BAB 4 HAS IL KELAYAKAN PENERAPAN S IS TEM Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dari analisa Fit/Gap untuk menganalisis kebutuhan pengguna terhadap aplikasi baru yang akan diimplementasikan dan menganalisa estimasi biaya yang dikeluarkan untuk pengimplementasian sistem serta semua keuntungan yang akan diperoleh oleh perusahaan. Dari penelitian ini akan menghasilkan suatu kelayakan penerapan sistem Logi-Sys, sehingga akan menjadi rekomendasi ke perusahaan untuk menerapkan sistem tersebut. 4.1 Kelayakan Penerapan S istem Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat saat ini, menimbulkan kebutuhan adanya peningkatan kinerja perusahaan yang lebih efektif dan efisien agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di masyarakat, khususnya persaingan dengan perusahaan lain. Peningkatan kinerja perusahaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna,mengurangi tingkat kesalahan dalam menjalankan tugas dan mampu mengintegrasikan semua fungsi bisnis yang ada. Untuk itu, perusahaan membutuhkan sebuah sistem yang memudahkan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya sehari-hari. Dalam menganalisis penentuan kelayakan sistem, yang perlu diperhatikan adalah adanya keterkaitan antara biaya dan manfaat dari sistem Logi-Sys yang akan direkomendasikan serta pemenuhan terhadap kebutuhan-kebutuhan pengguna. Pada umumnya, semakn banyak kebutuhan yang dapat terpenuhi oleh sistem baru, maka manfaat yang akan didapat akan semakin besar pula. Sesuai 85 86 dengan prinsip diatas, maka penentuan kelayakan sistem yang akan diimplementasikan dan direkomendasikan untuk PT Freight Express Indonesia harus memberikan suatu gambaran perbandingan antara biaya dengan manfaat yang akan diperoleh. Usulan pengimplementasian sistem harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah-masalah yang ada serta mengefektifkan dan mengefesiensikan operasional perusahaan. 4.1.1 Rencana Implementasi Logi-S ys Implementasi sistem Logi-Sys menurut Corporate IT Division PT Freight Express Indonesia adalah penggunaan aplikasi baru dengan membangun aplikasi dari awal, mencakup struktur organisasi yang ada di dalam sistem Logi-Sys, pengubahan dan penambahan beberapa fungsional bisnis, dan pemecahan seluruh masalah-masalah yang ada. Pada pengimplementasian sistem ini, PT Freight Express Indonesia akan mengaktifkan modul-modul baru yang ditawarkan oleh Logi-Sys, seperti freight forwarding, track & trace, visibility, PO Management (submodul reporting and analysis), electronic data interchange (EDI), dan customer relationship management (CRM ). Adapun pada proses ini, semua requirement yang dibutuhkan dapat dipenuhi ketika proyek implementasi dijalani, artinya pada proses ini akan memakan waktu yang lebih banyak. Karena requirement membutuhkan perubahan pada struktur organisasi yang tidak mungkin dilakukan sebelum implementasi sistem. Waktu yang diperlukan pada 87 rencana implementasi sistem Logi-Sys dapat dilihat pada table berikut ini: Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Rencana Implemetasi Logi-Sys TAHAPAN INVES TIGAS I No Kegiatan Jumlah Hari 1 M engidentifikasi nilai bisnis 1 Hari 2 M elakukan analisis kelayakan untuk sistem yang akan 4 hari diimplementasikan 3 M embuat perencanaan kerja 2 Hari 4 M engatur staff yang akan bekerja pada proyek 1 Hari 5 M engontrol dan mengarahkan jalannya proyek 2 Hari TOTAL TAHAPAN INVESTIGASI 10 Hari TAHAPAN ANALIS IS No 1 Kegiatan Jumlah Hari M encari informasi atau kebutuhan yang terkait dengan 7 Hari sistem. 2 M enentukan permodelan proses 2 Hari 3 M enentukan permodelan data 2 Hari TOTAL TAHAPAN ANALISIS 11 Hari TAHAPAN DES AIN No Kegiatan Jumlah Hari 1 M elakukan perancangan arsitektur sistem 7 Hari 2 M elakukan perancangan interface 1 Hari 88 3 M elakukan perancangan basis data dan berkas 2 Hari 4 M elakukan perancangan program 2 Hari TOTAL TAHAPAN DESAIN 12 Hari TAHAPAN IMPLEMENTAS I No Kegiatan Jumlah Hari 1 M elakukan pembelian Hardware, Software, dan layanan 7 Hari 2 M engimplementasika 14 Hari persyaratan/requirement bisnis yang baru 3 M enginstal quality system Logi-Sys 2 hari 4 M elakukan migrasi data 10 Hari 5 M elakukan pelatihan 3 Hari 6 M elakukan konversi sistem 10 Hari 7 M embuat profil pengguna dan autorisasi 1 Hari 8 User acceptance testing 2 Hari TOTAL TAHAPAN IMPLEM ENTASI 49 Hari TAHAPAN PEM ELIHARAAN No 1 Kegiatan M engawasi jalannya sistem Jumlah Hari baru setelah 5 Hari diimplementasikan 2 M engevaluasi sistem baru 2 Hari 3 M emodifikasi sistem bisnis sesuai dengan kebutuhan 3 Hari TOTAL TAHAPAN PEM ELIHARAAN TOTAL KES ELURUHAN 10 Hari 92 Hari 89 Waktu yang diperlukan pada proses implementasi sistem ini adalah selama 92 hari. Pada tahapan investigasi membutuhkan waktu selama 10 hari dengan pembagian setiap kegiatan dilakukan dalam waktu yang berbeda. Pada tahapan analisis membutuhkan waktu selama 11 hari, dengan pembagian kegiatan pertama dilakukan dalam waktu 7 hari dan kegiatan kedua dan ketiga membutuhkan waktu yang sama, yaitu masingmasing 2 hari. Pada tahapan desain membutuhkan waktu selama 12 hari dengan pembagian kegiatan pertama dilakukan dalam waktu 7 hari, kegiatan kedua dilakukan selama 1 hari dan kegiatan ketiga dan keempat masing-masing dilakukan selama 2 hari. Pada tahapan implementasi banyak kegiatan yang dilakukan mulai dari melakukan pembelian Hardware, Software dan layanan sampai dengan User acceptance testing dilakukan dalam waktu 49 hari. Lalu pada tahapan yang terakhir, yaitu tahapan pemeliharaan membutuhkan waktu selama 10 hari dengan pembagian kegiatan pertama dilakukan selama 5 hari, kegiatan kedua selama 2 hari dan kegiatan ketiga selama 3 hari. Tahapan pemeliharaan ini juga harus dilakukan secara berkelanjutan untuk mengawasi dan mengevaluasi sistem baru paska implementasi, serta memodifikasi sistem sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan seiring berjalannya waktu. 4.2 Penentuan Prioritas Metodologi Proses pengambilan keputusan untuk menentukan kelayakan penerapan sistem akan dipertimbangankan dari hasil pengolahan data kuisioner untuk menghasilkan analisa fit/gap dan analisa biaya dan manfaat. Harapan dari pihak 90 manajemen adalah kelayakan penerapan sistem akan memberikan rekomendasi pengimplementasian sistem baru sehingga dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna dan memperoleh manfaat- manfaat yang positif. Pihak manajemen memutuskan bahwa analisa fit/gap mempunyai prioritas yang lebih tinggi dibandingkan analisa biaya dan manfaat, namun tidak berarti tidak mempertimbangkan dari segi analisa biaya dan manfaat. Pihak manajemen akan melihat apakah sistem yang direkomendasikan berdasarkan hasil kelayakan penerapan sistem dapat memenuhi semua kebutuhan dengan manfaat atau keuntungan yang akan diperoleh, sehingga perusahaan dapat bersaing di lingkungan kompetisi yang dinamis. 4.3 Penyajian dan Pengolahan Data Kuisioner Data yang diperoleh dari kuisioner dibagi menjadi dua, yaitu: ‐Data yang diperoleh dari pengguna, yakni kuisioner yang disebarkan kepada 10 responden. ‐Data yang diperoleh dari staf divisi TI, yakni kuisioner yang disebarkan kepada 4 responden. Wawancara sebagai pengukuran pendukung dilakukan untuk mendapatkan data atau informasi yang tidak diperoleh dari hasil pengukuran dengan menggunakan kuisioner. Cara-cara perhitungan kuisioner: ‐M enentukan bobot dari masing-masing pertanyaan dalam kuisioner, yaitu: Jawaban A = 4 Jawaban C = 2 Jawaban B = 3 Jawaban D = 1 91 ‐Jumlah masing-masing pilihan dikalikan bobot, kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai total. ‐Nilai total akan dibagi dengan jumlah responden untuk mendapatkan rata-rata hasil kuisioner. Rata-rata hasil kuisioner = Total dari Penilaian Kuisioner Jumlah Responden ‐Rata-rata hasil kuisioner akan dibagi dengan bobot tertinggi dan dikali 100% untuk mendapatkan persentase data actual. Data aktual = Rata-Rata Hasil Kuisioner x 100% 4 ‐Skala pengukuran yang akan digunakan adalah: 86% - 100% : Sangat Baik 71% - 85% : Baik 36% - 70% : Kurang 0% - 35% : Sangat Kurang Rumus M enghitung Tingkat Pemenuhan Target: 92 4.3.1 Dari S udut Pandang Pengguna • Support divisi TI terhadap software ‐ Penyediaan software yang sesuai dengan kebutuhan pengguna Pada ukuran ini, dibagikan kuisioner untuk mengetahui apakah software yang disediakan oleh divisi TI telah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan berikut: Apakah sistem ekspor barang yang berjalan sekarang telah sesuai dengan kebutuhan user dalam menangani proses bisnis? Tabel 4.2 Hasil Kuisioner Pertanyaan No.1 dari Sudut Pandang Pengguna Jawaban %Responden Total Rata- %Data A B C D - 4 6 - 24 0% 40% 60% 0% 100% rata Aktual 2.4 60% Persentase data aktual Penyediaan aplikasi yang sesuai kebutuhan pengguna adalah 80%, yang berarti aplikasi yang disediakan oleh divisi TI kurang sesuai dengan kebutuhan. 93 Gambar 4.1 Persentase Responden Pertanyaan No.1 dari Sudut Pandang Pengguna - Pengurangan tingkat kesalahan dalam menjalankan tugas Pada ukuran ini dibagikan kuisioner untuk mengetahui sejauh mana aplikasi dapat membantu pengguna mengurangi kesalahan dalam menjalankan tugas. M isalnya: meminimalkan kesalahan pengentrian data. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan berikut: Apakah sistem mengurangi kesalahan dalam menjalankan tugas? Tabel 4.3 Hasil Kuisioner Pertanyaan No.2 dari Sudut Pandang Pengguna Jawaban %Responden Total Rata- %Data A B C D 2 3 5 - 27 20% 30% 50% 0% 100% rata Aktual 2.7 67.5% 94 Persentase data akurat pengurangan tingkat kesalahan dalam menjalankan tugas adalah 67.5% yang berarti aplikasi berjalan kurang membantu pengguna dalam mengurangi tingkat kesalahan dalam menjalankan tugasnya. Gambar 4.2 Persentase Responden Pertanyaan No.2 dari Sudut Pandang Pengguna - Integrasi semua fungsi yang baik Pada ukuran ini, dibagikan kuisioner untuk mengetahui sejauh mana semua fungsi telah terintegrasi sehingga komunikasi berjalan lancar antar semua bagian. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan berikut: Apakah fungsi sistem sudah terintegrasi dengan baik satu sama lainnya? 95 Tabel 4.4 Hasil Kuisioner Pertanyaan No.3 dari Sudut Pandang Pengguna Total Rata- %Data Jawaban %Responden A B C D - 3 6 1 22 0% 30% 60% 10% 100% rata Aktual 2.2 55% Persentase data aktual integrasi semua fungsi yang baik adalah 55%, yang berarti semua fungsi kurang terintegrasi Gambar 4.3 Persentase Responden Pertanyaan No.3 dari Sudut Pandang Pengguna • Kepuasan pengguna terhadap hardware dan software - Frekuensi terjadinya kesalahan pada aplikasi Pada ukuran ini, dibagikan kuisioner untuk mengetahui rata-rata frekuensi kesalahan pada aplikasi yang ada. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan berikut: 96 Berapa frekuensi kesalahan aplikasi yang muncul dalam 1 bulan? Tabel 4.5 Hasil Kuisioner Pertanyaan No.4 dari Sudut Pandang Pengguna Jawaban %Responden Total Rata- %Data A B C D 2 7 1 - 31 20% 70% 10% 0% 100% rata Aktual 3.1 77.5% Persentase data aktual frekuensi terjadinya kesalahan pada aplikasi jarang terjadi/sesekali, yaitu rata-rata 2 – 4 kali dalam kurun waktu satu bulan. Gambar 4.4 Persentase Responden Pertanyaan No.4 dari Sudut Pandang Pengguna 97 - Frekuensi terjadinya kegagalan server Pada ukuran ini dibagikan kuisioner untuk mengetahui rata-rata frekuensi terjadinya kesalahan atau downtime pada server. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan berikut: Berapa frekuensi kesalahan server atau downtime yang terjadi dalam 1 bulan? Tabel 4.6 Hasil Kuisioner Pertanyaan No.5 dari Sudut Pandang Pengguna Jawaban %Responden Total Rata- %Data A B C D 9 1 - - 37 90% 10% 0% 0% 100% rata Aktual 3.7 92.5% Persentase data aktual frekuensi terjadinya kegagalan server tidak pernah yaitu rata-rata <2 kali dalam kurun satu bulan. Gambar 4.5 Persentase Responden Pertanyaan No.5 dari Sudut Pandang Pengguna 98 - Peningkatan keakuratan pemrosesan data Pada ukuran ini, dibagikan kuisioner untuk mengetahui tingkat keakuratan pemrosesan data. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan berikut: Bagaimanakah keakuratan pemrosesan data yang dilakukan oleh sistem? Tabel 4.7 Hasil Kuisioner Pertanyaan No.6 dari Sudut Pandang Pengguna Jawaban %Responden Total Rata- %Data A B C D 2 3 4 1 26 20% 30% 40% 10% 100% rata Aktual 2.6 65% Persentase data aktual keakuratan pemrosesan data adalah 65% yang berarti tingkat keakuratan pemrosesan data pada aplikasi kurang akurat. Gambar 4.6 Persentase Responden Pertanyaan No.6 dari Sudut Pandang Pengguna 99 - Fungsi Help Desk TI yang efektif Pada ukuran ini, dibagikan kuisioner untuk mengetahui seberapa efektif fungsi Help Desk TI. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan berikut: Seberapa cepat bagian TI menyelesaikan masalah yang terjadi pada saat terjadi kerusakan? Tabel 4.8 Hasil Kuisioner Pertanyaan No.7 dari Sudut Pandang Pengguna Jawaban %Responden Total Rata- %Data A B C D 5 5 - - 35 50% 50% 0% 0% 100% rata Aktual 3.5 87.5% Presentase data aktual keefektifan fungsi Help Desk TI adalah 87.5%, yang berarti kecepatan Help Desk TI dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi rata-rata < 2 jam. Gambar 4.7 Persentase Responden Pertanyaan No.7 dari Sudut Pandang Pengguna 100 - Tingkat pemahaman pengguna terhadap aplikasi Pada ukuran ini, dibagikan kuisioner untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman pengguna terhadap aplikasi yang sedang berjalan saat ini. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan berikut: Bagaimana pemahaman user terhadap aplikasi yang digunakan? Tabel 4.9 Hasil Kuisioner Pertanyaan No.8 dari Sudut Pandang Pengguna Jawaban %Responden Total Rata- %Data A B C D 1 3 5 1 24 10% 30% 50% 10% 100% rata Aktual 2.4 60% Persentase data aktual pemahaman pengguna terhadap aplikasi adalah 60%, yang berarti pengguna kurang mengerti terhadap aplikasi aplikasi yang digunakan saat ini. Gambar 4.8 Persentase Responden Pertanyaan No.8 dari Sudut Pandang Pengguna 101 - Frekuensi pelatihan pengguna terhadap aplikasi Pada ukuran ini, dibagikan kuisioner untuk mengetahui seberapa seringnya PT Freigth Express Indonesia mengadakan pelatihan kepada pengguna terhadap aplikasi yang sedang berjalan saat ini. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan berikut: Berapa banyak frekuensi pelatihan user terhadap aplikasi yang digunakan dalam 1 tahun? Tabel 4.10 Hasil Kuisioner Pertanyaan No.9 dari Sudut Pandang Pengguna Jawaban %Responden Total Rata- %Data A B C D - - 2 8 12 0% 0% 20% 80% 100% rata Aktual 1.2 30% Frekuensi data aktual pelatihan pengguna terhadap aplikasi adalah 30% yang berarti pelatihan pengguna terhadap aplikasi sangat jarang dilakukan. Gambar 4.9 Persentase Responden Pertanyaan No.9 dari Sudut Pandang Pengguna 102 4.3.2 Berdasarkan Kegiatan Operasional • Proses pengembangan hardware dan software - Frekuensi terjadinya kesalahan pada aplikasi Pada ukuran ini, dibagikan kuisioner untuk mengetahui rata-rata frekuensi terjadinya kesalahan pada aplikasi. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan berikut: Berapa frekuensi kesalahan aplikasi yang muncul dalam 1 bulan? Tabel 4.11 Hasil Kuisioner Pertanyaan No.1 Berdasarkan Kegiatan Operasional Jawaban %Responden Total Rata- %Data A B C D 1 2 1 - 12 25% 50% 25% 0% 100% rata Aktual 3 75% Persentase data aktual frekuensi terjadinya kesalahan pada aplikasi jarang terjadi/sesekali, yaitu rata-rata 2-4 kali dalam kurun waktu satu bulan. Gambar 4.10 Persentase Responden Pertanyaan No.1 Berdasarkan Kegiatan Operasional 103 - Frekuensi terjadinya kegagalan server Pada ukuran ini, dibagikan kuisioner untuk mengetahui rata-rata frekuensi terjadinya kesalahan atau downtime pada server. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan berikut: Berapa frekuensi kesalahan server atau downtime yang terjadi dalam 1 bulan? Tabel 4.12 Hasil Kuisioner Pertanyaan No.2 Berdasarkan Kegiatan Operasional Jawaban %Responden Total Rata- %Data A B C D 4 - - - 16 100% 0% 0% 0% 100% rata Aktual 4 100% Persentase frekuensi terjadinya kegagalan pada server adalah tidak pernah, yaitu rata-rata < 2 kali dalam satu bulan. Gambar 4.11 Persentase Responden Pertanyaan No.2 Berdasarkan Kegiatan Operasional 104 - Frekuensi terjadinya kerusakan hardware yang mendukung aplikasi berjalan. Pada ukuran ini, dibagikan kuisioner untuk mengetahui rata-rata frekuensi terjadinya kerusakan pada hardware yang mendukung aplikasi. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan berikut: Berapa frekuensi kerusakan hardware (server, network, infrastruktur, dll) yang terjadi dalam satu tahun? Tabel 4.13 Hasil Kuisioner Pertanyaan No.3 Berdasarkan Kegiatan Operasional Jawaban %Responden Total Rata- %Data A B C D 1 2 1 - 12 25% 50% 25% 0% 100% rata Aktual 3 75% Persentase frekuensi terjadinya kerusakan pada hardware yang mendukung aplikasi adalah jarang terjadi/sesekali, yaitu rata-rata 2-4 kali dalam satu tahun. Gambar 4.12 Persentase Responden Pertanyaan No.3 Berdasarkan Kegiatan Operasional 105 • Proses pemeliharaan hardware dan software - Frekuensi pemeliharaan terhadap hardware yang mendukung aplikasi Pada ukuran ini, dibagikan kuisioner untuk mengetahui rata-rata frekuensi pemeliharaan terhadap hardware yang mendukung aplikasi. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan berikut: Berapa frekuensi pemeliharaan hardware (server,network, dan infrastruktur) dalam satu tahun? Tabel 4.14 Hasil Kuisioner Pertanyaan No.4 Berdasarkan Kegiatan Operasional Jawaban %Responden Total Rata- A B C D 1 3 - - 13 25% 75% 0% 0% 100% %Data rata Aktual 3.25 81.25% Persentase data aktual frekuensi pemeliharaan terhadap hardware yang mendukung aplikasi adalah 81.25%, hal ini berarti staf divisi TI sering melakukan pemeliharaan terhadap hardware yang mendukung aplikasi. 106 Gambar 4.13 Persentase Responden Pertanyaan No.4 Berdasarkan Kegiatan Operasional - Frekuensi pemeliharaan aplikasi Pada ukuran ini, dibagikan kuisioner untuk mengetahui rata-rata frekuensi pemeliharaan terhadap aplikasi. Hal ini dapat dilihat dari peertanyaan berikut: Berapa frekuensi pemeliharaan aplikasi yang dilakukan dalam satu tahun? Tabel 4.15 Hasil Kuisioner Pertanyaan No.5 Berdasarkan Kegiatan Operasional Jawaban %Responden Total Rata- A B C D 2 1 1 - 13 50% 25% 25% 0% 100% %Data rata Aktual 3.25 81.25% 107 Persentase data aktual frekuensi pemeliharaan terhadap aplikasi adalah 81.25%, hal ini berarti staf divisi TI sering melakukan pemeliharaan terhadap aplikasi yang digunakan. Gambar 4.14 Persentase Responden Pertanyaan No.5 Berdasarkan Kegiatan Operasional • M anajemen masalah - Fungsi Help Desk TI dalam membantu pengguna aplikasi menghadapi masalah. Pada ukuran ini, dibagikan kuisioner untuk mengetahui seberapa efektif fungsi Help Desk TI. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan berikut: Seberapa cepat bagian IT menyelesaikan masalah yang terjadi pada aplikasi? 108 Tabel 4.16 Hasil Kuisioner Pertanyaan No.6 Berdasarkan Kegiatan Operasional Total Rata- %Data Jawaban %Responden A B C D 1 2 1 - 12 25% 50% 25% 0% 100% rata Aktual 3 75% Persentase data aktual fungsi Help Desk TI dalam membantu pengguna aplikasi menghadapi masalah adalah 75%, yang berarti kecepatan Help Desk TI dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi rata-rata 2-3 jam. Gambar 4.15 Persentase Responden Pertanyaan No.6 Berdasarkan Kegiatan Operasional 109 4.3.3 Berdasarkan Orientasi Masa Depan • Pelatihan staf divisi TI - Frekuensi pelatihan staf divisi TI Pada ukuran ini, dibagikan kuisioner untuk mengetahui frekuensi pelatihan staf divisi TI yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan berikut: Berapa frekuensi pelatihan pengguna terhadap aplikasi yang digunakan dalam satu tahun? Tabel 4.17 Hasil Kuisioner Pertanyaan No.1 Berdasarkan Orientasi M asa Depan Jawaban %Responden Total Rata- A B C D - - 3 1 7 0% 0% 75% 25% 100% %Data rata Aktual 1.75 43.75% Persentase data aktual frekuensi pelatihan staf divisi TI adalah 43%, yang berarti pelatihan staf divisi TI terhadap aplikasi jarang dilakukan. 110 Gambar 4.16 Persentase Responden Pertanyaan No.1 Berdasarkan Orientasi M asa Depan • Perbaikan terhadap aplikasi - Perbaikan aplikasi yang digunakan Pada ukuran ini, dibagikan kuisioner untuk mengetahui perlunya perbaikan terhadap aplikasi yang digunakan. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan berikut: Apakah perlu dilakukan perbaikan aplikasi? Tabel 4.18 Hasil Kuisioner Pertanyaan No.2 Berdasarkan Orientasi M asa Depan Jawaban %Responden Total Rata- %Data A B C D 1 3 - - 13 25% 75% 0% 0% 100% rata Aktual 3.25 81.25 Persentase data aktual perbaikan aplikasi yang digunakan adalah 81.25%, yang berarti perlu dilakukan perbaikan aplikasi. 111 Gambar 4.17 Persentase Responden Pertanyaan No.2 Berdasarkan Orientasi M asa Depan Dari hasil perhitungan kuisioner yang telah diisi oleh para responden, dapat dilihat bahwa system yang digunakan saat ini belum dapat mendukung kinerja perusahaan dengan maksimal. Contohnya saja dari sudut pandang pengguna, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem belum dapat menghasilkan informas i yang benar-benar akurat, serta belum memenuhi kebutuhan pengguna dalam menangani setiap proses ekspor di perusahaan. Dari sisi operasional, system juga mempunyai beberapa kelemahan yang kita jumpai. M isalnya saja masih muncul kesalahan aplikasi dan manajemen masalah yang tidak dapat ditangani secara langsung. Sistem yang dimiliki perusahaan ini belum terintegrasi sehingga menyulitkan dalam hal koordinas i maupun kinerja. Untuk dapat mandukung kinerja dengan lebih efektif dan maksimal, pengguna menghendaki dan menyetujui adanya 112 perbaikan dan system baru yang dapat mendukung sistem ekspor sehingga dapat lebih mudah dan cepat dalam pemberian informas i yang dibutuhkan. 4. 4 Analisa Fit/Gap Analisa Fit/Gap merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengevaluasi kebutuhan pengguna terhadap aplikasi. M etode ini juga membantu mengidentifikasi apakah terjadi fit atau gap antara kebutuhan pengguna terhadap sistem lama dan sistem yang akan diimplementasikan. Fit berarti kebutuhan/requirement dapat terpenuhi oleh sistem, sedangkan gap berarti kebutuhan/requirement tidak dapat terpenuhi oleh sistem. Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak PT Freight Express Indonesia, terdapat beberapa kebutuhan/requirements pengguna yang harus dipenuhi untuk menentukan kelayakan penerapan sistem. Adapun kebutuhankebutuhan tersebut akan dikelompokkan berdasarkan modul-modul yang ada pada sistem Logi-Sys 113 4.4.1 Modul Freight Forwarding Tabel 4.19 Analisa Fit/Gap dari M odul Freight Forwarding No. Requirement 1.01 Sistem akan Rank menggunakan H Fit/Gap F Comment Alternatives Untuk saat ini transaksi ekspor pada Akan web/user interface berbasis PT browser masih menggunakan VB. Net 1.02 Sistem akan pengiriman, sampai menangani H dari F booking pengiriman Freight Untuk saat Express ini Indonesia setiap sistem dilakukan perubahan penggunaan sesuai dengan standar Logi-Sys belum M enggunakan sistem yang terintegrasi antara satu dan yang terintegrasi dan tracking ke lainnya consignee 1.03 Sistem mampu untuk H F menghasilkan HB/L 1.04 Sistem akan perencanaan, standar HB/L mendukung H routing Saat ini sistem belum terdapat Akan F dan dilakukan sesuai dengan standar Logi-Sys Untuk saat ini perencanaan, routing Akan dilakukan perencanaan, dan pengadaan pengiriman masih routing pengadaan pengiriman customizing manual dan pengiriman pengadaan sesuai dengan standar Logi-Sys 1.05 Sistem akan mendukung M shipment consolidation/ F Sistem akan penggabungan memiliki standar Paket dari shipper akan digabungkan sesuai dengan rute 114 No. Requirement Rank Fit/Gap Comment Alternatives penggabungan pengiriman 1.06 Sistem akan memantau tarif dan waktu pengiriman. L F pengiriman Sistem yang saat ini masih belum Akan informasi secara real-time diberitahukan setiap perubahan tarif pengiriman dari perubahan kurs dollar dan harga minyak dunia 1.07 Sistem memungkinkan untuk L F menganalisa paska- Sistem selama ini belum melakukan Analisa paska pengiriman akan analisa paska-pengiriman berpengaruh pada penggunaan pengiriman rute yang lebih efektif dimasa yang akan dating 1.08 Sistem akan membantu dalam M F pengisian kontainer Saat ini membantu sistem sudah pengisian dapat M embantu container pengisian berdasarkan jenis barang dan rute 1.09 Sistem akan mencetak label L F barcode 1.10 Sistem akan mendukung Saat ini sistem belum mencetak barcode H G dalam membatasi container sesuai dengan kapasitas. dapat Setiap pack barang akan diberikan barcode Sistem saat ini sudah dapat untuk Pembuatan S/I forwarder akan pembuatan Shipping membuat SI forwarder Instruction forwarder belum belum terintegasi namun di customizing sesuai dengan format PT Freight Express Indonesia mengacu pada S/I shipper. 115 4.4.2 Modul Track & Trace Tabel 4.20 Analisa Fit/Gap untuk M odul Track & Trace No. Requirement 2.01 Sistem akan menggunakan Rank H Fit/Gap F Comment Alternatives Saat ini sistem belum dapat Pemancar GPS akan dipasang pada setiap teknologi GPS dalam tracking menggunakan teknologi GPS kontainer sehingga dapat mengetahui Kontainer/pengiriman untuk tracking. posisi container saat sedang melakukan perjalanan. 2.02 Sistem akan menyediakan H F tracking untuk Sistem belum dapat tracking Dengan adanya teknologi GPS maka kontrainer/pengiriman. perjalanan dan lokasi container dapat di kontainer/pengiriman track sehingga dapat diketahui bila terjadi keterlambatan maupun bencana alam yang mengakibatkan kontainer hilang. 2.03 Sistem akan memilki L F ketentuan online tracking Tidak terdapat fasilitas Pelanggan akan mendapatkan informasi tracking untuk pelanggan. letak barang mereka dengan ketentuan untuk pelanggan 2.04 Sistem akan memberikan status messege melalui e-mail yang berlaku. M F Tidak terdapat pengiriman Selain memberikan GPS sebagai sarana status messege melalui email. tracking, sistem juga akan memberitahukan status messege melalui email kepada forwarder. 116 No. Requirement 2.05 Sistem akan memberikan Rank H Fit/Gap F Comment Alternatives Belum semua informasi Dengan adanya status messege yang informasi yang real time diberitahukan secara real dikirimkan secara otomatis, maka terhadap proses pengiriman time. tidak akan ada keterlambatan sehingga informasi pengiriman yang real time dapat diperoleh. 4.4.3 Modul Visibility Tabel 4.21 Analisa Fit/Gap untuk M odul Visibility No. Requirement 3.01 Sistem akan menyediakan Rank M Fit/Gap F Comment Alternatives Sistem saat ini hanya melakukan Sistem akan memberitahukan peringatan untuk aktivitas peringatan saat pengiriman aktivitas pengiriman yang akan yang akan datang dilakukan. datang sehingga akan lebih terorganisir. 3.02 Sistem akan melaporkan selang waktu setiap proses M F Sistem melaporkan setiap terjadi Performa dari pengiriman akan delay maupun pemberhentian yang terus dipantau sehingga dapat diseba bkan oleh kejadian menjaga kualitas pengiriman. tertentu (bencana alam, keterlambatan kapal). 117 No. Requirement 3.03 Sistem akan memberitahukan Rank H Fit/Gap F Comment Alternatives Sistem saat ini sudah dapat Solusi yang diberikan disini setiap penyelesaian proses memberitahukan setiap adalah dengan adanya status penting. penyelesaian proses penting, kegiatan yang akan dikirimkan namun belum real-time. kepada pelanggan sehingga dapat mengikuti proses demi proses secara real time. 3.04 Sistem akan memberikan H F Sistem saat ini hanya Status message juga akan informasi melalui status memberitahukan status message dikirimkan kepada pelanggan message kepada customer kepada forwader. secara otomatis. Sistem baru memperlihatkan Add-on module Financial memperlihatkan tagihan ke tagihan pelanggan baik melalui Accounting. pelanggan. telepon dan e-mail. baik melalui e-mail maupun SM S. 3.05 Sistem mampu untuk M G 118 4.4.4 Modul PO Management Tabel 4.22 Analisa Fit/Gap untuk M odul PO Management No. Requirement 4.01 Sistem dapat menampilkan Rank Alternatives KPI dapat dianalisa dengan akurat informasi yang penting dan mengukur KPI secara akurat, dan dapat memberikan tampilan Key Performance Indicator sehingga sering kali belum yang user friendly. KPI ini dapat (KPI). dapat membantu pengambilan disesuaikan untuk owner, maupun keputusan secara efektif . manajer di setiap tingkatannya. Selama ini sistem tidak Dengan sistem yang terintegrasi, mengatur frekuensi mengirim laporan melalui e- laporan tidak perlu lagi pengiriman laporan melalui e- mail, tetapi hanya dicetak. dikumpulkan lalu dikirim ke pusat. mail. Laporan bulanan sering Setiap bulannya, pembuatan laporan mengalami keterlambatan. dapat dilakukan dengan lebih cepat H F Comment Sekarang belum dapat 4.02 Sistem mampu untuk H Fit/Gap F dan mudah karena terdapat fitur data mining dan pemrosesan secara online. 119 4.4.5 Modul Electronic Data Interchange (EDI) Tabel 4.23 Analisa Fit/Gap untuk M odul Electronic Data Interchange (EDI) No. Requirement 5.01 Sistem akan terhubung secara Rank M Fit/Gap F Comment Alternatives Sementara ini, sistem Dapat menggunakan GPS agar langsung dengan shipping berhubungan dengan shipping dapat secara otomatis terhubung line. lines dengan menggunakan fax dengan shipping line tanpa harus atau melalui telepon. menunggu telepon maupun kiriman kiriman fax. 5.02 Sistem mampu untuk M F S/I diinput menggunakan Pembacaan S/I yang otomatis dapat membaca shipping komputer, tetapi dilakukan dilakukan dengan pengisian form instruction yang dikirim oleh secara menual. Caranya adalah S/I melalui web (e-filling) PT shipper secara otomatis. dengan melihat dokumen yang Freight Express Indonesia oleh dikirim kemudian shipper. memasukkannya ke dalam komputer. 5.03 Sistem akan terhubung dengan port-port H F Selama ini, sering terjadi Penggunaan GPS dapat membantu keterlambatan informasi, perusahaan untuk dapat menerima bahkan terkadang tidak data yang real-time dari setiap port terdapat informasi dari titik 120 No. Requirement Rank Fit/Gap Comment Alternatives pemberhentian yang telah dicapai barang 5.04 Sistem akan menukar data M F dengan agen yang dituju Selama ini, sistem hanya Dapat digunakan pengiriman data menukar data saat melakukan berbasis web menggunakan receiver pengiriman copy M B/L dan berupa PDA informasi melalui telepon 4.4.6 Modul Customer Relationship Management (CRM) Tabel 4.24 Analisa Fit/Gap untuk M odul Customer Relationship Management (CRM ) No. Requirement Rank Fit/Gap Comment Alternatives History komunikasi belum direkam History transaksi dan komunikasi semua komunikasi dengan sepenuhnya secara detail. Hanya yang terjadi akan dicatat pelanggan akan terpantau yang berhubungan dengan transaksi 6.01 Sistem akan memastikan M F yang dilakukan pelangan saja. 6.02 Sistem akan mendukung teknik data mining H F Sistem saat ini belum dapat Dengan menggunakan data mining, menggunakan teknik data dapat mempercepat proses pencarian 121 No. Requirement Rank Fit/Gap Comment Mining Alternatives informasi yang dibutuhkan, sehingga mempercepat proses pengambilan keputusan. 6.03 Sistem akan menyediakan H F Peluang penjualan saat ini M eramalkan penjualan dapat alat untuk mengelola peluang dengan menggunakan laporan dilakukan dengan memperoleh data penjualan penjualan yang telah dibuat, dan yang akurat, dan menerjemahkannya belum adanya alat untuk ke dalam tabel, sehingga dapat memprediksis peluang yang ada. membantu General Manager untuk pengambilan keputusan untuk setiap cabangnya 6.04 Sistem akan mempunyai Marketing Encyclopedia M F Marketing Encyclopedia Dengan Marketing Encyclopedia, digunakan untuk menawarkan penawaran jenis-jenis jasa akan lebih pelanggan jenis-jenis jasa yang lancar, karena menggunakan brosur ditawarkan 122 4.4.7 Hasil Analisa Fit/Gap Berdasasrkan analisa fit/gap yang telah diuraikan diatas, maka kita dapat melihat kemampuan dari masing-masing alternatif yang ditawarkan dalam memenuhi kebutuhan dari perusahaan. Terdapat 1 (satu) gap di modul freight forwarding (1.10) dan 1 (satu) gap di modul visibility (3.05). Penjelasan solusi untuk gap diatas adalah sebagi berikut: ‐ Pembuatan S/I forwarder secara otomatis akan di customize karena pada format baku yang disediakan Logi-Sys adalah pembuatan otomatis yang terjadi karena pengiriman dokumen S/I forwarder shipper lalu akan direferensi saat pembuatan S/I forwarder. Tetapi, dalam proses sehari-hari PT Freight Express Indonesia, S/I shipper masih sering diterima dalam bentuk hardcover sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pembacaan terhadap dokumen tersebut. Alternatif yang ditawarkan dapat berupa mengubah proses bisnis PT Freight Express Indonesia menggunakan web dalam bentuk form sebagai sarana berkomunikasi dengan shipper. Selain itu dapat melalui customizing program sehingga dapat mengambil data shipper dan memilih negara tujuan beserta port nya. Lalu memilih jenis-jenis paket yang dikirim beserta kelengkapan datanya. ‐ Untuk memperlihatkan tagihan secara otomatis ke pelanggan, LogiSys menawarkan add-on modul Financial Accounting. Dengan begitu, selain pengiriman invoice yang dapat dilakukan dengan 123 terkomputerisasi oleh bagian keuangan, tagihan juga dapat diperlihatkan kepada pelanggan saat pelanggan tersebut melakukan transaksi. Berikut adalah table ringkasan dari hasil analisa fit/gap. Tabel 4.25 Hasil Analisa Fit/Gap Tabel Pemenuhan Requirement High Medium Low Total Total Requirement 14 10 4 28 30 46,67% 33% 13,33% 93% 100% Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah pemenuhan requirements dalam implementasi sistem sudah memuaskan yaitu 93% dari keseluruhan requirements. Pada implementasi ini, hasil requirements yang dapat dipenuhi dibagi ke dalam 3 kategori yaitu high sebanyak 46,67%, medium sebanyak 33%, dan low sebanyak 13,33%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa implementasi software ini dapat meningkatkan kinerja perusahaan dalam kegiatan proses bisnisnya sehingga dapat meningkatkan keuntungan dan nilai kompetitif bagi perusahaan. 124 Gambar 4.18 Diagram Pemenuhan Requirement Fit/Gap 4.5 Proses Bisnis Sistem Ekspor Barang yang Diusulkan Berdasarkan hasil analisa fit/gap diatas, penulis mendapatkan kebutuhan/requirement yang diperlukan bagi perusahaan sehingga transaksi ekspor barang bisa berjalan lebih terintegrasi dan cepat, sehingga penulis mengusulkan rancangan proses bisnis yang baru, yaitu sebagai berikut: 125 Gambar 4.20 Rich Picture Sistem Ekspor Barang yang Diusulkan Keterangan: Proses ekspor PT Freight Express Indonesia akan bermula pada shipper yang akan booking jadwal pengiriman yang kemudian akan mengisi form S/I shipper melalui web PT Freight Express Indonesia. Kemudian shipper akan datang ke forwarder untuk mengirimkan barangnya ke negara yang diinginkan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Dalam hal ini shipper dilayani oleh 126 Customer Service. Shipper akan memberikan barang untuk pengiriman barang. Setelah itu S/I dari forwarder ini akan diberikan kepada Shipping Lines bersamaan dengan barang yang akan dikirim. S/I ini berisi tentang: a. Nama serta alamat dari Shipper b. Nama serta alamat dari Consignee c. Pelabuhan asal (Port of Loading) d. Pelabuhan bongkar (Port of Discharge) e. Tempat barang diantar (Place of Delivery) f. Nama dan nomor kapal pertama (Feeder Vessel and Voyage Number) g. Nama dan nomor kapal induk (Mother Vessel and Voyage Number) h. Prakiraan keberangkatan kapal (Estimated Time Departure/ETD) i. Prakiraan kedatangan kapal (Estimated Time Arrival /ETA) j. Kode pengapalan (Shipping Marks) k. Keterangan lengkap barang yang dikirim (Number Packages and Description of Goods) l. Berat dan ukuran barang (Weight and Measurement) Sebagai bukti bahwa barang telah dimuat di dalam kapal laut, SSline akan membuat Master Bill of Lading (M B/L) untuk forwarder melalui email yang berisi keterangan barang yang dimuat, keterangan pihak terkait dan keterangan perjalanan. Dengan mengacu pada M B/L dan S/I shipper maka forwarder akan membuat House Bill of Lading (HB/L) untuk shipper yang menerangkan bukti bahwa barangnya telah terkirim. Copy HB/L ini akan dikirimkan ke agen melalui email. 127 Dengan penggunaan Logi-Sys dan teknologi GPS dan modul track and trace maka dapat mengetahui isi dari setiap pak barang dengan membaca barcode yang telah ditempel di setiap pak barang, serta penggunaan GPS dan scanner pada setiap kontainer untuk mengetahui lokasi dan keadaan didalam kontainer (suhu dan kelembaban). Pemberitahuan tentang lokasi, email dan status messege akan dilakukan secara berkala dimulai ketika pembuatan M B/L oleh shipping line, kemudian ketika sudah mencapai di port/pelabuhan tertentu dan terakhir ketika barang telah sampai di tangan consignee. Shipper dapat mengetahui lokasi dan status messege melalui web PT Freight Express Indonesia, email dan SM S yang akan dikirimkan. Setelah sampai di negara tujuan, agen akan memberikan barang kepada consignee yang telah dihubungi oleh forwarder. Shipper akan mengirimkan HB/L kepada cosignee sehingga dapat menjadi bukti pengambilan barang di agen. Setiap periode tertentu, bagian dokumen operasional mengumpulkan data yang terkait dengan kegiatan ekspor barang, lalu akan membuat laporan untuk general manager pusat yang sebelumnya dicek terlebih dahulu oleh manager operasional, atau dengan alternatif yang disediakan oleh Logi-Sys untuk general manager pusat dan manager operasional dapat melihat secara langsung dan kapan saja laporan yang dibutuhkan sesuai dengan informasi sehingga dapat mendukung dalam pengambilan keputusan secara cepat dan tepat. 128 4.6 Gambaran S istem dan Infrastruktur untuk Logi-S ys Dalam melakukan pengimplementasian sistem Logi-Sys, PT Freight Express Indonesia memerlukan berbagai komponen-komponen penting yang harus tersedia untuk mendukung sistem tersebut. Secara umum dalam melakukan implementasi sistem diperlukan empat komponen utama, yaitu software, hardware, network, dan people. 1. Software Software yang diperlukan untuk implementasi sistem Logi-Sys adalah license produk untuk setiap modul yang memiliki fitur-fitur atau fungsi baru yang berfungsi untuk mendukung proses bisnis perusahaan agar menjadi best practice, tetapi untuk operating system menggunakan Windows XP, Windows Server dan M icrosoft SQL 7.0/2000 yang sudah dipakai oleh perusahaan, penjelasannya sebagai berikut: Table 4.26 Spesifikasi untuk Software No 1 Jenis Software License produk Spesifikasi - M odul Freight Forwarding - M odul Track & Trace - M odul Visibility - M odul PO Management, termasuk submodul Reporting and Analysis 129 - M odul Electronic Data Interchange - M odul Customer Relationship Management (License produk untuk 50 users) 2 3 Operating System Database - Windows XP - Windows S erver - • License Windows Server • License Windows CAL • License Citrix • Upgrade CPS 4.5 Microsoft SQL Server 2000 2. Hardware Hardware adalah berbagai macam komponen teknikal dan mesin-mesin yang digunakan untuk mendukung instalasi dan implementasi sistem Logi-Sys, diantaranya komputer untuk client dan server yang sudah digunakan oleh perusahaan dan penambahan satu perangkat peralatan untuk security, penjelasannya sebagai berikut: 130 Table 4.27 Spesifikasi untuk Hardware No 1 Jenis Hardware Komputer Spesifikasi - Client • M ainboard: Asus P5KPL-AM SE • Chipset: Intel G31/G33/G35 • Processor: Intel Core 2 Duo @ 2933 MHz • Physical M emory: 2048 M B (1 x 2048 DDR2-SDRAM ) • Video Card: Intel(R) G33/G31 Express Chipset Family • Hard Disk: ST3160813AS (160 GB) • Hard Disk: ST3160813AS (160 GB) • M onitor Type: Unspecified • Network Card: Semiconductor Realtek RTL8139/810x Family Fast Ethernet NIC • Network Communications Card: Inc Atheros AR5212 802.11a/b/g Wireless Adapterdikosta - Server • M ainboard: Asus P5K SE 131 • Chipset: Intel P31/P35 • Processor: Intel Core 2 Duo E6750 @ 2666 MHz • Physical M emory: 4096 M B (4 x 1024 DDR2-SDRAM ) • Video Card: Standard VGA Graphics Adapter • Hard Disk: ST3160211AS (160 GB) • Hard Disk: ST3160215AS (160 GB) • M onitor Type: Unspecified • Network Card: Attansic (Now owned by Atheros) L1 Gigabit Ethernet 10/100/1000Base-T Ethernet Controller 2 Security - Check Point UTM - M anagement and Gateway Bundle for 5 Sites - Check Point FloodGate - Check Point SmartView Reporter and M onitor - Check Point SmartDefense Services Total Security - IBM ISS Proventia GX 4004 Series 132 3. Network Network digunakan sebagai penghubung dengan jaringan internet, yaitu dengan menggunakan WAP dan Switch dan untuk melakukan training digunakan fasilitas WebEx, penjelasannya sebagai berikut: Tabel 4.28 Spesifikasi untuk Network No 1 Network Internet Spesifikasi - WAP Cisci 1200 Series IOS WIRELESS LAN 2 WebEx Switch Catalyst 2960 Live Interactive Training - Presentasi yang real time dan sharing aplikasi - M endukung cross-platform (Windows, M ac, Linux, Solaris) - LSM integration - Fungsi e-Commerce untuk mendukung kartu kredit/debit dan pembayaran PalPay untuk training - Mixed-mode audio 4. People Sumber daya manusia dibutuhkan untuk instalasi dan konfigurasi, mencakup jenis tenaga kerja yang diperlukan untuk mengelola dan 133 mengoperasikan proyek. Tenaga kerja yang diperlukan untuk mengelola proyek pengembangan implementasi aplikasi adalah konsultan yang akan disewa dari external dan akan dilakukan training tenaga kerja divisi IT PT Freight Express Indonesia. Tabel 4.29 Spesifikasi untuk proses instalasi dan konfigurasi No 1 People Training Spesifikasi - Live interactive training secara online melalui WebEx dengan 3 kali pertemuan @8 jam 2 Biaya Konsultan dan Akomodasinya - Senior Consultant - Junior Consultant (Functional) - Junior Consultant (Convertion) Dari penjabaran diatas tentang gambaran sistem dan infrastruktur untuk Logi-Sys, maka dapat disimpulkan bahwa PT Freight Express Indonesia telah memiliki beberapa spesifikasi yang sesuai atau cocok dengan spesifikasi yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan sistem Logi-Sys, seperti: - Software: Operating system yang meliputi Windows XP (untuk client) dan Windows server (untuk server) - Hardware: PC Client/Terminal dan Server - Internet 134 Spesifikasi diatas tidak perlu diganti dengan yang baru karena telah memenuhi persyaratan untuk bisa dipakai bila sistem Logi-Sys diterapkan, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan, sedangkan untuk beberapa spesifikasi seperti: - Software: License product dan Additional M odul - Hardware: security - Network: Berlangganan WebEx untuk bisa melakukan training secara online - Biaya konsultan dan akomodasinya selama melakukan pengimplementasian sistem Logi-Sys PT Freight Express Indonesia harus mengeluarkan tambahan biaya agar sistem Logi-Sys ini dapat diimplementasikan di dalam perusahaan dan untuk lebih jelasnya lagi mengenai biaya apa saja yang akan dikeluarkan oleh perusahaan, penulis akan membahasnya dalam analisa biaya. 4.7 Estimasi Biaya dan Manfaat 4.7.1 Estimasi Biaya Dalam melakukan implementasi sebuah sistem, tentu perlu banyak persiapan perencanaan yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan. Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah biaya. Perhitungan biaya ini dimaksudkan untuk melihat seberapa besar biaya yang harus dikeluarkan perusahaan saat implementasi Logi-Sys, sehingga bisa disesuaikan dengan budget IT yang ada. Investasi yang 135 dikeluarkan antara lain untuk pengadaan software, hardware, network, dan people. Sistem Logi-Sys memberikan kemudahan bagi perusahaan yang ingin menerapkan sistem ini dengan memberikan dua pilihan, yaitu biaya implementasian dengan membeli license produk dan biaya implementasi dengan menyewa license produk untuk setiap modul yang ditawarkan. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai biaya-biaya yang diperlukan. 136 4.7.1.1 Biaya Implementasi dengan Pembelian License Produk Biaya Software Tabel 4.30 Prediksi Biaya Software Cost Factor License Product Quantity Prediksi Harga/Satuan 50 users, I module Additional Modules 5 M odules INR 1.500.000 - Operating System - Windows XP - Windows Server M odul Track & Trace (INR 300.000) M odul Visibility (INR 120.000) M odul PO Management (INR 200.000) M odul EDI (INR 170.000) M odul CRM (INR 100.000) IDR 0 TOTAL HARGA KES ELURUHAN SOFTWARE IDR 0 Total Harga Keterangan IDR 303.000.000 M odul: Freight Forwarding. Kurs: IDR 202 Harga per modul berbedaIDR 60.600.000 beda berdasarkan fungsi yang ditawarkan. Kurs: IDR 202 IDR 24.240.000 IDR 40.400.000 IDR 34.340.000 IDR 20.200.000 IDR 0 - IDR 0 - IDR 482.780.000 M enggunkan O S yang sudah ada (untuk client) M enggunkan O S yang sudah ada (untuk server) 137 Biaya Hardware Tabel 4.31 Prediksi Biaya Hardware Cost Factor PC Client/Terminal Quantity Prediksi Harga/Satuan 0 IDR 0 Total Harga Keterangan IDR 0 M enggunakan PC yang sudah ada (baru berumur 1 tahun) Server 0 IDR 0 IDR 0 M enggunakan server yang telah digunakan oleh perusahaan Security 1 Perangkat IDR 119.900.000 TOTAL HARGA KES ELURUHAN HARDWARE IDR 119.900.000 IDR 119.900.000 138 Biaya Network Tabel 4.32 Prediksi Biaya Network Cost Factor Internet Quantity Pertahun Prediksi Harga/Satuan IDR 144.142.000 Total Harga Keterangan IDR 144.142.000 Biaya internet didapat dari budget tahun sebelumnya Berlangganan WEbEx Perbulan 49 USD IDR 455.700 Digunakan untuk training dan berkomunikasi dengan pihak vendor. Kurs: IDR 9.300 TOTAL HARGA KES ELURUHAN NETWORK IDR 114.597.700 139 Biaya People Tabel 4.33 Prediksi Biaya People Cost Factor Training Quantity Prediksi Harga/Satuan Permodul INR 0 Total Harga Keterangan IDR 0 Training secara online melalui WebEx Biaya Konsultan - Senior Consultant INR 230.000 IDR 139.380.000 Kurs: IDR 202 - Junior Consultant INR 75.000 IDR 45.450.000 3 bulan INR 75.000 IDR 45.450.000 (Functional) - Junior Consultant (Convertion) Akomodasi Konsultan 3 Orang Konsultan INR 37.000 IDR 7.474.000 x 3 Kurs: IDR 202 = IDR 22.422.000 Akomodasi penerbangan dari India dengan pesawat Air India, lalu transit di Singapura dan terbang ke Jakarta dengan Singapore Airlines TOTAL HARGA KES ELURUHAN PEOPLE IDR 252.702.000 140 Total Biaya Keseluruhan Tabel 4.34 Prediksi Biaya Keseluruhan Implementasi dengan Pembelian License Produk Keterangan Harga Biaya Software IDR 482.780.000 Biaya Hardware IDR 119.900.000 Biaya Network IDR 114.597.700 Biaya People IDR 252.702.000 TOTAL BIAYA KES ELURUHAN IDR 969.979.000 141 4.7.1.2 Biaya Implementasi dengan Menyewa License Produk Biaya S oftware Tabel 4.36 Prediksi Harga Sewa License Produk Cost Factor License Product Quantity Prediksi Harga/Satuan 50 users, 1 Freight INR 500.000 Total Harga IDR 101.000.000 Forwarding module Additional Modules 5 Modules - M odul Track & Trace (INR 100.000) - M odul Visibility (INR 120.000) - IDR 13.332.000 M odul EDI (INR 56.000) - IDR 8.080.000 M odul PO Management (INR 40.000) - IDR 20.200.000 IDR 11.321.000 M odul CRM (INR 30.000) IDR 6.060.000 TOTAL S EWA IDR 159.993.000 Total Biaya Implementasi Jika Dilakukan Penyewaan IDR 647.192.000 142 Dari prediksi yang sudah di jabarkan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya implementasi dengan pembelian license produk lebih mahal, yaitu sekitar IDR 969.979.000dari pada biaya implementasi dengan menyewa license produk yaitu sekitar IDR 647.192.000, sehingga perusahaan dapat lebih hemat dalam mengeluarkan budget IT. 4.7.2 Estimasi Manfaat Sebuah sistem yang direkomendasikan harus memiliki nilai tersendiri yang membuat sistem tersebut memiliki kontribusi yang besar bagi perusahaan. Pada umumnya, semakin besar biaya yang dikeluarkan akan memberikan manfaat yang lebih besar, tetapi tidak selalu membutuhkan biaya yang besar untuk memberikan manfaat yang maksimal. M aka dari itu, harus ditinjau lebih lanjut manfaat yang akan diberikan oleh sistem yang direkomendasikan tersebut sebelum pihak managemen mengambil keputusan. M anfaat dari sebuah investasi dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu manfaat tangible dan manfaat intagible. M anfaat tangible disebut juga dengan Hard Benefits, adalah manfaat yang dihasilkan dari investasi yang dapat diidentifikasi atau diukur secara langsung dari segi finansial dan secara langsung dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Dilain pihak, manfaat intagible disebut juga dengan Soft Benefits, adalah manfaat yang dihasilkan dari investasi yang tidak dapat secara langsung diidentifikasi atau diukur. 143 M anfaat-manfaat dari implementasi sistem Logi-Sys akan dijelaskan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.36 M anfaat Tangilble dan Intagible Rekomendasi Implementasi Sistem Logi-Sys M anfaat tangible 1) Pengurangan biaya kertas 2) Pengurangan biaya tinta printer 3) Pengurangan biaya telepon 4) Pengurangan biaya lembur 5) M eningkatkan penjualan dan laba M anfaat Intagible 1) Data yang real-time dan saling terhubung 2) Pengiriman yang lebih cepat 3) M engingkatkan kepuasan pelanggan 4) M engingkatkan keunggulan kompetitif perusahaan 5) M eningkatkan kepuasan para pekerja 6) Perbaikan pengambilan keputusan manajemen 4.7.2.1 Manfaat Tangible Berikut adalah M anfaat intangible bila PT Freight Express Indonesia mengimplementasikan sistem Logi-Sys, antara lain: 144 1) Pengurangan biaya kertas Dengan adanya memungkinkan sistem yang terintegrasi, user dapat memperoleh data akan yang diinginkan melalui interface sistem, serta setiap divisi dapat menyediakan laporan yang dapat diakses oleh top management via website dengan format .pdf, sehingga mengurangi biaya kertas. 2) Pengurangan biaya tinta printer Dengan berkurangnya data-data, dokumen, dan laporan yang perlu dicetak, otomatis akan mengurangi biaya tinta printer. 3) Pengurangan biaya telepon Dengan terhubungnya antar divisi, maka user dapat mengakses data-data secara mengurangi biaya telepon real time, sehingga yang digunakan untuk berhubungan antar divisi dan cabang. 4) Pengurangan biaya lembur Pembuatan laporan yang seringkali terlambat dan menuntut karyawan untuk lembur, keterlambatan ini disebabkan oleh data yang harus dikirmkan dari setiap cabang. Dengan diimplementasikannya sistem baru ini, 145 laporan dapat dibuat dengan lebih cepat karena sistem berjalan dengan terintegrasi antar cabangnya. 5) M eningkatkan penjualan dan laba Dengan sistem baru yang terintegrasi ini, maka proses pengiriman barang menjadi lebih cepat dan sampai ke tempat tujuan dengan tepat waktu, sehingga tidak ada komplen dari pelanggan dan otomatis meningkatkan penjualan dan laba perusahaan. 4.7.2.2 Manfaat Intagible Berikut adalah M anfaat intangible bila PT Freight Express Indonesia mengimplementasikan Logi-Sys, antara lain: 1) Data yang real-time dan saling terhubung Sistem yang terintegrasi akan memungkinkan setiap divisi dapat mengakses data yang mereka butuhkan dengan cepat (real time) dan memudahkan pertukaran data sehingga pekerjaan karyawan akan cepat selesai. Selain itu, data yang saling terhubung akan meminimalisasi human error, yang juga berdampak pada penghematan waktu, sehingga mengurangi waktu lembur karyawan. 146 2) Pengiriman yang lebih cepat. Dengan adanya sistem baru ini, maka penjadwalan pengiriman akan lebih teratur. Sehingga, proses penjadwalan dari estimasi pemesanan hingga pengiriman terkoordinasi dengan lebih baik. Hal ini akan menyebabkan adanya akselerasi perputaran dana. 3) M eningkatkan kepuasan pelanggan. Sistem yang terhambatnya terintegrasi proses akan meminimalisasi pengiriman sehingga barang pesanan pelangan akan dikirim tepat pada waktunya dan meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap PT Freight Express Indonesia 4) M eningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan Dengan adanya sistem yang terintegrasi, semua data dan informasi yang dibutuhkan dapat langsung diakses oleh divisi yang membutuhkan. Dengan demikian, penyajian laporan untuk pihak top mangement akan lebih cepat dan akurat, sehingga proses pengambilan keputusan juga menjadi lebih cepat dan berdampak pada peningkatan keunggulan kompetitif perusahaan. 5) M eningkatkan kepuasan para pekerja Dengan adanya sistem yang terintegrasi tentunya akan mendukung kelancaran tiap aktivitas dalam perusahaan. Dengan demikian, para karyawan pun akan memperoleh 147 kepuasan bila pekerjaan mereka dapat selesai tepat waktu tanpa ada hambatan. 6) Perbaikan pengambilan keputusan manajemen Dengan adanya sistem baru yang terintegrasi ini, makan pihak manajemen akan lebih cepat memperoleh informasi yang diperlukan sehingga menghasilkan analisis keputusan yang lebih baik. 4.8 Rekomendasi Sistem Setelah melakukan penelitian dan analisa yang sudah dijabarkan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem Logi-Sys dapat direkomendasikan untuk diterapkan ke dalam PT Freight Express Indonesia karena dari hasil analisa fit/gap, sistem Logi-Sys dapat memenuhi kebutuhan/requirement yang dibutuhkan dalam proses ekspor barang dan pengimplementasian sistem Logi-sys juga dapat membantu perusahaan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang sedang dihadapinya sekarang, seperti ketidakakuratan data dalam proses pencatatan yang berhubungan dengan transaksi ekspor barang, peningkatan biaya, dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk pembuatan laporan serta masih banyak dokumen-dokumen yang dicatat berulang kali karena sistem belum terintegrasi. Sistem Logi-Sys dapat menyelesaikan masalah-masalah diatas karena sistem yang ditawarkan sudah terintegrasi dan dapat menghasilkan informasi yang real time, sehingga dapat mempercepat proses ekspor barang dan membantu pihak manajemen dalam memperoleh laporan secara langsung kapan saja 148 dibutuhkan sehingga dapat lebih efektif dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian tentu saja dapat meningkatkan keunggulan kompetitifnya untuk bersaing dengan perusahaan sejenis kedepannya. Untuk segi pengeluaran biaya dan manfaat yang akan diperoleh, telah dilakukan analisa biaya dan manfaat. Hasilnya adalah sistem Logi-Sys relative lebih murah untuk diimplementasikan (termasuk biaya license, training, dan maintenance). Biaya implementasi ini dapat dipenuhi oleh perusahaan karena dapat disesuaikan dengan budget IT yang sudah disediakan dan manfaat yang diperoleh perusahaan akan lebih besar jika sistem Logi-Sys diimplementasikan ke dalam perusahaan.