Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Demontratif Efektif

advertisement
Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Demontratif Efektif
untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris
Endang Dwi Hastuti
Progdi Pend. Bahasa Inggris, FKIP, Univet Bantara Sukoharjo
Abstrak
Pembelajaran adalah salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan. Dalam proses pembelajaran tersebut, guru
menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan yakni dengan
cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk bereksplorasi dan mengembangkan
diri. Pembelajaran bahasa Inggris bukanlah hal yang mudah karena bahasa Inggris adalah
bahasa asing dan kebanyakan siswa belum membiasakan diri untuk berkomunikasi
dengan bahasa Inggris di dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena
minimnya kosa kata yang dimiliki. Penguasaan kosa kata yang sangat minim menjadi
faktor penghambat dalam komunikasi verbal. Dengan demikian, guru dituntut untuk
bisa menggunakan metode pengajaran yang menarik. Ada beberapa teknik atau metode
pembelajaran kosa kata yang dapat dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran
bahasa Inggris. Metode-metode tersebut adalah
metode visual, sentuhan, oral,
demostratif, gambar, dan penjelasan. Di antara beberapa metode tersebut, metode
demostratif lebih banyak diminati karena metode ini lebih fleksibel dan proses
pembelajaran akan lebih menarik sebab siswa tidak hanya sebagai pendengar, tetapi juga
bisa melihat pada benda yang dimaksud. Dengan melihat objek secara langsung, siswa
memiliki kesempatan untuk membandingkan teori dengan kenyataan sehingga kosa kata
yang mereka miliki akan bertambah.
Kata-kata kunci: Pembelajaran, Kosa kata, Metode demostratif efektif
Pendahuluan
Pembelajaran merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang memadukan
secara sistematis dan berkesinambungan suatu kegiatan. Pembelajaran bersifat spesifik
yang didasarkan pada tugas-tugas pertumbuhan dan perkembangan anak dengan
mengembangkan aspek-aspek perkembangan yang meliputi moral dan nilai-nilai
agama, sosial, emosional, kemandirian, berbahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni.
Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta
didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan. Kegiatan pembelajaran
mengembangkan kemampuan untuk mengetahui, memahami, melakukan sesuatu, hidup
dalam kebersamaan dan mengaktualisasikan diri. Dengan demikian, kegiatan
pembelajaran perlu: (1) berpusat pada peserta didik; (2) mengembangkan kreatifitas
peserta didik; (3) menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang; (4)
bermuatan nilai, etika, estetika, logika dan kinenstetika; (5) menyediakan pengalaman
belajar yang menyenangkan.
Supaya proses belajar itu menyenangkan maka guru harus menyediakan
kesempatan kepada anak didik untuk melakukan apa yang dipelajarinya sehingga anak
didik memperoleh pengalaman nyata. Model pembelajaran dengan jenis kegiatan
bervariasi serta pendekatan belajar sambil bermain, bermain seraya belajar dapat
191
Endang Dwi Hastuti. Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Demontratif Efektif untuk ….
menumbuhkan motivasi, percaya diri dan tanggung jawab peserta didik untuk
melakukan tugas yang diberikan guru secara mandiri.
Pembelajaran suatu bahasa asing (Inggris) bukanlah hal yang mudah karena jika
seseorang ingin belajar bahasa asing jelas akan bertemu dengan segala macam masalah
belajar. Kesulitannya adalah harus mampu menguasai sejumlah kosakata baru dan
belajar mengatur kata-kata tersebut menjadi kalimat. Seperti pelajar lain dari bahasa
Inggris sebagai bahasa asing, pelajar Indonesia juga bertemu kesulitan dalam belajar
bahasa Inggris karena bahasa asli mereka sangat berbeda dengan bahasa Inggris. Belajar
bahasa asing yang sangat berbeda dari bahasa asli sangat sulit bagi pelajar Indonesia.
Akibatnya, para pembelajar harus memiliki motivasi besar. Mereka harus serius dalam
belajar bahasa Inggris karena belajar bahasa sebenarnya membutuhkan respon fisik,
intelektual, dan emosional total. Dalam pembelajaran bahasa asing, guru harus memiliki
tujuan. Tujuan umum dari mengajar bahasa asing adalah untuk membuat siswa dapat
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa target secara lisan dan tertulis. Menurut
Brown (1994: 8), mengajar adalah membimbing dan memfasilitasi belajar dan mengatur
kondisi untuk belajar. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan sebelum
mengajar bahasa asing seperti bahasa Inggris. Faktor-faktor tersebut adalah usia,
kemampuan, aspirasi dan kebutuhan, bahasa asli dan pengalaman bahasa sebelumnya
(Finocchiaro, 1984: 14).
Kosakata merupakan salah satu elemen bahasa yang penting selain structure,
pronunciation, dan spelling untuk menunjang empat ketrampilan bahasa yakni
listening, speaking, reading, dan writing. Penguasaan kosakata yang baik dan memadai
sangat menunjang penguasaan bahasa Inggris yang baik pula.
Seorang guru bahasa Inggris yang berpengalaman memahami pentingnya
kosakata. Mereka memahami bahwa siswa harus belajar kata-kata dalam bahasa Inggris
baik dalam bentuk ucapan dan tulisan. Kosakata sangatlah penting baik dalam bahasa
ucapan maupun tulisan. Ketika anak-anak belajar bahasa ibu, hal pertama yang mereka
pelajari adalah kosa kata. Siswa seharusnya menguasai kosa kata dalam bahasa Inggris
dengan baik, sehingga dapat menulis dan berbicara dalam bahasa Inggris. Penguasaan
kosakata yang memadai terbukti mampu menentukan keberhasilan penggunaan bahasa
asing. Jika seseorang tidak menguasainya maka orang lain tidak akan dapat memahami
kalimat bahasa Inggris yang diucapkannya, karena ia tidak dapat menyusun kalimat
dengan baik.
Kosa kata adalah dasar komunikasi. Orang yang tidak menguasai kosa kata, maka
tidak akan dapat ikut dalam suatu percakapan berbahasa Inggris. Kosa kata juga sebagai
dasar dalam membangun suatu bahasa. Oleh karena itu perlu dikembangkan cara
mengajar kosa kata untuk meningkatkan penguasaan kosa kata siswa. Dalam proses
belajar mengajar, partisipasi guru dan siswa menentukan kualitas dan hasil belajar.
Keikutsertaan siswa tergantung guru mengarahkan mereka. Namun demikian, guru
juga perlu membatasi metode dan teknik dalam mengajar siswa-siswanya.
Penggunaan metode pembelajaran yang tepat sangat penting dalam kegiatan
belajar mengajar. Guru seharusnya memilih metode yang sesuai untuk siswanya guna
meningkatkan kemampuan kosa kata yang memadai. Profesionalisme guru sangat
menentukan karena
berhubungan dengan kemampuan guru
dalam memandu,
memotivasi dan memonitor siswa untuk mengembangkan kemampuan kosa kata
mereka.
Guru seharusnya memacu siswa untuk melakukan sesuatu meskipun mereka
salah dan guru membantu siswa menyelesaikan tugas dengan benar. Ketika ssiwa
WIDYATAMA
192
No.2 / Volume 20 / 2011
WIDYATAMA
menjawab suatu portanyaan, guru membantu mereka dengan memberi penguatan
(reinforcement). Guru menjadi model atau contoh untuk murid-muridnya. Guru harus
mendemonstrasikan dan menjelaskan secara jelas kepada muridnya sehingga mereka
benar-benar mengerti dengan materi yang diberikan dengan cara memberi contohcontoh. Motivasi dan minat siswa diperlukan agar siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran. Ketersediaan fasilitas pembelajaran
juga mendukung
proses
pembelajaran menjadi lebih menarik dan lebih menghasilkan.
Salah satu metode pembelajaran kosa kata yang cukup menarik adalah dengan
menggunakan demostratif efektif. Metode ini dapat meningkatakan penguasaan kosa
kata siswa karena siswa bisa merasa lebih santai dan siswa dapat langsung melihat
benda yang dimaksud. Selain itu, metode ini juga dapat mengajak siswa untuk aktif
dalam belajar sehingga memiliki kecakapan berbahasa Inggris. Demonstratif efektif
adalah metode “students centered”. Hal ini mengandung maksud bahwa fokus
pembelajaran adalah siswa sehingga siswa yang harus aktif dalam proses pembelajaran
dan mereka tidak hanya pasif mendengarkan penjelasan yang panjang dari guru dan
hanya sebagai penerima informasi saja. Guru memberi intruksi dan siswa
melaksanakannya. Jika siswa bisa melaksanakan instruksi dengan benar artinya siswa
bisa menangkap maksud kata-kata dan kalimat dengan baik. Penggunaan metode ini
memberi kesempatan siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
Pengertian Kosa Kata
Kosa kata merupakan salah satu komponen bahasa yang harus dikuasai oleh
siswa dalam belajar suatu bahasa baru. Siswa akan mendapatkan kesulitan dalam
menggunakan bahasa Inggris jika mereka kekurangan kosa kata. Webster (1983: 2046)
mendefinisikan kosa kata sebagai (1) Sebuah daftar kata atau frase yang biasanya
disusun menurut abjad yang teratur dan didefinisikan sebagai kamus, glosarium, atau
leksiko, (2) Semua kata dari bahas, dan (3) Semua kata yang digunakan oleh kelas orang
tertentu atau semua kata yang diakui dan dipahami oleh orang tertentu, meskipun tidak
selalu digunakan oleh orang tersebut (secara penuh, kosa kata pasif).
Sedikit berbeda dengan pendapat Webster di atas, Hornby (1995: 1331)
mendefinisikan kosa kata sebagai: (1) jumlah kata dalam bahasa, (2) semua kata yang
seseorang gunakan dalam buku tertentu, subjek dan lain-lain, (3) sebuah daftar kata
dengna makna mereka, terutama menyertai buku teks dalam bahasa asing.
Sementara sumber lain dari internet dengan alamat http://id.wikipedia
org/wiki/kosakata, menjelaskan bahwa “kosa kata” adalah himpunan kata yang
diketahui oleh seseorang atau entitas tertentu, atau merupakan bagian dari suatu bahasa
tertentu. Kosa kata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang
dimengerti oleh orang tersebut
untuk menyusun kalimat baru. Menurut
http://www.yourdictionary.com/vocabulary. “Vocabulary is the all the language and
words either used or understood by a person or group of people”. Hal ini mengandung
maksud bahwa kosa kata adalah semua bahasa dan kata-kata baik digunakan atau
dimengerti oleh seseorang
atau sekelompok orang. Jadi, kosa kata seseorang
didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan
orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosa kata seseorang secara
umum dianggap merupakan gambaran dari tingkat pendidikannya. Karenanya banyak
ujian standar, yang memberikan pertanyaan yang menguji kosa kata.
193
WIDYATAMA
Endang Dwi Hastuti. Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Demontratif Efektif untuk ….
Dari pengertian-pengertian tentang kosa kata di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa kosa kata adalah hal yang paling mendasar di dalam mempelajari
bahasa tertentu. Selain itu, kosa kata
mempunyai peranan penting dalam
berkomunikasi.
Jenis-jenis Kosa Kata
Shephend (1987: 35) mengklasifikasikan kosa kata menjadi dua jenis yaitu
receptive vocabulary dan expressive vocabulary. Receptive vocabulary menggantikan
kata-kata yang diketahui oleh pembelajar ketika mereka menerima gagasan dari orang
lain. Kosa kata ini adalah kosa kata dasar dan gudangnya kata-kata yang digunakan
oleh pembelajar untuk mengerti perasaan orang lain ketika mereka mendengarkan dan
membaca, serta kata-kata yang mereka dapat menggambarkannya ketika mereka
berbicara dan menulis. Expressive vocabulary adalah kata-kata yang digunakan oleh
para pembelajar ketika mereka bicara, menulis, atau ketika mereka mengekspresikan
pendapatnya. Kosa kata ini dapat digunakan setelah mereka mendapatkan receptive
vocabulary. Sebagai contoh, mereka membaca cerita atau menemukan kata-kata baru,
mereka dapat berbicara tentang sesuatu atau mengekspresikan ide-ide mereka, sehingga
mereka dapat menggunakan kata-kata barunya lagi di dalam bicara atau tulisan mereka.
Sementara di situs internet http://basindoa.blogspot.com menjelaskan bahwa ada
beberapa jenis kosa kata, yakni kosa kata produktif dan tidak produktif. Kosa kata
produktif adalah kosa kata yang kita gunakan dan kita pakai sehari-hari. Ciri-ciri kosa
kata produktif adalah kosa kata yang sering kita dengar atau tidak asing kedengarannya.
Contoh kosa kata yang produktif misalnya table (meja), atau study (belajar), teacher
(guru). Kata-kata tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
pembuatan kalimat ataupun percakapan. Kosa kata tidak produktif adalah kosakata yang
ada, tetapi jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kosa kata ini jarang
digunakan dalam pembuatan kalimat atau percakapan dalam bahasa Inggris. Kosa kata
ini kadang sukar untuk dimengerti karena kosa kata ini jarang dipakai dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu kita harus mempelajari lebih dalam tentang kosa kata ini
agar tidak sulit mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Contoh kosa kata tidak
produktif adalah glaring (cahaya yang menyilaukan, interest (bunga bank). Kata-kata
tersebut adalah kat yang jarang digunakan dalam percakapan bahasa Inggris.
Pengajaran Kosa Kata
Menurut Hornby (1995: 418), “A teaching is a complex activity involving
integrated skill like sharing or opinion”. Jadi, mengajar adalah suatu kegiatan yang
sangat kompleks meliputi ketrampilan yang utuh seperti berbagi idea atau pendapat.
Tujuan pengajaran kosa kata adalah untuk membantu para siswa memberi dan
mendapatkan arti dari petunjuk kata, tanda-tanda, dan lambang-lambang. Untuk
mencapai tujuan ini, siswa harus diajar berbagai hal tentang kata-kata dan caracaranya sebaik mungkin untuk mengenal dan menentukan kata-kata, untuk
memasangkannya ke dalam frase kalimat dan paragraf di dalam bahasa tulis. Hal ini
menunjukkan bahwa mengajar kosa kata tidak hanya mengajarkan pengertian kata-kata
di dalam menulis.
WIDYATAMA
194
No.2 / Volume 20 / 2011
WIDYATAMA
Teknik-Teknik dalam Pengajaran Kosa Kata
Menurut Nation (1984: 18-21), ada dua teknik pengajaran kosa kata yakni teknik
pengajaran bentuk kosa kata dan teknik pengajaran makna kosa kata. “Teknik
pengajaran kosakata” dapat dilakukan dengan tiga cara yakni secara visual, dengan
sentuhan dan dengan oral. Mengajarkan kosa kata secara “visual” dapat dilakukan
dengan menunjukkan bentuk tulisan dari kata tersebut, menunjukkan gerakan yang
berkenan dengan kata yang disebutkan, dengan menggerakkan tangan di udara sembari
menuliskan huruf-huruf yang terbuat dari kayu atau plastic untuk dieja. Mengajarkan
kosa kata dengan “sentuhan” dapat dilakukan dengan menggunakan huruf-huruf yang
terbuat dari kayu, kertas pasir, dan lain-lain, sehingga siswa bisa merasakan bentuk
huruf yang tersusun menjadi kata-kata. Selain itu bisa menggunakan sistem penulisan
bagi orang buta seperti braile, ataupun dengan menuliskan kata huruf demi huruf di atas
tangan siswa. engan oral. Sementara mengajarkan kosa kata secara “oral” bisa
dipraktikkan seperti dengan mengucapkan kata ataupun bentuk oral lainnya. Kemudian,
ada tiga teknik yang dapat dijadikan acuan dalam “teknik pengajaran makna kosa kata”,
yakni: demonstrasi, gambar, dan penjelasan. Demonstrasi dilakukan dengan
menunjukkan sebuah benda. Gambar bisa dilakukan dengan foto, menggambar sesuatu
di atas papan tulis, ataupun ilustrasi dari koran atau majalah sedangkan penjelasan bisa
dipraktekkan dengan menjelaskan sisnonim ataupun antonym kata, mendefinisikannya,
ataupun menerjemahkannya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru ketika memperkenalkan kosa
kata baru kepada siswa yakni guru harus mengajarkan arti dan pengucapannya. Arti
kata-kata baru dapat diajarkan melalui gambar, benda riil atau dari situasi dalam
konteks. Selanjutnya guru perlu mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui
apakah siswa sudah memahami arti dari kosakata tersebut. Dengan demikian, siswa
dituntut banyak latihan untuk menggunakan
kosa kata baru, merekam dan
menyimpannya dalam memori atau ingatan.
Healey (2000:5) mengatakan bahwa ada tiga prinsip utama yang muncul untuk
menggarisbawahi pembelajaran kosa kata yang efektif. Pertama, pembelajar sebaiknya
diberikan informasi tentang definisi dan konteks kata; kedua, pembelajar sebaiknya
mendorong informasi proses tentang kata pada tingkatan yang dalam; ketiga, bagi
pembelajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing, siswa harus berusaha untuk
mengekspos atau menajamkan kata itu berulang-ulang.
Pentingnya Mempelajari Kosa Kata
Kosa kata sangat penting dalam mempelajari bahasa Inggris khususnya dalam
reading comprehension atau membaca untuk pemahaman. Alasan-alasan penting untuk
pendapat ini adalah; pertama, kosa kata adalah sebagai alat yang penting dalam
memahami bentuk, frase, kalimat, dan teks yang mempunyai satu paragraph atau lebih.
Kedua, kosa kata berfungsi untuk menghadirkan makna kata itu sendiri dalam teks
bacaan. Jadi agar siswa dapat berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, siswa
harus menguasai sejumlah kata dan harus pula mengetahui bagaimana menggunakan
kata tersebut dengan akurat.
David Wilkins, di kutip oleh Thornburry (2002: 13) mengatakan bahwa tanpa
mengetahui grammar, sedikit sekali yang bisa kita ungkapkan, namun tanpa mengetahui
kosa kata, tidak ada yang bisa kita ungkapkan. Memang benar apa yang diungkapkan
195
WIDYATAMA
Endang Dwi Hastuti. Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Demontratif Efektif untuk ….
oleh Wilkins tersebut. Meskipun kita mempunyai kemampuan grammar (tata bahasa)
yang baik, namun kemampuan tersebut akan sia-sia saja jika kita tidak memiliki cukup
penguasaan akan kosa kata.
Bila kita tidak mengenal atau mengerti kosa kata, pasti banyak sekali yang kita
belum bisa pahami dalam bidang ilmu bahasa. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pengajaran kosa kata sangatlah penting karena kosa kata merupakan dasar dari
pemahaman akan penguasaan bahasa Inggris dalam mengetahui kosa kata dan mengerti
akan berbagai macam makna kata tersebut dalam berbagai bentuk penggunaanya di
dalam kalimat atau bacaan.
Pembelajaran Kosa Kata dengan Menggunakan Metode Demonstratif Efektif
Pendidikan dalam beragam cara dan bentuknya, selalu bermuara pada tujuan
dunia umum, yakni terjadinya proses transfer informasi beserta ilmu pengetahuan.
Dunia pendidikan pun melahirkan beragam cara dan upaya agar proses-proses tersebut
di atas berlangsung secara efisien dan optimal. Meski demikian, dunia pendidikan tetap
menghadapi beragam kendala serta problem dalam mencapai tujuan yang diinginkan,
dikarenakan bukan saja karena sistem kependidikan itu sendiri menerapkan perangkatperangkat yang mengharuskan sebuah tujuan kependidikan itu tercapai dalam bingkai
waktu tertentu (para praktisi kependidikan menamainya kurikulum), akan tetapi juga
dunia kependidikan kita juga diperhadapkan dengan pemukulrataan cara mendidik
terhadap karakter belajar yang sangat berbeda yang tentunya akan menghasilkan hasil
belajar yang berbeda pula.
Kedua masalah krusial ini, disadari atau tidak, akan menjadi penghambat dalam
usaha mencapai proses pendidikan yang optimal dan efisien tadi. Dunia kependidikan
kita mencoba menyiasatinya dengan menerapkan sesuatu yang disebut dengan strategi
mengajar. Strategi atau metode, dalam banyak literature, berarti ‘siasat’ atau rencana
yang diterapkan dalam memecahkan masalah dan mencapai tujuan. Demikian pula
dalam strategi mengajar. Ia adalah seperangkat tahap-tahap mengajar yang dirancang
sedemikian rupa (sistematis) untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Ada beberapa metode yang telah dikenal di dunia kependidikan dewasa ini,
khususnya pada mata pelajaran bahasa Inggris, di mana metode-medtode ini sangat
memegang peranan dalam menentukan keberhasilan seseorang dalam mengajar. Fakta
menunjukkan bahwa bahasa Inggris adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari oleh
siswa-siswa Indonesia. Fakta inilah yang telah menyebabkan kemampuan kosa kata
bahasa Prancis siswa sangat terbatas. Guna mengatasi permasalahan tersebut, salah satu
strategi yang dapat diterapkan oleh guru dengan menggunakan metode demonstratif
efektif dengan asumsi siswa lebih mudah menghafal kosa kata karena mereka langsung
dihadapkan dengan objek yang dimaksud. Berikut ini akan dipaparkan tentang metode
demonstratif efektif, tujuan utama metode demonstratif efektif, prosedur pengaplikasian
dari metode demonstratif efektif, prinsip dasar dalam pengaplikasian metode
demonstratif efektif, keunggulan dan kekurangan metode demonstratif efektif, contoh
pembelajaran dengan menggunakan metode demonstratif efektif.
1. Metode Demonstratif Efektif
Teori ini diperkenalkan oleh Albert Bandura (1986), seorang pakar social
learning, atau observational learning. Metode ini adalah penggunaan pendekatan
demonstratif efektif dalam mengajar. Intinya adalah pemanfaatan observasi dan
WIDYATAMA
196
No.2 / Volume 20 / 2011
WIDYATAMA
imitasi (peniruan) dalam proses transfer pengetahuan serta informasi yang
berlangsung di kelas. Meski sangat tradisional, namun metode ini relatif efektif
dalam mencapai tujuan pendidikan yang efisien serta optimal.
2. Tujuan Utama dari Metode Demonstratif Efektif
Secara singkat, tujuan utama yang diharapkan dari pengaplikasian metode
ini adalah mengenalkan pengetahuan dan atau skill (ketrampilan) baru terhadap
siswa melalui observasi dan imitasi (peniruan). Metode ini dapat diaplikasikan
hampir di setiap mata pelajaran baik mata pelajaran sosial, science maupun bahasa.
Untuk aspek-aspek bahasa Inggris seperti writing, spelling, reading comprehension
dan lain-lain, materi ini sangat umum dan hampir selalu digunakan karena terlebih
untuk materi bahasa asing semacam bahasa Inggris, hampir dapat dipastikan kalau
siswa akan kurang mampu memahami dengan baik jika yang digunakan hanya
metode pendidikan biasa. Dengan demikian, metode demonstratif efektif sangat tepat
untuk mengajarkan bahasa asing khususnya untuk menambah perbendaharaan kosa
kata siswa.
3. Prosedur Pengaplikasian dari Metode Demonstratif Efektif
Ada tiga prosedur pengaplikasian dari metode demonstratif efektif yakni
Scene setting, Explaining dan demonstrating materi, dan Practicing under teacher
feed-back. Scene setting adalah tahap pertama dari pelaksanaan sebuah strategi
mengajar demonstrative. Kelas, situasi maupun kondisinya, harus dibuat sedemikian
rupa sehingga memungkinkan strategi ini dilakukan. Atau dengan kata lain,
pengaturan suasana dan kondisi kelas harus memungkinkan semua siswa dapat
melihat serta mendengarkan dengan baik saat proses demonstratif berlangsung.
Tahap ini juga mungkin berhubungan dengan apa yang sudah diajarkan pada anak
sebelumnya, serta mungkin dijadikan alat untuk menarik minat dan rasa tertarik
mereka. Explaining dan demonstrating materi adalah suatu tahapan dimana guru
harus terlihat segar dan antusias, menjelaskan serta mendemonstrasikan tiap step
atau benda-benda yang diajarkan dengan jelas, guru sesering mungkin memeriksa
sejauh mana tingkat pemahaman, serta keseragaman pemahaman siswa atas apa yang
telah dijelaskannya, melalui metode feed- back dan key teaching point, dan guru
memastikan bahwa semua siswa dapat melihat dengan jelas dan mendengarkan serta
jika memungkinkan melibatkan mereka dalam proses belajar mengajar yang sedang
berlangsung. Sementara Practicing under teacher feed-back
adalah sebuah
tahapan dimana siswa di bawah pengawasan guru, diajak mempraktikkan sendiri
kemampuan atau pengetahuan baru itu. Guru harus memeriksa, membimbing, dan
menemani serta membantu para siswa selama proses ini berlangsung. Sedapat
mungkin kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam kelas selama proses ini berlangsung
harus dikoreksi guru, jika perlu dengan pengulangan proses explaining dan
demonstrating seperti sebelumnya. Reviewing adalah me-review apa yang telah
diajarkan kepada siswa setelah
semua prosedur di atas terlaksana. Jika
memungkinkan guru harus menyentuhkan apa yang telah mereka pelajari dengan
hal-hal dalam situasi real life.
4. Prinsip Dasar dalam Pengaplikasian Metode Demonstratif Efektif
Beberapa prinsip dasar yang harus dijadikan pedoman oleh guru dalam
pengaplikasian stratgei demonstrative di kelas adalah (a) Aktifitas belajar harus
197
WIDYATAMA
Endang Dwi Hastuti. Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Demontratif Efektif untuk ….
sedapat mungkin mengakomodir ragam usia, kapabilitas, ketertarikan, dan kebutuhan
siswa, (b) Materi yang dijelaskan harus benar-benar terjelaskan secara jelas, tahaptahap yang mudah dimengerti, beserta istilah-istilah yang tidak rumit (c) Demostrasi
dalam beragam cara sebaiknya dilakukan, (d) Pastikan semua siswa dapat
memperhatikan subjek demonstrasi (guru) dengan jelas, serta dapat mendengarkan
penjelasan dengan baik, (e) Sedapat mungkin libatkan siswa selama proses
berlangsung, jangan jadikan siswa sebagai ‘penonton’. Penerlibatan (involment)
sangat mempercepat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan serta
menghafal kata-kata benda yang dimaksud oleh guru.
5. Keunggulan dan Kekurangan Metode Demonstratif Efektif
Metode demonstratif efektif sangat unggul karena sifatnya yang fleksibel,
dapat digunakan di hampir setiap mata pelajaran seperti musik, olah raga, ilmu sosial,
science dan bahasa. Telebih untuk aspek-aspek bahasa Inggris seperti writing,
spelling, reading comprehension dan lain-lain, materi ini sangat umum dan hampir
selalu digunakan, karena metode demonstratif adalah metode umum dan umumnya
digunakan dalam mengajar. Melalui metode demonstratif efektif terjadinya
verbalisme dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan
pelajaran yang dijelaskan. Selain itu proses proses pembelajaran akan lebih menarik
sebab siswa tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat pada benda yang dimaksud.
Dengan melihat secara langsung siswa akan memiliki kesempatan
untuk
membandingkan teori dengan kenyataan sehingga kosa kata siswa akan bertambah.
Strategi demonstratif efektif amat terencana dan monoton sehingga strategi ini
cenderung menutup mata terhadap potensi belajar yang dimiliki siswa. Jika
pengaplikasiannya berlangsung di tangan guru yang kurang kreatif dalam
membawakan suatu materi, maka pelajaran akan berlangsung mebosankan dan
monoton. Untuk meng-cover ini guru harus mampu kreatif dalam membawakan
materi-materi seperti ini, agar siswa tak merasa bosan di kelas, serta mengikuti materi
yang sedang berlangsung dengan antusias. Selain itu, pelaksanaan metode
demonstratif efektif memerlukan persiapan yang matang sebab tanpa persiapan yang
memadai demonstratif bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak
efektif lagi. Kelemahan yang lainnya adalah pada saat demonstratif membutuhkan
peralatan, bahan-bahan dan tempat yang memadai, berarti penggunaan metode ini
memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan metode ceramah.
Contoh Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Demonstratif Efektif
Sebagaimana yang telah dipaparkan di atas bahwa metode demonstratif
merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban
dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstratif
efektif merupakan metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau tiruan. Berikut ini disajikan contoh proses pembelajaran bahasa Inggris
dengan menggunakan metode demonstratif efektif. Fokus pembelajaran adalah untuk
menambah kosa kata siswa dan tujuan pembelajarannya adalah siswa dapat menyebutkan
benda-benda di dalam kelas dengan pronunciation yang tepat. Media yang digunakan
adalah auto tape dan benda-benda di kelas. Langkah-langkah pemebelajarannya adalah
sebagai berikut:
WIDYATAMA
198
No.2 / Volume 20 / 2011
WIDYATAMA
1. Persiapan
Guru menyiapkan media pembelajaran yakni berupa daftar kosa kata. Kosa kata
tersebut di fokuskan pada nama-nama benda yang ada di kelas. Kemudian guru
menanyakan kepada siswa nama-nama benda yang ada di dalam kelas dalam bahasa
Inggris seperti book, table, picture, roof, pen, whiteboard, chair, dsb. Pada tahap ini,
seandainya siswa membuat kesalahan dalam melafalkan kata-kata yang dimaksud,
guru mebiarkannya agar siswa bisa tetap bereksplorasi mencari padanan dalam bahasa
Inggris terhadap kata-kata yang dimaksud.
2. Prosedur
Guru mendemonstrasikan cara mengucapan kata-kata benda tersebut dengan
menggunakan media auto tape. Selanjutnya guru
mengulanginya dengan
mengucapkan sendiri kata-kata dalam auto tape tadi sambil menunjukkan bendabenda yang dimaksud dan guru meminta siswa untuk mengikutinya. Hal ini
dilakukan berulang-ulang agar siswa bisa menghafal kata-kata yang dimaksud
dengan membandingkan objek yang didemonstratifkan oleh guru. Kemudian guru
meminta siswa untuk mengucapakan benda-benda tadi dalam bahasa Inggris (guru
hanya menunjukkan benda-benda yang dimaksud). Jika siswa masih kesulitan guru
bisa memutar auto tape kembali atau guru mengulanginya dengan oral live.
3. Kegiatan Akhir
Guru meminta siswa untuk membuat percakapan yang memuat kata-kata yang
berwujud kata benda tadi.
Misalnya:
Berta : Hello, good morning, Tom. How are you today?
Tom : Good morning, Berta. I’m fine.
Berta : What is that, Tom? (Sambil menujukkan salah satu benda yang ada di
dalam kelas)
Tom
: Oh, that is a whiteboard. And what is it, Berta? (sambil menunjukkan
benda yang di maksud)
Berta : This is table. Is it your pen, Tom?
Tom
: Yes, it is my pen. Excuse me, may I borrow your dictionary?
Berta : Yes, of course. Here is my dictionary.
Tom
: Ok, thank you
Berta : You are welcome
4. Penutup
Guru menutup materi dan memberi tugas kepada siswa untuk menuliskan bendabenda yang ditunjuk oleh guru ke dalam bahasa Inggris.
Penutup
Pembelajaran merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang memadukan
secara sistematis dan berkesinambungan suatu kegiatan. Pembelajaran suatu bahasa
asing (Inggris) bukanlah hal yang mudah karena jika seseorang ingin belajar bahasa
asing jelas akan bertemu dengan segala macam masalah belajar. Kesulitannya adalah
siswa harus mampu menguasai sejumlah kosakata baru dan belajar mengatur kata-kata
tersebut menjadi kalimat. Kosa kata adalah daftar kata atau frase yang biasanya disusun
199
WIDYATAMA
Endang Dwi Hastuti. Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Demontratif Efektif untuk ….
menurut abjad yang teratur dan didefinisikan sebagai kamus, glosarium, atau leksikon.
Ada beberapa teknik atau metode dalam mengajarkan kosa kata diantaranya adalah
dengan cara visual, sentuhan, oral, demonstratif, gambar, dan penjelasan. Namun
demikian, pembelajaran kosa kata dengan metode demonstratif lebih diminati karena
metode atau teknik ini lebih fleksibel. Selain itu, proses pembelajaran akan lebih
menarik sebab siswa tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat pada benda yang
dimaksud. Dengan melihat secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk
membandingkan teori dengan kenyataan sehingga kosa kata siswa akan bertambah.
Daftar Rujukan
Bandura, Albert. 1986. Metode Demonstratif Efektif. Bandung: Pelita Pustaka
Brown, H. Douglas. 1994. Teaching by Principles. New Jersey: Prentice Hall Regents.
Finocchiaro. 1984. English as A second Language: From Theory to Practice. New York:
Regent Publishing Company.
Healey, Deborah. 2000. Approaches of Teaching Vocabulary. English Language
Institute Technology. Tip of the Month.
Hornby. 1995. Oxford advanced learner’s Dictionary of Current English. Oxford:
Oxford University Press.
http://id.wikipedia.org./wiki/vocabulary. Diakses 5 Juni 2012
http://basindoa.blogspot.com. Di akses 5 Juni 2012
http://www.yourdictionary.com/vocabulary. Di akses 12 Juni 2012
Nation. 1984. Technique and Principles in Language Teaching. Second edition. New
York: Oxford University Press.
Shepend J. 1987. College Vocabulary Skills. Third Edition. Cambridge: Hongton
Minglin Company.
Thornburry, Scott. 2002. How to Teach Vocabulary. Pearsons Education Limited.
Webster’s Third New International Dictionary Vol II. 1983. Chicago. London. Toronto.
Tokyo. Manila: G 7 C Meriam Co.
WIDYATAMA
200
Download