1.1 DAFTAR vita - USD Repository

advertisement
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN
AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN TINGKAT
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN
PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA
Studi Kasus pada 3 SMK Negeri dan 3 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di Kabupaten
Gunungkidul
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlihan Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Elisabeth Novita Bekti Kusumasari
NIM : 111334016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN
AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN TINGKAT
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN
PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA
Studi Kasus pada 3 SMK Negeri dan 3 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di Kabupaten
Gunungkidul
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlihan Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Elisabeth Novita Bekti Kusumasari
NIM : 111334016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
TUHAN YESUS KRISTUS
Terima kasih Tuhan telah memberikan kemudahan dan kelancaran setiap
langkahku dalam mengerjakan karya ini.
Suami dan Anankku tercinta,
Petrus Hery Tris Cahyono yang selalu memberikan semangat, doa dan dukungan
Hilarius Tristan Adinata yang menjadi semangatku untuk segera menyelesaikan
skirpsi ini
Bapak dan Ibuku
Bapak Rob. Dwi Sumaryanto yang mendidik, mendoakan dan memberikan
semangat dalam hidupku.
Ibu Bernadetha Puji Lestari yang selalu memberikan semangat dan mendoakanku.
Bapak Y. Wardoyo yang memberikan semangat dan mendoakanku
Ibu V. Sutristini yang senantiasa mendoakanku
Beserta adikku Fidelis Tyas Ayu Kartika Sari yang mendukungku dan
mendoakanku.
Sahabat – sahabatku GengGong,
Terima kasih atas segala dukungan, semangat, bantuan, perhatian dan doa yang
kalian berikan kepadaku.
Sahabat – sahabatku mahasiswa Pendidikan Akuntansi,
Terima kasih atas segala dukungan, semangat, bantuan, perhatian dan doa yang
kalian berikan kepadaku.
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku,
Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Motto
“God is stronger than the other problems we got,
Don’t pray for an easy life, but pray to be a strong
person”
(Kutipan Jesuit)
“Selesaikan apa yang telah kamu mulai”
(penulis)
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Juni 2015
Elisabeth Novita Bekti Kusumasari
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Elisabeth Novita Bekti Kusumasari
Nomor Mahasiswa
: 111334016
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Hubungan Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam
Pembelajaran Akuntansi Keuangan Dengan Tingkat Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Dan Pengembangan Karakter Siswa
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan rolayti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 25 Juni 2015
Yang menyatakan
Elisabeth Novita Bekti Kusumasari
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG IMPLEMENTASI
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT
TINGGI DAN PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA
Studi Kasus pada 3 SMK Negeri dan 3 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi di
Kabupaten Gunungkidul
Elisabeth Novita Bekti Kusumasari
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan persepsi siswa
tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi; 2) hubungan
persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran
akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada 3 SMK Negeri dan 3 SMK
Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan,
Paket Keahlian Akuntansi pada tahun ajaran 2014/2015 di Kabupaten
Gunungkidul. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Oktober 2014 sampai
dengan Mei 2015. Populasi penelitian sebanyak 704 siswa. Jumlah sampel
penelitian sebanyak 358 siswa. Teknik penarikan sampel adalah purposive
sampling. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan wawancara. Teknik
analisis data adalah korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) ada hubungan persepsi siswa
tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi (Spearman’s rho =
0,195; nilai Sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05); 2) ada hubungan persepsi siswa
tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi dengan
pengembangan karakter siswa (Spearman’s rho = 0,503; nilai Sig. (2-tailed) =
0,000 < α = 0,05).
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTS’ PERCEPTIONS ABOUT
THE IMPLEMENTATION OF THE SCIENTIFIC APPROACH IN
LEARNING FINANCIAL ACCOUNTING WITH THE ABILITY OF HIGH
THINKING LEVEL, AND THE DEVELOPMENT OF STUDENTS’
CHARACTER
A Case Study at Three Senior High Schools and Three Vocational High Schools
in the field of Business and Management Expertise, Financial Expertise
Programme, Accounting Expertise in Gunungkidul Regency
Elisabeth Novita Bekti Kusumasari
Sanata Dharma University
2015
This study aims to find out: 1) the relationship between students
perceptions about the implementation of the scientific approach in learning
financial accounting and the ability of high thinking level; 2) the relationship
between students’ perceptions about the implementation of the scientific approach
in financial accounting and the development of students’ character.
This study is a case study at three Senior High Schools and three
Vocational High Schools in the field of Business and Management Expertise,
Financial Expertise Programme, Accounting Expertise in 2014/2015 at
Gunungkidul. This study was conducted from October 2014 until May 2015. The
populations of the study were 704 students. The number of the samples were 358
students. The technique of taking samples was purposive sampling. The
techniques of gathering the data were questionnaires and interviews. The
technique of analysing the data was Spearman correlation.
The results show that: 1) there is a relationship between students’
perceptions about the implementation of the scientific approach in learning
financial accounting and the level of high thinking level (Spearman's rho = 0,195;
Sig. (2-tailed) = 0,000 <α = 0,05); 2) there is a relationship between students
perceptions about the implementation of the scientific approach in learning
financial accounting and the development of students’ character (Spearman's rho
= 0,503; Sig. (2-tailed) = 0,000 <α = 0,05).
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa telah
memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Hubungan
Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran
Akuntansi Keuangan Dengan Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Dan
Pengembangan Karakter Siswa dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis
mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik
secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan
dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma;
2.
Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Ketua Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta;
3.
Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta;
4.
Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing yang
telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini;
5.
Para dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
berbagai pegetahuan dalam proses perkuliahan;
6.
Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
membantu kelancaran proses belajar;
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7.
Suamiku Petrus Hery Tris Cahyono dan Anakku Hilarius Tristan Adinata
yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan selama proses skripsi;
8.
Orang tuaku Bapak Rob. Dwi Sumaryanto dan Y. Wardoyo serta Ibu
Bernadetha Puji Lestari dan V. Sutristini yang selalu mendukung,
mendoakan, dan sangat memperhatikan selama proses skripsi;
9.
Adikku Fidelis Tyas Ayu Kartika Sari yang selalu memberi semangat;
10. Sahabatku Fr. Paulus Prabowo SJ, yang telah membantu dan memberikan
semangat selama proses skripsi ini;
11. Teman-teman satu perjuangan Pendidikan Akuntansi 2011 yang telah
membantu dan memberi dukungan selama proses skripsi;
12. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk
bantuan dan dukungannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan
dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari
berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga
bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, Juni 2015
Penulis
Elisabeth Novita Bekti Kusumasari
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .....................................................................................
x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Batasan Masalah ...................................................................................
6
C. Rumusan Masalah ................................................................................
6
D. Tujuan Penelitian..................................................................................
7
E. Manfaat Penelitian................................................................................
7
BAB II KAJIAN TEORI
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
A. Pendekatan Saintifik .............................................................................
9
1. Pengertian Pendekatan Saintifik ......................................................
9
2. Karakter Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ...................... 10
3. Prinsip-prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ............ 11
4. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ........................ 12
5. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik........ 12
B. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi ................................................. 22
1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi ................................................. 22
2. Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi .............................. 26
3. Proses Berpikir Tingkat Tinggi ....................................................... 27
4. Konsep Dasar Utama Berpikir Tingkat Tinggi................................ 28
5. Karakteristik Berpikir Tingkat Rendah dan Berpikir Tingkat
Tinggi ............................................................................................ 29
C. Pendidikan Karakter ............................................................................. 30
1. Pengertian Pendidikan Karakter dan Makna Pendidikan
Karakter ........................................................................................... 30
2. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ....................................................... 35
3. Tujuan Pendidikan Karakter ............................................................ 42
4. Implementasi Pendidikan Karakter ................................................. 44
D. Kerangka Teori ..................................................................................... 47
1. Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat
kemampuan berpikir tingkat tinggi ................................................. 47
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan
pengembangan karakter siswa ......................................................... 49
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 51
B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 51
C. Subjek dan Obyek Penelitian ............................................................... 52
D. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 52
E. Operasionalisasi Variabel ..................................................................... 53
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 57
G. Pengujian Instrumen Penelitian ............................................................ 58
H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 63
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskrisi Data ........................................................................................ 68
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ....................................................... 73
C. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 75
D. Pembahasan .......................................................................................... 79
BAB V KESIMPULAN, KETERBATSAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan........................................................................................... 85
B. Saran ..................................................................................................... 86
C. Keterbatasan ........................................................................................ 86
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 88
LAMPIRAN ....................................................................................................
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kegiatan Pembelajaran .................................................................... 13
Tabel 2.2 Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi ................................................. 22
Tabel 2.3 Cognitive Process Dimension .......................................................... 27
Tabel 2.4 Nilai-nilai yang diinternalisasikan dalam Pendidikan Karakter ...... 37
Tabel 2.5 Konfigurasi Karakter dalam Konsteks Totalitas Proses
Psikologis dan Sosial-Kultur ........................................................... 45
Tabel 2.6 Kelompok Konfigurasi Karakter ...................................................... 45
Tabel 3.1 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Siswa ......................................... 53
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Implementasi Pendekatan Saintifik
dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan ...................................... 54
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Kemampuan Siswa Berpikir Tingkat
Tinggi pada Materi Pembelajaran Rekonsiliasi Bank dan
Pencatatan Pos Penyesuaiannya ...................................................... 55
Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Pengembangan Karakter Sosial Siswa... 56
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Butir Instrumen Pendekatan Saintifik
Dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan ..................................... 59
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Butir Instrumen Tingkat Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi ................................................................... 60
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Butir Instrumen Pengembangan
Karakter Siswa ................................................................................. 60
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Reliabilitas Butir Instrumen Penelitian ................. 62
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Tabel 3.9 PAP Tipe II ...................................................................................... 63
Tabel 3.10 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan .................................... 66
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah ...... 68
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah .... 69
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin ..... 70
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Implementasi Pendekatan Saintifik ................ 70
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi............................................................................................... 71
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengembangan Karakter Siswa ...................... 72
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan
dengan Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ................... 73
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan
dengan Pengembangan Karakter Siswa ........................................... 74
Tabel 4.9 Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan
dengan Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ................... 76
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan
dengan Pengembangan Karakter Siswa ........................................... 77
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pendekatan Saintifik..................................................................... 13
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Kuesioner Instrument Penelitian ...........................................
94
Lampiran II
Data Induk Pra Penelitian......................................................
103
Lampiran III Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ..........................................
105
Lampiran IV Tabel r ...................................................................................
112
Lampiran V
Surat Ijin Penelitian ...............................................................
113
Lampiran VI Data Induk Penelitian ............................................................
115
Lampiran VII Uji Normalitas .......................................................................
131
Lampiran VIII Uji Korelasi Spearman ..........................................................
132
Lampiran IX Hasil Wawancara Guru .........................................................
133
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu aspek yang sangat penting dan strategis
bagi kehidupan manusia. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi
peranannya di masa yang akan datang (Pasal 1 UU RI No 2/1989). Sebagai
sesuatu yang khas dan spesifik bagi manusia, pendidikan berperan sangat
penting dalam membekali manusia untuk menjalani masa depan yang akan
diwarnai dengan berbagai tantangan dan perubahan (Sairin, 2001:iv).
Fungsi utama pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak kepribadian serta peradaban yang bermartabat dalam hidup
dan kehidupan. Dengan kata lain, pendidikan berfungsi memanusiakan
manusia agar menjadi manusia yang benar sesuai dengan norma yang
dijadikan landasannya. Hal demikian sejalan dengan Undang-Undang
Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan
kemampuan serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat
dalam
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
bertujuan
untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis
serta bertangggung jawab (Pasal 3 UU RI No 20/2003).
Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional, maka
diperlukan kurikulum. Secara etimoligis curriculum yang berasal dari bahasa
Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat
berpacu” (Sholeh Hidayat, 2013:19). Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 (SISDIKNAS) pasal 1 ayat (9) sebagaimana dikutip Sholeh Hidayat
(2013:22), kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian
pendidikan. Kurikulum 2013 melanjutkan Kurikulum Berbasis Kompetensi
yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Orientasi Kurikulum 2013
adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap
(attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge) (Sholeh Hidayat,
2013:113). Oleh sebab itu pengembangan kurikulum difokuskan kepada
pembentukan kompetensi dan karakter para peserta didik yang berupa paduan
pengetahuan keterampilan dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta
didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya secara
kontekstual (Mulyasa, 2013:65).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Pembelajaran dalam konteks Kurikulum 2013 diorientasikan agar
siswa mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan siswa. Guna
mewujudkan pembelajaran yang demikian, minimalnya ada 5 tahap yang
harus dikembangkan guru dalam mengajar dalam konteks Kurikulum 2013
antara lain melakukan observasi dengan pendekatan sains, mengembangkan
kemampuan bertanya atau intellectual curiousity, kemampuan berpikir,
bereksperimen, kemudian komunikasi. Kelima model tersebut adalah model
proses saintifik, model multisensory dan model kooperatif (Yunus Abidin,
2014:122).
Menurut Yunus Abidin (2014:122), model pembelajaran proses
saintifik merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa beraktivitas
sebagai mana seorang ahli sains. Seperti halnya yang dikemukakan oleh
Hosnan (2014:34), implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan
pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian
rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip
melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum, atau prinsip yang
ditemukan).
Salah satu tujuan penerapan pendekatan saintifik adalah meningkatkan
kemampuan berpikir tinggi siswa. Berpikir tingkat tinggi seperti didefinisikan
oleh Lewis dan Smith (1993) terjadi ketika orang itu mengambil informasi dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
menyimpannya dalam memori dan menghubungkan dan meluaskan informasi
tersebut untuk mencapai tujuan atau mencari jawaban dari situasi yang
membingungkan. Sedangkan Anderson dan Krathwohl (2001) mendefinisikan
berpikir tingkat tinggi sebagai “the processes-analyze, evaluate, and create”.
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa berpikir tingkat
tinggi merupakan berpikir pada level yang tinggi, tidak hanya sekedar
mengingat atau menghafal materi pelajaran, tetapi dapat menggunakan
informasi yang telah dipelajarinya untuk menyelesaikan suatu permasalahan
atau mencari jawaban dari situasi yang membingungkan, bahkan seharusnya
siswa dapat membuat atau menciptakan suatu produk dari proses
pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan demikian semakin baik
implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran, maka semakin baik
pula kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
Pengembangan Kurikulum 2013 juga menekankan pada pendidikan
karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi pondasi bagi tingkat
berikutnya. Makna pendidikan karakter menurut Kementerian Pendidikan
Nasional (2010: 4) adalah mengembangkan karakter bangsa pada diri peserta
didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya,
menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota
masyarakat dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif.
Mulyasa (2014:7) berpandangan bahwa pendidikan karakter dalam Kurikulum
2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang
mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan
pada setiap satuan pendidikan. Dengan demikian semakin baik implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran, maka semakin baik pula
pengembangan karakter sosial siswa.
Fakta di lapangan menunjukan bahwa pelaksanaan Kurikulum 2013
masih jauh dari harapan. Tujuan pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dan pengembangan
karakter siswa. Berdasarkan informasi dari beberapa guru di Kabupaten
Gunungkidul, mereka menyatakan bahwa para siswa masih cenderung hafalan
untuk materi pembelajaran yang dipelajarinya. Mereka belum berkemampuan
baik dalam menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Hal ini tampak dari
hasil-hasil pengerjaan tugas-tugas dan ulangan-ulangan harian. Sedangkan
dalam hal pengembangan karakter, tampak bahwa para siswa tidak berbeda
dengan waktu pembelajaran sebelumnya. Hal-hal ini diduga kuat pelaksanaan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran belum berjalan sebagaimana
mestinya.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud melakukan
penelitian dengan judul “Hubungan Persepsi Siswa Tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan
Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Pengembangan Karakter
Siswa”. Penelitian ini merupakan studi kasus di 3 SMK Negeri dan 3 SMK
Swasta di Kabupaten Gunungkidul.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
B. Batasan Masalah
Implementasi
pendekatan
saintifik
memiliki
beberapa
tujuan
diantaranya, untuk meningkatkan kemampuan intelek khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa, membentuk kemampuan siswa dalam
menyelesaikan suatu masalah secara sistematik, melatih siswa dalam
mengkomunikasikan ide-ide, untuk mengembangkan karakter siswa (Hosnan,
2014:36-37). Penelitian ini memfokuskan pada implementasi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dan dampaknya pada tingkat
kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pengembangan karakter siswa secara
spesifik pada materi rekonsiliasi bank dan pencatatan pos penyesuaian.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat
kemampuan berpikir tingkat tinggi?
2. Apakah ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan
karakter siswa?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan kemampuan
berpikir tingkat tinggi.
2. Hubungan persepsi siswa tentang
implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter
siswa.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan rujukan guna
kepentingan evaluasi proses pembelajaran berdasarkan pendekatan
saintifik dalam mata pelajaran akuntansi keuangan yang telah dijalankan
melalui evaluasi tersebut. Guru diharapkan dapat meningkatkan efektivitas
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
2. Manfaat Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi
sekolah tentang kesiapan guru dalam mengimplementasi Kurikulum 2013.
Melalui evaluasi tersebut, sekolah dapat menetapkan langkah-langkah
yang tepat agar para guru dapat mengimplementasi Kurikulum 2013
sebagaimana yang dituntut dalam peraturan perundangan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
3. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi
bagi para peneliti selanjutnya. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan
penelitian ini dalam bentuk penelitian tindakan maupun penelitian
pengembangan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pendekatan Saintifik
1. Pengertian Pendekatan Saintifik
Secara sederhana, pendekatan ilmiah merupakan suatu cara atau
mekanisme untuk mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang
didasarkan pada suatu metode ilmiah. Proses pembelajaran harus terhindar
dari sifat-sifat atau nilai-nilai non ilmiah. Menurut Hosnan (2014:34),
pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep,
hukum
atau
prinsip
melalui
tahapan-tahapan
mengamati
(untuk
mengidentifikasikan atau menemukan masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan
berbagai
teknik,
menganalisis
data,
menarik
kesimpulan
dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
Menurut Iskandar (2008: 16), pendekatan scientific (ilmiah) adalah suatu
proses penyelidikan secara sistematik yang terdiri atas bagian bagian
yang saling bergantung (interdependent).
Sedangkan menurut Barringer et. al (2010) sebagaimana dikutip
Yunus Abidin
(2014: 125), pembelajaran proses saintifik merupakan
pembelajaran yang menuntut siswa berpikir secara sistematis, dan kritis
dalam upaya memecahkan masalah yang penyelesaiannya tidak mudah
9
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
dilihat. Menurut Yunus Abidin (2014: 127), pendekatan saintifik adalah
model
pembelajaran
yang
dilandasi
pendekatan
ilmiah
dalam
pembelajaran yang diorientasikan guna membina kemampuan siswa
memecahkan masalah melalui serangkaian aktivitas inkuiri yang menuntut
kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi dalam
upaya meningkatkan pemahaman siswa.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
pendekatan
saintifik
merupakan
pendekatan
pembelajaran
yang
berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach). Di
dalam
pembelajaran
mengkonstruksi
dengan
pengetahuan
pendekatan
bagi
saintifik,
dirinya.
Bagi
peserta
peserta
didik
didik,
pengetahuan yang dimilikinya bersifat dinamis, berkembang dari
sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan di sekitarnya
menuju ruang lingkup yang lebih luas, dan dari yang bersifat konkrit
menuju abstrak. Sebagai manusia yang sedang berkembang, peserta didik
telah, sedang, dan akan mengalami empat tahap perkembangan intelektual,
yakni sensori motor, pra-operasional, operasional konkrit, dan operasional
formal (Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013).
2. Karakteristik Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik
sebagai berikut (Hosnan, 2014: 36):
a. Berpusat pada siswa.
b. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep,
hukum atau prinsip.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
c. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa.
d. Dapat mengembangkan karakter siswa.
Secara lebih spesifik, pendekatan ilmiah (scientific approach)
dalam proses pembelajaran mempunyai criteria sebagai berikut (Hosnan,
2014: 38):
a. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kirakira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
b. Penjelasan guru, respon siswa dan interaksi edukatif guru-siswa
terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif atau
penalaran yang menyimpan dari alur berpikir logis.
c. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis
dan tepat dalam mengidentifikasikan, memahami, memecahkan
masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
d. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam
melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi
pembelajaran.
e. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan
dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam
merespons materi pembelajaran.
f. Berbasis pada konsep, teori dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
g. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun
menarik sistem penyajiannya
3. Prinsip-prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Beberapa
prinsip
pendekatan
saintifik
dalam
kegiatan
pembelajaran sebagai berikut (Hosnan, 2014: 37):
a.
b.
c.
d.
Pembelajaran berpusat pada siswa.
Pembelajaran membentuk students self concept
Pembelajaran terhindar dari verbalisme.
Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
e. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir
siswa.
f. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi
mengajar guru.
g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan
dalam komunikasi.
h. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang
dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
4. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada
keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik sebagai berikut (Hosnan, 2014: 36-37):
a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa
b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik
c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar
itu merupakan suatu kebutuhan
d. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi
e. Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya
dalam menulis artikel ilmiah
f. Untuk mengembangkan karakter siswa
5. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang
dilaksanakan menggunakan pendekatan saintifik. Proses pembelajaran
saintifik menyentuh tiga ranah pembelajaran, yaitu sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Proses pembelajaran yang melibatkan ketiga ranah
tersebut digambar sebagai berikut (Hosnan, 2014: 32):
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
Gambar 2.1
Pendekatan Saintifik (scientific approach)
Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah
tersebut secara utuh atau holistik, artinya pengembangan ranah satu tidak
bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian, proses
pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan
keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
terintegrasi.
Adapun bentuk kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik
dapat dilihat dalam tabel berikut ini (Hosnan, 2014: 39):
Tabel 2.1
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Mengamati
(Observing)
Aktivitas Pembelajaran
Melihat, mengamati, membaca, mendengar,
menyimak (tanpa dan dengan alat)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
Kegiatan
Menanya
(Questioning)
Aktivitas Pembelajaran
Mengajukan pertanyaan dari yang factual
sampai yang bersifat hipotesis; diawali dengan
bimbingan guru sampai dengan mandiri
(menjadi suatu kebiasaan)
Pengumpulan Data
Menenukan data yang diperlukan dari
(Experimenting)
pertanyaan yang diajukan, menentukan sumber
data (benda, dokumen, buku, eksperimen),
mengumpulkan data.
Mengasosiasi
Menganalisis data dalam bentuk membuat
(Associating)
kategori, menentukan hubungan data ketegori,
menyimpulkan dari hasil analisis data; dimulai
dari
unstructured-uni
unstructuredmultistructure-complicated structure.
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil konseptualisasi dalam
bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar
atau media lainnya.
Catatan: Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran adalah:
a.
b.
c.
d.
Menyediakan sumber belajar;
Mendorong siswa berinteraksi dengan sumber belajar (menugaskan);
Mengajukan pertanyaan agar siswa memikirkan hasil interaksinya;
Memantau persepsi dan proses berpikir siswa serta memberikan
scaffolding;
e. Mendorong siswa berdialog/ berbagi hasil pemikirannya;
f. Mengkonfirmasi pemahaman yang diperoleh, dan;
g. Mendorong siswa untuk merefleksikan pengalaman belajarnya.
Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran
sebagaimana
dimaksud
meliputi
mengamati,
menanya,
mencoba,
mengolah, dan mengomunikasikan untuk semua mata pelajaran. Untuk
mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan
ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi
seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilainilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat
nonilmiah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
Sejalan
dengan
tabel
2.1,
Kemendikbud
(2013b),
yang
sebagaimana dikutip Yunus Abidin (2014: 133), langkah-langkah
pembelajaran dengan pendekatan saintifik dideskripsikan sebagai berikut:
a. Mengamati
Kegiatan mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan
tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik
senang dan tertantang, dan mudah
pelaksanaannya. Tentu saja
kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya
memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga
relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna
serta tujuan pembelajaran. Kegiatan mengamati sangat bermanfaat
untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses
pembelajaran
memiliki
kebermaknaan
yang
tinggi.
Kegiatan
mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkahlangkah seperti berikut ini:
1) Menentukan objek apa yang akan diamati
2) Membuat pedoman pengamatan sesuai dengan lingkup objek yang
akan diamati
3) Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik
primer maupun sekunder.
4) Menentukan di mana tempat objek pengamatan
5) Menentukan secara jelas bagaimana pengamatan dilakukan untuk
mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.
6) Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil pengamatan,
seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video
perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
Kegiatan
pengamatan
dalam
proses
pembelajaran
meniscayakan keterlibatan peserta didik secara langsung. Dalam kaitan
ini, guru harus memahami bentuk keterlibatan peserta didik dalam
observasi tersebut sebagai berikut (Abidin, 2014: 135): (1) observasi
terbuka; (2) observasi terfokus; (3) observasi terstruktur; dan (4)
observasi sistematik.
Praktik pengamatan dalam pembelajaran hanya akan efektif
jika peserta didik dan guru melengkapi diri dengan dengan alat-alat
pencatatan dan alat-alat lain, seperti: (1) tape recorder, untuk merekam
pembicaraan; (2) kamera, untuk merekam objek atau kegiatan secara
visual; (3) film atau video, untuk merekam kegiatan objek atau secara
audio-visual; dan (4) alat-alat lain sesuai dengan keperluan. Instrumen
yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa daftar cek
(checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal
record), catatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical device).
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta
didik selama observasi pembelajaran disajikan berikut ini (Yunus
Abidin, 2014: 136):
1) Cermat, objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang
diobservasi untuk kepentingan pembelajaran.
2) Banyak atau sedikit serta homogenitas atau heterogenitas subjek,
objek, atau situasi yang diobservasi. Makin banyak dan heterogen
subjek, objek, atau situasi yang diobservasi, makin sulit kegiatan
obervasi itu dilakukan. Sebelum observasi dilaksanakan, guru dan
peserta didik sebaiknya menentukan dan menyepakati cara dan
prosedur pengamatan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
3) Guru dan peserta didik perlu memahami apa yang hendak dicatat,
direkam, dan sejenisnya, serta bagaimana membuat catatan atas
perolehan observasi.
b. Menanya
Langkah kedua dalam pembelajaran saintifik adalah bertanya.
Bertanya di sini dapat berupa pertanyaan dari guru atau dari murid.
Kegiatan bertanya dalam pembelajaran berfungsi sebagai berikut
(Yunus Abidin, 2014:136-137):
1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik
tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar,
serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus
menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.
4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan
pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.
5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara,
mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis,
sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen,
mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan
menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta
mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap
dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan
kemampuan berempati satu sama lain.
Memberi
kesempatan
siswa
bertanya
atau
menjawab
pertanyaan guru dapat menumbuhkan suasana pembelajaran yang
akrab dan menyenangkan. Dalam mengajukan pertanyaan diperhatikan
kualitas pertanyaan. Pertanyaan yang berkualitas akan menghasilkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
jawaban yang berkualitas. Kriteria pertanyaan yang baik tersebut
adalah sebagai berikut (Abidin, 2014:137):
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Singkat dan jelas.
Menginspirasi jawaban.
Memiliki fokus.
Bersifat probing atau divergen.
Bersifat validatif atau penguatan.
Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang.
Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif.
Merangsang proses interasksi.
c. Menalar
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan
pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk
menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku
aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik
harus lebih aktif dari pada guru. Penalaran adalah proses berpikir yang
logis dan sistematis atas fakta kata empiris yang dapat diobservasi
untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
Penalaran
dimaksud
merupakan
penalaran
ilmiah, meski
penalaran nonilmiah tidak selalu bermanfaat. Istilah menalar di sini
merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemahan
dari reasioning, meski istilah ini juga bermakna menalar atau
penalaran. Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam konteks
pembelajaran pada kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak
merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah
asosiasi
dalam
pembelajaran
merujuk
pada
kemampuan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
mengelompokkan
beragam
ide
dan
mengasosiasikan
beragam
peristiwa untuk kemudian memasukkannya menjadi penggalan
memori.
Teori
asosiasi
ini
sangat
efektif
menjadi
landasan
menanamkan sikap ilmiah dan motivasi pada peserta didik berkenaan
dengan nilai-nilai intrinsik dari pembelajaran partisipatif. Dengan cara
ini peserta didik akan melakukan peniruan terhadap apa yang nyata
diobservasinya dari kinerja guru dan teman di kelas.
Aplikasi
pengembangan
aktivitas
pembelajaran
untuk
meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara
berikut ini (Abidin, 2014: 139-140):
1) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap
sesuai dengan tuntutan kurikulum.
2) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode
kuliah. Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi
jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun
dengan cara simulasi.
3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis,
dimulai dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada
yang kompleks (persyaratan tinggi).
4) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur
dan diamati.
5) Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki.
6) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang
diinginkan dapat menjadi kebiasaaan atau pelaziman.
7) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau
otentik.
8) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk
memungkinkan memberikan tindakan pembelajaran perbaikan.
Seperti telah dijelaskan di atas, ada dua cara melakukan
asosiasi, yaitu dengan logika induktif dan deduktif. Logika induktif
merupakan cara menarik kesimpulan dari fenomena atau atribut-atribut
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Sedangkan logika deduktif
merupakan cara menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan atau
fenomena yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus.
Dengan pola ini siswa dapat mengolah informasi dengan logika
induktif dari percobaan yang telah dilakukan sebelumnya, dan dengan
menggunakan logika deduktif dengan membandingkan teori-teori yang
telah ada dengan hasil percobaannya.
d. Mencoba
Hasil belajar yang nyata akan diperoleh peserta didik dengan
mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau
substansi yang sesuai. Misalnya pada mata pelajaran, peserta didik
harus memahami konsep-konsep akidah, akhlak dan kaitannya dengan
kehidupan
sehari-hari.
mengembangkan
berbagai
Aplikasi
ranah
metode
tujuan
eksperimen
belajar,
yaitu
dapat
sikap,
keterampilan dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata
untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan
kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum; (2) mempelajari caracara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan;
(3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen
sebelumnya; (4) melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat
fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data; (6)
menarik simpulan atas hasil percobaan; dan (7) membuat laporan dan
mengkomunikasikan hasil percobaan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar maka guru
harus melakukan: (1) merumuskan tujuan eksperimen yanga akan
dilaksanakan murid; (2) guru bersama murid mempersiapkan
perlengkapan yang dipergunakan; (3) perlu memperhitungkan tempat
dan waktu; (4) guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan
kegiatan murid; (5) guru membicarakan masalah yang akan dijadikan
eksperimen; (6) membagi kertas kerja kepada murid; (7) murid
melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) guru
mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap
perlu didiskusikan secara klasikal (Abidin, 2014:140)
e. Mengkomunikasikan
Kemampuan ini adalah kemampuan menyampaikan hasil
kegiatan yang telah dilaksanakan baik secara lisan maupun tulisan.
Dalam hal ini, siswa harus mampu menulis dan berbicara secara
komunikatif (Abidin, 2014:141). Lebih dari 2400 tahun lalu Confucius
menyatakan: apa yang saya dengar, saya lupa, apa yang saya lihat saya
ingat, apa yang saya lakukan saya paham. Silberman telah
memodifikasi penyataan tersebut menjadi: apa yang saya dengar saya
lupa, apa yang saya dengar dan lihat saya ingat, apa yang saya dengar,
lihat, dan diskusikan saya mulai paham, apa yang saya dengar, lihat,
diskusikan, dan lakukan, saya memperoleh
pengetahuan dan
keterampilan, apa yang saya ajarkan kepada yang lain, saya
pemiliknya (Silberman, 2002: 1). Dengan mengkomunikasikan hasil
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
percobaan dan asosiasi yang telah dilakukan peserta didik dalam
pembelajaran akan memperkuat penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran yang telah disajikan dalam pembelajaran.
Pada setiap aplikasi kurikulum mempunyai aplikasi pendekatan
pembelajaran berbeda-beda, demikian pada kurikulum pada kurikulum
sekarang ini. Scientific approach (pendekatan ilmiah) adalah
pendekatan pembelajaran yang diterapkan pada aplikasi pembelajaran
Kurikulum
2013.
Pendekatan
ini
berbeda
dari
pendekatan
pembelajaran kurikulum sebelumnya. Pada setiap langkah inti proses
pembelajaran, guru akan melakukan langkah-langkah pembelajaran
sesuai
dengan
pendekatan
ilmiah.
Kemampuan
ini
adalah
menyampaikan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan baik secara
lisan maupun tulisan dalam hal ini, siswa harus mampu menulis dan
berbicara secara komunikatif dan efektif (Abidin, 2014: 141).
B. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi
Berikut ini merupakan beberapa pengertian berpikir tingkat tinggi
menurut beberapa ahli selama 15 tahun terakhir (Goethals, 2013).
Tabel 2.2
Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi
Sumber
King et al.
Tahun
Definisi
1998 “(It) includes critical, logical, reflective,
metacognitive, and creative thinking. (It is)
activated when individuals encounter
unfamiliar problems, uncertainties, questions,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
Sumber
Tahun
Definisi
or dilemmas.”
NCTM (The
2000 “Solving a routine problem”
National Council
of Teachers of
Mathematics)
Anderson and
2001 The processes- analyze, evaluate, and create.
Krathwohl
Lopez and
2001 “(It) occurs when a person take new
Whittington
information and information stored in memory
an interrelates and/or rearranges and extends
this information to achieve a purpose or find
possible answer in perplexing situations”
Weiss, E.
2003 Collaborative, authentic, ill-structured, and
challenging problems.
Miri et al.
2007 “... the strategy-the setting of meta-objective;
where as critical, systemic, and creative
thinking are tactics-the activities needed to
achieve the proclaimed objectives.”
Rejendran, N.
2008 The expanded use of the mind to meet new
challenges.
Thompson, T.
2008 “Non-algorithmic thinking”
Thomas, A. and
2010 “... (it) takes thinking to higher levels than just
Thorne, G.
restating the facts. (It) requires that we do
something with the facts. We must understand
them, manipulate them, put them together in
new or novel ways, and apply themas we seek
new solutions to new problems.”
Kruger, K.
2013 It involves “concepts formation, critical
thinking, creativity/brainstorming, problem
solving, mental representation, rule use,
reasoning, and logical thinking.”
Lewis dan Smith (1993) mendefinisikan berpikir tingkat tinggi
sebagai berikut:
“higher order thinking occurs when a person takes new information and
information stored in memory an interrelates and/or rearranges and
extends this information to achieve a purpose or find possible answer in
perplexing situations” (berpikir tingkat tinggi terjadi ketika orang itu
mengambil informasi dan menyimpannya dalam memori dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
menghubungkan dan meluaskan informasi tersebut untuk mencapai tujuan
atau mencari jawaban dari situasi yang membingungkan).
Tran Vui (2001:5) sebagaimana dikutip oleh R. Rosnawati (2009)
mendefinisikan kemampuan berpikir tingkat tinggi sebagai berikut:
“higher order thinking occurs when a person takes new information and
information stored in memory and interrelates and/or rearranges
andextends this information to achieve a purpose or find possible answers
in perplexing situations”. (kemampuan berpikir tingkat tinggi akan terjadi
ketika seseorang mengaitkan informasi baru dengan informasi yang sudah
tersimpan di dalam ingatannya dan menghubung-hubungkannya dan/atau
menata ulang serta mengembangkan informasi tersebut untuk mencapai
suatu tujuan ataupun menemukan suatu penyelesaian dari suatu keadaan
yang sulit dipecahkan).
Thomas dan Thorne (2005) sebagaimana dikutip oleh R.
Rosnawati (2009) menyatakan bahwa :
“higher order thinking is thinking on higher level that memorizing facts
or telling something back to someone exactly the way the it was told to
you. When a person memorizies and gives back the information without
having think about it. That’s because it’s much like a robot; it does
what it’s programmed to do, but it doesn’t think of itself” (berpikir
tingkat tinggi adalah berpikir dalam level yang tinggi dalam mengingat
fakta-fakta atau menceritakan sesuatu yang telah lampau kepada
seseorang dengan tepat sesuai dengan yang telah dia ceritakan padamu.
Saat seseorang mengingat informasi tanpa harus berpikir tentang itu
maka itu seperti robot; mereka melakukan hal itu karena memang sudah
terprogram seperti itu; tanpa berpikir untuk mengingat itu).
Sejalan dengan pendapat kedua ahli tersebut, maka sejatinya
berpikir tingkat tinggi merupakan berpikir pada level yang tinggi, dimana
seseorang tidak hanya sekedar mengingat saja akan tetapi mampu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
menyimpan dan mengolah informasi yang telah didapatkan dan digunakan
untuk menyelesaikan suatu permasalahan atau suatu pertanyaan yang ada.
Newman (1991) sebagaimana dikutip Ghasempour et.al (2012),
menyatakan bahwa :
“higher order thinking is defined broadly as challenge and expanded use
the mind when a person must intepret, analyze, or manipulate information,
because a question needs to be answered” (berpikir tingkat tinggi
merupakan tantangan untuk memperluas pemikiran seseorang ketika
seseorang harus mengintepretasikan, menganalisis, dan memanipulasi
informasi, karena sebuah pertanyaan yang harus dijawab).
FJ King et.al (1998) dalam jurnal menyatakan bahwa:
“higher order thinking skills include critical, logical, reflective,
matacognitive, and creative thinking. They are activated when
individuals encounter unfamiliar problems, uncertainties, questions, or
dilemmas. Successful applications of the skills result in explanations,
decisions, performances, and products that are valid within the context
of available knowledge and experience and that promote continued
growth in these and other intellectual skills” (keterampilan berpikir
tingkat tinggi termasuk kritis, logis, refleksif, metakognitif, dan berpikir
kreatif. Hal tersebut aktif saat seseorang menghadapi masalah yang
tidak biasa, ketidakpastian, persoalan atau dilema. Suksesnya
pengaplikasian dari keterampilan itu dapat menghasilkan penjelasan,
pilihan, dan pertunjukan dan produk yang valid dengan konteks ilmu
dan pengalaman dan hal itu memajukan keberlanjutan berkembangnya
kemampuan ini dan kemampuan intelektual yang lainnya).
Stein dan Lane (1996) dikutip oleh Tony Thomson (2008)
mendefinisikan berpikir tingkat tinggi adalah the use of complex,
nonalgorithmic thinking to solve a task in which there is not a predictable,
well-rehearsed approach or pathway explicitly suggested by the task, task
instruction, or a worked out example” (berpikir tingkat tinggi
menggunakan pemikiran yang kompleks, non algorithmic untuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
menyelesaikan suatu tugas, ada yang tidak dapat diprediksi, menggunakan
pendekatan yang berbeda dengan tugas yang telah ada dan berbeda dengan
contoh). Senk, et al (1997) dikutip oleh Tony Thomson dalam Jurnal
International Electronic Journal of Mathematics Education (2008)
menjelaskan karakteristik berpikir tingkat tinggi sebagai “solving tasks
where no algorithm has been taught, where justification or explanation
are required, and where more than one solution may be possible”
(berpikir tingkat tinggi adalah kemampuan untuk menyelesaikan tugastugas dimana tidak ada algoritma yang telah diajarkan, yang membutuhkan
justifikasi atau penjelasan dan mungkin mempunyai lebih dari satu solusi
yang mungkin).
2. Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Menurut Krathwohl (2002) menyatakan bahwa indikator untuk
mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi:
a. Menganalisis
1) Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau
menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk
mengenali pola atau hubungannya
2) Mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat
dari sebuat skenario yang rumit.
3) Mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
b. Mengevaluasi
1) Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, dan metodologi
dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada
untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.
2) Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian
3) Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan.
c. Mengkreasi
1) Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap
sesuatu.
2) Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah.
3) Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi
struktur baru yang belum pernah ada sebelumnya.
3. Proses Berpikir Tingkat Tinggi
Berikut ini merupakan proses berpikir tingkat tinggi seperti yang
dideskripsikan oleh Anderson dan Krathwohl (2001).
Tabel 2.3
Cognitive Process Dimension
Categories and
Alternative names
Definitions
cognitive processes
ANALYZE- break material into its constituent parts and determine
how the parts relate to one another and to an overall structure or
purpose
1. Differentiating Discriminating,
Distinguishing
distinguishing,
relevant or
focusing
important from
irrelevant or
unimportant parts of
presented material
2. Organizing
Finding coherence,
Determining how
integrating, outlining elements
3. Attributing
Deconstructing
Determine a point of
view, bias, vakues,
or intent underlying
presented material
EVALUATE- make judgments based on criteria and standars
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
Categories and
cognitive processes
1. Checking
Alternative names
Definitions
Coordinating,
detecting,
monitoring, testing
Detecting
inconsistencies
between a product
and external
criteria; detecting
the appropriateness
of a procedure for a
given problem
2. Critiquing
Judging
Detecting
inconsistencies
between a product
and external
criteria; detecting
the appropriateness
of a procedure for a
given problem
CREATE- Put elements together to form a coherent of functional
whole; reorganize elements into a new pattern or structure
1. Generating
Hypothesizing
Coming up with
alternative
hypotheses based on
criteria
2. Planning
Designing
Devising a
procedure for
accomplishing some
task
3. Producting
Constructing
Inventing a product
4. Konsep Dasar Utama Berpikir Tingkat Tinggi
Berpikir adalah aktifitas mencurahkan daya pikir untuk maksud
tertentu. Berpikir adalah identitas yang memisahkan status kemanusiaan
manusia dengan lainnya. Dalam dunia pendidikan berpikir merupakan
bagian dari ranah kognitif, dimana dalam hirarki Bloom (1956) terdiri dari
tingkatan-tingkatan. Bloom mengkalisifikan ranah kognitif ke dalam enam
tingkatan: (1) pengetahuan (knowledge); (2) pemahaman (comprehension);
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
(3) penerapan (application); (4) mengalisis (analysis); (5) mensintesakan
(synthesis); dan (6) menilai (evaluation). Keenam tingkatan ini merupakan
rangkaian tingkatan berpikir manusia. Berdasarkan tingkatan tersebut,
maka dapat diketahui bahwa berpikir untuk mengetahui merupakan
tingkatan berpikir yang paling bawah (lower) sedangkan tingkatan berpikir
paling tertinggi (higher) adalah menilai.
5. Karakteristik Berpikir Tingkat Rendah Dan Berpikir Tingkat Tinggi
Menurut tingkatannya ada dua jenis cara berpikir yaitu berpikir
tingkat rendah (lower-order thinking) dan berpikir tingkat tinggi (higherorder thinking). Berikut ini merupakan uraian dari masing-masing istilah
tersebut, (1) Bloom (Ruseffendi, 1991: 200) mengemukakan bahwa
berpikir tingkat rendah meliputi tiga aspek pertama dari ranah kognitif
yaitu aspek pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), dan
aplikasi (application). Selanjutnya Ruseffendi (1991) memberikan
penjelasan kepada masing-masing aspek tersebut yaitu pengetahuan
berkenaan dengan hapalan dan ingatan, misalnya hapal atau ingat tentang
simbol, istilah, fakta, konsep, definisi, dalil, prosedur, pendekatan, dan
metode. Pemahaman berhubungan dengan penguasaan atau mengerti
tentang sesuatu tetapi tahap pengertiannya masih rendah, misalnya
mengubah informasi ke dalam bentuk paralel yang lebih bermakna,
memberikan interpretasi, semua itu dilakukan atas perintah.Pemahaman
ada tiga macam yaitu pengubahan (translation), pemberian arti
(interpretation), dan pembuatan ekstrapolasi (extrapolation). Aplikasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
adalah kemampuan siswa menggunakan apa yang diperolehnya dalam
situasi khusus yang baru dan konkrit.
Ruseffendi (1991: 220) mengemukakan bahwa tiga ranah kognitif
terakhir dari Bloom yaitu aspek analisis, sintesis dan evaluasi, termasuk
pada aspek berpikir tingkat. Lebih jauh Ruseffendi (1991, 222)
memaparkan
masing-masing
aspek
tersebut.
Menganalisis
adalah
kemampuan memisahkan materi ke dalam bagian-bagian yang perlu,
mencari hubungan antara bagian-bagian, mampu melihat komponenkomponan, bagaimana komponen-komponen itu berhubungan dan
terorganisasikan, kemampuan menyelesaikan soal-soal yang tidak rutin.
Selanjutnya yang dimaksud sisntesis adalah kemampuan bekerja dengan
bagian-bagiannya, unsur-unsurnya dan menyusun menjadi suatu kebulatan
baru seperti pola dan struktur. Aspek terakhir adalah evaluasi, merupakan
aspek yang meliputi aspek-aspek sebelumnya.
C. Pendidikan Karakter
1. Pengertian Pendidikan Karakter dan Makna Pendidikan Karakter
Kata “character”berasal dari bahasa Yunani charassein, yang
berarti to engrave (melukis, menggambar), seperti orang yang melukis
kertas, memahat batu atau metal. Berakar dari pengertian yang seperti itu,
character kemudian diartikan sebagai tanda atau ciri yang khusus, dan
karenanya melahirkan sutu pandangan bahwa karakter adalah “pola
perilaku yang bersifat individual, keadaan moral seseorang‟. Setelah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
melewati tahap anak-anak, seseorang memiliki karakter, cara yang dapat
diramalkan bahwa karakter seseorang berkaitan dengan perilaku yang ada
di sekitar dirinya. Makna dari pengertian pendidikan karakter yaitu
merupakan berbagai usaha yang dilakukan oleh para personil sekolah,
bahkan yang dilakukan bersama–sama dengan orang tua dan anggota
masyarakat, untuk membantu anak-anak dan remaja agar menjadi atau
memiliki sifat peduli (Daryanto, 2013:65).
Menurut Wynne seperti halnya yang dikutip Darmiyati Zuchdi
dkk, (2009, 10-11) menyebutkan pengertian karakter yaitu: sesorang
berperilaku
jujur,
suka
menolong,
tentulah
orang
tersebut
memanifestasikan perilaku baik. Istilah pendidikan karakter erat kaitannya
dengan personaliti seseorang bisa disebut “orang yang berkarakter” (a
person of character) apabila orang itu berperilaku baik yang sesuai kaidah
moral. Maka bukan saja aspek “knowing the good” (moral knowing) tetapi
juga “desiring the good atau loving the good” (moral felling) dan “acting
the good” (moral action).
Santrock (2008: 105) mendifiniskan pendidikan karakter sebagai:
“Character education is a direct approach to moral education that
involves teaching students basic moral literacy to prevent them from
engaging in immoral behavior and doing harm to themselves or
other”(adalah pendekatan langsung untuk pendidikan moral yaitu
mengajari murid dengan pengetahuan moral dasar untuk mencegah mereka
melakukan tindakan tak bermoral dan membahayakan orang lain dan
dirinya sendiri)
Menurut Kirschenbaum seperti halnya dikutip Darmiyati Zuchdi,
dkk.
(2009:62)
pendidikan
karakter
sangat
diperlukan
dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
mengembangkan
keterampilan pribadi
(personal) dalam
membuat
keputusan dan memilih berbagai hal dalam kehidupan, misalnya
pekerjaan, persahabatan, penggunaan waktu luang, kesehatan, penggunaan
uang (perilaku konsumen), kehidupan beragama. Menurut Brooks dan
Gooble seperti halnya yang dikutip Elmubarok (2008:112-113) dalam
menjalankan pendidikan karakter terdapat tiga elemen yang penting yaitu:
prinsip, proses, dan praktek dalam pengajaran. Dalam menjelaskan prinsip
itu maka nilai-nilai yang diajarkan harus tercantum dalam kurikulum
sehingga semua siswa paham benar tentang pendidikan karakter tersebut
dan mampu menerjemahkannya dala perilaku nyata. Oleh karena itu
diperlukan pendekatan optimal untuk mengajarkan karakter secara efektif
yang menurut Brooks dan Gooble adalah sebagai berikut:
a. Sekolah harus dipandang sebagai suatu lingkungan yang diibaratkan
seperti pulau dengan bahasa dan budayanya sendiri. Namun sekolah
juga harus memperluas pendidikan karakter bukan saja kepada guru,
staf, dan siswa, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat.
b. Dalam menjalankan kurikulum sebaiknya: a) pengajaran tentang nilainilai berhubungan dengan sistem sekolah secara keseluruhan; b)
karakter diajarkan sebagai subyek yang berdiri sendiri (separate-stand
alone subject) namun diintegrasikan dalam kurikulum sekolah
keseluruhan; c) seluruh staf menyadari dan mendukung tema nilai
yang diajarkan.
c. Penekanan ditempatkan untuk merangsang bagaiman siswa
menterjemahkan prinsip nilai ke dalam bentuk perilaku prososial.
Uraian di atas menunjukkan bahwa dimensi perilaku kemanusiaan
yang mencakup tiga hal paling mendasar yaitu, (1) dimensi afektif yang
tercermin pada kualitas keimanan, ketakwaan, dan kompetensi estetis, (2)
dimensi kognitif yang tercermin pada intelektualitas untuk menggali,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, (3)
dimensi psikomotorik yang tercermin pada kemampuan mengembangkan
keterampilan teknis, kecakapan praktis dan kompetensi motorik.
Menurut John Dewey seperti halnya yang dikutip Sjarkawi(2006:
38) yang menyatakan bahwa pendidikan karakter pada hakikatnya
dilakukan melalui penanaman nilai: kejujuran dan tanggung jawab untuk
memperkuat kecenderungan sehingga menjadi kebiasaaan. Sebaliknya,
pandangan yang beranggapan bahwa pilihan perilaku moral pada
hakikatnya bersifat rasional sebagai respon yang bersumber dan
diturunkan
dari
pemahaman
serta
penalaran
berdasarkan
tujuan
kemanusiaan dan keadilan. Pendidikan karakter juga menggunakan
pendekatan perkembangan kognitif, karena pendidikan karakter sebagai
pendidikan intelektual yang berpikir aktif dalam menghadapi isu-isu moral
yang menetapkan suatu keputusan baik buruknya moral.
Menurut
Azyumardi
Azra (2002:173)
pendidikan
karakter
merupakan upaya yang harus melibatkan semua pihak yaitu keluarga,
warga sekolah, dan lingkungan sekolah, serta masyarakat umum. Karena
itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyambung kembali
hubungan antara keempat lingkungan pendidikan. Pendidikan karakter
tidak akan berhasil selama keempat lingkungan pendidikan tidak ada
kesinambungan dan harmonisasinya.
Menurut Abdul Munip (2009: 13-14) menawarkan sembilan
karakter siswa disekolah yaitu, (1) cinta kepada Tuhan dan segenap
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
ciptaan-Nya, (2) kemandirian dan tanggung jawab, (3) kejujuran/amanah,
diplomatis, (4) hormat dan santun, (5) dermawan, suka tolong-menolong
dan gotong royong/kerjasama, (6) percaya diri dan bekerja keras, (7)
kepemimpinan dan keadilan, (8) baik dan rendah hati, (9) toleransi,
kedamaian, dan kesatuan. Pendidikan karakter menekankan pada
kebiasaan berperilaku dan menganjurkan pengajaran yang nyata mengenai
kebaikan-kebaikan (nilai-nilai) karakter khusus. Hal ini sebagaimana
diungkapkan oleh Winton (2004:45) sebagai berikut:
“traditional character education, the most prevalent approach places a
primacy on behavioural habits and advocates the explicit teaching of
specific character virtues. These virtues are purported differences, ethnc
differences, and socioeconomic differences”(pendidikan karakter
tradisional merupakan pendekatan yang paling lazim digunakan,
menempatkan keunggulan pada kebiasaan berperilaku dan mendukung
pengajaran yang nyata terhadap kebaikan-kebaikan (nilai-nilai) karakter
tertentu. Kebaikan-kebaikan ini merupakan pedoman untuk menjadikan
mnusia yang baik, yang dapat menghargai perbedaan budaya dan tingkat
sosial ekonomi).
Dari pemikiran di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan
karakter adalah upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara
sistematis untuk membantu siswa menginternalisasi nilai-nilai ke dalam
perilaku diri sendiri, sekolah, keluarga, lingkungan masyarakat, dan
kebangsaan, dalam bentuk perilaku jujur, adil, visoner, kerjasama,
bertanggungjawab, displin, berdasarkan norma-norma agama, hukum,
sopan-santun, dan adat istiadat.
Makna Pendidikan Karakter menurut Kementerian Pendidikan
Nasional (2010: 4) pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
mengembangkan dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga
mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat,
dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif.
Sedangkan menurut
Koesoema (2007: 250) pendidikan
karakter
merupakan nilai-nilai dasar yang harus dihayati jika sebuah masyarakat
mau hidup dan bekerja sama secara damai. Nilai-nilai seperti
kebijaksanaan, penghormatan terhadap yang lain, tanggung jawab pribadi,
perasaan senasib, sependeritaan, pemecahan konflik secara damai,
merupakan nilai-nilai yang semestinya diutamakan dalam pendidikan
karakter. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen harus
dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi
kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, penanganan atau
pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas
atau kegiatan ko-kulikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan,
dan ethos kerja seluruh warga sekolah/lingkungan.
2. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Nilai adalah keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas
dasar pilihannya. Hal ini dikemukakan oleh Gordon Allport seperti halnya
yang dikutip Rahmat Mulyana (2004: 9) bahwa nilai adalah keyakinan,
hasrat, motif, sikap, keinginan, dan kebutuhan. Oleh karena itu, keputusan
benar-salah, baik-buruk, dan indah-takindah merupakan hasil dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
serentetan proses psikologis yang kemudian mengarahkan individu pada
tindakan dan perbuatan yang sesuai dengan nilai pilihannya.
Nilai-nilai karakter terwujud dalam kejujuran, tanggung jawab,
kepedulian, dan semua perbuatan baik. Lickona (1991: 38) membedakan
nilai ke dalam dua kategori, seperti diungkapkan dibawah ini:
“values are two kinds: moral and nonmoral. Moral values such as
honesty, responsibility, and fairness carry obligation. We feel obligated to
keep a promise, pay our bills, care for our children and be fair in our
dealings with others. Moral values tell us what we ought to do. We must
abide by them even when we’d rather not. Nonmoral values carry no such
obligation. They express what we want or like to do. I might personally
value listening to classical music, for example, or radding a good novel.
But clearly i am not obligen to do so”, (nilai ada dua macam, yaitu nilai
moral dan nilai nonmoral. Nilai moral adalah rasa keharusan untuk
dilakukan, dalam hal kejujuran, tanggung jawab, kesungguhan dalam
mengemban kewajiban, menepati janji, membayar tagihan, peduli pada
anak-anak, dan adil dalam membuat kesepakatan dengan pihak lain. Nilai
moral mengajarkan apa yang seharusnya dikerjakan, meskipun kadang kita
tidak suka melakukannya. Sedangkan nilai nonmoral adalan nilai yang
tidak menuntut keharusan untuk dilakukan, misalnya seseorang suka
mendengarkan musik klasik, atau suka membaca novel yang bagus tetapi
tidak ada keharusan melakukan itu).
Menurut Spranger seperti halnya yang dikutip Moh. Shochib
(1998: 34) nilai-nilai karakter adalah upaya pengembangan disiplin diri
yang mencangkup lima nilai yaitu: nilai ekonomis, sosial, politik, estetis,
dan agama. Keterkaitan nilai-nilai ini merupakan konsep karakter yang
perlu dikembangkan pada diri peserta didik dengan bantuan orang dewasa.
Pendidikan karakter merupakan tanggung jawab individu dan masyarakat,
seperti seperti yang diungkapan Lickona, Schaps, dan Lewis (2007:1)
yaitu:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
“character education asserts that the validity of these values, and our
responsibility to uphold them, derive from the fact that such values affirm
our human dignity, promote the development and welfare of the individual
person, serve the common good, meet the classical tests of reversibility
(i.e., would you want all persons to act this way in a similar situation?),
and inform our rights and responsibilities in a democractic society”,
(validitas nilai-nilai pendidikan karakter adalah tanggung jawab kita untuk
menegakkan
martabat
nilai-nilai
kemanusian,
meningkatkan
pembangunan, dan kesejahteraan individu, melayani masyarakat, dan
memenuhi kebutuhan).
Nilai karakter menjadi acuan tingkah laku dalam berinteraksi
dengan sesama sebagaimana dijelaskan Raven (Zubaedi, 2006: 12), bahwa
nilai-nilai karakter merupakan seperangkat sikap individu yang dihargai
sebagai suatu kebenaran dan dijadikan standar bertingkah laku guna
memperoleh kehidupan masyarakat yang demokratis dan harmonis.
Menurut Kemdiknas (2010) nilai-nilai luhur yang dapat di dalam adat dan
budaya suku bangsa kita, telah dikaji dan dirangkum menjadi satu.
Berdasarkan kajian tersebut telah teridentifikasi butir-butir nilai luhur yang
diinternalisasikan terhadap generasi bangsa melalui pendidikan karakter.
Berikut adalah tabel daftar nilai-nilai utama yang dimaksud dan
deskripsinya:
Tabel 2.4
Nilai-nilai Yang Diinternalisasikan Dalam Pendidikan Karakter
(Diadaptasi seperlunya dari Kemendiknas, 2010:9-10)
No.
Nilai
1.
Religius
2.
Jujur
Deskripsi
Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,
dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
Displin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguhsungguh dalam mengatasi berbagai hambatan
belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya.
Kreatif
Berpikir dana melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu
yang telah dimiliki.
Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung
pada orang lain dalam meyelesaikan tugas-tugas.
Demokratis
Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang
menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain.
Rasa Ingin Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
Tau
mengetahui lebih dalam dan meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya dilihat, dan didengar.
Semangat
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
Kebangsaan menempatkan kepentingan bangsa dan negara
diatas kepentingan diri dan kelompoknya.
Cinta Tanah Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
Air
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa.
Menghargai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya
Prestasi
untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
Bersahabat/
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
Komunikatif berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan
orang lain.
Cinta Damai Sikap,
perkataan,
dan
tindakan
yang
menyebabkan orang lain merasa senang dan
aman atas kehadiran dirinya.
15.
Gemar
Membaca
16.
Peduli
Lingkungan
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan
bagi dirinya.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
17.
Peduli Sosial
M
18.
Tanggung
Jawab
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah
terjadi.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang terjadi.
Sikap dan perilaku sesorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia
lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara
dan Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut Bertrens (2004: 139) bahwa nilai selalu mempunyai
konotasi positif, nilai setidaknya memiliki tiga ciri: Pertama, nilai
berkaitan dengan subjek, kalau tidak ada subjek yang menilai maka tidak
ada nilai. Kedua, nilai tampil dalam suatu konteks praktis, di mana subjek
ingin membuat sesuatu dengan pendekatan teoritis. Ketiga, nilai-nilai
menyangkut sifat dan perilaku yang dimiliki oleh siswa. Apabila nilai
tidak dimiliki oleh siswa pada dirinya. Maka dapat menimbulkan nilai
yang berbeda-beda karena nilai tidak bisa dilepaskan dari nilai moral.
Nilai moral memiliki ciri-ciri yaitu: (1) berkaitan dengan pribadi manusia
yang bertanggung jawab, (2) berkaitan dengan hati nurani, (3) mewajibkan
manusia secara absolut yang tidak bisa ditawar-tawar, dan (4) bersifat
formal.
Adapun beberapa nilai-nilai karakter menurut Doni Koesoema
(2010:208-209) yaitu: (1) nilai keutamaan: manusia memiliki keutamaan
kalau ia menghayati dan melaksanakan tindakan-tindakan baik seperti nilai
jujur, tanggung jawab, menghargai tata tertib sekolah dan nilai lainnya, (2)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
nilai keindahan: pada masa lalu, nilai keindahan ini ditafsirkan terutama
pada keindahan fisik, berupa hasil karya seni, patung, bangunan, sastra,
dan lainnya. Nilai keindahan dalam tataran yang lebih tinggi, yang
menyentuh dimensi interioritas manusia, yang menjadi penentu kualitas
dirinya sebagai manusia, (3) nilai cinta tanah air (patriotisme), nilai
perjuangan, dan (4) nilai demokrasi. Nilai inilah yang perlu dikembangkan
dalam pendidikan karakter. Nilai demokrasi termasuk di dalamnya
kesediaan untuk berdialog, berunding, bersepakat dan mengatasi
permasalahaan konflik dengan cara-cara damai, sesuai ideologi bagi
pembentukan tata masyarakat yang lebih baik, (5) nilai kesatuan, dalam
konteks berbangsa dan bernegara di Indonesia, nilai kesatuan ini menjadi
dasar berdirinya Negara ini, yang menghidupi nilai perjuangan jiwa-raga.
Jiwa inilah yang menentukan apakah seorang itu sebagai individu
merupakan pribadi yang baik atau tidak. Maka, nilai-nilai ini sangat vital
bagi pendidikan karakter, (6) nilai-nilai kemanusiaan, apa yang membuat
manusia sungguh-sungguh manusiawi, itu merupakan bagian dari
keprihatinan setiap orang. Contohnya menghayati nilai-nilai kemanusiaan,
tolong-menolong, plural dalam kultur agama, keadilan di depan hukum
kebebasan, dan lainnya.
Menurut Darmiyati Zuchdi (2009:135) menyatakan bahwa
pengembangan nilai-nilai karakter yang fundamental sangat diperlukan
dalam kehidupan sosial, antara lain kasih-sayang antar sesama umat,
kemauan untuk mencapai yang terbaik dengan cara-cara yang baik dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
kesenangan bekerja sama untuk kemajuan bersama. Nilai-nilai inilah yang
merupakan prasyarat bagi terbangunnya sekolah maju dan damai.
Pembelajaran pendidikan karakter di sekolah harus memiliki nilai
kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan sebagai mana dijelaskan oleh Joel
(2005: 179) berikut ini:
“character education holds, as a starting philosophical principle, that
there are widely shared, privotally important core ethical values—such as
caring honesty, fairness, responsibility and respect for selft and others—
that form the basic of good character. A school committed to character
education explicitly names and publicly stands for these values;
promulagates them to all members of the school community; defines them
in terms of behaviors that can be observed in the life of the school; models
these values; studies and discusses them; uses them as the basis of human
relations in the school; celebrates their manifestations in the school and
community; and upholds them by making all school members accountable
to standards of conduct consistent with core values”, (pendidikan
karakter, sebagai prinsip filosofis awal, mempercayai bahwa ada banyak
persamaan nilai-nilai etika yang utama, sangat penting seperti kepedulian,
kejujuran, tanggung jawab, keadilan, dan menghormati orang lain, dapat
membentuk karakter dasar yang baik. Suatu sekolah yang komitmen
terhadap pendidikan karakter eksplisit menamakan dan menegakkan nilainilai perilaku, menyebarluaskan kepada semua anggota komunitas
sekolah, mendefinisikan nilai-nilai tersebut dalam batasan perilaku yang
dapat diamati dalam kehidupan sekolah, dan menjadi contoh nilai-nilai
tersebut, mengkaji dan mendiskusikannya, menggunakannya sebagai dasar
hubungan manusia di sekolah, dan menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut
dengan membuat semua warga sekolah bertanggungjawab terhadap
standar tingkah laku yang konsisten dengan nilai-nilai dasar).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa proses
pembentukan karakter siswa dapat dilakukan dengan prinsip moral
knowing (kognitif), yakni memberikan konsep secara kognitif mengenai
nilai-nilai, kemudian moral felling (afektif) yakni memberikan fasilitas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42
kepada siswa agar mampu merasakan dan mempertimbangkan mengenai
nilai-nilai hingga mereka yakin akan pilihannya, dan moral action
(konasi), yakni membantu anak-anak untuk berperilaku atas nilai-nilai
yang telah mereka pahami dan yakini. Pendekatannya adalah pendekatan
secara komprehensif, yakni dimulai dengan cara inkulkasi, keteladanan,
fasilitasi, dan terakhir pengembangan keterampilan atas nilai-nilai yang
dipelajari.
3. Tujuan Pendidikan Karakter
Tujuan pendidikan karakter ini dalam rangka untuk memperbaiki
kemerosotan moral. Menurut Foerster seperti halnya yang dkutip
Koesoema (2010:42) tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk
perilaku seseorang secara utuh. Karakter merupakan sesuatu kualifikasi
pribadi seseorang sebagai kesatuan dan kekuatan atas keputusan yang
diambilnya.
Tujuan pendidikan karakter adalah memperbaiki watak pribadi
individu. Hal demikian seperti yang dikemukakan oleh Arthur (2003:11),
yang menyatakan bahwa: “The aim of the institute was to ‘improve the
habits, dispositions and general character’ of the children”, (pendidikan
karakter bertujuan untuk memperbaiki kebiasaan, watak, dan karakter pada
anak-anak).
Menurut Nurul Zuriah (2008: 64-65), tujuan pendidikan karakter
yaitu memfasilitasi siswa agar mampu menggunakan pengetahuan
mengkaji
dan
menginternalisasi
serta
mempersonalisasikan
nilai,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan tumbuh dan
berkembangnya nilai mulia dalam diri siswa serta mewujudkannya dalam
perilau sehari-hari. Esensi tujuan pendidikan karakter tersebut perlu
dijabarkan dalam pengembangan program pembelajaran (instruksional)
dan sumber belajar setiap mata pelajaran yang relevan. Tujuannya agar
siswa mampu menggunakan pengetahuan, nilai, dan keterampilan dari
mata pelajaran itu sebagai wahana yang memungkinkan tumbuh dan
berkembang serta terwujudnya sikap dan perilaku yang baik, yaitu jujur,
toleransi, dan bertanggung jawab. Selain itu, tujuan yang dijabarkan secara
instrumental manajerial perlu dijabarkan dalam rangka membangun
tatanan dan iklim sosial budaya dan dunia persekolahan yang berwawasan
dan memancarkan akhlak mulia sehingga lingkungan dan sekolah menjadi
teladan atau model pendidikan karakter secara keseluruhan.
Tujuan pendidikan karakter mencakup dua aspek yaitu nilai hasil
belajar yang tinggi sebagai ukuran pencapaian tujuan kurikulum. Hal ini
lebih lengkap dijelaskan Jarolimek & Foster seperti halnya yang dikutip
Nurul Zuriah (2008: 66) bahwa: tujuan pendidikan karakter yaitu
pencapaian tujuan yang umum dan khusus. Kedua tujuan pembelajaran ini
menekankan pada kegiatan ekstrakurikuler dan intrakurikuler.
Sedangkan menurut Sjarkawi (2006: 39) pendidikan karakter
bertujuan membina perilaku siswa yang baik sehingga berguna bagi setiap
orang. Artinya, pendidikan karakter bukan sekedar memahami aturan
benar-salah atau mengetahui tentang ketentuan baik-buruk, tetapi harus
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
benar-benar terwujud dalam perilaku moral yang baik pada diri siswa dan
mengimplementasikan kepada masyarakat dan keluarga.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka tujuan yang harus dicapai
pendidikan karakter adalah: (1) siswa memahami nilai-nilai karakter di
lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah; (2) siswa mampu
mengembangkan watak atau tabiatnya secara konsisten dalam mengambil
keputusan di tengah-tengah rumitnya kehidupan saat ini, (3) siswa mampu
menghadapi masalah nyata dalam masyarakat secara rasional dalam
membuat keputusan yang terbaik setelah melakukan pertimbangan sesuai
dengan norma-norma sosial; (4) siswa mampu menggunakan pengalaman
nilai dan tujuan karakter bagi pembentukan kesadaran dalam pola perilaku
yang berguna dan bertanggung jawab atas tindakannya.
4. Implementasi pendidikan karakter
Berdasarkan kerangka desain yang dikembangkan Kemendiknas
(2010), secara psikologis dan sosial kultural pembentukan karakter dalam
diri individu merupakan fungsi dari seluruh potensi individu manusia
(kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik) dalam konteks interaksi
sosial kultur ( dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat) dan berlangsung
sepanjang hayat. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses
psikologis dan sosial kultur tersebut dapat dikelompokkan dalam: olah hati
(spiritual
and
emotional
development),
olah
pikir
(intellectual
development), olah raga dan kinestetik (physical and kinestetic
development), dan menurut olah rasa dan karsa (affective and creativity
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
development), yang secara diagramatik dapat digambarkan sebagai
berikut:
Tabel 2.5
Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis
dan sosial-kultural
OLAH PIKIR
Cerdas
OLAHRAGA (KINESTETIK)
Bersih, Sehat, Menarik
OLAH HATI
Jujur
Bertanggung jawab
OLAH RASA dan KARSA
Peduli dan Kreatif
Keempat kelompok konfigurasi karakter tersebut memiliki unsur-unsur
dari karakter inti sebagai berikut:
Tabel 2.6
Kelompok konfigurasi karakter
1
Kelompok Konfigurasi
Karakter
Olah Hati
2
Olah Pikir
3
Olahraga
4
Olah Rasa dan Karsa
No.
Karakter Inti
Religius
Jujur
Tanggung jawab
Peduli sosial
Peduli lingkungan
Cerdas
Kreatif
Sehat
Bersih
Peduli
Kerja sama
(gotong royong)
Para pakar telah mengungkapkan berbagai teori tentang pendidikan
moral. Menurut Hers, et al. (1980), di antara berbagai teori yang
berkembang, ada enam teori yang banyak digunakan yaitu: pendekatan
pengembangan rasional, pendekatan pertimbangan, pendekatan klarifikasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46
nilai, pendekatan pengembangan moral kognitif, dan pendekatan perilaku
sosial.
Berbeda
dengan
klasifikasi
tersebut,
Elias
(1989)
mengklasifikasikan berbagai teori yang berkembang menjadi tiga, yakni:
pedekatan kognitif, pendekatan afektif, dan pendekatan perilaku.
Klasifikasi didasarkan pada tiga unsur moralitas yang biasa menjadi
tumpuan kajian psikologi, yakni: perilaku, kognisi, dan afeksi.
Berdasarakan pembahasan di atas dapat ditegaskan bahwa
pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan
dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami
nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha
Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang
terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan berdasarkan
norma-norma agama, hukum. Pendidikan karakter dalam seting sekolah
memiliki tujuan sebagai berikut (Kusuma, 2011:9) :
a. Menguatkan dan membanggakan nilai-nilai kehidupan yang dianggap
penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian/kepemilikan peserta
didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan;
b. Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak berkesesuaian dengan
nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah;
c. Membangun koneksi yag harmoni dengan keluarga dan masyarakat
dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara
bersama.
Tujuan
pertama
pendidikan
karakter
adalah
memfasilitasi
penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam
perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah
(setelah lulus dari sekolah). Oleh karena itu pendidikan karakter adalah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
proses yang tidak pernah berhenti dan harus berjalan terus. Pendidikan
karakter bukanlah sebuah proyek yang ada awal dan akhirnya, pendidikan
karakter diperlukan agar setiap individu menjadi orang yang lebih baik,
menjadi warga masyarakat yang lebih baik dan menjadi warga negara
yang lebih baik norma, budaya, dan adat istiadat (Gede Raka, 2011:xi).
D. Kerangka Teori
1. Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir
tingkat tinggi
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep,
hukum
atau
prinsip
melalui
tahapan-tahapan
mengamati
(untuk
mengidentifikasikan atau menemukan masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan
berbagai
teknik,
menganalisis
data,
menarik
kesimpulan
dan
mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”
(Hosnan, 2014:34).
Menurut Barringer et. al (2010) sebagaimana dikutip Yunus
Abidin
(2014: 125) menyatakan bahwa pembelajaran proses saintifik
merupakan pembelajaran yang menuntut siswa berpikir secara sistematis,
dan kritis dalam upaya memecahkan masalah yang penyelesaiannya tidak
mudah dilihat. Sementara menurut Yunus Abidin (2014: 127), pendekatan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
saintifik adalah model pembelajaran yang dilandasi pendekatan ilmiah
dalam pembelajaran yang diorientasikan guna membina kemampuan siswa
memecahkan masalah melalui serangkaian aktivitas inkuiri yang menuntut
kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi dalam
upaya meningkatkan pemahaman siswa. Karakteristik pembelajaran
dengan metode saintifik melibatkan proses-proses kognitif yang potensial
dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan
berpikir tingkat tinggi siswa (Hosnan, 2014:36).
Implementasi pendekatan saintifik memiliki beberapa tujuan
diantaranya
untuk
meningkatkan
kemampuan
intelek
khususnya
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, membentuk kemampuan siswa
dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik, melatih siswa
dalam mengkomunikasikan ide-ide, untuk mengembangkan karakter siswa
(Hosnan, 2014:36-37). Oleh karena itu, semakin baik implementasi
pendekatan saintifik maka semakin baik pula kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa. Berdasarkan uraian di atas berikut disajikan hipotesis
penelitiannya;
Ha1:
Ada
hubungan
persepsi
siswa
tentang
implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan
dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
2. Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa.
Menurut Mulyasa (2014:7), pendidikan karakter dalam Kurikulum
2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan,
yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta
didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar
kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Menurut Kementerian
Pendidikan Nasional (2010: 4), pendidikan karakter dimaknai sebagai
pendidikan yang mengembangkan dan karakter bangsa pada diri peserta
didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter
dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai
anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif
dan kreatif. Pendidikan karakter terjadi secara berkesinambungan mulai
dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat sekitar dan dimulai sejak
dini mungkin
Dalam implementasi pendekatan saintifik memiliki beberapa
tujuan diantaranya: untuk meningkatkan kemampuan intelek khususnya
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, membentuk kemampuan siswa
dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik, melatih siswa
dalam mengkomunikasikan ide-ide, untuk mengembangkan karakter siswa
(Hosnan, 2014:36-37). Oleh karena itu apabila semakin baik implementasi
pendekatan saintifik maka akan semakin baik pula pengembangan karakter
sosial siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
Ha1:
Ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
saintifik
dalam
pembelajaran
akuntansi
pengembangan karakter sosial siswa.
keuangan
dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus adalah penelitian
yang melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai subjek tertentu
untuk memberikan gambaran yang lengkap mengenai subyek tertentu (Sangaji
& Shopian, 2010:21). Penelitian ini merupakan studi kasus di 3 SMK Negeri
dan 3 SMK Swasta di Kabupaten Gunungkidul yang meliputi SMK Negeri 1
Wonosari, SMK Negeri 1 Nglipar, SMK Negeri 1 Girisubo, SMK Bhina
Karya Rongkop, SMK Muhammadiyah Tepus dan SMK Muhammadiyah
Wonosari.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Oktober 2014 sampai dengan Mei
2015.
2. Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian adalah 3 SMK Negeri dan 3 SMK Swasta
Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan,
Paket Keahlian Akuntansi di Kabupaten Gunungkidul.
51
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Bidang Keahlian Bisnis
dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian Akuntansi
pada tahun ajaran 2014/2015 di 3 SMK Negeri dan 3 SMK Swasta
Kabupaten Gunungkidul.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan, tingkat keterampilan
berpikir tingkat tinggi dan pengembangan karakter siswa.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Bidang
Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket
Keahlian Akuntansi yang sudah mendapatkan materi rekonsiliasi bank
dengan berdasarkan pendekatan pembelajaran saintifik pada tahun ajaran
2014/2015 di Kabupaten Gunungkidul. Jumlah populasi penelitian
sebanyak 704 siswa.
2. Sampel Penelitian
Sampel Penelitian ini adalah sebagian siswa kelas XI SMK Bidang
Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket
Keahlian Akuntansi di Kabupaten Gunungkidul. Jumlah sampel penelitian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
ini adalah 358 siswa. Teknik penarikan sampel adalah purposive sampling.
Pertimbangan penarikan sampel adalah keterbatasan waktu, tenaga, dan
dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Berikut
ini disajikan tabel nama sekolah dan jumlah responden penelitian.
Tabel 3.1
Nama Sekolah dan Jumlah Responden Penelitian
No
Nama Sekolah
1.
SMK Bhina Karya Rongkop
2.
SMK Negeri 1 Girisubo
3.
SMK Muhammadiyah Tepus
4.
SMK Negeri 1 Nglipar
5.
SMK Muhammadiyah Wonosari
6.
SMK Negeri 1 Wonosari
Jumlah
Jumlah Sampel
18
24
30
57
110
119
358
E. Operasionalisasi Variabel
1. Variabel Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik
dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan.
Persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran akuntansi keuangan dalam penelitian ini adalah tanggapan
(penerimaan) langsung atau
proses siswa mengetahui beberapa hal
melalui panca indranya terhadap implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran akuntansi keuangan yang mereka ikuti. Secara lebih spesifik
pembelajaran akuntansi yang dimaksud adalah pembelajaran tentang
materi rekonsiliasi bank dan pencatatan pos penyesuaiannya. Berikut ini
disajikan tabel tentang tabel operasionalisasi variabel tersebut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
Akuntansi
Variabel
Implementasi
pendekatan
saintifik dalam
pembelajaran
akuntansi
Indikator*)
Pernyataan No.
Mengamati
1,2
Menanya
3
Mengumpulkan
4
informasi/mencoba
Menalar/mengasosiasi
5
Mengkomunikasikan hasil
6,7
*) Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 81a Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
Bagian Pedoman Umum Pembelajaran.
Setiap butir pernyataan dinyatakan dalam 5 (lima) pilihan pendapat
mengacu pada skala Likert, yang meliputi: sangat setuju (SS) = skor 5;
setuju (s) = skor 4; ragu-ragu (rr) = skor 3; tidak setuju (ts) = skor 2; dan
sangat tidak setuju (sts) = skor 1. Penilaian deskriptif tentang persepsi
siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran
akuntansi keuangan dilakukan berdasarkan PAP Tipe II.
2. Variabel Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam penelitian ini
adalah tingkat kemampuan siswa untuk berpikir tingkat tinggi pada materi
pembelajaran rekonsiliasi bank dan pencatatan pos penyesuaiannya setelah
siswa menyelesaikan pembelajaran atas materi tersebut. Menurut Ramirez
dan Ganaden (2008), cakupan kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi
kemampuan dalam menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan
membuat (create). Kemampuan siswa tersebut dalam penelitian ini diukur
melalui suatu tes. Berikut ini disajikan kisi-kisi soal tes tentang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
kemampuan siswa berpikir tingkat tinggi pada materi pembelajaran
rekonsiliasi bank dan pencatatan pos penyesuaiannya.
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel
Kemampuan Siswa Berpikir Tingkat Tinggi pada Materi
Pembelajaran Rekonsiliasi Bank dan Pencatatan Pos
Penyesuaiannya
Variabel
Indikator*)
Kemampuan siswa berpikir 1. menganalisis
tingkat tinggi pada materi
(analyze)
pembelajaran rekonsiliasi
2. mengevaluasi
bank dan pencatatan pos
(evaluate)
penyesuaiannya
3. membuat
(create)
*) Ramirez, Rachel B., Mildred S. Ganaden (2008)
Soal No.
2
1
3
Pengukuran dilakukan dengan memberikan skor atas setiap
jawaban soal sesuai dengan bobot (tingkat kesulitan) masing-masing soal.
Rentang skor jawaban adalah 0 s.d. 100. Sedangkan penilaian deskriptif
tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi pada materi pembelajaran
rekonsiliasi bank dan pencatatan pos penyesuaiannya dilakukan dengan
mengacu Pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II.
3. Variabel Pengembangan Karakter Siswa
Pengembangan karakter siswa dalam penelitian ini adalah
berkembangnya karakter yang dirasakan setelah siswa mengikuti
pembelajaran
materi
rekonsialiasi
bank
dan
pencatatan
pos
penyesuaiannya. Macam karakter siswa dalam penelitian ini ditentukan
berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54
Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan, dan secara spesifik Silabus Akuntansi Keuangan SMK Bidang
Keahlian Bisnis dan Manajemen (Paket Keahlian: Akuntansi) Kelas XI
semester I. Berikut ini disajikan tabel tentang tabel operasionalisasi
variabel tersebut.
Tabel 3.4
Operasionalisasi Variabel Pengembangan Karakter Siswa
Variabel
Pengembangan
karakter siswa
Indikator*)
Pernyataan No.
2.1. Memiliki motivasi internal
dan menunjukkan rasa ingin
tahu dalam menemukan dan
1,2,3
memahami pengetahuan dasar
tentang komputer akuntansi.
2.2. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab,
santun, responsif dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara
4,5,6,7,8,9
efektif dalam lingkungan
sosial sesuai dengan prinsip
etika profesi bidang komputer
akuntansi.
2.3. Menghargai kerja individu dan
kelompok serta mempunyai
kepedulian yang tinggi dalam
10,11
menjaga keselarasan
lingkungan sosial, lingkungan
kerja dan alam.
*) Silabus Akuntansi Keuangan SMK Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen (Paket Keahlian: Akuntansi) Kelas XI semester I
Setiap butir pernyataan dinyatakan dalam 5 (lima) pilihan pendapat
mengacu pada skala Likert, yang meliputi: sangat setuju (SS) = skor 5;
setuju (s) = skor 4; ragu-ragu (rr) = skor 3; tidak setuju (ts) = skor 2; dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
sangat tidak setuju (sts) = skor 1. Penilaian deskriptif tentang
pengembangan karakter siswa dilakukan berdasarkan PAP Tipe II.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan
karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa
terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada
(Siregar, 2012:21). Dalam penelitian ini kuesioner dimaksudkan untuk
mengumpulkan
implementasi
data identitas
pendekatan
responden,
saintifik
dalam
persepsi
siswa tentang
pembelajaran
akuntansi
keuangan, pengembangan karakter siswa dan tingkat kemampuan berpikir
tingkat tinggi.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan/data untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang
dinamakan panduan wawancara (Siregar, 2012:18). Dalam penelitian ini
wawancara digunakan untuk mengumpulkan data mengenai pembelajaran
berdasarkan pendekatan saintifik.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
G. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Pengujian Validitas
Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu item kuesioner. Suatu item kuesioner dikatakan valid jika
item pertanyaan/pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan
sesuatu
yang
akan
diukur.
Pengujian
validitas
item-item
pertanyaan/pernyataan dilakukan dengan menghitung nilai korelasi setiap
item pertanyaan/pernyataan dengan skor total. Teknik pengujian validitas
item pertanyaan/pernyataan dilakukan berdasarkan rumus korelasi Product
Moment sebagai berikut (Siregar, 2013:48) :
Keterangan:
n = Jumlah siswa
x = Skor jawaban responden
y = Skor total dari jawaban responden
Ketentuan
untuk
menilai
valid
tidaknya
suatu
item
pertanyaan/pernyataan sebagai berikut: jika nilai-nilai corrected item-total
corelation setiap item lebih besar dari nilai rtabel = 0,281, maka item
pertanyaan/pernyataan dapat dikatakan valid. Sebaliknya, jika nilai-nilai
corrected item-total corelation setiap item lebih kecil dari nilai rtabel =
0,282, maka item pertanyaan/pernyataan dapat dikatakan tidak valid.
Pengujian validitas dilakukan dengan responden sebanyak 49 siswa
di SMK Muhammadiyah Cangkringan dan dilakukan sebelum penelitian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
ini dilaksanakan. Berikut ini disajikan hasil pengujian validitas instrumen
penelitian ini.
a. Variabel Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik
dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Persepsi Siswa
Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam
Pembelajaran Akuntansi
Item-Total Statistics
Cronbach's
Corrected
Squared
Alpha if
Scale Mean if
Scale Variance if
Item-Total
Multiple
Item
Item Deleted
Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
No_1
24.69
10.884
.748
.
.841
No_2
25.53
9.671
.592
.
.870
No_3
24.69
11.175
.519
.
.869
No_4
25.06
10.850
.679
.
.848
No_5
24.76
11.105
.708
.
.847
No_6
24.69
10.884
.748
.
.841
No_7
25.06
10.267
.677
.
.847
Tabel
3.5
menunjukkan
bahwa
keseluruhan
butir
pertanyaan/pernyataan tentang persepsi siswa tentang implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan adalah
valid (keseluruhan nilai corrected item–total corelation > rtabel = 0,281
).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
b. Variabel Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Berpikir Tingka Tinggi
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Tingkat
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Corrected
Squared
Cronbach's
Variance if
Item-Total
Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
No_1
68.59
89.622
0.532
0.295
0.610
No_2
38.12
69.026
0.498
0.2049
0.663
No_3
58.31
80.342
0.555
0.317
0.570
Tabel
3.5
menunjukkan
pertanyaan/pernyataan
tentang
bahwa
tingkat
keseluruhan
persepsi
siswa
butir
tentang
kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah valid (keseluruhan nilai
corrected item–total corelation > rtabel = 0,281).
c. Variabel Persepsi Siswa Tentang Pengembangan Karakter Siswa
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Pengembangan
Karakter Siswa
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Corrected
Squared
Cronbach's
Variance if
Item-Total
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Item Deleted Correlation
No_1
43.55
22.086
0.659
.
0.842
No_2
43.39
24.659
0.463
.
0.857
No_3
43.31
21.675
0.747
.
0.835
No_4
43.82
21.320
0.610
.
0.846
No_5
43.71
21.667
0.644
.
0.842
No_6
43.73
23.407
0.492
.
0.854
No_7
43.31
21.675
0.747
.
0.835
No_8
44.08
23.868
0.329
.
0.868
No_9
43.92
20.827
0.655
.
0.842
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Corrected
Squared
Cronbach's
Variance if
Item-Total
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Item Deleted Correlation
No_10
43.61
24.867
0.326
.
0.864
No_11
43.37
24.529
0.495
.
0.855
Tabel
3.7
menunjukkan
bahwa
keseluruhan
butir
pertanyaan/pernyataan tentang persepsi siswa tentang pengembangan
karakter siswa adalah valid (keseluruhan nilai corrected item–total
corelation > rtabel = 0.281).
2. Pengujian Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur
yang sama pula (Siregar, 2013:55). Pengujian reliabilitas untuk variabel
persepsi siswa tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan, variabel tingkat kemampuan berpikir tinggi, dan variabel
persepsi siswa tentang pengembangan karakter siswa dalam penelitian ini
dilakukan rumus Alpha yaitu (Siregar, 2013:58):
Keterangan :
n
= Jumlah Sampel.
Xi
= Jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan.
σ2 t
= Varians total
∑σ2b = Jumlah varians butir.
K
= Jumlah butir pertanyaan.
r11
= Koefisien reliabilitas instrumen.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
Ketentuan untuk menilai reliabel atau tidaknya suatu item
pertanyaan/pernyataan sebagai berikut: jika koefisien reliabilitas (r11) lebih
dari 0.6 maka reliabel, sebaliknya jika koefisien reliabilitas (r11) kurang
dari 0.6 maka tidak reliabel (Siregar, 2013:57).
Hasil pengujian reliabilitas variabel persepsi siswa tentang
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan, variabel
tingkat kemampuan berpikir tinggi, dan variabel pengembangan karakter
siswa tampak dalam tabel berikut:
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel
Persepsi siswa tentang
pendekatan saintifik
Persepsi siswa tentang
kemampuan berpikir
tingkat tinggi
Persepsi siswa tentang
pengembangan karakter
siswa
Nilai r hitung
Nilai r tabel
Status
0,869
0,6
Reliabel
0,703
0,6
Reliabel
0,861
0,6
Reliabel
Tabel 3.8 menunjukkan bahwa instrumen penelitian untuk variabel
persepsi siswa tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan, variabel tingkat kemampuan berpikir tinggi, dan variabel
pengembangan karakter siswa adalah reliabel (keseluruhan nilai r11
(Cronbach’s alpha) > 0,6).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
H. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistika deskriptif adalah statistik yang berkenaan dengan
bagaimana cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau
menguraikan data sehingga mudah dipahami (Siregar, 2010:2). Pemaparan
data hasil penelitian dilakukan dengan menyajikannya dalam tabel
distribusi frekuensi dan selanjutnya menguraikannya. Pendeskripsian data
dalam tabel distribusi frekuensi menggunakan PAP tipe II.
Tabel 3.9
PAP Tipe II
Tingkat Penguasaan Kompetensi
81% - 100%
66% - 80%
56% - 65%
46% - 55%
Dibawah 46%
Sumber: Masidjo (1995:153)
Kategori
Sangat Tinggi/ Sangat Baik
Tinggi/ Baik
Cukup/ Cukup Baik
Rendah/ Tidak Baik
Sangat Rendah/ Sangat Tidak Baik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
2. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah
data hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian
ini pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji normalitas bivariat
(chisquare). Ketentuannya sebagai berikut: jika nilai R square
mendekati 1, maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya jika
nilai R square mendekati 0, maka data tersebut tidak berdistribusi
normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS
for Windows versi 17.0.
b. Pengujian Hipotesis
1) Rumusan Hipotesis
a) Hipotesis Pertama
Ho1: Tidak ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat
tinggi
Ha1: Ada hubungan persepsi siswa tentang
implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat
tinggi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
b) Hipotesis Kedua
Ho2: Tidak ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan dengan pengembangan karakter siswa
Ha2: Ada hubungan persepsi siswa tentang
implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan dengan pengembangan karakter siswa
2) Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis pertama dan kedua ini dilakukan
berdasarkan rumus korelasi Spearman sebagai berikut (Siregar,
2013:380):
Keterangan :
rs
: nilai korelasi Spearman
d
: selisih antara X dan Y
n
: jumlah pasangan (data)
Nilai koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan
kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih atau juga dapat
menentukan arah dari kedua variabel. Nilai koefisien korelasi
tersebut berkisar (rs) = (-1 ≤ 0 ≤ 1).
Berikut disajikan tabel tentang korelasi dan kekuatan
hubungan menurut Siregar (2013:251) sebagai berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
Tabel 3.10
Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan
No
Nilai Korelasi
1
2
3
4
5
0,00 - 0,199
0,20 - 0,399
0,40 - 0,599
0,60 - 0,799
0,80 - 0,100
Tingkat
Hubungan
Sangat Lemah
Lemah
Cukup
Kuat
Sangat Kuat
3) Penarikan Kesimpulan
a. Jika nilai Sig. (2-tailed) < α = 0,05, maka H01 ditolak dan Ha1
diterima. Artinya, ada hubungan persepsi siswa tentang
implementasi
pendekatan
saintifik
dalam
pembelajaran
akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir
tingkat tinggi. Sebaliknya jika nilai Sig. (2-tailed) > α = 0,05,
maka H01 diterima dan Ha1 ditolak. Artinya tidak ada hubungan
persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat
kemampuan berpikir tingkat tinggi.
b. Jika nilai Sig. (2-tailed) < α = 0,05, maka H01 ditolak dan Ha1
diterima. Artinya ada hubungan persepsi siswa tentang
implementasi
pendekatan
saintifik
dalam
pembelajaran
akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa.
Sebaliknya jika nilai Sig. (2-tailed) > α = 0,05, maka H01
diterima dan Ha1 ditolak. Artinya tidak ada hubungan persepsi
siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67
pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan
karakter siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan
Mei 2015. Responden penelitian ini adalah siswa kelas XI Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket Keahlian
Akuntansi se-Kabupaten Gunungkidul tahun ajaran 2014/2015 yang sudah
mendapat materi pembelajaran rekonsiliasi bank berdasarkan Kurikulum
2013. Responden penelitian berasal dari SMK Negeri 1 Wonosari, SMK
Negeri 1 Nglipar, SMK Negeri 1 Girisubo, SMK Bhina Karya Rongkop, SMK
Muhammadiyah Tepus, SMK Muhammadiyah Wonosari sebanyak 358 buah
dan keseluruhannya diisi lengkap oleh responden (response rate = 100%).
1. Deskripsi Responden Penelitian
a. Asal Sekolah
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah
No
1
2
3
4
5
6
Asal Sekolah
F
Frekuensi Relatif
SMK Bhina Karya Rongkop
18
5%
SMK Negeri 1 Girisubo
24
6,7%
SMK Muhammadiyah Tepus
30
8,4%
SMK Negeri 1 Nglipar
57
16%
SMK Muhammadiyah
110
30,7%
Wonosari
SMK Negeri 1 Wonosari
119
33,2%
Jumlah
358
100%
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi
responden dalam penelitian adalah 358 siswa. Rinciannya sebagai
68
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69
berikut: 18 siswa (5%) dari SMK Bhina Karya Rongkop, 24 siswa
(6,7%) dari SMK Negeri 1 Girisubo, 30 siswa (8,4%) dari SMK
Muhammadiyah Tepus, 57 siswa (16%) dari SMK Negeri 1 Nglipar,
110 siswa (30,7%) dari SMK Muhammadiyah Wonosari, dan 119
siswa (33,2%) dari SMK Negeri 1 Wonosari.
b. Status Sekolah
Tabel 4.2
Status Sekolah Asal Siswa
No
1
2
3
4
5
6
Nama Sekolah
SMK Negeri 1 Wonosari
SMK Negeri 1 Nglipar
SMK Negeri 1 Girisubo
SMK Bhina Karya Rongkop
SMK Muhammadiyah Tepus
SMK Muhammadiyah
Wonosari
Jumlah
Status
Negeri
Negeri
Negeri
Swasta
Swasta
Swasta
F
FR
200
56%
158
44%
358
100%
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi
responden penelitian ini adalah 358 yang terdiri dari 200 siswa (56%)
dari SMK Negeri dan 158 siswa (44%) dari SMK swasta. Dengan
demikian disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari
SMK Negeri.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
c. Jenis Kelamin
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa berdasarkan Jenis Kelamin
No
1
2
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
F
22
336
358
FR
6%
94%
100%
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah responden penelitian ini
sebanyak 358 dengan rincian 22 siswa (6%) berjenis kelamin laki-laki
dan 336 siswa (94%) berjenis kelamin perempuan. Dengan demikian
disimpulkan bahwa responden terbanyak adalah berjenis kelamin
perempuan.
2. Deskripsi Data Penelitian
a. Persepsi siswa tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran
akuntansi keuangan
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Pendekatan Saintifik
No
1
2
3
4
5
Interval Pendekatan
Saintifik
30-35
26-29
23-25
20-22
7-19
Jumlah
F
FR
Kategori
209
133
14
1
1
358
58,4%
37,1%
3,9%
0,3%
0,3%
100%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Tidak Baik
Sangat Tidak Baik
Dari tabel 4.4 menunjukan bahwa 209 siswa (58,4%)
mempunyai persepsi tentang implementasi pendekatan saintifik dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71
pembelajaran akuntansi keuangan dengan kategori sangat baik, 133
siswa (37,1%) memiliki persepsi tentang implementasi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan kategori
baik, 14 siswa (3,9%) persepsi tentang implementasi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan kategori
cukup baik, 1 siswa (0,3%) memiliki persepsi tentang implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan
kategori tidak baik dan 1 siswa (0,3%) memiliki persepsi tentang
implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan dengan kategori sangat tidak baik. Hasil perhitungan ratarata (mean) diperoleh hasil = 30,1173; nilai tengah (median) = 30; nilai
modus = 30; dan nilai standar deviasi = 2,8220. Dengan demikian
secara garis besar dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa tentang
implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan adalah sangat baik.
b. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
No
1
2
3
4
5
Jumlah
Interval berpikir
tingkat tinggi
F
FR
Kategori
81-100
66-80
56-65
46-55
0-45
167
117
23
9
42
358
46,7%
32,7%
6,4%
2,5%
11,7%
100%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Tidak Baik
Sangat Tidak Baik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72
Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa 167 siswa (46,7%)
mempunyai tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan
kategori sangat baik, 117 siswa (32,7%) dikategorikan baik, 23 siswa
(6,4%) dikategorikan cukup baik, ada 9 siswa (2,5%) dikategorikan
tidak baik, dan ada 42 siswa (11,7%) dikategorikan sangat tidak baik.
Hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil = 77,3855; nilai
tengah (median) = 80; nilai modus = 100; dan nilai standar deviasi =
22,9594. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat
kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah sangat baik.
c. Pengembangan Karakter Siswa
Tabel 4.6
Distribusi Pengembangan Karakter Siswa
No
1
2
3
4
5
Interval karakter
siswa
47-55
40-46
36-39
31-35
11-30
Jumlah
F
FR
Kategori
211
137
10
0
0
358
59%
38%
3%
0
0
100%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Tidak Baik
Sangat Tidak Baik
Dari tabel 4.6 menunjukkan bahwa 211 siswa (59%)
mempunyai karakter dengan kategori sangat baik, 137 siswa (38%)
dikategorikan baik, 10 siswa (3%) dikategorikan cukup baik. Hasil
perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil = 47,5167; nilai tengah
(median) = 48; nilai modus = 44; dan nilai standart deviasi = 3,9012.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengembangan karakter
siswa adalah sangat baik.
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data
1. Pengujian Normalitas
a. Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam
Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Tingkat Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dengan Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable : chisquare
Parameter
Estimates
Model Summary
Equation
Linear
R Square
0.414
F
251.987
df1
df2
1
356
Sig.
0.000
Constan
t
0.041
b1
0.010
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Hasil pengujian normalitas bivariat untuk data persepsi siswa
tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran
akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi
diperoleh nilai Rsquare = 0,414. Oleh sebab nilai Rsquare hanya
terkategorikan cukup (0,400-0,599), maka dapat disimpulkan bahwa
distribusi data persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74
saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat
kemampuan berpikir tingkat tinggi cenderung berdistribusi tidak
normal.
b. Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam
Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Pengembangan Karakter
Siswa
Tabel 4.8
Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dengan Pengembangan Karakter Siswa
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:chisquare
Parameter
Estimates
Model Summary
Equation
Linear
R Square
F
df1
0.590 511.722
df2
1
Sig.
356 0.000
Constant
b1
0.034 0.017
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Hasil pengujian normalitas bivariat untuk data persepsi siswa
tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran
akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter sosial siswa
diperoleh nilai Rsquare = 0,590. Oleh sebab nilai Rsquare hanya
terkategorikan cukup (0,400-0,599), maka dapat disimpulkan bahwa
distribusi data persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
saintifik
dalam
pembelajaran
akuntansi
keuangan
dengan
pengembangan karakter sosial siswa cenderung berdistribusi tidak
normal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75
C. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan pengujian prasyarat analisis data diketahui bahwa data
persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran
akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi
cenderung tidak berdistribusi normal dan data persepsi siswa tentang
implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan
dengan pengembangan karakter sosial siswa juga cenderung belum mendekati
distribusi normal. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Spearman yang diolah
dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 For Windows.
1. Pengujian Hipotesis 1
a. Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan
berpikir tingkat tinggi
Ho1:
Tidak ada hubungan persepsi siswa tentang
implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan
dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi
Ha1:
Ada
hubungan
persepsi
siswa
tentang
implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan
dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76
Tabel 4.9
Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa Tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dengan Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi
Correlations
B
Spearman's rho
Saintifik
1.000
.195**
.
.000
358
358
.195**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
358
358
saintifik Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
BTT
B
BTT
Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 4.9 tampak bahwa nilai correlation
coefficient (Spearman’s rho) = 0,195. Nilai tersebut menunjukkan
bahwa hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat
kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah positif dengan kategori
sangat lemah. Artinya, semakin baik implementasi pendekatan
saintifik maka semakin baik kemampuan berpikir tingkat tinggi. Nilai
Sig (2-tailed) pada tabel 4.9 adalah sebesar 0,000, hal tersebut
menunjukkan bahwa hubungan persepsi siswa tentang implementasi
pendekatan saintifik dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah
signifikan (nilai Sig (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05). Artinya, Ha1
diterima dan Ho1 ditolak. Dengan demikian kesimpulan yang
menyatakan bahwa hubungan persepsi siswa tentang implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan kategori sangat
lemah dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian ini.
b. Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan
karakter sosial siswa
Ho2:
Tidak ada hubungan persepsi siswa tentang
implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan
dengan pengembangan karakter siswa
Ha2:
Ada
hubungan
persepsi
siswa
tentang
implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan
dengan pengembangan karakter siswa
Tabel 4.10
Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa Tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dengan Pengembangan Karakter Siswa
Correlations
Saintifik
Spearman's rho
Saintifik
1.000
.503**
.
.000
358
358
.503**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
358
358
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Karakter
Karakter
Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 4.10 tampak bahwa nilai correlation
coefficient (Spearman’s rho) = 0,503. Nilai tersebut menunjukan
bahwa hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78
saintifik
dalam
pembelajaran
akuntansi
keuangan
dengan
pengembangan karakter siswa adalah positif dengan kategori cukup.
Artinya, semakin baik implementasi pendekatan saintifik maka
semakin baik pengembangan karakter siswa. Nilai Sig (2-tailed) pada
tabel 4.10 adalah sebesar 0,000, hal tersebut menunjukan bahwa
hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan
karakter siswa adalah signifikan (nilai Sig (2-tailed) = 0,000 < α =
0,05). Artinya, Ha2 diterima dan Ho2 ditolak. Dengan demikian
kesimpulan yang menyatakan ada hubungan persepsi siswa tentang
implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
keuangan dengan pengembangan karaker siswa dengan kategori cukup
dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian ini.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79
D. Pembahasan
1. Hubungan Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan Saintifik
dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Tingkat Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi
Berdasarkan analisis data ditemukan hasil penelitian bahwa ada
hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir
tingkat tinggi (Spearman rho = 0,195; Sig (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05).
Persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran akuntansi keuangan menunjukkan bahwa nilai rata-rata
(mean) = 30,1173, nilai tengah (median) = 30, nilai modus = 30, dan
standar deviasi = 2,8220. Hal tersebut menunjukkan persepsi siswa tentang
implementasi
pendekatan
saintifik
dalam
pembelajaran
akuntansi
keuangan adalah sangat baik. Sementara pada tingkat kemampuan berpikir
tingkat tinggi menunjukkan bahwa nilai rata-rata (mean) = 77,3855, nilai
tengah (median) = 80, nilai modus = 100, dan standar deviasi = 22,9594.
Hal tersebut menunjukkan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa adalah baik. Namun demikian, nilai koefisien korelasi persepsi
siswa tentang pendekatan santifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan
dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa menunjukkan
derajat hubungan kedua variabel adalah positif dengan kategori sangat
lemah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, maka dapat diuraikan
sebagai berikut :
a. Hasil penelitian ini sejalan dengan pandangan Yunus Abidin (2014:
127) yang menyatakan bahwa pendekatan saintifik adalah model
pembelajaran yang dilandasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran
yang diorientasikan guna membina kemampuan siswa memecahkan
masalah melalui serangkaian aktivitas inkuiri yang menuntut
kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi dalam
upaya meningkatkan pemahaman siswa. Karakteristik pembelajaran
dengan metode saintifik melibatkan proses-proses kognitif yang
potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa (M. Hosnan, 2014:36).
Dengan demikian, semakin baik implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran akuntansi keuangan maka semakin baik pula
tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi sangat diperlukan dalam
proses pembelajaran untuk memecahkan sebuah masalah sehingga
siswa dapat mengukur sejauh mana kemampuan siswa terhadap materi
pembelajaran tersebut. Menurut Lewis dan Smith (1993), berpikir
tingkat tinggi terjadi ketika orang itu mengambil informasi,
menyimpannya dalam memori, menghubungkan, meluaskan informasi
tersebut untuk mencapai tujuan atau mencari jawaban dari situasi yang
membingungkan. Kemampuan berpikir siswa dapat terlihat dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81
upaya pemecahan masalah, mengumpulkan materi dan penyelesaian
masalah,
sehingga
permasalahan
apabila
dalam
diskusi
siswa
maka
mampu
siswa
memecahkan
tersebut
soal,
mencapai
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Berpikir tingkat tinggi merupakan
berpikir pada level yang tinggi, dimana seseorang tidak hanya sekedar
mengingat saja akan tetapi mampu menyimpan dan mengolah
informasi yang telah didapatkan dan digunakan untuk menyelesaikan
suatu permasalahan atau suatu pertanyaan yang ada. Seperti halnya
yang dikemukakan oleh guru akuntansi SMK Negeri 1 bahwa
pendekatan
saintifik
dalam
pembelajaran
akuntansi
dapat
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, karena materi ajar
akuntansi tidak cukup hanya dihafal oleh siswa namun harus ditelaah
dan dianalisis sehingga harus membuat siswa berpikir keras dalam
menyelesaikan soal dan masalah tersebut. Oleh sebab itu, jika
implementasi pendekatan saintifik berjalan dengan baik maka
kemampuan berpikir tingkat tinggi juga akan lebih baik.
b. Hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan persepsi siswa tentang
implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi
dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dikategorikan
sangat lemah. Diduga kuat keadaan tersebut disebabkan kurangnya
pemahaman guru terhadap implementasi Kurikulum 2013, seperti
dikemukakan oleh guru akuntansi SMK Negeri 1 Wonosari.
Kurangnya pemahaman disebabkan masih kurangnya pendidikan dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
latihan bagi guru. Kurangnya pemahaman terhadap implementasi
Kurikulum 2013 membuat mereka belum optimal dalam pelaksanaan
Kurikulum
2013
di
sekolah/di
kelas.
Guru
memang
telah
melaksanakan pembelajaran saintifik, tetapi mereka tidak tahu apakah
yang dilaksanakannya sudah sebagaimana yang seharusnya ataukah
belum. Kurangnya pengawasan dari guru diduga kuat menjadi faktor
utama penyebab belum berjalannya Kurikulum 2013 sebagaimana
mestinya disekolah. Kondisi demikian menyebabkan hubungan
keadaan sangat lemah.
2. Hubungan Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan Saintifik
dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Pengembangan Karakter
Siswa
Berdasarkan analisis data ditemukan hasil penelitian bahwa ada
hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran akuntansi dengan pengembangan karakter siswa (Spearman
rho = 0,503); Sig (2-tailed = 0,000 < α = 0,05).
Persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran akuntansi menunjukan bahwa nilai rata-rata (mean) =
30,1173, nilai median = 30, nilai modus = 30, dan standar deviasi =
2,8220. Hal tersebut menunjukkan persepsi siswa tentang implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi adalah baik. Sementara
pada pengembangan karakter siswa menunjukkan nilai rata-rata (mean) =
47,5167, nilai tengah (median) = 48, nilai modus = 44, dan standar deviasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83
= 3,9012. Hal tersebut menunjukkan pengembangan karakter sosial siswa
adalah sangat baik. Namun demikian, nilai koefisien korelasi persepsi
siswa tentang pendekatan santifik dalam pembelajaran akuntansi dengan
pengembangan karakter siswa menunjukan derajat hubungan kedua
variabel adalah positif dengan kategori cukup.
Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, maka dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Hasil penelitian ini sejalan dengan pandangan Mulyasa (2014:7) yang
menyatakan bahwa pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013
bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang
mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta
didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar
kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Juga Fadlillah
(2014:179-180) yang menyatakan bahwa Kurikulum 2013 merupakan
kurikulum baru yang lebih menekankan untuk tercapainya kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang semuanya terangkum
dalam kompetensi hardskill dan softskill. Kompetensi sikap disini
dapat diartikan sebagai karakter yang harus dibangun dalam peserta
didik itu sendiri. Dengan demikian semakin baik implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi semakin baik pula
pengembangan karakter sosial siswa.
Nurul Zuriah (2008: 64-65) menyatakan bahwa tujuan
pendidikan
karakter
yaitu
memfasilitasi
siswa
agar
mampu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
menggunakan pengetahuan untuk mengkaji, menginternalisasi, serta
mempersonalisasikan nilai, mengembangkan keterampilan sosial yang
memungkinkan tumbuh dan berkembangnya nilai mulia dalam diri
siswa serta mewujudkannya dalam perilaku sehari-hari. Karenanya,
pendidikan
karakter
dimaknai
sebagai
pendidikan
yang
mengembangkan dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga
mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya,
menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai
anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis,
produktif dan kreatif (Kementerian Pendidikan Nasional, 2010:4).
Esensi tujuan pendidikan karakter tersebut perlu dijabarkan dalam
pengembangan program pembelajaran (instruksional) dan sumber
belajar setiap mata pelajaran yang relevan.
Dalam
pembelajaran
berdasarkan
pendekatan
saintifik,
perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP sudah memasukkan
unsure kompetensi sikap yang harus dicapai. Hal demikian mendorong
guru untuk mengelola pembelajaran yang bermuatan karakter dan
menilainya. Di sisi lain, guru dimanapun selalu ditempatkan sebagai
model bagi para siswa dalam berbagai aspek. Hal tersebut
menyebabkan implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran
akuntansi keuangan berhubungan positif dengan pengembangan
karakter siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya
mengenai hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan kemampuan berpikir tingkat
tinggi dan pengembangan karakter siswa pada 3 SMK Negeri dan 3 SMK
Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan, Paket
Keahlian Akuntansi di Kabupaten Gunungkidul maka dapat ditarik kesimpulan:
1. Ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan
berpikir tingkat tinggi. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai
koefisien korelasi (Spearman’s rho) = 0,195 dan nilai probabilitas (nilai
Sig. (2-tailed)) = 0,000 < α = 0,05. Artinya, semakin baik implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan akan
semakin baik pula kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi.
2. Ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik
dalam pembelajaran akuntansi dengan pengembangan karakter siswa.
Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai koefisien korelasi
(Spearman’s rho) = 0,503 dan nilai probabilitas (nilai Sig. (2-tailed) =
0,000 < α = 0,05. Artinya, semakin baik implementasi pendekatan saintifik
85
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86
dalam pembelajaran akuntansi keuangan akan semakin baik pula
pengembangan karakter siswa.
B. Keterbatasan
Penulis menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian
ini. Keterbatasan tersebut antara lain:
1. Penulis tidak dapat mengendalikan kesungguhan siswa dalam menjawab
kuesioner. Apabila ternyata responden tidak menjawab berdasarkan
kondisi sebenarnya maka hasil penelitian ini tidak memberikan gambaran
yang obyektif.
2. Pengukuran tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam penelitian
ini dilakukan melalui tes. Meskipun tes telah disusun sedemikian rupa dan
dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas, penulis menyadari bahwa tes
tersebut bukanlah soal tes yang telah terstandar untuk mengukur tingkat
kemampuan berpikir tingkat tinggi.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti mengajukan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan persepsi siswa tentang
implementasi
pendekatan
saintifik
dalam
pembelajaran
akuntansi
keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dan
pengembangan karakter siswa. Penulis merekomendasikan agar hal ini
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
implementasi
pendekatan
saintifik
semakin
ditingkatkan
agar
mendapatkan hasil yang dicapai lebih optimal. Peningkatan implementasi
dapat dilaksanaan dengan cara pelatihan terhadap guru, pengawasan oleh
guru pengawas selama pelaksanaan implementasi pendekatan saintifik
agar pembelajaran akuntansi dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
2. Para guru tetap menampilkan karakter yang baik selama melaksanakan
proses pembelajaran. Hal demikian bagi para siswa, guru adalah role
model bagi mereka. Apa yang dikatakan dan dilakukan guru akan didengar
dan dilihat siswa dan mereka akan meniru hal-hal yang dilakukan oleh
guru tersebut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y.2014. Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013.
Bandung: PT Refika Aditama.
Abdul Munip. (Maret 2009). “Reinventing Nilai-nilai Islam Mengenai Peranan
Guru dalam Pendidikan Karakter”. Makalah disampaikan dalam acara
diskusi forum lingkar hijau BEM Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Yogyakarta.
Anderson, L., Krathwohl, D. (eds.) (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational
Objectives., New York: Longman Publishing Co.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
.(2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arthur, J. (2003). Education with Character, the moral economy of schooling.
New York AS: 11 New Fetter Lane, London EC4P 4EE.
Azra, Azyumardi. (2002). Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Rekonstruksi
dan Demokratisasi. Jakarta: Buku Kompas.
Bertens, K. (2007). Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Budi, Triton Prawira. (2005). SPSS 13 Terapan Riset Statistik Parametrik.
Yogyakarta: Andi.
Depdiknas. (2003). Undang-undang RI Nomor 20, tahun 2003, Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
. (2005). Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005. Standar
Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
.
.(2010). Pendidikan Karakter, Strategi mendidik anak di zaman
global. Jakarta: Grasindo.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89
Dusaka, R, Mariellen W. (1982). Perkembangan Moral: Perkenalan dengan
Piaget dan Kohlberg. Terjemahan. Dwija Atmaka. Yogyakarta: Kanisius.
Fadlillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI,
SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta: AR-Ruzz Media
Furqon Hidayatullah. (2010). Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban
Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka.
Ghasempour et al. (2013). “Higher-Order thinking via Mathematical Problem
Posing Task among Engineering Students”.
ASEAN Journal of
Engineering Education, 1(1), 41-47. Diunduh 9 Oktober 2014 dari:
http://tree.utm.my/wp-content /uploads/2013/02/Higher-Oder-Thinkingvia-Mathematical-Problem-Posing-Tasks-among-Engineering.pdf
Goethals, Paul L. 2013. “The Pursuit of Higher-Order Thinking in the Matematics
Classroom: A Riview”. Diunduh 9 oktober 2014 dari: http://www.usma.
edu/cfe/literature/goethals_13.pdf
Http://undana.ac.id/jsmallfib_top/LPMPTBUKUDIKTI/2_Kerangka_Acuan_
Pendidikan_Karakter_Kemdiknas.pdf. diakses pada tanggal 17 Oktober
2014
Gene K. (2007). Character Strengthening The Heart Of Good Leadership.
Printed in the United States of America: by jossey bass.
Hamzah B., U. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
. (2009). Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara.
Hardianto Rahman. (2009). “Pendidikan Karakter Yang Berintegarasi Dalam
Pembelajaran Ips”. Tesis master, tidak diterbikan, Universitas Negeri
Yogyakarta.
Hidayat, S.2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung : PT Remaja
Rodakarya Offset.
Hosnan M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Abad 21. Bogor: Penerbit Ghalia Indoensia.
Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial. Jakarta: GP
Press.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
90
Joel,.T., Peter S. (2005). The Discourse Of Character Education: Culture Wars In
The Classroom. United States of America: Joel Taxel.
Jamaluddin Basuni. (2010). Mengokohkan Kultur Sekolah. Diambil pada tanggal
21 Januari 2015, http://jamesaddin. Wordpress/2015/01/21/
Kansil, C.S.T. Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Jakarta: PT Anem
Kosong
Kemdikbud. 2013. Pengembangan Kurikulum 2013. Paparan Mendikbud dalam
Sosialisasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemdikbud.
King, FJ, Ph.D. et al. ”Higher Order Thinking Skills-Definition, Teaching
Strategies, Assessment”. Diunduh 22 September 2014 dari:
http://www.cala. fsu.edu/files/higher_order_thinking_skills.pdf
Kirschenbaum, H. (1995). 100 Ways To Enchance Values And Morality In
Schools And Youth Settings. Boston: Allyn and Bacon.
Kurotul, Aeni Sudaryanto. (2005). Proses Pendidikan Budi Pekerti Di Taman
Muda Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta. ”Jurnal penelitian dan
evaluasi”, no 14-25.
Kusuma Dharma, Triatna Cepi, Johar. H. (2011). Pendidikan Karakter. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Koesoema, Doni. (2009). Pendidikan Karakter di Jaman Keblinger. Jakarta:
Gramedia
Lewa Karma. (9 April 2004). Merancang Pendidikan Moral & Budi Pekerti.
Diambil
pada
tanggal
21
Januari
2015,
darihttp://rohadieducation.wordpress.com/2004/.
Lewis, Arthur dan Daivd Smith. (1993). “Defining Higher Order Thinking”.
THEORY INTO PRACTICE, Vol 23 (3), Summer 1993. College of
Education, The Ohio State University. Diunduh 22 September 2014 dari
https://castl.duq.edu/Conferences/Library 03/PDF/High_Ord_Think/Lewis_A.pdf
Listyantri, Retno.(2012). Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, dan
Kreatif. Jakarta. Erlangga.
Lickona, T. (1991). Educating For Character: How Our Schools Can Teach
Respect And Responsibility. New York: CEP.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91
Lickona, T., Schaps, E., & Lewis, C. (2007). Eleven Principles Of Effective
Character Education Partnership. New York: Catherine Lewis.
Margono. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rhineka Cipta
Masidjo, Ignasius. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisus.
Maksudin. (2013). Pendidikan Karakter Non-Dikotomik.Yogyakarta. Pustaka
Pelajar.
Mulyana, Rahmat. (2004). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung:
Alfabeta.
Mulyasa, H.E.(2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Moh. Shochib. (1998). Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Anak
Mengembangkan Displin Diri. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurul Zuriah. (2008). Pendidikan Moral Dan Budi Pekerti, Dalam Perspektif
Perubahan Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Patricia B.Ramirez, Rachel dan Mildred S. Ganaden. (2008). “Creative Activities
and Students’ Higher Order Thinking Skills”. EDUCATION QUARTELY,
December 2008, Vol. 66 (1), 22-33. Diunduh 22 September 2014 dari:
http://journals.upd.edu.ph /index.php /edq/article/viewFile/1562/1511
Ruseffendi, E.T. (1991). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan
CBSA. Bandung: Tarsito.
Raka, Gede. et al. Pendidikan Karakter Di Sekolah. 2011. Jakarta. PT Gramedia.
R. Rosnawati.(2009). “Enam Tahapan aktivitas Dalam Pembelajaran Matematika
Untuk Mendayagunakan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa”. Diunduh 22
September
2014
dari:
http://staff.uny.ac.id/
sites/default/files/penelitian/r.%20rosnawati,%20dra.%20m.si./enam%20ta
hapan%20aktivitas%20dalam%20pembelajaran%20matematika%20untuk
%20mendayagunakan%20berpikir%20tingkat%20tinggi%20siswa.pdf
Revell, L & Arthur, L. (2007:80). Character education in schools and the
education of teachers. Journal of moral Education vol. 36, no. 1-5.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92
Rosada.(2009). Integritas Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Ips Untuk
Pengalaman Nilai-Nilai Moral Siswa. Tesis magister, tidak dterbitkan,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
Sangaji, E.M., Dr. Dan Sopiah, Dr. (2010) Metodelogi Penelitian- Pendekatan
Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta:C.V. Andi Offset
Silberman, Melvin L. (2002). 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogjakarta :
Pustaka
Insan Madani.
Sjarkawi. (2006). Pembentukan Kepribadian Anak, Peran Moral, Intelektual,
Emosional, Dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Siregar, Syofian. (2010). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: PT Raja
Grafindo Pustaka.
.
.(2013).
Metode
Penelitian
Kuantitatif:
Dilengkapi
Perbandingan Manual & SPSS Edisi Pertama. Jakarta: Kencana.
Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Samani, Muchlas, Hariyanto. (2013). Konsep dan Model Pendidikan Karakter.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Thompson, Tony. (2008). “Mathematics Teachers’ Intepretation Of HigherOrder Thinking In Bloom’s Taxonomy”. International Electronic Journal
of Mathematics Education. Vol 3 (2), 96-109. Diunduh 9 Oktober 2014
dari: http://www.iejme.com/022008/d2.pdf
Winton, S. (2008). Character education: implications for critical democracy.
International Critical Childhood Policy Studies, Vol. 1, no. 1-43.
Widowati, Dwi Cynthia. (2013). Makalah Hak dan Kewajiban Negara (online),
(http://cynthiawidowati.blogspot.com/2013/04/makalah-hak-dankewajiban-warga-negara_1.html, diakses 21 Januari 2015).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93
Wibowo Agus. (2013). Manajemen pendidikan karakter di sekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Yusup, Haryono. (2005). Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 2 Edisi Ke-6.Yogyakarta:
STIE YKPN.
Zaim Elmubarok. (2008). Membumikan pendidikan nilaai. Bandung: Alfabeta.
Zubaedi. (2006). Pendidikan Berbasis Masyarkat Upaya Menawarkan Solusi
Terhadap Berbagai Problem Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter Dalam Lembaga Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Group.
.
. (2012). Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya
dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Zuchdi, Darmiyati. (2008). Humanisme Pendidikan. Yogyakarta: Bumi aksara.
,
dkk. (2009). Pendidikan Karakter: Grand Desain NilaiNilai Target. Yogyakarta: UNY Press.
Zuchdi, Darmiyati, Zuhdan Kun Prasetya., & Muhsinatun Siasah. (2010).
Pengembangan Model Pendidikan Karakter Terintegrasi Dalam
Pembelajaran Bidang Studi di Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala
Pendidikan. No 1-12.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN I
KUISIONER INSTRUMEN
PENELITIAN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94
FKIP, Universitas Sanata Dharma
Jl. Affandi, Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta 55002
KUESIONER PENELITIAN
Hubungan Persepsi Siswa Tentang Implementasi
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi
Keuangan dengan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan
Pengembangan Karakter Siswa
Oleh:
Elisabeth Novita Bekti K.
NIM : 11 1334 016
Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Hal
95
:Pengisian Kuesioner
Kepada Yth.
Siswa SMK Kelas XI Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian Keuangan - Paket Keahlian Akuntansi
di DI Yogyakarta
Dengan hormat,
Bersama ini saya perkenankan saya memperkenalkan diri, saya adalah mahasiswa
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang keahlian Khusus Akuntansi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud
melaksanakan kegiatan penelitian dengan judul ”Hubungan Persepsi Siswa Tentang
Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Pengembangan Karakter Sosial Siswa”.
Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyelesaian tugas akhir saya.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Saudara menjadi responden
penelitian ini. Saya berharap Saudara berkenan untuk menjawab keseluruhan
pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian,
saya menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban tersebut
hanyalah semata-mata digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas
Saudara dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu kami mohon maaf
sebelumnya atas keadaan tersebut.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, saya mengucapkan
banyak terima kasih.
Yogyakarta, Oktober 2014
Hormat saya,
Elisabeth Novita Bekti K.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
96
BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
1.
Nama
:
.................................................................................................
2.
Jenis Kelamin
: Laki-laki/Perempuan*)
*) Coret salah satu
3.
Asal Sekolah
:
.................................................................................................
BAGIAN II
PERSEPSI SISWA TENTANG
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM
PEMBELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN
Berikut ini disajikan serangkaian pertanyaan tentang persepsi (pandangan) Saudara
tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan
khususnya materi pembelajaran rekonsiliasi bank. Berdasarkan item-item pernyataan
berikut, nyatakanlah pendapat Saudara sesuai dengan keadaan sesungguhnya yang
terjadi di kelas saat pembelajaran. Berilah tanda centang ( ) pada sel kolom jawaban
yang telah disediakan. Keterangan SS = Sangat Setuju, S = Setuju, RR = Ragu-Ragu, TS =
Tidak Setuju; STS = Sangat Tidak Setuju.
PERNYATAAN
NO
1
Selama kegiatan pembelajaran materi penyusunan
rekonsiliasi bank dan pos-pos penyesuaian pada
semester ini, saya:
difasilitasi guru untuk membaca dan menemukan hal
yang penting tentang materi rekonsiliasi bank
berdasarkan buku teks yang diacu atau sumber
belajar lainnya
JAWABAN
STS
TS
RR
S
SS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN
NO
Selama kegiatan pembelajaran materi penyusunan
rekonsiliasi bank dan pos-pos penyesuaian pada
semester ini, saya:
2
difasilitasi guru untuk melihat/memperhatikanbahan
tayang (misal: power point, gambar-gambar, video,
dll) yang telah disiapkan guru tentang materi
rekonsiliasi bank
3
diberikan kesempatan yang luas oleh guru untuk
bertanya (mengembangkan rasa ingin tahu) baik
secara pribadi/kelompok berkenaan dengan fakta,
konsep, prosedur tentang rekonsiliasi bank
4
diberikan kesempatan luas oleh guru untuk
mengumpulkan data/informasi baik dari berbagai
sumber (misal: buku teks, internet, dll) sebagai tindak
lanjut atas pertanyaan yang mengemuka di kelas
tentang materi rekonsiliasi bank
5
diberikan kesempatan yang luas oleh guru untuk
melakukan analisis/pembahasan (memproses
data/informasi), menemukan jawaban secara pribadi
ataupun melalui diskusi kelompok, dan menarik
kesimpulansebagai bentuk jawaban atas
permasalahan yang berkenaan dengan rekonsiliasi
bank
6
diberikan kesempatan yang luas oleh guru untuk
menuliskan/mempresentasikan hasil pekerjaan baik
secara lisan ataupun tertulis tentang penyusunan
laporan rekonsiliasi bank dan pencatatan pos
penyesuaian dan hasil pekerjaan tersebut dinilai oleh
guru
7
mendapatkan tanggapan/masukan dari
siswa/kelompok siswa lain atau guru atau
memberikan pendapat/masukan kepada
siswa/kelompok lain atas jawaban yang disajikan di
kelas
97
JAWABAN
STS
TS
RR
S
SS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
98
BAGIAN III
PENGEMBANGAN KARAKTER SOSIAL SISWA
Berikut ini disajikan serangkaian pertanyaan tentang pengembangan karakter sosial
setelah Saudaramengikuti pembelajaran akuntansi keuangan khususnya materi
pembelajaran rekonsiliasi bank. Berdasarkan item-item pernyataan berikut, nyatakanlah
pendapat Saudara sesuai dengan keadaan sesungguhnya yang terjadi di kelas saat
pembelajaran. Berilah tanda centang ( ) pada sel kolom jawaban yang telah disediakan.
Keterangan SS = Sangat Setuju, S = Setuju, RR = Ragu-Ragu, TS = Tidak Setuju; STS =
Sangat Tidak Setuju.
PERNYATAAN
NO
Proses pembelajaran materi rekonsiliasi bank pada
semester ini mendorong saya untuk:
1
memiliki ketertarikan bertanya berkenaan dengan
materi yang dipelajari (misal: bertanya kepada
guru/teman untuk materi yang belum dikuasai,
bertanya kepada seorang yang bekerja dibagian
akuntansi tentang bagaimana mereka melakukan
rekonsiliasi bank, dll)
2
memiliki ketertarikan mendapatkan informasi kepada
orang-orang yang bekerja di bagian akuntansi tentang
bagaimana mereka bekerja, khususnya melakukan
rekonsiliasi bank
3
tidak mudah puas atas jawaban sendiri atau jawaban
orang lain yang kebenarannya belum dapat dibuktikan
4
memiliki sikap jujur selama kegiatan pembelajaran
akuntansi (misal: menyajikan informasi kepada teman
apa adanya (sesuai fakta yang ada), membuat laporan
rekonsiliasi bank berdasarkan informasi yang tersedia,
tidak menyontek/mencari tahu jawaban teman saat
ulangan, mengakui ketidaktahuan dan bertanya
kepada teman, dll )
memiliki sikap disiplin selama kegiatan pembelajaran
akuntansi (misal: tidak pernah terlambat masuk kelas,
tidak menunda waktu dalam mengerjakan tugas/PR,
5
JAWABAN
STS
TS
RR
S
SS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN
NO
6
7
8
9
10
11
Proses pembelajaran materi rekonsiliasi bank pada
semester ini mendorong saya untuk:
mengumpulkan tugas secara tepat waktu, membawa
perlengkapan belajar sesuai dengan mata pelajaran,
dll)
memiliki sikap tanggung jawab selama kegiatan
pembelajaran akuntansi (misal: mengerjakan tugas
individual/PR yang diberikan guru sebaik-baiknya,
mengakui dan bersedia meminta maaf atas
kesalahan/kelalaian dalam pengerjaan tugas, dll)
memiliki sikap santun selama kegiatan pembelajaran
akuntansi (misal: menaruh rasa hormat kepada guru,
tidak berkata-kata kotor/kasar/menyakitkan orang
lain, tidak menyela pembicaraan orang lain pada
waktu yang tidak tepat, dll)
memiliki kegemaran untuk memberikan
respon/tanggapan positif atas pendapat/pertanyaan
orang lain (guru/siswa) tentang materi pembelajaran
memiliki inisiatif positif selama kegiatan pembelajaran
(misal: berbuat jujur meski yang lain menyontek,
mengerjakan pekerjaan sendiri meski yang lain
menyalin pekerjaan teman, dll)
menghargai hasil pekerjaan sendiri (misal: tetap
merasa bangga atas hasil pekerjaan sendiri
(PR/ulangan akuntansi) meskipun kurang rapi, tidak
benar, hasil buruk, dll)
menghargai hasil kerja kelompok (tugas kelompok)
(misal: tidak memperolok hasil pekerjaan kelompok
sendiri meskipun berbeda dengan yang
lain/salah/kurang benar, dll)
99
JAWABAN
STS
TS
RR
S
SS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
100
BAGIAN IV
KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Berikut ini disajikan soal berupa kasus rekonsilisasi bank. Berdasarkan data di
bawah ini, jawablah pertanyaan di lembar jawaban yang telah disediakan.
Pada tanggal 31 Desember 2013, PT. SADHAR
dengan kondisi sebagai berikut:
menyusun rekonsiliasi bank
Saldo kas menurut PT. SADHAR WISATA
Rp 195.000
Ditambah:
1. Penagihan piutang wesel
2. Setoran dalam perjalanan
Rp 55.000
Rp 105.000 +
Rp 160.000 +
Rp 355.000
Dikurangi:
Cek kosong
Saldo yang telah disesuaikan
(Rp 25.000) Rp 330.000
Saldo kas menurut catatan BANK BRI
Rp 225.000
Dikurangi:
1. Biaya administrasi bank
2. Cek yang masih beredar:
a. Nomor 1122
b. Nomor 1123
Saldo yang telah disesuaikan
Rp 5.000
Rp 65.000
Rp 45.000 +
(Rp 115.000)
Rp110.000
Dari data diatas, Saudara diminta:
1. Tentukan kesalahan-kesalahan yang mengakibatkan timbulnya selisih
perhitungan sebesar Rp 220.000!
2. Buatlah laporan rekonsiliasi bank yang benar!
3. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan!
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101
LEMBAR JAWABAN
1. Kesalahan-kesalahan pencatatan yang dilakukan:
a.
……………………………………………………………………………………………………………………..
.…………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………..
b. ……………………………………………………………………………………………………………………..
.…………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………..
2. Laporan rekonsiliasi bank yang benar:
PT.SADHAR
LAPORAN REKONSILIASI BANK
Per 31 Desember 2013
(dalam satuan Rp)
Saldo kas PT. SADHAR
……………..
Saldo kas BANK BRI
….…………….
Ditambah:
Ditambah:
1. ………………………………………….. ……………..
1. ………………………………….
..………………
2. ………………………………………….. ……………..
2. ………………………………….
..………………
Dikurangi:
Dikurangi:
1. ………………………………………….. ……………..
1. ………………………………….
..………………
2. ………………………………………….. ……………..
2. ………………………………….
..………………
Saldo kas akhir PT. SADHAR
Saldo kas akhir BANK BRI
….…………….
……………..
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
102
3. Jurnal penyesuaian yang diperlukan:
Tanggal
Akun
Ref
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN II
DATA INDUK PRA
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
Data SMK Muhammadiyah Cangkringan
No
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Pendekatan Saintifik
1
3
4
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
5
2
2
3
4
5
3
4
5
4
3
4
3
4
2
3
3
3
3
4
4
4
4
2
5
5
4
5
4
3
3
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
3
5
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
5
4
3
3
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
4
3
4
5
4
4
5
3
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
5
4
4
5
6
3
4
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
5
Pendekatan Karakter
Total
7
3
3
4
5
5
4
5
5
5
5
3
3
3
5
4
4
4
5
4
5
4
3
4
3
4
4
4
4
22
25
32
32
30
29
33
31
31
34
26
27
25
32
28
26
31
31
30
33
29
24
30
30
32
31
29
31
1
4
3
5
5
4
5
5
4
4
5
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
4
5
5
2
4
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
4
5
4
5
5
3
5
3
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
3
5
4
3
5
4
4
4
5
3
5
5
3
5
5
3
3
3
4
4
4
3
4
5
4
5
5
103
5
5
3
4
5
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
3
3
5
5
5
4
3
5
5
5
5
6
5
3
4
5
4
5
4
4
4
5
4
5
4
4
5
5
4
3
3
4
4
5
2
4
4
4
5
5
7
5
3
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
8
5
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
4
4
5
4
4
3
3
4
4
4
5
4
5
0
4
4
9
4
4
5
5
3
4
4
4
4
5
3
4
4
3
5
4
3
3
3
5
4
5
3
4
5
4
5
5
10
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5
3
4
5
4
5
5
Kemampuan
Total Berpikir Tingkat Total
11
1
2
3
4
50
15
40
24
79
4
37
10
40
16
66
5
52
10
50
16
76
5
53
20
40
16
76
5
43
10
40
16
66
5
51
10
50
24
84
4
47
15
50
24
89
4
46
10
44
24
78
5
49
10
30
24
64
5
55
10
45
24
79
4
43
20
50
16
86
5
49
20
40
30
90
5
51
10
50
21
81
5
47
10
40
24
74
5
55
10
40
24
74
4
49
20
48
28
96
5
47
10
50
24
84
5
45
15
44
28
87
5
44
10
50
14
74
5
50
9
48
28
85
5
49
10
50
21
81
5
53
20
48
28
96
5
44
10
40
24
74
4
45
20
50
30
100
5
54
10
30
16
56
4
41
18
48
26
92
5
54
10
44
24
78
5
54
20
48
28
96
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
No
Responden
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
Pendekatan Saintifik
1
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
4
4
4
3
5
4
4
5
3
4
4
2
4
4
4
4
2
4
4
4
5
3
4
2
5
1
4
4
2
3
3
4
2
3
5
4
4
4
4
5
4
5
5
4
5
4
5
1
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
4
4
5
3
5
3
4
2
4
4
4
5
4
4
3
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
4
4
4
3
5
4
4
5
3
4
4
6
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
4
4
4
3
5
4
4
5
3
4
4
Pendekatan Karakter
Total
7
4
5
4
4
4
5
4
3
5
3
5
3
4
2
4
4
4
5
4
4
3
32
33
32
31
26
34
28
31
35
25
31
24
30
15
32
28
26
32
24
28
24
1
5
5
5
4
5
4
4
5
5
4
4
4
5
5
4
4
1
5
4
4
4
2
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
5
5
4
4
3
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
1
5
5
5
5
4
5
4
3
4
5
5
4
3
5
5
4
5
4
5
5
4
1
5
5
4
5
103
5
4
5
5
4
4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
1
5
5
4
4
6
4
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
3
5
4
4
5
5
4
4
7
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
1
5
5
5
5
8
4
4
4
4
4
4
2
3
4
4
4
4
4
3
5
4
4
4
5
4
4
9
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
1
5
4
1
4
5
4
5
10
5
5
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
5
4
5
4
4
3
4
4
4
Kemampuan
Total Berpikir Tingkat Total
11
1
2
3
5
51
10
46
26
82
5
52
15
44
30
89
5
50
20
50
30
100
4
46
20
48
28
96
5
49
15
44
24
83
5
48
10
40
30
80
4
42
9
48
28
85
4
44
10
44
24
78
4
50
18
48
28
94
4
48
15
40
24
79
4
44
15
42
30
87
4
48
20
50
30
100
5
53
15
48
26
89
4
42
10
30
16
56
5
54
5
24
10
39
5
49
20
46
26
92
4
26
10
46
24
80
5
51
15
44
24
83
5
53
20
48
28
96
4
46
18
50
30
98
4
48
20
48
28
96
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN III
UJI VALIDITAS DAN UJI
RELIABILITAS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105
UJI VALIDITAS
A. Variabel Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam
Pembelajaran Akuntansi
Item Statistics
Mean
Std. Deviation
N
No_1
4.39
.606
49
No_2
3.55
.980
49
No_3
4.39
.731
49
No_4
4.02
.661
49
No_5
4.33
.591
49
No_6
4.39
.606
49
No_7
4.02
.777
49
Item-Total Statistics
Corrected Item-
Squared
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance if
Total
Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
No_1
24.69
10.884
.748
.
.841
No_2
25.53
9.671
.592
.
.870
No_3
24.69
11.175
.519
.
.869
No_4
25.06
10.850
.679
.
.848
No_5
24.76
11.105
.708
.
.847
No_6
24.69
10.884
.748
.
.841
No_7
25.06
10.267
.677
.
.847
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
106
B. Variabel Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Item Statistics
Mean
Std. Deviation
N
No_1
13.92
4.545
49
No_2
44.39
6.065
49
No_3
24.20
5.050
49
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if
Item Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Squared
Cronbach's
Total
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Correlation
Deleted
No_1
68.59
89.622
.532
.295
.610
No_2
38.12
69.026
.498
.249
.663
No_3
58.31
80.342
.555
.317
.570
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
107
C. Variabel Persepsi Siswa Tentang Pengembangan Karakter Sosial Siswa
Item Statistics
Mean
Std. Deviation
N
No_1
4.43
.736
49
No_2
4.59
.497
49
No_3
4.67
.718
49
No_4
4.16
.898
49
No_5
4.27
.811
49
No_6
4.24
.693
49
No_7
4.67
.718
49
No_8
3.90
.823
49
No_9
4.06
.922
49
No_10
4.37
.602
49
No_11
4.61
.492
49
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item
Deleted
No_1
43.55
22.086
.659
.
.842
No_2
43.39
24.659
.463
.
.857
No_3
43.31
21.675
.747
.
.835
No_4
43.82
21.320
.610
.
.846
No_5
43.71
21.667
.644
.
.842
No_6
43.73
23.407
.492
.
.854
No_7
43.31
21.675
.747
.
.835
No_8
44.08
23.868
.329
.
.868
No_9
43.92
20.827
.655
.
.842
No_10
43.61
24.867
.326
.
.864
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
108
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item
Deleted
No_1
43.55
22.086
.659
.
.842
No_2
43.39
24.659
.463
.
.857
No_3
43.31
21.675
.747
.
.835
No_4
43.82
21.320
.610
.
.846
No_5
43.71
21.667
.644
.
.842
No_6
43.73
23.407
.492
.
.854
No_7
43.31
21.675
.747
.
.835
No_8
44.08
23.868
.329
.
.868
No_9
43.92
20.827
.655
.
.842
No_10
43.61
24.867
.326
.
.864
No_11
43.37
24.529
.495
.
.855
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
109
UJI RELIABILITAS
A. Variabel Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam
Pembelajaran Akuntansi
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded
%
49
100.0
0
.0
49
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
.870
N of Items
.884
7
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
110
B. Variabel Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded
%
49
100.0
0
.0
49
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
.703
N of Items
.713
3
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111
C. Variabel Persepsi Siswa Tentang Pengembangan Karakter Sosial Siswa
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded
%
49
100.0
0
.0
49
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
.861
N of Items
.864
11
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN IV
TABEL r
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
TABEL
KORELASI r PEARSON
N
Taraf
Signifikansi
5%
N
1%
Taraf
Signifikansi
5%
1%
N
Taraf
Signifikansi
5%
1%
3 0.997
0.999
27
0.381
0.487
55
0.266
0.345
4 0.950
0.990
28
0.374
0.478
60
0.254
0.330
5 0.878
0.959
29
0.367
0.470
65
0.244
0.317
6 0.811
0.917
30
0.361
0.463
70
0.235
0.306
7 0.754
0.874
31
0.355
0.456
75
0.227
0.296
8 0.707
0.834
32
0.349
0.449
80
0.220
0.286
9 0.666
0.798
33
0.344
0.442
85
0.213
0.278
10 0.632
0.765
34
0.339
0.436
90
0.207
0.270
11 0.602
0.735
35
0.334
0.430
95
0.202
0.263
12 0.576
0.708
36
0.329
0.424
100
0.195
0.256
13 0.553
0.684
37
0.325
0.418
125
0.176
0.230
14 0.532
0.661
38
0.320
0.413
150
0.159
0.210
15 0.514
0.641
39
0.316
0.408
175
0.149
0.194
16 0.497
0.623
40
0.312
0.403
200
0.138
0.191
17 0.482
0.606
41
0.308
0.398
300
0.113
0.181
18 0.468
0.590
42
0.304
0.393
400
0.098
0.148
19 0.456
0.575
43
0.301
0.389
500
0.088
0.128
20 0.444
0.561
44
0.297
0.384
600
0.080
0.115
21 0.433
0.549
45
0.294
0.380
700
0.074
0.105
22 0.423
0.537
46
0.291
0.376
800
0.070
0.091
23 0.413
0.526
47
0.288
0.372
900
0.065
0.086
24 0.404
0.515
48
0.284
0.368
1000
0.062
0.081
25 0.398
0.505
49
0.281
0.364
26 0.388
0.496
50
0.279
0.361
112
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN V
SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
113
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN VI
DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
Keterangan:
No urut sekolah
1
2
3
4
5
6
Nama Sekolah
SMK Bhina Karya Rongkop
SMK Negeri 1 Girisubo
SMK Muhammadiah Tepus
SMK Negeri 1 Nglipar
SMK Muhammadiah Wonosari
SMK Negeri 1 Wonosari
Jenis Kelamin
Perempuan =
Laki-laki
=
0
1
Data Penelitian di 6 SMK di Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta
Kode
No
Jenis
sekolah responden kelamin
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0
0
0
0
0
1
1
0
1
Pernyataan Pedekatan Saintifik
1
4
5
5
5
4
5
5
4
3
2
2
2
2
2
2
5
5
2
2
3
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
3
2
2
3
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
4
5
6
5
5
4
5
5
5
4
5
5
7
4
4
4
4
5
5
5
5
4
Pernyataan Pendekatan Karakter
Total
26
27
26
29
30
34
34
29
27
1
4
5
4
5
5
4
4
5
5
2
4
5
4
5
4
4
4
4
4
3
3
2
2
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
5
3
5
5
4
5
4
5
6
4
4
3
5
4
4
4
5
5
7
4
4
4
5
5
5
4
5
5
8
4
4
3
5
5
5
4
4
4
9
4
4
3
5
4
4
3
5
4
Total
10
4
5
4
5
5
4
5
5
5
11
4
4
4
5
5
4
4
5
5
43
46
38
55
51
47
46
51
52
Jawaban
Kemampuan
berpikir
tingkat tinggi
1
2
3
10 50 10
0
34 0
20 24 20
0
24 20
0
24 20
0
24 20
0
24 10
0
24 0
0
24 20
Total
70
34
64
44
44
44
34
24
44
115
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
Kode
No
Jenis
sekolah responden kelamin
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pernyataan Pedekatan Saintifik
1
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
2
2
4
4
4
4
5
2
3
3
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
2
4
4
5
3
5
4
4
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
3
4
4
4
4
5
5
4
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
3
4
4
3
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
4
6
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
3
3
4
4
4
7
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
Pernyataan Pendekatan Karakter
Total
28
28
28
28
28
31
30
29
25
33
33
35
34
35
33
34
33
31
31
29
28
33
33
33
1
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
4
2
4
5
4
4
5
3
4
4
4
5
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
3
4
4
4
3
5
3
4
4
3
5
3
3
4
5
5
5
3
4
4
5
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
3
2
2
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
4
5
5
4
6
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
4
4
7
5
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
4
8
5
4
4
4
4
3
4
4
4
5
5
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
5
4
9
5
4
4
3
4
3
3
4
4
5
5
4
5
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
4
Total
10
5
5
5
4
5
4
5
3
4
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
3
5
4
4
11
5
5
5
4
5
5
5
3
4
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
54
46
46
43
46
43
45
41
44
55
55
52
50
51
49
53
49
50
50
45
42
54
51
44
Jawaban
Kemampuan
berpikir
tingkat tinggi
1
2
3
0
24 20
0
24 20
0
24 0
0
24 0
0
24 0
0
24 0
0
24 10
0
24 10
0
24 0
20 50 20
10 50 20
10 50 0
20 50 0
20 50 20
20 50 30
20 50 30
10 50 20
10 50 30
20 50 30
0
50 30
20 50 30
20
0 30
20 50 20
20 50 10
Total
44
44
24
24
24
24
34
34
24
90
80
60
70
90
100
100
80
90
100
80
100
50
90
80
116
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
Kode
No
Jenis
sekolah responden kelamin
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
Pernyataan Pedekatan Saintifik
1
4
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
2
2
2
5
5
5
4
4
5
2
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
2
4
4
4
5
4
2
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
6
4
5
4
5
5
4
4
4
3
4
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
7
4
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
5
4
Pernyataan Pendekatan Karakter
Total
26
29
32
35
35
27
31
30
28
31
32
30
31
31
32
30
31
32
30
28
30
29
32
29
1
4
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
4
2
4
3
4
5
4
3
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
5
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
3
4
5
3
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
4
4
6
4
5
4
5
5
3
4
4
4
5
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
5
7
4
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
8
4
5
5
5
5
3
4
4
3
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
9
4
5
5
5
5
3
4
5
3
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
5
4
4
Total
10
4
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
11
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
44
51
52
55
54
40
46
52
43
51
49
46
52
52
51
52
48
50
46
48
46
48
49
49
Jawaban
Kemampuan
berpikir
tingkat tinggi
1
2
3
20 50 30
20 50 30
10 50 30
10 50 30
10 50 30
20 50 30
0
50 0
0
50 20
20 50 20
20 50 30
20 50 30
10 50 30
10 50 30
20 50 30
20 50 30
10 50 30
10 50 30
10 50 30
10 50 30
10 50 30
10 50 30
10 50 30
20 50 30
0
50 30
Total
100
100
90
90
90
100
50
70
90
100
100
90
90
100
100
90
90
90
90
90
90
90
100
80
117
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
Kode
No
Jenis
sekolah responden kelamin
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
Pernyataan Pedekatan Saintifik
1
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
5
4
4
4
5
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
3
4
5
4
4
4
5
5
4
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
4
6
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
5
5
4
7
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
5
5
3
5
4
4
4
5
Pernyataan Pendekatan Karakter
Total
30
29
31
30
31
31
29
28
29
29
30
29
28
31
30
34
31
35
30
35
31
32
29
33
1
5
3
4
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
4
4
5
4
5
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
5
4
3
5
3
4
3
2
3
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
3
4
4
4
5
4
5
2
5
4
4
5
3
4
5
4
4
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
4
5
3
5
5
3
5
3
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
5
3
4
3
6
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
4
3
7
5
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
8
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
3
9
4
3
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
5
3
Total
10
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
4
4
5
4
5
5
3
4
4
11
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
49
45
46
49
46
50
49
44
49
45
51
44
45
48
49
53
46
53
44
53
48
44
47
36
Jawaban
Kemampuan
berpikir
tingkat tinggi
1
2
3
20 50 30
0
50 30
0
50 30
0
50 30
5
50 30
5
50 30
5
50 30
0
50 30
5
50 30
20 50 30
0
50 30
20 30 50
0
50 30
0
50 30
20 50 30
20 50 0
20 50 30
20 50 30
10 50 30
20 50 30
20 50 30
0
50 30
20 50 30
10 50 30
Total
100
80
80
80
85
85
85
80
85
100
80
100
80
80
100
70
100
100
90
100
100
80
100
90
118
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
Kode
No
Jenis
sekolah responden kelamin
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pernyataan Pedekatan Saintifik
1
2
5
4
4
2
4
4
4
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
5
4
5
4
2
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
5
4
3
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
5
5
5
5
5
3
3
4
4
5
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
6
4
3
5
5
4
4
4
4
3
3
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
3
7
4
5
5
5
4
4
4
3
2
2
5
5
5
4
4
2
4
5
5
5
5
3
4
2
Pernyataan Pendekatan Karakter
Total
28
30
32
31
28
30
29
28
25
26
35
34
35
32
31
26
28
32
32
32
33
28
34
25
1
3
5
5
4
3
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
3
2
4
5
4
4
4
5
5
4
3
3
5
5
5
4
5
4
3
5
5
4
4
3
4
3
3
5
3
2
4
5
3
3
5
4
4
5
5
5
4
4
2
4
4
4
5
4
2
3
3
4
5
5
4
4
5
5
5
3
4
4
4
4
5
4
5
3
4
5
5
5
5
3
5
3
5
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
3
5
5
5
5
4
5
3
6
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
3
5
5
5
5
4
4
3
7
5
5
5
4
5
4
4
5
4
4
5
4
5
5
5
4
2
5
5
5
5
5
5
4
8
2
5
4
4
2
4
4
2
4
4
5
4
5
4
4
3
3
4
4
4
4
5
4
3
9
4
4
3
3
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
4
3
2
5
5
5
5
4
5
4
Total
10
5
5
4
4
4
5
5
3
4
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
4
11
5
5
4
4
5
4
5
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
47
51
43
43
46
47
47
42
44
44
52
49
55
50
52
39
36
53
53
53
52
43
50
37
Jawaban
Kemampuan
berpikir
tingkat tinggi
1
2
3
20 50 30
0
50 30
20 50 30
10 50 20
20 50 30
0
50 20
10 50 20
20 50 30
10 50 30
10 50 30
10 50 30
10 50 30
20 50 20
15 50 30
20 50 30
20 50 30
20 50 30
20 50 30
20 50 20
20 50 30
20 50 30
20 50 30
10 50 30
0
42 0
Total
100
80
100
80
100
70
80
100
90
90
90
90
90
95
100
100
100
100
90
100
100
100
90
42
119
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
Kode
No
Jenis
sekolah responden kelamin
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pernyataan Pedekatan Saintifik
1
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
2
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
5
3
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
2
5
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4
5
5
4
4
4
5
4
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
4
3
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
6
3
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
4
3
5
4
5
7
5
3
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
Pernyataan Pendekatan Karakter
Total
29
28
35
35
35
35
31
31
28
28
33
31
31
33
35
30
31
29
35
33
31
34
29
31
1
3
5
5
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
4
5
2
3
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
3
2
2
4
3
4
5
5
5
4
4
4
4
3
2
5
2
3
3
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
5
3
4
4
4
5
5
4
4
3
5
4
5
5
4
4
4
5
4
5
5
5
5
4
4
4
4
5
4
5
5
5
3
4
3
6
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
4
3
7
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
8
4
4
5
5
5
5
3
3
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
5
4
5
4
5
9
5
4
4
5
4
4
3
3
5
5
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
3
5
4
3
Total
10
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
11
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
43
47
50
51
50
51
45
43
49
49
45
50
47
44
51
41
48
45
51
53
51
50
44
44
Jawaban
Kemampuan
berpikir
tingkat tinggi
1
2
3
10 50 0
10 50 0
0
50 30
0
50 30
0
50 30
0
50 30
10 50 0
10 50 0
20 50 30
0
50 30
10 50 30
10 50 30
10 50 30
10 50 30
15 50 30
10 50 30
20 50 30
20 50 30
0
50 30
0
50 30
20 50 30
20 50 30
20 50 30
20 50 30
Total
60
60
80
80
80
80
60
60
100
80
90
90
90
90
95
90
100
100
80
80
100
100
100
100
120
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
Kode
No
Jenis
sekolah responden kelamin
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pernyataan Pedekatan Saintifik
1
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
3
5
5
4
5
5
5
5
5
2
5
2
4
4
4
4
5
2
2
4
4
5
2
4
4
2
4
4
4
5
5
4
4
4
3
5
1
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
6
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
7
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
Pernyataan Pendekatan Karakter
Total
34
23
30
33
32
33
34
32
30
30
33
35
31
33
33
27
29
33
32
35
33
33
29
29
1
5
5
4
4
5
5
5
4
3
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
5
4
3
3
2
5
4
5
4
5
4
4
3
3
5
4
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
3
5
4
4
4
5
5
4
5
2
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
4
5
5
4
5
3
5
5
4
5
4
5
3
3
4
4
5
4
4
4
4
6
5
4
4
4
5
5
5
4
3
4
5
4
5
5
5
3
4
5
4
5
4
5
4
5
7
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
5
4
8
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
3
4
5
5
3
4
4
4
9
4
5
4
4
5
5
4
4
3
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
Total
10
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
3
4
4
5
5
4
5
5
5
11
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
53
50
49
48
54
54
51
47
39
49
49
51
53
49
52
43
43
47
51
54
45
52
47
46
Jawaban
Kemampuan
berpikir
tingkat tinggi
1
2
3
10 50 30
20 44 20
20 44 30
20 50 30
20 50 30
20 44 30
0
40 30
0
12 0
0
12 0
0
46 0
10 50 20
0
40 30
20 40 30
20 44 30
0
0
0
20 50 30
20 44 30
10 50 30
0
50 30
20 50 20
15 50 20
10 50 20
0
6
0
0
50 30
Total
90
84
94
100
100
94
70
12
12
46
80
70
90
94
0
100
94
90
80
90
85
80
6
80
121
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
Kode
No
Jenis
sekolah responden kelamin
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pernyataan Pedekatan Saintifik
1
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
3
5
2
5
4
4
5
4
4
3
4
4
4
2
2
4
3
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
3
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
1
5
4
5
4
4
5
5
4
3
4
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
3
3
4
4
4
5
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
6
4
5
4
4
5
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
7
5
4
5
5
5
3
3
5
3
4
4
4
4
3
4
3
5
3
4
4
5
5
5
4
Pernyataan Pendekatan Karakter
Total
34
32
31
33
30
27
29
29
26
28
26
26
26
28
28
29
32
30
31
30
31
27
29
31
1
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
2
5
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
3
4
4
5
5
4
3
3
4
3
4
4
5
5
5
5
4
3
4
5
4
4
5
5
4
3
5
5
5
4
4
4
5
3
4
5
5
5
5
5
4
5
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
5
4
5
4
5
3
5
5
5
5
5
5
4
3
4
4
4
3
3
4
3
4
4
5
5
5
3
5
4
4
4
6
5
5
5
5
4
4
4
4
5
4
3
3
4
4
4
4
5
5
5
4
5
3
4
4
7
5
4
5
5
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
8
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
4
3
4
3
9
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
3
3
4
3
4
3
5
5
5
3
5
4
4
4
Total
10
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
3
3
5
4
4
4
1
4
5
4
5
5
4
3
11
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
5
5
5
4
4
5
4
4
53
51
55
53
52
47
47
46
46
45
39
39
48
47
44
42
48
51
55
44
51
44
45
40
Jawaban
Kemampuan
berpikir
tingkat tinggi
1
2
3
0
50 30
10 50 30
10 50 30
10 50 30
0
40 0
0
50 30
0
50 30
0
34 30
0
40 20
0
44 20
0
50 20
0
50 20
0
40 20
0
50 30
0
44 30
0
50 30
0
44 20
0
50 30
20 50 0
0
50 0
0
50 20
0
50 20
0
44 20
0
40 30
Total
80
90
90
90
40
80
80
64
60
64
70
70
60
80
74
80
64
80
70
50
70
70
64
70
122
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
Kode
No
Jenis
sekolah responden kelamin
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pernyataan Pedekatan Saintifik
1
4
4
5
2
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
2
4
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
5
3
4
2
4
3
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
3
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
4
4
6
4
5
4
3
5
4
5
3
4
4
3
5
4
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
5
7
3
3
3
1
5
4
5
5
5
4
3
5
4
4
5
5
5
5
4
5
3
5
4
4
Pernyataan Pendekatan Karakter
Total
28
30
30
23
35
31
35
32
30
32
25
34
29
31
35
35
35
33
31
34
26
32
27
31
1
4
3
3
4
5
4
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
2
4
3
3
4
5
3
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
5
5
3
2
3
3
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
5
3
3
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
3
3
3
5
3
5
5
5
4
4
4
5
5
4
5
4
4
5
3
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
4
4
4
6
4
3
3
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
5
7
4
4
4
3
5
6
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
5
8
3
3
3
5
5
5
5
5
4
4
3
3
3
5
5
4
5
4
4
4
3
5
5
4
9
4
3
3
5
5
3
5
5
4
4
4
5
4
5
4
3
5
5
5
4
4
4
4
4
Total
10
4
4
4
5
4
4
5
4
5
4
3
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
3
5
11
4
3
3
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
4
4
5
4
5
4
4
41
36
36
48
54
45
55
54
47
44
44
45
48
54
50
42
54
48
49
49
42
44
46
48
Jawaban
Kemampuan
berpikir
tingkat tinggi
1
2
3
0
34 20
0
44 20
0
44 30
0
50 20
0
44 10
10 50 30
0
50 30
0
50 30
0
50 10
20 50 30
0
30 0
10 50 30
15 50 30
15 50 30
5
50 30
10 50 20
10 50 30
10 50 20
15 50 20
10 50 30
10 50 30
10 50 30
0
44 30
10 50 30
Total
54
64
74
70
54
90
80
80
60
100
30
90
95
95
85
80
90
80
85
90
90
90
74
90
123
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
Kode
No
Jenis
sekolah responden kelamin
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
Pernyataan Pedekatan Saintifik
1
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
2
4
5
2
4
4
5
4
5
4
5
3
4
3
4
4
2
3
5
5
5
5
5
4
4
3
5
5
5
3
5
5
4
4
4
5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
3
4
4
4
3
4
4
4
4
5
4
4
5
5
4
5
3
5
5
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
5
6
4
4
5
3
5
5
4
4
4
4
4
4
3
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
7
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
4
4
4
4
Pernyataan Pendekatan Karakter
Total
31
30
32
25
33
34
28
29
28
31
29
31
24
28
30
27
24
31
30
32
30
32
29
29
1
4
4
4
3
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
4
5
4
5
4
5
5
5
2
4
4
5
5
4
5
5
3
2
3
3
4
5
4
4
4
3
4
4
4
5
5
4
4
3
5
3
5
3
2
4
4
4
4
4
3
4
4
5
5
4
4
4
3
4
3
3
5
5
4
5
5
4
3
4
5
5
5
5
3
4
5
4
3
4
5
4
5
5
5
5
4
3
3
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
6
4
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
7
4
4
5
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
8
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
3
4
4
9
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
3
4
4
Total
10
4
5
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
4
5
5
4
4
4
11
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
4
5
4
5
5
4
4
4
46
47
48
44
43
50
49
49
48
42
46
46
46
47
50
48
44
49
48
53
51
44
46
46
Jawaban
Kemampuan
berpikir
tingkat tinggi
1
2
3
20 50 30
20 50 30
15 50 30
15 50 30
20 50 30
10 50 30
10 50 20
10 50 20
10 50 20
0
44 30
0
50 0
10 50 20
0
44 20
15 50 10
10 50 0
20 50 20
0
50 20
10 50 20
10 50 20
0
50 20
15 50 20
0
40 20
15 50 20
10 50 10
Total
100
100
95
95
100
90
80
80
80
74
50
80
64
75
60
90
70
80
80
70
85
60
85
70
124
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
Kode
No
Jenis
sekolah responden kelamin
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
Pernyataan Pedekatan Saintifik
1
4
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
4
5
2
4
1
3
4
4
4
4
5
4
4
3
4
4
5
2
2
4
3
3
4
4
3
3
5
3
5
4
4
5
5
5
5
5
3
5
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
3
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
3
3
5
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
5
5
6
4
4
4
4
5
4
3
5
4
3
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
5
5
7
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
Pernyataan Pendekatan Karakter
Total
29
26
28
29
34
33
30
35
25
27
28
30
29
30
32
32
28
33
28
31
31
33
30
35
1
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
5
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
3
5
3
3
3
4
4
4
3
3
2
4
5
5
4
5
5
5
4
4
3
3
3
4
4
4
3
5
5
3
5
5
4
4
4
3
5
5
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
5
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
3
3
5
5
3
5
5
4
5
5
6
4
4
5
4
5
5
4
3
4
4
4
5
5
4
3
3
4
4
5
5
5
5
5
5
7
5
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
8
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
5
5
5
5
3
5
5
3
5
5
9
4
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
3
4
5
4
5
5
5
5
5
Total
10
4
5
5
4
4
4
5
3
4
4
4
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
11
4
5
5
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
46
48
51
42
49
49
47
41
43
41
45
52
54
49
50
48
48
52
46
52
52
47
51
54
Jawaban
Kemampuan
berpikir
tingkat tinggi
1
2
3
10 50 10
0
18 10
0
50 20
20 50 20
0
44 30
0
50 30
0
50 30
0
50 20
0
50 30
0
50 30
20 50 0
10 50 0
20 50 0
0
0
0
20 50 10
0
50 10
0
50 20
0
36 10
20 50 20
20 50 30
20 50 30
20 50 10
20 50 30
20 50 30
Total
70
28
70
90
74
80
80
70
80
80
70
60
70
0
80
60
70
46
90
100
100
80
100
100
125
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
Kode
No
Jenis
sekolah responden kelamin
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pernyataan Pedekatan Saintifik
1
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
2
4
4
3
4
4
2
2
5
4
5
5
4
3
3
4
5
3
5
5
2
2
4
3
3
3
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
3
5
4
5
4
5
4
4
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
5
1
2
4
4
4
5
4
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
4
5
3
4
5
4
4
6
3
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
4
4
4
7
3
4
3
4
4
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
Pernyataan Pendekatan Karakter
Total
24
29
26
31
28
32
28
33
32
34
34
30
29
32
34
35
32
31
33
27
27
30
29
27
1
4
4
5
4
4
5
5
4
5
3
4
5
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
2
5
4
3
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
4
5
3
4
4
5
4
4
4
3
3
3
5
3
5
4
5
5
5
4
5
4
4
3
5
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
5
4
5
5
4
4
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
3
5
4
5
5
4
4
4
4
3
4
4
4
6
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
7
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5
4
4
8
3
4
4
4
3
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
9
5
5
5
4
5
4
4
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
Total
10
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
4
5
5
5
5
4
5
3
6
4
5
4
11
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
4
51
50
52
44
48
52
51
51
52
44
49
46
49
48
54
51
49
49
50
44
47
47
45
43
Jawaban
Kemampuan
berpikir
tingkat tinggi
1
2
3
20 50 10
20 50 10
20 50 30
10 50 30
20 50 30
20 50 30
0
50 30
20 50 20
0
50 30
20 50 30
20 50 30
0
50 20
0
50 20
20 50 30
0
50 20
20 50 30
20 50 20
10 50 30
15 50 30
10 50 30
20 50 10
5
50 20
10 50 10
15 50 20
Total
80
80
100
90
100
100
80
90
80
100
100
70
70
100
70
100
90
90
95
90
80
75
70
85
126
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
Kode
No
Jenis
sekolah responden kelamin
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pernyataan Pedekatan Saintifik
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
5
5
4
5
4
2
2
4
4
4
4
2
4
4
3
4
2
5
4
2
4
4
2
4
3
2
4
3
2
5
3
4
4
4
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
4
5
5
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
4
5
4
6
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
5
4
7
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
5
5
4
4
5
4
4
4
5
4
3
5
4
Pernyataan Pendekatan Karakter
Total
26
29
29
31
32
26
29
28
32
29
30
35
31
28
32
33
26
28
30
31
32
26
31
30
1
4
5
4
5
4
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
5
5
2
2
4
4
4
4
4
4
3
3
5
5
4
3
4
4
4
4
4
3
3
5
4
3
4
3
2
5
4
4
2
4
4
3
4
4
5
3
4
4
5
5
4
4
4
5
4
4
5
2
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
5
4
5
5
4
5
4
4
2
5
4
4
4
5
4
4
5
4
5
4
3
5
5
5
4
4
4
5
5
3
3
4
3
5
6
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
4
5
4
3
4
4
3
5
7
4
4
4
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
8
4
4
4
4
3
4
4
3
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
9
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
2
Total
10
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
11
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
5
4
5
5
5
5
4
4
4
40
48
44
52
46
44
47
41
45
51
49
49
46
47
50
50
44
51
49
45
48
44
44
44
Jawaban
Kemampuan
berpikir
tingkat tinggi
1
2
3
0
32 0
20 50 20
0
44 10
20 50 10
20 50 20
0
50 20
10 50 20
20 50 10
20 50 30
0
50 30
20 50 30
15 50 30
0
50 30
20 50 30
0
50 10
0
50 20
20 50 30
20 50 30
20 50 30
20 50 30
20 50 30
10 50 20
10 50 30
10 50 20
Total
32
90
54
80
90
70
80
80
100
80
100
95
80
100
60
70
100
100
100
100
100
80
90
80
127
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
Kode
No
Jenis
sekolah responden kelamin
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pernyataan Pedekatan Saintifik
1
3
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
2
2
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
2
3
2
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
3
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
4
5
5
4
4
4
5
3
5
4
5
5
4
4
4
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
4
5
5
6
2
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
5
5
7
3
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
Pernyataan Pendekatan Karakter
Total
21
29
32
32
34
30
28
30
30
29
28
26
28
27
30
28
32
34
29
30
30
30
33
33
1
4
5
4
5
5
4
4
4
5
5
5
4
4
5
4
4
5
5
4
4
5
4
4
4
2
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
4
4
4
5
5
4
4
3
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
3
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
6
4
4
5
4
5
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
7
4
4
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
5
4
8
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
3
4
4
4
4
4
9
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
Total
10
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
11
4
4
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
42
44
48
48
52
49
47
44
48
48
53
47
43
44
48
45
48
50
45
45
44
46
46
46
Jawaban
Kemampuan
berpikir
tingkat tinggi
1
2
3
20 50 30
20 50 30
10 50 20
5
50 30
20 50 10
0
50 10
20 50 30
20 50 10
20 50 10
20 50 20
0
50 10
20 50 30
0
50 30
20 50 30
0
50 20
0
50 30
0
50 30
20 50 30
10 50 10
10 50 30
10 50 30
20 50 20
10 50 20
0
50 30
Total
100
100
80
85
80
60
100
80
80
90
60
100
80
100
70
80
80
100
70
90
90
90
80
80
128
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
Kode
No
Jenis
sekolah responden kelamin
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
Pernyataan Pedekatan Saintifik
1
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
3
4
2
4
4
4
3
3
3
2
4
2
4
2
3
3
2
2
2
3
2
4
4
4
2
2
3
3
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
2
4
4
3
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
2
4
3
4
5
5
5
2
2
4
5
4
5
5
4
4
5
5
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
3
4
6
5
5
5
3
4
5
5
4
4
4
5
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
4
3
4
7
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
Pernyataan Pendekatan Karakter
Total
29
32
32
26
28
32
32
28
27
28
29
27
27
24
25
28
27
28
30
30
30
24
18
27
1
4
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
2
5
4
4
3
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
3
3
4
5
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
5
4
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
6
4
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
7
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
5
4
4
4
8
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
9
4
4
4
5
4
4
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
Total
10
4
5
4
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
11
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
48
51
50
46
44
50
54
53
45
51
49
44
44
50
45
47
45
48
47
47
47
44
44
43
Jawaban
Kemampuan
berpikir
tingkat tinggi
1
2
3
0
50 20
20 50 10
0
50 10
10 50 30
10 50 30
20 50 30
0
50 30
15 50 20
0
0
0
10 50 30
0
50 20
10
6
0
0
0
0
0
24 0
0
24 10
20 50 30
0
30 0
20 50 30
0
6
0
0
12 0
0
12 0
10 20 0
10 44 20
10 50 30
Total
70
80
60
90
90
100
80
85
0
90
70
16
0
24
34
100
30
100
6
12
12
30
74
90
129
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
Kode
No
Jenis
sekolah responden kelamin
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pernyataan Pedekatan Saintifik
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
4
4
2
2
4
4
4
4
2
5
2
3
5
5
4
5
4
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
6
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
7
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
Pernyataan Pendekatan Karakter
Total
30
28
28
29
26
26
32
28
29
28
27
31
26
1
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
2
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
5
5
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
6
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
7
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
8
4
3
4
3
4
4
5
4
4
4
4
4
4
9
5
4
5
4
3
3
5
4
4
4
4
4
4
Total
10
5
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
11
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
49
42
46
43
44
44
53
44
44
44
44
48
44
Jawaban
Kemampuan
berpikir
tingkat tinggi
1
2
3
0
44 30
20 12 0
10 12 10
10 24 10
10 12 0
10 12 0
0
50 30
10 50 30
10 12 0
0
50 30
20 50 30
0
50 30
20 50 30
Total
74
32
32
44
22
22
80
90
22
80
100
80
100
130
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN VII
UJI NORMALITAS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
131
Daftar Tabel Normalitas
1. Hasil uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan
Saintifik dengan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:chisquare
Model Summary
Equation
R Square
Linear
.414
F
df1
251.987
Parameter Estimates
df2
1
Sig.
356
Constant
.000
b1
.041
.010
The independent variable is Mahalanobis Distance.
2. Hasil uji Normalitas Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan
Saintifik dengan Pengembangan Karakter Siswa
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:chisquare
Parameter
Estimates
Model Summary
Equation
Linear
R Square
F
0.590 511.722
df1
df2
1
The independent variable is Mahalanobis Distance.
356
Sig.
0.000
Constant
0.034
b1
0.017
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN VIII
UJI SPEARMAN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
132
Daftar Tabel Spearman
1. Hasil uji Korelasi Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan Saintifik
dengan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Correlations
Saintifik
Spearman's rho
saintifik Correlation Coefficient
1.000
.195**
.
.000
358
358
**
1.000
.000
.
358
358
Sig. (2-tailed)
N
BTT
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
BTT
.195
2. Hasil uji Korelasi Persepsi Siswa tentang Implementasi Pendekatan Saintifik
dengan Pengembangan Karakter Siswa
Correlations
Saintifik
Spearman's rho
Saintifik
Correlation Coefficient
1.000
.503**
.
.000
358
358
**
1.000
.000
.
358
358
Sig. (2-tailed)
N
Karakter
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Karakter
.503
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN IX
HASIL WAWANCARA GURU
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
133
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
134
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
135
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
136
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
137
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
138
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
139
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
140
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
141
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
142
Download