BAB 5 SIMPULAN 5.1 Simpulan Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka bab ini akan diuraikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu tentang bagaimana gambaran internasionalisasi UMKM di Indonesia, entry mode yang dipilih UMKM di Indonesia dalam memasuki pasar asing, dan faktor-faktor yang mempengaruhi UMKM di Indonesia dalam memilih entry mode tersebut, simpulannya adalah sebagai berikut: 1. Internasionalisasi UMKM di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar UMKM berada pada tahap ekspor yang tidak melibatkan investasi maupun komitmen lebih di pasar internasional. Dampak internasionalisasi adalah memberikan laba yang lebih besar bagi UMKM Indonesia dibandingkan hanya mengandalkan penjualan dalam negeri. Internasionalisasi ini biasanya dipicu oleh keinginan pemilik yang didorong dengan adanya permintaan pembeli luar negeri yang datang ke UMKM tersebut baik secara langsung atau dari pertemuan di acara-acara seperti pameran internasional. Selain itu keunikan dan kualitas produk juga mempengaruhi UMKM dalam internasionalisasi. Penelitian ini juga menemukan bahwa adanya perngaruh campur tangan asosiasi terkait dan pemerintah seperti memudahkan ekspor, pemberian pelatihan dan informasi dalam proses internasionalisasi bagi sebagian UMKM di Indonesia. 2. UMKM cenderung menggunakan satu jenis entry mode di seluruh target pasar luar negerinya tanpa menganalisis alternatif lainnya. UMKM di Indonesia cenderung menggunakan mode ekspor sebagai entry mode mereka. Alasan memilih ekspor adalah karena relatif lebih mudah, rendah resiko serta tidak membutuhkan banyak komitmen dan sumber daya. Namun dalam praktiknya kelemahan mode ekspor yang dihadapi UMKM adalah keuntungan yang dipengaruhi oleh nilai tukar dan menghadapi pembeli yang curang seperti menunggak pembayaran atau malah tidak mau membayar sama sekali. 3. Ada empat macam faktor yang mempengaruhi UMKM dalam memilih entry mode yaitu karakteristik mode yang diinginkan, faktor produksi, faktor produk, dan besarnya UMKM. Namun ada juga faktor lain yang dapat berpengaruh yaitu keaktivan mengikuti asosiasi, pelatihan dan pembelajaran yang diberikan pemerintah serta pengalaman internasionalisasi yang dilakukan UMKM lain. 5.2 Saran 5.2.1 Saran Praktis Saran bagi UMKM Indonesia: 1. Sebelum memilih untuk melakukan internasionalisasi, pelaku UMKM di Indonesia sebaiknya dibekali pengetahuan tentang internasionalisasi yang cukup serta menetapkan besarnya komitmen dalam berinternasionalisasi. 2. Entry mode ekspor dapat digunakan oleh UMKM yang berada di tahap awal internasionalisasi karena relatif lebih mudah dan rendah resiko. 3. UMKM dapat memilih berbagai jenis entry mode lain tetapi disesuaikan lagi dengan kemampuan dan kondisi UMKM. 4. Agar sukses dan bertahan saat berinternasionalisasi, dibutuhkan produk yang berkualitas dan memiliki nilai kompetitif yang mampu menarik permintaan luar negeri. 5. UMKM dapat mengikuti program pemerintah ataupun asosiasi yang mendukung pengembangan usaha mereka. Pelaku UMKM juga dapat belajar dari UMKM lain yang lebih berpengalaman dalam proses internasionalisasi sehingga internasionalisasi yang dilakukan akan lebih efektif dan efesien. Saran bagi pemerintah Indonesia: 1. Dalam program pelatihan dan pembelajaran untuk UMKM Indonesia dapat diberikan pemahaman lebih lagi mengenai alternatif entry mode selain ekspor agar UMKM Indonesia dapat lebih memanfaatkan peluang yang ada. 2. Perlunya pelatihan atau seminar yang isi pembelajarannya membantu UMKM Indonesia dalam mempertahankan proses internasionalisasi yang berjalan. 3. Perlunya pemerataan kesempatan internasionalisasi untuk UMKM di Indonesia, bisa dalam bentuk pengadaan pameran internasional lebih banyak lagi dengan biaya yang terjangkau bagi UMKM. 5.2.2 Saran Penelitian Selanjutnya Untuk penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan saran-saran sebagai berikut ini : 1. Bagi penelitian selanjutnya dapat mengambil data lebih luas lagi dengan bidang UMKM yang berbeda seperti bidang makanan, mesin, dan lain sebagainya. 2. Diharapkan penelitian selanjutnya mampu mengambil narasumber atau sampel lebih banyak lagi. 3. Metode penelitian kuantitatif dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya agar memberikan kajian pemahaman dalam sudut pandang berbeda. 4. Penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti lebih jauh mengenai tahapan-tahapan proses internasionalisasi seperti pemilihan pasar internasional dan program pemasaran global secara sistematis.