HUBUNGAN ANTARA INTENSIF MENGIKUTI METODE LATIHAN

advertisement
ABSTRAK
R. Sugih Wardhana. Hubungan antara Lamanya Mengikuti Latihan Bela Diri
Dengan Tingkat Stress Pada Anggota Paguron Penca Silat Nampon (PPSN)
Trirasa Jalasutra Bandung.
Paguron Penca silat Nampon (PPSN) Trirasa Jalasutra merupakan salah satu
perguruan bela diri tradisional Jawa Barat yang memiliki 10 jurus dasar yang harus
dikuasai. Dimana di dalam metode latihannya terdapat 3 jenis teknik relaksasi yaitu
teknik Gerak atau Otot, teknik Pernafasan dan teknik Meditasi. Pada tiap-tiap jurus
yang diajarkan, harus menggabungkan ketiga teknik relaksasi tersebut dan harus
dilakukan pada waktu yang bersamaan. Teknik relaksasi merupakan suatu pendekatan
dari teknik yang berguna untuk menyeimbangkan peredaran darah dan proses–proses
fisiologis lainnya seperti menurunkan denyut jantung, mengurangi aktifitas syaraf
simpatis, mengistirahatkan otot yang tegang dan memberikan kesempatan fungsi
syaraf simpatis untuk berfungsi serta menenangkan pikiran sehingga dapat
menurunkan ketegangan emosional seperti stres dan menurunkan resiko terkena
penyakit fisik yang berhubungan dengan tingkat stres. Respons dari teknik relaksasi
ini akan muncul bila melakukan latihan yang intens karena pada umumnya untuk
menguasai suatu teknik relaksasi diperlukan waktu yang rutin, teratur dan tekun. Pada
(PPSN) Trirasa Jalasutra memiliki 4 unsur pokok yaitu unsur bela diri, olahraga
/kesehatan/penyembuhan, seni dan mental spiritual. Tujuan utama dari awal
didirikannya perguruan ini adalah untuk mempelajari pencak silat untuk bela diri
tenaga dalam yang berguna sebagai bentuk pertahanan diri. Namun pada gerakangerakan dasarnya ternyata memiliki aplikasi dari beberapa teknik-teknik relaksasi
yaitu teknik Progressive Relaxation, Breathing dan Meditation. Ketiga teknik tersebut
jika digabungkan bersama-sama akan menghasilkan suatu teknik relaksasi yang
dinamakan Brief Combination Techniques yang akan menghasilkan dampak relaksasi
lebih besar dan mendalam (deep relaxation) yang berguna dalam menurunkan
ketegangan fisiologis dan psikologis khususnya dalam menurunkan tingkat stres.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana keeratan
hubungan antara lamnaya mengikuti latihan bela diri dengan tingkat stress pada
anggota Paguron Penca Silat Nampon (PPSN) Trirasa Jalasutra Bandung.
Metode penelitian yang digunakan adalah Correlational Research dengan
variable lamanya mengikuti latihan teknik relaksasi dan tingkat stres. Subjek dalam
penelitian ini berjumlah 32 orang yang masih mengikuti latihan yang diambil
beradasarkan absensi minimal 90% dalam 6 bulan terakhir. Alat ukur yang digunakan
untuk mengukur tingkat stres adalah Schedule of Recent Experience (1981) yang
dibuat oleh Thomas Holmes M.D dan kawan-kawan.
Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan statistik
uji korelasi Rank Spearman. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan
bahwa adanya hubungan negatif yang signifikan antara lamanya mengikuti latihan
bela diri dengan tingkat stress pada anggota Paguron Penca Silat Nampon (PPSN)
Trirasa Jalasutra Bandung, dengan rs = - 0,551 ; thit = - 3,291 ; ttab = -2,457. Yang
berarti bahwa semakin lama para anggota PPSN mengikuti latihan bela diri maka
tingkat stresnya semakin rendah.
iii
Download