Studi mengenai ketidakcocokan data ekspor-impor

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan ekspor-impor merupakan transaksi perdagangan antar negara yang
dilakukan antara pihak eksportir (penjual) dengan pihak importir (pembeli).
Transaksi antar kedua pihak tersebut saling terkait untuk melaksanakan hak dan
kewajiban masing-masing, yaitu pihak penjual wajib menyerahkan suatu benda
dan berhak atas suatu pembayaran, sedangkan pihak pembeli wajib untuk
membayar harga sesuai kesepakatan bersama.
Kegiatan ekspor-impor didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu negara
yang benar-benar mandiri sehingga satu sama lain saling membutuhkan dan
saling mengisi. Kondisi ini disebabkan oleh setiap negara memiliki karakteristik
yang berbeda. Transaksi perdagangan internasional semakin berkembang pesat,
dimana para pengusaha dari berbagai negara saling melakukan transaksi
perdagangan yang melintasi batas negara. Dalam tiap transaksi internasional
selalu terkait lebih dari satu sistem hukum nasional, sehingga transaksi
perdagangan yang sama, kemungkinan berlaku hukum yang berbeda-beda
(Widjaja dan Yani. 2001).
Perdagangan bilateral merupakan suatu perdagangan antara dua negara
dalam bidang-bidang tertentu menggunakan prinsip yang saling menguntungkan,
saling menghargai dan saling menghormati satu sama lain. Dalam penelitian ini,
perdagangan bilateral mencakup Indonesia dengan negara mitra dagang dari
beberapa negara berkembang dan negara maju. Perdagangan bilateral ini
menimbulkan ketidakcocokan data statistik yang dicatat Indonesia sebagai
ekspor dan negara mitra dagang sebagai impor.
Data statistik ekspor dan impor yang diambil untuk komoditi kehutanan
berupa kayu lapis dan salah satu jenis pulp yaitu kayu pulp kimia. Selanjutnya,
data tersebut dibandingkan pula dengan data ekspor dan impor komoditi non
kehutanan berupa batu bara. Dalam penelitian ini, penulis mengambil contoh
data statistik ekspor dan impor dari beberapa negara berkembang, yaitu:
Malaysia, Thailand, Bangladesh, India, Vietnam, Filipina, Pakistan dan Srilanka.
2
Selain itu juga, data statistik ekspor dan impor ini dibandingkan pula dengan
beberapa negara maju, yaitu: USA, China, Jepang, Australia, Kanada, Italy,
Prancis, dan Jerman.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Studi Mengenai Ketidakcocokan Data Ekspor-Impor
Indonesia dengan Negara Berkembang dan Negara Maju”.
B. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari dan mengkaji data ekspor-impor produk hasil hutan Indonesia
dengan negara berkembang dan negara maju
2. Membandingkan data ekspor-impor produk hasil hutan (kayu lapis dan pulp)
dengan komoditi pertambangan (batu bara)
3. Mengetahui ada tidaknya perbedaan catatan ekspor-impor beberapa komoditi
Indonesia dengan negara berkembang dan negara maju.
C. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan masukan, informasi dan
pertimbangan bagi pemerintah agar dapat memberikan pelaporan ekspor-impor
Indonesia yang lebih akurat.
Download