Strategi Komunikasi Pemilik Karaoke dan Pemandu Lagu dalam

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Komunikasi
Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua
sebagai:
1.
Pengertian komunikasi secara etimologis
Komunikasi berasal dari bahasa Latin communication, dan bersumber juga dari
kata communis yang artinya sama, dalam arti kata sama makna. Jadi
komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat
kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.
2.
Pengertian komunikasi secara terminologis
Komunikasi yang berarti penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada
orang lain.
Komunikasi menurut beberapa ahli diantaranya adalah menurut Hargie
(2004:67), komunikasi didefinisikan sebagai “proses di mana suatu ide dialihkan dari
sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk merubah tingkah laku
mereka”. Sedangkan menurut Muhammad (2005:5) Komunikasi didefinisikan
sebagai “Pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si pengirim dengan si
penerima pesan untuk mengubah tingkah laku”.
6
Dapat disimpulkan bahwa komunikasi sebagai suatu proses pengiriman dan
penyampaian pesan baik berupa verbal maupun non verbal oleh seseorang kepada
orang lain untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan,
maupun tidak langsung melalui media. Komunikasi yang baik harus disertai dengan
adanya jalinan pengertian antara kedua belah pihak (pengirim dan penerima),
sehingga yang dikomunikasikan dapat dimengerti dan dilaksanakan.
2.2
Komunikasi Efektif
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau
perasaan seseorang kepada orang lain. Proses komunikasi ditujukan untuk
menciptakan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif mensyaratkan adanya
pertukaran informasi dan kesamaan makna antara komunikator dan komunikan.
Seseorang berkomunikasi dengan orang lain dikatakan efektif menurut Stewart L.
Tubbs dan Sylvia Moss (1996 : 23-28) setidak-tidaknya menimbulkan lima hal, yaitu:
1.
Pengertian
Yaitu penerimaan yang cermat atas kandungan rangsangan seperti yang
dimaksudkan oleh pengirim pesan. Dalam hal ini komunikator dinyatakan
efektif bila komunikan memperoleh pemahaman yang cermat atas pesan yang
disampaikan komunikator.
2.
Kesenangan
Efektifitas komunikasi berkaitan langsung dengan perasaan senang antara
komunikator-komunikan
7
3.
Mempengaruhi sikap komunikan
Tindakan mempengaruhi orang lain merupakan bagian dari kehidupan seharihari. Dalam berbagai situasi individu berusaha mempengaruhi sikap orang lain
dan berusaha agar orang lain paham akan pesan yang disampaikan.
4.
Hubungan sosial yang lebih baik
Kegagalan dalam berkomunikasi muncul karena gangguan dalam hubungan
insani yang berasal dari kesalahpahaman, ketika pesan tidak dipahami secara
cermat.
5.
Komunikan melakukan tindakan yang diingini oleh komunikator Mc Cosky dan
Knap (dalam Effendy, 2003:64) dalam bukunya yang berjudul “An Art to An
Interpersonal Communication” mengatakan bahwa komunikasi yang efektif
dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi
derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap situasi.
Tidaklah mudah untuk melakukan komunikasi secara efektif. Ada banyak
hambatan yang bisa merusak komunikasi. Bahkan beberapa ahli komunikasi
menyatakan bahwa tidak mungkin seseorang melakukan komunikasi yang
sebenarbenarnya efektif. Komunikasi efektif merupakan salah satu keahlian
terpenting, bahkan boleh jadi merupakan hal yang paling penting untuk mencapai
keberhasilan. Dengan demikian segala bidang komunikasi, baik itu hubungan
masyarakat (public relations), periklanan, penyiaran, jurnalistik dan lainnya dituntut
untuk menciptakan komunikasi yang efektif agar tercapai tujuan yang diharapkan.
8
2.3
Komponen Dasar Komunikasi
Menurut Canggara, (2007 : 22-23) Ada empat komponen yang cenderung sama
yaitu: orang yang mengirimkan pesan, pesan yang akan dikirimkan, saluran atau jalan
yang dilalui pesan dari si pengirim kepada si penerima, dan si penerima pesan.
Karena komunikasi merupakan proses dua arah atau timbal balik maka komponen
balikan perlu ada dalam proses komunikasi. Dengan demikian, komponen dasar
komunikasi ada lima, yaitu: pengirim pesan, pesan, saluran, penerima pesan dan
balikan
1.
Pengirim Pesan
Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan. Pesan atau
informasi yang akan dikirimkan berasal dari otak si pengirim pesan, oleh sebab itu
sebelum pengirim mengirimkan pesan, si pengirim harus menciptakan dulu pesan
yang akan dikirimkannya. Menciptakan pesan adalah menentukan arti apa yang akan
dikirimkan kemudian menyandikan/encode arti tersebut ke dalam suatu pesan,
sesudah itu baru dikirim melalui saluran.
2.
Pesan
Pesan adalah informasi yang akan dikirimkan kepada si penerima. Pesan ini
dapat berupa verbal maupun nonverbal. Pesan secara verbal dapat secara tertulis
seperti surat, buku, majalah, memo, sedangkan pesan yang secara lisan dapat berupa
percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, radio dan sebagainya. Pesan
yang nonverbal dapat berupa isyarat gerakan badan, ekspresi muka, dan nada suara.
9
3.
Saluran
Saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari si pengirim dengan si penerima.
Saluran yang biasa dalam komunikasi adalah gelombang cahaya dan suara yang dapat
kita lihat dan dengar, tetapi jika pembicaraan itu melalui surat yang dikirimkan, maka
gelombang cahaya sebagai saluran yang memungkinkan kita dapat melihat huruf
pada surat tersebut. Kertas dan tulisan itu sendiri adalah sebagai alat untuk
menyampaikan pesan. Kita dapat menggunakan bermacam-macam alat untuk
menyampaikan pesan seperti buku, radio, film, televisi, surat kabar tetapi saluran
pokoknya adalah gelombang suara dan cahaya.
4.
Penerima Pesan
Penerima pesan adalah yang menganalisis dan menginterpretasikan isi pesan
yang diterimanya.
5.
Balikan
Balikan adalah respons terhadap suatu pesan yang diterima yang dikirimkan
kepada si pengirim pesan, dengan diberikannya reaksi ini kepada si pengirim,
pengirim akan dapat mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut
diinterpretasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. Seringkali
respons yang diberikan tidak seperti yang diharapkan oleh si pengirim karena si
penerima pesan kurang tepat dalam menginterpretasikan pesan. Hal ini disebabkan
oleh adanya faktor-faktor dalam diri si penerima yang mempengaruhi dalam
pemberian arti pesan.
10
2.4
Strategi Komunikasi
Effendy (2003:301), mengungkapkan strategi komunikasi merupakan
panduan dari perencanaan komunikasi untuk mencapai sesuatu tujuan. Keberhasilan
kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi
komunikasi. Di lain pihak jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek dari
proses komunikasi bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif.
2.4.1
Tujuan Dari Strategi Komunikasi
Burnett (1998:67) dalam bukunya “Theniquet for Effective Communication”
menyatakan bahwa tujuan sentral dari strategi komunikasi adalah :
1.
To secure understanding: komunikan mengerti pesan yang disampaikan.
2.
To establishes acceptance: pembinaan kepada penerima setelah pesan
dimengerti dan diterima.
3.
To motivation action: memotivasi kegiatan organisasi.
Stoner (1989:78) berkeyakinan bahwa strategi dapat membantu suatu organisasi
dalam:
a.
Berpikir strategis dan mengembangkan strategi yang efektif.
b.
Memperjelas arah masa depan.
c.
Menciptakan prioritas.
d.
Membuat keputusan sekarang dengan mengingat konsekuensi masa depan.
e.
Mengembangkan landasan yang koheren dan kokoh bagi pembuatan keputusan.
11
f.
Menggunakan keleluasaan yang maksimum dalam bidang-bidang yang berada
dibawah kontrol organisasi.
g.
Membuat keputusan yang melintasi tingkat dan fungsi.
h.
Memecahkan masalah organisasi.
i.
Menangani keadaan yang berubah dengan cepat secara efektif.
j.
Membangun kerja kelompok dan keahlian.
Strategi komunikasi banyak menentukan keberhasilan dalam kegiatan
komunikasi. Dalam menyusun strategi komunikasi seorang pemimpin harus
memahami fungsi strategi komunikasi baik secara makro maupun mikro. Dengan
pendekatan makro berarti organisasi dipandang struktur global yang berinteraksi
dengan lingkungannya.
Sedangkan dengan pendekatan mikro lebih memfokuskan kepada komunikasi
dalam unit dan sub unit pada suatu organisasi. Komunikasi yang diperlukan pada
tingkat ini adalah komunikasi antara anggota kelompok, komunikasi untuk memberi
orientasi dan latihan, komunikasi untuk menjaga iklim, komunikasi dalam
mensupervisi dan pengarahan pekerjaan dan komunikasi untuk mengetahui rasa
kepuasan dalam bekerja (Muhammad, 2005: 75-76).
12
2.5
Komunikasi Antar Pribadi
2.5.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi
antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal maupun nonverbal
(Mulyana, 2004:47). Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah
proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara
sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik
seketika. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi di dalam diri sendiri, di
dalam diri manusia terdapat komponen-komponen komunikasi seperti sumber, pesan,
saluran penerima dan balikan.
Dalam komunikasi interpersonal hanya seorang yang terlibat. Pesan mulai dan
berakhir
dalam
diri
individu
masing-masing.
Komunikasi
interpersonal
mempengaruhi komunikasi dan hubungan dengan orang lain. Suatu pesan yang
dikomunikasikan, bermula dari diri seseorang (Muhammad, 2005: 75-76). Setelah
melalui proses interpersonal tersebut, maka pesan-pesan disampaikan kepada orang
lain. Komunikasi interpersonal merupakan proses pertukaran informasi antara
seseorang dengan seseorang lainnya atau biasnya diantara dua orang yang dapat
langsung diketahui balikannya. Dengan bertambahnya orang – orang yang terlibat
dalam
komunikasi
menjadi
bertambah
(Muhammad, 2005: 75-76).
13
komplekslah
komunikasi
tersebut
Komunikasi antarpribadi juga didefiniskan sebagai komunikasi yang terjadi
diantara dua orang yang mempunyai hubungan yang terlihat jelas diantara mereka,
misalnya percakapan seseorang ayah dengan anak, sepasang suami istri, guru dengan
murid, dan lain sebagainya. Dalam definisi ini setiap komunikasi baru dipandang dan
dijelaskan sebagai bahan-bahan yang terintegrasi dalam tindakan komunikasi
antarpribadi (Devito, 1997:111)
2.5.2 Fungsi dan Tujuan Komunikasi Antar Pribadi
Fungsi dan tujuan komunikasi antar pribadi yaitu berusaha meningkatkan
hubungan insani (human relation), menghindari dan mengatasi konflik-konflik
pribadi, mengurangi ketidakpastian serta berbagi pengetahuan dan pengalaman
dengan orang lain (Cangara, 2004:33). Komunikasi antar pribadi juga dapat
meningkatkan hubungan kemanusiaan di antara pihak-pihak yang melakukan
komunikasi.
2.5.3 Ciri Komunikasi Antar pribadi
Ada beberpa ciri-ciri komunikasi antar pribadi yang dikemukakan oleh para
ahli, di antaranya Devito (1997:112) menurutnya ada 5 ciri-ciri komunikasi
antarpribadi yang umum yaitu sebagai berikut:
1)
Keterbukaan (Openess)
14
Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan ide atau gagasan bahkan
permasalahan secara bebas dan terbuka tanpa ada rasa malu. Keduanya saling
mengerti dan memahami pribadi masing-masing.
2)
Empati (Emphaty)
Komunikator dan komunikan merasakan situasi dan kondisi yang dialami
mereka tanpa berpura-pura dan keduanya menanggapi apa-apa saja yang
dikomunikasikan dengan penuh perhatian. Empati merupakan kemampuan seseorang
untuk memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain. Apabila komunikator atau
komuniakan mempunyai kemampuan untuk melakukan empati satu sama lain,
kemungkinan besar akan terjadi komunikasi yang efektif.
3)
Dukungan (Supportiveness)
Setiap pendapat atau ide serta gagasan yang disampaikan akan mendapatkan
dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Dukungan membantu seseseorang
untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meraih tujuan yang
diharapkan.
4)
Rasa Positif (Possitivenes)
Apabila pembicaraan antara komunikator dan komunikan mendapat
tanggapan positif dari kedua belah pihak, maka percakapan selanjutnya akan lebih
mudah dan lancar. Rasa positif menjadikan orang-orang yang berkomunikasi tidak
berprasangka atau curiga yang dapat mengganggu jalinan komunikasi.
15
2.5.4 Proses Komunikasi Antar Pribadi
Berkomunikasi secara efektif memiliki arti bahwa komunikator dan
komunikan memiliki pengertian yang sama tentang isi suatu pesan. Komunikasi antar
pribadi dikatakan efektif apabila pertemuan komunikasi merupakan hal yang
menyenangkan bagi komunikan dan dalam proses tersebut tercipta sebuah
kebersamaan dalam makna yang secara langsung hasilnya dapat diperoleh, jika
peserta komunikasi cepat tanggap dan paham terhadap setiap pesan yang
dipertukarkan.
Selain itu, Rakhmat (2009:39) menambahkan bahwa tanda-tanda komunikasi
yang efektif setidaknya menimbulkan hal sebagai berikut :
1.
Saling pengertian
2.
Memberikan kesenangan
3.
Mempengaruhi sikap
Komunikasi antar pribadi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu melalui
media dan tatap muka. Meskipun demikian, yang dianggap paling sukses adalah
komunikasi antar pribadi secara tatap muka, sebab dalam komunikasi antar pribadi
yang dilakukan melalui tatap muka pengiriman pesan dan umpan baliknya dapat
diamati secara langsung dengan melihat, mendengar, mencium, meraba dan merasa.
Proses komunikasi antar pribadi meggunakan lambang-lambang sebagai media
penyampaian pesan.
16
2.5.5
Sifat Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi sama halnya dengan ilmu-ilmu lain yang pasti
memiliki sifatnya tersendiri sehingga menjadi suatu ciri khas pada ilmu tersebut.
Beberapa sifat yang dapat menunjukkan komunikasi antara dua orang, yang
mengarah pada komunikasi antar pribadi yaitu di dalamnya melibatkan perilaku
verbal maupun nonverbal, yang dapat menunjukkan seberapa jauh hubungan antara
pihak yang terlibat di dalamnya.
Berikut adalah beberapa sifat yang dimiliki oleh komunikasi antarpribadi
(Cangara, 2008:33):
a.
Komunikasi antar pribadi melibatkan perilaku yang spontan, perilaku ini timbul
karena kekuasaan emosi yang bebas dari campur tangan kognisi.
b.
Komunikasi antar pribadi harus menghasilkan umpan balik agar mempunyai
interaksi dan koherensi, artinya suatu komuikasi antar pribadi harus ditandai
dengan adanya umpan balik serta adanya interaksi yang melibatkan suatu
perubahan di dalam sikap, perasaan, perilaku dan pendapat tertentu.
c.
Komunikasi antar pribadi biasanya bersifat intrintik dan ekstrinsik. Intrinstik
merupakan suatu standar perilaku yang dikembang oleh seseorang sebagai
panduan melaksanakan komunikasi, sedangkan ekstrinsik yaitu aturan lain yang
ditimbulkan karena pengaruh kondisi sehingga komunikasi antar manusia harus
diperbaiki atau malah harus berakhir.
17
d.
Komunikasi antar pribadi menunjuk an adanya suatu tindakan. Sifat yang
dimaksud adalah suatu hubungan sebab akibat yang dilandasi adanya tindakan
bersama sehingga menghasilkan proses komunikasi yang baik.
e.
Komunikasi antar pribadi menunjukkan adanya suatu tindakan. Sifat yang
dimaksud adalah suatu hubungan sebab akibat yang dilandasi adanya tindakan
bersama sehingga menghasilkan proses komunikasi yang baik.
2.6 Kerangka Pikir Penelitian
Manajemen komunikasi yang digunakan oleh pemilik karaoke untuk menarik
minat dan perhatian masyarakat dan mempertahankan pelanggannya baik pelanggan
baru maupun lama. Ketika bisnis karaoke telah mendapat nilai dan image positif dari
pelanggannya, maka akan tercipta sebuah kepercayaan di hati audience (pelanggan).
Kepercayaan merupakan penentu kualitas dari adanya hubungan yang terjadi antara
pelanggan dan penyedia jasa karaoke (pemilik), serta menetapkan tingkat komunikasi
yang akan terjadi selanjutnya. Selain adanya komunikasi antar pemilik dengan
pelanggan melalui fasilitas yang diberikan sehingga pelanggan akan setia dengan
tempat karaoke tersebut, yaitu dengan adanya LC. LC bertugas menemani tamu untuk
bernyanyi, berjoget, bercakap-cakap, hingga minum alkohol bersama. Untuk
mempertahankan pelanggan, LC memikat tamu dengan penampilan dan aksinya
dalam bernyanyi. Namun tidak hanya penampilan saja dan cara bernyanyi,
komunikasi merupakan hal yang penting yang dilakukan LC untuk mengikat
18
pelanggan sehingga pelanggan akan merasa nyaman dan kedepannya akan
menggunakan jasa LC itu kembali.
“ZENZO KARAOKE”
Strategi
Komunikasi
LC
Pemilik
Pelanggan
Feed Back
Bagan 2.1 Kerangka Pikir Penelitian
19
Download