KAJIAN PATOLOGI HOG CHOLERA KASUS OUTBREAK TAHUN 2006 DI KABUPATEN JAYAPURA PROVINSI PAPUA SRI UTAMI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Kajian Patologi Hog Cholera Kasus Outbreak Tahun 2006 Di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum di ajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau di kutip dari karya yang di terbitkan maupun tidak di terbitkan dari penulis lain telah di sebutkan dalam teks dan di cantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Bogor, Januari 2009 Sri Utami NIM. B053050041 ABSTRACT SRI UTAMI. Pathological Study of Hog Cholera Outbreak Cases of 2006 In District of Jayapura, Province of Papua. Under direction of Dewi Ratih Agungpriyono and Sri Estuningsih. Hog cholera is a lethal viral disease on pig. This disease sporadically find in District of Jayapura. The research aims to get a comprehensive understanding on the pathological lesion and hog cholera viral distribution in pig organs. Samples of lung, heart, liver, spleen, kidney and lymphnode of 10 sick pigs were used in this research. Unvaccinated healthy pig organs were used as a control. Tissue samples stain with Hematoxyllin Eosin (HE) were used to observe general changes on the sick pig tissues, Verhoeff van Giesson and Masson Trichrome (MT) staining were used to observe general changes on the blood vessel. Immunohistochemistry stain of hog cholera monoclonal antibody were used to evaluate the distribution of hog cholera antigen on pig organ samples. Histopathology observation showed that there are active chronic broncho interstitial pneumonia, active chronic multifocal milliary necrotic hepatitis, active chronic nephritis, cardiomyopathy, splenitis and lymphadenitis. The lesions are similar with previous reported cases of hog cholera in other part of the world. Spleen and lymphnode are the most severe organs affected with hog cholera virus. Histopathology observation on blood vessel showed that there are hypertrophy and desquamated endothelium, degeneration and necrosis of tunica intima, tunica media and tunica adventisia. The hog cholera antigen distribution by immunohistochemical staning showed a high affinity consecutively in reticulo endothelial, lung leukocytes, liver leukocytes, kidney glomerular and tubular endothelium, kidney tubular epithelium, kidney blood vessel endothelium, lung blood vessel endothelium, hepatocytes, liver blood vessel endothelium and heart blood vessel endothelium. Keywords : Blood vessel pathology; Classical swine fever; Hog cholera in Indonesia, . RINGKASAN SRI UTAMI. Kajian Patologi Hog Cholera Kasus Outbreak Tahun 2006 Di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua. Dibimbing oleh Dewi Ratih Agungpriyono dan Sri Estuningsih. Hog cholera merupakan salah satu penyakit viral pada babi yang bersifat fatal, secara sporadik penyakit ini masih di temukan di Kabupaten Jayapura dan di anggap sebagai salah satu penyebab kematian babi. Untuk memperoleh pemahaman komprehensif tentang hog cholera telah di lakukan penelaahan dengan tujuan untuk mengetahui 1). Bagaimana perubahan patologi organ babi yang terinfeksi hog cholera, apakah perubahan ini sama dengan perubahan yang di temukan pada kasus-kasus terdahulu di luar Papua. (2). Distribusi antigen hog cholera (3). Bagaimana gambaran histopatologi organ babi dengan tinjauan khusus perubahan pada buluh darah. Sampel organ berupa paru-paru, jantung, hati, ginjal, limpa dan limfoglandula dari 10 ekor babi sakit digunakan dalam studi ini, sebagai kontrol digunakan sampel organ babi sehat yang tidak divaksinasi sebanyak 3 ekor. Sampel jaringan di warnai dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) untuk mengamati perubahan jaringan secara umum, Masson Trichrome (MT) dan Verhoeff van Giesson (VvG) di gunakan untuk mengamati perubahan struktur buluh darah. Pewarnaan imunohistokimia di lakukan untuk mengetahui distribusi antigen hog cholera pada organ sampel. Hasil yang di peroleh dari penelitian ini ádalah 1). Gejala klinis yang di temukan di lapangan dari 10 ekor babi yang terserang penyakit menunjukkan gejala; lemah, kurang aktif, depresi, bergerombol di pojok kandang, diare kekuningan dan berbau. Terjadi konjungtivitis, muntah, demam mencapai 42°C, eritema pada ujung telinga, bawah leher sampai perut dan siku-siku kaki. Dua dari sepuluh ekor babi yang mati di sertai pembesaran skrotum. Gejala klinis yang terjadi pada kasus ini umumnya memperlihatkan gejala yang sama dengan gejala klinis hog cholera sebagaimana yang di laporkan pada kasus-kasus sebelumnya di Inggris, Jerman dan Jepang, 2). Pengamatan makroskopis organ babi pada penelitian ini menunjukkan adanya lesio laringitis dengan perdarahan ptekhie, pneumonia, perdarahan paru-paru dan jantung. Pendarahan dan pembengkakan organ hati, limpa, limfoglandula mesenterika, serosa, mesenterium usus dan pendarahan ptekhie pada permukaan korteks ginjal. Lesio makroskopis yang di temukan pada kasus ini umumnya memperlihatkan adanya kesamaan dengan lesio makroskopis sebagaimana di ungkapkan oleh peneliti terdahulu. 3). Pengamatan mikroskopis organ babi pada penelitian ini menunjukkan adanya lesio nekrosis tubuli ginjal, kongesti hati, bronkho interstisialis pneumonia, nekrosis germinal pusat folikel limfoid, deplesi limfosit B, hematopoiesis organ limpa dan limfadenitis dengan derajat keparahan yang berbeda-beda. Lesio mikroskopis yang di temukan pada kasus ini umumnya memperlihatkan adanya kesamaan dengan lesio mikroskopis sebagaimana di ungkapkan oleh peneliti terdahulu. 4). Deteksi distribusi antigen hog cholera menggunakan teknik imunohistokimia menunjukkan afinitas yang tinggi berturut-turut pada: Sel limfoid limpa dan limfogandula; sel leukosit dalam buluh darah dan sel endotel buluh darah limfogandula; sel leukosit dalam buluh darah paru; sel endotel buluh darah ginjal, sel endotel glomerulus dan tubulus ginjal, sel epitel tubulus ginjal; sel endotel buluh darah paru-paru, makrofag dan sel leukosit dalam buluh darah paru-paru; sel endotel buluh darah hati, makrofag, sel leukosit dalam buluh darah hati dan sel endotel buluh darah jantung. Secara umum hasil pengamatan distribusi antigen hog cholera pada kasus asal Papua memberikan hasil yang sama dengan laporan-laporan kasus terdahulu di dunia kecuali organ pankreas dan sel-sel glial karena tidak di lakukan pengamatan organ tersebut pada penelitian ini. 5). Pengamatan mikroskopis pada buluh darah di temukan adanya lesio degeneratif yang di tandai dengan hipertrofi dan deskuamasi sel endotel, vakuolisasi dan degenerasi fibrinoid tunika media dan tunika adventisia buluh darah arteri © Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008 Hak cipta di lindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a. pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB KAJIAN PATOLOGI HOG CHOLERA KASUS OUTBREAK TAHUN 2006 DI KABUPATEN JAYAPURA PROVINSI PAPUA SRI UTAMI Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magíster Sains pada Program Studi Sains Veteriner SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 Judul Tesis : Kajian Patologi Hog Cholera Kasus Outbreak Tahun 2006 Di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua Nama : Sri Utami NIM : B.053050041 Disetujui Komisi Pembimbing drh. Dewi Ratih Agungpriyono, Ph.D Dr. drh. Sri Estuningsih, MSi Ketua Anggota Diketahui Ketua Program Studi Sains Veteriner drh.Bambang Pontjo Priyosoeryanto, MS, Ph.D Tanggal Ujian: Dekan Sekolah Pascasarjana Prof.Dr.Ir.Khairil Anwar Notodiputro, MS Tanggal lulus : PRAKATA Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas Rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan penelitian dengan judul : ”Kajian Patologi Hog Cholera Kasus Outbreak Tahun 2006 Di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua”. Penulisan ini di lakukan sebagai salah satu syarat penyelesaian tugas akhir Program Magister Sains (S-2) pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Proses penelitian sampai penulisan tesis ini telah mendapatkan bantuan dan saran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, saya patut mengucapkan banyak terimakasih dan penghargaan yang tinggi atas sumbangsih pemikiran, moril, material dan andil kepada mereka antara lain: 1. drh. Dewi Ratih Agungpriyono, Ph.D dan Dr. drh. Sri Estuningsih, MSi selaku komisi pembimbing atas arahan, bimbingan dan semua kebaikannya dari awal mulai berkonsultasi untuk penulisan proposal sampai tesis ini selesai. 2. Ketua Program Studi Sains Veteriner drh. Bambang Pontjo Priyosoeryanto, MS, Ph.D, dan drh. Ekowati Handaryani, MS, Ph.D yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan studi. 3. Drh. Hernomoadi Huminto, MVSc selaku penguji pada ujian tesis saya dan sahabat saya drh.Vetnizah Juniantito yang telah memfasilitasi dan membantu dalam pengadaan monoklonal antibodi hog cholera. 4. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak drh. Constant Karma, dan Bapak Drs. Abdulah Hamzah, Msi (Kabag Anggran Pemda Provinsi Papua) atas kepedulian dan perhatiannya dalam proses penyelesaian studi saya. 5. Bapak drh. AR. Pintadewa, MMT, Bapak drh. Indarto Sudarsono, MMT dan Bapak drh. Benny Pantiadi dari Dinas Peternakan Provinsi Papua, yang telah memfasilitasi penulis selama pengumpulan data awal penelitian. 6. Staf dan Teknisi Laboratorium Patologi antara lain Pak Kasnadi, Pak Endang, Pak Soleh, Bu Mely, Mbak Kiki yang telah banyak membantu penulis. 7. Sahabat terbaik saya Woro Pujiastuti, Pak Cornelis Tabuni (staf Wagub Papua) dan Mas Karel, Mas Agus (Staf Sekda Papua) yang telah banyak membantu penulis. Secara khusus, saya sampaikan rasa hormat dan penghargaan kepada Bapak, Ibu, kakak serta seluruh keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya. Herman teman terbaik dari Papua yang pernah saya miliki, untuk semua alasan yang masuk akal dan Maura Edgina Jasmine yang telah memberi makna dan semua kebaikan dalam kehidupan saya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan tulisan ini. Bogor, Januari 2009 Penulis RIWAYAT HIDUP Penulis di lahirkan di Sentani, Kabupaten Jayapura Provini Papua pada tanggal 15 Mei 1975 dari seorang ibu yang bernama Sugiarti dan Bapak M. Sarwan, sebagai anak terakhir dari tiga bersaudara. Pendidikan formal yang penulis tempuh sebagai berikut: 1. Sekolah Dasar SD YPKP Sentani lulus tahun 1987 2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sentani lulus tahun 1990 3. Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Abepura lulus tahun 1993 4. Pendidikan Sarjana Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor lulus tahun 1997 5. Pendidikan Profesi Dokter Hewan Institut Pertanian Bogor lulus tahun 1999 Penulis melanjutkan pendidikan program pascasarjana di Institut Pertanian Bogor tahun 2005 dengan sponsor biaya pendidikan dari Pemerintah Daerah Provinsi Papua (BUD). DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i DAFTAR TABEL iii DAFTAR GAMBAR iv DAFTAR LAMPIRAN vii I II III PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang ……………………………………………………….. 1 1.2. Tujuan ……………………………………………………………….. 2 1.3. Hipotesa ……………………………………………………………… 2 1.4. Manfaat ………………………………………………………………. 2 TINJAUAN PUSTAKA 3 2.1. Hog Cholera ………………………………………………………….. 3 2.2. Penyebab ………………………………………………………........... 4 2.3. Epidemiologi ………………………………………………………… 7 2.4. Patogenesis ……………………………………………………........... 8 2.5. Gejala Klinis …………………………………………………………. 8 2.6. Perubahan Patologi Anatomi (PA).……………………………........... 9 2.7. Perubahan Histopatologi (HP) ……………………………………….. 10 2.8. Diagnosis …………………………………………………………….. 10 2.9. Pencegahan ……………………………………………………........... 11 METODE PENELITIAN 12 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………………………... 12 3.2. Materi Penelitian ……………………………………………………... 12 3.3. Metode Penelitian ……………………………………………………. 12 3.3.1. Pembuatan sediaan histologi ………………………………….. 14 i IV HASIL DAN PEMBAHASAN 17 4.1. Gejala Klinis …………………………………………………………. 17 4.2. Lesio Makroskopis ……………………………………………........... 21 4.3. Lesio Mikroskopis.………. …………………………………………. 32 4.3.1. Organ Paru-paru ......................................................................... 32 4.3.2. Organ Jantung............................................................................. 42 4.3.3. Organ Hati.. ................................................................................ 48 4.3.4. Organ Ginjal.. ............................................................................. 57 4.3.5. Organ Limpa .............................................................................. 67 4.3.6. Organ Limfoglandula ……………………………………........ 75 4.4. Pengamatan Khusus Struktur Histopatologi Buluh Darah .................. 86 4.4.1. Buluh Darah Paru-paru, Jantung, Hati, Ginjal, Limpa........................................................................................... V KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA 87 99 101 ii DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Nilai Skor Lesio Histopatologi Organ............................................. 13 Tabel 2 Nilai Skor Lesio Histopatologi Buluh Darah.................................. 14 Tabel 3 Data Babi Sampel dan Kontrol........................................................ 17 Tabel 4 Perubahan Patologi Anatomi organ Babi....................................... 30 Tabel 5 Nilai skor lesio histopatologi pada organ paru-paru....................... 33 Tabel 6 Nilai skor lesio histopatologi organ Jantung .................................. 43 Tabel 7 Nilai Skor lesio histopatologi organ Hati ....................................... 49 Tabel 8 Nilai Skor lesio histopatologi organ Ginjal ……………………… 58 Tabel 9 Nilai Skor lesio histopatologi organ limpa …………………......... 75 Tabel 10 Nilai Skor lesio histopatologi organ limfoglandula ……………… 74 Tabel 11 Rangkuman lesio histopatologi organ jantung, paru-paru, hati, ginjal, limpa dan limfoglandula ……………....... 81 Tabel 12 Distribusi dan Skor Antigen hog cholera………………………... 84 Tabel 13 Rangkuman skor lesio histopatologi buluh darah………….......... 92 iii DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6 Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9 Gambar 10 Gambar 11 Peta Penyebaran Hog Cholera (HC) di Provinsi Papua ................................... Struktur virus Hog Cholera .............................................................................. Struktur protein virus hog cholera dan fungsi ……………………………….. Gejala Klinis; Babi lemah, kurang aktif dan depresi ........................................ Gejala Klinis; Konjungtivitis ………………………………………................ Gejala Klinis; Eritema pada kulit bagian ujung telinga………………. …….. Gejala Klinis; Eritema siku-siku kaki ……………………………………….. Gejala Klinis; Kematian yang disertai dengan pembesaran skrotum… Babi sehat (Kontrol).......................................................................................... Laringitis .......................................................................................................... Laring babi Kontrol........................................................................................... 4 5 5 18 18 19 19 20 20 22 22 Gambar 12 Gambar 13 Pneumonia dan hemoragi…………………………………………….............. Paru-paru babi kontrol…………………....………………………….............. 23 23 Gambar 14 Gambar 15 Gambar 16 Gambar 17 Gambar 18 Gambar 19 Hemoragi jantung.............................................................................................. Jantung babi kontrol.......................................................................................... Kongesti dan multifokus perihepatitis hati........................................................ Hati babi kontrol............................................................................................... Hemoragi usus babi.......................................................................................... Usus babi kontrol.............................................................................................. 24 24 25 25 26 26 Gambar 20 Gambar 21 Gambar 22 Gambar 23 Multifokal ptekhi ginjal………………………………………………………. Ginjal babi kontrol……...…………………………………………………….. Kongesti pada limpa………………………………………………………….. Limpa babi kontrol…………………………………………………................ 27 27 28 28 Gambar 24 a. Gambar 24 b. Gambar 25 Gambar 26 a. 29 29 29 Gambar 29. Gambar 30a. Gambar 30b. Gambar 30c. Gambar 31 Gambar 32 Gambar 33 Hemoragi limfoglandula……………………………………………................ Hemoragi limfoglandula……………………………………………................ Limfoglandula babi kontrol……………….………………………….............. Eksudat dalam bronkhioli, infiltrasi sel radang limfositik peribronkhiol………………………………………………………………….. Penebalan interstisial…………………………………………………………. Eksudat dalam bronkioli, infiltrasi sel radang limfositik peribronkhial……………………………………………………… Deskuamasi epitel bronkioli, infiltrasi sel radang limfositik peribronkhial……………………………………………………… Bronkhiolitis...................................................................................................... Kongesti, udema, hemoragi………………………………………….............. Udema dan pneumonia intersitialis…………………………………….......... Lesio hemoragi dan infiltrasi sel radang limfositik......................................... Emfisema……………………………………………………………….......... Bagian paru dengan lesio minimal……………………………………........... Septum alveoli normal dari paru-paru babi kontrol .…………………... Gambar 34 Distribusi antigen hog cholera organ paru-paru…………………................... Gambar 26 b. Gambar 27. Gambar 28. 34 34 35 35 36 36 37 37 38 38 39 42 iv Gambar 35 Gambar 36 Gambar 37 Gambar 38 Gambar 39 Gambar 40 Gambar 41 Gambar 42 Gambar 43 Gambar 44 Gambar 45 Gambar 46 a. Gambar 46 b. Gambar 47 Gambar 48 Gambar 49 Gambar 50 Gambar 51 Gambar 52 a. Gambar 52 b. Gambar 53 Gambar 54 a. Kongesti kapiler dan edema diantara serabut otot jantung, degenerasi berbutir dan atrofi otot jantung……………………………........... Multifokus miopatia otot jantung...................................................................... Fokus fibrosis di daerah infark miokardium. ................................................... Infiltrasi sel radang limfositik pada bagian epikardium. …………………….. Hemoragi diantara serabut otot jantung............................................................ Anastomose antar serabut otot jantung babi kontrol................................ Distribusi antigen hog cholera organ jantung………………………................ Infiltrasi sel radang pada septum interlobularis hati......................................... Akumulasi sel radang limfositik daerah porta hati…………………………… Sel radang dalam pembuluh darah sinusoid dan disekitar fokus nekrosa hepatosit……………………………………………………………... Akumulasi sel radang limfositik pada kapsula Glisson. Multifokus degenerasi lemak hepatosit pada bagian tepi lobular hepatosit. .......... ... Multifokus degenerasi lemak hepatosit............................................................ Sebaran Fokus degenerasi lemak hepatosit………………………….............. Kronik kongesti sinusoid hati........................................................................... Kronik kongesti sinusoid hati........................................................................... Infiltrasi ringan sel radang pada sinusoid hati kontrol.......................... ..... Susunan lobularis hati babi kontrol ............................................................ Distribusi antigen hog cholera organ hati......................................................... Kongesti pembuluh darah mesangial dan kapiler pembuluh darah intra tubuli; degenerasi dan nekrosa epitel tubuli..................................................... Fokus Hemoragi.............................................................................................. 44 44 45 45 46 46 48 50 50 51 51 52 52 53 53 54 54 57 59 59 Glomerulitis…………………………………………………………. Endapan protein dalam lumen tubuli; degenerasi hidropis sel epitel tubuli…………………………………………………………………… 60 61 61 Gambar 58 Degenerasi hidropis sel epitel tubulus……………………………….............. Endapan protein dalam lumen tubuli………………………………………… Fokus nekrosa koagulasi dan akumulasi sel radang limfositik pada jaringan interstisialis………………………………………………… ……… Degenerasi hialin pada epitel tubuli, kongesti, infiltrasi sel radang limfositik pada jaringan interstisialis. ……………………………….. Endapan protein dalam lumen tubuli ginjal babi kontrol………………… Gambar 59.a Gambar 59.b Gambar 60 Gambar 61 Gambar 62 Gambar 63 Gambar 64 Gambar 65 Gambar 66 Gambar 67.a Gambar 67.b Distribusi antigen hog cholera organ ginjal………………………………….. Distribusi antigen hog cholera organ ginjal…………………………………. Distribusi antigen hog cholera organ ginjal…………………………………. Kongesti limpa disertai deplesi folikel limfoid. ………….............................. Splenitis dan peritonitis………………………………………………............ Fokus nekrosis……………………………………………………….............. Nekrosis sel limfoid pada pulpa putih ………………………………………. Infiltrasi makrofag Pulpa merah ……………………………………………. Deplesi folikel limfoid limpa babi kontrol. …………………………..... Sel megakariosit……………………………………………………................. Sel megakariosit……………………………………………………………… Gambar 54 b. Gambar 55 Gambar 56 Gambar 57 60 62 62 63 65 66 66 68 69 69 70 70 71 73 73 v Gambar 68. a Gambar 68. b Distribusi antigen hog cholera organ limpa.…………………………………. Distribusi antigen hog cholera organ limpa. ………………..………………. 74 74 Gambar 69. Gambar 70. Gambar 71. a. Gambar 71. b. Gambar 72. a. Gambar 72 b. Kongesti Korteks limfonodus……………………………………………….. Udema sinus medularis……………………………………………………… Proliferasi sel retikulo endothelial di bagian sinus medularis.......................... Proliferasi sel retikulo endothelial di bagian sinus medularis. ........................ Bagian korteks limfoglandula babi kontrol ..................................................... Bagian korteks limfoglandula babi kontrol ............................................. 76 77 77 78 78 79 Gambar 73 Distribusi antigen hog cholera organ limfoglandula. ……………….............. 80 Gambar 74. Tidak ditemukan antigen hog cholera di organ limfoglandula Babi kontrol. ………………………………………………………........ 81 Gambar 75. Histogram Distribusi dan skor antigen hog cholera………….............. 85 Gambar 76. Hipertropi sel endotel, nekrosa tunika adventisia arteri pulmonaris…............ 88 Gambar 77. Hipertropi sel endotel dan infiltrasi sel radang arteri ginjal…………............ 88 Gambar 78. Deskuamasi tunika intima, nekrosa arteri paru-paru…………………........... 89 Gambar 79. Hipertropi sel endotel buluh dan hialinisasi arteri hati.................................... 89 Gambar 80. Hialinisasi tunika media dan vakuolisasi tunika media arteri limpa........................................ .......................................................... 90 Gambar 81. Deskuamasi sel endotel, dan rusaknya lamina interna arteri paru-paru.......... 90 Gambar 82. Deskuamasi sel endotel, akumulasi lemak di permukaan sel arteri Jantung…………………….................................................................... 91 Gambar 83 Trombus dilumen arteri limpa………………………………………….......... 91 Gambar 84 Stuktur tunika intima, tunika media dan tunika adventisia normal buluh darah paru-paru babi kontrol………………………………................... 92 vi DAFTAR LAMPIRAN Pembuatan sediaan histopatologi dengan pewarnaan Hematoxyllin-Eosin Hasil Pengujian Lab BBV Maros Uji U Mann- Whitney skor histopatologi organ Babi Uji U Mann- Whitney skor lesio histopatologi buluh darah arteri vii