Tidak berjudul - Jurnal FKIP UNS

advertisement
1
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA
KELAS XI IPS-5 SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN
2014/2015
Muhammad Nur Rohman
Pendidikan Sosiologi Antropologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan hasil belajar
Sosiologi siswa kelas XI IPS-5 SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015
melalui penerapan model pembelajaran Examples Non Examples.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam dua siklus.Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, dan refleksi.Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS-5
SMA Negeri 3 Sukoharjo sebanyak 39 siswa.Sumber data berasal dari guru dan
siswa.Teknik utama dalam pengumpulan data menggunakan observasi dan tes,
sementara teknik pendukung dengan menggunakan dokumentasi.Teknik analisis
data ada dua.Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
deskriptif komparatif sedangkan data kualitatif menggunakan teknik analisis
kritis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
Examples Non Examplesdapat meningkatkan hasil belajar Sosiologi siswa kelas
XI IPS-5 SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015. Ketuntasan belajar
siswa menunjukkan peningkatan dari prosentase 56,41% pada tahap pratindakan
meningkat menjadi 74,36% pada siklus I dan kembali meningkat menjadi 87,18%
pada siklus II. Nilai rata-rata kelas menunjukkan peningkatan dari 71,49 pada
pratindakan meningkat menjadi 74,87 pada siklus I dan kembali meningkat
menjadi 81,33 pada siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran Examples Non Examplesdapat meningkatkan hasil belajar Sosiologi
siswa kelas XI IPS-5 SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015.
Kata kunci: Penelitian Tindakan Kelas, Examples Non Examples, Hasil Belajar
Sosiologi
I.
PENDAHULUAN
Keberhasilan
guru
dalammelaksanakan
proses
1
2
belajarmengajar
(PBM)
di
ditemukan
titik
masalah
kelasditentukanolehseberapajauh
pembelajaran yang mengakibatkan
guru
bisamengoptimalkanmetode,
hasil belajar siswa rendah. Guru
danmedia
menyadari bahwa memang metode
model
dalamsuatupembelajaran.Sekarang
yang digunakan dalam pembelajaran
ini,
terdapat
selama ini masih konvesional atau
model
klasikal, dimana pembelajaranmasih
walaupun
beraneka
sudah
metode
dan
pembelajaran yang bisa diterapkan,
berpusat
pada
namun nyatanya masih banyak guru
oriented).
Metode
yang tetap menggunakan metode
digunakan guru adalah ceramah dan
konvensional seperti ceramah.
kemudian
Berdasarkanobservasipratinda
kan di kelas XI IPS-5 SMA Negeri 3
Sukoharjotahun
ajaran
2014/2015
dan wawancara dengan guru yang
mengampu mata pelajaran Sosiologi
ditemukanmasalah
pembelajaran
yang paling mencolok pada kelas
tersebut
yaiturendahnyahasilbelajar
Sosiologi.
pratindakan
Berdasarkan
tes
menunjukkan
bahwa
dari jumlah keseluruhan 39 siswa
yang mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) baru 22 siswa atau
jika diprosentasekan sebesar 56,41 %
. KKM yang digunakan yaitu 75. Jadi
yang belum mencapai KKM yaitu 17
siswa atau sebesar 43,59 %.
Setelah
dengan
guru
dilakukan
selaku
diskusi
kolaborator
guru
(teacher
yang
dilanjutkan
sering
dengan
tanyajawabataumemberikan
penugasan
kepada
siswa
untukmengerjakanlembarkegiatansis
wa (LKS).Belumadavariasi model
atau media pembelajaran.
Upaya yang bisa dilakukan
untuk mengatasi masalah ini adalah
menerapkan
model
pembelajaran
Examples Non Examples. Peneliti
dan
guru
menilai
model
pembelajaran ini merupakan model
pembelajaran yang tepat dan sesuai
untukmenciptakan
kondisi
pembelajaran yang memungkinkan
siswa dapat belajar secara aktif dan
menyenangkan. Dengan model ini
diharapkan
siswa
motivasi
belajarnya
pemahamannya
meningkat
terhadap
dan
materi
3
belajar
Menurut Suharsimi (2002)
dalam Daryanto (2011: 3),
Berdasarkanuraiandiataspenul
PTK merupakan paparan
gabungan tiga definisi dari
tiga kata yaitu penelitian,
tindakan, dan kelas.Penelitian
adalah kegiatan mencermati
suatu objek, menggunakan
aturan metodologi tertentu
untuk memperoleh data atau
informasi yang bermanfaat
untuk meningkatkan mutu
dari suatu hal yang menarik
minat dan penting bagi
peneliti.Tindakan
adalah
suatu gerak kegiatan yang
sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu, yang dalam
penelitian
ini
berbentuk
rangkaian siklus kegiatan.
Sedangkan
kelas
adalah
sekelompok
siswa
yang
dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang
sama dari seorang guru.
sehingga
diperoleh
hasil
Sosiologi yang optimal.
istertarikmenelititentang:
“PENERAPAN
PEMBELAJARAN
NON
MODEL
EXAMPLES
EXAMPLES
UNTUK
MENINGKATKAN
HASIL
BELAJAR
SISWA
SOSIOLOGI
KELAS XI IPS-5 SMA NEGERI 3
SUKOHARJO TAHUN AJARAN
2014/2015”
II.
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas
(PTK)
Penelitian
tindakan
kelas
(PTK) merupakan terjemahan dari
Classroom Action Research (CAR)
yaitu
suatu
Action
Research
(penelitian tindakan) yang dilakukan
Berdasarkan pengertian tokoh
di kelas. Penelitian tindakan kelas
di atas dapat dijelaskan bahwa
(PTK) pertama kali diperkenalkan
penelitian tindakan kelas (PTK) jika
oleh ahli psikologi sosial Amerika
dilihat dari namanya sendiri sudah
yang bernama Kurt Lewin pada
menunjukkan isi yang terkandung di
tahun 1946.
dalamnya.
membentuk
Berikut pengertian penelitian
tindakan kelas (PTK) dari beberapa
tokoh ahli:
Ada
tiga
pengertian
kata
yang
tersebut,
yaitu penelitian, tindakan, dan kelas.
Dari pengertian tiga kata tersebut
PTK dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan penelitian yang dilakukan
4
dengan
mencermati
sekelompok
Pembelajaran Examples Non
peserta didik yang sedang belajar
Examples adalah salah satu contoh
disertai dengan pemberian tindakan
modelpembelajaran
berupa siklus kegiatan dalam rangka
menggunakan media yaitu media
meningkatkan kualitas proses dan
visual
hasil pembelajaran.
merupakan salah satu alat yang
B. Model Pembelajaran Examples
Non Examples
Model
pembelajaran
Examples Non Examples merupakan
salah satu dari model pembelajaran
kooperatif yang aktif . Seperti model
pembelajaran
kooperatif
lainnya,
pada model pembelajaran Examples
Non
Examples
berbentuk
Pembelajaran
ini
pembelajaran
diskusi
kelompok.
kooperatif
model
Examples Non Examples memberi
ruang dan kesempatan yang luas
kepada setiap anggota kelompok
untuk
bertatap
muka
saling
memberikan informasi dan saling
membelajarkan. Interaksi tatap muka
akan memberikan pengalaman yang
berharga
kepada
kelompok
untuk
menghargai
memanfaatkan
masing
setiap
bekerja
setiap
sama,
perbedaan,
kelebihan
anggota
anggota
dan
kekurangan masing-masing.
masingmengisi
yang
(gambar).Media
digunakan
mengajar
dalam
gambar
proses
yang dapat
belajar
membantu
mendorong siswa lebih melatih diri
dalam
mengembangkan
pola
pikirnya. Dengan menerapkan media
gambar
diharapkan
pembelajaran
dapat
dalam
bermanfaat
secara fungsional bagi semua siswa.
Sehingga
dalam
kegiatan
pembelajaran siswa diharapkan akan
aktif termotivasi untuk belajar.Media
gambar
digunakan
guru
sebagai
bahan untuk menjelaskan materi ke
siswa. Karena di model pembelajaran
Examples Non Examples dikenal
konsep “contoh dan bukan contoh”.
Media gambar inilah yang digunakan
guru untuk menjelaskan mana yang
merupakan contoh dan mana yang
bukan contoh dari materi yang
sedang dipelajari.
Berikut
pembelajaran
pengertian
model
Examples
Non
5
Examples yang disampaikan oleh
yang aktif di mana pembelajaran
para ahli:
tersebut akan menempatkan peserta
Suyatno
(2009:
73)
didik ke dalam kelompok-kelompok.
mengutarakan
pengertian
model
Sesuai dengan namanya Examples
pembelajaran
Examples
Non
Non Examples yang berarti “contohbukan contoh”, pembelajaran ini
Examples sebagai berikut:
Examples Non Examples
merupakan
model
pembelajaran
dengan
mempersiapkan
gambar,
diagram atau table sesuai
materi bahan ajar dan
kompetensi. Sajian gambar
ditempel atau memakai OHP,
dengan petunjuk guru siswa
mencermati gambar, lalu
diskusi kelompok tentang
sajian gambar tadi, persentasi
hasil kelompok, bimbingan
penyimpulan, evaluasi, dan
refleksi.
Selanjutnya dalam Slavin dan
Chotimah
dijelaskan
bahwa
menggunakan media gambar tersebut
untuk
menjelaskan
mana
yang
merupakan contoh dan mana yang
bukan contoh dari materi. Gambar
tersebut dapat ditempelkan di papan
tulis atau juga bisa ditayangkan
melalui
proyektor
atau
OHP
sehingga dapat di perhatikan oleh
seluruh peserta didik dalam kelas.
Selanjutnya guru meminta setiap
kelompok
untuk
berdiskusi
mengidentifikasi dan menganalisis
gambar. Hasil dari diskusi kelompok
“Examples Non Examples adalah
tersebut
model
depan kelas untuk dicari kesimpulan
pembelajaran
menggunakan
yang
contoh-contoh.
Contoh-contoh dapat diperoleh dari
bersama.
C. Hasil Belajar Sosiologi
kasus atau gambar yang relevan
dengan Kompetensi Dasar”(2007: 1).
akan dipresentasikan di
Setelah melakukan kegiatan
belajar
seseorang
tentunya
akan
Berdasarkan pendapat para
memperoleh output berupa hasil
ahli tersebut dapat peneliti simpulkan
belajar. Hasil belajar tersebut dapat
bahwa
model
diukur dengan evaluasi atau tes. Jadi,
Examples
Non Examples
pembelajaran
adalah
hasil belajar sangat perlu diketahui
suatu model pembelajaran kooperatif
guna melakukan refleksi apakah
6
kegiatan
belajar
yang
dilakukan
sudah efektif atau belum.
Berikut
adalah
merupakan
hasil
yang diperoleh
berupa
kesan-kesan
yang
pengertian
mengakibatkan perubahan dalam diri
belajar yang disampaikan oleh para
individu sebagai hasil dari aktivitas
ahli:
belajar.
Hamdani
(2011:
Hasil
belajar
seseorang
138)
sesuai dengan tingkat keberhasilan
mengutarakan, “Hasil belajar adalah
sesuatu dalam mempelajari materi
hasil
penilaian
pelajaran yang dinyatakan dalam
usaha belajar yang dinyatakan dalam
bentuk nilai atau rapor setiap bidang
bentuk
studi
pengukuran
simbol,
dari
huruf
maupun
kalimat yang menceritakan hasil
Winkel (1996) mengemukakan
bahwa hasil belajar merupakan bukti
keberhasilan atau hasil maksimum
yang telah dicapai seseorang setelah
melaksanakan usaha-usaha belajar.
Gagne
dalam
Suprijono
(2013: 5), mengemukakan bahwa,
Hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan,
nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikapsikap,
apresiasi
dan
keterampilan.
Merujuk
pemikiran
Gagne,
hasil
belajar berupa: 1) Informasi
verbal;
2)
Keterampilan
intelektual;
3)
Strategi
kognitif; 4) Keterampilan
motorik; 5) Sikap.
Peneliti
dapat
menarik
kesimpulan dari berbagai pendapat
para ahli tersebut bahwa hasil belajar
mengalami
proses
belajar mengajar.
yang sudah dicapai oleh setiap anak
pada periode tertentu”.
setelah
Sedangkan
jika
berbicara
mengenai konsep dasar Sosiologi
terdapat dua pengertian dasar, yaitu
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
dan
sebagai
sebagai
ilmu
metode.
Sosiologi
berarti
Sosiologi
merupakan kumpulan pengetahuan
mengenai kajian masyarakat dan
kebudayaan yang disusun secara
sistematis dan logis. Dalam konteks
ini,
Sosiologi
memberikan
pemecahan atas berbagai masalah
dengan pendekatan kemasyarakatan.
Sedangkan Sosiologi sebagai metode
berarti sosiologi merupakan caracara berpikir untuk mengungkapkan
realitas sosial dalam masyarakat
dengan prosedur dan teori yang dapat
7
dipertanggungjawabkan
secara
ilmiah.
Beberapa definisi mengenai
Sosiologi (Soerjono Soekanto, 1990)
dalam
Mulyadi
(2012:
6),
di
antaranya sebagai berikut:
1) Roucek
dan
Warren
mengemukakan
bahwa
Sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari
hubungan
manusia dalam kelompok.
Misalnya, interaksi sosial di
antaranya sesama anggota
masyarakat RT, RW, dusun,
dan nagari.
2) Selo
Soemardjan
dan
Soelaiman
soemardi
mengemukakan
bahwa
Sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari struktur sosial,
proses sosial, dan perubahan
sosial. Struktur sosial adalah
keseluruhan jalinan antara
unsur-unsur
sosial
yang
pokok, yaitu norma sosial,
lembaga sosial, kelompok
sosial, dan lapisan sosial.
Proses sosial adalah pengaruh
timbal balik antara berbagai
segi kehidupan bersama,
misalnya pengaruh ekonomi
terhadap
politik,
agama
terhadap
ekonomi,
atau
hukum
terhadap
agama.
Perubahan sosial
adalah
perubahan yang terjadi dalam
struktur sosial masyarakat.
Berdasarkan pendapat para
ahli tersebut dapat peneliti simpulkan
bahwaSosiologi
merupakan
ilmu
pengetahuan
yang
masyarakat
dengan
mengkaji
segala
dinamikanya dan realitas sosial yang
ada.
Hasil belajar Sosiologi dapat
disimpulkan sebagai suatu hasil yang
berbentuk
perubahan
seseorang
setelah
pada
diri
melakukan
kegiatan belajar Sosiologi
(ilmu
tentang masyarakat). Hasil belajar
Sosiologi ini dapat diperoleh dengan
mengadakan evaluasi setelah siswa
mengalami proses belajar mengajar
Sosiologi.
III.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertempat di
kelas XI IPS-5 SMA Negeri 3
Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015
dan
dilaksanakan
selama
bulan
maret, yaitu tanggal 11-27 Maret
2015.
Subjekpenelitianini
adalahsiswa dan guru SMA Negeri 3
Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015.
Siswa
yang
dijadikan
subjek
penelitian ini adalah siswakelas XI
IPS-5.
Siswa
kelas
tersebut
berjumlah 39 orang, terdiridari 21
siswalaki-lakidan
18
siswaperempuan. Sementara itu guru
yang dijadikan subjek penelitian ini
8
(guru kolaborator) yaitu guru yang
75. Jadi indikator yang digunakan
mengampu
untuk
matapelajaranSosiologi
di kelas XI IPS-5 .
data
pengamatan,
keberhasilan
penelitian tindakan ini jika dalam
Teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan
mengukur
meliputi
diskusi,
kajian
tindakan,
sejumlah
75%
siswa
mencapai nilai tuntas sesuai dengan
KKM yang telah ditetapkan.
dokumen dan tes. Sedangkananalisis
data dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara peneliti merefleksi hasil
observasi
terhadap
proses
IV.
HASIL TINDAKAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Tindakan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh
Penelitian tindakan kelas ini
peneliti dan siswa di dalam kelas.
diawali dengan kegiatan pratindakan
Ada dua teknik analisis data yang
atau prasiklus kemudian dilanjutkan
digunakan dalam penelitian ini yaitu
dengan pemberian tindakan selama 2
analisis kuantitatif dan kualitatif.
siklus.Pada
akhir
Data kuantitatif dianalisis dengan
dilakukan
tes
teknik statistik deskriptif komparatif,
mengetahui hasil dari tindakan yang
yaitu dengan membandingkan hasil
diberikan.
hitung dari statistik hasil belajar pada
tiap
siklusnya
evaluasi
agar
Dari hasil tes evaluasi tiap
prasiklus, siklus I maupun siklus II.
siklusnya
Sementara itu data kualitatif seperti
penerapan
proses penerapan tindakan dianalisis
Examples Non Examples
dengan teknik analisis kritis, yaitu
meningkatkan hasil belajar Sosiologi
mengidentifikasi
kelemahan,
siswa kelas XI IPS-5. Nilai rata-rata
kekurangan, serta hambatan siswa
Sosiologi siswa juga meningkat tiap
dan guru selama proses penerapan
siklusnya. Namun meskipun begitu
tindakanIndikator
antara siswa satu dan yang lain
penelitian
diambil dari silabus
ini
Kurikulum
terdapat
dapat
diketahui
model
pembelajaran
perbedaan
nilai.
jika
dapat
dalam
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
peningkatan
Perbedaan
sosiologikelas XI IPS dan Kriteria
perolehan nilai siswa kelas XI IPS-5
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
SMA Negeri 3 Sukoharjo tersebut
9
diakibatkan
karena
karakteristik
berkolaborasi
bersama
guru
setiap siswa juga berbeda-beda.Tidak
pengampu mata pelajaran Sosiologi
semua siswa mengikuti penerapan
kelas XI IPS-5 SMA Negeri 3
model pembelajaran Examples Non
Sukoharjo
Examples
ini
2014/2015.Penelitian diawali dengan
tergantung dari tingkat kesiapan
kegiatan pratindakan. Observasi yang
siswa menerima model pembelajaran
dilakukan bertujuan agar peneliti
Examples Non Examples.
dapat mengetahui secara langsung
dengan
Peningkatan
baik.Hal
ajaran
belajar
kondisi proses belajar mengajar di
Sosiologi siswa kelas XI IPS-5 SMA
kelas XI IPS-5 SMA Negeri 3
Negeri 3 Sukoharjo meliputi segi
Sukoharjo. Peneliti mengamati dan
ketuntasan
maupun
rata-rata
mendokumentasikan berlangsungnya
kelas.Kriteria
ketuntasan
minimal
proses belajar mengajar ke dalam
yang digunakan yaitu 75. Pada pra
bentuk foto maupun video serta
siklus, siswa yang tuntas berjumlah
mencatat permasalahan pembelajaran
22 (56,41%). Pada siklus I, jumlah
apa saja yang terdapat di kelas XI
siswa yang tuntas meningkat menjadi
IPS-5
29 (74,36%). Kemudian pada siklus
berlangsung.
II,
jumlah
meningkat
hasil
tahun
siswa
kembali
yang
tuntas
menjadi
34
(87,18%).
Rata-rata
kelas
pada
pra
siklus mulanya hanya 71,49. Pada
saat siklus I, rata-rata kelasnya
meningkat menjadi 74,87. Kemudian
pada siklus II, rata-rata kelasnya
meningkat kembali menjadi 81,33.
B. Pembahasan
oleh
pelajaran
Sosiologi
Hasil observasi pratindakan
kemudian peneliti diskusikan dengan
guru
yang
bersangkutan
mengidentifikasi
masalah
untuk
dan
mencari fokus masalah. Hasil dari
diskusi
tersebut
adalah
fokus
masalah pembelajaran pada kelas XI
IPS-5 yang akan digunakan sebagai
fokus dan indikator penelitian yaitu
hasil belajar Sosiologi siswa. Hal ini
Penelitian tindakan kelas ini
dilakukan
saat
peneliti
dengan
didasarkan pada rendahnya hasil
belajar siswa kelas XI IPS -5 baik
10
saat ulangan Mid Semester Genap
tersebut direncanakan terdiri dari 2
maupun tes evaluasi pratindakan.
siklus.Setiap siklusnya mencakup 4
Setelah dilakukan tes evaluasi
pratindakan
menunjukkan
bahwa
hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI
tahapan, yaitu perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi.
IPS-5 memang kurang memuaskan
Pada siklus I masih terdapat
atau bisa dikatakan rendah.Dari total
kelemahan baik dari segi siswa
39 siswa, yang mencapai kriteria
maupun guru. Kelemahan siswa
ketuntasan minimal (KKM) hanya
diantaranya
berjumlah
kurang
22
siswa.Terdapat
yaitu
siap
siswa
dengan
terlihat
model
sebanyak 17 siswa belum mencapai
pembelajaran yang baru, siswa masih
kriteria ketuntasan minimal (KKM).
kurang aktif atau masih malu dalam
Kalau diprosentasekan jumlah siswa
menyampaikan pendapat , menjawab
yang tuntas
pertanyaan, serta siswa masih gaduh
yaitu baru sebesar
56,41%. Sedangkan jumlah siswa
saat
yang
sebesar
Sedangkan
kriteria
diantaranya
tidak
43,59%.
tuntasyaitu
Batas
nilai
pembentukan
kelompok.
kelemahan
yaitu
guru
guru
kurang
ketuntasan minimal (KKM) yang
menekankan alur pembelajaran, guru
digunakan yaitu 75. Untuk nilai rata-
kurang
memberikan
rata
siswa
atau
Sosiologi
siswa
pada
kesempatan
kelompok
untuk
pratindakan juga masih rendah yaitu
menawarkan diri dalam
hanya 71,49.
pertanyaan, guru kurang memotivasi
Peneliti memutuskan untuk
siswa untuk aktif.
mengambil tema penelitian yaitu
penerapan
Examples
model
Non
pembelajaran
Examples
menjawab
Data hasil observasi peneliti
tersebut baik saat penerapan model
untuk
Examples Non Examples maupun tes
meningkatkan hasil belajar Sosiologi
evaluasi siklus I kemudian dianalisis
siswa kelas XI IPS-5 SMA Negeri 3
dan direfleksi. Setelah dianalisis dan
Sukoharjo
direfleksi dapat diketahui bahwa
tahun
ajaran
2014/2015.Penelitian tindakan kelas
hasil
belajar
siswa
mengalami
11
peningkatan pada siklus I namun
Rata-rata kelas pada siklus II ini
belum
yaitu 81,33.
mencapai
keberhasilan.
Siswa
indikator
yang
tuntas
berjumlah 29 (74,36%). Sedangkan
siswa yang tidak tuntas berjumlah 10
(25,64%). Untuk rata-rata kelas yaitu
74,87.
Baik rata-rata kelas maupun
prosentase ketuntasan belajar siswa
selalu
meningkat
siklusnya.Penerapan
pembelajaran
Penelitian
dilanjutkan
ke
model
Examples
Non
Examples selama 2 siklus yang
siklus II.Pada siklus II direncanakan
dilakukan
perbaikan-perbaikan.Hal
berkolaborasi
ini
tiap
peneliti
dengan
dengan
guru
diharapkan agar kelemahan atau
pengampu mata pelajaran Sosiologi
kendala
sudah
pada
siklus
I
dapat
mencapai
indikator
diminimalisir pada siklus II ini. Pada
keberhasilan
saat pelaksanaan, peneliti mengamati
diakhiri.Model
guru dan siswa secara keseluruhan
Examples Non Examples terbukti
sudah
sesuai
direncanakan.
dengan
dan
dapat
pembelajaran
apa
yang
merupakan
salah
satu
model
Kekurangan
atau
pembelajaran kooperatif yang dapat
kelemahanpada siklus II ini sudah
dijadikan
berhasil diminimalisir.
pemecahan masalah pembelajaran
Hasil
kemudian
observasi
peneliti
dianalisis
dan
direfleksi.Dari hasil tes evaluasi
siklus II, dapat diketahui hasil belajar
Sosiologi siswa kelas XI IPS-5
meningkat
mencapai
kembali
indikator
dan
telah
keberhasilan.
Siswa yang tuntas berjumlah 34
(87,18%). Sedangkan siswa yang
tidak tuntas berjumlah 5 (12,82%).
seperti
sebagai
rendahnya
alternatif
hasil
belajar
itu
dapat
siswa.Maka
dari
disimpulkan
bahwa
penelitian
tindakan kelas melalui penerapan
model pembelajaran Examples Non
Examples dapat meningkatkan hasil
belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS5 SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun
ajaran 2014/2015.
V.
SIMPULAN, IMPLIKASI,
DAN SARAN
12
2. Setelah
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian
tindakan
kelas
dilaksanakan
siklus
I,
yang
pada
dan
telah
pratindakan,
siklus
II,
dapat
disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran
Examples
Non
Examples dapat meningkatkan hasil
belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS5 SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun
ajaran 2014/2015. Simpulan hasil
penelitian yang dilaksanakan pada
pratindakan, siklus I dan siklus II
adalah sebagai berikut:
1. Hasil
kegiatan
menunjukkan
diterapkan
pembelajaran
model
Examples
Non
Examples pada siklus I, hasil
belajar Sosiologi siswa kelas XI
IPS-5 SMA Negeri 3 Sukoharjo
tahun
ajaran
2014/2015
mengalami peningkatan. Hal ini
ditandai
jumlah
siswa
yang
tuntas meningkat dari 22 siswa
menjadi
29siswa.
diprosentasekan
siswa
Jika
yang
tuntas sebesar 74,38 % dengan
nilai rata-rata kelas 74,87. Nilai
rata-rata kelas pada siklus I ini
juga menunjukkan peningkatan
pratindakan
bahwa
hasil
belajar Sosiologi pada siswa
kelas XI IPS-5 tergolong rendah.
yang
sebelumnya
pada
pratindakan nilai rata-rata kelas
hanya 71,49.
3. Pada siklus II, hasil belajar
Jumlah siswa yang tuntas atau
Sosiologi
mencapai Kriteria Ketuntasan
meningkat.
Minimal (KKM) hanya 22 siswa
dengan jumlah siswa yang tuntas
dari
meningkat dari 29 siswa menjadi
total
39
diprosentasekan
siswa.
siswa
Jika
yang
34
siswa
Hal
kembali
ini
siswa.
ditandai
Jika
tuntas hanya 56,41 %, dan siswa
diprosentasekansiswa
yang tidak tuntas sebesar 43,59
tuntas sebesar 87,18% dengan
% dengan nilai batas Kriteria
nilai rata-rata kelas 81,33. Nilai
Ketuntasan
rata-rata kelas pada siklus II juga
Minimal
(KKM)
yang
sebesar 75.Nilai rata-rata kelas
menunjukkan
pada kegiatan pratindakan baru
kembali yang sebelumnya pada
mencapai 71,49.
siklus I nilai rata-rata kelas
peningkatan
13
74,87. Hasil belajar pada siklus
disesuaikan
II
pembelajaran, materi ajar serta
sudah mencapai indikator
keberhasilan sehingga penelitian
dapat
diakhiri.
disimpulkan
Jadi
bahwa
dapat
dengan
dengan
tujuan
karakteristik siswa.
2. Implikasi Praktis
Hasil
penelitian
ini
dapat
penerapan model pembelajaran
digunakan sebagai masukan bagi
Examples Non Examplesselama
guru maupun calon guru untuk
2 siklus yang dilakukan peneliti
menggunakan
berkolaborasi
pembelajaran yang inovatif dan
pengampu
dengan
mata
guru
pelajaran
variatif
model
dalam
proses
Sosiologi dapat meningkatkan
pembelajaran agar siswa tidak
hasil belajar Sosiologi siswa
jenuh
kelas XI IPS-5 SMA Negeri 3
pembelajaran dengan penerapan
Sukoharjo
model pembelajaran Examples
tahun
ajaran
2014/2015.
bosan.
Proses
Non Examples yang berlangsung
B. Implikasi
dua
1. Implikasi Teoritis
siswa
Hasil
dan
penelitian
menggambarkan
tersebut
bahwa
arah
dimaksudkan
tertarik
memahami
agar
dan
mudah
materi
mata
pelajaran
Sosiologi
penerapan model pembelajaran
pada
akhirnya
Examples Non Examples dapat
meningkatkan
meningkatkan
belajar
Sosiologi siswa kelas XI IPS-5
Sosiologi pada siswa kelas XI
SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun
IPS-5 SMA Negeri 3 Sukoharjo
ajaran 2014/2015.
hasil
tahun ajaran 2014/2015. Secara
C. Saran
teoritis
1. Bagi Guru
hasil
penelitian
ini
terbukti dapat digunakan sebagai
sehingga
dapat
hasil
belajar
a. Guru hendaknya dapat memilih
pedoman dalam pembelajaran
dan
Sosiologi
pembelajaran yang tepat dalam
khususnya
untuk
mengembangkan
meningkatkan hasil belajar dan
proses
akan
dengan
lebih
baik
apabila
pembelajaran
materi
ajar
model
sesuai
dan
14
karakteristik
tujuan
siswa
sehingga
pembelajaran
dapat
tercapai dengan baik.
bertanya
penerapan
pembelajaran
model
Examples
Non
Examples,siswa
hendaknya
materi
berpatisipasi
aktif
dan
sesuai dengan bahan ajar dan
bekerjasama
dengan
perkembangan
lain dalam kelompok.
dan
mengembangkan
dan
mengungkapkan pendapatnya.
c. Dalam
b. Guru hendaknya meningkatkan
kemampuan
dalam
menyampaikan
jaman
serta
mau
anggota
pengelolaan kelas dalam proses
3. Bagi Sekolah
pembelajaran sehingga kualitas
a. Sekolah hendaknya senantiasa
dan
kuantitas
pembelajaran
berlangsung dengan baik.
c. Guru
hendaknya
mendorong
guru
untuk
melakukan penelitian tindakan
melakukan
kelas sebagai upaya perbaikan
pendekatan kepada siswa agar
pembelajaran sehingga proses
komunikasi berlangsung secara
pembelajaran berlangsung secara
dua
efektif
arah,
sehingga
pembelajaran
proses
berlangsung
efektif, dan tidak hanya berpusat
pada guru.
masalah-masalah
serta
pembelajaran
dapat teratasi.
mendorong
hendaknya
mampu
mengembangkan
pembelajaranExamples
pembelajaran
Non
Examples.
guru
menerapkan
menyesuaikan diri dengan model
agar
dan
model
yang
tepat
disesuaikan dengan materi ajar
b. Penerapan model pembelajaran
Examples
optimal
b. Sekolah hendaknya senantiasa
2. Bagi Siswa
a. Siswa
dan
Non
Examples
dan karakteristik siswa.
c. Sekolah hendaknya menambah
diharapkan dapat meningkatkan
dan
keterampilan
berkomunikasi
pendukung pembelajaran seperti
mampu
LCD dan pendingin ruangan di
meningkatkan rasa percaya diri
setiap kelas agar guru dan siswa
siswa
serta
dapat
meningkatkan
melaksanakan
fasilitas
proses
15
pembelajaran dengan baik dan
Profesionalisme Guru. Jakarta: PT
nyaman.
Raja Grafindo Persada.
Suprijono, Agus. 2013. Cooperative
DAFTAR PUSTAKA
Kunandar.2011.
Langkah
Mudah
Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan
Profesi
Guru.
Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan
dan
Sekolah:
Penelitian
Beserta
Tindakan
Contoh
–
contohnya. Yogyakarta: Gavamedia.
Arifin,
Zainal.
2011.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mulyadi, Yad dkk.2014. Panduan
Sosiologi untuk SMA kelas XI.
Jakarta: Rajagrafindo Persada
Kelas
Learning: Teori & Aplikasi Paikem.
Penelitian
Jakarta: Yudhistira
Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode
Penelitian
Pendidikan.
Universitas
Surakarta:
Muhammadiyah
Surakarta.
Pendidikan : Metode dan Paradigma
Supardi.
Baru.
Penelitian
Tindakan
(Classroom
Action
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya.
Sufanti, Main dan Sutama. 2010.
PTK dan Karya Ilmiah. Surakarta:
Badan penerbit FKIP UMS.
Aunurahman. 2012. Belajar dan
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan
Makna
Pembelajaran:
Membantu
untuk
Memecahkan
Problematika Belajar dan Mengajar.
Bandung: Alfabeta.
Rusman.
2013.
Pembelajaran:
Mengembangkan
Bagian
Ketiga
Kelas
Research)
Beserta Sistematika Proposal dan
Laporannya.
Jakarta:
PT
Bumi
aksara.
Agung, Iskandar. 2012. Panduan
Penelitian
Tindakan
Kelas
bagi
Guru. Jakarta: PT. Bestari Buana
Murni.
Suwandi, Sarwiji. 2011. Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan
Karya
Pustaka.
Model-model
2007.
Ilmiah.
Surakarta:
Yuma
16
Aqib,
Zainal.
Tindakan
2009.
Kelas
Penelitian
untuk
Guru.
SMA
Negeri
10
Medan
T.A
2012/2013. (Diakses tanggal 6 April
Bandung: Yrama Widya.
2014)
Hamdani. 2011. Strategi Belajar
Elfida
Mengajar. Bandung: CV Pustaka
Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi
Setia.
Masalah
Warsito, Bambang. 2008. Teknologi
Pembelajaran:
Landasan
dan
Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Rofi’ah
Riyanto.
Sosial
dengan
Pembelajaran
(2013).
Model
KooperatifTipe
Examples Non Examples(Penelitian
Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV
SD Negeri I Sidokarto Kecamatan
Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis
Girimarto
Kompetensi: Konsep, Karakteristik,
Tahun Ajaran 2012/2013). (Diakses
dan Implementasi. Bandung: Remaja
6 April 2014)
Rosdakarya.
Kabupaten
Wonogiri
Aan Surya Putra. (2012). Penerapan
UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang
Metode Pembelajaran Example Non
Sistem Pendidikan Nasional.
Example
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Rismayani. (2013). Penerapan Model
Examples
Non
Examples Terhadap Hasil Belajar
Pada
Pelajaran
Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan
Kelas
X
di
SMK
Negeri
2
Yogyakarta. (Diakses tanggal 6 April
Sumber internet:
Jurnal online:
Siswa
Mata
2014)
Alfabeta.
Pembelajaran
pada
Materi
Pelestarian
Lingkungan Hidup Kelas XI IPS
Suciati. 2013. Model Pembelajaran
Examples
Non
Examples.
http://riensuciati99.blogspot.com/201
3/04/model-pembelajaran-examplesnon-examples.html (Diakses tanggal
6 Februari 2014).
Download