BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan merupakan peristiwa alamiah. Meskipun begitu, setiap kehamilan merlukan perhatian khusus. Beberapa wanita kemungkinan mengalami penyimpangan masa kehamilan. Ada beberapa komplikasi yang dapat dialami selama kehamilan. Untuk itu pemeriksaan, pengawasan atau antenatal care selama kehamilan sangat penting (Mirza,2008). Setiap hari pada tahun 2013, kira-kira 800 ibu meninggal karena komplikasi kehamilan dan persalinan. Angka kematian ibu pada tahun 2013 tercatat 289.000 (WHO, 2014). Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator pembangunan kesehatan dalam RPJMN 2010-2014 dan MDGs. Angka Kematian Ibu semenjak tahun 1991 menunjukkan hasil 390 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Sedangkan pada Tahun 2012, Angka SDKI secara nasional menunjukkan AKI sebesar 359 per 100.000 KH (angka kisaran 239 s.d 478 per 100.000 KH. Untuk menuju pemenuhan target MDGs, Kementerian Kesehatan dalam waktu satu dekade terakhir berupaya maksimal dengan berpedoman pada konsep Continuum of care (pelayanan berkesinambungan) yang meliputi pelayanan kesehatan pada masa kehamilan, persalinan dan nifas (Bina Kesehatan Ibu, 2013) Antenatal care (Pelayanan antenatal) merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal dalam Standar Pelayanan Kebidanan. Tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan, dan perawat (Depkes RI, 2010). Dari kunjungan antenatal care, kesehatan ibu dan janinnya dapat dipantau perkembangannya dan dapat identifikasi komplikasi kehamilan secara dini serta berkesempatan untuk mengedukasi ibu maupun keluarga tanda-tanda gawat obstetri dan kebutuhan yang mendukung selama kehamilan (Sulochana,dkk., 2011) Universitas Sumatera Utara Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan dengan distribusi waktu mimimal 1 kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), minimal 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan minimal 2 kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu – lahir). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kehamilan (Kemenkes RI, 2013). Pelayanan antenatal care oleh sejumlah ibu hamil di Pemanfaatan Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang ditetapkan. Hal ini cenderung menyulitkan tenaga kesehatan dalam melakukan pemeliharaan kesehatan ibu hamil secara teratur dan menyeluruh, termasuk deteksi dini terhadap faktor risiko kehamilan yang penting untuk segera ditangani (Tamaka, 2013). Cakupan kunjungan K4 ibu hamil di Sumatera Utara sejak tahun 2007 mengalami kenaikan dari 77,95% menjadi 85,92% pada tahun 2012, namun peningkatan ini terkesan lambat karena peningkatannya hanya sekitar 2% setiap tahun( Dinkes Sumut, 2012). Kurangnya pengetahuan ibu tentang antenatal care memengaruhi kunjungan antenatal care. Dalam penelitian yang sama oleh Sudarti di Yogyakarta menyatakan bahwa rendahnya pengetahuan ibu menyebabkan frekuensi kunjungan antenatal tidak sesuai standar (Sudarti, 2010). Setiap ibu hamil menghadapi risiko terjadinya kematian, sehingga salah satu upaya menurunkan tingkat kematian ibu adalah meningkatkan status kesehatan ibu hamil sampai bersalin melalui pelayanan ibu hamil (Riskesdas,2013). Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care. Universitas Sumatera Utara 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care di Puskesmas Teladan Medan Kecamatan Medan Kota tahun 2015?”. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2015. 1.3.2. Tujuan khusus. 1. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care di Puskesmas Teladan pada kategori baik,cukup, dan kurang. 2. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care di Puskesmas Teladan berdasarkan usia 3. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care di Puskesmas Teladan berdasarkan jumlah kehamilan 4. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care di Puskesmas Teladan berdasarkan pendidikan 5. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care di Puskesmas Teladan berdasarkan status kerja. 1.4. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Untuk ibu Hamil Menambah pengetahuan kesadaran ibu hamil tentang pentingnya antenatal care. 2. Untuk Puskesmas Teladan Memberikan data atau masukan bagi puskesmas sebagai bahan pertimbangan strategi peningkatan cakupan KIA dalam pelayanan antenatal care. Universitas Sumatera Utara 3. Untuk penelitian Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan bagi peneliti yang terkait dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan antenatal care. Universitas Sumatera Utara