PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA Studi Kasus pada 3 SMK Negeri dan 3 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di Kabupaten Gunungkidul SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlihan Khusus Pendidikan Akuntansi Oleh: Elisabeth Novita Bekti Kusumasari NIM : 111334016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA Studi Kasus pada 3 SMK Negeri dan 3 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di Kabupaten Gunungkidul SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlihan Khusus Pendidikan Akuntansi Oleh: Elisabeth Novita Bekti Kusumasari NIM : 111334016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk: TUHAN YESUS KRISTUS Terima kasih Tuhan telah memberikan kemudahan dan kelancaran setiap langkahku dalam mengerjakan karya ini. Suami dan Anankku tercinta, Petrus Hery Tris Cahyono yang selalu memberikan semangat, doa dan dukungan Hilarius Tristan Adinata yang menjadi semangatku untuk segera menyelesaikan skirpsi ini Bapak dan Ibuku Bapak Rob. Dwi Sumaryanto yang mendidik, mendoakan dan memberikan semangat dalam hidupku. Ibu Bernadetha Puji Lestari yang selalu memberikan semangat dan mendoakanku. Bapak Y. Wardoyo yang memberikan semangat dan mendoakanku Ibu V. Sutristini yang senantiasa mendoakanku Beserta adikku Fidelis Tyas Ayu Kartika Sari yang mendukungku dan mendoakanku. Sahabat – sahabatku GengGong, Terima kasih atas segala dukungan, semangat, bantuan, perhatian dan doa yang kalian berikan kepadaku. Sahabat – sahabatku mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Terima kasih atas segala dukungan, semangat, bantuan, perhatian dan doa yang kalian berikan kepadaku. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku, Universitas Sanata Dharma. iv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Motto “God is stronger than the other problems we got, Don’t pray for an easy life, but pray to be a strong person” (Kutipan Jesuit) “Selesaikan apa yang telah kamu mulai” (penulis) v PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 25 Juni 2015 Elisabeth Novita Bekti Kusumasari vi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Elisabeth Novita Bekti Kusumasari Nomor Mahasiswa : 111334016 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Hubungan Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan Dengan Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Dan Pengembangan Karakter Siswa Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan rolayti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 25 Juni 2015 Yang menyatakan Elisabeth Novita Bekti Kusumasari vii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA Studi Kasus pada 3 SMK Negeri dan 3 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di Kabupaten Gunungkidul Elisabeth Novita Bekti Kusumasari Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi; 2) hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa. Penelitian ini merupakan studi kasus pada 3 SMK Negeri dan 3 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi pada tahun ajaran 2014/2015 di Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Oktober 2014 sampai dengan Mei 2015. Populasi penelitian sebanyak 704 siswa. Jumlah sampel penelitian sebanyak 358 siswa. Teknik penarikan sampel adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data adalah korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi (Spearman’s rho = 0,195; nilai Sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05); 2) ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi dengan pengembangan karakter siswa (Spearman’s rho = 0,503; nilai Sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05). viii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTS’ PERCEPTIONS ABOUT THE IMPLEMENTATION OF THE SCIENTIFIC APPROACH IN LEARNING FINANCIAL ACCOUNTING WITH THE ABILITY OF HIGH THINKING LEVEL, AND THE DEVELOPMENT OF STUDENTS’ CHARACTER A Case Study at Three Senior High Schools and Three Vocational High Schools in the field of Business and Management Expertise, Financial Expertise Programme, Accounting Expertise in Gunungkidul Regency Elisabeth Novita Bekti Kusumasari Sanata Dharma University 2015 This study aims to find out: 1) the relationship between students perceptions about the implementation of the scientific approach in learning financial accounting and the ability of high thinking level; 2) the relationship between students’ perceptions about the implementation of the scientific approach in financial accounting and the development of students’ character. This study is a case study at three Senior High Schools and three Vocational High Schools in the field of Business and Management Expertise, Financial Expertise Programme, Accounting Expertise in 2014/2015 at Gunungkidul. This study was conducted from October 2014 until May 2015. The populations of the study were 704 students. The number of the samples were 358 students. The technique of taking samples was purposive sampling. The techniques of gathering the data were questionnaires and interviews. The technique of analysing the data was Spearman correlation. The results show that: 1) there is a relationship between students’ perceptions about the implementation of the scientific approach in learning financial accounting and the level of high thinking level (Spearman's rho = 0,195; Sig. (2-tailed) = 0,000 <α = 0,05); 2) there is a relationship between students perceptions about the implementation of the scientific approach in learning financial accounting and the development of students’ character (Spearman's rho = 0,503; Sig. (2-tailed) = 0,000 <α = 0,05). ix PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Puji Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Hubungan Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan Dengan Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Dan Pengembangan Karakter Siswa dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma; 2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta; 3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta; 4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini; 5. Para dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan berbagai pegetahuan dalam proses perkuliahan; 6. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar; x PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7. Suamiku Petrus Hery Tris Cahyono dan Anakku Hilarius Tristan Adinata yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan selama proses skripsi; 8. Orang tuaku Bapak Rob. Dwi Sumaryanto dan Y. Wardoyo serta Ibu Bernadetha Puji Lestari dan V. Sutristini yang selalu mendukung, mendoakan, dan sangat memperhatikan selama proses skripsi; 9. Adikku Fidelis Tyas Ayu Kartika Sari yang selalu memberi semangat; 10. Sahabatku Fr. Paulus Prabowo SJ, yang telah membantu dan memberikan semangat selama proses skripsi ini; 11. Teman-teman satu perjuangan Pendidikan Akuntansi 2011 yang telah membantu dan memberi dukungan selama proses skripsi; 12. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, Juni 2015 Penulis Elisabeth Novita Bekti Kusumasari xi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ....................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Batasan Masalah ................................................................................... 6 C. Rumusan Masalah ................................................................................ 6 D. Tujuan Penelitian.................................................................................. 7 E. Manfaat Penelitian................................................................................ 7 BAB II KAJIAN TEORI xii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI A. Pendekatan Saintifik ............................................................................. 9 1. Pengertian Pendekatan Saintifik ...................................................... 9 2. Karakter Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ...................... 10 3. Prinsip-prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ............ 11 4. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ........................ 12 5. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik........ 12 B. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi ................................................. 22 1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi ................................................. 22 2. Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi .............................. 26 3. Proses Berpikir Tingkat Tinggi ....................................................... 27 4. Konsep Dasar Utama Berpikir Tingkat Tinggi................................ 28 5. Karakteristik Berpikir Tingkat Rendah dan Berpikir Tingkat Tinggi ............................................................................................ 29 C. Pendidikan Karakter ............................................................................. 30 1. Pengertian Pendidikan Karakter dan Makna Pendidikan Karakter ........................................................................................... 30 2. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ....................................................... 35 3. Tujuan Pendidikan Karakter ............................................................ 42 4. Implementasi Pendidikan Karakter ................................................. 44 D. Kerangka Teori ..................................................................................... 47 1. Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi ................................................. 47 xiii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa ......................................................... 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 51 B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 51 C. Subjek dan Obyek Penelitian ............................................................... 52 D. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 52 E. Operasionalisasi Variabel ..................................................................... 53 F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 57 G. Pengujian Instrumen Penelitian ............................................................ 58 H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 63 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskrisi Data ........................................................................................ 68 B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ....................................................... 73 C. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 75 D. Pembahasan .......................................................................................... 79 BAB V KESIMPULAN, KETERBATSAN, DAN SARAN A. Kesimpulan........................................................................................... 85 B. Saran ..................................................................................................... 86 C. Keterbatasan ........................................................................................ 86 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 88 LAMPIRAN .................................................................................................... xiv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kegiatan Pembelajaran .................................................................... 13 Tabel 2.2 Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi ................................................. 22 Tabel 2.3 Cognitive Process Dimension .......................................................... 27 Tabel 2.4 Nilai-nilai yang diinternalisasikan dalam Pendidikan Karakter ...... 37 Tabel 2.5 Konfigurasi Karakter dalam Konsteks Totalitas Proses Psikologis dan Sosial-Kultur ........................................................... 45 Tabel 2.6 Kelompok Konfigurasi Karakter ...................................................... 45 Tabel 3.1 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Siswa ......................................... 53 Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan ...................................... 54 Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Kemampuan Siswa Berpikir Tingkat Tinggi pada Materi Pembelajaran Rekonsiliasi Bank dan Pencatatan Pos Penyesuaiannya ...................................................... 55 Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Pengembangan Karakter Sosial Siswa... 56 Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Butir Instrumen Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan ..................................... 59 Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Butir Instrumen Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ................................................................... 60 Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Butir Instrumen Pengembangan Karakter Siswa ................................................................................. 60 Tabel 3.8 Hasil Pengujian Reliabilitas Butir Instrumen Penelitian ................. 62 xv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 3.9 PAP Tipe II ...................................................................................... 63 Tabel 3.10 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan .................................... 66 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah ...... 68 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah .... 69 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin ..... 70 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Implementasi Pendekatan Saintifik ................ 70 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi............................................................................................... 71 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengembangan Karakter Siswa ...................... 72 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ................... 73 Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Pengembangan Karakter Siswa ........................................... 74 Tabel 4.9 Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ................... 76 Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Pengembangan Karakter Siswa ........................................... 77 xvi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Pendekatan Saintifik..................................................................... 13 xvii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I Kuesioner Instrument Penelitian ........................................... 94 Lampiran II Data Induk Pra Penelitian...................................................... 103 Lampiran III Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .......................................... 105 Lampiran IV Tabel r ................................................................................... 112 Lampiran V Surat Ijin Penelitian ............................................................... 113 Lampiran VI Data Induk Penelitian ............................................................ 115 Lampiran VII Uji Normalitas ....................................................................... 131 Lampiran VIII Uji Korelasi Spearman .......................................................... 132 Lampiran IX Hasil Wawancara Guru ......................................................... 133 xviii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu aspek yang sangat penting dan strategis bagi kehidupan manusia. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang (Pasal 1 UU RI No 2/1989). Sebagai sesuatu yang khas dan spesifik bagi manusia, pendidikan berperan sangat penting dalam membekali manusia untuk menjalani masa depan yang akan diwarnai dengan berbagai tantangan dan perubahan (Sairin, 2001:iv). Fungsi utama pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak kepribadian serta peradaban yang bermartabat dalam hidup dan kehidupan. Dengan kata lain, pendidikan berfungsi memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang benar sesuai dengan norma yang dijadikan landasannya. Hal demikian sejalan dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis serta bertangggung jawab (Pasal 3 UU RI No 20/2003). Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional, maka diperlukan kurikulum. Secara etimoligis curriculum yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu” (Sholeh Hidayat, 2013:19). Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 (SISDIKNAS) pasal 1 ayat (9) sebagaimana dikutip Sholeh Hidayat (2013:22), kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Kurikulum 2013 melanjutkan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge) (Sholeh Hidayat, 2013:113). Oleh sebab itu pengembangan kurikulum difokuskan kepada pembentukan kompetensi dan karakter para peserta didik yang berupa paduan pengetahuan keterampilan dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya secara kontekstual (Mulyasa, 2013:65). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 Pembelajaran dalam konteks Kurikulum 2013 diorientasikan agar siswa mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan siswa. Guna mewujudkan pembelajaran yang demikian, minimalnya ada 5 tahap yang harus dikembangkan guru dalam mengajar dalam konteks Kurikulum 2013 antara lain melakukan observasi dengan pendekatan sains, mengembangkan kemampuan bertanya atau intellectual curiousity, kemampuan berpikir, bereksperimen, kemudian komunikasi. Kelima model tersebut adalah model proses saintifik, model multisensory dan model kooperatif (Yunus Abidin, 2014:122). Menurut Yunus Abidin (2014:122), model pembelajaran proses saintifik merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa beraktivitas sebagai mana seorang ahli sains. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Hosnan (2014:34), implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum, atau prinsip yang ditemukan). Salah satu tujuan penerapan pendekatan saintifik adalah meningkatkan kemampuan berpikir tinggi siswa. Berpikir tingkat tinggi seperti didefinisikan oleh Lewis dan Smith (1993) terjadi ketika orang itu mengambil informasi dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 menyimpannya dalam memori dan menghubungkan dan meluaskan informasi tersebut untuk mencapai tujuan atau mencari jawaban dari situasi yang membingungkan. Sedangkan Anderson dan Krathwohl (2001) mendefinisikan berpikir tingkat tinggi sebagai “the processes-analyze, evaluate, and create”. Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa berpikir tingkat tinggi merupakan berpikir pada level yang tinggi, tidak hanya sekedar mengingat atau menghafal materi pelajaran, tetapi dapat menggunakan informasi yang telah dipelajarinya untuk menyelesaikan suatu permasalahan atau mencari jawaban dari situasi yang membingungkan, bahkan seharusnya siswa dapat membuat atau menciptakan suatu produk dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan demikian semakin baik implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran, maka semakin baik pula kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Pengembangan Kurikulum 2013 juga menekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi pondasi bagi tingkat berikutnya. Makna pendidikan karakter menurut Kementerian Pendidikan Nasional (2010: 4) adalah mengembangkan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif. Mulyasa (2014:7) berpandangan bahwa pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Dengan demikian semakin baik implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran, maka semakin baik pula pengembangan karakter sosial siswa. Fakta di lapangan menunjukan bahwa pelaksanaan Kurikulum 2013 masih jauh dari harapan. Tujuan pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dan pengembangan karakter siswa. Berdasarkan informasi dari beberapa guru di Kabupaten Gunungkidul, mereka menyatakan bahwa para siswa masih cenderung hafalan untuk materi pembelajaran yang dipelajarinya. Mereka belum berkemampuan baik dalam menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Hal ini tampak dari hasil-hasil pengerjaan tugas-tugas dan ulangan-ulangan harian. Sedangkan dalam hal pengembangan karakter, tampak bahwa para siswa tidak berbeda dengan waktu pembelajaran sebelumnya. Hal-hal ini diduga kuat pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran belum berjalan sebagaimana mestinya. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Pengembangan Karakter Siswa”. Penelitian ini merupakan studi kasus di 3 SMK Negeri dan 3 SMK Swasta di Kabupaten Gunungkidul. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 B. Batasan Masalah Implementasi pendekatan saintifik memiliki beberapa tujuan diantaranya, untuk meningkatkan kemampuan intelek khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik, melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, untuk mengembangkan karakter siswa (Hosnan, 2014:36-37). Penelitian ini memfokuskan pada implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dan dampaknya pada tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pengembangan karakter siswa secara spesifik pada materi rekonsiliasi bank dan pencatatan pos penyesuaian. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi? 2. Apakah ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa? PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi. 2. Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan rujukan guna kepentingan evaluasi proses pembelajaran berdasarkan pendekatan saintifik dalam mata pelajaran akuntansi keuangan yang telah dijalankan melalui evaluasi tersebut. Guru diharapkan dapat meningkatkan efektivitas proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. 2. Manfaat Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi sekolah tentang kesiapan guru dalam mengimplementasi Kurikulum 2013. Melalui evaluasi tersebut, sekolah dapat menetapkan langkah-langkah yang tepat agar para guru dapat mengimplementasi Kurikulum 2013 sebagaimana yang dituntut dalam peraturan perundangan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8 3. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi para peneliti selanjutnya. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dalam bentuk penelitian tindakan maupun penelitian pengembangan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II KAJIAN TEORI A. Pendekatan Saintifik 1. Pengertian Pendekatan Saintifik Secara sederhana, pendekatan ilmiah merupakan suatu cara atau mekanisme untuk mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu metode ilmiah. Proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai non ilmiah. Menurut Hosnan (2014:34), pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasikan atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Menurut Iskandar (2008: 16), pendekatan scientific (ilmiah) adalah suatu proses penyelidikan secara sistematik yang terdiri atas bagian bagian yang saling bergantung (interdependent). Sedangkan menurut Barringer et. al (2010) sebagaimana dikutip Yunus Abidin (2014: 125), pembelajaran proses saintifik merupakan pembelajaran yang menuntut siswa berpikir secara sistematis, dan kritis dalam upaya memecahkan masalah yang penyelesaiannya tidak mudah 9 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10 dilihat. Menurut Yunus Abidin (2014: 127), pendekatan saintifik adalah model pembelajaran yang dilandasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang diorientasikan guna membina kemampuan siswa memecahkan masalah melalui serangkaian aktivitas inkuiri yang menuntut kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach). Di dalam pembelajaran mengkonstruksi dengan pengetahuan pendekatan bagi saintifik, dirinya. Bagi peserta peserta didik didik, pengetahuan yang dimilikinya bersifat dinamis, berkembang dari sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan di sekitarnya menuju ruang lingkup yang lebih luas, dan dari yang bersifat konkrit menuju abstrak. Sebagai manusia yang sedang berkembang, peserta didik telah, sedang, dan akan mengalami empat tahap perkembangan intelektual, yakni sensori motor, pra-operasional, operasional konkrit, dan operasional formal (Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013). 2. Karakteristik Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut (Hosnan, 2014: 36): a. Berpusat pada siswa. b. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11 c. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. d. Dapat mengembangkan karakter siswa. Secara lebih spesifik, pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam proses pembelajaran mempunyai criteria sebagai berikut (Hosnan, 2014: 38): a. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kirakira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. b. Penjelasan guru, respon siswa dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif atau penalaran yang menyimpan dari alur berpikir logis. c. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis dan tepat dalam mengidentifikasikan, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. d. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. e. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespons materi pembelajaran. f. Berbasis pada konsep, teori dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. g. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya 3. Prinsip-prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut (Hosnan, 2014: 37): a. b. c. d. Pembelajaran berpusat pada siswa. Pembelajaran membentuk students self concept Pembelajaran terhindar dari verbalisme. Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12 e. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa. f. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru. g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi. h. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya. 4. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik sebagai berikut (Hosnan, 2014: 36-37): a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan d. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi e. Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah f. Untuk mengembangkan karakter siswa 5. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan menggunakan pendekatan saintifik. Proses pembelajaran saintifik menyentuh tiga ranah pembelajaran, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Proses pembelajaran yang melibatkan ketiga ranah tersebut digambar sebagai berikut (Hosnan, 2014: 32): PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13 Gambar 2.1 Pendekatan Saintifik (scientific approach) Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah tersebut secara utuh atau holistik, artinya pengembangan ranah satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian, proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terintegrasi. Adapun bentuk kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dapat dilihat dalam tabel berikut ini (Hosnan, 2014: 39): Tabel 2.1 Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Mengamati (Observing) Aktivitas Pembelajaran Melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak (tanpa dan dengan alat) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14 Kegiatan Menanya (Questioning) Aktivitas Pembelajaran Mengajukan pertanyaan dari yang factual sampai yang bersifat hipotesis; diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri (menjadi suatu kebiasaan) Pengumpulan Data Menenukan data yang diperlukan dari (Experimenting) pertanyaan yang diajukan, menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, eksperimen), mengumpulkan data. Mengasosiasi Menganalisis data dalam bentuk membuat (Associating) kategori, menentukan hubungan data ketegori, menyimpulkan dari hasil analisis data; dimulai dari unstructured-uni unstructuredmultistructure-complicated structure. Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya. Catatan: Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran adalah: a. b. c. d. Menyediakan sumber belajar; Mendorong siswa berinteraksi dengan sumber belajar (menugaskan); Mengajukan pertanyaan agar siswa memikirkan hasil interaksinya; Memantau persepsi dan proses berpikir siswa serta memberikan scaffolding; e. Mendorong siswa berdialog/ berbagi hasil pemikirannya; f. Mengkonfirmasi pemahaman yang diperoleh, dan; g. Mendorong siswa untuk merefleksikan pengalaman belajarnya. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, dan mengomunikasikan untuk semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilainilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15 Sejalan dengan tabel 2.1, Kemendikbud (2013b), yang sebagaimana dikutip Yunus Abidin (2014: 133), langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik dideskripsikan sebagai berikut: a. Mengamati Kegiatan mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran. Kegiatan mengamati sangat bermanfaat untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkahlangkah seperti berikut ini: 1) Menentukan objek apa yang akan diamati 2) Membuat pedoman pengamatan sesuai dengan lingkup objek yang akan diamati 3) Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder. 4) Menentukan di mana tempat objek pengamatan 5) Menentukan secara jelas bagaimana pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar. 6) Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil pengamatan, seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16 Kegiatan pengamatan dalam proses pembelajaran meniscayakan keterlibatan peserta didik secara langsung. Dalam kaitan ini, guru harus memahami bentuk keterlibatan peserta didik dalam observasi tersebut sebagai berikut (Abidin, 2014: 135): (1) observasi terbuka; (2) observasi terfokus; (3) observasi terstruktur; dan (4) observasi sistematik. Praktik pengamatan dalam pembelajaran hanya akan efektif jika peserta didik dan guru melengkapi diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alat-alat lain, seperti: (1) tape recorder, untuk merekam pembicaraan; (2) kamera, untuk merekam objek atau kegiatan secara visual; (3) film atau video, untuk merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (4) alat-alat lain sesuai dengan keperluan. Instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta didik selama observasi pembelajaran disajikan berikut ini (Yunus Abidin, 2014: 136): 1) Cermat, objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang diobservasi untuk kepentingan pembelajaran. 2) Banyak atau sedikit serta homogenitas atau heterogenitas subjek, objek, atau situasi yang diobservasi. Makin banyak dan heterogen subjek, objek, atau situasi yang diobservasi, makin sulit kegiatan obervasi itu dilakukan. Sebelum observasi dilaksanakan, guru dan peserta didik sebaiknya menentukan dan menyepakati cara dan prosedur pengamatan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17 3) Guru dan peserta didik perlu memahami apa yang hendak dicatat, direkam, dan sejenisnya, serta bagaimana membuat catatan atas perolehan observasi. b. Menanya Langkah kedua dalam pembelajaran saintifik adalah bertanya. Bertanya di sini dapat berupa pertanyaan dari guru atau dari murid. Kegiatan bertanya dalam pembelajaran berfungsi sebagai berikut (Yunus Abidin, 2014:136-137): 1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran. 2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. 3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya. 4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan. 5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. 6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan. 7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok. 8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul. 9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain. Memberi kesempatan siswa bertanya atau menjawab pertanyaan guru dapat menumbuhkan suasana pembelajaran yang akrab dan menyenangkan. Dalam mengajukan pertanyaan diperhatikan kualitas pertanyaan. Pertanyaan yang berkualitas akan menghasilkan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18 jawaban yang berkualitas. Kriteria pertanyaan yang baik tersebut adalah sebagai berikut (Abidin, 2014:137): 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) Singkat dan jelas. Menginspirasi jawaban. Memiliki fokus. Bersifat probing atau divergen. Bersifat validatif atau penguatan. Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang. Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif. Merangsang proses interasksi. c. Menalar Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif dari pada guru. Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu bermanfaat. Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemahan dari reasioning, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemampuan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukkannya menjadi penggalan memori. Teori asosiasi ini sangat efektif menjadi landasan menanamkan sikap ilmiah dan motivasi pada peserta didik berkenaan dengan nilai-nilai intrinsik dari pembelajaran partisipatif. Dengan cara ini peserta didik akan melakukan peniruan terhadap apa yang nyata diobservasinya dari kinerja guru dan teman di kelas. Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini (Abidin, 2014: 139-140): 1) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum. 2) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi. 3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi). 4) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. 5) Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki. 6) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaaan atau pelaziman. 7) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik. 8) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk memungkinkan memberikan tindakan pembelajaran perbaikan. Seperti telah dijelaskan di atas, ada dua cara melakukan asosiasi, yaitu dengan logika induktif dan deduktif. Logika induktif merupakan cara menarik kesimpulan dari fenomena atau atribut-atribut PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20 khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Sedangkan logika deduktif merupakan cara menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan atau fenomena yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus. Dengan pola ini siswa dapat mengolah informasi dengan logika induktif dari percobaan yang telah dilakukan sebelumnya, dan dengan menggunakan logika deduktif dengan membandingkan teori-teori yang telah ada dengan hasil percobaannya. d. Mencoba Hasil belajar yang nyata akan diperoleh peserta didik dengan mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Misalnya pada mata pelajaran, peserta didik harus memahami konsep-konsep akidah, akhlak dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. mengembangkan berbagai Aplikasi ranah metode tujuan eksperimen belajar, yaitu dapat sikap, keterampilan dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum; (2) mempelajari caracara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data; (6) menarik simpulan atas hasil percobaan; dan (7) membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21 Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar maka guru harus melakukan: (1) merumuskan tujuan eksperimen yanga akan dilaksanakan murid; (2) guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan; (3) perlu memperhitungkan tempat dan waktu; (4) guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid; (5) guru membicarakan masalah yang akan dijadikan eksperimen; (6) membagi kertas kerja kepada murid; (7) murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal (Abidin, 2014:140) e. Mengkomunikasikan Kemampuan ini adalah kemampuan menyampaikan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan baik secara lisan maupun tulisan. Dalam hal ini, siswa harus mampu menulis dan berbicara secara komunikatif (Abidin, 2014:141). Lebih dari 2400 tahun lalu Confucius menyatakan: apa yang saya dengar, saya lupa, apa yang saya lihat saya ingat, apa yang saya lakukan saya paham. Silberman telah memodifikasi penyataan tersebut menjadi: apa yang saya dengar saya lupa, apa yang saya dengar dan lihat saya ingat, apa yang saya dengar, lihat, dan diskusikan saya mulai paham, apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan, apa yang saya ajarkan kepada yang lain, saya pemiliknya (Silberman, 2002: 1). Dengan mengkomunikasikan hasil PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22 percobaan dan asosiasi yang telah dilakukan peserta didik dalam pembelajaran akan memperkuat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah disajikan dalam pembelajaran. Pada setiap aplikasi kurikulum mempunyai aplikasi pendekatan pembelajaran berbeda-beda, demikian pada kurikulum pada kurikulum sekarang ini. Scientific approach (pendekatan ilmiah) adalah pendekatan pembelajaran yang diterapkan pada aplikasi pembelajaran Kurikulum 2013. Pendekatan ini berbeda dari pendekatan pembelajaran kurikulum sebelumnya. Pada setiap langkah inti proses pembelajaran, guru akan melakukan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan pendekatan ilmiah. Kemampuan ini adalah menyampaikan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan baik secara lisan maupun tulisan dalam hal ini, siswa harus mampu menulis dan berbicara secara komunikatif dan efektif (Abidin, 2014: 141). B. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi 1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi Berikut ini merupakan beberapa pengertian berpikir tingkat tinggi menurut beberapa ahli selama 15 tahun terakhir (Goethals, 2013). Tabel 2.2 Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi Sumber King et al. Tahun Definisi 1998 “(It) includes critical, logical, reflective, metacognitive, and creative thinking. (It is) activated when individuals encounter unfamiliar problems, uncertainties, questions, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23 Sumber Tahun Definisi or dilemmas.” NCTM (The 2000 “Solving a routine problem” National Council of Teachers of Mathematics) Anderson and 2001 The processes- analyze, evaluate, and create. Krathwohl Lopez and 2001 “(It) occurs when a person take new Whittington information and information stored in memory an interrelates and/or rearranges and extends this information to achieve a purpose or find possible answer in perplexing situations” Weiss, E. 2003 Collaborative, authentic, ill-structured, and challenging problems. Miri et al. 2007 “... the strategy-the setting of meta-objective; where as critical, systemic, and creative thinking are tactics-the activities needed to achieve the proclaimed objectives.” Rejendran, N. 2008 The expanded use of the mind to meet new challenges. Thompson, T. 2008 “Non-algorithmic thinking” Thomas, A. and 2010 “... (it) takes thinking to higher levels than just Thorne, G. restating the facts. (It) requires that we do something with the facts. We must understand them, manipulate them, put them together in new or novel ways, and apply themas we seek new solutions to new problems.” Kruger, K. 2013 It involves “concepts formation, critical thinking, creativity/brainstorming, problem solving, mental representation, rule use, reasoning, and logical thinking.” Lewis dan Smith (1993) mendefinisikan berpikir tingkat tinggi sebagai berikut: “higher order thinking occurs when a person takes new information and information stored in memory an interrelates and/or rearranges and extends this information to achieve a purpose or find possible answer in perplexing situations” (berpikir tingkat tinggi terjadi ketika orang itu mengambil informasi dan menyimpannya dalam memori dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 menghubungkan dan meluaskan informasi tersebut untuk mencapai tujuan atau mencari jawaban dari situasi yang membingungkan). Tran Vui (2001:5) sebagaimana dikutip oleh R. Rosnawati (2009) mendefinisikan kemampuan berpikir tingkat tinggi sebagai berikut: “higher order thinking occurs when a person takes new information and information stored in memory and interrelates and/or rearranges andextends this information to achieve a purpose or find possible answers in perplexing situations”. (kemampuan berpikir tingkat tinggi akan terjadi ketika seseorang mengaitkan informasi baru dengan informasi yang sudah tersimpan di dalam ingatannya dan menghubung-hubungkannya dan/atau menata ulang serta mengembangkan informasi tersebut untuk mencapai suatu tujuan ataupun menemukan suatu penyelesaian dari suatu keadaan yang sulit dipecahkan). Thomas dan Thorne (2005) sebagaimana dikutip oleh R. Rosnawati (2009) menyatakan bahwa : “higher order thinking is thinking on higher level that memorizing facts or telling something back to someone exactly the way the it was told to you. When a person memorizies and gives back the information without having think about it. That’s because it’s much like a robot; it does what it’s programmed to do, but it doesn’t think of itself” (berpikir tingkat tinggi adalah berpikir dalam level yang tinggi dalam mengingat fakta-fakta atau menceritakan sesuatu yang telah lampau kepada seseorang dengan tepat sesuai dengan yang telah dia ceritakan padamu. Saat seseorang mengingat informasi tanpa harus berpikir tentang itu maka itu seperti robot; mereka melakukan hal itu karena memang sudah terprogram seperti itu; tanpa berpikir untuk mengingat itu). Sejalan dengan pendapat kedua ahli tersebut, maka sejatinya berpikir tingkat tinggi merupakan berpikir pada level yang tinggi, dimana seseorang tidak hanya sekedar mengingat saja akan tetapi mampu PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 menyimpan dan mengolah informasi yang telah didapatkan dan digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan atau suatu pertanyaan yang ada. Newman (1991) sebagaimana dikutip Ghasempour et.al (2012), menyatakan bahwa : “higher order thinking is defined broadly as challenge and expanded use the mind when a person must intepret, analyze, or manipulate information, because a question needs to be answered” (berpikir tingkat tinggi merupakan tantangan untuk memperluas pemikiran seseorang ketika seseorang harus mengintepretasikan, menganalisis, dan memanipulasi informasi, karena sebuah pertanyaan yang harus dijawab). FJ King et.al (1998) dalam jurnal menyatakan bahwa: “higher order thinking skills include critical, logical, reflective, matacognitive, and creative thinking. They are activated when individuals encounter unfamiliar problems, uncertainties, questions, or dilemmas. Successful applications of the skills result in explanations, decisions, performances, and products that are valid within the context of available knowledge and experience and that promote continued growth in these and other intellectual skills” (keterampilan berpikir tingkat tinggi termasuk kritis, logis, refleksif, metakognitif, dan berpikir kreatif. Hal tersebut aktif saat seseorang menghadapi masalah yang tidak biasa, ketidakpastian, persoalan atau dilema. Suksesnya pengaplikasian dari keterampilan itu dapat menghasilkan penjelasan, pilihan, dan pertunjukan dan produk yang valid dengan konteks ilmu dan pengalaman dan hal itu memajukan keberlanjutan berkembangnya kemampuan ini dan kemampuan intelektual yang lainnya). Stein dan Lane (1996) dikutip oleh Tony Thomson (2008) mendefinisikan berpikir tingkat tinggi adalah the use of complex, nonalgorithmic thinking to solve a task in which there is not a predictable, well-rehearsed approach or pathway explicitly suggested by the task, task instruction, or a worked out example” (berpikir tingkat tinggi menggunakan pemikiran yang kompleks, non algorithmic untuk PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26 menyelesaikan suatu tugas, ada yang tidak dapat diprediksi, menggunakan pendekatan yang berbeda dengan tugas yang telah ada dan berbeda dengan contoh). Senk, et al (1997) dikutip oleh Tony Thomson dalam Jurnal International Electronic Journal of Mathematics Education (2008) menjelaskan karakteristik berpikir tingkat tinggi sebagai “solving tasks where no algorithm has been taught, where justification or explanation are required, and where more than one solution may be possible” (berpikir tingkat tinggi adalah kemampuan untuk menyelesaikan tugastugas dimana tidak ada algoritma yang telah diajarkan, yang membutuhkan justifikasi atau penjelasan dan mungkin mempunyai lebih dari satu solusi yang mungkin). 2. Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Menurut Krathwohl (2002) menyatakan bahwa indikator untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi: a. Menganalisis 1) Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya 2) Mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuat skenario yang rumit. 3) Mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27 b. Mengevaluasi 1) Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, dan metodologi dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. 2) Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian 3) Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. c. Mengkreasi 1) Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap sesuatu. 2) Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah. 3) Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi struktur baru yang belum pernah ada sebelumnya. 3. Proses Berpikir Tingkat Tinggi Berikut ini merupakan proses berpikir tingkat tinggi seperti yang dideskripsikan oleh Anderson dan Krathwohl (2001). Tabel 2.3 Cognitive Process Dimension Categories and Alternative names Definitions cognitive processes ANALYZE- break material into its constituent parts and determine how the parts relate to one another and to an overall structure or purpose 1. Differentiating Discriminating, Distinguishing distinguishing, relevant or focusing important from irrelevant or unimportant parts of presented material 2. Organizing Finding coherence, Determining how integrating, outlining elements 3. Attributing Deconstructing Determine a point of view, bias, vakues, or intent underlying presented material EVALUATE- make judgments based on criteria and standars PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28 Categories and cognitive processes 1. Checking Alternative names Definitions Coordinating, detecting, monitoring, testing Detecting inconsistencies between a product and external criteria; detecting the appropriateness of a procedure for a given problem 2. Critiquing Judging Detecting inconsistencies between a product and external criteria; detecting the appropriateness of a procedure for a given problem CREATE- Put elements together to form a coherent of functional whole; reorganize elements into a new pattern or structure 1. Generating Hypothesizing Coming up with alternative hypotheses based on criteria 2. Planning Designing Devising a procedure for accomplishing some task 3. Producting Constructing Inventing a product 4. Konsep Dasar Utama Berpikir Tingkat Tinggi Berpikir adalah aktifitas mencurahkan daya pikir untuk maksud tertentu. Berpikir adalah identitas yang memisahkan status kemanusiaan manusia dengan lainnya. Dalam dunia pendidikan berpikir merupakan bagian dari ranah kognitif, dimana dalam hirarki Bloom (1956) terdiri dari tingkatan-tingkatan. Bloom mengkalisifikan ranah kognitif ke dalam enam tingkatan: (1) pengetahuan (knowledge); (2) pemahaman (comprehension); PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29 (3) penerapan (application); (4) mengalisis (analysis); (5) mensintesakan (synthesis); dan (6) menilai (evaluation). Keenam tingkatan ini merupakan rangkaian tingkatan berpikir manusia. Berdasarkan tingkatan tersebut, maka dapat diketahui bahwa berpikir untuk mengetahui merupakan tingkatan berpikir yang paling bawah (lower) sedangkan tingkatan berpikir paling tertinggi (higher) adalah menilai. 5. Karakteristik Berpikir Tingkat Rendah Dan Berpikir Tingkat Tinggi Menurut tingkatannya ada dua jenis cara berpikir yaitu berpikir tingkat rendah (lower-order thinking) dan berpikir tingkat tinggi (higherorder thinking). Berikut ini merupakan uraian dari masing-masing istilah tersebut, (1) Bloom (Ruseffendi, 1991: 200) mengemukakan bahwa berpikir tingkat rendah meliputi tiga aspek pertama dari ranah kognitif yaitu aspek pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), dan aplikasi (application). Selanjutnya Ruseffendi (1991) memberikan penjelasan kepada masing-masing aspek tersebut yaitu pengetahuan berkenaan dengan hapalan dan ingatan, misalnya hapal atau ingat tentang simbol, istilah, fakta, konsep, definisi, dalil, prosedur, pendekatan, dan metode. Pemahaman berhubungan dengan penguasaan atau mengerti tentang sesuatu tetapi tahap pengertiannya masih rendah, misalnya mengubah informasi ke dalam bentuk paralel yang lebih bermakna, memberikan interpretasi, semua itu dilakukan atas perintah.Pemahaman ada tiga macam yaitu pengubahan (translation), pemberian arti (interpretation), dan pembuatan ekstrapolasi (extrapolation). Aplikasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30 adalah kemampuan siswa menggunakan apa yang diperolehnya dalam situasi khusus yang baru dan konkrit. Ruseffendi (1991: 220) mengemukakan bahwa tiga ranah kognitif terakhir dari Bloom yaitu aspek analisis, sintesis dan evaluasi, termasuk pada aspek berpikir tingkat. Lebih jauh Ruseffendi (1991, 222) memaparkan masing-masing aspek tersebut. Menganalisis adalah kemampuan memisahkan materi ke dalam bagian-bagian yang perlu, mencari hubungan antara bagian-bagian, mampu melihat komponenkomponan, bagaimana komponen-komponen itu berhubungan dan terorganisasikan, kemampuan menyelesaikan soal-soal yang tidak rutin. Selanjutnya yang dimaksud sisntesis adalah kemampuan bekerja dengan bagian-bagiannya, unsur-unsurnya dan menyusun menjadi suatu kebulatan baru seperti pola dan struktur. Aspek terakhir adalah evaluasi, merupakan aspek yang meliputi aspek-aspek sebelumnya. C. Pendidikan Karakter 1. Pengertian Pendidikan Karakter dan Makna Pendidikan Karakter Kata “character”berasal dari bahasa Yunani charassein, yang berarti to engrave (melukis, menggambar), seperti orang yang melukis kertas, memahat batu atau metal. Berakar dari pengertian yang seperti itu, character kemudian diartikan sebagai tanda atau ciri yang khusus, dan karenanya melahirkan sutu pandangan bahwa karakter adalah “pola perilaku yang bersifat individual, keadaan moral seseorang‟. Setelah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31 melewati tahap anak-anak, seseorang memiliki karakter, cara yang dapat diramalkan bahwa karakter seseorang berkaitan dengan perilaku yang ada di sekitar dirinya. Makna dari pengertian pendidikan karakter yaitu merupakan berbagai usaha yang dilakukan oleh para personil sekolah, bahkan yang dilakukan bersama–sama dengan orang tua dan anggota masyarakat, untuk membantu anak-anak dan remaja agar menjadi atau memiliki sifat peduli (Daryanto, 2013:65). Menurut Wynne seperti halnya yang dikutip Darmiyati Zuchdi dkk, (2009, 10-11) menyebutkan pengertian karakter yaitu: sesorang berperilaku jujur, suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan perilaku baik. Istilah pendidikan karakter erat kaitannya dengan personaliti seseorang bisa disebut “orang yang berkarakter” (a person of character) apabila orang itu berperilaku baik yang sesuai kaidah moral. Maka bukan saja aspek “knowing the good” (moral knowing) tetapi juga “desiring the good atau loving the good” (moral felling) dan “acting the good” (moral action). Santrock (2008: 105) mendifiniskan pendidikan karakter sebagai: “Character education is a direct approach to moral education that involves teaching students basic moral literacy to prevent them from engaging in immoral behavior and doing harm to themselves or other”(adalah pendekatan langsung untuk pendidikan moral yaitu mengajari murid dengan pengetahuan moral dasar untuk mencegah mereka melakukan tindakan tak bermoral dan membahayakan orang lain dan dirinya sendiri) Menurut Kirschenbaum seperti halnya dikutip Darmiyati Zuchdi, dkk. (2009:62) pendidikan karakter sangat diperlukan dalam PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 mengembangkan keterampilan pribadi (personal) dalam membuat keputusan dan memilih berbagai hal dalam kehidupan, misalnya pekerjaan, persahabatan, penggunaan waktu luang, kesehatan, penggunaan uang (perilaku konsumen), kehidupan beragama. Menurut Brooks dan Gooble seperti halnya yang dikutip Elmubarok (2008:112-113) dalam menjalankan pendidikan karakter terdapat tiga elemen yang penting yaitu: prinsip, proses, dan praktek dalam pengajaran. Dalam menjelaskan prinsip itu maka nilai-nilai yang diajarkan harus tercantum dalam kurikulum sehingga semua siswa paham benar tentang pendidikan karakter tersebut dan mampu menerjemahkannya dala perilaku nyata. Oleh karena itu diperlukan pendekatan optimal untuk mengajarkan karakter secara efektif yang menurut Brooks dan Gooble adalah sebagai berikut: a. Sekolah harus dipandang sebagai suatu lingkungan yang diibaratkan seperti pulau dengan bahasa dan budayanya sendiri. Namun sekolah juga harus memperluas pendidikan karakter bukan saja kepada guru, staf, dan siswa, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. b. Dalam menjalankan kurikulum sebaiknya: a) pengajaran tentang nilainilai berhubungan dengan sistem sekolah secara keseluruhan; b) karakter diajarkan sebagai subyek yang berdiri sendiri (separate-stand alone subject) namun diintegrasikan dalam kurikulum sekolah keseluruhan; c) seluruh staf menyadari dan mendukung tema nilai yang diajarkan. c. Penekanan ditempatkan untuk merangsang bagaiman siswa menterjemahkan prinsip nilai ke dalam bentuk perilaku prososial. Uraian di atas menunjukkan bahwa dimensi perilaku kemanusiaan yang mencakup tiga hal paling mendasar yaitu, (1) dimensi afektif yang tercermin pada kualitas keimanan, ketakwaan, dan kompetensi estetis, (2) dimensi kognitif yang tercermin pada intelektualitas untuk menggali, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33 mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, (3) dimensi psikomotorik yang tercermin pada kemampuan mengembangkan keterampilan teknis, kecakapan praktis dan kompetensi motorik. Menurut John Dewey seperti halnya yang dikutip Sjarkawi(2006: 38) yang menyatakan bahwa pendidikan karakter pada hakikatnya dilakukan melalui penanaman nilai: kejujuran dan tanggung jawab untuk memperkuat kecenderungan sehingga menjadi kebiasaaan. Sebaliknya, pandangan yang beranggapan bahwa pilihan perilaku moral pada hakikatnya bersifat rasional sebagai respon yang bersumber dan diturunkan dari pemahaman serta penalaran berdasarkan tujuan kemanusiaan dan keadilan. Pendidikan karakter juga menggunakan pendekatan perkembangan kognitif, karena pendidikan karakter sebagai pendidikan intelektual yang berpikir aktif dalam menghadapi isu-isu moral yang menetapkan suatu keputusan baik buruknya moral. Menurut Azyumardi Azra (2002:173) pendidikan karakter merupakan upaya yang harus melibatkan semua pihak yaitu keluarga, warga sekolah, dan lingkungan sekolah, serta masyarakat umum. Karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyambung kembali hubungan antara keempat lingkungan pendidikan. Pendidikan karakter tidak akan berhasil selama keempat lingkungan pendidikan tidak ada kesinambungan dan harmonisasinya. Menurut Abdul Munip (2009: 13-14) menawarkan sembilan karakter siswa disekolah yaitu, (1) cinta kepada Tuhan dan segenap PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34 ciptaan-Nya, (2) kemandirian dan tanggung jawab, (3) kejujuran/amanah, diplomatis, (4) hormat dan santun, (5) dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama, (6) percaya diri dan bekerja keras, (7) kepemimpinan dan keadilan, (8) baik dan rendah hati, (9) toleransi, kedamaian, dan kesatuan. Pendidikan karakter menekankan pada kebiasaan berperilaku dan menganjurkan pengajaran yang nyata mengenai kebaikan-kebaikan (nilai-nilai) karakter khusus. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Winton (2004:45) sebagai berikut: “traditional character education, the most prevalent approach places a primacy on behavioural habits and advocates the explicit teaching of specific character virtues. These virtues are purported differences, ethnc differences, and socioeconomic differences”(pendidikan karakter tradisional merupakan pendekatan yang paling lazim digunakan, menempatkan keunggulan pada kebiasaan berperilaku dan mendukung pengajaran yang nyata terhadap kebaikan-kebaikan (nilai-nilai) karakter tertentu. Kebaikan-kebaikan ini merupakan pedoman untuk menjadikan mnusia yang baik, yang dapat menghargai perbedaan budaya dan tingkat sosial ekonomi). Dari pemikiran di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu siswa menginternalisasi nilai-nilai ke dalam perilaku diri sendiri, sekolah, keluarga, lingkungan masyarakat, dan kebangsaan, dalam bentuk perilaku jujur, adil, visoner, kerjasama, bertanggungjawab, displin, berdasarkan norma-norma agama, hukum, sopan-santun, dan adat istiadat. Makna Pendidikan Karakter menurut Kementerian Pendidikan Nasional (2010: 4) pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35 mengembangkan dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif. Sedangkan menurut Koesoema (2007: 250) pendidikan karakter merupakan nilai-nilai dasar yang harus dihayati jika sebuah masyarakat mau hidup dan bekerja sama secara damai. Nilai-nilai seperti kebijaksanaan, penghormatan terhadap yang lain, tanggung jawab pribadi, perasaan senasib, sependeritaan, pemecahan konflik secara damai, merupakan nilai-nilai yang semestinya diutamakan dalam pendidikan karakter. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kulikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga sekolah/lingkungan. 2. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Nilai adalah keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar pilihannya. Hal ini dikemukakan oleh Gordon Allport seperti halnya yang dikutip Rahmat Mulyana (2004: 9) bahwa nilai adalah keyakinan, hasrat, motif, sikap, keinginan, dan kebutuhan. Oleh karena itu, keputusan benar-salah, baik-buruk, dan indah-takindah merupakan hasil dari PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 serentetan proses psikologis yang kemudian mengarahkan individu pada tindakan dan perbuatan yang sesuai dengan nilai pilihannya. Nilai-nilai karakter terwujud dalam kejujuran, tanggung jawab, kepedulian, dan semua perbuatan baik. Lickona (1991: 38) membedakan nilai ke dalam dua kategori, seperti diungkapkan dibawah ini: “values are two kinds: moral and nonmoral. Moral values such as honesty, responsibility, and fairness carry obligation. We feel obligated to keep a promise, pay our bills, care for our children and be fair in our dealings with others. Moral values tell us what we ought to do. We must abide by them even when we’d rather not. Nonmoral values carry no such obligation. They express what we want or like to do. I might personally value listening to classical music, for example, or radding a good novel. But clearly i am not obligen to do so”, (nilai ada dua macam, yaitu nilai moral dan nilai nonmoral. Nilai moral adalah rasa keharusan untuk dilakukan, dalam hal kejujuran, tanggung jawab, kesungguhan dalam mengemban kewajiban, menepati janji, membayar tagihan, peduli pada anak-anak, dan adil dalam membuat kesepakatan dengan pihak lain. Nilai moral mengajarkan apa yang seharusnya dikerjakan, meskipun kadang kita tidak suka melakukannya. Sedangkan nilai nonmoral adalan nilai yang tidak menuntut keharusan untuk dilakukan, misalnya seseorang suka mendengarkan musik klasik, atau suka membaca novel yang bagus tetapi tidak ada keharusan melakukan itu). Menurut Spranger seperti halnya yang dikutip Moh. Shochib (1998: 34) nilai-nilai karakter adalah upaya pengembangan disiplin diri yang mencangkup lima nilai yaitu: nilai ekonomis, sosial, politik, estetis, dan agama. Keterkaitan nilai-nilai ini merupakan konsep karakter yang perlu dikembangkan pada diri peserta didik dengan bantuan orang dewasa. Pendidikan karakter merupakan tanggung jawab individu dan masyarakat, seperti seperti yang diungkapan Lickona, Schaps, dan Lewis (2007:1) yaitu: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37 “character education asserts that the validity of these values, and our responsibility to uphold them, derive from the fact that such values affirm our human dignity, promote the development and welfare of the individual person, serve the common good, meet the classical tests of reversibility (i.e., would you want all persons to act this way in a similar situation?), and inform our rights and responsibilities in a democractic society”, (validitas nilai-nilai pendidikan karakter adalah tanggung jawab kita untuk menegakkan martabat nilai-nilai kemanusian, meningkatkan pembangunan, dan kesejahteraan individu, melayani masyarakat, dan memenuhi kebutuhan). Nilai karakter menjadi acuan tingkah laku dalam berinteraksi dengan sesama sebagaimana dijelaskan Raven (Zubaedi, 2006: 12), bahwa nilai-nilai karakter merupakan seperangkat sikap individu yang dihargai sebagai suatu kebenaran dan dijadikan standar bertingkah laku guna memperoleh kehidupan masyarakat yang demokratis dan harmonis. Menurut Kemdiknas (2010) nilai-nilai luhur yang dapat di dalam adat dan budaya suku bangsa kita, telah dikaji dan dirangkum menjadi satu. Berdasarkan kajian tersebut telah teridentifikasi butir-butir nilai luhur yang diinternalisasikan terhadap generasi bangsa melalui pendidikan karakter. Berikut adalah tabel daftar nilai-nilai utama yang dimaksud dan deskripsinya: Tabel 2.4 Nilai-nilai Yang Diinternalisasikan Dalam Pendidikan Karakter (Diadaptasi seperlunya dari Kemendiknas, 2010:9-10) No. Nilai 1. Religius 2. Jujur Deskripsi Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Displin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguhsungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Kreatif Berpikir dana melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam meyelesaikan tugas-tugas. Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Rasa Ingin Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk Tau mengetahui lebih dalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya dilihat, dan didengar. Semangat Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang Kebangsaan menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya. Cinta Tanah Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang Air menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Menghargai Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya Prestasi untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Bersahabat/ Tindakan yang memperlihatkan rasa senang Komunikatif berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. 15. Gemar Membaca 16. Peduli Lingkungan Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39 17. Peduli Sosial M 18. Tanggung Jawab sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang terjadi. Sikap dan perilaku sesorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Menurut Bertrens (2004: 139) bahwa nilai selalu mempunyai konotasi positif, nilai setidaknya memiliki tiga ciri: Pertama, nilai berkaitan dengan subjek, kalau tidak ada subjek yang menilai maka tidak ada nilai. Kedua, nilai tampil dalam suatu konteks praktis, di mana subjek ingin membuat sesuatu dengan pendekatan teoritis. Ketiga, nilai-nilai menyangkut sifat dan perilaku yang dimiliki oleh siswa. Apabila nilai tidak dimiliki oleh siswa pada dirinya. Maka dapat menimbulkan nilai yang berbeda-beda karena nilai tidak bisa dilepaskan dari nilai moral. Nilai moral memiliki ciri-ciri yaitu: (1) berkaitan dengan pribadi manusia yang bertanggung jawab, (2) berkaitan dengan hati nurani, (3) mewajibkan manusia secara absolut yang tidak bisa ditawar-tawar, dan (4) bersifat formal. Adapun beberapa nilai-nilai karakter menurut Doni Koesoema (2010:208-209) yaitu: (1) nilai keutamaan: manusia memiliki keutamaan kalau ia menghayati dan melaksanakan tindakan-tindakan baik seperti nilai jujur, tanggung jawab, menghargai tata tertib sekolah dan nilai lainnya, (2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40 nilai keindahan: pada masa lalu, nilai keindahan ini ditafsirkan terutama pada keindahan fisik, berupa hasil karya seni, patung, bangunan, sastra, dan lainnya. Nilai keindahan dalam tataran yang lebih tinggi, yang menyentuh dimensi interioritas manusia, yang menjadi penentu kualitas dirinya sebagai manusia, (3) nilai cinta tanah air (patriotisme), nilai perjuangan, dan (4) nilai demokrasi. Nilai inilah yang perlu dikembangkan dalam pendidikan karakter. Nilai demokrasi termasuk di dalamnya kesediaan untuk berdialog, berunding, bersepakat dan mengatasi permasalahaan konflik dengan cara-cara damai, sesuai ideologi bagi pembentukan tata masyarakat yang lebih baik, (5) nilai kesatuan, dalam konteks berbangsa dan bernegara di Indonesia, nilai kesatuan ini menjadi dasar berdirinya Negara ini, yang menghidupi nilai perjuangan jiwa-raga. Jiwa inilah yang menentukan apakah seorang itu sebagai individu merupakan pribadi yang baik atau tidak. Maka, nilai-nilai ini sangat vital bagi pendidikan karakter, (6) nilai-nilai kemanusiaan, apa yang membuat manusia sungguh-sungguh manusiawi, itu merupakan bagian dari keprihatinan setiap orang. Contohnya menghayati nilai-nilai kemanusiaan, tolong-menolong, plural dalam kultur agama, keadilan di depan hukum kebebasan, dan lainnya. Menurut Darmiyati Zuchdi (2009:135) menyatakan bahwa pengembangan nilai-nilai karakter yang fundamental sangat diperlukan dalam kehidupan sosial, antara lain kasih-sayang antar sesama umat, kemauan untuk mencapai yang terbaik dengan cara-cara yang baik dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41 kesenangan bekerja sama untuk kemajuan bersama. Nilai-nilai inilah yang merupakan prasyarat bagi terbangunnya sekolah maju dan damai. Pembelajaran pendidikan karakter di sekolah harus memiliki nilai kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan sebagai mana dijelaskan oleh Joel (2005: 179) berikut ini: “character education holds, as a starting philosophical principle, that there are widely shared, privotally important core ethical values—such as caring honesty, fairness, responsibility and respect for selft and others— that form the basic of good character. A school committed to character education explicitly names and publicly stands for these values; promulagates them to all members of the school community; defines them in terms of behaviors that can be observed in the life of the school; models these values; studies and discusses them; uses them as the basis of human relations in the school; celebrates their manifestations in the school and community; and upholds them by making all school members accountable to standards of conduct consistent with core values”, (pendidikan karakter, sebagai prinsip filosofis awal, mempercayai bahwa ada banyak persamaan nilai-nilai etika yang utama, sangat penting seperti kepedulian, kejujuran, tanggung jawab, keadilan, dan menghormati orang lain, dapat membentuk karakter dasar yang baik. Suatu sekolah yang komitmen terhadap pendidikan karakter eksplisit menamakan dan menegakkan nilainilai perilaku, menyebarluaskan kepada semua anggota komunitas sekolah, mendefinisikan nilai-nilai tersebut dalam batasan perilaku yang dapat diamati dalam kehidupan sekolah, dan menjadi contoh nilai-nilai tersebut, mengkaji dan mendiskusikannya, menggunakannya sebagai dasar hubungan manusia di sekolah, dan menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut dengan membuat semua warga sekolah bertanggungjawab terhadap standar tingkah laku yang konsisten dengan nilai-nilai dasar). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa proses pembentukan karakter siswa dapat dilakukan dengan prinsip moral knowing (kognitif), yakni memberikan konsep secara kognitif mengenai nilai-nilai, kemudian moral felling (afektif) yakni memberikan fasilitas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42 kepada siswa agar mampu merasakan dan mempertimbangkan mengenai nilai-nilai hingga mereka yakin akan pilihannya, dan moral action (konasi), yakni membantu anak-anak untuk berperilaku atas nilai-nilai yang telah mereka pahami dan yakini. Pendekatannya adalah pendekatan secara komprehensif, yakni dimulai dengan cara inkulkasi, keteladanan, fasilitasi, dan terakhir pengembangan keterampilan atas nilai-nilai yang dipelajari. 3. Tujuan Pendidikan Karakter Tujuan pendidikan karakter ini dalam rangka untuk memperbaiki kemerosotan moral. Menurut Foerster seperti halnya yang dkutip Koesoema (2010:42) tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk perilaku seseorang secara utuh. Karakter merupakan sesuatu kualifikasi pribadi seseorang sebagai kesatuan dan kekuatan atas keputusan yang diambilnya. Tujuan pendidikan karakter adalah memperbaiki watak pribadi individu. Hal demikian seperti yang dikemukakan oleh Arthur (2003:11), yang menyatakan bahwa: “The aim of the institute was to ‘improve the habits, dispositions and general character’ of the children”, (pendidikan karakter bertujuan untuk memperbaiki kebiasaan, watak, dan karakter pada anak-anak). Menurut Nurul Zuriah (2008: 64-65), tujuan pendidikan karakter yaitu memfasilitasi siswa agar mampu menggunakan pengetahuan mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasikan nilai, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43 mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya nilai mulia dalam diri siswa serta mewujudkannya dalam perilau sehari-hari. Esensi tujuan pendidikan karakter tersebut perlu dijabarkan dalam pengembangan program pembelajaran (instruksional) dan sumber belajar setiap mata pelajaran yang relevan. Tujuannya agar siswa mampu menggunakan pengetahuan, nilai, dan keterampilan dari mata pelajaran itu sebagai wahana yang memungkinkan tumbuh dan berkembang serta terwujudnya sikap dan perilaku yang baik, yaitu jujur, toleransi, dan bertanggung jawab. Selain itu, tujuan yang dijabarkan secara instrumental manajerial perlu dijabarkan dalam rangka membangun tatanan dan iklim sosial budaya dan dunia persekolahan yang berwawasan dan memancarkan akhlak mulia sehingga lingkungan dan sekolah menjadi teladan atau model pendidikan karakter secara keseluruhan. Tujuan pendidikan karakter mencakup dua aspek yaitu nilai hasil belajar yang tinggi sebagai ukuran pencapaian tujuan kurikulum. Hal ini lebih lengkap dijelaskan Jarolimek & Foster seperti halnya yang dikutip Nurul Zuriah (2008: 66) bahwa: tujuan pendidikan karakter yaitu pencapaian tujuan yang umum dan khusus. Kedua tujuan pembelajaran ini menekankan pada kegiatan ekstrakurikuler dan intrakurikuler. Sedangkan menurut Sjarkawi (2006: 39) pendidikan karakter bertujuan membina perilaku siswa yang baik sehingga berguna bagi setiap orang. Artinya, pendidikan karakter bukan sekedar memahami aturan benar-salah atau mengetahui tentang ketentuan baik-buruk, tetapi harus PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44 benar-benar terwujud dalam perilaku moral yang baik pada diri siswa dan mengimplementasikan kepada masyarakat dan keluarga. Berdasarkan pemikiran di atas, maka tujuan yang harus dicapai pendidikan karakter adalah: (1) siswa memahami nilai-nilai karakter di lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah; (2) siswa mampu mengembangkan watak atau tabiatnya secara konsisten dalam mengambil keputusan di tengah-tengah rumitnya kehidupan saat ini, (3) siswa mampu menghadapi masalah nyata dalam masyarakat secara rasional dalam membuat keputusan yang terbaik setelah melakukan pertimbangan sesuai dengan norma-norma sosial; (4) siswa mampu menggunakan pengalaman nilai dan tujuan karakter bagi pembentukan kesadaran dalam pola perilaku yang berguna dan bertanggung jawab atas tindakannya. 4. Implementasi pendidikan karakter Berdasarkan kerangka desain yang dikembangkan Kemendiknas (2010), secara psikologis dan sosial kultural pembentukan karakter dalam diri individu merupakan fungsi dari seluruh potensi individu manusia (kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik) dalam konteks interaksi sosial kultur ( dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat) dan berlangsung sepanjang hayat. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial kultur tersebut dapat dikelompokkan dalam: olah hati (spiritual and emotional development), olah pikir (intellectual development), olah raga dan kinestetik (physical and kinestetic development), dan menurut olah rasa dan karsa (affective and creativity PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45 development), yang secara diagramatik dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 2.5 Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial-kultural OLAH PIKIR Cerdas OLAHRAGA (KINESTETIK) Bersih, Sehat, Menarik OLAH HATI Jujur Bertanggung jawab OLAH RASA dan KARSA Peduli dan Kreatif Keempat kelompok konfigurasi karakter tersebut memiliki unsur-unsur dari karakter inti sebagai berikut: Tabel 2.6 Kelompok konfigurasi karakter 1 Kelompok Konfigurasi Karakter Olah Hati 2 Olah Pikir 3 Olahraga 4 Olah Rasa dan Karsa No. Karakter Inti Religius Jujur Tanggung jawab Peduli sosial Peduli lingkungan Cerdas Kreatif Sehat Bersih Peduli Kerja sama (gotong royong) Para pakar telah mengungkapkan berbagai teori tentang pendidikan moral. Menurut Hers, et al. (1980), di antara berbagai teori yang berkembang, ada enam teori yang banyak digunakan yaitu: pendekatan pengembangan rasional, pendekatan pertimbangan, pendekatan klarifikasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46 nilai, pendekatan pengembangan moral kognitif, dan pendekatan perilaku sosial. Berbeda dengan klasifikasi tersebut, Elias (1989) mengklasifikasikan berbagai teori yang berkembang menjadi tiga, yakni: pedekatan kognitif, pendekatan afektif, dan pendekatan perilaku. Klasifikasi didasarkan pada tiga unsur moralitas yang biasa menjadi tumpuan kajian psikologi, yakni: perilaku, kognisi, dan afeksi. Berdasarakan pembahasan di atas dapat ditegaskan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan berdasarkan norma-norma agama, hukum. Pendidikan karakter dalam seting sekolah memiliki tujuan sebagai berikut (Kusuma, 2011:9) : a. Menguatkan dan membanggakan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian/kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan; b. Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak berkesesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah; c. Membangun koneksi yag harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama. Tujuan pertama pendidikan karakter adalah memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah (setelah lulus dari sekolah). Oleh karena itu pendidikan karakter adalah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47 proses yang tidak pernah berhenti dan harus berjalan terus. Pendidikan karakter bukanlah sebuah proyek yang ada awal dan akhirnya, pendidikan karakter diperlukan agar setiap individu menjadi orang yang lebih baik, menjadi warga masyarakat yang lebih baik dan menjadi warga negara yang lebih baik norma, budaya, dan adat istiadat (Gede Raka, 2011:xi). D. Kerangka Teori 1. Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasikan atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan” (Hosnan, 2014:34). Menurut Barringer et. al (2010) sebagaimana dikutip Yunus Abidin (2014: 125) menyatakan bahwa pembelajaran proses saintifik merupakan pembelajaran yang menuntut siswa berpikir secara sistematis, dan kritis dalam upaya memecahkan masalah yang penyelesaiannya tidak mudah dilihat. Sementara menurut Yunus Abidin (2014: 127), pendekatan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48 saintifik adalah model pembelajaran yang dilandasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang diorientasikan guna membina kemampuan siswa memecahkan masalah melalui serangkaian aktivitas inkuiri yang menuntut kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa. Karakteristik pembelajaran dengan metode saintifik melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa (Hosnan, 2014:36). Implementasi pendekatan saintifik memiliki beberapa tujuan diantaranya untuk meningkatkan kemampuan intelek khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik, melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, untuk mengembangkan karakter siswa (Hosnan, 2014:36-37). Oleh karena itu, semakin baik implementasi pendekatan saintifik maka semakin baik pula kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Berdasarkan uraian di atas berikut disajikan hipotesis penelitiannya; Ha1: Ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49 2. Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa. Menurut Mulyasa (2014:7), pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Menurut Kementerian Pendidikan Nasional (2010: 4), pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif. Pendidikan karakter terjadi secara berkesinambungan mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat sekitar dan dimulai sejak dini mungkin Dalam implementasi pendekatan saintifik memiliki beberapa tujuan diantaranya: untuk meningkatkan kemampuan intelek khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik, melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, untuk mengembangkan karakter siswa (Hosnan, 2014:36-37). Oleh karena itu apabila semakin baik implementasi pendekatan saintifik maka akan semakin baik pula pengembangan karakter sosial siswa. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50 Ha1: Ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi pengembangan karakter sosial siswa. keuangan dengan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus adalah penelitian yang melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai subjek tertentu untuk memberikan gambaran yang lengkap mengenai subyek tertentu (Sangaji & Shopian, 2010:21). Penelitian ini merupakan studi kasus di 3 SMK Negeri dan 3 SMK Swasta di Kabupaten Gunungkidul yang meliputi SMK Negeri 1 Wonosari, SMK Negeri 1 Nglipar, SMK Negeri 1 Girisubo, SMK Bhina Karya Rongkop, SMK Muhammadiyah Tepus dan SMK Muhammadiyah Wonosari. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Oktober 2014 sampai dengan Mei 2015. 2. Tempat Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian adalah 3 SMK Negeri dan 3 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di Kabupaten Gunungkidul. 51 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52 C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi pada tahun ajaran 2014/2015 di 3 SMK Negeri dan 3 SMK Swasta Kabupaten Gunungkidul. 2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan, tingkat keterampilan berpikir tingkat tinggi dan pengembangan karakter siswa. D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi yang sudah mendapatkan materi rekonsiliasi bank dengan berdasarkan pendekatan pembelajaran saintifik pada tahun ajaran 2014/2015 di Kabupaten Gunungkidul. Jumlah populasi penelitian sebanyak 704 siswa. 2. Sampel Penelitian Sampel Penelitian ini adalah sebagian siswa kelas XI SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di Kabupaten Gunungkidul. Jumlah sampel penelitian PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53 ini adalah 358 siswa. Teknik penarikan sampel adalah purposive sampling. Pertimbangan penarikan sampel adalah keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Berikut ini disajikan tabel nama sekolah dan jumlah responden penelitian. Tabel 3.1 Nama Sekolah dan Jumlah Responden Penelitian No Nama Sekolah 1. SMK Bhina Karya Rongkop 2. SMK Negeri 1 Girisubo 3. SMK Muhammadiyah Tepus 4. SMK Negeri 1 Nglipar 5. SMK Muhammadiyah Wonosari 6. SMK Negeri 1 Wonosari Jumlah Jumlah Sampel 18 24 30 57 110 119 358 E. Operasionalisasi Variabel 1. Variabel Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan. Persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dalam penelitian ini adalah tanggapan (penerimaan) langsung atau proses siswa mengetahui beberapa hal melalui panca indranya terhadap implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan yang mereka ikuti. Secara lebih spesifik pembelajaran akuntansi yang dimaksud adalah pembelajaran tentang materi rekonsiliasi bank dan pencatatan pos penyesuaiannya. Berikut ini disajikan tabel tentang tabel operasionalisasi variabel tersebut. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54 Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Variabel Implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi Indikator*) Pernyataan No. Mengamati 1,2 Menanya 3 Mengumpulkan 4 informasi/mencoba Menalar/mengasosiasi 5 Mengkomunikasikan hasil 6,7 *) Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81a Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum Bagian Pedoman Umum Pembelajaran. Setiap butir pernyataan dinyatakan dalam 5 (lima) pilihan pendapat mengacu pada skala Likert, yang meliputi: sangat setuju (SS) = skor 5; setuju (s) = skor 4; ragu-ragu (rr) = skor 3; tidak setuju (ts) = skor 2; dan sangat tidak setuju (sts) = skor 1. Penilaian deskriptif tentang persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dilakukan berdasarkan PAP Tipe II. 2. Variabel Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam penelitian ini adalah tingkat kemampuan siswa untuk berpikir tingkat tinggi pada materi pembelajaran rekonsiliasi bank dan pencatatan pos penyesuaiannya setelah siswa menyelesaikan pembelajaran atas materi tersebut. Menurut Ramirez dan Ganaden (2008), cakupan kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi kemampuan dalam menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan membuat (create). Kemampuan siswa tersebut dalam penelitian ini diukur melalui suatu tes. Berikut ini disajikan kisi-kisi soal tes tentang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55 kemampuan siswa berpikir tingkat tinggi pada materi pembelajaran rekonsiliasi bank dan pencatatan pos penyesuaiannya. Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Kemampuan Siswa Berpikir Tingkat Tinggi pada Materi Pembelajaran Rekonsiliasi Bank dan Pencatatan Pos Penyesuaiannya Variabel Indikator*) Kemampuan siswa berpikir 1. menganalisis tingkat tinggi pada materi (analyze) pembelajaran rekonsiliasi 2. mengevaluasi bank dan pencatatan pos (evaluate) penyesuaiannya 3. membuat (create) *) Ramirez, Rachel B., Mildred S. Ganaden (2008) Soal No. 2 1 3 Pengukuran dilakukan dengan memberikan skor atas setiap jawaban soal sesuai dengan bobot (tingkat kesulitan) masing-masing soal. Rentang skor jawaban adalah 0 s.d. 100. Sedangkan penilaian deskriptif tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi pada materi pembelajaran rekonsiliasi bank dan pencatatan pos penyesuaiannya dilakukan dengan mengacu Pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. 3. Variabel Pengembangan Karakter Siswa Pengembangan karakter siswa dalam penelitian ini adalah berkembangnya karakter yang dirasakan setelah siswa mengikuti pembelajaran materi rekonsialiasi bank dan pencatatan pos penyesuaiannya. Macam karakter siswa dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56 Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, dan secara spesifik Silabus Akuntansi Keuangan SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen (Paket Keahlian: Akuntansi) Kelas XI semester I. Berikut ini disajikan tabel tentang tabel operasionalisasi variabel tersebut. Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Pengembangan Karakter Siswa Variabel Pengembangan karakter siswa Indikator*) Pernyataan No. 2.1. Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam menemukan dan 1,2,3 memahami pengetahuan dasar tentang komputer akuntansi. 2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, responsif dan pro-aktif dalam berinteraksi secara 4,5,6,7,8,9 efektif dalam lingkungan sosial sesuai dengan prinsip etika profesi bidang komputer akuntansi. 2.3. Menghargai kerja individu dan kelompok serta mempunyai kepedulian yang tinggi dalam 10,11 menjaga keselarasan lingkungan sosial, lingkungan kerja dan alam. *) Silabus Akuntansi Keuangan SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen (Paket Keahlian: Akuntansi) Kelas XI semester I Setiap butir pernyataan dinyatakan dalam 5 (lima) pilihan pendapat mengacu pada skala Likert, yang meliputi: sangat setuju (SS) = skor 5; setuju (s) = skor 4; ragu-ragu (rr) = skor 3; tidak setuju (ts) = skor 2; dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57 sangat tidak setuju (sts) = skor 1. Penilaian deskriptif tentang pengembangan karakter siswa dilakukan berdasarkan PAP Tipe II. F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada (Siregar, 2012:21). Dalam penelitian ini kuesioner dimaksudkan untuk mengumpulkan implementasi data identitas pendekatan responden, saintifik dalam persepsi siswa tentang pembelajaran akuntansi keuangan, pengembangan karakter siswa dan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi. 2. Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan/data untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara (Siregar, 2012:18). Dalam penelitian ini wawancara digunakan untuk mengumpulkan data mengenai pembelajaran berdasarkan pendekatan saintifik. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58 G. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Pengujian Validitas Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu item kuesioner. Suatu item kuesioner dikatakan valid jika item pertanyaan/pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Pengujian validitas item-item pertanyaan/pernyataan dilakukan dengan menghitung nilai korelasi setiap item pertanyaan/pernyataan dengan skor total. Teknik pengujian validitas item pertanyaan/pernyataan dilakukan berdasarkan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut (Siregar, 2013:48) : Keterangan: n = Jumlah siswa x = Skor jawaban responden y = Skor total dari jawaban responden Ketentuan untuk menilai valid tidaknya suatu item pertanyaan/pernyataan sebagai berikut: jika nilai-nilai corrected item-total corelation setiap item lebih besar dari nilai rtabel = 0,281, maka item pertanyaan/pernyataan dapat dikatakan valid. Sebaliknya, jika nilai-nilai corrected item-total corelation setiap item lebih kecil dari nilai rtabel = 0,282, maka item pertanyaan/pernyataan dapat dikatakan tidak valid. Pengujian validitas dilakukan dengan responden sebanyak 49 siswa di SMK Muhammadiyah Cangkringan dan dilakukan sebelum penelitian PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59 ini dilaksanakan. Berikut ini disajikan hasil pengujian validitas instrumen penelitian ini. a. Variabel Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Item-Total Statistics Cronbach's Corrected Squared Alpha if Scale Mean if Scale Variance if Item-Total Multiple Item Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted No_1 24.69 10.884 .748 . .841 No_2 25.53 9.671 .592 . .870 No_3 24.69 11.175 .519 . .869 No_4 25.06 10.850 .679 . .848 No_5 24.76 11.105 .708 . .847 No_6 24.69 10.884 .748 . .841 No_7 25.06 10.267 .677 . .847 Tabel 3.5 menunjukkan bahwa keseluruhan butir pertanyaan/pernyataan tentang persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan adalah valid (keseluruhan nilai corrected item–total corelation > rtabel = 0,281 ). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60 b. Variabel Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Berpikir Tingka Tinggi Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Scale Mean if Item Deleted Scale Corrected Squared Cronbach's Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item Item Deleted Correlation Correlation Deleted No_1 68.59 89.622 0.532 0.295 0.610 No_2 38.12 69.026 0.498 0.2049 0.663 No_3 58.31 80.342 0.555 0.317 0.570 Tabel 3.5 menunjukkan pertanyaan/pernyataan tentang bahwa tingkat keseluruhan persepsi siswa butir tentang kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah valid (keseluruhan nilai corrected item–total corelation > rtabel = 0,281). c. Variabel Persepsi Siswa Tentang Pengembangan Karakter Siswa Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Pengembangan Karakter Siswa Scale Mean if Item Deleted Scale Corrected Squared Cronbach's Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item Correlation Deleted Item Deleted Correlation No_1 43.55 22.086 0.659 . 0.842 No_2 43.39 24.659 0.463 . 0.857 No_3 43.31 21.675 0.747 . 0.835 No_4 43.82 21.320 0.610 . 0.846 No_5 43.71 21.667 0.644 . 0.842 No_6 43.73 23.407 0.492 . 0.854 No_7 43.31 21.675 0.747 . 0.835 No_8 44.08 23.868 0.329 . 0.868 No_9 43.92 20.827 0.655 . 0.842 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61 Scale Mean if Item Deleted Scale Corrected Squared Cronbach's Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item Correlation Deleted Item Deleted Correlation No_10 43.61 24.867 0.326 . 0.864 No_11 43.37 24.529 0.495 . 0.855 Tabel 3.7 menunjukkan bahwa keseluruhan butir pertanyaan/pernyataan tentang persepsi siswa tentang pengembangan karakter siswa adalah valid (keseluruhan nilai corrected item–total corelation > rtabel = 0.281). 2. Pengujian Reliabilitas Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula (Siregar, 2013:55). Pengujian reliabilitas untuk variabel persepsi siswa tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan, variabel tingkat kemampuan berpikir tinggi, dan variabel persepsi siswa tentang pengembangan karakter siswa dalam penelitian ini dilakukan rumus Alpha yaitu (Siregar, 2013:58): Keterangan : n = Jumlah Sampel. Xi = Jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan. σ2 t = Varians total ∑σ2b = Jumlah varians butir. K = Jumlah butir pertanyaan. r11 = Koefisien reliabilitas instrumen. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62 Ketentuan untuk menilai reliabel atau tidaknya suatu item pertanyaan/pernyataan sebagai berikut: jika koefisien reliabilitas (r11) lebih dari 0.6 maka reliabel, sebaliknya jika koefisien reliabilitas (r11) kurang dari 0.6 maka tidak reliabel (Siregar, 2013:57). Hasil pengujian reliabilitas variabel persepsi siswa tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan, variabel tingkat kemampuan berpikir tinggi, dan variabel pengembangan karakter siswa tampak dalam tabel berikut: Tabel 3.8 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Persepsi siswa tentang pendekatan saintifik Persepsi siswa tentang kemampuan berpikir tingkat tinggi Persepsi siswa tentang pengembangan karakter siswa Nilai r hitung Nilai r tabel Status 0,869 0,6 Reliabel 0,703 0,6 Reliabel 0,861 0,6 Reliabel Tabel 3.8 menunjukkan bahwa instrumen penelitian untuk variabel persepsi siswa tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan, variabel tingkat kemampuan berpikir tinggi, dan variabel pengembangan karakter siswa adalah reliabel (keseluruhan nilai r11 (Cronbach’s alpha) > 0,6). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63 H. Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistika deskriptif adalah statistik yang berkenaan dengan bagaimana cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data sehingga mudah dipahami (Siregar, 2010:2). Pemaparan data hasil penelitian dilakukan dengan menyajikannya dalam tabel distribusi frekuensi dan selanjutnya menguraikannya. Pendeskripsian data dalam tabel distribusi frekuensi menggunakan PAP tipe II. Tabel 3.9 PAP Tipe II Tingkat Penguasaan Kompetensi 81% - 100% 66% - 80% 56% - 65% 46% - 55% Dibawah 46% Sumber: Masidjo (1995:153) Kategori Sangat Tinggi/ Sangat Baik Tinggi/ Baik Cukup/ Cukup Baik Rendah/ Tidak Baik Sangat Rendah/ Sangat Tidak Baik PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64 2. Pengujian Prasyarat Analisis a. Pengujian Normalitas Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji normalitas bivariat (chisquare). Ketentuannya sebagai berikut: jika nilai R square mendekati 1, maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai R square mendekati 0, maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows versi 17.0. b. Pengujian Hipotesis 1) Rumusan Hipotesis a) Hipotesis Pertama Ho1: Tidak ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi Ha1: Ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65 b) Hipotesis Kedua Ho2: Tidak ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa Ha2: Ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa 2) Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis pertama dan kedua ini dilakukan berdasarkan rumus korelasi Spearman sebagai berikut (Siregar, 2013:380): Keterangan : rs : nilai korelasi Spearman d : selisih antara X dan Y n : jumlah pasangan (data) Nilai koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih atau juga dapat menentukan arah dari kedua variabel. Nilai koefisien korelasi tersebut berkisar (rs) = (-1 ≤ 0 ≤ 1). Berikut disajikan tabel tentang korelasi dan kekuatan hubungan menurut Siregar (2013:251) sebagai berikut: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66 Tabel 3.10 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan No Nilai Korelasi 1 2 3 4 5 0,00 - 0,199 0,20 - 0,399 0,40 - 0,599 0,60 - 0,799 0,80 - 0,100 Tingkat Hubungan Sangat Lemah Lemah Cukup Kuat Sangat Kuat 3) Penarikan Kesimpulan a. Jika nilai Sig. (2-tailed) < α = 0,05, maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Artinya, ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi. Sebaliknya jika nilai Sig. (2-tailed) > α = 0,05, maka H01 diterima dan Ha1 ditolak. Artinya tidak ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi. b. Jika nilai Sig. (2-tailed) < α = 0,05, maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Artinya ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa. Sebaliknya jika nilai Sig. (2-tailed) > α = 0,05, maka H01 diterima dan Ha1 ditolak. Artinya tidak ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67 pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Mei 2015. Responden penelitian ini adalah siswa kelas XI Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Gunungkidul tahun ajaran 2014/2015 yang sudah mendapat materi pembelajaran rekonsiliasi bank berdasarkan Kurikulum 2013. Responden penelitian berasal dari SMK Negeri 1 Wonosari, SMK Negeri 1 Nglipar, SMK Negeri 1 Girisubo, SMK Bhina Karya Rongkop, SMK Muhammadiyah Tepus, SMK Muhammadiyah Wonosari sebanyak 358 buah dan keseluruhannya diisi lengkap oleh responden (response rate = 100%). 1. Deskripsi Responden Penelitian a. Asal Sekolah Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah No 1 2 3 4 5 6 Asal Sekolah F Frekuensi Relatif SMK Bhina Karya Rongkop 18 5% SMK Negeri 1 Girisubo 24 6,7% SMK Muhammadiyah Tepus 30 8,4% SMK Negeri 1 Nglipar 57 16% SMK Muhammadiyah 110 30,7% Wonosari SMK Negeri 1 Wonosari 119 33,2% Jumlah 358 100% Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden dalam penelitian adalah 358 siswa. Rinciannya sebagai 68 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69 berikut: 18 siswa (5%) dari SMK Bhina Karya Rongkop, 24 siswa (6,7%) dari SMK Negeri 1 Girisubo, 30 siswa (8,4%) dari SMK Muhammadiyah Tepus, 57 siswa (16%) dari SMK Negeri 1 Nglipar, 110 siswa (30,7%) dari SMK Muhammadiyah Wonosari, dan 119 siswa (33,2%) dari SMK Negeri 1 Wonosari. b. Status Sekolah Tabel 4.2 Status Sekolah Asal Siswa No 1 2 3 4 5 6 Nama Sekolah SMK Negeri 1 Wonosari SMK Negeri 1 Nglipar SMK Negeri 1 Girisubo SMK Bhina Karya Rongkop SMK Muhammadiyah Tepus SMK Muhammadiyah Wonosari Jumlah Status Negeri Negeri Negeri Swasta Swasta Swasta F FR 200 56% 158 44% 358 100% Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden penelitian ini adalah 358 yang terdiri dari 200 siswa (56%) dari SMK Negeri dan 158 siswa (44%) dari SMK swasta. Dengan demikian disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari SMK Negeri. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70 c. Jenis Kelamin Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa berdasarkan Jenis Kelamin No 1 2 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah F 22 336 358 FR 6% 94% 100% Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah responden penelitian ini sebanyak 358 dengan rincian 22 siswa (6%) berjenis kelamin laki-laki dan 336 siswa (94%) berjenis kelamin perempuan. Dengan demikian disimpulkan bahwa responden terbanyak adalah berjenis kelamin perempuan. 2. Deskripsi Data Penelitian a. Persepsi siswa tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pendekatan Saintifik No 1 2 3 4 5 Interval Pendekatan Saintifik 30-35 26-29 23-25 20-22 7-19 Jumlah F FR Kategori 209 133 14 1 1 358 58,4% 37,1% 3,9% 0,3% 0,3% 100% Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Dari tabel 4.4 menunjukan bahwa 209 siswa (58,4%) mempunyai persepsi tentang implementasi pendekatan saintifik dalam PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71 pembelajaran akuntansi keuangan dengan kategori sangat baik, 133 siswa (37,1%) memiliki persepsi tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan kategori baik, 14 siswa (3,9%) persepsi tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan kategori cukup baik, 1 siswa (0,3%) memiliki persepsi tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan kategori tidak baik dan 1 siswa (0,3%) memiliki persepsi tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan kategori sangat tidak baik. Hasil perhitungan ratarata (mean) diperoleh hasil = 30,1173; nilai tengah (median) = 30; nilai modus = 30; dan nilai standar deviasi = 2,8220. Dengan demikian secara garis besar dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan adalah sangat baik. b. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi No 1 2 3 4 5 Jumlah Interval berpikir tingkat tinggi F FR Kategori 81-100 66-80 56-65 46-55 0-45 167 117 23 9 42 358 46,7% 32,7% 6,4% 2,5% 11,7% 100% Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72 Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa 167 siswa (46,7%) mempunyai tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan kategori sangat baik, 117 siswa (32,7%) dikategorikan baik, 23 siswa (6,4%) dikategorikan cukup baik, ada 9 siswa (2,5%) dikategorikan tidak baik, dan ada 42 siswa (11,7%) dikategorikan sangat tidak baik. Hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil = 77,3855; nilai tengah (median) = 80; nilai modus = 100; dan nilai standar deviasi = 22,9594. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah sangat baik. c. Pengembangan Karakter Siswa Tabel 4.6 Distribusi Pengembangan Karakter Siswa No 1 2 3 4 5 Interval karakter siswa 47-55 40-46 36-39 31-35 11-30 Jumlah F FR Kategori 211 137 10 0 0 358 59% 38% 3% 0 0 100% Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Dari tabel 4.6 menunjukkan bahwa 211 siswa (59%) mempunyai karakter dengan kategori sangat baik, 137 siswa (38%) dikategorikan baik, 10 siswa (3%) dikategorikan cukup baik. Hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil = 47,5167; nilai tengah (median) = 48; nilai modus = 44; dan nilai standart deviasi = 3,9012. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengembangan karakter siswa adalah sangat baik. B. Pengujian Prasyarat Analisis Data 1. Pengujian Normalitas a. Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dengan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable : chisquare Parameter Estimates Model Summary Equation Linear R Square 0.414 F 251.987 df1 df2 1 356 Sig. 0.000 Constan t 0.041 b1 0.010 The independent variable is Mahalanobis Distance. Hasil pengujian normalitas bivariat untuk data persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi diperoleh nilai Rsquare = 0,414. Oleh sebab nilai Rsquare hanya terkategorikan cukup (0,400-0,599), maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data persepsi siswa tentang implementasi pendekatan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74 saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi cenderung berdistribusi tidak normal. b. Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Pengembangan Karakter Siswa Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dengan Pengembangan Karakter Siswa Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable:chisquare Parameter Estimates Model Summary Equation Linear R Square F df1 0.590 511.722 df2 1 Sig. 356 0.000 Constant b1 0.034 0.017 The independent variable is Mahalanobis Distance. Hasil pengujian normalitas bivariat untuk data persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter sosial siswa diperoleh nilai Rsquare = 0,590. Oleh sebab nilai Rsquare hanya terkategorikan cukup (0,400-0,599), maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter sosial siswa cenderung berdistribusi tidak normal. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75 C. Pengujian Hipotesis Berdasarkan pengujian prasyarat analisis data diketahui bahwa data persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi cenderung tidak berdistribusi normal dan data persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter sosial siswa juga cenderung belum mendekati distribusi normal. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Spearman yang diolah dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 For Windows. 1. Pengujian Hipotesis 1 a. Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi Ho1: Tidak ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi Ha1: Ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76 Tabel 4.9 Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dengan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Correlations B Spearman's rho Saintifik 1.000 .195** . .000 358 358 .195** 1.000 Sig. (2-tailed) .000 . N 358 358 saintifik Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N BTT B BTT Correlation Coefficient **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan tabel 4.9 tampak bahwa nilai correlation coefficient (Spearman’s rho) = 0,195. Nilai tersebut menunjukkan bahwa hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah positif dengan kategori sangat lemah. Artinya, semakin baik implementasi pendekatan saintifik maka semakin baik kemampuan berpikir tingkat tinggi. Nilai Sig (2-tailed) pada tabel 4.9 adalah sebesar 0,000, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah signifikan (nilai Sig (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05). Artinya, Ha1 diterima dan Ho1 ditolak. Dengan demikian kesimpulan yang menyatakan bahwa hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77 tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan kategori sangat lemah dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian ini. b. Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter sosial siswa Ho2: Tidak ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa Ha2: Ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa Tabel 4.10 Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dengan Pengembangan Karakter Siswa Correlations Saintifik Spearman's rho Saintifik 1.000 .503** . .000 358 358 .503** 1.000 Sig. (2-tailed) .000 . N 358 358 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Karakter Karakter Correlation Coefficient **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan tabel 4.10 tampak bahwa nilai correlation coefficient (Spearman’s rho) = 0,503. Nilai tersebut menunjukan bahwa hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78 saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa adalah positif dengan kategori cukup. Artinya, semakin baik implementasi pendekatan saintifik maka semakin baik pengembangan karakter siswa. Nilai Sig (2-tailed) pada tabel 4.10 adalah sebesar 0,000, hal tersebut menunjukan bahwa hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa adalah signifikan (nilai Sig (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05). Artinya, Ha2 diterima dan Ho2 ditolak. Dengan demikian kesimpulan yang menyatakan ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karaker siswa dengan kategori cukup dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian ini. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79 D. Pembahasan 1. Hubungan Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Berdasarkan analisis data ditemukan hasil penelitian bahwa ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi (Spearman rho = 0,195; Sig (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05). Persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan menunjukkan bahwa nilai rata-rata (mean) = 30,1173, nilai tengah (median) = 30, nilai modus = 30, dan standar deviasi = 2,8220. Hal tersebut menunjukkan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan adalah sangat baik. Sementara pada tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi menunjukkan bahwa nilai rata-rata (mean) = 77,3855, nilai tengah (median) = 80, nilai modus = 100, dan standar deviasi = 22,9594. Hal tersebut menunjukkan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa adalah baik. Namun demikian, nilai koefisien korelasi persepsi siswa tentang pendekatan santifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa menunjukkan derajat hubungan kedua variabel adalah positif dengan kategori sangat lemah. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80 Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, maka dapat diuraikan sebagai berikut : a. Hasil penelitian ini sejalan dengan pandangan Yunus Abidin (2014: 127) yang menyatakan bahwa pendekatan saintifik adalah model pembelajaran yang dilandasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang diorientasikan guna membina kemampuan siswa memecahkan masalah melalui serangkaian aktivitas inkuiri yang menuntut kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa. Karakteristik pembelajaran dengan metode saintifik melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa (M. Hosnan, 2014:36). Dengan demikian, semakin baik implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan maka semakin baik pula tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Keterampilan berpikir tingkat tinggi sangat diperlukan dalam proses pembelajaran untuk memecahkan sebuah masalah sehingga siswa dapat mengukur sejauh mana kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran tersebut. Menurut Lewis dan Smith (1993), berpikir tingkat tinggi terjadi ketika orang itu mengambil informasi, menyimpannya dalam memori, menghubungkan, meluaskan informasi tersebut untuk mencapai tujuan atau mencari jawaban dari situasi yang membingungkan. Kemampuan berpikir siswa dapat terlihat dalam PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81 upaya pemecahan masalah, mengumpulkan materi dan penyelesaian masalah, sehingga permasalahan apabila dalam diskusi siswa maka mampu siswa memecahkan tersebut soal, mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi. Berpikir tingkat tinggi merupakan berpikir pada level yang tinggi, dimana seseorang tidak hanya sekedar mengingat saja akan tetapi mampu menyimpan dan mengolah informasi yang telah didapatkan dan digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan atau suatu pertanyaan yang ada. Seperti halnya yang dikemukakan oleh guru akuntansi SMK Negeri 1 bahwa pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, karena materi ajar akuntansi tidak cukup hanya dihafal oleh siswa namun harus ditelaah dan dianalisis sehingga harus membuat siswa berpikir keras dalam menyelesaikan soal dan masalah tersebut. Oleh sebab itu, jika implementasi pendekatan saintifik berjalan dengan baik maka kemampuan berpikir tingkat tinggi juga akan lebih baik. b. Hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dikategorikan sangat lemah. Diduga kuat keadaan tersebut disebabkan kurangnya pemahaman guru terhadap implementasi Kurikulum 2013, seperti dikemukakan oleh guru akuntansi SMK Negeri 1 Wonosari. Kurangnya pemahaman disebabkan masih kurangnya pendidikan dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 latihan bagi guru. Kurangnya pemahaman terhadap implementasi Kurikulum 2013 membuat mereka belum optimal dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah/di kelas. Guru memang telah melaksanakan pembelajaran saintifik, tetapi mereka tidak tahu apakah yang dilaksanakannya sudah sebagaimana yang seharusnya ataukah belum. Kurangnya pengawasan dari guru diduga kuat menjadi faktor utama penyebab belum berjalannya Kurikulum 2013 sebagaimana mestinya disekolah. Kondisi demikian menyebabkan hubungan keadaan sangat lemah. 2. Hubungan Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Pengembangan Karakter Siswa Berdasarkan analisis data ditemukan hasil penelitian bahwa ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi dengan pengembangan karakter siswa (Spearman rho = 0,503); Sig (2-tailed = 0,000 < α = 0,05). Persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi menunjukan bahwa nilai rata-rata (mean) = 30,1173, nilai median = 30, nilai modus = 30, dan standar deviasi = 2,8220. Hal tersebut menunjukkan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi adalah baik. Sementara pada pengembangan karakter siswa menunjukkan nilai rata-rata (mean) = 47,5167, nilai tengah (median) = 48, nilai modus = 44, dan standar deviasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83 = 3,9012. Hal tersebut menunjukkan pengembangan karakter sosial siswa adalah sangat baik. Namun demikian, nilai koefisien korelasi persepsi siswa tentang pendekatan santifik dalam pembelajaran akuntansi dengan pengembangan karakter siswa menunjukan derajat hubungan kedua variabel adalah positif dengan kategori cukup. Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, maka dapat diuraikan sebagai berikut: a. Hasil penelitian ini sejalan dengan pandangan Mulyasa (2014:7) yang menyatakan bahwa pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Juga Fadlillah (2014:179-180) yang menyatakan bahwa Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang lebih menekankan untuk tercapainya kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang semuanya terangkum dalam kompetensi hardskill dan softskill. Kompetensi sikap disini dapat diartikan sebagai karakter yang harus dibangun dalam peserta didik itu sendiri. Dengan demikian semakin baik implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi semakin baik pula pengembangan karakter sosial siswa. Nurul Zuriah (2008: 64-65) menyatakan bahwa tujuan pendidikan karakter yaitu memfasilitasi siswa agar mampu PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84 menggunakan pengetahuan untuk mengkaji, menginternalisasi, serta mempersonalisasikan nilai, mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya nilai mulia dalam diri siswa serta mewujudkannya dalam perilaku sehari-hari. Karenanya, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif (Kementerian Pendidikan Nasional, 2010:4). Esensi tujuan pendidikan karakter tersebut perlu dijabarkan dalam pengembangan program pembelajaran (instruksional) dan sumber belajar setiap mata pelajaran yang relevan. Dalam pembelajaran berdasarkan pendekatan saintifik, perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP sudah memasukkan unsure kompetensi sikap yang harus dicapai. Hal demikian mendorong guru untuk mengelola pembelajaran yang bermuatan karakter dan menilainya. Di sisi lain, guru dimanapun selalu ditempatkan sebagai model bagi para siswa dalam berbagai aspek. Hal tersebut menyebabkan implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan berhubungan positif dengan pengembangan karakter siswa. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pengembangan karakter siswa pada 3 SMK Negeri dan 3 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di Kabupaten Gunungkidul maka dapat ditarik kesimpulan: 1. Ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai koefisien korelasi (Spearman’s rho) = 0,195 dan nilai probabilitas (nilai Sig. (2-tailed)) = 0,000 < α = 0,05. Artinya, semakin baik implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan akan semakin baik pula kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi. 2. Ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi dengan pengembangan karakter siswa. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai koefisien korelasi (Spearman’s rho) = 0,503 dan nilai probabilitas (nilai Sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05. Artinya, semakin baik implementasi pendekatan saintifik 85 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86 dalam pembelajaran akuntansi keuangan akan semakin baik pula pengembangan karakter siswa. B. Keterbatasan Penulis menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini. Keterbatasan tersebut antara lain: 1. Penulis tidak dapat mengendalikan kesungguhan siswa dalam menjawab kuesioner. Apabila ternyata responden tidak menjawab berdasarkan kondisi sebenarnya maka hasil penelitian ini tidak memberikan gambaran yang obyektif. 2. Pengukuran tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam penelitian ini dilakukan melalui tes. Meskipun tes telah disusun sedemikian rupa dan dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas, penulis menyadari bahwa tes tersebut bukanlah soal tes yang telah terstandar untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi. C. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pengembangan karakter siswa. Penulis merekomendasikan agar hal ini PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87 implementasi pendekatan saintifik semakin ditingkatkan agar mendapatkan hasil yang dicapai lebih optimal. Peningkatan implementasi dapat dilaksanaan dengan cara pelatihan terhadap guru, pengawasan oleh guru pengawas selama pelaksanaan implementasi pendekatan saintifik agar pembelajaran akuntansi dapat berjalan lebih efektif dan efisien. 2. Para guru tetap menampilkan karakter yang baik selama melaksanakan proses pembelajaran. Hal demikian bagi para siswa, guru adalah role model bagi mereka. Apa yang dikatakan dan dilakukan guru akan didengar dan dilihat siswa dan mereka akan meniru hal-hal yang dilakukan oleh guru tersebut. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88 DAFTAR PUSTAKA Abidin, Y.2014. Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Aditama. Abdul Munip. (Maret 2009). “Reinventing Nilai-nilai Islam Mengenai Peranan Guru dalam Pendidikan Karakter”. Makalah disampaikan dalam acara diskusi forum lingkar hijau BEM Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Anderson, L., Krathwohl, D. (eds.) (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives., New York: Longman Publishing Co. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. . (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. .(2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arthur, J. (2003). Education with Character, the moral economy of schooling. New York AS: 11 New Fetter Lane, London EC4P 4EE. Azra, Azyumardi. (2002). Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Rekonstruksi dan Demokratisasi. Jakarta: Buku Kompas. Bertens, K. (2007). Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Budi, Triton Prawira. (2005). SPSS 13 Terapan Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta: Andi. Depdiknas. (2003). Undang-undang RI Nomor 20, tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. . (2005). Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. . .(2010). Pendidikan Karakter, Strategi mendidik anak di zaman global. Jakarta: Grasindo. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89 Dusaka, R, Mariellen W. (1982). Perkembangan Moral: Perkenalan dengan Piaget dan Kohlberg. Terjemahan. Dwija Atmaka. Yogyakarta: Kanisius. Fadlillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta: AR-Ruzz Media Furqon Hidayatullah. (2010). Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka. Ghasempour et al. (2013). “Higher-Order thinking via Mathematical Problem Posing Task among Engineering Students”. ASEAN Journal of Engineering Education, 1(1), 41-47. Diunduh 9 Oktober 2014 dari: http://tree.utm.my/wp-content /uploads/2013/02/Higher-Oder-Thinkingvia-Mathematical-Problem-Posing-Tasks-among-Engineering.pdf Goethals, Paul L. 2013. “The Pursuit of Higher-Order Thinking in the Matematics Classroom: A Riview”. Diunduh 9 oktober 2014 dari: http://www.usma. edu/cfe/literature/goethals_13.pdf Http://undana.ac.id/jsmallfib_top/LPMPTBUKUDIKTI/2_Kerangka_Acuan_ Pendidikan_Karakter_Kemdiknas.pdf. diakses pada tanggal 17 Oktober 2014 Gene K. (2007). Character Strengthening The Heart Of Good Leadership. Printed in the United States of America: by jossey bass. Hamzah B., U. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. . (2009). Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hardianto Rahman. (2009). “Pendidikan Karakter Yang Berintegarasi Dalam Pembelajaran Ips”. Tesis master, tidak diterbikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Hidayat, S.2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung : PT Remaja Rodakarya Offset. Hosnan M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Penerbit Ghalia Indoensia. Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial. Jakarta: GP Press. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90 Joel,.T., Peter S. (2005). The Discourse Of Character Education: Culture Wars In The Classroom. United States of America: Joel Taxel. Jamaluddin Basuni. (2010). Mengokohkan Kultur Sekolah. Diambil pada tanggal 21 Januari 2015, http://jamesaddin. Wordpress/2015/01/21/ Kansil, C.S.T. Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Jakarta: PT Anem Kosong Kemdikbud. 2013. Pengembangan Kurikulum 2013. Paparan Mendikbud dalam Sosialisasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemdikbud. King, FJ, Ph.D. et al. ”Higher Order Thinking Skills-Definition, Teaching Strategies, Assessment”. Diunduh 22 September 2014 dari: http://www.cala. fsu.edu/files/higher_order_thinking_skills.pdf Kirschenbaum, H. (1995). 100 Ways To Enchance Values And Morality In Schools And Youth Settings. Boston: Allyn and Bacon. Kurotul, Aeni Sudaryanto. (2005). Proses Pendidikan Budi Pekerti Di Taman Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta. ”Jurnal penelitian dan evaluasi”, no 14-25. Kusuma Dharma, Triatna Cepi, Johar. H. (2011). Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Koesoema, Doni. (2009). Pendidikan Karakter di Jaman Keblinger. Jakarta: Gramedia Lewa Karma. (9 April 2004). Merancang Pendidikan Moral & Budi Pekerti. Diambil pada tanggal 21 Januari 2015, darihttp://rohadieducation.wordpress.com/2004/. Lewis, Arthur dan Daivd Smith. (1993). “Defining Higher Order Thinking”. THEORY INTO PRACTICE, Vol 23 (3), Summer 1993. College of Education, The Ohio State University. Diunduh 22 September 2014 dari https://castl.duq.edu/Conferences/Library 03/PDF/High_Ord_Think/Lewis_A.pdf Listyantri, Retno.(2012). Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, dan Kreatif. Jakarta. Erlangga. Lickona, T. (1991). Educating For Character: How Our Schools Can Teach Respect And Responsibility. New York: CEP. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91 Lickona, T., Schaps, E., & Lewis, C. (2007). Eleven Principles Of Effective Character Education Partnership. New York: Catherine Lewis. Margono. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rhineka Cipta Masidjo, Ignasius. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisus. Maksudin. (2013). Pendidikan Karakter Non-Dikotomik.Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Mulyana, Rahmat. (2004). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta. Mulyasa, H.E.(2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Moh. Shochib. (1998). Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Anak Mengembangkan Displin Diri. Jakarta: Rineka Cipta. Nurul Zuriah. (2008). Pendidikan Moral Dan Budi Pekerti, Dalam Perspektif Perubahan Sosial. Jakarta: Bumi Aksara. Patricia B.Ramirez, Rachel dan Mildred S. Ganaden. (2008). “Creative Activities and Students’ Higher Order Thinking Skills”. EDUCATION QUARTELY, December 2008, Vol. 66 (1), 22-33. Diunduh 22 September 2014 dari: http://journals.upd.edu.ph /index.php /edq/article/viewFile/1562/1511 Ruseffendi, E.T. (1991). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito. Raka, Gede. et al. Pendidikan Karakter Di Sekolah. 2011. Jakarta. PT Gramedia. R. Rosnawati.(2009). “Enam Tahapan aktivitas Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Mendayagunakan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa”. Diunduh 22 September 2014 dari: http://staff.uny.ac.id/ sites/default/files/penelitian/r.%20rosnawati,%20dra.%20m.si./enam%20ta hapan%20aktivitas%20dalam%20pembelajaran%20matematika%20untuk %20mendayagunakan%20berpikir%20tingkat%20tinggi%20siswa.pdf Revell, L & Arthur, L. (2007:80). Character education in schools and the education of teachers. Journal of moral Education vol. 36, no. 1-5. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92 Rosada.(2009). Integritas Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Ips Untuk Pengalaman Nilai-Nilai Moral Siswa. Tesis magister, tidak dterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta. Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sangaji, E.M., Dr. Dan Sopiah, Dr. (2010) Metodelogi Penelitian- Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta:C.V. Andi Offset Silberman, Melvin L. (2002). 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogjakarta : Pustaka Insan Madani. Sjarkawi. (2006). Pembentukan Kepribadian Anak, Peran Moral, Intelektual, Emosional, Dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Siregar, Syofian. (2010). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Pustaka. . .(2013). Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Manual & SPSS Edisi Pertama. Jakarta: Kencana. Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Samani, Muchlas, Hariyanto. (2013). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Thompson, Tony. (2008). “Mathematics Teachers’ Intepretation Of HigherOrder Thinking In Bloom’s Taxonomy”. International Electronic Journal of Mathematics Education. Vol 3 (2), 96-109. Diunduh 9 Oktober 2014 dari: http://www.iejme.com/022008/d2.pdf Winton, S. (2008). Character education: implications for critical democracy. International Critical Childhood Policy Studies, Vol. 1, no. 1-43. Widowati, Dwi Cynthia. (2013). Makalah Hak dan Kewajiban Negara (online), (http://cynthiawidowati.blogspot.com/2013/04/makalah-hak-dankewajiban-warga-negara_1.html, diakses 21 Januari 2015). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93 Wibowo Agus. (2013). Manajemen pendidikan karakter di sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yusup, Haryono. (2005). Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 2 Edisi Ke-6.Yogyakarta: STIE YKPN. Zaim Elmubarok. (2008). Membumikan pendidikan nilaai. Bandung: Alfabeta. Zubaedi. (2006). Pendidikan Berbasis Masyarkat Upaya Menawarkan Solusi Terhadap Berbagai Problem Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter Dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Group. . . (2012). Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana. Zuchdi, Darmiyati. (2008). Humanisme Pendidikan. Yogyakarta: Bumi aksara. , dkk. (2009). Pendidikan Karakter: Grand Desain NilaiNilai Target. Yogyakarta: UNY Press. Zuchdi, Darmiyati, Zuhdan Kun Prasetya., & Muhsinatun Siasah. (2010). Pengembangan Model Pendidikan Karakter Terintegrasi Dalam Pembelajaran Bidang Studi di Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendidikan. No 1-12. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN I KUISIONER INSTRUMEN PENELITIAN PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94 FKIP, Universitas Sanata Dharma Jl. Affandi, Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta 55002 KUESIONER PENELITIAN Hubungan Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Pengembangan Karakter Siswa Oleh: Elisabeth Novita Bekti K. NIM : 11 1334 016 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma 2014 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hal 95 :Pengisian Kuesioner Kepada Yth. Siswa SMK Kelas XI Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Keuangan - Paket Keahlian Akuntansi di DI Yogyakarta Dengan hormat, Bersama ini saya perkenankan saya memperkenalkan diri, saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang keahlian Khusus Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud melaksanakan kegiatan penelitian dengan judul ”Hubungan Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Pengembangan Karakter Sosial Siswa”. Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyelesaian tugas akhir saya. Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Saudara menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Saudara berkenan untuk menjawab keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban tersebut hanyalah semata-mata digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Saudara dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu kami mohon maaf sebelumnya atas keadaan tersebut. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, saya mengucapkan banyak terima kasih. Yogyakarta, Oktober 2014 Hormat saya, Elisabeth Novita Bekti K. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96 BAGIAN I IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : ................................................................................................. 2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan*) *) Coret salah satu 3. Asal Sekolah : ................................................................................................. BAGIAN II PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN Berikut ini disajikan serangkaian pertanyaan tentang persepsi (pandangan) Saudara tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan khususnya materi pembelajaran rekonsiliasi bank. Berdasarkan item-item pernyataan berikut, nyatakanlah pendapat Saudara sesuai dengan keadaan sesungguhnya yang terjadi di kelas saat pembelajaran. Berilah tanda centang ( ) pada sel kolom jawaban yang telah disediakan. Keterangan SS = Sangat Setuju, S = Setuju, RR = Ragu-Ragu, TS = Tidak Setuju; STS = Sangat Tidak Setuju. PERNYATAAN NO 1 Selama kegiatan pembelajaran materi penyusunan rekonsiliasi bank dan pos-pos penyesuaian pada semester ini, saya: difasilitasi guru untuk membaca dan menemukan hal yang penting tentang materi rekonsiliasi bank berdasarkan buku teks yang diacu atau sumber belajar lainnya JAWABAN STS TS RR S SS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PERNYATAAN NO Selama kegiatan pembelajaran materi penyusunan rekonsiliasi bank dan pos-pos penyesuaian pada semester ini, saya: 2 difasilitasi guru untuk melihat/memperhatikanbahan tayang (misal: power point, gambar-gambar, video, dll) yang telah disiapkan guru tentang materi rekonsiliasi bank 3 diberikan kesempatan yang luas oleh guru untuk bertanya (mengembangkan rasa ingin tahu) baik secara pribadi/kelompok berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur tentang rekonsiliasi bank 4 diberikan kesempatan luas oleh guru untuk mengumpulkan data/informasi baik dari berbagai sumber (misal: buku teks, internet, dll) sebagai tindak lanjut atas pertanyaan yang mengemuka di kelas tentang materi rekonsiliasi bank 5 diberikan kesempatan yang luas oleh guru untuk melakukan analisis/pembahasan (memproses data/informasi), menemukan jawaban secara pribadi ataupun melalui diskusi kelompok, dan menarik kesimpulansebagai bentuk jawaban atas permasalahan yang berkenaan dengan rekonsiliasi bank 6 diberikan kesempatan yang luas oleh guru untuk menuliskan/mempresentasikan hasil pekerjaan baik secara lisan ataupun tertulis tentang penyusunan laporan rekonsiliasi bank dan pencatatan pos penyesuaian dan hasil pekerjaan tersebut dinilai oleh guru 7 mendapatkan tanggapan/masukan dari siswa/kelompok siswa lain atau guru atau memberikan pendapat/masukan kepada siswa/kelompok lain atas jawaban yang disajikan di kelas 97 JAWABAN STS TS RR S SS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98 BAGIAN III PENGEMBANGAN KARAKTER SOSIAL SISWA Berikut ini disajikan serangkaian pertanyaan tentang pengembangan karakter sosial setelah Saudaramengikuti pembelajaran akuntansi keuangan khususnya materi pembelajaran rekonsiliasi bank. Berdasarkan item-item pernyataan berikut, nyatakanlah pendapat Saudara sesuai dengan keadaan sesungguhnya yang terjadi di kelas saat pembelajaran. Berilah tanda centang ( ) pada sel kolom jawaban yang telah disediakan. Keterangan SS = Sangat Setuju, S = Setuju, RR = Ragu-Ragu, TS = Tidak Setuju; STS = Sangat Tidak Setuju. PERNYATAAN NO Proses pembelajaran materi rekonsiliasi bank pada semester ini mendorong saya untuk: 1 memiliki ketertarikan bertanya berkenaan dengan materi yang dipelajari (misal: bertanya kepada guru/teman untuk materi yang belum dikuasai, bertanya kepada seorang yang bekerja dibagian akuntansi tentang bagaimana mereka melakukan rekonsiliasi bank, dll) 2 memiliki ketertarikan mendapatkan informasi kepada orang-orang yang bekerja di bagian akuntansi tentang bagaimana mereka bekerja, khususnya melakukan rekonsiliasi bank 3 tidak mudah puas atas jawaban sendiri atau jawaban orang lain yang kebenarannya belum dapat dibuktikan 4 memiliki sikap jujur selama kegiatan pembelajaran akuntansi (misal: menyajikan informasi kepada teman apa adanya (sesuai fakta yang ada), membuat laporan rekonsiliasi bank berdasarkan informasi yang tersedia, tidak menyontek/mencari tahu jawaban teman saat ulangan, mengakui ketidaktahuan dan bertanya kepada teman, dll ) memiliki sikap disiplin selama kegiatan pembelajaran akuntansi (misal: tidak pernah terlambat masuk kelas, tidak menunda waktu dalam mengerjakan tugas/PR, 5 JAWABAN STS TS RR S SS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PERNYATAAN NO 6 7 8 9 10 11 Proses pembelajaran materi rekonsiliasi bank pada semester ini mendorong saya untuk: mengumpulkan tugas secara tepat waktu, membawa perlengkapan belajar sesuai dengan mata pelajaran, dll) memiliki sikap tanggung jawab selama kegiatan pembelajaran akuntansi (misal: mengerjakan tugas individual/PR yang diberikan guru sebaik-baiknya, mengakui dan bersedia meminta maaf atas kesalahan/kelalaian dalam pengerjaan tugas, dll) memiliki sikap santun selama kegiatan pembelajaran akuntansi (misal: menaruh rasa hormat kepada guru, tidak berkata-kata kotor/kasar/menyakitkan orang lain, tidak menyela pembicaraan orang lain pada waktu yang tidak tepat, dll) memiliki kegemaran untuk memberikan respon/tanggapan positif atas pendapat/pertanyaan orang lain (guru/siswa) tentang materi pembelajaran memiliki inisiatif positif selama kegiatan pembelajaran (misal: berbuat jujur meski yang lain menyontek, mengerjakan pekerjaan sendiri meski yang lain menyalin pekerjaan teman, dll) menghargai hasil pekerjaan sendiri (misal: tetap merasa bangga atas hasil pekerjaan sendiri (PR/ulangan akuntansi) meskipun kurang rapi, tidak benar, hasil buruk, dll) menghargai hasil kerja kelompok (tugas kelompok) (misal: tidak memperolok hasil pekerjaan kelompok sendiri meskipun berbeda dengan yang lain/salah/kurang benar, dll) 99 JAWABAN STS TS RR S SS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100 BAGIAN IV KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI Berikut ini disajikan soal berupa kasus rekonsilisasi bank. Berdasarkan data di bawah ini, jawablah pertanyaan di lembar jawaban yang telah disediakan. Pada tanggal 31 Desember 2013, PT. SADHAR dengan kondisi sebagai berikut: menyusun rekonsiliasi bank Saldo kas menurut PT. SADHAR WISATA Rp 195.000 Ditambah: 1. Penagihan piutang wesel 2. Setoran dalam perjalanan Rp 55.000 Rp 105.000 + Rp 160.000 + Rp 355.000 Dikurangi: Cek kosong Saldo yang telah disesuaikan (Rp 25.000) Rp 330.000 Saldo kas menurut catatan BANK BRI Rp 225.000 Dikurangi: 1. Biaya administrasi bank 2. Cek yang masih beredar: a. Nomor 1122 b. Nomor 1123 Saldo yang telah disesuaikan Rp 5.000 Rp 65.000 Rp 45.000 + (Rp 115.000) Rp110.000 Dari data diatas, Saudara diminta: 1. Tentukan kesalahan-kesalahan yang mengakibatkan timbulnya selisih perhitungan sebesar Rp 220.000! 2. Buatlah laporan rekonsiliasi bank yang benar! 3. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan! PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101 LEMBAR JAWABAN 1. Kesalahan-kesalahan pencatatan yang dilakukan: a. …………………………………………………………………………………………………………………….. .……………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………….. b. …………………………………………………………………………………………………………………….. .……………………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………….. 2. Laporan rekonsiliasi bank yang benar: PT.SADHAR LAPORAN REKONSILIASI BANK Per 31 Desember 2013 (dalam satuan Rp) Saldo kas PT. SADHAR …………….. Saldo kas BANK BRI ….……………. Ditambah: Ditambah: 1. ………………………………………….. …………….. 1. …………………………………. ..……………… 2. ………………………………………….. …………….. 2. …………………………………. ..……………… Dikurangi: Dikurangi: 1. ………………………………………….. …………….. 1. …………………………………. ..……………… 2. ………………………………………….. …………….. 2. …………………………………. ..……………… Saldo kas akhir PT. SADHAR Saldo kas akhir BANK BRI ….……………. …………….. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102 3. Jurnal penyesuaian yang diperlukan: Tanggal Akun Ref Debet (Rp) Kredit (Rp) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN II DATA INDUK PRA PENELITIAN PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Data SMK Muhammadiyah Cangkringan No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Pendekatan Saintifik 1 3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 2 2 3 4 5 3 4 5 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 2 5 5 4 5 4 3 3 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 3 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 4 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 6 3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 Pendekatan Karakter Total 7 3 3 4 5 5 4 5 5 5 5 3 3 3 5 4 4 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 22 25 32 32 30 29 33 31 31 34 26 27 25 32 28 26 31 31 30 33 29 24 30 30 32 31 29 31 1 4 3 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 2 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 3 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 5 4 3 5 4 4 4 5 3 5 5 3 5 5 3 3 3 4 4 4 3 4 5 4 5 5 103 5 5 3 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 3 5 5 5 4 3 5 5 5 5 6 5 3 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 5 2 4 4 4 5 5 7 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 8 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 0 4 4 9 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 3 4 4 3 5 4 3 3 3 5 4 5 3 4 5 4 5 5 10 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 3 4 5 4 5 5 Kemampuan Total Berpikir Tingkat Total 11 1 2 3 4 50 15 40 24 79 4 37 10 40 16 66 5 52 10 50 16 76 5 53 20 40 16 76 5 43 10 40 16 66 5 51 10 50 24 84 4 47 15 50 24 89 4 46 10 44 24 78 5 49 10 30 24 64 5 55 10 45 24 79 4 43 20 50 16 86 5 49 20 40 30 90 5 51 10 50 21 81 5 47 10 40 24 74 5 55 10 40 24 74 4 49 20 48 28 96 5 47 10 50 24 84 5 45 15 44 28 87 5 44 10 50 14 74 5 50 9 48 28 85 5 49 10 50 21 81 5 53 20 48 28 96 5 44 10 40 24 74 4 45 20 50 30 100 5 54 10 30 16 56 4 41 18 48 26 92 5 54 10 44 24 78 5 54 20 48 28 96 PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT No Responden 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 Pendekatan Saintifik 1 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 5 3 4 2 5 1 4 4 2 3 3 4 2 3 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 3 5 3 4 2 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 3 4 4 6 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 3 4 4 Pendekatan Karakter Total 7 4 5 4 4 4 5 4 3 5 3 5 3 4 2 4 4 4 5 4 4 3 32 33 32 31 26 34 28 31 35 25 31 24 30 15 32 28 26 32 24 28 24 1 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 1 5 4 4 4 2 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 1 5 5 5 5 4 5 4 3 4 5 5 4 3 5 5 4 5 4 5 5 4 1 5 5 4 5 103 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 1 5 5 4 4 6 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 3 5 4 4 5 5 4 4 7 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 1 5 5 5 5 8 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 9 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 1 5 4 1 4 5 4 5 10 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 Kemampuan Total Berpikir Tingkat Total 11 1 2 3 5 51 10 46 26 82 5 52 15 44 30 89 5 50 20 50 30 100 4 46 20 48 28 96 5 49 15 44 24 83 5 48 10 40 30 80 4 42 9 48 28 85 4 44 10 44 24 78 4 50 18 48 28 94 4 48 15 40 24 79 4 44 15 42 30 87 4 48 20 50 30 100 5 53 15 48 26 89 4 42 10 30 16 56 5 54 5 24 10 39 5 49 20 46 26 92 4 26 10 46 24 80 5 51 15 44 24 83 5 53 20 48 28 96 4 46 18 50 30 98 4 48 20 48 28 96 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN III UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105 UJI VALIDITAS A. Variabel Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Item Statistics Mean Std. Deviation N No_1 4.39 .606 49 No_2 3.55 .980 49 No_3 4.39 .731 49 No_4 4.02 .661 49 No_5 4.33 .591 49 No_6 4.39 .606 49 No_7 4.02 .777 49 Item-Total Statistics Corrected Item- Squared Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Total Multiple Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted No_1 24.69 10.884 .748 . .841 No_2 25.53 9.671 .592 . .870 No_3 24.69 11.175 .519 . .869 No_4 25.06 10.850 .679 . .848 No_5 24.76 11.105 .708 . .847 No_6 24.69 10.884 .748 . .841 No_7 25.06 10.267 .677 . .847 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106 B. Variabel Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Item Statistics Mean Std. Deviation N No_1 13.92 4.545 49 No_2 44.39 6.065 49 No_3 24.20 5.050 49 Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance if Item Deleted Item Deleted Corrected Item- Squared Cronbach's Total Multiple Alpha if Item Correlation Correlation Deleted No_1 68.59 89.622 .532 .295 .610 No_2 38.12 69.026 .498 .249 .663 No_3 58.31 80.342 .555 .317 .570 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107 C. Variabel Persepsi Siswa Tentang Pengembangan Karakter Sosial Siswa Item Statistics Mean Std. Deviation N No_1 4.43 .736 49 No_2 4.59 .497 49 No_3 4.67 .718 49 No_4 4.16 .898 49 No_5 4.27 .811 49 No_6 4.24 .693 49 No_7 4.67 .718 49 No_8 3.90 .823 49 No_9 4.06 .922 49 No_10 4.37 .602 49 No_11 4.61 .492 49 Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted Total Correlation Correlation Alpha if Item Deleted No_1 43.55 22.086 .659 . .842 No_2 43.39 24.659 .463 . .857 No_3 43.31 21.675 .747 . .835 No_4 43.82 21.320 .610 . .846 No_5 43.71 21.667 .644 . .842 No_6 43.73 23.407 .492 . .854 No_7 43.31 21.675 .747 . .835 No_8 44.08 23.868 .329 . .868 No_9 43.92 20.827 .655 . .842 No_10 43.61 24.867 .326 . .864 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108 Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted Total Correlation Correlation Alpha if Item Deleted No_1 43.55 22.086 .659 . .842 No_2 43.39 24.659 .463 . .857 No_3 43.31 21.675 .747 . .835 No_4 43.82 21.320 .610 . .846 No_5 43.71 21.667 .644 . .842 No_6 43.73 23.407 .492 . .854 No_7 43.31 21.675 .747 . .835 No_8 44.08 23.868 .329 . .868 No_9 43.92 20.827 .655 . .842 No_10 43.61 24.867 .326 . .864 No_11 43.37 24.529 .495 . .855 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109 UJI RELIABILITAS A. Variabel Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Case Processing Summary N Cases Valid Excluded % 49 100.0 0 .0 49 100.0 a Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items .870 N of Items .884 7 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110 B. Variabel Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Case Processing Summary N Cases Valid Excluded % 49 100.0 0 .0 49 100.0 a Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items .703 N of Items .713 3 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111 C. Variabel Persepsi Siswa Tentang Pengembangan Karakter Sosial Siswa Case Processing Summary N Cases Valid Excluded % 49 100.0 0 .0 49 100.0 a Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items .861 N of Items .864 11 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN IV TABEL r PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI TABEL KORELASI r PEARSON N Taraf Signifikansi 5% N 1% Taraf Signifikansi 5% 1% N Taraf Signifikansi 5% 1% 3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345 4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330 5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317 6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306 7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296 8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286 9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278 10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270 11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263 12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256 13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230 14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210 15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.149 0.194 16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.191 17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.181 18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.148 19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.128 20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.115 21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.105 22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091 23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086 24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081 25 0.398 0.505 49 0.281 0.364 26 0.388 0.496 50 0.279 0.361 112 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN V SURAT IJIN PENELITIAN PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 113 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN VI DATA INDUK PENELITIAN PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Keterangan: No urut sekolah 1 2 3 4 5 6 Nama Sekolah SMK Bhina Karya Rongkop SMK Negeri 1 Girisubo SMK Muhammadiah Tepus SMK Negeri 1 Nglipar SMK Muhammadiah Wonosari SMK Negeri 1 Wonosari Jenis Kelamin Perempuan = Laki-laki = 0 1 Data Penelitian di 6 SMK di Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta Kode No Jenis sekolah responden kelamin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 0 0 0 1 1 0 1 Pernyataan Pedekatan Saintifik 1 4 5 5 5 4 5 5 4 3 2 2 2 2 2 2 5 5 2 2 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 2 2 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 6 5 5 4 5 5 5 4 5 5 7 4 4 4 4 5 5 5 5 4 Pernyataan Pendekatan Karakter Total 26 27 26 29 30 34 34 29 27 1 4 5 4 5 5 4 4 5 5 2 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 2 2 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 3 5 5 4 5 4 5 6 4 4 3 5 4 4 4 5 5 7 4 4 4 5 5 5 4 5 5 8 4 4 3 5 5 5 4 4 4 9 4 4 3 5 4 4 3 5 4 Total 10 4 5 4 5 5 4 5 5 5 11 4 4 4 5 5 4 4 5 5 43 46 38 55 51 47 46 51 52 Jawaban Kemampuan berpikir tingkat tinggi 1 2 3 10 50 10 0 34 0 20 24 20 0 24 20 0 24 20 0 24 20 0 24 10 0 24 0 0 24 20 Total 70 34 64 44 44 44 34 24 44 115 PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Kode No Jenis sekolah responden kelamin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pernyataan Pedekatan Saintifik 1 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 2 2 4 4 4 4 5 2 3 3 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 2 4 4 5 3 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 6 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 3 3 4 4 4 7 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 Pernyataan Pendekatan Karakter Total 28 28 28 28 28 31 30 29 25 33 33 35 34 35 33 34 33 31 31 29 28 33 33 33 1 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 2 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 3 4 4 4 3 5 3 4 4 3 5 3 3 4 5 5 5 3 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 2 2 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 7 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 8 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 9 5 4 4 3 4 3 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 Total 10 5 5 5 4 5 4 5 3 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 5 4 4 11 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 54 46 46 43 46 43 45 41 44 55 55 52 50 51 49 53 49 50 50 45 42 54 51 44 Jawaban Kemampuan berpikir tingkat tinggi 1 2 3 0 24 20 0 24 20 0 24 0 0 24 0 0 24 0 0 24 0 0 24 10 0 24 10 0 24 0 20 50 20 10 50 20 10 50 0 20 50 0 20 50 20 20 50 30 20 50 30 10 50 20 10 50 30 20 50 30 0 50 30 20 50 30 20 0 30 20 50 20 20 50 10 Total 44 44 24 24 24 24 34 34 24 90 80 60 70 90 100 100 80 90 100 80 100 50 90 80 116 PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Kode No Jenis sekolah responden kelamin 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Pernyataan Pedekatan Saintifik 1 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 2 2 5 5 5 4 4 5 2 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 2 4 4 4 5 4 2 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 6 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 7 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 Pernyataan Pendekatan Karakter Total 26 29 32 35 35 27 31 30 28 31 32 30 31 31 32 30 31 32 30 28 30 29 32 29 1 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 2 4 3 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 4 5 3 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 6 4 5 4 5 5 3 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 7 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 8 4 5 5 5 5 3 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 9 4 5 5 5 5 3 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 Total 10 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 11 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 44 51 52 55 54 40 46 52 43 51 49 46 52 52 51 52 48 50 46 48 46 48 49 49 Jawaban Kemampuan berpikir tingkat tinggi 1 2 3 20 50 30 20 50 30 10 50 30 10 50 30 10 50 30 20 50 30 0 50 0 0 50 20 20 50 20 20 50 30 20 50 30 10 50 30 10 50 30 20 50 30 20 50 30 10 50 30 10 50 30 10 50 30 10 50 30 10 50 30 10 50 30 10 50 30 20 50 30 0 50 30 Total 100 100 90 90 90 100 50 70 90 100 100 90 90 100 100 90 90 90 90 90 90 90 100 80 117 PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Kode No Jenis sekolah responden kelamin 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 Pernyataan Pedekatan Saintifik 1 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 6 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 7 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 5 Pernyataan Pendekatan Karakter Total 30 29 31 30 31 31 29 28 29 29 30 29 28 31 30 34 31 35 30 35 31 32 29 33 1 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 5 3 4 3 2 3 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 5 2 5 4 4 5 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 3 5 5 3 5 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 3 4 3 6 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 3 7 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 9 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 3 Total 10 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 3 4 4 11 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 49 45 46 49 46 50 49 44 49 45 51 44 45 48 49 53 46 53 44 53 48 44 47 36 Jawaban Kemampuan berpikir tingkat tinggi 1 2 3 20 50 30 0 50 30 0 50 30 0 50 30 5 50 30 5 50 30 5 50 30 0 50 30 5 50 30 20 50 30 0 50 30 20 30 50 0 50 30 0 50 30 20 50 30 20 50 0 20 50 30 20 50 30 10 50 30 20 50 30 20 50 30 0 50 30 20 50 30 10 50 30 Total 100 80 80 80 85 85 85 80 85 100 80 100 80 80 100 70 100 100 90 100 100 80 100 90 118 PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Kode No Jenis sekolah responden kelamin 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pernyataan Pedekatan Saintifik 1 2 5 4 4 2 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 2 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5 3 3 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 6 4 3 5 5 4 4 4 4 3 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 7 4 5 5 5 4 4 4 3 2 2 5 5 5 4 4 2 4 5 5 5 5 3 4 2 Pernyataan Pendekatan Karakter Total 28 30 32 31 28 30 29 28 25 26 35 34 35 32 31 26 28 32 32 32 33 28 34 25 1 3 5 5 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 3 2 4 5 4 4 4 5 5 4 3 3 5 5 5 4 5 4 3 5 5 4 4 3 4 3 3 5 3 2 4 5 3 3 5 4 4 5 5 5 4 4 2 4 4 4 5 4 2 3 3 4 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 5 5 5 5 3 5 3 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 5 3 6 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 4 3 7 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 2 5 5 5 5 5 5 4 8 2 5 4 4 2 4 4 2 4 4 5 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 9 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 3 2 5 5 5 5 4 5 4 Total 10 5 5 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 11 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 47 51 43 43 46 47 47 42 44 44 52 49 55 50 52 39 36 53 53 53 52 43 50 37 Jawaban Kemampuan berpikir tingkat tinggi 1 2 3 20 50 30 0 50 30 20 50 30 10 50 20 20 50 30 0 50 20 10 50 20 20 50 30 10 50 30 10 50 30 10 50 30 10 50 30 20 50 20 15 50 30 20 50 30 20 50 30 20 50 30 20 50 30 20 50 20 20 50 30 20 50 30 20 50 30 10 50 30 0 42 0 Total 100 80 100 80 100 70 80 100 90 90 90 90 90 95 100 100 100 100 90 100 100 100 90 42 119 PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Kode No Jenis sekolah responden kelamin 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pernyataan Pedekatan Saintifik 1 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 2 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 3 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 6 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 5 4 5 7 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 Pernyataan Pendekatan Karakter Total 29 28 35 35 35 35 31 31 28 28 33 31 31 33 35 30 31 29 35 33 31 34 29 31 1 3 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 2 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 2 2 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 3 2 5 2 3 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 3 4 3 6 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 3 7 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 8 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 9 5 4 4 5 4 4 3 3 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 3 Total 10 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 11 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 43 47 50 51 50 51 45 43 49 49 45 50 47 44 51 41 48 45 51 53 51 50 44 44 Jawaban Kemampuan berpikir tingkat tinggi 1 2 3 10 50 0 10 50 0 0 50 30 0 50 30 0 50 30 0 50 30 10 50 0 10 50 0 20 50 30 0 50 30 10 50 30 10 50 30 10 50 30 10 50 30 15 50 30 10 50 30 20 50 30 20 50 30 0 50 30 0 50 30 20 50 30 20 50 30 20 50 30 20 50 30 Total 60 60 80 80 80 80 60 60 100 80 90 90 90 90 95 90 100 100 80 80 100 100 100 100 120 PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Kode No Jenis sekolah responden kelamin 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pernyataan Pedekatan Saintifik 1 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 2 5 2 4 4 4 4 5 2 2 4 4 5 2 4 4 2 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 1 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 6 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 7 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 Pernyataan Pendekatan Karakter Total 34 23 30 33 32 33 34 32 30 30 33 35 31 33 33 27 29 33 32 35 33 33 29 29 1 5 5 4 4 5 5 5 4 3 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 3 3 2 5 4 5 4 5 4 4 3 3 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 4 4 5 5 4 5 2 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 3 5 5 4 5 4 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 6 5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 5 5 5 3 4 5 4 5 4 5 4 5 7 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 8 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 5 3 4 4 4 9 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 Total 10 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 3 4 4 5 5 4 5 5 5 11 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 53 50 49 48 54 54 51 47 39 49 49 51 53 49 52 43 43 47 51 54 45 52 47 46 Jawaban Kemampuan berpikir tingkat tinggi 1 2 3 10 50 30 20 44 20 20 44 30 20 50 30 20 50 30 20 44 30 0 40 30 0 12 0 0 12 0 0 46 0 10 50 20 0 40 30 20 40 30 20 44 30 0 0 0 20 50 30 20 44 30 10 50 30 0 50 30 20 50 20 15 50 20 10 50 20 0 6 0 0 50 30 Total 90 84 94 100 100 94 70 12 12 46 80 70 90 94 0 100 94 90 80 90 85 80 6 80 121 PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Kode No Jenis sekolah responden kelamin 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pernyataan Pedekatan Saintifik 1 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 5 2 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1 5 4 5 4 4 5 5 4 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 6 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 7 5 4 5 5 5 3 3 5 3 4 4 4 4 3 4 3 5 3 4 4 5 5 5 4 Pernyataan Pendekatan Karakter Total 34 32 31 33 30 27 29 29 26 28 26 26 26 28 28 29 32 30 31 30 31 27 29 31 1 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 2 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 3 3 4 3 4 4 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4 3 5 5 5 4 4 4 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 5 5 5 3 5 4 4 4 6 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 3 4 4 7 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 8 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 3 9 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 3 4 3 4 3 5 5 5 3 5 4 4 4 Total 10 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 1 4 5 4 5 5 4 3 11 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 53 51 55 53 52 47 47 46 46 45 39 39 48 47 44 42 48 51 55 44 51 44 45 40 Jawaban Kemampuan berpikir tingkat tinggi 1 2 3 0 50 30 10 50 30 10 50 30 10 50 30 0 40 0 0 50 30 0 50 30 0 34 30 0 40 20 0 44 20 0 50 20 0 50 20 0 40 20 0 50 30 0 44 30 0 50 30 0 44 20 0 50 30 20 50 0 0 50 0 0 50 20 0 50 20 0 44 20 0 40 30 Total 80 90 90 90 40 80 80 64 60 64 70 70 60 80 74 80 64 80 70 50 70 70 64 70 122 PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Kode No Jenis sekolah responden kelamin 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pernyataan Pedekatan Saintifik 1 4 4 5 2 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 2 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 3 4 2 4 3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 6 4 5 4 3 5 4 5 3 4 4 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 7 3 3 3 1 5 4 5 5 5 4 3 5 4 4 5 5 5 5 4 5 3 5 4 4 Pernyataan Pendekatan Karakter Total 28 30 30 23 35 31 35 32 30 32 25 34 29 31 35 35 35 33 31 34 26 32 27 31 1 4 3 3 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 2 4 3 3 4 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 3 2 3 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 5 3 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 6 4 3 3 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 7 4 4 4 3 5 6 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 8 3 3 3 5 5 5 5 5 4 4 3 3 3 5 5 4 5 4 4 4 3 5 5 4 9 4 3 3 5 5 3 5 5 4 4 4 5 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 Total 10 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 3 5 11 4 3 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 41 36 36 48 54 45 55 54 47 44 44 45 48 54 50 42 54 48 49 49 42 44 46 48 Jawaban Kemampuan berpikir tingkat tinggi 1 2 3 0 34 20 0 44 20 0 44 30 0 50 20 0 44 10 10 50 30 0 50 30 0 50 30 0 50 10 20 50 30 0 30 0 10 50 30 15 50 30 15 50 30 5 50 30 10 50 20 10 50 30 10 50 20 15 50 20 10 50 30 10 50 30 10 50 30 0 44 30 10 50 30 Total 54 64 74 70 54 90 80 80 60 100 30 90 95 95 85 80 90 80 85 90 90 90 74 90 123 PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Kode No Jenis sekolah responden kelamin 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 Pernyataan Pedekatan Saintifik 1 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 2 4 5 2 4 4 5 4 5 4 5 3 4 3 4 4 2 3 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 3 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 6 4 4 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 Pernyataan Pendekatan Karakter Total 31 30 32 25 33 34 28 29 28 31 29 31 24 28 30 27 24 31 30 32 30 32 29 29 1 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 2 4 4 5 5 4 5 5 3 2 3 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 3 5 3 5 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3 3 5 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 3 4 5 4 3 4 5 4 5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 6 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 7 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 8 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 9 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 3 4 4 Total 10 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 11 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 46 47 48 44 43 50 49 49 48 42 46 46 46 47 50 48 44 49 48 53 51 44 46 46 Jawaban Kemampuan berpikir tingkat tinggi 1 2 3 20 50 30 20 50 30 15 50 30 15 50 30 20 50 30 10 50 30 10 50 20 10 50 20 10 50 20 0 44 30 0 50 0 10 50 20 0 44 20 15 50 10 10 50 0 20 50 20 0 50 20 10 50 20 10 50 20 0 50 20 15 50 20 0 40 20 15 50 20 10 50 10 Total 100 100 95 95 100 90 80 80 80 74 50 80 64 75 60 90 70 80 80 70 85 60 85 70 124 PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Kode No Jenis sekolah responden kelamin 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Pernyataan Pedekatan Saintifik 1 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 2 4 1 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 2 2 4 3 3 4 4 3 3 5 3 5 4 4 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 3 3 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 6 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 7 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 Pernyataan Pendekatan Karakter Total 29 26 28 29 34 33 30 35 25 27 28 30 29 30 32 32 28 33 28 31 31 33 30 35 1 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 5 3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 5 5 4 5 5 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 5 3 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 4 5 5 6 4 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 7 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 3 5 5 3 5 5 9 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 5 4 5 5 5 5 5 Total 10 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 11 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 46 48 51 42 49 49 47 41 43 41 45 52 54 49 50 48 48 52 46 52 52 47 51 54 Jawaban Kemampuan berpikir tingkat tinggi 1 2 3 10 50 10 0 18 10 0 50 20 20 50 20 0 44 30 0 50 30 0 50 30 0 50 20 0 50 30 0 50 30 20 50 0 10 50 0 20 50 0 0 0 0 20 50 10 0 50 10 0 50 20 0 36 10 20 50 20 20 50 30 20 50 30 20 50 10 20 50 30 20 50 30 Total 70 28 70 90 74 80 80 70 80 80 70 60 70 0 80 60 70 46 90 100 100 80 100 100 125 PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Kode No Jenis sekolah responden kelamin 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pernyataan Pedekatan Saintifik 1 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 2 5 4 5 5 4 3 3 4 5 3 5 5 2 2 4 3 3 3 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 1 2 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 6 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 7 3 4 3 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 Pernyataan Pendekatan Karakter Total 24 29 26 31 28 32 28 33 32 34 34 30 29 32 34 35 32 31 33 27 27 30 29 27 1 4 4 5 4 4 5 5 4 5 3 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 2 5 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 3 3 3 5 3 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 6 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 7 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 8 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 9 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 Total 10 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 3 6 4 5 4 11 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 51 50 52 44 48 52 51 51 52 44 49 46 49 48 54 51 49 49 50 44 47 47 45 43 Jawaban Kemampuan berpikir tingkat tinggi 1 2 3 20 50 10 20 50 10 20 50 30 10 50 30 20 50 30 20 50 30 0 50 30 20 50 20 0 50 30 20 50 30 20 50 30 0 50 20 0 50 20 20 50 30 0 50 20 20 50 30 20 50 20 10 50 30 15 50 30 10 50 30 20 50 10 5 50 20 10 50 10 15 50 20 Total 80 80 100 90 100 100 80 90 80 100 100 70 70 100 70 100 90 90 95 90 80 75 70 85 126 PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Kode No Jenis sekolah responden kelamin 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pernyataan Pedekatan Saintifik 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 5 4 2 4 4 2 4 3 2 4 3 2 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 6 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 7 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 5 4 Pernyataan Pendekatan Karakter Total 26 29 29 31 32 26 29 28 32 29 30 35 31 28 32 33 26 28 30 31 32 26 31 30 1 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3 3 5 4 3 4 3 2 5 4 4 2 4 4 3 4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 2 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 2 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 3 3 4 3 5 6 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4 4 3 5 7 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 8 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 9 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 Total 10 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 11 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 40 48 44 52 46 44 47 41 45 51 49 49 46 47 50 50 44 51 49 45 48 44 44 44 Jawaban Kemampuan berpikir tingkat tinggi 1 2 3 0 32 0 20 50 20 0 44 10 20 50 10 20 50 20 0 50 20 10 50 20 20 50 10 20 50 30 0 50 30 20 50 30 15 50 30 0 50 30 20 50 30 0 50 10 0 50 20 20 50 30 20 50 30 20 50 30 20 50 30 20 50 30 10 50 20 10 50 30 10 50 20 Total 32 90 54 80 90 70 80 80 100 80 100 95 80 100 60 70 100 100 100 100 100 80 90 80 127 PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Kode No Jenis sekolah responden kelamin 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pernyataan Pedekatan Saintifik 1 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 2 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 3 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 6 2 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 7 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 Pernyataan Pendekatan Karakter Total 21 29 32 32 34 30 28 30 30 29 28 26 28 27 30 28 32 34 29 30 30 30 33 33 1 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 6 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 7 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 8 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 9 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Total 10 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 11 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 42 44 48 48 52 49 47 44 48 48 53 47 43 44 48 45 48 50 45 45 44 46 46 46 Jawaban Kemampuan berpikir tingkat tinggi 1 2 3 20 50 30 20 50 30 10 50 20 5 50 30 20 50 10 0 50 10 20 50 30 20 50 10 20 50 10 20 50 20 0 50 10 20 50 30 0 50 30 20 50 30 0 50 20 0 50 30 0 50 30 20 50 30 10 50 10 10 50 30 10 50 30 20 50 20 10 50 20 0 50 30 Total 100 100 80 85 80 60 100 80 80 90 60 100 80 100 70 80 80 100 70 90 90 90 80 80 128 PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Kode No Jenis sekolah responden kelamin 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 Pernyataan Pedekatan Saintifik 1 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2 4 2 4 2 3 3 2 2 2 3 2 4 4 4 2 2 3 3 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 2 4 4 3 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 5 5 2 2 4 5 4 5 5 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 6 5 5 5 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 7 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 Pernyataan Pendekatan Karakter Total 29 32 32 26 28 32 32 28 27 28 29 27 27 24 25 28 27 28 30 30 30 24 18 27 1 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 7 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 8 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 9 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 Total 10 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 11 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 48 51 50 46 44 50 54 53 45 51 49 44 44 50 45 47 45 48 47 47 47 44 44 43 Jawaban Kemampuan berpikir tingkat tinggi 1 2 3 0 50 20 20 50 10 0 50 10 10 50 30 10 50 30 20 50 30 0 50 30 15 50 20 0 0 0 10 50 30 0 50 20 10 6 0 0 0 0 0 24 0 0 24 10 20 50 30 0 30 0 20 50 30 0 6 0 0 12 0 0 12 0 10 20 0 10 44 20 10 50 30 Total 70 80 60 90 90 100 80 85 0 90 70 16 0 24 34 100 30 100 6 12 12 30 74 90 129 PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Kode No Jenis sekolah responden kelamin 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pernyataan Pedekatan Saintifik 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 2 5 2 3 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 6 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 7 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 Pernyataan Pendekatan Karakter Total 30 28 28 29 26 26 32 28 29 28 27 31 26 1 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 2 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 7 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 8 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 9 5 4 5 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 Total 10 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 11 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 49 42 46 43 44 44 53 44 44 44 44 48 44 Jawaban Kemampuan berpikir tingkat tinggi 1 2 3 0 44 30 20 12 0 10 12 10 10 24 10 10 12 0 10 12 0 0 50 30 10 50 30 10 12 0 0 50 30 20 50 30 0 50 30 20 50 30 Total 74 32 32 44 22 22 80 90 22 80 100 80 100 130 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN VII UJI NORMALITAS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 131 Daftar Tabel Normalitas 1. Hasil uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dengan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable:chisquare Model Summary Equation R Square Linear .414 F df1 251.987 Parameter Estimates df2 1 Sig. 356 Constant .000 b1 .041 .010 The independent variable is Mahalanobis Distance. 2. Hasil uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dengan Pengembangan Karakter Siswa Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable:chisquare Parameter Estimates Model Summary Equation Linear R Square F 0.590 511.722 df1 df2 1 The independent variable is Mahalanobis Distance. 356 Sig. 0.000 Constant 0.034 b1 0.017 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN VIII UJI SPEARMAN PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 132 Daftar Tabel Spearman 1. Hasil uji Korelasi Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dengan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Correlations Saintifik Spearman's rho saintifik Correlation Coefficient 1.000 .195** . .000 358 358 ** 1.000 .000 . 358 358 Sig. (2-tailed) N BTT Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). BTT .195 2. Hasil uji Korelasi Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dengan Pengembangan Karakter Siswa Correlations Saintifik Spearman's rho Saintifik Correlation Coefficient 1.000 .503** . .000 358 358 ** 1.000 .000 . 358 358 Sig. (2-tailed) N Karakter Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Karakter .503 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN IX HASIL WAWANCARA GURU PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 133 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 134 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 135 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 136 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 138 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 139 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 140 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 141 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 142