PENGGUNAAN MEDIA MASSA OLEH PUBLIC

advertisement
PENGGUNAAN MEDIA MASSA OLEH PUBLIC RELATIONS
UNIVERSITAS AZZAHRA DALAM MEMPROMOSIKAN
CITRA SEBAGAI GATEWAY TO BUSINESS WORLD
(Studi Kasus Media Massa Brosur dan Website)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
RUFIATUN NUFUS
NIM. 109051000222
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/ 2013 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa:
1.
Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 10 September 2013
Rufiatun Nufus
ABSTRAK
RUFIATUN NUFUS
PENGGUNAAN MEDIA MASSA OLEH PUBLIC RELATIONS
UNIVERSITAS AZZAHRA DALAM MEMPROMOSIKAN CITRA
SEBAGAI GATEWAY TO BUSINESS WORLD (Studi Kasus Media Massa
Brosur dan Website)
Universitas Azzahra merupakan perguruan tinggi yang memiliki standar
kompetensi dengan kurikulum yang disesuaikan dengan pasar kerja sehingga
dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa untuk membentuk SDM (Sumber
Daya Manusia) yang handal sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja baik
nasional maupun internasional. Karena suatu negara dapat dikatakan sebagai
negara yang berhasil adalah bagaimana kualitas sumber daya manusianya. Itu
semua tidak terlepas dari peran Public Relations sebagai mediator antara
masyarakat dengan instansi melalui media-media yang disediakan untuk
menciptakan citra sebagai gateway to business world di mata masyarakat.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka pertanyaan mayornya (utama),
Bagaimana peran yang dilakukan Public Relations Universitas Azzahra dalam
mempromosikan citra sebagai gateway to business world? Pertanyaan minornya
(tambahan) Media massa apa saja yang digunakan oleh Public Relations yang
dijalankan oleh Universitas Azzahra?
Melihat konteks penelitian ini, tinjauan teoritis yang digunakan dalam
menganalisis adalah dengan menggunakan teori citra atau image theory yang
dikemukakan oleh Frank Jefkins. Citra adalah persepsi, kesan, perasaan dan
gambaran dari publik terhadap sesuatu. Citra yang diharapkan oleh Universitas
Azzahra adalah mampu menjadi sebagai gateway to business world (gerbang ke
dunia bisnis) sesuai dengan tujuan awalnya adalah membantu masyarakat untuk
membangun potensi sumber daya manusia yang mumpuni baik di bidang
teknologi dan sains, agar mampu bersaing di dunia bisnis ditingkat nasional dan
internasional.
Peran yang dilakukan oleh Public Relations Universitas Azzahra adalah
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, sebagai fasilitator
komunikasi (Communication fasilitator), sebagai fasilitator proses pemecahan
masalah. Media yang digunakan dalam mempromosikan Universitas Azzahra
adalah menggunakan brosur dan website. Dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini
public relations selalu menjawab semua keluhan dari masyarakat kemudian akan
memberikan jawaban melalui media yang tersedia.
Kemudian metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.
Penelitian ini mendeskripsikan data secara jelas, tepat, sistematis, faktual dan
akurat berdasarkan fakta yang didapatkan dari lapangan sehingga dapat dipahami
orang yang tidak mengalaminya secara langsung.
Penelitian ini mendapatkan data bahwa Universitas Azzahra mampu
mengelola citra instansi oleh Public Relations dengan rancangan programprogram kerja baik program pendidikan dan program kerja Public Relations yang
saling bekerjasama diberbagai divisi dalam instansi. Inti dari peran tersebut adalah
pelayanan yang mampu mengangkat nama baik instansi di mata masyarakat.
Kata kunci: Universitas Azzahra, gateway to business world, Public Relations,
Image Theory, SDM
i
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Wr. Wb
Bismillahirrahmanirohim.
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan begitu banyak karuniaNya dan melimpahkan nikmat Iman, Islam dan kesehatan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa pula shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah menerangi jalan
kita dari kegelapan menuju jalan terang benderang seperti sekarang ini. Skripsi ini
disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Komunikasi Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis berharap penulisan skripsi ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkup
kepentingan penulis secara pribadi, namun juga bagi segenap masyarakat dan
praktisi instansi yang menghendaki adanya perubahan di masa sekarang dan yang
akan datang. Penulisan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bimbingan,
bantuan, dukungan serta doa dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis tidak
lupa mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1.
Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Drs. Wahidin Saputra, M.A selaku Pembantu Dekan Bidang
Akademik, Drs. H. Mahmud Djalal, M.A selaku Pembantu Dekan Bidang
Administrasi dan Keuangan, dan juga Drs. Study Rizal LK, M.A selaku
pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.
2.
Drs. Jumroni, M.Si selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,
dan Dra. Umi Musyarofah, M.A selaku Sekretaris Jurusan.
ii
3.
Fauzun Jamal, LC, MM selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
mengarahkan seluruh mahasiswa untuk mengikuti proses kegiatan akademik.
4.
Dr. Hj. Roudhonah, MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk meberikan pengarahan dan bimbingan
dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas ilmu yang telah Ibu berikan
selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi.
5.
Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
6.
Teristimewa untuk kedua orang tua, Ayahanda Suwandi, AS, Ibunda Haerlis
Ganevo, S.Pd, MM, yang telah membesarkan dengan cinta dan kasih sayang
yang besar dan tanpa henti memberi dukungan tenaga, materi, doa serta
curahan rasa perhatian dan sayang yang tiada henti untuk penulis.
7.
Kakakku Nurul Syifa Qur’aini, S.AP serta Adikku Syafina Annajah yang
yang selama ini telah menjadi teman dan sahabat sekaligus pemberi dukungan
yang besar bagi penulis serta keluarga besar yang selalu memberikan doa,
kebahagiaan dan semangat untuk penulis.
8.
Hari Bangkit Swandi Tobing, Ahmad Fadhil Daeng Matta dan Ludolfus Ludo
yang selalu memberikan motivasi, serta curahan doa yang tak henti-henti
sampai akhir penulisan. Dan adikku Rangga Satya Nugraha yang selalu
memberikan keceriaan.
9.
Sahabatku Fresilia Ayu Angganis, Tia Rahmawati, Zakiah Rizki Azzahra,
Murchani Fuji Lestari, Purry Pritika Ayu, Casty Nuryati, Tri Wibowo, Dika
Agustirana,
Nono,
Ahmad
Fauzan,
iii
Lugas
Luhur
Pambudi.
Kami
dipertemukan dalam manisnya persahabatan, terimakasih atas bantuan dan
doa selama ini.
10. Sahabat seperjuangku Titus Puspitasari, Dini Utami, Ima Astinia, Siti Aliyah
Nur Khalishah. Kami dipertemukan dalam pertemanan yang indah,
terimakasih atas segala dukungan dan bantuan yang kalian berikan. Seniorku
Kak Ifta Aulia, Ria Nuraprianty, Arum Ganda, Rina Faraditha, Irliatna.
Terimakasih atas pelajaran hidup yang berharga. Juniorku Rosma Aliah, Rika
Fitrianti, Septi Setia Ningsih, Annisa. Kalian selalu memberikan senyum
termanis.
11. Sahabatku Awalina Habibah, Agnitia Citra Resmi, Rizki Dwi Rayando dan
Herri Hermawan. Terimakasih untuk hari-hari yang kalian berikan yang tidak
akan penulis lupakan.
12. Teman seperjuanganku yang tergabung dalam KPI G wulan, fitri, dewi, puni,
ade, yanka, nida, wini, mega, aisyah, nisa, isti, andri, agus, soleh, sani, ipul,
tata, hakim, iskandar, surya, putra, edi, rijal, faisal, arif dan halily. Dan
seluruh Mahasiswa/i Komunikasi Penyiaran Islam 2009 yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
13. Teman-teman seperjuanganku yang dipersatukan melalui KKN KOMPAK.
14. Teman-teman yang tergabung dalam paduan suara Voice Of Communication.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, 10 September 2013
Rufiatun Nufus
iv
DAFTAR ISI
Keterangan
Halaman
ABSTRAK ..............................................................................................
i
KATA PENGANTAR ...........................................................................
ii
DAFTAR ISI ...........................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
viii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................
6
D. Metode Penelitian ................................................................
7
E. Tinjaun Pustaka ....................................................................
12
F. Sistematika Penulisan ...........................................................
13
LANDASAN TEORI TENTANG PERAN PUBLIC RELATIONS
DALAM PENGGUNAAN MEDIA DAN CITRA
A. Peran Public Relations
1. Pengertian Peran ..............................................................
15
2. Faktor-faktor Penyesuaian Peran .....................................
16
3. Public Relations dan Ruang Lingkup
a) Pengertian Public Relations ........................................
17
b) Fungsi Public Relations ..............................................
20
v
c) Tugas Public Relations ...............................................
22
d) Tujuan Public Relations ..............................................
23
4. Peran Public Relations .....................................................
24
a) Ketidakberhasilan Peran ..............................................
26
B. Citra (Image Theory)
1. Pengertian Citra ...............................................................
28
2. Macam dan Jenis Citra ....................................................
30
3. Karakteristik Citra ...........................................................
32
4. Analisis Citra ...................................................................
33
5. Pembentukan Citra ..........................................................
34
C. Media dalam Pencitraan
1. Pengertian Brosur ............................................................
38
2. Pengertian Website ..........................................................
39
3. Peran Penggunaan Media Public Relations dalam
Pencitraan ........................................................................
40
BAB III GAMBARAN UMUM PUBLIC RELATIONS DAN UNIVERSITAS
AZZAHRA
A. Sejarah dan Perkembangan Universitas Azzahra .................
45
1. Visi dan Misi ....................................................................
50
2. Tujuan Pendidikan ...........................................................
51
3. Struktur Organisasi ..........................................................
51
4. Keunggulan Universitas Azzahra .....................................
53
5. Fasilitas Universitas Azzahra ..........................................
54
vi
6. Letak Geografis Universitas Azzahra .............................
55
B. Gambaran Umum Public Relations Universitas Azzahra ...
55
C. Hubungan Eksternal Universitas Azzahra ...........................
56
BAB IV PENGGUNAAN MEDIA MASSA OLEH PUBLIC RELATIONS
UNIVERSITAS
AZZAHRA
DALAM
MEMPROMOSIKAN
CITRA SEBAGAI GATEWAY TO BUSINESS WORLD (Studi
Kasus Media Massa Brosur dan Website)
A. Peran Public Relations Universitas Azzahra dalam mempromosikan
BAB V
citra sebagai gateway to business world ...............................
59
B. Media Massa Public Relations Universitas Azzahra ............
62
PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................
72
B. Saran .....................................................................................
74
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
75
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 2.1 Analisis Citra ............................................................ .......
33
Gambar 2.2 Pencapaian dan Pembentukan Citra.................................
35
Gambar 4.1 Brosur Diploma III dan Sarjana Strata 1 ..........................
63
Gambar 4.2 Brosur halaman depan dan belakang ................................
65
Gambar 4.3 Brosur Pasca Sarjana ........................................................
67
Gambar 4.4 Homepage dan childpage website Universitas Azzahra ...
68
Gambar 4.5 Kolom Komentar ..............................................................
69
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu indikator kemajuan pembangunan suatu bangsa adalah
tingkat pencapaian pembangunan Sumber Daya Manusianya, bahkan
pendidikan menjadi domain utama bagi setiap negara yang ingin maju dan
ingin menguasai teknologi. Setiap negara memiliki kewajiban mencerdaskan
kehidupan bangsanya tanpa terkecuali1. Pemerintah Indonesia dalam UndangUndang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 dalam Pasal 31 ayat (1) telah
mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatan
pendidikan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal.
Upaya untuk melaksanakan amanat tersebut Pemerintah telah mengeluarkan
kebijakan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang merupakan dasar hukum penyelenggaraan sistem
pendidikan di Indonesia2.
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam
pembangunan
bangsa.
Sejarah
menunjukkan
bahwa
keberhasilan
pembangunan negara adalah dengan tersedianya penduduk yang terdidik
dalam jumlah, jenis, dan tingkat yang memadai. Karena itu, hampir semua
1
h. 21
Edward Sallis, “Manajemen Mutu Pendidikan”, (Jogjakarta: IRCiSoD, 2006) cet ke 1-6
2
Undang-undang Peraturan Pemerintah tentang Guru dan Dosen, (Bandung: PT. Citra
Umbara, 2009) h 59
1
2
bangsa menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama
dalam program pembangunan nasional. Perguruan tinggi merupakan salah
satu jenjang dalam dunia pendidikan yang mempunyai peran sebagai institusi
yang bertanggungjawab dalam menjaga daya saing bangsa. Daya saing
bangsa dapat dibangun dengan baik apabila didukung oleh Perguruan Tinggi
(PT) yang berkualitas, sehingga mempunyai daya saing yang kuat dalam
kompetensi ekonomi global.
Universitas Azzahra adalah salah satu perguruan tinggi swasta yang
membantu masyarakat untuk mengembangkan potensi Sumber Daya
Manusia. Universitas Azzahra memiliki beberapa keistimewaan seperti
program gerakan wajib kuliah. Program gerakan wajib kuliah ini Universitas
Azzahra memberikan keringanan para calon mahasiswa/i yang terkendala
oleh biaya. Program tersebut adalah program beasiswa dan pinjaman biaya
studi. Program yang paling tepat untuk gerakan wajib kuliah. Beasiswa
diberikan kepada para siswa SMA/SMK sederajat yang kurang mampu tetapi
berprestasi dan memiliki kemauan yang kuat untuk kuliah. Universitas
Azzahra merupakan Perguruan Tinggi yang memiliki standar kompetensi
dengan kurikulum yang disesuaikan dengan pasar kerja yang dapat
membentuk sumber daya manusia yang handal sehingga mampu bersaing
dalam dunia kerja baik nasional maupun internasional3.
Public relations merupakan kegiatan yang terorganisir dan bertujuan
membantu publik untuk memahami dan menciptakan hubungan harmonis
3
Wawancara Pribadi dengan Nurul Syifa Qur’aini, Manager Of Public Relations, Jakarta
Timur, Jum’at 22 Juni 2013, Pukul 13.00-14.30 Universitas Azzahra.
3
antara organisasi atau instansi yang diwakilinya dengan publiknya atau
stakeholder-sasaran khalayak yang terkait. Peran seorang public relations di
Universitas dituntut untuk mampu merencanakan serta menjalankan programprogram yang mampu menumbuhkan suatu kepercayaan dan kepuasan.
Untuk itu seorang public relations harus memiliki peranan yang baik agar
dapat bersaing dengan Universitas lainnya.
Program-program kerja yang terlaksana dengan baik di Universitas
Azzahra tidak terlepas dari peran public relations Universitas Azzahra
sendiri. Diterima maupun tidak diterimanya suatu program pendidikan atau
jasa tergantung hasil karya public relations dari instansi tersebut. Artinya
public relations bersifat melekat dan tidak dapat terpisah dari fungsi
kelembagaan atau instansi tersebut. Penggunaan media komunikasi yang
digunakan oleh Universitas Azzahra adalah brosur dan website. Brosur berisi
sejarah, profil Universitas, program pendidikan dan gambar. Berbagai
tantangan dan perubahan yang luar biasa cepat di era globalisasi ini ditambah
dengan kebutuhan manusia terhadap pemenuhan infromasi, maka semakin
besar pula kebutuhan manusia terhadap media informasi. Sehingga public
relations
Universitas
Azzahra
melakukan
langkah
inisiatif
dengan
menggunakan media website dalam mempromosikan dan memberi kepada
masyarakat luas sebuah ”service” yang cepat dan tepat.
Kondisi di atas menuntut peningkatan peran dan fungsi public relations
Perguruan Tinggi sebagai mediator untuk membantu pimpinan mendengarkan
kritikan, saran, harapan masyarakat serta membina hubungan harmonis
4
dengan publik intern (dosen, mahasiswa, karyawan, manajemen) dan
hubungan kepada publik ekstern (orang tua mahasiswa, media massa, pihak
terkait lainnya) dengan menyebarkan pesan, informasi dan publikasi hasil
penelitian, dan berbagai kebijakan yang telah ditetapkan pimpinan, dan
membantu mencari solusi dalam meyelesaikan masalah antar Universitas dan
mengidentifikasi serta menganalisis suatu opini atau berbagai persoalan, baik
yang ada di Universitas maupun di masyarakat sehingga jasa dari instansi
tersebut mendapatkan brand image yang kemudian berdampak pada
pembentukan citra bagi instansi yang terkait.
Citra adalah persepsi, kesan, perasaan dan gambaran dari publik
terhadap sesuatu4. Persepsi publik terhadap Universitas didasari pada apa
yang mereka ketahui atau mereka kira tentang Universitas yang bersangkutan.
Citra tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya dapat dirasakan
dari hasil penelitian baik atau buruk. Dalam suatu organisasi menciptakan
citra yang baik bagi organisasi merupakan suatu keharusan yang dilakukan,
apabila citra yang baik sudah terbentuk maka akan berdampak positif pula
bagi instansi tersebut.
Citra yang terdapat di Universitas Azzahra yaitu sebagai Gateway to
Business World, yaitu sebagai gerbang menuju dunia bisnis. Tujuan dari citra
tersebut adalah untuk megenalkan Universitas Azzahra di mata masyarakat
dengan cara memberikan perkuliahan dan penempatan pekerjaan bagi
masyarakat yang memiliki keinginan kuat untuk berkuliah. Citra harus tetap
4
Elvinaro Ardianto, Metodelogi Penelitian untuk Public Relations, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2010), h. 98
5
diupayakan dengan berbagai cara agar selalu terpelihara. Mutu pelayanan jasa
yang baik merupakan modal dasar untuk mampu bersaing merebut animo
masyarakat. Sehingga memberikan dampak yang baik terhadap instansi
tersebut. Sasaran yang hendak dicapai oleh Universitas tersebut tidak terlepas
dari dukungan, serta kepercayaan dari pihak publiknya. Kemudian harapanharapan public relations Universitas Azzahra dengan citra sebagai gateway to
business world yang diberikan oleh masyarakat akan tercipta dikemudian hari
dan menjadi kenyataan dengan meningkatnya mahasiswa/i untuk belajar di
Universitas Azzahra5.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti berusaha membahas
mengenai: “Penggunaan Media Massa Oleh Public Relations Universitas
Azzahra dalam Mempromosikan Citra sebagai Gateway To Business
World (Studi Kasus Media Massa Brosur dan Website)”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dibahas. Maka penulis
membatasi pembahasannya hanya pada penggunaan media massa yang
digunakan oleh public relations Universitas Azzahra periode 2012-2013
dalam mempromosikan citra sebagai gateway to business world. Media
massa yang digunakan oleh public relations Universitas Azzahra adalah
media massa brosur dan website.
5
Wawancara Pribadi dengan Nurul Syifa Qur’aini, Manager Of Public Relations, Jakarta
Timur, Jum’at 22 Juni 2013, Pukul 13.00-14.30 Universitas Azzahra.
6
2.
Perumusan Masalah
Dari uraian yang dikemukakan di atas, maka dengan ini penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
a) Bagaimana peran yang dilakukan public relations Universitas Azzahra
dalam mempromosikan citra sebagai Gateway To Business World?
b) Media massa apa saja yang digunakan oleh public relations
Universitas Azzahra?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka ada beberapa tujuan
yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu:
1.
Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran public relations
Universitas Azzahra dalam penggunaan media massa dan membuat
rancangan serta langkah-langkah yang tepat untuk kemudian lebih
bisa memberikan image kepada masyarakat atau khalayak atas citra
baik instansi, yang pada akhirnya Universitas Azzahra tetap eksis dan
berkembang sebagaimana yang diharapkan oleh instansi tersebut.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui peran yang dilakukan public relations
Universitas Azzahra dalam mempromosikan citra sebagai Gateway
To Business World?
7
2. Untuk mengetahui penggunaan media massa oleh public relations
Universitas Azzahra dalam mempromosikan citra sebagai Gateway
To Business World.
2.
Manfaat Penelitian
a. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kajian ilmu
pengetahuan komunikasi dalam bidang teori yang membahas Public
Relations.
b. Bagi Jurusan/Fakultas Komunikasi diharapkan dapat membantu
pengayaan kurikulum tentang Public Relations yang dikembangkan
dalam organisasi ataupun instansi.
c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi awal bagi penelitian
serupa dimasa mendatang. Selain itu juga dapat memberi masukan
bagi akademis dan para Public Relations tentang bagaimana
penggunaan media massa Public Relations dalam mempromosikan
citra sebagai Gateway to Business World.
D. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode Penelitian merupakan prosedur, metode atau desain
penelitian yang menggambarkan bagaimana penelitian itu ditempuh dari
awal hingga akhir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang
8
berusaha memahami dan menafsirkan makna dari suatu peristiwa interaksi
tingkah laku manusia dalam situasi tertentu6.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah studi deskriptif, yaitu
penelitian dimana permasalahan penelitian ini telah teridentifikasikan dan
terumuskan secara jelas yang mempelajari masalah-masalah dalam
masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasisituasi tertentu termasuk tentang hubungan dan pengaruh dari suatu
fenomena7. Dengan menggunakan studi deskriptif dimana peneliti
berusaha melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi
tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat8. Adapun tinjauan
dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Berdasarkan metode penelitian tersebut di atas peneliti berharap
mendapatkan data penelitian yang bersifat deskriptif sehingga peneliti
dapat menganalisa dan menelaah lebih dekat, mendalam, mengakar dan
menyeluruh untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai peran
yang
dilakukan
public
relations
Universitas
Azzahra
dalam
mempromosikan citra sebagai gateway to business world. Alasan penulis
menggunakan penelitian deskriptif kualitatif adalah agar penulis dapat
6
Rosady Ruslan, Metode Penelitian, Public Relations dan Komunikasi, h 24
Moh Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 55
8
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005), h. 22
7
9
menggambarkan serta menguraikan segala aktivitas yang dilakukan oleh
public relations Universitas Azzahra.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah public
relations Universitas Azzahra, sedangkan yang menjadi objek dari
penelitian ini adalah penggunaan media massa yang dilakukan oleh public
relations Universitas Azzahra dalam mempromosikan citra sebagai
gateway to business world (studi kasus media massa brosur dan website).
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan oleh
penulis adalah:
a. Observasi Lapangan (field observasition)
Observasi lapangan atau pengamatan lapangan adalah kegiatan yang
setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki
dengan mengamati secara langsung antara objek untuk melihat dengan
dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut9. Oleh karena itu, observasi
adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data
penelitian melalui pengamatan dan pengindraan10. Dalam hal ini peneliti
mendatangi kantor Universitas Azzahra, untuk memperoleh data-data
mengenai penggunaan media massa oleh public relationts Universitas
9
Rahmat Kriyantono, Teknik Praktik Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007)h. 106
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dam
Ilmu Sosial, (Jakarta: Kencana, 2008, cet ke -2 h. 115
10
10
Azzahra dalam mempromosikan citra sebagai gateway to business world
(studi kasus media massa brosur dan website).
b. Wawancara mendalam (insentive/depth interview)
Wawancara mendalam adalah salah satu cara mengumpulkan data
atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar
mendapatkan data lengkap dan mendalam11. Semakin banyak informasi,
maka diharapkan akan menghasilkan data yang sudah tersaring dengan
ketat dan lebih akurat12. Pada penelitian ini peniliti mewawancarai
manager of public relations Universitas Azzahra, orang tua mahasiswa/i
dan mahasiswa/i.
c. Dokumentasi
Penulis mengambil dan mengumpulkan data berdasarkan tulisantulisan berbentuk catatan, buku-buku, majalah, brosur dan dokumendokumen yang ada kaitannya dengan penulisan ini berupa company profile
Universitas Azzahra.
4. Teknik Studi Kasus
Studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial.
Studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan
suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya
memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan
11
12
Rachmat Kriyantoro, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2009), h.100
Moh Nazir, Metode Penelitian. h, 56
11
diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena
kontemporer atau masa kini di dalam konteks kehidupan nyata13.
Menurut Schramm studi kasus adalah mencoba menjelaskan
keputusan-keputusan tentang mengapa studi tersebut dipilih, bagaimana
mengimplementasikannya, dan apa hasilnya. Definisi ini dengan demikian
menonjolkan “keputusan” sebagai fokus utamanya. Sejalan dengan itu
topik-topik lain juga ditemukan, mencakup organisasi, proses, program,
lingkungan, institusi, dan bahkan peristiwa. Sedangkan, menurut Yin studi
kasus adalah inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks
kehidupan nyata, bilamana: Batas-batas antara fenomena dan konteks
tidak tampak dengan tegas dimana multisumber bukti dimanfaatkan14.
Teknik studi kasus banyak menggunakan berbagai sumber data yang
dapat diteliti, menganalisis dan menjelaskan secara komprehensif dari
berbagai aspek, individu, kelompok, program dan organisasi yang
mengalami peristiwa tertentu dan sistematis. Penelaah berbagai sumber
data tersebut membutuhkan berbagai instrumen dalam pengumpulan data,
fakta, dan informasi melalui penerapan analisis data yang penulis
wawancara mendalam, observasi partisipan, dokumentasi, survei, bentuk
rekaman dan bentuk fisik lainnya.
Dalam studi kasus, peneliti berupaya secara seksama mengkaji
variabel mengenai kasus-kasus tertentu, dengan mempelajari aspek
13
Robert K. Yin, Studi Kasus Desain dan Metode, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2012), h 1
14
Robert K. Yin, Studi Kasus Desain dan Metode, h 17
12
individu, kelompok dan suatu peristiwa khusus untuk menganalisis secara
lengkap, dan secara mendalam tentang subjek yang akan diteliti15.
E. Tinjauan Pustaka
Sebelum melakukan penelitian ini penulis melakukan pengecekan di
Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, peneliti
menemukan ada beberapa skripsi yang membahas tentang public relations.
Namun yang diteliti mahasiswa sebelumya berbeda dengan isi atau
konten permasalahan yang penulis teliti. Oleh karena itu, untuk menghindari
dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti mengakui karya orang lain, maka
penulis mempertegas perbedaan antara masing-masing judul masalah yang
dibahas pada skripsi sebelumnya dengan judul masalah yang akan diteliti.
Skripsi sebelumnya yang membahas tentang public relations antara lain
sebagai berikut:
1. Strategi Komunikasi Marketing Public Relations Trans TV (PT. Televisi
Transformasi
Indonesia)
Dalam
Meningkatkan
Rating
Program
Ekstravaganza, oleh Yudhitya Ahmad mahasiswa Fakultas Ilmu dakwah
dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009. Berisikan tentang
15
Rosady Ruslan, “Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi”, (Jakarta, Raja
Grafindo, 2008)hal 229-230
13
strategi komunikasi yang diterapkan Unit marketing public relation Trans
TV khususnya dalam lingkup event dan publicity.
2. Strategi Komunikasi Public Relations dalam Menarik Minat Pemasang
Iklan, oleh Umi Mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2009. Berisikan tentang strategi promosi yang
dilakukan public relations dalam menarik minat pemasang iklan.
3. Strategi Public Relations PT. Anugrah Bersama Sejahtera Dalam
Menjalin Loyalitas Customer, oleh Johan Alkautsar Mahasiswa Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2006.
Berisikan tentang strategi yang dilakukan public relation PT. Anugrah
Bersama Sejahtera dalam pencitraan menjalin loyalitas customer.
4. Peran Media Relations PT. Bank Muamalat, tbk Dalam Membangun Citra
Perusahaan, oleh Septi Fahmi Choirisa Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2008. Berisikan mengenai
peran dari media relations Bank Muamallat dalam membangun citra
positif.
F. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dari penulisan skripsi ini dibuat bertujuan agar
dapat dilakukan secara sistematis sehingga dapat dengan mudah dipahami.
14
Oleh karena itu, penulis mencoba untuk menyajkan penelitian ini dalam
bentuk skripsi dengan sistematika yang disusun atas 5 ( lima ) bab, tersusun
sebagai berikut :
BAB I
: Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang penulisan,
ruang lingkup atau batasan dalam penelitian ini, tujuan yang
hendak dicapai, manfaat yang diharapkan dan metodologi yang
digunakan dalam penelitian ini secara sistematik.
BAB II
: Landasan Teori Tentang Peran Public Relations dan Teori
Citra, menguraikan tentang landasan teori yang terdiri dari teori
citra, definisi peran, definisi Public Relations dan kerangka
pemikiran.
BAB III : Gambaran Umum Universitas Azzahra dan Public Relations
Universitas Azzahra, menjelaskan tentang gambaran umum
instansi dan gambaran umum public relations universitas azzahra.
BAB IV : Pembahasan, mengenai penjelasan hasil data dan informasi yang
telah dipilih, dianalisis secara matematis serta pembahasannya.
BAB V : Kesimpulan dan Saran, merupakan akhir penulisan skripsi,
dimana berdasarkan uraian-uraian yang telah dibahas akan
dituangkan ke dalam suatu bentuk kesimpulan akhir serta saransaran.
BAB II
LANDASAN TEORI TENTANG PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM
PENGGUNAAN MEDIA DAN CITRA
A. Peran Public Relations
1. Pengertian Peran
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia peran adalah beberapa tingkah
laku
yang
diharapkan
dimiliki
oleh
orang
yang
berkedudukan
dimasyarakat dan harus dilaksanakan1. Sedangkan dalam kamus
kontemporer, peran diartikan menjadi bagian atau pemegang pimpinan
utama, dalam hal memainkan sesuatu, peran lakon (dalam terjadinya
sesuatu hal atau peristiwa)2. Setiap peran adalah serangkaian hak,
kewajiban, harapan, norma, dan perilaku seseorang yang harus dihadapi
dan dipenuhi. Didasari pada pengamatan bahwa orang-orang bertindak
dengan cara yang dapat diprediksikan, dan bahwa kelakuan seseorang
bergantung pada konteksnya, berdasarkan posisi sosial dan faktor-faktor
lain.
Makna peran yang dijelaskan dalam masyarakat, dapat dijelaskan
melalui beberapa cara, yaitu penjelasan historis dan ilmu sosial. Peran
dalam historis berarti karakter yang disandang atau dibawakan oleh
1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka 1998), h. 667
2
WJs. Poerwadarminta, Kamus Besar Modern, (Jakarta: Jembatan, 1975), cet ke-2, h.
473
15
16
seorang aktor dalam sebuah pentas dengan lakon tertentu. Sedangkan,
peran dalam ilmu sosial berarti suatu fungsi yang dibawakan seseorang
ketika menduduki jabatan tertentu, seseorang dapat memainkan fungsinya
karena posisi yang didudukinya tersebut.
2. Faktor-faktor Penyesuaian Peran
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menyesuaikan diri dengan
peran yang harus dilakukan, yaitu :
a. Kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan peran.
b. Konsistensi respon orang yang berarti terhadap peran yang dilakukan.
c. Kesesuaian dan keseimbangan antar peran yang diemban.
d. Keselarasan budaya dan harapan individu terhadap perilaku peran.
e. Pemisahan perilaku yang akan menciptakan ketidak sesuaian perilaku
peran3.
Seseorang mungkin tidak memandang suatu peran dengan cara yang
sama sebagaimana orang lain memandangnya. Sifat kepribadian seseorang
mempengaruhi bagaimana orang itu merasakan peran tersebut. Tidak
semua orang yang mengisi suatu peran merasa sama terikatnya kepada
peran tersebut, karena hal ini dapat bertentangan dengan peran lainnya.
Semua faktor ini terpadu sedemikian rupa, sehingga tidak ada dua individu
yang memerankan satu peran tertentu dengan cara yang benar-benar sama4
3
Scott M, Cutlip, Aleen H. Center dan Glen M. Broom,“Effective Public Relations”
(Jakarta: PT. Remaja Rosda Karya, 2011), h 8
4
Frida Kusumastuti, “Dasar-Dasar Hubungan Mayarakat”, (Jakarta: PT. Ghalia
Indonesia, 2004), h 24
17
3. Public Relations dan Ruang Lingkup
a. Pengertian Public Relations
Public Relations secara bahasa merupakan fungsi manajemen yang
menilai sikap publik, menyatakan kebijaksanaan dan prosedur dari
individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik, dan melaksanakan
program kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan dari
publiknya5. Sebagai sebuah profesi seorang public relations bertanggung
jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih
simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau
membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi6.
Public relations secara istilah adalah gabungan dari dua buah kata
yaitu “public” dan “relations”. Istilah “public”dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan sebagai sekelompok orang yang mempunyai minat dan
perhatian yang sama terhadap suatu hal. Sedangkan istilah “relations”
dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai hubungan7.
Menurut Kamus terbitan International Public Relations Association
(IPRA) Inggris, “public relations adalah fungsi manajemen yang khas dan
mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi
5
Neni Yulianita, Dasar-dasar Public Relations, (Bandung, 2007), h. 25
St. Maria Assumpta Rumanti, “Dasar-Dasar Public Relations, Teori dan Praktik”.
(Jakarta: PT. Grasindo, 2002)h. 30
7
Elvinaro Ardianto, “Metodelogi Penelitian untuk Public Relations”, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2010), h 50
6
18
dengan
publiknya,
menyangkut
aktivitas
komunikasi,
pengertian,
penerimaan dan kerja sama”8.
Definisi public relations menurut beberapa para ahli adalah sebagai
berikut:
a) De Fleur dan Dennis dari Perspektif ilmu komunikasi yang dikutip
Yosal Iriantara bahwa public relations adalah sebuah proses
komunikasi dimana individu atau unit-unit masyarakat berupaya untuk
menjalin relasi yang terorganisasi dengan berbagai kelompok atau
publik untuk tujuan tertentu”9.
b) F. E. Hollander menjelaskan bahwa public relations adalah membangun
hubungan baik antara kelompok publik atau orang, bahwa organisasi
mempunyai ikatan atau ketergantungan10.
c) E. L. Berneys mengartikan public relations merupakan informasi,
persuasi, dan penyesuaian untuk menghidupkan dukungan publik atas
suatu kegiatan atau sebab akibat11.
d) Dr. Rex Harlow menyimpulkan bahwa public relations adalah fungsi
manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan, jalur
8
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2007), h 16
9
Yosal Iriantara, Community Relations Konsep dan Aplikasinya, (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2004)h. 5
10
Neni Yulianita, Dasar-dasar Public Relations,h. 25
11
Maria Assumpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Relations Teori dan Praktik. (Jakarta:
PT. Grasindo, 2000)h. 8-9
19
bersama antar organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas
komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama12.
Dapat disimpulkan bawah public relations adalah suatu rangkaian
manajemen yang terorganisir dengan mencurahkan segala pemikiran untuk
membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi atau instansi
dengan publiknya. Public relations telah menjadi kebutuhan utama dalam
suatu organisasi atau lembaga karena peranannya yang kuat dalam
memperlihatkan wajah organisasi atau instansi dengan image yang baik
dan usaha mencari dukungan masyarakat. Kebutuhan akan keberadaan
public relations dalam suatu organisasi maupun instansi merupakan salah
satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara
positif.
Public Relations merupakan kelanjutan dari proses penetapan
kebijaksanaan, penentuan pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan
kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu
memperoleh kepercayaan dan good will dari mereka. Pada prinsipnya
Public relations menekankan diri pada komunikasi yang berarti
memberikan pemahaman bahwa kegiatan public relations adalah kegiatan
komunikasi dimana komunikasi ini menekankan pada komunikasi
organisasi yang sasarannya yaitu untuk publik di dalam dan publik di luar
organisasi yang berlandaskan pada pengertian diantara keseluruhan publik
yang berkepentingan terhadap organisasi. Disini public relations berperan
12
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2007), h 16
20
penting sebagai sumber informasi yang mampu menjembatani kepentingan
organisasi dan kepentingan masyarakat atau pihak-pihak yang terkait di
dalamnya.
Upaya menginformasikan berbagai momen penting, khususnya yang
berhubungan dengan terobosan dan perkembangan mutakhir yang terjadi
di dalam instansi. Media informasi menjadi faktor utama dalam
berhubungan dengan masyarakat ataupun sebaliknya, yang mengontrol
arus media melalui saluran-saluran komunikasi. Pemilihan media
informasi yang sesuai adalah esensial untuk persiapan dan penyebaran
siaran informasi.
b. Fungsi Public Relations
Fungsi public relations terbagi dua yaitu publik internal dan publik
eksternal. Kedua publik tersebut merupakan sasaran public relations untuk
dapat membina hubungan yang harmonis dengan melakukan komunikasi.
Dalam upaya menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan
dengan publik maka ruang lingkup kegiatan atau tugas public relations
pada dasarnya terbagi dua yaitu:
1) Membina hubungan ke dalam (public internal)
Yang dimaksud dengan Public Internal adalah publik yang menjadi
bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri dan
mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan
21
gambaran negatif didalam masyarakat sebelum kebijakan itu dijalankan
oleh organisasi atau instansi.
2) Membina hubungan ke luar (Public Eksternal).
Yang dimaksud dengan Public Eksternal adalah publik umum
(masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik
yang positif terhadap organisasi atau instansi yang diwakilinya.
Fungsi public relations menurut Djanalis Djanaid terdapat dua
fungsi public relations, yaitu:
1) Fungsi Konstruktif, fungsi ini mendorong public relations membuat
aktivitas atau kegiatan-kegiatan yang terencana, berkesinambungan
yang cenderung bersifat proaktif. Termasuk disini public relations
bertindak secara preventif (mencegah).
2) Fungsi Korektif, fungsi ini diibaratkan “pemadam kebakaran”, yakni
apabila api sudah terlanjur menjalar dan membakar organisasi atau
instansi, maka peranan yang dapat dimainkan oleh public relations
adalah memadamkan api tersebut. Artinya, apabila sebuah organisasi
atau instansi terjadi masalah-masalah (krisis) dengan publik, maka
public relations harus berperan dalam mengatasi terselesaikannya
masalah tersebut13.
Dalam konsepnya, fungsi public relations officer ketika menjalankan
tugas dan operasionalnya, baik sebagai komunikator, mediator, ataupun
organisator. Menurut Prof. Dr. Onong Uchjana Effendy, M.A adalah
sebagai berikut:
1) Menunjang aktivitas utama public relations dalam mencapai tujuan
bersama.
2) Membina hubungan harmonis antara organisasi atau instansi dengan
publiknya yang merupakan khalayak sasaran.
3) Mengidentifikasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan opini,
persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi atau instansi
yang diwakilinya, atau sebaliknya.
13
H. Frazier Moore, “Hubungan Masyarakat, Prinsip, Kasus dan Masalah”, (Jakarta:
PT. Remaja Rosda Karya, 1987)h. 138
22
4) Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur arus
informasi, publikasi serta pesan dari organisasi atau instansi ke
publiknya atau sebaliknya, demi terciptanya citra positif bagi kedua
belah pihak.
5) Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi
kepentingan umum.
6) Operasional dan organisasi public relations adalah bagaimana
membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya,
untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis baik yang
ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya14.
Fungsi public relations yang dilaksanakan dengan baik benar-benar
merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan
peraturan, budaya organisasi atau perusahaan, suasana kerja yang
kondusif, peka terhadap karyawan yang perlu pendekatan khusus, perlu
dimotivasi dalam meningkatkan kinerjanya. Fungsi public relations
menjadi dukungan yang nyata terhadap pencapaian tujuan organisasi atau
instansi. Dapat disimpulkan bahwa fungsi public relations adalah
menciptakan
komunikasi
timbal
balik,
sehingga
dengan
adanya
komunikasi yang baik hubungan yang harmonis pun dapat terwujud.
Public relations diharapkan dapat menjadi penghubung antara pimpinan
dengan karyawan maupun instansi dengan publik, baik internal maupun
eksternal.
c. Tugas Public Relations
Tugas public relations, terbagi dalam lima tugas pokok, yaitu
1) Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian
informasi secara lisan, tertulis, gambar (visual) kepada publik,
14
Onong Uchjana Effendy, M.A yang dikutip oleh: Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah,
Public Relations 2.0 (Teori dan Praktik Public Relation di era Cyber, (Jakarta: Gramata
Publishing, 2010), h.50
23
2)
3)
4)
5)
supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi,
perusahaan dan instansi.
Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat
umum atau masyarakat. Menjalankan dan bertanggung jawab
terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan.
Memperbaiki citra organisasi, yaitu bagaimana organisasi bisa
mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan,
mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu
terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi.
Tanggung jawab sosial terhadap semua kelompok publik sendiri,
publik internal dan pers. Bahwa seluruh organisasi bersikap terbuka
dan jujur terhadap semua kelompok atau publik yang ada
hubungannya dan memerlukan informasi.
Komunikasi, bentuk komunikasi public relations adalah komunikasi
timbal-balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya15.
Dari berbagai tugas public relations diatas dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa pada dasarnya tugas yang dijalankan oleh praktisi
public relations adalah mengembangkan goodwill, memperoleh opini
publik yang baik tentang organisasi maupun instansinya, dan menciptakan
kerjasama berdasarkan hubungan yang baik dengan para publiknya.
d. Tujuan Public Relations
Public relations akan dituntut untuk mengembangkan, atau
membangun hubungan yang baik, tidak hanya dengan pihak pers tetapi
juga dengan berbagai pihak luar atau kalangan terkait (Eksternal
Relations)16. Tujuan kegiatan public relations dari sebuah instansi
diantaranya adalah:
1. Untuk mengubah citra instansi dimata khalayak sehubungan dengan
adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh instansi.
15
St. Maria Assumpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Relations, Teori dan Praktik,
(Jakarta: PT. Grasindo, 2002), h 39-42
16
St. Maria Assumpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Relations, Teori dan Praktik, h 43
24
2. Untuk memperkenalkan instansi kepada masyarakat luas serta
membuka pasar-pasar baru.
3. Untuk memperbaiki hubungan antara instansi dengan khalayaknya.
4. Untuk menciptakan identitas instansi atau citra lembaga yang baru,
yang tentunya lebih baik dari sebelumnya17.
Dapat disimpulkan bahwa public relations memiliki tujuan dan
menekankan tujuannya pada aspek citra. Secara garis besar bahwa citra
merupakan keyakinan antara publik dengan organisasi. Sikap dan tindakan
seseorang terhadap suatu objek akan ditentukan oleh citra objek tersebut
yang menampilkan kondisi terbaik. Dengan memiliki citra yang baik,
perusahaan akan dipercaya dan meningkatkan kredibelitas instansi, karena
citra merupakan salah satu aspek penting bagi sebuah organisasi atau
instansi.
4. Peran Public Relations
Peran seorang public relations sangat dibutuhkan dalam sebuah
organisasi atau perusahaan sebagai jembatan penghubung dengan
khalayak. Diterima maupun tidak diterimanya suatu produksi tergantung
hasil karya public relations dari instansi tersebut. Public relations
mengemban fungsi dan tugasnya dalam melakukan hubungan komunikasi
ke dalam dan keluar serta melakukan pembinaan hubungan yang harmonis
antara pemimpin manajemen dengan para karyawan dan antara pimpinan
17
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2007), h .19
25
dengan pemilik perusahaan atau sebaliknya18. Ini juga menentukan hasil
hidup matinya sebuah instansi.
Peran public relations bukan hanya sekedar menjalin hubungan yang
harmonis dengan masyarakat luas, namun juga menjalin komunikasi yang
sangat baik dengan seluruh karyawan di dalam instansi. Instansi yang
mampu mendapatkan keberhasilan adalah instansi yang didalamnya
terdapat hubungan kerja yang baik antara sesama karyawan dengan atasan.
Hubungan public internal sama pentingnya dengan hubungan public
eksternal, karena kedua bentuk hubungan tersebut diumpamakan bagai
kedua sisi mata uang yang mempunyai arti sama dan saling terkait erat
satu sama lain. Adapun peran public relations sebagai berikut:
1. Penasehat ahli (Expert Prescriber)
Seorang public relations yang berpengalaman dan memiliki
kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam
penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya.
2. Fasilitator komunikasi (Communication Fasilitator)
Seorang public relations bertindak sebagai komunikator atau
mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa
yang diinginkan dan diharapkan oleh publik.
3. Fasilitator Proses Pemecahan masalah (Problem Solving Process)
18
Anthony Davis, “Everything You Should Know About Public Relations”, (Bandung,
CV. Mandar Maju, 1989), h 294
26
Peranan public relations dalam proses pemecahan persoalan ini
merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk
membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser) hingga
mengambil tindakan eksekusi atau keputusan dalam mengatasi
persoalan atau krisis yang tengah di hadapi secara rasional dan
profesional.
4. Teknisi komunikasi (Communication Technician)
Peranan teknisi komunikasi ini menjadikan praktisi public relations
sebagai jurnalis yang menjadi layanan teknis komunikasi atau dikenal
dengan komunikasi organisasi.19
a. Ketidakberhasilan Peran
Dalam kaitannya dengan peran yang harus dilakukan, tidak
semuanya mampu untuk menjalankan peran yang melekat dalam
dirinya. Oleh karena itu, tidak jarang terjadi kekurang berhasilan dalam
menjalankan perannya. Dalam ilmu sosial, ketidakberhasilan ini
terwujud dalam role conflict dan role strain.
1) Role Conflict
Setiap orang memainkan sejumlah peran yang berbeda, dan kadangkadang peran-peran tersebut membawa harapan-harapan yang
bertentangan. Konflik peran (role conflict) sering terjadi pada orang
yang memegang sejumlah peran yang berbeda macamnya, kalau
peran-peran itu mempunyai pola kelakuan yang saling berlawanan
19
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, h. 20-21
27
meski subjek atau sasaran yang dituju sama. Dengan kata lain,
bentrokan peranan terjadi kalau untuk menaati suatu pola, seseorang
harus melanggar pola lain. Setidaknya ada dua macam konflik peran.
Yakni, konflik antara berbagai peran yang berbeda, dan konflik
dalam satu peran tunggal. Pertama, satu atau lebih peran (apakah itu
peran independen atau bagian-bagian dari seperangkat peran)
mungkin menimbulkan kewajiban-kewajiban yang bertentangan bagi
seseorang. Kedua, dalam peran tunggal mungkin ada konflik .
2) Role Strain
Adanya harapan-harapan yang bertentangan dalam satu peran yang
sama ini dinamakan role strain. Satu hal yang menyebabkan
terjadinya role strain adalah karena peran apapun sering menuntut
adanya interaksi dengan berbagai status lain yang berbeda. Sampai
tingkatan tertentu, masing-masing interaksi ini merumuskan peran
yang berbeda, karena membawa harapan-harapan yang berbeda pula.
Maka, apa yang tampak sebagai satu peran tunggal mungkin dalam
sejumlah aspek sebenarnya adalah beberapa peran.
Misalnya, status sebagai karyawan bagian pemasaran (sales) eceran
di sebuah perusahaan, dalam arti tertentu sebenarnya membawa
beberapa peran: sebagai bawahan (terhadap atasan di perusahaan
itu), sebagai sesama pekerja (terhadap karyawan-karyawan lain di
28
perusahaan itu), dan sebagai penjual (terhadap konsumen dan
masyarakat yang ditawari produk perusahaan tersebut)20.
B. Citra
1. Pengertian Citra
Citra merupakan serangkaian pengetahuan, pengalaman, perasaan
(emosi) dan penilaian yang diorganisasikan dalam sistem kognisi manusia
atau pengetahuan pribadi yang sangat diyakini kebenarannya21. Citra bagi
sebuah organisasi atau instansi merupakan hal yang berperan penting,
karena citra merupakan salah satu tujuan utama yang hendak dicapai oleh
public relations. Citra yang positif diharapkan dapat menciptakan
ketertarikan seseorang pada organisasi atau instansi sehingga seseorang
dapat memberikan dukungannya terhadap organisasi atau instansi tersebut.
Citra public relations yang ideal adalah kesan yang benar, yakni
sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atas
kenyataan yang sesungguhnya. Suatu citra yang baik dapat dimunculkan
kapan saja, termasuk ditengah-tengah masalah. Caranya adalah dengan
menjelaskan secara jujur apa yang menjadi penyebabnya, baik itu
informasi yang salah atau suatu perilaku yang keliru. Sehingga masyarakat
tidak memberikan kesan negatif tetapi masyarakat memberikan dorongan
dan dukungan terhadap masalah tersebut.
20
Rosady Ruslan, Praktik dan Solusi Public Relations dalam Situasi Kritis dan
Pemulihan Citra, (Jakarta: Ghalta, 1999), h 45
21
Elvinaro Ardianto, Metodelogi Penelitian untuk Public Relations, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2010), h. 98
29
Citra merupakan suatu gambaran tentang mental; ide yang dihasilkan
oleh imaginasi atau kepribadian yang ditunjukan kepada publik oleh
seseorang, organisasi, dan sebagainya22. Setiap perusahaan mempunyai
citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya”23. Citra tidak hanya
terdiri dari sebuah realitas tunggal yang dipegang oleh individu tetapi juga
mereka yang memegang serangkaian gambaran yang saling terhubung
yang terdiri dari banyak unsur atau obyek yang menyatu dan
diinterpretasikan melalui bahasa24. Citra mencerminkan pemikiran, emosi
dan persepsi individu atas apa yang mereka ketahui25.
Citra yang positif bagi sebuah instansi sangat penting karena jika
citra tersebut sudah didapatkan maka masyarakat akan menerima dengan
baik jasa yang dihasilkan oleh instansi. Dari pengertian citra diatas dapat
diambil suatu kesimpulan bahwa citra adalah gambaran mengenai segala
hal yang ada di dunia ini. Kita dapat menilai suatu organisasi atau instansi
dalam keadaan positif atau negatif menurut apa yang kita dengar, rasakan,
dan persepsi yang kita miliki.
Citra jika diterapkan pada setiap individu pasti hasilnya akan
berbeda-beda, hal ini dikarenakan pengetahuan dan pengalaman seseorang
terhadap sesuatu juga berbeda. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan pengalaman seseorang yang
dapat mempengaruhi penilaian seseorang. Citra juga tidak selamanya
22
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Jakarta: PT. Erlangga, 2006), h. 50
Soemirat dan Ardianto, Strategi Membangun Citra Perusahaan, h. 38
24
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Jakarta: PT. Erlangga, 2006), h. 51-52
25
Elvinaro Ardianto, Metodelogi Penelitian untuk Public Relations, (Banduung: Remaja
Rosda Karya, 2010), h. 99
23
30
mencerminkan kenyataan yang sebenarnya, hal ini disebabkan karena citra
semata-mata terbentuk berdasarkan informasi-informasi yang tersedia,
dengan kata lain persepsi masyarakat terhadap instansi didasari pada apa
yang mereka ketahui tentang instansi, dengan demikian informasi yang
benar, akurat, lengkap dan tidak memihak, sangat penting untuk
menghasilkan citra yang positif.
Objek dari citra itu sendiri meliputi individu maupun instansi yang
terdiri dari sekelompok orang di dalamnya. Citra dapat terbentuk dengan
memproses informasi yang tidak menutup kemungkinan terjadinya
perubahan citra pada objek dari adanya penerimaan informasi setiap
waktu. Besarnya kepercayaan objek terhadap sumber informasi dapat
berasal dari instansi secara langsung dan atau pihak-pihak lain secara tidak
langsung. Citra instansi menunjukkan kesan objek terhadap instansi yang
terbentuk dengan memproses informasi setiap waktu dari berbagai sumber
informasi terpercaya26.
2. Macam dan Jenis Citra
Praktisi public relations senantiasa dihadapkan pada tantangan dan
harus menangani berbagai macam fakta yang sebenarnya, terlepas itu
hitam ataupun putih. Perkembangan komunikasi tidak memungkinkan bagi
suatu organisasi untuk menutup-nutupi suatu fakta. Oleh karena itu, para
personilnya
26
dituntut untuk mampu
menjadikan
orang-orang lain
Frank Jefkins, Public Relations ( Jakarta: PT. Erlangga, 2002) h, 27
31
memahami pesan, demi menjaga citra lembaga instansi atau perusahaan
yang diwakilinya.
Menurut Frank Jefkins ada beberapa jenis citra (image) yakni citra
bayangan (mirror image), citra yang berlaku (current image), citra harapan
(wish image), citra perusahaan (corporate image), citra majemuk (multiple
image). Lima (5) tipologi citra diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Citra Bayangan (Mirror Image)
Yaitu citra yang dianut oleh orang internal mengenai pandangan
eksternal lembaganya. Terkadang citra ini bersifat spekulasi yang sering
menilai tidak tepat bahkan sekedar ilusi, dikarenakan tidak memadainya
informasi, pengetahuan ataupun pemahaman yang dimiliki oleh
kalangan internal dalam lembaga mengenai pandangan pihak luar.
b. Citra Terkini (Current Image)
Yaitu citra yang masih hangat yang terdapat pada pandangan
publik eksternal mengenai suatu lembaga dengan masuknya berbagai
informasi dan pengetahuan yang terbatas, dapat dikatakan sebagai
kebalikan dari Mirror Image. Biasanya cenderung negatif.
c. Citra yang diharapkan (Wished Image)
Citra ini merupakan suatu citra yang diinginkan oleh pihak
manajemen. Biasanya yang diharapkannya lebih baik dan lebih
menyenangkan dari pada citra yang ada, intinya yang disebut dengan
citra harapan itu selalu berkonotasi lebih baik.
d. Citra perusahaan (Corporate Image)
Citra perusahaan atau lembaga adalah citra dari suatu lembaga
secara keseluruhan. Citra ini terbentuk dari berbagai hal, sejarah atau
riwayat hidup lembaga itu sendiri dari mulai kegemilangan,
keberhasilan, stabilitas di bidang keuangan, kualitas produk,
keberhasilan ekspor, hubungan industry yang baik, reputasi sebagai
pencipta lapangan kerja, kesediaan turut memikul tanggung jawab
sosial dan komitmen mengadakan riset.
e. Citra Majemuk (Multiple Image)
Perwakilan dari lembaga termasuk individu yang dapat
memunculkan citra yang heterogen dengan lembaga tersebut, secara
keseluruhan jumlah citra yang dimiliki oleh suatu organisasi atau
instansi dapat dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang
dimilikinya27.
27
Elvinaro Ardianto, Metodelogi Penelitian untuk Public Relations, h 100
32
3. Karakteristik Citra
Citra atau image tidak selalu mencerminkan realitas objektif, bisa
jadi citra dikontruksi sedemikian rupa sehingga terkadang real dengan
kenyataan sesungguhnya. Citra tidak bisa diukur dengan sistematis, hanya
bisa dideskripsikan. Kenyataannya citra itu bersifat abstrak hanya
wujudnya yang dapat dirasakan melalui penilaian negatif ataupun positif28.
Wujud dari pencitraan dapat dirasakan dari hasil penilaian, penerimaan,
kesadaran, dan pengertian, baik semacam tanda respek dan rasa hormat,
baik itu dari publik sekelilingnya ataupun dari masyarakat luas terhadap
institusi atau individu sebagai sebuah badan usaha ataupun terhadap
personelnnya (dipercaya, profesional, dapat diandalkan dalam pemberian
pelayanan yang baik)29.
Dengan citralah dapat mempengaruhi opini publik sekaligus
menyebarkan makna-makna bersifat informasi, sebab semakin baik kesan
yang dipersepsikan oleh masyarakat akan semakin baik juga citra lembaga
tersebut. Dalam pembentukan citra akan terlihat atau terbentuk melalui
proses penerimaan secara fisik (panca indera), yang masuk pada saringan
perhatian (attention filter) kemudian akan menghasilkan pesan yang dapat
28
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations Media Komunikasi Konsepsi dan
Aplikasi, hal. 75
29
Rosady Ruslan, Praktik dan Solusi Public Relations dalam Situasi Kritis dan
Pemulihan Citra, (Jakarta: Ghalta, 1999), hal. 50
33
dimengerti atau dilihat (perceived massage) yang kemudian berubah
menjadi persepsi dan akhirnya akan menghaliskan citra30.
4. Analisis Citra
Tujuh langkah utama dalam menganalisis citra menurut Philip Kotler
adalah sebagai berikut:
SITUATION ANALYSIS
(Analisis Situasi)
PRELIMARY ANALYSIS
(Analisis Persiapan)
RESEARCH DESIGN
(Rancangan Riset)
SOURCES OF DATA
(Sumber Data)
DATA ANALYSIS
(Analisis Data)
REPORT PREPARATION
(Persiapan Laporan)
FOLLOW UP
Gambar 2.1 Analisis Citra
(Sumber: Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi)
30
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations Media Komunikasi Konsepsi dan
Aplikasi, hal. 75
34
Proses identifikasi harus dimulai dengan sasaran khalayak yang
jelas, dan khalayak dapat diartikan sebagai calon pembeli jasa yang
ditawarkan itu kemungkinan diterima atau menolak pesan-pesan yang
disampaikan. Khalayak sasaran tersebut terdiri dari individu, kelompok
dan
masyarakat
komunikator
tertentu
tentang
apa
yang
yang
sangat
mempengaruhi
dikatakan
(what),
keputusan
bagaimana
mengatakannya (why), kapan mengatakannya (when), di mana pesan
tersebut disampaikan (where), dan kepada siapa pesan (who) tersebut akan
disampaikan sehingga dapat berpengaruh terhadap citra instansi. Maka
pihak praktisi public relations (komunikator) terlebih dahulu harus
meneliti mengenai kebutuhan, keinginan, sikap, tanggapan, trendi dan ciriciri dari khalayak sasaran tersebut untuk menentukan program kerja dan
tujuan apa yang hendak dicapai31.
5. Pembentukan Citra
Terdapat empat komponen pembentukan citra, yaitu persepsi,
kognisi, motivasi dan sikap. Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan
unsur lingkungan dimana kemampuan mempersepsi inilah dapat
melanjutkan proses pembentukan citra dengan memberikan informasiinformasi kepada individu untuk memunculkan suatu keyakinan. Sehingga
dari keyakinan tersebut timbul suatu sikap pro dan kontra tentang produk,
31
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2006), hal. 78-79
35
dari sikap itulah terbentuknya citra yang positif atau negatif. Pembentukan
citra dapat digambarkan sebagai berikut:
Pengalaman
CITRA
Kognisi
Stimulus
Persepsi
Respon
Sikap (Afeksi)
Motivasi
Gambar. 2.2 Pembentukan Citra
(Sumber: Elvinaro Ardianto, Metodelogi Penelitian untuk Public Relations)
1.
Stimulus adalah rangsangan (kesan lembaga yang diterima dari luar
untuk membentuk persepsi. Sensasi adalah fungsi alat indra dalam
menerima informasi dari langganan
2.
Persepsi, diartikan sebagai hasil pengamatan unsur lingkungan yang
dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan dengan kata lain. Individu
akan
memberikan
makna
terhadap
rangsang
berdasarkan
pengalamannya mengenai rangsang. Kemampuan mempersepsi
inilah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra.Persepsi
36
atau pandangan individu akan positif apabila informasi yang
diberikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu.
3.
Kognisi, yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus.
Keyakinan ini akan timbul apabila individu harus diberikan
informasi-informasi yang cukup dapat mempengaruhi perkembangan
kognisinya.
4.
Motivasi dan sikap yang ada akan menggerakan respon seperti yang
diinginkan oleh pemberi rangsang. Motif adalah keadaan dalam
pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
5.
Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir, dan
merasa dalam menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan
prilaku tetapi merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan
cara-cara tertentu, sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi.
Sikap menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap
sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan dan diinginkan,
sikap mengandung aspek evaluatif artinya mengandung nilai
menyenangkan atau tidak menyenangkan, sikap juga diperhitungkan
atau diubah.
6.
Tindakan adalah akibat atau respon individu sebagai organisme
terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari dalam dirinya
maupun lingkungan.
37
7.
Respon atau tingkah laku adalah tindakan-tindakan seseorang
sebagai reaksi terhadap rangsangan atau stimulus32.
Proses ini menunjukan bagaimana stimulus yang berasal dari luar
diorganisasikan dan mempengaruhi respons. Stimulus atau rangsangan
yang diberikan pada individu dapat diterima atau ditolak. Jika rangsangan
ditolak, maka proses selanjutnya tidak akan berjalan. Hal ini menunjukan
bahwa rangsangan tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi individu
karena tidak adanya perhatian dari individu tersebut.
Sebaliknya, jika rangsangan itu diterima oleh individu, berarti
terdapat komunikasi dan perhatian dari organisme, dengan demikian
proses selanjutnya dapat berjalan.Begitu pula dengan Public Relations
dalam hubungannya dengan publik, haruslah senantiasa mengorganisasi
pesan agar stimulus yang ada pada pubilk akan diterima dengan baik
dalam hal ini mencapai citra yang baik.
Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan
tanggapan, pendapat, sikap atau perilaku tertentu dari publik mengenai
organisasi atau perusahaan. Tanggapan, pendapat, sikap atau perilaku
tersebut dapat berupa dukungan, kepercayaan, pengertian, dan penerimaan
terhadap suatu organisasi atau instansi. Berdasarkan uraian diatas, maka
dapat diambil suatu kesimpulan bahwa informasi yang disampaikan oleh
32
Elvinaro Ardianto, Metodelogi Penelitian untuk Public Relations,h 101
38
public relations dalam suatu organisasi atau instansi dapat berperan dalam
membentuk persepsi dan citra dimata publik.
C. Media dalam Pencitraan
1. Pengertian Brosur
Brosur adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu
hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan
selesai dalam sekali terbit. Halamannya sering dijadikan satu (antara lain
dengan stapler, benang, atau kawat), biasanya memiliki sampul, tapi tidak
menggunakan jilid keras33. Brosur dapat digunakan sebagai alat penunjang
dalam mempromosikan sesuatu yang lebih menekankan pada visual atau
gambar. Meski begitu banyak batasan mengenai brosur yang berbedabeda, namun secara umum mempunyai kesamaan dalam hal:
1) Pernyataan pesannya selalu tunggal.
2) Dibuat dengan tujuan untuk meniformasikan, mengedukasi, dan
membujuk atau mempengaruhi khalayak untuk membeli atau
mengadopsi pesan yang disampaikan.
3) Diterbatkan hanya sekali, tetapi bisa di cetak ulang berkali-kali baik
dengan diperbarui atau tidak.
4) Brosur harus bisa menarik dan merebut perhatian publiknya.
5) Memiliki sistem distribusi sendiri yang bukan merupakan bagian dari
media lainnya.
33
http://journalkomunikasi.wordpress.com/ diakses pada tanggal 26/06/2013/brosur/
39
6) Copynya harus jelas dan desainnya harus menarik.
2. Pengertian Website
World Wide Web atau WWW atau juga dikenal dengan web adalah
salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke
internet. Web ini menyediakan informasi bagi pemakai komputer yang
terhubung ke internet dari sekedar informasi “sampah” atau informasi
yang tidak berguna sama sekali sampai informasi yang serius; dari
informasi yang gratisan sampai informasi yang komersial. Website atau
situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan
untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi,
suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis
maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling
terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan
halaman (hyperlink).
Website merupakan kumpulan halaman web yang saling terhubung
dengan file-filenya saling terkait. Web terdiri dari page atau halaman, dan
kumpulan halaman yang dinamakan homepage. Homepage berada pada
posisi teratas, dengan halaman-halaman terkait berada di bawahnya.
Biasanya setiap halaman di bawah homepage disebut child page, yang
berisi hyperlink ke halaman lain dalam web34.
34
Jogiyanto Hartono, MBA, Ph.D, “Pengenalan Komputer”, (Yogyakarta, 2000), h: 30
40
3. Peran Penggunaan Media Public Relations dalam Pencitraan
Sebuah oreganisasi (Badan/Perusahan) memerlukam hubungan
dengan publik (orang ramai) karena dalam analisis terakhir, publik yang
akan menentukan keberdaan organisasi tersebut. Apakah organisasi itu
sebuah organisasi peniagaan (perusahaan), organisasi masyarakat (ormas),
dukungan dari publik akan menentukan sejauh mana ia dapat bergerak
mencapai objektif atau tujuannya. Karena tanpa dukungan publik,
organisasi yang menjual produk tidak akan mendapat pelanggan atau
konsumen, demikian juga dengan organisasi masyarakat tidak akan
mendapat respon positif masyarakat atau publik.
Dari sini public relations melakukan kegiatan kebijakan informasi
yang dilakukan oleh badan/perusahaan dan organisasi untuk menciptakan
sikap yang menguntungkan khususnya pada media massa. Maka ditariklah
kesimpulan bahwa public relations adalah praktik seni dan ilmu sosial,
fungsi manajemen, yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi untuk
menganalisis kecenderungan, meramalkan dampaknya, dan memberi saran
langkah dan kebijakan informasi yang benar, berwatak, dan bertanggung
jawab untuk dikomunikasikan secara efektif kepada kelompok yang
berkepentingan melalui penerbitran informasi agar terpelihara iklim
pendapat yang menguntungkan perusahaan atau organisasi lain, dan
kelompok yang berkepentingan. Public relations harus berusaha
mengindetifikasi
siapa
yang
menjadi
publik
perusahaan
serta
41
mengidentifikasi permasalahan melalui sosial media seperti melakukan
riset, analisis media massa dan audit public relations.
Lalu kegitan audit public relations meliputi antara lain kelompok
pemerhati yang mana paling relevan dengan perusahaan atau organisasi,
permasalahan yang mana yang paling mencuat, juga menganalisis program
public relations yang sedang berjalan, memberi pandangan tentang
program berikutnya. Praktisi public relations yang ingin menangkap
makna dari pendapat public dalam tahap ini perlu memastikan apakah
persetujuan terhadap kebijakan perusahaan ataupun organisasi masuk
dalam
golongan
penganiyaan,
indetifikasi,
ataukah
internalisasi.
Pengetahuan akan hal itu penting, sebab arah suatu pendapat persetujuan
atau penolakan, ditentukan oleh faktor mediator. Kalau mediator cocok
dengan apa yang ditawarkan oleh sebuah informasi, seseorang akan
memberikan persetujuan. Sebaliknya, penolakan akan diberikan seseorang
kalau faktor mediatornya mengatakan tidak cocok dengan apa yang
ditawarkan oleh informasi.
Selain itu praktisi humas juga harus memiliki kemampuan untuk
menulis, karena dalam siaran pers yang juga bisa disebut handout
berkenaan dengan tulis-menulis untuk memuat di media massa yang
biasanya secara umum dengan cuma-cuma. Kemampuan menulis seperti
yang diisyaratkan itu sangat penting. Sebab, siaran pers dinyatakan dengan
bahasa tulisan. Dan, bahasa itu diharapkan dipahami, tetapi juga agar
pembacanya mengambil sikap, mengeluarkan pendapat, dan melakukan
42
tindakan sesuai dengan isi yang terkandung pesan dalam siaran pers.
Substansi siaran pers adalah keinginan akan tegaknya citra baik. Pada
dasarnya semua orang ingin mendapat citra baik dari masyarakat dengan
caranya sendiri-sendiri sesuai dengan motivasinya. Untuk membentuk,
membina, mempertahankan, dan meningkatkan citra baik, perusahaan atau
organisasi yang diwakili oleh public relations senantiasa menanamkan tiga
asumsi yang diwakili oleh public relations senantiasa menanamkan tiga
asusmsi dalam strateginya, yakni : Seseorang atau individu sangat
memikirkan kemaslahatannya sendiri. Sebenenarnya seseorang tidak ingin
melibatkan diri dalam urusan suatu lembaga. Banyak orang melihat suatu
lembaga, besar atau kecil, tidak ada kaitannya dengan soal pribadi
(impersonal), samar-samar, bergerak digaris pinggir kehidupannya.
Dengan demikian, praktisi humas mendapat dukungan moral sebagai
juru bicara perusahaan atau organisasi yang beriktikad baik. Relatif badan
praktisi humas menjadi ringan. Sebaliknya beban praktisi public relations
akan berat jika perusahaan atau organisasi yang diwakilinya berbuat tidak
seperti yang dilukiskan dalam siaran pers yang fungsinya untuk
menegakan citra perusahaan atau organisasi di mata permerhati.
Khusus untuk siaran pers, karena diumumkan kepada orang banyak,
praktisi humas perlu juga memberikan kepedulian kepada Kode Etik
Persatuan
Wartawan
Indonesia,
setidak-tidaknya
esensi
dan
konsekuensinya, walaupun bukan kode etik yang mengikatnya secara
formal. Kepedulian hendaknnya mengacu kepada ketentuan yang
43
berkenaan dengan kejujuran, bebas dari kebohongan (pasal 3 ayat 5).
Siaran pers yang berisi kebohongan akan menjadi boomerang pada
perusahaan kecuali apabila siaran pers itu diubah fungsinya menjadi alat
propaganda.
Khalayak (audience) membaca, mendengar, dan melihat siaran pers
di media massa merupakan satu persoalan. Sedangkan, pemahaman isi dan
pengaruhnya adalah persoalan lain lagi. Jarak yang memisahkan antara
siaran pers yang termuat dalm media massa dan khalayak sebenarnya
dekat
seukuran
antara kursi-goyang dan
jarak penglihatan dan
pendengaran. Tetapi jarak yang dekat itu dalam ukuran ruang dan waktu
sangat jauh dalam ukuran daya pengaruh dari suatu informasi seperti
siaran pers.
Sekali lagi menggaris bawahi betapa pentingnnya penjajakan alam
pikiran orang sebagai salah satu upaya untuk mencapai sasaran secara
efektif dalam artian tujuan tercapainya citra baik dalam badan, perusahaan,
atau organisasi.Pada dasarnya citra suatu lembaga dibangun melalui
kinerja yang ditunjukkan oleh seluruh komponen yang ada dalam lembaga
tersebut. Namun kinerja saja tidak cukup, karena keberhasilan tanpa
diketahui publik dapat merupakan suatu kegiatan yang dianggap sia-sia.
Karena untuk berprestasi, membangun citra dan reputasi diperlukan
dukungan publik, sebab publik itulah sesungguhnya pasar yang selalu
menguji, menilai dan memberi penghargaan kepada suatu lembaga.
44
Terkait dengan itu, media massa/pers memiliki peran yang sangat
penting dalam terbangunnya citra suatu lembaga, karena media massa
memiliki kemampuan untuk menjangkau publik dalam magnitude yang
lebih besar dan luas. Sifat keserempakan yang menjadi ciri media massa
memungkinkan publik yang jumlahnya ratusan ribu, bahkan jutaan pada
saat yang sama secara bersama-sama memperhatikan suatu pesan yang
disampaikan oleh media massa sehingga mampu membentuk opini publik
dan menimbulkan citra pihak-pihak yang diberitakannya.
BAB III
GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS AZZAHRA
DAN PUBLIC RELATIONS
A. Sejarah Dan Perkembangan Universitas Azzahra
Universitas adalah suatu institusi pendidikan tinggi dan penelitian, yang
memberikan gelar akademik dalam berbagai bidang. Sebuah universitas
menyediakan pendidikan sarjana dan pascasarjana. Universitas Azzahra
didirikan pada tanggal 25 Agustus 1995 oleh Ir. H. Fadel Muhammad. Saat
ini, Universitas Azzahra dipimpin oleh Drs. Syamsul A. Makka, M.Si sebagai
Rektor dan sebelumnya jabatan rektor dipimpin oleh (Alm. HC. Dr. KH.
Tarmizi Taher). Universitas Azzahra dibina oleh Dr. H. M Syahrial Yusuf,
SE., MM., MBA. (Ketua Dewan Pembina Yayasan Azzahra, pengusaha
Muda dan Tokoh Reformasi Pendidikan Nasional)1.
Universitas Azzahra didirikan oleh dosen-dosen senior Universitas
Indonesia yang mencanangkan Universitas di tengah lingkungan Jakarta
Timur. Pada saat itu, belum ada Universitas yang mampu memberikan paket
kuliahan dengan penempatan kerja setelah lulus kuliah, dimana kedepannya
mengharapkan tidak ada pengangguran setelah kuliah. Inilah yang membuat
hati para pendiri Universitas Azzahra tergerak dan semakin yakin untuk terus
memperjuangkan kualitas pendidikan di Indonesia.
1
Buku Panduan Program Pendidikan Universitas Azzahra h.1
45
46
Sejalan dengan tantangan kehidupan global, pendidikan merupakan hal
yang sangat penting, karena pendidikan adalah salah satu penentu mutu
Sumber Daya Manusia. Keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan
melimpahnya kekayaan alam, melainkan pada keunggulan Sumber Daya
Manusia. Mutu Sumber Daya Manusia berkolerasi positif dengan mutu
pendidikan. Kualitas Sumber Daya Manusia sangat dipengaruhi oleh
pendidikan, dengan demikian bidang pendidikan adalah bidang yang menjadi
tulang punggung pelaksanaan pembangunan nasional2.
Kualitas Sumber Daya Manusia sampai saat ini masing tergolong
rendah. Salah satu penyebabnya sekaligus kunci utama rendahnya kualitas
manusia adalah kualitas pendidikan yang masih rendah. Kualitas sosialekonomi dan kualitas gizi-kesehatan tidak akan dapat bertahan tanpa adanya
manusia
yang
memiliki
pendidikan
berkualitas.
Menyadari
bahwa
peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) melalui perguruan tinggi adalah
merupakan suatu investasi yang berdampak jangka panjang, bahkan
merupakan salah satu elemen yang menentukan suksesnya suatu bangsa dan
negara, karena hasil pendidikan merupakan modal dasar suatu bangsa dan
negara,
untuk
itu
perguruan
tinggi
harus
diselenggarakan
dengan
mengutamakan kualitas.
Dalam rangka ikut mewujudkan Sumber Daya Manusia yang
berkualitas, Universitas Azzahra, KNPI dan Kemenpora, membuat suatu
program gerakan wajib kuliah. Program gerakan wajib kuliah ini Universitas
2
Daryanto, “Pendidikan sebagai Pemimpin Bangsa”. (Yogyakarta, Grava Media). h. 7
47
Azzahra memberikan keringanan para calon mahasiswa/i yang terkendala
oleh biaya. Program tersebut adalah program beasiswa dan pinjaman biaya
studi. Program yang paling tepat untuk gerakan wajib kuliah. Beasiswa
diberikan kepada para siswa SMA/SMK sederajat yang kurang mampu tetapi
berprestasi dan memiliki kemauan yang kuat untuk kuliah.
Universitas Azzahra merupakan perguruan tinggi yang memiliki standar
kompetensi dengan kurikulum yang disesuaikan dengan pasar kerja sehingga
dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa untuk mebentuk sumberdaya
manusia yang handal sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja baik
nasional maupun internasional. Universitas Azzahra menyelenggarakan
Program Sarjana (S1), Program Diploma 3 (DIII) dan Program Pasca Sarjana
(S2). Saat ini Universitas Azzahra memiliki 6 Fakultas yang meberikan
berbagai pilihan kepada calon mahasiswa untuk menentukan Program Studi
yang sesuai dengan minat dan kebutuhan calon mahasiswa. Program studi
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Program DIII Perbankan Syariah
2.
Program Strata 1 Fakultas Hukum
3.
Program Strata 1 Fakultas Agama Islam
4.
Program Strata 1 Fakultas Psikologi
5.
Program Strata 1 Fakultas Teknik
6.
Program Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
7.
Program Strata 1 Fakultas Ekonomi
8.
Program Pasca Sarjana Ekonomi Syariah
48
Universitas Azzahra merupakan kampus entrepreneur. Mendidik
sebanyak mungkin mahasiswanya untuk tumbuh sebagai entrepreneur sejati.
Universitas Azzahra dibina oleh lebih dari 50 pengusaha besar, didukung oleh
Rumah Entrepreuneur dan lembaga permodalan. Tidak hanya dukungan
berupa non materil untuk menunjang pertumbuhan entrepreneur, mahasiswa
diberikan pinjaman modal bagi yang sudah memenuhi syarat dan mempunyai
keahlian dibidang entrepreneur.
Pada semester 1 sampai semsester 4 mahasiswa Azzahra akan dibekali
dengan keahlian khusus dan diberikan sertifikat baik bertaraf nasional
maupun internasional. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa Azzahra mampu
berkompetisi dalam dunia kerja yang sebenarnya serta mampu berkompetisi
dengan lulusan perguruan tinggi lainnya.
Materi perkuliahan disampaikan dengan mengikuti perkembangan
situasi dunia kerja. Saat ini dan informasi-informasi aktual yang terjadi di
negara Indonesia akan menjadi wacana yang sangat menarik untuk
menambah wawasan keilmuan para mahasiswa. Universitas Azzahra sangat
menekankan pentingnya Bahasa Inggris bagis mahasiswanya, diwajibkan
bagis setiap mahasiswa untuk mengikuti mata kuliah Bahasa Inggris selama 2
semester pertama dan wajib lulus serta mendapatkan sertifikasi TOEFL dan
TOEIC.
Pendidikan yang berkualitas tidak hanya dicirikan dengan kemampuan
lulusannya, dalam penguasaan atau pengetahuan dan teknologi (iptek), tetapi
juga dalam pemahaman serta pengalaman nilai-nilai keimanan dan
49
ketaqwaan, etika dan kepribadian, estetika serta peningkatan kualitas jasmani
yang dapat meningkatkan daya saing bangsa dan pada gilirannya dapat
mengantarkan bangsa Indonesia menuju bangsa yang modern dan madani.
Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan berrtaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara demokratis dan bertanggung jawab3.
Universitas Azzahra tidak menambah jumlah pengangguran, untuk
itulah ada program jaminan kerja, bahkan menjamin mereka yang sudah
bekerja untuk dapat belajar di Universitas Azzahra untuk memberi
kesempatan
menambah
wawasan,
meningkatkan
pengetahuan
dan
keterampilan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kinerja di tempat
kerja masing-masing.
Seiring dengan peningkatan dan membanjirnya mahasiswa, para pendiri
berinisiatif untuk mendirikan beberapa kampus cabang Universitas Azzahra.
Kampus cabang tersebut diantaranya sebagai berikut:
1. Universitas Azzahra Kampus Cikini. Jalan Cidurian No. 19, Cikini,
Menteng, Jakarta Pusat.
2. Universitas Azzahra Kampus Fatmawati. Jalan RS. Fatmawati Blok
D3/115 Jakarta Selatan-12430
3. Universitas Azzahra Kampus Cakung. Jalan Raya Pulogebang N. 99,
Cakung, Jakarta Timur.
3
Buku Panduan Program Pendidikan Universitas Azzahra, h. 1
50
4. Universitas Azzahra Kampus Jakarta Barat. Jalan Gili Sampeng Taman
Mutiara Prima No. 3, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
5. Universitas Azzahra Kampus Bidakara. Jalan Jendral Gatot Subroto Kav.
71-73, Pancoran, Jakarta Selatan
6. Universitas Azzahra Kampus Depok. Jalan Margonda Raya No. 5-6 Kav.
177.
1.
Visi dan Misi
a. Visi
Menjadi
Universitas
unggul
ditingkat
Nasional
bertaraf
internasional dalam bidang pendidikan dan tekhnologi.
b. Misi
1) Sebagai Universitas yang memiliki peranan secara aktif dalam
meningkatkan kualitas dan keterampilan yang berbasis ilmu
pengetahuan dan tekhnologi.
2) Menghasilkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang
beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3) Menghasilkan tenaga terampil berkualitas, berjiwa wirausaha,
mandiri, berbudaya dan berwawasan lingkungan serta mampu
bersaing di tingkat Nasional dan Internasional.
4) Meningkatkan kemmapuan penciptaan karya nyata dibidang ilmu
pengetahuan dan tekhnologi penciptaan karya nyata dibidang ilmu
51
pengetahuan dan tekhnologi yang memberikan manfaat bagi
masyarakat dan bangsa.
5) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia sesuai bidang
keahliannya4.
2.
Tujuan Pendidikan
a. Mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mengembangkan kerjasama institusional hingga tingkat Internasional.
c. Mengupayakan dan mengembangkan pendidikan dan sumber daya
manusia guna meningkatkan taraf hidup serta memperkaya khasanah
budaya bangsa.
d. Memelihara dan mengembangkan ilmu, tekhnologi dan budaya
sejalan dengan tuntutan, etika, moral dan agama.
3.
Struktur Organisasi Universitas Azzahra
a. Dewan Pembina Yayasan
Ketua
: Dr. H. M. Syahrial Yusuf, SE., MM., MBA.
Anggota
: - Ir. Panji Hendrarso, MM
- DR. Shechan Shahab, SH
b. Dewan Pengurus Yayasan
4
Buku Panduan Program Pendidikan Universitas Azzahra, h. 3
52
Ketua
: Prof. Dr. Safri Nurmantu, M. Si
Wakil Ketua
: Ir. Abdul Hamid Ali
Sekretaris
: Ahmad Kamil Shahab
Bendahara
: Drs. Amrullah Satoto
Wakil Bendahara : Latiful Chair
c. Dewan Pakar Universitas
Ketua
: Ir. Panji Hendarso, MM
Sekretaris
: Drs. Anshori Ritonga, MH
Anggota
: 1. Prof. Dr. Ryas Rasid
2. Prof. Dr. Indria Samego
3. Dr. Marwah Daud Ibrahim
4. KH. Ma’ruf Amin
d. Pimpinan Universitas Azzahra
Rektor
: Drs. Syamsu A. Makka, M. Si
Wakil Rektor I
: Taufan Maulamin, SE. Akt., MM
Wakil Rektor II : Ilyas Indra Damar Jati
Wakil Rektor III : Drs. Djaka Permana, M. Si., Ph.D.
53
4.
Keunggulan Universitas Azzahra
a. Universitas Azzahra merupakan Universitas satu-satunya yang
menyelenggarakan Twinging Program Jaminan Penempatan Kerja
bekerjasama dengan Politeknik Negeri Jakarta.
b. Seluruh
mahasiswa
Universitas
Azzahra
di
didik
menjadi
Entreupreneur, kerjasama dengan Kementrian Koperasi dan UKM
sehingga mahasiswanya dapat mandiri, sejak masih kuliah.
c. Universitas Azzahra memiliki program peningkatan dan pemerataan
pendidikan bagi pegawai negeri/swasta dengan sistem terpadu antara
sistem perkuliahan, waktu dan metode pembelajaran. Sehingga
mahasiswa tidak kesulitan mengikuti proses belajar mengajar.
d. Program penempatan kerja pada tahun ke-4 perkuliahan bagi seluruh
mahasiswa lulusan program unggulan yang memenuhi standar
kemampuan penempatan kerja.
e. Universitas Azzahra merupakan perguruan tinggi yang menjadi
pelopor dalam perubahan pola pendidikan yaitu industri pendidikan
menjadi industri pendidikan yang siap kerja.
f. Universitas Azzahra memiliki kurikulum berbasikan skill dan
keilmuan.
g. Bahasa pengantar disemester 5 menggunakan dua bahasa yaitu bahasa
Inggris dan Indonesia, sehingga manusia tidak kesulitan dalam
memasuki dunia kerja internasional (perusahaan asing).
54
h. Program yang diselenggarakan Universitas Azzahra di dukung oleh
Kementrian Pemuda dan Olahraga Kadin Jaya, HIPMI, Departemen
Pendidikan dan Kmenetrian Koperasi dan UKM.
i. Memiliki relasi kerja yang sangat luas di seluruh dunia usaha swasta
di bawah HIPMI, Ikatan Konsultan Pajak, perhimpunan perbankan
syariah, perum pegadaian syariah, MUI, Dewan Dakwah Nasional,
perhimpunan asuransi syariah, dunia usaha luar negeri dan instansi
pemerintah.
j. Universitas Azzahra sebagai pelopor tripartite (pendidikan, profesi
dan dunia usaha). Sistem pendidikan yang dikembangkan mengacu
pada skill yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan pemerintah.
k. Ilmu yang diajarkan humanistic, basic skill, practical knowledge,
attitude dan dengan prosentase pengajaran 50:50 antara praktek dan
teori, sehingga sumber daya manusia yang dihasilkan siap kerja.
5.
Fasilitas Universitas Azzahra
a. Ruang kelas dilengkapi dengan AC dan multimedia setiap ruangan.
b. Ruang praktek gambar, Laboratorium Komputer menggunakan Local
Area Network (LAN).
c. Ruang pengadilan semu sebagai sarana praktikum fakultas hukum.
d. Perpustakaan dan ruang baca untuk mahasiswa. Dilengkapi dengan
buku-buku ilmiah rujukan dari para dosen.
e. Student Activity (Unit Kegiatan Mahasiswa).
55
f. Broadcasting studio, sarana praktikum mahasiswa komunikasi
penyiaran.
g. Internet Corner (Wi fi Zone).
h. Auditorium baharudin lopa.
i. Sarana ibadah (Musholla), lift, kantin, dan parkir.
6.
Letak Geografis Universitas Azzahra
Letak geografis Universitas Azzahra Jakarta berada pada wilayah
Jakarta Timur yang berbatasan dengan terminal kampung melayu.
Gedung yang berlokasi di Jalan Jatinegara ini bersebelahan dengan
PUSPEM (Pusat Pemerintahan) Jakarta Timur dan ruko-ruko.
B. Gambaran Umum Public Relations Universitas Azzahra
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang public relations di Universitas
Azzahra yang dikoordinir oleh Nurul Syifa Qur’aini, S.AP membuat
peraturan kerja yang sudah ditugaskan oleh Bapak Ilyas Indra, SH, MH
selaku Wakil Rektor II yang membawahi dan memantau kinerja tim.
Penerimaan mahasiswa baru yang di dalamnya ada marketing dan public
relations pusat yang setiap harinya menerima laporan dari marketing perfakultas untuk dievaluasi dan dijalankan sesuai dengan tugas masing-masing.
Public relations pusat bertugas mengontrol setiap kegiatan dan memberikan
pelayanan kepada publik serta menginformasikan mengenai programprogram yang ditawarkan dari berbagai kurikulum yang revolusioner dan
56
penempatan jaminan kerja dengan ketentuan nilai indeks prestasi tidak kurang
dari 3,30.
Public relations Universitas Azzahra juga memanfaatkan internet
sebagai media komunikasi. Sifatnya yang interaktif dan akses informasi yang
cepat menyebabkan internet menjadi media komunikasi yang dikembangkan
oleh pihak public relations. Internet memberikan banyak kemudahan dalam
memberikan informasi dan berita mengenai instansi. Pada saat yang
bersamaan, masyarakat aktif dapat mengikuti perkembangan instansi dalam
jangka waktu atau periode yang relatif cepat.
C. Hubungan Eksternal Universitas Azzahra
Hubungan eksternal instansi yaitu unsur-unsur yang terdapat atau
berada di luar kendali instansi, diantaranya adalah konsumen, pemerintah,
pesaing, masyarakat atau komunitas.
1. Konsumen
Pasar dewasa ini sangat tergantung kepada konsumem, yakni pria atau
wanita yang membayar jasa suatu instansi. Meski begitu, masih banyak
perusahaan yang percaya bahwa sentral dari kegiatan itu adalah kegiatan
instansi bukan konsumen. Kebanyakan produsen memang masih
beranggapan bahwa dirinyalah pusat kegiatan pendidikan, bukan
masyarakat. Maka, selama pola pikir ini masih mewarnai pendidikan kita,
kegiatan public relations terhadap masyarakat tidak akan banyak bersuara.
Ia hanya menjadi ornamen penghias instansi. Lain halnya,bila suatu
57
instansi menganut pikiran bahwa masyarakatlah pusat dari kegiatan
pendidikannya.
Segala
upaya
yang
dilakukan
dipusatkan
untuk
mendapatkan kepuasan masyarakat. Laba adalah sarana dan bukan sasaran,
yakni sarana untuk tetap hidup, tumbuh dan berkembang dalam jangka
panjang.
Dalam hal ini public relations Universitas Azzahra membina
hubungan baik dengan masyarakatnya dengan cara memberikan pelayanan
yang baik dan menawarkan berbagai macam jenis pendidikan yang
tentunya diharapkan dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, baik
dari kalangan menengah ke bawah maupun kalangan menengah ke atas.
Semua itu dilakukan Universitas Azzahra dengan tujuan agar terjadi
hubungan yang baik dan saling menguntungkan antara pihak instansi
dengan masyarakat. Karena pada kenyataannya kepuasan masyarakat
harus diutamakan demi terwujudnya citra positif dalam jangka panjang.
2. Pemerintah
Peranan pemerintah untuk mengatur instansi sangat besar. Peran
pemerintah
dibutuhkan
untuk
menciptakan
lapangan
pekerjaan,
menyediakan modal, melindungi para karyawan dan masyarakat yang
tidak mampu tetapi tidak memiliki biaya. Dalam hal hubungan eksternal
antara public relations dengan pemerintah yaitu dengan cara bekerjasama
memberikan
berprestasi.
3. Pesaing
program-program
beasiswa
pendidikan
untuk
siswa
58
Hubungan eksternal public relations dengan pesaingnya dalam hal ini
adalah dengan universitas lainnya yaitu dengan melakukan studi banding
atau pertukaran pelajar dan melakukan perlombaan-perlombaan tingkat
nasional.
4. Masyarakat atau komunitas
Masyarakat yang tinggal, hidup, dan berusaha di sekitar lokasi
Universitas Azzahra atau adalah salah satu stakholder eksternal. Dalam
hal ini membina hubungan yang baik dengan masyarakat yaitu dengan cara
memberikan kesempatan lapangan pekerja dengan merekrut sebagai
karyawan.
BAB IV
PENGGUNAAN MEDIA MASSA OLEH PUBLIC RELATIONS
UNIVERSITAS AZZAHRA DALAM MEMPROMOSIKAN CITRA
SEBAGAI GATEWAY TO BUSINESS WORLD
(Studi Kasus Media Massa Brosur dan Website)
A. Peran Public Relations Universitas Azzahra dalam mempromosikan citra
sebagai Gateway To Business World
Pada dasarnya tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktivitas
yang dilakukan oleh public relations Universitas Azzahra di lapangan adalah
cara menciptakan hubungan harmonis antara instansi dengan publiknya atau
stakeholder-sasaran khalayak yang terkait. Hasil yang diharapkan adalah
terciptanya citra positif sebagai gateway to business world. Tujuan dari
proses perencanaan program kerja adalah untuk mengelola berbagai aktivitas
public relations tersebut dapat terwujudkan organisasi dengan baik yang
dikelola secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan hasil atau
sasarannya.
Citra yang diharapkan (Wished Image) merupakan suatu citra yang
diinginkan oleh pihak manajemen. Biasanya yang diharapkannya lebih baik
dan lebih menyenangkan dari pada citra yang ada, intinya yang disebut
dengan citra harapan itu selalu berkonotasi lebih baik. Citra yang positif
diharapkan dapat menciptakan ketertarikan seseorang pada organisasi atau
59
60
instansi sehingga seseorang dapat memberikan dukungannya terhadap
organisasi atau instansi tersebut1.
Citra yang diharapkan oleh Universitas Azzahra adalah mampu menjadi
sebagai gateway to business world (gerbang ke dunia bisnis) sesuai dengan
tujuan awalnya adalah membantu masyarakat untuk membangun potensi
sumber daya manusia yang mumpuni baik di bidang teknologi dan sains, agar
mampu bersaing di dunia bisnis ditingkat nasional dan internasional.
Universitas Azzahra memberikan beberapa keunggulan seperti program biaya
studi dan beasiswa. Program biaya studi memberikan kemudahan yaitu calon
mahasiswa/i diberikan pekerjaan sesuai dengan keahliannya dan gaji yang di
dapatkannya dibayarkan setengah untuk biaya studi yang ditempuh.
Sedangkan, beasiswa yaitu calon mahasiswa dibebaskan biaya kuliah jika
nilai IP nya di atas 3,50 dan akan ditempatkan kerja sesuai jurusannya.
Dengan beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Universitas Azzahra maka
tidak sulit untuk mendapatkan citra sebagai gateway to businnes world dan
dengan mudah Universitas Azzahra mendapatkankan dampak yang positif
terhadap peningkatan penerimaan mahasiswa baru. Tidak banyak Universitas
yang memiliki citra seperti Universitas Azzahra, maka dari itu kami selaku
pelopor citra sebagai gateway to businnes world akan selalu memperbaiki dan
memperbaharui setiap program kerja yang kami laksanakan2.
1
Elvinaro Ardianto, Metodelogi Penelitian untuk Public Relations, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2010), h. 98
2
Wawancara Pribadi dengan Nurul Syifa Qur’aini, Manager Of Public Relations, Jakarta
Timur, Jum’at 22 Juni 2013, Pukul 13.00-14.30 Universitas Azzahra.
61
Menurut Nurul Syifa Qur’aini, selaku manager of public relations
Universitas Azzahra mengungkapkan tiga peranan penting public relations
Universitas Azzahra.
1. Memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat
Dalam membangun citra positif instansi adalah tentunya Universitas
Azzahra berusaha sebaik mungkin menciptakan image yang baik di
masyarakat yang dalam hal ini adalah calon mahasiswa/i maupun
mahasiswa/i, bentuk pencitraan tersebut yaitu dengan cara memberikan
pelayanan yang baik dengan memberikan fasilitas-fasilitas penunjang
kegiatan belajar-mengajar, menyediakan program-program pendidikan
serta beasiswa biaya kuliah bagi masyarakat yang kurang mampu tetapi
memiliki keinginan kuat untuk berkuliah.
2. Sebagai fasilitator komunikasi (Communication fasilitator)
Dalam hal ini public relations Universitas Azzahra bertindak
sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen
untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya.
Public relations Universitas Azzahra dituntut mampu menjelaskan
kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak
publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat
tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan
toleransi yang baik antara kedua belah pihak. Berbagai media yang kami
sediakan melalui komunikasi lisan, brosur dan internet. Dengan berbagai
macam media yang disediakan semoga akan memudahkan masyarakat
62
dalam bertukar informasi dengan pihak Universitas. Sehingga masyarakat
lebih mengenal secara dekat Universitas Azzahra tersebut.
3. Sebagai fasilitator proses pemecahan masalah
Peran praktisi public relations dalam proses pemecahan persoalan
masalah merupakan bagian dari tim manajemen Universitas Azzahra.
Membantu pimpinan baik sebagai penasehat (adviser) hingga pengambil
tindakan eksekusi atau keputusan dalam mengatasi persoalan atau kritis
yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional3.
B. Media Komunikasi Massa Public Relations Universitas Azzahra
Terdapat dua media komunikasi yang digunakan oleh public relations
Universitas Azzahra dalam menyampaikan informasi yaitu, brosur dan
website. Brosur tersebut kami gunakan sebagai alat penunjang yang lebih
menekankan pada visual atau gambar. Namun, sama halnya dengan media
brosur,
website
pun
memberikan
pengaruh
cukup
baik
dalam
mempromosikan Universitas Azzahra. Media komunikasi yang digunakan
oleh public relations Universitas Azzahra adalah sebagai berikut:
1. Brosur
Brosur adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu
hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan
selesai dalam sekali terbit. Halamannya sering dijadikan satu (antara lain
3
Wawancara Pribadi dengan Nurul Syifa Qur’aini, Manager Of Public Relations, Jakarta
Timur, Jum’at 22 Juni 2013, Pukul 13.00-14.30 Universitas Azzahra.
63
dengan stapler, benang, atau kawat), biasanya memiliki sampul, tapi tidak
menggunakan jilid keras4. Brosur yang disediakan oleh Universitas
Azzahra memuat informasi atau penjelasan tentang suatu program
pendidikan, layanan, fasilitas umum, profil instansi yang dimaksudkan
sebagai sarana beriklan. Informasi dalam brosur ditulis dalam bahasa yang
ringkas dan dimaksudkan mudah dipahami dalam waktu singkat. Brosur
juga didesain agar menarik perhatian, dan dicetak di atas kertas yang baik
dalam usaha membangun citra yang baik terhadap layanan atau jasa serta
program pendidikan yang terdapat di Universitas Azzahra5.
1) Brosur Diploma III dan Sarjana Strata 1
a. Halaman Depan
Gambar 4.1
4
http://journalkomunikasi.wordpress.com/ diakses pada tanggal 26/06/2013/brosur/
Wawancara Pribadi dengan Nurul Syifa Qur’aini, Manager Of Public Relations, Jakarta
Timur, Jum’at 22 Juni 2013, Pukul 13.00-14.30 Universitas Azzahra.
5
64
Universitas
Azzahra
merupakan
kampus
unggulan
yang
kurikulumnya berbasis kompetensi dan revolusioner sehingga dapat
membantu menjawab semua kebutuhan akan pendidikan semua lulusan
SMA/SMK di Jakarta khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Dan
untuk kemajuan bangsa, Universitas Azzahra akan selalu melakukan
terobosan-terobosan di bidang pendidikan agar selalu update di bidangnya
dan tidak ketinggalan oleh perguruan tinggi lainnya. (Lihat gambar 4.1 no
1).
Universitas Azzahra dibina langsung oleh para dewan pakar
Universitas Indonesia dan juga dari kalangan tokoh nasional. Bekerjasama
dengan Politeknik Negeri Jakarta, sudah tahun ke 4 (Empat) Universitas
Azzahra bekerjasama dengan Politeknik Negeri Jakarta (dahulu di
Politeknik Negeri Jakarta) menyelenggarakan Ujian Masuk Politeknik
Negeri Tahun 2013 secara bersama, seluruh calon mahasiswa yang
mendaftar di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dapat langsung memilih
Jurusan di Universitas Azzahra untuk Program unggulan yaitu program
penempatan kerja. Serta didukung oleh LP3I Group dengan bentuk
dukungannya yaitu memberikan pelatihan komputer. (Lihat gambar 4.1 no
2)
Universitas Azzahra mempersiapkan lulusannya mahir dalam
berbahasa Inggris, memberikan program penempatan pekerjaan di
semester
5,
mendapatkan
sertifikat
Nasional
dan
Internasional,
mendapatkan program entrepreneur, pinjaman modal usaha, dan pinjaman
65
biaya kuliah. (Lihat gambar 4.1 no 3). Universitas Azzahra memberikan
Program Unggulan berupa penempatan kerja terhadap mahasiswa dan
mahasiswinya pada semester V sampai dengan mereka selesai kuliah dan
mendapat gelar sarjana. Jadi lulusan dari Universitas Azzahra sudah
memiliki gelar dan pengalaman bekerja, sehingga menaikkan nilai jual diri
mereka di dalam dunia kerja. (Lihat gambar 4.1 no 4). Gateway to
Business World merupakan tujuan didirikannya Universitas Azzahra yaitu
sebagai jembatan penghubung maupun gerbang menuju dunia bisnis untuk
membantu masyarakat. (Lihat gambar 4.1 no 5)
b. Halaman Dalam dan Belakang
Gambar 4.2
66
Tujuan didirikannya Universitas Azzahra adalah mengembangkan
potensi calon mahasiswa didik menjadi manusia yang berguna,
mengembangkan kerjasama institusional hingga tingkat internasional,
mengembangkan ilmu, teknologi dan budaya sejalan dengan tuntutan,
etika, moral dan agama. (Lihat gambar 4.2 no 1). Visi menjadi Universitas
unggul ditingkat Nasional yang bertaraf Internasional dalam bidang
pendidikan dan teknologi. Misi menghasilkan dan mengembangkan
sumber daya manusia yang berkualitas berjiwa wira usaha mandiri,
menghasilkan tenaga terampil berkualitas. (Lihat gambar 4.2 no 2)
Universitas Azzahra bekerjasama dengan
MUI (Majelis Ulama
Indonesia), Universitas Antar Bangsa Malaysia, dan ICTR (International
Centre Of Technical Research) London. (Lihat gambar 4.2 no 3). Fasilitas
ruang kelas yang nyaman dilengkapi dengan AC setiap ruangan,
perpustakaan dan ruang baca untuk mahasiswa, internet corner, lift, sarana
ibadah, kantin, parkir. (Lihat gambar 4.2 no 4)
Universitas Azzahra memberikan sertifikat TOEFL dan TOEIC,
komputer. Sertifikat akan menunjang mahasiswa untuk menaikan nilai jual
mereka di lingkupan bisnis atau kerja. (Lihat gambar 4.2 no 5). Prospek
kerja yang luas akan menjamin mahasiswa dan mahasiswinya dibeberapa
perusahaan-perusahaan ternama yang berkerjasama langsung dengan
Universitas Azzahra. (Lihat gambar 4.2 no 6)
67
2) Brosur Pasca Sarjana
a. Halaman Depan Dan Belakang
Gambar 4.3
Universitas Azzahra tidak hanya menyediakan program Diploma III
dan Sarjana Strata Satu tetapi juga menyediakan program Pasca Sarjana
yang terbuka untuk umum bagi Sarjana Satu yang ingin meneruskan ke
jenjang berikutnya. (Lihat gambar 4.3 no 1). Universitas Azzahra memiliki
tenaga pengajar dosen dan praktisi yang berpengalaman dibidangnya,
Universitas Azzahra menyelenggarakan seminar dan kuliah umum,
pembayaran yang ringan sehingga tidak mempersulit mahasiswanya.
(Lihat gambar 4.3 no 2). Universitas Azzahra merupakan kampus pertama
yang memberikan gelar (M. E. Sy) Master Ekonomi Syariah yang berbasis
pada keislaman yang sekarang sedang menjamur dimasyarakat sehingga
lulusannya sangat dibutuhkan. (Lihat gambar 4.3 no 3)
68
3) Website
Website merupakan kumpulan halaman web yang saling terhubung
dengan file-filenya saling terkait. Web terdiri dari page atau halaman, dan
kumpulan halaman yang dinamakan homepage. Homepage berada pada
posisi teratas, dengan halaman-halaman terkait berada di bawahnya.
Biasanya setiap halaman di bawah homepage disebut child page, yang
berisi hyperlink ke halaman lain dalam web6.
Gambar 4.4 (Homepage dan childpage website Universitas Azzahra)
Sumber: www.universitasazzahra.ac.id
Sesuai dengan fungsinya website di Universitas Azzahra digunakan
sebagai sumber informasi dan layanan interaktif. Sumber informasi yaitu
menyediakan berbagai macam informasi yang diperlukan oleh publik baik itu
6
Jogiyanto Hartono, MBA, Ph.D, “Pengenalan Komputer”, (Yogyakarta, 2000), h: 30
69
program perkuliahan, fasilitas dan tenaga pengajar. Informasi ini dapat
berbentuk katalog, database, arsip dan newsletter. Dan juga berfungsi sebagai
layanan interaktif yaitu melayani kegiatan interaktif antar publik, atau antara
publik dan server. Layanan ini antara lain berupa email, search-engine, atau
hubungan langsung kepada pengelola website (komentar, pertanyaanpertanyaan dan pengisian formulir). Dengan demikian, melalui web ini
konsultasi atau diskusi jarak jauh menjadi hal yang lumrah dilakukan. Calon
mahasiswa pun dapat berkunjung ke website Universitas Azzahra dalam
ekplorasinya tentang prospek Universitas Azzahra sebelum ia menjatuhkan
pilihannya tanpa harus datang ke Universitas Azzahra. Serta, menjadi
proposal tentang potensial Universitas Azzahra di mata dunia.
Gambar 4.5 (Kolom Komentar)
Sumber: www.universitasazzahra.ac.id
70
Dapat disimpulkan dalam menjalankan perannya seorang public
relations Universitas Azzahra menggunakan media brosur dan website.
Kedua media tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, dari keduanya
banyak tertarik pada website karena media yang berbasis teknologi,
berkarakter fleksibel, potensi interaktif, berfungsi secara privat dan publik,
memiliki aturan yang rendah dan keterhubungan. Website telah menciptakan
sebuah pintu gerbang baru bagi instansi yang dapat diakses secara global.
Karakteristik yang interaktif dapat menjadi sarana yang efektif untuk
membangun dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan jika
website digunakan dengan benar. Website memberikan peluang tambahan
untuk memperbaiki citra. Sebagai konsekuensinya, perkembangan website
juga menuntut pihak public relations agar lebih bertanggung jawab serta
responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Alasan mengapa website merupakan media terbaik dalam penyampaian
berita dan informasi adalah karena sejumlah informasi yang tidak dapat
dikeluarkan di media cetak karena faktor ruang dan waktu dapat disediakan di
website. Dan berpotensi untuk menyampaikan segala macam informasi yang
mungkin tidak sesuai dengan media cetak, dan menyediakan informasi dari
hari ke hari. Pada prinsipnya teknologi ini berkembang untuk memenuhi
kebutuhan manusia dan keinginan manusia agar dalam kehidupannya dapat
lebih mudah berkomunikasi ataupun melakukan sesuatu. Namun dari segala
aspek positif yang diterima oleh manusia terdapat pula berbagai efek negatif,
baik secara fisik maupun secara material.
71
Dari uraian di atas, tampak jelas bahwa keuntungan yang diberikan oleh
keberadaan cyber-space sangat luar biasa. Waktu dan energi yang identik
dengan ongkos dapat dihemat secara besar-besaran. Bagi sebuah lembaga
yang ingin memanfaatkan dunia baru ini tidak punya jalan lain kecuali ikut
masuk menjadi anggota masyarakat internet, yakni mendirikan website nya
sendiri sebagai perwujudan dirinya di cyber-space. Siapapun yang ingin
mengkontaknya dapat mengakses website nya dari mana saja setiap saat.
Universitas Azzahra pun harus meraih sukses dalam kehadirannya di
dunia cyber ini jika ia ingin menjadi Universitas yang disegani. Harapan agar
website dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada seluruh civitas
academica khususnya dan masyarakat luas pada umumnya sudah bukan
merupakan hal yang dapat ditawar lagi. Manfaat realistis yang dapat digali
dari keberadaan website Universitas Azzahra di jaringan internet antara lain
adalah memberikan layanan yang lebih baik kepada mahasiswa dan
masyarakat. Universitas Azzahra memiliki database keilmuan yang dapat
diakses oleh masyarakat umum.
Dengan berbagai hambatan yang kami hadapi, kami selaku public
relations Universitas Azzahra melalui brosur dan website akan sama-sama
bersatu menjadi media penghubung yang diterapkan dalam mencapai target
yang diinginkan dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat agar
kepercayaan juga tetap terjaga dengan baik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan media massa yang digunakan oleh Public Relationts
Universitas Azzahra membuktikan bahwa begitu pentingnya media tersebut
sebagai alat untuk mempromosikan bagaimana Universitas Azzahra yang
dalam hal ini melalui brosur dan website. Brosur dapat memudahkan
masyarakat dalam melihat foto dari fasilitas sarana dan prasarana yang
dimiliki sehingga tidak harus datang langsung. Sedangkan, melalui website
masyarakat dapat lebih mudah dalam memberikan komentar sehingga
Universitas Azzahra dapat selalu memperbaiki dari segala aspek penunjang
belajar mengajar.
Gateway To Business World merupakan citra yang dimiliki oleh
Universitas Azzahra. Sesuai dengan artinya bahwa Universitas Azzahra ingin
menjadi Universitas yang mampu mengantarkan calon-calon penerus bangsa
ke gerbang dunia bisnis atau lingkupan pekerjaan yang tidak semua
Universitas dapat melakukan yang sama. Universitas Azzahra terus
melakukan perbaikan-perbaikan baik dari fasilitas sarana dan pra-sarana
penunjang kegiatan belajar mengajar, program pendidikan dan tenaga
pengajar untuk menjaga dan meningkatkan citra tersebut. Memang tidak
mudah untuk mendapatkan citra sebagai gateway to business world, dengan
ini Universitas Azzahra membuat program gerakan wajib kuliah demi
72
73
meningkatnya sumber daya manusia yang dibutuhkan, ada dua program
pendidikan dalam program gerakan wajib kuliah yaitu pinjaman biaya studi
dan beasiswa. Ini cukup membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan
biaya tetapi memiliki kemauan yang kuat untuk berkuliah.
Public relations Universitas Azzahra merupakan ujung tombak
keberhasilan instansi pendidikan untuk mempromosikan dan mengenalkan
kepada masyarakat citra sebagai gateway to business world, sesuai dengan
fungsinya yang bersifat informatif. Proses penyampaian informasi atau pesan
yang digunakan oleh Universitas Azzahra pada umumnya berlangsung
dengan melalui media, termasuk di dalamnya media massa cetak maupun
eletronik yaitu brosur dan website. Brosur merupakan media cetak yang
tulisan-tulisan disusun dan di design dengan menarik agar masyarakat tertarik
dengan Universitas Azzahra. Pada prinsipnya media komunikasi terus
berkembang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, website kini
dapat memberikan keuntungan dalam memudahkan dalam berkomunikasi
satu sama lain tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. Dari berbagai media yang
digunakan oleh Universitas Azzahra masyarakat lebih tertarik pada website
yang memberikan kemudahan dalam berinteraksi melainkan menggunakan
brosur.
Citra instansi terletak pada praktisi public relations. Sebaiknya praktisi
public relations bekerjasama dengan praktisi lain secara koordinasi,
integratif, antisipatif, dan solutif untuk menjaga citra instansi dalam keadaan
apapun. Dengan demikian informasi yang benar, akurat, tidak memihak,
74
lengkap dan memadai itu benar-benar penting bagi munculnya citra yang
positif. Kepercayaan dan citra yang baik dimata masyarakat merupakan salah
satu yang terpenting bagi eksistensi sebuah instansi. Apabila kepercayaan dan
citra instansi rusak dimata masyarakat, maka instansi tersebut harus bersiapsiap untuk menghadapi krisis.
B. Saran
Mengingat pentingnya keberadaan public relations pada instansi maka
instansi juga harus mulai mengfungsikan kembali peran public relations yang
sudah tidak dianggap penting bagi sebagian instansi yang ada. Peran public
relations dalam instansi tidak hanya menjadi alat dalam menyelesaikan
masalah saja, tetapi dapat menjadi tempat untuk membangun citra yang baik,
sehingga reputasi yang baik dapat tercipta pada instansi dan masyarakat dapat
memberi kepercayaan pada instansi tersebut.
Sejalan dengan peningkatan peran dan fungsi, rekrutmen tenaga public
relations perguruan tinggi harus selektif. Untuk dapat mengkomunikasikan
apa dan bagaimana sebuah Perguruan Tinggi agar dipahami dengan benar
oleh publiknya, dibutuhkan public relations yang memiliki kemampuan
mengkomunikasikan pesan lembaganya guna menciptakan public awareness
dan menekan resiko misunderstanding dan dampak negatif lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, Linggar. “Teori dan Profesi Kehumasan”, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2000)
Ardianto, Elvinaro. “Metodelogi Penelitian untuk Public Relations”, (Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2010)
Ardianto, dan Soemirat. “Strategi Membangun Citra Perusahaan”, (Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2009)
Budayatma, Muhammad. “Jurnalistik Teori dan Praktek”, (Bandung: Rosda,
2006), Cet ke-3
Buku Panduan Program Pendidikan Universitas Azzahra
Bungin, Burhan. “Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
dam Ilmu Sosial”, (Jakarta: Kencana, 2008) cet ke -2
Cepi Safruddin, dan Suharsimi Arikunto “Evaluasi Program Pendidikan”
(Jakarta: Bumi Aksara, 2010) Edisi 2, cet ke-2
Cutlip, Scoot, M Aleen H. Center dan Glen M. Broom,“Effective Public
Relations” (Jakarta: PT. Remaja Rosda Karya, 2011)
Daryanto, “Pendidikan sebagai Pemimpin Bangsa”. (Yogyakarta, Grava Media).
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”,
(Jakarta: Balai Pustaka 1998)
Davis, Anthony “Everything You Should Know About Public Relations”,
(Bandung, CV. Mandar Maju, 1989)
Effendy, Onong Uchjana. “Dinamika Komunikasi”, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004)
--------------------, “Hubungan Mayarakat”, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2006)
75
76
---------------------, “Human Relations dan Public Relations”, (Bandung: PT.
Mandar Maju, 1993)
Fiske, Jhon. “Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling
Komprehensif”, (Yogyakarta: Jalasutra, 2007)
Iriantara, Yosal. “Community Relations Konsep dan Aplikasinya”, (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2004)
Jefkins, Franks. “Public relations”, (Jakarta: Erlangga 2002)
Kriyantono, Rachmat. “Teknik Praktis Riset Komunikasi”, (Jakarta: Kencana,
2007)
Kusumastuti, Frida “Dasar-Dasar Hubungan Mayarakat”, (Jakarta: PT. Ghalia
Indonesia, 2004)
Moleong, Lexy J. “Metodelogi Penelitian Kualitatif”, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2000)
Moore, Frazier. “Hubungan Masyarakat Prinsip, Kasus, dan Masalah”,
(Bandung, Remaja Rosdakarya, 1981)
Nazir, Moh. “Metode Penelitian”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005)
Poerwadarminta, WJs. “Kamus Besar Modern”, (Jakarta: Jembatan, 1975), cet ke2
Prayudi. “Penulisan Naskah Public Relations”, (Yogyakarta: Andi Offset, 2007)
Rakhmat, Jalaludin. “Metode Penelitian Komunikasi”, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005)
Rumanti, Maria Asumpta. “Dasar-Dasar Public Relations Teori dan Praktik”.
(Jakarta: PT. Grasindo, 2000)
Ruslan, Rosady. “Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi”, (Jakarta,
Raja Grafindo, 2008)
Sallis, Edward “Manajemen Mutu Pendidikan”, (Jogjakarta: IRCiSoD, 2006)
cet ke-1-6
77
Saputra, Wahidin dan Rulli Nasrullah. “Public Relations 2.0 Teori dan Praktik
Public Relations di Era Cyber”. (Depok: Gramata Publishing, 2011)
Ummi, “Strategi Komunikasi Public Relations Dalam Menarik Minat Pemasang
Iklan”, (Skripsi: Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 2009)
Undang-undang Peraturan Pemerintah tentang Guru dan Dosen, (Bandung: PT.
Citra Umbara, 2009)
Yin, K. Robert, Studi Kasus Desain dan Metode, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2012)
Yulianita, Neni. “Dasar-dasar Public Relations”, (Bandung, 2007)
Widjaja, “Komunikasi dan Hubungan Masyarakat”, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2002)
Dokumen Online
http://journalkomunikasi.wordpress.com/ diakses pada tanggal 26/06/2013/brosur/
Wawancara Pribadi
Wawancara Pribadi dengan Nurul Syifa Qur’aini. Jakarta Timur, 22 Juni 2013
Wawancara Pribadi dengan Sabani. Jakarta Timur, 1 Juli 2013
Wawancara Pribadi dengan Dara Reinita. Jakarta Timur, 1 Juli 2013
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMUDAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
Telepon/Fax : (021) 7432728/74703580
Website:www.fdkuinjakarta.ac.id, E-mail : [email protected]
Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Indonesia
Nomor : Un.01/F5/KM.01.3/5/
Lamp : 1 (satu) bundel
Hal : Bimbingan Skripsi
/2013
Jakarta,
Februari 2013
Kepada Yth.
Dr. Roudhonah, MA
Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi yang diajukan
oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta sebagai berikut,
Nama
NIM
Jurusan/Semester
Judul Skripsi
:
:
:
:
Rufiatun Nufus
109051000222
Komunikasi dan Penyiaran Isiam (KPI) / VIII
Penggunaan Media Massa oleh Public Relations
Universitas Azzahra Dalam Mempromosikan
Citra sebagai Gateway To Business World (Studi
Kasus Media Massa Brosur dan Website)
Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa terscbut dalam
penyusunan dan penyelesaian skripsinva pada waktu yang tidak terlalu lama.
Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.
Wassalamu alaikum Wr. Wb.
Tembusan :
1. Dekan
2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMUDAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
Telepon/Fax : (021) 7432728/74703580
Website:www.fdkuinjakarta.ac.id, E-mail : [email protected]
Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Indonesia
Nomor : Un.01/F5/KM.01.3/6/
Lamp : Hal : Penelitian/Wawancara
/2013
Jakarta,
Maret 2013
Kepada Yth.
Manager of Public Relations
Universitas Azzahra Jakarta Timur
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat bersama ini kami sampaikan bahwa mahasiswa Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah ini:
Nama
NIM
Jurusan/Semester
: Rufiatun Nufus
: 109051000222
: Komunikasi dan Penyiaran Isiam (KPI) / VIII
bermaksud melaksanakan penelitian/wawancara untuk bahan penulisan
skripsi yang berjudul Penggunaan Media Massa oleh Public Relations Universitas
Azzahra Dalam Mempromosikan Citra sebagai Gateway To Business World
(Studi Kasus Media Massa Brosur dan Website).
Sehubungan dengan itu, kami memohon kepada Bapak/Ibu/Sdr. kiranya
berkenan menerima mahasiswa kami tersebut
dalam pelaksanaan
penelitian/wawancara dimaksud.
Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.
Wassalamu alaikum Wr. Wb.
TRANSKRIP WAWANCARA
Nama
: Nurul Syifa Qur’aini
Jabatan
: Manager Of Public Relations
Hari
: Jum’at
Tanggal
: 21 Juni 2013
Tempat
: Universitas Azzahra Jakarta Timur
Jam
: 13.00 – 14.30
Bagaimana peran Public Relations untuk membentuk citra sebagai gateway
to business world Universitas Azzahra di mata masyarakat?
Cara yang dilakukan kami selaku staf public relations di Universitas
Azzahra dalam membentuk citra positif di mata publik yaitu dengan memberikan
pelayanan yang baik kepada publik karena kami percaya jika bentuk pelayanan
kami baik dimata publik maka sudah tentu akan berdampak baik pula bagi
instansi. Selain itu kami juga bertindak sebagai fasilitator pemecah masalah
(problem solving) bagi publik yang merasa kurang puas dengan pelayanan kami,
maka kami berusaha untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik dan
hal itu kami jadikan tolak ukur agar tidak jadi kesalahan yang sama dikemudian
hari. Yang terakhir adalah membina hubungan baik dengan media, hal ini juga
sangat penting karena media sedikit banyak memiliki peran untuk membentuk
citra positif Universitas Azzahra di mata publik, sehingga hubungan antara kami
harus tetap terjaga dengan baik.
Apa saja strategi yang dilakukan oleh Public Relations Universitas Azzahra
dalam menjaga dan meningkatkan citra sebagai gateway to business world
instansi melalui brosur dan internet?
Melalui komunikasi lisan strategi yang kami lakukan adalah dengan
mendidik staf kami untuk pelayanan yang baik melalui komunikasi lisan yang
membutuhkan keahliaan dalam berbicara. Sedangkan, dalam menyampaikan
informasi melalui brosur kami hanya menulis program-program dengan kata-kata
yang mudah diingat, mudah dibaca dan di desain dengan baik sehingga
masyarakat tertarik dengan Universitas Azzahra. Strategi terakhir yang kami
lakukan adalah memberikan informasi melalui internet dan berusaha semaksimal
mungkin
melayani
masyarakat
yang
bertanya
melalui
internet.
Serta
meningkatkan kualitas pendidikan agar citra di mata masyarakat tetap baik.
Apalagi dengan internet memberikan sederet keuntungan bagi praktisi public
relations, menciptakan peluang menghadirkan pelanggan-pelanggan tanpa harus
disaring terlebih dahulu, menyeleksi sendiri informasi-informasi yang penting,
meningkatkan two-way communications melalui kemudahan memberikan dan
menerima feedback.
Kami juga melaksanakan kegiatan try out bagi siswa-siswi SMA, SMK, MA
kelas 3. Didukung dengan program unggulan jaminan penempatan kerja di
Universitas Azzahra, dimana saat mahasiswa berada di semester lima mereka
sudah dimagangkan di perusahaan yang telah menjalin kerjasama dengan
Universitas Azzahra. Sehingga pada semester akhir nanti mereka telah
ditempatkan kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan di seleksi berdasarkan
nilai mahasiswa tersebut. Hal ini merupakan strategi yang dimiliki public
relations dan bekerjasama dengan tim career center sebagai bentuk kepedulian
Universitas Azzahra dalam mengembangkan kurikulum revolusioner kepada para
mahasiswa.
Strategi berikutnya adalah dengan cara memberikan program beasiswa
kepada mahasiswa yang berprestasi dan aktif dalam kegiatan kemahasiswaan,
baik internal maupun eksternal. Hal ini tetap menjadi prioritas utama dan
dipertahankan
oleh
Universitas
Azzahra
dalam
membantu
mahasiswa
meringankan biaya perkuliahan. Semoga dengan strategi yang diberikan ini, citra
positif terhadap Universitas Azzahra tetap melekat dan setiap harinya semakin
terus menjadi baik.
Strategi yang terakhir adalah meningkatkan mutu pendidikan, mutu
merupakan nilai jual yang menjadi prioritas utama kami selaku instansi.
Persaingan yang sangat kompetetif menuntut kami untuk terus memperbaikinya.
Apakah strategi yang diterapkan oleh Universitas Azzahra saat ini sudah
cukup efektif untuk menjaga dan meningkatkan citra positif di mata publik?
Strategi yang diterapkan kami sejauh ini sudah cukup efektif, hal ini dapat
dilihat dari banyaknya mahasiswa Universitas Azzahra yang sudah banyak
bekerja sebelum lulus kuliah, hal ini menjadikan citra positif bagi Universitas
Azzahra dan dimata orang tua pun akan senantiasa dinilai baik. Karena kita
menyadari bahwasannya banyak diantara mereka yang sudah lulus kuliah tetapi
belum mendapatkan kerja, hal inilah yang membuat kerja public relations
semakin meningkat ekstra untuk membuat inovasi baru dalam meyakinkan
mahasiswa dan para orang tua. Ditambah dengan program door to door yang ada
di Universitas Azzahra, hal ini dimaksudkan dengan tujuan untuk menjawab
pelayanan kepada orang tua yang tidak memiliki waktu banyak dalam mengontrol
anak dan tidak cukup banyak informasi, maka dari tim yang sudah ditetapkan
akan mengunjungi para orang tua kerumahnya masing-masing sebagai bentuk
pelayanan dari Universitas Azzahra.
Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang ditemui Public Relations
dalam menjaga dan meningkatkan citra positif melalui komunikasi lisan,
brosur dan internet ?
Faktor pendukung yang mempengaruhi aktivitas public relations dalam
menjaga dan meningkatkan citra melalui brosur, komunikasi lisan dan internet
adalah tim yang solid dari setiap bagian kerja yang terkait, dukungan dari
masyarakat dan manajemen Universitas Azzahra, terdapatnya sarana komunikasi
yang baik, sumber informasi yang sangat potensial, tempat untuk bersosialisasi.
Sedangkan, faktor penghambat melalui brosur adalah tidak semua
masyarakat dapat mudah mengerti apa yang mereka baca, seringkali masyarakat
tidak yakin dengan membaca saja jadi mereka mendatangkan Universitas.
Hambatan melalui komunikasi lisan adalah hanya pada keahlian bicara staf public
relations, sedangkan hambatan melalui internet adalah koordinasi yang masih
harus dibenahi, relatif lebih mahal, pengaruhnya langsung khususnya dapat
bersifat negatif, penyampaian pesannya tidak menyeluruh karena jam siarannya
harus menghemat waktu sangat ketat dan biayanya dihitung per detik.
Apakah media komunikasi yang diterapkan di Universitas Azzahra sudah
baik?
Menurut kami selaku pihak public relations sudah menerapkan media
yang baik, dengan media yang kami sediakan seperti brosur, komunikasi lisan
(door to door) dan internet. Kami selalu memperbaiki brosur dengan desain
brosur yang kami sediakan, komunikasi lisan dengan mendatangi langsung pihak
orang tua dan sekolah-sekolah umum menengah atas sehingga mempermudah
komunikasi antara pihak internal dan eksternal yaitu dalam hal ini adalah pihak
karyawan, dosen, masyarakat serta mahasiswa itu sendiri. Dan melalui internet
kami selalu terus memberikan informasi dengan berita-berita yang up to update.
Harapan-harapan apa saja yang ingin dicapai oleh Public Relations
Universitas Azzahra?
Harapan-harapan kami adalah semoga dengan program-program kerja
yang kami sediakan akan kami perbaharui oleh Universitas Azzahra dalam upaya
menambah minat masyarakat untuk belajar dan mengolah potensi di Universitas
Azzahra sehingga apa yang diharapkan Negara Indonesia untuk memajukan
pendidikan nasional akan tercapai dengan baik.
Manager Of Public Relations
Nurul Syifa Qur’aini, S.AP
Penulis
Rufiatun Nufus
Nama
: Dara Reinita
Jabatan
: Mahasiswi
Hari
: Senin
Tanggal
: 1 Juli 2013
Tempat
: Universitas Azzahra Jakarta Timur
Jam
: 11.00 11.30
Bagaimana pendapat anda kinerja public relations dalam mempromosikan
Universitas Azzahra?
Menurut pendapat saya, kinerja dari public relations sudah bekerja dengan
baik. Para pimpinan dan staf karyawan bekerja dengan profesional sebagaimana
semestinya. Program-program kerja yang dilakukan semua terlaksana, terbukti
dengan meningkatnya mahasiswa/i yang mendaftar di Universitas Azzahra.
Sejauh mana kinerja public relations sebagai mediator antara masyarakat
dengan pihak Universitas Azzahra?
Kinerja dari staf public relations di berbagai media komunikasi yang
sudah disediakan sudah menurut saya sudah baik. Baik itu dari komunikasi lisan
yang meyakinkan masyarakat dan calon mahasiswanya melalui program-program
perkuliahan yang menurut saya sangat menjamin. Dari segi brosur mereka
mendesain dengan bagus sehingga kami tertarik. Apalagi melalui internet, kami
dengan mudah mengakses dan disediakan untuk berkomentar serta memberikan
saran kepada pihak Universitas Azzahra.
Apa yang membuat anda tertarik sehingga pada akhirnya memutuskan
untuk kuliah di Universitas Azzahra?
Alasan saya memilih Universitas Azzahra adalah karena saya sangat
tertarik dengan program-program perkuliahan yang ditawarkan oleh pihak
instansi, dosen-dosennya yang ramah, tempat yang mudah dijangkau, fasilitas
yang memadai, lingkungan yang baik. Dan itu semua tidak lepas dari kerja baik
dari public relations itu sendiri yang mempromosikan sehingga kami dari pihak
masyarakat ingin mengenal lebih jauh Universitas Azzahra.
Mahasiswi
Dara Reinita
Penulis
Rufiatun Nufus
Nama
: Sabani
Jabatan
: Orang Tua Mahasiswi
Hari
: Senin
Tanggal
: 1 Juli 2013
Tempat
: Universitas Azzahra Jakarta Timur
Jam
: 10.00 10.30
Apakah tanggapan Bapak terhadap Universitas Azzahra?
Menurut saya sudah tepat sekali jika dilingkungan Jakarta Timur ini
didirikan Universitas yang bernuansakan Islami, mata kuliah yang islam dapat
memperkokoh nilai-nilai agama dan moral terhadap penerus bangsa. Sehingga
kami para orang tua tidak khawatir menitipkan anak kami untuk berkuliah disini.
Sejauh ini peran serta Public Relations Universitas Azzahra di pihak orang
tua seperti apa?
Menurut saya peran serta public relations sudah sangat baik, program
kerja dari pihak public relations yang door to door mendatangi kami dari pihak
orang tua untuk mempromosikan serta siap melayani keluhan kami setiap harinya
dari senin-jum’at baik itu mendatangi langsung Universitas ataupun via telpon.
Orang Tua Mahasiswi
Sabani
Penulis
Rufiatun Nufus
Struktur Organisasi Public Relations Universitas Azzahra
Rektor
Drs. Syamsu A. Makka, M, Si
Wakil Rektor II
Ilyas Indra, SH, MH
Manager Marketing
Putra
Manager Of Public Relations
Nurul Syifa Qur’aini, S. AP
Sekertaris Public Relations
Nina Herlina
Bendahara Public Relations
Jenisa Putri
Fak.Eko
Darma
Putra
Fak. FISIP
Syamsuri Nasution
Fak. Psikologi
Khusnul
Fak.
Teknik
Laila Wati
Program
DIII
Enggal
Fak.
Hukum
Lucky
Fak. Agama
Islam
Isma Okta
Download