BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi saat ini mampu memacu perbankan yang memiliki peran utama sebagai lembaga intermediasi untuk secara bertahap melaksanakand penyesuaian didalam strategi dan pola operasionalnya, sehingga tetap mampu berkembang secara sehat dan mampu berperan aktif dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 31 menjelaskan bahwa bank adalah suatu lembaga yang mempunyai peran sebagai perantara keuangan (financial intermediary) diantara pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang membutuhkan dana (deficit unit), serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Salah satu ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah memberikan fasilitas kredit kepada sektor usaha, di mana kredit tersebut bersumber dari dana giro, deposito, dan tabungan. Dalam menjalankan fungsinya sebagai bank umum, kebijakan perkreditan Bank Mandiri diarahkan pada semua sektor usaha dengan memberikan kredit jangka pendek dan menengah serta memprioritaskan sektorsektor yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk tujuan perkreditan tersebut, Bank Mandiri telah ikut serta secara aktif didalam memberikan kredit kepada masyarakat atau pada sektor usaha yang pembiayaannya bersumber dari dana yang dihimpun dari masyarakat itu sendiri. 1 2 Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Pontianak Nipah Kuning merupakan salah satu cabang mikro Bank Mandiri yang mana target bisnis utamanya adalah penyaluran dana pinjaman untuk modal usaha mikro dan juga menghimpun dana dari masyarakat untuk meningkatkan perekonomian. Sistem pencairan kredit yang dilaksanakan oleh Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Pontianak Nipah Kuning selalu diawasi dan harus sejalan dengan SOP yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan bisnis utama cabang mikro adalah menyalurkan produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada UMKM yang dinilai layak untuk diberikan kredit. KUR memiliki tujuan untuk meningkatkan dan memperbanyak pelayanan Bank kepada UMKM produktif, meningkatkan kapasitas daya saing UMKM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja, serta menanggulangi kemiskinan Dalam menyalurkan kredit kepada nasabahnya, bank Mandiri tentu saja memiliki standar operasional yang wajib dipatuhi oleh seluruh karyawannya. Untuk memastikan hal tersebut, maka dilaksanakanlah audit internal untuk setiap cabang bank Mandiri. Mengingat setiap karyawan berhubungan langsung dengan para nasabah, tentu saja diperlukan evaluasi secara berkala terhadap setiap kinerja karyawan guna menjaga loyalitas kinerjanya. Audit yang dilakukan di Bank Mandiri Cabang Pontianak Nipah Kuning salah satunya adalah audit kepatuhan (Compliance audit) yaitu audit pemeriksaan yang dilaksanakan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan, catatan akuntansi perusahaan, sampai dengan ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam analisis pemberian kredit yang diberikan oleh bank, setiap proses pemberian kredit yang ada selalu memperioritaskan aspek kehati-hatian (prudential 3 banking) sesuai dengan aturan yang ada baik dari Bank Indonesia maupun dari peraturan intern Bank Mandiri, untuk menghindari adanya kemacetan dari suatu kredit yang timbul karena fraud, side streaming (penyalahgunaan kredit) atau dikaibatkan oleh sebab-sebab lain. Jadi dalam proses prosedur pemberian kredit yang dilaksanakan oleh bank harus selalu memperhatikan aspek legalitas secara hukum sehingga kepentingan kreditur dan debitur terjaga dengan baik. Apabila terjadi kemacetan suatu fasilitas kredit, maka terjadilah tunggakan kredit. Kondisi ini tentu sangat mempengaruhi kondisi keuangan dan kinerja dari suatu bank salah satunya mengakibatkan portofolio suatu bank semakin memburuk Selama proses pencairan kredit kepada nasabah, terdapat beberapa indikasi masalah dalam prosedur penyaluran kredit yang diantaranya adalah: 1. Terdapat perbedaan data antara berkas yang diberikan debitur dengan yang diminta oleh pejabat bank yang berwenang dalam sistem pencairan kredit. Sebagai salah satu contoh adalah terdapat perbedaan antara nama debitur dan pasangannya pada KTP dan pada KK tidak sesuai. 2. Adanya kekurangan berkas atau dokumen dalam proses pencairan kredit, seperti salah satu contohnya adalah berkas PBB yang ada NJOP tidak terlampir serta tidak terlampir pula Fotokopi NPWP calon debitur. 4 Tabel 1.1 Beberapa contoh temuan dalam prosedur penyaluran kredit di Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Pontianak Nipah Kuning No 1 Nama Debitur Debitur A Jenis Temuan Terdapat perbedaan tanggal dan bulan lahir pada KTP, KK tertera 05 MARET 1975 sedangkan pada surat nikah dan SKU tertera 09 JUNI 1975. 2 Debitur B 3 Debitur C 4 Debitur D 5 Debitur E Terdapat perbedaan tempat lahir debitur antara KTP & KK (MEMPAWAH) sedangkan di buku nikah (DESA PASIR). Berdasarkan KTP, status debitur belum kawin, namun tidak ditemukannya dokumen pernyataan dari lurah setempat yang menyatakan bahwa debitur berstatus belum kawin. Terdapat perbedaan spesimen ttd pada KTP dengan spesimen yang tertera pada form perjanjian kredit dan pada aplikasi pembukaan rekening Fotocopy agunan berupa BPKB kendaraan bermotor, terpotong pada bagian No BPKB sehingga no BPKB yang diinput pada PK dan acesoir diragukan kebenarannya. Sumber : LHR Bank Mandiri Mitra Usaha Pontianak Nipah Kuning tahun 2018 Dari tabel 1.1 dapat diketahui bahwa terdapat beberapa temuan atau kesalahan yang terjadi selama proses penyaluran kredit yang ada pada Bank Mandiri Mitra Usaha Pontianak Nipah Kuning. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah penulis sampaikan tersebut serta adanya indikasi masalah yang terjadi pada Bank Mandiri Mitra Usaha Pontianak Nipah Kuning, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pelaksanaan Audit Kepatuhan Terhadap Prosedur Penyaluran Kredit Pada Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Pontianak Nipah Kuning” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka yang menjadi rumusan masalah didalam penelitian ini adalah : 5 1. Bagaimana review pelaksanaan audit kepatuhan yang dilakukan terhadap prosedur penyaluran kredit pada Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Pontianak Nipah Kuning ? 2. Bagaimana keefektifan dalam prosedur penyaluran kredit pada Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Pontianak Nipah Kuning? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui review pelaksanaan audit kepatuhan terhadap prosedur penyaluran kredit pada Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Pontianak Nipah Kuning. 2. Untuk mengetahui tingkat keefektifan dalam prosedur penyaluran kredit pada Bank Mandiri Mitra Usaha Cabang Pontianak Nipah kuning. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun beberapa manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain adalah : 1. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan salah satu sarana dalam menambah wawasan dan sebagai wadah bagi penulis untuk belajar berfikir secara sistematis. Serta dengan adanya penelitian ini dapat membuat penulis lebih memahami dan bisa mengimplementasikan dengan baik ilmu secara teoritis yang selama ini dipelajari di bangku perkuliahan untuk diterapkan secara nyata dalam dunia kerja. 6 2. Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan khusus bagi siapapun, baik itu pembaca maupun pembanding yang membutuhkan informasi dalam rangka pengembangan penelitian selanjutnya. 3. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan khusus serta sebagai sarana bagi pihak manjamen dalam mengevaluasi kembali prosedur kerja yang telah berjalan di dalam perusahaan agar dapat berjalan sesuai dengan standar operasional perusahaan yang berlaku. Sehingga sistem pengelolaan kredit yang ada dapat terlaksana dengan baik.