BAB ll LANDASAN TEORI

advertisement
BAB ll
LANDASAN TEORI
Capital Budgeting
2.1
Menurut Van Horne (2005,P324) Penganggaran modal (capital budgeting) merupakan
proses mengidentifikasi, menganalisa dan menyeleksi kegiatan-kegiatan investasi yang
pengembaliannya (arus kas) diharapkan lebih dari satu tahun. Penganggaran modal
merupakan alat managerial yang sangat dibutuhkan. Salah satu tugas seorang manajer
keuangan adalah untuk memilih investasi dengan arus kas dan tingkat pengembalian yang
memuaskan. Oleh karena itu, seorang manajer keuangan harus mampu memutuskan apakah
suatu investasi cukup berharga untuk ditanamkan modalnya ddan bisa memilih dengan
cerdas diantara dua atau lebih alternatif. Untuk dapat melakukan ini suatu prosedur untuk
mengevaluasi, membandingkan, dan memilih proyek diperlukan. Prosedur ini juga bisa kita
sebut capital budgeting.
Capital expenditure adalah sejumlah dana yang dibutuhkan untuk suatu proyekyang
diharapkan dapat memberikan pemasukan dalam kurun waktu tertentu melebihi jangka
waktu
satu
tahun.
Contohh-contohh
proyek
ini
antara
lain:
investasi
di
bidang
pertambangan, properti, pabrik dan peralatan, riset, proyek pengembangan dan kampanye
periklanan atau proyek-proyek lainnya yang membutuhkan pengeluaran modal dan
menciptakan perputaran uang di masa yang akan datang. Terdapat banyak kriteria untuk
menentukan suatu proyek. Beberapa pemegang saham mungkin menginginkan perusahaan
memilih proyek yang dapat menghasilkan pendapatan yang besar dalam waktu yang singkat,
sementara itu pemegang saham lain mungkin akan menekankan pada pertumbuhan jangka
panjang dengan memberikan lebih sedikit perhatian terhadap performa jangka pendek.
11
12
Dilihat dari sudut pandang ini, akan cukup sulit untuk memuaskan kepentingan yang
berbeda-beda dari semua pemegang saham. Dengan adanya keterbatasan modal,
manajemen
perlu secara hati-hati memutuskan apakah proyek tertentu secara ekonomis
bisa diterimakarena itu kepemimpinan CEO dibutuhkan dalam hali ini, dalam Jurnal Leading
Corporate Citizenship: governance, structure, systems, tahun 200, menyatakan bahwa
“Leadership by the CEO is typically cited as the number one driver of effective coporate
citizenship by firms” yaitu kepemimpinan bagi CEO adalah sebagai salah satu perusahaan
menuju perusahaan bermasyarakat.
2.1.1
Pengertian Arus Kas (Cash Flow)
Menurut Kasmir dan Jakfar (2010, P92) cash flow merupakan arus kas atau aliran
kas yang ada diperusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambarkan
beberapa uang yang masuk (cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut.
Cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya
yang dikeluarkan.
Uang masuk dapat berupa pinjaman dari lembaga keuangan atau hibah dari pihak
tertentu. Uang masuk juga dapat diperoleh dari penghasilan atau pendapatan yang diperoleh
dari yang berhubungan langsung dengan usaha yang sedang dijalankan seperti penjualan. Di
samping itu, uang masuk bisa pula berasal dari pendapatan lainnya yang bukan dari usaha
utama.
Uang keluar merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu
periode, baik yang langsung berhubungan dengan usaha yang dijalankan, maupun yang
tidak ada hubungannya sama sekali dengan usaha utama. Uang keluar ini merupakan biayabiaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan
13
kegiatan usaha, seperti pembayaran cicilan utang dan bunga pinjaman, biaya produksi, biaya
tenaga kerja, biaya pemasatan, dan biaya-biaya lainnya.
Dalam cash flow semua data pendapatan yang akan diterima dan biaya yang akan
dikeluarkan
baik
jenis,
maupun
jumlahnya
diestimasi
sedemikian
rupa,
sehingga
menggambarkan kondisi pemasukan dan pengeluaran di masa yang akan datang.
Estimasi pendapatan dan biaya merupakan perkiraan berapa pendapatan yang akan
diperoleh dan berapa besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam suatu periode. Kemudian
jenis-jenis pendapatan dan biaya apa saja yang dikeluarkan serta berapa besar pendapatan
yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan tiap pos. Pada akhirnya cash flow akan terlihat
pada kas akhir yang diterima perusahaan.
Jadi, arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan
mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut. Dalam hal ini
diinvestasikan disuatu usaha. Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan
laba yang diterima perusahaan dikarenakan:
1.
Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.
2.
Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.
3.
Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.
Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:
•
Initial cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaranpengeluaran pada awal periode untuk investasi. Contohh biaya pra-investasi
adalah pembelian tanah, gedung, mesin peralatan, dan modal kerja.
•
Operational cash flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat
operasi usaha, seperti penghasilan yang diterima dan pengeluaran yang
dikeluarkan pada suatu periode.
•
Terminal cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut
berakhir.
14
2.1.2
Klasifikasi Kegiatan Investasi
Untuk jenis kegiatan investasi tertentu harus dilakukan analisis yang lebih detail,
sementara kegiatan investasi lainnya analisis yang dilakukan dapat lebih sederhana
mengingat pertimbangan biaya dan manfaat. Oleh sebab itu, perusahaan pada umumnya
mengelompokan dan menganalisis kegiatan investasi yang ada dalam kategori-kategori
sebagai berikut:
1. Pembelian produk baru/penambahan dan perluasan dari produk atau fasilitas yang
sudah ada.
2. Penggantian peralatan atau gedung yang sudah ada dengan peralatan atau gedung
yang baru.
3. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan perusahaan.
4. Eksplorasi sumber daya alam maupun hal-hal yang dapat mendatangkan
keuntungan bagi perusahaan.
5. Lain-lain (misalnya pembelian alat keamanan, pembelian alat pengontrol polusi
seperti alat untuk mendaur ulang limbah, dll).
Pada umumnya untuk kategori pergantian, analisis/perhitungan yang dilakukan cukup
secara sederhana saja dan dokumen pendukung yang dibutuhkan pun tidak terlalu banyak.
Analisis yang lebih rinci diperlukan untuk penelitian dan pengembangan, maupun eksplorasi
yang akan dilakukan perusahaan. Hal ini disebabkan karena untuk penelitian dan
pengembangan maupun eksplorasi yang dilakukan, belum diketahui hasil yang akan
diperoleh perusahaan. Selain dibedakan berdasarkan kategorinya, jenis investasi dapat juga
dikelompokan berdasarkan besarnya nilai investasi yang diperlukan. Untuk keputsan
mengenai pembelian/penambahan produk baru, pada umumnya tidak tersedia data statistik
15
yang memadai, karena itu penilaian atau judgement lah yang menjadi elemen kunci dalam
pengambilan keputusan ini, bukan data biaya yang terinci
2.1.3
Langkah-Langkah Dalam Capital Budgeting
Secara konseptual, capital budgeting mencakup lima langkah yaitu :
1. Menghasilkan proposal kegiatan investasi yang sesuai dengan tujuan strategis
perusahaan.
2. Memperkirakan arus kas operasi tambahan setelah pajak bagi kegiatan-kegiatan
investasi.
3. Melakukan evaluasi arus kas tambahan dari kegiatan investasi.
4. Memilih kegiatan investasi berdasarkan kriteria nilai yang memaksimalkan nilai.
5. Melakukan evaluasi setelah kegiatan investasi dilakukan dan melakukan pemeriksaan
audit setelah kegiatan investasi selesai, secara berkesinambungan.
2.1.4
Kriteria Penetapan Peringkat atas Capital buddgeting
Ada delapan (8) metode utama untuk menetapkan peringkat kegiatan investasi dan
untuk memutuskan apakah kegiatan investasi bersangkutan dinilai layak untuk dimasukan
dalam anggaran modal. Metode pemeringkatan (rangking methods) adalah metode yang
digunakan untuk mengevaluasi usulan pengeluaran untuk pengadaan modal. Kedelapan
metode tersebut adalah :
1.
Periode pengembalian atau pelunasan (Payback Period)
2.
Periode pengembalian yang didiskontokan (Discounted Payback Period )
3.
Tingkat pengembalian akutansi (Accounting Rate of Return)
4.
Nilai tunai netto (Net Present Value)
5.
Tingkat pengembalian internal (Internal Rate of Return)
16
6.
Tingkat pengembalian internal modifikasi ( Modified Internal Rate of Return )
7.
Indeks profitabilitas (Profitability Index )
8.
Tingkat pengembalian perpetuitas (Perpeetuity Rate of Return )
Metode-metode pemeringkatan (rangking methods) yang digunakan dalam penelitian
ini adalah :
1.
Nilai tunai netto (NPV).
2.
Periode Pengembalian (PP).
3.
Periode pengembalian yang didiskontokan (DPP).
4.
Tingkat pengembalian hasil intern (IRR).
5.
Indeks profitabilitas (PI).
Metode tersebut menggunakan teknik arus kas diskonto (discounted cash flow).
Metode arus kas diskonto memungkinkan pemisahan perbedaan dalam waktu arus kas dari
berbagai proyek dengan mendiskontokan arus-arus kas tersebut ke dalam nilai sekarang
2.1.4.1 Periode Pengembalian (Payback Period = PP)
Periode pengembalian proyek investasi memberitahukan lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk memulihkan investasi kas awal berdasarkan arus kas yang diharapkan dari
proyek tersebut, selain itu payback period menggambarkan “Berapa lama suatu investasi
dapat ditutup dengan aliran kas masuk (proceed)” (Koniyo, 2007, p72). Kas masuk
merupakan selisih manfaat yang diperoleh sistem baru dikurangi dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan. Suatu investasi bisa dilanjutkan bila masa manfaat lebih lama dari periode
pengembalian. Metode ini juga digunakan untuk mengukur seberapa cepat investasi akan
17
kembali. Dalam metode ini bunga tidak dimasukan ke dalam perhitungan. Contohh
perhitungannya adalah sebagai berikut :
Target impas (BEP)
= 2 Tahun
Nilai investasi
= Rp 18.333.570
Porceed tahun 1
= Rp 15.191.112 -
Sisa investasi tahun 2
= Rp. 3.142.458
= Rp 3.142.458 x 12 bulan = Rp 18.333.570 (2.06 bulan)
Dengan demikian nilai investasi ini layak untuk digunakan dalam proses penanaman
modal dalam proyek, karena mencapai titik impas ( break even point) dalam jangka waktu 1
tahun 2 bulan 2 hari dari target maksimum periode pengembalian investasi.
2.1.4.2 Periode Pengembalian Yang Didiskontokan (Discounted Payback Period)
DPBP (Discounted Payback Period) adalah jumlah tahun yang diperlukan agar jumlah
arus kas yang didiskontokan dengan
biaya modal, sama dengan nilai sekarang pengeluaran
awal. Kita dapat menggunakan data kegiatan investasi A untuk mengilustrasikan
perhitungannya :
Tabel 2.1. Contohh Perhitungan Pengembalian Yang Didiskontokan
Tahun
Arus Kas A
PVIF @ 10%
Nilai Sekarang (PV)
0
1
2
3
4
5
($1,500)
300
450
750
750
900
1000
0.909
0.826
0.751
0.683
0.621
($1,500)
273
372
563
512
559
Nilai
Sekarang
Kumulatif
($1,500)
(1,227)
(855)
(292)
220
779
Berdasarkan tabel diatas maka periode pengembalian yang didiskontokan adalah:
18
Discounted Payback Period = 3+(292/512) = 3+0,57 = 3,57 tahun
atau dapat dikatakan bahwa 3,57 tahun adalah 3 tahun 7 bulan. Arus masuk kas yang
didiskontokan sama dengan pengeluaran investasi awal dalam tahun keempat sehingga
periode DPB adalah antara 3 dan 4 tahun.
Metode pengembalian arus kas yang didiskontokan memang memperhitungkan nilai
waktu dari uang. Akan tetapi, metode ini tetap mempunyai kelemahan yaitu tidak
memperhitungkan seluruh arus kas. Dalam contohh kita, arus masuk kas yang terbesar
terjadi setelah periode DPB.
2.1.4.3 Nilai Tunai Netto (Net Present Value=NPV)
Mengingat adanya kelemahan-kelemahan dalam metode periode pengembalian,
metode-metode baru dikembangkan untuk memperbaiki evaluasi kegiatan investasi. Upaya
pengembangan ini mengarah pada apa yang disebut teknik arus kas yang didiskontokan
(DCF techniques), dimana nilai waktu dari uang ikut dipertimbangkan. DCF techniques adalah
metode yang digunakan untuk menyusun peringkat dari usulan investasi dengan
menerapkan konsep nilai waktu dari uang. Dua diantaranya adalah metode nilai sekarang
dan metode internal rate of return. Salah satu metode DCF adalah metode nilai tunai netto
(NPV method) adalah metode untuk menetapkan peringkat dari usulan investasi dengan
menggunakan NPV, yaitu nilai sekarang dari arus kas bersih di masa mendatang dengan
didiskontokan terhadap biaya modal marjinal.
Langkah-langkah penerapan dan kriteria penerimaan dari metode ini adalah sebagai
berikut:
1.
Hitung nilai sekarang dari setiap arus kas, baik arus kas masuk maupun keluar,
dengan faktor diskonto sebesar biaya modal kegiatan investasi.
19
2.
Jumlahkan arus kas yang telah didiskontokan tersebut, hasil penjumlahan inilah
yang disebut NPV kegiatan investasi.
3.
Jika NPV positif, kegiatan investasi dapat disetujui, jika NPV negatif kegiatan
investasi sebaiknya ditolak, dan jika kegiatan investasi yang dikaji bersifat
mutually exclusive, maka kegiatan investasi yang menghasilkan NPV terbesar
harus dipilih
NPV dari suatu kegiatan investasi adalah nilai sekarang dari arus kas bersih kegiatan
investasi dikurangi dengan arus keluar kas awal kegiatan invesatasi. NPV dapat dinyatakan
sebagai berikut:
NPV = ∑
=∑
,
- IO
(2-1)
Dimana:
I0
=
Arus kas tahunan dalam jangka waktu kegiatan investasi.
=
Tingkat biaya modal yang disesuaikan.
=
Pengeluaran investasi pertama kali.
=
Umur kegiatan investasi yang diharapkan
20
2.1.4.4 Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return = IRR)
Metode internal rate of return (IRR) adalah metode pemeringkatan usulan investasi
dengan berpatokan pada IRR dari aktiva berssangkutan, dimana IRR dihitung dengan
menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk masa mendatang dengan nilai sekarang dari
biaya investasi. IRR untuk kegiatan investasi merupakan tingkat diskonto yang menyamakan
nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa depan (CFs) dengan arus kas keluar
kas awal (Initial Cash Outflow = ICO). Oleh karena itu, IRR dapat diasumsikan sebagai
tingkat bunga yang mendiskontokan aliran arus kas di masa depan untuk menyamakan nilai
sekarang arus keluar kas awal. IRR adalah tingkat diskonto yang menyamakan PV (present
value) dari arus kas masuk kegiatan investasi dengan PV dari biaya kegiatan investasi
tersebut.
PV arus kas masuk = PV biaya investasi
Dengan mentransposnya, kita mendapatkan :
PV arus kas masuk – PV biaya investasi = 0
Yang bisa dinyatakan sebagai :
1
(2-2)
Yang selanjutnya bisa ditulis dengan
=∑
(2-3)
,
= IO
21
Kriteria Penerimaan
Kriteria penerimaan dalam IRR adalah membandingkan IRR sesungguhnya dengan
IRR yang diminta, hal ini dikenal dengan tingkat batas (hurdle rate). Selanjutnya diasumsikan
tingkat pengembalian yang diminta sudah diketahui. Jika IRR melebihi tingkat pengembalian
yang diminta maka kegiatan investasi akan diterima, jika tidak kegiatan investasi akan ditolak
2.1.4.5 Indeks Profitabilitas (Profitability Index = PI)
Indeks profitabilitas atau resiko manfaat biaya dari suatu kegiatan investasi adalah
rasio dari nilai sekarang arus kas bersih dimasa depan terhadp arus keluar kas awal. “PI
hanya menyatakan tingkat keuntungan relatif” (Van Horne, 2005, 346). Maksudnya, PI
menghasilkan suatu ukuran relative dari hasil yang diinginkan dalam suatu kegiatan
investasi. Hal ini merupakan perbandingan nilai saat ini dari keuntungan yang didapatkan
pada masa mendatang dari nilai awalnya. PI dapat dinyatakan sebagai berikut :
∑
1
Dimana :
I0
PI
=
Arus kas tahunan dalam jangka waktu kegiatan investasi.
=
Tingkat biaya modal yang disesuaikan.
=
Pengeluaran investasi pertama kali.
=
Umur kegiatan investasi yang diharapkan.
=
Indeks profitabilitas.
(2-4)
22
2.2
Eksplorasi
2.2.1
Pengertian Eksplorasi
Menurut Koesoemadinata (2003.p208). Eksplorasi merupakan kegiatan penting
dalam industri energi pada umumnya dan pada khususnya industri pertambangan, minyak,
dan gas bumi. Sudah jelas terbukti bahwa demi kelangsungan peradaban kita, diperlukan
produksi mineral, minyak, dan gas bumi secara terus menerus. Dengan demikian cadangan
makin menciut, dan hanya dengan kegiatan eksplorasi sajalah cadangan akan bertambah
atau setidaknya dipertahankan. Suatu pengertian yang salah dewasa ini adalah bahwa
eksplorasi adalah suatu aktifitas sekali saja. Banyak ahli ekonomi atau hal layak ramai
mengira, bahwa apabila suatu daerah telah diselidiki atau dieksplorasi dapatlah diketahui
apakah daerah itu mengandung bahan endapan tambang atau tidak. Meraka kemudian
mengharapkan bahwa dengan dilakukannya eksplorasi untuk daerah tersebut, misalnya
seluruh daerah Indonesia dapatlah diadakan inventarisasi mengenai jumlah endapan
Mangaan dan sampai kapan habisnya.
Penting pada dasarnya eksplorasi itu, contohh kasus yang terjadi di Indonesia,
seperti misalnya suatu daerah di Sumatera Tengah yang telah dieksplorasi oleh perusahaan
asing yang cukup besar dan telah mengadakan 20 pemboran dan menyatakan daerah itu
tidak menghasilkan minyak. Tetapi kemudian daerah tersebut diambil oleh perusahaan lain
dan tenyata dapat menghasilkan beberapa lapangan minyak dan cadangan baru dalam
daerah yang sama. Semua hal tersebut bukanya karena kesalahan para ahli geologi yang
ditugaskan pada waktu itu melainkan disebabkan oleh kemajuan pengetahuan ilmu geologi
serta digunakannya metoda baru. misalnya saja pada zaman dahulu belum ada pengertian
mengenai batuan induk, fungsi gradient geothermal, cara pertumbuhan terumbu koral,
sedimentasi karbonat. Selain itu juga, pada waktu itu metoda seismic tech mengalami
23
kemajuan begitu pesat, dengan penggunaan komputer untuk mengolah datanya sedemikian
rupa sehingga telah jauh lebih maju dari sebelumnya
2.2.2
Dasar Filsafat Eksplorasi
Menurut Sukandarrumidi (2007, P6) eksplorasi jangan hanya diartikan sebagai usaha
penambahan lapangan mineral baru atau perluasan daerah produksi, sebab hal ini jelaslah
bukan demikian dilihat dari pandangan bahwa tidaklah mungkin survey di suatu daerah
dapat mengetahui segala sesuatu yang terdapat di bawahnya. Usaha eksplorasi harus
dianggap sebagai suatu bagian integral dari pada produksi, yaitu setidak-tidaknya
mempertahankan besarnya cadangan. Jika kita harus meningkatkan mineral lebih banyak,
maka kita harus mendapatkan cadangan lebih banyak.
Motto dari pada suatu eksplorasi mineral adalah untuk setiap ton mineral yang
diproduksikan, paling sedikit harus ditemukan satu ton cadangan baru. Hali ini berarti kalau
kita meningkatkan produksi mineral harus kita tingkatkan pula penemuan cadangan baru.
Dengan dasar filsafat ini sesuai dengan konsepsi bahwa usaha eksplorasi mineral itu bukan
hanya merupakan suatu survey atau inventarisasi tempat terdapatnya mineral dalam suatu
daerah, tetapi lebih merupakan peningkatan cadangan mineral bumi, dengan menguji kita
sendiri untuk dapat berfikir serta menemukan mineral dalam daerah yang sama
2.2.3
Pentahapan Kegiatan Eksplorasi
Eksplorasi mineral itu tidak hanya berupa kegiatan sesudah penyelidikan umum itu
secara positif menemukan tanda-tanda adanya letakan bahan galian, tetapi pengertian
eksplorasi itu merujuk kepada seluruh urutan golongan besar pekerjaan (Sukandarrumidi,
2007,P8). Pentahapan kegiatan eksplorasi terdiri dari berbagai tahap, antara lain adalah :
24
2.2.3.1
Tinjauan Umum
Bertujuan untuk meninjau lokasi apakah lokasi tersebut layak untuk segaera
dieksplorasi dan untuk menentukan prospek Tugas-tugas menetapkan bijih tambahan di
suatu tambang Di Indonesia sendiri nama-namaa dinas atau divisi suatu organisasi
perusahaan, lembaga pemerintahan serta penelitian memakai istilah eksplorasi untuk
kegiatannya yang mencakup mulai dari mencari prospek sampai menentukan besarnya
cadangan mineral.
Sebaliknya ada beberapa negara, misalnya Perancis dan Uni Soviet (sebelum negara
ini bubar) yang menggunakan istilah eksplorasi untuk kegiatan mencari mineralisasi dan
prospeksi untuk kegiatan penilaian ekonomi suatu prospek (Peters, 2008). Selanjutnya istilah
eksplorasi mineral yang dipakai dalam buku ini berarti keseluruhan urutan kegiatan mulai
mencari letak mineralisasi sampai menentukan cadangan insitu hasil temuan mineralisasi.
Selanjutnya istilah eksplorasi mineral yang dipakai dalam buku ini berarti keseluruhan urutan
kegiatan mulai dari mencari letak mineralisasi sampai menentukan cadangan insitunya.
2.2.3.2
Prospeksi
Merupakan kegiatan penyelidikan, pencarian dan atau penemuan endapan mineral
berharga yang merupakan tahap awal eksplorasi pada suatu daerah berdasarkan data
geologi, geokimia dan geofisika. Secara umum aliran kegiatan industri pertambangan dimulai
dengan tahapan prospeksi yang kemudian dilanjutkan dengan eksplorasi. Tahapan ini
mempunyai resiko yang sangat tinggi (high risk), karena berhubungan dengan resiko
geologi. Pada saat memasuki tahapan pra-studi kelayakan (prefeasibility study) sampai
dengan tahapan studi kelayakan (feasibility study), resiko kegagalan mulai diperkecil.
Kegiatan eksplorasi menurut UU No. 11 tahun 1967 berupa penyelidikan geologi
25
pertambangan, yang berarti suatu penerapan ilmu geologi terhadap operasi penambangan.
Dasar suatu operasi penambangan ialah kepastian geologi dan ekonomi tentang adanya
suatu kuantitas (tonase atau volume) bahan galian, yang disebut sebagai cadangan.
2.2.3.3
Tahap Eksplorasi Pendahuluan
Menurut White (1997), dalam tahap eksplorasi pendahuluan ini tingkat ketelitian
yang diperlukan masih kecil sehingga peta-peta yang digunakan dalam eksplorasi
pendahuluan juga berskala kecil 1:50.000 sampai 1:25.000. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan pada tahap ini adalah :
a) Studi Literatur
Dalam tahap ini, sebelum memilih lokasi-lokasi eksplorasi dilakukan studi terhadap
data dan peta-peta yang sudah ada (dari survei-survei terdahulu), catatan-catatan lama,
laporan-laporan temuan dll, lalu dipilih daerah yang akan disurvei. Setelah pemilihan lokasi
ditentukan langkah berikutnya, studi faktor-faktor geologi regional dan provinsi metalografi
dari peta geologi regional sangat penting untuk memilih daerah eksplorasi, karena
pembentukan endapan bahan galian dipengaruhi dan tergantung pada proses-proses geologi
yang pernah terjadi, dan tanda-tandanya dapat dilihat di lapangan.
b) Survei dan Pemetaaan
Jika peta dasar (peta topografi) dari daerah eksplorasi sudah tersedia, maka survei
dan pemetaan singkapan (outcrop) atau gejala geologi lainnya sudah dapat dimulai (peta
topografi skala 1:50.000 atau 1:25.000). Tetapi jika belum ada, maka perlu dilakukan
pemetaan topografi lebih dahulu. Kalau di daerah tersebut sudah ada peta geologi, maka hal
ini sangat menguntungkan, karena survei bisa langsung ditujukan untuk mencari tanda-tanda
26
endapan yang dicari (singkapan), melengkapi peta geologi dan mengambil contoh dari
singkapan-singkapan yang penting.
Selain singkapan-singkapan batuan pembawa bahan galian atau batubara (sasaran
langsung), yang perlu juga diperhatikan adalah perubahan/batas batuan, orientasi lapisan
batuan sedimen (jurus dan kemiringan), orientasi sesar dan tanda-tanda lainnya. Hal-hal
penting tersebut harus diplot pada peta dasar dengan bantuan alat-alat seperti kompas
geologi, inklinometer, altimeter, serta tanda-tanda alami seperti bukit, lembah, belokan
sungai, jalan, kampung, dll. Dengan demikian peta geologi dapat dilengkapi atau dibuat baru
(peta singkapan).
Tanda-tanda yang sudah diplot pada peta tersebut kemudian digabungkan dan
dibuat penampang tegak atau model penyebarannya (model geologi). Dengan model geologi
hepatitik tersebut kemudian dirancang pengambilan contoh dengan cara acak, pembuatan
sumur uji (test pit), pembuatan paritan (trenching), dan jika diperlukan dilakukan pemboran.
Lokasi-lokasi tersebut kemudian harus diplot dengan tepat di peta (dengan bantuan alat
ukur, teodolit, BTM, dll.). Dari kegiatan ini akan dihasilkan model geologi, model penyebaran
endapan, gambaran mengenai cadangan geologi, kadar awal, dll. dipakai untuk menetapkan
apakah daerah survei yang bersangkutan memberikan harapan baik (prospek) atau tidak.
Kalau daerah tersebut mempunyai prospek yang baik maka dapat diteruskan dengan tahap
eksplorasi selanjutnya.
2.2.3.4
Tahap Eksplorasi Detail
Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada
mempunyai prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi detail (White,
1997). Kegiatan utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat
(rapat), yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk mendapatkan data
27
yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan cadangan (volume cadangan),
penyebaran kadar/kualitas secara mendatar maupun tegak. Dari sampling yang rapat
tersebut dihasilkan cadangan terhitung dengan klasifikasi terukur, dengan kesalahan yang
kecil (<20%),
Pengetahuan atau data yang lebih akurat mengenai kedalaman, ketebalan,
kemiringan, dan penyebaran cadangan secara 3-Dimensi (panjang-lebar-tebal) serta data
mengenai kekuatan batuan sampling, kondisi air tanah, dan penyebaran struktur (kalau ada)
akan sangat memudahkan perencanaan kemajuan tambang, lebar/ukuran bahwa bukaan
atau
kemiringan
lereng
tambang.
Juga
penting
untuk
merencanakan
produksi
bulanan/tahunan dan pemilihan peralatan tambang maupun prioritas bantu lainnya.
2.2.3.5
Studi Kelayakan
Pada tahap ini dibuat rencana produksi, rencana kemajuan tambang, metode
penambangan, perencanaan peralatan dan rencana investasi tambang. Dengan melakukan
analisis ekonomi berdasarkan model, biaya produksi penjualan dan pemasaran maka
dapatlah diketahui apakah cadangan bahan galian yang bersangkutan dapat ditambang
dengan menguntungkan atau tidak.
28
2.3
Manganese
2.3.1
Pengertian Mangaan (Mn)
Sekitar 90% Mangaan dunia digunakan untuk tujuan metalurgi, yaitu untuk proses
produksi besi-baja, sedangkan penggunaan mangan untuk tujuan non-metalurgi antara lain
untuk
produksi
baterai
kering,
keramik
dan
gelas,
kimia,
dan
lain-lain.
Potensi cadangan bijih mangan di Indonesia cukup besar, namun terdapat di berbagai lokasi
yang tersebar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan
Riau, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Menurut Sukandrrumidi (2007, 145) Pada awalnya penggunaan bijih mangaan adalah
sebagai bahan untuk menghilangkan warna gelas atau kaca yang telah dilakukan oleh
bangsa Mesir dan Romawi pada masa lampau. Saat sekarang mangaan merupakan logam
yang sangat penting pada proses pembuatan alloy.
Hampir semua alloy memanfaatkan logam Mangaan. Kebanyakan logam mangaan
berasal dari endapan sendimeter dan endapan residual. Endapan residual berasal dari hasil
pelapukan sekis yang mengandung MN seperti yang terdapat di India (Sukandarrumidi.
2007, p146). MN yang berasal dari mineral garnet mangaan. Disamping itu dapat pula
berasal dari hutan pagmatit, batuan sendimen marin, urat-urat
ataupun karena proses
penggantian. Endapan mangaan sering juga didapati berasosiasi dengan batuan gamping,
misalnya mangaan yang didapati di daerah Kiliripan, Nanggulan, Jogyakarta, dan didaerah
Karangnunggal Tasikmalaya, Jawa Barat. Disamping berasosiasi dengan batu gamping
mangan juga berasosiasi dengan breksi volkanik yang banyak mengandung andesit dan
basalt. Mineral-mineral bijih mangan yang penting dapat dilihat pada Tabel 2.2 sebagai
Berikut:
29
Tabel 2.2 Mineral yang Terkandung Dalam Mangaan
2.3.2
Nama Mineral
Senyawa Kimia
Kadar MN %
Pirolusit
MnO2
63
Mangaanit
Mn2O3H2O
62,4
Psilomelan
MnO.MnO2h2O
45-60
Hausamanit
Mn3O4
72,5
Rodokrosit
MnCO3
47,6
Rodonit
MnSiO3
41,9
Bementit
2MnSiO3.H2O
39,1
Endapan Mangaan
Menurut Sukandarruimidi (2007, P146) Macam dan asal endapan mangaan yang
penting antara lain:
•
Endapan Hidrothermal seperti yang didapatkan di Butte Montana Amerika
•
Endapan sendimeter seperti yang ditemukan di Tsechiaturi dan Nikopol rusia
• Akibat konsentrasi residual seperti yang didapatkan di India, Pantai emas Afrika,
Brasilia
• Endapan yang mengalami metamorfoe seperti yang didapatkan di Postmasburg
Afrika Selatan dan di India
Penelitian yang intensif saat ini terus berlangsung, sehingga dimungkinkan terdapat
penemuan lokasi baru dimana endapan mangaan dapat ditambang. Penyelidikan endapan
30
mangaan diawali dengan pemetaan geologi diikuti dengan pembuatan test pit atau
pemboran. Pada umumnya ekploitasi detail dilakukan dengan pemboran inti. Penambangan
dilakukan dengan penambangan terbuka (open pit) atau tambang dalam, dengan berbagai
variasi tergantung pda keadaan jebakan. Kurang lebih 95% penggunaan mangan untuk
keperluan metalurgi, lainnya untuk industry batere dan kimia. Dalam metalurgi mangaan
dapat dimanfaatkan untuk memproduksi baja yang tahan belerang, baja kuat, keras, tetapi
liat
Alloy perunggu yang digunakan untuk Propeller kapal. Dalam industri kimia untuk
melindi bijih uranium. Batang-batang las, bahan celup, cat, pernis, pupuk, dan obata-obatan,
kaca/gelas, keramik. Menurut sukandarruimidi (2004, P150) Dalam elektronik dikenal alloy
mangaanin yaitu paduan antara mangaan (12%), tembaga (86%), dan nikel (2%). Alloy
ini ini dimanfaatkan sebagai bahan untuk tahanan alat-alat ukur dan untukkotak tahanan,
serta tahanan standard dan shunt. Sifat–sifat mangaanin antara lain, warna kemerahmerahan, cepat oksidasi, tahanan jenis 0,42 ohm mm2/M, kekuatan tarik 40-50 kg/mm2,
suhu kerja paling tinggi 70c.
Sejarah pertambangan mangaan, terlihat tidak demikian semarak seperti jenis
tambang yang lain. Orang mulai mengenal tambang mangaan sejak pertengahan abad yang
lalu, yaitu tahun 1854, tetapipengusahaannya baru menjelang akhir abadSemula daerah
Kulomn Progo Yogyakarta merupakan penghasil terbesar mangaan, sedangkan daerah
tasikmalaya
mulai
berproduksi
setelah
tahun
1930.
Keduanya
diusahakan
oleh
NV.Algeemeene Indische Mijbouw en Exploitatie Maatschappij (AIME). Melalui berbagai
pergolakan semenjak , perang dunia kedua meletus. Maka akhirnya sampailah usaha itu
ketangan pemerintah daerah. Produksi di tasikmalaya Selatan berasal dari Kompeang
Cihamerung, Bantarkalong, Pasir Bentang-Kadal Meteng, Bibijilan, Pakishaji, Pasir Bangka.
Pengusahaannya dilakukan dengan cara sederhana. Di daerah Kulon Progo yang masih ada
usahannya adalah di Krengseng. Penyelidkin lebih lanjut hanya membuktikan bahwa letak
31
endapannya terlalu dalam, yaitu sekitar 100 meter dibawah permukaan tanah, lagi pula
ukurannya dalam bentuk konkresi relative lebih kecil, sehingga pengusahaan besar-besaran
tidak lagi ekonomis. Sebagian kecil bijih mangaan bermutu tinggi (MnO2 hingga (90%),
dipakai untuk industry batere dalam negeri. Selebihnya diekspor ke Jepang. Selain
penambangan mangaan di Jawa, eksplorasi dilakukan oleh PN.Aneka Tambang, sebuah
pulau di utara Halmahera, Maluku Utara telah menemukan cadangan sebesar 150.000 ton
dengan kadar rata-rata sebesar 42.05%. diharapkan pelaksanaan penambangannya bisa
dilakukan segera. Penyelidikan endapan mangaan rupanya kurang banyak peminat. Hal ini
disebabkan penggunaan bijih mangaan dalam jumlah besar antara lain untuk membuat baja
campuran di Indonesia masih sebuah wacana.
2.3.3
Penggunaan Bijih Mangaan
Bijih mangaan, 95% dimanfaatkan dalam industri baja. Selain itu mangaan
dimanfaatkan dalam industri kimia, batere kering, korek api, gelas, cat, bahan celup dan lainlain. Menururt sukandarrumidi (2004, P151) khusus mangan untuk batere kering terdapat
persyaratan yang harus dipenuhi antara lain seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 2.3 Persyaratan Bijih Mangaan untuk Batere Kering
Kadar oksigen sebagai MnO2
75-85%
Mn total
48-58%
Kelembaban
3-5%
Besi sebagai Fe
0,2-3%
Silikon sebagai SiO2
0,5-5%
Pengotor logam lain
0,1-0,2%
32
Di Amerika dikenal 3 jenins Mangan Grade Batere yakni:
• Grade A (untuk militer), sekurang-kurangnya bijih mangaan mengandung kadar
oksigen yang setara dengan 85% MnO2
• Grade A (untuk komersial), mengandung sekurang-kurangnya 75% MnO2, timbal
maksimum 0,5%, besi maksimum 3,0%, Logam berat selain Fe atau Pb total 0,5%,
bahan yang tidak larut total 10%, Mn total maksimum 48%, pH antara 4-7
• Grade B (untuk komersil), mengandung kadar oksigen sekurang-kurangnya
setara dengan 68% MnO2
Menurut Sukandarrumidi (2004, P152) mangaan dioksida dalam batere kering
berfungsi sebagai depolarisator, oksigen yang terdapat dalam mangaan dioksida bereaksi
dengan hydrogen membentuk air dan dengan demikian hubungan antaraelektroda dengan
larutan berair tetap dipertahankan. Agar memenuhi fungsinya sebagai depolarisator,
mangaan dioksida yang digunakan harus memiliki sifat tertentu yang menonjol. Penyelidikan
yang dilakukan Electrochemical Society di USA menunjukan bahwa sifat tersebut dipengaruhi
oleh beberapa factor antara lain struktur Kristal, luas permukaan, penyebaran ukuran pori,
bentuk dan ukuran partikel, penghantaran listrik, keadaan permukaan, komposisi kimia,
macam pengotor dan cacat dalam struktur. Sifat fisik yang penting ialah bijih harus
mempunyai struktur Kristal yang buruk (struktur gamma) dan harus keras tetapi sarang.
Untuk penggunaan pembuattan batere kering mangaan dioksida yang daigunakan dapat
mangaan dioksida alama (bijih), mangaan dioksida buatan atau campuran dari keduanya. Di
alam terdapat lebih dari 20 mangaan dioksida. Dia= antara mangaan tersebut hanya
beberapa yang cocok untuk batere kering antara lain:
•
Kelompok kriptomelan, hollandit, terdapat dioksida kriptomelan yang dapat dipakai
untuk bahan batere kering yang menghasilkan kinerja yang cukup bagus dan
dengan daya tahan lama.
33
Pirolusit, pada umumnya merupakan depolarisator batere yang buruk. Beberapa
•
pirolusit memberikan daya guna yang tahan lama boleh jadi karena adanya sisa
magnit.
Ramdelit, sebagai ubahan dari goutif, bkan merupakan depolarisator yang baik,
•
mungin komposisinya mendekati mangaan dioksida yang stoichimetric.
•
Nsutit, bersifat non stoichiometric dan sarang, memberikan daya guna yang baik
•
Birnessit, salah satu mineral yang paling banyak ditemukan dalam bintil mangaan
dasar samodra. Bahan ini relative memberikan daya tahan yang baik dalam
penggunaan batere bisaa dan relative lebih unggul dalam penggunaan heavy duty.
Todoraktif, adalah managaan yang umum. Terdapat sebagai endapan mangaan di
•
darat juga merupakan salah satu mineral utama dalam bintil mangaan dasar laut,
mineral sekunder dibentuk melalui atau oleh aksi air meteor yang dingin,
penggantian batu gamping, sebagian terbentuk karena pelapukan dan proses
hydrothermal.
Menurut Sukandarruimidi (2004,P154) mangaan dioksida buatan adalah mangaan
dioksida yang dihasilkan oleh proses kimia dan fisika. Dalam industri batere kering dikenal 3
jenis mangaan dioksida buatan yaitu:
1.
Mangaan dioksida Elektronik = Electronic Mangaan Diokside = EMD. Jenis ini dibuat
dengan elektrolisa larutan mangaan sulfat. Larutan MnSO4 dibuat dari larutan
rhodokrosit (MnCO3) atau dari mangaan dioksida. Mangaan karbonit akan lebih
baik karna akan mudah larut oleh asam sulfat. Pemakaian bijih mangaan akan lebih
ekonomis bila kadar MnO2 lebih dari 75%. Bijih dipanggang dan direduksi menjadi
MnO agar dapat larut dalam asam sulfat
2.
Mangaan dioksida yang diaktifkan secara kimia = Chemical Mangaan Diokside =
CMD. Merupakan jenis mangaan hidrat buatan yang diperoleh dengan penguraian
34
thermal
senyawa
mangaan
selain
oksida,
missal
mangaan
nitrat
untuk
menghasilkan oksida yang padat dan halus
3.
Mangaan hidrat buatan diperoleh dari permanganat, bersifat sangat reaktif
Mangaan dioksida buatan kebanyakan digunakan dalam batere kering terutama jenis batere
mangaanis alkali, premium atau heavy duty dan sebagai campuran dengan bijih alam untuk
batere Lechance bisaa. Pencampuran ini dimaksudkan untuk meningkatkan tegangan jepit
dan waktu tegangan
35
2.4
Studi Kelayakan Bisnis
Sebelum kita mengerti secara mendalam apa yang dimaksud dengan studi kelayakan
bisnis serta kegiatan apa saja yang dilakukan dalam studi kelayakan bisnis, maka ada
baiknya terlebih dahulu kita mengetahu pengertian investasi, jenis-jenis investasi dan
kegiatan dalam investasi serta pengertian proyek dan bisnis.
Kasmir dan Jakfar (2010,p4) dalam bukunya berjudul “Studi Kelayakan Bisnis”
menggunakan teori William F.S. Investasi diartikan sebagai mengorbankan dollar sekarang
untuk dollar dimasa yang akan datang. Dari pengertian ini terkandung 2 (dua) atribut
penting didalam investasi yaitu adanya resiko dan tenggang waktu. Mengorbankan uang
artinya menanamkan sejumlah dana dalam suatu usaha saat sekarang atau saat investasi
dimulai.
Kemudian
mengharapkan
pengembalian
investasi
dengan
disertai
tingkat
keuntungan yang diharapkan di masa yang akan datang. Pengorbanan sekarang
mengandung suatu kepastian bahwa uang yang digunakan untuk investasi sudah pasti
dikeluarkan. Sedangkan hasil di masa yang akan datang bersifat tidak pasti.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2010, p4) investasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang
usaha, oleh karena itu investasi pun dibagi dalam beberapa jenis. Dalam praktiknya, jenis
investasi dibagi 2 macam yaitu :
1. Investasi Nyata (Real Investment)
Investasi nyata atau real investment merupakan investasi yang dibuat dalam harta
tetap (fixed assets) seperti tanah, bangunan, peralatan, atau mesin-mesin.
2. Investasi Finansial (Financial Investment)
Investasi finansial atau financial investment merupakan investasi dalam bentuk
kontrak kerja, pembelian saham atau obligasi atau surat berharga lainnya seperti
sertifikat deposito.
36
Investasi dapat diartikan pula sebagai penanaman modal dalam suatu kegiatan yang
memiliki jangka waktu relatif panjang dalam bidang usaha. Penanaman modal yang
ditanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu baik bersifat fisik ataupun nonfisik,
seperti proyek pendirian pabrik jalan, jembatan, pembangunan gedung dan proyek penelitian
dan pengembangan.
Secara umum pengertian proyek adalah kegiatan yang melibatkan berbagai sumber
daya yang terhimpun dalm suatu wadah (organisasi) tertentu dalam jangka waktu tertentu
untuk melakukan kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya atau untuk mencapai sasaran
tertentu. Kegiatan proyek bisaanya dilakukan untuk berbagai bidang antara lain :
• Pembangunan fasilitas baru,
Artinya merupakan kegiatan yang benar-benar baru dan belum pernah ada
sebelumnya, sehingga ada penambahan usaha baru.
• Perbaikan fasilitas yang ada,
Merupakan kelanjutan dari usaha yang sudah ada sebelumnya. Artinya sudah ada
kegiatan sebelumnya,, namun perlu ada penambahan dan perbaikan yang
diinginkan.
• Peneitian dan pengembangan.
Merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan untuk suatu fenomena yang muncul di
masyarakat, kemudian dikembangkan sedemikian rupa sesuai keinginan yang
diharapkan.
Dalam praktiknya, timbulnya suatu proyek disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:
1. Adanya permintaan pasar,
Artinya ada suatu kebutuhan dan keinginan dalam masyarakat yang harus
disediakan. Hali ini disebakan karena adanya jenis produk yang tesedia belum
mencukupi atau memang belum ada sama sekali.
2. Untuk meningkatkan kualitas produk,
37
Bagi perusahaan tertentu proyek dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas atau
mutu suatu produk. Hal ini dilakukan karena tingginya tingkat persaingan yang ada.
3. Kegiatan pemerintah,
Artinya merupakan kehendak pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan
masyarakat atas suatu produk atau jasa, sehingga perlu disediakan berbahai produk
melalui proyek-proyek tertentu.
Kemudian, pengertian bisnis adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk
memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan dalam berbagai
bidang, baik jumlah maupun waktunya. Keuntungan merupakan tujuan utama dalam dunia
bisnis, terutama bagi pemilik bisnis baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Bentuk keuntungan yang diharapkan lebih banyak dalam bentuk finansial. Besarnya
keuntungan telah ditetapkan sesuai target yang diinginkan sesuai dngan batas waktunya.
Bidang usaha yang digeluti beragam mulai dari perdagangan, pariwisata, industri, agrobisnis,
atau jasa-jasa lainnya. Dengan demikian menurut Kasmir dan Jakfar (2010, p6) studi
kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari ssecara mendalam tentang suatu
usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha
tersebut dijalankan.
2.4.1
Definisi Studi Kelayakan Bisnis
• Menurut Umar, Husein (2005, p8) studi kelayakan bisnis merupakan penelitian
terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak bisnis
dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian
keuntungan yang maksimal untuk waktu tang tidak ditentukan.
• Menurut Wikipedia Indonesia, studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang
menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hokum, social, ekonomi, budaya,
38
aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek
manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian
studi kelayakan bisnis dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah
suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan dijalankan
• Menurut Kamaluddin (2004,p1-2)studi kelayakan bisnis dalam arti sempit adalah
suatu penelitian tentang dapat tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan
pertimbangan akan mendapatkan manfaat ekonomis suatu bisnis.
• Menurut Subagyo, Ahmad (2007, p6), studi kelayakan bisnis adalah studi kelayakan
yang dilakukan untuk menilai kelayakan dalam pengembangan sebuah usaha.
Dari beberapa pandangan ahli di atas dapat disimpulkan bahwa studi kelayakan bisnis
adalah suatu penelitian atau studi yang digunakan untuk menganalisa layak atau tidaknya
suatu bisnis dijalankan, yang mana hasil analisa tersebut dapat dipergunakan ntuk
pengambilan keputusan selanjutnya, sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang
maksimal secara berkelanjutan dimas yang akan datang, dan agar dapt terhindar dari sutu
resiko
yang
besar
apabila
bisnis
tersebut
tidak
layak
dijalankan.
Menurut buku Kasmir dan Jakfar (2010) yang berjudul “Studi Kelayakan Bisnis” dan buku
Husnan dan Muhamamad (2008) yang berjudul “Studi Kelayakan Proyek” perbedaan Studi
kelayakan bisnis dan studi kelayakan proyek:
Tabel 2.4 Perbedaan Studi Kelayakan Bisnis dan Studi Kelayakan Proyek
Faktor
Definisi
Studi Kelayakan Bisnis
Studi Kelayakan Proyek
Merupakan penelitian terhadap rencana
Merupakan penelitian tentang layak atau tidaknya
bisnis yang tidak hanya menganalisa
suatu proyek dibangun untuk jangka waktu
layak atau tidak layak bisnis dibangun
tertentu.
tetapi juga saat dioperasionalkna secara
rutin
dalam
rangka
pencapaian
39
keuntungan yang maksimal untuk waktu
yang tidak ditentukan.
Tujuan
Kegiatan
Memiliki tujuan jangka panjang, yakni
Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir, atau
pencapaian keuntungan maksimal.
hasil kerja akhir.
•
Kegiatan
terutama
bersifat
operasionalisasi,
rutin,
•
Kegiatan bersifat sementara, dalam arti
sehingga
umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal
beberapa aspek yang menjadi perhatian,
dan akhir kegiatan-kegiatan telah ditentukan
termasuk mengenai layanan pada pasar
dengan jelas.
potensialm dan kepuasan konsumen, dan
Biaya, jadwal kerja, sumber daya, kriteria mutu
persaingan
yang diperlukan telah ditentukan.
bisnis
menjadi
hal
yang
•
penting.
Kegiatan
berulan-ulang.
bersifat
Jenis
dan
tidak
rutin,
intensitas
tidak
kegiatan
berubah hanya sepanjang proyek berlangsung
Secara skematis perbedaan studi kelayakan degan rencana bisnis dapat digambarkan
sebagai berikut.
Tabel 2.5 Perbedaan Studi Kelayakan Dengan Rencana Bisnis
Faktor
Jenis data
Studi Kelayakan
Data estimasi
Rencana Bisnis
Berdasarkan
data
empiris
perusahaan
Sumber data
Data ekternal
Penyusun
Pihak
Data internal
Eksternal
Pihak intern (manajemen)
(konsultan/pakar)
Tujuan
Menilai
gagasan bisnis
kelayakan
Merencanakan
kegiatan
masa yang akan datang
bisnis
di
40
User
Investor,
bank,
Manajemen, kreditor
pmerintah
Waktu
Bisa lebih dari 1 tahun
Kurang dari 1 tahun
Relatif besar, bisa lebih
Relatif lebih kecil
pembuatan
Biaya
dari 1 milyar
Sumber : Subagyo, Ahmad (2007, p9-10)
2.4.2 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar (2010, p12-13), paling tidak ada 5 (lima) tujuan mengapa
sebelum suatu bisnis atau proyek dijalankan perlu adanya dilakukan studi kelayakan, yaitu :
1. Menghindari resiko kerugian,
Untuk menghindari resiko kerugian di masa yang akan datang, Karen di masa yang
akan datang ada situasi ketidakpastian. Kondisi ini yang dapat diramalkan akan
terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal
ini fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan
baik resiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapay kita kendalikan
2. Memudahkan perencanaan,
Jika kita dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang , maka
akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hall hal-hal apa saja
yang perlu direncannakan.
Perencanaan meliputi beberapa jumlah dana yang
diperlukan, kapan usaha atau proyek akan dijalankan, dimana lokasi proyek akan
dibangun,
siapa-siapa
yang
akan
melaksanakannya,
bagaimana
cara
menjalankannya, berapa besar keuntungan yang akan diperoleh, serta bagaimana
mengawasinya jika terjadi penyimpangan. Yang jelas dalam perencanaan sudah
41
terdapat jadwal pelaksanaan usaha, mulai dari usaha dijalankan sampai waktu
tertentu.
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan
pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki
pedoman yang dapat dikerjakan. Kemudian pengerjaan usaha dalpat dilakukan secar
sistematik sehiingga tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun.
Rencana yang sudah disusun dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap tahap yang
sudah direncanakan.
4. Memudahkan pengawasan,
Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha atau proyekk sesuai dengan rencana
yang sudah disusun, maka akan memudah kan perusahaan untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar
pelaksanaan usaha tidak melenceng dari rencana yang telah disusun. Pelaksanaan
pekerjaan bisa sungguh-sungguh melakukan pekerjaanya karena merasa ada yang
mengawasi, sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak terhambat oleh adanya hal-hal
yang tidak perlu.
5.
Memudahkan pengendalian,
Jika dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka apabila terjadi
suatu
penyimpangan
akan
mudah terdeksi,
sehingga
akan bisa
pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian
dilakukan
adalah untuk
mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke rel yang sesungguhnya,
sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai.
42
2.4.3
Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar (2010, p13-14), hasil dari suatu kelayakan bisnis adalah
laporan tertulis. Isi laporan studi kelayakan bisnis menyatakan bahwa suatu rencana bisnis
layak direalisasikan. Hasil penilaian melalui studi kelayakan ini sangat diperlukan dan
dibutuhkanoleh berbagai pihak, terutama pihak-pihak yang berkepentingan terhadap usaha
atau proyek yang akan dijalankan. Perusahaan yang akan melakukan studi kelayakan kan
bertanggung jawab terhadap hasil yang mereka katakana layak, sehingga pihak-pihak yang
berkepentingan meras yakin dan sangat percaya dengan hasil studi kelayakan yang telah di
lakukan. Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan tersebut
antara lain:
1. Pemilik usaha
Para pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadapa hasil dari analisis studi
kelayakan yang telah dibuat, hali ini disebabkan para pemilik tidak mau jika sampai
dana yang ditanamkan akan mengalami kerugian. Oleh sebab itu, hasil studi
kelayakan yang telah dibuat benar-benar dipelajari oleh para pemilk, apakah akan
memberikan keuntugan atau tidak.
2. Kreditor
Jika dana tersebut dibiayai oleh dana pinjaman dari bank atau lembaga keuangan
lainnya, maka pihak mereka pun sangat berkepentingan terhadap hasil studi
kelayakan yang telah dibuat. Bank atau lembaga keuangan lainnya tidak mau
sampai kreditnya atau pinjaman yang diberikan akan macet, akibat usaha atau
proyek tersebut sebenarnya tidak layak untu dijalankan. Oleh karena itu, untuk
usaha-usaha tertentu piha perbankan akan melakukan studi kelayakan terlebih
dahulu secara mendalam sebelum pinjaman dikucurkan kepada pihak peminjam
43
3. Pemerintah
Bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adlah untuk menyakinkan
apakah
bisnis yang akan dijalankan akan men=mberi manfaat baik bagi perekonomian
secara umum. Kemudian bisnis juga harus memberikan manfaat kepada
masyarakat luas, seperti penyediaan lapangan pekerjaan. Pemerintah juga
berharap bahwa bisnis yang akan dijalankan tidak merusak lingkungan sekitarnya,
baik terhadap manusia, binatang maupun tumbuh-tumbuhan.
4. Masyarakat luas
Bagi masyarakat luas dengan adanya bisnis, terutama bagi masyarakat sekitarnya
akan memberikan manfaat seperti tersedia lapangan kerja baik bagi pekerja di
sekitar lokasi proyek maupun bagi masyarakat lainnya. Kemudiann manfaat lain
adalah terbukanya wilayah tersebut dari ketertutupan (isolasi0. Dengan adanya
bisnis juga akan menyediakan sarana dan prasarana seperti tersedianya fasilitas
umum seperti jalan, jembatan, listrik, telepon, rumah sakit, sekolah, sarana ibadah,
saran olahraga, taman, dan fasilitas lainnya
5. Manajemen
Hasil studi kelayakan bisnis merupakan ukuran kinerja bagi pihak manajemen
perusahaan untuk menjalankan apa-apa yang sudah ditugaskan. Kinerja tersebut
dapat dilihat dari hasil yang telah dicapai, sehingga terlihat prestasi kerja pihak
manajemen yang menjalankan usaha
44
2.4.4 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis
Aspek-aspek yang diteliti dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.6 Aspek-Aspek Studi Kelayakan bisnis
Komponen
Aspek yang Diteliti
Pasar
Aspek pasar dan Pemasaran
Internal Perusahaan
Aspek Teknsiis Atau Oper
Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
Aspek Keuangan
Eksternal Perusahaan
Aspek Ekonomi dan Sosial
Aspek Hukum
Aspek Dampak Lingkungan
Sumber : Kasmir dan Jakfar (2010, p 15-16)
Proses Analisis setiap aspek berkaitan antara satu aspek dan aspek lainnya
senhingga hasil analisis aspek-aspek tersebut menjadi integrasi. Sebagai misal, ketika
seorang peneliti tengah menganilisis aspek keuangan, hendaknya ia memanfaatkan hasil
analisis aspek-aspek lain, walaupun tetap dimungkinkan mencari data yang dibuuhkan sesuai
dengan kebutuhannya langsung dari lapangan.
45
Gambar 2.4 Alur Informasi Antar Aspek yang Diteliti
Aspek Hukum
Aspek Pasar/Pemasaran
Aspek Keuangan
Aspek Penilaian
Aspek Teknis/Operasi
Hasil Studi
Aspek Manajemen/Organisasi
Aspek Sosial/Ekonomi
Aspek AMDAL
Sumber: Kasmir dan Jakfar (2010, p17)
Berikut ini adalah penjelasan dari aspek-aspek studi kelayakan bisnis :
2.4.4.1
Aspek Pasar dan Pemasaran
Dalam kaitan dengan studi kelayakan suatu usaha atau proyek, aspek pasar dan
pemasaran merupakan salah satu aspek yang paling penting. Ini disebabkan aspek pasar dan
pemasaran sangat menentukan hidup matinya suatu perusahaan. Apabila aspek pasar dan
pemasaran tidak diteliti secara benar, bagaimana prospeknya di masa yang akan datang,
bukan mustahil tujuan perusahaaan tidak pernah
tercapai. Bahkan bukan tidak mungkin
kehidupan perusahaan akan terancam. Intinya aspek dan pemasaran adalah untuk
mengetahui berapa besar pasar yang akan dimasuki, struktur pasarr dan peluang pasar yang
46
ada, prospek pasar di masa yang akan datang serta bagaimana strategi pemasaran yang
harus dilakukan.
Pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lainnya. Pengertian pasar secara sederhana bisa diartikan sebagai tempat bertemunya para
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Sedangkan pengetian dari pemasaran yang
dikemukaan oleh Philip Kotler adalah suatu proses social dan manajerial dimana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan
serta
mempertukarkan
produk
dan
nilai
dengan
pihak
lain.
A. Strategi Bauran Pemasaran ( Marketing Mix)
1. Strategi Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Oleh karena itu strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan
suatu produk:
• Penentuan logo dan moto.
• Menciptakan merek.
• Menciptakan kemasan.
• Keputusan label.
2. Strategi harga
Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga
merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan. Salah dalam
menentukankan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan dan berakibat
tidak lakunya produk tsb di pasar.
3. Strategi lokasi dan distribusi:
Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasrakan
produk, khususnya barang, dengan cara membangun suatu saluran distribusi, yaitu
47
sekelompok organisasi yang saling tergantung dalam keterlibatan mereka ada proses yang
memungkinkan suatu produk tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleh pengguna
industrial
4. Strategi promosi:
Promosi adalah usaha perusahaan untuk mengkomunikasikan atau mengenalkan
manfaat dari produknya ke public atau pembeli potensi. Promosi yang efektif dengan
memperhatikan target pasar, tempat promosi, jenis promosi, staff yang handal, dan
sebagainya.
2.4.4.2
Aspek Teknis atau Operasi
Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Penilaian kelayakan
tehadap aspek ini sangat penting dilakukan sebelum perusahaan dijalankan. Penentuan
kelayakan teknis atau operasi perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis
atau operasi, sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat fatal bagi
perusahaan dalam perjalanannya dikemudian hari.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2010, p145) analisis dari aspek operasi adalah untuk
menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usaha dengan menilai ketepatan lokasi,
luas produksi, dan layout serta kesiagaan mesin-mesin yang akan digunakan.
Penentuan luas produksi adalah berkaitan dengan jumlah produksi yang dihasilkan dalam
waktu tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas teknis dan peralatan yang dimiliki serta
biaya yang paling efisien, luas produksi dapat dilihat dari segi teknis. Dari segi ekonomis
yang dilihat adalah berapa jumlah produk yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan
biaya yang paling efisien. Sedangkan dari segi teknis yang dilihat adalah jumlah produk yang
dihasilkan atas dasar kemampuan mesin dan peralatan serta persyaratan teknis. (Kasmir dan
Jakfar, 2010,p152)
48
Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas
yang dapat menentukan efisiensi produksi atau operasi(Kasmir dan Jakfar, 2010, p152)
Dengan adanya layout akan diperoleh berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut
(Kasmir dan Jakfar, 2010, p152):
- Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktifitas dan pemeliharaan.
- pemakaian ruangan yang efisien
- Mengurangi biaya produksi maupun investasi
- Aliran material menjadi lancer
- Pengangkutan material dan barang jadi yang rendah
- Kebutuhan persediaan rendah
- Memberikan kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja yang lebih baik.
Layout yang akan dipakai adalah tata letak kantor, layout jenis ini berkaitan dengan layout
posisi pekerja, peralatan kerja, tempat yang diperuntukkan untuk perpindahan informasi
(Kasmir dan Jakfar,2008f,p153)
2.4.4.3
Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
1. Analisis aspek manajemen dan sumber daya manusia dapat digambarkan sebagai
berikut (Subagyo, 2007b,p159):
2. Job Analysis, yaitu menganalisis jabatan yang diperlukan untuk menylesaikan jenis
pekerjaan tertentu.
3. Job specificartion, yaitu menentukan persyaratan dan kualifikasi yang diperlukan
untuk mengisi suatu jabatan.
4. Mendesain
struktur
menggambarkan
organisasi,
Jojenjang
pertanggungjawaban.
yaitu
manajemen,
menyusun
struktur
kedudukan
organisasi
jabatan,
dan
yang
struktur
49
5. Job Description, yaitu uraian pekerjaan yang menjelaskan tentang pekerjaan teknis
anggota organisasi yang menjabat pekerjaan tertentu.
6. Mendesain sistem kompensasi, yaitu menguraikan struktur penggajian secara
lengkap untuk semua jabatan dalam pekerjaan berdasarkan garis structural dan
fungsional.
7. Sistem pengembangan karyawan, yaitu menyusun rencana pendidikan dan pelatihan
untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, produktifitas, dan kinerja
karyawan secara keselluruhan
2.4.4.4
Aspek Keuangan
Menurut Subagyo, Ahmad (2007,p60) aspek ekonomi dan keuangan mmbahas tentang
kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian atau pengembangan usaha
yang direncanakan, kemudian merangkumnya dalam bentuk laporan keuangan, dan
menganalisisnya untuk menentukan kelayakan usaha tersebut. Tinjauan analisis dalam aspek
ini adalah untuk mengevaluasi keseluruhan pembahasan tiao-tiap aspek yang membutuhkan
dana dan modal kerja ke dalam analisis investasi yang ditinjau dari waktu pengembalian
modal, tingkat pengembalian, tingkat pengembalian investasi, dan nilai sekarang bersih.
Secara keseluruhan penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti (Kasmir dan
Jakfa, 2010, pb7) :
• Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.
• Kebutuhan biaya investasi.
• Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenisjenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi.
• Proyeksi neraca dan laporan laba rugi untuk beberapa periode ke depan.
• Kriteria penilaian investasi.
50
• Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan.
Menurut Husnan dan Muhammad, perusahaan yang memiliki beberapa usulan proyek
investasi yang ternyata layak untuk direalisasikan, sementara itu, dana anggaran yang
tersedia tidak mencukupi, maka perlu menerapkan prioritas terhadap beberapa usulan
tersebut. Penilaian terhadap investasi dan melakukan analisis terhadap urutan prioritas dapat
dilakukan dengan beberapa cara:
Metode penilaian investasi
Terdapat lima metode yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk dipakai
dalam penilaian arus kas dari investasi, yaitu:
•
Nilai tunai netto (NPV). Periode Pengembalian (PBP).
•
Periode pengembalian yang didiskontokan (DPBP).
•
Nilai tunai netto (NPV).
•
Tingkat pengembalian hasil intern (IRR).
•
Indeks profitabilitas (PI).
2.4.4.5
Aspek Ekonomi dan Sosial
Menurut Husnan dan Muhammad (2008, p314) Analisis ekonomi dilakukan dengan alas
an karena adanya:
• Ketidaksempurnaan pasar (termasuk didalamnya berbagai distorsi yang timbul
karena peraturan pemerintah).
Contohh-contohh yang bisa dijumpai adalah adanya pengendalian harga (termasuk
pengendalian suku bunga kredit), proteksi, kedudukan monopoli, dan sebagainya.
• Adanya pajak dan subsidi.
Pajak berarti pendistribusian sebagian kekayaan konsumen (dalam hal pajak
penjualan) atau perusahaan (dalam pajak penghasilan) ke pemerintah. Adanya pajak
51
penghasilan akan mengurangi profitabilitas proyek di mata perusahaan, tetapi
meningkatkan kekayaan pemerintah.
• Berlakunya konsep consumers surplus dan producers surplus.
Pada saat terjadi penambahan supply karena adanya suatu proyek, maka mungkin
sekali terjadi penurunan harga. Bagi perusahaan yang melaksanakan proyek
tersebut, harga yang relevan tentu saja adalah harga yang baru (yang lebih rendah
dari harga yang lama karena terjadi penurunan harga). Dari sisi konsumen,
sebaliknya, mereka diuntungkjan dalam hal bisa memperoleh barang sama dengan
harga yang lebih murah.
Sedangkan analisis biaya dan manfaat Sosial (SCBA) melakukan analisis dengan
memperhatikan tambahan faktor-faktor berikut ini.
• Masalah externalities. Externality menunjukan suatu “produk” spesifik yang
mempunyai karakteristik sebagai berikut, (i) tidak dengan sengaja diciptakan oleh
sponsor proyek tersebut (perusahaan), tetapi timbul karena kegiatan ekonomi yang
sah, (ii) di luar kendali mereka yang terkena dampak externality tersebut, entah
dampak
yang
menguntungkan
ataupun
merugikan,
(iii)
externality
tidak
diperdagangkan
• Perhatian akan pendistribusian penghasilan yang lebih merata
• perhatian akan peningkatan savings yang diharapkan akan meningkatkan investasi.
• Faktor kesehatan pekerja Tambang juga diperhitungkan karena pekerjaan tambang
sangat beresiko, sepert dalam jurna Connecting Worker to Patient Safety:A New
Imperative for Health Care Leader, tahun 2009, pengarang Joseline Sikorski yaitu
“Health care is a high risk, high demand, high stress industry in perpetual change,
one with unique healthy and safety challanges” perawatan kesehatan sangatlah
tinggi dengan resiko, tinggi dengan kebutuhan pengobatan, dimana level stress yang
52
tinggi di daerah industri, dimana setiap orang mempunyai masing-masing pantangan
kesehatan
2.4.4.6 Aspek Hukum
Untuk memulai studi kelayakan suatu usaha pada umumnya dimulai dari aspek
hukum, walaupun banyak pula yang melakukan dari aspek lain. Tujuan dari aspek hokum
adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-dokumen yang
dimiliki (Kasmir dan Jakfar, 2010i, p24).
Penelitian keabsahan dokumen dapat dilakukan sesuai dengan lembaga yang
mengeluarkan dan yang mengesahkan dokumen yang bersangkutan. Penelitian ini sangat
penting mengingat sebelum usaha tersebut dijalankan, maka segala prosedur yang berkaitan
dengan izin-izin atau berbagai persyaratan harus terlebih dahulu sudah terpenuhi.
Banyaknya dokumen yang akan diteliti sangat bergantung dari jenis usahanya. Yang
terpentinf adalah urutan prioritas dokumen menjadi pokok perhatian. Urutan prioritas
menunjukan bahwa dokumen tersebut sangat penting bagi usaha yang akan diajukan nanti.
Secara umum dokumen-dokumen yang akan diteliti sehubungan dengan aspek
hukum ini adalah sebagai berikut (Kasmir dan Jakfar, 2010j,p33-34)
•
Bentuk Badan Usaha
Ada beberapa jenis badan hokum yang lazim di Indonesia, misalnya Perseroan
Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV), koperasi yayasan, firma(Fa), dan lain-lainnya.
Kebanyakan perusahaan yang akan melakkukan suatu investasi, bisaanya merupakan
perusahaan besar, baik dari segi modal maupun jangkauan usahanya. Oleh karena itu,
53
bisaanya perusahaan yang banyak melakukan studi kelayakan sebelum melakukan usahanya
adalah perusahaan berbadan hokum Perseroan Terbatas (PT). Penilaian PT harus ke berita
Negara.
•
Bukti Diri
Yaitu kartu identitas diri para pemilik usaha yang dikeluarkan oleh kelurahan
setempat yang dikenal dengan nama Kartu Tanda Penduduk (KTP)
•
Tanda Daftar Perusahaan
Setiap perusahaan yang akan beroperasi di Indonesia, haruslah membuat surat
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) sesuai dengan bidang usahanya masing-masing. Dalam hal
ini yang perlu diteliti adalah ke departemen teknis yang mengeluarkan surat tanda daftar
perusahaan adalah Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Bisaanya pengurusan TDP
adalah saat perusahaan mengurus akta pendirian perusahaan tersebut.
•
Nomor Pokok Wajib Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak merupakan hal yang penting untuk diteliti. Pengurusan
NPWP juga dilakukan bersamaan dengan pengajuan akta notaries ke Departemen
Kehakiman. Pentingnya NPWP agar setiap usaha yang dijalankan nantinya akan memberikan
penghasilan kepada pemerintah.
54
•
Izin-izin Pertambangan
Izin-izin pertambangan meliputi izin pertambangan eksplorasi dan izin pertambangan
eksploitasi.
2.4.4.7
Aspek Dampak Lingkungan
Analisis dampak lingkungan sudah dikembangkan oleh beberapa Negara maju sejak
tahun 1970 dengan nama Enviromental Impact Analysis atau Environment Impact Assesment
yang keduany disingkat EIA. AMDAL diperlukan untuk melakukan suatu studi kelayakan
dengan dua alasan pokok, yaitu:
1. Karena undang-undang dan peraturan pemerintah menghendaki demikian.
Jawaban ini cukup relative untuk memaksa para pemilik proyek yang kurang memperhatikan
kualitas lingkungan dan hanya memikirkan keuntungan proyeknya sebesar mungkin tanpa
menghiraukan dampak samping yang timbul.
2.
AMDAL
harus
dilakukan
agar
kualitas
lingkungan
tidak
rusak
dengan
beroperasinya proyek-proyek industri. Manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan
dan meningkatkan kesejahteraan melakukan aktivitas yang makin lama makin mengubah
lingkungannya. Pada awalnya perubahan lingkungan itu belum menjadi masalah, tapi setelah
perubahan itu menjadi di luar ambang batas, maka manusia tidak dapat mentolerir lagi
perubahan yang merugikan itu.
Pengertian analisis dampak lingkungan hidup (AMDAL) menurut PP No.27 Tahun
1999 Pasal 1 adalah telahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan
penting suatu rencana usaha dan kegiatan. Arti lain analisis dampak lingkungan adaalh
55
teknik untuk menganalisis apakah proyek yang akaan dijalankan akan mencemarkan
lingkungan atau tidak dan jika ya, maka diberikan jalan alternative pencegahannya.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2010, p208) ada beberapa hal yang dilakukan untuk
mencapai tujuan AMDAL berikut dengan kegunaan nya.
1. Hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan studi AMDAL :
• Mengidentifikasi semua rencana usaha atau kegiatan yang akan dilaksanakan
terutama yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan
hidup.
• Mengidentifikasi komponen-kompone lingkungan hidup yang akan terkena
dampak besar dan penting.
• Memprakirakan dan mengevaluasi rencana usaha dan/atau kegiatan usaha
yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
•
Merumuskan RKL dan RPL.
2. Kegunaan dilaksanakannya studi AMDAL adalah :
• Sebagai bahan bagi perencana dan pengelola usaha dan pembangunan
wilayah.
• Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan
hidup dari rencana usaha dan kegiatan.
• Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha
dan/atau kegiatan.
• Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
• Member informasi bagi masyarakat atas dampak yang akan ditimbulkan dari
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
56
2.5
Kerangka Pemikiran
Menurut Sugiyono (2004, P1) metodologi penelitian merupakan suatu langkah
sistematis yang akan menjadi pedoman dalam menyelesaikan masalah. Kerangka pemikiran
teoritis merupakan jaringan hubungan antar variabel yang dibangun dari pemikiran logis dan
hasil tinjauan literatur untuk memberi jawaban atas masalah penelitian secara teoritis.
Kerangka teoritis tersebut diwujudkan dalam bentuk model.
Sumber: Penulis
Sampel Lokasi
Inputs
Process
Ukur Kadar
Mangan (Mn)
Uji Statistik
Analisis Faktor
Fundamental Mn
Proyeksi Produksi
Cost
Proyeksi Arus Kas
Outputs
Uji Kelayakan Bisnis
Outcomes
Kesimpulan dan
Saran
Spesifikasi Calon
Buyer
Investasi
Download