siaran pers bersama

advertisement
No. 17/ 90 /DKom
No. SP 99/DKNS/OJK/12/2015
SIARAN PERS BERSAMA
BI DAN OJK PERKUAT KERJASAMA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN
SISTEM INFORMASI DEBITUR
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan berkomitmen untuk memperkuat
koordinasi dan kerjasama pengembangan dan pengelolaan Sistem Informasi Debitur
(SID) guna mewujudkan Sistem Informasi Debitur yang Lengkap, Akurat, Kini, dan
Utuh (LAKU).
SID yang LAKU dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan fungsi, tugas, dan
wewenang Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Komitmen untuk
meningkatkan koordinasi dan kerjasama pengembangan dan pengelolaan SID antara
kedua lembaga tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Surat Keputusan
Bersama antara Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo dan Ketua Dewan
Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman D. Hadad pada hari ini, 3 Desember
2015 di Jakarta.
Penandatangan Surat Keputusan Bersama tersebut antara lain didasari oleh amanat
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, yang
menyatakan bahwa fungsi, tugas, dan wewenang pengelolaan, pengaturan dan
pengembangan sistem informasi antarbank yang dapat diperluas dengan menyertakan
lembaga lain di bidang keuangan dialihkan dari Bank Indonesia kepada Otoritas Jasa
Keuangan sejak tanggal 31 Desember 2013.
Namun demikian, mengingat pengelolaan, pengaturan, dan pengembangan SID oleh
Otoritas Jasa Keuangan memerlukan waktu, khususnya untuk membangun sistem
aplikasi, sehingga terdapat masa transisi mulai dari tanggal 31 Desember 2013 sampai
dengan implementasi Sistem Informasi Debitur atau Sistem Layanan Industri
Keuangan di Otoritas Jasa Keuangan, paling lambat tanggal 31 Desember 2017.
Selama masa transisi, Bank Indonesia tetap melaksanakan pengelolaan Sistem
Informasi Debitur yang meliputi: pertama, penyempurnaan dan penerbitan ketentuan;
kedua, persetujuan sebagai Pelapor dalam Sistem Informasi Debitur;
ketiga,
pengawasan Pelapor dan pengendalian kualitas data; keempat, pengenaan sanksi;
kelima, penyediaan informasi;
keenam, penanganan keluhan debitur, layanan
bantuan (helpdesk) kepada Pelapor dalam Sistem Informasi Debitur di Bank Indonesia
dan Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan, serta administrasi dan manajemen user
bagi Pelapor dalam Sistem Informasi Debitur di Bank Indonesia dan Lembaga
Pengelola Informasi Perkreditan; ketujuh, pemeliharaan, dan; kedelapan, pelaksanaan
kerjasama dengan pihak eksternal baik domestik maupun internasional.
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan akan bersama-sama melakukan
penyempurnaan ketentuan terkait Sistem Informasi Debitur dan pengembangan
Sistem Informasi Debitur. Otoritas Jasa Keuangan akan memperoleh hak akses ke
dalam aplikasi dan raw data di Sistem Informasi Debitur.
Setelah implementasi Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa
Keuangan, Bank Indonesia tetap akan mempunyai akses penuh, berkesinambungan,
dan seamless terhadap aplikasi dan data/informasi SLIK.
Saat ini OJK tengah melakukan pembangunan SLIK yang akan menggantikan SID,
agar dapat secara optimal mendukung kebutuhan industri yang semakin kompleks
serta mendukung pelaksanaan tugas baik tugas OJK maupun tugas BI serta tugas
lembaga terkait lainnya dengan optimal.
SLIK dibangun dengan mengakomodir kebutuhan industri, kebutuhan OJK, dan
kebutuhan BI serta kebutuhan lembaga lain yang diamanatkan undang-undang.
Selain itu, untuk meningkatkan kualitas informasi, OJK akan memperluas cakupan
data dengan memperluas coverage pelapor yang semula perbankan dan perusahaan
pembiayaan yang menjadi sumber data, secara bertahap akan diperluas dengan
mengikutsertakan lembaga keuangan lainnya. Proses pembangunan SLIK untuk
informasi debitur akan selesai pada tahun 2017.
Download