perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 BOLONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: ISBANDARI RIZADEWI K7108164 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Isbandari Rizadewi NIM : K7108164 Jurusan/Program Studi : Ilmu Pendidikan/Pendidikan Guru Sekolah Dasar menyatakan bahwa skripsi berjudul “PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 BOLONG KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya. Surakarta, 20 Juli 2012 Yang membuat pernyataan Isbandari Rizadewi commit to user ii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 BOLONG KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh: ISBANDARI RIZADEWI K7108164 Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user Juli 2012 iii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSETUJUAN Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta, 29 Juni 2012 Pembimbing I, Pembimbing II, Dra. Jenny IS Poerwanti, M.Pd NIP. 19630125 198703 2 001 Dra. Endang Sri Markamah, M.Hum NIP. 19540207 198203 2 001 commit to user iv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Hari : Jumat Tanggal : 20 Juli 2012 Tim Penguji Skripsi Nama Terang Tanda tangan Ketua : Drs. Kartono, M. Pd Sekertaris : Drs. Chumdari, M. Pd AnggotaI : Dra. Jenny IS Poerwanti, M.Pd Anggota II : Dra. Endang Sri Markamah, M.Hum Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret commit to user v perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ABSTRAK Isbandari Rizadewi. PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 BOLONG KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012.Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.Juli 2012. Tujuan penelitian ini adalah (1) meningkatkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong, Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012 dengan menggunakan multimedia interaktif (2) meningkatkan aktivitas belajar siswa pada siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong, Karanganyar tahun pelajarn 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas 2 pertemuan.Dalam setiap siklus berisi kegiatan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong yang berjumlah 11 siswa dengan siswa laki-laki 6 dan siswa perempuan 5. Sumber data adalah guru, siswa, dan pelaksanaan pembelajaran.Teknik pengumpulan data adalah dengan wawancara, tes, observasi dan dokumentasi.Validitas data menggunakan validitas isi. Analisis data menggunakan model analisis interaktif yang mempunyai tiga komponen yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.. Hasil penelitian ini adalah meningkatnya pemahaman konsep dan aktivitas belajar siswa melalui penggunaan multimedia interaktif. Hal ini terbukti adanya peningkatan nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada siswa kelas V yaitu: pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan (prasiklus) nilai rata-rata kelas 60,14 dengan persentase ketuntasan 36,36%, siklus I nilai rata-rata pemahaman konsep meningkat menjadi 67,63 dengan persentase ketuntasan 63,63%, dan siklus II nilai rata-rata pemahaman konsep siswa meningkat lagi menjadi 76,77 dengan persentase ketuntasan mencapai 90,90%. Selain itu, adanya bukti peningkatan aktivitas belajar siswa yaitu: pada kondisi awal hanya 9% siswa yang bertanya ketika materi belum jelas, 18% siswa menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk , 36% siswa yang memberikan pendapat, 0% siswa yang memberikan tanggapan kepada teman, 73% siswa memperhatikan papan tulis, 18% siswa yang menulis pemecahan diskusi, dan 36% siswa yang mencatat materi yang diberikan guru, siklus I 55% siswa yang bertanya ketika materi belum jelas,64% siswa menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk, 69% siswa yang memberikan pendapat, 8% siswa yang memberikan tanggapan kepada teman , 91% siswa memperhatikan papan tulis, 78% siswa yang menulis pemecahan diskusi, dan 96% siswa yang mencatat materi yang diberikan guru, siklus II 27% siswa yang bertanya ketika materi belum jelas, 32% siswa menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk, 41% siswa yang memberikan pendapat, 27% siswa yang memberikan tanggapan kepada teman, 73% siswa memperhatikan papan tulis, 41% siswa yang menulis pemecahan diskusi, dan 60% siswa yang mencatat materi yang diberikan guru. commit to user vi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dan aktivitas belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong, Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. Kata Kunci: pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI, multimedia interaktif commit to user vii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ABSTRACT Isbandari Rizadewi. THE USE OF INTERACTIVE MULTIMEDIA TO IMPROVE THE CONCEPTUAL UNDERSTANDING ON THE INDONESIAN INDEPENDENCE PROCLAMATION OF THE REPUBLIC OF INDONESIA OF THE STUDENTS IN GRADE V OF STATE PRIMARY SCHOOL 02 OF BOLONG, KARANGANYAR IN ACADEMIC YEAR 2011/2012.Skripsi: The Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, Surakarta, July 2012. The objectives of this research are to improve: (1) the conceptual understanding on the Indonesian Independence Proclamation of the Republic of Indonesia of the students in Grade V of State Primary School 02 of Bolong, Karanganyar in Academic Year 2011/2012; and (2) the learning activities of the students in Grade V of State Primary School 02 of Bolong, Karanganyar in Academic Year 2011/2012. This research used the classroom action research method. It was conducted in two cycles. Each cycle consisted of two meetings and four phases, namely: planning, action, observation, and reflection. The subjects of the research were 11 students in Grade V of State Primary School 02 of Bolong, Karanganyar in Academic Year 2011/2012, 6 males and 5 females. The data of the research were gathered through in-depth interview, test, observation, and documentation from the informants, document, events, and site or location of the research. They were then validated in term of their content validity and analyzed by using the interactive model of analysis comprising three components, namely: data reduction, data display, and conclusion drawing. The result of the analysis shows that there is an improvement in the conceptual understanding on the Indonesian Independence Proclamation of the Republic of Indonesia and the learning activities of the students in Grade of the school through the use of the interactive multimedia. Prior to the treatment, the average score of the students of the conceptual understanding on the Indonesian Independence Proclamation of the Republic of Indonesia is 60 with the completeness percentage of 36%. After the treatment, their average scores become 69 with the completeness percentage of 63% in Cycle I and 74 with the completeness percentage of 91%. In addition, there is an improvement in the learning activities of the students. Prior to the treatment, 9% student who raises a question when the explanation on the material is not clear, 18% students who answer questions without the appointment, 36% students who give their opinions on the learning material being discussed, none who gives responses toward his or her classmates’ opinions, 73% students who pay attention to the blackboard, 18% students who write the discussion solutions, and 36% students who write notes of the learning material delivered by the teacher. After the treatment, there are 55% students who raises a question when the explanation on the material is not clear, 64% students who answer questions without the appointment, 69% students who give their opinions on the learning material being discussed, 87% students who give responses toward their classmates’ opinions, 91% students who pay attention commit user the discussion solutions, and to the blackboard, 78% students whoto write viii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 96%students who write notes of the learning material delivered by the teacher in Cycle I, and there are 27% students who raises a question when the explanation on the material is not clear, 32% students who answer questions without the appointment, 41% students who give their opinions on the learning material being discussed, 27% students who give responses toward their classmates’ opinions, 73% students who pay attention to the blackboard, 41% students who write the discussion solutions, and 60% students who write notes of the learning material delivered by the teacher in Cycle II. Based on the result of the analysis, a conclusion is drawn that the use of the interactive multimedia can improve the conceptual understanding on the Indonesian Independence Proclamation of the Republic of Indonesia of the students in Grade V of State Primary School 02 of Bolong, Karanganyar in Academic Year 2011/2012 Keywords: The conceptual understanding on Indonesian Independence Proclamation of the Republic of Indonesia and interactive multimedia commit to user ix perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MOTTO “...... Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S Al Mujadalah: 11) Komputer merupakan alat bantu yang bagus sekali dalam mewujudkan mimpi-mimpi kita, tapi bukan berarti mesin ini bisa menggantikan semangat berkobar, perasaan kasih sayang, cinta dan pengertian. (Louis Gerstner) Mari kita mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif. (Penulis) commit to user x perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEMBAHAN Teriring syukurku pada-Mu, kepersembahkan skripsi ini untuk Orang tuaku, Ibu Aminarsi Gendro Widowati, S. Pd yang memberikan arti tulusnya kasih sayang tanpa mengharap balas jasa dan selalu berdoa untukku agar menjadi anak yang soleh, berbakti kepada kedua orang tua, berguna bagi Agama, Nusa, dan Bangsa. Terima kasih Ibu. Bapak Marsono yang telah memberikan motivasi, perhatian, kasih sayang dengan tulus ikhlas, bekerja keras tanpa mengenal lelah agar roda kehidupan keluarga tetap berjalan dan mendoakan aku dalam setiap langkahku. Terima kasih ayah. Adikku Desy Indah Ratnawati yang selalu memberikan senyuman dikala hati pilu, memberikan semangat, dukungan dan dorongan. Mas Wahyu Harjanto terima kasih karena senantiasa mendorong langkahku dengan perhatian dan semangat serta selalu disampingku baik di saat kukuat berdiri maupun saat kujatuh dan terluka. Teman-temanku SI PGSD angkatan 2008 terkhusus untuk kelas D dan adik-adik tingkatku PGSD FKIP UNS yang telah banyak membantu dan mendoakanku. commit to user xi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang,yang memberi ilmu, inspirasi, dan kemulian. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 BOLONG KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012.” Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas MaretSurakarta.Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih dan pengahargaan yang setulus-tulusnya kepada semua pihak, khususnya kepada : 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Dra. Jenny IS Poerwanti, M. Pd. Selaku Pembimbing I, yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Dra. Endang Sri Markamah, M. Hum. Selaku Pembimbing II, yang selalu memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Kepala SD Negeri 02 Bolong yang telah memberikan kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian. 7. Gini Gandari, S. Pd, selaku guru kelas IV SD Negeri 02 Bolong, yang telah memberi bimbingan dan bantuan dalam penelitian. commit to user xii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 8. Para siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong, yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini. 9. Semua pihak yang telah memberi bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis.Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Surakarta, 20 Juli 2011 Penulis, commit to user xiii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PERNYATAAN....................................................................... ii HALAMAN PENGAJUAN iii HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN v HALAMAN ABSTRAK................................................................................ vi HALAMAN MOTTO viii HALAMAN PERSEMBAHAN ix KATA PENGANTAR xii DAFTAR ISI.................................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xvi DAFTAR TABEL xviii DAFTAR LAMPIRAN xx BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 B. Rumusan Masalah 5 C. Tujuan Penelitian 6 D. Manfaat Penelitian 6 BAB IILANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 8 1. Multimedia interaktif 8 2. Hakikat Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan RI 20 B. Penelitian yang Relevan 35 C. Kerangka Berfikir 37 D. Hipotesis 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 40 B. Subjek Penelitian 40 commit to user C. Sumber Data.................................................................................. 41 xiv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id D. TeknikPengumpulan Data............................................................ 41 E. Validitas Data................................................................................ 43 F. Teknik Analisis Data..................................................................... 43 G. Indikator Kinerja............................................................................ 44 H. Prosedur Penelitian........................................................................ 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 50 B. Deskripsi Kondisi Awal(Prasiklus) 50 C. DeskripsiPelaksanaan Tindakan................................................... 56 1. Siklus I ...................................................................................... 56 2. Siklus II ..................................................................................... 81 D. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus..................................... 103 E. Pembahasan Hasil Penelitian......................................................... 107 BAB V SIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan 110 B. Implikasi 110 C. Saran............................................................................................... 111 DAFTAR PUSTAKA 114 LAMPIRAN 116 commit to user xv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1. Tampilan Awal CD Pembelajaran Interaktif ........................................ 17 2.2. Tampilan Konsep yang Dipelajari ........................................................ 17 2.3. Tampilan Awal Materi .......................................................................... 18 2.4. Tampilan Isi dari Menu Materi yang Dipilih ........................................ 18 2.5. Bagan Kerangka Berpikir ..................................................................... 38 4.1. Grafik Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada Kondisi Awal (Prasiklus) ...................................................................... 53 4.2. Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Sesia Kelas V SDN 02 Bolong pada Kondisi Awal ............. 56 4.3. Contoh Materi Pembentukan BPUPKI ................................................. 60 4.4. Contoh Materi Pembentukan PPKI ...................................................... 60 4.5. Materi Pembentukan BPUPKI.............................................................. 61 4.6. Materi Pembentukan PPKI ................................................................... 61 4.7. Contoh Materi Jepang Menyerah terhadap Sekutu ............................... 63 4.8. Contoh Peristiwa Rengasdengklok. ...................................................... 64 4.9. Grafik Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada Siklus I Pertemuan I. .................................................................... 68 4.10. Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Kelas V SDN 02 bolong pada Siklus I Pertemuan I ............ 70 4.11 Grafik Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada Siklus I Pertemuan II .................................................................... 73 4.12 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus I Pertemuan II............................................................ 75 4.13 Grafik Persentase Ketercapaian Indikator Aktivitas Belajar Siswa Pada Observasi Siklus I ........................................................................ 77 4.14 Grafik Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus I Pertemuan I dan II ........................... 4.15 Grafik Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep commit to user Proklamasi Kemerdekaan xvi 79 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Indonesia Siklus I ................................................................................. 80 4.16. Contoh Tayangan Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ............................................................................................... 85 4.17. Contoh Tayangan Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia .. 85 4.18 Tayangan tentang Tokoh-Tokoh Penting dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia........................................................................ 87 4.19. Grafik Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada Siklus II Pertemuan I.................................................................... 91 4.20 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus II Pertemuan I............................................................ 93 4.21 Grafik Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong Pada Siklus II Pertemuan II .................................................................. 96 4.22 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus II Pertemuan II ........................................................................... 97 4.23 Grafik Persentase Ketercapaian Indikator Aktivitas Belajar Siswa Pada Observasi Siklus II ....................................................................... 100 4.24 Grafik Perbandingan Frekuensi Nilai Pemhaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Pada Siklus II Pertemuan I dan II ................. 101 4.25 Grafik Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus II ................................................................................ 103 4.26 Grafik Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ................... 104 4.27 Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Ketuntasan Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II................................................................................................. 105 4.28 Grafik Perbandingan Persentase Ketuntasan Aktivitas Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ........................................................... 107 Gambar Perlengkapan Multimedia Interaktif................................................. 218 Foto – Foto Kegiatan Pembelajaran ............................................................... 219 commit to user xvii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Tabel Halaman 3.1. Indikator Kinerja Aspek Aktivitas Belajar Siswa MateriProklamasi Kemerdekaan Indonesia ......................................................................... 4.1.Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas V SDN 02 Bolong 45 Prasiklus .................................................................................................. 53 4.2.Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siswa Kelas V SDN 02 Bolong Sebelum tindakan ............... 55 4.3. Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong Siklus I Pertemuan I ............................................................................................. 67 4.4.Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siswa Kelas V SDN 02 Bolong Pada Siklus I Pertemuan I ... 69 4.5. Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada Siklus I Pertemuan II .............................................................................. 72 4.6. Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Siklus I Pertemuan II......................... ..................................................................................... 74 4.7. Persentase Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas V Pada Siklus I......................... ........................................................................... 76 4.8. Data Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus I Pertemuan I dan II .............................. 78 4.9 Distribusi Frekuensi Nilai Rata-Rata Pemhamana Konsep Proklamsi Kemerdekaan Indonesia Siklus I............................................................. 80 4.10Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada Siklus II Pertemuan I .............................................................................. 91 4.11Distribusi Frekuensi Nilai Pemhaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus II Pertemuan I .............................................................. 92 4.12Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada Siklus II Pertemuan II ............................................................................. 95 4.13Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus II Pertemuancommit II............................................................. to user xviii 97 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4.14Persentase Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas V Pada Siklus II .................................................................................................. 99 4.15Data Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus II Pertemuan I dan II ............................ 101 4.16Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus II .................................................................................. 102 4.17Data Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ..................... 104 4.18Rekapitulasi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II .................................... 105 4.19Rekapitulasi Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ............................................................................................ 106 4.8. Data Frekuensi Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siswa Kelas V SDN 02 Bolong Siklus II................................................ 84 4.9. Data Frekunsi Penilaian Aktivitas Belajar Siswa pada Prasiklus, Siklus I, Siklus II.................................................................................... 4.10. Nilai Pemahaman Konsep dan Persentase Ketuntasan Klaksikal . pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ............................................. commit to user xix 87 88 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ..................................................................... 116 2. Silabus ..................................................................................................... 117 3. RPP Siklus I ............................................................................................ 119 4. Kisi-Kisi Siklus I..................................................................................... 134 5. Lembar Kerja Siswa Siklus I .................................................................. 136 6. Lembar Tes Individu Siklus I Pertemuan I ............................................. 137 7. Lembar Tes Individu Siklus I Pertemuan II ............................................ 138 8. RPP Siklus II ........................................................................................... 139 9. Kisi-Kisi Siklus II ................................................................................... 152 10. Lembar Kerja SiswaSiklus II .................................................................. 154 11. Lembar Tes Individu Siklus II Pertemuan I ............................................ 155 12. Lembar Tes Individu Siklus II Pertemuan II .......................................... 156 13. Pedoman Penggunaan Multimedia Interaktif .......................................... 157 14. Lembar Pengamatan Penggunaan Multimedia Interaktif ....................... 159 15. Lembar Observasi RPP Guru ................................................................. 161 16. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru .............................. 164 17. Pedoman Wawancara dengan Guru Sebelum Menggunakan Multimedia Interaktif .............................................................................. 167 18. Pedoman Wawancara dengan Siswa Sebelum Menggunakan Multimedia Interaktif (Prasiklus) ............................................................................... 170 19. Pedoman Wawancara dengan Guru Sesudah Menggunakan Multimedia Interaktif .............................................................................. 172 20. Pedoman Wawancara Siswa Setelah Menggunakan Multimedia Interaktif .................................................................................................. 175 21. Daftar Nilai Pemahaman Konsep Prasiklus ............................................ 176 22. Daftar Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan I Siklus I .......................... 177 23. Daftar Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan II Siklus I......................... 178 24. Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Kemerdekaan Indonesia commit Proklamasi to user xx perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Siswa Kelas V SDN 02 Bolong Pada Siklus I ........................................ 179 25. Daftar Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan I Siklus II ........................ 180 26. Daftar Nilai Pemahaman Konsep Pertemuan II Siklus II ....................... 181 27. Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siswa Kelas V SDN 02 Bolong Pada Siklus II ....................................... 182 28. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong Prasiklus .................................................................................................. 183 29. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus IPertemuan I ....... 185 30. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan II .... 186 31. Perbandingan Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa SDN 02 Bolong Pada Siklus I Pertemuan I dan II ............................................................. 187 32. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada siklus II Pertemuan I ..... 188 33. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada siklus II Pertemuan II .... 189 34. Perbandingan Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa SDN 02 Bolong Pada Siklus II Pertemuan I dan II ........................................................... 190 35. Hasil Observasi RPP Guru Siklus I ........................................................ 191 36. Hasil Observasi RPP Guru Siklus II ....................................................... 193 37. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Siklus I Pertemuan I . 195 38. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Siklus I Pertemuan II 198 39. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Siklus II Pertemuan I 201 40. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Siklus II Pertemuan II 204 41. Hasil Wawancara Guru Sebelum Menggunakan Multimedia Interaktif . 207 42. Hasil Wawancara Siswa Sebelum Menggunakan Multimedia Interaktif 211 43. Hasil Wawancara Guru Sesudah Menggunakan Multimedia Interaktif . 213 44. Hasil Wawancara Siswa Sesudah Menggunakan Multimedia Interaktif 216 commit to user xxi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu sosial adalah ilmu yang terintegrasi ras manusia dan ilmu pengetahuan untuk mempromosikan kemampuan kewarganegaraan. Di dalam program sekolah, ilmu sosial menyediakan ilmu yang dikoordinir secara sistematis sebagai disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin ilmu lain yang relevan untuk tujuan pendidikan. Artinya, berbagai tradisi dalam ilmu sosial termasuk konsep, struktur, cara kerja ilmuwan sosial, aspek metode maupun aspek nilai yang dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial, dikemas secara psikologis, pedagogis, dan sosial-budaya untuk kepentingan pendidikan. Menurut Nursid Sumaatmaja (2007: 19), “IPS diartikan sebagai mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu sosial dan humaniora”. Bidang ilmu sosial meliputi sosiologi, ekonomi, psikologi sosial, antropologi, geografi, dan ilmu politik. Sedangkan humaniora meliputi norma, nilai, bahasa, dan seni yang menjadi komponen kehidupan masyarakat. Mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar ada berbagai macam. Salah satu pelajaran yang diajarkan adalah IPS. Pembelajaran IPS disekolah dasar diharapkan dapat membina anak didik menjadi warga Negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan Negara. Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) mengenal konsepkonsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. (2) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan sosial. (3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. (4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional maupun global (E. Mulyasa, 2007 : 125-126). commit to user 1 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2 Hal-hal yang telah diuraikan diatas dapat terwujud ketika dilaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas. Sebagai suatu proses, pembelajaran merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan tidak terbatas pada penyampaian materi pelajaran di kelas. Akan tetapi, yang lebih penting adalah bagaimana agar materi yang diterima peserta didik di kelas dapat dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran yang berkualitas tidak lepas dari peran guru secara aktif. Guru merupakan pendidik yang profesional yang memiliki empat kompetensi dasar yang tertulis pada UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 10, yaitu: kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Kompetensi pedagogik menuntut guru agar dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik. Pembelajaran dapat terlaksana dengan baik kalau guru dapat merencanakan/ merancang pembelajaran dengan sistematis dan cermat. Salah satu komponen yang perlu mendapat perhatian dalam perencanaan pembelajaran adalah pemilihan media pembelajaran yang sesuai. Pemilihan media pembelajaran juga perlu diperhatikan karena disesuaikan dengan perkembangan IPTEK yang terus mengalami kemajuan, sehingga dibutuhkan media pembelajaran yang menarik peserta didik. Selain untuk meningkatkan pemahaman konsep kepada peserta didik tentang materi yang dipelajari juga menunjang proses aktivitas belajar mereka menjadi lebih variatif. Dengan meningkatkan aktivitas peserta didik dalam proses belajar akan meningkatkan kemampuan fisik maupun mental. Sehingga mereka terlatih untuk berekspresi, berinisiatif, kritis, dan dinamis. Numun, peserta didik tidak dapat menggali kemampuan yang dimilki apabila guru tidak memahami kebutuhan peserta didik baik dalam karakteristik maupun dalam perkembangan ilmu. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang ada di SD Negeri 02 Bolong, diperoleh fakta bahwa siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong mengalami kesulitan dalam pemahaman materi tentang konsep Proklamasi Kemerdekaan RI pada pelajaran IPS. Hal ini terbukti dari banyaknya kekeliruan siswa ketika mendeskripsikan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi disekitar proklamasi to usertokoh-tokoh yang terlibat dalam kemerdekaan RI dengan benar, commit menyebutkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3 peristiwa proklamasi kemerdekaan RI. Kesalahan lain yang terjadi pada siswa adalah kekeliruan ketika menyebutkan tempat dan waktu ketika naskah proklamasi diketik dan dibacakan. Bukti lain yang menunjukkan rendahnya pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI siswa kelas V SDN 02 Bolong dapat dilihat dari siswa ketika diterangkan oleh guru khususnya materi Proklamsi Kemerdekaan RI mereka hanya diam, melamun dan mencoret-coret meja bahkan ada beberapa siswa yang bermain sendiri dan bercerita dengan teman sebangkunya. Faktor yang mendasari penyebab rendahnya pemahaman konsep materi proklamasi kemerdekaan RI adalah siswa hanya mengandalkan guru saat menerangakan pelajaran, karena malas mencatat dan menghafalkan materi yang banyak. Hal ini disebabkan sebagian besar guru mengajar hanya didominasi dengan metode ceramah dan jarang disertai dengan penggunaan media yang bervariasi. Mereka hanya menggunakan media gambar yang mungkin dianggapnya sebagai media yang paling praktis, efisien dan mudah. Padahal media yang digunakan itu kurang menarik perhatian siswa. Umumnya 60% waktu siswa cenderung lebih banyak digunakan untuk mendengarkan ceramah guru, mengerjakan soal-soal dan jarang ada kegiatan yang melibatkan siswa supaya aktif pada proses pembelajaran. Akibatnya, para siswa mudah bosan dan ketika diberi pertanyaan oleh guru mereka tidak dapat menjawab atau hanya diam saja, ini dikarenakan aktivitas siswa dalam menyimak, membaca, menulis kurang. Selain permasalahan tersebut, permasalahan-permasalahan lain yang turut mendukung rendahnya pemahaman konsep siswa terhadap materi proklamasi kemerdekaan RI yaitu, seperti: kurangnya interaksi timbal balik guru dan murid, penghargaan, dan aktivitas belajar serta minat siwa itu sendiri. Rendahnya aktivitas belajar siswa yang telah diuraikan diatas, mempengaruhi nilai pemahaman konsep “Proklamasi Kemerdekaan RI rendah. Dari pembelajaran itu, maka didapatkan nilai pemahaman konsep dan aktivitas belajar yang rendah. Hal ini dibuktikan dari hasil belajar yang diperoleh siswa tentang pokok bahasan Proklamasi Kemerdekaan RI menunjukkan dari 11 siswa hanya 36,3 % atau sama to user dengan 4 siswa mendapat nilai >commit 65 atau lulus dalam penguasaan pemahaman perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4 konsep proklamasi kemerdekaan RI mata pelajaran IPS. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu alternatif agar pemahaman konsep pada materi proklamasi kemerdekaan RI dapat meningkat, yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar yang dapat membantu guru memperkaya wawasan siswa tanpa menuntut mereka menghafal. Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dalam proses pembelajaran dapat membengkitkan minat dan keinginan yang baru dalam belajar. Penggunaan media pada kegiatan pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dalam menyampaikan pesan dan isi pejaran serta dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa. Salah satu media pembelajaran IPS yang menarik dan menyenangkan siswa adalah Multimedia interaktif. Menurut Niken Ariani (2010: 25) mengemukakan bahwa “Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif.” Multimedia linier yaitu suatu multimedia interaktif yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film. Sedangkan multimedia interaktif yaitu suatu multimedia yang dilengkapi alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya, contohnya: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain-lain. Multimedia interaktif mempunyai keunggulan, yaitu: tampilannya menarik (kombinasi audio dan visual) dan bersifat interaktif (adanya interaksi antara multimedia dengan pengguna/user), sehingga pengguna bisa menentukan proses selanjutnya. Dalam pembelajaran menggunakan multimedia interaktif, siswa tidak hanya mendengar, melainkan juga terlibat dalam penggunaanya. Selain itu, multimedia interaktif juga praktis dan dapat digunakan secara individu, kelompok, maupun klaksikal. Multimedia Interaktif juga tidak menutup commit userkurang aktif dikelas, yaitu dengan kemungkinan untuk digunakan bagi siswatoyang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 5 memberikan simulasi yang bermakna, serta interaktivitas media yang baik. Media ini dapat membantu mengajarkan konsep abstrak menjadi lebih konkret, sehingga akan mempermudah siswa dalam memahami suatu konsep. Jadi penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran IPS diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi proklamasi kemerdekaan RI dan meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran, sehingga memperoleh nilai pemahaman konsep yang optimal. Dengan alasan tersebut penulis tertarik merubah sistem pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 02 Bolong dengan menyajikan pembelajaran IPS pada materi proklamasi kemerdekaan dengan menggunakan multimedia interaktif. Penggunaan multimedia interaktif diharapkan bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh. Bila hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari guru saja, dapat dikatakan siswa kurang memahami pelajaran secara baik. Namun jika hal itu diperkaya dengan kegiatan melihat, mendengar, mengamati melalui audio visual maka pemahaman siswa dapat dipastikan lebih baik sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil belajar atau prestasi belajar serta aktivitas belajar. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) “Penggunaan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan RI Pada Siswa Kelas V SDN 02 Bolong, Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah tersebut, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam skripsi ini sebagai berikut : 1. Apakah penerapan Multimedia Interaktif dapat meningkatkan Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan dalam pembelajaran IPS kelas V SDN 02 Bolong Tahun pelajaran 2011/2012? commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 6 2. Apakah penerapan Multimedia Interaktif dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Konsep Proklamasi Kemerdekaan dalam pembelajaran IPS kelas V SDN 02 Bolong Tahun pelajaran 2011/2012? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang diajukan dalam skripsi ini adalah 1. Meningkatkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI melalui penerapan multimedia interaktif pada siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong Kecamatan Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012 2. Meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui penerapan Multimedia Interaktif pada siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong Kecamatan Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoristis a. Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran IPS, utamanya pada upaya untuk meningkatkan pemahaman Konsep proklamasi kemerdekaan RI melalui multi media interaktif. b. Secara khusus hasil penelitian ini memberikan kontribusi dalam pembelajaran IPS yang tidak hanya mementingkan hasil pembelajaran namun mementingkan proses. Karena dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi disarankan untuk menguasai paradigma belajar yang menunjuk pada proses untuk mencapai hasil. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa 1) Meningkatnya kemampuan dalam pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI. 2) Meningkatnya ketertarikan mengikuti pembelajaran IPS dengan commit to user menggunakan multimedia interaktif. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 7 b. Bagi guru 1) Mendapatkan pengalaman tentang penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran, khususnya IPS. 2) Mendorong masuknya perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan. 3. Bagi Sekolah 1) Meningkatkan perbaikan dan keberhasilan proses pembelajaran di sekolah yaitu terkait pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI dengan multi media interaktif. 2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam upaya pengadaan inovasi media pembelajaran di sekolah. 3) Hasil penelitian juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan sekolah yang semakin maju. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Multimedia Interaktif a. Pengertian Multimedia Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi. Jadi, subyek multimedia adalah informasi yang bisa dipresentasikan kepada manusia. Multimedia sebagai sarana pendidikan setidaknya memiliki dua pengertian yaitu gabungan dari berbagai media (bahan cetak atau teks, audio, visual, slide, siaran radio, siaran televisi) yang masing-masing berdiri sendiri namun terprogram dan komputer multimedia. Multimedia dalam artian gabungan dari berbagai media yang cocok digunakan untuk kelas massal. Sementara komputer lebih cocok digunakan untuk belajar yang sifatnya individual. Definisi multimedia menurut para ahli, diantaranya Suyanto (2003: 20) menyatakan bahwa: “multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dan animasi dengan menggabungkan links dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.”Multimedia adalah sebuah alat yang presentasi yang dinamis dan interaktif, seperti yang dikemukakan oleh Robin & Linda dalam Niken Ariani (2010: 11) beliau menjelaskan bahwa “Multimedia diartikan sebagai alat yang menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan visual. Menurut Helzafah dalam Sri Anitah (2010: 56) menjelaskan multimedia digunakan untuk mendeskripsikan penggunaan barbagai media secara terpadu dalam menyajikan atau mengajarkan suatu topik mata pelajaran. Masih dalam Anitah (2010: 56) yang dijelaskan Mc.Donald multimedia interaktif commitoleh to user 8 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 9 merupakan kombinasi multipel media dengan satu jenis sehingga terjadi keterpaduan secara keseluruhan. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dll. yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik. b. Pengertian Multimedia Interaktif Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game dll. Menurut Daryanto (2010: 50) Multimedia interaktif adalah media yang terdiri dari banyak komponenatau media yang saling terintegrasi yang mampu berinteraksi dengan penggunanya. Multimedia interaktif banyak dikembangkan dan mempunyai tujuan tertentu yang dapat digunakan, pembelajaran (CD Interaktif), quiz interaktif, game, profil dan lainnya. Definisi sederhana juga dikemukakan oleh Sells dan Glasglow dalam Azhar Arsyad (2011: 36) multimedia interaktif adalah suatu sistim pengajaran yang menyajikan materi video rekaman dengan pengendalian komputer kepada peserta didik yang tidak hanya mendengar dan melihat video namun juga memberikan respon secara aktif dan respon itu yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian. Pengembangan multimedia interaktif harus disusun sesuai dengan prinsip-prinsip media. Artinya media belajar disusun dengan objek-objek multimedia. Sifat interaktifnya dapat dikembangkan dengan memberi tombol navigasi pada slide. Pemilihan huruf harus diperhatikan karena tiap-tiap huruf memiliki karakter yang bermakna. Pemilihan warna juga harus dipertimbangkan. Warna yang terlalu cerah membutuhkan resolusi yang tinggi di layar. Tingginya resolusi ini menyebabkan kelelahan mata. Penyimpanan multimedia interaktif commitpraktis. to user dapat disimpan di flashdisk yang sangat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 10 Hofstetter (2001: 67) “multimedia interaktif adalah pemanfaatan komputer untuk menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak ( video dan animasi ) menjadi satu kesatuan dengan link dan tool yang tepat sehingga memungkinkan pemakai multimedia dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi”. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif adalah suatu media perpaduan antara visual, audio dan video berbasis komputer dalam penyajian pembelajaran yang dioperasikan oleh alat pengontrol yang dapat merespon sikap siswa secara aktif. c. Manfaat Multimedia Interaktif Prinsip inovasi dalam pembelajaran disekolah yaitu PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, dan Inovatif) setidaknya dilakukan dalam proses kegiatan pembelajaran. Inovasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya pengembangan model-model belajar hingga penggunaan media belajar yang menarik. Inovasi media belajar dapat dilakukan gurudengan cara memanfaatkan dan mengembangkan media belajar sesuai kebutuhan, bersifat menarik, dan mampu mencapai tujuan belajar yang lebih baik. Menururt Niken Ariani (2010: 26) penngunaan multimedia interaktif memiliki barbagai manfaat diantaranya: (1) proses pembelajaran lebih menarik dan interaktif, (2) jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, (3) kualitas belajar peserta didik dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, (4) sikap belajar peserta didik dapat ditingkatkan. Alangkah lebih baik jika guru mampu mengembangkan sendiri media belajar. Media ini dapat disusun berdasarkan kebutuhan siswa sangat beragam. Media belajar yang dikembangkan harus menarik minat siswa. Kemenarikan ini dapat ditunjang dengan multimedia, artinya memiliki kombinasi teks, gambar, seni grafik, animasi, suara, dan video. Berbagai riset menyatakan bahwa media belajar audio-visual lebih disukai siswa. Pengalaman belajar juga banyak diperoleh dari indera lihat. Media ini juga harus melibatkan keaktifan siswa. Berbagai riset juga menyatakan bahwa media interaktif memiliki daya serap dan commit to user media ini melibatkan keaktifan daya tangkap yang tinggi. Hal ini disebabkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 11 siswa. Karena itu, para ahli sering menyebut media belajar ini sebagai multimedia interaktif. Menurut Daryanto (2011: 52) manfaat multimedia pembelajaran adalah sebagai berikut. 1) Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron, dan lain-lain. 2) Memperkecil benda yang sangat besar, yang tidak mungkin dihadirkan di sekolah, seperti gajah, rumah, gunung dan lain-lain. 3) Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dan lain-lain. 4) Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju dan lain-lain. 5) Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun dan lain-lain. 6) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa Penggunaan multimedia interaktif pada proses pembelajaran mampu memberikan manfaat positif bagi anak didik. Seperti, mampu meningkatkan media interaktif memiliki daya serap dan daya tangkap yang tinggi karena peserta didik tidak hanya mendengar dan melihat video namun juga memberikan respon stimulus pembelajaran secara aktif. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar dapat ditingkatkan, dan proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunana multimedia interaktif dalam proses pembelajaran waktu belajar dapat lebih efisien menarik perhatian membuat siswa lebih interaktif serta kualitas belajar peserta didik dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana saja, kapan saja. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 12 d. Kelebihan dan Kelemahan Multimedia Interaktif Penggunaan perangkat lunak multimedia dalam proses belajar mengajar seperti yang dikemukakan oleh Davies dan Crowther dalam Suyanto (2003: 340), akan meningkatkan efisiensi, meningkatkan motivasi, memfasilitasi belajar aktif, memfasilitasi belajar eksperimental, konsisten dengan belajar yang berpusat pada siswa, dan memandu belajar lebih baik. Selain memiliki kelebihan pembelajaran dengan menggunakan multimedia juga memiliki kelemahan atau kekurangan diantaranya adalah : 1) Guru yang bersangkutan harus mengguasai multimedia, 2) Memerlukan biaya yang tidak sedikit dalam pengadaan sarana prasarananya, 3) Memerlukan waktu yang cukup lama untuk persiapannya, 4) Memerlukan ruangan yang khusus, 5) memerlukan biaya yang mahal dalam perawatannya. Menurut Sudarmanto, dkk (2006: 49), beberapa keistimewaan multimedia adalah menyediakan proses interaktif dan memberikan umpan balik serta memberikan kebebasan kepada pengguna serta dalam menentukan topik yang hendak dipelajarinya, kebebasan memilih topik ini adalah salah satu karakteristik pembelajaran menggunakan komputer. Bahan-bahan pelajaran dan data-data yang tersimpan dapat ditampilkan kembali secara cepat, tepat, dan mudah. Proses interaktif terjadi karena kapasitas yang dimiliki multimedia (menggabungkan dua jalur antara guru dan siswa yang menciptakan dialog). Sedangkan konsep umpan balik yang disediakan program multimedia dapat menentukan tingkat kreativitas terhadap suatu pemecahan masalah. Multimedia interaktif juga membantu tutor (guru) terutama pada topiktopik tertentu yang sulit disampaikan secara tradisional atau membutuhkan akurasi yang tinggi. Dapat juga dipergunakan untuk menuntun untuk bereksplorasi dan menganalisis, mencoba dan mengenali konsep dan prinsip yang termuat dalam materi yang dihadapi. e. Karakteristik Pembelajaran Multimedia Interaktif Karakteristik Multimedia interaktif menurut Wahono (2007) yaitu: 1) Memiliki lebih dari satu media menggabungkan unsur audio dan visual. commit to user yang konvergen, misalnya perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 13 2) Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna. 3) Bersifat mandiri dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain. Dengan karakteristik yang dimiliki multimedia interaktif, maka multimedia interaktif memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin. 2. Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri. 3. Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan. 4. Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain. Interaktivitas dalam multimedia interaktif diterjemahkan sebagai tingkat interaksi dengan multimedia yang digunakan, yang memungkinkan bagi siapa pun (guru sebagai fasilitator dan siswa) untuk senantiasa explore dengan memanfaatkan detil-detil yang ada di dalam multimedia tersebut (Niken Ariani & Dany Haryanto, 2010: 16). Interaktivitas dalam multimedia diberikan batasan sebagai berikut: (1) pengguna/ user dilibatkan untuk berinteraksi dengan program aplikasi; (2) aplikasi informasi interaksi bertujuan agar pengguna bisa mendapatkan hanya informasi yang diinginkan saja. Dari beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif sudah didesign khusus dan dilengkapi dengan alat pengontrol sehingga terdapat interaksi antara pengguna/ user dengan tampilan multimedia interaktif (dapat dikembalikan). Interaktivitas yang dimiliki oleh multimedia interaktif merupakan tingkat interaksi antara media dengan pengguna/ user. Dengan interaktivitas yang dimiliki oleh multimedia interaktif, maka multimedia interaktif dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan, salah satunya sebagai media commit to user tampilan multimedia interaktif pembelajaran. Sebagai media pembelajaran, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 14 memenuhi fungsi menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dan bersifat interaktif. f. Tujuan Penggunaan Multimedia Interaktif Melihat keunggulan multimedia interaktif, maka multimedia interaktif dapat digunakan dalam pembelajaran untuk menyampaikan materi. Penyajian materi pelajaran melalui multimedia interaktif akan lebih mudah dimengerti dan disimpan dalam bentuk memory tingkat tinggi (long term memory) serta dapat dibentuk sebagai suatu konsep yang benar (Ittelson, 2001: 2) Multimedia interaktif digunakan dalam pembelajaran dengan tujuan untuk menarik perhatian, konsentrasi, keantusiasan dan memeperbaiki aktivitas siswa dalam pembelajaran agar dapat belajar secara optimal, memahami konsep materi yang disampaikan dan meningkatkan nilai pemahaman konsep. Penggunaan multimedia interaktif, sangat tepat untuk menjelaskan materi berkaitan dengan konsep. Hal itu sesuai dengan makalah Neil Ballantine (2008: 613-622) yang berjudul Multimedia Learning and Sosial Work Education menyimpulkan The paper concludes that the robusiness of studies of multimedia learning would be improved if they were more obviously connected with concepts, frameworks and finding from the wider learning technology literature. Makalah tersebut menyimpulkan bahwa kekokohan penelitian multimedia pembelajaran akan lebih baik jika berhubungan dengan konsep, kerangka kerja dan temuan dari literatur teknologi pembelajaran yang lebih luas. Dari uraian di atas, maka peneliti memilih multimedia interaktif dalam pembelajaran dengan tujuan untuk manarik perhatian, memperbaiki aktivitas belajar siswa sehingga dapat belajar secara optimal dan meningkatkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI pada siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong Kecamatan Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. g. Format Multimedia Interaktif Menurut Niken Ariani (2010: 28-30) format multimedia interaktif dikategorikan dalam 5 kelompok yaitu: 1) Tutorial commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 15 Format sajian ini merupakan multimedia pembelajaran yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru kepada siswa. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik. Pada saat yang tepat, yaitu ketika dianggap bahwa peserta didik telah membaca, menginterpretasikan dan menyerap konsep itu, diajukan serangkaian pertanyaan atau tugas. Jika jawaban atau respon peserta didik benar, kemudian dilanjutkan dengan materi berikutnya. Jika jawaban atau respon peserta didik belum tepat, maka peserta didik harus mengulang memahami konsep tersebut secara keseluruhan ataupun pada bagian-bagian tertentu saja (remedial). Kemudian pada bahagian akhir akan diberikan serangkaian pertanyaaan yang merupakan tes untuk mengukur tingkat pemahaman pengguna atas konsep atau materi yang disampaikan. b. Drill dan Practise Format ini dimaksudkan untuk melatih peserta didik sehingga mempunyai kemahiran di dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan terhadap suatu konsep proklamasi kemerdekaan RI. Program ini juga menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan yang biasanya ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali digunakan maka soal atau pertanyaan yang tampil akan selalu berbeda, atau paling tidak dalam kombinasi yang berbeda. Program ini juga dilengkapi dengan jawaban yang benar, lengkap dengan penjelasannya sehingga diharapkan peserta didik bisa memahami suatu konsep proklamasi kemerdekaan secara menyeluruh. Pada bagian akhir, peserta didik dapat melihat skor yang dicapai, sebagai indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam memecahkan soal-soal yang diajukan. c. Simulasi Multimedia pembelajaran dengan format ini mencoba menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan pesawat terbang, di mana pengguna seolah-olah melakukan aktifitas menerbangkan pesawat terbang, menjalankan usaha kecil, atau pengendalian commit user pembangkit listrik tenaga nuklir danto lain-lain. Pada dasarnya format ini perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 16 mencoba memberikan pengalaman masalah dunia nyata yang biasanya berhubungan dengan suatu resiko, seperti pesawat yang akan jatuh atau menabrak, peusahaan akan bangkrut, atau terjadi malapetaka nuklir. d. Percobaan atau Eksperimen Format ini mirip dengan format simulasi, namjun lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti kegiatan praktikum di laboratorium IPA, biologi atau kimia. Program menyediakan serangkaian peralatan dan bahan, kemudian pengguna bisa melakukan percobaan atau eksperimen sesuai petunjuk dan kemudian mengembangkan eksperimeneksperimen lain berdasarkan petunjuk tersebut. Diharapkan pada akhirnya pengguna dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan secara maya tersebut. e. Permainan Tentu saja bentuk permaianan yang disajikan di sini tetap mengacu pada proses pembelajaran dan dengan program multimedia berformat ini diharapkan terjadi aktifitas belajar sambil bermain. Dengan demikian pengguna tidak merasa bahwa mereka sesungguhnya sedang belajar. h. Penggunaan Multimedia Interaktif pada Konsep Proklamasi Kemerdekaan RI Menurut Richard E. Mayer (2009 : 115) riset pioner tentang ilustrasi dalam teks konsisten dengan pengaruh multimedia yakni, menambahkan jenis gambar tertentu pada kata-kata bisa membantu murid-murid memahami pesanpesan instruksional. Riset tentang pengaruh multimedia ini juga konsisten dengan temuan Rieber (1990); dalam kondisi tertentu, murid-murid bisa belajar lebih baik dari pelajaran sains berbasis-komputer tentang hukum-hukum gerak jika grafikgrafik beranimasi dimasukkan ke dalamnya. Oleh Karena itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan multimedia interaktif untuk meningkatkan pemahaman konsep Proklamasi Kemerdekaan RI pada siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong Karanganyar. Multimedia interaktif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: laptop/komputer, CD interaktif IPS, commit to user dan power point. Konsep Proklamasi Kemerdekaan RI dikemas dalam keping CD perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 17 pembelajaran interaktif dan dioperasikan melalui laptop. Dalam pembelajaran, siswa dilibatkan secara aktif dalam mengoperasikan multimedia interaktif. Guru bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa dan membimbing siswa yang belum mengerti dengan konsep Proklamasi Kemerdekaan RI. Langkah-langkah penggunaan multimedia interaktif yaitu: 1) Menyalakan laptop/komputer yang sudah diisi dengan copyan CD interaktif. Mengklik icon explorer pada layar desktop kemudian klik ganda driver CD yang tampil pada windows explorer. Maka akan muncul tampilan awal dari CD. 2) Tampilan awal CD pembelajaran interaktif pada gambar 2.1 Gambar 2.1 Tampilan awal CD pembelajaran interaktif Untuk menampilkan konsep yang dipelajari, maka user mengklik icon pada layar desktop yang aktif. 3) Tampilan konsep yang dipelajari pada gambar 2.2 commit to user Gambar 2.2 Tampilan konsep yang dipelajari perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 18 Untuk memilih konsep yang dipelajari, maka user mengklik mulai maka akan muncul menu pilahan. Misal: user mempelajari konsep Proklamasi Kemerdekaan RI, maka user mengklik Setelah diklik, maka akan muncul tampilan menjelaskan konsep Proklamasi Kemerdekaan RI. 4) Tampilan Proklamasi Kemerdekaan RI gambar 2.3 Gambar 2.3. Tampilan awal materi Gambar 2.4. Tampilan isi dari menu materi yang dipilih Setelah mengklik konsep yang ingin dipelajari, maka secara otomatis tampilan akan menampilkan isi materi. Untuk mengendalikan/ mengoperasikan tampilan multimedia interaktif maka user dapat memilih commit to user icon sebagai berikut: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 19 1) Icon untuk memulai dan memainkan kembali tampilan setelah dihentikan. 2) Icon untuk menghentikan sementara/ menpause tampilan yang aktif. Jika materi sudah selesai menerangkan isi konsep materi yang dipilih, siswa dapat mengklik menu materi selanjutnya seperti langkah 3 dan 4 5) Demikian seterusnya dalam mengoperasikan multimedia interaktif. Pengguna/ user dapat mengendalikan proses selanjutnya pada tamilan multimedia interaktif. Jika sudah selesai belajar, maka user mengklik keluar pada menu pilahan yang ada di icon mulai Tampilan dari multimedia interaktif, dikemas dalam bentuk keping CD pembelajaran interaktif yang menampilkan suara, gambar yang disertai animasi, dan teks, serta dapat dioperasikan oleh pengguna/ user. 2. Hakikat Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan RI a. Pengertian Pemahaman Bloomfield dalam Depdiknas (2008: 688) mengemukakan bahwa pemahaman adalah proses untuk mengetahui apa yang dikomunikasikan atau gagasan yang terkandung di dalam baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Pemahaman meliputi penafsiran (interpretation) dan harapan (expectancy). Penafsiran adalah proses menafsirkan terhadap apa yang diperoleh dari teks, dan harapan untuk menemukan dan menggunakan hal-hal yang ditemukan dalam teks tersebut atau yang diajarkan. Pemahaman (Comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat (Anas Sudjiono (2005: 50). Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang hal iti dengan menggunakan kata-katanya sendiri. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 20 Menurut Nana Sudjana (1995: 24) pemahaman dapat dibedakan dalam tiga kategori antara lain ; (1) tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan prinsipprinsip, (2) tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu bagian-bagian terendah dengan yang diketahui berikutnya, atau yang menghubungkan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok, dan (3) tingkat ketiga merupakan tingkat tertinggi yaitu pemahaman ektrapolasi. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah proses, mengenal, mengerti benar tentang sesuatu yang dipelajari dengan baik dan sebenar-benarnya. b. Pengertian Pemahaman Konsep Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari sebuah konsep (Nana Sudjana, 2010: 50). Konsep itu sendiri mempunyai arti kelas atau kategori stimuli yang mempunyai ciri-ciri umum. Stimuli itu dapat berupa objek-objek atau orang (Oemar Hamalik (2001: 162). Untuk itu diperluka adanya hubungan atau pertautan antara konsep dengan makna yang ada dalam konsep tersebut. Menurut Edmund Bachman (2005: 113) konsep merupakan pokok utama dibalik sebuah permasalahan, hubungan antara satu dengan yang lainnya dan bagaimana mereka memberikan sumbangsih terhadap pokok persoalan. Ada juga yang berpendapat bahwa konsep merupakan kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berpikir dan memecahkan masalah (Faqih Samiawi, 2001: 10). Untuk dapat memperoleh suatu konsep, seseorang harus mampu mengenal, memahami, dan merumuskan data dan fakta yang menjadi ciri/atribut dari suatu konsep. Oleh karena itu pengalaman-pengalaman baru adalah kesempatan untuk menghadapi berbagai konsep dalam situasi yang berbeda-beda. Hal-hal / kondisi-kondisi yang mendukung guru untuk membantu siswa berhasil dalam memahami konsep suatu materi pelajaran yaitu: 1) Menyajikan konsep yang akan dipelajari baik secara lisan maupun tertulis. to user Semaksimal mungkin guru commit menyajikan konsep dalam bentuk semenarik perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 21 mungkin untuk menarik perhatian dan motivasi siswa. Pernyataan tentang suatu konsep akan masuk ke dalam sistem ingatan siswa dan dinyatakan berhasil dalam memahami konsep tersebut apabila siswa mampu mengungkapkan kembali konsep tersebut dari sistem ingatannya. 2) Menyajikan contoh dan non-contoh ketika membahas konsep yang harus dipahami siswa. Dengan adanya contoh dan non-contoh ini, pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajari akan lebih cepat dibandingkan tidak memberikan contoh dan non-contoh. 3) Pemberian penguatan dengan segera, ketika siswa telah memahami konsep yang sedang dipelajari. Penguatan ini diberikan segera setelah siswa menunjukkan kemampuannya. Kesegeraan pemberian penguatan ini berpengaruh terhadap kecepatan siswa memahami konsep yang dipelajari. Dengan adanya penguatan yang segera, siswa tidak perlu terlalu lama melakukan “trial and error” untuk memahami konsep yang dipelajari. Heruman (2007: 3) mengatakan bahwa pemahaman konsep adalah pembelajaran suatu konsep baru, ketika siswa belum pernah mempelajari konsep tersebut. Pembelajaran pemahaman konsep dasar merupakan jembatan yang dapat menggabungkan kemampuan kognitif siswa konkrit dengan konsep baru dengan hal yang abstrak sehingga dapat digunakan sebagai kemampuan berfikir anak. Sedangkan pemahaman konsep yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep materi pembelajaran. Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh siswa untuk mengerti/ menguasai suatu materi pelajaran. Kemampuan siswa dalam memahami suatu konsep, dapat dilihat dari nilai hasil belajar siswa pada materi tersebut. c. Aktivitas pembelajaran IPS Kegiatan pembelajaran IPS khususnya materi proklamasi kemerdekaan RI diperlukan sebuah aktivitas siswa dalam pembelajaran, sebab prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku. Tidak ada belajar kalau commit to user tidak ada aktivitas. Menurut Mulyono (2001: 26), Aktivitas artinya “kegiatan atau perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 22 keaktifan. Sedangkan menurut Sardiman (2010: 97), “Tanpa ada aktivitas, proses belajar tidak mungkin terjadi”. Sehingga orang yang dikatakan belajar apabila aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas. Artikel Ellen R. Auster and Krista K. Wylie dalam Journal of Management Education (2006: 334) dengan judul Creating Active Learning in the Classroom. Artikel tersebut menyatakan bahwa aktivitas belajar menekankan pada aplikasi dari teori dan konsep dengan menyertakan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan latihan problem-solving, kelompok informal, simulasi, studi kasus, bermain peran, dan aktivitas lain. Menurut Nursid Sumaatmadja (2003 : 1.10), pendidikan IPS bertujuan membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara. Melalui pembelajaran IPS, anak didik dibina dan dikembangkan kemampuan mental-intelektualnya menjadi warga Negara yang berketerampilan dan berkepedulian sosial serta bertanggung jawab sesuai dengan nilan-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Seorang guru harus mampu mengarahkan dan mengoptimalkan keaktifan yang telah dimiliki oleh setiap siswa. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah rancangan aktivitas yang dilakukan siswa dalam pembelajaran IPS khususnya materi proklamasi kemerdekaan. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat. Menurut Paul B. Diedriah dalam Sardiman (2004: 101) membuat daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang digolongkan menjadi 8 aktivitas diantaranya yakni : a. Visual activities meliputi kegiatan membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, atau pekerjaan orang lain. b. Oral Activities termasuk menyatakan pendapat. c. Listening activities termasuk kegiatan mendengarkan uraian, percakapan, commit to user diskusi, musik, pidato. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 23 d. Writing activities meliputi menulis karangan, cerita, laporan, angket,menyalin. e. Drawing activities meliputi kegiatan menggambar, membuat grafik, peta, diagram. f. Motor activities contohnya: melakukan percobaan, membuat konstruksi, mereparasi, bermain, berkebun, beternak. g. Mental activities contohnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan dan aktivitas. h. Emotional activities, termasuk menaruh minat, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tegang. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan kegiatan aktif dalam proses pembelajaran berupa fisik maupun nonfisik yang menimbulkan perubahan positif dalam hal pengetahuan, kecakapan, maupun kepribadian yang konstan. Aktivitas belajar dalam penelitian ini dikaitkan dengan pembelajaran IPS. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar IPS tidak hanya menghafal konsep materi. Belajar IPS melibatkan peran peserta didik sesuai pernyataan Banks, “menegaskan bahwa pertama-tama perlu mengaitkannya dengan pengalaman peserta didik (entry behaviour), kemudian mengembangkannya dan memperluasnya supaya semakin memperkaya wawasannya dan dapat menentukan keputusan dengan lebih baik”. Jadi disimpulkan bahwa aktivitas belajar IPS merupakan kegiatan belajar IPS yang melibatkan kemampuan intelektual, emosional, fisik, dan mental, dari pengalaman, menganalisis, berbuat, maupun pembentukan sikap secara terpadu supaya tercapai tujuan yang didinginkan. d. Pembelajaran IPS di SD Pembelajaran IPS SD akan dimulai dengan pengenalan diri (self), kemudian keluarga, tetangga, lingkungan RT, RW, kelurahan/desa, kecamatan, kota/kabupaten, propinsi, negara, negara tetangga, kemudian dunia. Anak bukanlah sehelai kertas putih yang menunggu untuk ditulisi, atau replika orang dewasa dalam format kecil yang dapat dimanipulasi sebagai tenaga buruh yang commit to user murah, melainkan, anak adalah entitas yang unik, yang memiliki berbagai potensi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 24 yang masih latent dan memerlukan proses serta sentuhan-sentuhan tertentu dalam perkembangannya. Mereka yang memulai dari egosentrisme dirinya kemudian belajar, akan menjadi berkembang dengan kesadaran akan ruang dan waktu yang semakin meluas, dan mencoba serta berusaha melakukan aktivitas yang berbentuk intervensi dalam dunianya. Maka dari itu, pendidikan IPS adalah salah satu upaya yang akan membawa kesadaran terhadap ruang, waktu, dan lingkungan sekitar bagi anak. Menurut Nursid Sumaatmadja (2003: 1.10), pendidikan IPS bertujuan membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara. Melalui pembelajaran IPS, anak didik dibina dan dikembangkan kemampuan mental-intelektualnya menjadi warga Negara yang berketerampilan dan berkepedulian sosial serta bertanggung jawab sesuai dengan nilan-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Seperti yang dikemukakan oleh Abdul Azis (2009) dalam pembelajaran IPS kelas tinggi ada beberapa kesulitan yang dialami oleh siswa, dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1) Siswa kurang dapat mengembangkan nilai dan sikap dalam kehidupan sehari-hari. 2) Pengajaran IPS dilaksanakan dalam waktu yang terbatas, sehingga tidak mungkin dapat memperkenalkan seluruh nilai- nilai kehidupan manusia kepada siswa. Tujuan IPS diajarkan di SD tentu saja harus dikaitkan dengan kebutuhan dan disesuaikan dengan tantangan-tantangan kehidupan yang akan dihadapi anak. Berkaitan dengan hal tersebut, kurikulum 2004 untuk tingkat satuan SD menyatakan bahwa, Pengetahuan Sosial (sebutan IPS dalam kurikulum 2004), bertujuan untuk : 1) Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegraan, pedaogis, dan psikologis. 2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, commit to user sosial. memecahkan masalah dan keterampilan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 25 3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4) Meningkatkan kemampuan bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global. Selain itu menurut Sardjiyo, dkk (2009: 1.29), mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan masyarakat. 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial. 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global. Tujuan umum IPS menurut Abdul Aziz Wahab (2007: 34) pengembangan kurikulum IPS di Indonesia pada tahun 1972 paling tidak telah menetapkan Tujuan umum pengajaran IPS/SS di Indonesia : 1) Meningkatkan kesadaran ekonomi rakyat 2) Meningkatkan kesejahteraan jasmani dan kesejahteraan rohani. 3) Menigkatkan efisiensi, kejujuran dan keadilan bagi semua warga Negara. 4) Meningkatkan mutu lingkungan. 5) Menjamin keamanan dan keadilan bagi semua warga Negara. 6) Memberi pengertian tentang hubungan internasional bagi kepentingan bangsa Indonesia dan perdamaian dunia. 7) Meningkatkan saling pengertian dan kerukunan antar golongan dan daerah dalam menciptakan kesatuan dan persatuan nasional. 8) Memelihara keagungan sifat-sifat kemanusiaan, kesejahteraan rohaniah dan tatasusila yang luhur. Menurut Fenton dalam A. Dakir et al (2002: 9) dikemukakan ada 3 tujuan utama IPS yaitu : (1) Mempersiapkan anak didik menjadi warga Negara commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 26 yang baik, (2) Mengajar anak didik berkemampuan berpikir, (3) Agar anak dapat melanjutkan kebudayaan bangsa. Melihat pada rumusan di atas nampak bahwa IPS di Indonesia secara konseptual telah mencoba menganut pendekatan integrative yang mencakup paling tidak ilmu-ilmu sosial yang pokok bahkan juga ilmu budaya dan filsafat. Hal itu dengan sendirinya akan menuntut pendekatan-pendekatan dan pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam memilih metode belajar guna membantu siswa mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sedangkan tujuan pembelajaran IPS di Indonesia: 1) Aspek pengetahuan dan pemahaman (kognitif): a) Pemahaman tentang sejarah kebudayaan bangsa sendiri dan umat manusia, b) Lingkungan geografis tempat manusia hidup serta interaksi antara manusia dan lingkungan fisiknya, c) Cara manusia memerintah negaranya, d) Struktur kebudayaan dan cara hidup manusia di Negara ssendiri dan di Negara lain, e) Cara manusia membudayakan lingkungannya untuk menjamin hidupnya dan mempertinggi kesejahteraan bangsanya, f) Pengaruh perkembangan IPTEK terhadap kehidupan manusia, g) Pengaruh pertambahan penduduk terhadap lingkungan fisik dan sumber tenaga alam, 2) Aspek nilai dan sikap (afektif): a) Mengakui dan menghormati sikap harkat manusia, b) Mengakui dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, c) menghayati nilai-nilai dalam agama masing-masing, d) Menghormati perbedaan adat istiadat, kebudayaan setiap suku bangsa dan bangsa lain, e) Bersikap positif terhadap bangsa dan negaranya, rela membangun dan mempertahankannya, 3) Aspek keterampilan: a) Kecakapan untuk memperoleh pengetahuan dan informasi, b) Keterampilan berfikir, menginterpretasi dan mengorganisir informasi dari berbagai sumber, c) Kecakapan untuk meninjau informasi secara kritis, membedakan antara fakta dan sumber, d) Kecakapan untuk mengambil keputusan berdasarkan fakta dan pendapat, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 27 Untuk merealisasikan tujuan-tujuan di atas, proses mengajar dan membelajarkannya tidak hanya terbatas pada aspek-aspek pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) saja, melainkan meliputi juga aspek akhlak (afektif) dalam menghayati serta menyadari kehidupan yang penuh dengan masalah, tantangan, hambatan dan persaingan ini. e. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di Kelas V SD Mempelajari IPS hakekatnya adalah menelaah interaksi antara individu dan masyarakat dengan lingkungan (fisik dan sosial-budaya). Materi IPS digali dari berbagai aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu, menurut Abdul Aziz Wahab (2009 : 3.6), pengajaran IPS berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dalam memenuhi aspek kebutuhan hidupnya. Martorella (1987:14) mengemukakan bahwa pembelajaran pendidikan IPS lebih menekankan pada aspek pendidikan dari pada transfer konsep, karena dalam pembelajaran IPS diharapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral dan ketrampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya. Sedangkan Hamid Hasan, dalam Etin Solihatin (2007:14) mengatakan pembelajaran IPS merupakan fusi dari berbagai disiplin ilmu. Pembelajaran IPS harus diformulasikan pada aspek kependidikannya. Tema-tema IPS SD yang perlu mendapat perhatian menurut Arief Achmad (2008), secara gradual, di bawah ini akan diungkapkan beberapa tema IPS SD yang perlu mendapat perhatian kita bersama, antara lain : 1) IPS SD sebagai Pendidikan Nilai (value education), yakni : a) Mendidikkan nilai-nilai yang baik yang merupakan norma-norma keluarga dan masyarakat b) Memberikan klarifikasi nilai-nilai yang sudah dimiliki siswa c) Nilai-nilai inti/utama (core values) seperti menghormati hak-hak perorangan, kesetaraan, etos kerja, dan martabat manusia (the dignity of man and work) sebagai upaya membangun kelas yang demokratis. 2) IPS SD sebagai Pendidikan Multikultural (multicultural eduacation), yakni : commit to a) Mendidik siswa bahwa perbedaan ituuser wajar perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 28 b) Menghormati perbedaan etnik, budaya, agama, yang menjadikan kekayaan budaya bangsa c) Persamaan dan keadilan dalam perlakuan terhadap kelompok etnik atau minoritas. 3) IPS SD sebagai Pendidikan Global (global education), yakni : a) Mendidik siswa akan kebhinekaan bangsa, budaya, dan peradaban di dunia b) Menanamkan kesadaran ketergantungan antar bangsa c) Menanamkan kesadaran semakin terbukanya komunikasi dan transportasi antar bangsa di dunia d) Mengurangi kemiskinan, kebodohan dan perusakan lingkungan. Depdiknas (2003: 3) mengatakan ruang lingkup mata pelajaran Pengetahuan Sosial meliputi : 1) interaksi sosial, 2) manusia, 3) kebutuhan materi, 4) kehidupan, 5) norma dan kehidupan, 6) sikap. Dalam pembelajaran IPS kelas V terdapat beberapa macam pokok bahasan yang perlu dipahami oleh anak. Antara lain: Keanekaragaman penduduk, Sistem Pemerintahan, Kegiatan Ekonomi, Kenampakan Alam, Persiapan Kemerdekaan, dan Persebaran Gejala Alam, yang kesemuanya itu merupakan suatu konsep ilmu yang perlu dipelajari. Pada penelitian ini peneliti mengkaji pokok bahasan ”Persiapan Kemerdekaan Indonesia”. Karena pada pokok bahasan ini terdapat beberapa konsep abstrak yang penting dan perlu dipahami oleh siswa, oleh karena itu peneliti merasa pada pokok bahasan ini terasa sulit dipahami oleh siswa jika hanya menggunakan media pembelajaran yang kurang tepat. Maka dari itu peneliti menerapkan media pembelajaran inovatif dalam membelajarkan materi tersebut, dengan tujuan agar siswa mudah memahami sehingga dapat menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. Pada pokok bahasan “Proklamasi Kemerdekaan Indonesia” siswa diajak untuk mempelajari apa yang dilakukan bangsa Indonesia dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan? Perlukah perumusan dasar Negara sebelum merdeka? Siapa saja tokoh-tokoh yang ikut andil dalam membantu mempersiapkan kemerdekaan? Bagaimana sikap kita menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan commititulah to user kemerdekaan?. Sub-sub pokok bahasan yang akan dipelajari siswa dengan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 29 menggunakan media pembelajaran inovatif yang dalam penelitian ini peneliti menggunakan multimedia interaktif. e. Materi IPS Materi IPS terdiri dari berbagai macam. Menurut Hidayati, dkk (2008 : 26) dari segi materi, ada 5 macam sumber materi IPS antara lain: 1) Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar (2) Kegiatan manusia, (3) Lingkungan geografi dan budaya (4) Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, (5) Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa pelajaran IPS merupakan segala sesusatu yang berkaitan dengan kita mulai dari manusia dengan permasalahannya, kegiatan manusia, budaya, lingkungan geografi, dan kehidupan masa lampau. Oleh karena itu IPS merupakan salah satu pelajaran yang perlu diperhatikan pada tingkat Sekolah Dasar. Selanjutnya kelas 5 sekolah dasar diberikan pelajaran IPS yang berisi berbagai macam materi. Berdasarkan buku IPS BSE kelas V yang diterbitkan pusat perbukuan DEPDIKNAS tahun 2008 pada semester 2 mempelajari tentang berbagai materi diantaranya: 1. Perjuangan melawan penjajahan. 2. Perjuangan mempersiapkan kemerdekaan indonesia. 3. Proklamasi kemerdekaan Replublik Indonesia. 4. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan. Pada kelas V semester 2 peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang materi proklamasi kemerdekaan RI yang mencakup pokok bahasan : 1) Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 antara lain: 1. Pertemuan Dalat, 2. Menanggapi kekalahan jepang. 3. Peristiwa Rengasdengklok, 4. Perumusan teks Proklamasi, 5.Detik-detik proklamasi kemerdekaan RI. f. Materi Proklamasi Kemerdekaan RI 1. Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. a. Pertemuan di Dalat Pada tanggal 12 Agustus 1945 tiga tokoh pergerakan nasional, commit to user yaitu Dr. Radjiman Wedyodiningrat, Ir. Sukarno, dan Drs. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 30 Mohammad Hatta memenuhi undangan Jendral Terauchi di Dalat (Vietnam Selatan). Jenderal Terauchi adalah Panglima tentara Jepang di Asia Tenggara. Dalam pertemuan itu, Jenderal Terauchi mengatakan pemerintah Jepang telah memutuskan untuk memberikan Kemerdekaan kepada Indonesia. Keputusan itu diambil setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Jepang. Bom atom pertama dijatuhkan di kota Hirosima pada tanggal 6 Agustus 1945. Bom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akibatnya, Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus. b. Menanggapi Berita Kekalahan Jepang Berita tentang kekalahan itu sangat dirahasiakan oleh Jepang. Semua radio disegel oleh pemerintah Jepang. Namun, ada tokohtokoh pergerakan dengan sembunyi-sembunyi mendengar berita tentang kekalahan Jepang tersebut.. tokoh tersebut adalah Sutan Syahrir. Pada tanggal 14 Agustus 1945 sore, Sutan Syahrir sudah menunggu kedatangan Mohammad Hatta dari Dalat. Syahrir mendesak agar proklamasi jangan dilakukan oleh PPKI. Menurut Syahrir, Negara Indonesia yang lahir dengan cara demikian akan dicap oleh Sekutu sebagai negara buatan Jepang. Syahrir mengusulkan agar proklamasi kemerdekaan dilakukan oleh Ir. Soekarno saja sebagai pemimpin rakyat, atas nama rakyat lewat siaran radio. c. Peristiwa Rengasdengklok Setelah mengetahui pendirian golongan itu, golongan muda mengadakan rapat lagi menjelang pukul 24.00. Mereka melakukan rapat di Asrama Baperpi, Cikini 71, Jakarta. Rapat tersebut selain dihadiri mereka yang mengikuti rapat di Pegangsaan Timur, juga dihadiri oleh Sukarni, Jusuf Konto, dr. Muwardi, dan Sodancho Singgih. Dalam rapat itu diputuskan untuk mengungsikan Soekarno commit to user dan Hatta ke luar kota. Tujuan “penculikan” itu adalah menjauhkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 31 kedua pemimpin nasional itu dari pengaruh Jepang. Untuk menghindari kecurigaan dan tindakan yang dapat diambil oleh tentara Jepang, rencana itu diserahkan kepada Sodancho Singgih. Rencana itu berhasil dengan baik berkat dukungan Codanco Latief Hendraningrat, berupa perlengkapan tentara peta. Pagi-pagi buta sekitar pukul 04.00, tanggal 16 Agustus 1945, Sukarno-Hatta dibawa ke Rengasdengklok. Selain untuk menjauhkan dari pengaruh Jepang, para pemuda bermaksud memaksa Bung Karno dan Bung Hatta agar segara memproklamasikan kemerdekaan lepas dari segala sesuatu yang berkaitan dengan Jepang. Namun, Sudancho Singgih memberikan keterangan bahwa dalam pembicaraan berdua dengan Bung Karno, Bung Karno menyatakan bersedia melaksanakan proklamasi segera setelah kembali ke Jakarta. Berdasarkan hal tersebut, siang hari itu juga Singgih kembali ke Jakarta. Ia menyampaikan rencana Proklamasi kepada para pempmpin pemuda di Jakarta. Sementara itu, di Jakarta golongan tua dan golongan muda sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jakarta. Golongan tua diwakili Mr. Ahmad Subardjo dan golongan muda yang diwakili Wikana. Laksamana Maeda, bersedia menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Maeda adalah seorang Perwira penghubung Angkatan Darat dan Angkatan Laut Jepang. Berdasarkan kesepakatan itu, Jusuf Kunto, dari pihak pemuda mengantar Achmad Subardjo ke Rengasdengklok pada hari itu juga. Mereka akan menjemput Sukarno-Hatta. Semula para pemuda tidak mau melepas Sukarno-Hatta. Ahmad Subardjo memberi jaminan bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus keesokan harinya, selambat-lambatnya pukul 12.00. Bila hal tersebut tidak terjadi, Ahmad Subardjo rela mempertaruhkan nyawanya. Dengan jaminan itu, komandan kompi Peta setempat, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 32 Cudanco Subeno, bersedia melepaskan Sukarno-Hatta kembali ke Jakarta. d. Perumusan Teks Proklamasi Sesampai di Jakarta Sukarno-Hatta bersama Laksamana Maeda menemui Mayjen Nishimura untuk berunding. Nishimura tidak mengizinkan proklamasi kemerdekaan. Kemudian, mereka menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1. Di tempat inilah naskah proklamasi dirumuskan. Para pemuka Indonesia yang hadir berkumpul dalam dua ruangan, ruang makan dan serambi depan. Perumusan teks proklamasi dilakukan di dalam ruang makan oleh Soekarno-Hatta, dan Mr. Ahmad Subardjo. Sukarno menulis rumusan proklamasi tersebut. e. Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Pada tanggal 17 Agustus 1945 pagi orang-orang berkumpul di kediaman Sukarno. Sekitar pukul 10.00, Ir. Soekarno didampingi Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Berikut ini isi dari teks proklamasi kemerdekaan: Proklamasi Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l, diselenggarakan dengan cara sekasama dan dalam tempo yang sesingkatsingkatnya. Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun ‘45 Atas nama Bangsa Indonesia Sukarno/Hatta 2. Tokoh-tokoh Penting dalam Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Ada banyak tokoh penting yang terlibat dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI. Tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa proklamasi dibagi menjadi dua golongan yakni golongan tua dan commit to usertersebut diantaranya : golongan muda. Beberapa tokoh-tokoh perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 33 a. Ir. Sukarno (1901-1970) Sukarno adalah tokoh yang berperan penting dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI. Beliau sebagai pemimpin Indonesia yang menonjol waktu itu, Bung Karno dipilih menjadi ketua PPKI. Sebagai ketua PPKI, beliau menemui penguasa Jepang di Indonesia, yaitu Mayjen Nishimura. Mereka membicarakan kemerdekaan Indonesia. Beliau dan para pemimpin yang lain tetap melanjutkan tekad memproklamasikan kemerdekaan meskipun tanpa persetujuan penguasa Jepang. Bung Karno bersama dengan Bung Hatta dan Ahmad Subardjo merumuskan naskah Proklamasi. Bahkan rumusan awal naskah proklamasi tulisan tangan Bung Karno. Peran Bung Karno yang sangat menonjol adalah bersama Bung Hatta bertindak sebagai Proklamator. Bung Karno lah yang akhirnya dengan penuh keberanian dan kekhidmatan memeproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. b. Drs. Mohammad Hatta Peran Drs. Mohammad Hatta dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan sangat penting. Waktu itu, Bung Hatta dianggap sebagai pemimpin utama Bangsa Indonesia selain Bung Karno. Beberapa kali beliau menjadi perantara antara golongan muda dan golongan tua, terutama dengan Bung Karno. Karena peran beliau, pendapat golongan tua dan golongan muda bisa dipertemukan. Beliau berdialog dengan golongan muda tentang cara memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, Bung Hatta adalah salah seorang perumus naskah Proklamasi. Bersama Bung Karno, Bung Hatta bertindak sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia. Selain menandatangani naskah Proklamasi, beliau mendampingi Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. c. Ahmad Subardjo commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 34 Ahmad Subarjo adalah Penasihat PPKI. Beliau menjadi penengah golongan muda dan kedua pemimpin nasional, SukarnoHatta. Beliau mewakili golongan tua berunding dengan para pemuda ketika Sukarno-Hatta diculik dan diamankan ke Rengasdengklok. Setelah dicapai kesepakatan, beliau menjemput Sukarno-Hatta ke Rengasdengklok. Beliau meyakinkan para pemuda bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 akan diumumkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Peran penting lain Subarjo adalah turut merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan. Bersama Bung Karno dan Bung Hatta, Beliau merumuskan naskah Proklamasi di rumah Laksamana Maeda. d. Ibu Fatmawati Sebagai istri pemimpin Bangsa Indonesia, Fatmawati turut mendampingi Bung Karno. Ibu Fatmawati dikenal sebagai tokoh wanita yang dekat dengan rakyat Indonesia yang sedang memperjuangkan kemerdekaan. Jasa Ibu Fatmawati sangat menonjol dalam peristiwa Proklamasi. Beliau menjahit Bendera Pusaka, Merah Putih. Beliau menjahit Bendera Pusaka ini pada bulan Oktober 1944. Bendera ini dikibarkan setelah Bung Karno membaca Proklamasi. e. Sutan Syahrir Sutan Syahrir adalah tokoh politik, pejuang kemerdekaan, dan perdana menteri pertama RI. Syahrir dilahirkan di Bukit Tinggi. Pada zaman Jepang, Syahrir memutuskan untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah Jepang. Beliau salah satu tokoh yang berani mengambil risiko mencari berita mendengarkan berita radio. Syahrir adalah salah satu tokoh yang paling awal mengetahui berita Jepang menyerah kepada Sekutu. Setelah beliau mengetahui berita tersebut beliau mendesak Sukarno-Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di commit to user luar rapat PPKI. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 35 f. Laksamana Takasi Maeda Laksamana Maeda adalah seorang perwira penghubung Jepang. Beliau mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia. Dukungannya telah tumbuh sejak beliau menjabat atase militer di Belanda. Di Belanda, beliau menjalin hubungan dengan sejumlah tokoh mahasiswa, misalnya Ahmad Subarjo. Beliau menjamin keselamatan perencanaan proklamasi. Perumusan teks Proklamasi dilakukan di rumah beliau. Karena dukungannya terhadap persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia, beliau ditangkap oleh Sekutu dan dipenjarakan di Gang Tengah. B. Hasil Penelitian Yang Relevan Dalam penelitian ini peneliti mengacu pada penelitian yang terdahulu yang relevan dilaksanakan saat ini yaitu : 1. Dewi Permatasari dalam skripsinya berjudul “Penggunaan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Bumi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2012”. Dari penelitian Dewi dapat diambil kesimpulan bahwa Penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi peserta didik kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen. Hal ini terlihat dari persentase ketuntasan klasikal yang mengalami peningkatan dari siklus I (72%) dan II (82%) setelah menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran. Pada siklus I. Pada penelitian dewi variable yang digunakan peneliti adalah sama yaitu multimedia interaktif dan pemahaman konsep. Akan tetapi terdapat perbedaan dari penelitian Dewi yaitu pemahaman konsep yang diteliti mengenai struktur bumi. Sedangkan peneliti akan meneliti tentang penggunaan multimedia interaktif untuk proklamasi kemerdekaan RI. commit to user meningkatkan pemahaman perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 36 2. Fajar Sidiq S dalam hasil penelitiannya yang berjudul “Penggunaan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Peserta Didik Kelas V Negeri 01 Jetis Jaten Karanganyar”. Hasil penelitian Fajar menyatakan bahwa peserta didik yang menjadi subjek penelitian mengelami peningkatan hasil belajar menjadi 68% pada siklus I dan 75% pada siklus II. Persamaan penelitian Fajar dengan penelitian ini adalah penggunaan multimedia interaktif. Dari penelitian Fajar terdapat perbedaan variabel berupa meningkatkan hasil belajar IPS. 3. Meilisa Romadianingrum dengan judul “Peningkatan Hasil belajar Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dalam IPS melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SDN II Ngadirojo Wonogiri”. Dalam penelitian tersebut menyimpulkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan indonesia dapat ditingkatkan melalui pembelajaran kooperstif tipe jigsaw. Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keaktifan siswa. Kesesuaian dengan penelitian ini adalah samasama meningkatkan pemahaman konsep Proklamasi Kemerdekaan, sedangkan perbedaannya penelitian beliau menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, penelitian ini menggunakan multimedia interaktif. Berdasarkan ketiga penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media dalam pembelajaran khususnya multimedai interaktif mampu meningkatkan pemahaman konsep suatu materi pelajaran. Hal inilah yang memicu peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan multimedia interaktif untuk meningkatkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI. C. Kerangka Berpikir Berdasarkan kajian pustaka diatas dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut: Pada kondisi awal sebelum menerapkan multimedia interaktif, menunjukkan bahwa pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI kelas V SD Negeri 02 Bolong masih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, to user diantaranya: guru dalam mengajarcommit didominasi dengan metode ceramah berulang- perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 37 ulang, siswa hanya disuruh menghafal dan mencatat, dan jarang menggunakan media pembelajaran yang menarik. Siswa diposisikan sebagai objek dan hanya mendengarkan keterangan dari guru. Pembelajaran yang demikian menyebabkan siswa pasif dan mengalami kejenuhan dalam belajar. Selain itu, siswa tidak memiliki ketertarikan untuk belajar mata pelajaran IPS dan materi yang didapat hanya mengandalkan guru saja. Kejenuhan dan ketidaktertarikan siswa untuk belajar menyebabkan rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep proklamasi kemerdekaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mengembangkan media belajar yang harus menarik minat siswa. Kemenarikan ini dapat ditunjang dengan penggunaan multimedia, artinya multimedia memiliki kombinasi teks, gambar, seni grafik, animasi, suara, dan video. Berbagai riset menyatakan bahwa media belajar audio-visual lebih disukai banyak siswa. Pengalaman belajar juga banyak diperoleh dari indera lihat. Dengan menerapkan multimedia pada materi proklamasi kemerdekaan dapat meningkatkan kualitas belajar siswa. Hal ini disebabkan media interaktif melibatkan keaktifan siswa. Setelah guru menerapkan multimedia, siswa lebih aktif, terjalin interaksi antar siswa maupun peneliti dengan siswa, selain itu siswa dapat menyelesaiakan masalah dengan berbagai ide ata gagasan yang mereka miliki. Pada kondisi akhir pemahaman siswa terhadap konsep proklamasi kemerdekaan RI dapat meningkat. Bertolak dari kerangka berfikir tersebut, maka penerapan multimedia interaktif diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep proklamasi kemerdekaan RI. Dari pemikiran diatas, dapat dilihat kerangka pemikiran pada gambar 2.5 berikut: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 38 Kondisi Awal Tindakan Kondisi Akhir 1. Guru mengajar masih menggunakan media yang kurang menarik. 2. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran didominasi ceramah, tugas, tanya jawab yang masih konvensional Menggunakan multimedia interaktif dalam materi konsep proklamasi kemerdekaan RI Siswa mudah memahami konsep proklamsi kemerdekaan RI Siswa kesulitan dalam memahami konsep proklamasi kemerdekaan Nilai pemahaman koproklamasi kemerdekaan RI peserta didik masih rendah Aktivitas belajar IPS siswa juga masih rendah Siklus 1(konseptual) 1. Perencanaan 2.Tindakan 3. observasi 4. Refleksi Siklus 2(85%) ( konseptual aplikatif) 1. Perencanaan 2. Tindakan 3. Observasi 4. Refleksi Nilai pemahaman konsep Proklamasi Kemerdekaan tinggi Aktivitas belajar IPS siswa juga tinggi Gambar 2.5 Bagan Kerangka Berfikir D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitan. Hipotesis merupakan kesimpulan kerangka berpikir. Dari rumusan commit to usersebagai berikut : masalah di atas maka dapat dituliskan hipotesis perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 39 Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Penerapan Multimedia Interaktif dapat meningkatkan Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan dalam pembelajaran IPS kelas V SDN 02 Bolong Tahun pelajaran 2011/2012. 2. Penerapan Multimedia Interaktif dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Konsep Proklamasi Kemerdekaan dalam pembelajaran IPS kelas V SDN 02 Bolong Tahun pelajaran 2011/2012. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan sumber diperolehnya data yang dihubungkan dari masalah yang diteliti. Tempat penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri 02 Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini khususnya dilaksanakan pada kelas V. Pemilihan SD Negeri 02 Bolong sebagai lokasi penelitian adalah berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut : a. Sekolah tersebut belum pernah di jadikan sebagai tempat penelitian. b. Permasalahan kurangnya pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI pada siswa kelas V di SD tersebut sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa serta aktivitas belajar siswa rendah. c. Sekolah tersebut mengijinkan untuk dilaksanakan kegiatan penelitian. 2. Waktu Penelitian Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 dan dilakukan secara bertahap. Dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Tindakan dilakukan pada bulan Maret hingga April karena pada bulan tersebut telah dijadwalkan atau dirancang oleh guru untuk memberikan materi mengenai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI. Tabel waktu dan jadwal penelitian terlampir pada lampiran 1 halaman 116. B. Subjek Penelitian. Subjek penelitian adalah siswa yang menjadi sasaran pelaksanaan tindakan, yang dalam hal ini meliputi semua siswa satu kelas. Subjek penelitian PTK ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri 02 Bolong. Siswa kelas V ini terdiri dari siswa perempuan dan siswa laki-laki. Pada dasarnya mereka dari latar belakang yang berbeda-beda dilihat dari faktor ekonomi orang tua siswa tapi sebagian besar dari mereka adalah siswa dari golongan menengah ke bawah. Dari commit to user 40 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 41 11 siswa ini kesemuanya adalah anak yang normal, tidak cacat dalam artian tidak ada anak ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). C. Sumber Data. Sumber data dalam sebuah penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006: 102) adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data atau informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah: 1. Sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Sumber data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain: pendokumentasian proses pembelajaran, wawancara dengan guru dan siswa, dan tes evaluasi setiap akhir evaluasi. 3. Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Sumber data sekunder dapat diperoleh dari daftar nilai. D. Teknik Pengumpulan Data. Fungsi data dalam penelitian tindakan adalah sebagai landasan refleksi. Data dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti dan guru matematika melalui wawancara, observasi, tes dan metode dokumentasi. 1. Wawancara Dalam praktek penelitian ini ada dua jenis alat bantu wawancara yaitu pedoman wawancara dan daftar pertanyaan. Pedoman wawancara hanya memberikan secara garis besar pokok permasalahan. Sedangkan daftar pertanyaan lebih terinci dari segala hal yang dikehendaki dalam penelitian. Wawancara dilakukan pada guru kelas V SD Negeri 02 Bolong sebelum menerapkan multimedia interaktif. Wawancara dilakukan untuk memantau proses pembelajaran IPS yang sedang berlangsung. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang informasi guna memperoleh data yang berkaitan dengan perubahan peserta didik tentang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 42 pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI dalam kegiatan pembelajaran sebelum dan sesudah penerapan multimedia interaktif dalam pembelajaran IPS pada peserta didik kelas V SD Negeri 02 Bolong, Karanganyar. 2. Tes Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong pada materi proklamasi kemerdekaan RI. Bentuk tes selama proses pembelajaran dan tertulis pada setiap akhir pelaksanaan tindakan sebagai evaluasi. Tes ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep proklamasi kemerdekaan RI setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan multimedia interaktif. 3. Observasi Observasi adalah segala upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung dengan atau tanpa alat bantu (Sarwiji Suwandi, 2009:38). Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini untuk menilai aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong sewaktu proses pembelajaran pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI melalui multimedia interaktif berlangsung. 4. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan mencatat/mengabdikan kegiatan berupa foto/ melihat arsip-arsip(catatan-catatan) yang dilakukan dalam penelitian. Dokumen-dokumen tersebut antara lain berupa arsip perencanaan pembelajaran serta hasil pekerjaan siswa yang dapat memberi informasi data serta dokumen berupa foto yang menggambarkan situasi pembelajaran IPS. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumen resmi. Dokumen resmi untuk mengetahui data awal yaitu daftar nilai IPS kelas V tentang proklamasi kemerdekaan RI sebelum tindakan. Sedangkan dokumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak dalam proses pembelajaran setelah tindakan berupa foto pembelajaran dan nilai evaluasi tentang pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI dengan menerapkan multimedia interaktif. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 43 E. Validitas Data Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa validitasnya, sehingga data tersebut bisa dipertanggung jawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Uji validitas isi bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana siswa menguasai materi pelajaran yang telah di sampaikan. Menurut Sugiyono, “...pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.”(2009: 182). Oleh karena itu, pada penelitian ini data yang dikukur menggunakan validitas isi adalah tes yang digunakan untuk mengukur nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia melalui penggunaan multimedia interaktif. F. Teknik Analisis Data Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif komparatif. Menurut Sarwiji Suwandi, analisis deskriptif komparatif dilakukan dengan membandingkan antara hasil tes kondisi awal, sebelum dilakukan tindakan, hasil tes sesudah siklus I, dan hasil tes sesudah siklus II (Suwandi, 2009: 63). Dengan demikian dapat dilihat adanya perbedaan sebelum dan sesudah di lakukannya tindakan. Secara garis besar, langkah-langkah dalam analisis deskriptif komparatif di bagi menjadi empat kegiatan yaitu 1. Mengolah data Pada tahap awal peneliti melakukan olah data terhadap data yang diperoleh. Data tersebut berupa nilai siswa pada kondisi awal sebelum tindakan, setelah tindakan, setelah siklus I dan setelah siklus II. Pengolahan data bertujuan untuk memudahkan dalam penyajian data. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 44 2. Penyajian data Dalam penelitian ini, penyajian data dilakukan pada saat mengolah dan mengambil tindakan data yang masuk, kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan dinarasikan dalam pembahasan penelitian. 3. Analisis Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis data dengan membandingkan nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siswa pada kondisi awal sebelum tindakan. Setelah siklus I, dan setelah siklus II. Kegiatan analisis data ini berpatokan pada indikator kinerja yaitu apabila nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SDN 02 Bolong meningkat dari sebelum penggunaan multimedia interaktif ke setelah penggunaan multimedia interaktif, ditunjukkan dengan siswa yang mendapat nilai sama atau di atas KKM (65) sebanyak 85% dari 11 siswa. 4. Simpulan Menyimpulkan dari apa yang sudah di lakukan dari mengolah data, penyajian data dan analisis data di simpulkan dalam bentuk hasil akhir. G. Indikator Kinerja Rumusan kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI yaitu ditunjukkan dengan perolehan nilai minimum 65 (KKM). Penelitian ini dikatakan berhasil jika pada siklus I 70% peserta didik yang memperoleh nilai ≥ 65 (KKM) dan pada siklus II 80% peserta didik memperoleh nilai ≥ 65 (KKM). Adapun Indikator Kinerja Aspek Aktivitas Belajar Siswa Materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat dilihat pada tabel 3.2 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 45 Tabel 3.2 Indikator Kinerja Aspek Aktivitas Belajar Siswa Materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Indikator Presentase Siswa bertanya ketika materi belum jelas. Siswa menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk. Siswa memberikan pendapat dalam memecahkan masalah dalam diskusi kelompok. Siswa memberikan tanggapan yang disampaikan teman. Siswa memperhatikan papan tulis atau slide yang ditampilkan guru. Siswa menulis hasil pemecahan diskusi . Siswa mencatat materi yang diberikan guru. Pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan indonesia 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% H. Prosedur Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2007:20). Ada empat tahapan penting dalam penelitian tindakan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, tindakan, dan refleksi. Hubungan keempat tahapan tersebut menunjukkan sebuah siklus atau kegiatan berkelanjutan. Prosedur penelitian merupakan rangkaian tahapan penelitian dari awal hingga akhir penelitian. Penelitian ini merupakan tindakan kelas suatu penelitian yang mengkaji tentang permasalahan dengan ruang lingkup yang tidak terlalu luas dan berkaitan dengan perilaku seseorang/ kelompok tertentu, disertai dengan penelahan yang diteliti terhadap suatu perlakuan dan mengkaji sampai sejauh mana dampak perlakuan dalam rangka mengubah, memperbaiki, dan atau meningkatkan mutu perilaku itu terhadap perilaku yang sedang diteliti. Penelitian ini adalah proses pengkajian sistem berdaur sebagaimana kerangka berpikir. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus (direncanakan 2 siklus) yang masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang dalam satu siklus ada dua kali tatap muka yang masing-masing 2x35 menit sesuai RPP. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 46 Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain. 1. Siklus I a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik (LKPD), lembar observasi, instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis, dan menetapkan indikator ketercapaian yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran serta menyiapkan media pembelajaran antara lain: power point, video proklamasi kemerdekaan. b. Tindakan Pada langkah ini guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran realistik yang mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran, skenario dan LKPD. Dalam hal ini, pelakasanaan pembelajaran dilakukan dalam dua kali pertemuan. 1) Mengenalkan multimedia kepada siswa yaitu meliputi: alat-alat yang digunakan, dan cara mengoperasikanya. 2) Menjelaskan penggunaan multimedia interaktif pada pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI. 3) Siswa dibagi kedalam 4 kelompok yang beranggotakan 2/3 anak. 4) Masing-masing kelompok dipinjami laptop dan disuruh membuka slide power point yang telah disiapkan tentang materi yang dipelajari. 5) Peneliti bersama-sama siswa menggunakan pembelajaran IPS dengan multimedia interaktif pada materi proklamasi kemerdekaan RI. 6) Guru memberikan lembar diskusi serta menyuruh siswa untuk melakukan diskusi bersama kelompoknya mengenai pembelajaran proklamasi kemerdekaan RI dengan multimedia interaktif yang telah dipelajari. 7) Peneliti menyuruh siswa agar melaporkan hasil diskusi kelompok didepan kelas secara bergantian. 8) Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap materi yang telah commit to user dipelajari. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 47 9) Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa mengerjakan soal latihan secara individu untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Pelaksanaan tidakan pada siklus I direncanakan 2 X pertemuan, pada pertemuan pertama mempelajari tentang mengidentifikasi pembentukan BPUPKI dan PPKI sebagai peristiwa menjelang proklamasi keemerdekaan indonesia sedangkan pada pertemuan ke II mempelajari tentangmengidentifikasi peristiwa menyerahnya jepang terhadap sekutu menjelang proklamasi kemerdekaan indonesia. c. Obsevasi. Guru kelas sebagai mitra kolaborasi mengamati jalanya pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Tahap pengamatan dilakukan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut: 1) Melakukan pengamatan terhadap sikap siswa dan kerja peneliti di dalam pembelajaran multimedia interaktif dengan berpedoman pada lembar observasi aktivitas siswa dan guru. 2) Melakukan penilaian hasil belajar yang telah dilesaikan siswa pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia diakhir pelajaran selesai. 3) Memberikan penilaian terhadap aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan multimedia interaktif. d. Refleksi Peneliti bersama guru kelas V membuat refleksi atas tindakan pada siklus I. Pada tahap refleksi peneliti melakukan analisis kelemahan-kelemahan proses pelaksanaan pembelajaran siklus I. Hasil belajar serta aktivitas belajar siswa dievaluasi. Dalam mencari kelemahan dalam pembelajaran peneliti berdiskusi dengan guru kelas V untuk membantu yang akan digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dalam perencanaan siklus berikutnya. Berdasarkan hasil evaluasi peneliti bersama guru kelas V, kegiatan pembelajaran IPS khususnya materi proklamsi kemerdekaan mengalami peningkatan dari 27,27% atau sebanyak 3 siswa dari jumlah keseluruhan 11 siswa meningkat menjadi 63,63% atau 7 siswa. Namun penelitian pada siklus I dikatakan belum sesuai indikator ketercapaian to user kerja maka penelitian dilanjutkan commit pada siklus II. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 48 2. Siklus II a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik (LKPD), lembar observasi, instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis, dan menetapkan indikator ketercapaian yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. b. Tindakan Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II ini mengacu dari hasil refleksi siklus I dengan penerapan multimedia interaktif pada materi proklamasi kemerdekaan indonesia yang sudah diperbaiki dan disempurnakan sesuai tujuan pembelajaran yang akan dicapai, adapun langkah-langkahnya: 1) Mengenalkan multimedia kepada siswa yaitu meliputi: alat-alat yang digunakan, dan cara mengoperasikanya. 2) Menjelaskan penggunaan multimedia interaktif pada pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan RI. 3) Siswa dibagi kedalam 4 kelompok yang beranggotakan 2/3 anak. 4) Masing-masing kelompok dipinjami laptop dan disuruh membuka slide power point yang telah disiapkan tentang materi yang dipelajari. 5) Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap materi yang telah dipelajari. 6) Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa mengerjakan soal latihan secara individu untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Berdasarkan analisis dan refleksi yang telah dilakukan peneliti yang dibantu mitra kolaborator guru kelas V SDN 02 Bolong peneliti menyempurnakan proses kegiatan pembelajaran diantaranya: 1) Materi pembelajaran proklamasi kemerdekaan ditambahi animasi, gambar dan film tentang priklamasi kemerdekaan agar siswa lebih tertarik dan mudah menyerap materi pembelajaran. 2) Disamping siswa mempelajari dan mengoperasikan power point yang disiapkan peneliti, peneliti juga menambah penjelasan materi meskipun commit to user di dalam multimedia tersebut sudah ada penjelasanya. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 49 Pelaksanaan tindakan pada siklus II direncanakan 2 X pertemuan, pada pertemuan pertama mempelajari tentang mediskripsikan proklamasi kemerdekaan indonesia, sedangkan pada siklus II mempelajari tentang Mengidentifikasikan tokoh-tokoh penting dalam perumusan teks proklamasi kemerdekaan indonesia c. Observasi Dalam melakukan observasi dengan memakai format observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran (aktifitas peserta didik dan guru) kemudian menilai hasil tindakan dengan menggunakan format LKPD dan pengumpulan data semua data dikumpulkan guna meninjau apakah terjadi peningkatan kinerja guru dan peserta didik. Dari pengamatan tersebut pada semua aspek (penggunaan multimedia oleh siswa, aktivitas belajar siswa, keterampilan social) dikatakan baik. d. Refleksi Peneliti bersama guru kelas V membuat refleksi atas tindakan pada siklus II. Pada tahap refleksi peneliti melakukan analisis terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada siklus II tentang proklamasi kemerdekaan indonesia dengan menggunakan multimedia interaktif. Peneliti juga berdiskusi dengan kolaborator untuk menemukan temuan-temuan pada siklus II. Temuan yang terdapat pada siklus II yaitu terjadi peningkatan aktivitas dan hasil pembelajaran proklamasi kemerdekaan indonesia secara signifikan. Ketuntasan klasikal mencapai 81,81% dengan nilai rata-rata 74,35. Aktivitas belajar siswa sudah mencapai di atas 75%. Berdasarkan data tersebut, aktivitas dan hasil pembelajaran sudah mencapai indikator ketercapaian penelitian sehingga siklus (tindakan) dapat dihentikan. Hal ini membuktikan bahwa multimedia interaktif dapat meningkatkan aktivitas serta hasil belajar siswa SDN 02 Bolong Karanganyar. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (a) Deskripsi kondisi awal (prasiklus), (b) Pelaksanaan tindakan (siklus), (c) Hasil penelitian, dan (d) Pembahasan hasil penelitian. Penelitian tindakan dilakukan dalam 2 siklus dengan empat tahap dalam setiap siklusnya. Tahapan tersebut meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. B. Deskripsi Kondisi Awal (Prasiklus) Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan survei awal. Survei awal ini dimaksud untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran yang dilakukan guru pada materi proklamasi kemerdekaan indonesia. Kondisi awal ini menjadi acuan untuk menentukan tindakan apa saja yang akan dilakukan pada pembelajaran dalam siklus selanjutnya. Survei awal dilakukan pada hari Selasa tanggal 24 Januari 2012. Pada hari Selasa tanggal 24 Januari 2012 peneliti melakukan wawancara dengan guru dan siswa serta observasi kelas selanjutnya diadakan tes pratindakan. Kegiatan pratindakan merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengawali penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan peneliti. Kegiatan pratindakan meliputi: (a) pembahasan tentang permasalahan dalam proses pembelajaran proklamasi kemerdekaan indonesia, (b) pelaksanaan uji pratindakan, dan (c) pembahasan tentang upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar materi proklamasi kemerdekaan indonesia. a. Hasil Wawancara dengan Guru dan Siswa Wawancara dengan guru dan siswa dilakukan pada hari Selasa tanggal 24 Januari 2012. Peneliti sebagai pewawancara sedangkan Ibu Gini Gandari S.Pd guru kelas V dan beberapa siswa kelas V sebagai narasumber. Wawancara terhadap guru kelas V dilakukan secara terstruktur yang sebelumnya pedoman wawancara sudah disusun oleh peneliti kemudian hasil wawancara ditulis secara ringkas pada kolom jawaban. Setting wawancara commit to user bertempat di ruang kelas V pada 50 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 51 waktu istirahat pukul 08.00 WIB. Hal yang peneliti tanyakan kepada guru yaitu tentang aktivitas dan hasil belajar siswa yang pernah diterapkan oleh guru pada waktu sebelumnya. Hasil wawancara tersebut diindikasi bahwa terjadi permasalahan dalam pembelajaran proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dilakukan siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong Karanganyar. Menurut keterangan guru kelas V, pembelajaran proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan masih s mengunggulkan metode ceramah penggunaan media yang dapat menarik perhatian siswa untuk belajar belum dilakukan secara optimal, mengingat rendahnya antusias serta hasil belajar yang diperoleh siswa sehingga berakibat siswa kurang mengenal sosok para pahlawannya yang mempunyai jiwa patriotisme, menjunjung tinggi nilai moral, rela berkorban dan cinta terhadap tanah air dan bangsa. Pendapat tersebut juga didukung oleh hasil wawancara dengan beberapa siswa kelas V mengenai aktivitas dan hasil belajar mereka pada materi proklamasi kemerdekaan. Pelaksanaan wawancara kepada siswa dilakukan pada waktu istirahat pertama pukul 09.00 WIB di ruang kelas V. Wawancara terhadap siswa dilakukan secara terstruktur artinya sesuai dengan lembar yang telah disiapkan sebelumnya. Siswa yang menjadi nara sumber adalah Arjun Kristanto, Angga Aji Susilo, Akbar Al Abidin. Ketika peneliti menanyakan bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan ketika mempelajari materi proklamasi kemerdekaan. Pada umumnya mereka menyatakan kurang tertarik mengikuti pembelajaran IPS di kelas karena kegiatan pembelajaran dikendalikan seutuhnya oleh guru, guru menyampaikan materi secara ceramah hal ini mengakibatkan kurangnya keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapatnya, siswa kurang berfikir kritis, ketika guru memberikan pertanyaan kepada salah satu siswa, siswaa hanya diam lalu yang menjawab semua siswa bukan siswa yang diberi pertanyaan terebut. b. Pengamatan Proses Pembelajaran di Kelas Sebelum proses penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan survei awal yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran proklamasi commit to user kemampuan awal siswa dalam kemerdekaan dan mengetahui sejauh mana perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 52 mempelajari proklamasi kemerdekaan indonesia. Kondisi ini akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan tindakan perbaikan. Rendahnya aktivitas belajar siswa serta pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dari hasil pengamatan proses belajar mengajar dalam pembelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong sebelum tindakan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan tes kemampuan konsep. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa selama proses pembelajaran IPS berlangsung sedangkan untuk pemahaman konsep diukur menggunakan tes pemahaman konsep. Survei awal hari pertama dilaksanakan pada hari selasa 3 April 2012 pukul 09.15 Survei awal pada hari pertama diawali dengan observasi proses pembelajaran di kelas V SD Negeri 02 Bolong. Observasi dilakukan ketika proses pembelajaran proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dalam observasi, peneliti mengambil tempat paling belakang agar tidak mengganggu proses pembelajaran di kelas tersebut. Peneliti melakukan kegiatan pengamatan selama proses pembalajaran berlangsung. Segala kejadian yang berlangsung pada jam pelajaran itu peneliti amati dan mencatatnya dalam lembar observasi. Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas dan wawancara kepada siswa-siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Dari observasi dan wawancara dalam pembelajaran IPS guru sepenuhnya belum menggunakan media pembelajaran. Jika guru menggunakan media pembelajaran, siswa tidak dilibatkan dalam penggunaan media pembelajaran. Guru masih menggunakan metode konvensional dengan ceramah di depan kelas. Siswa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan guru. Kebanyakan siswa merasa bosan mengikuti pembelajaran IPS sehingga siswa lebih senang bermain sendiri, mengobrol, dan menggangu teman. Aktivitas belajar yang rendah berdampak pada kurangnya pemahaman siswa tentang materi proklamasi kemerdekaan Indonesia. Hal ini di dukung dengan data yang telah peneliti lakukan ketika proses prasiklus berlangsung. Data hasil observasi aktivitas belajar prasiklus dapat dilihat pada lampiran 28 halaman 183. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 53 Adapun hasil observasi yang dilakukan peneliti menunjukkan keadaan sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas V SDN 02 Bolong Prasiklus No Indikator Frekuensi Persentase 1. Siswa bertanya ketika materi belum jelas. 1 9% 2. Siswa menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk. 2 18% 3. Siswa 4 36% yang 0 0% Siswa memperhatikan papan tulis atau slide 8 73% memberikan memecahkan pendapat masalah dalam dalam diskusi kelompok. 4. Siswa memberikan tanggapan disampaikan teman. 5. yang ditampilkan guru. 6. Siswa menulis hasil pemecahan diskusi 2 18% 7. Siswa mencatat materi yang diberikan guru. 4 36% Berdasarkan observasi awal penilaian aktivitas siswa oleh peneliti terkait Frekuensi / persenta se sikap siswa prasiklus dimasukkan grafik gambar 4.1 berikut : 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 73% 36% 36% 18% 18% 9% 0% 1 2 3 4 5 6 7 Indikator Gambar 4.1 Grafik Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong commit to user Kondisi Awal (Prasiklus) pada perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 54 Berdasarkan sajian data penilaian aktivitas siswa kelas V pada kondisi awal (prasiklus) dari grafik di atas terlihat bahwa dari 11 jumlah keseluruhan siswa yang bertanya ketika materi belum jelas 1 siswa atau 9%, menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk 2 siswa atau 18%, memberikan pendapat dalam kelompok 4 siswa atau 36%, tidak ada yang memberikan tanggapan yang disampaikan teman atau 0%, memperhatikan papan tulis atau slide yang ditampilkan guru 8 siswa atau 73%, menulis hasil pemecahan diskusi 2 siswa atau 18% dan yang mencatat materi yang telah dipelajari 4 siswa atau 36%. pembelajaran proklamasi kemerdekaan indonesia yang diterapkan guru belum maksimal. Dari ke tujuh aspek sikap yang diamati menunjukkan nilai siswa ratarata masih di bawah 50%. Proses kegiatan yang dilakukan siswa masih rendah sehingga perlu diadakan tindakan pembelajaran selanjutnya. Aktivitas belajar yang rendah berdampak pada pemahaman konsep materi yang kurang menunjukkan pembelajaran belum berhasil seutuhnya. Rendahnya penguasaan konsep materi ditunjukkan dengan hasil uji kompetensi sebelum prasiklus. Adapun daftar nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia sebelim diadakan tindakan dapat dilihat pada lampiran 21 halaman 176. Data penilaian uji kompetensi dasar pratindakan siswa dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 55 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siswa Kelas V SDN 02 Bolong Sebelum Tindakan Interval Median f 32-42 37 43-53 % Keterangan Relatif Komulatif 1 9 9 Tidak Tuntas 48 3 18 27 Tidak tuntas 54-64 59 3 9 36 Tidak Tuntas 65-75 70 3 45 82 Tuntas 76-86 81 1 18 100 Tuntas 11 100.00 Jumlah Nilai rata-rata : 665 : 11 = 60 Ketuntasan klasikal 4 : 11 x 100% = 36% Keterangan : 1. Nilai terendah proklamasi kemerdekaan: 40 2. Nilai tertinggi proklamasi kemerdekaan: 85 3. Nilai rata-rata kelas materi proklamasi kemerdekaan: 60 4. Sedangkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal 65 5. Anak yang mendapat nilai di atas ketuntasan adalah: 4 6. Jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah nilai KKM adalah 7 siswa. Data penilaian pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat disajikan dalam grafik gambar 4.2 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 56 3.5 3 Frekuensi 2.5 2 1.5 1 0.5 0 32-42 43-53 54-64 65-75 76-86 Interval Nilai Gambar 4.2. Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada Kondisi Awal (Prasiklus) Nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia prasiklus menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai dalam interval 32-42 sebanyak 1 siswa (9%), interval nilai 43-53 terdapat 2 siswa (18%), interval nilai 54-64 sejumlah 1 siswa (9%), interval 65-75 terdapat 5 siswa (45 %), pada interval nilai 76-87 terdapat 2 siswa atau (18%). Nilai rata-rata kelas adalah 60 dengan ketuntasan klasikal sebanyak 4 siswa (36%) dari jumlah 11 siswa. Hasil tersebut menunjukkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia pada kondisi awal harus ditingkatkan. C. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Proses penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dan 4 tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan atau observasi, dan (4) refleksi. 1. Siklus I Tindakan siklus I dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah commit to user ditentukan. Tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 57 terdiri dari 2 jam pelajaran (2x35 menit). Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 9 April 2012 (pertemuan 1) dan hari Selasa, tanggal 10 April 2012 (pertemuan 2). Tahapan-tahapan pada siklus I adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Tindakan Kegiatan perencanaan siklus I dilakukan pada hari Kamis, 5 April 2012. Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan. Rancangan tindakan yang dilaksanakan berdasar pada solusi permasalahan yang muncul yakni penggunaan multimedia interaktif. Selanjutnya disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan selama 2 kali pertemuan yakni pada hari Senin, 9 April dan hari Selasa, 10 April 2012. Adapun deskripsi perencanaan siklus I adalah sebagai berikut: 1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi utama Proklamasi Kemerdekaan Indonesia selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuannya. RPP yang disusun meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi pembelajaran, metode dan model pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian. 2. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah: a. Ruang kelas didesain sesuai model pembelajaran kooperatif yakni meja kelas ditata sesuai dengan jumlah kelompok. Kemudian menyiapkan meja khusus untuk menaruh perangkat multimedia interaktif. b. Menyiapkan perangkat multimedia interaktif, diantaranya: laptop, netbook, LCD proyektor, dan speaker aktif. Selain itu juga menyiapkan kamera digital untuk commit to user pembelajaran. pendokumentasian proses perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 58 3. Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian Lembar pengamatan digunakan untuk merekam segala aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan pembelajaran IPS berlangsung. Pengamatan yang dilakukan meliputi penggunaan multimedia interaktif, dan aktivitas belajar siswa. Lembar pengamatan penilaian aktivitas siswa diutamakan pada keberanian siswa bertanya ketika materi belum jelas, siswa menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk, siswa memberikan pendapat dalam memecahkan masalah dalam diskusi kelompok, siswa memberikan tanggapan yang disampaikan teman, siswa memperhatikan papan tulis atau slide yang ditampilkan guru. Siswa menulis hasil pemecahan diskusi, siswa mencatat materi yang diberikan guru. Pengamatan siswa ini berfungsi sebagai acuan penilaian kualitas aktivitas belajar siswa. Pedoman dan lembar pengamatan dapat dilihat dalam lampiran hingga . Sedangkan untuk penilaian kisi-kisi soal yang telah disesuaikan dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan ini diterapkan model pembelajaran kooperatif dengan penggunaan multimedia interaktif. Peneliti di sini bertindak sebagai pengajar dan guru sebagai observer atau pengamat. 1. Pertemuan Ke-1 Pertemuan Ke-1 pelajaran yang diajarkan kepada siswa kelas V adalah mengenai multimedia interaktif, pengenalan tentang multimedia sangat diwajibkan karena selama ini siswa masih tabu menggunakan multimedia berbasis computer mengingat dirumah dan disekolah belum mengenal tentang multimedia interaktif. a. Kegiatan Pendahuluan Kegiatan pendahuluan diawali dengan mengabsen dan mengecek kesiapan peserta didik untuk menerima pelajaran. Setelah itu, pada kegiatan apersepsi, guru bertanya jawab dengan peserta didik untuk menggali sejauh mana pengetahuan peserta didik commit to user mengenai materi proklamasi kemerdekaan Indonesia, pengajar perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 59 menjelaskan kepada peserta didik tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan tersebut, yakni peserta didik dapat menjelaskan proses dan tokoh yang terlebit dalam pembentukan BPUPKI dan PPKI sebagai peristiwa menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada pendahuluan ini multimedia interaktif sudah digunakan untuk menyampaikan materi yang akan dibahas dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Multimedia interaktif ini berupa presentasi dengan software MS Powerpoint serta CD Pembelajaran Interaktif yang dilengkapi dengan audio dan animasi. b. Kegiatan inti Kegiatan inti dilakukan dengan metode yang disesuaikan dengan media dan model pembelajaran yang diterapkan, yaitu dengan menggunakan metode ceramah bervariasi, tanya jawab, diskusi, penugasan, dan demonstrasi. Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. 1. Eksplorasi Guru multimedia menjelaskan interaktif aturan sebelum bermain menggunakan membagikan perangkat multimedia interaktif ke setiap kolompok. Kemudian siswa mulai mengoperasikan dan menjelajah materi dalam multimedia interaktif. Contoh materi pembentukan BPUPKI dan PPKI dapat dilihat pada gambar 4.3 dan 4.4 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 60 Gambar 4.3. Contoh Materi Pembentukan BPUPKI Gambar 4.4. Contoh Materi Pembentukan PPKI 2. Elaborasi Guru memberikan penjelasan lebih detail mengenai tokohtokoh yang terlibat dalam pembentukan BPUPKI dan PPKI dengan menayangkan slide. Contoh tayang slide dapat dilihat pada gambar 4.5 dan 4.6. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 61 Gambar 4.5 Materi Pembentukan BPUPKI Gambar 4.6 Materi Pembentukan PPKI Guru memberikan lembar kerja peserta didik kepada masing-masing kelompok untuk dikerjakan dan didiskusikan dengan materi jawaban dalam multimedia interaktif yang ada dalam masing-masing kelompok. Setelah selesai diskusi siswa memaparkan hasil diskusinya dan guru atau teman lainnya memberikan tanggapan. 3. Konfirmasi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 62 Guru memberikan umpan balik dan penguatan tentang awal mula pembentukan BPUPKI dan tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya. Kemudian guru dan siswa membuat kesimpulan pembelajaran. Setelah selesai membuat kesimpulan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya kalau ada materi yang dirasa belum jelas. 4. Penutup Pada kegiatan penutup peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah diajarkan. Siswa mengejarkan soal atau tes individu yang diberikan guru melalui multimedia interaktif. 2. Pertemuan Ke-2 Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada Selasa, 10 April 2012. Materi yang dipelajari pada pertemuan ke-2 yakni tentang peristiwa menyerahnya Jepang terhadap Sekutu dan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi disekitar proklamasi (Peristiwa Rengasdengklok). Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Kegiatan Pendahuluan Kegiatan diawali dengan mengabsen dan mengecek kesiapan peserta didik untuk menerima pelajaran. setelah itu, pada kegiatan apersepsi, guru bertanya jawab dengan siswa untuk mengulas tentang pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya yaitu tentang materi peristiwa pembentukan pembentukan BPUPKI dan PPKI. Ketika apersepsi sudah selesai, pengajar menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan tersebut, yakni peserta didik dapat mengumpulkan informasi tentang peristiwa menyerahnya Jepang terhadap Sekutu dan peristiwaperistiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi. Sama dengan pertemuan sebelumnya pada pendahuluan ini user multimedia interaktifcommit sudah to digunakan untuk menyampaikan materi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 63 yang akan dibahas dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Multimedia interaktif ini berupa presentasi software Ms Poweroint serta CD Pembelajaran interaktif yang dilengkapi audio dan animasi. b. Kegiatan Inti Kegiatan inti dilakukan dengan menggunakan metode yang disesuaikan dengan media dan model pembelajaran yang diterapkan, yaitu dengan menggunakan metode ceramah bervariasi, tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi, konfirmasi. 1. Eksplorasi Guru multimedia menjelaskan interaktif aturan sebelum bermain menggunakan membagikan perangkat multimedia interaktif ke setiap kelompok. Kemudian peserta didik mulai mengoperasikan dan menjelajah materi dalam multimedia interaktif. Contoh materi menyerahnya jepang terhadap sekutu dan peristiwa Rengasdengklok dapat dilihat pada gambar 4.7 dan 4.8. Gambar 4.7. Contoh Materi Jepang Menyerah terhadap Sekutu commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 64 Gambar 4.8 Contoh Peristiwa Rengasdengklok 2. Elaborasi Setelah ditampilkannya CD pembelajaran tentang materi menyerahnya Jepang terhadap Sekutu dan peristiwa-peristiwa yang terjadi disekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan multimedia interaktif yang ditayangkan didepan kelas. Siswa berdiskusi mengisi lembar kerja peserta didik dengan menggunakan multimedia interaktif seperti yang ditayangkan guru di depan kelas. Materi yang ditayangkan yakni tentang menyerahnya jepang terhadap sekutu dan peristiwa Rengasdengklok. Siswa bersama kelompok memaparkan hasil diskusinya di depan kelas dan bertanya jawab mengenai peristiwa-peristiwa disekitar proklamasi kemerdekaan. 3. Konfirmasi Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap materi yang sudah didiskusikan. Kemudian guru membuat ringkasan tentang. Selanjutnya guru bersama siswa membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. 4. Penutup commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 65 Pada kegiatan penutup siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa mengerjakan soal tes atau tes individu yang diberikan guru melalui multimedia interaktif. Soal atau tes individu dapat dilihat di lampiran 12 halaman 156. c. Observasi Pengamatan atau observasi dilakukan oleh guru kelas V SD Negeri 02 Bolong selama pembelajaran materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung menggunakan lembar observasi, sedangkan pendokumentasian pembelajaran dibantu oleh rekan sejawat. Observasi yang dilakukan oleh guru kelas V SD Negeri 02 Bolong meliputi observasi guru, aktivitas belajar siswa selama pembelajaran berlangsung, dan pengamatan multimedia interaktif dalam pembelajaran. Observasi guru dilakukan untuk mengetahui kinerja guru dalam mengajardan dapat dijadikan dasar perbaikan guru dalam melaksanakan pembelajaran selanjutnya. Kegiatan pengamatan aktivitas belajar siswa menggunakan lembar observasi yang telah dipesrsiapkan. Penilaian keaktifan siswa dilakukan ketika pembelajaran berlangsung, yaitu dari awal sampai akhir pelajaran. Penilaian ini dilakukan secara keseluruhan kelas, bukan per individu. Selain mengobservasi pelaksanaan proses pembelajaran, peneliti juga mengamati atau mengobservasi nilai pemahaman konsep siswa disetiap akhir pertemuan. Hasil pengamatan atau observasi selanjutnya digunakan sebagai dasar tahap refleksi siklus I. Hasil pengamatan dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk persen (%), banyaknya presentase dihitung dari seluruh jumlah siswa 3 SD Negeri 02 Bolong, yaitu 11 siswa. Berikut adalah hasil observasi proses pembelajaran menggunakan multimedia interaktif untuk meningkatkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dan aktivitas belajar dalam pembelajaran IPS siklus I. 1) Pertemuan I a) Hasil observasi kinerja guru commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 66 Hasil observasi dapat dilihat pada lampiran 37 halaman 195 skor akhir kinerja guru dalam siklus adalah 3,41. Kinerja guru dalam menggunakan multimedia interaktif dalam kategori cukup baik. Namun masih ada yang perlu diperbaiki. Sebelum memulai pelajaran guru mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran dengan baik. Penataan ruang dan multimedia interaktif baik sesuai dengan materi pelajaran. Guru dalam menjelaskan materi belum mengaitkan dengan realita kehidupan. Guru hanya mengaitkan materi dengan realita lingkungan kelas. Sehingga guru belum melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual. Guru dalam melaksanakan pembelajaran sudah runtut sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat. Guru menggunakan media yang efektif dan efisien seperti multimedia interaktif. Guru mampu menunjukkan keterampilan menggunakan multimedia interaktif dengan baik. Jika siswa belum mengerti dalam penggunaan multimedia interaktif guru membimbingnya. Siswa belum seluruhnya terlibat dalam penggunaan multimedia interaktif. Hanya 4 siswa yang terlibat aktif dalam penggunaan multimedia interaktif. Siswa yang lain hanya melihat tayangan yang dioperasikan temannya. Guru kurang menumbuhkan partisipasi aktif siswa, sehingga siswa masih malu untuk bertanya. Guru belum sepenuhnya menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa. Guru sudah menumbuhkan keceriaan dan keantusiasan siswa dalam belajar dengan menggunakan multimedia interaktif. Penggunaan bahasa lisan guru belum jelas, sehingga siswa kurang memahami penjelasan guru. Dalam proses pembelajaran guru kurang memantau kemajuan belajar siswa. Pembuatan kesimpulan materi yang dipelajari guru sudah melibatkan siswa. Pada akhir pembelajaran guru melakukan penilaian akhir yang sesuai dengan indikator yang diajarkan. to user b) Hasil observasi aktivitas commit belajar siswa. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 67 Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan multimedia interaktif siklus I pertemuan I dapat dilihat pada lampiran 29 halaman 185. Aktivitas siswa dalam pembelajaran tersebut termasuk kategori cukup baik. Perhatian siswa saat guru menjelaskan materi pelajaran sudah baik. Siswa sangat berantusias dan serius dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif. Namun, keaktifan siswa dalam pembelajaran masih kurang. Siswa kurang baik dalam merespon pertanyaan dan tugas dari guru. Hal ini terlihat dari kurangnya keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan guru, mengemukakan pendapat, dan bertanya jika belum jelas. Siswa berani menjawab pertanyaan dari guru jika menjawab serentak. Adapun data penilaian proses aktivitas belajar siswa dapat disajikan dalam tabel 4.3 Tabel 4.3 Data Penilaian Aktivitas Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 02 Bolong pada Siklus I Pertemuan I No Indikator Frekuensi Presentase 1. Siswa bertanya ketika materi belum jelas. Siswa menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk. Siswa memberikan pendapat dalam memecahkan masalah dalam diskusi kelompok. Siswa memberikan tanggapan yang disampaikan teman. Siswa memperhatikan papan tulis atau slide yang ditampilkan guru. Siswa menulis hasil pemecahan diskusi Siswa mencatat materi yang diberikan guru. 2 18% 3 27% 4 36% 2 18% 8 73% 4 36% 6 55% 2. 3. 4. 5. 6. 7. Berdasarkan tindakan pada siklus I penilaian aktivitas siswa oleh commit to user peneliti dapat disajikan dalam gambar grafik 4.9 berikut : perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 68 9 73% Frekuensi / persenta se 8 7 55% 6 5 3 36% 36% 4 27% 18% 18% 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 Indikator Gambar 4.9. Grafik Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada Siklus I Pertemuan I Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa sajian data penilaian aktivitas belajar siswa kelas V pada sikus I mengalami peningkatan dari prasiklus. Dari sajian grafik terlihat bahwa dari 11 jumlah keseluruhan siswa yang bertanya ketika materi belum jelas 2 siswa atau 18%, menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk 3 siswa atau 27%, memberikan pendapat dalam kelompok 4 siswa atau 36%, yang memberikan tanggapan yang disampaikan teman 2 siswa atau 18%, memperhatikan papan tulis atau slide yang ditampilkan guru 8 siswa atau 73%, menulis hasil pemecahan diskusi 4 siswa atau 36% dan yang mencatat materi yang telah dipelajari 6 siswa atau 55%. Pembelajaran kemerdekaan indonesia proklamasi yang diterapkan guru telah mengalami peningkatan yang signifikan namun belum sesuai dengan target yang ditetapkan peneliti. c) Hasil nilai pemahaman konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Hasil nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia diukur dari indokator yang ingin dicapai dalam pertemuan I. Indikator yang dikur meliputi: 1) menjelaskan proses dan tokoh-tokoh yang terlibat commit to user dalam pembentukan BPUPKI dan PPKI, 2) menyebutkan nama tokoh- perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 69 tokoh dalam proklamasi, 3)mendiskripsikan cara menghargai peranan para tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia, Dari hasil analisis pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dapat dilihat pada lampiran 22 halaman 177 ada indikator yang perlu ditingkatkan dalam pertemuan ini adalah menjelaskan proses dan tokoh-tokoh yang terlibat dalam pembentukan BPUPKI dan PPKI. Ketercapaian 36% indikator tersebut masih kurang dibandingkan dengan indikator yang lain. Berdasrkan kondisi tersebut kedua indikator tersebut dapat dituliskan lagi pada siklus II. Setelah diadakan tes tindakan pada siklus I pertemuan I diperoleh data nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia mengalami peningkatan dari pra siklus. Nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan siklus I pertemuan I dapat dilihat pada lampiran 22 halaman 177. Dari data tersebut dapat dibuat tabel distribusi frekuensi nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan pertemuan I. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada Siklus I Pertemuan I Interval Median f 32-42 37 43-53 % Keterangan Relatif Kumulatif 1 9 18 Tidak Tuntas 48 2 18 36 Tidak Tuntas 54-64 59 1 9 73 Tidak Tuntas 65-75 70 5 45 91 Tuntas 76-86 81 2 18 100 Tuntas 11 100,00 Jumlah Nilai rata-rata 695 : 11 = 63 Ketuntasan Klasikal 7 : 11 x 100% = 64% Dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan user 4.10 I tabel 4.4 dapat disajikancommit dalam to gambar perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 70 6 Frekuensi 5 4 3 2 1 0 32-42 43-53 54-64 65-75 76-86 Interval Gambar 4.10. Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia kelas V SDN 02 Bolong pada Siklus I Pertemuan I Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.10, nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia kelas V SD Negeri 02 Bolong, Karanganyar pada siklus I pertemuan I mendapat nilai rata-rata sebesar 63. Siswa yang berada pada interval 32-42 sebanyak 1 siswa atau 9%, interval 43-53 sebanyak 2 siswa atau 18%, 54-64 sebanyak 1 siswa atau 9%, interval 65-75 sebanyak 5 siswa atau 45%, interval 76-86 sebanyak 2 siswa atau 18%. Pada interval 54-64 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (< 65) ada 1 siswa. Berdasarkan data lampiran 22 halaman 177 siswa yang belum tuntas pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia sebanyak 4 siswa. Persentase ketuntasan pada pertemuan I siklus I mencapai 64%. Nilai terendah pada siklus I pertemuan I adalah 40 dan nilai tertinggi 85. 2) Pertemuan II a) Hasil observasi kinerja guru Hasil observasi kinerja guru dapat dilihat pada lampiran 38 commit to user halaman 198. Kinerja guru dalam menggunakan multimedia interaktif perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 71 pada pertemuan II meningkat dari pertemuan I. Hal ini dapat dilihat adanya peningkatan skor akhir dari 3,41 menjadi 3,62. Guru mempersiapkan ruang, alat dan media dengan lebih baik. Dalam mengaitkan materi tidak hanya di lingkungan kelas tetapi juga lingkungan sekolah. Pembelajaran yang dilaksanakan kurang bersifat kontekstual. Guru dalam melaksanakan pembelajaran sudah runtut sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat. Guru menggunakan multimedia interaktif dengan baik. Guru melibatkan siswa dalam penggunaan multimedia interaktif. Guru memberikan bimbingan lebih bagi siswa yang belum aktif dalam mengoperasikan multimedia interaktif. Siswa yang menggunakan multimedia interaktif meningkat dari 4 siswa menjadi 6 siswa. Guru kurang menumbuhkan partisipasi aktif siswa, sehingga hanya sebagian siswa yang aktif mengikuti pembelajaran. Namun, guru sudah menunjukkan sikap terbuka, memberikan perhatian, dan memberikan kesempatan siswa bertanya jika kurang jelas. Dalam pembelajaran guru sudah menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar, sehingga siswa mudah memahaminya. Keantusiasan dan keceriaan siswa meningkat dengan menggunakan multimedia interaktif. Guru memantau kemajuan siswa dalam pembelajaran seperti memberi pertanyaan sesuai dengan materi. Dalam menjawab pertanyaan siswa harus dipancing agar tidak menjawab secara serentak. Pembuatan kesimpulan materi yang dipelajari guru melibatkan siswa. Pada akhir pembelajaran guru melakukan penilaian akhir yang sesuai dengan indikator yang diajarkan. Guru meminta siswa membaca materi yang akan dipelajari selanjutnya. b) Hasil observasi aktivitas belajar siswa Aktivitas siswa dalam pembelajaran mulai membaik. Hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran 30 halaman 186. Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan materi. Siswa antusias user mengikuti pembelajarancommit denganto menggunakan multimedia interaktif. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 72 Siswa sudah berani merespon pertanyaan guru. Namun, siswa masih malu dalam bertanya dan mengemukakan pendapat. Saat penggunaan multimedia interaktif sebagian siswa hanya memperhatikannya tanpa membuat cacatan. Adapun data penilaian proses aktivitas belajar siswa dapat disajikan dalam tabel 4.5 Tabel 4.5 Data Penilaian Aktivitas Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 02 Bolong pada Siklus I Pertemuan II No Indikator Frekuensi Presentase 1. Siswa bertanya ketika materi belum jelas. Siswa menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk. Siswa memberikan pendapat dalam memecahkan masalah dalam diskusi kelompok. Siswa memberikan tanggapan yang disampaikan teman. Siswa memperhatikan papan tulis atau slide yang ditampilkan guru. Siswa menulis hasil pemecahan diskusi Siswa mencatat materi yang diberikan guru. 4 36% 4 36% 5 45% 4 36% 8 73% 5 45% 7 64% 2. 3. 4. 5. 6. 7. Berdasarkan tindakan pada siklus I pertemuan II penilaian aktivitas siswa oleh peneliti dapat disajikan dalam gambar grafik 4.11 berikut : commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 73 9 73% Frekuensi / persenta se 8 64% 7 45% 6 5 36% 36% 45% 36% 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 Indikator Gambar 4.11. Grafik Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada Siklus I Pertemuan II Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa sajian data penilaian aktivitas belajar siswa kelas V pada sikus I mengalami peningkatan dari prasiklus. Dari sajian grafik terlihat bahwa dari 11 jumlah keseluruhan siswa yang bertanya ketika materi belum jelas 4 siswa atau 36%, menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk 4 siswa atau 36%, memberikan pendapat dalam kelompok 5 siswa atau 45%, yang memberikan tanggapan yang disampaikan teman 4 siswa atau 36%, memperhatikan papan tulis atau slide yang ditampilkan guru 8 siswa atau 73%, menulis hasil pemecahan diskusi 5 siswa atau 45% dan yang mencatat materi yang telah dipelajari 6 siswa atau 55%. Pembelajaran kemerdekaan indonesia proklamasi yang diterapkan guru telah mengalami peningkatan yang signifikan namun belum sesuai dengan target yang ditetapkan peneliti. c) Hasil pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia Hasil nilai pemahaman konsep pesawat sederhana diukur dari indikator yang ingin dicapai dalam pertemuan II. Indikator yang diukur commit to user meliputi: 1) menjelaskan peristiwa pembentukan BPUPKI dan PPKI, 2) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 74 menyebutkan nama tokoh-tokoh dalam proklamasi 3) mendiskripsikan cara mengahargai peranan para tokoh proklamasi kemerdekaan. Dari hasil analisis pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siklus I pertemuan II yang dapat dilihat pada lampiran 23 halaman 178 ada indikator yang perlu ditingkatkan. Indikator yang perlu ditingkatkan dalam pertemuan ini adalah menjelaskan peranan paratokoh-tokh dalam proklamasi. Ketercapaian indikator tersebut masih kurang dibandingkan dengan indikator yang lain. Berdasarkan kondisi tersebut kedua indikator tersebut dapat dituliskan lagi pada siklus II. Nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia diperoleh dari nilai tes evaluasi individu yang dapat dilihat pada lampiran 23 halaman 178. Dari data tersebut dapat dibuat tabel distribusi frekuensi nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia pertemuan II. Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus I Pertemuan II. Interval Median F % Relatif Kumulatif Keterangan 43-53 2 18 18 Tidak Tuntas 54-64 1 9 27 Tidak Tuntas 65-75 5 45 723 Tuntas 76-86 2 18 91 Tuntas 87-97 1 9 100 Tuntas Jumlah 11 100,00 Nilai rata-rata 635 : 11 = 67 Ketuntasan Klasikal 8 : 11 × 100% = 73% Dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan II tabel 4.6 dapat disajikan dalam gambar 4.12 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 75 6 Frekuensi 5 4 3 2 1 0 43-53 54-64 65-75 76-86 87-97 Interval Gambar 4.12 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus I Pertemuan II Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.12 di atas, nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia kelas V SD Negeri 02 Bolong, Karanganyar pada siklus I pertemuan I mendapat nilai rata-rata 67. Siswa yang berada pada interval 43-53 sebanyak 2 siswa atau18%, interval 54-64 sebanyak 1 siswa atau 9%, interval 65-75 sebanyak 5 siswa atau 45%, interval 76-86 sebanyak 2 siswa atau 18%, interval 8797 sebanyak 1 siswa atau 9%. Pada interval 54-64 ada 1 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (≤ 65). Nilai terendah pada pertemuan II adalah 45. Pada siklus I pertemuan II persentase ketuntasan mencapai 73%. d. Refleksi Setelah melakukan pengamatan dari proses pembelajaran siklus I di dalam kelas, kemudian peneliti menganalisa data yang diperoleh dari hasil observasi, dan nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dan direfleksikan untuk meningkatkan pembelajaran pada siklus berikutnya. Kinerja guru dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan to user peningkatan dari pertemuan I multimedia interaktif sikluscommit I mengalami perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 76 dengan nilai rata-rata 3,41 dan pertemuan II dengan nilai rata-rata 3,62. Ratarata kinerja guru mengalami peningkatan sebesar 0,21.Sedangkan pada aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan dalam setiap indikatornya. Dilihat dari akhir siklus pertama, proses pembelajaran perlu memperbaiki kinerja guru dan aktivitas siswa yang kurang. Kinerja guru yang perlu diperbaiki: 1) melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, 2) menumbuhkan partisipasi aktif siswa. Sedangkan aktivitas belajar siswa yang perlu diperbaiki: 1) keaktifan siswa bertanya ketika materi belum jelas, 2) keberanian siswa memberikan tanggapan yang disampaikan teman, 3) kemampuan siswa mengemukakan pendapat, 4) keberanian siswa bertanya jika kurang mengerti, 5) kemampuan siswa menjawab pertanyaan. Adapun hasil observasi yang telah dilaksanakan selama siklus I disajikan dalam tabel 4.7. Tabel 4.7 Persentase Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas V Pada Siklus I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Indikator Siswa bertanya ketika materi belum jelas. Siswa menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk. Siswa memberikan pendapat dalam memecahkan masalah dalam diskusi kelompok. Siswa memberikan tanggapan yang disampaikan teman. Siswa memperhatikan papan tulis atau slide yang ditampilkan guru. Siswa menulis hasil pemecahan diskusi Siswa mencatat materi yang commit to user diberikan guru. Pertemuan (%) Rata- I II Rata (%) 18 36 27 27 36 32 36 45 41 18 36 27 73 73 73 36 45 41 55 64 60 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 77 Kemudian jika tabel di atas disajikan dalam bentuk grafik maka hasilnya dapat dilihat sebagai berikut: Ketercapaian Dalam (%) 80 70 60 50 40 73 60 30 20 10 27 32 41 41 27 0 0 1 2 3 4 5 6 7 Indikator Gambar 4.13 Grafik Persentase Ketercapaian Indikator Aktivitas Belajar Siswa Pada Observasi Siklus I Berdasarkan tabel 4.7 dan gambar 4.13 di atas, persentase ketercapaian tiap indikator aktivitas belajar siswa setiap pertemuan dihitung berdasarkan jumlah siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong yang hadir dalam setiap pertemuan. Adapun rekap hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 31 halaman 187. Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru kelas, sehingga dalam refleksi ini peneliti berdiskusi dengan guru kelas selaku pengamat untuk memperbaiki aktivitas siswa dan kinerja guru. Hasil diskusi peneliti dengan pengamat untuk memperbaiki kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran: 1) guru menggunakan pembelajaran kontekstual agar siswa lebih memahami konsep pesawat sederhana, 2) siswa lebih dilibatkan dalam penggunaan multimedia interaktif, yaitu dengan cara menambah perangkat multimedia interaktif, 3) siswa diberi giliran untuk aktif bertanya, menjawab pertanyaan dari guru dan mengemukakan pendapat, 4) guru lebih mengawasi siswa saat mengerjakan tugas dari guru commit to user agar tidak terjadi kecurangan, 5) meminta siswa mencatat hal-hal penting. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 78 Dari nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siklus I pertemuan I dan II maka indikator kinerja siklus I dengan persentase ketuntasan sebesar 60% sudah tercapai. Nilai rata-rata pertemuan I adalah 63 sedangkan pada pertemuan II meningkat menjadi 67. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan pada pertemuan I 7 siswa dan pertemuan II yaitu 8 siswa mendapat nilai lebih dari KKM (≥ 65). Berikut daftar perbandingan frekuensi nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siklus I pertemuan I dan II. Tabel 4.8 Data Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus I Pertemuan I dan II Interval nilai Frekuensi Siklus I Pertemuan I Pertemuan II 29-40 1 0 41-52 2 2 53-64 1 1 65-76 5 5 77-88 2 2 89-100 0 1 Jumlah 11 11 Ketuntasan 64% 73% Dari tabel 4.8 dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 4.14 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 79 6 Pertemuan I 5 Pertemuan II 4 3 2 1 0 29-40 41-52 53-64 65-76 77-88 89-100 Gambar 4.14 Grafik Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus I Pertemuan I dan II Berdasarkan tabel 4.8 Dan gambar 4.14 maka dapat dilihat adanya peningkatan nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dari pertemuan I ke pertemuan II. Nilai tertinggi pada pertemuan I adalah 85 dan pertemuan II adalah 90. Nilai terendah pada pertemuan I adalah 40 dan pada pertemuan II adalah 45. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM pada pertemuan I ada 4 siswa dan pertemuan II ada 3 siswa. Pada pertemuan II nilai siswa yang terlihat meningkat pada interval 65-76, 77-88, 89-100, dan yang menurun pada interval 41-52, 53-64. Berdasarkan daftar nilai pemahaman konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia siklus I pertemuan I dan II maka didapatkan nilai rata-rata siklus I yang dapat dilihat pada lampiran 24 halaman 179. Siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM sebanyak 4 siswa. Dari lampiran 24 halaman 179 dapat dibuat tabel data frekuensi nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong seperti pada tabel 4.9 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 80 Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus I Interval Median f 41-52 46,5 53-64 % Keterangan Relatif Kumulatif 2 18 18 Tidak Tuntas 58,5 2 18 36 Tidak Tuntas 65-76 70,5 4 36 73 Tuntas 77-88 82,5 2 18 91 Tuntas 89-100 94,5 1 9 100 Tuntas 11 100.00 Jumlah Nilai rata-rata 760 : 11 = 69 Ketuntasan Klasikal 7 : 11 x 100% = 64% Dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I tabel 4.9 dapat disajikan dalam gambar 4.15 4.5 4 3.5 Frekuensi 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 41-52 53-64 65-76 77-88 89-100 Interval Nilai Gambar 4.15 Grafik Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus I commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 81 Berdasarkan tabel 4.9 dan gambar 4.15 siswa yang berada pada interval 41-52 sebanyak 2 siswa atau 18%, interval 53-64 sebanyak 2 siswa atau 18%, interval 65-76 sebanyak 4 siswa atau 36%, interval 77-88 sebanyak 2 siswa atau 18%, interval 89-100 sebanyak 1 siswa atau 9%. Pada interval 65-76 yang mendapat nilai di bawah KKM (≤ 65) sebanyak 4 siswa. Nilai tertinggi pada siklus I adalah 90 dan nilai terendah adalah 45 Dari hasil penelitian siklus I, penggunaan multimedia interaktif sudah cukup berhasil untuk meningkatkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia. Nilai rata-rata sebelum menggunakan multimedia interaktif sebesar 60 di bawah KKM meningkat menjadi 69. Persentase ketuntasan dari pratindakan yang 36% meningkat menjadi 64%. Berdasarkan refleksi di atas dengan demikian, dapat diketahui keberhasilan sebagaimana yang tertera pada rencana sebelumnya belum tercapai, sehingga pembelajaran akan dilanjutkan untuk siklus II. 2. Siklus II Tindakan pada siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Siklus II dilaksanakan pada hari senin, 16 April 2012 (pertemuan 1) dan Selasa, 24 April 2012 (pertemuan 2). Hasil refleksi pada siklus I, maka peneliti bersama guru kelas V sebagai observer, berdiskusi mengenai cara yang tepat untuk memperbaiki hambatan yang ada pada siklus I. Proses pembelajaran dengan multimedia interaktif pada siklus II, diperoleh kesepakatan langkah perbaikan dari tindakan siklus I, yaitu: 1. Penyampaian materi yang disampaikan peneliti kepada siswa menggunakan bahasa yang mudah dipamahami siswa, 2. Peneliti mengembangkan materi dan multimedia interaktif dalam pembelajaran untuk menarik perhatian siswa, 3. Menegur siswa yang menggangu teman sekelompknya dan membimbing siswa agar semua siswa komputer. dapat mengoperasikan multimedia berbasis commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 82 Adapun Tahapan-tahapan pada siklus II yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Berdasarkan menunjukkan refleksi adanya pelaksanaan peningkatan kemerdekaan Indonesia siswa tindakan pemahaman siklus konsep I sudah proklamasi kelas V SD N 02 Bolong tetapi belum maksimal karena nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia belum mencapai indikator kinerja 80% atau peserta didik memperoleh nilai pemahaman konsep ≥ 65. Kegiatan perencanaan siklus II dilakukan pada hari Kamis, 12 April 2012. Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan. Rancangan tindakan yang dilaksanakan berdasar pada solusi permasalahan yang muncul yakni penggunaan multimedia interaktif. Selanjutnya disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II akan dilaksanakan selama 2 kali pertemuan yakni pada hari Senin, 16 April 2012 dan hari Selasa, 24 April 2012. Adapun hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus II adalah sebagai berikut: 1. Guru mengupayakan agar masing-masing kelompok memiliki siswa yang sudah lancar dalam menggunakan multimedia interaktif, sehingga mau membantu siswa lainnya. 2. Guru melakukan persiapan yang lebih matang, seperti menata tempat duduk dan mengkondisikan siswa untuk lebih siap menerima pelajaran. 3. Guru lebih mengkonkritkan tugas masing-masing kelompok, serta mamantau kerja setiap kelompok agar masing-masing anggota kelompok mempunyai kesempatan dalam penggunaan multimedia interaktif. Adapun deskripsi perencanaan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti dan guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi utama proklamasi kemerdekaan Indonesia selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit commit user meliputi: standar kompetensi, setiap pertemuannya. RPP yangtodisusun perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 83 kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi pembelajaran, metode dan model pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian. 2. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah: a. Ruang kelas didesain sesuai dengan model pembelajaran kooperatif yakni meja kelas ditata sesuai dengan jumlah kelompok. Kemudian menyiapkan meja khusus untuk menaruh perangkat multimedia interaktif. b. Menyiapkan perangkat multimedia interaktif, diantaranya: laptop, LCD proyektor, dan speaker aktif. Selain itu juga menyiapkan kamera digital untuk pendokumentasian proses pembelajaran. 3. Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian Lembar pengamatan digunakan untuk merekam segala aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan pembelajaran IPS berlangsung. Pengamatan yang dilakukan meliputi penggunaan multimedia interaktif dan aktivitas belajar siswa. Sedangkan untuk lembar penilaian disusun berdasarkan pada kisi-kisi soal yang telah disesuaikan dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti yang berkalaborasi dengan guru menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan penggunaan multimedia interaktif. Peneliti disini bertindak sebagai pengajar dan guru sebagai observer atau pengamat. 1. Pertemuan Ke-1 Pertemuan ke-1 pelajaran IPS mempelajari tentang deti-detik menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Kegiatan Pendahuluan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 84 Seperti pada siklus I pada kegiatan pendahuluan di siklus II diawali dengan mengabsen dan mengecek kesiapan siswa untuk menerima pelajaran. Setelah itu, pada kegiatan apersepsi, guru bertanya jawab dengan siswa pengetahuan siswa untuk menggali sejauh mana tentang materi proklamasi kemerdekaan Indonesia yang telah diberikan pada siklus I. Ketika apersepsi sudah selesai, pengajar menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan tersebut, yakni siswa dapat mendeskripsikan peristiwa detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pada pendahuluan ini multimedia interaktif sudah digunakan untuk menyampaikan materi yang dibahas dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Multimedia interaktif ini berupa CD pembelajaran interaktif yang dilengkapi dengan audio dan animasi. b. Kegiatan Inti Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode yang disesuaikan dengan media dan model pembelajaran yang diterapkan, yaitu menggunakan metode ceramah yang bervariasi, tanya jawab, diskusi, penugasan, dan demonstrasi. Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. 1. Eksplorasi Guru menampilkan slide yang berisi pembacaan teks proklamasi dengan menggunakan multimedia interaktif yang ditayangkan pertanyaan didepan seputar kelas, kemudian pelaksanaan guru proklamasi memberikan kemerdekaan Indonesia. Contoh tayangan tentang pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia seperti pada gambar berikut: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 85 Gambar 4.16. Contoh Tayangan Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 2. Elaborasi Guru menjelaskan aturan bermain menggunakan multimedia interaktif ke setiap kelompok. Kemudian siswa mulai mengoperasikan dan menjelajah materi dalam multimedia interaktif. Contoh kemerdekaan materi Indonesia perumusan dan teks pelaksanaan proklamasi proklamasi kemerdekaan Indonesia pada gambar 4.17. Gambar 4.17. Contoh Tayangan Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 86 Guru memberikan lembar kerja siswa kepada masingmasing kelompok untuk dikerjakan dan didiskusikan dengan mencari jawaban dalam multimedia interaktif yang ada dalam masing-masing kelompok. Setelah selesai diskusi siswa memaparkan hasil diskusinya dan guru atau teman yang lain memberi tanggapan. 3. Konfirmasi Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap materi yang sudah didiskusikan tentang pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia, kemudian membuat kesimpulan pembelajaran. Setelah selesai membuat kesimpulan guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya kalau ada materi yang dirasa belum jelas. 4. Penutup Pada kegiatan penutup guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal evaluasi yang ditayangkan melalui multimedia interaktif. Sebelum mengakhiri pembelajaran guru menjelaskan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya, yakni tokoh-tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. 2. Pertemuan Ke-2 Pertemuan ke-2 dilaksanakn pada Selasa, 24 april 2012. Materi yang dipelajari pada pertemuan ke-2 yakni tentang tokoh-tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Kegiatan Pendahuluan Kegiatan diawali dengan mengabsen dan mengecek kesiapan peserta didik untuk menerima pelajaran. Setelah itu, pada kegiatan apersepsi, guru bertanya jawab dengan siswa untuk mengulas tentang pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya yaitu tentang perumusan dan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia. commit to user Ketika apersepsi sudah selesai, pengajar menjelaskan kepada siswa perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 87 tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan tersebut, yakni siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sama dengan pertemuan sebelumnya pada pendahuluan ini multimedia interaktif sudah digunakan untuk menyampaikan materi yang dibahas dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Multimedia interaktif ini berupa CD pembelajaran interaktif yang dilengkapi dengan audio dan animasi. b. Kegiatan Inti Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode yang disesuaikan dengan media dan model pembelajaran yang diterapkan, yaitu menggunakan metode ceramah yang bervariasi, tanya jawab, diskusi, penugasan, dan demonstrasi. Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. 1. Eksplorasi Guru menampilkan beberapa gambar tokoh-tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia yang ditayangkan didepan kelas, kemudian guru memberikan pertanyaan seputar tokoh-tokoh tersebut. Contoh tayangan materi tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia dilihat pada gambar 4.18. Gambar 4.18. Tayangan Tokoh-Tokoh Penting dalam commit to tentang user Proklamasi Kemerdekaan Indonesia perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 88 2. Elaborasi Setelah ditampilakan presentasi dengan software MS Powerpoint yang berkaitan dengan tokoh-tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan multimedia interaktif yang ditayangkan didepan kelas. Siswa berdiskusi mengisi lembar kerja peserta didik dengan menggunakan multimedia interaktif. Masing-masing kelompok mengoperasikan multimedia interaktif secara bergantian. Materi yang ditayangkan yakni berbagai macam tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia. Siswa memaparkan hasil diskusinya di depan kelas. Dan bertanya jawab mengenai materi tersebut. 3. Konfirmasi Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap materi yang sudah didiskusikan tentang beberapa tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia, kemudian membuat kesimpulan pembelajaran. 4. Penutup Pada kegiatan penutup siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa mengerjakan soal atau tes individu yang diberikan guru melalui multimedia interaktif. Soal atau tes individu dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 156 c. Observasi Pengamatan atau observasi dilakukan oleh guru kelas V SD Negeri 02 Bolong selama pembelajaran materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung menggunakan lembar observasi, sedangkan pendokumentasian pembelajaran dibantu dengan rekan sejawat. Observasi yang dilakukan oleh guru kelas V SD Negeri 02 Bolong meliputi observasi guru, aktivitas belajar commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 89 siswa selama pembelajaran dan pengamatan penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran. Observasi guru dilakukan untuk mengetahui kinerja guru dalam mengajar dan dapat dijadikan dasar perbaikan guru atau pengajar dalam pelaksanakan pembelajaran selanjutnya. Selain mengobservasi pelaksanaan proses pembelajaran, peneliti juga mengamati atau mengobservasi nilai pemahaman konsep siswa disetiap akhir pertemuan. Hasil pengamatan atau observasi selanjutnya digunakan sebagai dasar tahap refleksi siklus II. Hasil pengamatan dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk persen (%), banyaknya presentase dihitung dari seluruh jumlah siswa kelas 3 SD Negeri 02 Bolong, yaitu 11 siswa. Keseluruhan data yang diperoleh dalam kegiatan ini, termasuk hasil tes, dipergunakan sebagai bahan dan masukan untuk menganalisis pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia. Hasil observasi pada siklus II secara lebih rinci dapat dilihat pada keterangan berikut: 1) Pertemuan I a) Hasil observasi kinerja guru Hasil observasi kinerja guru dapat dilihat pada lampiran 39 halaman 201. Skor akhir kinerja guru dalam siklus II pertemuan I adalah 3,63. Kinerja guru dalam menggunakan multimedia interaktif pada siklus II pertemuan I lebih baik dari sebelumnya dan masuk dalam kategori baik. Guru sebelum memulai pelajaran mempersiapkan ruang, alat, dan multimedia interaktif dengan baik. Dalam proses pembelajaran guru sudah melaksanakan pembelajaran kontekstual tetapi mengaitkan materi pembelajaran dengan relita kehidupan kelas dan sekolah saja. gru melaksanakan pembelajaran secara runtun sesuai dengan rencana pembelajaran. media yang digunakan efektif dan efisian. Guru menunjukkan keterampilan menggunakan multimedia dengan sangat baik. Guru sudah melibatkan siswa dalam penggunaan multimedia commit to usersiswa diberi kesempatan untuk interaktif secara individu. Setiap perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 90 menggunakan multimedia interaktif. Dalam penggunaannya guru memberikan bimbingan yang baik. Guru membimbing siswa yang membutuhkan dan peka terhadap respon siswa Dalam pertemuan ini kinerja guru yang kurang yaitu dalam hal menumbuhkan partisipasi aktif siswa. Guru masih kurang mendorong siswa untuk melaksanakan apa yang telah menjadi pilihannya. Guru memantau kemajuan siswa dengan memberikan pertanyaanpertanyaan. Guru sudah berusaha menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar sehingga siswa mudah mengerti. Guru melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan dan melakukan penilaian akhir pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia. b) Hasil observasi aktivitas belajar siswa Hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 32 halaman 188. Aktivitas belajar siswa dalam siklus II pertemuan I termasuk dalam kategori baik. Dalam penggunaan multimedia interaktif pada siklus II pertemuan I aktivitas siswa meningkat. Peningkatan yang dapat terlihat jelas yaitu dalam keterlibatan siswa menggunakan multimedia interaktif, keterampilan menggunakan multimedia interaktif karena siswa menggunakan secara bergantian. Perhatian siswa sudah baik saat guru menjelaskan materi pelajaran. Siswa sangat berantusias dan serius dalam mengikuti pelajaran. Siswa sudah merespon pertanyaan yang diajukan guru dengan dibuktikan mampu menjawab pertanyaan dari guru. Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II pertemuan I secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.10 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 91 Tabel 4.10 Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada Siklus II Pertemuan I No Indikator Frekuensi Presentase 1. Siswa bertanya ketika materi belum jelas. 5 45% 2. Siswa menjawab pertanyaan tanpa 6 55% pendapat dalam 7 64% yang 9 82% Siswa memperhatikan papan tulis atau 10 91% ditunjuk. 3. Siswa memberikan memecahkan masalah dalam diskusi kelompok. 4. Siswa memberikan tanggapan disampaikan teman. 5. slide yang ditampilkan guru. 6. Siswa menulis hasil pemecahan diskusi 9 82% 7. Siswa mencatat materi yang diberikan 10 91% guru. Data dalam tabel tersebut dapat disajikan dalam grafik pada gambar sebagai berikut : 12 91% 91% Frekuensi / persenta se 10 82% 8 55% 6 45% 4 5 64% 10 9 82% 10 9 7 6 2 0 1 2 3 4 5 6 7 Indikator Gambar 4.19 Grafik Penilaian Aktivitas commit to userBelajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada Siklus II Pertemuan I perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 92 Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus II mengalami peningkatan. Siswa bertanya ketika materi belum jelas sebanyak 5 siswa atau 45%, siswa menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk sebanyak 6 siswa atau 55%, siswa memberikan pendapat dalam memecahkan masalah dalam diskusi kelompok sebanyak 7 siswa atau 64%, siswa memberikan tanggapan yang disampaikan teman sebanyak 9 siswa atau 82%, siswa memperhatikan papan tulis atau slide yang ditampilkan guru sebanyak 10 siswa atau 91%, siswa menulis hasil pemecahan diskusi sebanyak 9 siswa atau 82%, dan siswa mencatat materi yang diberikan guru sebanyak 10 siswa atau 91%. c) Hasil nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia Hasil nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia diukur dari indikator yang ingin dicapai dalam pertemuan I. Indikator yang diukur meliputi: 1)menyebutkan nama tokoh-tokoh dalam proklamasi, 2) menjelaskan cara menghargai peranan para tokoh proklamasi kemerdekaan , 3) mendiskripsikan peristiwa proklamasi. Daftar nilai akhir pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat dilihat pada lampiran 25 halaman 180. Dari data tersebut dapat dibuat tabel frekuensi nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia pertemuan I. Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus II Pertemuan I Interval Median 43-53 54-64 65-75 76-86 87-97 Jumlah 48 59 70 81 92 f % Relatif Kumulatif 1 9 9 2 18 27 3 27 54 4 36 91 1 9 100 11 100,00 Nilai rata-rata 800 : 11 = 73 commit to user Ketuntasan Klasikal 8 : 11 x 100% = 73% Keterangan Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 93 Dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II pertemuan I tabel 4.11 dapat disajikan dalam gambar 4.20 4.5 4 Frekuensi 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 43-53 54-64 65-75 76-86 87-97 Interval Nilai Gambar 4.20 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus II Pertemuan I Berdasarkan tabel 4.11 dan gambar 4.20 diatas, nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia kelas V SD Negeri 02 Bolong pada siklus II pertemuan I mendapat nilai rata-rata sebesar 71. Siswa yang berda pada interval 43-53 sebanyak 1 siswa atau 9%, interval 54-64 sebanyak 2 siswa atau 18%, interval 65-75 sebanyak 3 siswa atau 27%, interval 76-86 sebanyak 4 siswa atau 36%, interval 87-97 sebanyak 1 siswa atau 9%. Pada interval 65-75 yang mendapatkan nilai di bawah KKM (≤ 65) sebanyak 3 siswa. Nilai tertinggi pada pertemuan I siklus II adalah 90 dan nilai terendah adalah 45. Berdasarkan data tersebut siswa yang tuntas pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia sebanyak 72% dan yang belum tuntas sebanyak 27%. 2) Pertemuan II a) Hasil observasi kinerja guru Hasil observasi kinerja guru dapat dilihat pada lampiran 40 commit to user halaman 204. Skor akhir kinerja guru mengalami peningkatan dari 3,63 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 94 menjadi 3,74. Kinerja guru pada siklus II pertemuan II termasuk kategori baik. Pembelajaran yang dilaksanakan sudah dipersiapkan secara maksimal. Guru sebagai fasilitator sudah berusaha memberikan fasilitas semaksimal mungkin dengan mempersiapkan 4 perangkat multimedia yang dapat digunakan siswa secara bergantian. Siswa dilibatkan dalam menggali sendiri informasi, pengetahuan dengan menggunakan multimedia interaktif. Guru membimbing dengan baik siswa yang memerlukan bimbingan. Dalam pembelajaran guru sudah memantau kemajuan siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan secara lisan. Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut sesuai dengan rencana. Media yang digunakan efektif dan efisien yaitu multimedia interaktif. guru menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dengan memberikan penguatan. Guru sudah berusaha menumbuhkan partisipasi aktif siswa dan menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa. Namun, guru masih kurang mendorong siswa untuk melaksanakan apa yang telah menjadi pilihannya. Guru menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar sehingga siswa mudah mengerti. Guru sudah melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan dan melakukan penilaian akhir pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia. b) Hasil observasi aktivitas belajar siswa Hasil observasi kinerja guru dapat dilihat pada lampiran 33 halaman 189. Kinerja guru dalam menggunakan multimedia interaktif pada siklus II pertemuan II sudah sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya presentase indikator aktivitas belajar. Aktivitas belajar siswa pada siklus II pertemuan II termasuk dalam kategori baik. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat dari pertemuan ke pertemuan. Aktivitas belajar siswa meningkat secara keseluruhan. commit to user Keantusiasan siswa dalam belajar meningkat dengan ditunjukkan siswa perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 95 memperhatikan guru saat menjelaskan, siswa aktif dalam pembelajara, dan siswa mau mencatat hal-hal penting tanpa harus diminta oleh guru. Dalam penggunaan multimedia interaktif siswa dilibatkan sepenuhnya. Banyak siswa yang sudah terampil dalam menggunakan multimedia interaktif. Adanya interaksi positif dari siswa dan guru, siswa-siswa, dan siswa-multimedia sangat meningkat. Kerjasama dengan kelompoknya sudah baik, siswa memberikan kesempatan pada siswa yang lain untuk menggunakan multimedia interaktif Adapun hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II pertemuan I secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.12 Tabel 4.12 Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada Siklus II Pertemuan II No 2. Indikator Frekuensi Presentase Siswa 1. bertanya ketika materi belum jelas. 7 64% Siswa menjawab pertanyaan tanpa 8 73% pendapat dalam 8 73% yang 10 91% Siswa memperhatikan papan tulis atau 10 91% ditunjuk. 3. Siswa memberikan memecahkan masalah dalam diskusi kelompok. 4. Siswa memberikan tanggapan disampaikan teman. 5. slide yang ditampilkan guru. 6. Siswa menulis hasil pemecahan diskusi 8 73% 7. Siswa mencatat materi yang diberikan 11 100% guru. Data dalam tabel tersebut dapat disajikan dalam grafik pada gambar sebagai berikut : commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 96 Frekuensi / persenta se 12 10 8 64% 6 7 73% 73% 8 8 2 3 91% 91% 10 10 91% 73% 10 8 4 2 0 1 4 5 6 7 Indikator Gambar 4.21 Grafik Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SDN 02 Bolong pada Siklus II Pertemuan II Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus II mengalami peningkatan. Siswa bertanya ketika materi belum jelas sebanyak 7 siswa atau 64%, siswa menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk sebanyak 8 siswa atau 73%, siswa memberikan pendapat dalam memecahkan masalah dalam diskusi kelompok sebanyak 8 siswa atau 73%, siswa memberikan tanggapan yang disampaikan teman sebanyak 10 siswa atau 91%, siswa memperhatikan papan tulis atau slide yang ditampilkan guru sebanyak 10 siswa atau 91%, siswa menulis hasil pemecahan diskusi sebanyak 8 siswa atau 73%, dan siswa mencatat materi yang diberikan sebanyak guru 10 siswa atau 91%. c) Hasil nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia Hasil nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia diukur dari indikator yang ingin dicapai dalam pertemuan II. Indikator yang diukur meliputi: 1) menyebutkan nama tokoh-tokh dalam proklamasi, 2) menjelaskan cara menghargai peranan para tokoh proklamasi, 3) mendiskripsikan peristiwa proklamasi. Hasil nilai akhir pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia pertemuan II commit user 177. Dari data tersebut dapat dapat dilihat pada lampiran 23 to halaman perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 97 dibuat tabel frekuensi nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia pertemuan II. Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus II Pertemuan II Interval Median F 47-55 51 56-64 % Keterangan Relatif Kumulatif 1 9,09 9,09 Tidak Tuntas 60 0 0 9,09 Tidak Tuntas 65-73 69 2 36,36 45,45 Tuntas 74-82 78 5 18,18 63,63 Tuntas 83-91 87 3 36,36 100 Tuntas 11 100,00 Jumlah Nilai rata-rata 845 : 11 = 76,81 Ketuntasan Klasikal 10 : 11 × 100% = 90,90% Dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II pertemuan II tabel 4.13 dapat disajikan dalam gambar 4.22. 6 Frekuensi 5 4 3 2 1 0 47-55 56-64 65-73 74-82 83-91 Interval Nilai Gambar 4.22 Grafik Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan commit to user Indonesia Siklus II Pertemuan II perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 98 Dari tabel 4.13 dapat dilihat antara siswa yang belum dan sudah tuntas KKM. Dari 11 siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 02 Bolong, terdapat 10 siswa telah tuntas dari indikator kerja peneliti. Pada interval nilai kelas 47-55 sebanyak 1 siswa atau 9%, interval kelas 56-64 terdapat 0 siswa atau 0%, interval kelas 65-73 terdapat 2 siswa atau 18%, kelas 74-82 terdapat 5 siswa 45%,interval kelas 85-91 terdapat 3 siswa atau 27%. Dari tabel tersebut juga dapat diidentifikasi ketuntatasan hasil belajar siswa pada siklus II mencapai 91% atau 10 siswa sudah tuntas dari target yang ditetapkan peneliti. Dapat disimpulkan bahwa pemehaman konsep proklamasi kemerdekaan indonesia yang memperoleh nilai ≥ 65 (KKM) sudah mencapai target ketercapaian 80% siswa mendapat nilai ≥ 70 sesuai harapan peneliti sehingga tindakan dihentikan di siklus II. d. Refleksi Setelah melakukan pengamatan dari proses pembelajaran siklus II di dalam kelas, kemudian peneliti menganalisis data yang didapat dari hasil observasi, dan nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa, observasi kinerja guru, dan nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan dari siklus I. Kinerja guru dalam siklus II mengalami peningkatan. Peningkatan kinerja guru dalam pembelajaran siklus II yaitu: 1) guru melaksanakan pembelajaran kontekstual, 2) guru melibatkan siswa dalam penggunaan multimedia sepenuhnya, 3) guru menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan multimedia interaktif. Data peningkatan kinerja guru dalam pembelajaran IPA siklus II mengalami peningkatan dari pertemuan I dengan nilai rata-rata 3,63 dan pertemuan II dengan nilai rata-rata 3,74. Rata-rata kinerja guru mengalami peningkatan sebesar 0,11. Sedangkan pada aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan persentase setiap indikator aktivitas belajar. Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS siklus II mengalami commitmengikuti to user pembelajaran. Siswa terlibat peningkatan. Siswa aktif dalam perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 99 sepenuhnya dalam penggunaan multimedia interaktif. Adapun hasil observasi yang telah dilaksanakan selama siklus II disajikan dalam tabel 4.14. Tabel 4.14 Persentase Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas V Pada Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Indikator Siswa bertanya ketika materi belum jelas. Siswa menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk. Siswa memberikan pendapat dalam memecahkan masalah dalam diskusi kelompok. Siswa memberikan tanggapan yang disampaikan teman. Siswa memperhatikan papan tulis atau slide yang ditampilkan guru. Siswa menulis hasil pemecahan diskusi Siswa mencatat materi yang diberikan guru. Pertemuan (%) Rata- I II Rata (%) 45 64 55 55 73 64 64 73 69 82 91 87 91 91 91 82 73 78 91 100 96 Kemudian jika tabel di atas disajikan dalam bentuk grafik maka hasilnya dapat dilihat sebagai berikut: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 100 Ketercapaian Dalam (%) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 87 55 64 91 78 69 60 0 1 2 3 4 5 6 7 Indikator Gambar 4.23 Grafik Persentase Ketercapaian Indikator Aktivitas Belajar Siswa Pada Observasi Siklus II Berdasarkan tabel 4.14 dan gambar 4.23 di atas, persentase ketercapaian tiap indikator aktivitas belajar siswa setiap pertemuan dihitung berdasarkan jumlah siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong yang hadir dalam setiap pertemuan. Adapun rekap hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 31 halaman 185. Dari nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siklus II pertemuan I dan II maka indikator kinerja siklus II dengan persentase ketuntasan sebesar 85% sudah tercapai. Nilai rata-rata pertemuan I adalah 69 sedangkan pada pertemuan II meningkat menjadi 74. Jumlah siswa yang belum mencapai ketuntasan pada pertemuan I adalah 3 siswa dan pada pertemuan II adalah 1 siswa. Berikut daftar perbandingan frekuensi nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siklus II pertemuan I dan II. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 101 Tabel 4.15 Data Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus II Pertemuan I dan II Interval nilai Frekuensi Siklus II Pertemuan I Pertemuan II 43-53 2 0 54-64 1 1 65-75 3 5 76-86 4 3 87-97 1 2 Jumlah 11 11 Ketuntasan 72,72% 90,90% Dari tabel 4.15. dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 4.24 Pertemuan I Pertemuan II 6 5 Frekuensi 4 3 2 1 0 43-53 54-64 65-75 76-86 87-97 Interval Nilai Gambar 4.24 Grafik Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Pada Siklus II Pertemuan I dan II commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 102 Berdasarkan tabel 4.15 dan gambar 4.24 maka dapat dilihat adanya peningkatan nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dari pertemuan I ke pertemuan II. Nilai tertinggi pada pertemuan I dan II sama yaitu 90. Nilai terendah pada pertemuan I adalah 45 dan pada pertemuan II adalah 55. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM pada pertemuan I adalah 3 dan pada pertemuan II ada 1 siswa. Pada pertemuan II nilai siswa yang terlihat meningkat pada interval 74-82, 83-91, yang menurun pada interval 47-55. Berdasarkan daftar nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siklus II pertemuan I dan II maka didapatkan nilai rata-rata pada lampiran 27 halaman 182 yang dapat dibuat tabel distribusi frekuensi nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong seperti pada tabel 4.16 Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Siklus II Interval Median f 45-54 49,5 55-64 % Keterangan Relatif Kumulatif 1 9,09 9,09 Tidak Tuntas 59,5 0 0 9,09 Tidak Tuntas 65-74 69,5 4 36,36 45,45 Tuntas 75-84 79,5 3 27,27 72,72 Tuntas 85-94 89,5 3 27,27 100 Tuntas 11 100,00 Jumlah Nilai rata-rata 797,5 : 11 = 72,5 Ketuntasan Klasikal 10 : 11 × 100% = 90,90% Dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II tabel 4.16 dapat disajikan dalam gambar 4.25. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 103 4.5 4 3.5 Frekuensi 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 45-54 55-64 65-74 75-84 85-94 Interval Nilai Gambar 4.25 Grafik Nilai Rata-Rata Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siklus II Berdasarkan tabel 4.15 dan gambar 4.25 di atas, siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 1 siswa berada pada interval 4554. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai sama dengan atau lebih KKM sebanyak 4 siswa yang berada pada interval 65-74, sebanyak 3 siswa atau 27%, interval 75-84 sebanyak 3 siswa atau 27%, interval 85-94 sebanyak 3 siswa atau 27%. Berdasarkan data tersebut siswa yang tuntas pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siklus II sebanyak 90% dan yang tidak tuntas sebanyak 9% D. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus Dengan melihat hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat dibandingkan hasil pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Perbandingan hasil pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong dapat dilihat pada lampiran 21, 24, 27 commit halamanto user 176, 179, 182. Berdasarkan lampiran perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 104 21,24,27 halaman 176, 179, 182 dapat dibuat data tabel frekuensi pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia prasiklus, siklus I, siklus II. Tabel 4.17. Data Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II Frekuensi Interval Nilai Prasiklus Siklus I Siklus II 29-40 41-52 53-64 65-76 77-88 89-100 Jumlah 1 3 3 3 1 0 11 0 2 2 3 2 2 11 0 1 0 5 3 2 11 Rata-rata 60 69 74 Data nilai pemahaman konsep pesawat sederhana pada tabel 4.17 dapat disajikan dalam bentuk grafik gambar 4.26 Prasiklus Siklus I 29-40 53-64 Siklus II 6 Frekuensi 5 4 3 2 1 0 41-52 65-76 77-88 89-100 Interval Nilai Gambar 4.26 Grafik Perbandingan Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Prasiklus, Siklus I, dan commit to user Siklus II perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 105 Dari tabel 4.17 dan grafik 4.26 dapat dilihat bahwa nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siswa yang mengalami penurunan yaitu pada interval 29-40, 41-52, dan 53-64. Peningkatan terjadi pada interval 6576, 77-88, 89-100. Dari hasil wawancara sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan, hasil observasi dan hasil pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat dibuat tabel rekapitulasi dari prasiklus, siklus I dan siklus II. Tabel 4.18 Rekapitulasi Nilai Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia PadaPrasiklus, Siklus I dan Siklus II Tindakan Nilai Rata-rata Persentase Ketuntasan Pra Siklus 60 36% Siklus I 69 63% Siklus II 74 90% Berdasarkan tabel 4.18 rekapitulasi nilai rata-rata dan persentase ketuntasan hasil pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia prasiklus, siklus I dan siklus II dapat digambarkan ke dalam grafik gambar 4.27. 90% 63% 36% pra siklus siklus sIiklus II Nilai F R E K U E N S I 1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 80 70 60 50 40 30 20 10 0 69 74 60 0 Pra SiklusSiklus Siklus 1 2 Tindakan Gambar 4.27 Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata dan Ketuntasan Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan commit to userIndonesia Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 106 Dari gambar 4.29 dapat dinyatakan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan multimedia interaktif yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Secara umum nilai rata-rata pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia meningkat. Nilai rata-rata pada prasiklus yaitu 60, sesudah tindakan siklus I meningkat menjadi 69, dan sesudah siklus II meningkat menjadi 74. Sementara itu, frekuensi ketuntasan juga mengalami peningkatan, terlihat pada prasiklus 36% yang mendapat nilai ≥ 65, sesudah siklus I 63%, dan setelah siklus II 90%. Berdasarkan analisis dan pengamatan data yang ada, dilihat juga peningkatan aktivitas belajar siswa. Hasil pengamatan dan analisis data yang dikumpulkan terjadi peningkatan diberbagai aspek baik dari aktivitas dan hasil belajar pemahaman konsep siswa. Dari hasil wawancara sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan, hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat dibuat tabel rekapitulasi dari prasiklus, siklus I dan siklus. Tabel 4.19 Rekapitulasi Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Indikator Prasiklus Persentase 9% Siswa bertanya ketika materi belum jelas. Siswa menjawab pertanyaan tanpa 18% ditunjuk. Siswa memberikan pendapat dalam 36% memecahkan masalah dalam diskusi kelompok. Siswa memberikan tanggapan yang 0% disampaikan teman. Siswa memperhatikan papan tulis 73% atau slide yang ditampilkan guru. Siswa menulis hasil pemecahan 18% diskusi Siswa mencatat materi yang 36% commit to user diberikan guru Siklus I persentase 55% Siklus I persentase 27% 64% 32% 69% 41% 87% 27% 91% 73% 78% 41% 96% 60% perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 107 Berdasarkan tabel 4.19 rekapitulasi persentase penilaian aktivitas belajar siswa prasiklus, siklus I dan siklus II dapat digambarkan ke dalam grafik gambar 4.28. 120% 1 p 100% e r 80% s e 60% n t 40% a s e 20% 2 3 4 6 7 96% 91% 87% 78% 69% 64% 55% 73% 36% 5 73% 60% 41% 41% 32% 27% 27% 36% 18% 18% 9% 0% 0% prasiklus siklus I siklus II Gambar 4.28 Grafik Perbandingan Persentase Ketuntasan Aktivitas Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II Dari gambar 4.28. dapat dinyatakan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan multimedia interaktif selain meningkatkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia juga meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari persentase setiap indikatornya naik dengan signifikan. E. Pembahasan Hasil Penelitian Pembelajaran IPS di SD siswa tidak hanya diminta menghafal materi. Siswa dituntut memahami konsep-konsep IPS yang masih bersifat abstrak. Salah satu konsep yang harus dipahami oleh siswa SD kelas V adalah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sehingga peneliti memilih menggunakan multimedia interaktif yang dapat membantu siswa memahami commit to user konsep tersebut. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 108 Dari hasil observasi dan analisis data dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia antara sebelum menggunakan multimedia interaktif dan setelah menggunakan multimedia interaktif. Peningkatan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat terlihat dari meningkatnya nilai rata-rata pemahaman konsep pesawat sederhana yaitu pada prasiklus nilai rata-rata pemahaman konsep pesawat sederhana siswa 60, pada siklus I nilai rata-rata siswa 69 dan siklus II meningkat menjadi74. Ketuntasan pemahaman konsep pesawat sederhana pada pratindakan sebanyak 4 siswa atau 36%, siklus I sebanyak 7 siswa atau 63%, sedangkan siklus II sebanyak 10 siswa atau 90%%. Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian Dewi Permatasari (2011) yang menyatakan bahwa penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep struktur bumi pada siswa kelas V SD Negeri Karangtengah 3 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011. Berdasarkan hasil observasi dan analisis yang telah diperoleh, dapat diketahui juga ada peningkatan dalam aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS serta peningkatan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong. Dalam setiap siklusnya aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Selain dari hasil tes pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siswa, dari hasil wawancara yang dilaksanakan dengan guru dan beberapa siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong setelah tindakan pembelajaran menggunakan multimedia interaktif dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong meningkat melalui penggunaan multimedia interaktif. Dalam penelitian ini masih ada 9% atau 1 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (≤ 65) dikarenakan 1 siswa tersebut merupakan anak-anak berkebutuhan khusus dalam belajar. Siswa tersebut merupakan siswa yang sering tinggal kelas. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 109 Dengan demikian, bisa diketahui bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong, Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012 yakni dengan penggunaan multimedia interaktif. Penggunaan multimedia interaktif ternyata memang dapat menjadikan pembelajaran IPS khusunya materi proklamasi kemerdekaan indonesia lebih menarik dan menyenangkan, sehingga nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan indonesia dan aktivitas belajar siswa dapat meningkat. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan dan aktivitas belajar siswa pada siswa kelas 5 SD Negeri 02 Bolong, Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012 dapat ditarik simpulan bahwa: 1. Penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong, Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. Peningkatan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan dapat terlihat dari meningkatnya nilai pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia yaitu pada prasiklus nilai rata-rata pemahaman konsep pesawat sederhana siswa 60, pada siklus I nilai rata-rata siswa 69 dan siklus II meningkat menjadi 74. Ketuntasan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia pada prasiklus sebanyak 4 siswa atau 36%, siklus I sebanyak 7 siswa atau 63%, sedangkan siklus II sebanyak 11 siswa atau 90%. 2. Aktivitas belajar siswa kelas V SDN 02 Bolong tahun pelajaran 2011/2012 pada materi proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat ditingkatkan dengan penggunaan multimedia interaktif yang diberikan kepada masing-masing kelompok dengan menggunakannya secara bergantian. B. Implikasi Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan dengan menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran IPS. Model yang dipakai dalam pembelajaran ini adalah model siklus. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 9 April dan 10 April 2012. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 16 April dan 24 April 2012. Berdasarkan simpulan penelitian yaitu penggunaan multimedia commit to user interaktif dapat meningkatkan 110 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 111 pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong tahun pelajaran 2011/2012, maka implikasi penelitian ini sebagai berikut: 1. Implikasi Teoritis Kesimpulan yang menyatakan bahwa penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia pada pembelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong tahun pelajaran 2011/2012. Hasil ini dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan untuk menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran IPS. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan sebagai dasar pengembangan penggunaan multimedia interaktif dalam penelitian selanjutnya. Penggunaan multimedia interaktif dapat dioptimalkan untuk meningkatkan pemahaman konsep dan aktivitas belajar siswa. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memilih media pembelajaran yang tepat agar dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Penelitian ini dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru yang menghadapi masalah sejenis. Penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan dan aktivitas belajar siswa. C. Saran Berdasarkan hasil penelitian penggunaan multimedia interaktif untuk meningkatkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri 02 Bolong, Karanganyar maka saran-saran yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkatkan pemahaman konsep dan aktivitas belajar siswa SDN 02 Bolong pada khususnya sebagai berikut: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 112 a. Bagi Guru a. Guru hendaknya menggunakan multimedia interaktif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan aktivitas belajar siswa b. Guru hendaknya meningkatkan keaktifan, kreativitas siswa dan keefektifan pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif. c. Guru hendaknya mengadakan tindak lanjut terhadap penggunaan multimedia interaktif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan aktivitas belajar siswa. b. Bagi Siswa a. Siswa hendaknya berpartisipasi aktif dalam pembelajaran menggunakan multimedia interaktif, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil yang maksimal. b. Siswa hendaknya menggunakan multimedia interaktif untuk belajar secara individu maupun kelompok. c. Siswa seharusnya mengaplikasikan hasil belajar pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari d. Bagi Sekolah Sekolah sebaiknya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengadakan pelatihan bagi guru agar dapat menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran. Kualitas guru yang lebih baik akan berpengaruh pada kualitas pembelajaran, karena pasti akan ada inovasi dalam penggunaan multimedia interaktif. Penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dan memperbaiki aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. e. Bagi Peneliti Lain Peneliti menyadari bahwa penelitian yang sudah dilakukan ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, peneliti yang hendak mengkaji permasalahan yang sama hendaknya lebih cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori yang berkaitan dengan penggunaan media commit to user yang ada. Juga penting untuk pembelajaran guna melengkapi kekurangan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 113 fokus pada upaya meningkatkan pemahaman konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia pada siswa yang belum tuntas dalam penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih baik. commit to user