PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan peternakan mempunyai peranan penting dalam upaya mencukupi kebutuhan protein hewani masyarakat. Sejalan dengan perkembangan penduduk dan tingginya kebutuhan serta kesadaran akan gizi makanan, serta dengan permintaan akan daging ayam pedaging untuk memenuhi kebutuhan protein bagi masyarakat cenderung meningkat. Oleh sebab itu, usaha peternakan ayam pedaging merupakan salah satu usaha yang cukup potensial untuk dikembangkan. Pakan merupakan hal yang sangat penting dalam dunia ternak ayam pedaging baik secara intensif maupun semi intensif. Ketersediaan pakan yang cukup, berkualitas, berkesinambungan sangat menentukan keberhasilan budidaya ternak. Biaya pakan pada pemeliharaan ayam mencapai hampir 70% dari biaya produksi, menurut Anggorodi apabila dilihat lebih mendalam, penyebab tingginya biaya produksi adalah biaya ransum yang sangat mendominasi yaitu 60-70%. Cara yang dapat dilakukan untuk menekan biaya pakan ini, salah satunya adalah dengan menggunakan bahan pakan lokal. Salah satu bahan pakan lokal yang dapat dijadikan sebagai bahan pakan adalah tepung limbah ikan gabus pasir (butis amboinensis). Ikan gabus pasir banyak terdapat didaerah Sumatera Utara khususnya Medan Belawan yang berada di Jalan Gabion, Kec. Medan Belawan bertempat TPI (Tempat Pelelangan Ikan) KUD (Koperasi Unit Desa). Tepung ikan merupakan bahan makanan yang berkadar protein tinggi, mudah dicerna, dan kaya akan asam amino esensial. Universitas Sumatera Utara Limbah ikan gabus pasir dapat dijadikan bahan pakan karena mengandung protein yang sangat tinggi dan dapat diolah menjadi tepung untuk menjadi pakan ternak yang bernilai ekonomis dan murah. Sehingga dapat digunakan untuk menggantikan tepung komersil yang biasanya digunakan sebagai bahan pakan sumber protein dalam ransum ternak yang biayanya relatif mahal. Kecernaan suatu bahan pakan merupakan pencerminan dari tinggi rendahnya nilai manfaat dari bahan pakan tersebut. Apabila kecernaannya rendah maka nilai manfaatnya rendah pula sebaliknya apabila kecernaannya tinggi maka nilai manfaatnya tinggi pula. Upaya pemanfaatan limbah ikan gabus pasir akan bernilai guna apabila diketahui nilai kecernaannya. Pengukuran nilai kecernaan suatu pada dasarnya adalah suatu usaha untuk menentukan jumlah zat yang dapat diserap oleh saluran pencernaan, dengan mengukur jumlah makanan yang dikonsumsi dan jumlah makanan yang dikeluarkan melalui feses. Berdasarkan uraian diatas, penulis berkeinginan melakukan penelitian mengenai kecernaan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar ransum yang mengandung tepung limbah ikan gabus pasir (butis amboinensis) sebagai substituti tepung ikan pada ayam broiler. Tujuan Penelitian Mengetahui nilai kecernaan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar ransum yang mengandung tepung limbah ikan gabus pasir (butis amboinensis) sebagai substitusi tepung ikan pada broiler. Universitas Sumatera Utara Hipotesis Penelitian Pemanfaatan tepung limbah ikan gabus pasir (Butis amboinensis) sebagai substitusi tepung ikan pada ransum broiler dapat meningkatkan kecernaan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar dalam ransum broiler. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi peneliti, peternak ayam broiler dan masyarakat tentang nilai kecernaan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar ransum yang mengandung tepung limbah ikan gabus pasir (butis amboinensis) sebagai substitusi tepung ikan pada broiler. Kegunaan dari penelitian ini juga sebagai bahan penulisan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana di Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara