1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS-5 SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Muhammad Nur Rohman Pendidikan Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS-5 SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015 melalui penerapan model pembelajaran Examples Non Examples. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus.Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS-5 SMA Negeri 3 Sukoharjo sebanyak 39 siswa.Sumber data berasal dari guru dan siswa.Teknik utama dalam pengumpulan data menggunakan observasi dan tes, sementara teknik pendukung dengan menggunakan dokumentasi.Teknik analisis data ada dua.Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif sedangkan data kualitatif menggunakan teknik analisis kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Examples Non Examplesdapat meningkatkan hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS-5 SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015. Ketuntasan belajar siswa menunjukkan peningkatan dari prosentase 56,41% pada tahap pratindakan meningkat menjadi 74,36% pada siklus I dan kembali meningkat menjadi 87,18% pada siklus II. Nilai rata-rata kelas menunjukkan peningkatan dari 71,49 pada pratindakan meningkat menjadi 74,87 pada siklus I dan kembali meningkat menjadi 81,33 pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Examples Non Examplesdapat meningkatkan hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS-5 SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015. Kata kunci: Penelitian Tindakan Kelas, Examples Non Examples, Hasil Belajar Sosiologi I. PENDAHULUAN Keberhasilan guru dalammelaksanakan proses 1 2 belajarmengajar (PBM) di ditemukan titik masalah kelasditentukanolehseberapajauh pembelajaran yang mengakibatkan guru bisamengoptimalkanmetode, hasil belajar siswa rendah. Guru danmedia menyadari bahwa memang metode model dalamsuatupembelajaran.Sekarang yang digunakan dalam pembelajaran ini, terdapat selama ini masih konvesional atau model klasikal, dimana pembelajaranmasih walaupun beraneka sudah metode dan pembelajaran yang bisa diterapkan, berpusat pada namun nyatanya masih banyak guru oriented). Metode yang tetap menggunakan metode digunakan guru adalah ceramah dan konvensional seperti ceramah. kemudian Berdasarkanobservasipratinda kan di kelas XI IPS-5 SMA Negeri 3 Sukoharjotahun ajaran 2014/2015 dan wawancara dengan guru yang mengampu mata pelajaran Sosiologi ditemukanmasalah pembelajaran yang paling mencolok pada kelas tersebut yaiturendahnyahasilbelajar Sosiologi. pratindakan Berdasarkan tes menunjukkan bahwa dari jumlah keseluruhan 39 siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) baru 22 siswa atau jika diprosentasekan sebesar 56,41 % . KKM yang digunakan yaitu 75. Jadi yang belum mencapai KKM yaitu 17 siswa atau sebesar 43,59 %. Setelah dengan guru dilakukan selaku diskusi kolaborator guru (teacher yang dilanjutkan sering dengan tanyajawabataumemberikan penugasan kepada siswa untukmengerjakanlembarkegiatansis wa (LKS).Belumadavariasi model atau media pembelajaran. Upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah menerapkan model pembelajaran Examples Non Examples. Peneliti dan guru menilai model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang tepat dan sesuai untukmenciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar secara aktif dan menyenangkan. Dengan model ini diharapkan siswa motivasi belajarnya pemahamannya meningkat terhadap dan materi 3 belajar Menurut Suharsimi (2002) dalam Daryanto (2011: 3), Berdasarkanuraiandiataspenul PTK merupakan paparan gabungan tiga definisi dari tiga kata yaitu penelitian, tindakan, dan kelas.Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. sehingga diperoleh hasil Sosiologi yang optimal. istertarikmenelititentang: “PENERAPAN PEMBELAJARAN NON MODEL EXAMPLES EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SOSIOLOGI KELAS XI IPS-5 SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015” II. KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research (CAR) yaitu suatu Action Research (penelitian tindakan) yang dilakukan Berdasarkan pengertian tokoh di kelas. Penelitian tindakan kelas di atas dapat dijelaskan bahwa (PTK) pertama kali diperkenalkan penelitian tindakan kelas (PTK) jika oleh ahli psikologi sosial Amerika dilihat dari namanya sendiri sudah yang bernama Kurt Lewin pada menunjukkan isi yang terkandung di tahun 1946. dalamnya. membentuk Berikut pengertian penelitian tindakan kelas (PTK) dari beberapa tokoh ahli: Ada tiga pengertian kata yang tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Dari pengertian tiga kata tersebut PTK dapat diartikan sebagai suatu kegiatan penelitian yang dilakukan 4 dengan mencermati sekelompok Pembelajaran Examples Non peserta didik yang sedang belajar Examples adalah salah satu contoh disertai dengan pemberian tindakan modelpembelajaran berupa siklus kegiatan dalam rangka menggunakan media yaitu media meningkatkan kualitas proses dan visual hasil pembelajaran. merupakan salah satu alat yang B. Model Pembelajaran Examples Non Examples Model pembelajaran Examples Non Examples merupakan salah satu dari model pembelajaran kooperatif yang aktif . Seperti model pembelajaran kooperatif lainnya, pada model pembelajaran Examples Non Examples berbentuk Pembelajaran ini pembelajaran diskusi kelompok. kooperatif model Examples Non Examples memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada kelompok untuk menghargai memanfaatkan masing setiap bekerja setiap sama, perbedaan, kelebihan anggota anggota dan kekurangan masing-masing. masingmengisi yang (gambar).Media digunakan mengajar dalam gambar proses yang dapat belajar membantu mendorong siswa lebih melatih diri dalam mengembangkan pola pikirnya. Dengan menerapkan media gambar diharapkan pembelajaran dapat dalam bermanfaat secara fungsional bagi semua siswa. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa diharapkan akan aktif termotivasi untuk belajar.Media gambar digunakan guru sebagai bahan untuk menjelaskan materi ke siswa. Karena di model pembelajaran Examples Non Examples dikenal konsep “contoh dan bukan contoh”. Media gambar inilah yang digunakan guru untuk menjelaskan mana yang merupakan contoh dan mana yang bukan contoh dari materi yang sedang dipelajari. Berikut pembelajaran pengertian model Examples Non 5 Examples yang disampaikan oleh yang aktif di mana pembelajaran para ahli: tersebut akan menempatkan peserta Suyatno (2009: 73) didik ke dalam kelompok-kelompok. mengutarakan pengertian model Sesuai dengan namanya Examples pembelajaran Examples Non Non Examples yang berarti “contohbukan contoh”, pembelajaran ini Examples sebagai berikut: Examples Non Examples merupakan model pembelajaran dengan mempersiapkan gambar, diagram atau table sesuai materi bahan ajar dan kompetensi. Sajian gambar ditempel atau memakai OHP, dengan petunjuk guru siswa mencermati gambar, lalu diskusi kelompok tentang sajian gambar tadi, persentasi hasil kelompok, bimbingan penyimpulan, evaluasi, dan refleksi. Selanjutnya dalam Slavin dan Chotimah dijelaskan bahwa menggunakan media gambar tersebut untuk menjelaskan mana yang merupakan contoh dan mana yang bukan contoh dari materi. Gambar tersebut dapat ditempelkan di papan tulis atau juga bisa ditayangkan melalui proyektor atau OHP sehingga dapat di perhatikan oleh seluruh peserta didik dalam kelas. Selanjutnya guru meminta setiap kelompok untuk berdiskusi mengidentifikasi dan menganalisis gambar. Hasil dari diskusi kelompok “Examples Non Examples adalah tersebut model depan kelas untuk dicari kesimpulan pembelajaran menggunakan yang contoh-contoh. Contoh-contoh dapat diperoleh dari bersama. C. Hasil Belajar Sosiologi kasus atau gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar”(2007: 1). akan dipresentasikan di Setelah melakukan kegiatan belajar seseorang tentunya akan Berdasarkan pendapat para memperoleh output berupa hasil ahli tersebut dapat peneliti simpulkan belajar. Hasil belajar tersebut dapat bahwa model diukur dengan evaluasi atau tes. Jadi, Examples Non Examples pembelajaran adalah hasil belajar sangat perlu diketahui suatu model pembelajaran kooperatif guna melakukan refleksi apakah 6 kegiatan belajar yang dilakukan sudah efektif atau belum. Berikut adalah merupakan hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang pengertian mengakibatkan perubahan dalam diri belajar yang disampaikan oleh para individu sebagai hasil dari aktivitas ahli: belajar. Hamdani (2011: Hasil belajar seseorang 138) sesuai dengan tingkat keberhasilan mengutarakan, “Hasil belajar adalah sesuatu dalam mempelajari materi hasil penilaian pelajaran yang dinyatakan dalam usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setiap bidang bentuk studi pengukuran simbol, dari huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil Winkel (1996) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan bukti keberhasilan atau hasil maksimum yang telah dicapai seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Gagne dalam Suprijono (2013: 5), mengemukakan bahwa, Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikapsikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa: 1) Informasi verbal; 2) Keterampilan intelektual; 3) Strategi kognitif; 4) Keterampilan motorik; 5) Sikap. Peneliti dapat menarik kesimpulan dari berbagai pendapat para ahli tersebut bahwa hasil belajar mengalami proses belajar mengajar. yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu”. setelah Sedangkan jika berbicara mengenai konsep dasar Sosiologi terdapat dua pengertian dasar, yaitu Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dan sebagai sebagai ilmu metode. Sosiologi berarti Sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan mengenai kajian masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis dan logis. Dalam konteks ini, Sosiologi memberikan pemecahan atas berbagai masalah dengan pendekatan kemasyarakatan. Sedangkan Sosiologi sebagai metode berarti sosiologi merupakan caracara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat 7 dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Beberapa definisi mengenai Sosiologi (Soerjono Soekanto, 1990) dalam Mulyadi (2012: 6), di antaranya sebagai berikut: 1) Roucek dan Warren mengemukakan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dalam kelompok. Misalnya, interaksi sosial di antaranya sesama anggota masyarakat RT, RW, dusun, dan nagari. 2) Selo Soemardjan dan Soelaiman soemardi mengemukakan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, dan perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu norma sosial, lembaga sosial, kelompok sosial, dan lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh ekonomi terhadap politik, agama terhadap ekonomi, atau hukum terhadap agama. Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur sosial masyarakat. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat peneliti simpulkan bahwaSosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang masyarakat dengan mengkaji segala dinamikanya dan realitas sosial yang ada. Hasil belajar Sosiologi dapat disimpulkan sebagai suatu hasil yang berbentuk perubahan seseorang setelah pada diri melakukan kegiatan belajar Sosiologi (ilmu tentang masyarakat). Hasil belajar Sosiologi ini dapat diperoleh dengan mengadakan evaluasi setelah siswa mengalami proses belajar mengajar Sosiologi. III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertempat di kelas XI IPS-5 SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015 dan dilaksanakan selama bulan maret, yaitu tanggal 11-27 Maret 2015. Subjekpenelitianini adalahsiswa dan guru SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015. Siswa yang dijadikan subjek penelitian ini adalah siswakelas XI IPS-5. Siswa kelas tersebut berjumlah 39 orang, terdiridari 21 siswalaki-lakidan 18 siswaperempuan. Sementara itu guru yang dijadikan subjek penelitian ini 8 (guru kolaborator) yaitu guru yang 75. Jadi indikator yang digunakan mengampu untuk matapelajaranSosiologi di kelas XI IPS-5 . data pengamatan, keberhasilan penelitian tindakan ini jika dalam Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan mengukur meliputi diskusi, kajian tindakan, sejumlah 75% siswa mencapai nilai tuntas sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan. dokumen dan tes. Sedangkananalisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti merefleksi hasil observasi terhadap proses IV. HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tindakan pembelajaran yang dilaksanakan oleh Penelitian tindakan kelas ini peneliti dan siswa di dalam kelas. diawali dengan kegiatan pratindakan Ada dua teknik analisis data yang atau prasiklus kemudian dilanjutkan digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pemberian tindakan selama 2 analisis kuantitatif dan kualitatif. siklus.Pada akhir Data kuantitatif dianalisis dengan dilakukan tes teknik statistik deskriptif komparatif, mengetahui hasil dari tindakan yang yaitu dengan membandingkan hasil diberikan. hitung dari statistik hasil belajar pada tiap siklusnya evaluasi agar Dari hasil tes evaluasi tiap prasiklus, siklus I maupun siklus II. siklusnya Sementara itu data kualitatif seperti penerapan proses penerapan tindakan dianalisis Examples Non Examples dengan teknik analisis kritis, yaitu meningkatkan hasil belajar Sosiologi mengidentifikasi kelemahan, siswa kelas XI IPS-5. Nilai rata-rata kekurangan, serta hambatan siswa Sosiologi siswa juga meningkat tiap dan guru selama proses penerapan siklusnya. Namun meskipun begitu tindakanIndikator antara siswa satu dan yang lain penelitian diambil dari silabus ini Kurikulum terdapat dapat diketahui model pembelajaran perbedaan nilai. jika dapat dalam Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) peningkatan Perbedaan sosiologikelas XI IPS dan Kriteria perolehan nilai siswa kelas XI IPS-5 Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu SMA Negeri 3 Sukoharjo tersebut 9 diakibatkan karena karakteristik berkolaborasi bersama guru setiap siswa juga berbeda-beda.Tidak pengampu mata pelajaran Sosiologi semua siswa mengikuti penerapan kelas XI IPS-5 SMA Negeri 3 model pembelajaran Examples Non Sukoharjo Examples ini 2014/2015.Penelitian diawali dengan tergantung dari tingkat kesiapan kegiatan pratindakan. Observasi yang siswa menerima model pembelajaran dilakukan bertujuan agar peneliti Examples Non Examples. dapat mengetahui secara langsung dengan Peningkatan baik.Hal ajaran belajar kondisi proses belajar mengajar di Sosiologi siswa kelas XI IPS-5 SMA kelas XI IPS-5 SMA Negeri 3 Negeri 3 Sukoharjo meliputi segi Sukoharjo. Peneliti mengamati dan ketuntasan maupun rata-rata mendokumentasikan berlangsungnya kelas.Kriteria ketuntasan minimal proses belajar mengajar ke dalam yang digunakan yaitu 75. Pada pra bentuk foto maupun video serta siklus, siswa yang tuntas berjumlah mencatat permasalahan pembelajaran 22 (56,41%). Pada siklus I, jumlah apa saja yang terdapat di kelas XI siswa yang tuntas meningkat menjadi IPS-5 29 (74,36%). Kemudian pada siklus berlangsung. II, jumlah meningkat hasil tahun siswa kembali yang tuntas menjadi 34 (87,18%). Rata-rata kelas pada pra siklus mulanya hanya 71,49. Pada saat siklus I, rata-rata kelasnya meningkat menjadi 74,87. Kemudian pada siklus II, rata-rata kelasnya meningkat kembali menjadi 81,33. B. Pembahasan oleh pelajaran Sosiologi Hasil observasi pratindakan kemudian peneliti diskusikan dengan guru yang bersangkutan mengidentifikasi masalah untuk dan mencari fokus masalah. Hasil dari diskusi tersebut adalah fokus masalah pembelajaran pada kelas XI IPS-5 yang akan digunakan sebagai fokus dan indikator penelitian yaitu hasil belajar Sosiologi siswa. Hal ini Penelitian tindakan kelas ini dilakukan saat peneliti dengan didasarkan pada rendahnya hasil belajar siswa kelas XI IPS -5 baik 10 saat ulangan Mid Semester Genap tersebut direncanakan terdiri dari 2 maupun tes evaluasi pratindakan. siklus.Setiap siklusnya mencakup 4 Setelah dilakukan tes evaluasi pratindakan menunjukkan bahwa hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI tahapan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. IPS-5 memang kurang memuaskan Pada siklus I masih terdapat atau bisa dikatakan rendah.Dari total kelemahan baik dari segi siswa 39 siswa, yang mencapai kriteria maupun guru. Kelemahan siswa ketuntasan minimal (KKM) hanya diantaranya berjumlah kurang 22 siswa.Terdapat yaitu siap siswa dengan terlihat model sebanyak 17 siswa belum mencapai pembelajaran yang baru, siswa masih kriteria ketuntasan minimal (KKM). kurang aktif atau masih malu dalam Kalau diprosentasekan jumlah siswa menyampaikan pendapat , menjawab yang tuntas pertanyaan, serta siswa masih gaduh yaitu baru sebesar 56,41%. Sedangkan jumlah siswa saat yang sebesar Sedangkan kriteria diantaranya tidak 43,59%. tuntasyaitu Batas nilai pembentukan kelompok. kelemahan yaitu guru guru kurang ketuntasan minimal (KKM) yang menekankan alur pembelajaran, guru digunakan yaitu 75. Untuk nilai rata- kurang memberikan rata siswa atau Sosiologi siswa pada kesempatan kelompok untuk pratindakan juga masih rendah yaitu menawarkan diri dalam hanya 71,49. pertanyaan, guru kurang memotivasi Peneliti memutuskan untuk siswa untuk aktif. mengambil tema penelitian yaitu penerapan Examples model Non pembelajaran Examples menjawab Data hasil observasi peneliti tersebut baik saat penerapan model untuk Examples Non Examples maupun tes meningkatkan hasil belajar Sosiologi evaluasi siklus I kemudian dianalisis siswa kelas XI IPS-5 SMA Negeri 3 dan direfleksi. Setelah dianalisis dan Sukoharjo direfleksi dapat diketahui bahwa tahun ajaran 2014/2015.Penelitian tindakan kelas hasil belajar siswa mengalami 11 peningkatan pada siklus I namun Rata-rata kelas pada siklus II ini belum yaitu 81,33. mencapai keberhasilan. Siswa indikator yang tuntas berjumlah 29 (74,36%). Sedangkan siswa yang tidak tuntas berjumlah 10 (25,64%). Untuk rata-rata kelas yaitu 74,87. Baik rata-rata kelas maupun prosentase ketuntasan belajar siswa selalu meningkat siklusnya.Penerapan pembelajaran Penelitian dilanjutkan ke model Examples Non Examples selama 2 siklus yang siklus II.Pada siklus II direncanakan dilakukan perbaikan-perbaikan.Hal berkolaborasi ini tiap peneliti dengan dengan guru diharapkan agar kelemahan atau pengampu mata pelajaran Sosiologi kendala sudah pada siklus I dapat mencapai indikator diminimalisir pada siklus II ini. Pada keberhasilan saat pelaksanaan, peneliti mengamati diakhiri.Model guru dan siswa secara keseluruhan Examples Non Examples terbukti sudah sesuai direncanakan. dengan dan dapat pembelajaran apa yang merupakan salah satu model Kekurangan atau pembelajaran kooperatif yang dapat kelemahanpada siklus II ini sudah dijadikan berhasil diminimalisir. pemecahan masalah pembelajaran Hasil kemudian observasi peneliti dianalisis dan direfleksi.Dari hasil tes evaluasi siklus II, dapat diketahui hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS-5 meningkat mencapai kembali indikator dan telah keberhasilan. Siswa yang tuntas berjumlah 34 (87,18%). Sedangkan siswa yang tidak tuntas berjumlah 5 (12,82%). seperti sebagai rendahnya alternatif hasil belajar itu dapat siswa.Maka dari disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas melalui penerapan model pembelajaran Examples Non Examples dapat meningkatkan hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS5 SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015. V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 12 2. Setelah A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dilaksanakan siklus I, yang pada dan telah pratindakan, siklus II, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Examples Non Examples dapat meningkatkan hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS5 SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015. Simpulan hasil penelitian yang dilaksanakan pada pratindakan, siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut: 1. Hasil kegiatan menunjukkan diterapkan pembelajaran model Examples Non Examples pada siklus I, hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS-5 SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015 mengalami peningkatan. Hal ini ditandai jumlah siswa yang tuntas meningkat dari 22 siswa menjadi 29siswa. diprosentasekan siswa Jika yang tuntas sebesar 74,38 % dengan nilai rata-rata kelas 74,87. Nilai rata-rata kelas pada siklus I ini juga menunjukkan peningkatan pratindakan bahwa hasil belajar Sosiologi pada siswa kelas XI IPS-5 tergolong rendah. yang sebelumnya pada pratindakan nilai rata-rata kelas hanya 71,49. 3. Pada siklus II, hasil belajar Jumlah siswa yang tuntas atau Sosiologi mencapai Kriteria Ketuntasan meningkat. Minimal (KKM) hanya 22 siswa dengan jumlah siswa yang tuntas dari meningkat dari 29 siswa menjadi total 39 diprosentasekan siswa. siswa Jika yang 34 siswa Hal kembali ini siswa. ditandai Jika tuntas hanya 56,41 %, dan siswa diprosentasekansiswa yang tidak tuntas sebesar 43,59 tuntas sebesar 87,18% dengan % dengan nilai batas Kriteria nilai rata-rata kelas 81,33. Nilai Ketuntasan rata-rata kelas pada siklus II juga Minimal (KKM) yang sebesar 75.Nilai rata-rata kelas menunjukkan pada kegiatan pratindakan baru kembali yang sebelumnya pada mencapai 71,49. siklus I nilai rata-rata kelas peningkatan 13 74,87. Hasil belajar pada siklus disesuaikan II pembelajaran, materi ajar serta sudah mencapai indikator keberhasilan sehingga penelitian dapat diakhiri. disimpulkan Jadi bahwa dapat dengan dengan tujuan karakteristik siswa. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini dapat penerapan model pembelajaran digunakan sebagai masukan bagi Examples Non Examplesselama guru maupun calon guru untuk 2 siklus yang dilakukan peneliti menggunakan berkolaborasi pembelajaran yang inovatif dan pengampu dengan mata guru pelajaran variatif model dalam proses Sosiologi dapat meningkatkan pembelajaran agar siswa tidak hasil belajar Sosiologi siswa jenuh kelas XI IPS-5 SMA Negeri 3 pembelajaran dengan penerapan Sukoharjo model pembelajaran Examples tahun ajaran 2014/2015. bosan. Proses Non Examples yang berlangsung B. Implikasi dua 1. Implikasi Teoritis siswa Hasil dan penelitian menggambarkan tersebut bahwa arah dimaksudkan tertarik memahami agar dan mudah materi mata pelajaran Sosiologi penerapan model pembelajaran pada akhirnya Examples Non Examples dapat meningkatkan meningkatkan belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS-5 Sosiologi pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun IPS-5 SMA Negeri 3 Sukoharjo ajaran 2014/2015. hasil tahun ajaran 2014/2015. Secara C. Saran teoritis 1. Bagi Guru hasil penelitian ini terbukti dapat digunakan sebagai sehingga dapat hasil belajar a. Guru hendaknya dapat memilih pedoman dalam pembelajaran dan Sosiologi pembelajaran yang tepat dalam khususnya untuk mengembangkan meningkatkan hasil belajar dan proses akan dengan lebih baik apabila pembelajaran materi ajar model sesuai dan 14 karakteristik tujuan siswa sehingga pembelajaran dapat tercapai dengan baik. bertanya penerapan pembelajaran model Examples Non Examples,siswa hendaknya materi berpatisipasi aktif dan sesuai dengan bahan ajar dan bekerjasama dengan perkembangan lain dalam kelompok. dan mengembangkan dan mengungkapkan pendapatnya. c. Dalam b. Guru hendaknya meningkatkan kemampuan dalam menyampaikan jaman serta mau anggota pengelolaan kelas dalam proses 3. Bagi Sekolah pembelajaran sehingga kualitas a. Sekolah hendaknya senantiasa dan kuantitas pembelajaran berlangsung dengan baik. c. Guru hendaknya mendorong guru untuk melakukan penelitian tindakan melakukan kelas sebagai upaya perbaikan pendekatan kepada siswa agar pembelajaran sehingga proses komunikasi berlangsung secara pembelajaran berlangsung secara dua efektif arah, sehingga pembelajaran proses berlangsung efektif, dan tidak hanya berpusat pada guru. masalah-masalah serta pembelajaran dapat teratasi. mendorong hendaknya mampu mengembangkan pembelajaranExamples pembelajaran Non Examples. guru menerapkan menyesuaikan diri dengan model agar dan model yang tepat disesuaikan dengan materi ajar b. Penerapan model pembelajaran Examples optimal b. Sekolah hendaknya senantiasa 2. Bagi Siswa a. Siswa dan Non Examples dan karakteristik siswa. c. Sekolah hendaknya menambah diharapkan dapat meningkatkan dan keterampilan berkomunikasi pendukung pembelajaran seperti mampu LCD dan pendingin ruangan di meningkatkan rasa percaya diri setiap kelas agar guru dan siswa siswa serta dapat meningkatkan melaksanakan fasilitas proses 15 pembelajaran dengan baik dan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT nyaman. Raja Grafindo Persada. Suprijono, Agus. 2013. Cooperative DAFTAR PUSTAKA Kunandar.2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan dan Sekolah: Penelitian Beserta Tindakan Contoh – contohnya. Yogyakarta: Gavamedia. Arifin, Zainal. 2011. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mulyadi, Yad dkk.2014. Panduan Sosiologi untuk SMA kelas XI. Jakarta: Rajagrafindo Persada Kelas Learning: Teori & Aplikasi Paikem. Penelitian Jakarta: Yudhistira Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Universitas Surakarta: Muhammadiyah Surakarta. Pendidikan : Metode dan Paradigma Supardi. Baru. Penelitian Tindakan (Classroom Action Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sufanti, Main dan Sutama. 2010. PTK dan Karya Ilmiah. Surakarta: Badan penerbit FKIP UMS. Aunurahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran: Membantu untuk Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Rusman. 2013. Pembelajaran: Mengembangkan Bagian Ketiga Kelas Research) Beserta Sistematika Proposal dan Laporannya. Jakarta: PT Bumi aksara. Agung, Iskandar. 2012. Panduan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru. Jakarta: PT. Bestari Buana Murni. Suwandi, Sarwiji. 2011. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Pustaka. Model-model 2007. Ilmiah. Surakarta: Yuma 16 Aqib, Zainal. Tindakan 2009. Kelas Penelitian untuk Guru. SMA Negeri 10 Medan T.A 2012/2013. (Diakses tanggal 6 April Bandung: Yrama Widya. 2014) Hamdani. 2011. Strategi Belajar Elfida Mengajar. Bandung: CV Pustaka Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Setia. Masalah Warsito, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Rofi’ah Riyanto. Sosial dengan Pembelajaran (2013). Model KooperatifTipe Examples Non Examples(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri I Sidokarto Kecamatan Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Girimarto Kompetensi: Konsep, Karakteristik, Tahun Ajaran 2012/2013). (Diakses dan Implementasi. Bandung: Remaja 6 April 2014) Rosdakarya. Kabupaten Wonogiri Aan Surya Putra. (2012). Penerapan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Metode Pembelajaran Example Non Sistem Pendidikan Nasional. Example Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Rismayani. (2013). Penerapan Model Examples Non Examples Terhadap Hasil Belajar Pada Pelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan Kelas X di SMK Negeri 2 Yogyakarta. (Diakses tanggal 6 April Sumber internet: Jurnal online: Siswa Mata 2014) Alfabeta. Pembelajaran pada Materi Pelestarian Lingkungan Hidup Kelas XI IPS Suciati. 2013. Model Pembelajaran Examples Non Examples. http://riensuciati99.blogspot.com/201 3/04/model-pembelajaran-examplesnon-examples.html (Diakses tanggal 6 Februari 2014).