Keluarga yang Menggereja - Berita Kita Pandu

advertisement
Paroki Santa Perawan Maria Sapta Kedukaan
Stasi St. Theodorus
Stasi Caritas
Keluarga yang
Menggereja
BK
VOL 80 - JANUARI 2017
Sekapur Sirih
Sekapur Sirih
BK B
anyak ditemukan di dalam Gereja sebuah keluarga yang
ayah, ibu, dan anak aktif dalam kegiatan menggereja.
Bahkan dalam perayaan Ekaristi Ayah menjadi Prodiakon,
ibu menjadi Lektor dan anak menjadi Misdinar dan Pemazmur.
Hal terse but memang menarik, terlebih apabila keluarga tersebut
memang harmonis dan dapat menjaga keutuhan serta martabat
setiap anggota keluarga.
Tetapi yang menjadi celaka adalah apabila, semua anggota
keluarga aktif akan tetapi di dalam keluarga sendiri, malahan
menjadi tidak peduli atau bahkan tidak dapat menjaga keutuhan
dan keharmonisan dalam keluarga.
Dasarnya memang kita dipanggil untuk mau terlibat dalam
dinamika kehidupan Gereja. Akan tetapi perlu kita ingat
juga bahwa kehidupan bukan hanya dalam Gereja tetapi kita
mempunya Gereja Kecil yaitu Keluarga.
Edisi BK bulan januari 2017 ini akan mengajak pembaca dalam
memahami dan mengerti akan Keluarga yang Terlibat dalam
Kehidupan Menggereja, bagaimana kita memberikan hidup bagi
Keluarga dan hidup bagi Gereja. Gratias!
Redaksi
Para Pastor di Biara Pandu
Pst. Yoyo Yohakim, OSC; Pst. H. Tedjoworo, OSC;
F. de P. Mammouth KAMDP, OSC; Pst. M. A. Yuwono, OSC; Pst. Yoannes Barualamsyah, OSC;
Pst. Markus Suradi, OSC ;Pst. Managamtua Simbolon, SJ
Jadwal Misa:
GEREJA PANDU
Harian - 06.00 pagi
pagi
Jumat Pertama - 06.00, 17.30
Sabtu - 17.30
Minggu - 05.30, 07.15, 09.15, 17.30
GEREJA ST. THEODORUS BANDUNG
Harian (Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu) - 06.00
Jumat Pertama - 11.30, 18.30
Minggu - 08.00 & 17.00
GEREJA CARITAS WIYATAGUNA
Minggu - 07.00 pagi
1
Daftar Isi
Penanggung Jawab & Pembimbing:
Pst. Yoyo Yohakim, OSC
Pemimpin Redaksi:
Maria Sugianti
Daftar Isi
Sekretaris:
A.G. Ratnamettha S
Bendahara:
Natalia Christianti W.
Para Kontributor:
Anita Karjo
Boris Silvanus P. Situmorang
Gabriella Anggraini
Henny H
Leny Mulyadi
M. Y. Eko
Maria Goretty S. Yaning
Maria K
Nanny Tjahjadi
T.E. Rosalina N.
V. Waty S. Halim
Fotografer:
Amelia
Christine J.
Stephanus Wijaya
Steffan
Artistik:
Dicky Wahyu
Distributor :
Mulyono
Alamat Redaksi:
Sekretariat Paroki (Sdr. Mulyono)
Jl. Pandu No. 4 Bandung
Tel. 022-6011138
Setiap hari kerja
07.30-12.00 Pagi
16.00-19.00 Sore
Rabu dan Libur Nasional: Tutup
Email:
[email protected]
Website:
http://bkpandu.wordpress.com
2
Sekapur Sirih
Daftar Isi
Buah Pikiran
1
2
Keluarga yang Menggereja
3
Memulai Tahun Baru Bersama Sang Ibu
5
Sukacita Natal
Natal Merupakan Sebuah Cahaya...
Rapat Program Pelayanan 2017
Keterlibatan Keluarga dalam Pelayanan Liturgi
Hadiah Natal
Kado Terindah dari Allah
Perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017
Wanita Katolik Republik Indonesia Pandu
7
9
11
12
14
16
PERAYAAN NATAL 2016 Stasi Santo Theodorus
19
Maria Tetap Perawan
Bahasa Roh, Karunia atau Maksa?
21
23
Metanoia Keluargaku
25
Keluarga Dalam Hidup Mengereja
27
Keluarga Harmonis dan Terlibat
di dalam Kehidupan Menggereja
29
Iman Katolik
Dari Kita Untuk Kita
Apa Kabar Stasi
Jelajah Alkitab
Yang Muda Yang Bicara
Cinta Kitab Suci
Umat Berbicara
Lembar Anak
Informasi
Visi dan Misi Paroki St. Perawan Maria
Sapta Kedukaan
MISI atau Fokus Pastoral tahun 2017 adalah
Wujud Doa Bulan Januari 2017
Penanggalan Liturgi Bulan Januari 2017
Jadwal Acara PDPKK Pandu Januari 2017
Info Duka Cita
Petugas Koor dan Organis Januari 2017
Lagu Bulan Januari 2017
Sumbangan Umat
INFO penerima krisma 20 nov 2016*lanjutan
Kegiatan Rutin Paroki Pandu
Kegiatan Rutin Stasi St. Theodorus
17
31
32
32
32
33
34
34
34
35
35
36
37
39
Oleh: Pst. Yoyo Yohakim, OSC.
Buah Pikiran
Keluarga yang Menggereja
Buah Pikiran
T
ema pastoral 2017
adalah Keluarga
yang Bersekutu
dalam Komunitas
Basis Gerejani. Adapun
sasaran yang mau
dicapai diantaranya
adalah keluarga-keluarga Katolik
semakin mau melibatkan diri dalam
persekutuan dengan seluruh anggota
Gereja dalam perjumpaan-perjumpaan
entah di komunitas basis maupun di
dalam kelompok-kelompok kategorial.
Karena itu, keluarga-keluarga kristiani
sedapat mungkin dipanggil untuk turut
melibatkan diri dalam persekutuan
dengan jemaat beriman di lingkungan
atau terlibat dalam salah satu
kelompok kategorial yang ada di gereja.
Keluarga sebagai ecclesiae domestica
turut bertanggung jawab terhadap
pertumbuhan dan perkembangan karya
kerasulan kegerejaan di wilayahnya.
Seringkali terdengar keluhan bahwa
pertemuan lingkungan tidak banyak
yang hadir jika dibandingkan dengan
jumlah warga lingkungan yang ada.
Selain itu, yang hadir dalam pertemuan
lingkungan hanyalah kaum ibu-ibu.
Keluhan lainnya adalah sulitnya mencari
aktivis yang mau menjadi pengurus
lingkungan. Itulah sebabnya ada ketua
lingkungan yang sudah beberapa kali
periode kepengurusan tetap menjadi
ketua lingkungan karena tidak ada
yang menggantikannya. Situasi seperti
ini harus menjadi keprihatinan kita
bersama. Suasana kegerejaan menjadi
hidup baik di tingkat lingkungan
maupun paroki tidak terlepas dari
partisipasi keluarga-keluarga. Maka
dengan tema pastoral Keluarga yang
bersekutu dalam Komunitas Basis
Gerejani diharapkan tumbuhnya
kesadaran dari keluarga-keluarga untuk
berpartisipasi dalam hidup menggereja.
Keluarga yang meng-Gereja adalah
keluarga yang terlibat dalam karya
perutusan Gereja. Namun sebelum
terlibat dalam karya perutusan gereja,
keluarga-keluarga perlu terlebih dahulu
membiasakan menciptakan suasana
kerohanian dalam hidup keluarganya.
Adanya kebiasaan berdoa bersama,
membaca Kitab Suci dan pergi ke
gereja bersama sebagai keluarga.
Peranan orang tua menjadi kunci dalam
menciptakan suasana kerohanian
yang baik dalam keluarga. Anak-anak
dengan sendirinya akan mengikuti
contoh keteladanan dari para orang tua
mereka. Sadar akan betapa pentingnya
peranan mereka maka para orang tua
sedapat mungkin harus mempunyai
waktu untuk memperhatikan hidup
kerohanian dalam keluarganya. Suasana
keluarga yang harmonis dan terlibat
dalam aktifitas-aktifitas kegiatan
kerohanian baik di tingkat lingkungan
maupun paroki merupakan lahan subur
bagi pendidikan iman anak. Iman anak
akan tumbuh dengan baik karena
dukungan dari para orang tua mereka.
Tantangan utama para orang tua
dalam menciptakan aktifitas-aktifitas
kerohanian dalam keluarganya adalah
kesibukkan dengan pekerjaan dan
kegiatan-kegiatan lainnya. Berbagai
kesibukkan dan kegiatan yang harus
dijalani seringkali melunturkan
semangat untuk menciptakan suasana
kerohanian yang baik dalam keluarga.
3
Sekapur Sirih
Sekapur Sirih
Mereka merasa tidak punya waktu
untuk hal itu. Akibatnya, kehidupan
kerohanian dalam keluarga tidak
terperhatikan. Situasi keluarga yang
seperti ini menjadi hambatan bagi
pendidikan iman anak karena tidak
ada keteladanan kerohanian yang baik
dari para orang tuanya. Itulah sebabnya
para orang tua sedapat mungkin harus
mempunyai waktu untuk kegiatan
kerohanian bersama dalam keluarganya.
Pendidikan iman anak harus
menjadi program khusus dari setiap
orang tua. Keluarga yang baik akan
menyumbangkan generasi yang baik
dan berkualitas bagi kehidupan gereja.
Anak yang mempunyai pengalaman
kehidupan rohani yang baik akan
mendorong mereka ketika dewasa nanti
untuk melibatkan diri dalam karya
perutusan Gereja karena kesadaran yang
tumbuh dalam diri mereka berdasar
pada keteladanan orang tua mereka.
menjadi hidup dan berkembang karena
keluarga-keluarga yang memberikan
waktu, tenaga dan perhatian untuk
kehidupan gereja. Setiap keluarga
kristiani menyandang tugas perutusan
untuk terlibat dalam hidup menggereja.
Kesadaran itu harus tumbuh dalam
setiap keluarga kristiani. Dengan
demikian, gereja menjadi hidup dan
menyatakan kehadirannya dalam karyakaryanya karena partisipasi keluargakeluarga yang ada di dalamnya. Tuhan
memberkati setiap usaha dan langkah
kita dalam hidup menggereja.
Keluarga memegang peranan penting
dalam kehidupan menggereja. Gereja
Uniform for All Purpose
Penampilan yang menarik akan menunjang
segala aktifitas anda.
Kami hadir melayani pemesanan segala jenis seragam
untuk berbagai keperluan (pria/wanita)
dengan harga terjangkau
(minimal pemesanan untuk 5 orang)
4
Memulai Tahun Baru
Bersama Sang Ibu
Iman Katolik
[Hari Raya Santa Maria Bunda Allah: Bil 9:1-6; Mzm 67:2-8; Gal 4:4-7; Luk 2:16-21]
Iman Katolik
D
i hari pertama dalam setiap
tahun, yang jatuh tepat seminggu
setelah perayaan Natal, Gereja
memperingati Hari Raya Santa Maria
Bunda Allah. Begitu pas urutan ini,
sebab Gereja mengajarkan bahwa
setelah Kristus, Bunda Maria menempati
urutan yang tertinggi dan terdekat
dengan Allah karena perannya sebagai
ibu yang mengandung dan melahirkan
Tuhan Yesus Kristus. Maka setelah kita
bersyukur kepada Allah atas kelahiran
Putra-Nya Yesus Kristus ke dunia, kita
pun bersyukur kepadaNya atas rencana
keselamatan-Nya yang melibatkan
Bunda Maria, Ibu-Nya. Bunda Maria
telah dikuduskan Allah, karena tugasnya
menjadi ibu bagi Putra-Nya Yesus
Kristus. Perannya sebagai Bunda Allah
itulah yang menjadikan Bunda Maria
seorang yang istimewa dalam sejarah
umat manusia. Hal ini tersirat dalam
perkataan Bunda Maria sendiri dalam
Kidung Magnificat, “Segala keturunan
akan menyebutku berbahagia….” Dan
betapa nubuat ini tergenapi, salah
satunya dalam perayaan pada hari ini.
Seluruh Gereja merayakan peran Santa
Perawan Maria sebagai Bunda Allah.
Gereja menyadari bahwa rencana
keselamatan Allah bagi manusia dapat
terwujud karena kerjasama Bunda Maria.
Kristus tidak langsung datang dari
langit, tetapi mengambil rupa manusia,
menjadi seorang bayi dalam rahim yang
murni, dari Perawan Maria. Memang
sebagai Allah, Kristus telah ada sejak
kekekalan bersama Allah Bapa; tetapi
“setelah genap waktunya” (Gal 4:4),
Ia diutus Allah Bapa untuk masuk ke
dalam sejarah umat manusia, lahir dari
seorang perempuan, dan perempuan
ini adalah Maria. Maka sesungguhnya,
sebutan “Bunda Allah” ini adalah
konsekuensi dari iman kita. Karena
kita percaya bahwa Yesus adalah Allah,
maka ibu yang melahirkan-Nya kita
sebut sebagai Bunda Allah. Bukankah
Elisabet yang dipenuhi Roh Kudus
juga mengenali Maria sebagai “Bunda
Tuhan” (Luk 1:43)? Semoga Roh Kudus
yang sama yang menerangi St. Elisabet
dan St. Lukas yang menuliskannya di
dalam Injil, juga menerangi pikiran dan
hati kita, supaya kitapun tidak ragu
memanggil Bunda Maria sebagai Bunda
Allah.
Maka, jika kita memanggil Bunda Maria
sebagai Bunda Allah, itu bukan semata
penghormatan kepadanya, tetapi juga
penghormatan dan syukur kepada
Allah yang telah menciptakan dan
memilihnya. Mari kita jangan sampai
lupa, bahwa kedatangan Kristus ke
dunia didahului oleh ketaatan Sang
Perawan Maria. Jika kita sampai dapat
menerima Kristus, bukankah kita pun
patut menerima ibu yang melahirkan
dan membesarkan-Nya? Jika kita
dapat menerima rahmat keselamatan
dari Allah, bukankah selain kita
bersyukur kepada Allah kita pun
perlu berterima kasih kepada Bunda
Maria yang membawa Sang Sumber
Rahmat itu kepada kita? Sebab dalam
karya pengorbanan dan kasih Kristus,
terjalin pula pengorbanan dan kasih
Bunda Maria yang menghantarkanNya. Semoga mata rohani kita dapat
melihat bahwa rahmat keselamatan
5
Sekapur Sirih
Allah mengalir kepada kita lewat Bunda
Maria sebagai salurannya! Maka dalam
hal ini patutlah kita pun memanggil
Bunda Maria sebagai ibu. Sebagaimana
kita memanggil ibu kepada ia yang
melahirkan kita secara jasmani;
demikianlah, kitapun memanggil ibu
kepada Bunda Maria, yang melahirkan
kita secara rohani. Bunda Maria adalah
ibu rohani bagi kita, sebab ia telah
melahirkan Kristus Sang Hidup, yang di
dalamNya kita dapat beroleh hidup ilahi:
hidup yang kekal. Gereja mengajarkan,
“Ditentukan sejak kekekalan—oleh
keputusan penyelenggaraan ilahi yang
menetapkan inkarnasi Sang Sabda—
untuk menjadi Bunda Allah, Perawan
yang Terberkati adalah di dunia ini
Bunda Perawan dari Sang Penebus, dan
di atas segalanya dan dengan cara yang
satu-satunya, adalah sang pendamping
yang murah hati dan hamba Tuhan
yang rendah hati. Ia mengandung,
melahirkan dan membesarkan Kristus.
Ia mempersembahkan-Nya kepada
Bapa di kenisah, dan ikut menderita
bersama Puteranya yang wafat di kayu
salib. Dengan cara yang satu-satunya
ini, ia bekerjasama dengan ketaatannya,
iman, pengharapan serta cinta kasihnya
yang berkobar di dalam karya Sang
Juru Selamat untuk mengembalikan
hidup adikodrati bagi jiwa-jiwa. Oleh
karena itu dalam tata rahmat ia menjadi
Bunda kita.” (Konsili Vatikan II, Lumen
Gentium, 61)
Sebagai ibu yang melahirkan Yesus,
Bunda Maria mendampingi Yesus di
saat awal kehidupan-Nya. Bunda Maria
juga ada bersama Yesus saat Yesus
melakukan mukjizat-Nya yang pertama
(bahkan mukjizat itu dilakukan atas
permohonannya), dan selalu menyertai
Yesus sampai wafat-Nya di kayu salib.
6
Setelah diberikan Tuhan Yesus kepada
para murid-Nya (lih. Yoh 19:26-27),
Bunda Maria senantiasa mendampingi
mereka. Ia turut berdoa memohonkan
pencurahan Roh Kudus atas para murid
itu sebagai Gereja, sampai kepada hari
Pentakosta. Bunda Maria hadir di saatsaat penting dalam hidup Tuhan Yesus
dan Gereja. Bagaimana dengan kita?
Adakah kita mengikutsertakan Bunda
Maria—ibu rohani kita—dalam saatsaat penting dalam kehidupan kita?
Bagaikan anak yang datang meminta
doa restu ibu sebelum memulai suatu
perjalanan ataupun menempuh ujian,
marilah kita datang memohon doa restu
Bunda Maria, sebelum memulai Tahun
Baru ini. Bunda Maria yang selalu setia
mendampingi Tuhan Yesus sampai
akhir hidup-Nya di dunia, juga akan
selalu setia mendampingi kita. Mari
kita mengikuti teladan Bunda Maria,
untuk menyerahkan seluruh hidup kita
ke dalam pimpinan tangan Tuhan, dan
“menyimpan segala perkara di dalam
hati dan merenungkannya” (Luk 2:19),
sebab di dalam perkara hidup kita ada
rencana Allah yang indah yang dapat
mengarahkan kita kepada keselamatan
kekal.
“Ya, Bunda Maria yang penuh kasih,
di awal tahun yang baru ini, kami
serahkan kepadamu diri kami dan
segenap keluarga kami. Sudilah
engkau menyertai dan melindungi
kami sekeluarga dengan doa-doamu.
Semoga kami menjadi anak-anak
yang taat, berhati tulus dan murni,
serta saling mengasihi dengan segenap
hati. Semoga kami Kau bawa setiap
hari menjadi semakin dekat kepada
Yesus Kristus Putramu, Tuhan dan dan
selamat kami. Amin.”Sumber: www.
katolisitas.org
Oleh: Henny Herawati
Dari Kita Untuk Kita
Sukacita Natal
Dari Kita Untuk Kita
M
isa malam Natal pertama, 24
Desember 2016 lalu, pukul
16.00 dimulai dengan perarakan
Imam dan para petugas liturgi menuju
kandang Natal di depan sayap kiri Gereja
Pandu. Sesampainya di kandang Natal,
Bayi Yesus diletakkan diatas palungan ,
kemudian didupai oleh Pastor Yoannes
Barualamsyah, OSC yang memimpin
misa sore itu.
Sementara itu “Malam Kudus “
berkumandang dengan indah … Malam
kudus, sunyi senyap, kurnia dan berkat,
tercermin bagi kami terus di wajah-Mu,
ya Anak Kudus , cinta kasih kekal, cinta
kasih kekal… Umat tampak menengok
berkali-kali ke balkon. Koor siapakah
gerangan itu ? Rupanya Paduan Suara
Paroki, Sacrum Canticum asuhan Pastor
Hadrianus Tedjoworo, OSC dan Benny
PAW yang rutin latihan setiap minggu
malam sedang beraksi, mantap deh…
Umat yang memenuhi Gereja Pandu
saat itu tampak sukacita,walaupun
udara begitu panas. Tidak henti-nya
umat mengipas ngipaskan buku tanda
kepanasan. Tema Natal terpampang
diatas kandang Natal kreasi SBI(Sekolah
Bina Iman) Pandu. Karya yang
sederhana tapi kreatif, nuansanya semua
putih, hampir semuanya terbuat dari
kertas manila . simbol kesucian ujar
Pastor Baru.“Hari ini telah lahir bagimu
Juruslamat, yaitu Kristus Tuhan, di kota
Daud” (Luk 2:11)
Hari ini, bukan besok atau lusa.
Buanglah segala ketakutan, kebingungan
maupun kesedihan. Karena Yesus telah
lahir dihati kita. Jika Dia ada di hati,
maka yang ada hanya kedamaian, tidak
ada kebencian dan keraguan. Inilah
peristiwa paling besar, Allah turun
ke dunia. Dia sungguh mau peduli
dan solider. Walau manusia acap kali
berdosa. Dia datang menghampiri
setiap pribadi yang mau membuka
hatinya. Bagimu, bagi kita semua
7
Dari Kita Untuk Kita
telah lahir Juruselamat yang datang bukan untuk menghakimi tapi justru ingin
menyelamatkanmu. Hanya itu tujuan Allah. Ia telah lahir, telah terjadi dan bukan
rekayasa. Cinta Allah sedemikan besar bagi manusia. Secara simbolis Yesus lahir
di kandang domba, di palungan.(tempat makanan ternak). Ia juga ingin menjadi
makanan bagi manusia secara sakramental (Yoh 6:54)
Maka atribut Natal adalah sukacita, syukur dan kegembiraaan. Tanpa campur
tangan Allah, hidup manusia dalam kegelapan dosa. Tetapi karena kasih Allahlah
mengantarkan Putra-Nya untuk menjadi terang ditengah kegelapan hidup, agar
manusia beroleh jalan keselamatan . Oleh sebab itu Pastor Baru menghimbau agar
umat pulang dengan suatu sukacita besar.
Misa berjalan dengan lancar, tampak petugas keamanan berjaga-jaga diluar Gereja,
umat yang hadir tidak luput dari pemeriksaan, terutama yang membawa tas agak
besar.
8
Misa Natal Anak 2016
Natal Merupakan Sebuah
Cahaya...
M
isa natal anak – anak pada tahun
ini di gereja Pandu mendapat
sambutan yang sangat besar
hingga umat memenuhi hampir semua
tempat duduk. Misa yang diadakan
pada 25 Desember 2016 pukul 11.00 itu
dipimpin oleh Pastor Yoyo Yohakim,
OSC.
Dalam misa ini homili digantikan
dengan drama yang dibawakan oleh
teman-teman dari Bina Iman Anak dan
Remaja, serta Albert koster gereja kita.
Drama tersebut mengingatkan kepada
kita bahwa Yesus pun dulunya sama
seperti kita yaitu seorang manusia.
Pastor Yoyo dalam khotbahnya
mengatakan “Natal merupakan sebuah
cahaya”, Maknanya adalah hati kita
dipenuhi oleh awan kegelisahan,
kecemasan, dan nafsu.Tetapi ketika
Natal itu datang, awan yang mengelilingi
hati kita pun hilang karena telah
diberikan penerangan kembali.. dan lagi
– lagi kita diingatkan bahwa Allah ada di
dalam hati kita semua. Jadi ketika kita
takut akan hal – hal yang baru terjadi di
Dari Kita Untuk Kita
Oleh: Valentinus Lucky
sekitar kita, tetaplah teguh dalam Iman
kepada Tuhan kita, karena Yesus tidak
akan membiarkan umat-Nya menderita
dan mati secara Rohani.
Di penghujung misa, anak-anak tampak
bersemangat menerima bingkisan
istimewa yang telah disiapkan oleh
Paroki lewat tangan-tangan kasih para
pendamping Bina Iman Anak Paroki
Pandu.
Adik-adik dan teman-teman remaja
yang belum bergabung... ayo jangan
sungkan... kami mengundang kalian
semua untuk bertumbuh bersama dalam
kegiatan anak dan remaja Paroki: Bina
Iman Anak dan Remaja, Paduan suara
Campanella Voce, Misdinar dan Legio
Maria junior
Selamat Natal 2016 dan Tahun Baru
2017! Tuhan memberkati.
9
Dari Kita Untuk Kita
10
Rapat Program
Pelayanan 2017
S
etiap akhir tahun, Paroki Pandu
mengadakan rapat pelayanan. Rapel
ini diadakan 3 Desember 2016 lalu,
bertempat di Aula Atas Paroki Pandu.
Dihadiri oleh Pastor Yoyo Yohakim
OSC, Pastor Barualamsyah, OSC ,
pengurus DPH, DPS, Ketua Bidang,
Ketua Seksi, Ketua Wilayah, Ketua
Lingkungan dan Ketua kategorial.
Rapel ini bertujuan agar pengurus
mengetahui keuangan paroki dan
penyesuaian dana yang diminta oleh
pengurus yang memerlukan dana
didalam melaksanakan program kerja
yang diajukannya. Pada kesempatan
itu para ketua dapat bertahan,nego
dengan program kerja yang telah
direncanakannya. Rapel ini bukan
untuk adu argumentasi tetapi lebih ke
arah penyesuaian, karena keberhasilan
program 2017 menjadi tangung jawab
bersama.
Adapun yang telah menjadi program inti
paroki Pandu, pembekalan, KEP, Kursus
Pewarta, Sukacita Pengurapan, Expo
Doa dan HUT, Sabda menjadi Daging
(Jelajah Alkitab), Misa keluarga , Cross
Country, Pemilihan Pengurus, Pagelaran
Paduan Suara, Retret, Seminar keluarga,
Jambore keluarga (program dekanat)
Dari Kita Untuk Kita
Oleh: Henny Herawati
diajukan oleh pengurus banyak yang
dikurangi mengingat keuangan yang
ada. Namun juga ada yang ditambahkan
dari permintaan. Dari uang lilin juga
membantu, sedang dari kategorial
kebanyakan swadana.
Kepada kelompok yang memiliki uang
kas, beliau berpesan agar menggunakan
uang tersebut untuk kegiatan, jangan
disimpan terus dan selama 4 bulan
sekali, bendahara pengurus wajib
melaporkan keuangan kepada pastor
Yoyo. Suatu saat kelompok ini akan
dikumpulkan, mengingat ada aturan
yang berlaku. Jika terjadi musibah pada
warga, hendaknya melaporkan ke PSE.
Disinggung juga mengenai
pengembangan rumah di Stasi
Sukawarna, yang membutuhkan
dana sebesar 3,2 M. Saat itu juga telah
dibagikan sejumlah proposal kepada
Ketua Lingkungan / umat yang hadir
untuk penggalangan dana , mengingat
stasi Sukawarna juga bagian dari
paroki.
Soal keuangan paroki diperoleh dari
kolekte. Ada 12 kali kolekte yang harus
disetorkan utuh ke keuskupan, dana
solidaritas, untuk sosial 25%, untuk
biara, untuk karyawan
Rp. 300.000.000,00 dan biaya rutin
sebesar Rp. 150.000.000,00. Sisanya
kurang lebih Rp 350.000.000,- Dari
sisanya ini Pastor Yoyo harus mengatur
untuk biaya pastoral. Maka dana yang
11
Dari Kita Untuk Kita
Keterlibatan Keluarga
dalam Pelayanan Liturgi
D
12
Oleh: Tialum E. Rosalina
engan demikian, setiap orang
yang mengambil bagian dalam
perayaan Ekaristi, haruslah
penuh gairah ingin berbuat baik,
menyenangkan Allah dan hidup pantas
sambil membaktikan diri kepada Gereja,
melaksanakan apa yang diajarkan
kepadanya, dan bertumbuh dalam
kesalehan. Ia pun akan siap menjadi
saksi Kristus di dalam segala hal, dalam
menghadapi persoalan-persoalan hidup
manusia, agar dunia diresapi dengan
semangat Kristus. Sebab tidak ada satu
umat Kristiani pun dapat dibangun,
kecuali kalau berakar dan berporos pada
perayaan Ekaristi Mahakudus.”
mengikuti Ekaristi akan mempengaruhi
hidup manusia dan siap untuk
memberikan pelayanan bagi sesama.
Energi dalam pelayanan akan tumbuh
bila disemangati dengan terlebih dahulu
mengikuti Ekaristi. Pelayanan kita
berikan dari kelimpahan kita, bukan
dari kekurangan. Dalam perayaan
Ekaristi, kita diajak untuk berhimpun
bersama umat Allah untuk memuliakan
Allah (Luk 24 : 12-25). Demikian pesan
awal Pastor C. Eko Wahyu DS, OSC
dalam Rekoleksi yang diikuti oleh
hampir seluruh petugas/pelayan liturgi
yang diadakan pada tanggal 12 Desember
2016 di Aula Atas Paroki Pandu.
(Eucharisticum Mysterium no. 13)
Ketika kita mengikuti perayaan liturgi
maka kita akan menyenangkan Allah
bukan menyenangkan pribadi. Dengan
Selanjutnya Pastor Eko juga
menyampaikan bahwa bila iman
dalam pelayanan mulai lemah maka
manusia sebaiknya tidak malah lari
Dari Kita Untuk Kita
dari kenyataan. Penderitaan seringkali
membuat manusia kehilangan kepekaan.
Penderitaan terjadi tatkala sebuah
peristiwa tidak sesuai dengan harapan.
Penderitaan yang dihadapi manusia,
antara lain:
t penderitaan fisik, berupa sakit yang
diderita
t penderitaan emosional, rasa marah
t penderitaan spiritual, akibatnya
adalah dosa.
oleh dirinya sendiri. Dengan dosa yang
dilakukan akan menghalangi manusia
untuk menikmati sukacita yang berasal
dari Allah. Kerahiman hanya akan bisa
dinkmati bila ada pengakuan dosa.
Manusia adalah miskin di hadapan Allah
dan karena kemurahan hati Tuhan,
manusia layak menghadap-Nya dalam
perayaan Ekaristi. Maka, sejak awal
perayaan Ekaristi umat diajak bertobat
dengan mengakui segala kelemahan dan
dosa agar pantas dan layak menghadap
Tuhan.
Penderitaan itu dibuat oleh manusia
itu sendiri, maka harus dituntaskan
13
Dari Kita Untuk Kita
Hadiah Natal
S
Oleh: Natalia
elamat Natal dan Tahun Baru 2017.
Semoga sukacita Natal terus beserta
kita dengan terus mengizinkan
Tuhan Yesus untuk terus tinggal dalam
hati kita. Berbicara akan Natal, pasti
teringat akan simbol Natal, yaitu
kandang dan pohon Natal.
Penanggung jawab membuat kandang
Natal di Gereja Pandu bergiliran setiap
tahunnya. Saya dan teman-teman
lainnya yang tergabung dalam pembina
SBI ikut senang dan antusias ketika kami
diberi tugas sebagai PIC nya. Sudah
terbayang betapa sukacitanya bekerja
sama dalam membangun kandang dan
pohon Natal.
Awal Oktober kami mulai
mempersiapkan konsep kedua simbol
Natal ini. Karena kedua simbol ini
memerlukan konstruksi dan konsep
yang jelas, maka saat itu kami meminta
tolong salah satu umat di luar pembina
SBI untuk menjadi designernya. Diskusi
demi diskusi pun kami lalui untuk
kemudian dituangkan dalam gambar
oleh designer tersebut.
Setelah konsep tersusun dengan baik,
kami sempat larut dengan kesibukan
kami masing-masing sampai akhirnya
kami menyadari bahwa deadline
semakin dekat. Berbagai tantangan kami
hadapi, diantaranya : proses sponsorship
tidak disetujui, dan designer nya sakit
sehingga agenda selanjutnya tertunda.
Hal-hal tersebut membuat beberapa
kami panik. Namun puji Tuhan,
beberapa teman mengingatkan untuk
jangan khawatir, karena Roh Allah
tidak memberikan roh ketakutan. Saat
ada kasus ini,barulah kami ingat untuk
14
berharap dan berserah pada Tuhan.
Bahkan beberapa dari kami pun berdoa
novena untuk penyelesaian masalah ini.
Kuasa doa sungguh nyata! Satu minggu
setelah masalah tersebut muncul, solusi
mulai berdatangan. Saat beberapa
di antara kami sedang berbincangbincang mengenai simbol Natal ini,
tiba-tiba salah satu dari suami pembina
SBI menawarkan untuk menjadi
designernya. Berkat itu sangat dekat
dengan kita! Seringkali kita mencari
kesana kemari, tidak menyadari bahwa
berkat itu ada di sekitar kita. Puji Tuhan!
Proses pembuatan design tersebut tidak
memakan waktu lama, hanya 4 hari
konsep sudah jadi. Dari sini kami belajar
bahwa pertolongan Tuhan itu tepat
pada waktunya, tidak lebih cepat, tidak
terlambat. Karena waktu Tuhan, bukan
waktu kita.
Setelah konsep tersebut ada, agenda
kerja selanjutnya adalah pelaksanaannya
dengan membuat base dan ornamen
untuk menghiasi kandang dan pohon
Natal tersebut. Pembagian tugas
pun kami lakukan, diantaranya ada
yang membuat pohon, malaikat,
bintang, rusa, dan lain- lain. Proses
pembuatan itu sangat sederhana, hanya
menggunting, melipat, dan menempel.
Sekalipun proses sederhana, tapi
membutuhkan ketekunan dan kesetiaan
dalam melakukannya. Setelah ornamen
kandang Natal selesai, tugas selanjutnya
membuat ornament untuk pohon Natal.
Konsep pohon Natal berubah menjadi
seperti gunung yang dihiasi dengan
kereta, rumah, dan pepohonan. Salah
satu bahan untuk membuat kereta
tersebut adalah karton birmet. Karena
Dari Kita Untuk Kita
banyak diantara kami orang awam,
maka kami salah membeli karton,
seharusnya warna coklat namun yang
kami beli warna putih. Tidak ada karton
birmet berwarna coklat. Akhirnya
kami membeli karton jenis lain. Pada
awalnya, kami merasa menyesal karena
merasa kelebihan bahan tidak terpakai.
Namun, bagi Tuhan tidak ada yang
sia-sia. Semua terjadi pasti ada maksud
baiknya. Karton birmet putih akhirnya
kami gunakan sebagai papan penyangga
kereta pada saat hari H pemasangan.
Bisa dibayangkan jika tidak ada karton
tersebut, pasti kami akan menghabiskan
waktu lagi untuk mencari dan membeli
karton tersebut di waktu yang semakin
dekat.
Berbagai mukjizat dan kuasa doa pun
kami rasakan selama proses setting
simbol Natal ini. Orang-orang awam di
antara kami ternyata memiliki kemauan
dan kemampuan diantaranya untuk
memperbaiki lampu Natal, merangkai
berbagai ornamen, mengangkat
properti. Sekalipun pekerjaan
sederhana, hati kami sangat bersukacita
dalam melakukan hal tersebut.
Puji Tuhan, Kamis 22 Desember kedua
simbol Natal ini berhasil ditampilkan
di Gereja Pandu. Terima kasih Tuhan
atas penyertaan, mukjizat, dan sukacita
dalam pengalaman membuat kedua
simbol Natal ini. Apa yang tidak pernah
dilihat oleh mata, dan tidak pernah
didengar oleh telinga, dan yang tidak
pernah timbul di dalam hati manusia:
semua yang disediakan Allah untuk
mereka yang mengasihi Dia (1 Kor 2 :9).
15
Ucapan terima kasih dan syukur
atas penyertaan dan perlindungan Yesus
kepada keluarga kami selama ini
dari salah satu keluarga umat di Paroki Pandu
Dari Kita Untuk Kita
Kado Terindah dari Allah
"A
pa yang kau cari nak?
Bukannya semua kado sudah
dibagikan?", seru seorang
bapak pada anak bungsunya yang masih
mencari-cari hadiah di bawah pohon
natal. Sang anak menjawab: "Aku
mencari kado untuk Yesus Kristus,
karena kan hari Natal adalah hari ulang
tahun Yesus? dan yang berulang tahun
biasanya dapat kado? ...
Acara ramah tamah menjadi acara
penutup setelah doa makan yang
dipimpin oleh Pastor Yoyo. Sajian
istimewa yang sudah disiapkan oleh
tuan rumah diantaranya mie kocok
Pandu (yang dihadirkan lengkap dengan
gerobak beserta penjualnya), dan yogurt
special (buatan professor yogurt), dan
lain-lain, habis dilahap oleh peserta
yang hadir.
Demikian penggalan renungan singkat
yang dibawakan oleh Pastor Yoyo, OSC
pada acara natal lingkungan Tanjung
Anom (8/1) di rumah kediaman David
dan Caecilia yang dihadiri oleh 30 warga
lingkungan.
Semoga perayaan Natal kali ini bisa
menjadi penyemangat untuk lingkungan
Tanjung Anom untuk tetap "exist".
Selamat Natal!
"Pada hakekatnya perayaan Natal
adalah saling memberi kado, dan kado
terbesar dari Allah untuk umat manusia
adalah anak-Nya sendiri Yesus Kristus",
demikian lanjut Pastor Yoyo.
Perayaan natal berlangsung lancar dan
seru! terutama pada saat acara yang
ditunggu-tunggu yaitu acara tukar kado.
Semua senang karena mendapatkan
kado.
16
Oleh: Lingk Tj. Anom
Dari Kita Untuk Kita
Perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017
Wanita Katolik Republik Indonesia Cabang
Pandu
Oleh : Adriana
A
cara Natal 2016 dan Tahun Baru
2017 telah dilaksanakan Wanita
Katolik Republik Indonesia
(WKRI) Cabang Pandu bekerja sama
dengan Ranting Sukawarna pada tanggal
5 Januari 2017 di Aula Paroki Pandu.
Tepat pukul 15.40, acara dimulai dengan
lagu Slamat-Slamat Datang.
Dalam homilinya, Pastor Yoyo Yohakim,
OSC mengambil tema yang dikutip dari
Yesaya 9 : 5a yang berbunyi sebagai
berikut : “Sebab seorang anak telah lahir
untuk kita, lambang pemerintahan ada
di bahunya.” Lalu apa makna Natal bagi
keluarga Katolik dan organisasi seperti
WKRI? Maknanya adalah peranan
Bunda Maria begitu besar, karena Ia
telah melahirkan Yesus dan menyimpan
segala perkara seperti senang, susah
dan sedih di hatinya. Demikian pula
peranan wanita dalam rumah tangga
dan organisasi. Wanita berperan sebagai
ibu, istri dan manajer keuangan dalam
sebuah keluarga. Demikian pula dalam
suatu organisasi wanita, ibu berperan
dalam maju mundurnya organisasi.
Acara selanjutnya adalah hiburan
diantararanya yaitu koor WKRI Cabang
Pandu; pembacaan puisi, koor Ranting
Sukawarna, pembagian door prize dan
kuis Natal. Acara pun ditutup dengan
doa penutup oleh Ibu Evy, dilanjutkan
dengan ramah tamah.
Akhir kata, kami mengucapkan Selamat
Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.
17
Dari Kita Untuk Kita
18
Apa Kabar Stasi
Oleh: Vindhi & Maria Dewi
Apa Kabar Stasi
PERAYAAN NATAL 2016
Stasi Santo Theodorus
S
abtu 24 Desember 2016 pukul 18.30
adalah misa malam Natal di Gereja
Stasi St Theodorus Sukawarna.
Sebelum misa dimulai, paduan suara St
Theodore’s Choir (STC) menyanyikan
lagu Ave Maria (Salam Maria) dan The
Lord’s Prayer (Bapa Kami). Dalam
pengantarnya, STC mengajak umat
untuk merenungkan kasih Allah yangg
mengutus Puteranya untuk menebus
manusia melalui doa Salam Maria dan
Bapa Kami.
Misa dipimpin oleh Pastor Markus
Suradi, OSC diawali dengan perarakan
bayi Yesus menuju altar. Gereja yang
tadinya gelap gulita, menjadi terang
setelah bayi Yesus hadir.
Dalam homilinya, Pastor Markus
menekankan injil Lukas 2:10-11
“Jangan takut, sebab sesungguhnya
aku memberitakan kepadamu kesukaan
besar untuk seluruh bangsa: Hari
ini telah lahir bagimu Juruselamat,
yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”
Kita hendaknya tidak takut pada
keadaan dunia saat ini, tetapi percaya
dan terbuka pada penyelenggaraan
Ilahi bukan pada manusia yg penuh
keterbatasan.
Keterbatasan manusia juga dihadirkan
Tuhan melalui wujud Kristus yang
lahir dalam kesederhanaan dalam
wujud manusia yang papa, bukan
dalam keagungan Allah. Tetapi dalam
keterbatasan tersebut Yesus secara total
mengasihi manusia.
Misa malam itu diakhiri dengan penuh
sukacita diantara umat yang hadir.
Mereka saling mengucapkan ‘Selamat
Natal’ dengan senyum yang tulus.
Pagi harinya, Minggu, 25 Desember,
misa dimulai pukul 08.00. Misa
juga dipimpin oleh Pastor Markus
Suradi, OSC. Dalam homilinya, pastor
menggarisbawahi bahwa Yesus datang
dalam wujud manusia papa bukan untuk
mencari manusia yang hebat, yang
19
Apa Kabar Stasi
berkuasa, yang taat beriman, tetapi
Yesus datang mencari manusia lemah,
manusia berdosa, untuk Ia selamatkan.
Selesai misa, ada acara ramah tamah
di halaman gereja. ada sajian sarapan
sederhana yang dinikmati umat dengan
sukacita. Selain itu juga ada acara natal
bersama Bina Iman Anak (BIA) . Acara
Natal kali ini melibatkan keluarga
dari anak-anak BIA. Hadir pula Santa
Claus dan Piet Hitam yang membagikan
hadiah dan coklat. Acara ini dibawakan
oleh Kak Sita dan Kak Putri. Anak-anak
pun beraksi dengan membawakan tarian
dengan lagu-lagu Natal dan mereka
sangat senang karena disaksikan oleh
keluarganya.
Pastor Markus Suradi, OSC ikut
meramaikan acara ini dengan
memberikan pertanyaan kepada anakanak yang berkaitan dengan khotbahnya
yang disampaikan pada saat Misa
tersebut. Anak-anak sangat antusias
dalam menjawab, dipilih dua anak yang
bisa menjawab paling benar. Gracia
dan Cedric dapat menjawab dengan
benar. Ada pertanyaan umum untuk
umat sekitar Stasi, siapa nama lengkap
dari Pastor Paroki & apa kepanjangan
dari OSC itu, ada Bapak Yudi dan Ibu
Puji yang dapat menjawab pertanyaan
tersebut. Masing-masing mendapatkan
hadiah yang diserahkan oleh Pastor
Markus.
Dilanjutkan dengan lomba keluarga,
yaitu gerak dan tarian. Anak-anak
yang pergi ke Gereja bersama anggota
keluarganya diminta untuk memanggil
mereka ke area acara. Tak mau
ketinggalan, antusias keluarga pun luar
biasa, mereka tanpa malu-malu untuk
ikut lomba ini. Yang kompak dan rapih,
20
itulah penilaiannya; diambil empat
juaranya. Pastor Markus dan Ibu Hanny
Arianto sebagai juri. Pemenangnya
adalah juara I Keluarga Patricia, Juara II
Keluarga Erick, Juara III Keluarga Emily,
dan Juara Favorit Keluarga Lenneuv.
Dalam kesempatan ini, diberikan pula
apresiasi kepada anak-anak BIA yang
selama satu tahun ini sudah hadir dalam
pertemuan. Penilaian ini meliputi:
kehadiran, keaktifan, kreatifitas.
Tingkat SD adalah : Juan, Angel, dan
Cedric dan untuk TK : Mennas, dan
Xiaoli.
Terima kasih untuk kesempatan indah di
2016.
“Tuhan tak butuh makhluk yang merasa
kuat dan pintar dihadapan-Nya, serta
pantas menjadi pelindung-Nya. Tuhan
mau merendahkan diri, Dia juga mau
seluruh ciptaan-Nya merendahkan diri
dihadapan-Nya, dihadapan sesamanya
dan jadi sesama bagi yang lain.”
Maria Tetap
Perawan
Jelajah Alkitab
Oleh: Henny Herawati
Jelajah Alkitab
S
ering dipertanyakan orang,
bagaimana Maria tetap perawan.
Seharusnya umat katolik
memahami betul tentang Maria.
Apakah bapa dan ibu ingin jadi
perawan? Tunggu dulu… bukan
secara fisik, tapi perawan rohani. Jadi
bersih ,kudus dan murni. Maria tetap
perawan , bagaimana ini? Didalam
Kitab Suci hal ihwal Maria tetap
perawan tidak dijelaskan. Tetapi
Gereja Katolik mempuyai tiga pilar
kebenaran, yaitu Kitab Suci, Tradisi
dan Ajaran Gereja.
Menurut Ajaran Gereja, gelar Maria
tetap perawan diberikan pada Konsili
Ekumenis Konstantinopel II (553),
Konsili lateran dan ditegaskan lagi
pada Konsili Ekumenis Konstantinopel
III (681)
Sebelum kelahiran Yesus ( Virginitas
in Partum). Dengan dasar biblis
Matius 1:18-25 pengandungan Maria
sebagai penggenapan Yesaya 7:14
Sebab itu Tuhan sendirilah yang
akan memberikan kepadamu suatu
pertanda: Sesungguhnya, seorang
perempuan muda mengandung dan
akan melahirkan seorang anak lakilaki, dan ia akan menamakan Dia
imanuel. Yesus hidup di tahun nol
sampai tahun 33, jaman Yesus hidup
disebut jaman kepenuhan Allah/
Ilahi. , diantara jaman Perjanjian
Lama dan Baru. Nabi Yesaya sudah
menyampaikan hal kelahiran
Yesus melalui Maria. Hal itu sudah
direncanakan Tuhan ribuan tahun lalu.
Maria berusia sekitar 15 tahun, saat
mengandung. Dia ingin menjumpai
Elisabet. Mengapa Maria ingin
bertemu Elisabet? Karena keduanya
mengalami hal yang sama. Yang
seorang sudah tua, hamil. Yang
seorang muda belia, belum bersuami
dan hamil. Keduanya mengandung
karena mujijat Allah. Hanya orang
yang mengalami hal yang sama yang
akan mengerti.
Saat Maria melahirkan Yesus
(Virginitas in Partu). Maria tidak
mengalami kerusakan pada fisik
keperawanannya dan tidak
mengalami sakit pada saat bersalin.
Yesaya 66:7 Sebelum menggeliat sakit,
ia sudah bersalin., Sebelum mengalami
sakit beranak, ia sudah melahirkan
anak laki-laki. Maria melahirkan,
tidak seperti layaknya manusia
melahirkan. Ada pendarahan. Jangan
membayangkan seperti itu. Maria
melahirkan dari Roh Kudus, tidak ada
hubungan suami istri. Makna kejadian
ini hanya dapat ditangkap dengan
iman yang melihatnya. Seperti saat
Ekaristi, kita juga mengimani hosti
dan anggur sebagai Tubuh dan Darah
Kristus.
St Ambrosius memberikan gambaran
biblis tentang keperawanan sewaktu
melahirkan Kristus. Yehezkiel 44:2
Pintu gerbang ini harus tetap tertutup,
jangan dibuka dan jangan seorangpun
masuk dari situ, sebab Tuhan, Allah
Israel, sudah masuk melaluinya;
karena itu gerbang itu harus tetap
tertutup.Demikian juga Beato Thomas
Villanova menggambarkan Maria
dalam semak yang dilihat Musa,
menyala namun tidak terbakar
(kel 2:2-3) Hal itu sudah ribuan
tahun lalu disampaikan Yehezkiel.
Maria melahirkan tetapi tidak
rusak keperawanannya. Kelahiran
Yesus tidak mengurangi keutuhan
keperawanan nya melainkan justru
menyucikannya(LG57)
Dan setelah Maria melahirkan Yesus,
21
Jelajah Alkitab
Maria tetap tidak berhubungan seksual
dengan Yusuf, tetapi memberikan
seluruh perhatian dan cintanya pada
Tuhan dalam bentuk melayani Yesus
dan keluarganya. Dalam Matius 1-2
, Lukas 1-2 jelaslah memperlihatkan
niat mereka untuk mengabdikan diri
sepenuh-penuhnya kepada Tuhan.
Tujuan utama dari Matius 1:25 mau
menekankan bahwa Yesus dikandung
bukan dari benih laki-laki, tidak ada
campur tangan Yusuf, dalam proses
penjelmaan Allah menjadi manusia
melalui rahim Maria. Kata “sampai”
bukan berarti sesudah itu Maria
bersetubuh dengan Yusuf.
Lalu bagaimana dengan adanya
saudara-saudara Yesus? Matius 13:55
Bukankah ibuNya bernama Maria dan
saudara-saudaraNya; Yakobus, Yusuf,
22
Simon dan Yudas? Dalam tulisan
kuno (Apokrif) Protoevangelium
Yakobus (tahun 150) mereka itu anakanak Yusuf dari perkawinannya
sebelumnya.. Tafsiran ini disaksikan
juga oleh St Hieronimus. Karena
kesuciannya, Maria pun diangkat ke
Surga.
Maka bapa ibu sekalian, seharusnya
setelah sesi ini, Anda menjadi semakin
kudus, rajin berdoa Rosario. Kita harus
tetap perawan. Keperawanan yang
lebih tinggi yaitu secara rohani., hidup
dengan kemurnian hati, hidup benar
dan positif, demikian Pastor Yustinus
Hilman Pujiatmoko, Pr mengakhiri
Jelajah Alkitab pada Kamis, 20
Oktober 2016 lalu .
Jelajah Alkitab
Bahasa Roh, Karunia atau
Maksa?
B
ermula dari sepucuk surat yang
ditujukan kepada Triawan
(penggagas Jelajah Alkitab), yang
merasa risi dan terganggu, ketika
dalam acara pujian dan penyembahan,
terdengar bunyi-bunyian aneh yang
mengusik , laba laba…zzz… ck ck ck….
Yang katanya bahasa
Roh. Maka akhirnya
beliau mendatangkan
seorang narasumber,
pendamping
Karismatik dari
Keuskupan Bandung
untuk menjelaskan
hal ini dalam acara
Jelajah Alkitab, Kamis,
17 November 2016
lalu. Beliau adalah
Pastor Basilius Hendra
Kimawan, OSC.
Apakah bahasa Roh
itu? Bahasa Roh atau
bahasa lidah, yang
disebut juga bahasa
baru atau bahasa
lain, adalah sebuah
karunia yang dalam
bahasa Yunani (Perjanjian Baru) disebut
glossolalia. Banyak ayat yang berbicara
tentang bahasa baru ini, diantaranya
Mrk 16;15-17… mereka akan berbicara
dalam bahasa-bahasa baru bagi mereka.
Kis 2:4 Maka penuhlah mereka dengan
Roh kudus, lalu mereka mulai berkatakata dalam bahasa-bahasa lain, seperti
yang diberikan oleh Roh itu kepada
mereka untuk mengatakannya.
Ada dua jenis bahasa roh. 1 XENOLALIA,
Oleh: Henny Herawati
adalah bahasa roh yang diilhamkan Roh
Kudus sehingga bersifat supranatural,
namun bisa dimengerti oleh manusia.
Tujuan pemberian karunia ini adalah
dalam rangka memulyakan Tuhan.Kis
2:4, 6, 8, 11 mereka tercengang karena
mereka mendengar para rasul bicara
dalam bahasa mereka
sendiri dan muridmurid semuanya
adalah orang Galilea.
Para rasul yang hanya
bisa berbicara dalam
bahasa Aram (Yunani),
namun tiba-tiba diberi
“kemampuan” bahasa
lain. 2 GLOSSOLALIA,
bahasa dari surga.
Bahasa surga yang
tidak ada di bumi ini.
Kitab Suci (1Kor13)
menyatakan bahwa
ada “tongues of
angels” (bahasa
malaikat). Kedua jenis
bahasa itu asing bagi
pendengar.
Bahasa Roh ini
dapat digunakan dalam doa pribadi
yang bertujuan untuk membangun
dirinya sendiri (1Kor14:4) Bahasa roh
ini muncul tanpa dipikirkan oleh akal
pikiran, yang menggerakkan lidah
untuk mengucapkan kata-kata yang
tidak dipahami. Pada saat itu, Roh
Kudus dalam hati berkata-kata secara
langsung kepada Allah Bapa di surga
melalui lidah kita. Selain itu bahasa Roh
bertujuan untuk membangun jemaat
(1kor 14:27). Roh membantu kita dalam
23
Jelajah Alkitab
kelemahan kita, sebab kita tidak tahu,
bagaimana sebenarnya harus berdoa,
tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita
kepada Allah dengan keluhan-keluhan
yang tak terucapkan. (Rm 8:26). Yang
salah kalau karena malu pada orang lain
jika tidak bisa berbahasa Roh, maka dia
ngarang-ngarang sendiri, dengan bahasa
roh manusia yang diucapkan dari akal
pikiran, itulah “maksa’.
Apakah semua dapat berbahasa
Roh? TIDAK. Karena masing-masing
orang dianugrahkan karunia yang
berbeda(1kor 12:27-31) Roh Kudus
adalah Pribadi yang memungkinkan
seseorang untuk dapat berbahasa Roh
(1kor 12:4, 8-10) Jika bukan kehendak
Roh Kudus bahwa seseorang harus
memiliki karunia bahasa roh, ia tidak
dapat memilikinya.
Umumnya karunia ini diberikan pada
saat / setelah orang tersebut bertobat
dan mempunyai komitmen yang baru
untuk percaya dan berserah secara
total kepada Tuhan Yesus sebagai
juruselamatnya. Maka pengalaman
mendapat karunia berdoa dalam bahasa
Roh, pertama-tama adalah pengalaman
akan kasih Tuhan, yang tidak dapat
dilukiskan dengan kata-kata, dengan
sukacita dan damai sejahtera yang
melimpah. Biasanya seseorang mendapat
karunia bahasa Roh dalam pertemuan
doa yang dikenal dalam Seminar Hidup
baru dalam Roh Kudus dan Retret awal.
Namun tidak menutup kemungkinan
didapat dalam doa pribadi, doa Rosario,
brevir, saat membaca KS, adorasi dan
lain-lain.
Maukah Anda mendapat karunia ini?
Sabda Yesus;” Mintalah, maka akan
diberikan kepadamu, carilah maka kamu
24
akan mendapat, ketoklah, maka pintu
akan dibukakan bagimu.”(Mat7:7). Pada
saat ia memusatkan hati memuji Allah
dan bersedia “membuka mulutnya”,
maka ia akan mengeluarkan “keluhankeluhan yang tidak terucapkan” yang
melibatkan pergerakan lidahnya,
sehingga bahasa Roh kadang-kadang
juga disebut bahasa lidah. Inilah yang
dikenal dengan berdoa dengan bahasa
Roh, di mana Roh Kudus sendiri
yang membantunya berdoa. Banyak
orang ingin bisa berbahasa Roh tapi
malu, takut dibilang mabuk atau gila,
akibatnya diam-diam saja karena
takut dikritik. Ada halangan untuk
mendapatkan karunia bahasa Roh
yaitu karena terlalu banyak berpikir,
menganalisa(1 kor 2:14) tetapi manusia
duniawi tidak menerima apa yang
berasal dari Roh Allah, karena hal itu
baginya adalah suatu kebodohan, dan
ia tidak dapat memahaminya, sebab hal
itu hanya dapat dinilai secara rohani.
Hal lain karena kesombongan, sinis
pada yang dapat berbahasa Roh atau
ketakutan.
Seseorang yang mendapat karunia
berdoa dalam bahasa Roh ini dapat
menggunakannya pada saat ia berdoa
pribadi atau dalam komunitasnya
sendiri agar tidak dipandang aneh.
Akhirnya, sekalipun aku dapat berkatakata dengan semua bahasa manusia
dan bahasa malaikat, tetapi jika aku
tidak mempunyai “kasih”, aku sama
dengan gong yang berkumandang dan
canang yang gemerincing (1Kor13:1) .
Jadi karunia yang paling utama adalah
bahasa kasih.
Metanoia
Keluargaku
Oleh: V. Waty S. Halim
rajin baca Kitab Suci. Kami diajak doa
bersama. Dan.. Papa mulai rajin ikut
“Papa berangkat ya... “ Wah,
kegiatan di gereja. Rasanya perubahan
sepertinya Papa baru sampai
ini mulai setelah Papa ikut KEP (Kursus
rumah, mandi sore dan sekarang
Evangelisasi Pribadi)...
sudah mau berangkat lagi... Mau rapat
persiapan Krisma di gereja. Wow!
MAMA :
Sekarang Papa suka ikut kegiatan di
“Aku pergi rapat ya...”
Gereja.
D
Yang Muda Yang Bicara
Yang Muda Yang Bicara
ARA :
“Ayo Dara dan Jaka...Sekolah Minggu...
semangat ya..! Kami pergi misa dulu
ya..”
Aku ingat waktu kecil dulu Papa Mama
rajin mengantar aku dan Dik Jaka ke
kelas SBI (baca :Sekolah Bina Iman).
Senang sekali masuk kelas SBI. Gurunya
baik dan ramah. Pintar bercerita.Bahkan
melatih kami untuk drama Natal atau
Paskah...
Mama tampak senang kami kut
kegiatan Gereja. Biasanya, usai misa,
Mama duduk di pojok belakang kelas,
menyaksikan kami berlatih usai acara
Bina Iman. Sesekali Mama membantu
menenangkan kalau kami terlalu berisik
ngobrol atau terlalu aktif bergerak
saat latihan drama... sedangkan Papa
biasanya memilih menunggu di mobil
atau bersama para Bapak lainnya...
Entah kenapa... ada yang berubah. Saat
aku kelas 5 SD, Mama belajar membantu
di Bina Iman Anak, karena mau
membantu Frater di Bina Iman Remaja.
Aku sih senang-senang saja, karena
sepertinya Mamaku yang sangat pemalu
dan pendiam itu perlu banyak bergaul
dengan ibu-ibu lainnya di Bina Iman.
Papa juga sama. Berubah. Sekarang Papa
“...........”
Rasanya hatiku berbunga-bunga.
Melampaui lonjakan hatiku ketika
menerima setangkai bunga... kejutan
ketika kami pertama kalinya akan
menghadiri misa malam Natal berdua.
Speechless... Suamiku kini mulai
tergerak untuk melayani. Praise The
Lord!
Ada yang berubah dalam kehidupan
kami. Awalnya Jaka dan Dara ikut Bina
Iman di gereja. Mereka semangat ketika
diajak ikut drama Natal atau Paskah.
Ikut kegiatan sosial seperti mengunjungi
Panti Asuhan... Dan mereka suka
sekali dengan kisah-kisah dalam Kitab
Suci.Suatu ketika mereka juga yang
menyadarkanku...
“Ma... siapa nama suami Naomi? “
Aku tersentak. Aku tak ingat lagi...
karena tak pernah membaca Kitab Suci
lagi...!
Tanpa disadari, aku –seorang Katolik
KTP- diajak masuk ke lingkaran yang
tak pernah kubayangkan sebelumnya:
belajar pelayanan anak lalu mulai
melayani remaja. Ada sesuatu yang
tak pernah kurasakan sebelumnya...
25
Yang Muda Yang Bicara
Belajar menjadi seorang Katolik
yang sesungguhnya... Belajar untuk
setia ...semangat jadi pengikut
Kristus..sebuah sukacita yang justru
bisa kubagikan di rumah... untuk
keluargaku...
Rasanya bara semangat di dada makin
berkobar, karena kami boleh merasakan
sukacita bersama sehati sejiwa sebagai
keluarga pengikut Kristus. Kini aku bisa
berbagi rasa dan sharing iman dengan
suamiku-belahan jiwaku. Bahkan ia kini
mulai mau mengajak buah hati kami
berdoa bersama...Hadiah yang luar
biasa...
***
Sobat terkasih, potret sebuah keluarga
yang kita tangkap dari pengalaman
nyata sebuah keluarga ini mungkin
juga menjadi potret keluarga kita
masing-masing.Yuk, kita amati
keluarga kita masing-masing. Seperti
apapun potret keluarga kita, tak perlu
berkecil hati. Karena semua perlu
proses.
“Puisi yang paling berharga adalah
keluarga... Mutiara yang terindah
adalah keluarga...”
Lagu tema serial TV lawas Keluarga
Cemara ini sangat menginspirasi saya.
Mungkin saja tidak semua diantara
kita familiar dengan lagu ini ya.
Tetapi, sahabatku terkasih, ada sebuah
mutiara yang perlu kita genggam
erat. Kita semua mengaku sebagai
pengikut Kristus. Kita sebagai bagian
dari Keluarga Allah. Sebagai anggota
dari Keluarga Allah kita mempunyai
tanggung jawab yang sama : menjadi
anggota keluarga yang baik dan ikut
terlibat dalam kehidupan Keluarga
26
Allah.
Kita perlu belajar bagaimana
menghidupi peran kita sebagai anggota
keluarga.dari Keluarga Kudus : Bunda
Maria, St Yosef dan Yesus sendiri.
Masing-masing dari kita perlu
memulai dengan diri sendiri berproses
untuk mau menjadi anggota keluarga
yang baik dan mau menjadi garam dan
terang dalam keluarga. Setelah kita
berubah, lingkungan kita : keluarga
tempat kita bertumbuh akan berubah.
Satu hal yang perlu kita ingat : semua
perlu waktu untuk berproses.
Sobat remajaku yang dikasihi
Tuhan, yuk, kita semangat gunakan
kesempatan hidup kita untuk menjadi
anggota keluarga yang menjadi garam
dan terang, serta mau terlibat dalam
kehidupan keluarga, masyarakat,
bangsa dan Gereja. Supaya kita dapat
menularkan semangat, garam dan
terang yang kita usung. Dan suatu saat
akan terwujud...Dunia akan menjadi
tempat yang lebih menyenangkan
karena setiap keluarga menjadi sebuah
istana cinta bagi setiap anggota
keluarganya.
KGK 1656 : “ ...keluarga-keluarga Kristen
itu sangat penting sebagai pusat suatu iman
yang hidup...
Keluarga Dalam
Hidup Mengereja
Cinta Kitab Suci
S
etiap bulan Desember merupakan
bulan milik sepenuhnya untuk
Kaum Nasrani. Mengapa tidak?
Karena bulan Desember kita disibukkan
untuk persiapan merayakan Natal
sebagai Hari Peringatan Kelahiran
Tuhan Yesus Kristus.
Dahulu sewaktu
suami saya masih
usia muda ( saat
Pastor Leo van
Beurden, OSC sebagai
Kepala Paroki),
sebagai katekis
sekaligus pewarta
selalu disibukkan
dengan Persiapan
Upacara Sakramen
Permandian. Suami
membantu Pastor
Paroki, bahkan
di masa Adven
menganjurkan agar
setiap keluarga
menyediakan
lingkaran Adven
Keluarga di rumah
masing-masing di
seluruh lingkungan.
Saat Adven, keluarga
menyalakan lilin di
Lingkaran Adven
dan mengajak seluruh anggota keluarga
untuk berdoa dan membaca Kitab
Suci bersama. Suasana ini menjadikan
hubungan dalam keluarga menjadi lebih
akrab dan harmonis dalam suasana
kasih sejahtera dalam nama Allah Bapa
dan Tuhan Yesus Kristus (Bdk. Flp 1:2).
Kami mempunyai anak 4 orang, dan
mengajak mereka untuk aktif dalam
kegiatan Gereja sebagai Legioner,
Cinta Kitab Suci
Oleh: Nanny Tjahjadi
Organis, Dirigen dan Filatelis (berhasil
mengundang Duta Besar Vatican
untuk Indonesia ke Paroki Pandu). Di
lingkungan menghidupkan Paduan
Suara Lingkungan. Sekarang mereka
sudah dewasa dan telah berkeluarga.
Kami bersyukur
beberapa anak kami
itu masih aktif
menggereja di Paroki
masing-masing.
Semua itu bagi kami
tinggal kenangan
yang indah. Kami
berdua sekarang
telah berusia
lanjut. Suami tidak
sesegar dahulu,
penglihatannya
terganggu. Namun
patut disyukuri
dia masih aktif
membaca Kitab Suci,
selain buku, koran,
dan majalah juga
terlibat aktif untuk
menulis di Berita
Kita. Hidup kami
dipasrahkan kepada
Tuhan, biarlah Tuhan
sendiri yang bekerja.
Keseharian kami
berdoa dan bekerja (Ora et Labora).
Sesungguhnya Permandian atau Baptis
merupakan peristiwa yang indah dan
menyenangkan. Kita diajak untuk
bertobat, menjadikan kita menjalani
masa peralihan dari manusia lama yang
penuh dosa menjadi manusia baru. Kita
mengetahui bahwa yang telah dibaptis
dalam nama Kristus telah dibaptis dalam
27
Cinta Kitab Suci
kemuliaan-Nya, dengan demikian
telah dikuburkan bersama-sama
dengan Kristus agar bersama-sama
Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati dalam kemuliaanNya. Dengan demikian kita akan
hidup menjadi manusia yang baru.
Sebab kita yang telah bersatu dengan
kematian akan bersatu pula dalam
kebangkitan-Nya. Kristus telah mati
dan bangkit, kitapun telah mati,
namun sekarang telah bersamasama dengan Kristus bangkit
kembali (Bdk. Roma 6:3-5). Dalam
Kolose 3:5 dengan judul Manusia
Baru dikatakan sebagai berikut:
Karena itu matikanlah dalam dirimu
segala sesuatu yang duniawi yaitu
percabulan, kebengisan, hawa nafsu,
nafsu jahat dan juga keserakahan yang
sama dengan penyembahan berhala,
semuanya itu mendatangkan murka
Allah (atas orang-orang durhaka),
Jadi penyembahan berhala mendapat
arti yang lebih luas daripada arti
sehari-hari, bukan hanya arti
penyembahan pada patung-patung.
Selanjutnya dalam Kolose 3:18 –
4:16 berjudul Hubungan Antara
Anggota-anggota Rumah Tangga. Ada
baiknya dibaca dan dimengerti untuk
menambah wawasan menggereja
dalam keluarga. Selamat Tahun Baru
2017.
28
Umat Berbicara
Keluarga Harmonis
dan Terlibat di dalam
Kehidupan Menggereja
Umat Berbicara
S
aat Injil Matius dibacakan, “
Demikianlah mereka bukan
lagi dua tetapi satu. Apa yang
sudah dipersatukan Allah tidak boleh
diceraikan oleh manusia “
Umat menjawab amin.
Persatuan dari dua orang pria dan
wanita yang telah dibaptis membentuk
keluarga kudus, dipersatukan dalam
Sakramen Perkawinan, disaksikan oleh
seorang Imam dan jemaat Allah.
Harkat Perkawinan diangkat menjadi
Sakramen yang diakui oleh Gereja bahwa
kedua orang yang mengikat janji, saling
menghadirkan Allah di dalam kehidupan
berkeluarganya tersebut. Kehadiran
Allah melalui pribadi pasangan suami
istri inilah yang menguduskan keduanya
dan ikatan perkawinan tersebut. Juga
anak-anak yang menjadi keturunannya.
Keluarga adalah Gereja domestik
artinya dalam keluarga, setiap anggota
mengalami kehadiran Allah juga karyaNya. Keluarga menjadi tempat dimana
Allah hidup dan menghidupkan.
Peranan orang tua menjadi sentral bagi
anak-anak sejak dini menghadirkan
Allah agar mengalami Allah yang
hidup dan berkarya di dalam keluarga.
Kebiasaan sederhana seperti berdoa
bersama, makan bersama , ke gereja
bersama menjadi kebiasaan yang baik
dilakukan dalam kehidupan keluarga.
Bibit panggilan menjadi imam banyak
tumbuh dalam keluarga yang berdoa
dan beribadah bersama. Anak merasa
Oleh: Anita K
nyaman dan terlindungi dalam keluarga
yang harmonis. Benteng dalam
kehidupannya sehingga tidak mudah
terbawa arus kehidupan modernisasi
yang negatif. Iman disemaikan sejak
dini.
Didiklah orang muda menurut jalan
yang patut baginya, maka pada masa
tuanya pun ia tidak akan menyimpang
dari pada jalan itu (Amsal 22:6)
Bagi para aktivis Gereja, sebelum
melayani di dalam Gereja-Nya,
pelayanan yang pertama adalah
keluarganya terlebih dahulu. Inilah
tempat pertama dan terutama untuk
melayani, baru yang lainnya.
Agar tercipta keluarga yang harmonis
sesuai dengan rencana Allah membentuk
keluarga adalah dengan tekad ingin
membahagiakan anggota keluarga yang
lain. Baik pasangan hidup maupun
anak-anak yang di anugerahkan Tuhan
kepada kita. Anak-anakpun berusaha
membahagiakan Tuhan melalui
membahagiakan orang tuanya.
Contoh dari keteladanan Kristus sendiri
yang rela memberikan diri-Nya sebagai
korban penebusan dosa dengan mati di
salib bagi keselamatan umat manusia.
Untuk kebahagiaan sejati dengan
Cinta sejati yang bersedia berkorban,
memberikan diri-Nya. Pengorbanan
dan cinta Kristus inilah yang menjadi
model bagi keluarga untuk berbagi kasih
dan rela berkorban untuk kebahagiaan
pasangan maupun anggota keluarga
29
Umat Berbicara
yang lain. Indah sekali.
tengah hari (Amsal 4:18)
Dalam kehidupan berkeluarga juga
merayakan Sakramen-sakramen
Gereja seperti Ekaristi dan Tobat.
Menjadi contoh bagi anak-anak dalam
melakukan kehidupan menggereja yang
nyata.
Mari kita dan seluruh keluarga kita,
menapaki tahun baru 2017 ini dengan
penuh iman, berjalan bersama di dalam
Terang Tuhan.
Ada kasih dan pengampunan dalam
kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah pendapat umat tentang
pembahasan di atas yaitu “ Keluarga
yang terlibat dalam kehidupan
menggereja “
Pada akhirnya, keluarga yang
menghadirkan Kristus dalam
kehidupannya, akan berdampak
kesaksian hidup yang mewartakan kasih
Allah dalam kehidupan di lingkungan
sekitar. Kasih dan sukacita akan
terpancar kepada sekitarnya. Terang itu
akan bercahaya. Hendaklah terangmu
bercahaya di sekitarmu, sehingga
mereka akan melihat kebaikan Bapamu
yang di surga.
(Bpk Laurentius DK - Lingkungan
Sukadamai)
Kita yang telah menerima Sang Terang
dalam kehidupan keluarga kita, akan
memancarkan Terang itu pada kegelapan
di sekitar sehingga mereka mau datang
kepada Sang Terang. Jalan hidup orang
benar itu seperti cahaya fajar, yang
kian bertambah terang sampai rembang
Keluarga yang melayani bersama baik di
Gereja maupun di masyarakat sekitar.
30
Keluarga bukan hanya terlibat aktif
di dalam pelayanan di Gereja tetapi
juga saling melayani di dalam keluarga
sehingga kasih Tuhan terpancar dalam
kehidupan sehari-harinya.
(Ibu Christina - Lingkungan
Megateran)
(Ibu Indah - Lingkungan Pandu)
Walaupun sibuk dalam kegiatan Gereja
tetap para anggota keluarga saling
memperhatikan dan saling mengasihi
Lembar Anak
Belajar&
bermain
A
Lembar Anak
Asuhan Kak Leny Muliadi
dik-adik yang manissss.... Liburan sudah selesai, mari
kita kembali ke sekolah.
w
31
Informasi
Informasi
Visi dan Misi Paroki St. Perawan Maria
Sapta Kedukaan
VISI Menjadi komunitas yang hidup, mengakar, mekar dan berbuah,
mewujudnyatakan Kerajaan Allah melalui Pemuliaan martabat manusia
dan Pemulihan keutuhan ciptaan bersama masyarakat Jawa Barat dengan
semangat Ut Diligatis Invicem
Misi atau Fokus Pastoral tahun 2017
“Panggilan menjadi Keluarga yang Harmonis dan Terlibat”
Wujud Doa Bulan Januari 2017
Evangelisasi:
Kesatuan Umat Kristiani. – Semoga semua umat Kristiani taat dan
setia pada ajaran Allah, dengan menguatkan hidup doa serta ikatan
persaudaraan demi pulihnya kesatuan Gereja, dan dengan bekerja sama
dalam menghadapi tantangan-tantangan kemanusiaan.
Gereja Indonesia:
Para Pengusaha Katolik. – Semoga para pengusaha Katolik saling bekerja
sama untuk menemukan jalan yang dapat menyambungkan tuntutan hidup
iman dan praktik bisnis mereka.
Pastor Moderator Wilayah
Wilayah I, IV, VI, & VIII
Wilayah II & V
Wilayah III & VII
Wilayah IX
32
: Pastor P. Yoyo Yohakim, OSC
: Pastor Yoannes Barualamasyah, OSC
: Pastor Matheus A. Juwono, OSC
: Pastor Markus Suradi, OSC
Informasi
Penanggalan Liturgi Bulan Januari 2017
Tgl 1, Minggu : HARI RAYA SANTA MARIA BUNDA ALLAH.
Hari Oktaf Natal. Tahun Baru. Hari Perdamaian Sedunia. Bil. 6:22-27,
Gal. 4:4-7; Luk. 2:16-21.
Tgl 2, Senin : Pw S. Basilius Agung dan Gregorius dr Nazianze,
UskPujG. 1Yoh. 2:22-28, Yoh. 1:19-28.
Tgl 3, Selasa : Hari biasa Masa Natal. 1Yoh. 2:29-3:6, Yoh. 1:29-34.
Tgl 4, Rabu : Hari biasa Masa Natal. 1Yoh. 3:7-10, Yoh. 1:35-42.
Tgl 5, Kamis : Hari biasa Masa Natal. 1Yoh. 3:11-21, Yoh. 1:43-51.
Tgl 6, Jumat : Hari biasa Masa Natal. 1Yoh. 5:5-13, Mrk. 1:7-11.
Tgl 7, Sabtu : Hari biasa Masa Natal. 1Yoh. 5:14-21, Yoh. 2:1-11.
Tgl 8, Minggu : HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN. Hari Anak
Misioner Sedunia. Yes. 60:1-6, Ef. 3:2-3a,5-6; Mat.2:1-12.
Tgl 9, Senin : Pesta Pembaptisan Tuhan. Yes. 42:1-4,6-7, Mat. 3:13-17.
Tgl 10, Selasa : Hari biasa. Ibr. 6:10-20, Mrk. 2:23-28.
Tgl 11, Rabu : Hari biasa. Ibr. 2:14-18, Mrk. 1:29-39.
Tgl 12, Kamis : Hari biasa. Ibr. 3:7-14, Mrk. 1:40-45.
Tgl 13, Jumat : Hari biasa. Ibr. 4:1-5,11, Mrk. 2:1-12.
Tgl 14, Sabtu : Hari biasa. Ibr. 4:12-16, Mrk. 2:13-17.
Tgl 15, Minggu : Hari Minggu Biasa II. Yes. 49:3,5-6, 1Kor. 1:1-3;
Yoh. 1:29-34.
Tgl 16, Senin : Hari biasa. Ibr. 5:1-10, Mrk. 2:18-22.
Tgl 17, Selasa : Pw S. Antonius, Abas. Ibr. 6:10-20, Mrk. 2:23-28.
Tgl 18, Rabu : Hari biasa. Pembukaan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan
Umat Kristiani. Ibr. 7:1-3,15-17, Mrk. 3:1-6.
Tgl 19, Kamis :Hari biasa. Ibr. 7:25 – 8:6, Mrk. 3:7-12.
Tgl 20, Jumat : Hari biasa. Ibr. 8:6-13, Mrk. 3:13-19.
Tgl 21, Sabtu : Pw S. Agnes, PrwMrt. Ibr. 9:2-3,11-14, Mrk. 3:20-21.
Tgl 22, Minggu : Hari Minggu Biasa III. Yes. 8:23b – 9:3, 1Kor. 1:10-13,17;
Mat. 4:12-23.
Tgl 23, Senin : Hari biasa. Ibr. 9:15,24-28, Mrk. 3:22-30.
Tgl 24, Selasa : Pw S. Fransiskus dr Sales, UskPujG. Ibr. 10:1-10,
Mrk. 3:31-35.
Tgl 25, Rabu : Pesta Bertobatnya S. Paulus, Ras. 1Kor. 1:1-9, Mat. 24:42-51.
Tgl 26, Kamis : Pw S. Timotius dan Titus, Usk. 2Tim. 1:1-8, Mrk. 4:21-25.
Tgl 27, Jumat : Hari biasa. Ibr. 10:32-39, Mrk. 4:26-34.
Tgl 28, Sabtu : Pw S. Tomas Aquino, ImPujG. Ibr. 11:1-2,8-19, Mrk. 4:35-41.
Tgl 29, Minggu : Hari Minggu Biasa IV. Zef. 2:3 ; 3:12-13, 1Kor. 1:26-31;
Mat. 5:1-12a.
Tgl 30, Senin : Hari biasa. Ibr. 11:32-40.
Tgl 31, Selasa : Pw S. Yohanes Bosko, Im. Ibr. 12:1-4, Mrk. 5:21-43.
33
Informasi
Jadwal Acara PDPKK Pandu Januari 2017
Keterangan:
Rabu, 04-01-2017
PD LIBUR Tahun Baru
Rabu, 11-01-2017
Misa Syukur Awal Tahun & pelantikan
pengurus BPK-PKK Keuskupan Bdg, di
Gereja St.Odilia Pk.18.00 WIB
Bagi yang tergerak utk melayani
Tuhan melalui talenta alat musik
& pujian, silakan bergabung
dengan kami di acara Latihan,
setiap hari Selasa, pk.19.00
Rabu, 18-01-2017
Misa Syukur Awal Tahun di Aula Pandu
dipimpin oleh Pst. Yoyo Yohakim, OSC
hubungi :
Jimmy 0817.427.876
Rabu, 25-01-2017
Imlek dan tradisinya dalam pandangan
katolik nara sumber: Bpk Surya Tjahyadi
Info Duka Cita
Ign. Ariyanto Gunaman dari Ling. Korles, meninggal tgl. 23 Okt 2016
Ign. Sugianto Wijaya dari Ling. Pandu, meninggal tgl. 29 Nov.2016
Petugas Koor dan Organis Januari 2017
Gereja Santa Perawan Maria Sapta Kedukaan
Jumat I
17.30
Sabtu
17.30
01-01-2017
06-01-2017
08-01-2017
WKRI Stanis
TM3
17.30
ArBiKres
Audrey
Stasi Caritas
Minggu
07.00
Cicendo/Gg.
Polisi
Yulinda/
Maria Tyo/
Tasya
Wil 1
Stanis
Sejahtera H.J.Murti Linggawastu
Jeny
Jessica
Feriyadi
15-01-2017
BaltasCpds
Stanis
Legio M
maria
22-01-2017
Pandu/
BegSem
Audrey
Lena
Dewi
29-01-2017
34
05.30
Lena
Dewi
Minggu
07.15
09.15
Gereja stasi
St. Theodorus
Jumat I
Minggu
17.30
08.00
17.00
Wil 3 Reza
Belcanto
Korles
Nasaba Reza
Borkop
Monica
Tyo
Sukaraja
Maria
Kebon
Kawung
PKRK
Feriyadi
Wil 2 Jessica
L.
WKRI Lucy
Mustang
Maria
Rajiman Bwh
SMP Pandu PDKK Reza
Stanis
Kiki Tj. Anom-Gg.
Wil 1 Tony Jessica Saleh Reza
Belcanto
Sukajadi
Jenny
Cibogo/
SksariFeriyadi Resumi Lucy Moh. Yunus
Koor
Pemazmur
Stanis
MsariSkdamai- Megateran
Skmulya
Vincent Linggawastu
Adit
Informasi
Lagu Bulan Januari 2017
Tanggal
Hari
PBK
PCK
KML
Maz
BPI
01-01-2017
Misa Thn Br, Hr Ry St
Maria Bunda Allah
L
A
G
U
K
06-01-2017
Jumat Pertama
333
PSB KDS Bp Kami KOM PNT
H
U
S
U
S
379 390 Nyanyi
LK
LK
08-01-2017 Hr Ry Penampakan Tuhan 332 233/592 356 807/24 951/25 *170 394 Nyanyi
536
*145
15-01-2017
Minggu Biasa II
334 233/592 352 850/92 960/93 690 392 Nyanyi
435
544
22-01-2017
Minggu Biasa III
320 233/592 354 865/94 953/95 *154 393 Nyanyi
428
*31
29-01-2017
Minggu Biasa IV
*4 233/592 356 860/96 961/97 378 394 Nyanyi
434
554
*ACHM
Sumbangan Umat
NOPEMBER 2016
NN
500,000
IBU L
400,000
BPK. AN
10,000,000
IBU B
100,000
DESEMBER 2016
BPK S.K
350,000
NN
450,000
NN
450,000
BPK TS
350,000
LINGK.MOH.YUNUS (ANAK ASUH)
280,000
BPK BR
300,000
IBU L
400,000
13,580,000
35
Informasi
INFO Penerima Krisma 20 Nov 2016*
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
YUSTINA OLIVIA WIGUNA
ANGELINA KARIN WIDIANTO
ARNOLDUS SUKMARA WISASTRA
SKOLASTIKA TINTIN HARTINI KUSNADI
VANESSA VALENSIA
YOSEFA MARIA DIANA KHOERNIAWAN
AGUSTINUS RIYO SUBIANTO
BENEDICTUS YESA HARDANI PUTRA
FRANSISKA DEVARA ANGGITA
JOSEPHINE CECILIA GUNAWANPUTRI
MICHAEL CHRISTIAN WIJAYA
SEVERUS RYAN WISASTRA
ANDREAS BIMO ARDIANTO
ANGELINA ALDINA SALIM
ANTONIUS BALDINUCCI MICKAEL YULIO BAYU
RUMEKSO
BIRGITTA JANE CLAIRENE SIEMARGA
ELISABET RENI SUHAENI
GABRIELA NATANIA
GREGORIUS LAUW WIANTO
KEVIN CHRISTIAN HERYAWAN
LAURENSIA SISCA SANJAYA
VALENTINUS LUCKY EMMANUEL
VALERIA KURNIAWATI
VANESSA IMANUELLA
VINCENSIUS REIKI DHARMA GITA
YOHANES HANS ALVIN WIDARMAWAN
ANTONIUS JOHANES
CLARA TASHA CHRISTINA TUNGGAWIDJAJA
GABRIELLA ELIZA KRISTIANITA
HIERONIMUS HERRYANTO RAHARJA
LAURENTIUS RICKY ARYANTO
MARIA SELENA NATASHA DJAJASAPUTRA
MARIA THALIA CHRISTINA TUNGGAWIDJAJA
MARIA THERESIA LIVIA
CECILIA LISANAWATI MISORA
CLARA FELICE ELENA
MARGARETHA SUMARGO
MARIA CHRISTINA OKTAVIANI
RAFAEL NATALINE SESARIA CARMENETE BR
SAGALA
BAGUS ADINUGRAHA HENDRIX PUTRA
SAMPERURU
ELIZABETH JENEVA SAMUELLA SANCHIA
HYASINTA EDITHA KINANTI
MARIA SANDIKANIA MULYA
SRI KRESNA ALEXANDER WIBAWAMUKTI
STEFFANI
THERESIA YOHANA LYDIA WULANDARI BUDI
VERONICA FELIZA ANGELINE
ALBERT THOMAS TONI SURYAWAN
ANTONIUS REINALDO
BRIGITHA PATRICIA GUNAWAN
DANIEL CHRISTIAN SETIA PUTRA
FIDELIS MARCEL JONATHAN
GERARDUS CHRISTENSEN DERRYL KHO
HELEN FRANSISKA
KRISTOFORUS CHRISTENSEN DERICK KHO
ANDRIANUS VICTOR SITUMORANG
MARIA JASEPHINE LIZA AGUSTA
MICHAEL HAMONANGAN MANULLANG
ALEXANDER ALBERT SUBAGIO
GEORGE JEFFREY WISNU SILA SUDJANA
NATASYA NADINE
THERESIA GLADYS ONAWA
THERESIA MELIA DEWI KARINA
CECILLIA AYU PRASETYA
CAROLINA DEFY PERMATASARI
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
YAKOBUS CHIEFREGI GUNAWAN RIADI
LAURENSIA LINDA ANDELIA
MONICA CHRISTINE YOE
FRANSISKUS MARCELINUS ANLI WIJAYA
MANUEL BILLY AGA YUDISTIRA LEWOWERAN
FRANSISKUS DAVID DIMAS PATTY
VINCENTIUS IVANDER REX WILLIAM SIAHAAN
RAFAEL SINJUNATHA WULANGSIH
FRANSISCA BERTHA MARCELA
IGNATIUS STANLEY IRWANTO PUTRA
TERESA BUDIARTI BACHTERAJAYA
JOHANES ARIBOWO YOGA WIGUNO
IGNATIUS HARDIAN REZA WIGUNA
MICHAEL DANIEL EDY MULYONO
RIKO SIMARMATA
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
36
lanjutan
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
Petrus
Paulus
Paulus
Paulus
Paulus
Paulus
Ignatius
Ignatius
Ignatius
Ignatius
Ignatius
Ignatius
Mikael
Mikael
Mikael
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Cimahi
Cimahi
Bandung
Cimahi
Cimahi
Cimahi
Bandung
Bandung
Bandung
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
St.
Mikael
Mikael
Mikael
Mikael
Mikael
Mikael
Mikael
Mikael
Mikael
Mikael
Mikael
Laurentius
Laurentius
Laurentius
Laurentius
Laurentius
Laurentius
Laurentius
Laurentius
Maria Fatima
Maria Fatima
Maria Fatima
Maria Fatima
Maria Fatima
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Lembang
Lembang
Lembang
Lembang
Lembang
St. Gabriel
Bandung
St. Gabriel
St. Gabriel
St. Gabriel
St. Gabriel
St. Gabriel
St. Gabriel
St. Gabriel
St. Martinus
St. Martinus
St. Martinus
St. Martinus
St. Martinus
St. Martinus
St. Martinus
St. Martinus
St. Odilia
St. Odilia
St. Odilia
Hati Tak Bernoda SPM
Hati Tak Bernoda SPM
Hati Tak Bernoda SPM
Hati Tak Bernoda SPM
Hati Tak Bernoda SPM
St. Melania
Maria Bunda Pembantu
Abadi
Bunda Maria
Hati Kudus Yesus
St. Yoseph (Sukabumi)
Maria Para Malaikat
Keluarga Kudus
St. Arnoldus
Kristus Raja
Hati Yesus Mahakudus
St. Yusup - Ambarawa
St. Agustinus
St. Yosep
St. Petrus
St. Petrus
St. Yohanes Evangelista
St. Mikael - Samosir
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Bandung
Pamanukan
Cirebon
Tasikmalaya
Bogor
Cianjur
Jakarta
Bekasi
Semarang
Semarang
Semarang
Purwokerto
Purwokerto
Pekalongan
Pekalongan
Kudus
Medan
Informasi
Kegiatan Rutin Paroki Pandu
No. JENIS
A. RAPAT KOORDINASI
TEMPAT
WAKTU
PENGHUBUNG TELP/HP
1
Rapat DPH
R. DPP 1
Senin ke-1, pk. 18.30
2
Dewan Paroki Inti
Aula Atas
0816-625-262
3
DPI & Lingkungan Rapat
Koord. Paroki
Kamis ke-2, pk. 18.30
Senin ke-3
Pk.18.00 (2 bulan 1x)
Pst. Yoyo
Yohakim, osc.
A. Budiman S.
David S.
9251-5658 / 0812-2393572
Aula Atas
6011-138
Aula Atas
Senin ke-4, pk. 18.00
Anita K.
0815-8615-8524
5
6
Seksi Pewarta dan
Lingkungan
Seksi Komsos
OMK
R. Komsos
R. OMK
Maria S.
Helen S.
0857-2141-4476
0899-7815-520
7
Bidang Kategorial
R. DPP 1
Retna
0816-610-177
8
Himanto
Aula Atas
Sabtu ke-1, pk. 18.00
Minggu ke-1, pk. 11.00
Senin ke-2
Pk.18.00 (3 bulan 1x)
Minggu ke-3, pk. 11.00
Nurhayati
9
Santa Monika
SD Pandu
Minggu ke-4, pk. 11.00
C. Christine W.
SD Pandu
sabtu, pk. 15.00
Jovan
0818-0907-2725
2017-044 / 0818-219300
0822-21-6666-147
4
10
Putera Altar
B. PERSEKUTUAN DOA
1
Adorasi Ekaristi Abadi
2
Doa Syafaat
3
komunitas Kerahiman Ilahi
4
Meditasi Cinta Kasih Ilahi
6
PDPKK
7
Doa Taize
R. Pradipa K. Setiap Hari (24 jam )
Pendalaman Iman Katolik
Wyata Guna
3
Jelajah Alkitab
D. PENDIDIKAN IMAN
2
1
BIA (Bina Iman Anak)
Yiyin
0815-6235-236
Regina Indri
0812-2327-493
Ign. Harsono
0817-9220-110
Selasa, Pk. 19.00
Winny
0856-9184-2007
Sabtu Pk.08.30
Maria K
0896-8283-0018
Rabu, Pk. 08.00
Kohardi / Zr.
Emmanuella G. 6011-313
Senin Pk. 20.00
R. Efesus
Selasa Pk. 09.00
Aula Atas
Setiap Selasa, pk. 14.45
Selasa Pk. 10.00
R.Katekumen Rabu & Jumat Pk. 19.00
Kamis Pk. 09.00
Aula Atas
Setiap Rabu Pk. 18.00
Jl. Pandu
Rabu ke-4 Pk. 18.30
No. 27
Doa Syafaat CM Misericordia SD Pandu
Group
Doa
Syafaat & Pelayanan
9
R. Efesus
Doa / Konseling
C. PENDALAMAN KS/IMAN
Pendalaman Alkitab
0811-230-251
0816-607-808
R. Legio
8
1
V. Josephine
Alumni KEPsri w
KTM-Agustinus
Tjandra
Gracia L.S.
Agustinus
Aula Atas
0813-2030-0028
0818-616-202
0821-2023-5657
Gereja Caritas Kamis, Pk. 18.00
Romauli
0813-6043-5666
Aula Atas
Kamis ke-3, Pk. 18.00
Susy Erlina
9122-0604
SD Pandu
SD Pandu
Minggu, Pk.07.30
Minggu, Pk.09.15
Melanie
421-1235
37
Informasi
2
0813-2018-9610
0815-6235-236
0813-2044-1012
Herman &
Susan
0811-2277-65
Frans Garnaen
Akum S
R F. Maria
Olly Sutjiadi
201-4412
426-4025
2011-096/ 0811215-635
Senin & Jumat, pk.19.30
Selasa & Kamis, pk.19.30
Rabu, pk. 18.00
Kamis, Pk. 18.00
Rabu, pk. 19.00
Ivan
Wawan S.
Lia
Luciana
Ign. Jimmy S.
0857-0683-6145
0817-0298-806
0815-6038856
0818-0607-6778
0816-4210-880
Jumat, pk. 18.00
Ni Wajan Leni 0818-611-900
SD Pandu
Minggu, Pk.07.30
3
Katekumen Anak
SD Pandu
4
Pelajaran Agama untuk Siswa R. Rapat
Sekolah Non Katolik
DPP 2
5
Katekumen Dewasa
R.
Katekumen
Minggu, Pk. 07.30
Minggu
Pk. 09.00
Selasa, Pk. 18.00
Minggu, Pk. 11.00
6
Baptis Bayi
Gereja Pandu
E. LATIHAN LITURGI
1
PS TM3
2
PS Belcanto
3
Pemazmur
4
Lektor
5
PS PKRK
6
PSA Campanella Voce
Gereja Pandu
Gereja Pandu
Gereja Pandu
Gereja Pandu
Gereja Pandu
Aula Atas /
Gereja
7
Merangkai Bunga Yasmin
Gereja Pandu Sabtu, pk. 08.00
8
PS WKRI
9
Organis
F.KARYA SOSIAL
1
Klinik Pratama Pandu
Gereja Pandu Sabtu, pk. 11.00
BP Pandu
Pandu Dakota
-Cimareme
Caecilia S
Melia
I.Yully W.
Stanis
Senin - Sabtu, pk.15.0018.00,
pagi selasa & jumat 08.00- R B. Robert
11.00
Kwaria
Senin, Kamis pk. 09.00
-12.00 sabtu 10.00 - 13.00
Senin - Jumat pk.08.0017.00
Petrus M.
Sabtu, pk.11.00-14.00
601-4018
421-3535
087-82220-8810
0852-2130-4577
Poli Umum
Poli Gigi
2
Kopdit Pelangi Kasih
3
Dana Sosial Kematian Paroki Sekretariat
Pandu
Paroki
Setiap Hari
Th. Setyarso
2036-569/08122052-494
4
PSE
R. PSE
RABU, PK. 16.30
kec. minggu ke-5 (libur)
Ign. Harsono
0817-9220-110
R. DPP 2
Ruang DPP 1
Senin ke-2, pk.16.00
Kamis, pk. 16.30
Henny H.
Th. Sukarni
0822-1900-2229
0812-2091-437
Ruang LM
Minggu, 13.00
Peter
9251-5354
Ruang LM
Ruang LM
Minggu, 16.15
Selasa, pk. 17.15
Chrispianus K
Martini M
Antonius
Oche
Lung-Lung
0812-2152715
0817-0229-401
G. KATEGORIAL KONSULTATIF
1
WKRI
2
BBC (Bunda Berduka Cita)
POB (Penghibur Orang
3
Berduka Cita)
4
BK (Bunda Kerahiman)
5
MBK (Maria Bunda Kristus)
38
Abung
Yiyin Y
Christine
BIR (Bina Iman Remaja)
6
Benteng Gading(LM SDSMP)
Ruang LM
Minggu, pk. 09.30
7
Stella Maries (LM Anak2
SMA)
Ruang LM
Minggu, pk. 11.00
Eve
0852-2922-7584
0877-2207-3182
0812-2226-7129
0813-2049-6695
Informasi
Kegiatan Rutin Stasi St. Theodorus
No.
JENIS
TEMPAT
A. RAPAT KOORDINASI
1
Rapat DPS
Aula Rumah
Pleno
Stasi
2
Rapat DPS
R.Rpt 1 - Rmh
Harian
Stasi
3
Putera - Putri R.Rpt 1 - Rmh
Altar
Stasi
B. PERSEKUTUAN DOA
1
Komunitas
gereja Stasi
Kerahiman
Ilahi
C. PENDALAMAN KS/IMAN
1
Katekismus
Aula Atas
2
Pembekalan Gereja Stasi
Lektor dan
Pemazmur
D. PENDIDIKAN IMAN
1
Bina Iman
R.Rpt 2 - Rmh
Anak
Stasi
E. LATIHAN LITURGI
1
Latihan Koor Gereja Stasi
Stasi
2
Latihan
Gereja Stasi
Lektor
3
Latihan
Gereja Stasi
Mazmur
F. KATEGORIAL KONSULTATIF
1
Rapat WKRI R.Rpt 1 - Rmh
Stasi
2
Legio M
R.Rpt 2 - Rmh
Bunda
Stasi
Berbelas K.
WAKTU
PENGHUBUNG
TELP/HP
Senin ke-2, pk.
18.30
Selasa ke-1, pk.
18.30
Natalia A. G.
0818-0228-8613
A. Hery S
0816-629-204
Minggu ke-1,
pk.10.00
Maria Dora
0857-2260-0428
Sabtu, pk. 06.45 Yustinus Guiso 0821-2006-0027
Selasa ke-2 & 4,
pk. 18.30
Selasa ke-3, pk.
18.00
Ch. Sukistini
0818-429-950
Veronica L
0878-2146-4721
Minggu,
pk.08.00
F. Laksita L
0899-600-2610
Senin & kamis, F. Trya G
pk. 19.00
Selasa, pk. 17.30 F. Fanny
0816-600-283
0857- 2222- 5029
Rabu, pk. 17.30
Veronica L
0878-2146-4721
Minggu ke-2,
pk.10.00
Minggu, pk.
15.30
Evy P
0811-234-078
Maria S.
0857-2141-4476
39
Download