GYNECOLOGIC AND OBSTETRIC DISORDERS Contraception DEFINISI Kontrasepsi adalah suatu proses pencegahan kehamilan yang dilakukan dengan 2 cara yaitu : Menghambat sperma mencapai ovum yang telah matang (i.e metode yang bertindak sebagai barrier untuk mencegah ovulasi) Mencegah ovum yang telah dibuahi melekat (implant) pada endometrium (i.e mekanisme yang menciptakan lingkungan kandungan yang tidak memungkinkan bagi perkembangan janin) SIKLUS MENSTRUASI Siklus menstruasi terdiri dari 3 fase yaitu : F. Folikular, F. Ovulasi dan F. Luteal Panjang rata-rata siklus menstruasi adalah 28 hari (kisaran 21-40 ). Hari pertama menstruasi merupakan hari pertama dari fase folikular. Ovulasi biasanya terjadi ada hari ke-14 dari siklus menstruasi. Setelah ovulasi, fase luteal berlangsung sampai awal siklus berikutnya Epinefrin dan norepinefrin merangsang hipotalamus untuk mensekresikan gonadotropin - releasing hormone, yang merangsang hipofisis anterior untuk mengeluarkan follicle-stimulating hormone ( FSH ) dan luteinizing hormone ( LH ). Pada fase folikular, FSH merangsang sejumlah kecil folikel untuk mengalami pertumbuhan lanjutan . Antara 5-7 hari, salah satu dari folikel ini akan menjadi folikel dominan, yang kemudian pecah untuk melepaskan oosit. Folikel dominan terus tumbuh dan mensintesis estradiol, progesteron, dan androgen. Estradiol menghentikan menstruasi dari siklus sebelumnya, mengentalkan lapisan endometrium, dan menghasilkan lendir serviks. FSH mengatur enzim aromatase yang menginduksi konversi dari androgen menjadi estrogen dalam folikel . Pituitary melepaskan LH di pertengahan siklus yang merangsang tahap akhir pematangan folikel dan ovulasi. Ovulasi terjadi 24 sampai 36 jam setelah puncak estradiol dan 10 sampai 16 jam setelah puncak LH . Peningkatn LH , terjadi 28 sampai 32 jam sebelum folikel pecah, hal ini secara klinis digunakan untuk memprediksi waktun ovulasi. Konsepsi yang paling sukses terjadi ketika hubungan seksual berlangsung pada 2 hari sebelum ovulasi hingga pada hari ovulasi. Setelah ovulasi, folikel luteinized tersisa menjadi korpus luteum, yang mensintesis androgen, estrogen, dan progesteron. Jika terjadi kehamilan, human chorionic gonadotropin mencegah regresi korpus luteum dan merangsang produksi terus estrogen dan progesteron . Jika kehamilan tidak terjadi, korpus luteum berdegenerasi dan progesteron terbentuk. KONTRASEPSI NON FARMAKOLOGI 1. 2. Metode Abstain (tidak melakukan hubungan) secara berkala Metode ini tidak diterima dengan baik, karena dikaitkan dengan angka kehamilan yang relatif tinggi. Metode barrier (penghalang) meliputi : Diafragma efektivitas dari diafragma tergantung dari fungsinya sebagai barrier. Agar efektif, diafragma harus dikombinasi dengan krim spermisida atau jelli sebelum disisipkan. Kap Serviks (Cervical Cap) ukurannya lebih kecil dibandingkan diafragma. Digunakan sebagai penutup pada mulut rahim. Caps dapat dimasukkan 6 jam sebelum hubungan seksual, dan perempuan tidak harus mengenakan kap ini selama lebih dari 48 jam untuk mengurangi terjadinya resiko toxic shock syndrome 1. 2. Kondom dengan spermisida tidak lagi direkomendasikan, karena tidak memberikan perlindungan tambahan terhadap kehamilan atau hubungan seksual, penyakit menular (PMS) dan dapat meningkatkan kerentanan terhadap penderita immunodeficiency virus (HIV). Kondom wanita digunakan pada bagian labia serta leher rahim, lebih efektif dibandingkan dengan kondom laki-laki terutama dalam mencegah penularan PMS. Namun, tingkat kehamilan dilaporkan sekitar 21% dalam tahun pertama penggunaannya. Metode Kondom lakilaki kontraindikasi Alergi terhadap karet atau lateks Kondom wanita Alergi terhadap polyurethane Diafragma Alergi terhadap lateks, karet, atau spermisida, ISK, Anatomi ginekologi Abnormal kerugian keuntunga Tingkat kegagalan tinggi Memberikan dalam penggunaan. Cara perlindungan penggunaanya, reaksi STD, termasuk H alergi, bahan pelumas seperti minyak dapat menurunkan khasiat Timbul kesulitan karena ujung ringnya harus selalu berada diluar vagina selama hubungan Dapat digunakan melakukan hubungan seksual Memberikan perlindungan termasuk HIV Menyebabkan iritasi pada vagina. Bahan pelumas seperti minyak dapat menurunkan khasiat, dapat menurunkan khasiat dengan peningkatan frekuensi Biaya murah, men kejadian neoplasia beberapa perlindun terhadap PMS hub Spermisid alergi terhadap spermisida anatomi ginekologi abnormal, abnormal papanicolaou smear Murah,Dapat Tidak dapat digunakan selama menurunkan menstruasi. risiko beberapa penyakit menular seksual. Spermasid Alergi spermasid murah Sponge Alergi terhadap murah spermisida, ISK, Anatomi ginekologi Abnormal Harus diterapkan kembali sebelum setiap hubungan seksual Dapat meningkatkan penularan HIV, dapat meningkatkan resiko penyakit menular seksual. Tidak dapat digunakan selama menstruasi, meningkatkan resiko penyakit menular seksual. KONTRASEPSI FARMAKOLOGI Spermisida Spermisida sebagian besar mengandung nonoxynol-9 yang merupakan surfaktan yang dapat menghancurkan dinding sel sperma. Tidak ada perlindungan terhadap penyakit menular seksual, dan ketika digunakan lebih dari dua kali sehari dapat meningkatkan transmisi HIV. Wanita yang berisiko tinggi untuk HIV tidak harus menggunakan spermisida. Spermisida-implan Teknik Barrier Spons kontrasepsi vagina berisi 1 g nonoxynol-9 dan memberikan perlindungan selama 24 jam. Setelah hubungan seksual, spons harus dibiarkan di tempat selama minimal 6 jam sebelum dikeluarkan. Kontrasepsi hormonal Komposisi kontrasepsi hormonal terdiri dari kombinasi estrogen dan progestin sintetis atau hanya progestin saja. Estrogen berfungsi menekan pembentukkan FSH, agar memblokir lonjakan LH, dan juga menstabilkan lapisan endometrium serta mengontrol siklus menstruasi. Progestin berfungsi mengentalkan lendir serviks, menunda transportasi sperma, dan menginduksi atrofi endometrium, sehingga proses ovulasi tidak terjadi. American College of Obstetricians dan Gynecologists merekomendasikan, sebaiknya kontrasepsi hormonal digunakan setelah diketahui data riwayat medis dan pengukuran tekanan darah. Manfaat lain kontrasepsi hormonal (Oral) yakni untuk mengurangi kram menstruasi dan nyeri ovulasi; mengurangi kehilangan darah menstruasi; meningkatkan keteraturan menstruasi; peningkatan konsentrasi hemoglobin; jerawat; menurunkan resiko kanker ovarium dan endometrium; dan mengurangi resiko kista ovarium, kehamilan ektopik, penyakit radang panggul, dan tumor payudara. INTERAKSI KONTRASEPSI ORAL DENGAN OBAT LAIN KONTRASEPSI EMERGENSY Levonorgestrel (0,75 mg) sebanyak 2 tablet Aturan pemakaian :tablet pertama diminum pada waktu 72 jam setelah melakukan hubungan seksual Tablet kedua diminum 12 jam setelah kemudian Adapun obat lain yang dapat digunakan : Oral (2 tab/dosis) Nordette, Levlen, Levora, Lo Ovral, Triphasil, Tri-Levlen, atau Trivora (4 tab/dosis) Alesse atau levlite ( 5 tab/dosis ) KONTRASEPSI TRANSDERMAL Kombinasi kontrasepsi terdapat pula dalam sediaan patch transdermal (Ortho Evra). Sediaan ini umumnya ditujukan untuk wanita dengan berat badan ± 90 kg Cara penggunaan sediaan patch ini : diterapkan pada perut, bokong, tubuh bagian atasnya, atau lengan atas pada awal siklus menstruasi dan diganti setiap minggu selama 3 minggu. Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan patch ini adalah insiden yang lebih tinggi dari peristiwa terjadinya thromboembolic dengan patch dan juga harus diutamakan tingkat kepatuhan pasien pada keteraturan penggunaan patch tersebut CINCIN KONTRASEPSI Cincin vagina (NuvaRing) Pada penggunaan pertama, cincin harus dimasukkan pada atau sebelum hari kelima dari siklus, tetap dipertahankan selama 3 minggu, kemudian dapat dilepas. Selanjutnya, cincin kedua digunakan selama 7 hari kemudian atau setelah cincin dikeluarkan selama lebih dari 3 jam. LONG-ACTING INJECTABLE AND IMPLANTABLE CONTRACEPTIVES Wanita yang menggunakan progestin(minipills) adalah ibu yang menyusui , yang tidak toleran terhadap estrogen, dan ibu dengan kondisi medis yang bersamaan di mana estrogen tidak dianjurkan. Juga kontrasepsi suntik dan implan yang bermanfaat bagi wanita dengan masalah kepatuhan. Subdermal progestin Implan Implan tunggal, dengan panjang 4-cm, mengandung 68 mg dari etonogestrel yang ditempatkan di bawah kulit lengan atas, melepaskan 60 mcg setiap hari untuk bulan pertama, menurun secara bertahap sampai 30 mcg / hari pada akhir 3 tahun penggunaan dianjurkan. Hal ini kontraindikasi pada wanita yang sedang hamil, memiliki penyakit hepatitis, riwayat kejadian tromboemboli, atau riwayat kanker payudara. Namun Implanon tidak mempengaruhi kesehatan tulang, mungkin lebih disukai daripada DMPA. Perangkat intrauterine IUD menyebabkan peradangan intrauterin dan peningkatan pembentukan prostaglandin. Selain itu, penekanan endometrium disebabkan oleh progestin-releasing IUD. Tingkat keberhasilan yang lebih besar dari 99 %. TERIMA KASIH