BAB IV 4.1 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Karakteristik Responden 4.1.2 Ibu - Ibu DasawismaRT.03 RW.01 Dukuh Krajan Salatiga Sebagai sample dalam penelitian ini adalah Ibu-Ibu Dasawisma RT. 03 RW.01 Dukuh Krajan Salatiga. Ada 100 Ibu-Ibu Dasawisma RT. 03 RW. 01 Dukuh Krajan Salatiga yang menjadi sampel dan diambil sample sebanyak lima puluh (50) Ibu-Ibu Dasawisma RT.01 RW.03 Dukuh Krajan Salatiga dari masing-masing Dasawisma yang ada. Selengkapnya lihat tabel berikut ini: Tabel 4.1 Penggunaan Minyak Goreng berdasarkan kebutuhan Ibu - Ibu Dasawisma Berdasar nama No 1 2 3 4 Dasawisma Melati Angrek Mawar Dahlia Jumlah Jumlah 15 10 10 10 50 Presentase ( % ) 30 20 20 20 100 Sumber: data diolah 4.1.2 Pengguna minyak goreng berdasar kebutuhan Sementara berdasar kebutuhan minyak goreng dari quesioner yang telah disampaikan kepada 50 Ibu-Ibu Dasawisma RT.01 RW.03 Dukuh Krajan Salatiga sebagai sampel dalam penelitian ini diperoleh hasil sebagaimana tertuang dalam tabel dibawah ini: 40 Tabel 4.2 Penggunaan minyak goring berdasar kebutuhan Ibu-Ibu Dasawisma No 1 2 Berdasar kebutuhan Menggoreng Masak Jumlah Jumlah orang 30 20 50 Prosentase ( % ) 70 30 100 Sumber: data diolah 4.1.3 Minyak Goreng yang digunakan Ibu-Ibu Dasawisma Banyak minyak goreng yang ditawarkan berbagai merk kepada konsumen, diantaranya Kunci Mas, Hemart,Rose Brand. Namun jenis minyak goreng yang digunakan Ibu-Ibu Dasawisma RT.03 RW.01 Dukuh Krajan Salatiga berdasarkan quesioner yang telah disampaikan kepada 50 Ibu-Ibu Dasawisma RT.01 RW.03 Dukuh Krajan Salatiga sebagai sampel dalam penelitian ini diperoleh hasil sebagaimana tersaji dalam tabel 4.3 dibawah ini: Table 4.3 Merek Minyak Goreng yang digunakan Ibu-Ibu Dasawisma No. 1 2 3 Jenis Kunci mas Hemart Rose Brand Jumlah Jumlah Orang 12 30 8 50 Prosentase ( % ) 20 70 10 100 Sumber: data diolah 4.1.4 Hasil Tanggapan Ibu-Ibu Terhadap Iklan Minyak Goreng di Televisi Maksud tanggapan dalam penelitian ini adalah tanggapan Ibu-Ibu Dasawisma terhadap tayangan iklan minyak goreng di televisi berdasar formula AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Berdasarkan quesioner 41 yang telah disampaikan terhadap 50 Ibu-Ibu Dasawisma RT.01 RW.03 Dukuh Krajan Salatiga sebagai sampel dalam penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.4 Tanggapan Ibu-Ibu Dasawisma RT.01 RW.03 Dukuh Krajan Salatiga Terhadap Iklan Minyak Goreng Attention No 1 2 3 4 5 Score Sangat setuju sekali Sangat setuju setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah 1 6 18 25 1 50 Prosentase 2% 12% 36% 48% 2% 100% Sumber: data diolah Dapat dijelaskan bahwa memenangkan perhatian, jawaban Setuju diperoleh rata-rata presentase 36%, jawaban sangat setuju dan rata-rata presentase 48%. Tabel 4.5 Tanggapan Ibu-Ibu Dasawisma RT.01 RW.03 Dukuh Krajan Salatiga terhadap iklan minyak goreng Interest No 1 2 3 4 5 Score Sangat setuju sekali Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah 1 1 3 45 1 50 Prosentase 2% 2% 6% 88% 2% 100% Sumber: data diolah Dapat dijelaskan bahwa menarik perhatian, jawaban Setuju diperoleh rata-rata presentase 6%, jawaban sangat setuju, rata-rata presentase 88 %. 42 Tabel 4.6 Tanggapan Ibu-Ibu Dasawisma RT.01 RW.03 Dukuh Krajan Salatiga Terhadap iklan minyak goreng Desire No 1 2 3 4 5 Score Sangat setuju sekali Sangat setuju Setuju Tidak sertuju Sangat tidak setuju Jumlah Prosentase 1 6 20 22 1 50 2% 12% 40% 44% 2% 100% Sumber: data diolah Dapat dijelaskan bahwa mendorong orang untuk membeli, jawaban Setuju rata-rata presentase 40%, jawaban sangat setuju, rata-rata presentase 44%. Tabel 4.7 Tanggapan Ibu-IbuDasawisma RT.01 RW.03 Dukuh Krajan Salatiga terhadap iklan minyak goreng Action No 1 2 3 4 5 Score Sangat setuju sekali Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah 1 16 20 22 1 50 Prosentase 2% 32% 40% 44% 2% 100% Sumber: data diolah Dapat dijelaskan bahwa mendorong orang untuk melakukan tindakan, jawabansetuju diperoleh rata-rata presentase 40%, jawaban sangat setuju, rata-rata presentase 44%. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, bahwa penelitian ini dilakukan terhadap 50 Ibu-Ibu Dasawisma dengan spesifikasi 50 (50%)Ibu-Ibu Dasawisma Melati 15 (30%)Ibu-Ibu Dasawisma Angrek 10 (20%) Ibu-Ibu Dasawisma Mawar 15 (30 %) dan Ibu – Ibu Dasawisma Dahlia 10 (20%). 43 Berdasarkan kebutuhan Ibu-Ibu menggunakan minyak goreng untuk mengoreng sebesar 30 (70%) dan kebutuhan Ibu-Ibu untuk memasak sebesar 20 Ibu-Ibu Dasawisma (30%). Sedang berdasarkan jenis minyak goreng yang digunakan IbuIbu Dasawisma terdiri dari: Kunci Mas dengan jumalah pengguna 12 Ibu-Ibu Dasawisma (20%), Hemart dengan jumlah pengguna 30 Ibu-Ibu Dasawisma (70%), Rose Brand dengan pengguna 8 Ibu-Ibu Dasawisma (10%). Menurut Fandi Tjiptono(1997: 225) tidak bisa dilepaskan dari peran dunia periklanan yang dalam dunia usaha merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan dalam mem promosikan produknya. Paling tidak ini dapat dilihat dari besarnya anggaran belanja iklan yang dikeluarkan oleh setiap perusahaan yang hampir mencapai 30% untuk merek-merek yang dihasilkan. Besarnya belanja untuk iklan menunjukkan pentingnya iklan dalam pemasaran sebuah perusahaan. Hasil secara teoritik juga membenarkan beberapa fungsi iklan diantaranya: “fungsi informative, yaitu menginformasikan mengenai seluk beluk produk tertentu, fungsi persuasive, yaitu mempengaruhi khalayak untuk membeli, fungsi reminding, yaitu menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak, fungsi entertainment, yaitu menciptakan suasana yang menyenangan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi”. Dalam dunia periklanan iklan yang baik memiliki karakteristik dan fungsi sebagai berikut: pertama Attention, yakni yang ditayangkan mampu memenangkan perhatian pemirsa atau pembaca, kedua Interest, bermakna disamping iklan itu memenangkan perhatian juga harus menarik perhatian, ketiga 44 Desire, berarti disamping menarik perhatian, iklan juga harus mendorong orang menginginkan barang yang diiklankan, dan keempat Action, berarti iklan harus mampu mendorong orang melakukan tindakan pembelian atas apa yang diiklankan. Empat karakteristik tersebut selanjutnya dikenal dengan formula AIDA. Salah satu media periklanan yang banyak dipilih perusahaan adalah televisi, karena televisi mampu menjangkau masyarakat yang sangat luas, sehingga efisien dalam pembiayaan. Dampaknya iklan televisi sangat kuat, karena sampai ke pemirsa dalam bentuk audio visual. Pengaruhnya juga kuat, karena kebanyakan pemirsa melewatkan waktunya didepan televisi yang merupakan sarana hiburan, sumber berita, sarana pendidikan, dan lain - lain. Sebagaimana kebanyakan pembeli, pemirsa televisi lebih cenderung memilih produk yang diiklankan di televisi daripada produk yang tidak mereka kenal. Sehubungan dengan itu, hasil analisis terhadap 50 orang mengenai tanggapan Ibu-Ibu Dasawisma RT. 03RW. 01 Dukuh Krajan Salatiga terhadap iklan minyak goreng di televisi berdasar formula AIDA di atas penulis menemukan bahwa iklan minyak goreng di televisi mendapat tanggapan positif dari Ibu-Ibu Dasawisma RT.03 RW.01 Dukuh Krajan Salatiga. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan, diantaranya: 1. Dalam formula Attention (memenangkan perhatian hati pemirsa),jawaban sangat tidaksetuju, dengan rata-rata prosentase adalah 2%, sementara jawabantidak setuju, dengan rata-rata presentase 12%, jawaban Setuju rata- 45 rata presentase 36%, jawaban sangat setuju, rata-rata presentase 50%,sedang jawaban sangat setuju sekalirata-rata presentase 0%. Dengan hasil itu bahwa iklan yang ditayangkan mampu memenangkan perhatian, karena dari fungsi Attention jawaban sangat setuju memperoleh rata-rata presentase 50%. Maksudnya, dengan penayangan iklan yang berulang-ulang dan dipadu dengan gaya kreativitas dari pihak sponsor akan mampu memenangkan perhatian kepada Ibu-IbuDasawisma RT.03 RW.01 Dukuh Krajan Salatiga. Hasil sekaligus membenarkan bahwa iklan memiliki pengaruh psikologis terhadap pemirsa sebagaimana dikemukaan oleh Rendra Widyatama bahwa: kita sering memberi perhatian yang lebih besar kepada suatu produk yang diiklankan secara gencar. Sebaliknya, kita tidak terlalu memberi perhatian pada produk yang tidak diiklankan secara gencar. Fenomena tersebut dapat disimpulkan pula bahwa perhatian kita ikut ditentukan oleh iklan. Dengan demikian nilai jawaban sangat setuju, sebanyak 50%, menunjukkan bahwa iklan minyak goreng yang ditayangkan ditelevisi mampu memenangkan perhatian Ibu-Ibu Dasawisma. 2. Dalam Formula Interest (menarik perhatian), jawaban sangat tidak setuju, dengan rata-rata prosentase adalah 2%, sementara jawabantidak setuju, dengan rata-rata presentase 2%, jawaban Setuju rata-rata presentase 2%, jawaban sangat setuju, rata-rata presentase 6%,sedang jawaban sangat setuju sekalirata-rata presentase 90%. 46 Dengan hasil analisis dapat dikatakan bahwa iklan yang ditayangkan mampu menarik perhatian, karena dari fungsi interest jawaban sangat setuju memeproleh rata-rata prosentase 90%. Maksudnya, dengan penayangan iklan minyak goreng yang menggunakn model iklan mampu menarik perhatian Ibuibu DasaWisma. Beberapa model iklan yang bisa menarik perhatian misalnya: bintang film, tokoh masyarakat, pemuka agama, cendekiawan, ilmuwan, pengembalian tokoh ini tentu saja harus disesuaikan dengan produk yang diklankan. M. Suyanto, Andi (2005: 92)“pengambilan tokoh sebagai daya tarik iklan, dalam dunia periklanan disebut daya tarik selebritis “. 3. Dalam formula Desire (mendorong orang menginginkan), jawaban sangat tidaksetuju, dengan rata-rata prosentase adalah 2%, sementara jawabantidak setuju, dengan rata-rata presentase 12%, jawaban Setuju rata-rata presentase 40%, jawaban sangat setuju, rata-rata presentase 44%,sedang jawaban sangat setuju sekalirata-rata presentase 2%. Analisis bahwa iklan yang ditayangkan kurang mendorong orang mnginginkan, karena fungsi Desire jawaban sangat setuju memperoleh ratarata 40%. Artinya iklan minyak goreng yang ditayangkan kurang mampu mendorong Ibu-Ibu Dasawisma RT.03 RW.01 Dukuh Krajan Salatigamenginginkan. Hal ini bisa terjadi harga yang ditawarkan selalu menjadi bahan pertimbangan dalam memilih minyak goreng. Oleh karena itu harga hendaknyabisa dijangkau oleh pembeli, bahkan bisa dikatakan murah, atau mempunyai kelebihan dibanding produk lain. Dalam 47 dunia periklanan membandingkan produk tertentu dengan produk yang sejenis dianggap sebagai kompetitor disebut sebagai daya tarik komperasi. Dengan demikian nilai jawaban sangat setuju, sebanyak 40% menunjukkan bahwa ibu-ibu kurang mempu untuk mendorong orang lain untuk membeli minyak goreng yang ditayangkan ditelevisi. 4. Dalam formula Action (mampu mendorong orang melakukan tindakan pembelian), jawaban sangat tidaksetuju, dengan rata-rata prosentase adalah 2%, sementara jawabantidak setuju, dengan rata-rata presentase 32%, jawaban Setuju rata-rata presentase 40%, jawaban sangatsetuju, rata-rata presentase 44%, sedang jawaban sangat setuju sekalirata-rata presentase 2%. Analisis menunjukan bahwa iklan yang ditayangkan mampu mendorong melakukan tindakan pembelian, karena dari fungsi action jawab sangat setuju, memperoleh rata-rata 44%. Artinya, iklan minyak goreng yang ditayangkan mampu mendorong ibu-ibu dasawisma melakukan tindakan pembelian. Lebih meningkatkan agar Ibu-Ibu Dasawisma RT.03 RW.01 Dukuh Krajan Salatigamelakukan tindakan pembelian secara teoritik dapat diupayakan dengan “Daya TarikKombinasi“, yakni berbagai daya tarik yang digunakan dalam dunia periklanan, diantaranya daya tarik selebritis, daya tarik komparasi, daya tarik rasional, daya tarik emosional, dan sebagainya. Disamping itu juga dilengkapi dengan berbagai kemudahan, misal bisa didapatkan di setiap kota, toko, warung dan swalayan terdekat. Dengan demikian nilai jawabansangatsetuju, sebanyak 44% menunjukkan bahwa iklan minyak goreng yang ditayangkan di televisi mampu mendorong 48 Ibu-Ibu untuk melakukan tindakan pembelian Ibu-Ibu Dasawisma RT.03 RW.01 Dukuh Krajan Salatiga. 49