analisis pendapatan dan tingkat kepuasan

advertisement
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1Permintaan
Jumlah total komoditas yang ingin dibeli oleh semua rumah tangga disebut
jumlah yang diminta (quantity demanded) untuk komoditas tersebut. Jumlah
komoditi yang akan dibeli semua rumah tangga pada periode waktu tertentu,
dipengaruhi oleh beberapa variabel, yaitu: harga komoditas itu sendiri, harga
komoditas lain, selera, jumlah penduduk, dan tingkat pendapatan.
Suatu hipotesis ekonomi dasar menyatakan bahwa harga suatu komoditas
dan kuantitas yang akan diminta berhubungan negatif (ceteris paribus). Dengan
kata lain, semakin rendah harga suatu komoditas maka jumlah yang akan diminta
untuk komoditas itu akan semakin besar, dan semakin tinggi harga semakin
rendah jumlah yang diminta.
Harga (P)
Kuantitas (Q)
Gambar 1. Kurva Permintaan
Sumber : Soekartawi, 2002
Hubungan antara jumlah komoditas yang diminta dengan beberapa
variabel penting secara matematis dapat dirumuskan secara umum sebagai
berikut:
Qd = f (Pi, Pj, S, PD, Y)
Dimana:
Qd
: Permintaan Komoditas
Pi
: Harga Komoditas itu sendiri
Pj
: Harga Komoditas lain
S
: Selera
PD
: Jumlah penduduk
Y
: Tingkat Pendapatan
Pi : Harga Komoditas itu sendiri
Dengan asumsi cateris paribus, semakin tinggi harga suatu barang maka
akan menurunkan jumlah permintaan akan barang tersebut, dan sebaliknya makin
rendah harga suatu barang maka semakin tinggi jumlah permintaan. Permintaan
dan harga komoditas memiliki hubungan yang negatif.
Pj : Harga Komoditas lain
Perubahan harga komoditas substitusi akan mempengaruhi permintaan
atas komoditas yang bersangkutan secara positif. Kenaikan harga komoditas
substitusi akan meningkatkan permintaan atas komoditas yang bersangkutan, dan
sebaliknya. Sedangkan, perubahan harga barang komplemen dapat mengubah
permintaan barang yang bersangkutan secara negatif. Semakin tinggi harga barang
komplementer, semakin rendah permintaan atas barang yang bersangkutan.
S : Selera
Selera dan juga pilihan terhadap sesuatu barang merupakan variabel yang
mempengaruhi besar kecilnya permintaan. Perubahan selera terjadi dari waktu ke
waktu, dan cepat atau lambat akan menigkatkan permintaan pada periode tertentu
dan tingkat harga tertentu.
PD : Jumlah Penduduk
Semakin tinggi jumlah penduduk, maka makin besar pula barang yang
diminta oleh masyarakat.
Y : Tingkat Pendapatan
Kenaikan
pendapatan
cenderung
meningkatkan
permintaan
untuk
mengonsumsi suatu barang, bahkan bertambah juga kualitas barang yang
dikonsumsi.
3.1.2 Teori Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan ekonomi yang berupa memakai atau
menggunakan barang atau jasa konsumsi dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan
hidup mereka.
Garis anggaran (Isocost) adalah garis yang memperlihatkan semua
kombinasi yg tersedia bagi RT sesuai dengan pendapatannya dan harga barang
yang dibelinya, jika ia membelanjakan semua uangnya untuk itu. Sifat- sifat garis
anggaran antara lain:
1. Titik-titik di sepanjang garis anggaran merupakan kombinasi barang yang
menghabiskan seluruh anggaran konsumen
2. Titik-titik di luar garis anggaran merupakan kombinasi barang yang tidak
bisa dicapai oleh konsumen, dengan anggaran yang ada
3. Titik-titik di dalam garis anggaran merupakan kombinasi barang yang
tidak menghabiskan anggaran konsumen
Kurva Indiferen adalah Garis yang menghubungkan titik-titik kombinasi
barang yang memberikan kepuasan yang sama.
Keseimbangan rumah tangga akan tercapai pada saat kurva indiferen
bersinggungan dengan garis anggaran, dimana pada saat itu rasio harga relatif
sama dengan tingkat substitusi marginal (MRS). Hal itu dapat dilihat pada
Gambar 2
Barang Y
A: tidak efisien karena tidak
Menghabiskan anggaran
A
C: tidak dapat dicapai karena
Anggaran tidak cukup
C
B
U3
B: Utilitas maksimum
U2
U1
Barang X
Gambar 2. Keseimbangan Rumah Tangga
Sumber: Iswardono, 1994
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Konsumsi makanan masyarakat sehari-hari hendaknya memenuhi dua
kriteria kecukupan, yaitu kecukupan energi dan protein. Kecukupan energi
biasanya diperoleh dari mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung
karbohidrat, sedangkan kebutuhan protein diperoleh dari mengonsumsi makanan
yang berasal dari nabati (tumbuh-tumbuhan) dan hewani seperti daging, telur, dan
lain sebagainya.
Meningkatnya
kesadaran
masyarakat
akan
pentingnya
kesehatan
mengakibatkan masyarakat mulai mengonsumsi makanan dari olahan kedelai
seperti tempe, tahu, susu kedelai dan lain sebagainya dengan tujuan untuk
meningkatkan konsumsi protein nabati.
Tempe merupakan makanan berbahan dasar dari kedelai yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat luas dari berbagai kalangan, baik itu kalangan dari
golongan ekonomi kelas atas, menengah, dan bawah. Tempe banyak dikonsumsi
masyarakat luas karena banyak mengandung protein nabati yang memiliki
kandungan zat antioksidan yang bermanfaat untuk pencegah penyakit degeneratif,
mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah
penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain. Selain banyak mengandung gizi,
masyarakat mengonsumsi tempe karena harganya yang relatif murah dan
terjangkau untuk semua kalangan.
Alasan konsumen untuk mengonsumsi tempe berbeda-beda dari tiap
kalangan, untuk kelas ekonomi atas alasan mengonsumsi tempe karena kandungan
gizi yang terdapat dalam tempe, sedangkan untuk kelas ekonomi menengah dan
bawah alasan mengonsumsi tempe karena harganya yang murah serta terjangkau.
Selain itu, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk
mengonsumsi tempe, antara lain oleh harga tempe itu sendiri, harga tahu, harga
telur, pendapatan, jumlah anggota keluarga dan pendidikan terakhir responden.
Responden dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kelas ekonomi
berdasarkan tingkat pendapatan yaitu konsumen rumah tangga kelas ekonomi
atas, kelas ekonomi menengah dan kelas ekonomi bawah. Adapun alur kerangka
pemikiran penelitian ini secara lebih jelas telah tersusun secara sistematis pada
Gambar 3.
 Kecukupan energi dan protein
 Meningkatnya konsumsi terhadap tempe
Tempe
Konsumen Tempe
Kelas Ekonomi
Atas
Kelas Ekonomi
Menengah
Faktor- faktor yang Mempengaruhi
Konsumsi Tempe:
 Harga Tempe
 Harga Tahu
 Harga Telur
 Jumlah Anggota Keluarga
 Pendidikan Terakhir Responden
 Kelas Ekonomi Bawah
 Kelas Ekonomi Menengah
 Kelas Ekonomi atas
Khasiat Tempe :
 Mengandung zat antioksidan
 Mengandung zat antibakteri
 Pencegah penyakit jantung
 Penurun kolesterol darah
Kelas Ekonomi
Bawah
Analisis Regresi
Linear Berganda
Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional
Download