HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN SAAT BERBICARA DIDEPAN UMUM PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: MITA RIKA WATI F 100 110 166 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN SAAT BERBICARA DIDEPAN UMUM PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: MITA RIKA WATI F 100 110 166 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 ii iii iv HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN SAAT BERBICARA DIDEPAN UMUM PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Mita Rika Wati [email protected] Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Mahasiswa fakultas psikologi di tuntut untuk memiliki kemampuan berbicara di depan umum, selain mengungkapkan pikirannya secara tertulis. Kemampuan mengungkapkan sesuatu secara lisan memerlukan penguasaan Bahasa yang baik agar mudah di mengerti oleh orang lain dan membutuhkan pembawan diri yang tepa terkait dengan konsep diri seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan Kecemasaan Berbicara saat Didepan Umum pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiayah Surakarta. Peneliti memilih metode kuantitatif untuk mencapai tujuan penelitian ini. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa angkatan 2013 yang berjumlah ± 290 orang dan di ambil sampel sebanyak 53 orang. Hasil nilai koefisien korelasi ( ) sebesar -0,293 dengan p value = 0,017< 0,05 yang berarti ada hubungan negatif yang signifikan antara konsep diri dengan kecemasan berbicara didepan umum. Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel konsep diri mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 63,13 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 55 yang berarti konsep diri subjek penelitian tergolong tinggi. Variabel kecemasan berbicara didepan umum mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 50,09 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 50 yang berarti kecemasan berbicara didepan umum pada subjek penelitian tergolong sedang. Kata kunci :Konsep Diri, Kecemasan Berbicara di depan Umum v PENDAHULUAN Mahasiswa fakultas psikologi di cemas ketika menghadapi situasi yang tuntut untuk memiliki kemampuan berbicara membuat diri seseorang merasa terancam. di depan umum, selain mengungkapkan Menurut Kaplan, Sadock, dan Grebb (1994), pikirannya secara tertulis. Kemampuan kecemasan adalah suatu reaksi pada suatu mengungkapkan situasi tertentu yang menurut inividu merasa sesuatu secara lisan memerlukan penguasaan Bahasa yang baik terancam (Widury, 2005). agar mudah di mengerti oleh orang lain dan Pada membutuhkan pembawan diri yang tepat. yang ada disekitar kita. Karena kecemasan umum lebih banyak menggunakan metode merupakan pengalaman universal, dijumpai diskusi kelompok dan presentasi. Akan oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. tetapi, mahasiswa sering merasa cemas Istilah untuk mengendapkan pemikirannya secara pada saat mempresentasikan dosen, seseorang. tugas. banyak masyarakat Banyak takut hal untuk pada yang kecemasan, di diri dapat misalnya kesehatan kita, relasi kita, ujian, karier, dan hal-hal kehidupan sendiri perasaan menimbulkan (Wahyuni,2014) Dalam oleh mengartikan ataupun ketika harus berbicara di depan kelas kecemasan gunakan lisan, baik pada saat diskusi kelompok, saat pertanyaan kecemasan merupakan salah satu masalah psikologis Kemampuan mahasiswa berbicara di depan mengajukan umumnya yang akan terjadi di masa sehari-hari, mendatang. Menurut Jeffrey S. Nevid, sebagian orang saat mendapatkan sesuatu Spencer A. Rathus dan Beverly Greene yang menurutnya buruk individu tersebut (2005) akan merasa cemas. Seseorang merasakan kekhawatiran yang memberi stimulus bahwa 1 kecemasan adalah suatu sesuatu yang buruk akan segera terjadi lain-lain yang bisa menjadi sebab khawatir seperti kesehatan, relasi sosial, karir dan (Jeffrey S. Nevid, 2005). Kecemasan depan Kecemasan dalam interaksi social lebih umum yang terjadi pada diri individu bisa di sering di karenakan adanya pemikiran- sebabkan hal. pemikiran negative dalam diri individu. Menurut Geist (dalam Gunarsa, 2000) Individu merasa bahwa orang lain tidak kecemasaan tersebut dapat bersumber dari dapat menerima dirinya karena perbedaan- berbagai hal seperti tuntutan social yang perbedaan berlebebihan dan tidak mampu di penuhi perbedaan status social, status ekonomi dan oleh individu yang bersangkutan, standar tingkat pendidikannya. prestasi oleh yang berbicara berbagai terlalu di macam tinggi dengan persiapan untuk di milikinya, seperti Menurut Gunarsa (1983) salah satu kemampuan yang di milikinya seperti kekurang yang factor kepribadian yang berhubungan erat menghadapi dengan kecemasan berbicara didepan umum situasi yang ada, pola berfikir dan persepsi adalah konsep diri. Konsep diri adalah yang negative terhadap situasi atau diri penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri sendiri. secara keseluruhan, baik fisik, psikis, social, Menurut (Rahmat,2009) apabila maupun moral. Penilaian terhadap diri orang merasa rendah diri, maka orang sendiri tersebut sanagt di pengaruhi oleh tersebut akan mengalami kesulitan untuk penilaian mengkomunikasikan Lingkungan gagasannya pada ingkungan tersebut terhadap adalah dirinya. keluarga, orang lain, dan cenderung menghindar sekolah, kampus, dan lingkungan pergaulan untuk berbicara di depan umum, karena diluar rumah. takut orang lain akan menyalahkannya. 2 Rakhmat (2000) menyatakan bahwa (Chaplin, 1995). Evaluasi, penilaian, konsep diri bukan hanya sekedar gambaran atau deskripsi saja melainkan juga penilaiaan mengembarkan dirinya dan memberikan seseorang terhadap dirinya. Jadi konsep diri nilai mengenai dirinya sendiri. Secara meliputi apa yang di pikirkan dana pa yang umum penilaian tentang konsep diri di rasakan seseorang tentang dirinya. dibagi menjadi dua bagian, yaitu konsep kita sendiri. diri positif adalah mampu menerima dan Dengan mencintai diri sendiri apa adanya, demikian ada dua komponen konsep diri, sedangkan salah satu ciri individu yang yaitu komponen kognitif dan komponen afektif. Dalam psikologi individu satu ciri individu yang memiliki konsep kita pikirkan dan apa yang kita rasakan diri berarti diri positif dan konsep diri negatif. Salah Konsep diri meliputi apa yang tentang penaksiran memiliki konsep diri negatif adalah tidak sosial, mampu menerima dan mencintai diri komponen kognitif disebut citra diri atau sendiri apa adanya (Rakhmat, 2005). self image, sedangkan komponen afektif disebut harga diri atau self esteem. Konsep diri adalah penilaian, Keduanya, menurut William D. Brocks pandangan, dan Philip Emmert, berpengaruh besar tentang dirinya. Konsep diri terdiri atas pada pola komunikasi dua aspek, yaitu konsep diri fisik yang interpersonal dan perasaan seseorang tercermin pada penampilannya, dan (Rakhmat, 2005). konsep diri psikologis yang terinci atas Konsep diri (self concept) adalah konsep diri akademis dan konsep diri evaluasi individu mengenai diri sendiri; sosial. Dalam kaitannya dengan belajar penilaian atau penaksiran mengenai diri perlu dibangun konsep diri yang positif, sendiri oleh individu yang bersangkutan 3 agar terbentuk kepercayaan diri. Hal ini sebesar senada dengan pendapat Cooper dan kriteria penelitian. Teknik sampling Sawot (dalam Priyadharma, 2001:18). yang digunakan adalah cluster random 2013. adalah suatu rangkaian pemikiran dan memenuhi Metode pengumpulan data menggunakan skala konsep diri dan perasaan terhadap diri sendiri yang penampilan, yang fakultas psikologi, terpilih angkatan (1974) menguraikan bahwa konsep diri tubuh, orang sampling. Dari beberapa angkatan di Menurut Secord dan Backman meliputi: 53 skala dan kecemasan umum. perilaku. berbicara Teknik didepan analisis data menggunakan korelasi product moment. Konsep diri menurut Hurlock Berdasarkan (1990:58) adalah gambaran yang di hasil analisis product moment didapatkan korelasi sebesar - miliki orang tentang dirinya, gambaran 0,293 dengan sig, = 0,017;p ≤ 0,05 yang diri ini merupakan dasar penilaian menunjukan individu tentang dirinya yang meliputi bahwa ada hubungan negative yang signifikan antara konsep fisik, social, psikologi, emosi, aspirasi, diri dan prestasi yang akan datang. dengan kecemasaan berbicara didepan umum. Hubungan negative ini dapat di gambarkan bahwa semakin METODE PENELITIAN tinggi konsep diri mahasiswa berarti Subjek penelitian adalah semakin rendah kecemasan berbicara mahasiswa fakultas psikologi universitas didepan muhammadiyah Surakarta umum nya, begitupun angkatan sebaliknya semakin rendah konsep diri 2013 yang berjumpah seluruhnya sebesar ±290. Dan di ambil sampel 4 mahasiswa semakin tinggi pula tingkat rerata hipotetik (RH) sebesar 55 yang kecemasan berbicara didepan umumnya. menunjukan bahwa konsep diri subjek tergolong tinggi. Kondisi ini dapat Pendapat diatas didukung teori diartikan bahwa subjek penelitian pada dari Adler dan Rodman (1991) factor yang mempengaruhi dasarnya memilki sikap yang terbentuk kecemasan dari berbicara didepan umum adalah konsep diri sebagai menurunkan variable yang kecemasan pengaruh konsep diri menurut Berzonsky yaitu aspek fisik, aspek dapat social, aspek psikis dan aspek moral. berbicara didepan muka umum. Konsep diri memiliki aspek Variable kecemasan berbicara yang signifikan didepan umum memiliki rerata empiric dalam perilaku individu, khususnya (RE) sebesar 50,19 dan rerata hipotetik dalam berbicara di muka umum. Karena sebesar 50 yang menujukan kecemasan individu dengan konsep diri yang tinggi berbicara akan mampu menyelesaikan tugas dan sedang. Kondisi ini dapat diartikan tujuan yang telah ditetapkan, termasuk bahwa subjek penelitian memilki aspek pula tugas untuk berbicara di muka fisik, seperti jantung berdebar, keringat umum, individu dingin dan suara bergetar, aspek proses dengan tinggkat konsep diri yang tinggi mental meliputi hilang ingatan secara akan mengalami kecemasaan berbicara tiba-tiba melupakan hal yang penting, didepan umum lebih rendah. dan aspek emosional meliputi rasa tidak dengan Berdasarkan demikian hasil didepan umum tergolong mampu, rasa takut dan rasa hilang analisis kendali. diketahui variable konsep diri memiliki rerata empiric (RE) sebesar 63,13 dan 5 Sumbungan efektif untuk kedua variable dilihat dari dilakukan peelitian lagi dengan koefisien menggunakan atau menambah variable- determinasi r²= -0,293 yang menunjukan variabel lain yang belum di sertakan bahwa dalam penelitian. variable mempengaruhi konsep kecemasan didepan umum sebesar diri berbicara KESIMPULAN DAN SARAN 8,58% dan a. Kesimpualan 91,42% sisanya di pengaruhi oleh faktor 1. Ada lain selain konsep diri. Factor lain yang hubungan signifikan mempengaruhi menurut Nevid (2007) negatif antara yang konsep diri dengankecemasan berbicara didepan yaitu factor social lingkungan, factor umum, semakin tinggi konsep diri biologis, factor behavioral dan factor maka semakin rendah kecemasan kognitif. berbicara didepan umum, begitu Berdasarkan hasil penelitian serta juga sebaliknya. analisis diatas menunjukan bahwa ada hubungan negative yang 2. Tingkat konsep diri yang dimiliki signifikan siswa tergolong tinggi. antara konsep diri dengan kecemasan 3. Tingkat berbicara didepan umum. Generalisasi didepan dari penelitian-penelitian ini terbatas dilakukan. Sehingga penerapan pada ruang yang lebih luas umum berbicara yang dimiliki mahasiswa tergolong sedang. pada populasi dimana tempat penelitian lingkup kecemasan 4. Sumbangan efektif terhadap kecemasan konsep diri berbicara didepan umum sebesar 8,58%. Yang dengan berarti masih terdapat 91.42% faktor karakteristik berbeda yang kiranya perlu lain yang mempengaruhi kecemasan 6 berbicara di depan umum diluar mempertimbangkan dan mempertimbangkan faktor konsep diri beberapa b. Saran kecemasan berbicara di depan umum, seperti faktor yang mempengaruhi Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan kepercayaan diri, self-eficacy dll. Peneliti yang pelaksanaan selanjutnya juga dapat meninjau lebih penelitian, maka penulis memberikan saran mendalam tentang metode pengambilan data – saran yang diharapkan dapat bermanfaat, yang sesuai. Oleh karena itu untuk peneliti yaitu : selanjutnya agar dapat menggukan waktu 1. Saran Bagi Mahasiswa yang cukup lama dan menggunakan tehnik diperoleh Bagi selama Mahasiswa angkatan 2013 pengambilan data yang lain. Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang memiliki kategori kecemasan berbicara di depan umum yang tergolong sedang, diharapkan dapat mengurangi kecemasan seperti lebih aktif dalam berinteraksi social, sering berlatih dalam berkomunikasi secara formal dalam menyampaikan informasi di depan dosen dan teman-teman. 2. Saran Bagi Penelitian Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengangkat penelitian tentang kecemasan berbicara di depan umum, disarankan untuk 7 DAFTAR PUSTAKA Adler, R.B., Rosendfeld., L.,& Towhe. (1983). Interplay (2.Ed). New York : college Publisher Gunarsa, S. (2000) psikologi Praktis: Anak, Remaja, dan Keluarga. Jakarta: Penerbit PT. BPK Gunung Mulia. Gunarsa, S.D., & Gunarsa, N.Y.S.D (1983). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulia. Nevid, J.S., Rathus, S.A., & Greene, B. 2005. Psikologi Abnormal Edisi Kelima Jilid 1. Terjemahan: Tim Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Jakarta: Erlangga. Nevid, J.S., Rathus, S.A., & Greene, B. 2005. Psikologi Abnormal Edisi Kelima Jilid 1. Terjemahan: Tim Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Jakarta: Erlangga. Priyadharma, T. 2001. Kreativitas Dan Strategi. Jakarta: PT. Golden Trayon Press Rakhmat, J. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wahyuni, S. (2014). Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum Pada Mahasiswa Psikologi, ejurnal psikologi, 50-65. Widury, F. F. (2005). Psikologi Abnormal Klinis Dewasa. Jakarta: Universitas Indonesia 8