Gender dalam Sumber Daya Alam dan Lingkungan GENDER DAN AI R GENDER, PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN IKLIM GENDER DAN SAMPAH KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG PUG BIDANG POLITIK SOSIAL HUKUM Jalan Medan Merdeka Barat No.15, Jakarta 10110 Telepon : (021) 386.3630 Faksimile : (021) 386.3631 Website : www.menegpp.go.id Jakarta, Tahun 2011 Gender f Perbedaan peran laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan/dibangun oleh masyarakat atau kelompok masyarakat dengan latar belakang budaya dan struktur sosial yang berbeda-beda di detiap daerah, suku, dan negara. Kesetaraan Gender f Kondisi dimana laki-laki den perempuan memiliki kesempatan dan peluang serta memperoleh manfaat yang sama dalam pembangunan sesuai dengan tingkat kebutuhanya. Sumber Daya Alam (SDA) f Unsur lingkungan hidup yang terdiri dari sumberdaya hayati dan non hayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem. Lingkungan Hidup (LH) f kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sampah Anorganik (seperti: plastik, kertas, kaca, logam) f dapat didaur ulang menjadi produk yang dapat bermanfaat dan berhasil guna. Sampah Organik (seperti: sisa makanan, sisa sayuran dan buah-uahan (sampah dapur), daun-daunan yang lunak, sampah sapuan halaman, hasil pangkasan rumput, bunga-bungaan dan semak) f diubah menjadi kompos yang bernilai. Reduce f Mengurangi penggunaan sampah. Reuse f Pemanfaatan kembali sampah. Recycle f Mendaur ulang sampah. Menampung air tetesan (kondensat) AC untuk mengepel, menyiram tanah m Membuat embung dan tampungan air hujan ta 3 7 Gender & Air GENDER DAN AI R Simpan/Tandon Air: Tanam dan pelihara pohon Ta Persyaratan air bersih : 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. Membuat resapan air, seperti ; sumur resapan, biopori, parit (selokan untuk air hujan). u 2 Jernih Tidak berbau Tidak berwarna Tidak berasa Tidak mengandung kuman penyakit Tidak mengandung bahan kimia beracun Cuci kendaraan (mobil, motor) cu cukup satu ember 3 Akibat Langkanya Air, antara lain: Tingkat kesehatan rendah terutama untuk anak-anak dan perempuan. Kesehatan reproduksi perempuan memburuk, angka kecacingan, penyakit kulit meningkat karena rentan pada kelangkaan air bersih. Angka kematian tinggi, karena mewabahnya penyakit yang disebabkan langkanya air. Konflik sosial, karena memperebutkan air. Mandi dengan pancuran atau shower 4 Apa Yang Harus Kita Lakukan Agar Dapat Terus Mengakses dan Menghemat Air Bersih ? Air sangat berarti bagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan air. Hemat Penggunaan Air: 1 Dalam kehidupan sehari-hari air dibutuhkan untuk minum, mandi, memasak, fasilitas sanitasi, membangkitkan energi, kegiatan pertanian dan peternakan, upacara keagamaan, transportasi bahkan olah raga. Matikan kran serta tidak membiarkan air mengalir tanpa digunakan. M Menampung air wudhu dan bekas mencuci sayuran/daging/ikan untuk menyiram tanaman. Ironisnya walaupun air sangat penting dan merupakan hak setiap umat manusia, namun saat ini, air mulai sulit diakses. Hal Ini disebabkan di antaranya oleh : Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi Berkurangnya daerah resapan air (penebangan hutan dan pembangunan infrastruktur yang berlebihan) Pencemaran (pembuangan limbah/sampah rumah tangga dan industri ke sungai, danau dan laut) Komersialisasi air bersih (penguasaan sumber air bersih oleh perusahaan swasta) Gaya hidup (boros air,membuang sampah ke sungai, danau dan laut) 5 Menyiram tanaman pagi, sore, malam hari (saat tidak ada sinar matahari) 6 Cuci perabotan dapur dengan air yang ditampung (dalam ember/waskom) 2 Gender dalam pemanasan global dan perubahan Iklim Dampak perubahan iklim berbeda di setiap wilayah, generasi, usia, pekerjaan dan jenis kelamin. Di mana, dampak negatif (risiko) lebih banyak dialami oleh perempuan dan anak-anak. Mengatasi dampak perubahan iklim harus menjadi tanggung jawab bersama; baik laki-laki maupun perempuan. Sebagai Contoh: Saat terjadi banjir atau kenaikan air laut (rob), perempuan lebih banyak menggunakan waktu untuk mengurus pekerjaan rumah tangga. Hal ini mengurangi kesempatannya untuk bekerja mencari nafkah, karena perempuan memiliki pilihan mata pencaharian yang terbatas. Meskipun pada kenyataanya perempuan berperan dalam menanggung ekonomi keluarga. Adanya keterbatasan akses pengetahuan, pengalaman dan partisipasi perempuan semakin memperbesar dampak perubahan iklim terhadap perempuan. Dalam banyak kegiatan, keterlibatan perempuan baik sebagai korban maupun pihak yang mempunyai hak suara dalam menentukan kebijakan yang terkait dengan perubahan iklim, masih kurang mendapat perhatian. Upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi produksi Gas Rumah Kaca dalam kegiatan sehari-hari adalah: Berjalan kaki atau menggunakan transportasi sepeda untuk perjalanan dekat, dan gunakan kendaraan umum untuk perjalanan lebih jauh. Mengurangi penggunaan kertas Kurangi penggunaan plastik/kemasan sekali pakai. Mengelola sampah (memisahkan sampah organik dan non-organik, kemudian mengolah sampah organik menjadi kompos) Menghemat pemakaian energi, seperti listrik (matikan lampu dan perangkat listrik lainnya apabila tidak dipakai; hindari memasang pendingin ruangan terlalu dingin), Bahan Bakar Minyak, Gas dan Air. Gunakan produk dalam negeri untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca dari transportasi. Upaya yang bisa dilakukan untuk menyikapi dampak perubahan iklim adalah: Membuat tempat penampungan air/tandon air hujan/ sungai; “Tanam dan Pelihara” pohon dan jangan bercocok tanam di lahan dengan kemiringan tinggi untuk mencegah erosi tanah. Mengatasi persoalan perubahan iklim bersama tanpa membedakan jenis kelamin Gender, Pemanasan Global & Perubahan Iklim GENDER, PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN IKLIM Umumnya, peran gender masih menempatkan perempuan pada kegiatan rumah tangga seperti pemenuhan air, pangan, dan perawatan keluarga. Selain itu juga berperan/ bertanggungjawab dalam menanggung perekonomian keluarga. Apa yang bisa dilakukan? Perubahan iklim merupakan tantangan serius yang sedang dihadapi dunia. Dampak perubahan iklim sudah nyata dirasakan masyarakat Indonesia; baik laki-laki maupun perempuan. Kegagalan tanam/panen, kelangkaan air, badai dan banjir baik secara langsung-maupun tidak langsung telah menimbulkan banyak masalah di berbagai sektor kehidupan seperti kesehatan, sosial, pertanian dan kelautan. Apa itu Pemanasan Global? Pemansan global (Global warming) adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Gas Rumah Kaca adalah gas-gas di atmosfer yang menyebabkan efek radiasi matahari sehingga menyebabkan suhu permukaan bumi menjadi lebih hangat. Gas Rumah Kaca (GRK) dihasilkan dari aktivitas manusia terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan bakar fosil, seperti aktivitas industri, kendaraan bermotor, pembakaran hutan dll. CUACA adalah kondisi harian suhu, curah hujan, tekanan udara dan angin. Dampak perubahan iklim terhadap ekosistem lingkungan yaitu: adalah kondisi rata-rata suhu, curah Krisis pangan Perubahan iklim secara langsung mempengaruhi produksi pangan dunia. Gagal tanam ataupun gagal panen akibat tanaman pangan terendam banjir, longsor, kekeringan atau serangan hama menjadikan produksi pangan terganggu. hujan, tekanan udara, dan angin IKLIM panjang dalam jangka waktu yang panjang, antara 30 – 100 tahun. Pada intinya, iklim adalah pola cuaca yang terjadi selama bertahun – tahun. Apa dampak pemanasan global ? Pemanasan global menyebabkan kenaikan suhu bumi yang mempengaruhi keseimbangan dan kenaikan suhu permukaan bumi serta perubahan musim yang tidak dapat diprediksi. Fenomena di mana musim penghujan cenderung menjadi lebih pendek dengan curah yang lebih tinggi, dan musim kemarau yang menjadi lebih panjang, telah mengakibatkan peningkatan ancaman bencana seperti banjir, badai (El Nino dan La Nina), wabah penyakit, kekeringan, dan berbagai ancaman bencana lainnya yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan, lingkungan, pertanian dan pangan serta kelangsungan makhluk hidup. Wabah dan munculnya penyakit baru Perubahan iklim dapat memicu perpindahan wabah pembawa penyakit dari lokasi asal. Daerah-daerah yang sebelumnya tidak terdapat penyakit akan terancam akibat perpindahan wabah tersebut, misalnya malaria. Krisis air bersih Rusak dan tercemarnya sumber-sumber air yang ada seperti sungai, sumur maupun mata air karena kemarau dan hujan yang berkepanjangan Gangguan ekologis Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan global. Upaya adaptasi yang dilakukan hewan adalah dengan melakukan perpindahan serta menyesuaikan pola kehidupannya. Perpindahan hewan ke wilayah baru akan berbenturan dengan satwa yang telah ada sebelumnya termasuk pemukiman penduduk Punahnya species akibat ketidak mampuan melakukan adaptasi dari perubahan iklim telah banyak diprediksi ahli. Kondisi ini akan berpengaruh bagi kehidupan manusia secara langsung maupun tidak langsung akibat terjadinya gangguan pada ekosistem. Naiknya permukaan air laut Peningkatan suhu bumi akan mencairkan salju di kutub dan puncak gunung bersalju. Menyebabkan volumenya membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Akibatnya, permukaan air laut meningkat dan menggenangi daratan. Tidak saja pemukiman penduduk di pesisir yang akan terancam, tapi juga negara-negara kepulauan akan hilang dari peta dunia. Gambar pembuatan kompos skala rumah tangga di tanah OPEN DUMPING PENGKOMPOSAN Pengomposan dapat dilakukan oleh segenap WARGA (baik ayah, ibu dan anak) DALAM POT BUNGA Sistem gali urug (10 meter dari sumur air) untuk lahan yang luas. Langkah -langkahnya : Gali tanah 60-100cm --> isi sampah organik --> taburi tanah secara berkala --> isi sampah oraganik & urug sampai penuh --> lubang dapat digali ulang setelah 3 bulan --> kompos diangin -anginkan TANAH Gender & Sampah campur & aduk sampah dengan tanah. Masukan kedalam pot yang diberi pori-pori. Setelah didiamkan, buka dan angin-anginkan. Tutup dan biarkan selama beberapa hari. TANAH SAMPAH 60-100 cm SAMPAH TANAH SAMPAH KONTAINER / DRUM Ukuran berfariasi untuk lahan terbatas. Langkah-langkahnya : Lubangi dasar drum plastik/baja dengan paku untuk rembesan --> isi sampah organik tiap hari--> taburi sedikit tanah, serbuk gergaji /kapur & tambahkan sedikit kotoran ternak (untuk meningkatkan kualitas kompos) --> isi sampah oraganik lagi & urug sampai penuh --> diamkan selama 3 bulan --> keluarkan kompos dan diangin-anginkan. Kompos siap dipergunakan. GENDER DAN SAMPAH MANFAAT PENGOMPOSAN 1. Menciptakan lingkungan bersih dan sehat 2. Membantu mengurangi efek pemanasan global yang pemicu perubahan iklim 3. Penghematan biaya pengangkutan sampah, karena sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi berkurang. 4. Mengurangi tingkat pencemaran lingkungan hidup, membantu melestarikan sumber daya alami. Siklus Pengelolaan Sampah Sampah Sampah Kering di kelola di Bank Sampah Sampah Basah diolah menjadi Kompos Sampah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) buang di tempat sampah yg jauh dari mata air/sumur dan tempat bermain Anak Ayo... Kelola (kurangi timbunan) Sampah Kita! Sampah Organik (basah) Bijaklah dalam menggunakan kertas, setelah tidak dipergunakan, kumpulkan lalu jual/sumbangkanlah Bentuklah perkumpulan pengelolaan sampah seperti Bank Sampah Kering (Plastik, Kertas, Kaleng dan Botol Kaca) dan upayakan pembuatan Kompos dari sampah Basah kita. Sampah Anorganik (kering) PENGATURAN ADMINISTRASI KEUANGAN BANK Apabila belum memungkinkan terbangunnya Bank Sampah, warga tetap dapat mengurangi ancaman kesehatan lingkungan dengan memisahkan sampah kering dan sampah basah. Sampah kering dapat disumbangkan kepada pemulung disekitar kita. Bank Sampah: Bank sampah adalah suatu strategi penerapan 3R (reduce, reuse, recycle), dalam pengelolaan sampah di tingkat masyarakat Tujuan: Terlaksananya penerapan sistem pengelolaan sampah dengan tabungan sampah di BANK SAMPAH berbasis masyarakat Setiap hari kita menghasilkan sampah, baik berupa sampah kering (seperti plastik, kertas, batu batere) dan sampah basah (sisa sayur, sisa buah dsb). Saat ini sampah sudah menjadi ancaman bagi kesehatan lingkungan hidup kita... Buang sampah pada tempatnya tidaklah cukup. Yuk, kita kurangi pencemaran sampah kita dengan: Bawalah wadah sendiri, hindari penggunaan kemasan styrofoam serta plastik yang tidak sehat dan sulit didaur ulang Bawalah tas belanjamu sendiri, kurangi penggunaan tas plastik atau tas kresek Pilahlah sampah kita sesuai jenisnya (sampah basah, sampah kering dan sampah Bahan Beracun Berbahaya/B3) MEKANISME BANK SAMPAH Sampah (menabung sampah kering dan mengambil uang) dirumuskan berdasarkan kesepakatan warga..... Pemilahan Sampah Oleh Warga Warga membuang sampah terpilah di TPS tiap RT Petugas bank sampah mengambil sampah di TPS tiap RT Skema Bank Sampah Pencatat penimbangan dan pemasukan sampah oleh teller dalam tong/loker komunal di BANK SAMPAH Penjualan ke pengepul yang ditunjuk Setiap keluarga akan dicatat setoran sampah keringnya berdasarkan berat sampah kering oleh warga yang bertugas di Bank sampah. Setiap periode (mingguan, bulanan) sampah kering akan dijual ke Pedagang pengumpul sampah kering terdekat. Setiap warga akan memperoleh uang yang ditabung di Bank Sampah. Diambil oleh penabung sampah tiap RT Kas RT Petugas memasukkan hasil penjualan dalam buku tabungan tiap RT