PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PEMASARAN (Studi Kasus pada PT Indolakto) SKRIPSI Digunakan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Laurensius Lusiano Michael Nim : 132114030 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSETAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EVALUASI PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PEMASARAN (Studi Kasus pada PT Indolakto) SKRIPSI Digunakan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Laurensius Lusiano Michael Nim : 132114030 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSETAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEMBAHAN “There is no purpose for life, unless you create it for yourself.” Jerome Jarre “I will stop at nothing to achieve my goal and i will continue my pursuit no matter the opposition.” Casey Neistat Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberkati Kedua orang tuaku tercinta, Benedictus dan Rita Kakak-kakakku, Flavia Maria dan (†)Vinsensia Betan iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: EVALUASI PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PEMASARAN (Studi Kasus pada PT Indolakto) Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 21 Juli 2017 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja ataupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Yogyakarta, 31 Juli 2017 Yang membuat pernyataan, Laurensius Lusiano Michael v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Laurensius Lusiano Michael Nomor Induk Mahasiswa (NIM) : 132114030 Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: EVALUASI PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PEMASARAN (Studi Kasus pada PT Indolakto) Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dam mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 31 Juli 2017 Yang membuat pernyataan, Laurensius Lusiano Michael vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis. 2. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Akt. CA. selaku pembimbing skripsi dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama menjalani perkuliahan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Orang tua dan kakak penulis yang selalu menjadi semangat bagi penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Sahabat-sahabat penulis (Juna, Yosi, Theo, Oscar, Reno, Tiara, Riri) yang selalu membantu dan menemani penulis selama kuliah. 5. Kezia yang selalu memberikan semangat dalam penulisan skripsi. 6. Teman-teman Kelas A Akuntansi 2013. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Teman-teman MPAT Bu Reni yang saling memberikan nasehat dalam proses penyelesaian skripsi. 8. Teman-teman mahasiswa akuntansi 2013 atas dukungan dan kebersamaannya selama perkuliahan. 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 15 Juni 2017 Laurensius Lusiano Michael viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................ v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN................................................ vi HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................. ix HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xi HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................... xii ABSTRAK .......................................................................................................... xiii ABSTRACT ........................................................................................................ xiv BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4 C. Batasan Masalah .......................................................................... 4 D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5 F. Sistematika Penulisan .................................................................. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 8 A. Anggaran ..................................................................................... 8 1. Pengertian Anggaran ............................................................. 8 2. Keuntungan Anggaran ........................................................... 8 3. Keterbatasan Anggaran ......................................................... 10 4. Jenis-jenis Anggaran ............................................................. 11 5. Anggaran Tahunan Perusahaan Manufaktur ......................... 14 6. Proses Penyusunan Anggaran................................................ 15 7. Tahap-tahap Penyusunan Anggaran ...................................... 18 8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran .. 21 B. Pemasaran ................................................................................... 23 C. Biaya ............................................................................................ 23 1. Pengertian Biaya .................................................................... 23 2. Penggolongan Biaya .............................................................. 24 3. Memisahlan Biaya Tetap dengan Biaya Variabel ................. 29 4. Biaya dan Fungsi Pemasaran ................................................. 31 5. Karakteristik Biaya Pemasaran.............................................. 33 6. Penggunaan anggaran untuk pengendalian biaya pemasaran. 35 ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D. Hasil Penelitian Terdahulu .......................................................... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... A. Jenis Penelitian ............................................................................ B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... C. Subyek dan Obyek Penelitian ...................................................... D. Data yang Dicari .......................................................................... E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... F. Teknik Analisis Data ................................................................... BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................... A. Sejarah Singkat Perusahaan ......................................................... B. Lokasi Perusahaan ....................................................................... C. Struktur Organisasi ...................................................................... D. Kegiatan perusahaan .................................................................... BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ A. Penyusunan Anggaran Pemasaran pada PT Indolako ................. B. Perbandingan Antara Langkah-langkah Penyusunan Anggaran PT Indolakto dengan Teori .......................................................... C. Analisis Kesesuaian Proses Penyusunan Anggaran Pemasaran . D. Pembahasan ................................................................................. BAB VI PENUTUP .......................................................................................... A. Kesimpulan .................................................................................. B. Keterbatasan Penelistian .............................................................. C. Saran ............................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... LAMPIRAN ........................................................................................................ x 45 47 47 47 47 48 49 49 51 51 53 54 59 62 62 64 70 74 80 80 81 81 83 85 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Halaman Tabel II.1 Tabel II.2 Tabel V.1 Tabel V.2 Tabel V.3 Tabel V.4 Tabel V.5 Tabel V.6 Pedoman Umum Dasar Distribusi Tidak Langsung .................... Pedoman Umum Satuan Pengukur Jasa Setiap Fungsi Pemasaran .................................................................................... Perbandingan Analisis Langkah-Langkah Penyusunan Anggaran ..................................................................................... Anggaran Biaya Pemasaran PT Indolakto Tahun 2015 .............. Alat Satuan Pengukur Jasa PT Indolakto .................................... Biaya Pemasaran Sesungguhnya PT Indolakto tahun 2015 ........ Satuan Kapasitas Sesungguhnya PT Indolakto Tahun 2015 ....... Perbandingan Perbedaan Kapasitas normal dengan Kapasitas Sesungguhnya PT Indolakto tahun 2015 ..................................... xi 40 41 64 66 67 68 69 71 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Halaman Tabel II.1 Struktur Organisasi Perusahaan ................................................... 86 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK EVALUASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PEMASARAN (Studi Kasus Pada PT Indolakto) Laurensius Lusiano Michael NIM : 132114030 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian proses penyusunan anggaran dan untuk mengetahui fungsi anggaran sebagai alat pengendali. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk rumusan masalah pertama adalah membandingkan proses penyusunan anggaran biaya pemasaran dengan teori. Untuk rumusan masalah kedua tekhik analisis yang digunakan adalah membandingkan antara anggaran dan realisasi biaya pemasaran dan menganalisis selisih anggaran pada setiap fungsi anggaran biaya pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan proses penyusunan anggaran biaya pemasaran sudah sesuai dengan teori dan realisasi biaya pemasaran sudah terkendali pada fungsi penggudangan karena tidak melebihi batas toleransi yang telah ditetapkan oleh PT Indolakto yaitu 5%. Fungsi yang belum terkendali adalah fungsi penjualan, fungsi pembungkusan dan pengiriman, fungsi administrasi pemasaran, fungsi advertensi dan promosi, dan fungsi kredit dan penagihan. Kata kunci : Anggaran, Pemasaran, Penyusunan, dan Pengendalian xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT EVALUATION OF BUDGET PREPARATION AND MARKETING COST CONTROL (A Case Study at PT Indolakto) Laurensius Lusiano Michael NIM : 132114030 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017 The research aims to know how proper the process of preparation marketing budget at PT Indolakto and to determine the function of the budget as a controling tool. This study was a case study. This sudy obtatined the data by interviews and documentaion. The data analysis technique for the first resecarch question was done by comparing between making marketing cost budget in PT Indolakto with those in the theory. Meanwhile, the second was done by comparing the budget and realization of marketing costs and analyzing the budget gap on each function of the marketing budget. The research was conducted at PT Indolakto. The result of the research shows that the process of budget preparation of marketing cost is in accordance with the theory and the realization of marketing cost is controlled in the warehouse function because it does not exceed the tolerance limit set by PT Indolakto that is 5%. Besides, the uncontrolled functions is the sales function, the packaging and delivery function, marketing administration functions, advertising and promotional functions, and credit and billing functions. Keywords: Budget, Marketing, Preparation, and Controling. xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian indonesia saat ini berada pada kondisi yang baik dan stabil, hal ini dibuktikan dengan data BPS yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 yaitu 5,02% melebihi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 yaitu 4,88%. Dalam menyikapi hal ini tentunya setiap perusahaan memiliki strategi untuk menjalankan usahanya dengan lebih baik sehingga perusahaan mampu memperoleh laba yang optimal. Perusahaan akan membuat sistem manajemen yang baik guna meningkatkan daya saing dengan perusahaan lain. Perusahaan harus menyusun strategi dan rencana baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang dan strategi tersebut disusun secara bertahap dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi strategi agar tujuan perusahaan tercapai. Salah satunya ialah menyusun anggaran. Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan. Dalam hubungannya dengan sistem pengendalian manajemen, proses penyusunan anggaran merupakan rencana yang didasarkan atas dampak rencana kerja tersebut terhadap laba. Sistem penganggaran memiliki peran yang penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Keberhasilan anggaran untuk mendukung tujuan perusahaan dapat ditentukan dari sejauh 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 manakah anggaran dapat memenuhi fungsi-fungsinya. Permasalahan yang dihadapi adalah apakah sistem penganggaran yang diterapkan perusahaan dapat digunakan sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan dengan maksimal. Dalam kaitannya dengan pemasaran sistem penganggaran yang diterapkan dengan baik akan membantu perusahaan untuk mengetahui jumlah rincian biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemasaran yang dapat digunakan untuk perencanaan dan pengarahan usaha pemasaran. Kegiatan pemasaran perlu diprioritaskan oleh perusahaan karena kegiatan pemasaran berperan besar dalam pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Pemasaran yang berhasil akan membuat produksi menjadi meningkat, namun untuk menunjang keberhasilan pemasaran diperlukan berbagai macam biaya seperti biaya advertensi dan biaya penjualan. Menurut Mulyadi (2015: 487) dalam arti luas biaya pemasaran meliputi semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai produk tersebut diubah kembali dalam bentuk tunai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Menurut Supriyono (2014: 200) untuk dapat memasarkan produk dengan sukses, perusahaan harus menggunakan konsep pemasaran yang baik, yaitu bagaimana melayani langganan atau pembeli yang dapat memuaskan mereka tetapi perusahaan dapat pula memperoleh laba yang diharapkan. Penyusunan merupakan kegiatan anggaran dan pengendalian biaya pemasaran yang saling berkaitan. Ada beberapa cara mengelompokkan biaya pemasaran diantaranya menurut jenis biaya dan obyek pengeluaran. Banyak manfaat yang akan didapatkan oleh perusahaan dengan adanya analis biaya pemasaran. Selain untuk penentuan besarnya biaya. Analisis biaya pemasaran bermanfaat untuk perencanaan dan pengarahan usaha pemasaran. Anggaran sebagai alat pengendalian biaya pemasaran memberikan kontribusi besar bagi perusahaan untuk menghindari kerugian. Apabila tidak adanya pengukuran dan evaluasi terhadap biaya pemasaran, perusahaan tidak akan mengetahui posisinya, tingkat keberhasilan serta tingkat kegagalannya. Beberapa peneliti telah meneliti mengenai anggaran dan kaitannya pengendalian biaya pemasaran. Nofianti (2005) melakukan penelitian di UD Kartika Plastik dari tahun 2001-2003 menunjukkan bahwa proses pembuatan anggaran sesuai dengan teori namun setiap tahun ada fungsi pemasaran yang tidak terkendali. Yashinta Anastasia (2010) melakukan penelitian di PT Madukismo menunjukkan bahwa proses pembuatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 anggaran ada yang tidak sesuai dengan teori dan total selisih menunjukkan angka yang besar yaitu 141,13%. Berdasarkan latar belakang di atas dan hasil dari penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil yang tidak terkendali, maka penulis tertarik untuk meneliti “Evaluasi Penyusunan Anggaran dan Pengendalian Biaya Pemasaran” pada perusahaan untuk mengetahui bagaimana cara kerja perusahaan manufaktur dalam menyusun dan mengendalikan anggaran biaya pemasaran. B. Rumusan Masalah 1. Apakah proses penyusunan anggaran biaya pemasaran yang dibuat oleh PT Indolakto sudah sesuai dengan teori? 2. Apakah realisasi biaya pemasaran pada PT Indolakto sudah terkendali? C. Batasan Masalah Peneliti membatasi kegiatan pemasaran berdasarkan fungsi pemasaran. Anggaran yang digunakan adalah anggaran pemasaran dan realisasinya pada setiap fungsi pemasaran tahun 2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui proses penyusunan anggaran biaya pemasaran PT Indolakto apakah sudah sesuai dengan teori atau belum. 2. Untuk mengetahui realisasi biaya pemasaran PT Indolakto apakah sudah terkendali atau belum. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat memberikan gambaran bagi perusahaan mengenai penerapan perusahaan dalam efisiensi anggaran biaya pemasaran dan dapat digunakan untuk penentuan kebijakan di masa yang akan datang. 2. Bagi Universitas Penelitian ini dapat dijadikan koleksi pustaka Universitas Sanata Dharma khususnya dalam bidang penganggaran dan pemasaran. 3. Bagi Penulis Penulis dapat memperoleh pengetahuan dan ilmu secara langsung mengenai langkah-langkah penyusunan dan pengendalian anggaran beserta penerapannya di dalam perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 F. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Kajian Pustaka Bab ini menjelaskan teori-teori yang mendukung untuk pengolahan data. BAB III Metode Penelitian Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, data yang akan dicari, subjek dan objek penelitian, jenis data, tekhnik pengumpulan data, dan tekhnik analisis data. BAB IV Gambaran Umum Perusahaan Bab ini menguraikan gambaran umum perusahaan yang berkaitan dengan sejarah perusahaan, letak perusahaan, struktur organisasi, bentuk badan usaha dan jenis usahanya, serta data yang relevan yang mendukung penelitian. BAB V Analisis Data dan Pembahasan Bab ini menguraikan analisis data yang telah dilakukan di lapangan untuk menjawab rumusan masalah dan dibahas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 BAB VI Penutup Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran, serta keterbatasan dalam penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Anggaran 1. Pengertian Anggaran a. Menurut Munandar (2007: 1) Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter yang berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. b. Menurut Steven M. Bragg (2014: 1) Angggaran adalah dokumen tentang ramalan hasil dan posisi keuangan perusahaan bisnis tertentu, untuk satu atau lebih periode. 2. Keuntungan Anggaran Anggaran mempunyai banyak manfaat dalam perusahaan. kegunaan pokok anggaran menurut Supriyono (2014: 18), yaitu: a. Penyusunan anggaran merupakan kekuatan manajemen dalam menyusun perencanaan, di mana manajemen melihat ke depan untuk menentukan tujuan perusahaan yang dinyatakan di dalam ukuran finansial. b. Anggaran dapat digunakan alat koordinasi berbagai kegiatan perusahaan, misalnya koordinasi antara kegiatan penjualan dengan kegiatan produksi. 8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 c. Implementasi pengawasan anggaran kegiatan dapat menciptakan perusahaan. alat untuk Penyimpangan antara anggaran dengan realisasi dihitung dan di analisa, dan manajemen dapat mengetahui penyebab adanya penyelewengan tersebut. d. Berdasar teknik yang digunakan di dalam anggaran, manajemen dapat memeriksa dengan seksama penggunaan sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan apakah dapat berdaya guna (efisien) atau berhasil guna (efektif). e. Pemakaian anggaran mengakibatkan timbulnya suasana yang bersemangat untuk memperoleh laba. Timbul kesadaran tentang pentingnya biaya sebelum dana disediakan. Tekanan anggaran bukan semata-mata menekan biaya akan tetapi adalah memaksimalkan laba dalam jangka panjang, dan tambahan biaya yang dibenarkan apabila tambahan biaya tersebut diperkirakan dapat meningkatkan laba. f. Pemakaian anggaran dapat mendorong dipakainya standar sebagai alat pengukur prestasi suatu bagian atau individu di dalam organisasi perusahaan. g. Pemakaian anggaran dapat membantu manajemen di dalam pengambilan keputusan untuk memilih beberapa alternatif yang mungkin dilaksanakan misalhnya : membuat atau membeli, membuat atau menyewa, menolak atau menerima pesanan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 khusus, mendorong atau mengurangi produk tertentu dan sebagainya. 3. Keterbatasan Anggaran Terdapat beberapa kelemahan yang membatasi anggaran. Menurut Supriyono (2014: 18-19) kelemahan tersebut antara lain: a. Anggaran didasarkan pada estimasi atau proyeksi atas kegiatan yang akan datang, ketepatan dari estimasi sangat tergantung kepada pengalaman dan kemampuan dari estimator atau proyektor, ketidaktepatan anggaran berakibat tidak dapat dipakai sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan pengawasan baik. b. Anggaran harus selalu disesuaikan dengan perubahan kondisi dan asumsi. Anggaran disusun atas dasar kondisi dan asumsi tertentu, oleh karena itu perubahan kondisi dan asumsi yang mendasari penyusunan anggaran mengharuskan adanya revisi anggaran agar anggaran tersebut dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Perubahan kondisi dan asumsi misalnya dapat berupa: laju inflasi atau kebijakan pemerintah dibidang ekonomi c. Anggaran dapat dipakai sebagai alat pengendalian biaya hanya apabila semua pihak, terutama manajer-manajer perusahaan, secara terus menerus secara terkoordinir berusaha dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 bertanggung jawab atas tercapainya tujuan yang telah ditentukan di dalam anggaran. d. Semua pihak di dalam perusahaan perlu menyadari bahwa anggaran adalah alat untuk mengendalikan biaya, akan tetapi tidak dapat menggantikan fungsi manajemen dan “judgement” manajemen masih diperlukan atas dasar pengetahuan dan pengalamannya. 4. Jenis-jenis Anggaran Untuk memudahkan dalam penyusunan anggaran maka anggaran perlu dikelompokkan. Pengelompokkan anggaran dibagi dalam beberapa jenis. Menurut Nafarin (2007: 31-35) , antara lain: a. Menurut dasar penyusunan , anggaran terdiri dari: 1. Anggaran variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval kepastian tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda. 2. Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kepastian tertentu disebut juga anggaran statis. b. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari: 1. Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun untuk suatu periode tertentu. Umumnya periode satu tahun, yang disusun setiap akhir periode. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 2. Anggaran kontinu adalah anggaran yang dibuat untuk memperbaiki anggaran yang telah dibuat. c. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari: 1. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun. 2. Anggaran jangka panjang (anggaran strategi) adalah anggaran yang dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. d. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari: 1. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba rugi. 2. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan terdiri dari: a. Anggaran kas. b. Anggaran piutang. c. Anggaran persediaan. d. Anggaran utang. e. Anggaran neraca. e. Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari: 1. Anggaran komprehensif merupakan rangkaian berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap. dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 2. Anggaran parsial adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap, anggaran hanya menyusun bagian bagian tertentu saja. f. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari: 1. Anggaran apropriasi (appropriation budget) adalah anggaran yang dibentuk untuk tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain. 2. Anggaran kinerja (performance budget) adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan) yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui batas. 5. Anggaran Tahunan Perusahaan Manufaktur Menurut Supriyono (2014: 20-21) pada perusahaan manufaktur dapat disusun program anggara tahunan dalam bentuk anggaran operasional (master) yang merupakan koordinasi antara: a. Anggaran Penjualan Anggaran penjualan dapat disusun berdasar jenis produk yang dijual, daerah penjualan, atau faktor lainnya, atau kombinasi beberapa faktor tersebut. b. Anggaran Produksi: 1. Anggaran biaya produksi. a. Anggaran biaya bahan. b. Anggaran biaya tenaga kerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 c. Anggaran biaya overhead pabrik. 2. Anggaran Persediaan. 3. Anggaran Pembelian. c. Anggaran Biaya Komersial dan Finansial: 1. Anggaran biaya distribusi atau pemasaran. 2. Anggaran biaya administrasi dan umum. 3. Anggaran biaya finansial (keuangan). d. Anggaran Kas yang Meliputi: 1. Anggaran penerimaan kas. 2. Anggaran pengeluaran kas. e. Anggaran Pengeluaran Modal: 1. Anggaran penggantian aktiva tetap. 2. Anggaran penambahan aktiva tetap. 3. Anggaran ekspansi. 6. Proses Penyusunan Anggaran Menurut Sofyan Syafri H. (2001: 83-84) proses penyusunan anggaran adalah sebagai berikut: a. Anggaran Puncak-Bawahan (Top-Down Budgeting) Top-Down Budgeting adalah prosedur penyusunan anggaran dimana anggaran ditentukan oleh manajemen puncak dengan sedikit atau bahkan tidak ada konsultasi dengan manajemen tingkat bawah. Metode ini ada baiknya jika karyawan tidak mampu menyusun budget atau dianggap akan terlalu lama dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 tidak tepat jika diserahkan kepada bawahan. Hal ini biasa terjadi dalam perusahaan yang karyawannya tidak memiliki keahlian cukup untuk menyusun suatu budget. Atasan bisa saja menggunakan konsultan atau tim untuk menyusunnya. b. Anggaran Bawahan-Atasan (Bottom-Up Budgeting) Bottom-Up budgeting adalah prosedur penyusunan anggaran dimana anggaran disiapkan oleh pihak yang akan melaksanakan anggaran tersebut, kemudian anggaran akan diberikan oleh pihak yang lebih tinggi untuk mendapatkan persetujuannya. c. Metode Campuran (Top-Down dan Bottom-Up) Di sini perusahaan menyusun anggaran dengan memulainya dari atas dan kemudian untuk selanjutnya dilengkapi dan dilanjutkan oleh karyawan. Jadi, ada pedoman dari atasan atau pimpinan dan dijabarkan oleh bawahan sesuai dengan pengarahan atasan. Sedangkan menurut Supriyono (2000: 49-50) anggaran memerlukan proses penyusunan. Penyusunan anggaran adalah proses akuntansi dan juga proses manajemen. Proses akuntansi berarti penyusunan anggaran merupakan studi terhadap mekanisme, prosedur untuk merakit data, dan membentuk anggaran. Proses manajemen berarti penyusunan anggaran merupakan proses penetapan peran tiap melaksanakan program atau bagian program. manajer dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 Penyusunan anggaran berhubungan dengan peran departemen anggaran dan komite anggaran. Departemen anggaran adalah departemen yang bertugas mengadministrasikan aliran informasi sistem pengendalian melalui anggaran. Fungsi departemen ini adalah: a. Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyusunan anggaran. b. Mengkoordinasikan dan menerbitkan setiap asumsi-asumsi dasar yang dikeluarkan kantor pusat untuk digunakan dalam menyusun anggaran. c. Menjamin bahwa informasi dikomunikasikan secara wajar di antara unit-unit organisasi yang saling berhubungan. d. Membantu pusat-pusat pertanggungjawaban di dalam menyusun anggaran. e. Menganalisis usulan anggaran dan membuat rekomendasi, pada penyusun anggaran dan selanjutnya pada manajemen puncak. f. Menganalisis laporan prestasi sesungguhnya dibandingkan anggarannya, menginterpretasikan hasilnya dan menyiapkan laporan ringkas untuk manajemen puncak. g. Mengadministrasikan proses pengubahan atau penyesuaian anggaran selama tahun yang bersangkutan. h. Mengkoordinasikan dan secara fungsional mengendalikan pekerjaan departemen anggaran di eselon bawah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 Komite anggaran adalah komite dibentuk oleh manajemen puncak untuk mengkoordinasi proses manajemen dalam penyusunan anggaran. Tugas-tugas komite anggaran mencakup: a. Mengusulkan kepada manajemen puncak mengenai pedoman umum penyusunan anggaran. b. Menyebarkan pedoman tersebut setelah disetujui manajemen puncak. c. Mengkoordinasikan berbagai macam usulan anggaran yang disusun secara terpisah oleh berbagai unit organisasi. d. Menyelesaikan perbedaan yang timbul di antara usulan anggaran e. Menyerahkan anggaran final pada manajemen puncak dan dewan komisaris untuk disahkan. f. Mendistribusikan anggaran yang telah disahkan kepada berbagai unit organisasi. Anggaran biasanya berjangka waktu satu tahun dan dirinci untuk setiap semester atau setiap triwulan, atau setiap bulan selama tahun yang bersangkutan. Langkah-langkah di dalam penyusunan anggaran biasanya sebagai berikut: a. Menentukan pedoman perencanaan. b. Menyiapkan anggaran penjualan. c. Menyiapkan komponen anggaran lainnya. d. Perundingan untuk komponen anggaran. menyesuaikan rencana final setiap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 e. Mengkoordinasi dan menelaah komponen-komponen anggaran. f. Pengesahan anggaran final. g. Pendistribusian anggaran yang telah disahkan. 7. Tahap-tahap Penyusunan Anggaran Menurut Supriyono (2000: 51-53) tahap-tahap penyusunan anggaran adalah sebagai berikut: a. Memahami SWOT Manajemen puncak atau “Chief Executive Officer (CEO)” menganalisis informasi masa lalu dan perubahan lingkungan luar melalui analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, and threats) atau kekepan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) yang dimiliki organisasi dari lingkungannya. b. Memahami perumusan strategi dan perencanaan strategis Atas dasar SWOT, manajemen puncak menyusun perumusan strategi yaitu proses penentuan tujuan dan strategi pokok yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. c. Mengkomunikasikan tujuan, strategi pokok, dan program Manajemen puncak selanjutnya mengkomunikasikan SWOT, tujuan strategi, dan program yang telah ditetapkan kepada komite anggaran, para manajer divisi, dan para manajer di bawahnya agar mereka mengetahui dan memahami lingkungan yang akan dihadapi, tujuan yang akan dicapai, strategi pokok PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 yang akan dilaksanakan, serta program yang mendasari anggaran yang akan disusunnya. d. Memilih taktik, mengkoordinasi dan mengawasi operasi Manajer divisi atas dasar SWOT, tujuan, strategi, dan program yang telah ditetapkan selanjutnya memilih taktik yang akan digunakan. Taktik adalah cara-cara yang akan digunakan untuk melaksanakan program. Selanjutnya manajer departemen membuat keputusan pengoperasian. Keputusan pengoperasian digunakan untuk mengkoordinasi departemennya. Manajer merencanakan pengendalian seksi kegiatan di bawah bertanggung jawab operasional. Pengendalian operasional adalah proses digunakan untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas operasional di semua seksi agar efisien dan efektif. e. Menyusun usulan anggaran Setiap manajer divisi menyusun dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran untuk bagian organisasi di bawahnya yaitu departemen. Demikian pula manajer departemen juga menyusun dan mengkoordinasikan anggaran bagian organisasi di bawahnya yaitu seksi. Usulan anggaran semua divisi selanjutnya diserahkan kepada komite anggaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 f. Menyarankan revisi atau usulan anggaran Komite anggaran menyarankan revisi terhadap usulan anggaran setiap divisi agar terdapat penyelarasan dengan anggaran divisi yang lain dan sesuai dengan rencana jangka panjang dan tujuan organisasi yang telah ditentukan oleh manajemen puncak. g. Menyetujui revisi usulan anggaran dan merakit menjadi anggaran perusahaan Setelah usulan anggaran direvisi oleh setiap divisi yang bersangkutan dan revisinya telah disetujui oleh komite anggaran, maka komite merakit usulan tersebutmenjadi anggaran perusahaan. h. Revisi dan pengesahan anggaran perusahaan Anggaran perusahaan mungkin masih memerlukan revisi sebelum disahkan oleh manajemen puncak menjadi anggaran perusahaan yang resmi. Setelah dilakukan revisi, anggaran tersebut disahkan dan didistribusikan pula ke setiap divisi dan bagian organisasi di bawahnya sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan dan sekaligus sebagai alat pengendalian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Menurut Munandar (2007:11-12) faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran antara lain: a. Data dan informasi internal, yaitu data dan informasi yang terdapat di dalam perusahaan sendiri, sehingga jika ingin mengetahui dan mengumpulkannya cukup dengan melihat catatan-catatan perusahaan sendiri. Data internal semacam ini misalnya: 1. Data penjualan waktu-waktu yang lalu. 2. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran produk yang dijual, jaringan saluran distribusi dan sebagainya. 3. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan. 4. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya (kuantitas) maupun keterampilan dan keahliannya (kualitas). 5. Modal kerja yang dimiliki perusahaan. 6. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan, seperti gudang, kendaraan pengangkut, dan sebagainya. 7. Kebijakan-kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran, fungsi perusahaan, produksi, yaitu fungsi fungsi keuangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 (pembelanjaan), fungsi administrasi, dan fungsi pengelolaan sumber daya manusia. b. Data dan informasi eksternal, yaitu data dan informasi yang terdapat di luar lingkungan perusahaan sendiri, tetapi dirasa mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kehidupan perusahaan. Dengan demikian, jika ingin mengetahui dan mengumpulkannya, maka harus dicari ke luar lingkungan perusahaan. Data eksternal semacam ini misalnya: 1. Keadaan persaingan. 2. Kondisi perusahaan pesaing. 3. Jumlah penduduk. 4. Tingkat pertumbuhan penduduk. 5. Tingkat penghasilan penduduk. 6. Tingkat pendidikan penduduk. 7. Tingkat penyebaran penduduk. 8. Selera dan keinginan konsumen. 9. Agama, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat. 10. Ekspor dan impor barang. 11. Berbagai kebijakan pemerintah, baik di bidang ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya maupun keamanan. 12. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. 13. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 B. Pemasaran Menurut Kotler (2004: 7) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalam individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Boyd (2000: 4) Pemasaran adalah suatu proses yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain. Menurut Downey (2002: 3) Pemasaran didefenisikan sebagai telaah terhadap aliran produk secara fisik dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara sampai ke tangan konsumen. C. Biaya 1. Pengertian Biaya a. Menurut Henry Simamora (2002: 36) Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi. b. Sedangkan menurut Mulyadi (2015: 8) Pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 2. Penggolongan Biaya Menurut Mulyadi (2005: 13-16) penggolongan biaya adalah sebagai berikut: a. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran. Dalam cara penggolongan ini, nama obyek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama obyek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”. Contoh penggolongan biaya atas dasar obyek pengeluaran dalam Perusahaan Kertas adalah sebagai berikut: biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda, biaya depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga dan biaya zat warna. b. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok Perusahaan. Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok: 1. Biaya produksi. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut obyek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 langsung dan biaya overhead pabrik (factory overhead cost). Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut pula dengan istilah biaya utama (prime cost), sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sering pula disebut dengan istilah biaya konversi (convertion cost), yang merupakan biaya untuk mengkonversi (mengubah) bahan baku menjadi produk jadi. 2. Biaya pemasaran. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan; biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli; gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran; biaya contoh (sample). 3. Biaya administrasi dan umum. Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan Bagian Keuangan, Akuntansi, Personalia dan Bagian Hubungan Masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan, biaya fotocopy. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 c. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai. Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dikelompokkan menjadi dua golongan: 1. Biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya langsung departemen (direct departmental cost) adalah semua yang terjadi di dalam departemen tertentu. 2. Biaya tidak langsung. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungnnya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead cost). Biaya ini tidak mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu. Dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 hubungannya dengan departemen, biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi di suatu departemen. d. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi: 1. Biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung. 2. Biaya semivariabel. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel. 3. Biaya semifixed. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah konstan pada volume produksi tertentu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 4. Biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh dari biaya tetap adalah biaya gaji. e. Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangaka Waktu Manfaatnya. Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua: 1. Pengeluaran modal (capital expenditures). Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai harga pokok aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi atau deplesi. 2. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures). Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut. Penggolongan biaya diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang dapat membantu manajemen dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 pencapaian tujuan perusahaan. Penggolongan biaya ini didasarkan pengeluaran; pada hubungan fungsi pokok biaya dengan: perusahaan yaitu objek biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi & umum: sesuatu yang dibiayai yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung; volume kegiatan yaitu biaya variabel, biaya semivariabel, biaya semifixed, dan biaya tetap; dan jangka watu manfaatnya yaitu pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan. 3. Memisahkan Biaya Tetap dengan Biaya Variabel Menurut Carter (2009:72) pemisahan biaya tetap dan biaya variabel diperlukan untuk tujuan-tujuan berikut: a. Perhitungan tarif biaya overhead yang ditentukan sebelumnya dan analisis varians. b. Penyusunan anggaran fleksibel dan analisis varians. c. Perhitungan biaya langsung dan analisis margin kontribusi. d. Analisis titik impas dan analisis biaya-volume-laba. e. Analisis biaya diferensial dan komparatif. f. Analisis maksimalisasi laba dan minimisasi biaya jangka pendek. g. Analisis anggaran modal. h. Analisis profitabilitas pemasaran berdasarkan daerah, produk, dan pelanggan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 Terdapat tiga metode untuk memisahkan biaya semivariabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel yaitu metode tinggi rendah (high-low method), metode scattergraph, dan metode kuadrat terkecil (least squares method). a. Metode tinggi rendah (high-low method) Metode tinggi-rendah adalah memperkirakan biaya pada metode yang tingkat kegiatan yang paling tinggi dan paling rendah di masa lalu dan selisih biaya yang dihitung yang merupakan unsur biaya variabel dalam biaya tersebut. b. Metode scattergraph (Scattergraph Method) Dalam metode ini, terdapat variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen mengenai data biaya dan diplot di garis vertikal atau sumbu y sedangkan variabel independen mengenai tingkat aktivitas dan diplot di garis horizontal atau sumbu x. Penggunaan metode scattergraph merupakan kemajuan dari metode tinggi-rendah karena bukan hanya menggunakkan dua titik data serta memungkinkan inspeksi data secara visual untuk menentukan apakah biaya tersebut tampak terkait dengan aktivitas dan apakah hubungannya mendekati linear. Namun, metode ini bisa saja menjadi bias karena garis biaya yang digambar melalui plot data berdasarkan pada interpretasi visual PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 c. Metode kuadrat terkecil (least square method). Metode ini menentukan dengan garis regresi linear dengan garis menganggap bahwa volume kegiatan matematis atau melalui sekelompok titik, sehingga jumlah pengkuadratan deviasi titik-titik cara akan (selisih) antara minimum. Metode hubungan antara berbentuk vertikal biaya hubungan garis ini dengan lurus dengan persamaan garis regresi yaitu y= a + bx, di mana y merupakan variabel tidak bebas (dependent variable) yaitu variabel pada yang perubahannya ditentukan oleh perubahan variabel x yang merupakan variabel bebas (independent variable). 4. Biaya dan Fungsi Pemasaran Menurut Mulyadi (2015: 487-489) Biaya pemasaran adalah semua biaya yang sejak saat produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut berubah kembali dalam bentuk uang tunai. Menurut fungsi pemasaran, biaya pemasaran digolongkan sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 a. Fungsi penjualan. Fungsi penjualan terdiri dari kegiatan untuk memenuhi pesanan yang diterima dari pelanggan biaya fungsi-fungsi penjualan terdiri dari gaji karyawan fungsi penjualan, biaya depresiasi kantor, biaya sewa kantor. b. Fungsi advertensi. Fungsi terdiri dari kegiatan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan order getting melalui kegiatan advertensi dan promosi. Biaya fungsi advertensi terdiri dari gaji karyawan fungsi advertensi, biaya iklan, biaya pameran, biaya promosi, biaya contoh (cost of sample). c. Fungsi penggudangan. Fungsi penggudangan terdiri dari kegiatan penyimpanan produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya fungsi pengudangan terdiri dari gaji karyawan bagian gudang, biaya depresiasi gudang, dan biaya sewa gudang. d. Fungsi pembungkusan dan pengiriman. Fungsi pembungkusan dan pengiriman terdiri dari kegiatan pembungkusan produk dan pengiriman produk kepada pembeli. Biaya fungsi pembungkusan dan pengiriman terdiri dari biaya karyawan fungsi pembungkusan dan pengiriman, biaya pengiriman, biaya depresiasi kendaraan, biaya operasi kendaraan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 e. Fungsi kredit dan penagihan. Fungsi kredit terdiri dari kegiatan pemantauan kemampuan keuangan pelanggan dan penagihan piutang dari pelanggan. Biaya fungsi kredit dan penagihan terdiri dari gaji karyawan bagian penagihan, kerugian penghapusan piutang, potongan tunai. f. Fungsi akuntansi pemasaran. Fungsi akuntansi pemasaran terdiri dari kegiatan pembuatan faktur dan penyelenggaraan catatan akuntansi penjualan. Biaya fungsi pemasaran terdiri dari gaji karyawan fungsi akuntansi pemasaran dan biaya kantor. 5. Karakteristik Biaya Pemasaran Menurut Mulyadi (2015: 489-490) biaya pemasaran memiliki karakteristik yang berbeda dengan biaya produksi. Karakteristik biaya pemasaran adalah sebagai berikut: a. Banyak ragam kegiatan pemasaran ditempuh oleh perusahaan dalam memasarkan produknya, sehingga perusahaan yang sejenis produknya, belum tentu menempuh cara pemasaran yang sama. Hal ini sangat berlainan dengan kegiatan produksi. Dalam memproduksi produk, pada umumnya digunakan bahan baku, mesin, dan cara produksi yang sama dari waktu ke waktu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 b. Kegiatan pemasaran seringkali mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan perubahan kondisi pasar. Disamping terdapat berbagai macam metode pemasaran, perubahan metode pemasaran seringkali terjadi untuk menyesuaikan dengan perubahan kondisi pasar. Karena perubahan kebutuhan konsumen yang menghendaki pelayanan cepat, maka suatu perusahaan mungkin akan mengganti saluran distribusinya yang selama ini digunakan. Begitu juga kegiatan perusahaan pesaing akan mempunyai pengaruh terhadap metode pemasaran yang digunakan oleh suatu perusahaan, sehingga metode pemasaran produk sangat fleksibel. Hal ini menimbulkan masalah penggolongan dan interpretasi biaya pemasaran. c. Kegiatan pemasaran berhadapan dengan konsumen yang merupakan variabel yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Manajemen dapat mengendalikan biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, jam kerja dan jumlah mesin yang digunakan, tetapi tidak seorangpun dapat mengatakan apa yang dilakukan oleh konsumen. Dalam kegiatan produksi, efisiensi diukur dengan melihat jumlah biaya yang dapat dihemat untuk setiap satuan produk yang diproduksi. Sebaliknya dalam kegiatan pemasaran, kenaikan volume penjualan merupakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 ukuran efisiensi meskipun tidak setiap kenaikan volume penjualan diikuti dengan kenaikan laba. d. Dalam biaya pemasaran terdapat biaya tidak langsung dan biaya bersama (joint cost) yang lebih sulit pemecahannya bila dibandingkan dengan yang terdapat dalam biaya produksi. Jika suatu perusahaan menjual berbagai macam produk dengan cara pemasaran yang berbeda-beda diberbagai daerah pemasaran, maka akan menimbulkan masalah biaya bersama yang kompleks. 6. Penggunaan Anggaran Untuk Pengendalian Biaya Pemasaran Teknik dan langkah-langkah pengawasan dan analisis biaya pemasaran menurut Mulyadi (2015: 490-491): a. Analisis biaya pemasaran menurut jenis biaya Dalam cara analisis ini, biaya pemasaran dipecah sesuai dengan jenis-jenis biaya pemasaran seperti: gaji, biaya iklan, biaya perjalanan, biaya depresiasi peralatan kantor, biaya operasi dan pemeliharaan truk dan sebagainya. Dengan analisis ini manajemen pemasaran, dapat namun mengetahui tidak dapat rincian jenis memperoleh biaya informasi mengenai biaya yang telah dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan pemasaran tertentu. Oleh karna itu, cara analisis ini hanya baik dilakukan jika manajemen tidak menghadapi masalah pengukuran efisiensi kegiatan pemasaran tertentu, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 kemampuan tiap-tiap produk yang dijual dalam menghasilkan laba, cara penjualan yang djalankan dan kemampuan menghasilkan laba tiap-tiap daerah pemasaran. b. Analisis biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran Fungsi pemasaran adalah suatu kegiatan pemasaran yang memerlukan pengeluaran biaya. Analisis biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran bertujuan untuk pengendalian biaya dan untuk analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran. Langkah analisis biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran adalah sebagai berikut: 1. Menentukan dengan jelas fungsi-fungsi pemasaran sehingga dapat ditentukan secara tepat manajer yang bertanggung jawab untuk melaksanakan fungsi tersebut. 2. Menggolongkan tiap-tiap jenis biaya pemasaran sesuai dengan fungsinya. 3. Menentukan satuan ukuran jasa yang dihasilkan oleh tiaptiap fungsi. 4. Menentukan biaya persatuan kegiatan pemasaran dengan cara membagi total biaya pemasaran yang dilkeluarkan untuk fungsi tertentu dengan jumlah satuan jasa yang dihasilkan oleh fungsi yang bersangkutan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 Biaya per satuan kegiatan pemasaran tersebut dipakai sebagai biaya standar dan digunakan untuk mengendalikan biaya yang sesungguhnya terjadi. c. Analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran Analisis biaya pemasaran menurut jenis biaya dan fungsi pemasaran berguna untuk pengendalian biaya, tetapi tidak membantu dalam mengarahkan kegiatan pemasaran. Analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran dapat dibagi sebagai berikut: 1. Menurut jenis produk. 2. Menurut daerah pemasaran. 3. Menurut besar pesanan. 4. Menurut saluran distribusi. Langkah-langkah yang harus ditempuh di dalam mengadakan analisis biaya pemasaran, baik menurut jenis produk, daerah pemasaran, besar pesanan maupun menurut saluran distribusi adalah sebagai berikut: 1. Menggolongkan jenis biaya pemasaran menurut fungsinya. 2. Menentukan jenis analisis yang akan dijalankan. 3. Menggolongkan jenis biaya distribusi ke dalam biaya langsung, biaya setengah langsung, dan biaya tidak langsung. 4. Menentukan dasar alokasi biaya pemasaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 Sedangkan Teknik dan langkah-langkah pengawasan dan analisis biaya pemasaran menurut (Supriyono, 2014: 205-210): a. Menyusun anggaran biaya pemasaran atas dasar jenis atau elemen biaya pemasaran. 1. Hubungannya dengan kegiatan pemasaran digolongkan menjadi: a. Biaya pemasaran langsung. b. Biaya pemasaran tidak langsung. Penggolongan biaya pemasaran langsung dan tidak langsung bermanfaat untuk mendistribusikan setiap jenis biaya pemasaran. Biaya langsung dapat didistribusikan secara langsung kepada objek atau pusat biaya tertentu. Sedangkan biaya tidak langsung harus didistribusikan dengan dasar tertentu yang relatif adil, tepat, tetapi juga praktis. 2. Hubungannya dengan variabilitas biaya terhadap volume atau kegiatan dalam penggolongan ini biaya dikelompokkan: a. Biaya pemasaran tetap. b. Biaya pemasaran variabel. Penggolongan biaya pemasaran variabilitasnya terhadap volume berdasar atau tingkatan kegiatan ini bermanfaat untuk tujuan pengendalian biaya pemasaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 Terhadap elemen biaya pemasaran yang bersifat semi variabel harus dipisahkan ke dalam elemen biaya tetap dan elemen biaya variabel dengan menggunakan teknik tertentu. 3. Penggolongan biaya pemasaran dihubungkan dengan dapat terkendalikan atau tidaknya suatu biaya, dalam hal ini biaya dikelompokkan: a. Biaya pemasaran terkendalikan. b. Biaya pemasaran tidak terkendalikan. Penggolongan biata pemasaran terkendalikan dan tidak terkendalikan bermanfaat untuk tujuan pengendalian biaya pemasaran. Dalam jangka pendek biaya yang terkendalikan umumnya adalah elemen biaya variabel dan biaya tidak terkendalikan umumnya adalah elemen biaya tetap. b. Mendistribusikan setiap jenis biaya pemasaran ke dalam setiap fungsi pemasaran. Untuk tujuan pengendalian biaya pemasaran perlu disusun anggaran fleksibel dan tarif biaya untuk setiap fungsi. Untuk itu langkah-langkah yang ditempuh adalah: 1. Mendistribusikan setiap jenis biaya yang dianggarkan ke dalam setiap fungsi pemasaran yang ada. Untuk biaya langsung fungsi dapat didistribusikan secara langsung ke PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 setiap fungsi yang menikmatinya, sedangkan untuk biaya tidak langsung fungsi diperlukan dasar distribusi kepada setiap fungsi. Dasar distribusi yang dipilih tersebut harus memiliki syarat: a. Dasar distribusi harus mencerminkan manfaat dari biaya yang didistribusikan sehingga distribusinya relatif adil dan teliti. b. Dasar distribusi dapat digunakan dengan praktis sehingga dapat dilaksanakan. Pedoman umum dasar distribusi biaya tidak langsung dapat dilihat pada tabel II.1 Tabel II. 1 Pedoman Umum Dasar Distribusi Biaya Tidak Langsung Jenis Biaya Tidak Langsung Dasar distribusi pada setiap fungsi 1. Kesejahteraan karyawan Jumlah karyawan setiap fungsi 2. Asuransi aktiva tetap Nilai aktiva tetap setiap fungsi 3. Penyusutan bangunan Luas lantai bangunan yang digunakan setiap fungsi 4. Telepon Frekuensi dan lamanya waktu calling (sambungan) 5. Gaji manajer pemasaran Jumlah karyawan setiap fungsi 6. Sewa bangunan Luas lantai bangunan setiap fungsi Sumber : Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pembuatan Keputusan (Supriyono, 2014) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 2. Menetapkan satuan pengukur jasa yang dihasilkan oleh setiap fungsi satuan pengukur jasa akan dipakai untuk : a. Menentukan persamaan dari anggaran fleksibel dan tarif biaya setiap fungsi. b. Dasar alokasi biaya pemasaran dari setiap fungsi ke dalam setiap pusat laba tertentu yang merupakan usaha pemasaran, misalnya kepada setiap daerah pemasaran, atau setiap jenis produk, atau pusat laba yang lain secara adil, teliti, dan praktis. Selain pedoman umum, satuan pengukur jasa yang dihasilkan oleh setiap fungsi dapat dipilih dasar seperti tampak pada tabel II. 2. Tabel II. 2 Satuan Pengukur Jasa Fungsi Pemasaran 1. Penjualan 2. Promosi dan Advertensi Satuan Pengukur Jasa - Jumlah rupiah hasil penjualan, - Atau jumlah panggilan langganan untuk setiap penjual, - Atau waktu kerja penjual - Kuantitas produk yang dijual - Jumlah rupiah penjualan - Sirkulasi media yang dipakai - Luas kolom advertensi di surat kabar atau majalah - Lamanya waktu advertensi di radio atau tv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 Tabel II. 2 Satuan Pengukur Jasa (lanjutan) 3. Penggudangan dan Penyimpanan - - 4. Pak dan Pengiriman - - 5. Kredit dan Penagihan - 6. Administrasi Pemasaran - Luas lantai atau m3 gudang Perbandingan jumlah produk dijual Ukuran, volume atau berat produk yang dilola Waktu dan volume rata-rata produk yang disimpan Berat produk yang dikirim dengan jarak tempuh pengiriman Rata-rata tertimbang antara ukuran dan kuantitas produk Frekuensi penjualan kredit Frekuensi penagihan Jumlah langganan Jumlah rupiah penjualan Jumlah faktur penjualan Jumlah faktur penjualan Frekuensi transaksi penjualan Sumber : Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian biaya serta Pembuatan Keputusan (Supriyono, 2014) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 c. Pengumpulan biaya pemasaran yang sesungguhnya Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengumpulan biaya pemasaran yang sesungguhnya adalah sebagai berikut : 1. Atas dasar dokumen atau bukti transaksi dicatat dalam jurnal biaya pemasaran dan rekening buku besar pembantu biaya pemasaran. 2. Mendistribusikan biaya pemasaran sesungguhnya kepada setiap fungsi yaitu : fungsi promosi dan advertensi, fungsi penjualan, fungsi penggudangan, fungsi pengepakan dan pengiriman, fungsi pemberian kredit dan penagihan serta fungsi administrasi pemasaran. Dalam mendistribusikan biaya ini menggunakan cara dan dasar distribusi biaya pemasaran dianggarkan. 3. Mengalokasikan biaya pemasaran sesungguhnya dari setiap fungsi ke dalam setiap pusat laba yang digunakan dalam menganalisa efektivitas usaha pemasaran. Dari langkah ini manajemen akan memperoleh infoemasi apakah realisasi usaha pemasaran telah sesuai dengan yang direncanakan d. Analilsis penyimpangan biaya pemasaran Pengawasan biaya pemasaran tidak cukup hanya dengan menentukan probabilitas setiap pusat laba dalam usaha pemasaran. Dalam hal ini tidak kalah pentingnya adalah bagaimana perusahaan dapat melaksanakan kegiatan pemasaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 dengan efisien, untuk tujuan tersebut perlu mengukuru kegiatan setiap fungsi pemasaran dengan menggunakan tarif yang dianggarkan atau standar. Apabila dalam menilai efektifitas fungsi pemasaran digunakan standar, harus diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menggolongkan biaya pemasaran sesuai dengan fungsi kegiatan pemasaran agar dapat menggambarkan tingkat pertanggungjawaban manajemen atas biaya pemasaran. b. Memilih dasar atau satuan pengukur yang relatif adil, teliti dan praktis untuk setiap fungsi dan selanjutnya dipakai sebagai dasar penentuan tarif standar dengan menganalisa oenympangan biaya yang terjadi. c. Menentukan besarnya tarif standar untuk setiap fungsi. d. Menentukan besarnya biaya yang dibebankan pada setiap fungsi atas dasar tarif standar. e. Mengumpulkan biaya yang sesungguhnya hanya terjadi untuk setiap fungsi. f. Membandingkan biaya yang dibebankan berdasar standar dengan biaya yang sesungguhnya terjadi untuk setiap fungsi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 D. Hasil Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan anggaran dan biaya pemasaran diantaranya adalah: 1. Anggaran Sebagai Alat Pengendalian Biaya Pemasaran (Studi Kasus Pada UD. Kartika Plastik) (Nofianti:2005) menunjukkan: Proses langkah-langkah pengendalian anggaran biaya pemasaran yang dilakukan oleh UD. Kartika Plastik sesuai dengan teori, sehingga dapat dikatakan bahwa proses langkah-langkah pengendalian anggaran biaya pemasaran pada UD. Kartika Plastik sudah tepat. Pada tahun 2001 biaya pemasaran UD. Kartika Plastik untuk semua fungsi pemasaran dapat dikatakan belum sepenuhnya terkendali. Hal ini ditunjukkan dengan terdapatnya penyimpangan yang melebihi batas toleransi -3% untuk fungsi pengepakan dan pengiriman (4,3%) hal ini disebabkan karena adanya beberapa pembatalan pengriman barang dari pihak pemesan. Pada tahun 2002 biaya pemasaran untuk setiap fungsi pemasaran belum dapat dikatakan terkendali, karena terdapat tiga fungsi yang melebihi batas toleransi 3% yaitu fungsi penjualan 6,97%, fungsi penggudangan gudang 3,54%, fungsi pengepakan danpengiriman 3,52%. Pada tahun 2003, fungsi akuntansi pemasaran kembali mengalami penyimpangan yang melebihi batas toleransi 3% yaitu sebesar 4,75% untuk fungsi penggudangan dan 4,67% untuk fungsi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 pengepakan dan pengiriman sehingga biaya pemasaran untuk setiap fungsi pemasaran dapat dikatakan terkendali. 2. Evaluasi Implementasi Angaran Sebagai Alat Pengendalian Biaya Pemasaran (Studi Kasus Pada PT Madubaru (PG Madukismo) (Yashinta:2010) menunjukkan: Proses langkah-langkah penyusunan anggaran biaya pemasaran yang dilakukan oleh PG Madukismo pada langkah pertama tidak sesuai dengan teori, karena pada langkah pertama yaitu menyusun anggaran biaya pemasaran atas jenis atau elemen biaya pemasaran, PG Madukismo secara langsung menggolongkan biaya semi variabel ke biaya variabel. Total selisih pada tahun 2009 yaitu tidak terkendali (TT). Hal ini dapat dilihat dari total selisih pada tiap fungsi pemasaran yang lebih dari batas toleransi penyimpangan yang ditetapkan oleh PG Madukismo yaitu 10%. Untuk fungsi penjualan total selisih sebesar Rp 45.863.544 atau 41,38%. Sedangkan untuk fungsi penggudangan total selisihnya sebesar Rp 62.615.660 atau 47,28%. Fungsi pembungkusan dan pengiriman mengalami total selisih sebesar Rp 57.825.480 atau 40.9%. dan fungsi administrasi mengalami total selisih sebesar Rp 6.712.340 atau 11,57%. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan metode kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif pada PT Indolakto. Penelitian ini dikatakan sebagai studi kasus karena penulis mengadakan penelitian langsung terhadap perusahaan untuk pengumpulan data dengan mengambil data yang relevan. Masing-masing data tersebut dianalisis dan ditarik suatu kesimpulan dimana kesimpulan tersebut hanya berlaku bagi subyek dan obyek yang diteliti. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Indolakto, Jakarta bulan Februari 2017. C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek penelitian adalah: a. Pimpinan perusahaan. Untuk mengetahui alasan memilih lokasi perusahaan, tugas dan wewenang pada masing-masing sebagainya. 47 bagian perusahaan, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 b. Kepala bagian pemasaran. Untuk mengetahui proses pembuatan dan penyusunan anggaran pemasaran, batas toleransi perusahaan pada anggaran pemasaran, jumlah karyawan bagian pemasaran dan sebagainya. c. Kepala bagian human resource development. Untuk mengetahui jaminan sosial kesejahteraan karyawan, jam dan hari kerja, dan sebagainya. 2. Obyek penelitian adalah: a. Anggaran biaya pemasaran PT Indolakto tahun 2015. b. Biaya pemasaran sesungguhnya PT Indolakto tahun 2015. c. Proses penyusunan anggaran yang terdapat di dalam perusahaan. D. Data yang Dicari 1. Gambaran umum perusahaan. 2. Anggaran biaya pemasaran PT Indolakto tahun 2015. 3. Biaya pemasaran sesungguhnya PT Indolakto tahun 2015. 4. Proses penyusunan anggaran biaya pemasaran. 5. Data dan informasi lain yang menunjang penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 E. Teknis Pengumpulan Data 1. Teknik wawancara Merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung dengan subyek penelitian untuk memperoleh informasi maupun data mengenai kegiatan pemasaran serta penyusunan anggaran biaya pemasaran. 2. Teknik dokumentasi Merupakan metode pengumpulan data dengan mengumpulkan dan mencatat data atau keterangan dari buku-buku catatan dan laporanlaporan yang dimiliki perusahaan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data-data yang dicari dari dokumentasi seperti data anggaran perusahaan dan data lain yang mendukung penelitian. F. Teknik Analisis Data Untuk menjawab masalah pertama teknik yang dipakai adalah: 1. Mendeskripsikan langkah-langkah penyusunan anggaran pemasaran menurut PT Indolakto. 2. Membandingkan antara langkah-langkah penyusunan anggaran pemasaran menurut PT Indolakto dengan langkah-langkah penyusunan anggaran yang sesuai dengan teori. Setelah semua langkah-langkah penyusunan anggaran pemasaran menurut PT Indolakto dibandingkan dengan langkah-langkah penyusunan anggaran menurut teori, maka akan diperoleh persamaan dan perbedaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 3. Menganalisis perbedaan langkah-langkah penyusunan anggaran pemasaran menurut PT indolakto dengan langkah-langkah penyusunan anggaran yang sesuai dengan teori. Untuk menjawab masalah kedua teknik yang dipakai adalah: 1. Mencari selisih antara anggaran dan realisasi biaya pemasaran. 2. Menganalisis penyebab terjadinya selisih pada setiap elemen biaya pemasaran dengan cara membandingkan anggaran dan realisasinya. 3. Membandingkan selisih realisasi anggaran dengan selisih kapasitas sesungguhnya agar dapat diketahui sifat selisih tersebut sebenarnya menguntungkan atau merugikan, terkendali atau tidak terkendali pada setiap fungsinya, dan untuk mengetahui apakah ada ketidak efisienan pada anggaran biaya pemasaran PT Indolakto. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Pada awal berdirinya, PT Australia Indonesian Milk Industries merupakan pabrik pengolahan susu yang merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Australia (Australian Dairy Produce Board) yang didasarkan pada Undang-Undang Penanaman Modal Asing Nomor 1 Tahun 1967 dan Surat Presiden RI Nomor B33/Press/II/1967 tanggal 3 November 1967. PT Australia Indonesian Milk Industries secara resmi didirikan di Jakarta pada tanggal 15 Desember 1967 dengan akte notaris A. Latief No.36. Perusahaan ini merupakan hasil kerjasama antara Perusahaan Dagang dan Industri (PD&I) Morison N.V. dari pihak Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 25 persen dengan pihak Australia yang diwakili oleh ADPB (Australian Dairy Produce Board) atau yang sekarang bernama ADC (Australian Dairy Corporation) dengan kepemilikan saham sebesar 75 persen. Pembangunan pabrik dimulai pada tanggal 1 Mei 1968 di atas tanah seluas 3 hektar dengan luas bangunan 6.000 m2 dan selesai pada bulan Juni 1969. PT Australia Indonesian Milk Industries mulai berproduksi pada tanggal 3 Juli 1969 dan menghasilkan produk susu kental manis (SKM) dengan merek INDOMILK. 51 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 Produk-produk SKM yang dihasilkan PT Australia Indonesian Milk Industries hingga saat ini diantaranya adalah SKM INDOMILK (Plain dan Choco), SKM Cap Enaak (Plain dan Coklat), dan Krimer Kental Manis Kremer. Di samping itu, PT Australia Indonesian Milk Industries juga memproduksi SKM untuk keperluan ekspor yang diproduksi sesuai dengan permintaan. Pada tahun 1971, PT Australia Indonesian Milk Industries mulai memproduksi susu cair pasteurisasi (Pasteurized Liquid Milk), dan pada tahun 1972 mulai memproduksi butter dengan merek dagang Orchid. Selain memproduksi susu dan butter, PT Australia Indonesian Milk Industries juga memproduksi bahan baku es krim yang selanjutnya diolah lebih lanjut oleh PT Dairyville menjadi es krim dengan merek dagang Peters yang kemudian berubah menjadi Indo Es Krim. Pada tahun 1990, PT Australia Indonesian Milk Industries bekerjasama dengan PT Ultrajaya Bandung membentuk PT Ultrindo yang memproduksi susu bubuk dengan merek INDOMILK. Pada tahun 1983, PT Australia Indonesian Milk Industries berubah nama menjadi PT Indomilk pada saat mengalami perubahan 27 bentuk dari Penanaman Modal Asing (PMA) menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Grup Salim (60%), BBI/Sinar Mas Inti (20%), dan sisanya dimiliki oleh P.D.&I Morison. Pada tahun 1994, PT Indolakto menjadi perusahaan susu pertama di Indonesia yang memperoleh rekomendasi untuk mencantumkan label PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 halal pada semua produknya setelah memenuhi persyaratan ketat yang diterapkan oleh Departemen Kesehatan dan Departemen Agama Republik Indonesia dalam bahan baku, formulasi, pengolahan, peralatan, uji coba kontaminasi dan radiasi, kebersihan sarana kerja, kontrol mutu dan kemasan serta penanganan limbah. Pada tahun 2001, PT Indomilk mendapat sertifikat ISO 9002 di bidang industri pengolahan susu dari Lembaga Sertifikat International SGS dan UKAS Quality Management dengan nomor sertifikat Q53616. B. Lokasi Perusahaan Kantor dan pabrik PT Indolakto terletak di Jalan Raya Bogor Km 26,6 Gandaria, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Area pabrik menempati lokasi yang sangat strategis karena jarak dan sarana transportasi dari sumber bahan mentah ke lokasi pabrik dekat, juga dekat dengan terminal barang (pelabuhan dan stasiun), pusat-pusat kegiatan perekonomian seperti perkantoran, pertokoan, perdagangan, perbankan, hiburan, dan lain-lain. Pemilihan lokasi ini dapat memudahkan dalam pengadaan tenaga kerja, bahan baku, kemudahan transportasi sehingga memungkinkan distribusi berjalan dengan baik dan cepat, serta dekat dengan daerah pemasaran. Saat ini PT Indolakto mempunyai luas lahan 3 hektar dengan luas bangunan kurang lebih 10.727 m2. Bangunan-bangunan yang dibangun di dalam area pabrik antara lain terdiri dari kantor, laboratorium, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 ruang produksi, ruang generator, ruang boiler, gudang, bengkel, tempat pengolahan limbah, kantin, mesjid, dan pos penjagaan. Selain gudang yang terletak di dalam area pabrik, PT Indolakto juga memiliki gudang lain yang letaknya kurang lebih 2 km dari area pabrik yang diberi nama gudang lansano. Di sebelah barat PT Indomilk terdapat PT Kiwi, PT Nutricia, PT NGK Busi dan PT Guru. Di sebelah selatan terdapat sungai Cipinang sebagai area tempat pembuangan limbah yang telah diolah dan tidak berbahaya. Di dalam areal PT 28 Indomilk terdapat perusahaan pengolahan susu lainnya yang memiliki hubungan erat, yaitu PT Dairyville dan PT Ultrindo. C. Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah suatu kegiatan yang diperlukan untuk mengoperasikan perusahaan sehingga dapat menghasilkan produk yang diinginkan. Tujuan dari struktur organisasi yaitu agar semua kegiatan yang dilakukan untuk tugas, wewenang, serta tanggung jawab dapat dikoordinir sehingga masing-masing personil mengetahui tanggung jawabnya sebagai bagian dari organisasi. Bentuk struktur organisasi PT Indolakto lebih mendekati pola Departementalisasi Fungsional yaitu mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama dan kegiatan-kegiatan sejenis untuk membentuk satuan organisasi/ Adapun bentuk dan struktur organisasi PT Indolakto dapat dilihat sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 1. Steering Committee Badan ini terdiri dari: a. Pemegang Saham Para pemegang saham berhak mengawasi dewan komisaris yang bertugas untuk memberikan pengarahan di perusahaan. Mereka juga berhak untuk memilih dan memberhentikan seorang dewan komisaris bila dianggap tidak mampu dalam melaksanakan tugasnya. b. Dewan Komisaris Badan ini tidak aktif dalam perusahaan, tetapi mempunyai kewajiban untuk memberikan pengarahan pada perusahaan dan berhak untuk mengawasi secara langsung kegiatan dan jalannya perusahaan. Dewan komisaris ini dipilih oleh para pemegang saham. Kekuasaan tertinggi pada rapat umum pemegang saham (RUPS). Dewan ini mempunyai wewenang untuk meminta keterangan mengenai perusahaan dari direktur c. Dewan Direksi Merupakan pimpinan tertunggu dalam pengendalian aktifitas perusahaan di dalam maupun diluar perusahaan. Badan ini mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merumuskan dan menetapkan kebijaksanaan perusahaam, menjelaskan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas direksi kepada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 dewan komisaris, dan tanggung jawab kepada para pemegang saham pada waktu RUPS. 2. Finance & Accounting Division Head (Divisi keuangan dan Akuntansi) Divisi keuangan dipimpin oleh seorang “Devision Head Finance” yang membawahi Finance Manager dan Accounting Manager. Bertanggung jawab kepada kepala eksekutif dalam hal pengadaan, membuat laporan pertanggung jawaban keuangan bulanan. Membawahi Finance Manager dan Accounting manager. a. Finance Manager Bertanggung jawab atas terlaksananya kebijakan perusahaan dalam bidang keuangan, kebijakan umum perusahaan dalam manajemen pendanaan, dan perencanaan pengaturan penyusunan seluruh kegiatan yang merupakan bidang payment control, treasury control, dan account receivable. b. Accounting Manager Mempunyai tugas untuk membuat laporan lengkap mengenai keadaan keuangan perusahaan secara berkala, mencatat seluruh transaksi yang terjadi di perusahaan, mencocokkan sisa persediaan barang menurut kartu persediaan dengan fisik yang ada di gudang, melakukan rekonsiliasi buku bank dengan saldo rekening koran bank, menyiapkan laporan keuangan dan laporan manajemen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 lainnya secara berkala, serta bertugas untuk mengawas pajak akuntansi umum dan akuntansi biaya. 3. Marketing & sales division head Divisi pemasaran bertanggung jawab dalam hal pemasaran hasil produksi, tercakup didalamnya pendistribusian produk, analisa pasar, melakukan promosi, membuat estimasi mengenai produk (baik produk lama maupun produk baru), mengadakan monitoring terhadap produk yang dibuat oleh bagian produk yang dipasarkan tersebut mengalami penyimpangan atau tidak dengan yang dibuat di pabrik, juga memantau terhadap produk kadaluarsa yang masih beredar dan menariknya dari pasaran, agar mutu produk yang beredar di pasaran tetap terjaga. Sistem manajemen perusahaan pada PT. Indolakto yang bertujuan untuk menguasai pangsa pasar adalah menetapkan sistem “Total Quality Control (TQC)”, yang merupakan sistem manajemen dengan mengutamakan standar kualitas dan pengawasan mutu dari tiap-tiap produk untuk perusahaan konsumen. a. Marketing & Public Relation Dep. Head Tugasnya adalam memberikan informasi kepada pelanggan yang berhubungan dengan penjualan, memilih dan melaksanakan saluran distribusi pemasaran, menyusun strategi, rencana dan sasaran pemasaran, mengadakan acara khusus, menjaga hubungan baik dengan pihak eksternal maupun internal perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 b. General Sales & Promotion Dept. Head Bertanggung jawab dalam pelaksanaan kebihajan perusahaan di bidang penjualan dan pemasaran, menyusun rencana untuk meningkatkan penjualan baik dengan melakukan promosi atau kegiatan sosial. 4. HRD & General Affair Division Head Bertugas untuk merekrut karyawan sesuai dengan kebutuhan operasional, mengenai masalah kepegawaian, menjalankan pelatihan untuk menjaga kesinambungan sistem mutu, menyimpan rekamanrekaman pelatihan dan seminar, meminta data dan evaluasi staf dari setiap kepala divisi dan manajer maupun supervisor, membuat laporan evaluasi dan kinerja karyawan dalam kegiatan operasional. 5. Production Division Head Bertanggung jawab atas kebijakan perusahaan dalam bidang produksi, ketetapan produksi sesuai dengan jadwal dan standar kualitas, dalam rangka mencapai efisiensi maksimum sesuai dengan biaya yang telah dianggarkan, melakukan riset dan pengembangan serta menyusun formula baru dalam rangka memenuhi permintaan pelanggan atau inovasi produk bari, menetapkan efisiensi operasi dan setiap bagian pabrik dan standar keamanannya serta mengadakan perubahanperubahan dalam rangka peningkatan, membuat laporan realisasi produk, persediaan dan sasaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 D. Kegiatan Perusahaan PT Indolakto telah dikenal sebagai perusahaan produksi susu yang bermutu internasional. Sejak tahun 1988, susu kental manis, susu pasturisasi, susu cair, susu steril, susu bubuk full cream, dan mentega. Sejak tahun 1988, susu kental manis Indonesia sangat dikenal di berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Bangladesh, Myanmar dan Taiwan. Pada tahun 1989 PT Indolakto memasang mesin pembuatan mentega segar sebagai pendamping mesin pembuat susu dan kemasan otomatis yang sudah ada. Pada tahun 1991, bagian pemasaran meluncurkan produk baru yaitu susu bubuk dan susu steril yang memperoleh sambutan hangat dari masyarakat. Di awal 1994 PT Indolakto merupakan perusahaan susu pertama di Indonesia yang memperoleh rekomendasi untuk mencantumkan label-label pada semua produknya setelah memenuhi berbagai persyaratan yang ketat dalam hal bahan baku, formulasi, uji coba kontaminasi dan radiasi, kebersihan, sarana kerja, kontrol kerja dan pengemasan serta penanganan limbah. Jenis produk yang dihasilkan oleh PT Indomilk antara lain : 1. Susu kental manis Produk Indomilk yang paling awal dikenal dipasaran dalam negeri adalah susu kental manis, terbuat dari susu sapi segar, gula, susu bubuk skim, krim susu, lemak nabati serta sejumlah vitamin. Jenis-jenis favorit di pasar domestik adalah SKM Indomilk Putih yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 mengandung lemak hewani, serta SKM Indomilk Coklat dan Cap Enak yang mengandung lemak nabati. Merek-merek untuk masar ekspor adalah Rosa, Laila,Nailac, Golden Dragon, Globe Brand, Twin Ship, Happy cow, Panmilk, Blue Star, Olympic, Dairy Ville, Super One, dan Queen Cow. 2. Susu Pasturisasi Susu ini di proses standarisasi, homogenisasi dan pasteurisasi. Biasanya lebih dikenal sebagai Susu Segar Indomilk, yang tersedia dalam rasa coklat atau tawar dengan lemak atau tanpa lemak. Susu segar ini dikemas dalam kemasan karton yang higienis dan kedap cahaya untuk menjaga susu tetap segar dan bergizi tinggi. 3. Susu Cair Susu cair Indomilk terbuat dari susu segar yang diproses secara modern. Lebih lezat, lebih bergizi dan lebih higienis karena tutupnya dirangsang khusus agar terhindar dari sentuhan luar. Susu Cair Indomilk praktis, segar dan menyehatkan. Rasa yang ditawarkan dari produk ini terdiri atas rasa tawar, cokelat, strawberry dan melon. 4. Susu Steril Susu Steril Indomilk diproses melalui sterilisasi sehingga tahan mala, dapat langsung diminum tanpa perlu disimpan dalam lemari pendingin. Susu Steril Indomilk cocok bagi pemulihan kesehatan maupun sebagai campuran kopi, teh, dan sebagainya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 5. Susu Bubuk Full Cream Mulai dipasarkan pada tahun 1991, Susu bubuk Indomilk Full Cream dibuat dari 100% susu segar, mengandung 28% kadar lemak, serta 3,6% kadar lemak susu segar dalam satu gelas. Tersedia juga susu bubuk Indomilk Instant, Susu Bubuk Indomilk Instant Coklat dan Susu Bubuk Indomilk Reguler dalam kemasan kaleng dan kotak. 6. Mentega PT Indolakto memproduksi berbagai jenis mentega, rasa asin maupun tawar, baik yang perlu disimpan di lemari pendingin maupun yang dapat disimpan pada tempratur biasa dengan merek dagang Orchid Butter, Indosehat, dan Australian Butter. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Penyusunan Anggaran Pemasaran pada PT Indolakto. Dalam menyusun anggaran pemasaran, PT Indolakto menyusun anggaran biaya pemasaran atas dasar jenis biaya pemasaran seperti biaya pemasaran langsung dan tidak langsung, serta biaya tetap dan variabel. Untuk biaya semi variabel seperti biaya perjalanan dinas PT Indolakto langsung menggolongkan biaya tersebut ke biaya variabel. Pada biaya pemasaran langsung, PT Indolakto memasukkan biaya gaji pada setiap fungsi pemasaran, sedangkan untuk biaya pemasaran tidak langsung PT Indolakto memasukkan biaya kesejahteraan karyawan dan biaya penyusutan bangunan. Setelah semua biaya pemasaran dikelompokkan, maka PT Indolakto mulai mendistribusikan setiap jenis biaya pemasaran ke dalam setiap fungsi pemasaran yaitu fungsi penjualan, fungsi penggudangan, fungsi pembungkusan dan pengiriman, fungsi administrasi pemasaran, fungsi advertensi dan promosi serta fungsi kredit dan penagihan. Untuk biaya yang termasuk pada biaya pemasaran langsung, PT Indolakto langsung mendistribusikannya ke setiap fungsi yang menikmatinya. Sedangkan untuk biaya yang termasuk pada biaya pemasaran tidak langsung, PT Indolakto menggunakan dasar distribusi terlebih dahulu sebelum mendistribusikanya ke setiap fungsi yang menikmati. Biaya 62 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 pemasaran tidak langsung pada PT Indolakto adalah biaya kesejahteeraan karyawan dan biaya penyusutan bangunan. Untuk biaya kesejahteraan karyawan PT Indolakto menggunakan dasar distribusi jumlah karyawan pada setiap fungsi sedangkan untuk biaya penyusutan bangunan PT Indolakto menggunakan dasar distribusi luas lantai bangunan yang digunakan untuk setiap fungsi Setelah semua biaya pemasaran dikelompokkan ke dalam setiap fungsi pemasaran maka PT Indolakto mengalokasikan biaya yang dianggarkan dari setiap fungsi pemasaran ke dalam setiap pusat laba. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 B. Perbandingan Antara Langkah-langkah Penyusunan Anggaran Pemasaran PT Indolakto dengan Teori Tabel V.1 Perbandingan Analisis Langkah-langkah Penyusunan Anggaran Langkah-langkah Langkah-langkah PT Indolakto menurut teori 1 Menyusun usulan Kepala divisi bersama para manajer anggaran dan karyawan di bawahnya menyusun usulan anggaran 2 Menyusun PT Indolakto terlebih dahulu anggaran biaya mengelompokkan biaya pemasaran pemasaran atas berdasarkan jenis biaya pemasaran dasar jenis atau seperti biaya pemasaran langsung elemen biaya dan tidak langsung, serta biaya tetap pemasaran dan variabel dan menggolongkan secara langsung biaya semi variabel sebagai biaya variabel. 3 Mendistribusikan PT Indolakto mulai mendistribusikan setiap jenis biaya setiap jenis biaya pemasaran ke pemasaran ke dalam setiap fungsi pemasaran yaitu dalam setiap fungsi penjualan, fungsi fungsi pemasaran penggudangan, fungsi pembungkusan dan pengiriman, fungsi administrasi pemasaran, serta fungsi advertensi dan promosi. 4 Mengalokasikan PT Indolakto mengalokasikan biaya biaya pemasaran yang dianggarkan dari setiap fungsi setiap fungsi ke pemasaran ke dalam setiap pusat laba dalam setiap pusat laba yang merupakan usaha 5 Menyarankan Panitia anggaran menyarankan revisi revisi usulan terhadap usulan anggaran agar anggaran terdapat penyelarasan antar divisi 6 Menyutujui revisi Setelah usulan direvisi dan telah usulan anggaran disetujui oleh panitia angaran maka dan merakit anggaran akan dirakit menjadi menjadi anggaran anggaran perusahaan perusahaan 7 Pengesahan Anggaran perusahaan mungkin anggaran memerlukan revisi sebelum disahkan perusahaan oleh manajemen puncak menjadi anggaran yang resmi Sumber : Data diolah No Keterangan Sesuai dengan teori Tidak sesuai dengan teori Sesuai dengan teori Sesuai dengan teori Sesuai dengan teori Sesuai dengan teori Sesuai dengan teori PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 C. Analisis Kesesuaian Proses Penyusunan Anggaran Pemasaran Proses penyusunan anggaran pemasaran pada PT Indolakto pada dasarnya sudah sesuai teori. Proses penyusunan anggaran pemasaran dimulai oleh kepala divisi bersama karyawan dan para manajer di bawahnya. Setelah usulan anggaran selesai disusun maka usulan tersebut akan diserahkan ke panitia anggaran dan panitia anggaran akan menyarankan revisi anggaran. Setelah anggaran di revisi, anggaran akan diserahkan ke manajemen puncak untuk disahkan. Perbedaan proses penyusunan anggaran terdapat pada saat PT Indolakto menggolongkan biaya pemasaran. PT Indolakto langsung menggolongkan biaya semi variabel ke biaya variabel. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 Tabel V.2 Anggaran Pemasaran PT Indolakto Tahun 2015 (dalam rupiah) Elemen Biaya Pemasaran Langsung Gaji Karyawan Penjualan Penggudangan Pembungkusan dan pengiriman Administrasi pemasaran Advertensi dan promosi Kredit dan penagihan Supplies Penjualan Penggudangan Pembungkusan dan pengiriman Administrasi pemasaran Advertensi dan promosi Kredit dan penagihan Komisi penjualan Penagihan Kerugian piutang Promosi dan Media Placement Telepon dan Internet Perjalanan Dinas Biaya Angkut Penjualan Jumlah Biaya Langsung Biaya Pemasaran Tidak Langsung Kesejahteraan Karyawan Penyusutan Bangunan Jumlah Biaya Tidak Langsung Jumlah Biaya Pemasaran Sumber : PT Indolak Biaya Pemasaran Tetap Biaya Pemasaran Variabel 1.219.203.600 1.412.950.795 1.318.402.500 728.456.955 2.121.625.450 963.255.150 1.219.203.600 1.412.950.795 1.318.402.500 728.456.955 1.121.625.450 963.255.150 737.500.000 824.659.465 436.261.650 368.761.000 926.336.195 389.655.785 1.502.355.595 1.376.500.275 1.869.500.485 1.080.000.000 3.162.571.920 3.122.657.500 15.796.759.870 737.500.000 824.659.465 436.261.650 368.761.000 926.336.195 389.655.785 502.355.595 1.376.500.275 1.869.500.485 13.856.725.655 980.000.000 3.162.571.920 3.122.657.500 37.417.379.975 15.796.759.870 1.704.650.200 584.699.895 2.289.350.095 39.706.730.070 13.856.725.655 21.620.620.105 1.704.650.200 584.699.895 2.289.350.095 23.909.970.200 Total Biaya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 Tabel V.3 Alat Satuan Pengukur Jasa PT Indolakto Fungsi Penjualan Penggudangan Pembungkusan dan Pengiriman Administrasi Pemasaran Advertensi dan Promosi Kredit dan penagihan Sumber : Data diolah Alat Pengukur Jasa Jumlah rupiah penjualan Jumlah produk yang dikirim Jumlah produk yang dikirim Jumlah faktur Jumlah rupiah penjualan Jumlah rupiah penjualan Kapasitas Normal Rp760.809.789.474 38.586.158 kg 38.586.158 kg 3212 Rp760.809.789.474 Rp760.809.789.474 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 Tabel V.4 Biaya Pemasaran Sesungguhnya PT Indolakto tahun 2015 (dalam rupiah) Elemen Biaya Pemasaran Langsung Gaji Karyawan Penjualan Penggudangan Pembungkusan dan pengiriman Administrasi pemasaran Advertensi dan promosi Kredit dan penagihan Supplies Penjualan Penggudangan Pembungkusan dan pengiriman Administrasi pemasaran Advertensi dan promosi Kredit dan penagihan Komisi penjualan Penagihan Kerugian piutang Promosi dan Media Placement Telepon dan Internet Perjalanan Dinas Biaya Angkut Penjualan Jumlah Biaya Langsung Biaya Pemasaran Tidak Langsung Kesejahteraan Karyawan Penyusutan Bangunan Jumlah Biaya Tidak Langsung Jumlah Biaya Pemasaran Sumber : PT Indolakto Biaya Pemasaran Tetap Biaya Pemasaran Variabel 1.219.203.600 1.412.950.795 1.318.402.500 728.456.955 2.121.625.450 963.255.150 1.219.203.600 1.412.950.795 1.318.402.500 728.456.955 2.121.625.450 963.255.150 786.950.005 865.100.325 501.914.350 418.222.750 987.564.725 339.406.870 1.591.576.950 1.156.339.695 1.725.550.155 1.258.896.320 3.433.305.850 3.255.015.895 16.319.843.890 786.950.005 865.100.325 501.914.350 418.222.750 987.564.725 339.406.870 1.591.576.950 1.156.339.695 1.725.550.155 13.856.725.655 1.258.896.320 3.433.305.850 3.255.015.895 37.940.463.995 16.319.843.890 1.704.650.200 584.699.895 2.289.350.095 40.229.814.090 13.856.725.655 21.620.620.105 1.704.650.200 584.699.895 2.289.350.095 23.909.970.200 Total Biaya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 Tabel V.5 Kapasitas Sesungguhnya PT Indolakto Tahun 2015 Fungsi Penjualan Penggudangan Pembungkusan dan Pengiriman Administrasi Pemasaran Advertensi dan Promosi Kredit dan penagihan Sumber : Data diolah Alat Pengukur Jasa Jumlah rupiah penjualan Berat produk yang dikirim Berat produk yang dikirim Jumlah faktur Jumlah rupiah penjualan Jumlah rupiah penjualan Kapasitas sesungguhnya Rp761.111.946.921 38.601.813 kg 38.601.813 kg 3274 Rp761.111.946.921 Rp761.111.946.921 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 Anggaran biaya pemasaran PT Indolakto pada komponen biaya langsung terdiri dari biaya gaji karyawan dan supplies yang sudah di distribusikan kepada setiap fungsi pemasaran. Terdapat beberapa komponen lainnya di dalam anggaran biaya pemasaran PT Indolakto yaitu biaya komisi penjualan yang terjadi apabila penjualan tercapai atau melebihi target yang telah ditetapkan. Biaya penagihan yaitu biaya yang digunakan untuk melakukan penagihan piutang kepada pelanggan. Biaya kerugian piutang yaitu biaya yang terjadi akibat piutang dari PT Indolakto yang dihapuskan. Biaya promosi dan media placement digunakan untuk mempromosikan produk-produk dari PT Indolakto lewat berbagai media diantaranya media cetak, elektronik dan sosial media. Biaya telepon dan internet yaitu biaya yang digunakan untuk keperluan pemasaran dan komunikasi baik dengan pelanggan ataupun dengan sesama karyawan di dalam perusahaan. Biaya perjalanan dinas digunakan berkaitan dengan kebutuhan pemasaran. Biaya angkut penjualan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan mengangkut dan mengirim barang dari gudang PT Indolakto kepada pelanggan. Sedangkan pada komponen biaya tidak langsung terdiri dari biaya penyusutan bangunan dan kesejahteraan karyawan. Dalam kaitannya dengan kapasitas PT Indolakto memakai beberapa satuan pengukur jasa. Fungsi penjalan, fungsi advertensi dan promosi, fungsi kredit dan penagihan memakai jumlah rupiah penjualan. Fungsi administrasi pemasaran memakai satuan jumlah faktur. Fungsi penggudangan serta fungsi pembungkusan dan pengiriman memakai berat produk yang dikirim sebagari satuan pengukur jasa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 Setelah diketahui realisasi anggaran dan kapasitas sesungguhnya pada PT Indolakto maka akan di analisis perbandingan selisih anggaran dengan realisasi dan selisih kapasitas normal dengan kapasitas sesungguhnya. Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan tabel anggaran pemasaran PT Indolakto (tabel V.2), realisasi anggaran pemasaran PT Indolakto (tabel V.4), kapasitas normal PT Indolakto (tabel V.3) dan kapasitas sesungguhnya PT Indolakto (tabel V.5) untuk mengetahui selisih pada setiap fungsi pemasaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 Tabel V.6 Perbandingan Perbedaan Kapasitas normal dengan Kapasitas Sesungguhnya PT Indolakto tahun 2015 (dalam rupiah) Fungsi Elemen Penjualan Supplies Penjualan Komisi penjualan Telepon dan Internet Perjalanan Dinas Jumlah Penggudangan Supplies Penggudangan Pembungkusan dan Pengiriman Administrasi Pemasaran Advertensi dan Promosi Anggaran 737.500.000 1.502.355.595 1.080.000.000 3.162.571.920 6.482.427.515 786.950.005 1.591.576.950 1.258.896.320 3.433.305.850 7.070.729.125 Selisih 49.450.005 89.221.355 178.896.320 270.733.930 588.301.610 (%) Selisih 6,17% 5,94% 16,56% 8,56% 9% (TT) 824.659.465 865.100.325 40.440.860 4,90% (T) 436.261.650 501.914.350 65.652.700 15,05% 3.122.657.500 3.255.015.895 132.358.395 4,24% 3.558.919.150 3.756.930.245 198.011.095 5,56% (TT) 368.761.000 418.222.750 49.461.750 13,41% (TT) 926.336.195 987.564.725 61.228.530 6,61% (TT) 389.655.785 339.406.870 (50.248.915) 12,90% 1.376.500.275 1.869.500.485 363.565.6545 15.796.759.870 1.156.339.695 1.725.550.155 3.221.296.720 16.319.843.890 (220.160.580) (143.950.330) 414.359.825 523.084.020 15,99% 7,70% 11,40% (TT) 3,31% (T) Supplies Pembungkusan dan pengiriman Biaya Angkut Penjualan Jumlah Supplies Administrasi pemasaran Supplies Advertensi dan promosi Supplies Kredit dan penagihan Kredit dan Penagihan penagihan Kerugian piutang Jumlah Total selisih anggaran Realisasi Sumber : Data diolah Satuan Pengukur Jasa Jumlah rupiah penjualan Kapasitas Normal Kapasitas Sesungguhnya (%) Selisih Selisih 760.809.789.474 761.111.946.921 302.157.447 0,039% Jumlah produk yang dikirim 38.586.158 kg 38.601.813 kg 15.655 kg 0,040% Jumlah produk yang dikirim 38.586.158 kg 8.601.813 kg 15.655 kg 0,040% Jumlah faktur 3212 3274 62 1,89% Jumlah rupiah penjualan 760.809.789.474 761.111.946.921 302.157.447 0,039% Jumlah rupiah penjualan 760.809.789.474 761.111.946.921 302.157.447 0,039% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 Dari hasil perbandingan pada tabel V.7 diperoleh bahwa selisih anggaran fungsi penjualan, penggudangan, pembungkusan dan pengiriman, administrasi pemasaran, advertensi dan promosi mengalami selisih yang tidak menguntungkan. Fungsi penjualan mengalami selisih anggaran yang bersifat tidak menguntungkan sebesar Rp 588.301.610 atau 9%. Fungsi penggudangan juga mengalami selisih anggaran yang bersifat tidak menguntungkan sebesar Rp 40.440.860 atau 4,90% namun fungsi penggudangan merupakan satusatunya fungsi yang terkendali namun tidak menguntungkan karena masih di bawah batas toleransi perusahaan yaitu 5%. Fungsi pembungkusan dan pengiriman mengalami selisih anggaran yang bersifat tidak menguntungkan sebesar Rp 198.011.095 atau 5,56%. Fungsi administrasi pemasaran juga mengalami selisih anggaran yang bersifat tidak menguntungkan sebesar Rp 49.461.750 atau 13,41% selisih ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan fungsi lainnya. Fungsi advertensi dan promosi mengalami selisih anggaran yang bersifat tidak menguntungkan sebesar Rp 61.228.530 atau 6,61%. Fungsi kredit dan penagihan adalah satu-satunya fungsi yang selisihnya menguntungkan pada setiap komponen fungsinya. Total selisih dari fungsi kredit dan penagihan adalah sebesar Rp 414.359.825 atau 11,40%. Pada selisih kapasitas PT Indolakto mengalami peningkatan penjualan sebesar Rp 302.157.447 atau 0,039%, peningkatan total berat produk yang dikirim sebesar 15.655 kg atau 0,040%, dan peningkatan jumlah transaksi sebessar 62 kali atau 1,89%. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 D. Pembahasan 1. Proses penyusunan anggaran Proses penyusunan anggaran pada PT Indolakto berdasarkan analisis dan menurut teori telah dilakukan dengan baik dan sesuai. Perbedaan dalam proses penyusunan anggaran hanya sedikit dan tidak signifikan. Proses penyusunan dimulai dari manajemen puncak lalu disempurnakan oleh para manajer di bawahnya dan setelah selesai selanjutnya manajemen puncak mengesahkan anggaran tersebut. Dalam menyusun anggaran, PT Indolakto menggunakan metode campuran yaitu top down dan bottom up. Semua karyawan turut berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran membuat pengintegrasian informasi dilakukan secara lebih transparan sehingga membuat manajemen mampu mendeteksi masalah lebih awal dan membangun kepercayaan antar karyawan. Metode ini juga membuat perencanaan dalam anggaran dilakukan secara bersama-sama. Perbedaan terdapat pada biaya semi variabel seperti biaya perjalanan dinas langsung digolongkan menjadi biaya variabel. Ini terjadi karena pengalaman pribadi manajemen dan untuk menyederhanakan proses penyusunan anggaran. Hal ini dapat menyebabkan estimasi biaya yang dihasilkan kurang tepat. Sebaiknya biaya semi variabel tetap dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel karena lebih dapat diandalkan agar perusahaan tahu berapa biaya tetap dan biaya variabel yang sebenarnya dikeluarkan sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 menghasilkan estimasi biaya yang lebih akurat. Terdapat 3 metode memisahkan biaya semi variabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel yaitu metode tinggi rendah, metode scattergraph, dan metode kuadrat terkecil atau least square method. 2. Analisis pengendalian biaya pemasaran Berdasarkan analisis selisih yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat dilihat apakah penggunaan dari biaya pemasaran PT Indolakto sudah terkendali atau belum. PT Indolakto telah menetapkan kebijakan presentase batas penyimpangan total selisih yaitu 5%. Hal ini dilakukan dengan adanya pertimbangan bahwa akan ada perbedaan dari jumlah anggaran dan realisasi biaya pemasaran per tahun. Jika penyimpangan yang terjadi berada di bawah 5% maka pengendalian biaya pemasaran dapat dikatakan sudah terkendali, dan apabila penyimpangan berada diatas 5% maka pengendalian biaya pemasaran dapat dikatakan tidak terkendali. Pembahasan yang kan dilakukan penulis dimulai dari analisis selisih anggaran dan realisasinya 2015. Fungsi penjualan mengalami selisih anggaran tidak menguntungkan sebesar Rp588.301.610 atau 9% (tidak terkendali) selisih ini terjadi karena pada setiap komponen fungsi penjualan juga mengalami selisih yang tidak menguntungkan yaitu biaya supplies yang realisasi anggaran lebih besar Rp49.450.005 atau 6,17% dari biaya yang sudah dianggarkan, biaya komisi penjualan karena realisasi anggaran lebih besar Rp89.221.335 atau 5,94% dari biaya yang sudah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 dianggarkan. Selisih anggaran bersifat tidak menguntungkan juga terdapat pada biaya telepon dan internet karena realisasi anggaran lebih besar Rp178.896.320 atau 8,56% dari biaya yang sudah dianggarkan. Realisasi anggaran yang berlebih dari yang dianggarkan disebabkan oleh meningkatnya pemakaian telpon dan jaringan internet PT Indolakto unntuk aktivitas pemasaran, komunikasi dengan pelanggan, dan untuk keperluan manajemen lainnya. Selisih anggaran bersifat tidak menguntungkan pada bagian perjalanan dinas karena realisasi anggaran lebih besar Rp270.733.930 atau 16,56% dari biaya yang sudah dianggarkan. Realisasi yang lebih besar dibandingkan anggaran disebabkan oleh meningkatnya penjualan PT Indolakto dari yang dianggarkan sebesar Rp760.809.789.474 menjadi Rp761.111.946.921 atau meningkat sebesar Rp302.157.447 sehingga PT Indolakto mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk bagian penjualan. Fungsi penggudangan mengalami selisih anggaran yang tidak menguntungkan sebesar Rp40.440.860 atau 4,90% (terkendali) selisih ini terjadi karena pada biaya supplies penggudangan realisasi anggaran lebih besar dari biaya yang sudah dianggarkan. Realisasi yang lebih besar dibandingkan anggaran disebabkan oleh meningkatnya kapasitas normal penggudangan dari 38.586.158 kg menjadi 38.601.813 kg atau meningkat sebesar 15.655 kg sehingga PT Indolakto mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk supplies bagian penggudangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 Fungsi pembungkusan dan pengiriman mengalami selisih anggaran tidak menguntungkan sebesar Rp198.011.095 atau 5,56% (tidak terkendali) selisih ini terjadi karena pada setiap komponen fungsi pembungkusan dan pengiriman juga mengalami selisih yang tidak menguntungkan yaitu biaya supplies pembungkusan dan pengiriman karena realisasi anggaran lebih besar Rp65.652.700 atau 15,05% dari biaya yang sudah dianggarkan dan biaya bagian biaya angkut penjualan karena realisasi anggaran lebih besar Rp132.358.395 atau 4,24% dari biaya yang sudah dianggarkan. Realisasi yang lebih besar dibandingkan anggaran disebabkan oleh meningkatnya kapasitas normal fungsi pembungkusan dan pengiriman dari 38.586.158 kg menjadi 38.601.813 kg atau meningkat sebesar 15.655 kg sehingga PT Indolakto mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk fungsi pembungkusan dan pengiriman. Fungsi administrasi pemasaran mengalami selisih anggaran tidak menguntungkan sebesar Rp49.450.005 atau 13,41% (tidak terkendali) selisih ini terjadi karena pada biaya supplies administrasi pemasaran realisasi anggaran lebih besar dari biaya yang sudah dianggarkan. Realisasi yang lebih besar dibandingkan anggaran disebabkan oleh meningkatnya transaksi penjualan PT Indolakto dari yang dianggarkan 3212 faktur menjadi 3274 faktur atau meningkat sebesar 62 transaksi sehingga PT Indolakto memberi komisi yang lebih besar untuk bagian administrasi pemasaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 Fungsi advertensi dan promosi mengalami selisih anggaran yang tidak menguntungkan sebesar Rp61.228.530 atau 6,61% (terkendali) selisih ini terjadi karena pada biaya supplies advertensi dan promosi pada realisasi anggaran lebih besar dari biaya yang sudah dianggarkan. Realisasi yang lebih besar dibandingkan anggaran disebabkan oleh meningkatnya penjualan PT Indolakto dari yang dianggarkan sebesar Rp760.809.789.474 menjadi Rp761.111.946.921 atau meningkat sebesar Rp302.157.447 sehingga PT Indolakto mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk bagian penjualan. Fungsi kredit dan penagihan mengalami selisih anggaran menguntungkan sebesar Rp414.359.825 atau 11,40% (tidak terkendali) selisih ini terjadi karena pada setiap komponen fungsi kredit dan penagihan juga mengalami selisih yang menguntungkan yaitu biaya supplies kredit dan penagihan karena realisasi anggaran lebih kecil Rp50.248.915 atau 12,90% dari biaya yang sudah dianggarkan. Biaya penagihan karena realisasi anggaran lebih kecil Rp220.160.580 atau 15,99% dari biaya yang sudah dianggarkan. Biaya kerugian piutang karena realisasi anggaran lebih kecil Rp143.950.330 atau 7,70% dari biaya yang sudah dianggarkan. Realisasi yang lebih sedikit dibandingkan anggaran disebabkan oleh meningkatnya penjualan PT Indolakto dari yang dianggarkan Rp760.809.789.474 menjadi Rp761.111.946.921 atau 0,04% namun para pembeli lebih banyak melakukan pembayaran tunai sehingga PT Indolakto tidak perlu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 mengeluarkan menanggung beban kerugian piutang yang terlalu banyak.. Total selisih anggaran PT Indolakto bersifat tidak menguntungkan karena pertumbuhan penjualan Rp302.157.447 lebih sedikit dari selisih anggaran dengan realisasi yang telah dikeluarkan oleh PT Indolakto Rp523.084.020. Apabila dibandingkan dengan kapasitas sesungguhnya terdapat selisih anggaran yang merugikan sebesar Rp220.926.573. Namun total selisih anggaran PT Indolakto dapat dikatakan terkendali karena hanya 3,31% dan tidak melebihi batas toleransi perusahaan yaitu 5%. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tentang evaluasi penyusunan anggaran biaya pemasaran dan kegunaanya sebagai alat pengendalian PT Indolakto, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa : 1. Proses langkah-langkah penyusunan anggaran pada PT Indolakto pada dasarnya sudah sesuai dengan teori yaitu teori campuran atau top down dan bottom up. Perusahaan memulai menyusun anggaran melalui manajemen puncak untuk menentukan program dan strategi pokok kemudian kemudian dilanjutkan oleh para manajer dibawahnya. Perbedaan proses penyusunan anggaran terdapat pada semivariabel yang langsung digolongkan ke biaya variabel. Proses langkah-langkah penyusunan anggaran biaya pemasaran yang dilakukan oleh PT Indolakto sesuai dengan teori. Berikut penysunan anggaran pemasaran PT Indolakto yang sesuai berdasarkan teori : a. Menyusun anggaran biaya pemasaran atas dasar jenis atau elemen biaya pemasaran b. Mendistribusikan setiap jenis biaya pemasaran ke dalam setiap fungsi pemasaran c. Mengalokasikan biaya pemasaran setiap fungsi ke dalam setiap pusat laba yang merupakan usaha pemasaran 80 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 2. Total selisih anggaran biaya pemasaran pada PT Indolakto di tahun 2015 terkendali (T). Hal ini ditunjukan dengan adanya selisih kurang dari 5% dari batas toleransi yang telah ditetapkan. Namun terdapat selisih anggaran yang tidak menguntungkan sebesar Rp220.926.573 atau 3,31% yang disebabkan oleh realisasi anggaran yang lebih besar daripada pertumbuhan penjualan perusahaan. B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian yang dihadapi oleh penulis dalam melaksanakan penelitian : Dalam penelitian ini angka-angka yang digunakan dalam biaya pemasaran tidak dapat ditelusuri secara mendetail pada setiap fungsi. C. Saran Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis : 1. Bagi Perusahaan Sebaiknya penggolongan biaya semi variabel tetap dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel agar menghasilkan estimasi yang lebih akurat. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Anggaran biaya pemasaran merupakan topik yang dapat dikembangkan dan diteliti secara lebih luas lagi, sepertibiaya pemasaran menurut jenis produk dan daerah pemasaran. Oleh karena PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 itu, penelitian selanjtnya bisa mengevaluasi anggaran biaya pemasaran dengan metode yang sama ataupun berbeda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 DAFTAR PUSTAKA Boyd, Harper. 2000. Manajemen pemasaran. Edisi Kedua. Erlangga, Jakarta. Bragg, Steven M. CPA. 2014. Penganggaran (Budgeting) Panduan Komperhensif. PT Indeks, Jakarta. Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Keempat Belas. Salemba Empat, Jakarta. Downey, David. 2002. Manajemen Agribisnis. Buku Keempat. Erlangga, Jakarta. Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Budgeting. Cetakan Kedua. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hariono, Novianti. 2005. “Anggaran Sebagai Alat Pengendalian Biaya Pemasaran”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Imam, Fitrah Wahyudi. 2013. “Laporan Kerja Praktek Deskripsi Implementasi Ohsas 18000:2007 Pada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) PT Indolakto Factory Jakarta. Universitas Bhayangkara, Jakarta. Kotler, Philip, dan Armstrong. 2004. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. PT. Indeks, Jakarta. Mulyadi. 2015. Akuntansi Biaya. Edisi ke-5. BP-STIE YKPN, Yogyakarta. Munandar, M. 2007. Budgeting: Perencanaan kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta. Nafarin. 2007. Penganggaran Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta. Simamora, Henry. 2002. Akuntansi Manajemen. Salemba Empat, Jakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Erlangga, Jakarta. Supriyono. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta. Supriyono. 2014. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pembuatan Keputusan. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta. Yashinta, Anastasia. 2010. “Evaluasi Implementasi Anggaran Sebagai Alat Pengendalian Biaya Pemasaran”. Skripsi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Tidak Dipublikasikan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 LAMPIRAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 LAMPIRAN I DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA A. Tentang Perusahaan 1. Siapa pendiri perusahaan dan kapan didirikan? - Terlampir pada bab IV Gambaran Umum Perusahaan (hal 51). 2. Dimana perusahaan didirikan dan apa alasan untuk memilih lokasi tersebut? - Terlampir pada bab IV Gambaran Umum Perusahaan (hal 53). 3. Bagaimana tugas dan wewenang masing-masing bagian dalam organisasi? - Terlampir pada bab IV Gambaran Umum Perusahaan (hal 55). 4. Produk apa saja yang dijual oleh perusahaan? - Terlampir pada bab IV Gambaran Umum Perusahaan (hal 59). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 5. Bagaimana struktur organisasi perusahaan? Streeing Commite Secretary Financy & Accounting Division Head Marketing & Sales Division Head HRD & GA Division Head Production Division Head Quality Contrl Division Head Finance Manager General Sales & Marketing Personel Dept. Head Powder Physchom Accounting Manager Marketin & Public Training & Employee Relation Dept SKM Sampling General Affair Dep. Head Liquid & Butter Miero Security Officer Recruitment & Hrd Coordinat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 A. Bagian Human Resource Development 1. Bagaimana pembagian jam dan hari kerja? - Waktu kerja karyawan PT. Indolakto adalah lima hari kerja dalam seminggu. Jumlah jam kerja adalah delapan jam sehari atau 40 jam seminggu yang dilakukan dalam dinas normal atau shift. Pekerja kantor/non produksi bekerja mulai dari Senin hingga Jumat dengan jam kerja dari jam 08.00 hingga 16.30 dengan waktu istirahat selama 30 menit. Untuk pekerja pabrik diberlakukan sistem shift yang dibagi menjadi empat shift yaitu shift malam (jam 22.30 – 07.00), shift pagi (jam 06.30 – 15.00), shift siang (jam 14.30 – 23.00) dengan waktu istirahat 30 menit, dan shift khusus yang waktunya disesuaikan dengan kebutuhan. Pertukaran dilakukan satu minggu sekali sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan karyawan. Hari Sabtu dan Minggu merupakan hari kerja lembur untuk karyawan non eksekutif, sedangkan untuk pekerja eksekutif yang masuk pada hari tersebut, maka pada minggu selanjutnya diperbolehkan untuk libur antara hari Senin sampai Jumat. 2. Fasilitas dan jaminan sosial untuk kesejahteraan seperti apa yang diberikan kepada karyawan? - Fasilitas yang tersedia bagi karyawan antara lain sarana kantin, tempat beribadah (masjid), loker, seragam, poliklinik, rawat inap dan rawat jalan, serta jamsostek. Setiap hari karyawan memperoleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 jatah makan satu kali yang sesuai dengan waktu shifnya. Sedangkan untuk pekerja yang lembur empat jam atau lebih diberikan uang makan yang besarnya senilai satu kali makan. Selain itu setiap bulan semua karyawan memperoleh enam kaleng susu kental manis. Perlengkapan karyawan juga disediakan oleh perusahaan yaitu seragam, sepatu dan tutup kepala yang diberikan sesuai kebutuhan serta diberikan juga fasilitas laundry. Fasilitas lainnya adalah fasilitas antar jemput untuk karyawan tingkat eksekutif dan karyawan yang bekerja pada shift malam untuk daerah Sukabumi dan Bogor, sedangkan karyawan non eksekutif mendapatkan uang transport. Fasilitas perumahan hanya diberikan pada pekerja terkait yang harus bisa memberi suatu keputusan pada perusahaan. PT. Indolakto juga memberikan jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, hari tua dan jaminan kematian. Jaminan kesehatan diberlakukan bagi karyawan dan keluarga. Pemeriksaan dan pengobatan dapat dilakukan di poliklinik yang terdapat di area PT. Indolakto. Untuk karyawan yang sudah berkeluarga, apabila istri dan dua orang anak memerlukan perawatan rumah sakit, perusahaan akan menggantikan semua biaya perawatan, pengobatan maupun rawat inap atau rawat jalan. Rumah sakit yang ditunjuk perusahaan untuk sementara ini adalah Rumah Sakit PMI Bogor. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 Jaminan kecelakaan kerja, hari tua dan jaminan kematian terhadap pekerja dikelola oleh PT. JAMSOSTEK. Hal ini disesuaikan dengan peraturan Undangundang yang berlaku yaitu UU No. 3 Tahun 1992, tentang jaminan sosial tenaga kerja. Selain jaminanjaminan di atas, pekerja yang meninggal dunia karena kecelakaan di luar kerja akan mendapat sumbangan dari PT. Indolakto. PT. Indolakto memberikan masa cuti bagi karyawannya. Setiap pekerja yang telah bekerja selama satu tahun berhak atas cuti tahunan selama 12 hari kerja dan tetap mendapat upah penuh. Bagi karyawati yang hamil diperbolehkan untuk cuti selama tiga bulan dengan mendapat upah penuh. Selain itu, karyawati yang mendapat haid diperbolehkan cuti sebanyak-banyaknya dua hari bila benarbenar dibutuhkan dengan surat keterangan dokter. B. Bagian pemsaran 1. Bagaimana proses penyusunan anggaran pemasaran? - Terlampir pada bab V Analisis Data dan Pembahasan (hal 62). 2. Berapa batas toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan untuk realisasi biaya pemasaran tahun 2015? - Batas toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan adalah 5%. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 Surat Keterangan Penelitian