Pandangan Dunia Prokerakyatan........ (Muqolis Agung K) 442 PANDANGAN DUNIA PROKERAKYATAN DALAM KUMPULAN PUISI DOA UNTUK ANAK CUCU KARYA W.S. RENDRA PRO-PEOPLE WORLD VIEW ON DOA UNTUK ANAK CUCU POEM COMPILATION WRITTEN BY W.S. RENDRA Oleh: Muqolis Agung Kurniawan, Universitas Negeri Yogyakarta, [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) hubungan pandangan dunia Rendra dan kelompok sosialnya dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu dan (2) ekspresi pandangan dunia prokerakyatan Rendra dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah kumpulan puisi karya W.S. Rendra yang berjudul Doa untuk Anak Cucu. Penelitian difokuskan pada masalah yang berkaitan dengan pandangan dunia prokerakyatan Rendra dengan teknik baca dan teknik catat. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif yang keabsahannya diperoleh melalui validitas referensial dan reliabilitas data dengan berlandaskan pada teori strukturalisme genetik. Berdasarkan analisis data yang dilakukan menunjukkan hasil penelitian sebagai berikut: (1) Pandangan dunia Rendra menentukan posisi Rendra sebagai bagian dari kelompok sosial yang pro terhadap rakyat. Rendra dan kelompok sosialnya terbentuk atas kesadaran tentang kebenaran relatif, bahwa kebenaran bukan milik sekelompok orang. Pandangan dunia Rendra diantaranya yaitu menolak pemerintahan Orde Baru yang otoriter dan tidak berpihak terhadap kesejahteraan rakyat. Rakyat Indonesia seharusnya menjadi inti dari pembangunan, karena rakyat adalah pewaris kebudayaan Indonesia. (2) Melalui puisi-puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu Rendra mengungkapkan realitas politik yang dijalankan politisi-politisi di masa pemerintahan Orde Baru masih mencontoh sistem pemerintahan di jaman penjajahan. Tokoh-tokoh hero problematik yang terdapat dalam puisi-puisi dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu adalah cerminan kondisi sosial pada masa Orde Baru. Sikap perlawanan arus dan pengungkapan fakta-fakta yang dilakukan Rendra semata-mata untuk kehidupan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa. Kata kuci: prokerakyatan, pandangan dunia, sosiologi sastra, strukturalisme genetik. Pandangan Dunia Prokerakyatan........ (Muqolis Agung K) 443 Abstrack The purposes of research are describe (1) connection between Rendra’s view on world and his social group in Doa Untuk Anak dan Cucu poem compilation and (2) Rendra’s expression on pro-people world view in Doa Untuk Anak dan Cucu poem compilation. The study is a descriptive qualitative research which the subject of research is Doa Untuk Anak dan Cucu poem compilation written by W.S. Rendra. It focuses on the problem which related to Rendra’s pro-people world view. Data are taken by using reading and noting methods then analyzed with qualitative descriptive technique which data validity are taken through referential validity and realibility based on genetic structuralism theory. The results of the research show: (1) Rendra’s view on world determines his position as a part of social group which support the people. Rendra and his social group are formed upon the awareness on relative truth that the truth doesn’t belong to certain individuals or groups. One of Rendra’s world views is his refusal to authoritarian government of Orde Baru which doesn’t take side on social welfare. Indonesia people should become the main concern of country development because Indonesian people are the heir of their culture. (2) Through the poems on in Doa Untuk Anak dan Cucu , Rendra expressed politic reality which demonstrated by Orde Baru politicians which is still imitated colonialism government system. Problematic hero figures who appear on Doa Untuk Anak dan Cucu poem compilation are the reflection of social circumstance in Orde Baru era. Resistance and fact exposures which have done by Rendra are only to achieve the better world for the next generation of Indonesian people. Keywords: pro-people, world view, literature sociology, genetic structuralism. Pandangan Dunia Prokerakyatan........ (Muqolis Agung K) 444 sosial Rendra antara lain tertuang dalam PENDAHULUAN bagi Karya sastra adalah salah satu sarana kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu sastrawan (2013). untuk menyampaikan Berdasarkan pembacaan awal aspirasi, pemikiran, bahkan juga ideologi terhadap puisi-puisi Doa untuk Anak Cucu, yang lisan Rendra mencoba menyuarakan gagasan maupun tulisan. Melalui karya sastra yang prorakyat. Keberpihakan Rendra atas rakyat ditulisnya, sangat dituangkan dalam bentuk sastrawan mencoba kuat. Karena Rendra bersama mengekspresikan berbagai fenomena yang kelompok sosialnya menyadari betul akan terjadi dalam masyarakat. Karya-karya yang penderitaan dan ketidakadilan yang dialami dihasilkan oleh seorang sastrawan dapat oleh rakyat. dianggap sebagai ekspresi kegelisahan dari Melalui analisis terhadap latar seorang pengarang, sebagai bagian dari belakang sejarah pengarang dapat diketahui masyarakatnya. Dalam hal ini sebenarnya bagaimana fakta kemanusiaannya. Menurut karya sastra hadir sebagai proses kreatif Goldmann (via Faruk, 2005:13), fakta pengarang yang bermula pada kenyataan kemanusiaan merupakan respon-respon dari hidup untuk menciptakan sesuatu yang baru. subjek kolektif atau individual yang juga Sebuah seni yang diciptakan oleh para pembangunan pengarang menciptakan memodifikasi situasi yang ada agar cocok keindahan hidup dan indahnya percintaan, bagi aspirasi-aspirasi subjek itu. Subjek melainkan seni juga mengungkapkan kritik kolektif yang dimaksudkan Goldmann tidak tentang maupun lain suatu kelompok sosial yang mewakili penguasa kelas sosial tertentu. Analisis terhadap fakta bukan hanya ketidakadilan penyalahgunaan kekuasaan terhadap masyarakat. W.S. Rendra suatu percobaan untuk kemanusiaan inilah yang dikatakan Faruk merupakan salah seorang penyair Indonesia yang menulis (2005:14) sebagai proses genesis dari struktur karya sastra. puisi untuk menyuarakan kepedihannya atas Dari puisi “Pertanyaan Penting”, fenomena yang terjadi di Indonesia. Rendra penyair bercerita tentang kepeduliannya menempatkan puisi sebagai sarananya untuk terhadap kaum buruh, petani, dan juga para menyampaikan kritik-kritik yang terjadi aktifis yang meninggal akibat kekejaman pada masyarakat Indonesia. Kritik- kritik pemerintahan pada saat itu. Dari puisi Pandangan Dunia Prokerakyatan........ (Muqolis Agung K) 445 “Politisi Itu Adalah”, penyair menuliskan alasan gambaran jelas bahwa politisi-politisi yang terekspresikan dalam puisi-puisi Rendra berada pada jaman Orde Baru adalah politisi tidak dapat dilepaskan dari aspirasi atau palsu, politisi yang hanya berkedok sebagai ideologi politisi. Dalam puisi “Kesaksian Akhir berpihak pada kelompok masyarakat yang Abad”, penyair juga membahas tentang terpinggirkan. ketidakadilan terhadap digunakan juga karena kumpulan puisi Doa rakyatnya. Penyair menyebutkan bahwa untuk Anak Cucu adalah catatan yang rakyat Indonesia belum merdeka. Rakyat berhadapan Indonesia tidak mendapatkan hak mereka Reformasi. pemerintah sebagai warga negara yang berdaulat rakyat. Beberapa puisi terdapat prokerakyatan yang dianutnya yang yang Strukturalisme langsung selalu genetik dengan peristiwa Untuk membahas hubungan sastra dalam dengan masyarakat, strukturalisme genetik kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu merupakan teori penting dari sosiologi sastra ditulis penyair dalam jangka waktu yang yang berdekatan. tersebut. merefleksi yang bahwa Sehingga Dalam hal kedua ini, hal Goldmann menyatakan bahwa karya sastra merupakan kejadian yang terjadi pada saat itu. Selain sebuah struktur. Akan tetapi, struktur itu ditulis dalam jangka waktu yang hampir bukanlah sesuatu yang statis, melainkan sama, puisi-puisi tersebut memiliki tema merupakan produk dari proses sejarah yang yang yaitu menggambarkan setiap dapat hubungan kejadian- sama, langsung penyair membedah puisi-puisi tersebut terus berlangsung, proses strukturasi dan prokerakyatan Rendra destruktusasi yang hidup dan dihayati oleh kepada rakyat Indonesia terhadap kekejian masyarakat pemerintahan Orde Baru. bersangkutan (Faruk, 2010:56). Berdasarkan latar belakang tersebut, asal karya sastra yang Pendekatan ini merupakan satu- maka penelitian ini akan mengkaji masalah satunya pandangan merekonstruksikan pandangan kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu pengarang. seperti dengan Marxisme yang cenderung positivistik dan dunia prokerakyatan menggunakan dalam perspektif pendekatan Bukan yang mampu pendekatan struktutalisme genetik. Pilihah terhadap mengabaikan strukturalisme genetik dilatarbelekangi sastra. Goldmann (via Rachmat Djoko kelitereran dunia sebuah karya Pandangan Dunia Prokerakyatan........ (Muqolis Agung K) 446 Pradopo. et al, 2002:60) tetap berpijak pada strukturalisme karena prinsip struktural ia menggunakan yang dinafikan oleh pendekatan marxisme, hanya kelemahan pendekatan strukturalisme diperbaiki dengan memasukkan saja, faktor genetik di dalam memahami karya sastra. Dari sudut pandang sosiologi sastra, Karya merupakan sastra dan struktur masyarakat yang berhubungan. Hubungan struktur karya sastra dengan struktur masyarakat dimediasi oleh pandangan dunia pengarang. Pandangan dunia dalam karya sastra merupakan pandangan pengarang sebagai individu yang mewakili subjek kolektif. Pandangan strukturalisme genetik memiliki arti penting, pengarang ini terlihat melalui struktur karya karena menempatkan karya sastra sebagai sastra yang dihasilkannya. data dasar penelitian, memandangnya Menurut Goldmann (via Faruk, sebagai suatu sistem makna yang berlapis- 1999:16) lapis yang merupakan suatu totalitas yang istilah tak menyeluruh dari gagasan-gagasan, aspirasi- dapat dipisah-pisahkan (Damono, pandangan yang dunia merupakan bagi kompleks cocok 1979:42). Hakikatnya karya sastra selalu aspirasi berkaitan dengan masyarakat dan sejarah menghubungkan yang turut mengkondisikan penciptaan karya anggota-anggota suatu kelompok sosial sastra, walaupun tidak sepenuhnya di bawah tertentu yang mempertentangkannya dengan pengaruh faktor luar tersebut. Menurut kelompok-kelompok Goldmann (via Faruk, 1999b:12), struktur Sebagai suatu kesadaran kolektif, pandangan itu bukanlah sesuatu yang statis, melainkan dunia itu berkembang sebagai hasil dari merupakan produk dari proses sejarah yang situasi sosial dan ekonomi tertentu yang terus berlangsung, proses strukturasi dan dihadapi oleh subjek yang memilikinya. destrukturasi yang hidup dan dihayati oleh masyarakat karya secara sosial yang bersama-sama yang lain. Tujuan pandangan dunia digunakan dalam penelitian adalah untuk mengetahui Faruk, hubungan antara teks puisi, kehidupan sosial 1999b:15) percaya pada adanya homologi pengarang, dan peristiwa sejarah yang antara struktur karya sastra dengan struktur melatarbelakangi lahirtnya puisi tersebut. masyarakat sebab keduanya merupakan Jika diaplikasikan pandangan dunia terhadap produk di aktivitas strukturasi yang sama. Rendra dalam kumpulan puisinya Doa untuk Goldmann sastra perasaan-perasaan, yang bersangkutan. asal dan (via Pandangan Dunia Prokerakyatan........ (Muqolis Agung K) 447 Anak Cucu,maka melalui pandangan dunia pustaka, yaitu mempergunakan sumber- akan tergambar yang sumber tertulis untuk memperoleh data. mewakili kelompok sosialnya menyikapi Teknik simak dan teknik catat, berarti fakta-fakta kemanusiaan yang terjadi pada peneliti sebagai instrumen kunci melakukan masyarakat pada saat itu. penyimakan secara cermat, terarah dan teliti gagasan Rendra terhadap sumber data primer dan sumber data sekunder yakni sasaran penelitian yang METODE PENELITIAN Metode utama yang dipergunakan dalam penelitian ini bertumpu pada metode berupa teks kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu. Instrumen deskriptif analisis. Metode ini dilaksanakan dalam penelitian ini dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta adalah peneliti sendiri. Peneliti melakukan yang ada dalam karya sastra, dalam hal ini rencana, mengumpulkan data, menafsir data, adalah fakta-fakta cerita dalam kumpulan menganalisis, sampai melaporkan hasilnya puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S. (Moleong, Rendra yang kemudian dilanjutkan dengan menjadi instrumen penelitian adalah peneliti analisis terhadap fakta-fakta tersebut. Dari sendiri sebagai pelaksanaan penelitian. fakta puisi tersebut kemudian dipadukan 2001: 121). Artinya yang Dalam penelitian ini, peneliti akan dengan realitas yang ada di masyarakat. menganalisis Pendekatan Penjelasan dalam kata dan kalimat yang ada yang dipergunakan adalah pendekatan strukturalisme genetik. Dalam penelitiannya penelitian adalah ini pandangan puisi secara deskriptif. pada puisi dilakukan secara deskriptif, objek dalam hal ini peneliti dunia penjelasan mengenai segala sesuatu yang pengarang yang ada dalam kumpulan puisi menunjukkan tersebut. Penelitian ini akan difokuskan pada kelompok sosial pengarang dan ekspresi objek penelitian terhadap pandangan dunia pandangan dunia prokerakyatan. prokerakyatan dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra. Teknik pengumpulan data adanya menampilkan pandangan dunia Penelitian ini menggunakan validitas semantis karena validitas semantis berfungsi yang untuk mengukur tingkat kesensitifan suatu dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik terhadap makna-makna simbolik teknik pustaka, simak dan catat. Teknik yang relevan dengan konteks tertentu, Pandangan Dunia Prokerakyatan........ (Muqolis Agung K) 448 sedangkan validitas konstruk berusaha banyak menemukan kendala, selain harus menganalisis relasi data dan konteksnya melepaskan dirinya dari misteri dan dengan teori yang relevan. ambiguitas, Rendra juga menyadari bahwa pengertian analisis struktural penting untuk HASIL PENELITIAN DAN mencapai relevansi politis dalam sajak- PEMBAHASAN sajaknya. Rendra tidak lagi menggunakan Hasil Penelitian metafora simbolis dan surealistis, yang ia Hasil penelitian pandangan dunia prokerakyatan dalam kumpulan puisi Doa gunakan adalah metafora-metafora baru yang plastis dan grafis. Keberpihakan Rendra terhadap hak- untuk Anak Cucu dapat ditarik dua hasil hak rakyat yang tertindas oleh pemerintahan penelitian. Pertama, hubungan pandangan dunia Rendra dan kelompok sosialnya Orde baru juga terdapat dalam puisinya yang berjudul “Hak Oposisi”. Terjadinya merefleksikan kondisi sosial yang terjadi penyeragaman ideologi dan sikap otoriter di pada rakyat di dalam pemerintahan yang kalangan elit pemerintahan menyebabkan otoriter. rakyat Kedua, setelah penentuan pandangan geram kehidupan atas yang kebohongan ada di siklus Indonesia. dunia Rendra dengan kelompok sosialnya, Pandangan Rendra tentang penyeragaman maka selanjutnya pandangan dunia menentukan ekspresi ideologi pada masa pemerintahan Orde Baru pengarang dalam tersebut senada dengan pernyataan Wiji kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu. Thukul dalam puisinya yang berjudul “Peringatan”. Kondisi sosial di Indonesia PEMBAHASAN yang telah didominasi oleh pemerintahan 1. Hubungan Pandangan Dunia Rendra Orde Baru membuat puisi Rendra dan puisi dan Wiji Thukul memiliki kesamaan visi. Kelompok Sosialnya dalam Kumpulan Puisi Doa untuk Anak Cucu. Rakyat menginkan adanya lawan mengungkapkan politik dalam pemerintahan di Indonesia tema sosial-politik dalam karya-karyanya. pada saat itu. Karna tanpa adanya lawan Dalam perjalanannya memunculkan tema politik rakyat tetap merasa tidak nyaman. sosial-politik dalam puisi-puisinya, Rendra Sikap oposisi pada kebekuan nilai politik Rendra banyak Pandangan Dunia Prokerakyatan........ (Muqolis Agung K) 449 Hak hukum yang tidak dilindungi oleh lembaga pengadilan yang mandiri adalah hukum yang ditulis di atas air. (Rendra, 2013:35) dan budaya inilah yang pada akhirnya menjadi benang merah pamflet Rendra baik dalam puisi, drama dan juga essainya. Sikap Rendra dalam menerjemahkan suara rakyat bahwa pemerintah membutuhkan oposisi tercantum dalam penggalan bait Pandangan puisi Rendra tentang kesejahteraan rakyat seharusnya menjadi berikut. Tanpa oposisi: sumpek. Tanpa oposisi: kamu akan terasing dari kami Tanpa oposisi, akan kamu dapati gambaran palsu tentang dirimu. Tanpa oposisi kamu akan sepi dan onani. (Rendra, 2013:11) poin utama dalam sebuah pembangunan serupa dengan pandangan Seno Gumira Adjidarma sebagai sesama satrawan. Seno Gumira Ajidarma adalah yang mengangkat pengarang dilakukan oleh masyarakat memang menggulingkan beberapa kalangan bertujuan kekuasaan untuk satu peristiwa faktual masa Orde Baru ke dalam beberapa karyanya: Pemberontakan-pemberontakan yang salah kumpulan cerpen Penembak Misterius, Iblis Tak Pernah Mati, Dilarang Menyanyi Di Kamar Mandi, Kalatidha, dan Trilogi Insiden. pemerintahan Pada masa Orde Baru Seno Gumira pada masa itu. Hal tersebut disebabkan Adjidarma menuangkan pandangan realitas karena banyaknya kasus penindasan rakyat sosial yang sebenarnya ke dalam karya oleh pemerintah pada masa Orde Baru. sastra karena pada masa Orde Baru dunia Rakyat yang sama sekali tidak mendapatka jurnalistik dikendalikan oleh pemerintah, perlindungan sehingga hampir semua media masa tidak hukum hanya pasrah menghadapi kenyataan tersebut. Rendra memberitakan menggambarkan sebenarnya realitas tersebut pada kenyataan dan yang sosial yang menyudutkan penggalan bait puisi “Kesaksian Akhir pemerintah. Berita-berita yang sampai ke Abad” berikut. masyarakat Dengan puisi ini aku bersaksi bahwa rakyat Indonesia belum merdeka. Rakyat yang tanpa hak hukum bukanlah rakyat merdeka. adalah berita yang telah dibelokkan oleh pemerintah untuk menutupi aksi OPK (Operasi Pemberantasan Kejahatan) yang menimbulkan teror bagi para pelaku kejahatan dan waraga Pandangan Dunia Prokerakyatan........ (Muqolis Agung K) 450 masyarakat biasa. Rendra mendeskripsikan ciptakan adalah bentuk kritik terhadap kejadian tersebut dalam puisinya yang sistem pemerintahan yang dijalankan Negara berjudul Indonesia. Secara tidak langsung Rendra dan “Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia” seperti dalam bait berikut. kawan-kawannya kelompok Bau anyir darah yang kini memenuhi udara menjadi saksi yang akan berkata: Apabila pemerintah sudah menjarah Daulat Rakyat, apabila cukong-cukong sudah menjarah ekonomi bangsa, apabila aparat keamanan sudah menjarah keamanan, maka rakyat yang terkekang akan mencontoh penguasa, lalu menjadi penjarah di pasar dan jalan raya. (Rendra, 2013:21) tersebut sosial yang membentuk menyuarakan gagasan-gagasan yang sama. 2. Ekspresi Pandangan Dunia Rendra dalam Prokeraakyatan Kumpulan Puisi Doa untuk Anak Cucu Setelah menentukan kelompok sosial dari Rendra, maka selanjutnya menentukan genesis dari kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra. Menurut Goldmann (via Faruk, 2010:168) genesis berada pada faktor-faktor sosial, yakni Puisi-puisi Rendra yang sebagian besar bercerita tentang otoritarian para penguasa negeri tidak hanya mendapat apresiasi dari sesama sastrawan saja, tetapi banyak dari kalangan musisi mengapresiasi karya dari Rendra, diantaranya Iwan Fals, Sawo jabo, dan Setiawan Djodi yang tergabung dalam grup musik Kantata Takwa. Kantata Takwa adalah grup musik yang bicara mengenai masalah sosial, politik dan ekonomi. Di dalam grup musik Kantata Takwa Rendra berperan sebagai penyumbang ide dan lirik-lirik yang terdapat dalam lagu-lagu Kantata Takwa. Lagu-lagu yang mereka dengan mengidentifikasi asal kelompok sosial pengarang dan posisi kelompok sosial tersebut dalam struktur kelas masyarakat secara keseluruhan. Rendra selalu bertanggungjawab atas puisi-puisi yang ia tulis. Karena dalam penciptaan puisinya, Rendra menganalisa fakta, lalu mengerucut kepada kesimpulan yang bersumber dari penghayatan, bukan semata-mata hanya menyimpulkan. Puisipuisi yang terdapat dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu merupakan kesadaran Rendra dan kelompok sosialnya dalam memperjuangkan gagasan atas berbagai Pandangan Dunia Prokerakyatan........ (Muqolis Agung K) 451 sebab kita harus selalu waspada. Gajah di pelupuk mata ditembak saja, Sebab ia mengganggu pemandangan.” (Rendra, 2013:27) peristiwa yang menyudutkan rakyat kecil sebagai korban kekuasaan dan tidak mendapat perlindungan hukum. Rendra dengan jelas menyatakan melalui puisi-puisinya keberpihakannya terhadap rakyat, bahwa rakyat tidak seharusnya ditindas, dan kemerdekaan bukan milik penguasa semata. Dalam Kesadaran akan suatu kebenaran pada akhirnya akan berdampak terhadap pencarian nilai pada kelompok sosial. dunia politik, politisi dibutakan dengan jabatan yang mereka miliki, sehingga cenderung tidak bijak dalam menggunakan hak dan kekuasaan yang mereka miliki. Kecenderungan tersebut berdampak buruk terhadap kesejahteraan Pandangan dunia Rendra melalui puisipuisinya memberi warna baru terhadap perkembangan sastra Indonesia. Sikap jujur dalam pengungkapan kebenaran-kebenaran membuat puisi Rendra tidak seperti labirin bagi pembacanya. rakyatnya. Untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan, politisi dan elite pemerintahan menjadikan rakyat sebagai SIMPULAN DAN SARAN Simpulan tumbal untuk mendapatkan kekayaan dan kekuasaan. Rendra berpendapat bahwa rakyat adalah korban kekuasaan dan korban ketidakadilan. Politisi yang hanya mementingkan diriya sendiri dan tidak menjalankan aspirasi-aspirasi dari rakyatnya terlihat pada penggalan bait puisi “Politisi Itu Adalah” berikut ini. “Kuman di seberang lautan tampak. Gajah di pelupuk mata tak tampak.” Itu kata rakyat jelata. Tapi para polotisi berkata: “Kuman di seberang lautan harus tampak, Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian tentang pandangan dunia prokerakyatan dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S.Rendra dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pandangan dunia prokerakyatan Rendra dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu meliputi: (1) menolak pemerintahan Orde Baru yang otoriter. (2) rakyat hendaknya dijadikan inti pembangunan. (3) membela hak-hak rakyat miskin. (4) rakyat kebudayaan Indonesia. adalah pewaris Pandangan Dunia Prokerakyatan........ (Muqolis Agung K) 452 Dalam kumpulan puisi Doa untuk pemerintahan Orde Baru masih mencontoh Anak Cucu dapat ditemukan pandangan sistem pemerintahan di jaman penjajahan. dunia Tokoh-tokoh hero problematik yang terdapat pengarang keberpihakannya mengungkapkan yang dalam puisi-puisi dalam kumpulan puisi tertindas akibat sistem pemerintahan Orde Doa untuk Anak Cucu adalah cerminan Baru yang otoriter. Pemerintahan pada masa kondisi sosial pada masa Orde Baru. Sikap Orde otoriter perlawanan arus dan pengungkapan fakta- menyebabkan pembangunan tidak berdasar fakta yang dilakukan Rendra semata-mata pada kesejahteraan rakyat. Pandangan dunia untuk kehidupan yang lebih baik bagi Rendra tersebut secara tidak langsung generasi penerus bangsa. Baru terhadap yang rakyat cenderung menentukan posisi Rendra sebagai bagian dari kelompok sosial yang pro terhadap Saran rakyat. Rendra dan kelompok sosialnya Beberapa saran dari peneliti ini, terbentuk atas kesadaran tentang kebenaran melihat relatif, disampaikan di atas maka saran yang akan bahwa kebenaran bukan milik sekelompok orang. 2. Ekspresi pandangan dunia Doa untuk Anak Cucu meliputi: (1) realitas politik. (2) pembelaan terhadap kaum marjinal. (3) makna kemerdekaan. (4) tokoh-tokoh hero problematik. (5) kesadaran kolektif mengungkap kebenaran. Dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu Rendra mengungkapkan fakta bahwa belum kesimpulan yang telah dikemukakan sebagai berikut. prokerakyatan Rendra dalam kumpulan puisi Indonesia hasil seutuhnya merdeka. Melalui puisi-puisi yang terdapat dalam Pertama, bagi pembaca pada umumnya, semoga penelitian ini mampu menambah wawasan mengembangkan serta pengetahuan mampu mengenai model penelitian sastra. Selain itu, pembaca juga diharapkan mampu lebih mengenal beberapa teori sastra, terutama yang digunakan dalam penelitian ini, sehingga pembaca mampu mengerti manfaat dari teori tersebut untuk mengkaji sebuah karya sastra. Kedua, penelitian ini hanya terbatas kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu Rendra mengungkapkan realitas politik yang pada seputar pandangan dunia dijalankan politisi-politisi di masa prokerakyatan beserta relasi pembentuknya Pandangan Dunia Prokerakyatan........ (Muqolis Agung K) 453 dengan pendekatan strukturalisme genetik. Moleong, Lexy Sudah tentu pula penelitian ini belum dapat Penelitian mengkaji semua aspek yang terdapat dalam Rosdakarya. J. 2001. Kualitatif. Metodologi Bandung: kumpulan puisi ini. Pandangan dunia Rendra Pradopo, Rahmat Djoko. 2007. Beberapa diharapkan mampu menumbuhkan sikap Teori Sastra Metode Kritik dan kritis kita dalam hal membela hak-hak Penerapanya. rakyat. Semoga penelitian ini dapat menjadi Pelajar. referensi bagi penelitian selanjutnya. Jakarta: Rendra, W.S. 2013. Doa untuk Anak Cucu. Yogyakarta: Bentang. DAFTAR PUSTAKA Damono, Sapardi Djoko. 1979. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Faruk HT. 1999. Pengantar Sosiologi Sastra, dari Strukturalisme Genetik sampai Post-modernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. . 2005. Pengantar Sosiologi Sastra, dari Strukturalisme Genetik sampai Post-modernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. . 2010. Pengantar Sosiologi Sastra, dari Strukturalisme Genetik sampai Post-modernisme Pustaka (edisi revisi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.