Seminar Tugas Akhir Mei 2016 Termometer dan BPM WEB INTERFACE (Parameter BPM) (Farisy Azis Satria Wardhana1, I Dewa Gede Hari Wisana2, Muhammad Ridha Mak’ruf3 Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya Jln. Pucang Jajar Timur No. 10 Surabaya ABSTRAK Alat monitoring suhu dan denyut jantung merupakan alat untuk memantau kondisi denyut jantung dan suhu tubuh pasien yang sedang menjalani rawat inap. Secara garis besar, alat ini bekerja berdasarkan kondisi suhu dan detak jantung manusia, yang kemudian ditampilkan ke display berupa grafik. Pemantuan kondisi pasien saat ini, mulai menggunakan aplikasi teknologi berbasis web service dengan penerapan yang sangat luas termasuk di bidang kesehatan seperti pada layanan kesehatan jarak jauh yang memungkinkan tenaga medis dan pasien dapat berinteraksi dalam ruang yang berbeda atau biasa dikenal dengan istilah telemedis (telemedicine). Pada umumnya pasien monitoring di rumah sakit memonitoring data rekam medis seorang pasien secara langsung namun terhalang dengan jarak antara pasien dan dokter tersebut. Di dalam aplikasi telemedicine bertujuan untuk memudahkan dokter atau pengguna dalam memonitoring data rekam medis pasien. Rancangan penelitian menggunakan metode pre-eksperimental dengan jenis penelitian After Only Design. Pengukuran dilakukan menggunakan pembanding Patient Monitor dan Thermometer digital dengan hasil error yang tidak jauh berbeda, yaitu untuk BPM nilai error sebesar 0,25% dan suhu tubuh nilai error sebesar 0,63%. Nilai error alat masih dalam batas toleransi yaitu <5% berdasar ketetapan Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan (BPFK), sehingga alat ini dapat dikatakan laik. Kata Kunci : BPM, Telemedicine, Web 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Alat monitoring suhu dan denyut jantung merupakan alat untuk memantau kondisi denyut jantung dan suhu tubuh pasien yang sedang menjalani rawat inap. Alat ini dapat menampilkan jumlah denyut jantung seseorang, biasanya ditampilkan per menit yang disebut beats per minute (BPM). Sedangkan suhu dinyatakan dalam derajat celcius. Secara garis besar, alat ini bekerja berdasarkan kondisi suhu dan detak jantung manusia, yang kemudian ditampilkan ke display berupa grafik. Pemantuan kondisi pasien saat ini, mulai menggunakan aplikasi teknologi berbasis web service dengan penerapan yang sangat luas termasuk di bidang kesehatan seperti pada layanan kesehatan jarak jauh yang memungkinkan tenaga medis dan pasien dapat berinteraksi dalam ruang yang berbeda atau biasa dikenal dengan istilah telemedis (telemedicine). Telemedicine merupakan aplikasi dari pengobatan klinis yang pengembangannya memanfaatkan telepon, internet dan jaringan komunikasi lain untuk mentransfer informasi medis. Monitoring untuk parameter BPM dan suhu sangat penting apabila terjadi gejala gejala penyakit seperti di atas maka harus cepat dilakukan tindakan agar kondisi pasien tidak memburuk (Elsye Souvriyanti, 2010). Pada umumnya pasien monitoring di rumah sakit memonitoring data rekam medis seorang pasien secara langsung namun terhalang dengan jarak antara pasien dan dokter tersebut. Di dalam aplikasi telemedicine bertujuan untuk memudahkan dokter atau pengguna dalam memonitoring data rekam medis pasien. Seminar Tugas Akhir Mei 2016 Alat monitoring ini pernah dibuat Yunan Arimuntian dan Ridwan Basan tahun 2013 dengan judul “Pasien Monitoring Interface Pada Web” tetapi, hanya menggunakan jaringan LAN server pada web. Alat termemiliki keterbatasan pada jarak dengan luas jaringan server saat mentranferkan data rekam medis seorang pasien. Menurut pengamatan penulis alat tersebut masih mempunyai kekurangan yaitu user interface bagi dokter atau tenaga medis untuk melihat data medis pasien dalam bentuk visualisasi grafik dan juga tabel admin yang berupa password. Dimana Password bertujuan untuk mencegah penggunaan sistem oleh pihakpihak yang tidak memiliki hak akses. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan data medis yang menyangkut hak privasi pasien. Dengan demikian, maka penulis bermaksud memodifikasi alat yang berjudul “ Termometer dan BPM WEB INTERFACE ” (Parameter BPM)”. 1.2. Batasan Masalah Agar tidak terjadi perluasan masalah maka akan di buat batasan masalah tersebut, antara lain : 1.2.1 Maksimal untuk 2 pasien. 1.2.2 Sensor BPM menggunakan Finger Sensor. 1.2.3 Pasien adalah orang dewasa (>18 tahun). 1.2.4 Pengiriman data ke PC server menggunakan PL2303HX. 1.2.5 Memiliki koneksi Internet. 1.2.6 Toleransi update data sekitar 1 menit. 1.2.7 Data atau grafik tidak dapat di print out. 1.2.8 Hanya bisa di akses melalui laptop atau komputer. 1.2.9 Tampilan grafik diambil kurang lebih 1 menit sekali. 1.2.10 Ditambahkan login pada web. 1.2.11 Hanya menampilkan grafik dan data real pengamatan. saat melakukan 1.3. Rumusan Masalah “Dapatkah dibuat alat sensor suhu tubuh dan BPM diakses otomatis ke web (parameter BPM)?” 1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum Dibuatnya alat sensor suhu dan BPM dengan Interface Pada Web (parameter BPM). 1.4.2. Tujuan Khusus 1.4.2.1. Membuat rangkaian 1.4.2.2. 1.4.2.3. 1.4.2.4. 1.4.2.5. 1.4.2.6. 1.4.2.7. 1.4.2.8. 1.4.2.9. minimum sistem mikrokontroller ATMega8. Membuat rangkaian menggunakan sensor finger. Membuat progran untuk menjalankan sistem mikrokontroller. Memfungsikan mikrokontroller sebagai pengolah data dan serial communication dengan PL. Membuat software pada pemrograman AVR Code Vision untuk mengirim sinyal dari rangkaian ke komputer. Membuat software pada pemrograman Delphi untuk mengirim sinyal dari komputer ke web. Membuat software pada pemrograman PHP untuk mengkodingkan (menghubungkan) dari komputer ke web. Membuat software pada pemrograman MYSQL untuk menyimpan database web. Melakukan uji fungsi alat. Seminar Tugas Akhir 1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Manfaat Teoritis 1.5.1.1. Meningkatkan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa teknik elektromedik di bidang alat kesehatan, khsusnya dibidang peralatan diagnostik. Mei 2016 2.2. Diagram Alir 2.2.1. Diagram Alir Keseluruhan 1.5.2. Manfaat Praktis Dapat membantu dan memudahkan kinerja perwat ataupun dokter untuk melakukan diagnosis dan dapat menyelesaikan tugas fungsionalnya dengan cepat, efisien dan akurat meskipun dengan sistem online. II. METODE PENELITIAN 2.1. Diagram Blok Sistem Gambar 2.2 Diagram Alir Keseluruhan Gambar 2.1 Diagram Blok Sistem Ketika power on/off dalam posisi on maka seluruh rangkaian akan mendapatkan tegangan dari PC. Ketika tombol START di tekan, maka sensor akan mendeteksi suhu dan BPM yang akan masuk ke IC Mikrokontroller ATMega 8. Suhu tubuh yang terbaca akan ditampilkan pada PC. Kemudian data suhu tubuh yang telah diterima oleh PC akan dikirimkan ke WEB untuk diolah kembali. Kemudian peramban web digunakan agar dapat menpilkan hasil olah data suhu tubuh yang ditampilkan dalam bentuk grafik maupun angka. Ketika ON akan terjadi pengaktifan modul dan pengiriman data suhu tubuh dan BPM dari mikrokontroler ke PC. Kemudian setelah modul aktif jika tombol BACA ditekan maka data suhu tubuh akan ditampilkan pada PC. Setelah data suhu tubuh ditampilkan jika tombol KIRIM ditekan maka data suhu tubuh akan diolah dan dikirim ke server WEB. Setelah data tersebut diolah oleh WEB data tersebut akan ditampilkan pada peramban WEB dalam bentuk grafik dan angka. 2.3. Diagram Mekanis Alat Gambar 2.3 Diagram Mekanik Termometer Dan BPM tampilan WEB Seminar Tugas Akhir Mei 2016 tergantung, dan bebas memiliki fungsifungsi antara lain : 2.4.Desain Penelitian Rancangan penelitian model alat ini menggunakan metode preeksperimental dengan jenis penelitian After Only Design. Pada rancangan ini, peneliti hanya melihat hasil pengukuran kebisingan tanpa mengukur keadaan sebelumnya. Tetapi disini sudah ada kelompok control, walaupun tidak dilakukan rendomisasi. Dalam hal ini yang bertindak sebagai kelompok control adalah alat Termometer Dan BPM WEB Interface yang asli Kelemahan dari rancangan ini adalah tidak tahu keadaan awalnya, sehingga hasil yang didapat sulit disimpulkan. Desain dapat digambarkan sabagai berikut: X O (-) O Non Random X = Reatmen atau perlakuan yg diberikan (variabel Independen) 0 = Observasi (variabel dependen) ( - ) = Kelompok control 2.4. Variabel 2.4.1 Variabel Bebas Sebagai variabel yaitu denyut jantung permenit dan suhu. 2.4.2 Variabel Tergantung Sebagai variabel terikat adalah LM35 dan Finger Sensor. 2.4.3 Variabel Terkendali Sebagai variabel terkendali yaitu IC Mikrokontroler (ATMEGA8) Tabel 2.1 Operasional Variabel Variabe l Detak Jantung dan Suhu badan (V. Bebas) LM35 dan Finger Sensor (V. Terikat) Mikrok ontroler (V. Terken dali) PC Definisi Operasional Variabel Suhu badan yang diukur dengan LM35 menghasilka n nilai ambang 3542 C dan Detak Jantung yang diukur dengan Finger sensor menghasilka n 60 – 120 beatpermenit Sensor yang digunakan untuk mendeteksi suhu badan dan detak jantung Komponen pengendali sistem yang harus deprogram Untuk menampilka n hasil Alat Ukur Hasil ukur Skalaukur Termome ter dan finger sensor 35 – 42 C Dan 60 – 120 beat permenit Rasio (°C dan BPM) Osiloskop , Avo Meter 0 – 5 Vdc Rasio (Vdc) - 0= ground 1= Vcc Rasio - - Rasio 2.6. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan penulis susun menurut jadwal kalender Akademik yang ada di Poleteknik Kesehatan Jurusan Teknik Elektromedik Surabaya. 2.5. Definisi Operasional Variabel Dalam kegiatan operasionalnya, variabel-variabel yang digunakan dalam pembuatan modul, baik variabel tekendali, Tabel 2.2 Jadwal Kegiatan Seminar Tugas Akhir III. HASIL DAN ANALISA 3.1 Pengujian dan Analisa Table 3.1 Pengukuran Terhadap Responden 1 Mei 2016 Perhitungan dan pengukuran pada display Suhu pada responden 1 terrdapat error 0,25%, pada responden 2 terdapat error 0,47%, pada responden 3 terdapat error 0%, pada responden 4 terdapat error 0,26%, pada responden 5 terdapat error 0,26%. Sehingga rata-rata nilai errornya adalah 0,25%. IV. PEMBAHASAN 4.1 Rangkaian Pengkondisi Sinyal C1 100nF R1 R2 6K8 +5V C2 100nF R3 680K R4 6K8 680K +5V U1B 4 4 1 5 PD4 D2 1 LED 8 1 1uF R7 68K LM358 7 8 1 R8 1UF 6 C3 + 3 - Table 3.2 Pengukuran Terhadap Responden 2 C4 LM358 + 5 9 4 8 3 7 2 6 1 U1A 2 - R5 150R R6 1M P1 68K J5 +5V J3 J4 TP2 TP3 R12 220 TP1 BPM Gambar 4.1 Rangkaian Pengkondisi Sinyal Table 3.3 Pengukuran Terhadap Responden 3 Table 3.4 Pengukuran Terhadap Responden4 Table 3.5 Pengukuran Terhadap Responden 5 Pada saat sensor bekerja, Infrared sebagai sumber cahaya dan Photodiode sebagai penerima. Infrared memancarkan cahaya dengan panjang gelombang 980 nm pada jari tangan, kemudian cahaya menembus jari tangan dan diterima oleh Photodiode. Cahaya yang diterima dipengaruhi oleh kepekatan darah yang dipompa oleh jantung. Resistor 150 Ohm (R5) berfungsi sebagai resistor pengaman Infrared, sedangkan resistor 1 M (R6) digunakan sebagai pembagi tegangan terhadap Photodiode sehingga menghasilkan tegangan yang berubahubah dan membuat output dari Photodiode membentuk sinyal AC. Sinyal tersebut belum bisa dihitung frekuensi maupun amplitudonya. Sinyal tersebut masuk pada rangkaian Blok DC 1 uf (C4) dengan resistor 68K (R8) yang dinamakan filter pasif berfungsi untuk menekan tegangan DC pada GND, sehingga sinyal yang diloloskan hanya sinyal AC yang akan dikuatkan dan di filter. Sinyal AC tersebut masuk pada IC LM358 yang dimana sinyal tersebut akan dikuatkan menggunakan penguatan Non Inverting dengan Gain 101 x sebanyak 2 kali dan akan difilter dengan Seminar Tugas Akhir menggunakan Low Pass Filter dengan Cut Off 2,34 Hz. Dengan 2 kali penguatan tersebut maka sinyal AC High Low yang keluar dari amplifier terakhir sangat besar, tetapi karena LM358 hanya menggunakan Supply 5,0V maka output sinyal yang dihasilkan maksimal 5,0 V.. Sinyal masuk pada IC LM358 sinyal tersebut dikuatkan menggunakan penguatan non inverting dengan penguatan 101 kali dengan rumus : π π πΊ =1+ ( ) π ππ Mei 2016 Delay_ms(1); } Pada pengolahan data bpm, pin yang digunakan yaitu timer.0. data tersebut akan diolah menjadi data integer. Penjelasan dalam program diatas perintah untuk nilai pewaktu yang terus bertambah setiap milidetik. Dalam pewaktu mencapai 60 detik dan mengulang kembali setelah syarat terpenuhi, setelah itu perhitungan dibaca sensor dan diubah dalam bentuk integer, kemudian hasiltersebut dikirimkan ke PC melalui komunikasi USART. 4.3 Kelemahan/Kekurangan Sistem a) Pengiriman tidak bisa dilakukan secara bersamaan. b) Kestabilan pembacaan ADC. c) Dapat diakses ke web. d) Digunakan untuk 2 pasien dan 2 parameter sekaligus 680π = 1+( ) 6,8π = 101 π dan akan difilter menggunakan low pass filter dengan cut off sebagai berikut : 1 πΉπ = ( ) 2π . π π . πΆπ 1 = ( ) 2(3.14) . 68000 .100ππΉ = 2,314 π»π§ Kemudian sinyal masuk pada rangkaian penguatan kedua dimana sinyal masuk pada filter aktif terlebih dahulu kemudian dikuatkan lagi sebesar 101 kali.dan difilter seperti blok sebelumnya. 4.2 Program Pembacaan & Pengiriman Bpm1_time++; If (bpm1_time==60000) { bpm1_time=0; Printf(“!%d@”,TCNT0); TCNT0=0; } V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarakan hasil perencanaan, pembuatan modul, penulisan dan analisa data dapat disimpulkan sebagai berikut ini: 1. BPM dapat dideteksi menggunakan sensor finger dengan baik. 2. Setelah dilakukan pengukuran, didapatkan nilai error rata-rata pengukuran BPM, yaitu sebesar 0,25%. 3. Penguatan pada rangkaian sebesar 101x sebanyak 2x penguatan, namun kenyataannya hanya sekitar 100x penguatan saja. 4. Software yang telah dibuat dapat bekerja sesuai dengan urutanya, terbukti dengan modul dapat mendeteksi suhu tubuh dan BPM pasien kemudian menampilkannya pada laman web. 5.2 Saran Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk penyempurnaan penelitian lebih lanjut: Seminar Tugas Akhir 1. Dalam pembuatan modul ini akurasi suhu supaya ditingkatkan agar nilai error yang didapatkan lebih kecil dan kualitas modul semakin baik. 2. Memperkecil ukuran box agar lebih rapi. DAFTAR PUSTAKA Heri Andrianto, 2008. Pemrograman Mikrokontroler AVR Atmega8, menggunakan bahasa C, Bandung : Informatika. Triwiyanto, 2013. Petunjuk Praktikum AVR-Code Vision Matakuliah. Afif Ikraria, 201. Monitoring Nurse Call Portabel. Jurusan Teknik Elektromedik – Poltekkes Kemenkes, Surabaya. Dyah Khoirunnisa. 2013. Monitoring BPM dan Suhu Tubuh menggunakan Wireless berbasis Mikrokontroller Atmega8. Jurusan Teknik Elektromedik – Poltekkes Kemenkes, Surabaya. Putra Wira Merdeka. 2015. Deteksi Cairan Infus Habis Dengan Monitoring Ke Komputer. Jurusan Teknik Elektromedik-Poltekkes Kemenkes, Surabaya. Wikipedia, 2010. https://en.wikipedia.org/wiki/Heartra te diakses pada tanggal 17 September 2015 Mei 2016 Sari Indah, 2012. http://sariindah891.blogspot.co.id/20 12/12/suhu-tubuh.html diakses pada tanggal 17 September 2015. Perawat14, 2013. http://perawat14.blogspot.co.id/2013 /03/makalah-suhu-tubuh.html diakses pada tanggal 17 September 2015. Maslichah, 2011. https://maslichah05.wordpress.com/ 2011/05/07/hipertermi-hipotermi/ diakses pada tanggal 19 september 2015 Zapper Hillman, 19.54. http://zapperhillman.blogspot.co.id/2 011/11/takikardia-informasipenyakit-jantung.html diakses pada tanggal 19 Spetember 2015 Persify, 2014. http://www.persify.com/id/perspecti ves/medical-conditionsdiseases/bradikardia-_951000103104 diakses pada tanggal 19 september 2015 Anonim, 2012. http://pengertianjantung.blogspot.co. id/2012/03/pengertian-jantung-danbagiannya.html, diakses pada tanggal 19 September 2015 Fitri, 2013. http://fitrismanda2.blogspot.co.id/2013/11/bab -5-sistem-sirkulasi.html, diakses pada tanggal 19 September 201