Identifikasi dan prediksi reaktivitas stres melalui pengukuran baseline executive function sebuah kontribusi ilmiah dalam bidang cognitive neuropsychology Donny Hendrawan, Ph.D. Prakonferensi Neuropsychology UGM 14 Mei 2014 Cognitive neuropsychology (Kolb & Whishaw, 2009) (Tanji & Hoshi, 2008) Riset fungsi kogni-f pada otak Ciptakan model kogni-f dan mekanisme kerja otak! 2 Executive Function (EF) - 1 • Analogi: air traffic controller. • Proses neurokognitif tingkat tinggi: Perencanaan Pemecahan masalah Tindakan sesuai konteks lingkungan Monitor dan modifikasi tingkah laku Regulasi emosi 3 Executive Function (EF) - 2 • Mengatur dan mengontrol proses kognitif di bawahnya. • Terlibat dalam tingkah laku berorientasi tujuan (Zelazo & Muller, 2002; Zelazo & Cunningham, 2009; Suchy, 2009). 4 Tahapan Proses EF (Zelazo dkk., 1997) Problem Representa-on Planning Execu-ng: Intending/Rule Use Evalua-on: Error Detec-on/ Correc-on 5 3 Set EF (Suchy, 2009) 6 Neuroanatomi EF (Suchy, 2009) 7 Hubungan resiprokal antar area otak (Suchy, 2009) Unity vs. Diversity (Miyake dkk., 2000) 8 Kasus Phineas Gage • Sebatang tombak menembus area frontal • Kekuatan dan stamina fisik kembali pulih • Masalah kepribadian 9 Tes EF: Verbal fluency - 1 • Produksi kata sebanyak-banyaknya – huruf tertentu Sayur – waktu terbatas Sapi Sate S Sapu Sol 10 Tes EF: Verbal fluency - 2 • Set: formation, maintenance, shifting • Sensitif tapi tidak spesifik mengukur lobus frontalis. • Faktor disposisi: usia, pendidikan, inteligensi, gender, bahasa dan budaya 11 Test EF: Stroop test Set 1: Set 2: • Mengukur set maintenance (Suchy, 2009) • Lebih terbatas mengukur area frontal • Faktor disposisi: usia, pendidikan 12 Tes EF: Wisconsin Card Sorting Test (WCST) • Mengukur set shifting, set maintenance, set formation (Suchy, 2009) • Efektif untuk tujuan klinis dari pada individu normal • Sensitif tapi tidak spesifik untuk mengukur lobus frontalis. 13 EF dan stres Adanya hubungan yang konsisten antara stres akut atau paparan trauma dengan buruknya EF: • Penelitian third party observer (Horwitz & Mc Caffrey, 2008). • Penelitian anak sekolah (DePrince dkk., 2009). • Penelitian stres dan kortisol (Wolf dkk, 2001; Lupien dkk., 1999). 14 EF pra-trauma dan stres • Defisit neurokognitif ringan pada EF sebelum paparan trauma dapat menjadi faktor resiko berkembangnya PTSD (Parslow & Jorm, 2007; Marx dkk., 2009). • Buruknya performa EF sebelum paparan trauma (baseline EF) memiliki hubungan dengan kecemasan pada situasi mengancam (latihan granat) (Larsson dkk., 2007). • Baseline EF dan respon motorik (Gyurak dkk., 2009). • Hubungan baseline EF dan respon stres subjektif dan motorik terbukti, bagaimana dengan reaktivitas stres biologis? 15 Tujuan penelitian (Hendrawan et al., 2012) • Meneliti efikasi ke-tiga tes EF • Diukur sebelum kondisi stres (baseline EF) • Memprediksi: – reaktivitas stres subjektif (level kecemasan dan mood) – Dan reaktivitas stres fisiologis (respon otonomik dan hormonal) ketika stres terjadi. 16 Metode • Partisipan: 32 mahasiswa pria • Pengukuran: – Asesmen respon fisiologi: Heart Rate (HR), Skin Conductance Level (SCL) , Cortisol – Asesmen respon subjektif: STAI-S, Mood Inventory – Tes EF: Verbal fluency, Stroop, WCST – Pemicu stres: Trier Social Stress Task (TSST) • Kontrol: Baseline stress responses, Body Mass Index 17 Trier Social Stress Task 18 Prosedur Pengukuran EF Day 1: + Day 2: RP Pre . + * * Spe . Arit . RE1 RP : Resting period Pre : Preparation Spe : Speech Arit : Aritmatik RE : Recovery Membaca buku + : Pengumpulan saliva, STAI-S, Mood Inventory * : Pengumpulan saliva + * * RE2 RE3 19 Seting eksperimen EF Condition (Day 1) TSST Condition (Day 2) 20 Analisis, HR, SCL, kortisol 21 Perubahan reaktivitas stres selama periode TSST 22 EF meramalkan reaktivitas stres akut psikologis dan fisiologis 23 Kesimpulan Penelitian ini telah membuktikan bahwa EF, khususnya verbal fluency, memiliki kemampuan yang baik untuk menurunkan respon stres akut, baik psikologis maupun fisiologis yang menunjukkan pentingnya EF dalam regulasi emosi. 24 Kontribusi ilmiah 1. Studi pertama yang mendemonstrasikan kekuatan prediktif dari baseline EF terkait dengan reaktivitas stres otonomik dan hormonal selama paparan stres akut. 2. Manfaat praktis: alat diagnostik gangguan kecemasan, alat ukur seleksi kerja, usaha preventif untuk penanganan psikososial pasca bencana. 25