KEBIJAKAN dan STRATEGI PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2015

advertisement
KEBIJAKAN dan STRATEGI
PENYEDIAAN PERUMAHAN
TA 2015-2019
DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
LANDASAN HUKUM
PENYELENGGARAAN PERUMAHAN
UUD 1945
Ps. 28 H, “ Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta memperoleh pelayanan kesehatan”.
UU No. 1/ 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Ps. 5 ayat (1), “Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman yang pembinaannya dilaksanakan oleh pemerintah”.
UU No. 20/ 2011 Tentang Rumah Susun
Ps. 5 ayat (1), “Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan rumah susun yang
pembinaannya dilaksanakan oleh pemerintah”.
“Setiap Orang/Keluarga/Rumah Tangga Indonesia
Menempati Rumah Yang Layak Huni”
1
KONDISI PERUMAHAN 2014
DAN TARGET PENANGANAN 2019
Backlog sebesar 7,6 juta unit
berdasarkan konsep penghunian
pada tahun 2014
(Sumber : Perpres No.2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019)
Menjadi sebesar
5 juta unit pada tahun 2019
13,5 juta unit pada tahun 2014 berdasarkan
Backlog sebesar
konsep kepemilikan
(Sumber : BPS dan Bappenas)
Masyarakat yang belum
memiliki/menghuni rumah yang layak
di Kawasan Kota Tua Jakarta
Menjadi sebesar 6,8
juta unit pada tahun 2019
3,4 juta unit
rumah tidak layak huni tahun 2014 (Sumber:
Proyeksi Data Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan
(Inperkesling) Tahun 2011, BPS)
Rumah tidak layak huni di
permukiman nelayan di Labuan
Bajo
Menjadi sebesar
1,9 juta unit pada tahun 2019
2
1. Ketimpangan antara pasokan (supply) dan kebutuhan (demand).
2. Keterbatasan kapasitas pengembang (developer) yang belum
didukung oleh regulasi yang bersifat insentif.
3. Rendahnya
keterjangkauan
(affordability)
MBR,
baik
membangun atau membeli rumah
salah satu penyebab
masih banyaknya MBR belum tinggal di rumah layak huni
(Potensi perumahan dan permukiman kumuh).
4. Pembangunan perumahan, khususnya di area perkotaan (urban
area) terkendala dengan proses pengadaan lahan.
5. Peran pemerintah pusat dan daerah sebagai enabler masih lemah.
3
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN
BERDASARKAN RPJMN 2015-2019
ARAH KEBIJAKAN NASIONAL SESUAI RPJMN 2015-2019: MENINGKATKAN AKSES MASYARAKAT
BERPENDAPATAN RENDAH TERHADAP HUNIAN YANG LAYAK, AMAN, DAN TERJANGKAU SERTA
DIDUKUNG OLEH PENYEDIAAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS YANG MEMADAI
Rumah Susun
FORMAL
Rumah Khusus
550.000 Unit
50.000 Unit
Rumah Umum FLPP 900.000 Unit
Total
RPJM
2015-2019
PB
SWADAYA
Ditjen.
Penyediaan
Perumahan
Ditjen.
Pembiayaan
Perumahan
1.500.000 Unit
250.000 Unit
PK
1.500.000 Unit
PK-KPR
450.000 Unit
Total
Ditjen.
Penyediaan
Perumahan
Ditjen.
Pembiayaan
Perumahan
2.200.000 Unit
4
TARGET PROGRAM PERUMAHAN
SESUAI RPJMN 2015-2019
PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN TOTAL ANGGARAN = Rp. 33.099,00 Miliar
Program/Kegiatan
1
Penyusunan Kebijakan, Program dan
Anggaran, Kerjasama, Data dan
Informasi serta Evaluasi Kinerja
Pengembangan Perumahan
2
Pembangunan Rumah Susun
Sederhana Sewa
3
Pembangunan Rumah Khusus
4
5
Pengembangan Perumahan Swadaya
Pembinaan dan Pengembangan Rumah
Umum dan Komersial
Sasaran
Meningkatnya Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran,
Kerjasama, Data dan Informasi serta Evaluasi Kinerja Pengembangan
Perumahan
Terbangunnya 550.000 unit sarusun (satuan rumah susun) yang
dilengkapi dengan PSU pendukungnya
Terbangunnya 50.000 unit rumah khusus di daerah pasca
bencana/konflik, maritim dan perbatasan negara
Terwujudnya keswadayaan masyarakat untuk peningkatan kualitas dan
pembangunan rumah/hunian yang layak dan terjangkau bagi 1.750.000
MBR dalam lingkungan yang aman, sehat, teratur dan serasi
a. Meningkatnya Pembinaan dan Pengembangan Rumah Umum dan
Komersial
b. Terselenggaranya pencadangan tanah dan Pembangunan Rusun
melalui penyertaan modal negara untuk Perum Perumnas
c. Terfasilitasinya Pengelolaan Rumah Susun Sewa bagi MBR yang
dilaksanakan oleh BUMN
55
VISI KEMENTERIAN PUPR 2015-2019:
“TERWUJUDNYA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT YANG HANDAL DALAM
MENDUKUNG
INDONESIA YANG BERDAULAT,
MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN
GOTONG ROYONG”.
6
MISI KEMENTERIAN PUPR 2015-2019
1. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasuk sumber daya maritim untuk
mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energy, guna menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi;
2. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas guna meningkatkan
produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di
lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim;
3. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk mendukung
layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia
sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua;
4. Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat secara terpadu dari
pinggiran didukung industri konstruksi yang berkualitas
untuk keseimbangan pembangunan
antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam
kerangka NKRI;
5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang
meliputi sumber daya manusia, pengendalian dan pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan
pengembangan untuk mendukung fungsi manajemen meliputi perencanaan yang terpadu,
pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang ketat.
7
TUJUAN RENSTRA KEMENTERIAN PUPR 2015-2019
YANG TERKAIT BIDANG PENYEDIAAN PERUMAHAN :
TUJUAN KE – 4 :
Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan
infrastruktur dasar yang layak guna mewujudkan
kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan
prinsip “infrastruktur untuk semua”.
8
Agenda prioritas pembangunan nasional yang
terkait dengan penyediaan perumahan adalah
Agenda No. 6 yaitu Meningkatkan Produktifitas
Rakyat dan Daya Saing di Pasar Internasional
dengan Sub Agenda Prioritas 3, yaitu Membangun
Perumahan dan Kawasan Permukiman.
9
Kebijakan penyediaan perumahan untuk 5 (lima) tahun
ke depan yaitu untuk memperluas akses terhadap tempat
tinggal yang layak yang dilengkapi dengan sarana dan
prasarana yang memadai untuk seluruh kelompok
masyarakat secara berkeadilan, melalui pengembangan
multi-sistem penyediaan perumahan secara utuh dan
seimbang, meliputi:
1) Pengendalian Perumahan Komersial,
2) Penguatan Perumahan Umum,
3) Pemberdayaan Perumahan Swadaya, dan
4) Fasilitas Perumahan Khusus
10
Strategi yang akan dilaksanakan berdasarkan target RPJMN 2015-2019
adalah sebagai berikut:
1. Fasilitasi bantuan stimulan pembangunan baru rumah swadaya
sebanyak 250.000 unit.
2. Fasiltasi bantuan stimulan peningkatan kualitas rumah swadaya
sebanyak 1.500.000 Unit.
3. Pembangunan rumah khusus di daerah paska bencana/konflik,
maritim dan perbatasan negara yang dilengkapi dengan PSU
pendukung sebanyak 50.000 Unit.
4. Pembangun Rumah Susun untuk MBR yang dilengkapi dengan PSU
pendukungnya sebanyak 550.000 Unit.
5. Pembangunan Rumah layak huni, yang diantaranya rumah umum
tapak layak huni yang difasilitasi melalui bantuan PSU rumah
umum sebanyak 676.950 unit.
11
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2015 - 2019
KEMENTERIAN PUPR BIDANG PERUMAHAN [1]
Arah Kebijakan
Memperluas akses terhadap tempat tinggal yang layak dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai untuk seluruh kelompok
masyarakat secara berkeadilan, melalui pengembangan multi-sistem penyediaan perumahan secara utuh dan seimbang yang meliputi:
pengendalian Perumahan Komersial, penguatan Perumahan Umum, Rumah Susun, pemberdayaan Perumahan Swadaya dan fasilitasi perumahan
Khusus.
Strategi
1
Meningkatkan harmonisasi, sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan regulasi dan kebijakan pembangunan Perumahan yang implementatif
dan berpihak kepada seluruh kelompok masyarakat secara proporsional dan berimbang, sehingga tercipta iklim yang kondusif untuk
mempercepat penyediaan perumahan yang layak dan terjangkau bagi MBR
2
Memberdayakan seluruh pemangku kepentingan dalam rangka mewujudkan pembangunan Perumahan yang sinergis, efektif dan efisien,
yaitu pemerintah sebagai regulator dan enabler, sedangkan masyarakat dan dunia usaha sebagai provider
a. Membenahi tata laksana dan penguatan dukungan kelembagaan pembangunan Perumahan baik di pusat maupun daerah
b. Melaksanakan program-program strategis nasional dan percontohan untuk penyediaan tempat tinggal yang layak terutama untuk MBR
c. Meningkatkan kualitas dan kapasitas pelaku pembangunan Perumahan dengan pembinaan dalam rangka menjamin kualitas dari
pembangunan rumah yang layak huni
d. Mendorong Pemda agar berperan sesuai kewenangannya dalam pembangunan Perumahan, baik di tingkat provinsi maupun kab/kota
didukung dengan mekanisme pendanaan yang tepat baik melalui dana dekonsentrasi, tugas pembantuan, hibah maupun DAK
e. Memberdayakan BUMN di bidang Perumahan untuk melaksanakan operasionalisasi kebijakan pemerintah
3
Meningkatkan kualitas perencanaan dan penyelenggaraan pembangunan Perumahan
a. Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Pemukiman (RP3KP) di pusat dan daerah dalam
rangka perencanaan pembangunan PKP yang terpadu (lintas sektor maupun wilayah)
b. Mensinergikan perencanaan pembangunan Perumahan dengan sistem perencanaan pembangunan nasional dengan mengintegrasikan
RP3KP ke dalam penyusunan RPJMN dan RPJMD
c. Meningkatkan kualitas pengembangan kebijakan dan perencanaan melalui penyediaan data yang akurat dan termutakhir
d. Mengoptimalkan pengawasan dan pengendalian dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pembangunan Perumahan yang akuntabel
melalui pengembangan audit perumahan
12
12
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2015 - 2019
KEMENTERIAN PUPR BIDANG PERUMAHAN [2]
4
Mengembangkan pengelolaan tanah yang efektif dan efisien untuk pembangunan Perumahan bagi MBR sekaligus dalam rangka pengendalia
harga tanah
a. Pengendalian pembangunan rumah tapak dan percepatan pembangunan rumah susun di perkotaan
b. Pengembangan sistem pertanahan perumahan: Penyediaan dan pencadangan lahan , Penataan dan konsolidasi lahan, dan Pemanfaatan tanah
negara, tanah terlantar dan tanah wakaf
5
Mengembangkan multi-sistem penyediaan perumahan yang berkeadilan
a.
b.
c.
d.
6
Pengendalian Perumahan Komersial melalui: penerapan hunian berimbang, serta penetapan insentif dan disinsentif.
Penguatan Perumahan Umum melalui: fasilitasi penyediaan rumah umum tapak yang dilaksanakan oleh swasta, serta pembangunan apartmen
murah (Rusun) baik sewa maupun milik dengan memanfaatkan tanah negara dan terlantar.
Pemberdayaan Perumahan Swadaya melalui peningkatan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan, pemeliharaan dan pencegahan
rumah tidak layak huni, serta peningkatan kualitas rumah tidak layak huni: Pengembangan baledaya perumahan sekaligus sebagai pusat
informasi daerah, pendampingan perumahan swadaya melalui pelembagaan Tenaga Penggerak Masyarakat (TPM), penyediaan dan peningkatan
kualitas PSU lingkungan perumahan, dan bantuan stimulan untuk pembangunan rumah baru, kampung deret dan peningkatan kualitas rumah
Fasilitasi Perumahan Khusus melalui: pembangunan pondok singgah di kawasan strategis perkotaan (rumah sakit, pasar, terminal, stasiun ,
pelabuhan) pembangunan rumah khusus pasca bencana, pasca konflik dan perbatasan.
Meningkatkan efisiensi dalam industri pembangunan perumahan yang berkelanjutan
a. standardisasi perijinan
b. pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan
c. pengembangan dan penyediaan logistik bahan bangunan murah
13
13
DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN
RENSTRA PUPR 2015 - 2019 sebesar Rp. 184.662,810 M
Dukungan
Managemen
Penyelenggaraan
Penyediaan
Perumahan
Target Fisik
RPJMN dan
Alokasi
Renstra
PUPR 20152019
Rp1.035,826 M
Penyusunan
Perencanaan
Penyediaan Perumahan
Rp 737,752 M
Penyediaan Rumah
Susun
Penyediaan Rumah Khusus
dan Pembinaan Rumah
Negara
Rp. 130.497,412 M
Rp. 12.451,961 M
Rusun
550.000 Unit
Rumah Khusus
50.000 Unit
Pemberdayaan Perumahan
Swadaya
Rp. 34.259.115 M
Rumah Baru
RTLH
Pembinaan dan
Pengembangan
Rumah Umum dan
Komersil
Rp. 5.680,744 M
250.000 unit
PSU Rumah Umum:
1.500.000 Unit
676.950 unit
14
INDIKATOR KINERJA
TARGET (%)
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
1 Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) berdasarkan
perspektif menghuni
0,63
2,01
2,75
2,83
2,96
11,18
2 Persentase penurunan rumah tidak layak huni
1,47
5,15
13,24
12,50
11,76
44,12
Menurunnya kekurangan tempat tinggal (backlog) dan menurunnya rumah tidak
layak huni
15
*) Dalam Rp. Milyar
2015
No
Kegiatan
Target
Unit
2016
Anggaran*
Target
Unit
2017
Anggaran*
Target
Unit
2018
Anggaran*
Target
Unit
2019
Anggaran*
Target
Unit
Total
Anggaran*
Target
Unit
Anggaran*
1
Dukungan
Manajemen
220,141
220,630
191,277
199,974
203,805
1.035,826
2
Perencanaan
103,507
188,240
134,326
149,999
161,679
737,752
3
PSU RUK
40.700
394,340
42.000
376,880
180.000
1.637,376
190.000
1.489.732
224.250
1.782,416
676.950
5.680.744
4
Rumah
Swadaya
70.000
1.515,80
126.000
2.729.460
410.000
8.348,147
556.000
10.953,720
578.000
10.711,988
1.750.000
34.259,115
5
Rumah
Khusus
7.320
1.499,240
6.000
1.383,430
11.000
2.657,224
13.680
3.235,849
16.000
3.676,218
50.000
12.451,961
6
Rumah
Susun
20.500
4.035,00
15.000
3.881,620
160.000
39.763,323
165.000
39.381,075
189.500
43.436,394
550.000
130.497,412
TOTAL
7.768,028
8.780,260
52.731,673
55.410,349
59.972,500
184.662,810
16
PROGRAM SEJUTA RUMAH
PEMERINTAH
98.300 UNIT
PERUMNAS
36.016 UNIT
MBR
603.516
unit
1. RUSUNAWA
2. PENINGKATAN
KUALITAS
3. PEMBANGUNAN BARU
4. RUMAH KHUSUS
REI
230.000 UNIT
APERSI
155.000 UNIT
1. RUSUNAMI
2. RUMAH TAPAK
ASPERI
18.000 UNIT
SEWA
1. NELAYAN
2. BURUH/PEKERJA
3. PNS
4. TNI/POLRI
MILIK
1. UMUM
2. BURUH/PEKERJA
3. PNS
BPJS-T
35.400 UNIT
SEWA & MILIK
PEMDA
30.000 UNIT
NON MBR
396.484
unit
REI
250.000 UNIT
MASYARAKAT
146.484 UNIT
1. RUSUNAWA
2. RUMAH TAPAK
1. RUSUNAMI
2. RUMAH TAPAK
1. PNS
2. BURUH / PEKERJA
3. UMUM
MILIK
1. UMUM / KOMERSIAL
TERIMA KASIH
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
18
Download