prosiding - jurnal universitas majalengka

advertisement
Vol. 2
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
PENDIDIKAN DASAR
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS,
KREATIVITAS, KOMUNIKASI, DAN KOLABORASI
DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21:
INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21
Bandung, 3 Desember 2016
Editor:
Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D.
Dr. Isah Cahyani, M.Pd. Vina
Anggia N. Ariawan, S.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
PENDIDIKAN DASAR
Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas,
Komunikasi, dan Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21:
Inovasi Pembelajaran Abad 21
Vol. 2
Editor:
Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D.
Dr. Isah Cahyani, M.Pd. Vina
Anggia N. Ariawan, S.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, KREATIVITAS,
KOMUNIKASI, DAN KOLABORASI DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21:
INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21
ISBN 978-602-98647-5-5
Editor:
Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D.
Dr. Isah Cahyani, M.Pd.
Vina Anggia N. Ariawan, S.Pd.
Cetakan I Desember 2016
SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154
Tlp. (022) 2001197 Pesawat, 124 Fax. (022) 2001197
Email: [email protected]
ii
PENGANTAR
EDITOR SEMINAR NASIONAL PRODI PENDAS SPS UPI
Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi, dan
Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21:
Inovasi Pembelajaran Abad 21
Abad 21 merupakan abad yang sarat akan teknologi serta daya saing yang kompetitif.
Pada abad 21 diharapkan generasi masa depan memiliki pola pikir kritis serta kreatif untuk
membangun bangsa Indonesia. Selain itu, kemampuan komunikasi juga menjadi kunci bagi
generasi masa depan agar mampu menjalin suatu kolaborasi. Salah satu upaya untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi dapat
diterapkan dalam pembelajaran di sekolah dasar. Seorang pendidik wajib memiliki pola pikir
inovatif yang mampu dituangkan dalam pembelajaran sehingga menghasilkan peserta didik
yang mampu berdaya saing di masa depan.
Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia menyelenggarakan seminar nasional dengan tema Pengembangan Kemampuan
Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi,dan Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21: Inovasi
Pembelajaran Abad 21. Penyelenggaraan seminar nasional didasari keinginan untuk
menampung ide-ide dari pendidik dan calon pendidik tentang inovasi pembelajaran abad 21.
Melalui kegiatan ini diharapkan partisipan memperoleh pengalaman serta inspirasi sehingga
dapat mengembangkan kualitas peserta didik sebagai generasi masa depan yang unggul dan
mampu berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.
Bumi Siliwangi, 3 Desember 2016
Editor
iii
iv
DAFTAR ISI
Pengantar Editor Seminar Nasional Prodi Pendas SPs UPI ......................................... iii
BAGIAN I
Penggunaan Model Metode dan Pendekatan Pembelajaran dalam
Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunikasi dan
Kolaborasi
Model Project Based Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa pada Pembelajaran IPS
Merry Christiana, Muliyati ............................................................................................1
Strategi Means-Ends Analysis (MEA) sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan
Penalaran Matematis Siswa
Moh. Nurhadi ................................................................................................................7
Pengembangan Pemahaman Konsep IPS di SD Kelas Rendah melalui Pendekatan
Personal Berlandaskan Pendekatan Sosial
Mubarok Somantri, Hany Handayani ..........................................................................12
Penerapan Model Pembelajaran Mandiri Berbasis Content Management System (Cms)
Wordpress (E-Learning) dalam Pembelajaran Menulis Dongeng (Penelitian
Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Kota Bandung)
Nais Ambarsari ............................................................................................................16
Penerapan Model SAVI (Somatic, Audiotory, Visualization, Intellectual) untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV pada Pembelajaran IPA
tentang Daur Hidup Beragam Jenis Hewan
Nisrina Hardiani, Acep Roni Hamdani ........................................................................21
Penerapan Model Role Playing untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa
Sekolah Dasar
Nur Fadillah, Trisna Romadhona ................................................................................27
Penerapan Metode Games Jejak Kasus Dalam Pembelajaran IPS
Rekha Budi Ramdhani .................................................................................................33
Pengaruh Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Peningkatan
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar
Rina Indriani ................................................................................................................38
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Quantum Learning dalam Pelajaran IPA
Rinaldi Yusup ..............................................................................................................44
v
Keefektifan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran Daur Air di Sekolah Dasar
Rintis Rizkia Pangestika ..............................................................................................48
Kegiatan Berpikir Kritis Matematis Melalui Problem Based Learning Berstrategi
Accelerated Learning
Riska Oktaviani Tristania Pulungan ............................................................................54
Pembelajaran Tematik Terpadu dengan Model Problem Based Learning (PBL) di
Sekolah Dasar
Rizki Ramadhan ..........................................................................................................60
Penggunaan Metode Image Streaming dan Musik Latar terhadap Kemampuan Menulis
Cerpen
Senja Pradestia Putri ....................................................................................................65
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Menulis Teks
Diskusi
Siti Pitrianti ..................................................................................................................71
Strategi Pembelajaran IPS Abad 21 untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
dan Kreatif Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah di Sekolah Dasar
Subarkah, Irwan ...........................................................................................................77
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam Meningkatkan
Kecerdasan Ekologis dan Hasil Pembelajaran IPS
Suprihatin, Risma Prasasti ...........................................................................................83
Model Membaca Steinberg untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan
Siswa Sekolah Dasar
Tatat Hartati .................................................................................................................89
Penerapan Strategi REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, And
Transferring) untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep pada Materi Bangun Ruang
Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Ulfah ..........................................................................................................................102
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Komunikasi Matematika SD
Vira Pratiwi, Ika Fitri Apriani ...................................................................................108
Pembelajaran Kontekstual sebagai Modal Terciptanya Social Care pada Peserta Didik
Wahyu Dwi Lestari ....................................................................................................115
Contextual Teaching and Learning dalam Peningkatan Penalaran Matematis Siswa di
Sekolah Dasar Kelas V SD
Yeni Dwi Kurino .......................................................................................................120
vi
Peningkatan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui Model
Pembelajaran Berbasis Masalah
Yuyu Yuliati ..............................................................................................................124
Pengembangan Model Cliosfer dalam Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas V
Yuyun Dwi Haryanti .................................................................................................130
Pengaruh Model Multiliterasi Berbasis Integratif Berdiferensiasi untuk Meningkatkan
Kemampuan Koneksi Matematis
Zaenal Abidin ............................................................................................................136
BAGIAN II
Penggunaan Media dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis
Kreativitas Komunkasi dan Kolaborasi
Efektivitas Google Earth sebagai Media E-Learning di Sekolah Dasar
Neni Maulidah, Murniwati ........................................................................................141
Penggunaan Media Big Book Terhadap Pembelajaran Literasi di Sekolah Dasar
Rahmat Sutedi, Restu Pujiantara ...............................................................................147
Penggunaan Teknik Quick On The Draw dengan Media Cerita Bergambar untuk
Meningkatkan Pemahaman Membaca Siswa Sekolah Dasar
Ridwan Firdaus ..........................................................................................................154
Penggunaan Media Permainan Batu Loncatan untuk Meningkatkan Keterampilan
Proses Berkomunikasi Peserta Didik
Sari Rejeki Utami ......................................................................................................159
BAGIAN III
Pembelajaran Literasi dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis
Kreativitas Komunkasi Dan Kolaborasi
Implementasi Program West Java Leader Reading Challenge (WJLRC) sebagai
Budaya Literasi di Sekolah Dasar
Muhammad Rizal Fauzi ............................................................................................165
Pembiasaan Membaca sebagai Wujud Pembelajaran Literasi di Sekolah Dasar
Nunuy Nurkaeti .........................................................................................................172
Profil Kemampuan Literasi IPS dan IPA Peserta Didik Kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar
dalam Rangka Gerakan Literasi Sekolah
Rokayah, Neni Hermita, Chaerul Rochman ..............................................................178
Pendidikan Literasi Abad 21 dan Implementasinya pada Pemerolehan dan
Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar
Rosalina Siagian ........................................................................................................184
vii
Sastra Didaktis sebagai Afirmasi Literasi Komunikasi di SD
Seni Apriliya, Elan, Dwi Alia ....................................................................................188
BAGIAN IV
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal dalam Pengembangan Kemampuan
Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi Dan Kolaborasi
Permainan Tradisional Jung dan Kearifan Lokal Pesisir Pantai Bengkalis
Nurmahen ..................................................................................................................195
Fiksimini Berbasis Cybersastra dan Local Wisdom sebagai Model Literasi Mutakhir
Abad 21 di Sekolah Dasar
Sani Aryanto, Eli Nurlela Andriani ...........................................................................200
BAGIAN V
Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Abad 21
Efektivitas Pelatihan Komunikasi Interpersonal untuk Mengurangi Rasa Malu (Shyness)
Nandhini Hudha A .....................................................................................................206
Model Pembelajaran Berbasis Kognitif Moral dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan
Karakter
Risa Wismaliya, Cece Rakhmat, dan Reni Bakhraeni ...............................................212
Menumbuhkan Kepemimpinan Anak di Sekolah Dasar
Roni Rodiyana ...........................................................................................................218
Peran Pendidikan Karakter dalam Konteks Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (Iptek) di Abad 21
Ropal Aria Silo, Ferdinandus Husen Pantar ..............................................................224
Menumbuhkan Karakter Melalui Pembelajaran Kooperatif
Selly Puspa Dewi Rachman .......................................................................................230
Penerapan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar pada Abad 21
Tri Juli Hajani ............................................................................................................233
Pembentukan Karakter Anak melalui Pendidikan Berbasis Budaya di Kabupaten
Purwakarta sebagai Inovasi Pembelajaran Abad 21
Wahyuni , Lia Yulianti ..............................................................................................238
Implementasi Nilai-Nilai Demokrasi di Sekolah Dasar
Wina Dwi Puspitasari ................................................................................................244
Nilai Kepemimpinan Pendidikan dan Implikasinya Terhadap Pembinaan Karakter
Siswa Sekolah Dasar
Yoyo Zakaria Ansori .................................................................................................250
viii
viii
BAGIAN VI
Kurikulum dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas
Komunkasi dan Kolaborasi
Komparasi Pendidikan Finlandia-Indonesia sebagai Upaya Merumuskan Formulasi
Sistem Pendidikan yang Unggul di Abad 21
Rizki Ananda .............................................................................................................255
Konsep Pengembangan Pendidikan Masa Depan (Abad 21)
Sinta Wahyuni ...........................................................................................................262
Perpaduan Kurikulum Nasional dan Kurikulum Cambridge sebagai Alternatif
Kurikulum Pembelajaran di Sekolah Dasar Pada Abad 21
Sita Ratnangingsih .....................................................................................................267
BAGIAN VII
Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Abad 21
Kompetensi Sosial dan Kompetensi Kepribadian Guru dalam Perspektif Pendidikan
Berasrama Program Profesi Guru Pasca SM-3T (Analisis Indikator Kompetensi
Kepribadian dan Sosial Guru Pendidikan Berasrama Program PPG Pasca SM-3T)
Mia Muslimah ...........................................................................................................273
Peran Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Produktivitas
Kerja Guru Sekolah Dasar
Mohammad Ajid Abdul Majid ..................................................................................277
Peran Guru dalam Pendidikan Karakter Di Sekolah Pada Abad Ke 21
Monalisa Gherardini ..................................................................................................283
Membina Hubungan Guru dan Siswa (rapport building) Guna Meningkatkan
Kompetensi Guru dalam Mengajar
Muhamad Nova .........................................................................................................288
BAGIAN VIII
Permasalahan di Sekolah Dasar pada Pembelajaran Abad 21
Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Keliling di Kelas 3 SD
Rini Yulia Agustini ....................................................................................................294
Learning Obstacles Materi Persamaan Linear Satu Variabel
Siti Maryam Rohimah ...............................................................................................299
Analisis Kesulitan Siswa dalam Mengerjakan Soal Cerita Operasi Hitung Campuran
Wulan Andini ............................................................................................................30
ix
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAPAT MENINGKATKAN
PENALARAN MATEMATIS SISWA DI SEKOLAH DASAR KELAS V SD
Yeni Dwi Kurino
[email protected]
Universitas Majalengka
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya kualitas pembelajaran di SD. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan apakah peningkatan penalaran siswa dengan
menggunakan contextual teaching and learning dapat meningkat sesuai yang diharapkan
peneliti. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V salah satu sekolah dasar negeri di
Kabupaten Majalengka pada tahun ajaran 2015/2016 dengan subjek penelitian sebanyak 19
siswa. Hasil analisis data menunjukan bahwa penalaran matematis siswadapat meningkat. Hal
ini terlihat dari hasilData awal sebelum melakukan tindakandengan rata-rata 66,05
mengalami kenaikan pada siklus I tindakan I menjadi rata-rata 73,47. Begitu pula pada
siklus I tindakan II mengalami kenaikan menjadi rata-rata 75,10. Pada siklus II tindakan I
persentase keberhasilan mencapai rata-rata 79,47 mengalami kenaikan menjadi rata-rata
93,16 pada siklus II tindakan II. Dengan melihat peningkatan pada setiap siklusnya yang
semakin meningkat, sehingga pada siklus kedua mencapai rata- rata 93,16. Maka
penelitian inipun diberhentikan karena sudah memenuhi harapan.
Kata kunci:CTL, matematika, penalaran matematis
PENDAHULUAN
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum pada
setiap jenjang pendidikan di Indonesia mempunyai peran yang penting. Adapun tujuan umum
pembelajaran matematika yang telah disusun oleh pemerintah melalui Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) yang tertuang dalam Permendiknas No. 22 Tahun
2006, yaitu agar siswa memiliki kemampuan untuk:
1. memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam
pemecahan masalah;
2. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika;
3. memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
matematika, menyelesaikan , dan menafsirkan solusi yang diperoleh;
4. mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah;
5. memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu rasa ingin
tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya
diri dalam pemecahan masalah. Salah satu cara untuk tujuan tersebut antara lain adalah
meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. Peningkatan kualitas pembelajaran
matematika bukan hanya terbatas peda peningkatan nilai hasil belajarnya saja
melainkan peningkatan kemampuan kognitif dan cara berpikir seseorang. Seperti
kemampuan untuk mengomunikasikan serta dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari .
120
Semua kemampuan yang telah dinyatakan di atas, diharapkan dapat dimiliki oleh
siswa. Namun tidak dapat terwujud apabila hanya mengandalkan proses pembelajaran
yang selama ini terbiasa ada di sekolah kita. Membangun penalaran matematis pada setiap
kegiatan belajar matematika akan memperluas pengetahuan yang dimiliki. Semakin luas
pengetahuan tentang ide atau gagasan matematika yang dimiliki semakin bermanfaat
dalam menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi (Shadiq,2004).
Pembelajaran yang terlalu banyak menekankan pada matematika mekanik dan
matematika prosedural dapat menghambat belajar yag bermakna dan ini dapat mengarah
pada miskonsepsi yang meluas. Oleh karena itu, sebagai konsekuensinya guru sebaiknya
mampu mengembangkan pembelajaran interaktif dan memberikan kesempatan pada siswa
untuk memberikan kontribusi terhadap proses belajar mereka. Salah satu pendekatan yang
dapat digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran yang melibatkan siswa adalah pendekatan
Contextual Teaching and Learning. Contextual Teaching and Learning (CTL).
CTL merupakan suatu konsepsi yang membantu guru dalam proses pembelajaran dengan
mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan motivasi siswa yang
membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga, masyarakat, warga Negara dan tenaga kerja (Depdiknas, 2003).
Contextual Teaching and Learning (CTL) juga merupakan suatu reaksi terhadap suatu teori
yang pada dasarnya behavioristik yang telah mendominasi pendidikan selama puluhan
tahun (Johnson, 2008). Contextual Teaching and Learning (CTL) mengakui bahwa
pembelajaran merupakan suatu proses kompleks dan banyak fase yang berlangsung jauh
melampaui drill oriented dan metodologi stimulus response(Ditjen, 2003).
Melalui Contextual Teaching Learning yang pembelajarannya berangkat dari
persoalan dalam dunia nyata, diharapkan pelajaran tersebut menjadi bermakna bagi siswa.
Dengan demikian mereka termotivasi untuk terlibat dalam pelajaran. Untuk mendukung
proses pembelajaran yang mengaktifkan siswa diperlukan suatu pengembangan materi
pelajaran matematika yang difokuskan kepada aplikasi dalam kehidupan sehari-hari
(kontekstual) dan disesuaikan dengan tingkat kognitif siswa, serta penggunaan metode
evaluasi yang terintegrasi pada proses pembelajaran (Purwanto, 2013). Melalui pembelajaran
ini, siswa dihadapkan dengan masalah kontekstual yang mengantar siswa mengenal objek
matematika, melibatkan siswa melakukan proses matematika secara aktif.
Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses
pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari penalaran matematis dan
penemuannya sendiri. Pembelajaran yang bermakna akan membawa siswa pada
pengalaman belajar yang mengesankan. Dalam konteks ini proses pembelajaran yang
berlangsung melibatkan siswa sepenuhnya untuk merumuskan sendiri suatu konsep.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah yang ada yaitu (1)
mengetahui kemampuan penalaran matematis siswa di kelas V sekolah dasar di Kecamatan
Majalengka Kabupaten Majalengka; (2) mengetahui peningkatan kemampuan penalaran
matematis siswa setelah penerapan Contextual Teaching and Learning di kelas V sekolah
dasar Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas dengan desain
Kemis Taggart. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus dengan dua tindakan
tiap siklusnya. Setiap siklus terdapat beberapa tahapan dinatranya tahap perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu sekolah dasar
negeri di Kabupaten Majalengka pada tahun 2015/2016.Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas
121
V dengan jumlah 19 orang.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Di bawah ini terdapat hasil peningkatan penalaran matematis siswa dengan
menggunakan contextual teaching and learning yang dimaluai dari data awal, siklus 1 dan
siklus 2. Adapun nilai perbandingan kemampuan penalaran matematis siswa pada data
awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat sebagai berikut:
Tindakan I
Tindakan II
Siklus II
Tindakan II
Nama siswa
Tindakan I
No
Data awal
Siklus I
1
S1
75
75
80
80
100
2
S2
75
75
82
73
85
3
S3
55
75
80
75
95
4
S4
5
S5
55
60
80
80
80
80
86
93
86
93
6
S6
65
66
66
80
85
7
S7
65
66
66
80
80
8
S8
55
70
70
80
86
9
S9
60
66
66
75
85
10
S10
60
75
75
80
90
11
S11
55
75
75
75
90
12
S12
75
70
70
73
80
13
S13
65
80
86
93
100
14
S14
65
72
72
73
80
15
S15
60
72
75
75
80
16
S16
75
70
70
80
80
17
S17
75
75
75
73
86
18
S18
75
80
80
93
93
19
S19
70
75
75
75
90
Jumlah
1255
1396
1427
1512
1640
Rata-rata
66,05
73,47
75,10
79,47
93,16
Dengan melihat perbandingan tabel hasil penalaran matematis siswa SD di atas, maka
data awal sebelum melakukan tindakandengan rata-rata 66,05 mengalami kenaikan pada
siklus I tindakan I menjadi rata-rata 73,47. Begitu pula pada siklus I tindakan II mengalami
kenaikan menjadi rata-rata 75,10. Pada siklus II tindakan I persentase
keberhasilan mencapai rata-rata 79,47 mengalami kenaikan menjadi rata-rata 93,16 pada
122
siklus II tindakan II. Dengan melihat peningkatan pada setiap siklusnya yang semakin
meningkat, sehingga pada siklus kedua mencapai rata- rata 93,16. Maka penelitian pun
diberhentikan karena sudah memenuhi harapan.
SIMPULAN DAN SARAN
Dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning pada pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar maka penalaran matematis siswa SD dapat meningkat
dengan data awal sebelum melakukan tindakandengan rata-rata 66,05 mengalami kenaikan
pada siklus I tindakan I menjadi rata-rata 73,47. Begitu pula pada siklus I tindakan II
mengalami kenaikan menjadi
rata-rata 75,10. Pada siklus II tindakan I persentase
keberhasilan mencapai rata-rata 79,47 mengalami kenaikan menjadi rata-rata 93,16 pada
siklus II tindakan II. Dengan melihat peningkatan pada setiap siklusnya yang semakin
meningkat, sehingga pada siklus kedua mencapai rata- rata 93,16. Maka penelitian inipun
diberhentikan karena sudah memenuhi harapan.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2003). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)).
Jakarta: Depdiknas.
Ditjen Dikdasmen Depdiknas RI (2003). Pendekatan Kontektual (Contextual Teaching and
Learning ). Jakarta : Ditjen Dikdasmen Depdiknas.
Johnson, E. B. (2008). Contextual Teaching And Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar
dan Mengajar Mengasikkan dan Bermakna. Bandung: Mizan Learning Center.
Purwanto, N. (2013). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Shadiq, F. (2004). Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi. Yogyakarta:
Tim PPG Matematika.
123
ISBN 978-602-98647-5-5
9 786029 864755
Download