eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (1) : 67 - 78 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2017 ANALISIS KOMPARATIF ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN PADA RUMAH SAKIT JIWA ATMA HUSADA MAHAKAM DI SAMARINDA Ibnu Fadillah 1 Abstrak Dalam penulisan ini yang menjadi objek penelitian adalah Anggaran dan Realisasi Rumah Sakit Jiwa Atma Husada Mahakam yang berada di samarinda. Yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan kejiwaan baik itu rawat jalan. maupun rawat inap. Penelitian yang dilakukan pada Rumah Sakit Atma Husada Mahakam, yaitu dengan melakukan analisis data dengan menentukan selisih (varians) membandingkan anggaran dan realisasi pada tahun 2014 dengan anggaran dan realisasi pada tahun 2015 pada Rumah Sakit Atma Husada Mahakam Samarinda berdasarkan konsep yang ada, dengan sumber Hansen dan Mowen (2009). Berdasarkan hasil penelitian Rumah Sakit Atma Husada Mahakam Kota Samarinda dalam penyusunan data Anggaran dan Realisasi yaitu pada tahun 2014 surplus sebesar Rp. 8.548.830.346,00 yang didapat dari jumlah realisasi pendapatan sebesar Rp. 17.065.992.205.04 dikurangi jumlah realisasi belanja sebesar Rp. 8.517.161.859,04, jauh berbeda dengan tahun berikutnya pada tahun 2015 yang mengalami defisit sebesar Rp (2.518.160.185,10) dilihat dari jumlah realisasi pendapatan sebesar Rp. 20.351.024.080,92 dikurangi oleh jumlah realisasi belanja sebesar Rp. 22.869.184.266,00. Dapat dikatakan bahwa terjadi penurunan kinerja keuangan yang mengakibatkan ketidak efektipan dana anggaran terhadap realisasinya. Perbedaan kinerja keuangan pada kegiatan Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda pada tahun 2014 dan 2015 yang menunjukan bahwa pada tahun 2014 Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda dapat dikatakan efektif dalam merealisasikan dana anggaran meskipun pada tahun 2015 juga telah melakukan penghematan. Kata kunci : Anggaran dan Realisasi Kegiatan. Pendahuluan Latar belakang Dalam perkembangannya, anggaran mempunyai peran sangat penting sebagai perkiraan atas penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang dengan tampilan anggaran, beserta data penerimaan dan pengeluaran yang tersaji di masa lalu. Seperti yang di kemukakan oleh Hansen dan Mowen (2009:432), bahwa “Anggaran adalah rencana keuangan untuk masa depan, rencana tersebut mengidentifikasi tujuan dan tidakan yang diperlukan untuk mencapainya”. 1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email : [email protected] eJournal Admnistrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017 : 67 - 78 Dalam penulisan ini yang menjadi objek penelitian adalah Rumah Sakit Atma Husada Mahakam yang berada di samarinda. Rumah Sakit Atma Husada Mahakam bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa baik itu rawat jalan, maupun rawat inap, serta penjualan obat-obatan bagi seluruh masyarakat Kaltim yang terbesar di 4 kotamadya dan 10 kabupaten. Dalam mencapai tujuannya tersebut, Rumah Sakit Atma Husada Mahakam membutuhkan perencanaan atau pengendalian keuangan untuk mencapai kinerja yang maksimal. Dalam hal ini menggunakan sistem proses penyusunan anggaran merupakan tahap yang harus dilakukan dalam menyusun anggaran dengan mencatat anggaran dan biaya yang telah direalisasi pada tahun sebelumnya pada tahun 2014, membandingkannya dengan realisasi anggaran dan biaya yang telah direalisasi pada tahun 2015, sehingga dapat diketahui selisih anggaran dan biaya yang terjadi. Untuk itu penulis melakukan perhitungan dengan analisis deskriptif yang menganalisis dengan melihat laporan perbandingan anggaran dan realisasi yang telah dibuat dan mendeskripsikan selisih lebih atau kurang yang telah dianggarkan rumah sakit. Biasanya masalah yang dihadapi oleh rumah sakit yaitu, kurang telitinya dalam memprediksi biaya-biaya yang dianggarkan, selain itu lemahnya pengawasan terhadap realisasi pendapatan dan biaya yang dianggarkan juga dapat membuat selisih menjadi tidak menguntungkan dikarenakan Rumah Sakit Atma Husada Mahakam berfokus pada kewajiban sosial untuk memberikan pelayanan yang optimal. Seharusnya rumah sakit melakukan pengawasan terhadap pencatatan dan pelaporan keuangan atas pendapatan dan biaya yang telah dianggarkan secara ketat sehingga terlaksana dengan baik. Dengan anggaran dan biaya yang diperkirakan sebelumnya, maka perlu mengetahui dan memperhitungkan realisasi anggaran yang telah dikeluarkan pada tahun 2014, 2015 dan seberapa efektifkah penerapan anggaran pada Rumah Sakit Atma Husada Mahakam. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penulisan skripsi ini yaitu, apakah pelaksanaan kegiatan Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda telah efisien terhadap realisasi anggaran yang telah dianggarkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur periode tahun 2014 dan 2015. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisis efektifitas anggaran dan realisasi pada Rumah Sakit Atma Husada Mahakam Samarinda periode tahun 2014 dan 2015. 2. Untuk mengevaluasi penyusunan anggaran dan realisasi yang telah diterapkan pada Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda periode tahun 2014 dan 2015. 68 Analisis Komparatif Anggaran dan Realisasi Kegiatan (Ibnu Fadillah) Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Untuk memberikan arahan bagi Rumah Sakit tentang perencanaan kegiatan prioritas pelayanan kesehatan dengan melakukan praktek penyusunan anggaran dan realisasi yang baik. 2. Sebagai sumbangan pemikiran tentang penyusunan anggaran dan realisasi serta memberikan dorongan ke arah pencapaian keunggulan yang kompetitif dalam pelayanan yang maksimal untuk saat ini dan pada masa yang akan datang. Kerangka Dasar Teori Pengelolaan Keuangan Daerah Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah merupakan bagian dari pengelolaan keuangan daerah secara keseluruhan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dengan ini memberikan kewenangan yang cukup besar bagi pemerintah daerah untuk mengelola sumber daya yang dimilikinya. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat. Tujuan utama dari kedua Undang-undang tersebut bukan hanya keinginan untuk melimpahkan kewenangan pembiayaan dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah, tetapi yang lebih penting adalah peningkatan efisiensi dan efektikitas pengelolaan sumber daya keuangan dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat. Akuntansi Keuangan Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dalam struktur Pemerintah Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan entitas akuntansi yang mempunyai kewajiban melakukan pencatatan atas transaksi-tansaksi yang terjadi di lingkungan satuan kerja tersebut. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dalam kontribusi keuangan daerah, terdapat dua jenis Satuan Kerja yaitu: 1. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang. 2. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang, yang juga melaksanakan pengelolaan keuangan daerah. Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran SKPD menyajikan informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan yang masing- 69 eJournal Admnistrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017 : 67 - 78 masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode tertentu (PSAP no.2). Dalam pengertian kerangka konseptual akuntansi pemerintahan, laporan realisasi anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006, unsur yang dicakup dalam Laporan Realisasi Anggaran terdiri dari: 1. Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan kas daerah yang menambah ekuitas dana dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah. 2. Belanja Belanja adalah semua pengeluaran kas daerah yang mengurangi ekuitas dana dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah. 3. Pembiayaan Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah daerah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Manfaat Anggaran Nafari (2004:15-16) mengungkapkan bahwa anggaran memiliki beberapa manfaat, antara lain: 1. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama. 2. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai. 3. Dapat memotifasi pegawai. 4. Menimbulkan rasa tanggung jawab pada pegawai. 5. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu. 6. Sumber daya, seperti tenaga kerja, peralatan dan dana dapat dimanfaatkan seefisien mungkin. 7. Alat pendidikan bagi para menejer. Definisi Konsepsional Anggaran Anggaran adalah rencana operasi keuangan yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu. Pendapatan Pendapatan adalah peningkatan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. 70 Analisis Komparatif Anggaran dan Realisasi Kegiatan (Ibnu Fadillah) Belanja Daerah Belanja daerah adalah semua pengeluaran pemerintah daerah pada suatu periode anggaran. Metode Penelitian Jenis penelitian Dalam menganalisa data yang terkumpul penulis menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk memahami data yang diperoleh berupa catatan dan laporan keuangan khususnya anggaran beserta realisasi pendapatan anggaran dan melakukan penelitian dengan menggunakan alat analisis pembanding atau varians. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data dokumenter. Data dokumenter adalah jenis data penelitian yang antara lain berupa faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo, atau dalam bentuk laporan program. Data dokumenter yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pencatatan akuntansi mulai dari dokumen-dokumen sumber, jurnal, buku besar, sampai dengan laporan keuangan Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda. Fokus Penelitian Bertitik tolak pada rincian data yang diperlukan, maka penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda yang berlokasi di Jalan Kakap, Sungai Dama, Kota Samarinda Kalimantan Timur. Penelitian ini memfokuskan kepada cara pelaksanaan penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda sehinga dapat mengetahui selisih yang ada antara anggaran dengan realisasinya, penelitian ini hanya difokuskan pada selisih yang terjadi pada anggaran dan realisasi untuk mengetahui apakah terjadi selisih lebih atau kurang dan sebab akibatnya. Sumber Data Sumber data penelitian yang digunakan adalah data sekunder, Data sekuder yang penulis kumpulkan dalam penelitian ini antara lain: 1. Gambaran Umum Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda. 2. Struktur Organisasi Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda. 3. Laporan Realisasi Anggaran Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda Tahun 2013-2014. 4. Laporan Realisasi Anggaran Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda Tahun 2014-2015. Teknik Pengumpulan Data Adapun data yang diperlukan dalam penulisan ini diperoleh melalui pengumpulan data sebagai berikut: 1. Penelitian lapangan (field work research), yaitu cara penelitian yang dilakukan langsung ke objek penelitian yang akan diteliti guna memperoleh data yang diperlukan. 71 eJournal Admnistrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017 : 67 - 78 2. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu dimana penulis dalam hal ini mengadakan penelitian melalui atau membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan penulisan ini. Teknik Analisis Data Dalam penelitian yang dilakukan pada Rumah Sakit Atma Husada Mahakam, penulis melakukan analisis data dengan menentukan selisih (varians) membandingkan anggaran dan realisasi pada Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda dengan anggaran dan realisasi berdasarkan konsep, dengan sumber Hansen dan Mowen (2009). Dalam analisis ini penulis pemahaman akan kondisi-kondisi yang ada dalam Rumah Sakit Atma Husada Mahakam, kemudian melakukan analisis perbedaan-perbedaan yang terjadi, dan menentukan apakah perbedaanperbedaan itu menyangkut hal-hal yang principal, dari analisis ini penulis dapat menyimpulkan tentang efisiensi dan efektifitas pelaksanaan anggaran serta realisasinya dan kemudian memberikan saran yang tepat mengenai penerapannya yang akan datang. Alat Pengukur Data Perbandingan Pendapatan dan Biaya Item Anggaran 2014 Realisasi 2014 Pendapatan : 1. Pemerintah (APBN dan APBD) Belanja : 1. Belanja Operasi 2. Belanja Pegawai 3. Belanja Barang Belanja Modal : 1. Belanja Peralatan dan Mesin 2. Belanja Aset Tetap Lainnya Sumber: Hansen dan Mowan, (2009:175), Modifikasi 72 Selisih Analisis Komparatif Anggaran dan Realisasi Kegiatan (Ibnu Fadillah) Persentase Kenaikan atau Penurunan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Biaya Pendapatan Realisasi – Pendapatan Anggaran Kenaikan atau Penurunan Realisasi Pendapatan = x 100% Pendapatan Anggaran Belanja Realisasi – Belanja Anggaran Kenaikan atau Penurunan Realisasi Belanja = x 100% Belanja Anggaran Sumber: Sutrisno, (2008:212), Modifikasi Hasil Penelitian Analisis dan Pembahasan Terhadap selisih anggaran dan realisasi pengendalian biaya merupakan hal yang paling utama dalam sebuah organisasi, perusahaan, maupun pemerintah yang didalam nya meliputi anggaran dan realisasinya untuk kemudian diketahui apakah anggaran yang telah ditetapkan telah sesuai atau terdapat penyimpangan antara anggaran dan realisasinya data laporan anggaran dan realisasi Rumah Sakit Atma Husada Mahakam Kota Samarinda pada tahun 2014 dan 2015. Berikut adalah perbandingan rincian anggaran dan realisasi pendapatan Rumah Sakit Atma Husada Mahakam Kota Samarinda pada tahun 2014 dan 2015: Data Pendapatan Anggaran dan Realisasi pada Tahun 2014 No Pendapatan Anggaran tahun 2014 (Rp) Realisasi tahun 2014 (Rp) Selisih Lebih/(Kurang) Persentase 1 APBD BLUD 10,000,000,000.00 17,065,992,205.04 7,065,992,205.04 70% Sumber data: Rumah Sakit Atma Husada Mahakam Kota Samarinda Adapun penjelasan tentang pendapatan anggaran yang telah diberikan pemerintah terlebih dahulu untuk dijadikan patokan oleh Rumah Sakit Atma Husada Mahakam Kota Samarinda sebagai sumber dana sekaligus sebagai anggaran Rumah Sakit untuk kegiatan oprasional Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) sebesar Rp. 10.000.000.000,00. Ditahun berjalan terdapat lain-lain pendapatan asli daerah yang meliputi pelayanan rawat jalan psikiatri, pelayanan rawat inap psikiatri, pelayanan gawat darurat psikiatri, pelayanan napza, pelayanan rawat jalan dan inap psikologi, sebesar Rp. 7.065.992.205,04 sehingga melebihi target pendapatan anggaran sebesar Rp. 17.065.992.205.04 dan dapat 73 eJournal Admnistrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017 : 67 - 78 dikatakan pendapatan Rumah Sakit Atma Husada Mahakam Kota Samarinda pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebanyak 70%. a. Belanja Rumah Sakit Atma Husada Mahakam pada Tahun 2010 Selanjutnya dapat kita lihat data Anggaran belanja dan Realisasi belanja pada Rumah Sakit Atma Husada Mahakam tahun 2014 dimana jumlah anggaran belanja disesuaikan dengan anggaran pendapatan APBD BLUD berikut tabel Anggaran dan realisasi belanja tahun 2014: Data Anggaran dan Realisasi Belanja pada Tahun 2014 No 1 2 3 4 Anggaran Belanja 2014 (RP) Realisasi Belanja 2014 (RP) Selisih Lebih/(Kurang) 6,157,550,000.00 5,547,663,000.00 609,887,000.00 9,9% Belanja Barang 3,671,800,000.00 2,832,043,709.04 839,756,290.96 22% Jumlah 9,829,350,000.00 8,379,706,709.04 1,449,643,290.96 17% Anggaran belanja modal Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Aset Tetap lainnya 170,650,000.00 137,455,150.00 33,194,850.00 19% - - - Jumlah 170,650,000.00 137,455,150.00 33,194,850.00 19% jumlah Belanja 10,000,000,000.00 8,517,161,859.04 1,482,838,140.96 17% Item Anggaran belanja operasional Belanja Pegawai Persentase Sumber data: Rumah Sakit Atma Husada Mahakam Kota Samarinda, 2014 Dari data diatas Anggaran belanja Rumah Sakit Atma Husada Mahakam Kota Samarinda didanai oleh sumber dana APBD Provinsi Kalimantan Timur dan dari dana Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) yang di kelola langsung oleh Rumah Sakit Atma Husada Mahakam Kota Samarinda adapun Realisasi belanja pada tahun 2014 sebesar Rp. 8.517.161.859,04 dibandingkan dengan anggaran yang tersedia sebesar Rp. 10.000.000.000,00 hal ini menunjukan bahwa dalam melaksanakan APBD anggaran belanja Rumah Sakit Atma Husada Mahakam efektif dalam merealisasikan dana anggaran belanja namun bisa dikatakan bahwa penyerapan anggaran kurang cukup baik. Berikut ini data yang di peroleh dari hasil penelitian pada Rumah Sakit Atma Husada Mahakam yaitu dengan melihat laporan realisasi anggaran untuk tahun anggaran yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebagai berikut: a. Pendapatan Rumah Sakit Atma Husada Mahakam pada tahun 2015 74 Analisis Komparatif Anggaran dan Realisasi Kegiatan (Ibnu Fadillah) Data Anggaran dan Realisasi Pendapatan pada Tahun 2015 No 1 Anggaran tahun 2015 (Rp) Realisasi tahun 2015 (Rp) Selisih Lebih/(Kurang) Persentase 15,000,000,000.00 20,351,024,080.92 5,351,024,080.92 35% Item APBD BLUD Sumber data: Rumah Sakit Atma Husada Mahakam Kota Samarinda Adapun penjelasan tentang pendapatan anggaran pendapatan Rumah Sakit Atma Husada Mahakam untuk kegiatan oprasional Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) sebesar Rp. 15.000.000.000,00. Ditahun berjalan terdapat lain-lain pendapatan asli daerah yang meliputi pelayanan rawat jalan psikiatri, pelayanan rawat inap psikiatri, pelayanan gawat darurat psikiatri, pelayanan napza, pelayanan rawat jalan dan inap psikologi, sebesar Rp. 5.351.024.080,92, sehingga melebihi target pendapatan anggaran sebesar Rp. 20,351,024,080.92 dan dapat dikatakan pendapatan Rumah Sakit Atma Husada Mahakam Kota Samarinda mengalami peningkatan sebanyak 35%. b. Belanja Rumah Sakit Atma Husada Mahakam pada Tahun 2015 Selanjutnya dapat kita lihat data Anggaran dan Realisasi Belanja pada tahun 2015 dimana jumlah anggaran belanja disesuaikan dengan anggaran pemerintah atau anggaran pendapatan APBD BLUD (Badan Layanan Usaha Daerah), berikut tabel Anggaran dan realisasi belanja tahun 2015: Data Anggaran dan Realisasi Belanja pada Tahun 2015 No Item Anggaran Belanja 2015 (Rp) Realisasi Belanja 2015 (Rp) Selisih Lebih/(Kurang) Persentase Anggaran belanja operasional 1 Belanja Pegawai 2,805,300,000.00 2,728,157,500.00 77,142,500.00 2,7% 2 Belanja Barang 18,520,750,986.00 17,954,578,636.00 566,172,350.00 3,0% Jumlah 21,326,050,986.00 20,682,736,136.00 643,314,850.00 3,1% - - - 2,222,779,360.00 2,186,448,130.00 36,331,230.00 1,6% 2,222,779,360.00 2,186,448,130.00 36,331,230.00 1,6% 23,548,830,346.00 22,869,184,266.00 679,646,080.00 2,9% 3 4 Anggaran belanja modal Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Aset Tetap lainnya Jumlah jumlah Belanja Sumber data: Rumah Sakit Atma Husada Mahakam Kota Samarinda, 2015 Dari data diatas dapat kita ketahui bahwa Anggaran belanja Rumah Sakit Atma Husada Mahakam Kota Samarinda didanai oleh sumber dana APBD 75 eJournal Admnistrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017 : 67 - 78 Provinsi Kalimantan Timur dan dari dana Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) yang dikelola langsung oleh Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda adapun Pada tahun ditahun 2015, realisasi anggaran belanja Rumah Sakit Atma Husada senilai atau sebesar Rp. 22.869.184.266,00, atau melakukan penghematan belanja sebesar Rp. 679,646,080.00 yang dianggarkan oleh Rumah Sakit Atma Husada Mahakam berkisar Rp. 23.548.830.346,00, namun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD Provinsi Kaltim hanya memberikan anggaran sebesar Rp. 15.000.000.000,00 dengan tambahan pendapatan jasa layanan (BLUD) Badan Layanan Usaha Dearah sebesar Rp. 5.351.024.080,92, jumlah pendapatan anggaran hanya berkisar Rp. 20.351.024.080,92, sehingga terjadi kelebihan realisasi belanja dari pada realisasi pendapatan senilai Rp. 2.518.160.185,10. Berikut adalah data perbandingan kinerja keuangan pada tahun 2014 dan 2015 pada Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda: Data Perbandingan Kinerja Keuangan pada Tahun 2014 dan 2015 Urian Penghematan Tahun 2014 Penghematan Tahun 2015 Selisih Lebih/(Kurang) Jumlah Pendapatan 17,065,992,205.04 20,351,024,080.92 3,285,031,875.88 Jumlah Belanja 8,517,161,859.04 22,869,184,266.00 14,352,022,406.96 8,548,830,346.00 2,518,160,185.08 6,030,670,160.92 Surplus/(Defisit) Sumber Data: Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda Perbandingan dapat di ukur dari tingkat defisit atau surplus, defisit ialah kekurangan dalam kas keuangan. Defisit biasanya terjadi ketika suatu organisasi (biasanya pemerintah) memiliki pengeluaran lebih banyak dari pada penghasilan. Begitupun sebaliknya surplus terjadi ketika organisasi atau pemerintah memiliki penghasilan lebih banyak dari pada pengeluaran. Dari data diatas dapat kita lihat pada tahun 2014 dan 2015 Rumah Sakit Atma husada Mahakam terjadi penghematan belanja didalam merealisasikan anggaran yang telah tersedia, dengan kata lain Rumah Sakit Atam Husada Mahakam mendapatkan surplus sebesar Rp. 8.548.830.346,00, akan tetapi pada tahun 2015 meski melakukan penghematan Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda mengalami defisit pada anggaran dan realisasi yaitu pengeluaran lebih banyak dari pada penghasilan yaitu sebesar (Rp. 2.518.160.185,10). Selisih yang terlihat jauh berbeda pada tahun 2014 dan 2015 yaitu pada sektor pendapatan sebesar Rp. 3.285.031.875,88 dan pada sektor belanja dengan selisih pada tahun 2014 dan 2015 sebesar Rp. 14.352.022.406,96, dengan Sisa 76 Analisis Komparatif Anggaran dan Realisasi Kegiatan (Ibnu Fadillah) Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) sebesar Rp. 6.030.670.160,92. Dapat kita lihat dari kedua tahun 2014 dan 2015 mengalami penurunan kinerja keuangan dikarenakan banyaknya kebutuhan belanja barang pada tahun 2015 menyebabkan Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda mengalami defisit sebesar Rp (2.518.160.185,08). Penutup Terdapat perbedaan kinerja keuangan pada kegiatan Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda pada tahun 2014 dan 2015 yang menunjukan bahwa pada tahun 2014 Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda dapat dikatakan lebih efektif dalam merealisasikan dana anggaran, namun pada tahun 2015 Rumah Sakit Atma Husada Mahakam tidak dapat mempertahankan kinerja keuangan pada tahun sebelumnya dengan mengalami keharusan untuk mengendalikan defisit yang ada sehingga terjadi ketidak efektifitasan dalam menggunakan anggaran yang diberikan oleh Pemarintah Daerah Kalimantan Timur. Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda dalam penyusunan data Anggaran dan Realisasi yaitu pada tahun 2014 terdapat atau menghasilkan surplus sebesar Rp. 8.548.830.346,00 yang didapat dari jumlah realisasi pendapatan sebesar Rp. 17.065.992.205.04 dikurangi jumlah realisasi belanja sebesar Rp. 8.517.161.859,04, jauh berbeda dengan tahun berikutnya pada tahun 2015 yang mengalami defisit sebesar Rp (2.518.160.185,10) dilihat dari jumlah realisasi pendapatan sebesar Rp. 20.351.024.080,92 dikurangi oleh jumlah realisasi belanja sebesar Rp. 22.869.184.266,00. Dapat dikatakan bahwa terjadi penurunan kinerja keuangan yang mengakibatkan ketidak efektipan dana anggaran terhadap realisasinya, tetapi didalam perhitungan Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda belum mengalami defisit pada tahun 2015 di karenakan masih terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) pada kedua tahun tersebut sebesar Rp. 6.030.670.160,92 (Surplus pada tahun 2014 sebesar Rp. 8.548.830.346,00 dikurangi angka Defisit pada tahun 2015 sebesar Rp. 2.518.160.185,10). Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda sebaiknya lebih berhati-hati dalam merealisasikan pengeluaran belanja, dengan menunda babarapa agenda pembelanjaan yang kurang dibutuhkan Rumah Sakit, lebih baik memfokuskan kinerja keuangan terhadap pelayanan kesehatan masyarakat. Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda sebaiknya lebih berhati-hati dalam merealisasikan pengeluaran belanja, dengan menunda babarapa agenda pembelanjaan yang kurang dibutuhkan Rumah Sakit, lebih baik memfokuskan kinerja keuangan terhadap pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam Pelaksanaan penyusunan anggaran dan realisasi pada kegiatan Rumah Sakit Atma Husada Mahakam di Samarinda sebaiknya mengevaluasi jalannya anggaran dan realisasi sehingga dapat diketahui kekurangannya dan pada periode berikutnya dapat diketahui apa saja yang dapat dibenahi dari sektor pendapatan dan belanja. 77 eJournal Admnistrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017 : 67 - 78 Daftar Pustaka Sumber Buku : Bastian, Indra. 2008. Akuntansi Kesehatan, Erlangga. Yogyakarta. Hansen, Don R. & Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial, Edisi Kedelapan. Salemba Empat. Jakarta. Mardiasmo, 2005. Akuntansi Sektor Publik, ANDI. Yogyakarta. Mardiasmo, 2004, kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan, Jakarta. Mardiasmo, 2002, Elaborasi Reformasi Akuntansi Sektor Publik: Telaah Kritis Terhadap Upaya Aktualisasi Kebutuhan Sistem Akuntansi Keuangan Pemeritah Daerah, Yogyakarta, JAAI. Mardiasmo, 2001, Akutansi Sektor Publik, Yogyakarta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 04 tahun 2008. Pedoman Pelaksanaan Review Atas laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Mulyadi, 2005, Akuntansi biaya, Edisi Ke Lima, Cetakan Kesembilan. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta. Nafarin, M, 2004, Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006. Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Jakarta Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000, Tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Jakarta. Sutrisno. 2008. Manajemen Keuangan, Teori Konsep Dan Aplikasi, Edisi I, Cetakan Keenam. Yogyakarta. Soemarso S.R, 2004, Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta, Salemba Empat. Undang-undang No 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Jakarta. Usry, Milton F. Dan Hammer Lawrence H, 2005. Akuntansi Biaya (perencanaan dan pengendalian), Edisi Kesepuluh. Jilid I. Erlangga. Jakarta. Undang-Undang No. 15 tahun 2004, tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara, Jakarta. Sumber Internet : Abdul Halim, 2002, Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah, Jakarta, Salemba Empat. Bagian keuangan SBB sosialisasi Permendagri nomor 13. www.balagu.com. (diakses 16 September 2016) Pembiayaan Rumah Sakit Jiwa diperundang-undangan pasal 67, ayat 1, No. 18, tahun 2014. http://www.djpp.depkumham.go.id (diakses 06 Juni 2016) Skripsi Terdahulu : Purwadiningsih, Sri. 2012. Analisis Selisih Anggaran dan Realisasi Biaya Produksi Tug Boat Vando III pada PT. Samudra Pratama Abadi di Samarinda. Universitas Mulawaran, Samarinda Rahayu, Heni. 2012. Analisis Anggaran Realisasi Kegiatan Pembibitan Dan Budidaya pada Dinas Peternakan Provinsi Kaltim. Universitas Mulawaran, Samarinda 78