EVALUASI PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN DAN
PENGENDALIAN BIAYA PEMASARAN
(Studi Kasus pada PT Indolakto)
SKRIPSI
Digunakan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Laurensius Lusiano Michael
Nim : 132114030
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSETAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN DAN
PENGENDALIAN BIAYA PEMASARAN
(Studi Kasus pada PT Indolakto)
SKRIPSI
Digunakan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Laurensius Lusiano Michael
Nim : 132114030
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSETAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
“There is no purpose for life, unless you create it for yourself.”
Jerome Jarre
“I will stop at nothing to achieve my goal and i will continue my
pursuit no matter the opposition.”
Casey Neistat
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberkati
Kedua orang tuaku tercinta, Benedictus dan Rita
Kakak-kakakku, Flavia Maria dan (†)Vinsensia Betan
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
EVALUASI PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN DAN
PENGENDALIAN BIAYA PEMASARAN
(Studi Kasus pada PT Indolakto)
Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 21 Juli 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja ataupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Yang membuat pernyataan,
Laurensius Lusiano Michael
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Laurensius Lusiano Michael
Nomor Induk Mahasiswa (NIM)
: 132114030
Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EVALUASI PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN DAN
PENGENDALIAN BIAYA PEMASARAN
(Studi Kasus pada PT Indolakto)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan,
mendistribusikan secara terbatas, dam mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Juli 2017
Yang membuat pernyataan,
Laurensius Lusiano Michael
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Akt. CA. selaku pembimbing skripsi
dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis
selama
menjalani
perkuliahan
dan
membimbing
penulis
dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Orang tua dan kakak penulis yang selalu menjadi semangat bagi penulis
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Sahabat-sahabat penulis (Juna, Yosi, Theo, Oscar, Reno, Tiara, Riri) yang
selalu membantu dan menemani penulis selama kuliah.
5. Kezia yang selalu memberikan semangat dalam penulisan skripsi.
6. Teman-teman Kelas A Akuntansi 2013.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Teman-teman MPAT Bu Reni yang saling memberikan nasehat dalam
proses penyelesaian skripsi.
8. Teman-teman
mahasiswa
akuntansi
2013
atas
dukungan
dan
kebersamaannya selama perkuliahan.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 15 Juni 2017
Laurensius Lusiano Michael
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................ v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN................................................ vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................... xii
ABSTRAK .......................................................................................................... xiii
ABSTRACT ........................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Batasan Masalah .......................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan .................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 8
A. Anggaran ..................................................................................... 8
1. Pengertian Anggaran ............................................................. 8
2. Keuntungan Anggaran ........................................................... 8
3. Keterbatasan Anggaran ......................................................... 10
4. Jenis-jenis Anggaran ............................................................. 11
5. Anggaran Tahunan Perusahaan Manufaktur ......................... 14
6. Proses Penyusunan Anggaran................................................ 15
7. Tahap-tahap Penyusunan Anggaran ...................................... 18
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran .. 21
B. Pemasaran ................................................................................... 23
C. Biaya ............................................................................................ 23
1. Pengertian Biaya .................................................................... 23
2. Penggolongan Biaya .............................................................. 24
3. Memisahlan Biaya Tetap dengan Biaya Variabel ................. 29
4. Biaya dan Fungsi Pemasaran ................................................. 31
5. Karakteristik Biaya Pemasaran.............................................. 33
6. Penggunaan anggaran untuk pengendalian biaya pemasaran. 35
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Hasil Penelitian Terdahulu ..........................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................
A. Jenis Penelitian ............................................................................
B. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................
C. Subyek dan Obyek Penelitian ......................................................
D. Data yang Dicari ..........................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
F. Teknik Analisis Data ...................................................................
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...........................................
A. Sejarah Singkat Perusahaan .........................................................
B. Lokasi Perusahaan .......................................................................
C. Struktur Organisasi ......................................................................
D. Kegiatan perusahaan ....................................................................
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................
A. Penyusunan Anggaran Pemasaran pada PT Indolako .................
B. Perbandingan Antara Langkah-langkah Penyusunan Anggaran
PT Indolakto dengan Teori ..........................................................
C. Analisis Kesesuaian Proses Penyusunan Anggaran Pemasaran .
D. Pembahasan .................................................................................
BAB VI PENUTUP ..........................................................................................
A. Kesimpulan ..................................................................................
B. Keterbatasan Penelistian ..............................................................
C. Saran ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
LAMPIRAN ........................................................................................................
x
45
47
47
47
47
48
49
49
51
51
53
54
59
62
62
64
70
74
80
80
81
81
83
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II.1
Tabel II.2
Tabel V.1
Tabel V.2
Tabel V.3
Tabel V.4
Tabel V.5
Tabel V.6
Pedoman Umum Dasar Distribusi Tidak Langsung ....................
Pedoman Umum Satuan Pengukur Jasa Setiap Fungsi
Pemasaran ....................................................................................
Perbandingan Analisis Langkah-Langkah Penyusunan
Anggaran .....................................................................................
Anggaran Biaya Pemasaran PT Indolakto Tahun 2015 ..............
Alat Satuan Pengukur Jasa PT Indolakto ....................................
Biaya Pemasaran Sesungguhnya PT Indolakto tahun 2015 ........
Satuan Kapasitas Sesungguhnya PT Indolakto Tahun 2015 .......
Perbandingan Perbedaan Kapasitas normal dengan Kapasitas
Sesungguhnya PT Indolakto tahun 2015 .....................................
xi
40
41
64
66
67
68
69
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Tabel II.1
Struktur Organisasi Perusahaan ................................................... 86
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
EVALUASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN
PENGENDALIAN BIAYA PEMASARAN
(Studi Kasus Pada PT Indolakto)
Laurensius Lusiano Michael
NIM : 132114030
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian proses penyusunan
anggaran dan untuk mengetahui fungsi anggaran sebagai alat pengendali.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk rumusan
masalah pertama adalah membandingkan proses penyusunan anggaran biaya
pemasaran dengan teori. Untuk rumusan masalah kedua tekhik analisis yang
digunakan adalah membandingkan antara anggaran dan realisasi biaya pemasaran
dan menganalisis selisih anggaran pada setiap fungsi anggaran biaya pemasaran.
Hasil penelitian menunjukkan proses penyusunan anggaran biaya
pemasaran sudah sesuai dengan teori dan realisasi biaya pemasaran sudah
terkendali pada fungsi penggudangan karena tidak melebihi batas toleransi yang
telah ditetapkan oleh PT Indolakto yaitu 5%. Fungsi yang belum terkendali adalah
fungsi penjualan, fungsi pembungkusan dan pengiriman, fungsi administrasi
pemasaran, fungsi advertensi dan promosi, dan fungsi kredit dan penagihan.
Kata kunci : Anggaran, Pemasaran, Penyusunan, dan Pengendalian
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
EVALUATION OF BUDGET PREPARATION AND
MARKETING COST CONTROL
(A Case Study at PT Indolakto)
Laurensius Lusiano Michael
NIM : 132114030
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
The research aims to know how proper the process of preparation
marketing budget at PT Indolakto and to determine the function of the budget as a
controling tool.
This study was a case study. This sudy obtatined the data by interviews
and documentaion. The data analysis technique for the first resecarch question
was done by comparing between making marketing cost budget in PT Indolakto
with those in the theory. Meanwhile, the second was done by comparing the
budget and realization of marketing costs and analyzing the budget gap on each
function of the marketing budget. The research was conducted at PT Indolakto.
The result of the research shows that the process of budget preparation of
marketing cost is in accordance with the theory and the realization of marketing
cost is controlled in the warehouse function because it does not exceed the
tolerance limit set by PT Indolakto that is 5%. Besides, the uncontrolled functions
is the sales function, the packaging and delivery function, marketing
administration functions, advertising and promotional functions, and credit and
billing functions.
Keywords: Budget, Marketing, Preparation, and Controling.
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perekonomian indonesia saat ini berada pada kondisi yang baik
dan stabil, hal ini dibuktikan dengan data BPS yang menunjukkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 yaitu 5,02% melebihi
pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 yaitu 4,88%. Dalam
menyikapi hal ini tentunya setiap perusahaan memiliki strategi untuk
menjalankan usahanya dengan lebih baik sehingga perusahaan mampu
memperoleh laba yang optimal. Perusahaan akan membuat sistem
manajemen yang baik guna meningkatkan daya saing dengan perusahaan
lain.
Perusahaan harus menyusun strategi dan rencana baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang dan strategi tersebut disusun secara
bertahap dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
strategi agar tujuan perusahaan tercapai. Salah satunya ialah menyusun
anggaran. Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan.
Dalam hubungannya dengan sistem pengendalian manajemen, proses
penyusunan anggaran merupakan rencana yang didasarkan atas dampak
rencana kerja tersebut terhadap laba. Sistem penganggaran memiliki peran
yang penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Keberhasilan anggaran
untuk mendukung tujuan perusahaan dapat ditentukan dari sejauh
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
manakah anggaran dapat memenuhi fungsi-fungsinya. Permasalahan yang
dihadapi adalah apakah sistem penganggaran yang diterapkan perusahaan
dapat digunakan sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajemen
untuk mencapai tujuan perusahaan dengan maksimal.
Dalam kaitannya dengan pemasaran sistem penganggaran yang
diterapkan dengan baik akan membantu perusahaan untuk mengetahui
jumlah rincian biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemasaran yang
dapat digunakan untuk perencanaan dan pengarahan usaha pemasaran.
Kegiatan pemasaran perlu diprioritaskan oleh perusahaan karena kegiatan
pemasaran berperan besar dalam pertumbuhan dan perkembangan
perusahaan.
Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan
dari
kegiatan-kegiatan
bisnis
yang
ditujukan
untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial. Pemasaran yang berhasil akan membuat
produksi menjadi meningkat, namun untuk menunjang keberhasilan
pemasaran diperlukan berbagai macam biaya seperti biaya advertensi dan
biaya penjualan.
Menurut Mulyadi (2015: 487) dalam arti luas biaya pemasaran
meliputi semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan
disimpan dalam gudang sampai produk tersebut diubah kembali dalam
bentuk tunai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Menurut Supriyono (2014: 200) untuk dapat memasarkan produk
dengan sukses, perusahaan harus menggunakan konsep pemasaran yang
baik, yaitu bagaimana melayani langganan atau pembeli yang dapat
memuaskan mereka tetapi perusahaan dapat pula memperoleh laba yang
diharapkan.
Penyusunan
merupakan
kegiatan
anggaran
dan
pengendalian
biaya
pemasaran
yang saling berkaitan. Ada beberapa
cara
mengelompokkan biaya pemasaran diantaranya menurut jenis biaya dan
obyek pengeluaran. Banyak manfaat yang akan didapatkan oleh
perusahaan dengan adanya analis biaya pemasaran. Selain untuk
penentuan besarnya biaya. Analisis biaya pemasaran bermanfaat untuk
perencanaan dan pengarahan usaha pemasaran.
Anggaran sebagai alat pengendalian biaya pemasaran memberikan
kontribusi besar bagi perusahaan untuk menghindari kerugian. Apabila
tidak adanya pengukuran dan evaluasi terhadap biaya pemasaran,
perusahaan tidak akan mengetahui posisinya, tingkat keberhasilan serta
tingkat kegagalannya.
Beberapa peneliti telah meneliti mengenai anggaran dan kaitannya
pengendalian biaya pemasaran. Nofianti (2005) melakukan penelitian di
UD Kartika Plastik dari tahun 2001-2003 menunjukkan bahwa proses
pembuatan anggaran sesuai dengan teori namun setiap tahun ada fungsi
pemasaran yang tidak terkendali. Yashinta Anastasia (2010) melakukan
penelitian di PT Madukismo menunjukkan bahwa proses pembuatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
anggaran ada yang tidak sesuai dengan teori dan total selisih menunjukkan
angka yang besar yaitu 141,13%.
Berdasarkan latar belakang di atas dan hasil dari penelitian
terdahulu yang menunjukkan hasil yang tidak terkendali, maka penulis
tertarik untuk meneliti “Evaluasi Penyusunan Anggaran dan Pengendalian
Biaya Pemasaran” pada perusahaan untuk mengetahui bagaimana cara
kerja perusahaan manufaktur dalam menyusun dan mengendalikan
anggaran biaya pemasaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah proses penyusunan anggaran biaya pemasaran yang dibuat
oleh PT Indolakto sudah sesuai dengan teori?
2. Apakah realisasi biaya pemasaran pada PT Indolakto sudah terkendali?
C. Batasan Masalah
Peneliti membatasi kegiatan pemasaran berdasarkan fungsi
pemasaran. Anggaran yang digunakan adalah anggaran pemasaran dan
realisasinya pada setiap fungsi pemasaran tahun 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui proses penyusunan anggaran biaya pemasaran PT
Indolakto apakah sudah sesuai dengan teori atau belum.
2. Untuk mengetahui realisasi biaya pemasaran PT Indolakto apakah
sudah terkendali atau belum.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat memberikan gambaran bagi perusahaan mengenai
penerapan perusahaan dalam efisiensi anggaran biaya pemasaran dan
dapat digunakan untuk penentuan kebijakan di masa yang akan datang.
2. Bagi Universitas
Penelitian ini dapat dijadikan koleksi pustaka Universitas Sanata
Dharma khususnya dalam bidang penganggaran dan pemasaran.
3. Bagi Penulis
Penulis dapat memperoleh pengetahuan dan ilmu secara langsung
mengenai langkah-langkah penyusunan dan pengendalian anggaran
beserta penerapannya di dalam perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
F. Sistematika Penulisan
BAB I
Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
Kajian Pustaka
Bab ini menjelaskan teori-teori yang mendukung untuk
pengolahan data.
BAB III
Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, waktu dan
tempat penelitian, data yang akan dicari, subjek dan objek
penelitian, jenis data, tekhnik pengumpulan data, dan
tekhnik analisis data.
BAB IV
Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini menguraikan gambaran umum perusahaan yang
berkaitan dengan sejarah perusahaan, letak perusahaan,
struktur organisasi, bentuk badan usaha dan jenis usahanya,
serta data yang relevan yang mendukung penelitian.
BAB V
Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menguraikan analisis data yang telah dilakukan di
lapangan untuk menjawab rumusan masalah dan dibahas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB VI
Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran, serta keterbatasan
dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Anggaran
1. Pengertian Anggaran
a. Menurut Munandar (2007: 1) Anggaran adalah suatu rencana
yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter
yang berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan
datang.
b. Menurut Steven M. Bragg (2014: 1) Angggaran adalah
dokumen
tentang
ramalan
hasil
dan
posisi
keuangan
perusahaan bisnis tertentu, untuk satu atau lebih periode.
2. Keuntungan Anggaran
Anggaran
mempunyai
banyak
manfaat
dalam
perusahaan.
kegunaan pokok anggaran menurut Supriyono (2014: 18), yaitu:
a. Penyusunan anggaran merupakan kekuatan manajemen dalam
menyusun perencanaan, di mana manajemen melihat ke depan
untuk menentukan tujuan perusahaan yang dinyatakan di dalam
ukuran finansial.
b. Anggaran dapat digunakan alat koordinasi berbagai kegiatan
perusahaan, misalnya koordinasi antara kegiatan penjualan
dengan kegiatan produksi.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
c. Implementasi
pengawasan
anggaran
kegiatan
dapat
menciptakan
perusahaan.
alat
untuk
Penyimpangan
antara
anggaran dengan realisasi dihitung dan di analisa, dan
manajemen dapat mengetahui penyebab adanya penyelewengan
tersebut.
d. Berdasar teknik yang digunakan di dalam anggaran, manajemen
dapat memeriksa dengan seksama penggunaan sumber ekonomi
yang dimiliki perusahaan apakah dapat berdaya guna (efisien)
atau berhasil guna (efektif).
e. Pemakaian anggaran mengakibatkan timbulnya suasana yang
bersemangat untuk memperoleh laba. Timbul kesadaran tentang
pentingnya biaya sebelum dana disediakan. Tekanan anggaran
bukan semata-mata
menekan biaya
akan
tetapi
adalah
memaksimalkan laba dalam jangka panjang, dan tambahan
biaya yang dibenarkan apabila tambahan biaya tersebut
diperkirakan dapat meningkatkan laba.
f. Pemakaian anggaran dapat mendorong dipakainya standar
sebagai alat pengukur prestasi suatu bagian atau individu di
dalam organisasi perusahaan.
g. Pemakaian anggaran dapat membantu manajemen di dalam
pengambilan keputusan untuk memilih beberapa alternatif yang
mungkin dilaksanakan misalhnya : membuat atau membeli,
membuat atau menyewa, menolak atau menerima pesanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
khusus, mendorong atau mengurangi produk tertentu dan
sebagainya.
3. Keterbatasan Anggaran
Terdapat beberapa kelemahan yang membatasi anggaran. Menurut
Supriyono (2014: 18-19) kelemahan tersebut antara lain:
a. Anggaran didasarkan pada estimasi atau proyeksi atas kegiatan
yang akan datang, ketepatan dari estimasi sangat tergantung
kepada pengalaman dan kemampuan dari estimator atau
proyektor, ketidaktepatan anggaran berakibat tidak dapat
dipakai sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan pengawasan
baik.
b. Anggaran harus selalu disesuaikan dengan perubahan kondisi
dan asumsi. Anggaran disusun atas dasar kondisi dan asumsi
tertentu, oleh karena itu perubahan kondisi dan asumsi yang
mendasari penyusunan anggaran mengharuskan adanya revisi
anggaran agar anggaran tersebut dapat digunakan sebagai alat
pengendalian. Perubahan kondisi dan asumsi misalnya dapat
berupa: laju inflasi atau kebijakan pemerintah dibidang
ekonomi
c. Anggaran dapat dipakai sebagai alat pengendalian biaya hanya
apabila semua pihak, terutama manajer-manajer perusahaan,
secara terus menerus secara terkoordinir berusaha dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
bertanggung jawab atas tercapainya tujuan yang telah
ditentukan di dalam anggaran.
d. Semua pihak di dalam perusahaan perlu menyadari bahwa
anggaran adalah alat untuk mengendalikan biaya, akan tetapi
tidak dapat menggantikan fungsi manajemen dan “judgement”
manajemen masih diperlukan atas dasar pengetahuan dan
pengalamannya.
4. Jenis-jenis Anggaran
Untuk memudahkan dalam penyusunan anggaran maka anggaran
perlu dikelompokkan. Pengelompokkan anggaran dibagi dalam
beberapa jenis. Menurut Nafarin (2007: 31-35) , antara lain:
a. Menurut dasar penyusunan , anggaran terdiri dari:
1.
Anggaran
variabel,
yaitu
anggaran
yang
disusun
berdasarkan interval kepastian tertentu dan pada intinya
merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada
tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.
2.
Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan
suatu tingkat kepastian tertentu disebut juga anggaran statis.
b. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari:
1.
Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun untuk
suatu periode tertentu. Umumnya periode satu tahun, yang
disusun setiap akhir periode.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2.
Anggaran kontinu adalah anggaran yang dibuat untuk
memperbaiki anggaran yang telah dibuat.
c. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari:
1. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran
yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu
tahun.
2. Anggaran jangka panjang (anggaran strategi) adalah
anggaran yang dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu
tahun.
d. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari:
1. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun
anggaran laporan laba rugi.
2. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun
anggaran neraca. Anggaran keuangan terdiri dari:
a. Anggaran kas.
b. Anggaran piutang.
c. Anggaran persediaan.
d. Anggaran utang.
e. Anggaran neraca.
e. Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari:
1. Anggaran
komprehensif
merupakan
rangkaian
berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap.
dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Anggaran parsial adalah anggaran yang disusun tidak
secara lengkap, anggaran hanya menyusun bagian bagian
tertentu saja.
f. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari:
1. Anggaran
apropriasi
(appropriation
budget)
adalah
anggaran yang dibentuk untuk tujuan tertentu dan tidak
boleh digunakan untuk tujuan lain.
2. Anggaran kinerja (performance budget) adalah anggaran
yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan
dalam organisasi (perusahaan) yang dikeluarkan oleh
masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.
5. Anggaran Tahunan Perusahaan Manufaktur
Menurut Supriyono (2014: 20-21) pada perusahaan manufaktur
dapat disusun program anggara tahunan dalam bentuk anggaran
operasional (master) yang merupakan koordinasi antara:
a. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan dapat disusun berdasar jenis produk yang
dijual, daerah penjualan, atau faktor lainnya, atau kombinasi
beberapa faktor tersebut.
b. Anggaran Produksi:
1. Anggaran biaya produksi.
a. Anggaran biaya bahan.
b. Anggaran biaya tenaga kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. Anggaran biaya overhead pabrik.
2. Anggaran Persediaan.
3. Anggaran Pembelian.
c. Anggaran Biaya Komersial dan Finansial:
1. Anggaran biaya distribusi atau pemasaran.
2. Anggaran biaya administrasi dan umum.
3. Anggaran biaya finansial (keuangan).
d. Anggaran Kas yang Meliputi:
1. Anggaran penerimaan kas.
2. Anggaran pengeluaran kas.
e. Anggaran Pengeluaran Modal:
1. Anggaran penggantian aktiva tetap.
2. Anggaran penambahan aktiva tetap.
3. Anggaran ekspansi.
6. Proses Penyusunan Anggaran
Menurut Sofyan Syafri H. (2001: 83-84) proses penyusunan
anggaran adalah sebagai berikut:
a. Anggaran Puncak-Bawahan (Top-Down Budgeting)
Top-Down Budgeting adalah prosedur penyusunan anggaran
dimana anggaran ditentukan oleh manajemen puncak dengan
sedikit atau bahkan tidak ada konsultasi dengan manajemen
tingkat bawah. Metode ini ada baiknya jika karyawan tidak
mampu menyusun budget atau dianggap akan terlalu lama dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
tidak tepat jika diserahkan kepada bawahan. Hal ini biasa terjadi
dalam perusahaan yang karyawannya tidak memiliki keahlian
cukup untuk menyusun suatu budget. Atasan bisa saja
menggunakan konsultan atau tim untuk menyusunnya.
b. Anggaran Bawahan-Atasan (Bottom-Up Budgeting)
Bottom-Up budgeting adalah prosedur penyusunan anggaran
dimana anggaran disiapkan oleh pihak yang akan melaksanakan
anggaran tersebut, kemudian anggaran akan diberikan oleh
pihak yang lebih tinggi untuk mendapatkan persetujuannya.
c. Metode Campuran (Top-Down dan Bottom-Up)
Di sini perusahaan menyusun anggaran dengan memulainya dari
atas dan kemudian untuk selanjutnya dilengkapi dan dilanjutkan
oleh karyawan. Jadi, ada pedoman dari atasan atau pimpinan dan
dijabarkan oleh bawahan sesuai dengan pengarahan atasan.
Sedangkan
menurut
Supriyono
(2000:
49-50)
anggaran
memerlukan proses penyusunan. Penyusunan anggaran adalah
proses akuntansi dan juga proses manajemen. Proses akuntansi
berarti
penyusunan
anggaran
merupakan
studi
terhadap
mekanisme, prosedur untuk merakit data, dan membentuk
anggaran. Proses manajemen berarti penyusunan anggaran
merupakan
proses
penetapan
peran
tiap
melaksanakan program atau bagian program.
manajer
dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Penyusunan anggaran berhubungan dengan peran departemen
anggaran dan komite anggaran. Departemen anggaran adalah
departemen yang bertugas mengadministrasikan aliran informasi
sistem pengendalian melalui anggaran. Fungsi departemen ini
adalah:
a. Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyusunan anggaran.
b. Mengkoordinasikan dan menerbitkan setiap asumsi-asumsi
dasar yang dikeluarkan kantor pusat untuk digunakan dalam
menyusun anggaran.
c. Menjamin bahwa informasi dikomunikasikan secara wajar di
antara unit-unit organisasi yang saling berhubungan.
d. Membantu pusat-pusat pertanggungjawaban di dalam menyusun
anggaran.
e. Menganalisis usulan anggaran dan membuat rekomendasi, pada
penyusun anggaran dan selanjutnya pada manajemen puncak.
f. Menganalisis laporan prestasi sesungguhnya dibandingkan
anggarannya, menginterpretasikan hasilnya dan menyiapkan
laporan ringkas untuk manajemen puncak.
g. Mengadministrasikan proses pengubahan atau penyesuaian
anggaran selama tahun yang bersangkutan.
h. Mengkoordinasikan dan secara fungsional mengendalikan
pekerjaan departemen anggaran di eselon bawah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Komite anggaran adalah komite dibentuk oleh manajemen puncak
untuk mengkoordinasi proses manajemen dalam penyusunan
anggaran. Tugas-tugas komite anggaran mencakup:
a. Mengusulkan kepada manajemen puncak mengenai pedoman
umum penyusunan anggaran.
b. Menyebarkan pedoman tersebut setelah disetujui manajemen
puncak.
c. Mengkoordinasikan berbagai macam usulan anggaran yang
disusun secara terpisah oleh berbagai unit organisasi.
d. Menyelesaikan perbedaan yang timbul di antara usulan anggaran
e. Menyerahkan anggaran final pada manajemen puncak dan
dewan komisaris untuk disahkan.
f. Mendistribusikan anggaran yang telah disahkan kepada berbagai
unit organisasi.
Anggaran biasanya berjangka waktu satu tahun dan dirinci untuk
setiap semester atau setiap triwulan, atau setiap bulan selama tahun
yang bersangkutan. Langkah-langkah di dalam penyusunan
anggaran biasanya sebagai berikut:
a. Menentukan pedoman perencanaan.
b. Menyiapkan anggaran penjualan.
c. Menyiapkan komponen anggaran lainnya.
d. Perundingan
untuk
komponen anggaran.
menyesuaikan
rencana
final
setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
e. Mengkoordinasi dan menelaah komponen-komponen anggaran.
f. Pengesahan anggaran final.
g. Pendistribusian anggaran yang telah disahkan.
7. Tahap-tahap Penyusunan Anggaran
Menurut Supriyono (2000: 51-53) tahap-tahap penyusunan
anggaran adalah sebagai berikut:
a. Memahami SWOT
Manajemen puncak atau “Chief Executive Officer (CEO)”
menganalisis informasi masa lalu dan perubahan lingkungan
luar
melalui
analisis
SWOT
(strengths,
weaknesses,
opportunities, and threats) atau kekepan (kekuatan, kelemahan,
peluang,
dan
ancaman)
yang
dimiliki
organisasi
dari
lingkungannya.
b. Memahami perumusan strategi dan perencanaan strategis
Atas dasar SWOT, manajemen puncak menyusun perumusan
strategi yaitu proses penentuan tujuan dan strategi pokok yang
akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
c. Mengkomunikasikan tujuan, strategi pokok, dan program
Manajemen puncak selanjutnya mengkomunikasikan SWOT,
tujuan strategi, dan program yang telah ditetapkan kepada
komite anggaran, para manajer divisi, dan para manajer di
bawahnya agar mereka mengetahui dan memahami lingkungan
yang akan dihadapi, tujuan yang akan dicapai, strategi pokok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
yang akan dilaksanakan, serta program yang mendasari
anggaran yang akan disusunnya.
d. Memilih taktik, mengkoordinasi dan mengawasi operasi
Manajer divisi atas dasar SWOT, tujuan, strategi, dan program
yang telah ditetapkan selanjutnya memilih taktik yang akan
digunakan. Taktik adalah cara-cara yang akan digunakan untuk
melaksanakan
program.
Selanjutnya
manajer
departemen
membuat keputusan pengoperasian. Keputusan pengoperasian
digunakan
untuk
mengkoordinasi
departemennya.
Manajer
merencanakan
pengendalian
seksi
kegiatan
di
bawah
bertanggung
jawab
operasional.
Pengendalian
operasional adalah proses digunakan untuk mengarahkan
aktivitas-aktivitas operasional di semua seksi agar efisien dan
efektif.
e. Menyusun usulan anggaran
Setiap manajer divisi menyusun dan mengkoordinasikan
penyusunan anggaran untuk bagian organisasi di bawahnya
yaitu departemen. Demikian pula manajer departemen juga
menyusun dan mengkoordinasikan anggaran bagian organisasi
di bawahnya yaitu seksi. Usulan anggaran semua divisi
selanjutnya diserahkan kepada komite anggaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
f. Menyarankan revisi atau usulan anggaran
Komite anggaran menyarankan revisi terhadap usulan anggaran
setiap divisi agar terdapat penyelarasan dengan anggaran divisi
yang lain dan sesuai dengan rencana jangka panjang dan tujuan
organisasi yang telah ditentukan oleh manajemen puncak.
g. Menyetujui revisi usulan anggaran dan merakit menjadi
anggaran perusahaan
Setelah usulan anggaran direvisi oleh setiap divisi yang
bersangkutan dan revisinya telah disetujui oleh komite
anggaran, maka komite merakit usulan tersebutmenjadi
anggaran perusahaan.
h. Revisi dan pengesahan anggaran perusahaan
Anggaran perusahaan mungkin masih memerlukan revisi
sebelum disahkan oleh manajemen puncak menjadi anggaran
perusahaan yang resmi. Setelah dilakukan revisi, anggaran
tersebut disahkan dan didistribusikan pula ke setiap divisi dan
bagian organisasi di bawahnya sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan dan sekaligus sebagai alat pengendalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran
Menurut
Munandar
(2007:11-12)
faktor-faktor
yang
mempengaruhi anggaran antara lain:
a. Data dan informasi internal, yaitu data dan informasi yang
terdapat di dalam perusahaan sendiri, sehingga jika ingin
mengetahui dan mengumpulkannya cukup dengan melihat
catatan-catatan perusahaan sendiri. Data internal semacam ini
misalnya:
1. Data penjualan waktu-waktu yang lalu.
2. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah
harga jual, syarat pembayaran produk yang dijual, jaringan
saluran distribusi dan sebagainya.
3. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.
4. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya
(kuantitas)
maupun
keterampilan
dan
keahliannya
(kualitas).
5. Modal kerja yang dimiliki perusahaan.
6. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan, seperti
gudang, kendaraan pengangkut, dan sebagainya.
7. Kebijakan-kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan
pelaksanaan
fungsi-fungsi
pemasaran,
fungsi
perusahaan,
produksi,
yaitu
fungsi
fungsi
keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(pembelanjaan),
fungsi
administrasi,
dan
fungsi
pengelolaan sumber daya manusia.
b. Data dan informasi eksternal, yaitu data dan informasi yang
terdapat di luar lingkungan perusahaan sendiri, tetapi dirasa
mempunyai
pengaruh
yang
kuat
terhadap
kehidupan
perusahaan. Dengan demikian, jika ingin mengetahui dan
mengumpulkannya, maka harus dicari ke luar lingkungan
perusahaan. Data eksternal semacam ini misalnya:
1. Keadaan persaingan.
2. Kondisi perusahaan pesaing.
3. Jumlah penduduk.
4. Tingkat pertumbuhan penduduk.
5. Tingkat penghasilan penduduk.
6. Tingkat pendidikan penduduk.
7. Tingkat penyebaran penduduk.
8. Selera dan keinginan konsumen.
9. Agama, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
10. Ekspor dan impor barang.
11. Berbagai kebijakan pemerintah, baik di bidang ekonomi,
politik, hukum, sosial, budaya maupun keamanan.
12. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
13. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional,
kemajuan teknologi dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
B. Pemasaran
Menurut Kotler (2004: 7) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang didalam individu dan kelompok mendapatkan apa
yang
mereka
butuhkan
dan
inginkan
dengan
menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak
lain. Menurut Boyd (2000: 4) Pemasaran adalah suatu proses yang
melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu
dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui pertukaran dengan pihak lain. Menurut Downey (2002: 3)
Pemasaran didefenisikan sebagai telaah terhadap aliran produk secara
fisik dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara sampai
ke tangan konsumen.
C. Biaya
1.
Pengertian Biaya
a. Menurut Henry Simamora (2002: 36)
Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk
barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat
ini atau di masa mendatang bagi organisasi.
b. Sedangkan menurut Mulyadi (2015: 8)
Pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan
uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan
akan terjadi untuk tujuan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2.
Penggolongan Biaya
Menurut Mulyadi (2005: 13-16) penggolongan biaya adalah
sebagai berikut:
a. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran.
Dalam cara penggolongan ini, nama obyek pengeluaran
merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama obyek
pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran
yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan
bakar”. Contoh penggolongan biaya atas dasar obyek
pengeluaran dalam Perusahaan Kertas adalah sebagai berikut:
biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda,
biaya depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga dan biaya
zat warna.
b. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok Perusahaan.
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu
fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan
umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya
dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:
1. Biaya produksi.
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan
baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut
obyek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini
dibagi menjadi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
langsung dan biaya overhead pabrik (factory overhead
cost). Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
disebut pula dengan istilah biaya utama (prime cost),
sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik sering pula disebut dengan istilah biaya konversi
(convertion
cost),
yang
merupakan
biaya
untuk
mengkonversi (mengubah) bahan baku menjadi produk
jadi.
2. Biaya pemasaran.
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan
pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan; biaya
promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang
pembeli; gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan
kegiatan pemasaran; biaya contoh (sample).
3. Biaya administrasi dan umum.
Merupakan
biaya-biaya
untuk
mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh
biaya ini adalah biaya gaji karyawan Bagian Keuangan,
Akuntansi, Personalia dan Bagian Hubungan Masyarakat,
biaya pemeriksaan akuntan, biaya fotocopy.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
c. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu
yang dibiayai.
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen.
Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya
dikelompokkan menjadi dua golongan:
1. Biaya langsung.
Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab
satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai.
Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya
langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya
langsung akan mudah diidentifikasikan dengan sesuatu
yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya
langsung departemen (direct departmental cost) adalah
semua yang terjadi di dalam departemen tertentu.
2. Biaya tidak langsung.
Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak
hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak
langsung dalam hubungnnya dengan produk disebut dengan
istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead
pabrik (factory overhead cost). Biaya ini tidak mudah
diidentifikasikan
dengan
produk
tertentu.
Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
hubungannya dengan departemen, biaya tidak langsung
adalah biaya yang terjadi di suatu departemen.
d. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya
dengan perubahan volume kegiatan.
Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan,
biaya dapat digolongkan menjadi:
1. Biaya variabel.
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh
biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung.
2. Biaya semivariabel.
Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya
semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya
variabel.
3. Biaya semifixed.
Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat
volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah
konstan pada volume produksi tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
4. Biaya tetap.
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam
kisar volume kegiatan tertentu. Contoh dari biaya tetap
adalah biaya gaji.
e. Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangaka Waktu Manfaatnya.
Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi
menjadi dua:
1. Pengeluaran modal (capital expenditures).
Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat
lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran modal ini
pada saat terjadinya dibebankan sebagai harga pokok
aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati
manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi atau
deplesi.
2. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures).
Pengeluaran
pendapatan
adalah
biaya
yang
hanya
mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya
pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran
pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan
dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya
tersebut.
Penggolongan biaya diperlukan untuk mengembangkan
data biaya yang dapat membantu manajemen dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
pencapaian tujuan perusahaan. Penggolongan biaya ini
didasarkan
pengeluaran;
pada
hubungan
fungsi
pokok
biaya
dengan:
perusahaan
yaitu
objek
biaya
produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi &
umum: sesuatu yang dibiayai yaitu biaya langsung dan
biaya tidak langsung; volume kegiatan yaitu biaya variabel,
biaya semivariabel, biaya semifixed, dan biaya tetap; dan
jangka watu manfaatnya yaitu pengeluaran modal dan
pengeluaran pendapatan.
3.
Memisahkan Biaya Tetap dengan Biaya Variabel
Menurut Carter (2009:72) pemisahan biaya tetap dan biaya
variabel diperlukan untuk tujuan-tujuan berikut:
a. Perhitungan tarif biaya overhead yang ditentukan sebelumnya
dan analisis varians.
b. Penyusunan anggaran fleksibel dan analisis varians.
c. Perhitungan biaya langsung dan analisis margin kontribusi.
d. Analisis titik impas dan analisis biaya-volume-laba.
e. Analisis biaya diferensial dan komparatif.
f. Analisis maksimalisasi laba dan minimisasi biaya jangka
pendek.
g. Analisis anggaran modal.
h. Analisis profitabilitas pemasaran berdasarkan daerah, produk,
dan pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Terdapat tiga metode untuk memisahkan biaya semivariabel
menjadi biaya tetap dan biaya variabel yaitu metode tinggi rendah
(high-low method), metode scattergraph, dan metode kuadrat
terkecil (least squares method).
a. Metode tinggi rendah (high-low method)
Metode
tinggi-rendah
adalah
memperkirakan biaya pada
metode
yang
tingkat kegiatan yang
paling tinggi dan paling rendah di masa lalu dan selisih
biaya
yang
dihitung yang
merupakan unsur biaya
variabel dalam biaya tersebut.
b. Metode scattergraph (Scattergraph Method)
Dalam metode ini, terdapat variabel dependen dan variabel
independen. Variabel dependen mengenai data biaya dan diplot
di garis vertikal atau sumbu y sedangkan variabel independen
mengenai tingkat aktivitas dan diplot di garis horizontal atau
sumbu
x. Penggunaan metode
scattergraph merupakan
kemajuan dari metode tinggi-rendah karena bukan hanya
menggunakkan dua titik data serta memungkinkan inspeksi
data secara visual untuk menentukan apakah biaya tersebut
tampak terkait dengan aktivitas dan apakah hubungannya
mendekati linear. Namun, metode ini bisa saja menjadi bias
karena garis biaya yang digambar melalui plot data berdasarkan
pada interpretasi visual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
c. Metode kuadrat terkecil (least square method).
Metode
ini
menentukan dengan
garis regresi linear
dengan
garis
menganggap bahwa
volume
kegiatan
matematis atau
melalui sekelompok titik, sehingga
jumlah pengkuadratan deviasi
titik-titik
cara
akan
(selisih)
antara
minimum. Metode
hubungan antara
berbentuk
vertikal
biaya
hubungan
garis
ini
dengan
lurus
dengan persamaan garis regresi yaitu y= a + bx, di mana y
merupakan variabel tidak bebas (dependent variable) yaitu
variabel
pada
yang perubahannya ditentukan oleh perubahan
variabel
x
yang
merupakan variabel
bebas
(independent variable).
4.
Biaya dan Fungsi Pemasaran
Menurut Mulyadi (2015: 487-489) Biaya pemasaran adalah
semua biaya yang sejak saat produk selesai diproduksi dan
disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut berubah
kembali dalam bentuk uang tunai.
Menurut fungsi pemasaran, biaya pemasaran digolongkan sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
a. Fungsi penjualan.
Fungsi penjualan terdiri dari kegiatan untuk memenuhi
pesanan yang diterima dari pelanggan biaya fungsi-fungsi
penjualan terdiri dari gaji karyawan fungsi penjualan, biaya
depresiasi kantor, biaya sewa kantor.
b. Fungsi advertensi.
Fungsi terdiri dari kegiatan perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan order getting melalui kegiatan advertensi dan
promosi. Biaya fungsi advertensi terdiri dari gaji karyawan
fungsi advertensi, biaya iklan, biaya pameran, biaya promosi,
biaya contoh (cost of sample).
c. Fungsi penggudangan.
Fungsi penggudangan terdiri dari kegiatan penyimpanan
produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya fungsi pengudangan
terdiri dari gaji karyawan bagian gudang, biaya depresiasi
gudang, dan biaya sewa gudang.
d. Fungsi pembungkusan dan pengiriman.
Fungsi pembungkusan dan pengiriman terdiri dari kegiatan
pembungkusan produk dan pengiriman produk kepada
pembeli. Biaya fungsi pembungkusan dan pengiriman terdiri
dari biaya karyawan fungsi pembungkusan dan pengiriman,
biaya pengiriman, biaya depresiasi kendaraan, biaya operasi
kendaraan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
e. Fungsi kredit dan penagihan.
Fungsi kredit terdiri dari kegiatan pemantauan kemampuan
keuangan pelanggan dan penagihan piutang dari pelanggan.
Biaya fungsi kredit dan penagihan terdiri dari gaji karyawan
bagian penagihan, kerugian penghapusan piutang, potongan
tunai.
f. Fungsi akuntansi pemasaran.
Fungsi akuntansi pemasaran terdiri dari kegiatan pembuatan
faktur dan penyelenggaraan catatan akuntansi penjualan. Biaya
fungsi pemasaran terdiri dari gaji karyawan fungsi akuntansi
pemasaran dan biaya kantor.
5.
Karakteristik Biaya Pemasaran
Menurut Mulyadi (2015: 489-490) biaya pemasaran memiliki
karakteristik yang berbeda dengan biaya produksi. Karakteristik
biaya pemasaran adalah sebagai berikut:
a. Banyak ragam kegiatan pemasaran ditempuh oleh perusahaan
dalam memasarkan produknya, sehingga perusahaan yang
sejenis produknya, belum tentu menempuh cara pemasaran
yang sama. Hal ini sangat berlainan dengan kegiatan produksi.
Dalam memproduksi produk, pada umumnya digunakan bahan
baku, mesin, dan cara produksi yang sama dari waktu ke
waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
b. Kegiatan pemasaran seringkali mengalami perubahan sesuai
dengan tuntutan perubahan kondisi pasar. Disamping terdapat
berbagai
macam
metode
pemasaran,
perubahan metode pemasaran
seringkali
terjadi
untuk menyesuaikan dengan
perubahan kondisi pasar. Karena perubahan kebutuhan
konsumen yang menghendaki pelayanan cepat, maka suatu
perusahaan mungkin akan mengganti saluran distribusinya
yang selama ini digunakan. Begitu juga kegiatan perusahaan
pesaing
akan
mempunyai
pengaruh
terhadap
metode
pemasaran yang digunakan oleh suatu perusahaan, sehingga
metode
pemasaran
produk
sangat
fleksibel.
Hal
ini
menimbulkan masalah penggolongan dan interpretasi biaya
pemasaran.
c. Kegiatan pemasaran berhadapan dengan konsumen yang
merupakan variabel yang tidak dapat dikendalikan oleh
perusahaan. Manajemen dapat mengendalikan biaya tenaga
kerja, biaya bahan baku, jam kerja dan jumlah mesin yang
digunakan, tetapi tidak seorangpun dapat mengatakan apa yang
dilakukan oleh konsumen. Dalam kegiatan produksi, efisiensi
diukur dengan melihat jumlah biaya yang dapat dihemat untuk
setiap satuan produk yang diproduksi. Sebaliknya dalam
kegiatan pemasaran, kenaikan volume penjualan merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
ukuran efisiensi meskipun tidak setiap kenaikan volume
penjualan diikuti dengan kenaikan laba.
d. Dalam biaya pemasaran terdapat biaya tidak langsung dan
biaya bersama (joint cost) yang lebih sulit pemecahannya bila
dibandingkan dengan yang terdapat dalam biaya produksi. Jika
suatu perusahaan menjual berbagai macam produk dengan cara
pemasaran yang berbeda-beda diberbagai daerah pemasaran,
maka akan menimbulkan masalah biaya bersama yang
kompleks.
6.
Penggunaan Anggaran Untuk Pengendalian Biaya Pemasaran
Teknik dan langkah-langkah pengawasan dan analisis biaya
pemasaran menurut Mulyadi (2015: 490-491):
a. Analisis biaya pemasaran menurut jenis biaya
Dalam cara analisis ini, biaya pemasaran dipecah sesuai
dengan jenis-jenis biaya pemasaran seperti: gaji, biaya iklan,
biaya perjalanan, biaya depresiasi peralatan kantor, biaya
operasi dan pemeliharaan truk dan sebagainya. Dengan analisis
ini
manajemen
pemasaran,
dapat
namun
mengetahui
tidak
dapat
rincian
jenis
memperoleh
biaya
informasi
mengenai biaya yang telah dikeluarkan untuk menjalankan
kegiatan pemasaran tertentu. Oleh karna itu, cara analisis ini
hanya baik dilakukan jika manajemen tidak menghadapi
masalah pengukuran efisiensi kegiatan pemasaran tertentu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kemampuan tiap-tiap produk yang dijual dalam menghasilkan
laba, cara penjualan yang djalankan dan kemampuan
menghasilkan laba tiap-tiap daerah pemasaran.
b. Analisis biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran
Fungsi pemasaran adalah suatu kegiatan pemasaran yang
memerlukan pengeluaran biaya. Analisis biaya pemasaran
menurut fungsi pemasaran bertujuan untuk pengendalian biaya
dan untuk analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran.
Langkah analisis biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan dengan jelas fungsi-fungsi pemasaran sehingga
dapat ditentukan secara tepat manajer yang bertanggung
jawab untuk melaksanakan fungsi tersebut.
2. Menggolongkan tiap-tiap jenis biaya pemasaran sesuai
dengan fungsinya.
3. Menentukan satuan ukuran jasa yang dihasilkan oleh tiaptiap fungsi.
4. Menentukan biaya persatuan kegiatan pemasaran dengan
cara membagi total biaya pemasaran yang dilkeluarkan
untuk fungsi tertentu dengan jumlah satuan jasa yang
dihasilkan oleh fungsi yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Biaya per satuan kegiatan pemasaran tersebut dipakai sebagai
biaya standar dan digunakan untuk mengendalikan biaya yang
sesungguhnya terjadi.
c. Analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran
Analisis biaya pemasaran menurut jenis biaya dan fungsi
pemasaran berguna untuk pengendalian biaya, tetapi tidak
membantu dalam mengarahkan kegiatan pemasaran.
Analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran dapat
dibagi sebagai berikut:
1. Menurut jenis produk.
2. Menurut daerah pemasaran.
3. Menurut besar pesanan.
4. Menurut saluran distribusi.
Langkah-langkah yang harus ditempuh di dalam mengadakan
analisis biaya pemasaran, baik menurut jenis produk, daerah
pemasaran, besar pesanan maupun menurut saluran distribusi
adalah sebagai berikut:
1. Menggolongkan jenis biaya pemasaran menurut fungsinya.
2. Menentukan jenis analisis yang akan dijalankan.
3. Menggolongkan jenis biaya distribusi ke dalam biaya
langsung, biaya setengah langsung, dan biaya tidak
langsung.
4. Menentukan dasar alokasi biaya pemasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Sedangkan Teknik dan langkah-langkah pengawasan dan analisis
biaya pemasaran menurut (Supriyono, 2014: 205-210):
a. Menyusun anggaran biaya pemasaran atas dasar jenis atau
elemen biaya pemasaran.
1. Hubungannya dengan kegiatan pemasaran digolongkan
menjadi:
a. Biaya pemasaran langsung.
b. Biaya pemasaran tidak langsung.
Penggolongan biaya pemasaran langsung dan tidak
langsung bermanfaat untuk mendistribusikan setiap jenis
biaya pemasaran. Biaya langsung dapat didistribusikan
secara langsung kepada objek atau pusat biaya tertentu.
Sedangkan biaya tidak langsung harus didistribusikan
dengan dasar tertentu yang relatif adil, tepat, tetapi juga
praktis.
2. Hubungannya dengan variabilitas biaya terhadap volume
atau
kegiatan
dalam
penggolongan
ini
biaya
dikelompokkan:
a. Biaya pemasaran tetap.
b. Biaya pemasaran variabel.
Penggolongan
biaya
pemasaran
variabilitasnya
terhadap
volume
berdasar
atau
tingkatan
kegiatan
ini
bermanfaat untuk tujuan pengendalian biaya pemasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Terhadap elemen biaya pemasaran yang bersifat semi
variabel harus dipisahkan ke dalam elemen biaya tetap dan
elemen biaya variabel dengan menggunakan teknik
tertentu.
3. Penggolongan biaya pemasaran dihubungkan dengan
dapat terkendalikan atau tidaknya suatu biaya, dalam hal
ini biaya dikelompokkan:
a. Biaya pemasaran terkendalikan.
b. Biaya pemasaran tidak terkendalikan.
Penggolongan biata pemasaran terkendalikan dan tidak
terkendalikan bermanfaat untuk tujuan pengendalian biaya
pemasaran.
Dalam
jangka
pendek
biaya
yang
terkendalikan umumnya adalah elemen biaya variabel dan
biaya tidak terkendalikan umumnya adalah elemen biaya
tetap.
b.
Mendistribusikan setiap jenis biaya pemasaran ke dalam setiap
fungsi pemasaran.
Untuk tujuan pengendalian biaya pemasaran perlu disusun
anggaran fleksibel dan tarif biaya untuk setiap fungsi. Untuk
itu langkah-langkah yang ditempuh adalah:
1. Mendistribusikan setiap jenis biaya yang dianggarkan ke
dalam setiap fungsi pemasaran yang ada. Untuk biaya
langsung fungsi dapat didistribusikan secara langsung ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
setiap fungsi yang menikmatinya, sedangkan untuk biaya
tidak langsung fungsi diperlukan dasar distribusi kepada
setiap fungsi. Dasar distribusi yang dipilih tersebut harus
memiliki syarat:
a. Dasar distribusi harus mencerminkan manfaat dari biaya
yang didistribusikan sehingga distribusinya relatif adil
dan teliti.
b. Dasar
distribusi
dapat
digunakan
dengan
praktis
sehingga dapat dilaksanakan.
Pedoman umum dasar distribusi biaya tidak langsung dapat
dilihat pada tabel II.1
Tabel II. 1 Pedoman Umum Dasar Distribusi Biaya Tidak
Langsung
Jenis Biaya Tidak Langsung
Dasar distribusi pada
setiap fungsi
1. Kesejahteraan karyawan
Jumlah karyawan setiap
fungsi
2. Asuransi aktiva tetap
Nilai aktiva tetap setiap
fungsi
3. Penyusutan bangunan
Luas lantai bangunan
yang digunakan setiap
fungsi
4. Telepon
Frekuensi dan lamanya
waktu calling
(sambungan)
5. Gaji manajer pemasaran
Jumlah karyawan setiap
fungsi
6. Sewa bangunan
Luas lantai bangunan
setiap fungsi
Sumber : Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian
Biaya Serta Pembuatan Keputusan (Supriyono, 2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Menetapkan satuan pengukur jasa yang dihasilkan oleh
setiap fungsi satuan pengukur jasa akan dipakai untuk :
a. Menentukan persamaan dari anggaran fleksibel dan tarif
biaya setiap fungsi.
b. Dasar alokasi biaya pemasaran dari setiap fungsi ke
dalam setiap pusat laba tertentu yang merupakan usaha
pemasaran, misalnya kepada setiap daerah pemasaran,
atau setiap jenis produk, atau pusat laba yang lain secara
adil, teliti, dan praktis.
Selain pedoman umum, satuan pengukur jasa yang
dihasilkan oleh setiap fungsi dapat dipilih dasar seperti
tampak pada tabel II. 2.
Tabel II. 2 Satuan Pengukur Jasa
Fungsi Pemasaran
1. Penjualan
2. Promosi dan
Advertensi
Satuan Pengukur Jasa
- Jumlah rupiah hasil
penjualan,
- Atau jumlah
panggilan langganan
untuk setiap penjual,
- Atau waktu kerja
penjual
- Kuantitas produk
yang dijual
- Jumlah rupiah
penjualan
- Sirkulasi media yang
dipakai
- Luas kolom
advertensi di surat
kabar atau majalah
- Lamanya waktu
advertensi di radio
atau tv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel II. 2 Satuan Pengukur Jasa (lanjutan)
3. Penggudangan dan
Penyimpanan
-
-
4. Pak dan Pengiriman
-
-
5. Kredit dan
Penagihan
-
6. Administrasi
Pemasaran
-
Luas lantai atau m3
gudang
Perbandingan jumlah
produk dijual
Ukuran, volume atau
berat produk yang
dilola
Waktu dan volume
rata-rata produk
yang disimpan
Berat produk yang
dikirim dengan jarak
tempuh pengiriman
Rata-rata tertimbang
antara ukuran dan
kuantitas produk
Frekuensi penjualan
kredit
Frekuensi penagihan
Jumlah langganan
Jumlah rupiah
penjualan
Jumlah faktur
penjualan
Jumlah faktur
penjualan
Frekuensi transaksi
penjualan
Sumber : Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian
biaya serta Pembuatan Keputusan (Supriyono, 2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
c. Pengumpulan biaya pemasaran yang sesungguhnya
Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengumpulan biaya
pemasaran yang sesungguhnya adalah sebagai berikut :
1. Atas dasar dokumen atau bukti transaksi dicatat dalam jurnal
biaya pemasaran dan rekening buku besar pembantu biaya
pemasaran.
2. Mendistribusikan biaya pemasaran sesungguhnya kepada
setiap fungsi yaitu : fungsi promosi dan advertensi, fungsi
penjualan, fungsi penggudangan, fungsi pengepakan dan
pengiriman, fungsi pemberian kredit dan penagihan serta
fungsi administrasi pemasaran. Dalam mendistribusikan
biaya ini menggunakan cara dan dasar distribusi biaya
pemasaran dianggarkan.
3. Mengalokasikan biaya pemasaran sesungguhnya dari setiap
fungsi ke dalam setiap pusat laba yang digunakan dalam
menganalisa efektivitas usaha pemasaran. Dari langkah ini
manajemen akan memperoleh infoemasi apakah realisasi
usaha pemasaran telah sesuai dengan yang direncanakan
d. Analilsis penyimpangan biaya pemasaran
Pengawasan biaya pemasaran tidak cukup hanya dengan
menentukan probabilitas setiap pusat laba dalam usaha
pemasaran. Dalam hal ini tidak kalah pentingnya adalah
bagaimana perusahaan dapat melaksanakan kegiatan pemasaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dengan efisien, untuk tujuan tersebut perlu mengukuru kegiatan
setiap fungsi pemasaran dengan menggunakan tarif yang
dianggarkan atau standar. Apabila dalam menilai efektifitas
fungsi pemasaran digunakan standar, harus diperhatikan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menggolongkan biaya pemasaran sesuai dengan fungsi
kegiatan pemasaran agar dapat menggambarkan tingkat
pertanggungjawaban manajemen atas biaya pemasaran.
b. Memilih dasar atau satuan pengukur yang relatif adil, teliti
dan praktis untuk setiap fungsi dan selanjutnya dipakai
sebagai dasar penentuan tarif standar dengan menganalisa
oenympangan biaya yang terjadi.
c. Menentukan besarnya tarif standar untuk setiap fungsi.
d. Menentukan besarnya biaya yang dibebankan pada setiap
fungsi atas dasar tarif standar.
e. Mengumpulkan biaya yang sesungguhnya hanya terjadi
untuk setiap fungsi.
f. Membandingkan biaya yang dibebankan berdasar standar
dengan biaya yang sesungguhnya terjadi untuk setiap
fungsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
D. Hasil Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan
anggaran dan biaya pemasaran diantaranya adalah:
1. Anggaran Sebagai Alat Pengendalian Biaya Pemasaran (Studi
Kasus Pada UD. Kartika Plastik) (Nofianti:2005) menunjukkan:
Proses langkah-langkah pengendalian anggaran biaya pemasaran
yang dilakukan oleh UD. Kartika Plastik sesuai dengan teori,
sehingga
dapat
dikatakan
bahwa
proses
langkah-langkah
pengendalian anggaran biaya pemasaran pada UD. Kartika Plastik
sudah tepat. Pada tahun 2001 biaya pemasaran UD. Kartika Plastik
untuk semua fungsi pemasaran dapat dikatakan belum sepenuhnya
terkendali. Hal ini ditunjukkan dengan terdapatnya penyimpangan
yang melebihi batas toleransi -3% untuk fungsi pengepakan dan
pengiriman (4,3%) hal ini disebabkan karena adanya beberapa
pembatalan pengriman barang dari pihak pemesan.
Pada tahun 2002 biaya pemasaran untuk setiap fungsi pemasaran
belum dapat dikatakan terkendali, karena terdapat tiga fungsi yang
melebihi batas toleransi 3% yaitu fungsi penjualan 6,97%, fungsi
penggudangan gudang 3,54%, fungsi pengepakan danpengiriman
3,52%. Pada tahun 2003, fungsi akuntansi pemasaran kembali
mengalami penyimpangan yang melebihi batas toleransi 3% yaitu
sebesar 4,75% untuk fungsi penggudangan dan 4,67% untuk fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pengepakan dan pengiriman sehingga biaya pemasaran untuk
setiap fungsi pemasaran dapat dikatakan terkendali.
2. Evaluasi Implementasi Angaran Sebagai Alat Pengendalian Biaya
Pemasaran (Studi Kasus Pada PT Madubaru (PG Madukismo)
(Yashinta:2010) menunjukkan:
Proses langkah-langkah penyusunan anggaran biaya pemasaran
yang dilakukan oleh PG Madukismo pada langkah pertama tidak
sesuai dengan teori, karena pada langkah pertama yaitu menyusun
anggaran biaya pemasaran atas jenis atau elemen biaya pemasaran,
PG Madukismo secara langsung menggolongkan biaya semi
variabel ke biaya variabel. Total selisih pada tahun 2009 yaitu
tidak terkendali (TT). Hal ini dapat dilihat dari total selisih pada
tiap
fungsi
pemasaran
yang
lebih
dari
batas
toleransi
penyimpangan yang ditetapkan oleh PG Madukismo yaitu 10%.
Untuk fungsi penjualan total selisih sebesar Rp 45.863.544 atau
41,38%. Sedangkan untuk fungsi penggudangan total selisihnya
sebesar Rp 62.615.660 atau 47,28%. Fungsi pembungkusan dan
pengiriman mengalami total selisih sebesar Rp 57.825.480 atau
40.9%. dan fungsi administrasi mengalami total selisih sebesar Rp
6.712.340 atau 11,57%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan metode kuantitatif
yang didukung dengan data kualitatif pada PT Indolakto. Penelitian ini
dikatakan sebagai studi kasus karena penulis mengadakan penelitian
langsung
terhadap
perusahaan
untuk
pengumpulan
data
dengan
mengambil data yang relevan. Masing-masing data tersebut dianalisis dan
ditarik suatu kesimpulan dimana kesimpulan tersebut hanya berlaku bagi
subyek dan obyek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT Indolakto, Jakarta bulan Februari
2017.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian adalah:
a. Pimpinan perusahaan.
Untuk mengetahui alasan memilih lokasi perusahaan, tugas dan
wewenang
pada
masing-masing
sebagainya.
47
bagian
perusahaan,
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
b. Kepala bagian pemasaran.
Untuk mengetahui proses pembuatan dan penyusunan anggaran
pemasaran, batas toleransi perusahaan pada anggaran pemasaran,
jumlah karyawan bagian pemasaran dan sebagainya.
c. Kepala bagian human resource development.
Untuk mengetahui jaminan sosial kesejahteraan karyawan, jam dan
hari kerja, dan sebagainya.
2. Obyek penelitian adalah:
a. Anggaran biaya pemasaran PT Indolakto tahun 2015.
b. Biaya pemasaran sesungguhnya PT Indolakto tahun 2015.
c. Proses penyusunan anggaran yang terdapat di dalam perusahaan.
D. Data yang Dicari
1. Gambaran umum perusahaan.
2. Anggaran biaya pemasaran PT Indolakto tahun 2015.
3. Biaya pemasaran sesungguhnya PT Indolakto tahun 2015.
4. Proses penyusunan anggaran biaya pemasaran.
5. Data dan informasi lain yang menunjang penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
E. Teknis Pengumpulan Data
1. Teknik wawancara
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara
langsung dengan subyek penelitian untuk memperoleh informasi
maupun data mengenai kegiatan pemasaran serta penyusunan anggaran
biaya pemasaran.
2. Teknik dokumentasi
Merupakan metode pengumpulan data dengan mengumpulkan dan
mencatat data atau keterangan dari buku-buku catatan dan laporanlaporan yang dimiliki perusahaan berkaitan dengan masalah yang
diteliti. Data-data yang dicari dari dokumentasi seperti data anggaran
perusahaan dan data lain yang mendukung penelitian.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab masalah pertama teknik yang dipakai adalah:
1. Mendeskripsikan langkah-langkah penyusunan anggaran pemasaran
menurut PT Indolakto.
2. Membandingkan
antara
langkah-langkah
penyusunan
anggaran
pemasaran menurut PT Indolakto dengan langkah-langkah penyusunan
anggaran yang sesuai dengan teori. Setelah semua langkah-langkah
penyusunan anggaran pemasaran menurut PT Indolakto dibandingkan
dengan langkah-langkah penyusunan anggaran menurut teori, maka
akan diperoleh persamaan dan perbedaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3. Menganalisis
perbedaan
langkah-langkah
penyusunan
anggaran
pemasaran menurut PT indolakto dengan langkah-langkah penyusunan
anggaran yang sesuai dengan teori.
Untuk menjawab masalah kedua teknik yang dipakai adalah:
1. Mencari selisih antara anggaran dan realisasi biaya pemasaran.
2. Menganalisis penyebab terjadinya selisih pada setiap elemen biaya
pemasaran dengan cara membandingkan anggaran dan realisasinya.
3. Membandingkan selisih realisasi anggaran dengan selisih kapasitas
sesungguhnya agar dapat diketahui sifat selisih tersebut sebenarnya
menguntungkan atau merugikan, terkendali atau tidak terkendali pada
setiap fungsinya, dan untuk mengetahui apakah ada ketidak efisienan
pada anggaran biaya pemasaran PT Indolakto.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Pada awal berdirinya, PT Australia Indonesian Milk Industries
merupakan pabrik pengolahan susu yang merupakan hasil kerjasama
antara pemerintah Indonesia dan Australia (Australian Dairy Produce
Board) yang didasarkan pada Undang-Undang Penanaman Modal Asing
Nomor 1 Tahun 1967 dan Surat Presiden RI Nomor B33/Press/II/1967
tanggal 3 November 1967. PT Australia Indonesian Milk Industries secara
resmi didirikan di Jakarta pada tanggal 15 Desember 1967 dengan akte
notaris A. Latief No.36. Perusahaan ini merupakan hasil kerjasama antara
Perusahaan Dagang dan Industri (PD&I) Morison N.V. dari pihak
Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 25 persen dengan pihak
Australia yang diwakili oleh ADPB (Australian Dairy Produce Board)
atau yang sekarang bernama ADC (Australian Dairy Corporation) dengan
kepemilikan saham sebesar 75 persen.
Pembangunan pabrik dimulai pada tanggal 1 Mei 1968 di atas
tanah seluas 3 hektar dengan luas bangunan 6.000 m2 dan selesai pada
bulan Juni 1969. PT Australia Indonesian Milk Industries mulai
berproduksi pada tanggal 3 Juli 1969 dan menghasilkan produk susu
kental manis (SKM) dengan merek INDOMILK.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Produk-produk SKM yang dihasilkan PT Australia Indonesian
Milk Industries hingga saat ini diantaranya adalah SKM INDOMILK
(Plain dan Choco), SKM Cap Enaak (Plain dan Coklat), dan Krimer
Kental Manis Kremer. Di samping itu, PT Australia Indonesian Milk
Industries juga memproduksi SKM untuk keperluan ekspor yang
diproduksi sesuai dengan permintaan. Pada tahun 1971, PT Australia
Indonesian Milk Industries mulai memproduksi susu cair pasteurisasi
(Pasteurized Liquid Milk), dan pada tahun 1972 mulai memproduksi butter
dengan merek dagang Orchid. Selain memproduksi susu dan butter, PT
Australia Indonesian Milk Industries juga memproduksi bahan baku es
krim yang selanjutnya diolah lebih lanjut oleh PT Dairyville menjadi es
krim dengan merek dagang Peters yang kemudian berubah menjadi Indo
Es Krim.
Pada tahun 1990, PT Australia Indonesian Milk Industries
bekerjasama dengan PT Ultrajaya Bandung membentuk PT Ultrindo yang
memproduksi susu bubuk dengan merek INDOMILK. Pada tahun 1983,
PT Australia Indonesian Milk Industries berubah nama menjadi PT
Indomilk pada saat mengalami perubahan 27 bentuk dari Penanaman
Modal Asing (PMA) menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Grup Salim (60%), BBI/Sinar
Mas Inti (20%), dan sisanya dimiliki oleh P.D.&I Morison.
Pada tahun 1994, PT Indolakto menjadi perusahaan susu pertama
di Indonesia yang memperoleh rekomendasi untuk mencantumkan label
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
halal pada semua produknya setelah memenuhi persyaratan ketat yang
diterapkan oleh Departemen Kesehatan dan Departemen Agama Republik
Indonesia dalam bahan baku, formulasi, pengolahan, peralatan, uji coba
kontaminasi dan radiasi, kebersihan sarana kerja, kontrol mutu dan
kemasan serta penanganan limbah. Pada tahun 2001, PT Indomilk
mendapat sertifikat ISO 9002 di bidang industri pengolahan susu dari
Lembaga Sertifikat International SGS dan UKAS Quality Management
dengan nomor sertifikat Q53616.
B. Lokasi Perusahaan
Kantor dan pabrik PT Indolakto terletak di Jalan Raya Bogor Km
26,6 Gandaria, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta
Timur. Area pabrik menempati lokasi yang sangat strategis karena jarak
dan sarana transportasi dari sumber bahan mentah ke lokasi pabrik dekat,
juga dekat dengan terminal barang (pelabuhan dan stasiun), pusat-pusat
kegiatan perekonomian seperti perkantoran, pertokoan, perdagangan,
perbankan, hiburan, dan lain-lain.
Pemilihan lokasi ini dapat memudahkan dalam pengadaan tenaga
kerja, bahan baku, kemudahan transportasi sehingga memungkinkan
distribusi berjalan dengan baik dan cepat, serta dekat dengan daerah
pemasaran. Saat ini PT Indolakto mempunyai luas lahan 3 hektar dengan
luas bangunan kurang lebih 10.727 m2. Bangunan-bangunan yang
dibangun di dalam area pabrik antara lain terdiri dari kantor, laboratorium,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
ruang produksi, ruang generator, ruang boiler, gudang, bengkel, tempat
pengolahan limbah, kantin, mesjid, dan pos penjagaan.
Selain gudang yang terletak di dalam area pabrik, PT Indolakto
juga memiliki gudang lain yang letaknya kurang lebih 2 km dari area
pabrik yang diberi nama gudang lansano. Di sebelah barat PT Indomilk
terdapat PT Kiwi, PT Nutricia, PT NGK Busi dan PT Guru. Di sebelah
selatan terdapat sungai Cipinang sebagai area tempat pembuangan limbah
yang telah diolah dan tidak berbahaya. Di dalam areal PT 28 Indomilk
terdapat perusahaan pengolahan susu lainnya yang memiliki hubungan
erat, yaitu PT Dairyville dan PT Ultrindo.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu kegiatan yang diperlukan untuk
mengoperasikan perusahaan sehingga dapat menghasilkan produk yang
diinginkan. Tujuan dari struktur organisasi yaitu agar semua kegiatan yang
dilakukan untuk tugas, wewenang, serta tanggung jawab dapat dikoordinir
sehingga masing-masing personil mengetahui tanggung jawabnya sebagai
bagian dari organisasi.
Bentuk struktur organisasi PT Indolakto lebih mendekati pola
Departementalisasi Fungsional yaitu mengelompokkan fungsi-fungsi yang
sama dan kegiatan-kegiatan sejenis untuk membentuk satuan organisasi/
Adapun bentuk dan struktur organisasi PT Indolakto dapat dilihat sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
1. Steering Committee
Badan ini terdiri dari:
a. Pemegang Saham
Para pemegang saham berhak mengawasi dewan komisaris yang
bertugas untuk memberikan pengarahan di perusahaan. Mereka
juga berhak untuk memilih dan memberhentikan seorang dewan
komisaris bila dianggap tidak mampu dalam melaksanakan
tugasnya.
b. Dewan Komisaris
Badan ini tidak aktif dalam perusahaan, tetapi mempunyai
kewajiban untuk memberikan pengarahan pada perusahaan dan
berhak untuk mengawasi secara langsung kegiatan dan jalannya
perusahaan. Dewan komisaris ini dipilih oleh para pemegang
saham. Kekuasaan tertinggi pada rapat umum pemegang saham
(RUPS). Dewan ini mempunyai wewenang untuk meminta
keterangan mengenai perusahaan dari direktur
c. Dewan Direksi
Merupakan pimpinan tertunggu dalam pengendalian aktifitas
perusahaan di dalam maupun diluar perusahaan. Badan ini
mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merumuskan
dan menetapkan kebijaksanaan perusahaam, menjelaskan segala
sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas direksi kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dewan komisaris, dan tanggung jawab kepada para pemegang
saham pada waktu RUPS.
2. Finance & Accounting Division Head (Divisi keuangan dan
Akuntansi)
Divisi keuangan dipimpin oleh seorang “Devision Head Finance” yang
membawahi Finance Manager dan Accounting Manager. Bertanggung
jawab kepada kepala eksekutif dalam hal pengadaan, membuat laporan
pertanggung jawaban keuangan bulanan. Membawahi Finance
Manager dan Accounting manager.
a. Finance Manager
Bertanggung jawab atas terlaksananya kebijakan perusahaan dalam
bidang keuangan, kebijakan umum perusahaan dalam manajemen
pendanaan, dan perencanaan pengaturan penyusunan seluruh
kegiatan yang merupakan bidang payment control, treasury
control, dan account receivable.
b. Accounting Manager
Mempunyai tugas untuk membuat laporan lengkap mengenai
keadaan keuangan perusahaan secara berkala, mencatat seluruh
transaksi yang terjadi di perusahaan, mencocokkan sisa persediaan
barang menurut kartu persediaan dengan fisik yang ada di gudang,
melakukan rekonsiliasi buku bank dengan saldo rekening koran
bank, menyiapkan laporan keuangan dan laporan manajemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
lainnya secara berkala, serta bertugas untuk mengawas pajak
akuntansi umum dan akuntansi biaya.
3. Marketing & sales division head
Divisi pemasaran bertanggung jawab dalam hal pemasaran hasil
produksi, tercakup didalamnya pendistribusian produk, analisa pasar,
melakukan promosi, membuat estimasi mengenai produk (baik produk
lama maupun produk baru), mengadakan monitoring terhadap produk
yang dibuat oleh bagian produk yang dipasarkan tersebut mengalami
penyimpangan atau tidak dengan yang dibuat di pabrik, juga
memantau terhadap produk kadaluarsa yang masih beredar dan
menariknya dari pasaran, agar mutu produk yang beredar di pasaran
tetap terjaga.
Sistem manajemen perusahaan pada PT. Indolakto yang bertujuan
untuk menguasai pangsa pasar adalah menetapkan sistem “Total
Quality Control (TQC)”, yang merupakan sistem manajemen dengan
mengutamakan standar kualitas dan pengawasan mutu dari tiap-tiap
produk untuk perusahaan konsumen.
a. Marketing & Public Relation Dep. Head
Tugasnya adalam memberikan informasi kepada pelanggan yang
berhubungan dengan penjualan, memilih dan melaksanakan
saluran distribusi pemasaran, menyusun strategi, rencana dan
sasaran pemasaran, mengadakan acara khusus, menjaga hubungan
baik dengan pihak eksternal maupun internal perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b. General Sales & Promotion Dept. Head
Bertanggung jawab dalam pelaksanaan kebihajan perusahaan di
bidang penjualan dan pemasaran, menyusun rencana untuk
meningkatkan penjualan baik dengan melakukan promosi atau
kegiatan sosial.
4. HRD & General Affair Division Head
Bertugas untuk merekrut karyawan sesuai dengan kebutuhan
operasional, mengenai masalah kepegawaian, menjalankan pelatihan
untuk menjaga kesinambungan sistem mutu, menyimpan rekamanrekaman pelatihan dan seminar, meminta data dan evaluasi staf dari
setiap kepala divisi dan manajer maupun supervisor, membuat laporan
evaluasi dan kinerja karyawan dalam kegiatan operasional.
5. Production Division Head
Bertanggung jawab atas kebijakan perusahaan dalam bidang produksi,
ketetapan produksi sesuai dengan jadwal dan standar kualitas, dalam
rangka mencapai efisiensi maksimum sesuai dengan biaya yang telah
dianggarkan, melakukan riset dan pengembangan serta menyusun
formula baru dalam rangka memenuhi permintaan pelanggan atau
inovasi produk bari, menetapkan efisiensi operasi dan setiap bagian
pabrik dan standar keamanannya serta mengadakan perubahanperubahan dalam rangka peningkatan, membuat laporan realisasi
produk, persediaan dan sasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
D. Kegiatan Perusahaan
PT Indolakto telah dikenal sebagai perusahaan produksi susu yang
bermutu internasional. Sejak tahun 1988, susu kental manis, susu
pasturisasi, susu cair, susu steril, susu bubuk full cream, dan mentega.
Sejak tahun 1988, susu kental manis Indonesia sangat dikenal di berbagai
negara seperti Malaysia, Singapura, Bangladesh, Myanmar dan Taiwan.
Pada tahun 1989 PT Indolakto memasang mesin pembuatan mentega segar
sebagai pendamping mesin pembuat susu dan kemasan otomatis yang
sudah ada.
Pada tahun 1991, bagian pemasaran meluncurkan produk baru
yaitu susu bubuk dan susu steril yang memperoleh sambutan hangat dari
masyarakat. Di awal 1994 PT Indolakto merupakan perusahaan susu
pertama
di
Indonesia
yang
memperoleh
rekomendasi
untuk
mencantumkan label-label pada semua produknya setelah memenuhi
berbagai persyaratan yang ketat dalam hal bahan baku, formulasi, uji coba
kontaminasi dan radiasi, kebersihan, sarana kerja, kontrol kerja dan
pengemasan serta penanganan limbah.
Jenis produk yang dihasilkan oleh PT Indomilk antara lain :
1. Susu kental manis
Produk Indomilk yang paling awal dikenal dipasaran dalam negeri
adalah susu kental manis, terbuat dari susu sapi segar, gula, susu bubuk
skim, krim susu, lemak nabati serta sejumlah vitamin. Jenis-jenis
favorit di pasar domestik adalah SKM Indomilk Putih yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
mengandung lemak hewani, serta SKM Indomilk Coklat dan Cap Enak
yang mengandung lemak nabati. Merek-merek untuk masar ekspor
adalah Rosa, Laila,Nailac, Golden Dragon, Globe Brand, Twin Ship,
Happy cow, Panmilk, Blue Star, Olympic, Dairy Ville, Super One, dan
Queen Cow.
2. Susu Pasturisasi
Susu ini di proses standarisasi, homogenisasi dan pasteurisasi.
Biasanya lebih dikenal sebagai Susu Segar Indomilk, yang tersedia
dalam rasa coklat atau tawar dengan lemak atau tanpa lemak. Susu
segar ini dikemas dalam kemasan karton yang higienis dan kedap
cahaya untuk menjaga susu tetap segar dan bergizi tinggi.
3. Susu Cair
Susu cair Indomilk terbuat dari susu segar yang diproses secara
modern. Lebih lezat, lebih bergizi dan lebih higienis karena tutupnya
dirangsang khusus agar terhindar dari sentuhan luar. Susu Cair
Indomilk praktis, segar dan menyehatkan. Rasa yang ditawarkan dari
produk ini terdiri atas rasa tawar, cokelat, strawberry dan melon.
4. Susu Steril
Susu Steril Indomilk diproses melalui sterilisasi sehingga tahan mala,
dapat langsung diminum tanpa perlu disimpan dalam lemari pendingin.
Susu Steril Indomilk cocok bagi pemulihan kesehatan maupun sebagai
campuran kopi, teh, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
5. Susu Bubuk Full Cream
Mulai dipasarkan pada tahun 1991, Susu bubuk Indomilk Full Cream
dibuat dari 100% susu segar, mengandung 28% kadar lemak, serta
3,6% kadar lemak susu segar dalam satu gelas. Tersedia juga susu
bubuk Indomilk Instant, Susu Bubuk Indomilk Instant Coklat dan Susu
Bubuk Indomilk Reguler dalam kemasan kaleng dan kotak.
6. Mentega
PT Indolakto memproduksi berbagai jenis mentega, rasa asin maupun
tawar, baik yang perlu disimpan di lemari pendingin maupun yang
dapat disimpan pada tempratur biasa dengan merek dagang Orchid
Butter, Indosehat, dan Australian Butter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Penyusunan Anggaran Pemasaran pada PT Indolakto.
Dalam menyusun anggaran pemasaran, PT Indolakto menyusun
anggaran biaya pemasaran atas dasar jenis biaya pemasaran seperti biaya
pemasaran langsung dan tidak langsung, serta biaya tetap dan variabel.
Untuk biaya semi variabel seperti biaya perjalanan dinas PT Indolakto
langsung menggolongkan biaya tersebut ke biaya variabel. Pada biaya
pemasaran langsung, PT Indolakto memasukkan biaya gaji pada setiap
fungsi pemasaran, sedangkan untuk biaya pemasaran tidak langsung PT
Indolakto memasukkan biaya kesejahteraan karyawan dan biaya
penyusutan bangunan.
Setelah semua biaya pemasaran dikelompokkan, maka PT
Indolakto mulai mendistribusikan setiap jenis biaya pemasaran ke dalam
setiap fungsi pemasaran yaitu fungsi penjualan, fungsi penggudangan,
fungsi pembungkusan dan pengiriman, fungsi administrasi pemasaran,
fungsi advertensi dan promosi serta fungsi kredit dan penagihan. Untuk
biaya yang termasuk pada biaya pemasaran langsung, PT Indolakto
langsung mendistribusikannya ke setiap fungsi yang menikmatinya.
Sedangkan untuk biaya yang termasuk pada biaya pemasaran tidak
langsung, PT Indolakto menggunakan dasar distribusi terlebih dahulu
sebelum mendistribusikanya ke setiap fungsi yang menikmati. Biaya
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
pemasaran tidak langsung pada PT Indolakto adalah biaya kesejahteeraan
karyawan dan biaya penyusutan bangunan. Untuk biaya kesejahteraan
karyawan PT Indolakto menggunakan dasar distribusi jumlah karyawan
pada setiap fungsi sedangkan untuk biaya penyusutan bangunan PT
Indolakto menggunakan dasar distribusi luas lantai bangunan yang
digunakan untuk setiap fungsi
Setelah semua biaya pemasaran dikelompokkan ke dalam setiap
fungsi pemasaran maka PT Indolakto mengalokasikan biaya yang
dianggarkan dari setiap fungsi pemasaran ke dalam setiap pusat laba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
B. Perbandingan Antara Langkah-langkah Penyusunan Anggaran
Pemasaran PT Indolakto dengan Teori
Tabel V.1 Perbandingan Analisis Langkah-langkah Penyusunan Anggaran
Langkah-langkah
Langkah-langkah PT Indolakto
menurut teori
1
Menyusun usulan Kepala divisi bersama para manajer
anggaran
dan
karyawan
di
bawahnya
menyusun usulan anggaran
2
Menyusun
PT Indolakto terlebih dahulu
anggaran
biaya mengelompokkan biaya pemasaran
pemasaran
atas berdasarkan jenis biaya pemasaran
dasar jenis atau seperti biaya pemasaran langsung
elemen
biaya dan tidak langsung, serta biaya tetap
pemasaran
dan variabel dan menggolongkan
secara langsung biaya semi variabel
sebagai biaya variabel.
3
Mendistribusikan PT Indolakto mulai mendistribusikan
setiap jenis biaya setiap jenis biaya pemasaran ke
pemasaran
ke dalam setiap fungsi pemasaran yaitu
dalam
setiap fungsi
penjualan,
fungsi
fungsi pemasaran penggudangan,
fungsi
pembungkusan dan pengiriman,
fungsi administrasi pemasaran, serta
fungsi advertensi dan promosi.
4
Mengalokasikan
PT Indolakto mengalokasikan biaya
biaya pemasaran yang dianggarkan dari setiap fungsi
setiap fungsi ke pemasaran ke dalam setiap pusat laba
dalam
setiap
pusat laba yang
merupakan usaha
5
Menyarankan
Panitia anggaran menyarankan revisi
revisi
usulan terhadap usulan anggaran agar
anggaran
terdapat penyelarasan antar divisi
6
Menyutujui revisi Setelah usulan direvisi dan telah
usulan anggaran disetujui oleh panitia angaran maka
dan
merakit anggaran akan dirakit menjadi
menjadi anggaran anggaran perusahaan
perusahaan
7
Pengesahan
Anggaran
perusahaan
mungkin
anggaran
memerlukan revisi sebelum disahkan
perusahaan
oleh manajemen puncak menjadi
anggaran yang resmi
Sumber : Data diolah
No
Keterangan
Sesuai
dengan
teori
Tidak
sesuai
dengan
teori
Sesuai
dengan
teori
Sesuai
dengan
teori
Sesuai
dengan
teori
Sesuai
dengan
teori
Sesuai
dengan
teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
C. Analisis Kesesuaian Proses Penyusunan Anggaran Pemasaran
Proses penyusunan anggaran pemasaran pada PT Indolakto pada
dasarnya sudah sesuai teori. Proses penyusunan anggaran pemasaran
dimulai oleh kepala divisi bersama karyawan dan para manajer di
bawahnya. Setelah usulan anggaran selesai disusun maka usulan tersebut
akan diserahkan ke panitia anggaran dan panitia anggaran akan
menyarankan revisi anggaran. Setelah anggaran di revisi, anggaran akan
diserahkan ke manajemen puncak untuk disahkan.
Perbedaan proses penyusunan anggaran terdapat pada saat PT
Indolakto menggolongkan biaya pemasaran. PT Indolakto langsung
menggolongkan biaya semi variabel ke biaya variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel V.2 Anggaran Pemasaran PT Indolakto Tahun 2015
(dalam rupiah)
Elemen
Biaya Pemasaran Langsung
Gaji Karyawan
Penjualan
Penggudangan
Pembungkusan dan pengiriman
Administrasi pemasaran
Advertensi dan promosi
Kredit dan penagihan
Supplies
Penjualan
Penggudangan
Pembungkusan dan pengiriman
Administrasi pemasaran
Advertensi dan promosi
Kredit dan penagihan
Komisi penjualan
Penagihan
Kerugian piutang
Promosi dan Media Placement
Telepon dan Internet
Perjalanan Dinas
Biaya Angkut Penjualan
Jumlah Biaya Langsung
Biaya Pemasaran Tidak Langsung
Kesejahteraan Karyawan
Penyusutan Bangunan
Jumlah Biaya Tidak Langsung
Jumlah Biaya Pemasaran
Sumber : PT Indolak
Biaya Pemasaran Tetap
Biaya Pemasaran Variabel
1.219.203.600
1.412.950.795
1.318.402.500
728.456.955
2.121.625.450
963.255.150
1.219.203.600
1.412.950.795
1.318.402.500
728.456.955
1.121.625.450
963.255.150
737.500.000
824.659.465
436.261.650
368.761.000
926.336.195
389.655.785
1.502.355.595
1.376.500.275
1.869.500.485
1.080.000.000
3.162.571.920
3.122.657.500
15.796.759.870
737.500.000
824.659.465
436.261.650
368.761.000
926.336.195
389.655.785
502.355.595
1.376.500.275
1.869.500.485
13.856.725.655
980.000.000
3.162.571.920
3.122.657.500
37.417.379.975
15.796.759.870
1.704.650.200
584.699.895
2.289.350.095
39.706.730.070
13.856.725.655
21.620.620.105
1.704.650.200
584.699.895
2.289.350.095
23.909.970.200
Total Biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel V.3 Alat Satuan Pengukur Jasa PT Indolakto
Fungsi
Penjualan
Penggudangan
Pembungkusan dan Pengiriman
Administrasi Pemasaran
Advertensi dan Promosi
Kredit dan penagihan
Sumber : Data diolah
Alat Pengukur Jasa
Jumlah rupiah penjualan
Jumlah produk yang dikirim
Jumlah produk yang dikirim
Jumlah faktur
Jumlah rupiah penjualan
Jumlah rupiah penjualan
Kapasitas Normal
Rp760.809.789.474
38.586.158 kg
38.586.158 kg
3212
Rp760.809.789.474
Rp760.809.789.474
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel V.4 Biaya Pemasaran Sesungguhnya PT Indolakto tahun 2015
(dalam rupiah)
Elemen
Biaya Pemasaran Langsung
Gaji Karyawan
Penjualan
Penggudangan
Pembungkusan dan pengiriman
Administrasi pemasaran
Advertensi dan promosi
Kredit dan penagihan
Supplies
Penjualan
Penggudangan
Pembungkusan dan pengiriman
Administrasi pemasaran
Advertensi dan promosi
Kredit dan penagihan
Komisi penjualan
Penagihan
Kerugian piutang
Promosi dan Media Placement
Telepon dan Internet
Perjalanan Dinas
Biaya Angkut Penjualan
Jumlah Biaya Langsung
Biaya Pemasaran Tidak Langsung
Kesejahteraan Karyawan
Penyusutan Bangunan
Jumlah Biaya Tidak Langsung
Jumlah Biaya Pemasaran
Sumber : PT Indolakto
Biaya Pemasaran Tetap
Biaya Pemasaran Variabel
1.219.203.600
1.412.950.795
1.318.402.500
728.456.955
2.121.625.450
963.255.150
1.219.203.600
1.412.950.795
1.318.402.500
728.456.955
2.121.625.450
963.255.150
786.950.005
865.100.325
501.914.350
418.222.750
987.564.725
339.406.870
1.591.576.950
1.156.339.695
1.725.550.155
1.258.896.320
3.433.305.850
3.255.015.895
16.319.843.890
786.950.005
865.100.325
501.914.350
418.222.750
987.564.725
339.406.870
1.591.576.950
1.156.339.695
1.725.550.155
13.856.725.655
1.258.896.320
3.433.305.850
3.255.015.895
37.940.463.995
16.319.843.890
1.704.650.200
584.699.895
2.289.350.095
40.229.814.090
13.856.725.655
21.620.620.105
1.704.650.200
584.699.895
2.289.350.095
23.909.970.200
Total Biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel V.5 Kapasitas Sesungguhnya PT Indolakto Tahun 2015
Fungsi
Penjualan
Penggudangan
Pembungkusan dan Pengiriman
Administrasi Pemasaran
Advertensi dan Promosi
Kredit dan penagihan
Sumber : Data diolah
Alat Pengukur Jasa
Jumlah rupiah penjualan
Berat produk yang dikirim
Berat produk yang dikirim
Jumlah faktur
Jumlah rupiah penjualan
Jumlah rupiah penjualan
Kapasitas sesungguhnya
Rp761.111.946.921
38.601.813 kg
38.601.813 kg
3274
Rp761.111.946.921
Rp761.111.946.921
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Anggaran biaya pemasaran PT Indolakto pada komponen biaya langsung
terdiri dari biaya gaji karyawan dan supplies yang sudah di distribusikan kepada
setiap fungsi pemasaran. Terdapat beberapa komponen lainnya di dalam anggaran
biaya pemasaran PT Indolakto yaitu biaya komisi penjualan yang terjadi apabila
penjualan tercapai atau melebihi target yang telah ditetapkan. Biaya penagihan
yaitu biaya yang digunakan untuk melakukan penagihan piutang kepada
pelanggan. Biaya kerugian piutang yaitu biaya yang terjadi akibat piutang dari PT
Indolakto yang dihapuskan. Biaya promosi dan media placement digunakan untuk
mempromosikan produk-produk dari PT Indolakto lewat berbagai media
diantaranya media cetak, elektronik dan sosial media. Biaya telepon dan internet
yaitu biaya yang digunakan untuk keperluan pemasaran dan komunikasi baik
dengan pelanggan ataupun dengan sesama karyawan di dalam perusahaan. Biaya
perjalanan dinas digunakan berkaitan dengan kebutuhan pemasaran. Biaya angkut
penjualan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan mengangkut dan
mengirim barang dari gudang PT Indolakto kepada pelanggan. Sedangkan pada
komponen biaya tidak langsung terdiri dari biaya penyusutan bangunan dan
kesejahteraan karyawan.
Dalam kaitannya dengan kapasitas PT Indolakto memakai beberapa satuan
pengukur jasa. Fungsi penjalan, fungsi advertensi dan promosi, fungsi kredit dan
penagihan memakai jumlah rupiah penjualan. Fungsi administrasi pemasaran
memakai satuan jumlah faktur. Fungsi penggudangan serta fungsi pembungkusan
dan pengiriman memakai berat produk yang dikirim sebagari satuan pengukur
jasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Setelah diketahui realisasi anggaran dan kapasitas sesungguhnya pada PT
Indolakto maka akan di analisis perbandingan selisih anggaran dengan realisasi
dan selisih kapasitas normal dengan kapasitas sesungguhnya. Analisis ini
dilakukan dengan cara membandingkan tabel anggaran pemasaran PT Indolakto
(tabel V.2), realisasi anggaran pemasaran PT Indolakto (tabel V.4), kapasitas
normal PT Indolakto (tabel V.3) dan kapasitas sesungguhnya PT Indolakto (tabel
V.5)
untuk
mengetahui
selisih
pada
setiap
fungsi
pemasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel V.6 Perbandingan Perbedaan Kapasitas normal dengan Kapasitas Sesungguhnya PT Indolakto tahun 2015
(dalam rupiah)
Fungsi
Elemen
Penjualan
Supplies Penjualan
Komisi penjualan
Telepon dan Internet
Perjalanan Dinas
Jumlah
Penggudangan
Supplies
Penggudangan
Pembungkusan
dan Pengiriman
Administrasi
Pemasaran
Advertensi dan
Promosi
Anggaran
737.500.000
1.502.355.595
1.080.000.000
3.162.571.920
6.482.427.515
786.950.005
1.591.576.950
1.258.896.320
3.433.305.850
7.070.729.125
Selisih
49.450.005
89.221.355
178.896.320
270.733.930
588.301.610
(%) Selisih
6,17%
5,94%
16,56%
8,56%
9% (TT)
824.659.465
865.100.325
40.440.860
4,90% (T)
436.261.650
501.914.350
65.652.700
15,05%
3.122.657.500
3.255.015.895
132.358.395
4,24%
3.558.919.150
3.756.930.245
198.011.095
5,56% (TT)
368.761.000
418.222.750
49.461.750
13,41% (TT)
926.336.195
987.564.725
61.228.530
6,61% (TT)
389.655.785
339.406.870
(50.248.915)
12,90%
1.376.500.275
1.869.500.485
363.565.6545
15.796.759.870
1.156.339.695
1.725.550.155
3.221.296.720
16.319.843.890
(220.160.580)
(143.950.330)
414.359.825
523.084.020
15,99%
7,70%
11,40% (TT)
3,31% (T)
Supplies
Pembungkusan dan
pengiriman
Biaya Angkut
Penjualan
Jumlah
Supplies
Administrasi
pemasaran
Supplies Advertensi
dan promosi
Supplies Kredit dan
penagihan
Kredit dan
Penagihan
penagihan
Kerugian piutang
Jumlah
Total selisih anggaran
Realisasi
Sumber : Data diolah
Satuan
Pengukur
Jasa
Jumlah
rupiah
penjualan
Kapasitas
Normal
Kapasitas
Sesungguhnya
(%)
Selisih
Selisih
760.809.789.474
761.111.946.921
302.157.447
0,039%
Jumlah
produk
yang
dikirim
38.586.158 kg
38.601.813 kg
15.655 kg
0,040%
Jumlah
produk
yang
dikirim
38.586.158 kg
8.601.813 kg
15.655 kg
0,040%
Jumlah
faktur
3212
3274
62
1,89%
Jumlah
rupiah
penjualan
760.809.789.474
761.111.946.921
302.157.447
0,039%
Jumlah
rupiah
penjualan
760.809.789.474
761.111.946.921
302.157.447
0,039%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Dari hasil perbandingan pada tabel V.7 diperoleh bahwa selisih anggaran
fungsi penjualan, penggudangan, pembungkusan dan pengiriman, administrasi
pemasaran,
advertensi
dan
promosi
mengalami
selisih
yang
tidak
menguntungkan. Fungsi penjualan mengalami selisih anggaran yang bersifat
tidak menguntungkan sebesar Rp 588.301.610 atau 9%. Fungsi penggudangan
juga mengalami selisih anggaran yang bersifat tidak menguntungkan sebesar
Rp 40.440.860 atau 4,90% namun fungsi penggudangan merupakan satusatunya fungsi yang terkendali namun tidak menguntungkan karena masih di
bawah batas toleransi perusahaan yaitu 5%. Fungsi pembungkusan dan
pengiriman mengalami selisih anggaran yang bersifat tidak menguntungkan
sebesar Rp 198.011.095 atau 5,56%. Fungsi administrasi pemasaran juga
mengalami selisih anggaran yang bersifat tidak menguntungkan sebesar Rp
49.461.750 atau 13,41% selisih ini merupakan yang terbesar dibandingkan
dengan fungsi lainnya. Fungsi advertensi dan promosi mengalami selisih
anggaran yang bersifat tidak menguntungkan sebesar Rp 61.228.530 atau
6,61%. Fungsi kredit dan penagihan adalah satu-satunya fungsi yang
selisihnya menguntungkan pada setiap komponen fungsinya. Total selisih dari
fungsi kredit dan penagihan adalah sebesar Rp 414.359.825 atau 11,40%. Pada
selisih kapasitas PT Indolakto mengalami peningkatan penjualan sebesar Rp
302.157.447 atau 0,039%, peningkatan total berat produk yang dikirim
sebesar 15.655 kg atau 0,040%, dan peningkatan jumlah transaksi sebessar 62
kali atau 1,89%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
D. Pembahasan
1. Proses penyusunan anggaran
Proses penyusunan anggaran pada PT Indolakto berdasarkan
analisis dan menurut teori telah dilakukan dengan baik dan sesuai.
Perbedaan dalam proses penyusunan anggaran hanya sedikit dan tidak
signifikan. Proses penyusunan dimulai dari manajemen puncak lalu
disempurnakan oleh para manajer di bawahnya dan setelah selesai
selanjutnya manajemen puncak mengesahkan anggaran tersebut.
Dalam menyusun anggaran, PT Indolakto menggunakan metode
campuran yaitu top down dan bottom up. Semua karyawan turut
berpartisipasi
dalam
proses
penyusunan
anggaran
membuat
pengintegrasian informasi dilakukan secara lebih transparan sehingga
membuat manajemen mampu mendeteksi masalah lebih awal dan
membangun kepercayaan antar karyawan. Metode ini juga membuat
perencanaan dalam anggaran dilakukan secara bersama-sama.
Perbedaan terdapat pada biaya semi variabel seperti biaya
perjalanan dinas langsung digolongkan menjadi biaya variabel. Ini
terjadi
karena
pengalaman
pribadi
manajemen
dan
untuk
menyederhanakan proses penyusunan anggaran. Hal ini dapat
menyebabkan estimasi biaya yang dihasilkan kurang tepat. Sebaiknya
biaya semi variabel tetap dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya
variabel karena lebih dapat diandalkan agar perusahaan tahu berapa
biaya tetap dan biaya variabel yang sebenarnya dikeluarkan sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
menghasilkan estimasi biaya yang lebih akurat. Terdapat 3 metode
memisahkan biaya semi variabel menjadi biaya tetap dan biaya
variabel yaitu metode tinggi rendah, metode scattergraph, dan metode
kuadrat terkecil atau least square method.
2. Analisis pengendalian biaya pemasaran
Berdasarkan analisis selisih yang telah dilakukan oleh penulis,
maka dapat dilihat apakah penggunaan dari biaya pemasaran PT
Indolakto sudah terkendali atau belum. PT Indolakto telah menetapkan
kebijakan presentase batas penyimpangan total selisih yaitu 5%. Hal
ini dilakukan dengan adanya pertimbangan bahwa akan ada perbedaan
dari jumlah anggaran dan realisasi biaya pemasaran per tahun. Jika
penyimpangan yang terjadi berada di bawah 5% maka pengendalian
biaya pemasaran dapat dikatakan sudah terkendali, dan apabila
penyimpangan berada diatas 5% maka pengendalian biaya pemasaran
dapat dikatakan tidak terkendali. Pembahasan yang kan dilakukan
penulis dimulai dari analisis selisih anggaran dan realisasinya 2015.
Fungsi
penjualan
mengalami
selisih
anggaran
tidak
menguntungkan sebesar Rp588.301.610 atau 9% (tidak terkendali)
selisih ini terjadi karena pada setiap komponen fungsi penjualan juga
mengalami selisih yang tidak menguntungkan yaitu biaya supplies
yang realisasi anggaran lebih besar Rp49.450.005 atau 6,17% dari
biaya yang sudah dianggarkan, biaya komisi penjualan karena realisasi
anggaran lebih besar Rp89.221.335 atau 5,94% dari biaya yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dianggarkan. Selisih anggaran bersifat tidak menguntungkan juga
terdapat pada biaya telepon dan internet karena realisasi anggaran lebih
besar Rp178.896.320 atau 8,56% dari biaya yang sudah dianggarkan.
Realisasi anggaran yang berlebih dari yang dianggarkan disebabkan
oleh meningkatnya pemakaian telpon dan jaringan internet PT
Indolakto unntuk aktivitas pemasaran, komunikasi dengan pelanggan,
dan untuk keperluan manajemen lainnya. Selisih anggaran bersifat
tidak menguntungkan pada bagian perjalanan dinas karena realisasi
anggaran lebih besar Rp270.733.930 atau 16,56% dari biaya yang
sudah dianggarkan. Realisasi yang lebih besar dibandingkan anggaran
disebabkan oleh meningkatnya penjualan PT Indolakto dari yang
dianggarkan sebesar Rp760.809.789.474 menjadi Rp761.111.946.921
atau meningkat sebesar Rp302.157.447 sehingga PT Indolakto
mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk bagian penjualan.
Fungsi penggudangan mengalami selisih anggaran yang tidak
menguntungkan sebesar Rp40.440.860 atau 4,90% (terkendali) selisih
ini terjadi karena pada biaya supplies penggudangan realisasi anggaran
lebih besar dari biaya yang sudah dianggarkan. Realisasi yang lebih
besar dibandingkan anggaran disebabkan oleh meningkatnya kapasitas
normal penggudangan dari 38.586.158 kg menjadi 38.601.813 kg atau
meningkat sebesar 15.655 kg sehingga PT Indolakto mengeluarkan
biaya yang lebih banyak untuk supplies bagian penggudangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Fungsi pembungkusan dan pengiriman mengalami selisih anggaran
tidak menguntungkan sebesar Rp198.011.095 atau 5,56% (tidak
terkendali) selisih ini terjadi karena pada setiap komponen fungsi
pembungkusan dan pengiriman juga mengalami selisih yang tidak
menguntungkan yaitu biaya supplies pembungkusan dan pengiriman
karena realisasi anggaran lebih besar Rp65.652.700 atau 15,05% dari
biaya yang sudah dianggarkan dan biaya bagian biaya angkut
penjualan karena realisasi anggaran lebih besar Rp132.358.395 atau
4,24% dari biaya yang sudah dianggarkan. Realisasi yang lebih besar
dibandingkan anggaran disebabkan oleh meningkatnya kapasitas
normal fungsi pembungkusan dan pengiriman dari 38.586.158 kg
menjadi 38.601.813 kg atau meningkat sebesar 15.655 kg sehingga PT
Indolakto mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk fungsi
pembungkusan dan pengiriman.
Fungsi administrasi pemasaran mengalami selisih anggaran tidak
menguntungkan sebesar Rp49.450.005 atau 13,41% (tidak terkendali)
selisih ini terjadi karena pada biaya supplies administrasi pemasaran
realisasi anggaran lebih besar dari biaya yang sudah dianggarkan.
Realisasi yang lebih besar dibandingkan anggaran disebabkan oleh
meningkatnya transaksi penjualan PT Indolakto dari yang dianggarkan
3212 faktur menjadi 3274 faktur atau meningkat sebesar 62 transaksi
sehingga PT Indolakto memberi komisi yang lebih besar untuk bagian
administrasi pemasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Fungsi advertensi dan promosi mengalami selisih anggaran yang
tidak menguntungkan sebesar Rp61.228.530 atau 6,61% (terkendali)
selisih ini terjadi karena pada biaya supplies advertensi dan promosi
pada realisasi anggaran lebih besar dari biaya yang sudah dianggarkan.
Realisasi yang lebih besar dibandingkan anggaran disebabkan oleh
meningkatnya penjualan PT Indolakto dari yang dianggarkan sebesar
Rp760.809.789.474 menjadi Rp761.111.946.921 atau meningkat
sebesar Rp302.157.447 sehingga PT Indolakto mengeluarkan biaya
yang lebih besar untuk bagian penjualan.
Fungsi kredit dan penagihan mengalami selisih anggaran
menguntungkan sebesar Rp414.359.825 atau 11,40% (tidak terkendali)
selisih ini terjadi karena pada setiap komponen fungsi kredit dan
penagihan juga mengalami selisih yang menguntungkan yaitu biaya
supplies kredit dan penagihan karena realisasi anggaran lebih kecil
Rp50.248.915 atau 12,90% dari biaya yang sudah dianggarkan. Biaya
penagihan karena realisasi anggaran lebih kecil Rp220.160.580 atau
15,99% dari biaya yang sudah dianggarkan. Biaya kerugian piutang
karena realisasi anggaran lebih kecil Rp143.950.330 atau 7,70% dari
biaya yang sudah dianggarkan. Realisasi yang lebih sedikit
dibandingkan anggaran disebabkan oleh meningkatnya penjualan PT
Indolakto
dari
yang
dianggarkan
Rp760.809.789.474
menjadi
Rp761.111.946.921 atau 0,04% namun para pembeli lebih banyak
melakukan pembayaran tunai sehingga PT Indolakto tidak perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
mengeluarkan menanggung beban kerugian piutang yang terlalu
banyak..
Total selisih anggaran PT Indolakto bersifat tidak menguntungkan
karena pertumbuhan penjualan Rp302.157.447 lebih sedikit dari selisih
anggaran dengan realisasi yang telah dikeluarkan oleh PT Indolakto
Rp523.084.020. Apabila dibandingkan dengan kapasitas sesungguhnya
terdapat selisih anggaran yang merugikan sebesar Rp220.926.573.
Namun total selisih anggaran PT Indolakto dapat dikatakan terkendali
karena hanya 3,31% dan tidak melebihi batas toleransi perusahaan
yaitu 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang evaluasi penyusunan anggaran biaya
pemasaran dan kegunaanya sebagai alat pengendalian PT Indolakto, maka
penulis dapat menarik kesimpulan bahwa :
1. Proses langkah-langkah penyusunan anggaran pada PT Indolakto pada
dasarnya sudah sesuai dengan teori yaitu teori campuran atau top down
dan bottom up. Perusahaan memulai menyusun anggaran melalui
manajemen puncak untuk menentukan program dan strategi pokok
kemudian kemudian dilanjutkan oleh para manajer dibawahnya.
Perbedaan proses penyusunan anggaran terdapat pada semivariabel
yang langsung digolongkan ke biaya variabel.
Proses langkah-langkah penyusunan anggaran biaya pemasaran yang
dilakukan oleh PT Indolakto sesuai dengan teori. Berikut penysunan
anggaran pemasaran PT Indolakto yang sesuai berdasarkan teori :
a. Menyusun anggaran biaya pemasaran atas dasar jenis atau elemen
biaya pemasaran
b. Mendistribusikan setiap jenis biaya pemasaran ke dalam setiap
fungsi pemasaran
c. Mengalokasikan biaya pemasaran setiap fungsi ke dalam setiap
pusat laba yang merupakan usaha pemasaran
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
2. Total selisih anggaran biaya pemasaran pada PT Indolakto di tahun
2015 terkendali (T). Hal ini ditunjukan dengan adanya selisih kurang
dari 5% dari batas toleransi yang telah ditetapkan. Namun terdapat
selisih anggaran yang tidak menguntungkan sebesar Rp220.926.573
atau 3,31% yang disebabkan oleh realisasi anggaran yang lebih besar
daripada pertumbuhan penjualan perusahaan.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian yang dihadapi oleh penulis dalam melaksanakan
penelitian :
Dalam penelitian ini angka-angka yang digunakan dalam biaya
pemasaran tidak dapat ditelusuri secara mendetail pada setiap fungsi.
C. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis :
1. Bagi Perusahaan
Sebaiknya penggolongan biaya semi variabel tetap dipisahkan
menjadi biaya tetap dan biaya variabel agar menghasilkan estimasi
yang lebih akurat.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Anggaran
biaya
pemasaran
merupakan
topik
yang dapat
dikembangkan dan diteliti secara lebih luas lagi, sepertibiaya
pemasaran menurut jenis produk dan daerah pemasaran. Oleh karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
itu, penelitian selanjtnya bisa mengevaluasi anggaran biaya pemasaran
dengan metode yang sama ataupun berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
DAFTAR PUSTAKA
Boyd, Harper. 2000. Manajemen pemasaran. Edisi Kedua. Erlangga, Jakarta.
Bragg, Steven M. CPA. 2014. Penganggaran (Budgeting) Panduan
Komperhensif. PT Indeks, Jakarta.
Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Keempat Belas. Salemba Empat,
Jakarta.
Downey, David. 2002. Manajemen Agribisnis. Buku Keempat. Erlangga, Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Budgeting. Cetakan Kedua. PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Hariono, Novianti. 2005. “Anggaran Sebagai Alat Pengendalian Biaya
Pemasaran”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Imam, Fitrah Wahyudi. 2013. “Laporan Kerja Praktek Deskripsi Implementasi
Ohsas 18000:2007 Pada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) PT Indolakto Factory Jakarta. Universitas Bhayangkara,
Jakarta.
Kotler, Philip, dan Armstrong. 2004. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan.
PT. Indeks, Jakarta.
Mulyadi. 2015. Akuntansi Biaya. Edisi ke-5. BP-STIE YKPN, Yogyakarta.
Munandar, M. 2007. Budgeting: Perencanaan kerja, Pengkoordinasian Kerja,
Pengawasan Kerja. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.
Nafarin. 2007. Penganggaran Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta.
Simamora, Henry. 2002. Akuntansi Manajemen. Salemba Empat, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Erlangga, Jakarta.
Supriyono. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Pertama. BPFE,
Yogyakarta.
Supriyono. 2014. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta
Pembuatan Keputusan. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.
Yashinta, Anastasia. 2010. “Evaluasi Implementasi Anggaran Sebagai Alat
Pengendalian
Biaya
Pemasaran”.
Skripsi
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Tidak
Dipublikasikan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
LAMPIRAN I
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
A. Tentang Perusahaan
1. Siapa pendiri perusahaan dan kapan didirikan?
-
Terlampir pada bab IV Gambaran Umum Perusahaan (hal 51).
2. Dimana perusahaan didirikan dan apa alasan untuk memilih lokasi
tersebut?
-
Terlampir pada bab IV Gambaran Umum Perusahaan (hal 53).
3. Bagaimana tugas dan wewenang masing-masing bagian dalam
organisasi?
-
Terlampir pada bab IV Gambaran Umum Perusahaan (hal 55).
4. Produk apa saja yang dijual oleh perusahaan?
-
Terlampir pada bab IV Gambaran Umum Perusahaan (hal 59).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
5. Bagaimana struktur organisasi perusahaan?
Streeing
Commite
Secretary
Financy &
Accounting
Division Head
Marketing &
Sales Division
Head
HRD & GA
Division Head
Production
Division Head
Quality Contrl
Division Head
Finance
Manager
General Sales
& Marketing
Personel Dept.
Head
Powder
Physchom
Accounting
Manager
Marketin &
Public
Training &
Employee
Relation Dept
SKM
Sampling
General Affair
Dep. Head
Liquid &
Butter
Miero
Security
Officer
Recruitment &
Hrd Coordinat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
A. Bagian Human Resource Development
1. Bagaimana pembagian jam dan hari kerja?
-
Waktu kerja karyawan PT. Indolakto adalah lima hari kerja dalam
seminggu. Jumlah jam kerja adalah delapan jam sehari atau 40 jam
seminggu yang dilakukan dalam dinas normal atau shift. Pekerja
kantor/non produksi bekerja mulai dari Senin hingga Jumat dengan
jam kerja dari jam 08.00 hingga 16.30 dengan waktu istirahat
selama 30 menit. Untuk pekerja pabrik diberlakukan sistem shift
yang dibagi menjadi empat shift yaitu shift malam (jam 22.30 –
07.00), shift pagi (jam 06.30 – 15.00), shift siang (jam 14.30 –
23.00) dengan waktu istirahat 30 menit, dan shift khusus yang
waktunya disesuaikan dengan kebutuhan. Pertukaran dilakukan
satu minggu sekali
sesuai dengan kebutuhan operasional
perusahaan dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan
karyawan. Hari Sabtu dan Minggu merupakan hari kerja lembur
untuk karyawan non eksekutif, sedangkan untuk pekerja eksekutif
yang masuk pada hari tersebut, maka pada minggu selanjutnya
diperbolehkan untuk libur antara hari Senin sampai Jumat.
2. Fasilitas dan jaminan sosial untuk kesejahteraan seperti apa yang
diberikan kepada karyawan?
-
Fasilitas yang tersedia bagi karyawan antara lain sarana kantin,
tempat beribadah (masjid), loker, seragam, poliklinik, rawat inap
dan rawat jalan, serta jamsostek. Setiap hari karyawan memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
jatah makan satu kali yang sesuai dengan waktu shifnya.
Sedangkan untuk pekerja yang lembur empat jam atau lebih
diberikan uang makan yang besarnya senilai satu kali makan.
Selain itu setiap bulan semua karyawan memperoleh enam kaleng
susu kental manis. Perlengkapan karyawan juga disediakan oleh
perusahaan yaitu seragam, sepatu dan tutup kepala yang diberikan
sesuai kebutuhan serta diberikan juga fasilitas laundry. Fasilitas
lainnya adalah fasilitas antar jemput untuk karyawan tingkat
eksekutif dan karyawan yang bekerja pada shift malam untuk
daerah Sukabumi dan Bogor, sedangkan karyawan non eksekutif
mendapatkan uang transport. Fasilitas perumahan hanya diberikan
pada pekerja terkait yang harus bisa memberi suatu keputusan pada
perusahaan. PT. Indolakto juga memberikan jaminan kesehatan,
jaminan kecelakaan kerja, hari tua dan jaminan kematian. Jaminan
kesehatan diberlakukan bagi karyawan dan keluarga. Pemeriksaan
dan pengobatan dapat dilakukan di poliklinik yang terdapat di area
PT. Indolakto. Untuk karyawan yang sudah berkeluarga, apabila
istri dan dua orang anak memerlukan perawatan rumah sakit,
perusahaan
akan
menggantikan
semua
biaya
perawatan,
pengobatan maupun rawat inap atau rawat jalan. Rumah sakit yang
ditunjuk perusahaan untuk sementara ini adalah Rumah Sakit PMI
Bogor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Jaminan kecelakaan kerja, hari tua dan jaminan kematian terhadap
pekerja dikelola oleh PT. JAMSOSTEK. Hal ini disesuaikan
dengan peraturan Undangundang yang berlaku yaitu UU No. 3
Tahun 1992, tentang jaminan sosial tenaga kerja. Selain jaminanjaminan di atas, pekerja yang meninggal dunia karena kecelakaan
di luar kerja akan mendapat sumbangan dari PT. Indolakto. PT.
Indolakto memberikan masa cuti bagi karyawannya. Setiap pekerja
yang telah bekerja selama satu tahun berhak atas cuti tahunan
selama 12 hari kerja dan tetap mendapat upah penuh. Bagi
karyawati yang hamil diperbolehkan untuk cuti selama tiga bulan
dengan mendapat upah penuh. Selain itu, karyawati yang mendapat
haid diperbolehkan cuti sebanyak-banyaknya dua hari bila benarbenar dibutuhkan dengan surat keterangan dokter.
B. Bagian pemsaran
1. Bagaimana proses penyusunan anggaran pemasaran?
-
Terlampir pada bab V Analisis Data dan Pembahasan (hal 62).
2. Berapa batas toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan untuk realisasi
biaya pemasaran tahun 2015?
-
Batas toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan adalah 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Surat Keterangan Penelitian
Download