(kek) pada ibu hamil di bpm ny. sri widyaningsih, am.k

advertisement
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI BPM
NY. SRI WIDYANINGSIH, AM.KEB DESA LEMAHIRENG
KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG
Rizka Aprillia Ardani*Puji Pranowowati**Luvi Dian Afriani**
*Mahasiswi DIV Kebidanan Transfer
**Dosen STIKES Ngudi Waluyo
Kabupaten Semarang
E-mail : [email protected]
ABSTRAK
Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan salah satu masalah gizi yang
terjadi pada Ibu hamil yaitu keadaan kekurangan zat gizi terutama energi dan
protein yang terjadi secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama. Ibu
hamil yang KEK berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah dan
meningkatkan risiko penyakit kronis dimasa depan.
Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross
sectional.Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu hamil yang periksa di BPM
Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb bulan januari – desember 2015.Sampel pada
penelitian ini adalah 108 ibu. Pengumpulan data menggunakan data sekunder.
Selanjutnya data dianalisis menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat
dengan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan paritas dengan KEK
dengan p value sebesar 0,001( α= 0,05), ada hubungan jarak kehamilan dengan
KEK dengan p value 0,00 ( α= 0,05), ada hubungan usia dengan KEK dengan p
value 0,00( α= 0,05), tidak ada hubungan usia kehamilan dengan KEK dengan p
value 0,768 ( α= 0,05), ada hubungan pekerjaan dengan KEK dengan p value
0,013( α= 0,05).
Kepada ibu hamil diharapkan tidak hamil di usia muda, memperhatikan
jarak kehamilan yaitu minimal 2 tahun , dan untuk membatasi jumlah anak dengan
cara KB.
Kata Kunci
: Paritas, jarak kehamilan, usia,usia kehamilan, pekerjaan, ibu
hamil dan KEK
Kepustakaan : 26 (2005-2015)
Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi
Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di BPM Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb Desa
Lemahireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
1
ABSTRACT
Chronic Energy Deficiency (CED) is one of nutritional problem in
pregnant women that is chronic malnutrition especially calorie and protein. Impact
CED in pregnant women is risk low birth weight, relationship with increase
chronic desease in future.
The research design was a descriptive analytic cross sectional. The
population in the study were all pregnant women check in BPM Ny . Sri
Widyaningsih , Am.Keb in January - December 2015. The sample in this study
were 108 pregnant women. Collecting data using secondary data . Furthermore,
the data were analyzed using univariate and bivariate analysis using chi square
test.
The results showed that there was a relationship of parity with KEK with p
value of 0.001 ( α = 0.05 ) , no distance relationship with KEK pregnancy with p
value 0.00 ( α = 0.05 ) , there is the relationship of age with KEK with p value
0.00 ( α = 0.05 ) , there was no correlation with gestational age KEK with p value
0.768 ( α = 0.05 ) , there is an employment relationship by KEK with p value
0.013 ( α = 0.05 ) .
Expected to expectant mothers pregnant women do not get pregnant at a
young age , pay attention to spacing of pregnancy that is at least 2 years , and to
limit the number of children with a family planning method .
Keywords
: Parity, spacing pregnancies, age, gestsional age,pregnant women
and CED
Bibliograph’es: 26 (2005-2015)
PENDAHULUAN
Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) melaporkan bahwa prevalensi
anemia dan KEK pada kehamilan
secara global 35-75% dimana secara
bermakna tinggi pada trimester ketiga
dibandingkan dengan trimester pertama
dan kedua kehamilan. WHO juga
mencatat 40% kematian ibu di negara
berkembang berkaitan dengan anemia
dan KEK dengan prevalensi terbanyak
dari kasus tersebut karena ibu Kurang
Energi Kronis (KEK) yang dapat
menyebabkan status gizinya berkurang
(Rukiah, 2010).
Berdasarkan Riskesdas pada
tahun 2013, proporsi Wanita usia
subur (WUS) dengan kekurangan
Energi kronik, yaitu WUS dengan
lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm
telah terjadi peningkatan dengan
proporsi ibu hamil usia 15-19 tahun
dengan KEK (kekurangan Energi
Kronik) dari 33,5 % pada tahun 2010
meningat menjadi 38,5 % di tahun
2013. Selain itu peningkatan yang
terjadi pada WUS usia 15-19 tahun
yang tidak hamil dari 30,9 % pada
tahun 2010 meningkat menjadi 46,6%
pada tahun 2013 (depkes RI, 2013).
Faktor
faktor
yang
berhubungan dengan KEK pada ibu
hamil diantaranya adalah keadaan
sosial ekonomi yang mengakibatkan
rendahnya
pendidikan,
jarak
kelahiran
yang
terlalu
dekat
Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi
Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di BPM Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb Desa
Lemahireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
2
menyebabkan buruknya status gizi
pada ibu hamil, banyaknya bayi
yang
dilahirkan
(paritas), usia
kehamilan pertama yang terlalu muda
atau masih remaja dan pekerjaan yang
biasanya memiliki status gizi lebih
rendah apabila tidak di
imbangi
dengan asupan makanan dalam
jumlah
yang
cukup (Ary
dan
Rusilanti, 2013).
METODE
Desain
peelitian
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif analitik yang menggunakan
pendekatan secara cross sectional.
Penelitian ini dilakukan di BPM Ny.
Sri Widyaningsih Am.Keb Desa
Lemah Ireng Kecamatan Bawen
Kabupaten Semarang. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
trimester I-III dari bulan Januari
sampai dengan Desember 2015 yaitu
sebanyak 108 ibu hamil. Teknik
pengambilan sampel menggunakan
total sampling.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
A. Univariat
Tabel 1. Distribusi Frekuensi dan
Persentasi Karakteristik Responden
Data
Juml Persenta
Demografi
ah
se (%)
- Usia
- < 20 tahun
21
19,4
- 20-35 tahun
66
61,1
- > 35 tahun
21
19,4
- Pekerjaan
- Bekerja
65
60,2
- Tidak
43
39,8
bekerja
- Paritas
- Nullipara
41
38,0
- Primigravida
49
45,4
- Multigravida
18
16,7
Usia Kehamilan
- TM I
- TM II
- TM III
Jarak Kehamilan
- Belum ada
- < 2 tahun
- ≥ 2 tahun
KEK
- Tidak KEK
- KEK
52
30
26
48,1
27,8
24,1
41
16
51
38,0
14,8
47,2
76
32
70,4
29,6
Data tabel 1 menunjukkan
bahwa usia mayoritas responden
berusia 20-35 tahun (n=66); 61,1%).
mayoritas pekerjaan responden yaitu
bekerja (n=65); 60,2%). Mayoritas
responden sudah pernah melahirkan
1x (n=49) 45,4%). Usia kehamilan
mayoritas TM I yaitu (n=52);
48,1%) jarak kehamilan mayoritas ≥
2 tahun yaitu
(n=51); 47,2%.
Mayoritas tidak terjadi KEK yaitu
(n= 76); 70,4%)
B. Bivariat
1. Hubungan
KEK
60
paritas
dengan
43
40
21
20
12
20
66
0
Tidak
KEK
KEK
Nullipara
Primipara
Multipara
2. Hubungan jarak kehamilan
dengan KEK
Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi
Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di BPM Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb Desa
Lemahireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
3
50
40
30
20
10
0
46
23
Belum ada
18
9
7
< 2 tahun
5
≥ 2 tahun
Tidak KEK
KEK
3. Hubungan usia
dengan KEK
60
40
kehamilan
39
TM I
20 17
20
14 10
0
8
KEK
4. Hubungan Usia dengan KEK
80
60
40
20
0
62
1
13
Tidak
KEK
20
< 20 tahun
48
20-35 tahun
≥ 2 tahun
KEK
5. Hubungan pekerjaan dengan
KEK
50
40
30
20
10
0
36
40
25
7
Tidak KEK
Analisa
Hubungan
pekerjaan
dengan KEK
Hasil penelitian menunjukan
responden yang terkena KEK lebih
banyak terjadi pada responden yang
bekerja (38,5%) dibandingkan dengan
responden yang tidak bekerja (16,3%).
TM II
TM III
tidak KEK
banyak terjadi pada responden dengan
usia < 20 tahun sebanyak 20 responden
(62,5%) dibandingkan dengan usia 2035 tahun sebanyak 4 responden
(12,5%) dan usia ≥ 35 tahun sebanyak
8 responden (25,0%).
Tidak
bekerja
Bekerja
Analisa Hubungan Usia Kehamila
dengan KEK
Hasil penelitian menunjukkan
responden yang terkena KEK lebih
banyak terjadi pada responden dengan
usia kehamilan trimester I yaitu
sebanyak 14 responden (43,8%)
dibandingkan dengan usia kehamilan
trimester II sebanyak 10 responden (
31,2%) dan usia kehamiilan trimester
III yaitu sebanyak 8 responden
(25,0%).
Anlisa Hubungan Paritas dengan
KEK
Hasil penelitian menunjukkan
responden yang terkena KEK lebih
banyak terjadi pada responden dengan
paritas nullipara yaitu sebanyak
(48,8%) dibandingkan dengan paritas
primipara sebanyak 6 responden
(12,2%) dan paritas multipara yaitu
sebanyak 6 responden (33,3%).
KEK
Analisa Hubungan Usia dengan
KEK
Hasil penelitian menunjukan
Responden yang terkena KEK lebih
Analisa Hubungan jarak kehamilan
dengan KEK
Hasil penelitian menunjukkan
responden yang terkena KEK lebih
banyak terjadi pada responden dengan
kategori belum ada jarak kehamilan
Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi
Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di BPM Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb Desa
Lemahireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
4
yaitu sebanyak 18 responden (43,9%)
dibandingkan dengan jarak kehamilan
< 2 tahun yaitu sebanyak 9 responden
(56,2%) dan jarak kehamilan ≥ 2 tahun
yaitu sebanyak 5 responden (9,8%).
Pembahasan
Gambaran Usia Ibu hamil
Dalam penelitian ini terdapat 21
responden (19,4%) yang menikah < 20
tahun hal ini menunjukkan masih
banyak terjadi hamil di usia muda yang
merupakan ibu hamil beresiko. Selain
itu ibu usia jurang dari 20 tahun pada
umumnya belum mampu memenuhi
kebutuhan gizinya sendiri karena pada
usia tersebut ibu dalam keadaan hamil,
dikhawatirkan pasokan gizi terutama
protein untuk janin juga kurang. Disini
antara ibu dan bayi akan terjadi
kompetisi makanan karena pada usia
tersebut ibu masih dalam masa
pertumbuhan.
Baliwati
(2004),
menyatakan bahwa umur merupakan
salah satu faktor penting dalam proses
kehamilan hingga persalinan, karena
kehamilan pada ibu yang berumur
muda
menyebabkan
terjadinya
kompetisi makanan antara janin dengan
ibu yang masih dalam masa
pertumbuhan.
Gambaran pekerjaan ibu hamil
Sebagian besar responden seharusnya
bisa atau dapat
mengkonsumsi
makanan yang sehat dan bergizi. Selain
itu karena ibu hamil banyak yang
bekerja sebagai buruh pabrik dan beban
kerja yang tidak ringan karena ibu
harus bekerja dari pagi sampai sore
hari, dan ibu juga terkadang harus
lembur jadi ibu sering mengabaikan
jadwal makan yang teratur karena
terlalu sibuk bekerja.
Dalam penilitian Surasih (2005)
ada hubungan antara pekerjaan dengan
KEK, beban kerja yang berat
meningkatkan kebutuhan makanan
wanita. Lamanya waktu bekerja serta
peran ganda wanita menciptakan suatu
kerentanan sosial terhadap masalah
malnutrisi terutama selama masa
reproduksi.
Gambaran Paritas
Dalam penelitian ini masih
terdapat ibu yang melahirkan lebih dari
2 anak ( multipara) Dalam hal ini jika
ibu terlalu sering hamil dan melahirkan
maka ibu akan memiliki anak yang
banyak, sehingga ketika ibu memiliki
anak yang banyak maka kebutuhan
hidup semakin banyak terutama dalam
hal kebutuhan nutrisi. Ibu yang
memiliki anak banyak dengan ekonomi
kurang akan memiliki kesulitan
memperhatikan
dirinya
sendiri,
ditambah jika ibu hamil bisa saja
kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi
karena kesibukan yang dilakukan
mengurus rumah tangga.Dan harus
berbagi makanan dengan anggota
keluarga sementara ibu hamil harus
membutuhkan lebih banyak nutrisi.
Oleh karena itu sebisa mungkin ibu
bisa melakukan program KB untuk
mengurangi jumlah anak.
Gambaran Usia Kehamilan
Penambahan
berat
badan
selama hamil sekitar 10-12 kg, dimana
pada trimester I pertambahan kurang
dari 1 kg trimester II sekitar 3 kg, dan
trimester III sekitar 6 kg. Pertambahan
berat badan pada trimester I belum
begitu banyak karena ibu pada
trimester I masih sering mual muntah
yang menjadikan asupan makanan ke
dalam tubuh ibu kurang sehingga hal
itu dapat menyebabkan KEK, pada
trimester I kenaikan berat badan pada
Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi
Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di BPM Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb Desa
Lemahireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
5
ibu hamil belum banyak jadi ibu hamil
trimester I banyak yang KEK
Gambaran Jarak Kehamilan
Dalam penelitian ini masih
terdapat ibu yang melahirkan dengan
jarak < 2 tahun yaitu sebanyak 16
responden (14,8%), untuk menjaga
kesehatan ibu dan anak sebaiknya jarak
antara kehamilan tidak kurang dari 2
tahun. Karena jika jaraknya terlalu
dekat akan mengganggu tumbuh
kembang anak baik fisik maupun
mental. Hal ini disebabkan karena ASI
terpaksa dihentikan, ibu tidak banyak
waktu untuk menyiapkan makanan
anak, juga perhatian dan kasih saying
yang berkurang. Ibu memerlukan
waktu setidaknya 2 tahun untuk
memulihkan kesehatannya sebelum
hamil lagi ( Soetijiningsih, 1995).
Sesuai dengan pendapat Supriasa
(2002) jarak kelahiran anak yang
terlalu dekat dan jumlah anak yang
terlalu banyak akan mempengaruhi
asupan gzat gizi dalam keluarga.
Gambaran Kejadian KEK
Dalam penelitian didapatkan
kejadian KEK dianggap masih tinggi.
Tingginya angka KEK di daerah
penelitian dapat disebabkan oleh
banyak faktor antara lain kondisi
ekonomi keluarga, paritas, tingkat
pendidikan
yang rendah, tingkat
pengetahuan yang rendah, kesadaran
akan konsusmsi protein yang belum
mampu memenuhi kebutuhan. Asupan
gizi pada ibu hamil yang tidak sesuai
dapat menimbulkan gangguan dalam
kehamilan baik terhadap ibu maupun
janin yang dikandungnya. Bila keadaan
ini terus berlangsung dalam keadaan
waktu yang lama maka akan terjadi
ketidakseimbangan
asupan
untuk
pemenuhan dan pengeluaran energi
sehingga menyebabkan ibu hamil
mengalami kekurangan energi kronis.
Hubungan Usia dengan KEK
Uji statistik menggunakan Chi
Square didapatkan p value 0,000≤0,05
sehingga ada hubungan yang signifikan
antara usia dengan Kekurangan Energi
Kronis (KEK). Kejadian KEK lebih
banyak dialami ibu usia muda di bawah
20 tahun karena ibu dengan usia muda
belum memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang banyak serta mereka
belum paham dan mengerti bagaimana
menjaga kehamilan serta bagaimana
proses kehamilan sesungguhnya.
Baliwati (2004), menyatakan
bahwa umur merupakan salah satu
faktor penting dalam proses kehamilan
hingga persalinan, karena kehamilan
pada ibu yang berumur muda
menyebabkan terjadinya kompetisi
makanan antara janin dengan ibu yang
masih dalam masa pertumbuhan. Hasil
penelitian ini di dukung oleh teori yang
menyatakan bahwa melahirkan anak
pada usia ibu yang muda / terlalu tua
mengakibatkan kualitas janin / anak
yang rendah dan juga merugikan
kesehatan ibu
Hubungan pekerjaan dengan KEK
Uji statistik menggunakan Chi
Square didapatkan p value 0,013≤0,05
sehingga ada hubungan yang signifikan
antara pekerjaan dengan Kekurangan
Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil di
BPM Ny.Sri Widyaningsih, Am.Keb
Desa Lemah Ireng Kecamatan Bawen
Kabupaten Semarang. Pada penelitiian
ini ibu yang bekerja lebih tinggi
mengalami KEK hal ini dikarenakan
ibu bekerja tidak memiliki waktu
banyak untuk istirahat, serta makanan
yang tersedia praktis dan instan serta
terkadang ibu yang bekerja harus
Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi
Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di BPM Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb Desa
Lemahireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
6
memiliki waktu tambahan untuk
lembur.
Dalam penilitian Surasih (2005)
ada hubungan antara pekerjaan dengan
KEK, beban kerja yang berat
meningkatkan kebutuhan makanan
wanita.
Hubungan usia kehamilan denga
KEK
Uji statistik menggunakan Chi
Square didapatkan p value 0,768≤0,05
sehingga tidak ada hubungan yang
signifikan antara
usia kehamilan
dengan Kekurangan Energi Kronis
(KEK).
Penambahan
berat
badan
selama hamil sekitar 10-12 kg, dimana
pada trimester I pertambahan kurang
dari 1 kg trimester II sekitar 3 kg, dan
trimester III sekitar 6 kg. Pertambahan
berat badan pada trimester I belum
begitu banyak karena ibu pada
trimester I masih sering mual muntah
yang menjadikan asupan makanan ke
dalam tubuh ibu kurang sehingga hal
itu dapat menyebabkan KEK, pada
trimester I kenaikan berat badan pada
ibu hamil belum banyak jadi ibu hamil
trimester I banyak yang KEK.
Umur kehamilan TM II dan III
kebutuhan akan energi dan protein
meningkat drastis seiring dengan
pertumbuhan janin dalam kandungan
ibu (Zulhaida Lubis, 2003).
Hubungan paritas dengan KEK
Uji statistik menggunakan Chi
Square didapatkan p value 0,001≤0,05
sehingga ada hubungan yang signifikan
antara
Paritas dengan Kekurangan
Energi Kronis (KEK). Pada penelitian
ini jumlah KEK pada ibu yang
nullipara lebih tinggi dikarenakan ibu
yang baru pertama kali hamil belum
memiliki pengalaman dan pengetahuan
yang banyak mengenai nutrisi saat
hamil serta dikarenakannya kurang
informasi dan tidak melakukan
kegiatan posyandu untuk mengetahui
perkembangan kondisi kehamilannya,
sehingga sedini mungkin ibu bisa
mengalami KEK (Kekurangan Energi
Kronis).
Menurut
Mochtar
(2005),
paritas adalah seorang wanita yang
melahirkan bayi yang dapat hidup
(Viable). Paritas adalah jumlah anak
yang dilahirkan oleh seorang ibu.
Paritas merupakan salah satu faktor
penyebab terjadinya KEK pada ibu
hamil (Puji E, dkk.2007).
Hubungan jarak kehamilan dengan
KEK
Uji statistik menggunakan Chi
Square didapatkan p value 0,000≤0,05
sehingga ada hubungan yang signifikan
antara Jarak kehamilan dengan
Kekurangan Energi Kronis (KEK).Hal
ini dikarenakan ibu dengan belum ada
jarak kehamilan kurang memperhatikan
kehamilannya serta belum adanya
pengalaman yang bisa dijadikan acuan
untuk kehamilannya pada saat ini.
Pengaturan
kelahiran
merupakan suatu upaya agar setiap
keluarga memahami dan menyadari
tentang prinsip keterbatasan manusia
BKKBN dalam Wawan Hermawan IPB
(2006).
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1. Umur ibu hamil menunjukkan
masih banyak responden hamil
< 20 tahun yaitu sebanyak 21
responden (19,4%).
2. Pekerjaan
ibu
hamil
menunjukkan ibu bekerja lebih
banyak yaitu sebanyak 65
Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi
Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di BPM Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb Desa
Lemahireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
7
responden (60,2%) .
3. Paritas ibu hamil menunjukkan
masih banyak responden yang
melahirkan lebih dari 2 anak
(multipara) yaitu sebanyak 18
responden (16,7%)
4. Jarak kehamilan menunjukkan
masih banyak ibu melahirkan
dengan jarak kehamilan < 2
tahun yaitu sebanyak 16
responden ( 14,8%)
5. Kejadian Kekurangan Energi
Kronis (KEK) menunjukkan
lebih banyak yang tidak
mengalami KEK sebanyak 76
responden (70,4%)
6. Ada hubungan paritas dengan
Kekurangan Energi Kronis
(KEK) dengan p value sebesar
0,001 ( α= 0,05).
7. Ada hubungan jarak kehamilan
dengan kejadian Kekurangan
Energi Kronis (KEK) , dengan
p value sebesar 0,00 ( α= 0,05).
8. Tidak ada hubungan usia
kehamilan dengan kejadian
Kekurangan Energi Kronis
(KEK, dengan p value sebesar
0.768 ( α= 0,05).
9. Ada hubungan usia dengan
kejadian Kekurangan Energi
Kronis (KEKdengan p value
sebesar 0,000 ( α= 0,05).
10. Ada
hubungan
pekerjaan
dengan kejadian Kekurangan
Energi Kronis (KEKdengan p
value sebesar 0,013 ( α= 0,05).
Saran
Kepada ibu hamil diharapkan
ibu hamil tidak hamil di usia muda,
memperhatikan jarak kehamilan yaitu
minimal 2 tahun , dan untuk membatasi
jumlah anak dengan cara KB.
Ary
dan
Rusilanti.2013.Gizi
Terapan.Bandung
:
PT.
Remaja Rosdakarya
Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian
suatu pendekatan praktek.
Jakarta : PT. Rineka Cipta
Baliwati, Y.F. 2004. Pengantar pangan
dan gizi, cetakan 1. Jakarta:
Swadaya
Depkes
RI, 2013.Riskesdas
Kesehatan Dek
Kristiyansari,
W.2010.Gizi
Hamil.Yogyakarta:Nuha
Medika.
(Riset
Ibu
Mochtar, Rostam. Sinopsis Obstetri
Fisiologi dan Patologi.2007.
Jakarta.
FKM UI. 2007. Gizi dalam daur
kehidupan.
Jakarta:
PT.
Grafindo Perkasa.
Supriasa, I.D.N., Bakri, B., Fajar, I.
2002. Penilaian status gizi.
Jakarta: EGC.
Surasih H. 2005. Faktor-faktor yan
Berhubungan
dengan
Kekurangan
EnergiKronis
(KEK) pada Ibu Hamil di
Kabupaten
Banjarnegara.
Semarang: IKM Universitas
Negeri Semarang.
Zuhaida Lubis. 2003. Status Gizi Ibu
Hamil serta Pengaruhnya
terhadap
Bayi
yang
Dilahirkan. Yogyakarta :
Pustaka
Rihama.
DAFTAR PUSTAKA
Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi
Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di BPM Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb Desa
Lemahireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
8
Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi
Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di BPM Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb Desa
Lemahireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
9
Download