BAB 2 LANDASAR TEORI 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art) Penelitian sebelumnya diambil melalui jurnal-jurnal Indonesia serta jurnal internasional yang akan mendukung penelitian ini. Jurnal-jurnal tersebut antara lain sebagai berikut: Tabel 2.1 Jurnal Penelitian No. 1 “Analisis Judul Jurnal Nama Penulis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Via Internet Pada Toko Online" Mujiyana, Ingge Elissa (2013) / Tahun Terbit Jurnal 1. Dari hasil pengujian ini variabel program periklanan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Pemprosesan mengindikasikan bahwa Informasi. semakin Hasil tersebut banyak kegiatan periklanan yang dilaksanakan maka informasi yang diberikan kepada konsumen akan semakin baik dan mudah diingat. Hasil 2. Dari hasil penelitian ini yang menunjukan bahwa para pengguna internet memproses informasi terutama sampai pada tingkatan kedua yakni tahap perhatian terhadap iklan yang diperolehnya. Hal ini sesuai dengan proses keputusan pembelian yang juga hanya sampai pada tahap perhatian pengguna internet terhadap iklan yang diperolehnya dengan melakukan klik atas iklan tersebut untuk mendapatkkan infomasi lebih lanjut sehingga 7 konsumen bisa melakukan keputusan pembelian. 3. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel program periklanan dan kepercayaan konsumen melalui e-mail secara signifikan berpengaruh langsung ke keputusan pembelian atau tidak secara langsung dengan melalui pemprosesan informasi. Hal ini berarti bahwa keberhasilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh pengguna internet dipengaruhi oleh variabel pemprosesan informasi. Metodologi Penelitian Kuantitatif Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti tentang : Persamaan 1. Periklanan, dengan 2. Periklanan di Era Digital, Penelitian 3. E-commerce 4. E-bisnis 1. Pada penelitian sebelumnya tools beriklan online yang digunakan adalah E-mail, sedangkan dalam penelitian ini beriklan onlinenya menggunakan search engine, Perbedaan yang dimana menggunakan platform Google Adwords dengan 2. Pada penelitian sebelumnya, variable dependent nya Penelitian adalah keputusan pembelian, sedangkan pada penelitian ini adalah AISAS, yang di tekankan yaitu perilaku share nya No. 2 “The Influence Of Keywords Ads Against Purchase Decisions Judul Jurnal With Aisas Method” (Case at : Lazada Indonesia) 8 Nama Penulis / Tahun Jody Hutomo S (2014) Terbit Jurnal 1. Keyword ads memberikan pengaruh yang signifikan terhadap attention, dan memberikan pengaruh pada interest, pengaruh kepada search, akan tetapi dari hasil koefisien determinasi mendapatkan hasil keywords ads terhadap action sebsar 42,2%, interest sebesar 40,7%, dan search 69% kemudian action dan share hanya memberikan 20,1% dan 3,5% . Hasil 2. Secara keseluruhan keywords ads sudah berhasil meningkatkan traffic website akan tetapi tidak dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan transaksi, dan membagi informasi. 3. Sebaiknya Lazada memikirkan cara agar dapat memicu seorang penggunjung website dapat melakukan suatu keputusan pembelian dan membagi informasi ketika telah bertransaski dengan Lazada Indonesia. Metodologi Kuantitatif Penelitian Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti tentang : Persamaan 1. Search Engine Marketing dengan Penelitian 2. Online Advertising 3. Variabel Y nya sama-sama menggunakan metode AISAS Perbedaan dengan Penelitian 1. Studi kasus yang digunakan adalah Lazada, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang market place, sedangkan penelitian ini studi kasus di Wego Indonesia yaitu perusahaan yang bergerak di bidang meta search 9 engine company 2. Pada penelitian sebelumnya, iklan search engine marketing yang di gunakan adalah iklan keyword Ads, sedangkan pada penelitian ini iklan yang digunakan adalah banner Ads No. 3 “Faktor-Faktor Judul Jurnal Sistem Interaksi Yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan Online” (Jurnal Lokal) Nama Penulis / Tahun Ilham Aji Pratomo dan Dadan Hardianto (2012) Terbit Jurnal 1. Penelitian ini mengkhususkan pada efektifitas iklan banner online dengan memanfaatkan sudut pandang ilmu sistem interaksi atau lazim disebut humancomputer interaction. Pendekatan yang dipergunakan dalam pengukuran efektifitas adalah jumlah klik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi efektifitas iklan tersebut. Hasil 2. Peneliti menemukan bahwa faktor-faktor tersebut berpengaruh besar terhadap efektifitas iklan online sesuai dengan pendekatan jumlah klik yang diterapkan pada penelitian ini. Faktor-faktor tersebut adalah keberadaan ilustrasi, warna, gaya bahasa, posisi, ukuran font, lokasi, dan jenis. Hasil dari penelitian ini, keberadaan ilustrasi dan lokasi merupakan dua faktor dengan selisih terbesar. Metodelogi Kuantitatif 10 Penelitian Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah Persamaan sama-sama meneliti tentang : dengan 1. Online Advertising Penelitian 2. Banner Advertising 1. Penelitian sebelum nya tidak menyebutkan secara spesifik dimana iklan online di pasang, sedangkan pada Perbedaan penelitian ini iklan online yang di pasang di search dengan engine google. Penelitian 2. Pada penelitian ini efektivitas iklan banner di buktikan dengan perilaku share pengunjung situs online 4 No. “Online Advertising: A Study of Malaysian Consumers” Judul Jurnal Nama Penulis / Tahun Khong Kok Wei, Theresa Jerome, Leong Wai Shan (2010) Terbit Jurnal 1. Penelitian menunjukkan bahwa fitur dari iklan online yang menghasilkan pengaruh yang signifikan terhadap sikap terhadap merek serta niat beli 2. Pengiklan cerdas dapat menggunakan fitur ini untuk Hasil meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan ekuitas merek. 3. Fitur Gambar di iklan online memiliki pengaruh kuat dalam membentuk sikap yang menguntungkan terhadap merek dan pembelian niat. 11 Metodelogi Kuantitatif Penelitian Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti tentang : Persamaan 1. Online Advertising dengan 2. Search Engine Marketing Penelitian 3. Iklan Banner Digital 4. Konten pada iklan banner 1. Pada penelitian sebelumnya, variabel dependent merupakan sikap terhadap merk yaitu niat beli, sedangkan pada penelitian ini variabel dependent nya adalah perilaku share 2. Pada penelitian sebelumnya, yang menjadi indikator Perbedaan dengan penelitian pada varibel bebas adalah : multimedia, Penelitian picture, dan content. Sedangkan pada penelitian ini yang menjadi indikator variabel bebas adalah : bold colors, top of page placement, animation, call to action, and limited frequency of exposure 5 No. Judul Jurnal “Word-of-Mouth Advocacy: A New Key to Advertising Effectiveness” Nama Penulis / Tahun Ed Keller & Brad Fay (2012) Terbit Jurnal 12 1. Pada penelitian ini dikatakan bahwa kekuatan yang paling mengganggu di pemasaran ada kekuatan word of mouth 2. 75% hasil percakapan tentang sebuah produk atau jasa terjadi ketika konsumen face-to-face, 15% dari telpon, dan 10% dari online. 3. WOM mendorong tingkat tinggi kredibilitas dan dampak yang datang sebagai hasil dari WOM. Rata-rata, di 15 produk dan layanan kategori yg berbeda, 58% konsumen menganggap kredibilitas tinggi untuk informasi yang mereka dengar karena WOM; 50% mengatakan mereka Hasil sangat mungkin untuk membeli sebagai hasil dari percakapan itu. 4. Temuan ini mengkonfirmasi bahwa WOM adalah kekuatan penting untuk mendorong penjualan langsung dan juga bekerja bersamaan dengan pemasaran untuk meningkatkan penjualan. 5. Iklan yang membuat terjadinya WOM tertinggi adalah televisi, dan yang kedua adalah Internet Ads, selanjutnya koran, majalah, radio, billboard, dan iklan lainnya. 6. Voice-social membantu untuk menjembatani jarak antara kesadaran, interest (didorong oleh media) dan pertimbangan, dan akhirnya penjualan. Dengan kata lain, tanpa WOM, pemasaran akan jauh kurang efektif. Metodologi Penelitian Kualitatif Persamaan Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dengan sama-sama meneliti tentang : Penelitian Perilaku share atau word of mouth konsumen 13 Pada penelitian yang sebelumnya, meneliti tentang Perbedaan perilaku share atau WOM dengan niat beli, sedangkan dengan dalam penelitian ini meneliti tentang dampak iklan Penelitian 2.2 terhadap perilaku share atau WOM Landasan Teori 2.2.1 E-Marketing Teknologi internet telah menyebabkan perubahan dalam hal cara pelanggan berinterakasi dengan perusahaan. Saat ini interaksi antara pelanggan dengan perusahaan yang pada awalnya dilakukan secara langsung atau melalui tatap muka mulai digantikan dengan interaksi melalui layar komputer. Menurut Strauss & Frost (2013) E-Marketing mempengaruhi pemasaran secara tradisional dalam dua jalan. Pertama, bahwa E-Marketing meningkatkan efisiensi didalam fungsi pemasaran tradisional. Kedua, bahwa teknologi daripada E-Marketing merubah banyak cara berjalan strategi pemasaran. Hasil perubahan didalam model bisnis baru ini dapat meningkatkan nilai (value) pelanggan dan juga meningkatkan keuntungan (profit) perusahaan. E-marketing atau online marketing dapat didefinisikan sebagai aktivitas promosi di internet. Online marketing can be simply defined as promotional activity on the internet, including email. It can take many form, including search engine marketing, email marketing, online advertising, social media, and affiliate marketing. (Eley & Tilley, 2009). Sedangkan menurut Kotler & Armstrong (2013) E-Marketing merupakan suatu usaha perusahaan untuk mengkomunikasikan, menginformasikan, mempromosikan dan menjual produk dan jasanya melalui internet. 14 Dapat disimpulkan, dari definisi-definisi pemasaran diatas yakni pemasaran adalah suatu proses perusahaan untuk mendifinisikan, memperkenalkan produk perusahaan kepada para pelanggan, dan menjalin hubungan dengan pelanggan untuk memperoleh keuntungan. Agar dapat mencapai tujuan tersebut perusahaan harus mempunyai strategi pemasaran yang tepat. Tujuan perusahaan tersebut akan tercapai dengan bantuan aktivitas pemasaran, dan salah satunya adalah dengan iklan. Kemudian, e-marketing merupakan bentuk pembaharuan dari bentuk promosi tradisional yang dimana suatu proses perencanaan dan pelaksanaan dari ide-ide atau suatu pemikiran konsep, harga, promosi dan distribusinya dilakukan melalui internet. Aktivitas promosi di internet dapat mengambil beberapa bentuk, antara lain pemasaran menggunakan email, search engine, media sosial, iklan online, dan affiliate marketing. Pemasaran secara online ini menawarkan kelebihan yang tidak dimiliki oleh pemasaran secara tradisional. Atau dalam hal ini dapat dikatakan bahwa online marketing dapat menyampaikan sejumlah kesempatan besar yang tidak terdapat pada traditional marketing. 2.2.1.1 Tools Marketing & IMC Pemasaran terdiri dari strategi bauran pemasaran (marketing mix) dimana organisasi atau perusahaan mengembangkan untuk mentransfer nilai melalui pertukaran untuk pelanggannya. Kotler dan Armstrong (2008) berpendapat bahwa, ”Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran”. Marketing mix terdiri dari empat komponen biasanya disebut ”empat P (4P)”, yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi). Product (Produk) berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Price (Harga) adalah jumlah uang yang harus dibayakan pelanggan untuk memperoleh produk. Place (Tempat) meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Promotion (Promosi) berarti 15 aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya. Dapat dikatakan bahwa bauran pemasaran adalah komponen kebijaksanaan yang dilakukan perusahaan untuk memperluas sasaranya dan pasar memperoleh keuntungan. Keputusan bauran pemasaran harus diambil untuk mempengaruhi saluran perdagangan dan konsumen akhir. Bauran pemasaran menggambarkan pandangan penjual tentang alat-alat pemasaran yang dapat digunakan untuk mempengaruhi pembeli. Didalam 4P diatas terdapat indikator promosi, yang dimana indikator tersebut di kembangkan lagi dengan komunikasi pemasaran terpadu, atau yang biasa di sebut intergrated marketing communication (IMC). Asal-usul terciptanya IMC bukan sebagai suatu teori baru melainkan dari perkembangan tak sengaja yang terjadi pada tahun 1980an. Menurut Duncan (2005) dalam Principles of Advertising & Integrated Marketing Comminication (IMC), Komunikasi Pemasaran Terpadu adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pesan suatu merek untuk dapat menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan. IMC merupakan suatu sinergi, kreativitas, integrasi dan komunikasi pemasaran secara terpadu dengan cara memanfaatkan beragam elemen komunikasi yang berbeda-beda agar tercipta koherensi yang saling mendukung. Hampir semua komunikasi pemasaran memiliki tujuan sama yakni menyampaikan pesan tertentu kepada audiens sasaran yang sudah diidentifikasi secara jelas. Didalam IMC tersebut, ada beberapa tools yang dapat digunakan perusahaan untuk dapat mencapai tujuan komunikasi, perusahaan dapat menggunakan sebuah alat bantu yang disebut promotion mix (Belch 2009). Adapun beberapa elemen yang terdapat di dalam promotion mix ini adalah sebagai berikut: 16 Gambar 2.1 Promotional Mix Sumber : Belch, 2009 1) Advertising (Iklan) Adalah segala bentuk komunikasi non-personal melalui berbagai media massa seperti TV, radio, majalah dan koran mengenai informasi tentang perusahaan, produk dan jasa atau ide sebuah sponsor yang dikenal. Elemen komunikasi ini paling banyak digunakan pemasar karena dapat menjangkau target audience dalam jumlah yang lebih besar daripada elemen–elemen lain. 2) Direct Marketing Merupakan sebuah aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan secara langsung kepada konsumennya. Umumnya aktivitas pemasaran ini dilakukan dengan cara mengirimkan direct mail, melakukan telemarketing dan direct selling kepada konsumen yang dituju. Untuk dapat melakukan hubungan secara langsung dengan para konsumen potensialnya maka perusahaan mengelola data based konsumen. 3) Interactive/ Internet Marketing Aktivitas pemasaran yang dilakukan secara interaktif melalui CDROMs, handphone digital, TV interaktif dan lain sebagainya atau secara online menggunakan jaringan internet untuk mengkomunikasikan produk dan jasanya. Melalui aktivitas ini, 17 perusahaan dan konsumen dapat melakukan komunikasi 2 arah langsung secara real-time. 4) Sales Promotion Aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan cara memberikan nilai incentive kepada tim penjualan, distributor, atau konsumennya secara langsung untuk mendorong penjualan dengan cepat. Sales promotion yang dilakukan kepada konsumen biasanya dengan membagikan sample produk, kupon dan lain sebagainya untuk mendorong konsumen agar langsung melakukan pembelian. Sedangkan sales promotion yang dilakukan kepada distributor dan pedagang dilakukan dalam bentuk kontes penjualan, pemberian harga khusus, penyediaan merchandising dan masih banyak lagi bentuk lainnya. 5) Publicity/ Public Relations Sama halnya dengan advertising, publikasi atau public relations adalah komunikasi non-personal melalui berbagai media massa seperti TV, radio, majalah dan koran mengenai perusahaan, produk, jasa atau sponsor acara yang didanai langsung atau tidak langsung yang dilakukan dalam bentuk news release, press conference, artikel, film dan lain-lain. Bedanya dengan advertising adalah, untuk masuk ke jaringan media massa perusahaan tidak mengeluarkan dana khusus melainkan menyediakan berita seputar produk dan jasa, melakukan event atau aktivitas lain yang menarik untuk diliput atau dipublikasikan oleh media massa. Sedangkan public relation adalah fungsi manajemen yang dilakukan untuk mengevaluasi perilaku publik, mengedentifikasi kebijakan dan prosedur individu atau organisasi terhadap public interest, serta mengeksekusi sebuah program untuk dapat diterima dan dipahami oleh publik. Tujuan utama melakukan public relation adalah untuk menciptakan dan mengelola image positif perusahaan di mata publik yang biasanya dilakukan dengan cara melakukan pengumpulan dana, mensponsori acara khusus, berpartisipasi dalam aktivitas sebuah komunitas dan masih banyak lagi yang lainnya. 18 6) Personal Selling Adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan secara langsung oleh pihak penjual untuk meyakinkan pembeli potensial membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Melalui aktivitas komunikasi ini, penjual dapat memodifikasi pesan komunikasi agar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen serta mendapatkan feedback langsung dari konsumennya. 2.2.1.2 Dampak dari E-Marketing Internet marketing adalah salah satu media yang paling inovatif untuk perusahaan dalam mempromosikan produk atau jasanya. Industri global internet marketing bernilai besar dan sangat berkembang dengan pesat. Tidak sedikit pebisnis yang mendapatkan peningkatan penjualan atau traffic kunjungan ke website akibat penempatan bisnis mereka di internet. Menurut Kotler & Amstrong (2008), pemasaran online memberikan manfaat pada konsumen maupun marketer. Keuntungan online marketing untuk konsumen: a) Convenient Artinya konsumen tidak harus terjebak kemacetan, menemukan tempat parkir, dan berjalan melalui tokotoko yang tidak terhitung jumlahnya untuk menemukan produk. Konsumen dapat membandingkan merek, mengecek harga dan memesan barang 24 jam sehari dari lokasi manapun. b) Easy and private Konsumen menghadapi lebih sedikit perselisihan dalam membeli barang dan tidak perlu untuk menghadapi penjual atau membuka diri mereka terhadap bujukan dan hubungan emosional. c) Information 19 Layanan online dan internet memberikan konsumen akses terhadap perbandingan informasi yang berlimpah mengenai perusahaan dan produk. d) Interactive and immediate Konsumen dapat berinteraksi dengan situs penjual untuk menemukan informasi yang tepat mengenai produk atau layanan yang mereka inginkan, lalu memesan atau mendownload-nya secara langsung. Menurut Kotler dan Armstrong (2010), manfaat untuk perusahaan: 1. Membangun hubungan dengan pelanggan. 2. Perusahaan dapat berinteraksi dengan pelanggan untuk dapat lebih mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan secara khusus, serta membangun database pelanggan. 3. Mengurangi biaya. 4. Karena pelanggan dapat berurusan langsung dengan penjual, pemasaran online sering menghasilkan biaya yang lebih rendah untuk meningkatkan fungsi penyaluran dan promosi dagang. 5. Menawarkan keleluasaan yang lebih baik, yang membuat perusahaan dapat membuat penyesuaian yang berkelanjutan pada produk dan penawarannya sesuai dengan kebutuhan pelanggan karena catalog online dapat disesuaikan kapan saja sesuai kebutuhan. 6. Merupakan media yang global. 7. Internet merupakan media yang memungkinkan pembeli dan penjual dapat mengakses informasi secara global. Dapat disimpulkan bahwa pemasaran secara online ini memiliki banyak keuntungan, yang di perkuat kembali oleh Kotler & Armstrong (2013) yang mengatakan bahwa “E-Marketing menghasilkan suatu 20 manfaat pada pelanggan maupun pemasar”. Jadi, dengan E-Marketing ini, para pebisnis dapat mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan jika di bandingkan apabila menggunakan pemasaran tradisional. Dari sisi konsumen, konsumen juga sangat dimudahkan perihal membandingkan merk, mengecek harga dan memesan barang dari lokasi manapun, konsumen tidak ada batasan untuk menggali informasi tentang produk atau jasa yang diinginkan. 2.2.2 Iklan Istilah Advertising dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin "Ad vertere", yang artinya "mengalihkan suatu pandangan". Advertising atau periklanan adalah bentuk komunikasi untuk pemasaran serta digunakan untuk mendorong, membujuk atau memanipulasi penonton, pembaca, ataupun pendengar supaya mengambil suatu tindakan. Secara umum hasil yang diinginkan oleh sebuah iklan adalah terdorongnya perilaku konsumen berkaitan dengan pemasaran sebuah produk atau jasa komersial, politik serta ideologi. Pesan periklanan biasanya disaksikan melalui berbagai media seperti koran, majalah, radio, televisi, surat, media luar-ruangan, dan internet. Elemen komunikasi ini paling banyak digunakan pemasar karena dapat menjangkau target audience dalam jumlah yang lebih besar daripada elemen–elemen lain. Iklan didefinisikan sebagai sebuah pengiriman pesan melalui suatu media yang dibayar sendiri oleh pemasang iklan. Iklan bisa membantu mencapai hampir semua sasaran komunikasi. Iklan merupakan sarana ampuh untuk membangun kesadaran konsumen. Iklan tentunya harus dapat membujuk, membangun reputasi, dan preferensi kondisi serta meyakinkan kepada siapapun yang telah membeli produk tersebut (Brannan, 2005). Menurut ahli lain, Kotler & Keller (2012) mengungkapkan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan dari barang atau jasa oleh sponsor-sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan merupakan salah satu cara yang berbiaya efektif untuk menyampaikan pesan, untuk membangun persepsi merek atau untuk mendidik orang. 21 Sifat dan tujuan iklan berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, antara satu jenis industri dengan industri lainnya, dan antara satu situasi dengan situasi lainnya. Demikian juga, konsumen yang menjadi target suatu iklan juga berbeda antara satu jenis produk dengan produk lainnya. Suatu perusahaan beriklan dengan tujuan untuk mendapatkan respon atau aksi segera melalui iklan. Dapat disimpulkan bahwa iklan di gunakan untuk pengenalan produk atau jasa, mempengaruhi konsumen untuk mengetahui lebih dalam mengenai perusahaan, produk atau jasa, menyinggung agar konsumen merasa ingin dan butuh atas produk atau jasa yang di tawarkan dan tujuan terakhirnya adalah merubah perilaku konsumen untuk akhirnya melakukan suatu aksi atas produk atau jasa. Dalam kurun waktu yang cukup lama, televisi, radio, koran, dan majalah telah mendominasi media periklanan. Saat ini, iklan internet telah menjadi kekuatan pendorong bagi inisiatif dan upaya periklanan (Kotler dan Amstrong, 2010). Seiring perkembangan teknologi informasi dan peningkatan pengguna internet yang pesat, pangsa pasar periklanan di dunia mulai bergeser dari media konvensional ke digital. Tren seperti ini sudah sangat berkembang di negaranegara maju. Sementara di Asia Tenggara termasuk Indonesia, beriklan di media digital sedang di mulai dan telah terasa dalam beberapa tahun terakhir. Ini terlihat dari makin banyaknya bermunculan perusahaan-perusahaan periklanan yang berfokus pada media digital dalam kegiatan kampanye produk para kliennya. Dengan pesatnya pertumbuhan bisnis digital di Indonesia, perusahaan yang mulai mengandalkan anggaran pemasaran mereka ke internet dan salah satunya adalah melalui iklan. Tujuan utama dari iklan adalah untuk menarik perhatian dan menyampaikan makna. Ada beberapa keuntungan yang ditawarkan iklan online untuk perusahaan, berdasarkan Campbell, Wright dan Clay (2010) pada Journal of Information Technology Teori dan Aplikasi, media online lebih menarik daripada media tradisional karena 3 alasan. Pertama, adalah karena konsumsi internet memiliki tingkat kontrol yang lebih terhadap konsumen yang dirasakan itu, selanjutnya adalah karena komunikasi satu-kesatu dan yang terakhir adalah karena ada kemungkinan interaksi dua arah antara konsumen dan penyedia online. 22 Internet adalah sesuatu yang fundamental untuk pemasaran. Banyak website perusahaan yang di urus oleh direktorat pemasarannya. Internet memberikan pengaruh secara radikal bagaimana perusahaan berkomunikasi dengan pelanggan-pelanggannya dan membangun hubungan dengan mereka. (Sumarwan et. All, 2010). Diambil dari sumber lain, pemasaran online juga lebih terukur, baik dalam mencapai target pasar, lebih personalisasi, juga dapat menghasilkan promosi termurah yang pernah ada, yaitu merupakan kata positif dari mulut ke mulut (Wall, 2009). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi penggunaan internet menjadi meluas menjadi bisnis dan transaksi online, bahkan menjadi media pemasangan iklan, biasanya pengiklan meletakkan iklan nya pada situs-situs terkenal dan strategis seperti website berita portal (kompas.com, vivanews.com, detik.com). Jika pada awalnya iklan hanya berupa banner statis biasa yang mirip seperti spanduk, maka saat ini sudah ada iklan yang dapat muncul pada layar dengan window tersendiri (pop-up), iklan dengan gambar bergerak (animasi), bahkan berbentuk video. Dimana perkembangan ini juga mencakup persebarannya yang menjangkau situs berita, situs toko online, hingga situs pribadi (Arthawan, 2011). Terdapat faktor yang mendukung pertumbuhan internet yang cepat. Pertama adalah ledakan pertumbuhan alat pengakses internet selain dari komputer seperti telepon seluler, Personal digital assistant (PDA), TV digital, dan mesin-mesin game. Kedua cepatnya pertumbuhan dari sistem komunikasi broadband yang mendukung transfer data dengan cepat. Ketiga, hal yang paling penting adalah inovasi yang berorientasi pada pelanggan yang di luncurkan oleh perusahaan dengan memanfaatkan teknologi yang baru tersebut. (Sumarwan, 2010). Kelebihan-kelebihan lain ialah adanya kontrol yang lebih besar pada konsumen dalam menentukan informasi apa yang ingin mereka lihat serta berapa lama mereka ingin melihat informasi tersebut. Seorang pengguna internet sebagai konsumen dapat memilih situs mana yang mereka suka, situs apa yang akan mereka buka selanjutnya, serta keputusan-keputusan lain yang dapat mereka tentukan pada saat mereka menggunakan internet. Dimana hal ini mungkin sulit dilakukan oleh iklan televisi (Pratomo dan Hardianto, 2008). 23 Transaksi yang dilakukan menggunakan media internet sekarang lebih sering di sebut dengan E-Commerce atau Electronic Commerce. Ada berbagai macam model iklan dalam internet yang bisa digunakan oleh perusahaan yaitu berupa banner, pop-up advertising, sponsorship, hyperlinks dan websites, tetapi walaupun iklan internet merupakan alat yang efektif untuk menggapai audiens yang lebih besar, penting bagi perusahaan untuk tetap membuatnya lebih efektif (Wei, Jerome, dan Shan: 2010). “Online advertising is effective if its able to generate an immediete response from customers” (Wei, Jerome, dan Shan: 2010), yang dimana berarti iklan online yang efektif adalah iklan yang bisa memberi respon langsung dari konsumen. Berdasarkan Clow dan baack (2010), ada beberapa bentuk iklan online : Gambar 2.2 Bentuk Online Advertising Sumber: Clow, Baack.(2010).Integrated Advertising, Promotion, and Marketing Communications fourth edition. United States: Pearson Prentice Hall. 1. Display Advertising Merupakan bentuk periklanan yang menampilkan objek visual seperti misalnya teks, logo, foto, gambar, dan bahkan video yang berada di kanan, kiri, atas, atau di bawah tampilan website. “Interestingly however, Ghose and Yang. (2009) found that banner 24 advertising actually increases purchasing behavior, in contrast to con-ventional wisdom”. Berikut contoh tampilan dari display advertising atau iklan banner : Gambar 2.3 Contoh dari Banner Ads partner yang Berada di situs Wego Sumber : Penulis Gambar 2.4 Banner Ads Wego yang berada di halaman utama detik.com Sumber : Penulis 25 2. Classified Ad Iklan ini disebut juga iklan baris, yaitu promosi dalam bentuk iklan berbaris yang berada disuatu website khusus untuk pemasangan iklan atau khusus untuk para bebisnis mengiklankan produk atau jasanya. Contohnya adalah beriklan di Jawa Pos (http://www.jawapos.com/iklanjitu) 3. Search Advertising Bentuk pemasaran ini adalah untuk berusaha mempromosikan website dengan meningkatkan visibilitas dalam halaman hasil mesin pencari (SERPs) seperti Google, Bing, Yahoo, dan lain-lain. “Search engines provide a unique opportunity for advertisers to reach potential customers” and “users visiting a content page do not declare their interests in the same way they do when they type in a keyword on a search engine”. (Ghose & Yang, 2009), Search engine telah dimanfaatkan oleh para pemasang iklan untuk mempromosikan produknya (Ghose & Yang, 2009), pemanfaatan search engine sebagai media iklan secara online ini disebut sebagai keyword advertising yang pertama kali diperkenalkan oleh Google pada tahun 2002, dengan nama Google Adwords. Iklan online dengan menggunakan Google Adwords atau yang secara umum disebut dengan keywords Ads, telah menjadi sebuah pilihan alternatif bagi para pemasang iklan, karena dengan beriklan melalui keywords Ads, para pemasang iklan akan memberikan kemudahan kepada konsumen untuk mengumpulkan suatu informasi (Laudon & Traver, 2012). Aspek pemasaran mesin pencari pada umumnya dikenal sebagai SEM (search engine marketing) yang meliputi SEO (Search Engine Optimizing) dan PPC (Pay-Per-Click). 26 Gambar 2.5 Contoh Search Advertising di Google Sumber : Penulis 27 Gambar 2.6 Contoh Search Advertising di Yahoo! Sumber : Penulis 4. Media atau Video Ads adalah jenis iklan yang ditargetkan pada content video yang paling banyak di gunakan pada saat ini adalah menggunakan Youtube, atau wbesite-website yang memang khusus pengiklanan untuk video. Hampir 75% dari eksekutif agensi periklanan mengatakan bahwa iklan video lebih efektif daripada iklan TV tradisional. (marketing.co.id) Table 2.2 U.S. Online Ad Spending U.S. Online Ad Spending by Format, 2006-2011 Format 2006 2007 2008 2009 Paid Search 40.3% 40.3% 40% 39.8% Display Ads 21.8% 21.9% 21.5% 20.5% Classifieds 18.1% 17% 17% 16.9% 16.8% 16.5% Rich Media/Video 7.1% 8.2% 9.5% 11% 11.9% 13.1% Paid Referrals 7.8% 8.1% 8.3% 8.6% 8.8% 8.8% E-mail 2.0% 2.0% 1.8% 1.7% 1.6% 1.5% 28 2010 2011 39.8% 39.5% 20% 19.5% Sponsorships 2.9% 2.5% 2.0% 1.5% 1.3% 1.2% Total (Billions) $16.9 $21.4 $27.5 $32.5 $37.5 $42 Sumber: Harden, Heyman.(2011). Marketing by the Numbers: How to Measure and improve the ROI of any campaign.(p.71). United States:Amacom. Berdasarkan dari tabel di atas, pengeluaran terbesar untuk online advertising adalah pada paid search dan display ads, yang dimana dapat di simpulkan 2 tools tersebut adalah tools yang paling efektif untuk digunakan di bandingkan dengan tools-tools lainnya sehingga pebisnis rela untuk mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk 2 tools tersebut. Berdasarkan journal “Paid search for online travel agencies: Exploring strategies for search keywords” oleh John Blankenbaker dan Shankar Mishra juga mengatakan, “Most of the companies with some online presence have a portion of their marketing budget allocated towards paid search marketing, and this portion has been on the rise in the last few years.” Berdasarkan fungsinya, Surachman (2008) mengatakan bahwa fungsi utama iklan adalah sebagai berikut: a) Iklan memperluas pilihan alternatif bagi pelanggan. Dengan adanya iklan, pelanggan dapat mengetahui adanya berbagai jenis produk dengan berbagai merek dengan berbagai pilihan. b) Iklan membantu proses produsen untuk menanamkan pikiran alam bawah sadar untuk percaya terhadap pelanggannya. c) Iklan membantu orang teringat terhadap produk atau merek yang ditawarkan, mengenali dan percaya yang kemudian melakukan proses pembelian. 2.2.2.1 Iklan Banner Fenomena e-business menjadi tren yang mewarnai aktivitas bisnis di negara-negara maju maupun negara berkembang. Hal ini dapat dilihat dari sebagaimana berkembang pesatnya bisnis-bisnis online. Dengan adanya bisnis online atau e-business, proses dan sistem bisnis 29 pertukaran barang atau jasa menjadi lebih mudah di bandingkan dengan cara-cara terdahulu. Setiap bisnis online memiliki beragam strategi untuk mempromosikan bisnisnya, dan Google AdWords adalah salah satu platform untuk promosi dengan cara beriklan secara online. Google AdWords merupakan salah satu bentuk periklanan yang ditawarkan oleh pihak Google, yakni dengan mendaftarkan website untuk selanjutnya akan ditampilkan pada mesin pencari Google pada saat para pengguna melakukan browsing. Iklan online ini akan ditempatkan iklan di atas, di bawah, atau di samping daftar hasil pencarian Google menampilkan untuk permintaan pencarian tertentu, atau menampilkannya pada situs mitra mereka. Sebagai contoh, Wego merupakan perusahaan yang bekerja dengan 100% bisnis online. Segala bantuk kerja, promosi, hingga penjualanpun melalui sistem online. Dan sebagian besar menghabiskan biaya promosinya dengan beriklan di Google AdWords ini. Dengan usia perusahaan yang tergolong masih muda Wego Indonesia cukup dapat bersaing dengan e-bisnis lainnya, dan memiliki ribuan pengunjung setiap harinya. Ini membuktikan bahwa dengan menggunakan search engine marketing para pebisnis dapat meningkatkan traffic sebuah website. Menurut (Quinton & Khan, 2009), salah satu ukuran keberhasilan sebuah situs web adalah tingkat traffic yang tinggi. Pada dasarnya, tampilan iklan pada Google AdWords sendiri dibagi menjadi 2 jenis iklan, yaitu Google Search dan Google Display Network. Google Search akan muncul di hasil pencarian dengan keyword yang digunakan. Sedangkan Google Display Network pada umumnya akan muncul berupa text, image, flash ataupun video. Google Display Network atau yang di kenal oleh Banner Ads adalah bentuk iklan yang dipakai di jaringan internet. Sama seperti baliho luar ruang, yakni dapat menyampaikan pesan atau pengingat yang sangat singkat dan padat serta mengkomunikasikan dengan sangat cepat. Selain itu, miniatur virtual ini mampu menjadikan merk kuat, kehadirannya diterima, citra dan sikap (Shuterland & Sylvester, 2005). 30 Pemasangan iklan banner di internet pertama kali diperkenalkan oleh HotWired pada tahun 1994 untuk merek antara lain Zima, Club Med, dan AT&T. Sejak saat itu iklan banner di Internet semakin berkembang sampai tahun 2000, namun kemudian justru mengalami penurunan hingga tahun 2002. Hal ini dapat dilihat melalui adanya penurunan pengeluaran perusahaan untuk beriklan di Internet sebesar 25% pada periode tersebut. Disebutkan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh rendahnya pemahaman perusahaan dan para pemasarnya tentang bagaimana menggunakan internet sebagai alat pemasaran dan promosi secara efektif. Seiring dengan meningkatnya pemahaman mengenai penggunaan Internet sebagai alat promosi, maka penggunaan Internet sebagai media promosi kembali meningkat pada tahun 2003 sampai 2004, melalui peningkatan pengeluaran perusahaan terhadap pos biaya beriklan di internet sebesar 33% (Belch, 2007) Ukuran iklan banner sangat bervariasi, akan tetapi banner di sebelah sisi kanan atau sisi kiri memanjang vertikal yang di sebut “skyscraper” berukuran 120x600 pixels sering terlihat dan menghasilkan click-through yang lebih tinggi. Iklan banner dirancang untuk memberikan pengaruh langsung yang dapat diukur berdasarkan jumlah click-through. Dengan munculnya iklan AdWords dan AdSense metode iklan internet mulai bergeser kearah Pay per click. (Ali Zaki, 2008) 31 Gambar 2.7 Bentuk-Bentuk Ukuran Banner Sumber : Penulis Pengiklan online telah menemukan beberapa elemen/faktor penting agar banner ads meningkat CTR-nya (Click-Through Rates) atau tingkatan kliknya Ward Hanson, Kirthi Kalyanam 2007) yaitu : a. Bold colors Warna pada iklan banner tebal dan jelas sehingga terlihat jelas di mata para pengunjung situs online. b. Top of page placement Posisi peletakan iklan banner harus tepat agar mudah terlihat oleh pengguna internet, disarankan untuk berada di halaman pertama suatu halaman website atau blog. c. Animation 32 Animasi atau gambar pada iklan banner harus menarik dan relevan dengan informasi yang di berikan, agar pengguna internet tertarik untuk meng-klik. d. Call to action Durasi atau waktu loading banner tersebut setelah di-klik tidak disarankan lambat, karena jika iklan banner setelah di klik munculnya lambat, maka berpotensi untuk pengguna internet keluar lagi dari iklan tersebut. e. Limited frequency of exposure Frekuensi pencahayaan atau tingkat kecerahan iklan harus di perhatikan, semakin cerah akan semakin terlihat dan menarik atensi, tetapi jika kecerahan berlebihan juga akan terganggu, untuk itu harus di sesuaikan. Berikut adalah cara kerja Google AdWords : Iklan akan muncul Khalayak mengklik Dan terhubung dengan di samping konten yang relevan iklan bisnis yang di iklankan Gambar 2.8 Cara Kerja Google AdWords Sumber : https://www.google.co.id/adwords/how-it-works/ Google AdWords merupakan layanan iklan berbayar yang memiliki banyak keunggulan dan kelebihan dibanding cara beriklan lainnya. Ada beberapa keuntungan yang bisa di peroleh dengan melakukan pemasangan iklan melalui Google AdWords, berikut ini beberapa keuntungan yang bisa di dapatkan dengan mendaftarkan bisnis 33 pada layanan Google AdWords menurut (https://www.google.co.id/adwords/benefits): 1. Membuat bisnis mudah ditemukan Menarik pengunjung baru ke situs web, meningkatkan penjualan online, membuat bisnis costumer dihubungi melalui telepon, atau membuat pelanggan selalu kembali lagi. 2. Terhubung dengan pelanggan di seluruh web Dapat menjangkau pelanggan yang potensial di situs yang relevan pada seluruh menargetkan situs. Berbagai opsi memungkinkan untuk berdasarkan jenis situs, jenis pemirsa, atau pemasaran ulang di saat dan tempat yang tepat. 3. Terukur, terpercaya, fleksibel Google AdWords menunjukkan jumlah orang yang melihat iklan dan jumlah persentase klik yang mengunjungi situs, atau menghubungi. Dengan alat pelacakan, kostumer yang beriklan di Google Adwords bahkan dapat melihat penjualan sebenarnya yang dihasilkan oleh situs sebagai hasil langsung dari iklan. 4. Wawasan sepanjang waktu Anda dapat melihat kinerja iklan Anda kapan pun dengan masuk ke akun Google AdWords. Untuk menghemat waktu, Google AdWords juga akan mengirimkan kepada pebisnis ringkasan bulanan berisi statistik dan angka utama yang penting. 5. Berhenti, memulai, menjeda, menguji Costumer dapat menyesuaikan iklan, mencoba istilah penelusuran baru, menjeda kampanye, dan memulai kembali kapan pun yang costumer inginkan, secara gratis dan semuanya dalam Google AdWords. 34 6. Beriklan secara lokal atau global Costumer dapat menargetkan iklan ke pelanggan di negara, kawasan, atau kota tertentu atau dalam jarak yang telah ditetapkan dari bisnis atau toko costumer. 7. Jangkau orang yang tepat pada waktu yang tepat Bisnis akan mudah ditemukan di Google dengan tepat ketika orang-orang menelusuri produk yang di tawarkan. 8. Jangkau pelanggan, di perangkat apa pun Dalam dunia seluler dewasa ini, pebisnis harus beriklan di setiap perangkat yang digunakan oleh pelanggan seperti desktop, laptop, tablet, dan seluler. Dengan cara ini, ketika mereka menelusuri, menjelajah, atau membeli, bisnis yang diiklankan selalu ada. 2.2.3 Perilaku Konsumen Menurut Kotler dan Keller (2009) Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Kemudian menurut Peter and Alson (2010), perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara affect, cognition, behaviour, dan enviroinment dimana manusia melakukan pertukaran atau transaksi di hidup mereka. Berdasarkan kedua pendapat dari ahli diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen akan berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan yang dipikirkan (cognitive), dirasakan (affective), dan yang dilakukan (conative) oleh konsumen. Oleh karena itu dalam pengembangan strategi pemasaran, sifat perilaku konsumen yang dinamis tersebut merupakan isyarat bahwa seorang manajer pemasaran yang hendaknya selalu mengevaluasi keberhasilan kinerja pemasarannya. Menurut Peter dan Olson (2010) Secara sederhana dijelaskan bahwa afeksi (affect) melibatkan perasaan, sedangkan kognisi (cognition) melibatkan pemikiran. Afeksi dan kognisi saling berhubungan dan saling mempengaruhi. 35 Pada umumnya banyak pendapat yang mengatakan bahwa sistem afeksi memiliki peranan besar dalam pengambilan keputusan, tetapi tetap diimbangi dengan keberadaan sistem kognisi. Demikian juga dengan sistem kognisi memiliki peran yang penting dalam pengambilan keputusan, tetapi juga dipengaruhi oleh sistem afeksi. 2.2.4 AISAS AISAS adalah suatu model perilaku konsumen online yang dikembangkan oleh Dentsu Group yang merupakan satu perusahaan iklan terbesar di dunia yang didirikan di Jepang. Model AISAS ini dinilai dapat menjelaskan perilaku konsumen secara lebih akurat dari model-model sebelumnya. AISAS sendiri terbentuk dari Attention (perhatian), Interest (ketertarikan), Search (pencarian), Action (aksi), dan Share (berbagi). (Sugiyama and Andree: 2011). Perubahan pola perilaku ini didorong oleh perkembangan pesat teknologi internet sehingga menciptakan era digital atau online. Intinya, pertama, pendekatan IMC Dentsu disusun berdasarkan studi mendalam terhadap ide-ide yang muncul dari konsumen. Kedua, tidak hanya fokus pada jangkauan dan frekuensi penyampaian pesan kepada target audience (kuantitas) tapi juga dengan melibatkan konsumen (kualitas). Ketiga, strategi komunikasi diarahkan pada penciptaan skenario yang mengarahkan konsumen untuk secara sukarela mencari informasi mengenai produk, membeli produk, dan kemudian menyebarkan positive word-of-mouth ke konsumen lain. Keempat, komunikasi harus melihat titik koneksi konsumen dengan merk (Sugiyama and Andree, 2011:113). 36 Gambar 2.9 Model AISAS oleh Dentsu yang terbentuk dari Attention, Interest, Search, Action, dan Share. Lebih lengkap lagi, teori di jabarkan seperti: 1. Attention (Perhatian) Terjadi ketika sebuah pesan komunikasi tiba sebagai stimuli yang diterima oleh indera manusia. Pada tahap ini, iklan dilihat, ditonton atau didengar. Diharapkan bahwa pesan tersebut tidak sekedar didengar atau dilihat, tetapi juga diperhatikan khalayak. Perhatian khalayak terhadap iklan atau pesan komunikasi pemasaran dapat diukur dari sejauh mana khalayak melihat / atau mendengar stimuli yang terdapat dalam iklan, seperti visualisasi, narasi, musik, dan lain sebagainya. Dapat dikatakan tahap ini adalah tahap paling penting karena tahap ini membuka jalan bagi pesan iklan untuk memiliki efek berikutnya pada diri khalayak. Contoh: Ketika pengguna internet menggunakan search engine untuk browsing, lalu di sisi kanan tampilan search engine terdapat iklan banner dari Wego yang bergambar negara London, maka iklan ini akan sangat menarik perhatian, dan mendapatkan perhatian dari pengguna internet dengan pengguna internet melihat iklan tersebut. 2. Interest (Minat) Pada tahap interest, pesan komunikasi membangkitkan minat khalayak untuk mengetahui dan mengenal lebih lanjut tentang pesan tersebut atau tentang produk yang dikomunikasikan. Sebuah pesan yang efektif, adalah pesan yang memancing keingintahuan dan menimbulkan rasa penasaran 37 khalayak, yang kemudian termotivasi untuk lebih jauh terlibat. Contoh: Setelah pengguna internet melihat banner tersebut, maka timbul ketertarikan dan minat untuk mencari tahu lebih jauh tentang produk yang ada di iklan tersebut. 3. Search (Menelusuri) Konsumen biasanya langsung menuju berbagai search engine, seperti Google ataupun YouTube untuk mencari informasi lebih lanjut. Dengan berbekal informasi yang didapat. Contoh : Dari tahap interest tadi dapat dimanifestasikan dalam bentuk penelusuran di Internet, yang dimana pengguna internet mulai menuliskan keywords dari bekal informasi yang di dapat, lalu iklan keywords ads dari Wego akan keluar, jika di klik oleh pengguna internet, maka akan direct kepada website Wego. 4. Action (Tindakan) Pada tahap ini, pesan telah berhasil mendorong khalayak untuk melakukan tindakan tertentu, yang pada akhirnya dan efek terutama yang diharapkan dari setiap kegiatan komunikasi sebuah perusahaan adalah tindakan atau keputusan untuk membeli. Contoh: setelah melihat iklan Wego yang ditayangkan di hasil penelusuran, maka konsumen membeli tiket atau memesan hotel melalui situs Wego. 5. Share (Berbagi) Jika informasi yang didapat cukup baik dan menarik minat dari konsumen, maka konsumen akan berbagi kepada orang-orang di sekitarnya mengenai pengalamannya terhadap sebuah produk, disinilah akan tercipta word of mouth, serta perbincangan mengenai informasi tersebut baik di sosial media maupun secara langsung. Salah satu teknik marketing yang telah berusia puluhan tahun dan terbukti ampuh digunakan dalam dunia bisnis adalah word of mouth marketing. Kampanye ini mengandalkan kekuatan personal untuk menyebarkan informasi produk dari mulut ke mulut. Meskipun terkesan tradisional, namun efek yang di timbulkan oleh teknik word of mouth ini terbilang sangat dasyat. Sebuah survei kepuasan pelanggan membuktikan bahwa seorang konsumen yang menerima layananmemuaskan dari sebuah perusahaan tidak hanya akan 38 bercerika kepada 1-2 orang saja, namun bisa sampai 9-12 orang yang ditemuinya. Jika dahulu kampanye word of mouth disebar melalui interaksi langsung antar personal, kini diganti dengan kemunculan media sosial seperti Blog, Facebook, Google Buzz, dan sebagainya. (Enterprise, 2010) Contoh : setelah melakukan pembelian di situs Wego, maka konsumen akan share tentang pengalamannya menggunakan situs Wego atau share pengalaman membeli produk Wego. Share juga dapat berbentuk post di Twitter dan Path mereka bahwa pengalaman transaksi di Wego sangatlah mudah dan efisien, sehingga kerabat-kerabatnya yang mem-follow akan melihat dan mengetahui bahwa Wego sangat memudahkan konsumen untuk travelling. Berikut gambaran word of mouth : Anda (1) Teman Anda (5) Teman Mereka (25) Lain-lain (125) (625) (3,125) (15,625) (78,125) (390,625) (1,953,125) (9,765,625) (48,828,125) Gambar 2.10 WOM Sumber : (Enterprise, 2010) 39 Dalam jangka sepuluh hari saja pesan dapat terkirim kepada jutaan orang dengan cara kampanye dari mulut ke mulut. Jutaan orang tersebut akan mengakses website anda dan terus-menerus menyebarkan pesan tersebut jika tampilan dan konten perusahaan dinilai memuaskan. Secara otomatis mereka akan merekomendasikan jika memang layanan perusahaan yang ditawarkan memiliki keistimewaan tersendiri yang layak direkomendasikan kepada orang lain. Hal ini dapat berpengaruh langsung terhadap peningkatan traffic website. (Enterprise, 2010) 2.3 Kerangka Pemikiran Gambar 2.11 Kerangka Berpikir Sumber : Penulis Keterangan : Iklan Banner : Variable Bebas (X) AISAS : Variabel Terikat (Y) 40