganyar in
Academic Year 2011/2012
Keywords: The conceptual understanding on Indonesian Independence
Proclamation of the Republic of Indonesia and interactive multimedia
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO

“...... Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S Al Mujadalah: 11)

Komputer merupakan alat bantu yang bagus sekali dalam mewujudkan
mimpi-mimpi kita, tapi bukan berarti mesin ini bisa menggantikan semangat
berkobar, perasaan kasih sayang, cinta dan pengertian. (Louis Gerstner)

Mari kita mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif. (Penulis)
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada-Mu, kepersembahkan skripsi ini untuk

Orang tuaku,
Ibu Aminarsi Gendro Widowati, S. Pd yang memberikan arti tulusnya
kasih sayang tanpa mengharap balas jasa dan selalu berdoa untukku agar menjadi
anak yang soleh, berbakti kepada kedua orang tua, berguna bagi Agama, Nusa,
dan Bangsa. Terima kasih Ibu.
Bapak Marsono yang telah memberikan motivasi, perhatian, kasih sayang
dengan tulus ikhlas, bekerja keras tanpa mengenal lelah agar roda kehidupan
keluarga tetap berjalan dan mendoakan aku dalam setiap langkahku. Terima kasih
ayah.

Adikku Desy Indah Ratnawati yang selalu memberikan senyuman dikala
hati pilu, memberikan semangat, dukungan dan dorongan.

Mas Wahyu Harjanto terima kasih karena senantiasa mendorong
langkahku dengan perhatian dan semangat serta selalu disampingku baik di saat
kukuat berdiri maupun saat kujatuh dan terluka.

Teman-temanku SI PGSD angkatan 2008 terkhusus untuk kelas D dan
adik-adik tingkatku PGSD FKIP UNS yang telah banyak membantu dan
mendoakanku.
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang,yang
memberi ilmu, inspirasi, dan kemulian. Atas kehendak-Nya penulis dapat
menyelesaikan
skripsi
dengan
judul
“PENGGUNAAN
MULTIMEDIA
INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
PROKLAMASI
KEMERDEKAAN
REPUBLIK
INDONESIA
PADA
SISWA KELAS V SD NEGERI 02 BOLONG KARANGANYAR TAHUN
PELAJARAN 2011/2012.”
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas MaretSurakarta.Penulis menyadari
bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan terima kasih dan pengahargaan yang setulus-tulusnya kepada
semua pihak, khususnya kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Dra. Jenny IS Poerwanti, M. Pd. Selaku Pembimbing I, yang selalu
memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Dra. Endang Sri Markamah, M. Hum. Selaku Pembimbing II, yang selalu
memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Kepala SD Negeri 02 Bolong yang telah memberikan kesempatan dan tempat
guna pengambilan data dalam penelitian.
7. Gini Gandari, S. Pd, selaku guru kelas IV SD Negeri 02 Bolong, yang telah
memberi bimbingan dan bantuan dalam penelitian.
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8. Para siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong, yang telah bersedia untuk
berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.
9. Semua pihak yang telah memberi bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan penulis.Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Surakarta, 20 Juli 2011
Penulis,
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PERNYATAAN.......................................................................
ii
HALAMAN PENGAJUAN
iii
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN
v
HALAMAN ABSTRAK................................................................................
vi
HALAMAN MOTTO
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
ix
KATA PENGANTAR
xii
DAFTAR ISI..................................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................
xvi
DAFTAR TABEL
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan Penelitian
6
D. Manfaat Penelitian
6
BAB IILANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
8
1. Multimedia interaktif
8
2. Hakikat Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan RI
20
B. Penelitian yang Relevan
35
C. Kerangka Berfikir
37
D. Hipotesis
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
40
B. Subjek Penelitian
40
commit to user
C. Sumber Data..................................................................................
41
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. TeknikPengumpulan Data............................................................
41
E. Validitas Data................................................................................
43
F. Teknik Analisis Data.....................................................................
43
G. Indikator Kinerja............................................................................
44
H. Prosedur Penelitian........................................................................
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
50
B. Deskripsi Kondisi Awal(Prasiklus)
50
C. DeskripsiPelaksanaan Tindakan...................................................
56
1. Siklus I ......................................................................................
56
2. Siklus II .....................................................................................
81
D. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus.....................................
103
E. Pembahasan Hasil Penelitian.........................................................
107
BAB V SIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
110
B. Implikasi
110
C. Saran...............................................................................................
111
DAFTAR PUSTAKA
114
LAMPIRAN
116
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1. Tampilan Awal CD Pembelajaran Interaktif ........................................
17
2.2. Tampilan Konsep yang Dipelajari ........................................................
17
2.3. Tampilan Awal Materi ..........................................................................
18
2.4. Tampilan Isi dari Menu Materi yang Dipilih ........................................
18
2.5. Bagan Kerangka Berpikir .....................................................................
38
4.1. Grafik Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada
Kondisi Awal (Prasiklus) ......................................................................
53
4.2. Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia Sesia Kelas V SDN 02 Bolong pada Kondisi Awal .............
56
4.3. Contoh Materi Pembentukan BPUPKI .................................................
60
4.4. Contoh Materi Pembentukan PPKI ......................................................
60
4.5. Materi Pembentukan BPUPKI..............................................................
61
4.6. Materi Pembentukan PPKI ...................................................................
61
4.7. Contoh Materi Jepang Menyerah terhadap Sekutu ...............................
63
4.8. Contoh Peristiwa Rengasdengklok. ......................................................
64
4.9. Grafik Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong
pada Siklus I Pertemuan I. ....................................................................
68
4.10. Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia Kelas V SDN 02 bolong pada Siklus I Pertemuan I ............
70
4.11 Grafik Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong
pada Siklus I Pertemuan II ....................................................................
73
4.12 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia Siklus I Pertemuan II............................................................
75
4.13 Grafik Persentase Ketercapaian Indikator Aktivitas Belajar Siswa
Pada Observasi Siklus I ........................................................................
77
4.14 Grafik Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia Siklus I Pertemuan I dan II ...........................
4.15 Grafik Nilai Rata-Rata Pemahaman
Konsep
commit to
user Proklamasi Kemerdekaan
xvi
79
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Indonesia Siklus I .................................................................................
80
4.16. Contoh Tayangan Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia ...............................................................................................
85
4.17. Contoh Tayangan Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ..
85
4.18 Tayangan tentang Tokoh-Tokoh Penting dalam Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia........................................................................
87
4.19. Grafik Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong
pada Siklus II Pertemuan I....................................................................
91
4.20 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia Siklus II Pertemuan I............................................................
93
4.21 Grafik Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong
Pada Siklus II Pertemuan II ..................................................................
96
4.22 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Siklus II Pertemuan II ...........................................................................
97
4.23 Grafik Persentase Ketercapaian Indikator Aktivitas Belajar Siswa
Pada Observasi Siklus II .......................................................................
100
4.24 Grafik Perbandingan Frekuensi Nilai Pemhaman Konsep Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia Pada Siklus II Pertemuan I dan II .................
101
4.25 Grafik Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia Siklus II ................................................................................
103
4.26 Grafik Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ...................
104
4.27 Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Ketuntasan Pemahaman
Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Prasiklus, Siklus I, dan
Siklus II.................................................................................................
105
4.28 Grafik Perbandingan Persentase Ketuntasan Aktivitas Belajar Siswa
Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ...........................................................
107
Gambar Perlengkapan Multimedia Interaktif.................................................
218
Foto – Foto Kegiatan Pembelajaran ...............................................................
219
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1. Indikator Kinerja Aspek Aktivitas Belajar Siswa MateriProklamasi
Kemerdekaan Indonesia .........................................................................
4.1.Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas V SDN 02 Bolong
45
Prasiklus
.................................................................................................. 53
4.2.Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia Siswa Kelas V SDN 02 Bolong Sebelum tindakan ...............
55
4.3. Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong Siklus I
Pertemuan I .............................................................................................
67
4.4.Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia Siswa Kelas V SDN 02 Bolong Pada Siklus I Pertemuan I ...
69
4.5. Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada
Siklus I Pertemuan II ..............................................................................
72
4.6. Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Siklus I Pertemuan
II......................... .....................................................................................
74
4.7. Persentase Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas V Pada
Siklus I......................... ...........................................................................
76
4.8. Data Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia Siklus I Pertemuan I dan II ..............................
78
4.9 Distribusi Frekuensi Nilai Rata-Rata Pemhamana Konsep Proklamsi
Kemerdekaan Indonesia Siklus I.............................................................
80
4.10Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada
Siklus II Pertemuan I ..............................................................................
91
4.11Distribusi Frekuensi Nilai Pemhaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia Siklus II Pertemuan I ..............................................................
92
4.12Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada
Siklus II Pertemuan II .............................................................................
95
4.13Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia Siklus II Pertemuancommit
II.............................................................
to user
xviii
97
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4.14Persentase Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas V Pada
Siklus II ..................................................................................................
99
4.15Data Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia Siklus II Pertemuan I dan II ............................
101
4.16Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia Siklus II ..................................................................................
102
4.17Data Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II .....................
104
4.18Rekapitulasi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ....................................
105
4.19Rekapitulasi Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Pada Prasiklus, Siklus I,
dan Siklus II ............................................................................................
106
4.8. Data Frekuensi Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Siswa Kelas V SDN 02 Bolong Siklus II................................................
84
4.9. Data Frekunsi Penilaian Aktivitas Belajar Siswa pada Prasiklus,
Siklus I, Siklus II....................................................................................
4.10. Nilai Pemahaman Konsep dan Persentase Ketuntasan Klaksikal
.
pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II .............................................
commit to user
xix
87
88
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.
Jadwal Kegiatan Penelitian .....................................................................
116
2.
Silabus .....................................................................................................
117
3.
RPP Siklus I ............................................................................................
119
4.
Kisi-Kisi Siklus I.....................................................................................
134
5.
Lembar Kerja Siswa Siklus I ..................................................................
136
6.
Lembar Tes Individu Siklus I Pertemuan I .............................................
137
7.
Lembar Tes Individu Siklus I Pertemuan II ............................................
138
8.
RPP Siklus II ...........................................................................................
139
9.
Kisi-Kisi Siklus II ...................................................................................
152
10. Lembar Kerja SiswaSiklus II ..................................................................
154
11. Lembar Tes Individu Siklus II Pertemuan I ............................................
155
12. Lembar Tes Individu Siklus II Pertemuan II ..........................................
156
13. Pedoman Penggunaan Multimedia Interaktif ..........................................
157
14. Lembar Pengamatan Penggunaan Multimedia Interaktif .......................
159
15. Lembar Observasi RPP Guru .................................................................
161
16. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru ..............................
164
17. Pedoman Wawancara dengan Guru Sebelum Menggunakan
Multimedia Interaktif ..............................................................................
167
18. Pedoman Wawancara dengan Siswa Sebelum Menggunakan Multimedia
Interaktif (Prasiklus) ...............................................................................
170
19. Pedoman Wawancara dengan Guru Sesudah Menggunakan
Multimedia Interaktif ..............................................................................
172
20. Pedoman Wawancara Siswa Setelah Menggunakan Multimedia
Interaktif ..................................................................................................
175
21. Daftar Nilai Pemahaman Konsep Prasiklus ............................................
176
22. Daftar Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan I Siklus I ..........................
177
23. Daftar Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan II Siklus I.........................
178
24. Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep
Kemerdekaan Indonesia
commit Proklamasi
to user
xx
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Siswa Kelas V SDN 02 Bolong Pada Siklus I ........................................
179
25. Daftar Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan I Siklus II ........................
180
26. Daftar Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan II Siklus II .......................
181
27. Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Siswa Kelas V SDN 02 Bolong Pada Siklus II .......................................
182
28. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong
Prasiklus ..................................................................................................
183
29. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus IPertemuan I .......
185
30. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan II ....
186
31. Perbandingan Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa SDN 02 Bolong
Pada Siklus I Pertemuan I dan II .............................................................
187
32. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada siklus II Pertemuan I .....
188
33. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada siklus II Pertemuan II ....
189
34. Perbandingan Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa SDN 02 Bolong
Pada Siklus II Pertemuan I dan II ...........................................................
190
35. Hasil Observasi RPP Guru Siklus I ........................................................
191
36. Hasil Observasi RPP Guru Siklus II .......................................................
193
37. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Siklus I Pertemuan I .
195
38. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Siklus I Pertemuan II
198
39. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Siklus II Pertemuan I
201
40. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Siklus II Pertemuan II 204
41. Hasil Wawancara Guru Sebelum Menggunakan Multimedia Interaktif .
207
42. Hasil Wawancara Siswa Sebelum Menggunakan Multimedia Interaktif
211
43. Hasil Wawancara Guru Sesudah Menggunakan Multimedia Interaktif .
213
44. Hasil Wawancara Siswa Sesudah Menggunakan Multimedia Interaktif
216
commit to user
xxi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu sosial adalah ilmu yang terintegrasi ras manusia dan ilmu
pengetahuan untuk mempromosikan kemampuan kewarganegaraan. Di dalam
program sekolah, ilmu sosial menyediakan ilmu yang dikoordinir secara
sistematis sebagai disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin ilmu lain yang relevan
untuk tujuan pendidikan. Artinya, berbagai tradisi dalam ilmu sosial termasuk
konsep, struktur, cara kerja ilmuwan sosial, aspek metode maupun aspek nilai
yang dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial, dikemas secara psikologis,
pedagogis, dan sosial-budaya untuk kepentingan pendidikan. Menurut Nursid
Sumaatmaja (2007: 19), “IPS diartikan sebagai mata pelajaran yang mempelajari
kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu sosial dan
humaniora”. Bidang ilmu sosial meliputi sosiologi, ekonomi, psikologi sosial,
antropologi, geografi, dan ilmu politik. Sedangkan humaniora meliputi norma,
nilai, bahasa, dan seni yang menjadi komponen kehidupan masyarakat.
Mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar ada berbagai macam.
Salah satu pelajaran yang diajarkan adalah IPS. Pembelajaran IPS disekolah dasar
diharapkan dapat membina anak didik menjadi warga Negara yang baik, yang
memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi
dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan Negara. Mata pelajaran IPS bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) mengenal konsepkonsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. (2)
memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan sosial. (3) Memiliki
komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. (4)
Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional maupun global (E. Mulyasa,
2007 : 125-126).
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
Hal-hal yang telah diuraikan diatas dapat terwujud ketika dilaksanakan
proses pembelajaran yang berkualitas. Sebagai suatu proses, pembelajaran
merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan tidak terbatas pada
penyampaian materi pelajaran di kelas. Akan tetapi, yang lebih penting adalah
bagaimana agar materi yang diterima peserta didik di kelas dapat dipahami dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajaran yang berkualitas tidak lepas dari peran guru secara
aktif. Guru merupakan pendidik yang profesional yang memiliki empat
kompetensi dasar yang tertulis pada UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan
dosen pasal 10, yaitu: kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
Kompetensi pedagogik menuntut guru agar dapat melaksanakan pembelajaran
dengan baik. Pembelajaran dapat terlaksana dengan baik kalau guru dapat
merencanakan/ merancang pembelajaran dengan sistematis dan cermat. Salah satu
komponen yang perlu mendapat perhatian dalam perencanaan pembelajaran
adalah pemilihan media pembelajaran yang sesuai.
Pemilihan
media
pembelajaran
juga
perlu
diperhatikan
karena
disesuaikan dengan perkembangan IPTEK yang terus mengalami kemajuan,
sehingga dibutuhkan media pembelajaran yang menarik peserta didik. Selain
untuk meningkatkan pemahaman konsep kepada peserta didik tentang materi yang
dipelajari juga menunjang proses aktivitas belajar mereka menjadi lebih variatif.
Dengan meningkatkan aktivitas peserta didik dalam proses belajar akan
meningkatkan kemampuan fisik maupun mental. Sehingga mereka terlatih untuk
berekspresi, berinisiatif, kritis, dan dinamis. Numun, peserta didik tidak dapat
menggali kemampuan yang dimilki apabila guru tidak memahami kebutuhan
peserta didik baik dalam karakteristik maupun dalam perkembangan ilmu.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang ada di SD Negeri 02
Bolong, diperoleh fakta bahwa siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong mengalami
kesulitan dalam pemahaman materi tentang konsep Proklamasi Kemerdekaan RI
pada pelajaran IPS. Hal ini terbukti dari banyaknya kekeliruan siswa ketika
mendeskripsikan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi disekitar proklamasi
to usertokoh-tokoh yang terlibat dalam
kemerdekaan RI dengan benar, commit
menyebutkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
peristiwa proklamasi kemerdekaan RI. Kesalahan lain yang terjadi pada siswa
adalah kekeliruan ketika menyebutkan tempat dan waktu ketika naskah
proklamasi diketik dan dibacakan. Bukti lain yang menunjukkan
rendahnya
pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI siswa kelas V SDN 02 Bolong
dapat dilihat dari siswa ketika diterangkan oleh guru khususnya materi Proklamsi
Kemerdekaan RI mereka hanya diam, melamun dan mencoret-coret meja bahkan
ada beberapa siswa yang bermain sendiri dan bercerita dengan teman
sebangkunya.
Faktor yang mendasari penyebab rendahnya pemahaman konsep materi
proklamasi kemerdekaan RI adalah siswa hanya mengandalkan guru saat
menerangakan pelajaran, karena malas mencatat dan menghafalkan materi yang
banyak. Hal ini disebabkan sebagian besar guru mengajar hanya didominasi
dengan metode ceramah dan jarang disertai dengan penggunaan media yang
bervariasi. Mereka hanya menggunakan media gambar yang mungkin
dianggapnya sebagai media yang paling praktis, efisien dan mudah. Padahal
media yang digunakan itu kurang menarik perhatian siswa. Umumnya 60% waktu
siswa cenderung lebih banyak digunakan untuk mendengarkan ceramah guru,
mengerjakan soal-soal dan jarang ada kegiatan yang melibatkan siswa supaya
aktif pada proses pembelajaran. Akibatnya, para siswa mudah bosan dan ketika
diberi pertanyaan oleh guru mereka tidak dapat menjawab atau hanya diam saja,
ini dikarenakan aktivitas siswa dalam menyimak, membaca, menulis kurang.
Selain permasalahan tersebut, permasalahan-permasalahan lain yang turut
mendukung rendahnya pemahaman konsep siswa terhadap materi proklamasi
kemerdekaan RI yaitu, seperti: kurangnya interaksi timbal balik guru dan murid,
penghargaan, dan aktivitas belajar serta minat siwa itu sendiri. Rendahnya
aktivitas belajar siswa yang telah diuraikan diatas, mempengaruhi nilai
pemahaman konsep “Proklamasi Kemerdekaan RI rendah. Dari pembelajaran itu,
maka didapatkan nilai pemahaman konsep dan aktivitas belajar yang rendah. Hal
ini dibuktikan dari hasil belajar yang diperoleh siswa tentang pokok bahasan
Proklamasi Kemerdekaan RI menunjukkan dari 11 siswa hanya 36,3 % atau sama
to user
dengan 4 siswa mendapat nilai >commit
65 atau
lulus dalam penguasaan pemahaman
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
konsep proklamasi kemerdekaan RI mata pelajaran IPS. Oleh karena itu,
dibutuhkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu alternatif agar
pemahaman konsep pada materi proklamasi kemerdekaan RI dapat meningkat,
yaitu
dengan
menggunakan
media
pembelajaran
yang
menarik
dan
menyenangkan.
Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang memegang
peranan penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah
satu sumber belajar yang dapat membantu guru memperkaya wawasan siswa
tanpa menuntut mereka menghafal. Penggunaan media pembelajaran yang
bervariasi dalam proses pembelajaran dapat membengkitkan minat dan keinginan
yang baru dalam belajar. Penggunaan media pada kegiatan pembelajaran akan
sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dalam menyampaikan pesan
dan isi pejaran serta dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa.
Salah satu media pembelajaran IPS yang menarik dan menyenangkan
siswa adalah Multimedia interaktif. Menurut Niken Ariani (2010: 25)
mengemukakan bahwa “Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
multimedia linier dan multimedia interaktif.” Multimedia linier yaitu suatu
multimedia interaktif yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang
dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan),
contohnya: TV dan film. Sedangkan multimedia interaktif yaitu suatu multimedia
yang dilengkapi alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga
pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya,
contohnya: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain-lain.
Multimedia interaktif mempunyai keunggulan, yaitu: tampilannya
menarik (kombinasi audio dan visual) dan bersifat interaktif (adanya interaksi
antara multimedia dengan pengguna/user), sehingga pengguna bisa menentukan
proses selanjutnya. Dalam pembelajaran menggunakan multimedia interaktif,
siswa tidak hanya mendengar, melainkan juga terlibat dalam penggunaanya.
Selain itu, multimedia interaktif juga praktis dan dapat digunakan secara individu,
kelompok, maupun klaksikal. Multimedia Interaktif juga tidak menutup
commit
userkurang aktif dikelas, yaitu dengan
kemungkinan untuk digunakan bagi
siswatoyang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
memberikan simulasi yang bermakna, serta interaktivitas media yang baik. Media
ini dapat membantu mengajarkan konsep abstrak menjadi lebih konkret, sehingga
akan mempermudah siswa dalam memahami suatu konsep. Jadi penggunaan
multimedia interaktif dalam pembelajaran IPS diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa pada materi proklamasi kemerdekaan RI dan
meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran, sehingga memperoleh nilai
pemahaman konsep yang optimal.
Dengan alasan tersebut penulis tertarik merubah sistem pembelajaran IPS
di kelas V SD Negeri 02 Bolong dengan menyajikan pembelajaran IPS pada
materi proklamasi kemerdekaan dengan menggunakan multimedia interaktif.
Penggunaan multimedia interaktif diharapkan bukan hanya membuat proses
pembelajaran lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi belajar
lebih mendalam dan utuh. Bila hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari
guru saja, dapat dikatakan siswa kurang memahami pelajaran secara baik. Namun
jika hal itu diperkaya dengan kegiatan melihat, mendengar, mengamati melalui
audio visual maka pemahaman siswa dapat dipastikan lebih baik sehingga dapat
meningkatkan kualitas hasil belajar atau prestasi belajar serta aktivitas belajar.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melaksanakan
Penelitian
Tindakan
Kelas
(Classroom
Action
Research)
“Penggunaan
Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Proklamasi
Kemerdekaan RI Pada Siswa Kelas V SDN 02 Bolong, Karanganyar Tahun
Pelajaran 2011/2012.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah tersebut,
maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam skripsi ini sebagai berikut :
1. Apakah penerapan Multimedia Interaktif dapat meningkatkan Pemahaman
Konsep Proklamasi Kemerdekaan dalam pembelajaran IPS kelas V SDN
02 Bolong Tahun pelajaran 2011/2012?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
2. Apakah penerapan Multimedia Interaktif dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa pada materi Konsep Proklamasi Kemerdekaan dalam
pembelajaran IPS kelas V SDN 02 Bolong Tahun pelajaran 2011/2012?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang
diajukan dalam skripsi ini adalah
1. Meningkatkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI melalui
penerapan multimedia interaktif pada siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong
Kecamatan Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012
2. Meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui penerapan Multimedia
Interaktif
pada siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong Kecamatan
Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoristis
a. Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan kepada pembelajaran IPS, utamanya pada upaya untuk
meningkatkan pemahaman Konsep proklamasi kemerdekaan RI melalui
multi media interaktif.
b. Secara khusus hasil penelitian ini memberikan kontribusi dalam
pembelajaran IPS yang tidak hanya mementingkan hasil pembelajaran
namun mementingkan proses. Karena dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi disarankan untuk menguasai paradigma belajar yang
menunjuk pada proses untuk mencapai hasil.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
1) Meningkatnya kemampuan dalam pemahaman konsep proklamasi
kemerdekaan RI.
2) Meningkatnya ketertarikan mengikuti pembelajaran IPS dengan
commit
to user
menggunakan multimedia
interaktif.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
b. Bagi guru
1) Mendapatkan pengalaman tentang penggunaan multimedia interaktif
dalam pembelajaran, khususnya IPS.
2) Mendorong
masuknya
perkembangan
teknologi
dalam
dunia
pendidikan.
3. Bagi Sekolah
1) Meningkatkan perbaikan dan keberhasilan proses pembelajaran di
sekolah yaitu terkait pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI
dengan multi media interaktif.
2) Hasil
penelitian
ini
dapat
dijadikan
acuan
dalam
upaya
pengadaan inovasi media pembelajaran di sekolah.
3) Hasil penelitian juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan sekolah
yang semakin maju.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Multimedia Interaktif
a.
Pengertian Multimedia
Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin,
nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang
berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata
medium dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan
sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi. Jadi,
subyek multimedia adalah informasi yang bisa dipresentasikan kepada manusia.
Multimedia sebagai sarana pendidikan setidaknya memiliki dua pengertian yaitu
gabungan dari berbagai media (bahan cetak atau teks, audio, visual, slide, siaran
radio, siaran televisi) yang masing-masing berdiri sendiri namun terprogram dan
komputer multimedia. Multimedia dalam artian gabungan dari berbagai media
yang cocok digunakan untuk kelas massal. Sementara komputer lebih cocok
digunakan untuk belajar yang sifatnya individual.
Definisi multimedia menurut para ahli, diantaranya Suyanto (2003: 20)
menyatakan bahwa: “multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat
dan
menggabungkan
teks,
grafik,
audio,
video,
dan
animasi
dengan
menggabungkan links dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi,
berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.”Multimedia adalah sebuah alat yang
presentasi yang dinamis dan interaktif, seperti yang dikemukakan oleh Robin &
Linda dalam Niken Ariani (2010: 11) beliau menjelaskan bahwa “Multimedia
diartikan sebagai alat yang menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif
yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan visual.
Menurut Helzafah dalam Sri Anitah (2010: 56) menjelaskan multimedia
digunakan untuk mendeskripsikan penggunaan barbagai media secara terpadu
dalam menyajikan atau mengajarkan suatu topik mata pelajaran. Masih dalam
Anitah (2010: 56) yang dijelaskan
Mc.Donald multimedia interaktif
commitoleh
to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
merupakan kombinasi multipel media dengan satu jenis sehingga terjadi
keterpaduan secara keseluruhan.
Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa
teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dll.
yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk
menyampaikan pesan kepada publik.
b. Pengertian Multimedia Interaktif
Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan
alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat
memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia
interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game dll.
Menurut Daryanto (2010: 50) Multimedia interaktif adalah media yang
terdiri dari banyak komponenatau media yang saling terintegrasi yang mampu
berinteraksi dengan penggunanya. Multimedia interaktif banyak dikembangkan
dan mempunyai tujuan tertentu yang dapat digunakan, pembelajaran (CD
Interaktif), quiz interaktif, game, profil dan lainnya.
Definisi sederhana juga dikemukakan oleh Sells dan Glasglow dalam
Azhar Arsyad (2011: 36) multimedia interaktif adalah suatu sistim pengajaran
yang menyajikan materi video rekaman dengan pengendalian komputer kepada
peserta didik yang tidak hanya mendengar dan melihat video namun juga
memberikan respon secara aktif dan respon itu yang menentukan kecepatan dan
sekuensi penyajian.
Pengembangan multimedia interaktif harus disusun sesuai dengan
prinsip-prinsip media. Artinya media belajar disusun dengan objek-objek
multimedia. Sifat interaktifnya dapat dikembangkan dengan memberi tombol
navigasi pada slide. Pemilihan huruf harus diperhatikan karena tiap-tiap huruf
memiliki karakter yang bermakna. Pemilihan warna juga harus dipertimbangkan.
Warna yang terlalu cerah membutuhkan resolusi yang tinggi di layar. Tingginya
resolusi ini menyebabkan kelelahan mata. Penyimpanan multimedia interaktif
commitpraktis.
to user
dapat disimpan di flashdisk yang sangat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
Hofstetter (2001: 67) “multimedia interaktif adalah pemanfaatan
komputer untuk menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak ( video dan
animasi ) menjadi satu kesatuan dengan link dan tool yang tepat sehingga
memungkinkan pemakai multimedia dapat melakukan navigasi, berinteraksi,
berkreasi, dan berkomunikasi”.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif
adalah suatu media perpaduan antara visual, audio dan video berbasis komputer
dalam penyajian pembelajaran yang dioperasikan oleh alat pengontrol yang dapat
merespon sikap siswa secara aktif.
c.
Manfaat Multimedia Interaktif
Prinsip
inovasi
dalam
pembelajaran
disekolah
yaitu
PAIKEM
(Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, dan Inovatif) setidaknya
dilakukan dalam proses kegiatan pembelajaran. Inovasi ini dapat dilakukan
dengan berbagai cara, di antaranya pengembangan model-model belajar hingga
penggunaan media belajar yang menarik. Inovasi media belajar dapat dilakukan
gurudengan cara memanfaatkan dan mengembangkan media belajar sesuai
kebutuhan, bersifat menarik, dan mampu mencapai tujuan belajar yang lebih baik.
Menururt Niken Ariani (2010: 26) penngunaan multimedia interaktif
memiliki barbagai manfaat diantaranya: (1) proses pembelajaran lebih menarik
dan interaktif, (2) jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, (3) kualitas belajar
peserta didik dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan
dimana saja, kapan saja, (4) sikap belajar peserta didik dapat ditingkatkan.
Alangkah lebih baik jika guru mampu mengembangkan sendiri media
belajar. Media ini dapat disusun berdasarkan kebutuhan siswa sangat beragam.
Media belajar yang dikembangkan harus menarik minat siswa. Kemenarikan ini
dapat ditunjang dengan multimedia, artinya memiliki kombinasi teks, gambar,
seni grafik, animasi, suara, dan video. Berbagai riset menyatakan bahwa media
belajar audio-visual lebih disukai siswa. Pengalaman belajar juga banyak
diperoleh dari indera lihat. Media ini juga harus melibatkan keaktifan siswa.
Berbagai riset juga menyatakan bahwa media interaktif memiliki daya serap dan
commit
to user media ini melibatkan keaktifan
daya tangkap yang tinggi. Hal ini
disebabkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
siswa. Karena itu, para ahli sering menyebut media belajar ini sebagai multimedia
interaktif.
Menurut Daryanto (2011: 52) manfaat multimedia pembelajaran adalah
sebagai berikut.
1) Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata,
seperti kuman, bakteri, elektron, dan lain-lain.
2) Memperkecil benda yang sangat besar, yang tidak mungkin dihadirkan di
sekolah, seperti gajah, rumah, gunung dan lain-lain.
3) Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung
cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin,
beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dan lain-lain.
4) Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju
dan lain-lain.
5) Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung
berapi, harimau, racun dan lain-lain.
6) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa
Penggunaan multimedia interaktif pada proses pembelajaran mampu
memberikan manfaat positif bagi anak didik. Seperti, mampu meningkatkan
media interaktif memiliki daya serap dan daya tangkap yang tinggi karena peserta
didik tidak hanya mendengar dan melihat video namun juga memberikan respon
stimulus pembelajaran secara aktif.
Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran
lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas
belajar dapat ditingkatkan, dan proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana
dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunana
multimedia interaktif dalam proses pembelajaran waktu belajar dapat lebih efisien
menarik perhatian membuat siswa lebih interaktif serta kualitas belajar peserta
didik dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana saja,
kapan saja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
d. Kelebihan dan Kelemahan Multimedia Interaktif
Penggunaan perangkat lunak multimedia dalam proses belajar mengajar
seperti yang dikemukakan oleh Davies dan Crowther dalam Suyanto (2003: 340),
akan meningkatkan efisiensi, meningkatkan motivasi, memfasilitasi belajar aktif,
memfasilitasi belajar eksperimental, konsisten dengan belajar yang berpusat pada
siswa, dan memandu belajar lebih baik. Selain memiliki kelebihan pembelajaran
dengan menggunakan multimedia juga memiliki kelemahan atau kekurangan
diantaranya adalah : 1) Guru yang bersangkutan harus mengguasai multimedia, 2)
Memerlukan biaya yang tidak sedikit dalam pengadaan sarana prasarananya, 3)
Memerlukan waktu yang cukup lama untuk persiapannya, 4) Memerlukan
ruangan yang khusus, 5) memerlukan biaya yang mahal dalam perawatannya.
Menurut
Sudarmanto,
dkk
(2006:
49),
beberapa
keistimewaan
multimedia adalah menyediakan proses interaktif dan memberikan umpan balik
serta memberikan kebebasan kepada pengguna serta dalam menentukan topik
yang hendak dipelajarinya, kebebasan memilih topik ini adalah salah satu
karakteristik pembelajaran menggunakan komputer. Bahan-bahan pelajaran dan
data-data yang tersimpan dapat ditampilkan kembali secara cepat, tepat, dan
mudah. Proses interaktif terjadi karena kapasitas yang dimiliki multimedia
(menggabungkan dua jalur antara guru dan siswa yang menciptakan dialog).
Sedangkan konsep umpan balik yang disediakan program multimedia dapat
menentukan tingkat kreativitas terhadap suatu pemecahan masalah.
Multimedia interaktif juga membantu tutor (guru) terutama pada topiktopik tertentu yang sulit disampaikan secara tradisional atau membutuhkan
akurasi yang tinggi. Dapat juga dipergunakan untuk menuntun untuk
bereksplorasi dan menganalisis, mencoba dan mengenali konsep dan prinsip yang
termuat dalam materi yang dihadapi.
e.
Karakteristik Pembelajaran Multimedia Interaktif
Karakteristik Multimedia interaktif menurut Wahono (2007) yaitu:
1)
Memiliki
lebih
dari
satu
media
menggabungkan unsur audio dan visual.
commit to user
yang
konvergen,
misalnya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
2)
Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk
mengakomodasi respon pengguna.
3)
Bersifat mandiri dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan
isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa
bimbingan orang lain.
Dengan karakteristik yang dimiliki multimedia interaktif, maka
multimedia interaktif memiliki fungsi sebagai berikut:
1.
Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.
2.
Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju
kecepatan belajarnya sendiri.
3.
Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan
terkendalikan.
4.
Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam
bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan
dan lain-lain.
Interaktivitas dalam multimedia interaktif diterjemahkan sebagai tingkat
interaksi dengan multimedia yang digunakan, yang memungkinkan bagi siapa pun
(guru
sebagai
fasilitator
dan
siswa)
untuk
senantiasa explore dengan
memanfaatkan detil-detil yang ada di dalam multimedia tersebut (Niken Ariani &
Dany Haryanto, 2010: 16). Interaktivitas dalam multimedia diberikan batasan
sebagai berikut: (1) pengguna/ user dilibatkan untuk berinteraksi dengan program
aplikasi; (2) aplikasi informasi interaksi bertujuan agar pengguna bisa
mendapatkan hanya informasi yang diinginkan saja.
Dari beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa multimedia
interaktif sudah didesign khusus dan dilengkapi dengan alat pengontrol sehingga
terdapat interaksi antara pengguna/ user dengan tampilan multimedia interaktif
(dapat dikembalikan). Interaktivitas yang dimiliki oleh multimedia interaktif
merupakan tingkat interaksi antara media dengan pengguna/ user. Dengan
interaktivitas yang dimiliki oleh multimedia interaktif, maka multimedia interaktif
dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan, salah satunya sebagai media
commit to user tampilan multimedia interaktif
pembelajaran. Sebagai media pembelajaran,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
memenuhi fungsi menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dan bersifat
interaktif.
f.
Tujuan Penggunaan Multimedia Interaktif
Melihat keunggulan multimedia interaktif, maka multimedia interaktif
dapat digunakan dalam pembelajaran untuk menyampaikan materi. Penyajian
materi pelajaran melalui multimedia interaktif akan lebih mudah dimengerti dan
disimpan dalam bentuk memory tingkat tinggi (long term memory) serta dapat
dibentuk sebagai suatu konsep yang benar (Ittelson, 2001: 2)
Multimedia interaktif digunakan dalam pembelajaran dengan tujuan
untuk menarik perhatian, konsentrasi, keantusiasan dan memeperbaiki aktivitas
siswa dalam pembelajaran agar dapat belajar secara optimal, memahami konsep
materi yang disampaikan dan meningkatkan nilai pemahaman konsep.
Penggunaan multimedia interaktif, sangat tepat untuk menjelaskan materi
berkaitan dengan konsep. Hal itu sesuai dengan makalah Neil Ballantine (2008:
613-622)
yang berjudul Multimedia Learning and Sosial Work Education
menyimpulkan The paper concludes that the robusiness of studies of multimedia
learning
would be improved if they were more obviously connected with
concepts, frameworks and finding from the wider learning technology literature.
Makalah tersebut menyimpulkan bahwa kekokohan penelitian multimedia
pembelajaran akan lebih baik jika berhubungan dengan konsep, kerangka kerja
dan temuan dari literatur teknologi pembelajaran yang lebih luas.
Dari uraian di atas, maka peneliti memilih multimedia interaktif dalam
pembelajaran dengan tujuan untuk manarik perhatian, memperbaiki aktivitas
belajar siswa sehingga dapat belajar secara optimal dan meningkatkan
pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI pada siswa kelas V SD Negeri
02 Bolong Kecamatan Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.
g.
Format Multimedia Interaktif
Menurut Niken Ariani (2010: 28-30) format multimedia interaktif
dikategorikan dalam 5 kelompok yaitu:
1) Tutorial
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
Format sajian ini merupakan multimedia pembelajaran yang dalam
penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya
tutorial yang dilakukan oleh guru kepada siswa. Informasi yang berisi suatu
konsep disajikan dengan teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik.
Pada saat yang tepat, yaitu ketika dianggap bahwa peserta didik telah
membaca, menginterpretasikan dan menyerap konsep itu, diajukan serangkaian
pertanyaan atau tugas. Jika jawaban atau respon peserta didik benar, kemudian
dilanjutkan dengan materi berikutnya. Jika jawaban atau respon peserta didik
belum tepat, maka peserta didik harus mengulang memahami konsep tersebut
secara keseluruhan ataupun pada bagian-bagian tertentu saja (remedial).
Kemudian pada bahagian akhir akan diberikan serangkaian pertanyaaan yang
merupakan tes untuk mengukur tingkat pemahaman pengguna atas konsep atau
materi yang disampaikan.
b. Drill dan Practise
Format ini dimaksudkan untuk melatih peserta didik sehingga
mempunyai kemahiran di dalam suatu keterampilan atau memperkuat
penguasaan terhadap suatu konsep proklamasi kemerdekaan RI. Program ini
juga menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan yang biasanya ditampilkan
secara acak, sehingga setiap kali digunakan maka soal atau pertanyaan yang
tampil akan selalu berbeda, atau paling tidak dalam kombinasi yang berbeda.
Program ini juga dilengkapi dengan jawaban yang benar, lengkap dengan
penjelasannya sehingga diharapkan peserta didik bisa memahami suatu konsep
proklamasi kemerdekaan secara menyeluruh. Pada bagian akhir, peserta didik
dapat melihat skor yang dicapai, sebagai indikator untuk mengukur tingkat
keberhasilan dalam memecahkan soal-soal yang diajukan.
c. Simulasi
Multimedia pembelajaran dengan format ini mencoba menyamai
proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan
pesawat terbang, di mana pengguna seolah-olah melakukan aktifitas
menerbangkan pesawat terbang, menjalankan usaha kecil, atau pengendalian
commit
user
pembangkit listrik tenaga nuklir
danto lain-lain.
Pada dasarnya format ini
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
mencoba memberikan pengalaman masalah dunia nyata yang biasanya
berhubungan dengan suatu resiko, seperti pesawat yang akan jatuh atau
menabrak, peusahaan akan bangkrut, atau terjadi malapetaka nuklir.
d. Percobaan atau Eksperimen
Format ini mirip dengan format simulasi, namjun lebih ditujukan pada
kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti kegiatan praktikum di
laboratorium IPA, biologi atau kimia. Program menyediakan serangkaian
peralatan dan bahan, kemudian pengguna bisa melakukan percobaan atau
eksperimen
sesuai
petunjuk
dan
kemudian
mengembangkan
eksperimeneksperimen lain berdasarkan petunjuk tersebut. Diharapkan pada
akhirnya pengguna dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu
berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan secara maya tersebut.
e. Permainan
Tentu saja bentuk permaianan yang disajikan di sini tetap mengacu
pada proses pembelajaran dan dengan program multimedia berformat ini
diharapkan terjadi aktifitas belajar sambil bermain. Dengan demikian pengguna
tidak merasa bahwa mereka sesungguhnya sedang belajar.
h. Penggunaan Multimedia Interaktif pada Konsep Proklamasi
Kemerdekaan RI
Menurut Richard E. Mayer (2009 : 115) riset pioner tentang ilustrasi
dalam teks konsisten dengan pengaruh multimedia yakni, menambahkan jenis
gambar tertentu pada kata-kata bisa membantu murid-murid memahami pesanpesan instruksional. Riset tentang pengaruh multimedia ini juga konsisten dengan
temuan Rieber (1990); dalam kondisi tertentu, murid-murid bisa belajar lebih baik
dari pelajaran sains berbasis-komputer tentang hukum-hukum gerak jika grafikgrafik beranimasi dimasukkan ke dalamnya.
Oleh Karena itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan multimedia
interaktif untuk meningkatkan pemahaman konsep Proklamasi Kemerdekaan RI
pada siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong Karanganyar. Multimedia interaktif
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: laptop/komputer, CD interaktif IPS,
commit
to user
dan power point. Konsep Proklamasi
Kemerdekaan
RI dikemas dalam keping CD
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
pembelajaran interaktif dan dioperasikan melalui laptop. Dalam pembelajaran,
siswa dilibatkan secara aktif dalam mengoperasikan multimedia interaktif. Guru
bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa dan membimbing siswa
yang belum mengerti dengan konsep Proklamasi Kemerdekaan RI.
Langkah-langkah penggunaan multimedia interaktif yaitu:
1)
Menyalakan laptop/komputer yang sudah diisi dengan copyan CD
interaktif. Mengklik icon explorer pada layar desktop kemudian klik
ganda driver CD yang tampil pada windows explorer. Maka akan muncul
tampilan awal dari CD.
2)
Tampilan awal CD pembelajaran interaktif pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Tampilan awal CD pembelajaran interaktif
Untuk menampilkan konsep yang dipelajari, maka user mengklik icon
pada layar desktop yang aktif.
3)
Tampilan konsep yang dipelajari pada gambar 2.2
commit to user
Gambar 2.2 Tampilan konsep yang dipelajari
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
Untuk memilih konsep yang dipelajari, maka user mengklik mulai maka
akan muncul menu pilahan. Misal: user mempelajari konsep Proklamasi
Kemerdekaan RI, maka user mengklik
Setelah diklik, maka akan muncul tampilan menjelaskan konsep
Proklamasi Kemerdekaan RI.
4)
Tampilan Proklamasi Kemerdekaan RI gambar 2.3
Gambar 2.3. Tampilan awal materi
Gambar 2.4. Tampilan isi dari menu materi yang dipilih
Setelah mengklik konsep yang ingin dipelajari, maka secara otomatis
tampilan
akan
menampilkan
isi
materi.
Untuk
mengendalikan/
mengoperasikan tampilan multimedia interaktif maka user dapat memilih
commit to user
icon sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
1) Icon
untuk memulai dan memainkan kembali tampilan setelah
dihentikan.
2) Icon
untuk menghentikan sementara/ menpause tampilan yang
aktif.
Jika materi sudah selesai menerangkan isi konsep materi yang dipilih,
siswa dapat mengklik menu materi selanjutnya seperti langkah 3 dan 4
5)
Demikian seterusnya dalam mengoperasikan multimedia interaktif.
Pengguna/ user dapat mengendalikan proses selanjutnya pada tamilan
multimedia interaktif.
Jika sudah selesai belajar, maka user mengklik keluar pada menu pilahan
yang ada di icon mulai
Tampilan dari multimedia interaktif, dikemas dalam bentuk keping CD
pembelajaran interaktif yang menampilkan suara, gambar yang disertai animasi,
dan teks, serta dapat dioperasikan oleh pengguna/ user.
2. Hakikat Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan RI
a.
Pengertian Pemahaman
Bloomfield dalam Depdiknas (2008: 688) mengemukakan bahwa
pemahaman adalah proses untuk mengetahui apa yang dikomunikasikan atau
gagasan yang terkandung di dalam baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Pemahaman meliputi penafsiran (interpretation) dan harapan (expectancy).
Penafsiran adalah proses menafsirkan terhadap apa yang diperoleh dari teks, dan
harapan untuk menemukan dan menggunakan hal-hal yang ditemukan dalam teks
tersebut atau yang diajarkan.
Pemahaman (Comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk
mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat (Anas
Sudjiono (2005: 50). Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang
sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan
memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan yang lebih rinci
tentang hal iti dengan menggunakan kata-katanya sendiri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
Menurut Nana Sudjana (1995: 24) pemahaman dapat dibedakan dalam
tiga kategori antara lain ; (1) tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan,
mulai dari menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan prinsipprinsip, (2) tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu bagian-bagian
terendah dengan yang diketahui berikutnya, atau yang menghubungkan kejadian,
membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok, dan (3) tingkat ketiga
merupakan tingkat tertinggi yaitu pemahaman ektrapolasi.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah
proses, mengenal, mengerti benar tentang sesuatu yang dipelajari dengan baik dan
sebenar-benarnya.
b. Pengertian Pemahaman Konsep
Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari
sebuah konsep (Nana Sudjana, 2010: 50). Konsep itu sendiri mempunyai arti
kelas atau kategori stimuli yang mempunyai ciri-ciri umum. Stimuli itu dapat
berupa objek-objek atau orang (Oemar Hamalik (2001: 162). Untuk itu diperluka
adanya hubungan atau pertautan antara konsep dengan makna yang ada dalam
konsep tersebut.
Menurut Edmund Bachman (2005: 113) konsep merupakan pokok utama
dibalik sebuah permasalahan, hubungan antara satu dengan yang lainnya dan
bagaimana mereka memberikan sumbangsih terhadap pokok persoalan. Ada juga
yang berpendapat bahwa konsep merupakan kesepakatan bersama untuk
penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan
berpikir dan memecahkan masalah (Faqih Samiawi, 2001: 10). Untuk dapat
memperoleh suatu konsep, seseorang harus mampu mengenal, memahami, dan
merumuskan data dan fakta yang menjadi ciri/atribut dari suatu konsep. Oleh
karena itu pengalaman-pengalaman baru adalah kesempatan untuk menghadapi
berbagai konsep dalam situasi yang berbeda-beda.
Hal-hal / kondisi-kondisi yang mendukung guru untuk membantu siswa
berhasil dalam memahami konsep suatu materi pelajaran yaitu:
1) Menyajikan konsep yang akan dipelajari baik secara lisan maupun tertulis.
to user
Semaksimal mungkin guru commit
menyajikan
konsep dalam bentuk semenarik
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
mungkin untuk menarik perhatian dan motivasi siswa. Pernyataan tentang
suatu konsep akan masuk ke dalam sistem ingatan siswa dan dinyatakan
berhasil
dalam
memahami
konsep
tersebut
apabila
siswa
mampu
mengungkapkan kembali konsep tersebut dari sistem ingatannya.
2) Menyajikan contoh dan non-contoh ketika membahas konsep yang harus
dipahami siswa. Dengan adanya contoh dan non-contoh ini, pemahaman siswa
terhadap konsep yang dipelajari akan lebih cepat dibandingkan tidak
memberikan contoh dan non-contoh.
3) Pemberian penguatan dengan segera, ketika siswa telah memahami konsep
yang sedang dipelajari. Penguatan ini diberikan segera setelah siswa
menunjukkan
kemampuannya.
Kesegeraan
pemberian
penguatan
ini
berpengaruh terhadap kecepatan siswa memahami konsep yang dipelajari.
Dengan adanya penguatan yang segera, siswa tidak perlu terlalu lama
melakukan “trial and error” untuk memahami konsep yang dipelajari.
Heruman (2007: 3) mengatakan bahwa pemahaman konsep adalah
pembelajaran suatu konsep baru, ketika siswa belum pernah mempelajari konsep
tersebut. Pembelajaran pemahaman konsep dasar merupakan jembatan yang dapat
menggabungkan kemampuan kognitif siswa konkrit dengan konsep baru dengan
hal yang abstrak sehingga dapat digunakan sebagai kemampuan berfikir anak.
Sedangkan pemahaman konsep yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman
konsep yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep materi
pembelajaran.
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep
adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh siswa untuk mengerti/ menguasai
suatu materi pelajaran. Kemampuan siswa dalam memahami suatu konsep, dapat
dilihat dari nilai hasil belajar siswa pada materi tersebut.
c.
Aktivitas pembelajaran IPS
Kegiatan pembelajaran IPS khususnya materi proklamasi kemerdekaan
RI diperlukan sebuah aktivitas siswa dalam pembelajaran, sebab prinsipnya
belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku. Tidak ada belajar kalau
commit
to user
tidak ada aktivitas. Menurut Mulyono
(2001:
26), Aktivitas artinya “kegiatan atau
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
keaktifan. Sedangkan menurut Sardiman (2010: 97), “Tanpa ada aktivitas, proses
belajar tidak mungkin terjadi”. Sehingga orang yang dikatakan belajar apabila
aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau
kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu
aktifitas.
Artikel Ellen R. Auster and Krista K. Wylie dalam
Journal of
Management Education (2006: 334) dengan judul Creating Active Learning in the
Classroom. Artikel tersebut menyatakan bahwa aktivitas belajar menekankan
pada aplikasi dari teori dan konsep dengan menyertakan siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan latihan problem-solving, kelompok informal,
simulasi, studi kasus, bermain peran, dan aktivitas lain.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2003 : 1.10), pendidikan IPS bertujuan
membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki
pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya
sendiri serta bagi masyarakat dan negara. Melalui pembelajaran IPS, anak didik
dibina dan dikembangkan kemampuan mental-intelektualnya menjadi warga
Negara yang berketerampilan dan berkepedulian sosial serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilan-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Seorang guru harus mampu mengarahkan dan mengoptimalkan keaktifan
yang telah dimiliki oleh setiap siswa. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah rancangan
aktivitas yang dilakukan siswa dalam pembelajaran IPS khususnya materi
proklamasi kemerdekaan. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa
di sekolah. Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat.
Menurut Paul B. Diedriah dalam Sardiman (2004: 101) membuat daftar yang
berisi 177 macam kegiatan siswa yang digolongkan menjadi 8 aktivitas
diantaranya yakni :
a.
Visual activities meliputi kegiatan membaca, memperhatikan gambar,
demonstrasi, percobaan, atau pekerjaan orang lain.
b.
Oral Activities termasuk menyatakan pendapat.
c.
Listening activities termasuk kegiatan mendengarkan uraian, percakapan,
commit to user
diskusi, musik, pidato.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
d.
Writing
activities
meliputi
menulis
karangan,
cerita,
laporan,
angket,menyalin.
e.
Drawing activities meliputi kegiatan menggambar, membuat grafik, peta,
diagram.
f.
Motor activities contohnya: melakukan percobaan, membuat konstruksi,
mereparasi, bermain, berkebun, beternak.
g.
Mental activities contohnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal,
menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan dan aktivitas.
h.
Emotional activities, termasuk menaruh minat, gembira, bersemangat,
bergairah, berani, tegang.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar
merupakan kegiatan aktif dalam proses pembelajaran berupa fisik maupun nonfisik yang menimbulkan perubahan positif dalam hal pengetahuan, kecakapan,
maupun kepribadian yang konstan.
Aktivitas belajar dalam penelitian ini dikaitkan dengan pembelajaran IPS.
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar IPS tidak hanya menghafal konsep materi.
Belajar IPS melibatkan peran peserta didik sesuai pernyataan Banks,
“menegaskan bahwa pertama-tama perlu mengaitkannya dengan pengalaman
peserta
didik
(entry
behaviour),
kemudian
mengembangkannya
dan
memperluasnya supaya semakin memperkaya wawasannya dan dapat menentukan
keputusan dengan lebih baik”. Jadi disimpulkan bahwa aktivitas belajar IPS
merupakan kegiatan belajar IPS yang melibatkan kemampuan intelektual,
emosional, fisik, dan mental, dari pengalaman, menganalisis, berbuat, maupun
pembentukan sikap secara terpadu supaya tercapai tujuan yang didinginkan.
d. Pembelajaran IPS di SD
Pembelajaran IPS SD akan dimulai dengan pengenalan diri (self),
kemudian keluarga, tetangga, lingkungan RT, RW, kelurahan/desa, kecamatan,
kota/kabupaten, propinsi, negara, negara tetangga, kemudian dunia. Anak
bukanlah sehelai kertas putih yang menunggu untuk ditulisi, atau replika orang
dewasa dalam format kecil yang dapat dimanipulasi sebagai tenaga buruh yang
commit
to user
murah, melainkan, anak adalah entitas
yang
unik, yang memiliki berbagai potensi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
yang masih latent dan memerlukan proses serta sentuhan-sentuhan tertentu dalam
perkembangannya. Mereka yang memulai dari egosentrisme dirinya kemudian
belajar, akan menjadi berkembang dengan kesadaran akan ruang dan waktu yang
semakin meluas, dan mencoba serta berusaha melakukan aktivitas yang berbentuk
intervensi dalam dunianya. Maka dari itu, pendidikan IPS adalah salah satu upaya
yang akan membawa kesadaran terhadap ruang, waktu, dan lingkungan sekitar
bagi anak.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2003: 1.10), pendidikan IPS bertujuan
membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki
pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya
sendiri serta bagi masyarakat dan negara. Melalui pembelajaran IPS, anak didik
dibina dan dikembangkan kemampuan mental-intelektualnya menjadi warga
Negara yang berketerampilan dan berkepedulian sosial serta bertanggung jawab
sesuai dengan nilan-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Seperti yang
dikemukakan oleh Abdul Azis (2009) dalam pembelajaran IPS kelas tinggi ada
beberapa kesulitan yang dialami oleh siswa, dapat diidentifikasikan sebagai
berikut :
1) Siswa kurang dapat mengembangkan nilai dan sikap dalam kehidupan
sehari-hari.
2) Pengajaran IPS dilaksanakan dalam waktu yang terbatas, sehingga tidak
mungkin dapat memperkenalkan seluruh nilai- nilai kehidupan manusia
kepada siswa.
Tujuan IPS diajarkan di SD tentu saja harus dikaitkan dengan kebutuhan
dan disesuaikan dengan tantangan-tantangan kehidupan yang akan dihadapi anak.
Berkaitan dengan hal tersebut, kurikulum 2004 untuk tingkat satuan SD
menyatakan bahwa, Pengetahuan Sosial (sebutan IPS dalam kurikulum 2004),
bertujuan untuk :
1) Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah,
dan kewarganegraan, pedaogis, dan psikologis.
2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri,
commit
to user sosial.
memecahkan masalah dan
keterampilan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
4) Meningkatkan kemampuan bekerjasama dan berkompetensi dalam
masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.
Selain itu menurut Sardjiyo, dkk (2009: 1.29), mata pelajaran IPS
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan masyarakat.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan
sosial.
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.
Tujuan
umum
IPS
menurut
Abdul
Aziz
Wahab
(2007:
34)
pengembangan kurikulum IPS di Indonesia pada tahun 1972 paling tidak telah
menetapkan Tujuan umum pengajaran IPS/SS di Indonesia :
1) Meningkatkan kesadaran ekonomi rakyat
2) Meningkatkan kesejahteraan jasmani dan kesejahteraan rohani.
3) Menigkatkan efisiensi, kejujuran dan keadilan bagi semua warga Negara.
4) Meningkatkan mutu lingkungan.
5) Menjamin keamanan dan keadilan bagi semua warga Negara.
6) Memberi pengertian tentang hubungan internasional bagi kepentingan
bangsa Indonesia dan perdamaian dunia.
7) Meningkatkan saling pengertian dan kerukunan antar golongan dan daerah
dalam menciptakan kesatuan dan persatuan nasional.
8) Memelihara keagungan sifat-sifat kemanusiaan, kesejahteraan rohaniah
dan tatasusila yang luhur.
Menurut Fenton dalam A. Dakir et al (2002: 9) dikemukakan ada 3
tujuan utama IPS yaitu : (1) Mempersiapkan anak didik menjadi warga Negara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
yang baik, (2) Mengajar anak didik berkemampuan berpikir, (3) Agar anak dapat
melanjutkan kebudayaan bangsa.
Melihat pada rumusan di atas nampak bahwa IPS di Indonesia secara
konseptual telah mencoba menganut pendekatan integrative yang mencakup
paling tidak ilmu-ilmu sosial yang pokok bahkan juga ilmu budaya dan filsafat.
Hal
itu dengan sendirinya akan menuntut
pendekatan-pendekatan dan
pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam memilih metode belajar guna
membantu siswa mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sedangkan tujuan pembelajaran
IPS di Indonesia:
1)
Aspek pengetahuan dan pemahaman (kognitif): a) Pemahaman tentang
sejarah kebudayaan bangsa sendiri dan umat manusia, b) Lingkungan
geografis tempat manusia hidup serta interaksi antara manusia dan
lingkungan fisiknya, c) Cara manusia memerintah negaranya, d) Struktur
kebudayaan dan cara hidup manusia di Negara ssendiri dan di Negara
lain, e) Cara manusia membudayakan lingkungannya untuk menjamin
hidupnya dan mempertinggi kesejahteraan bangsanya, f) Pengaruh
perkembangan IPTEK terhadap kehidupan manusia, g) Pengaruh
pertambahan penduduk terhadap lingkungan fisik dan sumber tenaga
alam,
2)
Aspek nilai dan sikap (afektif): a) Mengakui dan menghormati sikap
harkat manusia, b) Mengakui dan menghayati nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila, c) menghayati nilai-nilai dalam agama masing-masing,
d) Menghormati perbedaan adat istiadat, kebudayaan setiap suku bangsa
dan bangsa lain, e) Bersikap positif terhadap bangsa dan negaranya, rela
membangun dan mempertahankannya,
3)
Aspek keterampilan: a) Kecakapan untuk memperoleh pengetahuan dan
informasi, b) Keterampilan berfikir, menginterpretasi dan mengorganisir
informasi dari berbagai sumber, c) Kecakapan untuk meninjau informasi
secara kritis, membedakan antara fakta dan sumber, d) Kecakapan untuk
mengambil keputusan berdasarkan fakta dan pendapat,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
Untuk merealisasikan tujuan-tujuan di atas, proses mengajar dan
membelajarkannya tidak hanya terbatas pada aspek-aspek pengetahuan (kognitif),
keterampilan (psikomotor) saja, melainkan meliputi juga aspek akhlak (afektif)
dalam menghayati serta menyadari kehidupan yang penuh dengan masalah,
tantangan, hambatan dan persaingan ini.
e. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di Kelas V SD
Mempelajari IPS hakekatnya adalah menelaah interaksi antara individu
dan masyarakat dengan lingkungan (fisik dan sosial-budaya). Materi IPS digali
dari berbagai aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu,
menurut Abdul Aziz Wahab (2009 : 3.6), pengajaran IPS berkaitan dengan
berbagai aspek kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dalam
memenuhi aspek kebutuhan hidupnya. Martorella (1987:14) mengemukakan
bahwa pembelajaran pendidikan IPS lebih menekankan pada aspek pendidikan
dari pada transfer konsep, karena dalam pembelajaran IPS diharapkan
memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta
melatih sikap, nilai, moral dan ketrampilannya berdasarkan konsep yang telah
dimilikinya. Sedangkan Hamid Hasan, dalam Etin Solihatin (2007:14)
mengatakan pembelajaran IPS merupakan fusi dari berbagai disiplin ilmu.
Pembelajaran IPS harus diformulasikan pada aspek kependidikannya.
Tema-tema IPS SD yang perlu mendapat perhatian menurut Arief
Achmad (2008), secara gradual, di bawah ini akan diungkapkan beberapa tema
IPS SD yang perlu mendapat perhatian kita bersama, antara lain :
1) IPS SD sebagai Pendidikan Nilai (value education), yakni :
a) Mendidikkan nilai-nilai yang baik yang merupakan norma-norma keluarga
dan masyarakat
b) Memberikan klarifikasi nilai-nilai yang sudah dimiliki siswa
c) Nilai-nilai inti/utama (core values) seperti menghormati hak-hak
perorangan, kesetaraan, etos kerja, dan martabat manusia (the dignity of
man and work) sebagai upaya membangun kelas yang demokratis.
2) IPS SD sebagai Pendidikan Multikultural (multicultural eduacation), yakni :
commit to
a) Mendidik siswa bahwa perbedaan
ituuser
wajar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
b) Menghormati perbedaan etnik, budaya, agama, yang menjadikan kekayaan
budaya bangsa
c) Persamaan dan keadilan dalam perlakuan terhadap kelompok etnik atau
minoritas.
3) IPS SD sebagai Pendidikan Global (global education), yakni :
a) Mendidik siswa akan kebhinekaan bangsa, budaya, dan peradaban di dunia
b) Menanamkan kesadaran ketergantungan antar bangsa
c) Menanamkan kesadaran semakin terbukanya komunikasi dan transportasi
antar bangsa di dunia
d) Mengurangi kemiskinan, kebodohan dan perusakan lingkungan.
Depdiknas (2003: 3) mengatakan ruang lingkup mata pelajaran
Pengetahuan Sosial meliputi : 1) interaksi sosial, 2) manusia, 3) kebutuhan materi,
4) kehidupan, 5) norma dan kehidupan, 6) sikap. Dalam pembelajaran IPS kelas V
terdapat beberapa macam pokok bahasan yang perlu dipahami oleh anak. Antara
lain: Keanekaragaman penduduk, Sistem Pemerintahan, Kegiatan Ekonomi,
Kenampakan Alam, Persiapan Kemerdekaan, dan Persebaran Gejala Alam, yang
kesemuanya itu merupakan suatu konsep ilmu yang perlu dipelajari. Pada
penelitian ini peneliti mengkaji pokok bahasan ”Persiapan Kemerdekaan
Indonesia”. Karena pada pokok bahasan ini terdapat beberapa konsep abstrak
yang penting dan perlu dipahami oleh siswa, oleh karena itu peneliti merasa pada
pokok bahasan ini terasa sulit dipahami oleh siswa jika hanya menggunakan
media pembelajaran yang kurang tepat.
Maka dari itu peneliti menerapkan media pembelajaran inovatif dalam
membelajarkan materi tersebut, dengan tujuan agar siswa mudah memahami
sehingga dapat menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. Pada pokok
bahasan “Proklamasi Kemerdekaan Indonesia” siswa diajak untuk mempelajari
apa
yang
dilakukan
bangsa
Indonesia
dalam
rangka
mempersiapkan
kemerdekaan? Perlukah perumusan dasar Negara sebelum merdeka? Siapa saja
tokoh-tokoh yang ikut andil dalam membantu mempersiapkan kemerdekaan?
Bagaimana sikap kita menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan
commititulah
to user
kemerdekaan?. Sub-sub pokok bahasan
yang akan dipelajari siswa dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
menggunakan media pembelajaran inovatif yang dalam penelitian ini peneliti
menggunakan multimedia interaktif.
e.
Materi IPS
Materi IPS terdiri dari berbagai macam. Menurut Hidayati, dkk (2008 :
26) dari segi materi, ada 5 macam sumber materi IPS antara lain: 1) Segala
sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar (2) Kegiatan manusia, (3)
Lingkungan geografi dan budaya (4) Kehidupan masa lampau, perkembangan
kehidupan manusia, (5) Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi.
Dengan begitu dapat dikatakan bahwa pelajaran IPS merupakan segala
sesusatu yang berkaitan dengan kita mulai dari manusia dengan permasalahannya,
kegiatan manusia, budaya, lingkungan geografi, dan kehidupan masa lampau.
Oleh karena itu IPS merupakan salah satu pelajaran yang perlu
diperhatikan pada tingkat Sekolah Dasar. Selanjutnya kelas 5 sekolah dasar
diberikan pelajaran IPS yang berisi berbagai macam materi. Berdasarkan buku
IPS BSE kelas V yang diterbitkan pusat perbukuan DEPDIKNAS tahun 2008
pada semester 2 mempelajari tentang berbagai materi diantaranya: 1. Perjuangan
melawan penjajahan. 2. Perjuangan mempersiapkan kemerdekaan indonesia. 3.
Proklamasi kemerdekaan Replublik Indonesia. 4. Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan.
Pada kelas V semester 2 peneliti bermaksud mengadakan penelitian
tentang materi proklamasi kemerdekaan RI yang mencakup pokok bahasan :
1) Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
antara lain: 1. Pertemuan Dalat, 2. Menanggapi kekalahan jepang. 3.
Peristiwa Rengasdengklok, 4. Perumusan teks Proklamasi, 5.Detik-detik
proklamasi kemerdekaan RI.
f.
Materi Proklamasi Kemerdekaan RI
1.
Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945.
a.
Pertemuan di Dalat
Pada tanggal 12 Agustus 1945 tiga tokoh pergerakan nasional,
commit
to user
yaitu Dr. Radjiman
Wedyodiningrat,
Ir. Sukarno, dan Drs.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
Mohammad Hatta memenuhi undangan Jendral Terauchi di Dalat
(Vietnam Selatan). Jenderal Terauchi adalah Panglima tentara
Jepang di Asia Tenggara. Dalam pertemuan itu, Jenderal Terauchi
mengatakan
pemerintah
Jepang
telah
memutuskan
untuk
memberikan Kemerdekaan kepada Indonesia. Keputusan itu diambil
setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Jepang. Bom
atom pertama dijatuhkan di kota Hirosima pada tanggal 6 Agustus
1945. Bom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki pada tanggal 9
Agustus 1945. Akibatnya, Jepang menyatakan menyerah tanpa
syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus.
b. Menanggapi Berita Kekalahan Jepang
Berita tentang kekalahan itu sangat dirahasiakan oleh Jepang.
Semua radio disegel oleh pemerintah Jepang. Namun, ada tokohtokoh pergerakan dengan sembunyi-sembunyi mendengar berita
tentang kekalahan Jepang tersebut.. tokoh tersebut adalah Sutan
Syahrir. Pada tanggal 14 Agustus 1945 sore, Sutan Syahrir sudah
menunggu kedatangan Mohammad Hatta dari Dalat. Syahrir
mendesak agar proklamasi jangan dilakukan oleh PPKI. Menurut
Syahrir, Negara Indonesia yang lahir dengan cara demikian akan
dicap oleh Sekutu sebagai negara buatan Jepang. Syahrir
mengusulkan agar proklamasi kemerdekaan dilakukan oleh Ir.
Soekarno saja sebagai pemimpin rakyat, atas nama rakyat lewat
siaran radio.
c.
Peristiwa Rengasdengklok
Setelah mengetahui pendirian golongan itu, golongan muda
mengadakan rapat lagi menjelang pukul 24.00. Mereka melakukan
rapat di Asrama Baperpi, Cikini 71, Jakarta. Rapat tersebut selain
dihadiri mereka yang mengikuti rapat di Pegangsaan Timur, juga
dihadiri oleh Sukarni, Jusuf Konto, dr. Muwardi, dan Sodancho
Singgih. Dalam rapat itu diputuskan untuk mengungsikan Soekarno
commit
to user
dan Hatta ke luar kota.
Tujuan
“penculikan” itu adalah menjauhkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
kedua pemimpin nasional itu dari pengaruh Jepang. Untuk
menghindari kecurigaan dan tindakan yang dapat diambil oleh
tentara Jepang, rencana itu diserahkan kepada Sodancho Singgih.
Rencana itu berhasil dengan baik berkat dukungan Codanco Latief
Hendraningrat, berupa perlengkapan tentara peta. Pagi-pagi buta
sekitar pukul 04.00, tanggal 16 Agustus 1945, Sukarno-Hatta dibawa
ke Rengasdengklok. Selain untuk menjauhkan dari pengaruh Jepang,
para pemuda bermaksud memaksa Bung Karno dan Bung Hatta agar
segara memproklamasikan kemerdekaan lepas dari segala sesuatu
yang berkaitan dengan Jepang. Namun, Sudancho Singgih
memberikan keterangan bahwa dalam pembicaraan berdua dengan
Bung Karno, Bung Karno menyatakan bersedia melaksanakan
proklamasi segera setelah kembali ke Jakarta. Berdasarkan hal
tersebut, siang hari itu juga Singgih kembali ke Jakarta. Ia
menyampaikan rencana Proklamasi kepada para pempmpin pemuda
di Jakarta. Sementara itu, di Jakarta golongan tua dan golongan
muda sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jakarta.
Golongan tua diwakili Mr. Ahmad Subardjo dan golongan muda
yang diwakili Wikana. Laksamana Maeda, bersedia menjamin
keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Maeda adalah
seorang Perwira penghubung Angkatan Darat dan Angkatan Laut
Jepang.
Berdasarkan kesepakatan itu, Jusuf Kunto, dari pihak pemuda
mengantar Achmad Subardjo ke Rengasdengklok pada hari itu juga.
Mereka akan menjemput Sukarno-Hatta. Semula para pemuda tidak
mau melepas Sukarno-Hatta. Ahmad Subardjo memberi jaminan
bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17
Agustus keesokan harinya, selambat-lambatnya pukul 12.00. Bila hal
tersebut tidak terjadi, Ahmad Subardjo rela mempertaruhkan
nyawanya. Dengan jaminan itu, komandan kompi Peta setempat,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
Cudanco Subeno, bersedia melepaskan Sukarno-Hatta kembali ke
Jakarta.
d. Perumusan Teks Proklamasi
Sesampai di Jakarta Sukarno-Hatta bersama Laksamana Maeda
menemui Mayjen Nishimura untuk berunding. Nishimura tidak
mengizinkan proklamasi kemerdekaan. Kemudian, mereka menuju
rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1. Di tempat
inilah naskah proklamasi dirumuskan. Para pemuka Indonesia yang
hadir berkumpul dalam dua ruangan, ruang makan dan serambi
depan. Perumusan teks proklamasi dilakukan di dalam ruang makan
oleh Soekarno-Hatta, dan Mr. Ahmad Subardjo. Sukarno menulis
rumusan proklamasi tersebut.
e.
Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Pada tanggal 17 Agustus 1945 pagi orang-orang berkumpul di
kediaman Sukarno. Sekitar pukul 10.00, Ir. Soekarno didampingi
Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Berikut ini isi dari teks proklamasi kemerdekaan:
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan
Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l,
diselenggarakan dengan cara sekasama dan dalam tempo yang
sesingkatsingkatnya.
Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun ‘45
Atas nama Bangsa Indonesia
Sukarno/Hatta
2.
Tokoh-tokoh Penting dalam Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia
Ada banyak tokoh penting yang terlibat dalam peristiwa
Proklamasi Kemerdekaan RI. Tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa
proklamasi dibagi menjadi dua golongan yakni golongan tua dan
commit
to usertersebut diantaranya :
golongan muda. Beberapa
tokoh-tokoh
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
a.
Ir. Sukarno (1901-1970)
Sukarno adalah tokoh yang berperan penting dalam peristiwa
Proklamasi Kemerdekaan RI. Beliau sebagai pemimpin Indonesia
yang menonjol waktu itu, Bung Karno dipilih menjadi ketua PPKI.
Sebagai ketua PPKI, beliau menemui penguasa Jepang di Indonesia,
yaitu Mayjen Nishimura. Mereka membicarakan kemerdekaan
Indonesia. Beliau dan para pemimpin yang lain tetap melanjutkan
tekad memproklamasikan kemerdekaan meskipun tanpa persetujuan
penguasa Jepang. Bung Karno bersama dengan Bung Hatta dan
Ahmad Subardjo merumuskan naskah Proklamasi. Bahkan rumusan
awal naskah proklamasi tulisan tangan Bung Karno. Peran Bung
Karno yang sangat menonjol adalah bersama Bung Hatta bertindak
sebagai Proklamator. Bung Karno lah yang akhirnya dengan penuh
keberanian dan kekhidmatan memeproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
b. Drs. Mohammad Hatta
Peran Drs. Mohammad Hatta dalam peristiwa proklamasi
kemerdekaan sangat penting. Waktu itu, Bung Hatta dianggap
sebagai pemimpin utama Bangsa Indonesia selain Bung Karno.
Beberapa kali beliau menjadi perantara antara golongan muda dan
golongan tua, terutama dengan Bung Karno. Karena peran beliau,
pendapat golongan tua dan golongan muda bisa dipertemukan.
Beliau
berdialog
dengan
golongan
muda
tentang
cara
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, Bung Hatta adalah salah seorang perumus naskah
Proklamasi. Bersama Bung Karno, Bung Hatta bertindak sebagai
proklamator kemerdekaan Indonesia. Selain menandatangani naskah
Proklamasi, beliau mendampingi Bung Karno memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.
c.
Ahmad Subardjo
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
Ahmad Subarjo adalah Penasihat PPKI. Beliau menjadi
penengah golongan muda dan kedua pemimpin nasional, SukarnoHatta. Beliau mewakili golongan tua berunding dengan para pemuda
ketika Sukarno-Hatta diculik dan diamankan ke Rengasdengklok.
Setelah dicapai kesepakatan, beliau menjemput Sukarno-Hatta ke
Rengasdengklok. Beliau meyakinkan para pemuda bahwa pada
tanggal 17 Agustus 1945 akan diumumkan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.
Peran penting lain Subarjo adalah turut merumuskan naskah
Proklamasi Kemerdekaan. Bersama Bung Karno dan Bung Hatta,
Beliau merumuskan naskah Proklamasi di rumah Laksamana Maeda.
d. Ibu Fatmawati
Sebagai istri pemimpin Bangsa Indonesia, Fatmawati turut
mendampingi Bung Karno. Ibu Fatmawati dikenal sebagai tokoh
wanita
yang dekat
dengan rakyat
Indonesia
yang sedang
memperjuangkan kemerdekaan.
Jasa
Ibu
Fatmawati
sangat
menonjol
dalam
peristiwa
Proklamasi. Beliau menjahit Bendera Pusaka, Merah Putih. Beliau
menjahit Bendera Pusaka ini pada bulan Oktober 1944. Bendera ini
dikibarkan setelah Bung Karno membaca Proklamasi.
e.
Sutan Syahrir
Sutan Syahrir adalah tokoh politik, pejuang kemerdekaan, dan
perdana menteri pertama RI. Syahrir dilahirkan di Bukit Tinggi.
Pada zaman Jepang, Syahrir memutuskan untuk tidak bekerja sama
dengan pemerintah Jepang.
Beliau salah satu tokoh yang berani mengambil risiko mencari
berita mendengarkan berita radio. Syahrir adalah salah satu tokoh
yang paling awal mengetahui berita Jepang menyerah kepada
Sekutu. Setelah beliau mengetahui berita tersebut beliau mendesak
Sukarno-Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di
commit to user
luar rapat PPKI.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
f.
Laksamana Takasi Maeda
Laksamana Maeda adalah seorang perwira penghubung Jepang.
Beliau mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia. Dukungannya
telah tumbuh sejak beliau menjabat atase militer di Belanda. Di
Belanda, beliau menjalin hubungan dengan sejumlah tokoh
mahasiswa, misalnya Ahmad Subarjo.
Beliau
menjamin
keselamatan
perencanaan
proklamasi.
Perumusan teks Proklamasi dilakukan di rumah beliau. Karena
dukungannya
terhadap
persiapan
proklamasi
kemerdekaan
Indonesia, beliau ditangkap oleh Sekutu dan dipenjarakan di Gang
Tengah.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Dalam penelitian ini peneliti mengacu pada penelitian yang terdahulu
yang relevan dilaksanakan saat ini yaitu :
1.
Dewi Permatasari dalam skripsinya berjudul “Penggunaan Multimedia
Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Bumi Pada
Siswa Kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten
Sragen Tahun Pelajaran 2010/2012”. Dari penelitian Dewi dapat diambil
kesimpulan bahwa Penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan
pemahaman konsep struktur bumi peserta didik kelas V SD Negeri
Karangtengah 3 Kecamatan Sragen. Hal ini terlihat
dari persentase
ketuntasan klasikal yang mengalami peningkatan dari siklus I (72%) dan II
(82%) setelah menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran. Pada
siklus I. Pada penelitian dewi variable yang digunakan peneliti adalah sama
yaitu multimedia interaktif dan pemahaman konsep. Akan tetapi terdapat
perbedaan dari penelitian Dewi
yaitu pemahaman konsep yang diteliti
mengenai struktur bumi. Sedangkan peneliti akan meneliti tentang
penggunaan
multimedia
interaktif
untuk
proklamasi kemerdekaan RI.
commit to user
meningkatkan
pemahaman
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
2.
Fajar Sidiq S dalam hasil penelitiannya yang berjudul “Penggunaan
Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Peserta Didik
Kelas V Negeri 01 Jetis Jaten Karanganyar”. Hasil penelitian Fajar
menyatakan bahwa peserta didik yang menjadi subjek penelitian mengelami
peningkatan hasil belajar menjadi 68% pada siklus I dan 75% pada siklus II.
Persamaan penelitian Fajar dengan penelitian ini adalah penggunaan
multimedia interaktif. Dari penelitian Fajar terdapat perbedaan variabel
berupa meningkatkan hasil belajar IPS.
3.
Meilisa
Romadianingrum
dengan
judul
“Peningkatan
Hasil
belajar
Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dalam IPS melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SDN II Ngadirojo
Wonogiri”. Dalam penelitian tersebut menyimpulkan pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan indonesia dapat ditingkatkan melalui pembelajaran
kooperstif tipe jigsaw. Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
meningkatkan keaktifan siswa. Kesesuaian dengan penelitian ini adalah samasama meningkatkan
pemahaman konsep Proklamasi Kemerdekaan,
sedangkan perbedaannya penelitian beliau menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw, penelitian ini menggunakan multimedia interaktif.
Berdasarkan ketiga penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media dalam pembelajaran khususnya multimedai interaktif mampu
meningkatkan pemahaman konsep suatu materi pelajaran. Hal inilah yang memicu
peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan
multimedia interaktif untuk meningkatkan pemahaman konsep proklamasi
kemerdekaan RI.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian pustaka diatas dapat dibuat kerangka pemikiran
sebagai berikut: Pada kondisi awal sebelum menerapkan multimedia interaktif,
menunjukkan bahwa pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI kelas V SD
Negeri 02 Bolong masih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,
to user
diantaranya: guru dalam mengajarcommit
didominasi
dengan metode ceramah berulang-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
ulang, siswa hanya disuruh menghafal dan mencatat, dan jarang menggunakan
media pembelajaran yang menarik. Siswa diposisikan sebagai objek dan hanya
mendengarkan keterangan dari guru. Pembelajaran yang demikian menyebabkan
siswa pasif dan mengalami kejenuhan dalam belajar. Selain itu, siswa tidak
memiliki ketertarikan untuk belajar mata pelajaran IPS dan materi yang didapat
hanya mengandalkan guru saja. Kejenuhan dan ketidaktertarikan siswa untuk
belajar menyebabkan rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep proklamasi
kemerdekaan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mengembangkan media
belajar yang harus menarik minat siswa. Kemenarikan ini dapat ditunjang dengan
penggunaan multimedia, artinya multimedia memiliki kombinasi teks, gambar,
seni grafik, animasi, suara, dan video. Berbagai riset menyatakan bahwa media
belajar audio-visual lebih disukai banyak siswa. Pengalaman belajar juga banyak
diperoleh dari indera lihat. Dengan menerapkan multimedia pada materi
proklamasi kemerdekaan dapat meningkatkan kualitas belajar siswa. Hal ini
disebabkan media interaktif melibatkan keaktifan siswa.
Setelah guru menerapkan multimedia, siswa lebih aktif, terjalin interaksi
antar siswa maupun peneliti dengan siswa, selain itu siswa dapat menyelesaiakan
masalah dengan berbagai ide ata gagasan yang mereka miliki. Pada kondisi akhir
pemahaman siswa terhadap konsep proklamasi kemerdekaan RI dapat meningkat.
Bertolak dari kerangka berfikir tersebut, maka penerapan multimedia
interaktif diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep
proklamasi kemerdekaan RI. Dari pemikiran diatas, dapat dilihat kerangka
pemikiran pada gambar 2.5 berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
Kondisi
Awal
Tindakan
Kondisi
Akhir
1. Guru mengajar masih
menggunakan media
yang kurang
menarik.
2. Metode yang
digunakan guru
dalam pembelajaran
didominasi ceramah,
tugas, tanya jawab
yang masih
konvensional
Menggunakan
multimedia interaktif
dalam materi konsep
proklamasi
kemerdekaan RI
Siswa mudah
memahami konsep
proklamsi kemerdekaan
RI
Siswa kesulitan dalam
memahami konsep
proklamasi kemerdekaan
Nilai pemahaman
koproklamasi
kemerdekaan RI peserta
didik masih rendah
Aktivitas belajar IPS siswa
juga masih rendah
Siklus 1(konseptual)
1. Perencanaan
2.Tindakan
3. observasi
4. Refleksi
Siklus 2(85%)
( konseptual
aplikatif)
1. Perencanaan
2. Tindakan
3. Observasi
4. Refleksi
Nilai pemahaman
konsep Proklamasi
Kemerdekaan tinggi
Aktivitas belajar IPS
siswa juga tinggi
Gambar 2.5 Bagan Kerangka Berfikir
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitan. Hipotesis merupakan kesimpulan kerangka berpikir. Dari rumusan
commit
to usersebagai berikut :
masalah di atas maka dapat dituliskan
hipotesis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut :
1. Penerapan Multimedia Interaktif dapat meningkatkan Pemahaman Konsep
Proklamasi Kemerdekaan dalam pembelajaran IPS kelas V SDN 02 Bolong
Tahun pelajaran 2011/2012.
2. Penerapan Multimedia Interaktif dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa pada materi Konsep Proklamasi Kemerdekaan dalam pembelajaran
IPS kelas V SDN 02 Bolong Tahun pelajaran 2011/2012.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat
penelitian
merupakan
sumber
diperolehnya
data
yang
dihubungkan dari masalah yang diteliti. Tempat penelitian ini akan dilaksanakan
di SD Negeri 02 Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.
Penelitian ini khususnya dilaksanakan pada kelas V. Pemilihan SD Negeri 02
Bolong sebagai lokasi penelitian adalah berdasarkan beberapa pertimbangan
sebagai berikut :
a.
Sekolah tersebut belum pernah di jadikan sebagai tempat penelitian.
b.
Permasalahan kurangnya pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan
RI pada siswa kelas V di SD tersebut sehingga menyebabkan rendahnya
hasil belajar siswa serta aktivitas belajar siswa rendah.
c.
Sekolah tersebut mengijinkan untuk dilaksanakan kegiatan penelitian.
2. Waktu Penelitian
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan
Juni 2012 dan dilakukan secara bertahap. Dimulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan. Tindakan dilakukan pada bulan Maret hingga April
karena pada bulan tersebut telah dijadwalkan atau dirancang oleh guru untuk
memberikan materi mengenai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI.
Tabel waktu dan jadwal penelitian terlampir pada lampiran 1 halaman 116.
B. Subjek Penelitian.
Subjek penelitian adalah siswa yang menjadi sasaran pelaksanaan
tindakan, yang dalam hal ini meliputi semua siswa satu kelas. Subjek penelitian
PTK ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri 02 Bolong. Siswa kelas V ini
terdiri dari siswa perempuan dan siswa laki-laki. Pada dasarnya mereka dari latar
belakang yang berbeda-beda dilihat dari faktor ekonomi orang tua siswa tapi
sebagian besar dari mereka adalah siswa dari golongan menengah ke bawah. Dari
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
11 siswa ini kesemuanya adalah anak yang normal, tidak cacat dalam artian tidak
ada anak ABK (Anak Berkebutuhan Khusus).
C. Sumber Data.
Sumber data dalam sebuah penelitian menurut Suharsimi Arikunto
(2006: 102) adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data atau
informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:
1. Sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
peneliti secara langsung dari sumber datanya. Sumber data primer disebut juga
sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Teknik yang
dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain:
pendokumentasian proses pembelajaran, wawancara dengan guru dan siswa,
dan tes evaluasi setiap akhir evaluasi.
3. Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh atau dikumpulkan
peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua).
Sumber data sekunder dapat diperoleh dari daftar nilai.
D. Teknik Pengumpulan Data.
Fungsi data dalam penelitian tindakan adalah sebagai landasan refleksi.
Data dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti dan guru matematika melalui
wawancara, observasi, tes dan metode dokumentasi.
1. Wawancara
Dalam praktek penelitian ini ada dua jenis alat bantu wawancara yaitu
pedoman wawancara dan daftar pertanyaan. Pedoman wawancara hanya
memberikan secara garis besar pokok permasalahan. Sedangkan daftar pertanyaan
lebih terinci dari segala hal yang dikehendaki dalam penelitian. Wawancara
dilakukan pada guru kelas V SD Negeri 02 Bolong sebelum menerapkan
multimedia
interaktif.
Wawancara
dilakukan
untuk
memantau
proses
pembelajaran IPS yang sedang berlangsung.
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang informasi guna
memperoleh data yang berkaitan
dengan
perubahan peserta didik tentang
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI dalam kegiatan pembelajaran
sebelum dan sesudah penerapan multimedia interaktif dalam pembelajaran IPS
pada peserta didik kelas V SD Negeri 02 Bolong, Karanganyar.
2. Tes
Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar IPS
siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong pada materi proklamasi kemerdekaan RI.
Bentuk tes selama proses pembelajaran dan tertulis pada setiap akhir pelaksanaan
tindakan sebagai evaluasi. Tes ini dilakukan untuk mengetahui adanya
peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep proklamasi kemerdekaan RI
setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan multimedia interaktif.
3. Observasi
Observasi adalah segala upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan
yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung dengan atau tanpa alat
bantu (Sarwiji Suwandi, 2009:38). Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini
untuk menilai aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong sewaktu
proses pembelajaran pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI melalui
multimedia interaktif berlangsung.
4. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mencatat/mengabdikan kegiatan berupa
foto/ melihat arsip-arsip(catatan-catatan) yang dilakukan dalam penelitian.
Dokumen-dokumen tersebut antara lain berupa arsip perencanaan pembelajaran
serta hasil pekerjaan siswa yang dapat memberi informasi data serta dokumen
berupa foto yang menggambarkan situasi pembelajaran IPS. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan dokumen resmi. Dokumen resmi untuk
mengetahui data awal yaitu daftar nilai IPS kelas V tentang proklamasi
kemerdekaan RI sebelum tindakan. Sedangkan dokumen yang digunakan untuk
mengetahui perkembangan anak dalam proses pembelajaran setelah tindakan
berupa foto pembelajaran dan nilai evaluasi tentang pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan RI dengan menerapkan multimedia interaktif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
E. Validitas Data
Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa
validitasnya, sehingga data tersebut bisa dipertanggung jawabkan dan dapat
dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik validitas
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Uji validitas isi
bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana siswa menguasai materi pelajaran
yang telah di sampaikan.
Menurut Sugiyono, “...pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah
diajarkan.”(2009: 182). Oleh karena itu, pada penelitian ini data yang dikukur
menggunakan validitas isi adalah tes yang digunakan untuk mengukur nilai
pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia melalui penggunaan
multimedia interaktif.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data
deskriptif komparatif. Menurut Sarwiji Suwandi, analisis deskriptif komparatif
dilakukan dengan membandingkan antara hasil tes kondisi awal, sebelum
dilakukan tindakan, hasil tes sesudah siklus I, dan hasil tes sesudah siklus II
(Suwandi, 2009: 63). Dengan demikian dapat dilihat adanya perbedaan sebelum
dan sesudah di lakukannya tindakan.
Secara garis besar, langkah-langkah dalam analisis deskriptif komparatif
di bagi menjadi empat kegiatan yaitu
1. Mengolah data
Pada tahap awal peneliti melakukan olah data terhadap data yang
diperoleh. Data tersebut berupa nilai siswa pada kondisi awal sebelum tindakan,
setelah tindakan, setelah siklus I dan setelah siklus II. Pengolahan data bertujuan
untuk memudahkan dalam penyajian data.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
2. Penyajian data
Dalam penelitian ini, penyajian data dilakukan pada saat mengolah dan
mengambil tindakan data yang masuk, kemudian disusun dan disajikan dalam
bentuk tabel, grafik, dan dinarasikan dalam pembahasan penelitian.
3. Analisis
Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis data dengan membandingkan
nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siswa pada kondisi
awal sebelum tindakan. Setelah siklus I, dan setelah siklus II. Kegiatan analisis
data ini berpatokan pada indikator kinerja yaitu apabila nilai pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SDN 02 Bolong
meningkat dari sebelum penggunaan multimedia interaktif ke setelah penggunaan
multimedia interaktif, ditunjukkan dengan siswa yang mendapat nilai sama atau di
atas KKM (65) sebanyak 85% dari 11 siswa.
4. Simpulan
Menyimpulkan dari apa yang sudah di lakukan dari mengolah data,
penyajian data dan analisis data di simpulkan dalam bentuk hasil akhir.
G. Indikator Kinerja
Rumusan kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan
pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI yaitu ditunjukkan dengan
perolehan nilai minimum 65 (KKM). Penelitian ini dikatakan berhasil jika pada
siklus I 70% peserta didik yang memperoleh nilai ≥ 65 (KKM) dan pada siklus II
80% peserta didik memperoleh nilai ≥ 65 (KKM). Adapun Indikator Kinerja
Aspek Aktivitas Belajar Siswa Materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat
dilihat pada tabel 3.2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
Tabel 3.2 Indikator Kinerja Aspek Aktivitas Belajar Siswa Materi Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Indikator
Presentase
Siswa bertanya ketika materi belum jelas.
Siswa menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk.
Siswa memberikan pendapat dalam memecahkan
masalah dalam diskusi kelompok.
Siswa memberikan tanggapan yang disampaikan
teman.
Siswa memperhatikan papan tulis atau slide yang
ditampilkan guru.
Siswa menulis hasil pemecahan diskusi .
Siswa mencatat materi yang diberikan guru.
Pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan
indonesia
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
H. Prosedur Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2007:20). Ada empat tahapan penting
dalam penelitian tindakan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, tindakan, dan refleksi.
Hubungan keempat tahapan tersebut menunjukkan sebuah siklus atau kegiatan
berkelanjutan. Prosedur penelitian merupakan rangkaian tahapan penelitian dari
awal hingga akhir penelitian. Penelitian ini merupakan tindakan kelas suatu
penelitian yang mengkaji tentang permasalahan dengan ruang lingkup yang tidak
terlalu luas dan berkaitan dengan perilaku seseorang/ kelompok tertentu, disertai
dengan penelahan yang diteliti terhadap suatu perlakuan dan mengkaji sampai
sejauh mana dampak perlakuan dalam rangka mengubah, memperbaiki, dan atau
meningkatkan mutu perilaku itu terhadap perilaku yang sedang diteliti. Penelitian
ini adalah proses pengkajian sistem berdaur sebagaimana kerangka berpikir.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus (direncanakan 2 siklus)
yang masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi
dan refleksi.
Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang dalam
satu siklus ada dua kali tatap muka yang masing-masing 2x35 menit sesuai RPP.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah
didesain.
1. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik (LKPD), lembar
observasi, instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis, dan menetapkan
indikator ketercapaian yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran serta
menyiapkan media pembelajaran antara lain: power point, video proklamasi
kemerdekaan.
b. Tindakan
Pada langkah ini guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran realistik yang mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran,
skenario dan LKPD. Dalam hal ini, pelakasanaan pembelajaran dilakukan dalam
dua kali pertemuan.
1) Mengenalkan multimedia kepada siswa yaitu meliputi: alat-alat yang
digunakan, dan cara mengoperasikanya.
2) Menjelaskan penggunaan multimedia interaktif pada pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan RI.
3) Siswa dibagi kedalam 4 kelompok yang beranggotakan 2/3 anak.
4) Masing-masing kelompok dipinjami laptop dan disuruh membuka slide
power point yang telah disiapkan tentang materi yang dipelajari.
5) Peneliti bersama-sama siswa menggunakan pembelajaran IPS dengan
multimedia interaktif pada materi proklamasi kemerdekaan RI.
6) Guru memberikan lembar diskusi serta menyuruh siswa untuk melakukan
diskusi
bersama
kelompoknya
mengenai
pembelajaran
proklamasi
kemerdekaan RI dengan multimedia interaktif yang telah dipelajari.
7) Peneliti menyuruh siswa agar melaporkan hasil diskusi kelompok didepan
kelas secara bergantian.
8) Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap materi yang telah
commit to user
dipelajari.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
9) Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa mengerjakan soal latihan
secara individu untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.
Pelaksanaan tidakan pada siklus I direncanakan 2 X pertemuan, pada
pertemuan pertama mempelajari tentang mengidentifikasi pembentukan BPUPKI
dan PPKI sebagai peristiwa menjelang proklamasi keemerdekaan indonesia
sedangkan pada pertemuan ke II mempelajari tentangmengidentifikasi peristiwa
menyerahnya jepang terhadap sekutu menjelang proklamasi kemerdekaan
indonesia.
c. Obsevasi.
Guru kelas sebagai mitra kolaborasi mengamati jalanya pembelajaran
yang dilakukan oleh peneliti. Tahap pengamatan dilakukan beberapa hal,
diantaranya sebagai berikut:
1) Melakukan pengamatan terhadap sikap siswa dan kerja peneliti di dalam
pembelajaran multimedia interaktif dengan berpedoman pada lembar
observasi aktivitas siswa dan guru.
2) Melakukan penilaian hasil belajar yang telah dilesaikan siswa pada materi
proklamasi kemerdekaan Indonesia diakhir pelajaran selesai.
3) Memberikan penilaian terhadap aktivitas belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran IPS dengan multimedia interaktif.
d. Refleksi
Peneliti bersama guru kelas V membuat refleksi atas tindakan pada siklus
I. Pada tahap refleksi peneliti melakukan analisis kelemahan-kelemahan proses
pelaksanaan pembelajaran siklus I. Hasil belajar serta aktivitas belajar siswa
dievaluasi. Dalam mencari kelemahan dalam pembelajaran peneliti berdiskusi
dengan guru kelas V untuk membantu yang akan digunakan sebagai dasar untuk
perbaikan dalam perencanaan siklus berikutnya. Berdasarkan hasil evaluasi
peneliti bersama guru kelas V, kegiatan pembelajaran IPS khususnya materi
proklamsi kemerdekaan mengalami peningkatan dari 27,27% atau sebanyak 3
siswa dari jumlah keseluruhan 11 siswa meningkat menjadi 63,63% atau 7 siswa.
Namun penelitian pada siklus I dikatakan belum sesuai indikator ketercapaian
to user
kerja maka penelitian dilanjutkan commit
pada siklus
II.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
2. Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik (LKPD), lembar
observasi, instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis, dan menetapkan
indikator ketercapaian yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
b. Tindakan
Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II ini mengacu dari hasil refleksi
siklus I dengan penerapan multimedia interaktif pada materi proklamasi
kemerdekaan indonesia yang sudah diperbaiki dan disempurnakan sesuai tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, adapun langkah-langkahnya:
1) Mengenalkan multimedia kepada siswa yaitu meliputi: alat-alat yang
digunakan, dan cara mengoperasikanya.
2) Menjelaskan penggunaan multimedia interaktif pada pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan RI.
3) Siswa dibagi kedalam 4 kelompok yang beranggotakan 2/3 anak.
4) Masing-masing kelompok dipinjami laptop dan disuruh membuka slide
power point yang telah disiapkan tentang materi yang dipelajari.
5) Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap materi yang telah
dipelajari.
6) Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa mengerjakan soal latihan
secara individu untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.
Berdasarkan analisis dan refleksi yang telah dilakukan peneliti yang
dibantu mitra kolaborator guru kelas V SDN 02 Bolong peneliti menyempurnakan
proses kegiatan pembelajaran diantaranya:
1) Materi pembelajaran proklamasi kemerdekaan ditambahi animasi,
gambar dan film tentang priklamasi kemerdekaan agar siswa lebih
tertarik dan mudah menyerap materi pembelajaran.
2) Disamping siswa mempelajari dan mengoperasikan power point yang
disiapkan peneliti, peneliti juga menambah penjelasan materi meskipun
commit
to user
di dalam multimedia tersebut
sudah
ada penjelasanya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
Pelaksanaan tindakan pada siklus II direncanakan 2 X pertemuan, pada
pertemuan pertama mempelajari tentang mediskripsikan proklamasi kemerdekaan
indonesia, sedangkan pada siklus II mempelajari tentang Mengidentifikasikan
tokoh-tokoh penting dalam perumusan teks proklamasi kemerdekaan indonesia
c. Observasi
Dalam melakukan observasi dengan memakai format observasi dilakukan
dengan mengamati proses pembelajaran (aktifitas peserta didik dan guru)
kemudian menilai hasil tindakan dengan menggunakan format LKPD dan
pengumpulan data semua data dikumpulkan guna meninjau apakah terjadi
peningkatan kinerja guru dan peserta didik. Dari pengamatan tersebut pada semua
aspek (penggunaan multimedia oleh siswa, aktivitas belajar siswa, keterampilan
social) dikatakan baik.
d. Refleksi
Peneliti bersama guru kelas V membuat refleksi atas tindakan pada siklus
II. Pada tahap refleksi peneliti melakukan analisis terhadap aktivitas dan hasil
belajar siswa pada siklus II tentang proklamasi kemerdekaan indonesia dengan
menggunakan multimedia interaktif. Peneliti juga berdiskusi dengan kolaborator
untuk menemukan temuan-temuan pada siklus II.
Temuan yang terdapat pada siklus II yaitu terjadi peningkatan aktivitas
dan hasil pembelajaran proklamasi kemerdekaan indonesia secara signifikan.
Ketuntasan klasikal mencapai 81,81% dengan nilai rata-rata 74,35. Aktivitas
belajar siswa sudah mencapai di atas 75%. Berdasarkan data tersebut, aktivitas
dan hasil pembelajaran sudah mencapai indikator ketercapaian penelitian sehingga
siklus (tindakan) dapat dihentikan. Hal ini membuktikan bahwa multimedia
interaktif dapat meningkatkan aktivitas serta hasil belajar siswa SDN 02 Bolong
Karanganyar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (a) Deskripsi kondisi awal
(prasiklus), (b) Pelaksanaan tindakan (siklus), (c) Hasil penelitian, dan (d)
Pembahasan hasil penelitian. Penelitian tindakan dilakukan dalam 2 siklus dengan
empat tahap dalam setiap siklusnya. Tahapan tersebut meliputi: perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
B. Deskripsi Kondisi Awal (Prasiklus)
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan survei awal.
Survei awal ini dimaksud untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran yang
dilakukan guru pada materi proklamasi kemerdekaan indonesia. Kondisi awal ini
menjadi acuan untuk menentukan tindakan apa saja yang akan dilakukan pada
pembelajaran dalam siklus selanjutnya. Survei awal dilakukan pada hari Selasa
tanggal 24 Januari 2012. Pada hari Selasa tanggal 24 Januari 2012 peneliti
melakukan wawancara dengan guru dan siswa serta observasi kelas selanjutnya
diadakan tes pratindakan. Kegiatan pratindakan merupakan kegiatan yang
dilaksanakan untuk mengawali penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan
peneliti. Kegiatan pratindakan meliputi: (a) pembahasan tentang permasalahan
dalam proses pembelajaran proklamasi kemerdekaan indonesia, (b) pelaksanaan
uji pratindakan, dan (c) pembahasan tentang upaya peningkatan aktivitas dan hasil
belajar materi proklamasi kemerdekaan indonesia.
a. Hasil Wawancara dengan Guru dan Siswa
Wawancara dengan guru dan siswa dilakukan pada hari Selasa tanggal 24
Januari 2012. Peneliti sebagai pewawancara sedangkan Ibu Gini Gandari S.Pd
guru kelas V dan beberapa siswa kelas V sebagai narasumber. Wawancara
terhadap guru kelas V dilakukan secara terstruktur yang sebelumnya pedoman
wawancara sudah disusun oleh peneliti kemudian hasil wawancara ditulis secara
ringkas pada kolom jawaban. Setting
wawancara
commit
to user bertempat di ruang kelas V pada
50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
waktu istirahat pukul 08.00 WIB. Hal yang peneliti tanyakan kepada guru yaitu
tentang aktivitas dan hasil belajar siswa yang pernah diterapkan oleh guru pada
waktu sebelumnya. Hasil wawancara tersebut diindikasi bahwa terjadi
permasalahan dalam pembelajaran proklamasi kemerdekaan Indonesia yang
dilakukan siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong Karanganyar. Menurut keterangan
guru kelas V, pembelajaran proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan masih s
mengunggulkan metode ceramah penggunaan media yang dapat menarik
perhatian siswa untuk belajar belum dilakukan secara optimal, mengingat
rendahnya antusias serta hasil belajar yang diperoleh siswa sehingga berakibat
siswa kurang mengenal sosok para pahlawannya yang mempunyai jiwa
patriotisme, menjunjung tinggi nilai moral, rela berkorban dan cinta terhadap
tanah air dan bangsa.
Pendapat tersebut juga didukung oleh hasil wawancara dengan beberapa
siswa kelas V mengenai aktivitas dan hasil belajar mereka pada materi proklamasi
kemerdekaan. Pelaksanaan wawancara kepada siswa dilakukan pada waktu
istirahat pertama pukul 09.00 WIB di ruang kelas V. Wawancara terhadap siswa
dilakukan secara terstruktur artinya sesuai dengan lembar yang telah disiapkan
sebelumnya. Siswa yang menjadi nara sumber adalah Arjun Kristanto, Angga Aji
Susilo, Akbar Al Abidin. Ketika peneliti menanyakan bagaimana kegiatan
pembelajaran yang dilakukan ketika mempelajari materi proklamasi kemerdekaan.
Pada umumnya mereka menyatakan kurang tertarik mengikuti pembelajaran IPS
di kelas karena kegiatan pembelajaran dikendalikan seutuhnya oleh guru, guru
menyampaikan materi secara ceramah hal ini mengakibatkan kurangnya
keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapatnya, siswa kurang berfikir
kritis, ketika guru memberikan pertanyaan kepada salah satu siswa, siswaa hanya
diam lalu yang menjawab semua siswa bukan siswa yang diberi pertanyaan
terebut.
b. Pengamatan Proses Pembelajaran di Kelas
Sebelum proses penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan survei awal
yang
bertujuan untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran proklamasi
commit to
user kemampuan awal siswa dalam
kemerdekaan dan mengetahui sejauh
mana
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
mempelajari proklamasi kemerdekaan indonesia. Kondisi ini akan digunakan
sebagai acuan untuk menentukan tindakan perbaikan. Rendahnya aktivitas belajar
siswa serta pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dari hasil
pengamatan proses belajar mengajar dalam pembelajaran IPS siswa kelas V SD
Negeri 02 Bolong sebelum tindakan dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi dan tes kemampuan konsep. Lembar observasi digunakan untuk
mengetahui tingkat keaktifan siswa selama proses pembelajaran IPS berlangsung
sedangkan untuk pemahaman konsep diukur menggunakan tes pemahaman
konsep.
Survei awal hari pertama dilaksanakan pada hari selasa 3 April 2012 pukul
09.15 Survei awal pada hari pertama diawali dengan observasi proses
pembelajaran di kelas V SD Negeri 02 Bolong. Observasi dilakukan ketika proses
pembelajaran proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dalam observasi, peneliti
mengambil tempat paling belakang agar tidak mengganggu proses pembelajaran
di kelas tersebut. Peneliti melakukan kegiatan pengamatan selama proses
pembalajaran berlangsung. Segala kejadian yang berlangsung pada jam pelajaran
itu peneliti amati dan mencatatnya dalam lembar observasi. Selanjutnya, peneliti
melakukan wawancara kepada guru kelas dan wawancara kepada siswa-siswa
untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
Dari observasi dan wawancara dalam pembelajaran IPS guru sepenuhnya
belum menggunakan media pembelajaran. Jika guru menggunakan media
pembelajaran, siswa tidak dilibatkan dalam penggunaan media pembelajaran.
Guru masih menggunakan metode konvensional dengan ceramah di depan kelas.
Siswa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan guru. Kebanyakan siswa
merasa bosan mengikuti pembelajaran IPS sehingga siswa lebih senang bermain
sendiri, mengobrol, dan menggangu teman. Aktivitas belajar yang rendah
berdampak pada kurangnya pemahaman siswa tentang materi proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Hal ini di dukung dengan data yang telah peneliti
lakukan ketika proses prasiklus berlangsung. Data hasil observasi aktivitas belajar
prasiklus dapat dilihat pada lampiran 28 halaman 183.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
Adapun hasil observasi yang dilakukan peneliti menunjukkan keadaan
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas V SDN 02 Bolong Prasiklus
No
Indikator
Frekuensi
Persentase
1.
Siswa bertanya ketika materi belum jelas.
1
9%
2.
Siswa menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk.
2
18%
3.
Siswa
4
36%
yang
0
0%
Siswa memperhatikan papan tulis atau slide
8
73%
memberikan
memecahkan
pendapat
masalah
dalam
dalam
diskusi
kelompok.
4.
Siswa
memberikan
tanggapan
disampaikan teman.
5.
yang ditampilkan guru.
6.
Siswa menulis hasil pemecahan diskusi
2
18%
7.
Siswa mencatat materi yang diberikan guru.
4
36%
Berdasarkan observasi awal penilaian aktivitas siswa oleh peneliti terkait
Frekuensi / persenta se
sikap siswa prasiklus dimasukkan grafik gambar 4.1 berikut :
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
73%
36%
36%
18%
18%
9%
0%
1
2
3
4
5
6
7
Indikator
Gambar 4.1 Grafik Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong
commit to user
Kondisi Awal (Prasiklus)
pada
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
Berdasarkan sajian data penilaian aktivitas siswa kelas V pada kondisi
awal (prasiklus) dari grafik di atas terlihat bahwa dari 11 jumlah keseluruhan
siswa yang bertanya ketika materi belum jelas 1 siswa atau 9%, menjawab
pertanyaan tanpa ditunjuk 2 siswa atau 18%, memberikan pendapat dalam
kelompok 4 siswa atau 36%, tidak ada yang memberikan tanggapan yang
disampaikan teman atau 0%, memperhatikan papan tulis atau slide yang
ditampilkan guru 8 siswa atau 73%, menulis hasil pemecahan diskusi 2 siswa atau
18% dan yang mencatat materi yang telah dipelajari 4 siswa atau 36%.
pembelajaran proklamasi kemerdekaan indonesia yang diterapkan guru belum
maksimal. Dari ke tujuh aspek sikap yang diamati menunjukkan nilai siswa ratarata masih di bawah 50%. Proses kegiatan yang dilakukan siswa masih rendah
sehingga perlu diadakan tindakan pembelajaran selanjutnya.
Aktivitas belajar yang rendah berdampak pada pemahaman konsep materi
yang kurang menunjukkan pembelajaran belum berhasil seutuhnya. Rendahnya
penguasaan konsep materi ditunjukkan dengan hasil uji kompetensi sebelum
prasiklus. Adapun daftar nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan
Indonesia sebelim diadakan tindakan dapat dilihat pada lampiran 21 halaman
176. Data penilaian uji kompetensi dasar pratindakan siswa dapat dilihat pada
tabel 4.2 berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
Tabel
4.2
Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia Siswa Kelas V SDN 02 Bolong Sebelum
Tindakan
Interval
Median
f
32-42
37
43-53
%
Keterangan
Relatif
Komulatif
1
9
9
Tidak Tuntas
48
3
18
27
Tidak tuntas
54-64
59
3
9
36
Tidak Tuntas
65-75
70
3
45
82
Tuntas
76-86
81
1
18
100
Tuntas
11
100.00
Jumlah
Nilai rata-rata : 665 : 11 = 60
Ketuntasan klasikal 4 : 11 x 100% = 36%
Keterangan :
1. Nilai terendah proklamasi kemerdekaan: 40
2. Nilai tertinggi proklamasi kemerdekaan: 85
3. Nilai rata-rata kelas materi proklamasi kemerdekaan: 60
4. Sedangkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal 65
5. Anak yang mendapat nilai di atas ketuntasan adalah: 4
6. Jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah nilai KKM adalah 7 siswa.
Data penilaian pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia
dapat disajikan dalam grafik gambar 4.2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
3.5
3
Frekuensi
2.5
2
1.5
1
0.5
0
32-42
43-53
54-64
65-75
76-86
Interval Nilai
Gambar 4.2. Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada Kondisi Awal
(Prasiklus)
Nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia prasiklus
menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai dalam interval 32-42 sebanyak 1
siswa (9%), interval nilai 43-53 terdapat 2 siswa (18%), interval nilai 54-64
sejumlah 1 siswa (9%), interval 65-75 terdapat 5 siswa (45 %), pada interval nilai
76-87 terdapat 2 siswa atau (18%). Nilai rata-rata kelas adalah 60 dengan
ketuntasan klasikal sebanyak 4 siswa (36%) dari jumlah 11 siswa. Hasil tersebut
menunjukkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia pada
kondisi awal harus ditingkatkan.
C. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan
Proses penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri
dari 2 kali pertemuan dan 4 tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan atau observasi, dan (4) refleksi.
1. Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah
commit to user
ditentukan. Tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
terdiri dari 2 jam pelajaran (2x35 menit). Siklus I dilaksanakan pada hari Senin,
tanggal 9 April 2012 (pertemuan 1) dan hari Selasa, tanggal 10 April 2012
(pertemuan 2). Tahapan-tahapan pada siklus I adalah sebagai berikut:
a.
Perencanaan Tindakan
Kegiatan perencanaan siklus I dilakukan pada hari Kamis, 5 April
2012. Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan yang akan
dilaksanakan. Rancangan tindakan yang dilaksanakan berdasar pada solusi
permasalahan yang muncul yakni penggunaan multimedia interaktif.
Selanjutnya disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan
dilaksanakan selama 2 kali pertemuan yakni pada hari Senin, 9 April dan hari
Selasa, 10 April 2012. Adapun deskripsi perencanaan siklus I adalah sebagai
berikut:
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan materi utama Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit
setiap pertemuannya. RPP yang disusun meliputi: standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring,
materi pembelajaran, metode dan model pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian.
2. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan
pembelajaran adalah:
a. Ruang kelas didesain sesuai model pembelajaran kooperatif yakni
meja kelas ditata sesuai dengan jumlah kelompok. Kemudian
menyiapkan meja khusus untuk menaruh perangkat multimedia
interaktif.
b. Menyiapkan perangkat multimedia interaktif, diantaranya: laptop,
netbook, LCD proyektor, dan speaker aktif. Selain itu juga
menyiapkan
kamera digital untuk
commit to user
pembelajaran.
pendokumentasian
proses
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
3. Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian
Lembar pengamatan digunakan untuk merekam segala aktivitas
belajar siswa selama pelaksanaan pembelajaran IPS berlangsung.
Pengamatan yang dilakukan meliputi penggunaan multimedia interaktif,
dan aktivitas belajar siswa. Lembar pengamatan penilaian aktivitas siswa
diutamakan pada keberanian siswa bertanya ketika materi belum jelas,
siswa menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk, siswa memberikan pendapat
dalam memecahkan masalah dalam diskusi kelompok, siswa memberikan
tanggapan yang disampaikan teman, siswa memperhatikan papan tulis
atau slide yang ditampilkan guru. Siswa menulis hasil pemecahan diskusi,
siswa mencatat materi yang diberikan guru. Pengamatan siswa ini
berfungsi sebagai acuan penilaian kualitas aktivitas belajar siswa.
Pedoman dan lembar pengamatan dapat dilihat dalam lampiran hingga .
Sedangkan untuk penilaian kisi-kisi soal yang telah disesuaikan dengan
indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b. Pelaksanaan Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan ini diterapkan model pembelajaran
kooperatif dengan penggunaan multimedia interaktif. Peneliti di sini
bertindak sebagai pengajar dan guru sebagai observer atau pengamat.
1. Pertemuan Ke-1
Pertemuan Ke-1 pelajaran yang diajarkan kepada siswa kelas V
adalah mengenai multimedia interaktif, pengenalan tentang multimedia
sangat diwajibkan karena selama ini siswa masih tabu menggunakan
multimedia berbasis computer mengingat dirumah dan disekolah belum
mengenal tentang multimedia interaktif.
a. Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan diawali dengan mengabsen dan
mengecek kesiapan peserta didik untuk menerima pelajaran. Setelah
itu, pada kegiatan apersepsi, guru bertanya jawab dengan peserta
didik untuk menggali sejauh mana pengetahuan peserta didik
commit to user
mengenai materi proklamasi
kemerdekaan Indonesia, pengajar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
menjelaskan kepada peserta didik tentang tujuan pembelajaran yang
akan dilaksanakan pada pertemuan tersebut, yakni peserta didik dapat
menjelaskan proses dan tokoh yang terlebit dalam pembentukan
BPUPKI dan PPKI sebagai peristiwa menjelang Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia.
Pada pendahuluan ini multimedia interaktif sudah digunakan
untuk menyampaikan materi yang akan dibahas dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Multimedia interaktif ini berupa
presentasi dengan software MS Powerpoint serta CD Pembelajaran
Interaktif yang dilengkapi dengan audio dan animasi.
b. Kegiatan inti
Kegiatan inti dilakukan dengan metode yang disesuaikan
dengan media dan model pembelajaran yang diterapkan, yaitu dengan
menggunakan metode ceramah bervariasi, tanya jawab, diskusi,
penugasan, dan demonstrasi. Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
1. Eksplorasi
Guru
multimedia
menjelaskan
interaktif
aturan
sebelum
bermain
menggunakan
membagikan
perangkat
multimedia interaktif ke setiap kolompok. Kemudian siswa mulai
mengoperasikan dan menjelajah materi dalam multimedia
interaktif. Contoh materi pembentukan BPUPKI dan PPKI dapat
dilihat pada gambar 4.3 dan 4.4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
Gambar 4.3. Contoh Materi Pembentukan BPUPKI
Gambar 4.4. Contoh Materi Pembentukan PPKI
2. Elaborasi
Guru memberikan penjelasan lebih detail mengenai tokohtokoh yang terlibat dalam pembentukan BPUPKI dan PPKI
dengan menayangkan slide. Contoh tayang slide dapat dilihat
pada gambar 4.5 dan 4.6.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
Gambar 4.5 Materi Pembentukan BPUPKI
Gambar 4.6 Materi Pembentukan PPKI
Guru memberikan lembar kerja peserta didik kepada
masing-masing kelompok untuk dikerjakan dan didiskusikan
dengan materi jawaban dalam multimedia interaktif yang ada
dalam masing-masing kelompok. Setelah selesai diskusi siswa
memaparkan hasil diskusinya dan guru atau teman lainnya
memberikan tanggapan.
3. Konfirmasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62
Guru memberikan umpan balik dan penguatan tentang
awal mula pembentukan BPUPKI dan tokoh-tokoh yang terlibat
di dalamnya. Kemudian guru dan siswa membuat kesimpulan
pembelajaran. Setelah selesai membuat kesimpulan guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya kalau ada
materi yang dirasa belum jelas.
4. Penutup
Pada kegiatan penutup peserta didik dengan bimbingan
guru menyimpulkan pembelajaran yang telah diajarkan. Siswa
mengejarkan soal atau tes individu yang diberikan guru melalui
multimedia interaktif.
2. Pertemuan Ke-2
Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada Selasa, 10 April 2012. Materi
yang
dipelajari
pada
pertemuan
ke-2
yakni
tentang
peristiwa
menyerahnya Jepang terhadap Sekutu dan peristiwa-peristiwa penting
yang terjadi disekitar proklamasi (Peristiwa Rengasdengklok). Adapun
langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan diawali dengan mengabsen dan mengecek kesiapan
peserta didik untuk menerima pelajaran. setelah itu, pada kegiatan
apersepsi, guru bertanya jawab dengan siswa untuk mengulas tentang
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya yaitu tentang materi
peristiwa pembentukan pembentukan BPUPKI dan PPKI. Ketika
apersepsi sudah selesai, pengajar menjelaskan kepada siswa tentang
tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan
tersebut, yakni peserta didik dapat mengumpulkan informasi tentang
peristiwa menyerahnya Jepang terhadap Sekutu dan peristiwaperistiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi.
Sama dengan pertemuan sebelumnya pada pendahuluan ini
user
multimedia interaktifcommit
sudah to
digunakan
untuk menyampaikan materi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
yang akan dibahas dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Multimedia interaktif ini berupa presentasi software Ms Poweroint
serta CD Pembelajaran interaktif yang dilengkapi audio dan animasi.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti dilakukan dengan menggunakan metode yang
disesuaikan dengan media dan model pembelajaran yang diterapkan,
yaitu dengan menggunakan metode ceramah bervariasi, tanya jawab,
diskusi, dan penugasan. Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu
eksplorasi, elaborasi, konfirmasi.
1. Eksplorasi
Guru
multimedia
menjelaskan
interaktif
aturan
sebelum
bermain
menggunakan
membagikan
perangkat
multimedia interaktif ke setiap kelompok. Kemudian peserta
didik mulai mengoperasikan dan menjelajah materi dalam
multimedia interaktif. Contoh materi menyerahnya jepang
terhadap sekutu dan peristiwa Rengasdengklok dapat dilihat pada
gambar 4.7 dan 4.8.
Gambar 4.7. Contoh Materi Jepang Menyerah terhadap Sekutu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
Gambar 4.8 Contoh Peristiwa Rengasdengklok
2. Elaborasi
Setelah ditampilkannya CD pembelajaran tentang materi
menyerahnya Jepang terhadap Sekutu dan peristiwa-peristiwa
yang terjadi disekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan
menggunakan multimedia interaktif yang ditayangkan didepan
kelas. Siswa berdiskusi mengisi lembar kerja peserta didik
dengan menggunakan multimedia interaktif seperti
yang
ditayangkan guru di depan kelas. Materi yang ditayangkan yakni
tentang menyerahnya jepang terhadap sekutu dan peristiwa
Rengasdengklok.
Siswa bersama kelompok memaparkan hasil diskusinya di
depan kelas dan bertanya jawab mengenai peristiwa-peristiwa
disekitar proklamasi kemerdekaan.
3. Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap
materi yang sudah didiskusikan. Kemudian guru membuat
ringkasan tentang. Selanjutnya guru bersama siswa membuat
kesimpulan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
4. Penutup
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65
Pada kegiatan penutup siswa dengan bimbingan guru
menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa
mengerjakan soal tes atau tes individu yang diberikan guru
melalui multimedia interaktif. Soal atau tes individu dapat dilihat
di lampiran 12 halaman 156.
c.
Observasi
Pengamatan atau observasi dilakukan oleh guru kelas V SD Negeri 02
Bolong selama pembelajaran materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
berlangsung menggunakan lembar observasi, sedangkan pendokumentasian
pembelajaran dibantu oleh rekan sejawat. Observasi yang dilakukan oleh guru
kelas V SD Negeri 02 Bolong meliputi observasi guru, aktivitas belajar siswa
selama pembelajaran berlangsung, dan pengamatan multimedia interaktif
dalam pembelajaran.
Observasi guru dilakukan untuk mengetahui kinerja guru dalam
mengajardan dapat dijadikan dasar perbaikan guru dalam melaksanakan
pembelajaran selanjutnya. Kegiatan pengamatan aktivitas belajar siswa
menggunakan lembar observasi yang telah dipesrsiapkan. Penilaian keaktifan
siswa dilakukan ketika pembelajaran berlangsung, yaitu dari awal sampai
akhir pelajaran. Penilaian ini dilakukan secara keseluruhan kelas, bukan per
individu. Selain mengobservasi pelaksanaan proses pembelajaran, peneliti
juga mengamati atau mengobservasi nilai pemahaman konsep siswa disetiap
akhir pertemuan. Hasil pengamatan atau observasi selanjutnya digunakan
sebagai dasar tahap refleksi siklus I. Hasil pengamatan dalam penelitian ini
dinyatakan dalam bentuk persen (%), banyaknya presentase dihitung dari
seluruh jumlah siswa 3 SD Negeri 02 Bolong, yaitu 11 siswa.
Berikut adalah hasil observasi proses pembelajaran menggunakan
multimedia interaktif untuk meningkatkan pemahaman konsep proklamasi
kemerdekaan Indonesia dan aktivitas belajar dalam pembelajaran IPS siklus I.
1) Pertemuan I
a) Hasil observasi kinerja guru
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66
Hasil observasi dapat dilihat pada lampiran 37 halaman 195 skor
akhir kinerja guru dalam siklus adalah 3,41. Kinerja guru dalam
menggunakan multimedia interaktif dalam kategori cukup baik. Namun
masih ada yang perlu diperbaiki. Sebelum memulai pelajaran guru
mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran dengan baik.
Penataan ruang dan multimedia interaktif baik sesuai dengan materi
pelajaran.
Guru dalam menjelaskan materi belum mengaitkan dengan realita
kehidupan. Guru hanya mengaitkan materi dengan realita lingkungan
kelas. Sehingga guru belum melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual. Guru dalam melaksanakan pembelajaran sudah runtut sesuai
dengan rencana pembelajaran yang dibuat.
Guru menggunakan media yang efektif dan efisien seperti
multimedia
interaktif.
Guru
mampu
menunjukkan
keterampilan
menggunakan multimedia interaktif dengan baik. Jika siswa belum
mengerti dalam penggunaan multimedia interaktif guru membimbingnya.
Siswa belum seluruhnya terlibat dalam penggunaan multimedia
interaktif. Hanya 4 siswa yang terlibat aktif dalam penggunaan
multimedia interaktif. Siswa yang lain hanya melihat tayangan yang
dioperasikan temannya.
Guru kurang menumbuhkan partisipasi aktif siswa, sehingga siswa
masih malu untuk bertanya. Guru belum sepenuhnya menunjukkan sikap
terbuka terhadap respon siswa. Guru sudah menumbuhkan keceriaan dan
keantusiasan siswa dalam belajar dengan menggunakan multimedia
interaktif.
Penggunaan bahasa lisan guru belum jelas, sehingga siswa kurang
memahami penjelasan guru. Dalam proses pembelajaran guru kurang
memantau kemajuan belajar siswa. Pembuatan kesimpulan materi yang
dipelajari guru sudah melibatkan siswa. Pada akhir pembelajaran guru
melakukan penilaian akhir yang sesuai dengan indikator yang diajarkan.
to user
b) Hasil observasi aktivitas commit
belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67
Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan
multimedia interaktif siklus I pertemuan I dapat dilihat pada lampiran 29
halaman 185. Aktivitas siswa dalam pembelajaran tersebut termasuk
kategori cukup baik.
Perhatian siswa saat guru menjelaskan materi pelajaran sudah baik.
Siswa sangat berantusias dan serius dalam mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan multimedia interaktif. Namun, keaktifan siswa
dalam pembelajaran masih kurang. Siswa kurang baik dalam merespon
pertanyaan dan tugas dari guru. Hal ini terlihat dari kurangnya
keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan guru, mengemukakan
pendapat, dan bertanya jika belum jelas. Siswa berani menjawab
pertanyaan dari guru jika menjawab serentak. Adapun data penilaian
proses aktivitas belajar siswa dapat disajikan dalam tabel 4.3
Tabel 4.3 Data Penilaian Aktivitas Belajar Peserta Didik Kelas V SDN
02 Bolong pada Siklus I Pertemuan I
No
Indikator
Frekuensi
Presentase
1.
Siswa bertanya ketika materi belum
jelas.
Siswa menjawab pertanyaan tanpa
ditunjuk.
Siswa memberikan pendapat dalam
memecahkan masalah dalam diskusi
kelompok.
Siswa memberikan tanggapan yang
disampaikan teman.
Siswa memperhatikan papan tulis atau
slide yang ditampilkan guru.
Siswa menulis hasil pemecahan
diskusi
Siswa mencatat materi yang diberikan
guru.
2
18%
3
27%
4
36%
2
18%
8
73%
4
36%
6
55%
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Berdasarkan tindakan pada siklus I penilaian aktivitas siswa oleh
commit to user
peneliti dapat disajikan dalam gambar grafik 4.9 berikut :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68
9
73%
Frekuensi / persenta se
8
7
55%
6
5
3
36%
36%
4
27%
18%
18%
2
1
0
1
2
3
4
5
6
7
Indikator
Gambar 4.9. Grafik Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02
Bolong pada Siklus I Pertemuan I
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa sajian data penilaian
aktivitas belajar siswa kelas V pada sikus I mengalami peningkatan dari
prasiklus. Dari sajian grafik terlihat bahwa dari 11 jumlah keseluruhan
siswa yang bertanya ketika materi belum jelas 2 siswa atau 18%,
menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk 3 siswa atau 27%, memberikan
pendapat dalam kelompok 4 siswa atau 36%, yang memberikan
tanggapan yang disampaikan teman 2 siswa atau 18%, memperhatikan
papan tulis atau slide yang ditampilkan guru 8 siswa atau 73%, menulis
hasil pemecahan diskusi 4 siswa atau 36% dan yang mencatat materi
yang telah dipelajari 6 siswa atau 55%. Pembelajaran
kemerdekaan indonesia
proklamasi
yang diterapkan guru telah mengalami
peningkatan yang signifikan namun belum sesuai dengan target yang
ditetapkan peneliti.
c) Hasil nilai pemahaman konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Hasil nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia
diukur dari indokator yang ingin dicapai dalam pertemuan I. Indikator
yang dikur meliputi: 1) menjelaskan proses dan tokoh-tokoh yang terlibat
commit to user
dalam pembentukan BPUPKI dan PPKI, 2) menyebutkan nama tokoh-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69
tokoh dalam proklamasi, 3)mendiskripsikan cara menghargai peranan
para tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia,
Dari hasil analisis pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan
Indonesia yang dapat dilihat pada lampiran 22 halaman 177 ada indikator
yang perlu ditingkatkan dalam pertemuan ini adalah menjelaskan proses
dan tokoh-tokoh yang terlibat dalam pembentukan BPUPKI dan PPKI.
Ketercapaian 36% indikator tersebut masih kurang dibandingkan dengan
indikator yang lain. Berdasrkan kondisi tersebut kedua indikator tersebut
dapat dituliskan lagi pada siklus II. Setelah diadakan tes tindakan pada
siklus
I pertemuan I diperoleh
data
nilai pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan Indonesia mengalami peningkatan dari pra
siklus. Nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan siklus I
pertemuan I dapat dilihat pada lampiran 22 halaman 177. Dari data
tersebut dapat dibuat tabel distribusi frekuensi nilai pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan pertemuan I.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia Siswa Kelas V SDN 02 Bolong
pada Siklus I Pertemuan I
Interval
Median
f
32-42
37
43-53
%
Keterangan
Relatif
Kumulatif
1
9
18
Tidak Tuntas
48
2
18
36
Tidak Tuntas
54-64
59
1
9
73
Tidak Tuntas
65-75
70
5
45
91
Tuntas
76-86
81
2
18
100
Tuntas
11
100,00
Jumlah
Nilai rata-rata 695 : 11 = 63
Ketuntasan Klasikal 7 : 11 x 100% = 64%
Dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan
user 4.10
I tabel 4.4 dapat disajikancommit
dalam to
gambar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70
6
Frekuensi
5
4
3
2
1
0
32-42
43-53
54-64
65-75
76-86
Interval
Gambar
4.10.
Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia kelas V SDN 02 Bolong
pada Siklus I Pertemuan I
Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.10, nilai pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan Indonesia kelas V SD Negeri 02 Bolong,
Karanganyar pada siklus I pertemuan I mendapat nilai rata-rata sebesar
63. Siswa yang berada pada interval 32-42 sebanyak 1 siswa atau 9%,
interval 43-53 sebanyak 2 siswa atau 18%, 54-64 sebanyak 1 siswa atau
9%, interval 65-75 sebanyak 5 siswa atau 45%, interval 76-86 sebanyak 2
siswa atau 18%. Pada interval 54-64 siswa yang mendapatkan nilai di
bawah KKM (< 65) ada 1 siswa. Berdasarkan data lampiran 22 halaman
177 siswa yang belum tuntas pemahaman konsep proklamasi
kemerdekaan Indonesia sebanyak 4 siswa. Persentase ketuntasan pada
pertemuan I siklus I mencapai 64%. Nilai terendah pada siklus I
pertemuan I adalah 40 dan nilai tertinggi 85.
2) Pertemuan II
a) Hasil observasi kinerja guru
Hasil observasi kinerja guru dapat dilihat pada lampiran 38
commit
to user
halaman 198. Kinerja guru
dalam
menggunakan multimedia interaktif
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71
pada pertemuan II meningkat dari pertemuan I. Hal ini dapat dilihat
adanya peningkatan skor akhir dari 3,41 menjadi 3,62. Guru
mempersiapkan ruang, alat dan media dengan lebih baik. Dalam
mengaitkan materi tidak hanya di lingkungan kelas tetapi juga
lingkungan sekolah. Pembelajaran yang dilaksanakan kurang bersifat
kontekstual. Guru dalam melaksanakan pembelajaran sudah runtut sesuai
dengan rencana pembelajaran yang dibuat.
Guru menggunakan multimedia interaktif dengan baik. Guru
melibatkan siswa dalam penggunaan multimedia interaktif. Guru
memberikan bimbingan lebih bagi siswa yang belum aktif dalam
mengoperasikan multimedia interaktif. Siswa yang menggunakan
multimedia interaktif meningkat dari 4 siswa menjadi 6 siswa.
Guru kurang menumbuhkan partisipasi aktif siswa, sehingga hanya
sebagian siswa yang aktif mengikuti pembelajaran. Namun, guru sudah
menunjukkan sikap terbuka, memberikan perhatian, dan memberikan
kesempatan siswa bertanya jika kurang jelas. Dalam pembelajaran guru
sudah menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar, sehingga siswa
mudah memahaminya. Keantusiasan dan keceriaan siswa meningkat
dengan menggunakan multimedia interaktif.
Guru memantau kemajuan siswa dalam pembelajaran seperti
memberi pertanyaan sesuai dengan materi. Dalam menjawab pertanyaan
siswa harus dipancing agar tidak menjawab secara serentak. Pembuatan
kesimpulan materi yang dipelajari guru melibatkan siswa. Pada akhir
pembelajaran guru melakukan penilaian akhir yang sesuai dengan
indikator yang diajarkan. Guru meminta siswa membaca materi yang
akan dipelajari selanjutnya.
b) Hasil observasi aktivitas belajar siswa
Aktivitas siswa dalam pembelajaran mulai membaik. Hasil
observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran 30 halaman 186.
Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan materi. Siswa antusias
user
mengikuti pembelajarancommit
denganto menggunakan
multimedia interaktif.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72
Siswa sudah berani merespon pertanyaan guru. Namun, siswa masih
malu dalam bertanya dan mengemukakan pendapat. Saat penggunaan
multimedia interaktif sebagian siswa hanya memperhatikannya tanpa
membuat cacatan. Adapun data penilaian proses aktivitas belajar siswa
dapat disajikan dalam tabel 4.5
Tabel 4.5 Data Penilaian Aktivitas Belajar Peserta Didik Kelas V SDN
02 Bolong pada Siklus I Pertemuan II
No
Indikator
Frekuensi
Presentase
1.
Siswa bertanya ketika materi belum
jelas.
Siswa menjawab pertanyaan tanpa
ditunjuk.
Siswa memberikan pendapat dalam
memecahkan masalah dalam diskusi
kelompok.
Siswa memberikan tanggapan yang
disampaikan teman.
Siswa memperhatikan papan tulis
atau slide yang ditampilkan guru.
Siswa menulis hasil pemecahan
diskusi
Siswa
mencatat
materi
yang
diberikan guru.
4
36%
4
36%
5
45%
4
36%
8
73%
5
45%
7
64%
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Berdasarkan tindakan pada siklus I pertemuan II penilaian aktivitas
siswa oleh peneliti dapat disajikan dalam gambar grafik 4.11 berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73
9
73%
Frekuensi / persenta se
8
64%
7
45%
6
5
36%
36%
45%
36%
4
3
2
1
0
1
2
3
4
5
6
7
Indikator
Gambar 4.11. Grafik Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02
Bolong pada Siklus I Pertemuan II
Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa sajian data penilaian
aktivitas belajar siswa kelas V pada sikus I mengalami peningkatan dari
prasiklus. Dari sajian grafik terlihat bahwa dari 11 jumlah keseluruhan
siswa yang bertanya ketika materi belum jelas 4 siswa atau 36%,
menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk 4 siswa atau 36%, memberikan
pendapat dalam kelompok 5 siswa atau 45%, yang memberikan
tanggapan yang disampaikan teman 4 siswa atau 36%, memperhatikan
papan tulis atau slide yang ditampilkan guru 8 siswa atau 73%, menulis
hasil pemecahan diskusi 5 siswa atau 45% dan yang mencatat materi
yang telah dipelajari 6 siswa atau 55%. Pembelajaran
kemerdekaan indonesia
proklamasi
yang diterapkan guru telah mengalami
peningkatan yang signifikan namun belum sesuai dengan target yang
ditetapkan peneliti.
c) Hasil pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia
Hasil nilai pemahaman konsep pesawat sederhana diukur dari
indikator yang ingin dicapai dalam pertemuan II. Indikator yang diukur
commit to user
meliputi: 1) menjelaskan peristiwa pembentukan BPUPKI dan PPKI, 2)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74
menyebutkan nama tokoh-tokoh dalam proklamasi 3) mendiskripsikan
cara mengahargai peranan para tokoh proklamasi kemerdekaan.
Dari hasil analisis pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan
Indonesia siklus I pertemuan II yang dapat dilihat pada lampiran 23
halaman 178 ada indikator yang perlu ditingkatkan. Indikator yang perlu
ditingkatkan dalam pertemuan ini adalah
menjelaskan peranan
paratokoh-tokh dalam proklamasi. Ketercapaian indikator tersebut masih
kurang dibandingkan dengan indikator yang lain. Berdasarkan kondisi
tersebut kedua indikator tersebut dapat dituliskan lagi pada siklus II.
Nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia
diperoleh dari nilai tes evaluasi individu yang dapat dilihat pada lampiran
23 halaman 178.
Dari data tersebut dapat dibuat tabel distribusi
frekuensi nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia
pertemuan II.
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia Siklus I Pertemuan II.
Interval
Median
F
%
Relatif
Kumulatif
Keterangan
43-53
2
18
18
Tidak Tuntas
54-64
1
9
27
Tidak Tuntas
65-75
5
45
723
Tuntas
76-86
2
18
91
Tuntas
87-97
1
9
100
Tuntas
Jumlah
11
100,00
Nilai rata-rata 635 : 11 = 67
Ketuntasan Klasikal 8 : 11 × 100% = 73%
Dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan
II tabel 4.6 dapat disajikan dalam gambar 4.12
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75
6
Frekuensi
5
4
3
2
1
0
43-53
54-64
65-75
76-86
87-97
Interval
Gambar 4.12 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia Siklus I Pertemuan II
Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.12 di atas, nilai pemahaman
konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia kelas V SD Negeri 02
Bolong, Karanganyar pada siklus I pertemuan I mendapat nilai rata-rata
67. Siswa yang berada pada interval 43-53 sebanyak 2 siswa atau18%,
interval 54-64 sebanyak 1 siswa atau 9%, interval 65-75 sebanyak 5
siswa atau 45%, interval 76-86 sebanyak 2 siswa atau 18%, interval 8797 sebanyak 1 siswa atau 9%. Pada interval 54-64 ada 1 siswa yang
mendapatkan nilai di bawah KKM (≤ 65). Nilai terendah pada pertemuan
II adalah 45. Pada siklus I pertemuan II persentase ketuntasan mencapai
73%.
d. Refleksi
Setelah melakukan pengamatan dari proses pembelajaran siklus I di
dalam kelas, kemudian peneliti menganalisa data yang diperoleh dari hasil
observasi, dan nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia
dan direfleksikan untuk meningkatkan pembelajaran pada siklus berikutnya.
Kinerja guru dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan
to user peningkatan dari pertemuan I
multimedia interaktif sikluscommit
I mengalami
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76
dengan nilai rata-rata 3,41 dan pertemuan II dengan nilai rata-rata 3,62. Ratarata kinerja guru mengalami peningkatan sebesar 0,21.Sedangkan pada
aktivitas
belajar
siswa
juga
mengalami
peningkatan
dalam
setiap
indikatornya.
Dilihat dari akhir siklus pertama, proses pembelajaran perlu
memperbaiki kinerja guru dan aktivitas siswa yang kurang. Kinerja guru yang
perlu diperbaiki: 1) melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, 2)
menumbuhkan partisipasi aktif siswa. Sedangkan aktivitas belajar siswa yang
perlu diperbaiki: 1) keaktifan siswa bertanya ketika materi belum jelas, 2)
keberanian siswa memberikan tanggapan yang disampaikan teman, 3)
kemampuan siswa mengemukakan pendapat, 4) keberanian siswa bertanya
jika kurang mengerti, 5) kemampuan siswa menjawab pertanyaan. Adapun
hasil observasi yang telah dilaksanakan selama siklus I disajikan dalam tabel
4.7.
Tabel 4.7 Persentase Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas V Pada
Siklus I
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Indikator
Siswa bertanya ketika materi
belum jelas.
Siswa menjawab pertanyaan tanpa
ditunjuk.
Siswa
memberikan
pendapat
dalam memecahkan
masalah
dalam diskusi kelompok.
Siswa memberikan tanggapan
yang disampaikan teman.
Siswa memperhatikan papan tulis
atau slide yang ditampilkan guru.
Siswa menulis hasil pemecahan
diskusi
Siswa mencatat materi yang
commit to user
diberikan guru.
Pertemuan (%)
Rata-
I
II
Rata (%)
18
36
27
27
36
32
36
45
41
18
36
27
73
73
73
36
45
41
55
64
60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77
Kemudian jika tabel di atas disajikan dalam bentuk grafik maka
hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:
Ketercapaian Dalam (%)
80
70
60
50
40
73
60
30
20
10
27
32
41
41
27
0
0
1
2
3
4
5
6
7
Indikator
Gambar 4.13 Grafik Persentase Ketercapaian Indikator Aktivitas Belajar
Siswa Pada Observasi Siklus I
Berdasarkan tabel 4.7 dan gambar 4.13 di atas, persentase
ketercapaian tiap indikator aktivitas belajar siswa setiap pertemuan dihitung
berdasarkan jumlah siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong yang hadir dalam
setiap pertemuan. Adapun rekap hasil observasi aktivitas belajar siswa pada
siklus I dapat dilihat pada lampiran 31 halaman 187.
Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru kelas,
sehingga dalam refleksi ini peneliti berdiskusi dengan guru kelas selaku
pengamat untuk memperbaiki aktivitas siswa dan kinerja guru. Hasil diskusi
peneliti dengan pengamat untuk memperbaiki kinerja guru dan aktivitas
siswa dalam pembelajaran: 1) guru menggunakan pembelajaran kontekstual
agar siswa lebih memahami konsep pesawat sederhana, 2) siswa lebih
dilibatkan dalam penggunaan multimedia interaktif, yaitu dengan cara
menambah perangkat multimedia interaktif, 3) siswa diberi giliran untuk
aktif bertanya, menjawab pertanyaan dari guru dan mengemukakan
pendapat, 4) guru lebih mengawasi siswa saat mengerjakan tugas dari guru
commit to user
agar tidak terjadi kecurangan, 5) meminta siswa mencatat hal-hal penting.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
78
Dari nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia
siklus I pertemuan I dan II maka indikator kinerja siklus I dengan persentase
ketuntasan sebesar 60% sudah tercapai. Nilai rata-rata pertemuan I adalah
63 sedangkan pada pertemuan II meningkat menjadi 67. Jumlah siswa yang
mencapai ketuntasan pada pertemuan I 7 siswa dan pertemuan II yaitu 8
siswa mendapat nilai lebih dari KKM (≥ 65). Berikut daftar perbandingan
frekuensi nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia
siklus I pertemuan I dan II.
Tabel 4.8 Data Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus I Pertemuan I dan
II
Interval nilai
Frekuensi Siklus I
Pertemuan I
Pertemuan II
29-40
1
0
41-52
2
2
53-64
1
1
65-76
5
5
77-88
2
2
89-100
0
1
Jumlah
11
11
Ketuntasan
64%
73%
Dari tabel 4.8 dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 4.14
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
79
6
Pertemuan I
5
Pertemuan II
4
3
2
1
0
29-40 41-52 53-64 65-76 77-88 89-100
Gambar 4.14 Grafik Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus I Pertemuan I dan
II
Berdasarkan tabel 4.8 Dan gambar 4.14 maka dapat dilihat adanya
peningkatan nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia
dari pertemuan I ke pertemuan II. Nilai tertinggi pada pertemuan I adalah 85
dan pertemuan II adalah 90. Nilai terendah pada pertemuan I adalah 40 dan
pada pertemuan II adalah 45. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai di
bawah KKM pada pertemuan I ada 4 siswa dan pertemuan II ada 3 siswa.
Pada pertemuan II nilai siswa yang terlihat meningkat pada interval 65-76,
77-88, 89-100, dan yang menurun pada interval 41-52, 53-64.
Berdasarkan
daftar
nilai
pemahaman
konsep
Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia siklus I pertemuan I dan II maka didapatkan nilai
rata-rata siklus I yang dapat dilihat pada lampiran 24 halaman 179. Siswa
yang mendapatkan nilai dibawah KKM sebanyak 4 siswa. Dari lampiran 24
halaman 179 dapat dibuat tabel data frekuensi nilai pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong
seperti pada tabel 4.9
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus I
Interval
Median
f
41-52
46,5
53-64
%
Keterangan
Relatif
Kumulatif
2
18
18
Tidak Tuntas
58,5
2
18
36
Tidak Tuntas
65-76
70,5
4
36
73
Tuntas
77-88
82,5
2
18
91
Tuntas
89-100
94,5
1
9
100
Tuntas
11
100.00
Jumlah
Nilai rata-rata 760 : 11 = 69
Ketuntasan Klasikal 7 : 11 x 100% = 64%
Dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I tabel 4.9
dapat disajikan dalam gambar 4.15
4.5
4
3.5
Frekuensi
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
41-52
53-64
65-76
77-88
89-100
Interval Nilai
Gambar 4.15 Grafik Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Proklamasi
Kemerdekaan
Indonesia
Siklus I
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
81
Berdasarkan tabel 4.9 dan gambar 4.15 siswa yang berada pada
interval 41-52 sebanyak 2 siswa atau 18%, interval 53-64 sebanyak 2 siswa
atau 18%, interval 65-76 sebanyak 4 siswa atau 36%, interval 77-88
sebanyak 2 siswa atau 18%, interval 89-100 sebanyak 1 siswa atau 9%.
Pada interval 65-76 yang mendapat nilai di bawah KKM (≤ 65) sebanyak 4
siswa. Nilai tertinggi pada siklus I adalah 90 dan nilai terendah adalah 45
Dari hasil penelitian siklus I, penggunaan multimedia interaktif
sudah cukup berhasil untuk meningkatkan pemahaman konsep proklamasi
kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong. Hal ini
ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Nilai rata-rata sebelum menggunakan
multimedia interaktif sebesar 60 di bawah KKM meningkat menjadi 69.
Persentase ketuntasan dari pratindakan yang 36% meningkat menjadi 64%.
Berdasarkan refleksi di atas dengan demikian, dapat diketahui
keberhasilan sebagaimana yang tertera pada rencana sebelumnya belum
tercapai, sehingga pembelajaran akan dilanjutkan untuk siklus II.
2. Siklus II
Tindakan pada siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan
terdiri dari 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Siklus II dilaksanakan pada hari senin,
16 April 2012 (pertemuan 1) dan Selasa, 24 April 2012 (pertemuan 2). Hasil
refleksi pada siklus I, maka peneliti bersama guru kelas V sebagai observer,
berdiskusi mengenai cara yang tepat untuk memperbaiki hambatan yang ada pada
siklus I. Proses pembelajaran dengan multimedia interaktif pada siklus II,
diperoleh kesepakatan langkah perbaikan dari tindakan siklus I, yaitu:
1.
Penyampaian materi yang disampaikan peneliti kepada siswa menggunakan
bahasa yang mudah dipamahami siswa,
2.
Peneliti
mengembangkan
materi
dan
multimedia
interaktif
dalam
pembelajaran untuk menarik perhatian siswa,
3.
Menegur siswa yang menggangu teman sekelompknya dan membimbing
siswa
agar semua siswa
komputer.
dapat mengoperasikan multimedia berbasis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
82
Adapun Tahapan-tahapan pada siklus II yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a.
Perencanaan
Berdasarkan
menunjukkan
refleksi
adanya
pelaksanaan
peningkatan
kemerdekaan Indonesia siswa
tindakan
pemahaman
siklus
konsep
I
sudah
proklamasi
kelas V SD N 02 Bolong tetapi belum
maksimal karena nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan
Indonesia belum mencapai indikator kinerja 80% atau peserta didik
memperoleh nilai pemahaman konsep ≥ 65. Kegiatan perencanaan siklus II
dilakukan pada hari Kamis, 12 April 2012. Peneliti dan guru kelas
mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan. Rancangan
tindakan yang dilaksanakan berdasar pada solusi permasalahan yang muncul
yakni penggunaan multimedia interaktif. Selanjutnya disepakati bahwa
pelaksanaan tindakan pada siklus II akan dilaksanakan selama 2 kali
pertemuan yakni pada hari Senin, 16 April 2012 dan hari Selasa, 24 April
2012. Adapun hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus II adalah sebagai
berikut:
1. Guru mengupayakan agar masing-masing kelompok memiliki siswa yang
sudah lancar dalam menggunakan multimedia interaktif, sehingga mau
membantu siswa lainnya.
2. Guru melakukan persiapan yang lebih matang, seperti menata tempat
duduk dan mengkondisikan siswa untuk lebih siap menerima pelajaran.
3. Guru lebih mengkonkritkan tugas masing-masing kelompok, serta
mamantau kerja setiap kelompok agar masing-masing anggota kelompok
mempunyai kesempatan dalam penggunaan multimedia interaktif.
Adapun deskripsi perencanaan pada siklus II adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan materi utama proklamasi kemerdekaan
Indonesia selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit
commit
user meliputi: standar kompetensi,
setiap pertemuannya. RPP
yangtodisusun
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
83
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring,
materi pembelajaran, metode dan model pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian.
2. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan
pembelajaran adalah:
a. Ruang kelas didesain sesuai dengan model pembelajaran kooperatif
yakni meja kelas ditata sesuai dengan jumlah kelompok. Kemudian
menyiapkan meja khusus untuk menaruh perangkat multimedia
interaktif.
b. Menyiapkan perangkat multimedia interaktif, diantaranya: laptop,
LCD proyektor, dan speaker aktif. Selain itu juga menyiapkan
kamera digital untuk pendokumentasian proses pembelajaran.
3. Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian
Lembar pengamatan digunakan untuk merekam segala aktivitas
belajar siswa
selama pelaksanaan pembelajaran IPS berlangsung.
Pengamatan yang dilakukan meliputi penggunaan multimedia interaktif
dan aktivitas belajar siswa. Sedangkan untuk lembar penilaian disusun
berdasarkan pada kisi-kisi soal yang telah disesuaikan dengan indikator
dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti yang berkalaborasi dengan
guru menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan penggunaan
multimedia interaktif. Peneliti disini bertindak sebagai pengajar dan guru
sebagai observer atau pengamat.
1. Pertemuan Ke-1
Pertemuan ke-1 pelajaran IPS mempelajari tentang deti-detik
menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia. Adapun langkah-langkah
pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
84
Seperti pada siklus I pada kegiatan pendahuluan di siklus II
diawali dengan mengabsen dan mengecek kesiapan siswa untuk
menerima pelajaran. Setelah itu, pada kegiatan apersepsi, guru
bertanya jawab dengan siswa
pengetahuan siswa
untuk menggali sejauh mana
tentang materi proklamasi kemerdekaan
Indonesia yang telah diberikan pada siklus I. Ketika apersepsi sudah
selesai, pengajar menjelaskan kepada siswa
tentang tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan tersebut, yakni
siswa dapat mendeskripsikan peristiwa detik-detik proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
Pada pendahuluan ini multimedia interaktif sudah digunakan
untuk menyampaikan materi yang dibahas dan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. Multimedia interaktif ini berupa CD pembelajaran
interaktif yang dilengkapi dengan audio dan animasi.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode yang
disesuaikan dengan media dan model pembelajaran yang diterapkan,
yaitu menggunakan metode ceramah yang bervariasi, tanya jawab,
diskusi, penugasan, dan demonstrasi. Kegiatan inti meliputi 3 proses,
yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
1. Eksplorasi
Guru menampilkan slide yang berisi pembacaan teks
proklamasi dengan menggunakan multimedia interaktif yang
ditayangkan
pertanyaan
didepan
seputar
kelas,
kemudian
pelaksanaan
guru
proklamasi
memberikan
kemerdekaan
Indonesia. Contoh tayangan tentang pembacaan teks proklamasi
kemerdekaan Indonesia seperti pada gambar berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
85
Gambar 4.16. Contoh Tayangan Pembacaan Teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
2. Elaborasi
Guru
menjelaskan
aturan
bermain
menggunakan
multimedia interaktif ke setiap kelompok. Kemudian siswa mulai
mengoperasikan dan menjelajah materi dalam multimedia
interaktif.
Contoh
kemerdekaan
materi
Indonesia
perumusan
dan
teks
pelaksanaan
proklamasi
proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada gambar 4.17.
Gambar 4.17. Contoh Tayangan Pelaksanaan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
86
Guru memberikan lembar kerja siswa kepada masingmasing kelompok untuk dikerjakan dan didiskusikan dengan
mencari jawaban dalam multimedia interaktif yang ada dalam
masing-masing
kelompok.
Setelah
selesai
diskusi
siswa
memaparkan hasil diskusinya dan guru atau teman yang lain
memberi tanggapan.
3. Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap
materi yang sudah didiskusikan tentang pelaksanaan proklamasi
kemerdekaan
Indonesia,
kemudian
membuat
kesimpulan
pembelajaran. Setelah selesai membuat kesimpulan guru
memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya kalau ada
materi yang dirasa belum jelas.
4. Penutup
Pada kegiatan penutup guru menyuruh siswa
untuk
mengerjakan soal evaluasi yang ditayangkan melalui multimedia
interaktif. Sebelum mengakhiri pembelajaran guru menjelaskan
materi pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya, yakni
tokoh-tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia.
2. Pertemuan Ke-2
Pertemuan ke-2 dilaksanakn pada Selasa, 24 april 2012. Materi
yang dipelajari pada pertemuan ke-2 yakni tentang tokoh-tokoh penting
dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. Adapun langkah-langkah
pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan diawali dengan mengabsen dan mengecek kesiapan
peserta didik untuk menerima pelajaran. Setelah itu, pada kegiatan
apersepsi, guru bertanya jawab dengan siswa
untuk mengulas
tentang pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya yaitu tentang
perumusan dan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
commit
to user
Ketika apersepsi sudah
selesai,
pengajar menjelaskan kepada siswa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
87
tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan
tersebut, yakni siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Sama dengan pertemuan sebelumnya pada pendahuluan ini
multimedia interaktif sudah digunakan untuk menyampaikan materi
yang dibahas dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Multimedia
interaktif ini berupa CD pembelajaran interaktif yang dilengkapi
dengan audio dan animasi.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode yang
disesuaikan dengan media dan model pembelajaran yang diterapkan,
yaitu menggunakan metode ceramah yang bervariasi, tanya jawab,
diskusi, penugasan, dan demonstrasi. Kegiatan inti meliputi 3 proses,
yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
1. Eksplorasi
Guru menampilkan beberapa gambar tokoh-tokoh penting
dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia yang ditayangkan
didepan kelas, kemudian guru memberikan pertanyaan seputar
tokoh-tokoh tersebut. Contoh tayangan materi tokoh penting
dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia dilihat pada gambar
4.18.
Gambar 4.18. Tayangan
Tokoh-Tokoh Penting dalam
commit to tentang
user
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
88
2. Elaborasi
Setelah ditampilakan presentasi dengan software MS
Powerpoint yang berkaitan dengan tokoh-tokoh penting dalam
proklamasi
kemerdekaan
Indonesia
dengan
menggunakan
multimedia interaktif yang ditayangkan didepan kelas. Siswa
berdiskusi
mengisi
lembar
kerja
peserta
didik
dengan
menggunakan multimedia interaktif. Masing-masing kelompok
mengoperasikan multimedia interaktif secara bergantian. Materi
yang ditayangkan yakni berbagai macam tokoh-tokoh proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
Siswa memaparkan hasil diskusinya di depan kelas. Dan
bertanya jawab mengenai materi tersebut.
3. Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap
materi yang sudah didiskusikan tentang beberapa tokoh penting
dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia, kemudian membuat
kesimpulan pembelajaran.
4. Penutup
Pada kegiatan penutup siswa
dengan bimbingan guru
menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa
mengerjakan soal atau tes individu yang diberikan guru melalui
multimedia interaktif. Soal atau tes individu dapat dilihat pada
lampiran 12 halaman 156
c.
Observasi
Pengamatan atau observasi dilakukan oleh guru kelas V SD Negeri 02
Bolong selama pembelajaran materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
berlangsung menggunakan lembar observasi, sedangkan pendokumentasian
pembelajaran dibantu dengan rekan sejawat. Observasi yang dilakukan oleh
guru kelas V SD Negeri 02 Bolong meliputi observasi guru, aktivitas belajar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
89
siswa selama pembelajaran dan pengamatan penggunaan multimedia
interaktif dalam pembelajaran.
Observasi guru dilakukan untuk mengetahui kinerja guru dalam
mengajar dan dapat dijadikan dasar perbaikan guru atau pengajar dalam
pelaksanakan pembelajaran selanjutnya. Selain mengobservasi pelaksanaan
proses pembelajaran, peneliti juga mengamati atau mengobservasi nilai
pemahaman konsep siswa disetiap akhir pertemuan. Hasil pengamatan atau
observasi selanjutnya digunakan sebagai dasar tahap refleksi siklus II. Hasil
pengamatan dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk persen (%),
banyaknya presentase dihitung dari seluruh jumlah siswa kelas 3 SD Negeri
02 Bolong, yaitu 11 siswa.
Keseluruhan data yang diperoleh dalam kegiatan ini, termasuk hasil
tes, dipergunakan sebagai bahan dan masukan untuk menganalisis
pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia. Hasil observasi pada
siklus II secara lebih rinci dapat dilihat pada keterangan berikut:
1) Pertemuan I
a) Hasil observasi kinerja guru
Hasil observasi kinerja guru dapat dilihat pada lampiran 39
halaman 201. Skor akhir kinerja guru dalam siklus II pertemuan I adalah
3,63. Kinerja guru dalam menggunakan multimedia interaktif pada siklus
II pertemuan I lebih baik dari sebelumnya dan masuk dalam kategori
baik. Guru sebelum memulai pelajaran mempersiapkan ruang, alat, dan
multimedia interaktif dengan baik.
Dalam
proses
pembelajaran
guru
sudah
melaksanakan
pembelajaran kontekstual tetapi mengaitkan materi pembelajaran dengan
relita kehidupan kelas dan sekolah saja. gru melaksanakan pembelajaran
secara runtun sesuai dengan rencana pembelajaran. media yang
digunakan efektif dan efisian.
Guru menunjukkan keterampilan menggunakan multimedia dengan
sangat baik. Guru sudah melibatkan siswa dalam penggunaan multimedia
commit
to usersiswa diberi kesempatan untuk
interaktif secara individu.
Setiap
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
90
menggunakan multimedia interaktif. Dalam penggunaannya guru
memberikan bimbingan yang baik. Guru membimbing siswa yang
membutuhkan dan peka terhadap respon siswa
Dalam pertemuan ini kinerja guru yang kurang yaitu dalam hal
menumbuhkan partisipasi aktif siswa. Guru masih kurang mendorong
siswa untuk melaksanakan apa yang telah menjadi pilihannya.
Guru memantau kemajuan siswa dengan memberikan pertanyaanpertanyaan. Guru sudah berusaha menggunakan bahasa lisan secara jelas
dan lancar sehingga siswa mudah mengerti. Guru melibatkan siswa
dalam membuat kesimpulan dan melakukan penilaian akhir pemahaman
konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia.
b) Hasil observasi aktivitas belajar siswa
Hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada lampiran
32 halaman 188. Aktivitas belajar siswa dalam siklus II pertemuan I
termasuk dalam kategori baik. Dalam penggunaan multimedia interaktif
pada siklus II pertemuan I aktivitas siswa meningkat. Peningkatan yang
dapat terlihat jelas yaitu dalam keterlibatan siswa menggunakan
multimedia interaktif, keterampilan menggunakan multimedia interaktif
karena siswa menggunakan secara bergantian.
Perhatian siswa sudah baik saat guru menjelaskan materi pelajaran.
Siswa sangat berantusias dan serius dalam mengikuti pelajaran. Siswa
sudah merespon pertanyaan yang diajukan guru dengan dibuktikan
mampu menjawab pertanyaan dari guru. Hasil observasi aktivitas belajar
siswa siklus II pertemuan I secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.10
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
91
Tabel 4.10 Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong
pada Siklus II Pertemuan I
No
Indikator
Frekuensi
Presentase
1.
Siswa bertanya ketika materi belum jelas.
5
45%
2.
Siswa
menjawab
pertanyaan
tanpa
6
55%
pendapat
dalam
7
64%
yang
9
82%
Siswa memperhatikan papan tulis atau
10
91%
ditunjuk.
3.
Siswa
memberikan
memecahkan
masalah dalam diskusi
kelompok.
4.
Siswa
memberikan
tanggapan
disampaikan teman.
5.
slide yang ditampilkan guru.
6.
Siswa menulis hasil pemecahan diskusi
9
82%
7.
Siswa mencatat materi yang diberikan
10
91%
guru.
Data dalam tabel tersebut dapat disajikan dalam grafik pada gambar
sebagai berikut :
12
91%
91%
Frekuensi / persenta se
10
82%
8
55%
6
45%
4
5
64%
10
9
82%
10
9
7
6
2
0
1
2
3
4
5
6
7
Indikator
Gambar 4.19 Grafik Penilaian
Aktivitas
commit
to userBelajar Siswa Kelas V SDN 02
Bolong pada Siklus II Pertemuan I
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
92
Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru pada siklus II mengalami peningkatan. Siswa
bertanya ketika materi belum jelas sebanyak 5 siswa atau
45%,
siswa
menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk sebanyak 6 siswa atau 55%, siswa
memberikan pendapat dalam memecahkan masalah dalam diskusi kelompok
sebanyak 7 siswa atau 64%, siswa memberikan tanggapan yang disampaikan
teman sebanyak 9 siswa atau 82%, siswa memperhatikan papan tulis atau
slide yang ditampilkan guru sebanyak 10 siswa atau 91%, siswa menulis hasil
pemecahan diskusi sebanyak 9 siswa atau 82%, dan siswa mencatat materi
yang diberikan guru sebanyak 10 siswa atau 91%.
c) Hasil nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia
Hasil nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia
diukur dari indikator yang ingin dicapai dalam pertemuan I. Indikator
yang diukur meliputi: 1)menyebutkan nama tokoh-tokoh dalam
proklamasi, 2) menjelaskan cara menghargai peranan para tokoh
proklamasi kemerdekaan , 3) mendiskripsikan peristiwa proklamasi.
Daftar nilai akhir pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia
dapat dilihat pada lampiran 25 halaman 180. Dari data tersebut dapat
dibuat tabel frekuensi nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan
Indonesia pertemuan I.
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia Siklus II Pertemuan I
Interval
Median
43-53
54-64
65-75
76-86
87-97
Jumlah
48
59
70
81
92
f
%
Relatif
Kumulatif
1
9
9
2
18
27
3
27
54
4
36
91
1
9
100
11
100,00
Nilai rata-rata 800 : 11 = 73
commit to user
Ketuntasan Klasikal 8 : 11 x 100% = 73%
Keterangan
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
93
Dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II
pertemuan I tabel 4.11 dapat disajikan dalam gambar 4.20
4.5
4
Frekuensi
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
43-53
54-64
65-75
76-86
87-97
Interval Nilai
Gambar 4.20 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia Siklus II Pertemuan I
Berdasarkan tabel 4.11 dan gambar 4.20 diatas, nilai pemahaman
konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia kelas V SD Negeri 02 Bolong
pada siklus II pertemuan I mendapat nilai rata-rata sebesar 71. Siswa
yang berda pada interval 43-53 sebanyak 1 siswa atau 9%, interval 54-64
sebanyak 2 siswa atau 18%, interval 65-75 sebanyak 3 siswa atau 27%,
interval 76-86 sebanyak 4 siswa atau 36%, interval 87-97 sebanyak 1
siswa atau 9%. Pada interval 65-75 yang mendapatkan nilai di bawah
KKM (≤ 65) sebanyak 3 siswa. Nilai tertinggi pada pertemuan I siklus II
adalah 90 dan nilai terendah adalah 45. Berdasarkan data tersebut siswa
yang tuntas pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia
sebanyak 72% dan yang belum tuntas sebanyak 27%.
2) Pertemuan II
a) Hasil observasi kinerja guru
Hasil observasi kinerja guru dapat dilihat pada lampiran 40
commit to user
halaman 204. Skor akhir kinerja guru mengalami peningkatan dari 3,63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
94
menjadi 3,74. Kinerja guru pada siklus II pertemuan II termasuk kategori
baik. Pembelajaran yang dilaksanakan sudah dipersiapkan secara
maksimal.
Guru sebagai fasilitator sudah berusaha memberikan fasilitas
semaksimal mungkin dengan mempersiapkan 4 perangkat multimedia
yang dapat digunakan siswa secara bergantian. Siswa dilibatkan dalam
menggali
sendiri
informasi,
pengetahuan
dengan
menggunakan
multimedia interaktif. Guru membimbing dengan baik siswa yang
memerlukan bimbingan. Dalam pembelajaran guru sudah memantau
kemajuan siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan secara lisan.
Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut sesuai dengan
rencana. Media yang digunakan efektif dan efisien yaitu multimedia
interaktif. guru menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dengan
memberikan penguatan.
Guru sudah berusaha menumbuhkan partisipasi aktif siswa dan
menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa. Namun, guru masih
kurang mendorong siswa untuk melaksanakan apa yang telah menjadi
pilihannya.
Guru menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar sehingga
siswa mudah mengerti. Guru sudah melibatkan siswa dalam membuat
kesimpulan dan melakukan penilaian akhir pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
b) Hasil observasi aktivitas belajar siswa
Hasil observasi kinerja guru dapat dilihat pada lampiran 33
halaman 189. Kinerja guru dalam menggunakan multimedia interaktif
pada siklus II pertemuan II sudah sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan
meningkatnya presentase indikator aktivitas belajar. Aktivitas belajar
siswa pada siklus II pertemuan II termasuk dalam kategori baik.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat dari pertemuan ke
pertemuan. Aktivitas belajar siswa meningkat secara keseluruhan.
commit
to user
Keantusiasan siswa dalam
belajar
meningkat dengan ditunjukkan siswa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
95
memperhatikan guru saat menjelaskan, siswa aktif dalam pembelajara,
dan siswa mau mencatat hal-hal penting tanpa harus diminta oleh guru.
Dalam
penggunaan
multimedia
interaktif
siswa
dilibatkan
sepenuhnya. Banyak siswa yang sudah terampil dalam menggunakan
multimedia interaktif. Adanya interaksi positif dari siswa dan guru,
siswa-siswa, dan siswa-multimedia sangat meningkat. Kerjasama dengan
kelompoknya sudah baik, siswa memberikan kesempatan pada siswa
yang lain untuk menggunakan multimedia interaktif
Adapun hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II pertemuan I
secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.12
Tabel 4.12 Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong
pada Siklus II Pertemuan II
No
2.
Indikator
Frekuensi
Presentase
Siswa
1.
bertanya ketika materi belum jelas.
7
64%
Siswa
menjawab
pertanyaan
tanpa
8
73%
pendapat
dalam
8
73%
yang
10
91%
Siswa memperhatikan papan tulis atau
10
91%
ditunjuk.
3.
Siswa
memberikan
memecahkan
masalah dalam diskusi
kelompok.
4.
Siswa
memberikan
tanggapan
disampaikan teman.
5.
slide yang ditampilkan guru.
6.
Siswa menulis hasil pemecahan diskusi
8
73%
7.
Siswa mencatat materi yang diberikan
11
100%
guru.
Data dalam tabel tersebut dapat disajikan dalam grafik pada gambar
sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
96
Frekuensi / persenta se
12
10
8
64%
6
7
73%
73%
8
8
2
3
91%
91%
10
10
91%
73%
10
8
4
2
0
1
4
5
6
7
Indikator
Gambar 4.21 Grafik Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02
Bolong pada Siklus II Pertemuan II
Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru pada siklus II mengalami peningkatan. Siswa
bertanya ketika materi belum jelas sebanyak 7 siswa atau
64%,
siswa
menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk sebanyak 8 siswa atau 73%, siswa
memberikan pendapat dalam memecahkan masalah dalam diskusi kelompok
sebanyak 8 siswa atau 73%, siswa memberikan tanggapan yang disampaikan
teman sebanyak 10 siswa atau 91%, siswa memperhatikan papan tulis atau
slide yang ditampilkan guru sebanyak 10 siswa atau 91%, siswa menulis hasil
pemecahan diskusi sebanyak 8 siswa atau 73%, dan siswa mencatat materi
yang diberikan sebanyak guru 10 siswa atau 91%.
c) Hasil nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia
Hasil nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia
diukur dari indikator yang ingin dicapai dalam pertemuan II. Indikator
yang diukur meliputi: 1) menyebutkan nama tokoh-tokh dalam
proklamasi, 2) menjelaskan cara menghargai peranan para tokoh
proklamasi, 3) mendiskripsikan peristiwa proklamasi. Hasil nilai akhir
pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia pertemuan II
commit
user 177. Dari data tersebut dapat
dapat dilihat pada lampiran
23 to
halaman
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
97
dibuat tabel frekuensi nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan
Indonesia pertemuan II.
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia Siklus II Pertemuan II
Interval
Median
F
47-55
51
56-64
%
Keterangan
Relatif
Kumulatif
1
9,09
9,09
Tidak Tuntas
60
0
0
9,09
Tidak Tuntas
65-73
69
2
36,36
45,45
Tuntas
74-82
78
5
18,18
63,63
Tuntas
83-91
87
3
36,36
100
Tuntas
11
100,00
Jumlah
Nilai rata-rata 845 : 11 = 76,81
Ketuntasan Klasikal 10 : 11 × 100% = 90,90%
Dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II
pertemuan II tabel 4.13 dapat disajikan dalam gambar 4.22.
6
Frekuensi
5
4
3
2
1
0
47-55
56-64
65-73
74-82
83-91
Interval Nilai
Gambar 4.22 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan
commit to user
Indonesia Siklus II Pertemuan II
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
98
Dari tabel 4.13 dapat dilihat antara siswa yang belum dan sudah
tuntas KKM. Dari 11 siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 02 Bolong,
terdapat 10 siswa telah tuntas dari indikator kerja peneliti. Pada interval nilai
kelas 47-55 sebanyak 1 siswa atau 9%, interval kelas 56-64 terdapat 0 siswa
atau 0%, interval kelas 65-73 terdapat 2 siswa atau 18%, kelas 74-82 terdapat
5 siswa 45%,interval kelas 85-91 terdapat 3 siswa atau 27%. Dari tabel
tersebut juga dapat diidentifikasi ketuntatasan hasil belajar siswa pada siklus
II mencapai 91% atau 10 siswa sudah tuntas dari target yang ditetapkan
peneliti.
Dapat
disimpulkan bahwa pemehaman konsep proklamasi
kemerdekaan indonesia yang memperoleh nilai ≥ 65 (KKM) sudah mencapai
target ketercapaian 80% siswa mendapat nilai ≥ 70 sesuai harapan peneliti
sehingga tindakan dihentikan di siklus II.
d. Refleksi
Setelah melakukan pengamatan dari proses pembelajaran siklus II di
dalam kelas, kemudian peneliti menganalisis data yang didapat dari hasil
observasi, dan nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa, observasi kinerja guru,
dan
nilai
pemahaman
konsep
proklamasi
kemerdekaan
Indonesia
menunjukkan peningkatan yang signifikan dari siklus I.
Kinerja guru dalam siklus II mengalami peningkatan. Peningkatan
kinerja guru dalam pembelajaran siklus II yaitu: 1) guru melaksanakan
pembelajaran kontekstual, 2) guru melibatkan siswa dalam penggunaan
multimedia sepenuhnya, 3) guru menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran IPA menggunakan multimedia interaktif.
Data peningkatan kinerja guru dalam pembelajaran IPA siklus II
mengalami peningkatan dari pertemuan I dengan nilai rata-rata 3,63 dan
pertemuan II dengan nilai rata-rata 3,74. Rata-rata kinerja guru mengalami
peningkatan sebesar 0,11. Sedangkan pada aktivitas belajar siswa mengalami
peningkatan persentase setiap indikator aktivitas belajar.
Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS siklus II mengalami
commitmengikuti
to user pembelajaran. Siswa terlibat
peningkatan. Siswa aktif dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
99
sepenuhnya dalam penggunaan multimedia interaktif. Adapun hasil observasi
yang telah dilaksanakan selama siklus II disajikan dalam tabel 4.14.
Tabel 4.14 Persentase Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas V Pada
Siklus II
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Indikator
Siswa bertanya ketika materi
belum jelas.
Siswa menjawab pertanyaan tanpa
ditunjuk.
Siswa
memberikan
pendapat
dalam memecahkan
masalah
dalam diskusi kelompok.
Siswa memberikan tanggapan
yang disampaikan teman.
Siswa memperhatikan papan tulis
atau slide yang ditampilkan guru.
Siswa menulis hasil pemecahan
diskusi
Siswa mencatat materi yang
diberikan guru.
Pertemuan (%)
Rata-
I
II
Rata (%)
45
64
55
55
73
64
64
73
69
82
91
87
91
91
91
82
73
78
91
100
96
Kemudian jika tabel di atas disajikan dalam bentuk grafik maka
hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
100
Ketercapaian Dalam (%)
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
87
55
64
91
78
69
60
0
1
2
3
4
5
6
7
Indikator
Gambar 4.23 Grafik Persentase Ketercapaian Indikator Aktivitas Belajar
Siswa Pada Observasi Siklus II
Berdasarkan tabel 4.14 dan gambar 4.23 di atas, persentase
ketercapaian tiap indikator aktivitas belajar siswa setiap pertemuan dihitung
berdasarkan jumlah siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong yang hadir dalam
setiap pertemuan. Adapun rekap hasil observasi aktivitas belajar siswa pada
siklus I dapat dilihat pada lampiran 31 halaman 185.
Dari nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia
siklus II pertemuan I dan II maka indikator kinerja siklus II dengan persentase
ketuntasan sebesar 85% sudah tercapai. Nilai rata-rata pertemuan I adalah 69
sedangkan pada pertemuan II meningkat menjadi 74. Jumlah siswa yang
belum mencapai ketuntasan pada pertemuan I adalah 3 siswa dan pada
pertemuan II adalah 1 siswa. Berikut daftar perbandingan frekuensi nilai
pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siklus II pertemuan I
dan II.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
101
Tabel 4.15 Data Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus II Pertemuan I dan
II
Interval nilai
Frekuensi Siklus II
Pertemuan I
Pertemuan II
43-53
2
0
54-64
1
1
65-75
3
5
76-86
4
3
87-97
1
2
Jumlah
11
11
Ketuntasan
72,72%
90,90%
Dari tabel 4.15. dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 4.24
Pertemuan I
Pertemuan II
6
5
Frekuensi
4
3
2
1
0
43-53
54-64
65-75
76-86
87-97
Interval Nilai
Gambar 4.24 Grafik Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep
Proklamasi Kemerdekaan
Pada Siklus II Pertemuan I dan II
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
102
Berdasarkan tabel 4.15 dan gambar 4.24 maka dapat dilihat adanya
peningkatan nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dari
pertemuan I ke pertemuan II. Nilai tertinggi pada pertemuan I dan II sama
yaitu 90. Nilai terendah pada pertemuan I adalah 45 dan pada pertemuan II
adalah 55. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM pada
pertemuan I adalah 3 dan pada pertemuan II ada 1 siswa. Pada pertemuan II
nilai siswa yang terlihat meningkat pada interval 74-82, 83-91, yang menurun
pada interval 47-55.
Berdasarkan daftar nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan
Indonesia siklus II pertemuan I dan II maka didapatkan nilai rata-rata pada
lampiran 27 halaman 182 yang dapat dibuat tabel distribusi frekuensi nilai
pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD
Negeri 02 Bolong seperti pada tabel 4.16
Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi
Kemerdekaan Siklus II
Interval
Median
f
45-54
49,5
55-64
%
Keterangan
Relatif
Kumulatif
1
9,09
9,09
Tidak Tuntas
59,5
0
0
9,09
Tidak Tuntas
65-74
69,5
4
36,36
45,45
Tuntas
75-84
79,5
3
27,27
72,72
Tuntas
85-94
89,5
3
27,27
100
Tuntas
11
100,00
Jumlah
Nilai rata-rata 797,5 : 11 = 72,5
Ketuntasan Klasikal 10 : 11 × 100% = 90,90%
Dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II tabel 4.16
dapat disajikan dalam gambar 4.25.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
103
4.5
4
3.5
Frekuensi
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
45-54
55-64
65-74
75-84
85-94
Interval Nilai
Gambar 4.25 Grafik Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia Siklus II
Berdasarkan tabel 4.15 dan gambar 4.25 di atas, siswa yang
memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 1 siswa berada pada interval 4554. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai sama dengan atau lebih KKM
sebanyak 4 siswa yang berada pada interval 65-74, sebanyak 3 siswa atau
27%, interval 75-84 sebanyak 3 siswa atau 27%, interval 85-94 sebanyak 3
siswa atau 27%. Berdasarkan data tersebut siswa yang tuntas pemahaman
konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siklus II sebanyak 90% dan yang
tidak tuntas sebanyak 9%
D. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus
Dengan melihat hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat
dibandingkan hasil pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dari
prasiklus, siklus I, dan siklus II. Perbandingan hasil pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong dapat
dilihat pada lampiran 21, 24, 27 commit
halamanto user
176, 179, 182. Berdasarkan lampiran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
104
21,24,27 halaman 176, 179, 182 dapat dibuat data tabel frekuensi pemahaman
konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia prasiklus, siklus I, siklus II.
Tabel 4.17. Data Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
Frekuensi
Interval Nilai
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
29-40
41-52
53-64
65-76
77-88
89-100
Jumlah
1
3
3
3
1
0
11
0
2
2
3
2
2
11
0
1
0
5
3
2
11
Rata-rata
60
69
74
Data nilai pemahaman konsep pesawat sederhana pada tabel 4.17 dapat
disajikan dalam bentuk grafik gambar 4.26
Prasiklus
Siklus I
29-40
53-64
Siklus II
6
Frekuensi
5
4
3
2
1
0
41-52
65-76
77-88 89-100
Interval Nilai
Gambar 4.26 Grafik Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep
Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia Prasiklus, Siklus I, dan
commit to user
Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
105
Dari tabel 4.17 dan grafik 4.26 dapat dilihat bahwa nilai pemahaman
konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siswa yang mengalami penurunan
yaitu pada interval 29-40, 41-52, dan 53-64. Peningkatan terjadi pada interval 6576, 77-88, 89-100.
Dari hasil wawancara sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan, hasil
observasi dan hasil pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat
dibuat tabel rekapitulasi dari prasiklus, siklus I dan siklus II.
Tabel 4.18 Rekapitulasi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia PadaPrasiklus, Siklus I dan Siklus II
Tindakan
Nilai Rata-rata
Persentase Ketuntasan
Pra Siklus
60
36%
Siklus I
69
63%
Siklus II
74
90%
Berdasarkan tabel 4.18 rekapitulasi nilai rata-rata dan persentase
ketuntasan hasil pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia
prasiklus, siklus I dan siklus II dapat digambarkan ke dalam grafik gambar 4.27.
90%
63%
36%
pra siklus
siklus sIiklus II
Nilai
F
R
E
K
U
E
N
S
I
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
80
70
60
50
40
30
20
10
0
69
74
60
0
Pra SiklusSiklus
Siklus 1
2
Tindakan
Gambar 4.27 Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata dan Ketuntasan Pemahaman
Konsep Proklamasi Kemerdekaan
commit to userIndonesia Prasiklus, Siklus I, dan
Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
106
Dari gambar 4.29 dapat dinyatakan bahwa pembelajaran IPS dengan
menggunakan multimedia interaktif yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II
mengalami peningkatan. Secara umum nilai rata-rata pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan Indonesia meningkat. Nilai rata-rata pada prasiklus yaitu
60, sesudah tindakan siklus I meningkat menjadi 69, dan sesudah siklus II
meningkat menjadi 74. Sementara itu, frekuensi ketuntasan juga mengalami
peningkatan, terlihat pada prasiklus 36% yang mendapat nilai ≥ 65, sesudah siklus
I 63%, dan setelah siklus II 90%.
Berdasarkan analisis dan pengamatan data yang ada, dilihat juga
peningkatan aktivitas belajar siswa. Hasil pengamatan dan analisis data yang
dikumpulkan terjadi peningkatan diberbagai aspek baik dari aktivitas dan hasil
belajar pemahaman konsep siswa. Dari hasil wawancara sebelum dan sesudah
melaksanakan tindakan, hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat dibuat tabel
rekapitulasi dari prasiklus, siklus I dan siklus.
Tabel 4.19 Rekapitulasi Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Pada Prasiklus, Siklus
I, dan Siklus II
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Indikator
Prasiklus
Persentase
9%
Siswa bertanya ketika materi belum
jelas.
Siswa menjawab pertanyaan tanpa
18%
ditunjuk.
Siswa memberikan pendapat dalam
36%
memecahkan
masalah dalam
diskusi kelompok.
Siswa memberikan tanggapan yang
0%
disampaikan teman.
Siswa memperhatikan papan tulis
73%
atau slide yang ditampilkan guru.
Siswa menulis hasil pemecahan
18%
diskusi
Siswa mencatat materi yang
36%
commit to user
diberikan guru
Siklus I
persentase
55%
Siklus I
persentase
27%
64%
32%
69%
41%
87%
27%
91%
73%
78%
41%
96%
60%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
107
Berdasarkan tabel 4.19 rekapitulasi persentase penilaian aktivitas belajar
siswa prasiklus, siklus I dan siklus II dapat digambarkan ke dalam grafik gambar
4.28.
120%
1
p 100%
e
r 80%
s
e
60%
n
t
40%
a
s
e 20%
2
3
4
6
7
96%
91%
87%
78%
69%
64%
55%
73%
36%
5
73%
60%
41% 41%
32%
27% 27%
36%
18%
18%
9%
0%
0%
prasiklus
siklus I
siklus II
Gambar 4.28 Grafik Perbandingan Persentase Ketuntasan Aktivitas Belajar
Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
Dari gambar 4.28. dapat dinyatakan bahwa pembelajaran IPS dengan
menggunakan multimedia interaktif selain meningkatkan pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan Indonesia juga meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Hal ini dapat dilihat dari persentase setiap indikatornya naik dengan signifikan.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembelajaran IPS di SD siswa tidak hanya diminta menghafal materi.
Siswa dituntut memahami konsep-konsep IPS yang masih bersifat abstrak. Salah
satu konsep yang harus dipahami oleh siswa SD kelas V adalah proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Sehingga peneliti memilih menggunakan multimedia
interaktif yang dapat membantu siswa
memahami
commit
to user konsep tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
108
Dari hasil observasi dan analisis data dalam penelitian ini dapat diketahui
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan Indonesia antara sebelum menggunakan multimedia
interaktif
dan
setelah
menggunakan
multimedia
interaktif.
Peningkatan
pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat terlihat dari
meningkatnya nilai rata-rata pemahaman konsep pesawat sederhana yaitu pada
prasiklus nilai rata-rata pemahaman konsep pesawat sederhana siswa 60, pada
siklus I nilai rata-rata siswa 69 dan siklus II meningkat menjadi74. Ketuntasan
pemahaman konsep pesawat sederhana pada pratindakan sebanyak 4 siswa atau
36%, siklus I sebanyak 7 siswa atau 63%, sedangkan siklus II sebanyak 10 siswa
atau 90%%.
Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian Dewi Permatasari
(2011) yang menyatakan bahwa penggunaan multimedia interaktif dapat
meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi pada siswa kelas V SD Negeri
Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran
2010/2011.
Berdasarkan hasil observasi dan analisis yang telah diperoleh, dapat
diketahui juga ada peningkatan dalam aktivitas belajar siswa pada pembelajaran
IPS serta peningkatan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia
pada siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong. Dalam setiap siklusnya aktivitas belajar
siswa mengalami peningkatan yang signifikan.
Selain dari hasil tes pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan
Indonesia siswa, dari hasil wawancara yang dilaksanakan dengan guru dan
beberapa siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong setelah tindakan pembelajaran
menggunakan multimedia interaktif dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong
meningkat melalui penggunaan multimedia interaktif. Dalam penelitian ini masih
ada 9% atau 1 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (≤ 65) dikarenakan 1
siswa tersebut merupakan anak-anak berkebutuhan khusus dalam belajar. Siswa
tersebut merupakan siswa yang sering tinggal kelas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
109
Dengan demikian, bisa diketahui bahwa salah satu upaya untuk
meningkatkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan indonesia pada siswa
kelas V SD Negeri 02 Bolong, Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012 yakni
dengan penggunaan multimedia interaktif. Penggunaan multimedia interaktif
ternyata memang dapat menjadikan pembelajaran IPS khusunya materi
proklamasi kemerdekaan indonesia lebih menarik dan menyenangkan, sehingga
nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan indonesia dan aktivitas belajar
siswa dapat meningkat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua
siklus
dengan
menggunakan
multimedia
interaktif
dalam
pembelajaran
pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan dan aktivitas belajar siswa pada
siswa kelas 5 SD Negeri 02 Bolong, Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012
dapat ditarik simpulan bahwa:
1.
Penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan Indonesia dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas
V SD Negeri 02 Bolong, Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.
Peningkatan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan dapat terlihat dari
meningkatnya nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia
yaitu pada prasiklus nilai rata-rata pemahaman konsep pesawat sederhana
siswa 60, pada siklus I nilai rata-rata siswa 69 dan siklus II meningkat
menjadi 74. Ketuntasan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan
Indonesia pada prasiklus sebanyak 4 siswa atau 36%, siklus I sebanyak 7
siswa atau 63%, sedangkan siklus II sebanyak 11 siswa atau 90%.
2.
Aktivitas belajar siswa kelas V SDN 02 Bolong tahun pelajaran 2011/2012
pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat ditingkatkan dengan
penggunaan multimedia interaktif yang diberikan kepada masing-masing
kelompok dengan menggunakannya secara bergantian.
B. Implikasi
Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan
dengan menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran IPS. Model yang
dipakai dalam pembelajaran ini adalah model siklus. Penelitian ini dilaksanakan
selama 2 siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 9 April dan 10 April 2012.
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 16 April dan 24 April 2012. Berdasarkan
simpulan penelitian yaitu penggunaan
multimedia
commit
to user interaktif dapat meningkatkan
110
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
111
pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dan aktivitas belajar
siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong tahun
pelajaran 2011/2012, maka implikasi penelitian ini sebagai berikut:
1.
Implikasi Teoritis
Kesimpulan yang menyatakan bahwa penggunaan multimedia
interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan
Indonesia pada pembelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong tahun
pelajaran 2011/2012. Hasil ini dapat dijadikan sebagai salah satu
pertimbangan untuk menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran
IPS. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan sebagai
dasar pengembangan penggunaan multimedia interaktif dalam penelitian
selanjutnya. Penggunaan multimedia interaktif dapat dioptimalkan untuk
meningkatkan pemahaman konsep dan aktivitas belajar siswa.
2.
Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memilih media
pembelajaran yang tepat agar dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa
dan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Penelitian ini dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru
yang menghadapi masalah sejenis. Penggunaan multimedia interaktif dapat
meningkatkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan dan aktivitas
belajar siswa.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian penggunaan multimedia interaktif untuk
meningkatkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dan
aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri 02
Bolong, Karanganyar maka saran-saran yang diberikan sebagai sumbangan
pemikiran
untuk
meningkatkan
mutu
pendidikan
pada
umumnya
dan
meningkatkan pemahaman konsep dan aktivitas belajar siswa SDN 02 Bolong
pada khususnya sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
112
a.
Bagi Guru
a. Guru hendaknya menggunakan multimedia interaktif untuk meningkatkan
pemahaman konsep dan aktivitas belajar siswa
b. Guru hendaknya meningkatkan keaktifan, kreativitas siswa dan keefektifan
pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif.
c. Guru hendaknya mengadakan tindak lanjut terhadap penggunaan
multimedia interaktif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan
aktivitas belajar siswa.
b.
Bagi Siswa
a. Siswa hendaknya berpartisipasi aktif dalam pembelajaran menggunakan
multimedia interaktif, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar dan memperoleh hasil yang maksimal.
b. Siswa hendaknya menggunakan multimedia interaktif untuk belajar secara
individu maupun kelompok.
c. Siswa seharusnya mengaplikasikan hasil belajar pemahaman konsep
proklamasi kemerdekaan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari
d.
Bagi Sekolah
Sekolah sebaiknya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
mengadakan pelatihan bagi guru agar dapat menggunakan multimedia
interaktif dalam pembelajaran. Kualitas guru yang lebih baik akan
berpengaruh pada kualitas pembelajaran, karena pasti akan ada inovasi dalam
penggunaan multimedia interaktif. Penggunaan multimedia interaktif dapat
meningkatkan pemahaman konsep siswa dan memperbaiki aktivitas belajar
siswa
dalam
pembelajaran
sehingga
dapat
meningkatkan
kualitas
pembelajaran.
e.
Bagi Peneliti Lain
Peneliti menyadari bahwa penelitian yang sudah dilakukan ini masih
memiliki kekurangan. Oleh karena itu, peneliti yang hendak mengkaji
permasalahan yang sama hendaknya lebih cermat dan lebih mengupayakan
pengkajian
teori-teori
yang berkaitan dengan penggunaan media
commit
to user yang ada. Juga penting untuk
pembelajaran guna melengkapi
kekurangan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
113
fokus
pada
upaya
meningkatkan
pemahaman
konsep
proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada siswa yang belum tuntas dalam penelitian ini
agar diperoleh hasil yang lebih baik.
commit to user
Download