PENGGUNAAN MEDIA MASSA OLEH PUBLIC RELATIONS UNIVERSITAS AZZAHRA DALAM MEMPROMOSIKAN CITRA SEBAGAI GATEWAY TO BUSINESS WORLD (Studi Kasus Media Massa Brosur dan Website) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh : RUFIATUN NUFUS NIM. 109051000222 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/ 2013 M LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 10 September 2013 Rufiatun Nufus ABSTRAK RUFIATUN NUFUS PENGGUNAAN MEDIA MASSA OLEH PUBLIC RELATIONS UNIVERSITAS AZZAHRA DALAM MEMPROMOSIKAN CITRA SEBAGAI GATEWAY TO BUSINESS WORLD (Studi Kasus Media Massa Brosur dan Website) Universitas Azzahra merupakan perguruan tinggi yang memiliki standar kompetensi dengan kurikulum yang disesuaikan dengan pasar kerja sehingga dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa untuk membentuk SDM (Sumber Daya Manusia) yang handal sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja baik nasional maupun internasional. Karena suatu negara dapat dikatakan sebagai negara yang berhasil adalah bagaimana kualitas sumber daya manusianya. Itu semua tidak terlepas dari peran Public Relations sebagai mediator antara masyarakat dengan instansi melalui media-media yang disediakan untuk menciptakan citra sebagai gateway to business world di mata masyarakat. Berdasarkan latar belakang tersebut maka pertanyaan mayornya (utama), Bagaimana peran yang dilakukan Public Relations Universitas Azzahra dalam mempromosikan citra sebagai gateway to business world? Pertanyaan minornya (tambahan) Media massa apa saja yang digunakan oleh Public Relations yang dijalankan oleh Universitas Azzahra? Melihat konteks penelitian ini, tinjauan teoritis yang digunakan dalam menganalisis adalah dengan menggunakan teori citra atau image theory yang dikemukakan oleh Frank Jefkins. Citra adalah persepsi, kesan, perasaan dan gambaran dari publik terhadap sesuatu. Citra yang diharapkan oleh Universitas Azzahra adalah mampu menjadi sebagai gateway to business world (gerbang ke dunia bisnis) sesuai dengan tujuan awalnya adalah membantu masyarakat untuk membangun potensi sumber daya manusia yang mumpuni baik di bidang teknologi dan sains, agar mampu bersaing di dunia bisnis ditingkat nasional dan internasional. Peran yang dilakukan oleh Public Relations Universitas Azzahra adalah memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, sebagai fasilitator komunikasi (Communication fasilitator), sebagai fasilitator proses pemecahan masalah. Media yang digunakan dalam mempromosikan Universitas Azzahra adalah menggunakan brosur dan website. Dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini public relations selalu menjawab semua keluhan dari masyarakat kemudian akan memberikan jawaban melalui media yang tersedia. Kemudian metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini mendeskripsikan data secara jelas, tepat, sistematis, faktual dan akurat berdasarkan fakta yang didapatkan dari lapangan sehingga dapat dipahami orang yang tidak mengalaminya secara langsung. Penelitian ini mendapatkan data bahwa Universitas Azzahra mampu mengelola citra instansi oleh Public Relations dengan rancangan programprogram kerja baik program pendidikan dan program kerja Public Relations yang saling bekerjasama diberbagai divisi dalam instansi. Inti dari peran tersebut adalah pelayanan yang mampu mengangkat nama baik instansi di mata masyarakat. Kata kunci: Universitas Azzahra, gateway to business world, Public Relations, Image Theory, SDM i KATA PENGANTAR Assalamua’laikum Wr. Wb Bismillahirrahmanirohim. Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan begitu banyak karuniaNya dan melimpahkan nikmat Iman, Islam dan kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa pula shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah menerangi jalan kita dari kegelapan menuju jalan terang benderang seperti sekarang ini. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis berharap penulisan skripsi ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkup kepentingan penulis secara pribadi, namun juga bagi segenap masyarakat dan praktisi instansi yang menghendaki adanya perubahan di masa sekarang dan yang akan datang. Penulisan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dukungan serta doa dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan rasa terima kasih kepada : 1. Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Drs. Wahidin Saputra, M.A selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik, Drs. H. Mahmud Djalal, M.A selaku Pembantu Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan, dan juga Drs. Study Rizal LK, M.A selaku pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan. 2. Drs. Jumroni, M.Si selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, dan Dra. Umi Musyarofah, M.A selaku Sekretaris Jurusan. ii 3. Fauzun Jamal, LC, MM selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah mengarahkan seluruh mahasiswa untuk mengikuti proses kegiatan akademik. 4. Dr. Hj. Roudhonah, MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk meberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas ilmu yang telah Ibu berikan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi. 5. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang telah memberikan bantuan kepada penulis. 6. Teristimewa untuk kedua orang tua, Ayahanda Suwandi, AS, Ibunda Haerlis Ganevo, S.Pd, MM, yang telah membesarkan dengan cinta dan kasih sayang yang besar dan tanpa henti memberi dukungan tenaga, materi, doa serta curahan rasa perhatian dan sayang yang tiada henti untuk penulis. 7. Kakakku Nurul Syifa Qur’aini, S.AP serta Adikku Syafina Annajah yang yang selama ini telah menjadi teman dan sahabat sekaligus pemberi dukungan yang besar bagi penulis serta keluarga besar yang selalu memberikan doa, kebahagiaan dan semangat untuk penulis. 8. Hari Bangkit Swandi Tobing, Ahmad Fadhil Daeng Matta dan Ludolfus Ludo yang selalu memberikan motivasi, serta curahan doa yang tak henti-henti sampai akhir penulisan. Dan adikku Rangga Satya Nugraha yang selalu memberikan keceriaan. 9. Sahabatku Fresilia Ayu Angganis, Tia Rahmawati, Zakiah Rizki Azzahra, Murchani Fuji Lestari, Purry Pritika Ayu, Casty Nuryati, Tri Wibowo, Dika Agustirana, Nono, Ahmad Fauzan, iii Lugas Luhur Pambudi. Kami dipertemukan dalam manisnya persahabatan, terimakasih atas bantuan dan doa selama ini. 10. Sahabat seperjuangku Titus Puspitasari, Dini Utami, Ima Astinia, Siti Aliyah Nur Khalishah. Kami dipertemukan dalam pertemanan yang indah, terimakasih atas segala dukungan dan bantuan yang kalian berikan. Seniorku Kak Ifta Aulia, Ria Nuraprianty, Arum Ganda, Rina Faraditha, Irliatna. Terimakasih atas pelajaran hidup yang berharga. Juniorku Rosma Aliah, Rika Fitrianti, Septi Setia Ningsih, Annisa. Kalian selalu memberikan senyum termanis. 11. Sahabatku Awalina Habibah, Agnitia Citra Resmi, Rizki Dwi Rayando dan Herri Hermawan. Terimakasih untuk hari-hari yang kalian berikan yang tidak akan penulis lupakan. 12. Teman seperjuanganku yang tergabung dalam KPI G wulan, fitri, dewi, puni, ade, yanka, nida, wini, mega, aisyah, nisa, isti, andri, agus, soleh, sani, ipul, tata, hakim, iskandar, surya, putra, edi, rijal, faisal, arif dan halily. Dan seluruh Mahasiswa/i Komunikasi Penyiaran Islam 2009 yang tidak dapat disebutkan satu persatu. 13. Teman-teman seperjuanganku yang dipersatukan melalui KKN KOMPAK. 14. Teman-teman yang tergabung dalam paduan suara Voice Of Communication. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Jakarta, 10 September 2013 Rufiatun Nufus iv DAFTAR ISI Keterangan Halaman ABSTRAK .............................................................................................. i KATA PENGANTAR ........................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................... v DAFTAR GAMBAR .............................................................................. viii BAB I BAB II PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................. 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 6 D. Metode Penelitian ................................................................ 7 E. Tinjaun Pustaka .................................................................... 12 F. Sistematika Penulisan ........................................................... 13 LANDASAN TEORI TENTANG PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM PENGGUNAAN MEDIA DAN CITRA A. Peran Public Relations 1. Pengertian Peran .............................................................. 15 2. Faktor-faktor Penyesuaian Peran ..................................... 16 3. Public Relations dan Ruang Lingkup a) Pengertian Public Relations ........................................ 17 b) Fungsi Public Relations .............................................. 20 v c) Tugas Public Relations ............................................... 22 d) Tujuan Public Relations .............................................. 23 4. Peran Public Relations ..................................................... 24 a) Ketidakberhasilan Peran .............................................. 26 B. Citra (Image Theory) 1. Pengertian Citra ............................................................... 28 2. Macam dan Jenis Citra .................................................... 30 3. Karakteristik Citra ........................................................... 32 4. Analisis Citra ................................................................... 33 5. Pembentukan Citra .......................................................... 34 C. Media dalam Pencitraan 1. Pengertian Brosur ............................................................ 38 2. Pengertian Website .......................................................... 39 3. Peran Penggunaan Media Public Relations dalam Pencitraan ........................................................................ 40 BAB III GAMBARAN UMUM PUBLIC RELATIONS DAN UNIVERSITAS AZZAHRA A. Sejarah dan Perkembangan Universitas Azzahra ................. 45 1. Visi dan Misi .................................................................... 50 2. Tujuan Pendidikan ........................................................... 51 3. Struktur Organisasi .......................................................... 51 4. Keunggulan Universitas Azzahra ..................................... 53 5. Fasilitas Universitas Azzahra .......................................... 54 vi 6. Letak Geografis Universitas Azzahra ............................. 55 B. Gambaran Umum Public Relations Universitas Azzahra ... 55 C. Hubungan Eksternal Universitas Azzahra ........................... 56 BAB IV PENGGUNAAN MEDIA MASSA OLEH PUBLIC RELATIONS UNIVERSITAS AZZAHRA DALAM MEMPROMOSIKAN CITRA SEBAGAI GATEWAY TO BUSINESS WORLD (Studi Kasus Media Massa Brosur dan Website) A. Peran Public Relations Universitas Azzahra dalam mempromosikan BAB V citra sebagai gateway to business world ............................... 59 B. Media Massa Public Relations Universitas Azzahra ............ 62 PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................... 72 B. Saran ..................................................................................... 74 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 75 LAMPIRAN-LAMPIRAN vii DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman Gambar 2.1 Analisis Citra ............................................................ ....... 33 Gambar 2.2 Pencapaian dan Pembentukan Citra................................. 35 Gambar 4.1 Brosur Diploma III dan Sarjana Strata 1 .......................... 63 Gambar 4.2 Brosur halaman depan dan belakang ................................ 65 Gambar 4.3 Brosur Pasca Sarjana ........................................................ 67 Gambar 4.4 Homepage dan childpage website Universitas Azzahra ... 68 Gambar 4.5 Kolom Komentar .............................................................. 69 viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator kemajuan pembangunan suatu bangsa adalah tingkat pencapaian pembangunan Sumber Daya Manusianya, bahkan pendidikan menjadi domain utama bagi setiap negara yang ingin maju dan ingin menguasai teknologi. Setiap negara memiliki kewajiban mencerdaskan kehidupan bangsanya tanpa terkecuali1. Pemerintah Indonesia dalam UndangUndang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 dalam Pasal 31 ayat (1) telah mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatan pendidikan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Upaya untuk melaksanakan amanat tersebut Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang merupakan dasar hukum penyelenggaraan sistem pendidikan di Indonesia2. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam pembangunan bangsa. Sejarah menunjukkan bahwa keberhasilan pembangunan negara adalah dengan tersedianya penduduk yang terdidik dalam jumlah, jenis, dan tingkat yang memadai. Karena itu, hampir semua 1 h. 21 Edward Sallis, “Manajemen Mutu Pendidikan”, (Jogjakarta: IRCiSoD, 2006) cet ke 1-6 2 Undang-undang Peraturan Pemerintah tentang Guru dan Dosen, (Bandung: PT. Citra Umbara, 2009) h 59 1 2 bangsa menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama dalam program pembangunan nasional. Perguruan tinggi merupakan salah satu jenjang dalam dunia pendidikan yang mempunyai peran sebagai institusi yang bertanggungjawab dalam menjaga daya saing bangsa. Daya saing bangsa dapat dibangun dengan baik apabila didukung oleh Perguruan Tinggi (PT) yang berkualitas, sehingga mempunyai daya saing yang kuat dalam kompetensi ekonomi global. Universitas Azzahra adalah salah satu perguruan tinggi swasta yang membantu masyarakat untuk mengembangkan potensi Sumber Daya Manusia. Universitas Azzahra memiliki beberapa keistimewaan seperti program gerakan wajib kuliah. Program gerakan wajib kuliah ini Universitas Azzahra memberikan keringanan para calon mahasiswa/i yang terkendala oleh biaya. Program tersebut adalah program beasiswa dan pinjaman biaya studi. Program yang paling tepat untuk gerakan wajib kuliah. Beasiswa diberikan kepada para siswa SMA/SMK sederajat yang kurang mampu tetapi berprestasi dan memiliki kemauan yang kuat untuk kuliah. Universitas Azzahra merupakan Perguruan Tinggi yang memiliki standar kompetensi dengan kurikulum yang disesuaikan dengan pasar kerja yang dapat membentuk sumber daya manusia yang handal sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja baik nasional maupun internasional3. Public relations merupakan kegiatan yang terorganisir dan bertujuan membantu publik untuk memahami dan menciptakan hubungan harmonis 3 Wawancara Pribadi dengan Nurul Syifa Qur’aini, Manager Of Public Relations, Jakarta Timur, Jum’at 22 Juni 2013, Pukul 13.00-14.30 Universitas Azzahra. 3 antara organisasi atau instansi yang diwakilinya dengan publiknya atau stakeholder-sasaran khalayak yang terkait. Peran seorang public relations di Universitas dituntut untuk mampu merencanakan serta menjalankan programprogram yang mampu menumbuhkan suatu kepercayaan dan kepuasan. Untuk itu seorang public relations harus memiliki peranan yang baik agar dapat bersaing dengan Universitas lainnya. Program-program kerja yang terlaksana dengan baik di Universitas Azzahra tidak terlepas dari peran public relations Universitas Azzahra sendiri. Diterima maupun tidak diterimanya suatu program pendidikan atau jasa tergantung hasil karya public relations dari instansi tersebut. Artinya public relations bersifat melekat dan tidak dapat terpisah dari fungsi kelembagaan atau instansi tersebut. Penggunaan media komunikasi yang digunakan oleh Universitas Azzahra adalah brosur dan website. Brosur berisi sejarah, profil Universitas, program pendidikan dan gambar. Berbagai tantangan dan perubahan yang luar biasa cepat di era globalisasi ini ditambah dengan kebutuhan manusia terhadap pemenuhan infromasi, maka semakin besar pula kebutuhan manusia terhadap media informasi. Sehingga public relations Universitas Azzahra melakukan langkah inisiatif dengan menggunakan media website dalam mempromosikan dan memberi kepada masyarakat luas sebuah ”service” yang cepat dan tepat. Kondisi di atas menuntut peningkatan peran dan fungsi public relations Perguruan Tinggi sebagai mediator untuk membantu pimpinan mendengarkan kritikan, saran, harapan masyarakat serta membina hubungan harmonis 4 dengan publik intern (dosen, mahasiswa, karyawan, manajemen) dan hubungan kepada publik ekstern (orang tua mahasiswa, media massa, pihak terkait lainnya) dengan menyebarkan pesan, informasi dan publikasi hasil penelitian, dan berbagai kebijakan yang telah ditetapkan pimpinan, dan membantu mencari solusi dalam meyelesaikan masalah antar Universitas dan mengidentifikasi serta menganalisis suatu opini atau berbagai persoalan, baik yang ada di Universitas maupun di masyarakat sehingga jasa dari instansi tersebut mendapatkan brand image yang kemudian berdampak pada pembentukan citra bagi instansi yang terkait. Citra adalah persepsi, kesan, perasaan dan gambaran dari publik terhadap sesuatu4. Persepsi publik terhadap Universitas didasari pada apa yang mereka ketahui atau mereka kira tentang Universitas yang bersangkutan. Citra tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya dapat dirasakan dari hasil penelitian baik atau buruk. Dalam suatu organisasi menciptakan citra yang baik bagi organisasi merupakan suatu keharusan yang dilakukan, apabila citra yang baik sudah terbentuk maka akan berdampak positif pula bagi instansi tersebut. Citra yang terdapat di Universitas Azzahra yaitu sebagai Gateway to Business World, yaitu sebagai gerbang menuju dunia bisnis. Tujuan dari citra tersebut adalah untuk megenalkan Universitas Azzahra di mata masyarakat dengan cara memberikan perkuliahan dan penempatan pekerjaan bagi masyarakat yang memiliki keinginan kuat untuk berkuliah. Citra harus tetap 4 Elvinaro Ardianto, Metodelogi Penelitian untuk Public Relations, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010), h. 98 5 diupayakan dengan berbagai cara agar selalu terpelihara. Mutu pelayanan jasa yang baik merupakan modal dasar untuk mampu bersaing merebut animo masyarakat. Sehingga memberikan dampak yang baik terhadap instansi tersebut. Sasaran yang hendak dicapai oleh Universitas tersebut tidak terlepas dari dukungan, serta kepercayaan dari pihak publiknya. Kemudian harapanharapan public relations Universitas Azzahra dengan citra sebagai gateway to business world yang diberikan oleh masyarakat akan tercipta dikemudian hari dan menjadi kenyataan dengan meningkatnya mahasiswa/i untuk belajar di Universitas Azzahra5. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti berusaha membahas mengenai: “Penggunaan Media Massa Oleh Public Relations Universitas Azzahra dalam Mempromosikan Citra sebagai Gateway To Business World (Studi Kasus Media Massa Brosur dan Website)”. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dibahas. Maka penulis membatasi pembahasannya hanya pada penggunaan media massa yang digunakan oleh public relations Universitas Azzahra periode 2012-2013 dalam mempromosikan citra sebagai gateway to business world. Media massa yang digunakan oleh public relations Universitas Azzahra adalah media massa brosur dan website. 5 Wawancara Pribadi dengan Nurul Syifa Qur’aini, Manager Of Public Relations, Jakarta Timur, Jum’at 22 Juni 2013, Pukul 13.00-14.30 Universitas Azzahra. 6 2. Perumusan Masalah Dari uraian yang dikemukakan di atas, maka dengan ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut: a) Bagaimana peran yang dilakukan public relations Universitas Azzahra dalam mempromosikan citra sebagai Gateway To Business World? b) Media massa apa saja yang digunakan oleh public relations Universitas Azzahra? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu: 1. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran public relations Universitas Azzahra dalam penggunaan media massa dan membuat rancangan serta langkah-langkah yang tepat untuk kemudian lebih bisa memberikan image kepada masyarakat atau khalayak atas citra baik instansi, yang pada akhirnya Universitas Azzahra tetap eksis dan berkembang sebagaimana yang diharapkan oleh instansi tersebut. b. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui peran yang dilakukan public relations Universitas Azzahra dalam mempromosikan citra sebagai Gateway To Business World? 7 2. Untuk mengetahui penggunaan media massa oleh public relations Universitas Azzahra dalam mempromosikan citra sebagai Gateway To Business World. 2. Manfaat Penelitian a. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kajian ilmu pengetahuan komunikasi dalam bidang teori yang membahas Public Relations. b. Bagi Jurusan/Fakultas Komunikasi diharapkan dapat membantu pengayaan kurikulum tentang Public Relations yang dikembangkan dalam organisasi ataupun instansi. c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi awal bagi penelitian serupa dimasa mendatang. Selain itu juga dapat memberi masukan bagi akademis dan para Public Relations tentang bagaimana penggunaan media massa Public Relations dalam mempromosikan citra sebagai Gateway to Business World. D. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode Penelitian merupakan prosedur, metode atau desain penelitian yang menggambarkan bagaimana penelitian itu ditempuh dari awal hingga akhir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang 8 berusaha memahami dan menafsirkan makna dari suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu6. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah studi deskriptif, yaitu penelitian dimana permasalahan penelitian ini telah teridentifikasikan dan terumuskan secara jelas yang mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasisituasi tertentu termasuk tentang hubungan dan pengaruh dari suatu fenomena7. Dengan menggunakan studi deskriptif dimana peneliti berusaha melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat8. Adapun tinjauan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Berdasarkan metode penelitian tersebut di atas peneliti berharap mendapatkan data penelitian yang bersifat deskriptif sehingga peneliti dapat menganalisa dan menelaah lebih dekat, mendalam, mengakar dan menyeluruh untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai peran yang dilakukan public relations Universitas Azzahra dalam mempromosikan citra sebagai gateway to business world. Alasan penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif adalah agar penulis dapat 6 Rosady Ruslan, Metode Penelitian, Public Relations dan Komunikasi, h 24 Moh Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 55 8 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), h. 22 7 9 menggambarkan serta menguraikan segala aktivitas yang dilakukan oleh public relations Universitas Azzahra. 2. Subjek dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah public relations Universitas Azzahra, sedangkan yang menjadi objek dari penelitian ini adalah penggunaan media massa yang dilakukan oleh public relations Universitas Azzahra dalam mempromosikan citra sebagai gateway to business world (studi kasus media massa brosur dan website). 3. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah: a. Observasi Lapangan (field observasition) Observasi lapangan atau pengamatan lapangan adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki dengan mengamati secara langsung antara objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut9. Oleh karena itu, observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan10. Dalam hal ini peneliti mendatangi kantor Universitas Azzahra, untuk memperoleh data-data mengenai penggunaan media massa oleh public relationts Universitas 9 Rahmat Kriyantono, Teknik Praktik Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007)h. 106 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dam Ilmu Sosial, (Jakarta: Kencana, 2008, cet ke -2 h. 115 10 10 Azzahra dalam mempromosikan citra sebagai gateway to business world (studi kasus media massa brosur dan website). b. Wawancara mendalam (insentive/depth interview) Wawancara mendalam adalah salah satu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam11. Semakin banyak informasi, maka diharapkan akan menghasilkan data yang sudah tersaring dengan ketat dan lebih akurat12. Pada penelitian ini peniliti mewawancarai manager of public relations Universitas Azzahra, orang tua mahasiswa/i dan mahasiswa/i. c. Dokumentasi Penulis mengambil dan mengumpulkan data berdasarkan tulisantulisan berbentuk catatan, buku-buku, majalah, brosur dan dokumendokumen yang ada kaitannya dengan penulisan ini berupa company profile Universitas Azzahra. 4. Teknik Studi Kasus Studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial. Studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan 11 12 Rachmat Kriyantoro, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2009), h.100 Moh Nazir, Metode Penelitian. h, 56 11 diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer atau masa kini di dalam konteks kehidupan nyata13. Menurut Schramm studi kasus adalah mencoba menjelaskan keputusan-keputusan tentang mengapa studi tersebut dipilih, bagaimana mengimplementasikannya, dan apa hasilnya. Definisi ini dengan demikian menonjolkan “keputusan” sebagai fokus utamanya. Sejalan dengan itu topik-topik lain juga ditemukan, mencakup organisasi, proses, program, lingkungan, institusi, dan bahkan peristiwa. Sedangkan, menurut Yin studi kasus adalah inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana: Batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak dengan tegas dimana multisumber bukti dimanfaatkan14. Teknik studi kasus banyak menggunakan berbagai sumber data yang dapat diteliti, menganalisis dan menjelaskan secara komprehensif dari berbagai aspek, individu, kelompok, program dan organisasi yang mengalami peristiwa tertentu dan sistematis. Penelaah berbagai sumber data tersebut membutuhkan berbagai instrumen dalam pengumpulan data, fakta, dan informasi melalui penerapan analisis data yang penulis wawancara mendalam, observasi partisipan, dokumentasi, survei, bentuk rekaman dan bentuk fisik lainnya. Dalam studi kasus, peneliti berupaya secara seksama mengkaji variabel mengenai kasus-kasus tertentu, dengan mempelajari aspek 13 Robert K. Yin, Studi Kasus Desain dan Metode, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), h 1 14 Robert K. Yin, Studi Kasus Desain dan Metode, h 17 12 individu, kelompok dan suatu peristiwa khusus untuk menganalisis secara lengkap, dan secara mendalam tentang subjek yang akan diteliti15. E. Tinjauan Pustaka Sebelum melakukan penelitian ini penulis melakukan pengecekan di Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, peneliti menemukan ada beberapa skripsi yang membahas tentang public relations. Namun yang diteliti mahasiswa sebelumya berbeda dengan isi atau konten permasalahan yang penulis teliti. Oleh karena itu, untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti mengakui karya orang lain, maka penulis mempertegas perbedaan antara masing-masing judul masalah yang dibahas pada skripsi sebelumnya dengan judul masalah yang akan diteliti. Skripsi sebelumnya yang membahas tentang public relations antara lain sebagai berikut: 1. Strategi Komunikasi Marketing Public Relations Trans TV (PT. Televisi Transformasi Indonesia) Dalam Meningkatkan Rating Program Ekstravaganza, oleh Yudhitya Ahmad mahasiswa Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009. Berisikan tentang 15 Rosady Ruslan, “Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi”, (Jakarta, Raja Grafindo, 2008)hal 229-230 13 strategi komunikasi yang diterapkan Unit marketing public relation Trans TV khususnya dalam lingkup event dan publicity. 2. Strategi Komunikasi Public Relations dalam Menarik Minat Pemasang Iklan, oleh Umi Mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009. Berisikan tentang strategi promosi yang dilakukan public relations dalam menarik minat pemasang iklan. 3. Strategi Public Relations PT. Anugrah Bersama Sejahtera Dalam Menjalin Loyalitas Customer, oleh Johan Alkautsar Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2006. Berisikan tentang strategi yang dilakukan public relation PT. Anugrah Bersama Sejahtera dalam pencitraan menjalin loyalitas customer. 4. Peran Media Relations PT. Bank Muamalat, tbk Dalam Membangun Citra Perusahaan, oleh Septi Fahmi Choirisa Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2008. Berisikan mengenai peran dari media relations Bank Muamallat dalam membangun citra positif. F. Sistematika Penulisan Adapun sistematika dari penulisan skripsi ini dibuat bertujuan agar dapat dilakukan secara sistematis sehingga dapat dengan mudah dipahami. 14 Oleh karena itu, penulis mencoba untuk menyajkan penelitian ini dalam bentuk skripsi dengan sistematika yang disusun atas 5 ( lima ) bab, tersusun sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang penulisan, ruang lingkup atau batasan dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai, manfaat yang diharapkan dan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini secara sistematik. BAB II : Landasan Teori Tentang Peran Public Relations dan Teori Citra, menguraikan tentang landasan teori yang terdiri dari teori citra, definisi peran, definisi Public Relations dan kerangka pemikiran. BAB III : Gambaran Umum Universitas Azzahra dan Public Relations Universitas Azzahra, menjelaskan tentang gambaran umum instansi dan gambaran umum public relations universitas azzahra. BAB IV : Pembahasan, mengenai penjelasan hasil data dan informasi yang telah dipilih, dianalisis secara matematis serta pembahasannya. BAB V : Kesimpulan dan Saran, merupakan akhir penulisan skripsi, dimana berdasarkan uraian-uraian yang telah dibahas akan dituangkan ke dalam suatu bentuk kesimpulan akhir serta saransaran. BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM PENGGUNAAN MEDIA DAN CITRA A. Peran Public Relations 1. Pengertian Peran Dalam kamus besar Bahasa Indonesia peran adalah beberapa tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dimasyarakat dan harus dilaksanakan1. Sedangkan dalam kamus kontemporer, peran diartikan menjadi bagian atau pemegang pimpinan utama, dalam hal memainkan sesuatu, peran lakon (dalam terjadinya sesuatu hal atau peristiwa)2. Setiap peran adalah serangkaian hak, kewajiban, harapan, norma, dan perilaku seseorang yang harus dihadapi dan dipenuhi. Didasari pada pengamatan bahwa orang-orang bertindak dengan cara yang dapat diprediksikan, dan bahwa kelakuan seseorang bergantung pada konteksnya, berdasarkan posisi sosial dan faktor-faktor lain. Makna peran yang dijelaskan dalam masyarakat, dapat dijelaskan melalui beberapa cara, yaitu penjelasan historis dan ilmu sosial. Peran dalam historis berarti karakter yang disandang atau dibawakan oleh 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka 1998), h. 667 2 WJs. Poerwadarminta, Kamus Besar Modern, (Jakarta: Jembatan, 1975), cet ke-2, h. 473 15 16 seorang aktor dalam sebuah pentas dengan lakon tertentu. Sedangkan, peran dalam ilmu sosial berarti suatu fungsi yang dibawakan seseorang ketika menduduki jabatan tertentu, seseorang dapat memainkan fungsinya karena posisi yang didudukinya tersebut. 2. Faktor-faktor Penyesuaian Peran Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menyesuaikan diri dengan peran yang harus dilakukan, yaitu : a. Kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan peran. b. Konsistensi respon orang yang berarti terhadap peran yang dilakukan. c. Kesesuaian dan keseimbangan antar peran yang diemban. d. Keselarasan budaya dan harapan individu terhadap perilaku peran. e. Pemisahan perilaku yang akan menciptakan ketidak sesuaian perilaku peran3. Seseorang mungkin tidak memandang suatu peran dengan cara yang sama sebagaimana orang lain memandangnya. Sifat kepribadian seseorang mempengaruhi bagaimana orang itu merasakan peran tersebut. Tidak semua orang yang mengisi suatu peran merasa sama terikatnya kepada peran tersebut, karena hal ini dapat bertentangan dengan peran lainnya. Semua faktor ini terpadu sedemikian rupa, sehingga tidak ada dua individu yang memerankan satu peran tertentu dengan cara yang benar-benar sama4 3 Scott M, Cutlip, Aleen H. Center dan Glen M. Broom,“Effective Public Relations” (Jakarta: PT. Remaja Rosda Karya, 2011), h 8 4 Frida Kusumastuti, “Dasar-Dasar Hubungan Mayarakat”, (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2004), h 24 17 3. Public Relations dan Ruang Lingkup a. Pengertian Public Relations Public Relations secara bahasa merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menyatakan kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik, dan melaksanakan program kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan dari publiknya5. Sebagai sebuah profesi seorang public relations bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi6. Public relations secara istilah adalah gabungan dari dua buah kata yaitu “public” dan “relations”. Istilah “public”dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai sekelompok orang yang mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap suatu hal. Sedangkan istilah “relations” dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai hubungan7. Menurut Kamus terbitan International Public Relations Association (IPRA) Inggris, “public relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi 5 Neni Yulianita, Dasar-dasar Public Relations, (Bandung, 2007), h. 25 St. Maria Assumpta Rumanti, “Dasar-Dasar Public Relations, Teori dan Praktik”. (Jakarta: PT. Grasindo, 2002)h. 30 7 Elvinaro Ardianto, “Metodelogi Penelitian untuk Public Relations”, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010), h 50 6 18 dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama”8. Definisi public relations menurut beberapa para ahli adalah sebagai berikut: a) De Fleur dan Dennis dari Perspektif ilmu komunikasi yang dikutip Yosal Iriantara bahwa public relations adalah sebuah proses komunikasi dimana individu atau unit-unit masyarakat berupaya untuk menjalin relasi yang terorganisasi dengan berbagai kelompok atau publik untuk tujuan tertentu”9. b) F. E. Hollander menjelaskan bahwa public relations adalah membangun hubungan baik antara kelompok publik atau orang, bahwa organisasi mempunyai ikatan atau ketergantungan10. c) E. L. Berneys mengartikan public relations merupakan informasi, persuasi, dan penyesuaian untuk menghidupkan dukungan publik atas suatu kegiatan atau sebab akibat11. d) Dr. Rex Harlow menyimpulkan bahwa public relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan, jalur 8 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h 16 9 Yosal Iriantara, Community Relations Konsep dan Aplikasinya, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004)h. 5 10 Neni Yulianita, Dasar-dasar Public Relations,h. 25 11 Maria Assumpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Relations Teori dan Praktik. (Jakarta: PT. Grasindo, 2000)h. 8-9 19 bersama antar organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama12. Dapat disimpulkan bawah public relations adalah suatu rangkaian manajemen yang terorganisir dengan mencurahkan segala pemikiran untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi atau instansi dengan publiknya. Public relations telah menjadi kebutuhan utama dalam suatu organisasi atau lembaga karena peranannya yang kuat dalam memperlihatkan wajah organisasi atau instansi dengan image yang baik dan usaha mencari dukungan masyarakat. Kebutuhan akan keberadaan public relations dalam suatu organisasi maupun instansi merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif. Public Relations merupakan kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan good will dari mereka. Pada prinsipnya Public relations menekankan diri pada komunikasi yang berarti memberikan pemahaman bahwa kegiatan public relations adalah kegiatan komunikasi dimana komunikasi ini menekankan pada komunikasi organisasi yang sasarannya yaitu untuk publik di dalam dan publik di luar organisasi yang berlandaskan pada pengertian diantara keseluruhan publik yang berkepentingan terhadap organisasi. Disini public relations berperan 12 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h 16 20 penting sebagai sumber informasi yang mampu menjembatani kepentingan organisasi dan kepentingan masyarakat atau pihak-pihak yang terkait di dalamnya. Upaya menginformasikan berbagai momen penting, khususnya yang berhubungan dengan terobosan dan perkembangan mutakhir yang terjadi di dalam instansi. Media informasi menjadi faktor utama dalam berhubungan dengan masyarakat ataupun sebaliknya, yang mengontrol arus media melalui saluran-saluran komunikasi. Pemilihan media informasi yang sesuai adalah esensial untuk persiapan dan penyebaran siaran informasi. b. Fungsi Public Relations Fungsi public relations terbagi dua yaitu publik internal dan publik eksternal. Kedua publik tersebut merupakan sasaran public relations untuk dapat membina hubungan yang harmonis dengan melakukan komunikasi. Dalam upaya menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan publik maka ruang lingkup kegiatan atau tugas public relations pada dasarnya terbagi dua yaitu: 1) Membina hubungan ke dalam (public internal) Yang dimaksud dengan Public Internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri dan mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan 21 gambaran negatif didalam masyarakat sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi atau instansi. 2) Membina hubungan ke luar (Public Eksternal). Yang dimaksud dengan Public Eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap organisasi atau instansi yang diwakilinya. Fungsi public relations menurut Djanalis Djanaid terdapat dua fungsi public relations, yaitu: 1) Fungsi Konstruktif, fungsi ini mendorong public relations membuat aktivitas atau kegiatan-kegiatan yang terencana, berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif. Termasuk disini public relations bertindak secara preventif (mencegah). 2) Fungsi Korektif, fungsi ini diibaratkan “pemadam kebakaran”, yakni apabila api sudah terlanjur menjalar dan membakar organisasi atau instansi, maka peranan yang dapat dimainkan oleh public relations adalah memadamkan api tersebut. Artinya, apabila sebuah organisasi atau instansi terjadi masalah-masalah (krisis) dengan publik, maka public relations harus berperan dalam mengatasi terselesaikannya masalah tersebut13. Dalam konsepnya, fungsi public relations officer ketika menjalankan tugas dan operasionalnya, baik sebagai komunikator, mediator, ataupun organisator. Menurut Prof. Dr. Onong Uchjana Effendy, M.A adalah sebagai berikut: 1) Menunjang aktivitas utama public relations dalam mencapai tujuan bersama. 2) Membina hubungan harmonis antara organisasi atau instansi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran. 3) Mengidentifikasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi atau instansi yang diwakilinya, atau sebaliknya. 13 H. Frazier Moore, “Hubungan Masyarakat, Prinsip, Kasus dan Masalah”, (Jakarta: PT. Remaja Rosda Karya, 1987)h. 138 22 4) Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari organisasi atau instansi ke publiknya atau sebaliknya, demi terciptanya citra positif bagi kedua belah pihak. 5) Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. 6) Operasional dan organisasi public relations adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya14. Fungsi public relations yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi atau perusahaan, suasana kerja yang kondusif, peka terhadap karyawan yang perlu pendekatan khusus, perlu dimotivasi dalam meningkatkan kinerjanya. Fungsi public relations menjadi dukungan yang nyata terhadap pencapaian tujuan organisasi atau instansi. Dapat disimpulkan bahwa fungsi public relations adalah menciptakan komunikasi timbal balik, sehingga dengan adanya komunikasi yang baik hubungan yang harmonis pun dapat terwujud. Public relations diharapkan dapat menjadi penghubung antara pimpinan dengan karyawan maupun instansi dengan publik, baik internal maupun eksternal. c. Tugas Public Relations Tugas public relations, terbagi dalam lima tugas pokok, yaitu 1) Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, gambar (visual) kepada publik, 14 Onong Uchjana Effendy, M.A yang dikutip oleh: Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 (Teori dan Praktik Public Relation di era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2010), h.50 23 2) 3) 4) 5) supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi, perusahaan dan instansi. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Menjalankan dan bertanggung jawab terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan. Memperbaiki citra organisasi, yaitu bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi. Tanggung jawab sosial terhadap semua kelompok publik sendiri, publik internal dan pers. Bahwa seluruh organisasi bersikap terbuka dan jujur terhadap semua kelompok atau publik yang ada hubungannya dan memerlukan informasi. Komunikasi, bentuk komunikasi public relations adalah komunikasi timbal-balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya15. Dari berbagai tugas public relations diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pada dasarnya tugas yang dijalankan oleh praktisi public relations adalah mengembangkan goodwill, memperoleh opini publik yang baik tentang organisasi maupun instansinya, dan menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang baik dengan para publiknya. d. Tujuan Public Relations Public relations akan dituntut untuk mengembangkan, atau membangun hubungan yang baik, tidak hanya dengan pihak pers tetapi juga dengan berbagai pihak luar atau kalangan terkait (Eksternal Relations)16. Tujuan kegiatan public relations dari sebuah instansi diantaranya adalah: 1. Untuk mengubah citra instansi dimata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh instansi. 15 St. Maria Assumpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Relations, Teori dan Praktik, (Jakarta: PT. Grasindo, 2002), h 39-42 16 St. Maria Assumpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Relations, Teori dan Praktik, h 43 24 2. Untuk memperkenalkan instansi kepada masyarakat luas serta membuka pasar-pasar baru. 3. Untuk memperbaiki hubungan antara instansi dengan khalayaknya. 4. Untuk menciptakan identitas instansi atau citra lembaga yang baru, yang tentunya lebih baik dari sebelumnya17. Dapat disimpulkan bahwa public relations memiliki tujuan dan menekankan tujuannya pada aspek citra. Secara garis besar bahwa citra merupakan keyakinan antara publik dengan organisasi. Sikap dan tindakan seseorang terhadap suatu objek akan ditentukan oleh citra objek tersebut yang menampilkan kondisi terbaik. Dengan memiliki citra yang baik, perusahaan akan dipercaya dan meningkatkan kredibelitas instansi, karena citra merupakan salah satu aspek penting bagi sebuah organisasi atau instansi. 4. Peran Public Relations Peran seorang public relations sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan sebagai jembatan penghubung dengan khalayak. Diterima maupun tidak diterimanya suatu produksi tergantung hasil karya public relations dari instansi tersebut. Public relations mengemban fungsi dan tugasnya dalam melakukan hubungan komunikasi ke dalam dan keluar serta melakukan pembinaan hubungan yang harmonis antara pemimpin manajemen dengan para karyawan dan antara pimpinan 17 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h .19 25 dengan pemilik perusahaan atau sebaliknya18. Ini juga menentukan hasil hidup matinya sebuah instansi. Peran public relations bukan hanya sekedar menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat luas, namun juga menjalin komunikasi yang sangat baik dengan seluruh karyawan di dalam instansi. Instansi yang mampu mendapatkan keberhasilan adalah instansi yang didalamnya terdapat hubungan kerja yang baik antara sesama karyawan dengan atasan. Hubungan public internal sama pentingnya dengan hubungan public eksternal, karena kedua bentuk hubungan tersebut diumpamakan bagai kedua sisi mata uang yang mempunyai arti sama dan saling terkait erat satu sama lain. Adapun peran public relations sebagai berikut: 1. Penasehat ahli (Expert Prescriber) Seorang public relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya. 2. Fasilitator komunikasi (Communication Fasilitator) Seorang public relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publik. 3. Fasilitator Proses Pemecahan masalah (Problem Solving Process) 18 Anthony Davis, “Everything You Should Know About Public Relations”, (Bandung, CV. Mandar Maju, 1989), h 294 26 Peranan public relations dalam proses pemecahan persoalan ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi atau keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah di hadapi secara rasional dan profesional. 4. Teknisi komunikasi (Communication Technician) Peranan teknisi komunikasi ini menjadikan praktisi public relations sebagai jurnalis yang menjadi layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan komunikasi organisasi.19 a. Ketidakberhasilan Peran Dalam kaitannya dengan peran yang harus dilakukan, tidak semuanya mampu untuk menjalankan peran yang melekat dalam dirinya. Oleh karena itu, tidak jarang terjadi kekurang berhasilan dalam menjalankan perannya. Dalam ilmu sosial, ketidakberhasilan ini terwujud dalam role conflict dan role strain. 1) Role Conflict Setiap orang memainkan sejumlah peran yang berbeda, dan kadangkadang peran-peran tersebut membawa harapan-harapan yang bertentangan. Konflik peran (role conflict) sering terjadi pada orang yang memegang sejumlah peran yang berbeda macamnya, kalau peran-peran itu mempunyai pola kelakuan yang saling berlawanan 19 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, h. 20-21 27 meski subjek atau sasaran yang dituju sama. Dengan kata lain, bentrokan peranan terjadi kalau untuk menaati suatu pola, seseorang harus melanggar pola lain. Setidaknya ada dua macam konflik peran. Yakni, konflik antara berbagai peran yang berbeda, dan konflik dalam satu peran tunggal. Pertama, satu atau lebih peran (apakah itu peran independen atau bagian-bagian dari seperangkat peran) mungkin menimbulkan kewajiban-kewajiban yang bertentangan bagi seseorang. Kedua, dalam peran tunggal mungkin ada konflik . 2) Role Strain Adanya harapan-harapan yang bertentangan dalam satu peran yang sama ini dinamakan role strain. Satu hal yang menyebabkan terjadinya role strain adalah karena peran apapun sering menuntut adanya interaksi dengan berbagai status lain yang berbeda. Sampai tingkatan tertentu, masing-masing interaksi ini merumuskan peran yang berbeda, karena membawa harapan-harapan yang berbeda pula. Maka, apa yang tampak sebagai satu peran tunggal mungkin dalam sejumlah aspek sebenarnya adalah beberapa peran. Misalnya, status sebagai karyawan bagian pemasaran (sales) eceran di sebuah perusahaan, dalam arti tertentu sebenarnya membawa beberapa peran: sebagai bawahan (terhadap atasan di perusahaan itu), sebagai sesama pekerja (terhadap karyawan-karyawan lain di 28 perusahaan itu), dan sebagai penjual (terhadap konsumen dan masyarakat yang ditawari produk perusahaan tersebut)20. B. Citra 1. Pengertian Citra Citra merupakan serangkaian pengetahuan, pengalaman, perasaan (emosi) dan penilaian yang diorganisasikan dalam sistem kognisi manusia atau pengetahuan pribadi yang sangat diyakini kebenarannya21. Citra bagi sebuah organisasi atau instansi merupakan hal yang berperan penting, karena citra merupakan salah satu tujuan utama yang hendak dicapai oleh public relations. Citra yang positif diharapkan dapat menciptakan ketertarikan seseorang pada organisasi atau instansi sehingga seseorang dapat memberikan dukungannya terhadap organisasi atau instansi tersebut. Citra public relations yang ideal adalah kesan yang benar, yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya. Suatu citra yang baik dapat dimunculkan kapan saja, termasuk ditengah-tengah masalah. Caranya adalah dengan menjelaskan secara jujur apa yang menjadi penyebabnya, baik itu informasi yang salah atau suatu perilaku yang keliru. Sehingga masyarakat tidak memberikan kesan negatif tetapi masyarakat memberikan dorongan dan dukungan terhadap masalah tersebut. 20 Rosady Ruslan, Praktik dan Solusi Public Relations dalam Situasi Kritis dan Pemulihan Citra, (Jakarta: Ghalta, 1999), h 45 21 Elvinaro Ardianto, Metodelogi Penelitian untuk Public Relations, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010), h. 98 29 Citra merupakan suatu gambaran tentang mental; ide yang dihasilkan oleh imaginasi atau kepribadian yang ditunjukan kepada publik oleh seseorang, organisasi, dan sebagainya22. Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya”23. Citra tidak hanya terdiri dari sebuah realitas tunggal yang dipegang oleh individu tetapi juga mereka yang memegang serangkaian gambaran yang saling terhubung yang terdiri dari banyak unsur atau obyek yang menyatu dan diinterpretasikan melalui bahasa24. Citra mencerminkan pemikiran, emosi dan persepsi individu atas apa yang mereka ketahui25. Citra yang positif bagi sebuah instansi sangat penting karena jika citra tersebut sudah didapatkan maka masyarakat akan menerima dengan baik jasa yang dihasilkan oleh instansi. Dari pengertian citra diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa citra adalah gambaran mengenai segala hal yang ada di dunia ini. Kita dapat menilai suatu organisasi atau instansi dalam keadaan positif atau negatif menurut apa yang kita dengar, rasakan, dan persepsi yang kita miliki. Citra jika diterapkan pada setiap individu pasti hasilnya akan berbeda-beda, hal ini dikarenakan pengetahuan dan pengalaman seseorang terhadap sesuatu juga berbeda. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan pengalaman seseorang yang dapat mempengaruhi penilaian seseorang. Citra juga tidak selamanya 22 Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Jakarta: PT. Erlangga, 2006), h. 50 Soemirat dan Ardianto, Strategi Membangun Citra Perusahaan, h. 38 24 Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Jakarta: PT. Erlangga, 2006), h. 51-52 25 Elvinaro Ardianto, Metodelogi Penelitian untuk Public Relations, (Banduung: Remaja Rosda Karya, 2010), h. 99 23 30 mencerminkan kenyataan yang sebenarnya, hal ini disebabkan karena citra semata-mata terbentuk berdasarkan informasi-informasi yang tersedia, dengan kata lain persepsi masyarakat terhadap instansi didasari pada apa yang mereka ketahui tentang instansi, dengan demikian informasi yang benar, akurat, lengkap dan tidak memihak, sangat penting untuk menghasilkan citra yang positif. Objek dari citra itu sendiri meliputi individu maupun instansi yang terdiri dari sekelompok orang di dalamnya. Citra dapat terbentuk dengan memproses informasi yang tidak menutup kemungkinan terjadinya perubahan citra pada objek dari adanya penerimaan informasi setiap waktu. Besarnya kepercayaan objek terhadap sumber informasi dapat berasal dari instansi secara langsung dan atau pihak-pihak lain secara tidak langsung. Citra instansi menunjukkan kesan objek terhadap instansi yang terbentuk dengan memproses informasi setiap waktu dari berbagai sumber informasi terpercaya26. 2. Macam dan Jenis Citra Praktisi public relations senantiasa dihadapkan pada tantangan dan harus menangani berbagai macam fakta yang sebenarnya, terlepas itu hitam ataupun putih. Perkembangan komunikasi tidak memungkinkan bagi suatu organisasi untuk menutup-nutupi suatu fakta. Oleh karena itu, para personilnya 26 dituntut untuk mampu menjadikan orang-orang lain Frank Jefkins, Public Relations ( Jakarta: PT. Erlangga, 2002) h, 27 31 memahami pesan, demi menjaga citra lembaga instansi atau perusahaan yang diwakilinya. Menurut Frank Jefkins ada beberapa jenis citra (image) yakni citra bayangan (mirror image), citra yang berlaku (current image), citra harapan (wish image), citra perusahaan (corporate image), citra majemuk (multiple image). Lima (5) tipologi citra diantaranya adalah sebagai berikut: a. Citra Bayangan (Mirror Image) Yaitu citra yang dianut oleh orang internal mengenai pandangan eksternal lembaganya. Terkadang citra ini bersifat spekulasi yang sering menilai tidak tepat bahkan sekedar ilusi, dikarenakan tidak memadainya informasi, pengetahuan ataupun pemahaman yang dimiliki oleh kalangan internal dalam lembaga mengenai pandangan pihak luar. b. Citra Terkini (Current Image) Yaitu citra yang masih hangat yang terdapat pada pandangan publik eksternal mengenai suatu lembaga dengan masuknya berbagai informasi dan pengetahuan yang terbatas, dapat dikatakan sebagai kebalikan dari Mirror Image. Biasanya cenderung negatif. c. Citra yang diharapkan (Wished Image) Citra ini merupakan suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Biasanya yang diharapkannya lebih baik dan lebih menyenangkan dari pada citra yang ada, intinya yang disebut dengan citra harapan itu selalu berkonotasi lebih baik. d. Citra perusahaan (Corporate Image) Citra perusahaan atau lembaga adalah citra dari suatu lembaga secara keseluruhan. Citra ini terbentuk dari berbagai hal, sejarah atau riwayat hidup lembaga itu sendiri dari mulai kegemilangan, keberhasilan, stabilitas di bidang keuangan, kualitas produk, keberhasilan ekspor, hubungan industry yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja, kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial dan komitmen mengadakan riset. e. Citra Majemuk (Multiple Image) Perwakilan dari lembaga termasuk individu yang dapat memunculkan citra yang heterogen dengan lembaga tersebut, secara keseluruhan jumlah citra yang dimiliki oleh suatu organisasi atau instansi dapat dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimilikinya27. 27 Elvinaro Ardianto, Metodelogi Penelitian untuk Public Relations, h 100 32 3. Karakteristik Citra Citra atau image tidak selalu mencerminkan realitas objektif, bisa jadi citra dikontruksi sedemikian rupa sehingga terkadang real dengan kenyataan sesungguhnya. Citra tidak bisa diukur dengan sistematis, hanya bisa dideskripsikan. Kenyataannya citra itu bersifat abstrak hanya wujudnya yang dapat dirasakan melalui penilaian negatif ataupun positif28. Wujud dari pencitraan dapat dirasakan dari hasil penilaian, penerimaan, kesadaran, dan pengertian, baik semacam tanda respek dan rasa hormat, baik itu dari publik sekelilingnya ataupun dari masyarakat luas terhadap institusi atau individu sebagai sebuah badan usaha ataupun terhadap personelnnya (dipercaya, profesional, dapat diandalkan dalam pemberian pelayanan yang baik)29. Dengan citralah dapat mempengaruhi opini publik sekaligus menyebarkan makna-makna bersifat informasi, sebab semakin baik kesan yang dipersepsikan oleh masyarakat akan semakin baik juga citra lembaga tersebut. Dalam pembentukan citra akan terlihat atau terbentuk melalui proses penerimaan secara fisik (panca indera), yang masuk pada saringan perhatian (attention filter) kemudian akan menghasilkan pesan yang dapat 28 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, hal. 75 29 Rosady Ruslan, Praktik dan Solusi Public Relations dalam Situasi Kritis dan Pemulihan Citra, (Jakarta: Ghalta, 1999), hal. 50 33 dimengerti atau dilihat (perceived massage) yang kemudian berubah menjadi persepsi dan akhirnya akan menghaliskan citra30. 4. Analisis Citra Tujuh langkah utama dalam menganalisis citra menurut Philip Kotler adalah sebagai berikut: SITUATION ANALYSIS (Analisis Situasi) PRELIMARY ANALYSIS (Analisis Persiapan) RESEARCH DESIGN (Rancangan Riset) SOURCES OF DATA (Sumber Data) DATA ANALYSIS (Analisis Data) REPORT PREPARATION (Persiapan Laporan) FOLLOW UP Gambar 2.1 Analisis Citra (Sumber: Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi) 30 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, hal. 75 34 Proses identifikasi harus dimulai dengan sasaran khalayak yang jelas, dan khalayak dapat diartikan sebagai calon pembeli jasa yang ditawarkan itu kemungkinan diterima atau menolak pesan-pesan yang disampaikan. Khalayak sasaran tersebut terdiri dari individu, kelompok dan masyarakat komunikator tertentu tentang apa yang yang sangat mempengaruhi dikatakan (what), keputusan bagaimana mengatakannya (why), kapan mengatakannya (when), di mana pesan tersebut disampaikan (where), dan kepada siapa pesan (who) tersebut akan disampaikan sehingga dapat berpengaruh terhadap citra instansi. Maka pihak praktisi public relations (komunikator) terlebih dahulu harus meneliti mengenai kebutuhan, keinginan, sikap, tanggapan, trendi dan ciriciri dari khalayak sasaran tersebut untuk menentukan program kerja dan tujuan apa yang hendak dicapai31. 5. Pembentukan Citra Terdapat empat komponen pembentukan citra, yaitu persepsi, kognisi, motivasi dan sikap. Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan unsur lingkungan dimana kemampuan mempersepsi inilah dapat melanjutkan proses pembentukan citra dengan memberikan informasiinformasi kepada individu untuk memunculkan suatu keyakinan. Sehingga dari keyakinan tersebut timbul suatu sikap pro dan kontra tentang produk, 31 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 78-79 35 dari sikap itulah terbentuknya citra yang positif atau negatif. Pembentukan citra dapat digambarkan sebagai berikut: Pengalaman CITRA Kognisi Stimulus Persepsi Respon Sikap (Afeksi) Motivasi Gambar. 2.2 Pembentukan Citra (Sumber: Elvinaro Ardianto, Metodelogi Penelitian untuk Public Relations) 1. Stimulus adalah rangsangan (kesan lembaga yang diterima dari luar untuk membentuk persepsi. Sensasi adalah fungsi alat indra dalam menerima informasi dari langganan 2. Persepsi, diartikan sebagai hasil pengamatan unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan dengan kata lain. Individu akan memberikan makna terhadap rangsang berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang. Kemampuan mempersepsi inilah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra.Persepsi 36 atau pandangan individu akan positif apabila informasi yang diberikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu. 3. Kognisi, yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus. Keyakinan ini akan timbul apabila individu harus diberikan informasi-informasi yang cukup dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya. 4. Motivasi dan sikap yang ada akan menggerakan respon seperti yang diinginkan oleh pemberi rangsang. Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. 5. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir, dan merasa dalam menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan prilaku tetapi merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan cara-cara tertentu, sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan dan diinginkan, sikap mengandung aspek evaluatif artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan, sikap juga diperhitungkan atau diubah. 6. Tindakan adalah akibat atau respon individu sebagai organisme terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari dalam dirinya maupun lingkungan. 37 7. Respon atau tingkah laku adalah tindakan-tindakan seseorang sebagai reaksi terhadap rangsangan atau stimulus32. Proses ini menunjukan bagaimana stimulus yang berasal dari luar diorganisasikan dan mempengaruhi respons. Stimulus atau rangsangan yang diberikan pada individu dapat diterima atau ditolak. Jika rangsangan ditolak, maka proses selanjutnya tidak akan berjalan. Hal ini menunjukan bahwa rangsangan tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi individu karena tidak adanya perhatian dari individu tersebut. Sebaliknya, jika rangsangan itu diterima oleh individu, berarti terdapat komunikasi dan perhatian dari organisme, dengan demikian proses selanjutnya dapat berjalan.Begitu pula dengan Public Relations dalam hubungannya dengan publik, haruslah senantiasa mengorganisasi pesan agar stimulus yang ada pada pubilk akan diterima dengan baik dalam hal ini mencapai citra yang baik. Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan tanggapan, pendapat, sikap atau perilaku tertentu dari publik mengenai organisasi atau perusahaan. Tanggapan, pendapat, sikap atau perilaku tersebut dapat berupa dukungan, kepercayaan, pengertian, dan penerimaan terhadap suatu organisasi atau instansi. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa informasi yang disampaikan oleh 32 Elvinaro Ardianto, Metodelogi Penelitian untuk Public Relations,h 101 38 public relations dalam suatu organisasi atau instansi dapat berperan dalam membentuk persepsi dan citra dimata publik. C. Media dalam Pencitraan 1. Pengertian Brosur Brosur adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit. Halamannya sering dijadikan satu (antara lain dengan stapler, benang, atau kawat), biasanya memiliki sampul, tapi tidak menggunakan jilid keras33. Brosur dapat digunakan sebagai alat penunjang dalam mempromosikan sesuatu yang lebih menekankan pada visual atau gambar. Meski begitu banyak batasan mengenai brosur yang berbedabeda, namun secara umum mempunyai kesamaan dalam hal: 1) Pernyataan pesannya selalu tunggal. 2) Dibuat dengan tujuan untuk meniformasikan, mengedukasi, dan membujuk atau mempengaruhi khalayak untuk membeli atau mengadopsi pesan yang disampaikan. 3) Diterbatkan hanya sekali, tetapi bisa di cetak ulang berkali-kali baik dengan diperbarui atau tidak. 4) Brosur harus bisa menarik dan merebut perhatian publiknya. 5) Memiliki sistem distribusi sendiri yang bukan merupakan bagian dari media lainnya. 33 http://journalkomunikasi.wordpress.com/ diakses pada tanggal 26/06/2013/brosur/ 39 6) Copynya harus jelas dan desainnya harus menarik. 2. Pengertian Website World Wide Web atau WWW atau juga dikenal dengan web adalah salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet. Web ini menyediakan informasi bagi pemakai komputer yang terhubung ke internet dari sekedar informasi “sampah” atau informasi yang tidak berguna sama sekali sampai informasi yang serius; dari informasi yang gratisan sampai informasi yang komersial. Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Website merupakan kumpulan halaman web yang saling terhubung dengan file-filenya saling terkait. Web terdiri dari page atau halaman, dan kumpulan halaman yang dinamakan homepage. Homepage berada pada posisi teratas, dengan halaman-halaman terkait berada di bawahnya. Biasanya setiap halaman di bawah homepage disebut child page, yang berisi hyperlink ke halaman lain dalam web34. 34 Jogiyanto Hartono, MBA, Ph.D, “Pengenalan Komputer”, (Yogyakarta, 2000), h: 30 40 3. Peran Penggunaan Media Public Relations dalam Pencitraan Sebuah oreganisasi (Badan/Perusahan) memerlukam hubungan dengan publik (orang ramai) karena dalam analisis terakhir, publik yang akan menentukan keberdaan organisasi tersebut. Apakah organisasi itu sebuah organisasi peniagaan (perusahaan), organisasi masyarakat (ormas), dukungan dari publik akan menentukan sejauh mana ia dapat bergerak mencapai objektif atau tujuannya. Karena tanpa dukungan publik, organisasi yang menjual produk tidak akan mendapat pelanggan atau konsumen, demikian juga dengan organisasi masyarakat tidak akan mendapat respon positif masyarakat atau publik. Dari sini public relations melakukan kegiatan kebijakan informasi yang dilakukan oleh badan/perusahaan dan organisasi untuk menciptakan sikap yang menguntungkan khususnya pada media massa. Maka ditariklah kesimpulan bahwa public relations adalah praktik seni dan ilmu sosial, fungsi manajemen, yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi untuk menganalisis kecenderungan, meramalkan dampaknya, dan memberi saran langkah dan kebijakan informasi yang benar, berwatak, dan bertanggung jawab untuk dikomunikasikan secara efektif kepada kelompok yang berkepentingan melalui penerbitran informasi agar terpelihara iklim pendapat yang menguntungkan perusahaan atau organisasi lain, dan kelompok yang berkepentingan. Public relations harus berusaha mengindetifikasi siapa yang menjadi publik perusahaan serta 41 mengidentifikasi permasalahan melalui sosial media seperti melakukan riset, analisis media massa dan audit public relations. Lalu kegitan audit public relations meliputi antara lain kelompok pemerhati yang mana paling relevan dengan perusahaan atau organisasi, permasalahan yang mana yang paling mencuat, juga menganalisis program public relations yang sedang berjalan, memberi pandangan tentang program berikutnya. Praktisi public relations yang ingin menangkap makna dari pendapat public dalam tahap ini perlu memastikan apakah persetujuan terhadap kebijakan perusahaan ataupun organisasi masuk dalam golongan penganiyaan, indetifikasi, ataukah internalisasi. Pengetahuan akan hal itu penting, sebab arah suatu pendapat persetujuan atau penolakan, ditentukan oleh faktor mediator. Kalau mediator cocok dengan apa yang ditawarkan oleh sebuah informasi, seseorang akan memberikan persetujuan. Sebaliknya, penolakan akan diberikan seseorang kalau faktor mediatornya mengatakan tidak cocok dengan apa yang ditawarkan oleh informasi. Selain itu praktisi humas juga harus memiliki kemampuan untuk menulis, karena dalam siaran pers yang juga bisa disebut handout berkenaan dengan tulis-menulis untuk memuat di media massa yang biasanya secara umum dengan cuma-cuma. Kemampuan menulis seperti yang diisyaratkan itu sangat penting. Sebab, siaran pers dinyatakan dengan bahasa tulisan. Dan, bahasa itu diharapkan dipahami, tetapi juga agar pembacanya mengambil sikap, mengeluarkan pendapat, dan melakukan 42 tindakan sesuai dengan isi yang terkandung pesan dalam siaran pers. Substansi siaran pers adalah keinginan akan tegaknya citra baik. Pada dasarnya semua orang ingin mendapat citra baik dari masyarakat dengan caranya sendiri-sendiri sesuai dengan motivasinya. Untuk membentuk, membina, mempertahankan, dan meningkatkan citra baik, perusahaan atau organisasi yang diwakili oleh public relations senantiasa menanamkan tiga asumsi yang diwakili oleh public relations senantiasa menanamkan tiga asusmsi dalam strateginya, yakni : Seseorang atau individu sangat memikirkan kemaslahatannya sendiri. Sebenenarnya seseorang tidak ingin melibatkan diri dalam urusan suatu lembaga. Banyak orang melihat suatu lembaga, besar atau kecil, tidak ada kaitannya dengan soal pribadi (impersonal), samar-samar, bergerak digaris pinggir kehidupannya. Dengan demikian, praktisi humas mendapat dukungan moral sebagai juru bicara perusahaan atau organisasi yang beriktikad baik. Relatif badan praktisi humas menjadi ringan. Sebaliknya beban praktisi public relations akan berat jika perusahaan atau organisasi yang diwakilinya berbuat tidak seperti yang dilukiskan dalam siaran pers yang fungsinya untuk menegakan citra perusahaan atau organisasi di mata permerhati. Khusus untuk siaran pers, karena diumumkan kepada orang banyak, praktisi humas perlu juga memberikan kepedulian kepada Kode Etik Persatuan Wartawan Indonesia, setidak-tidaknya esensi dan konsekuensinya, walaupun bukan kode etik yang mengikatnya secara formal. Kepedulian hendaknnya mengacu kepada ketentuan yang 43 berkenaan dengan kejujuran, bebas dari kebohongan (pasal 3 ayat 5). Siaran pers yang berisi kebohongan akan menjadi boomerang pada perusahaan kecuali apabila siaran pers itu diubah fungsinya menjadi alat propaganda. Khalayak (audience) membaca, mendengar, dan melihat siaran pers di media massa merupakan satu persoalan. Sedangkan, pemahaman isi dan pengaruhnya adalah persoalan lain lagi. Jarak yang memisahkan antara siaran pers yang termuat dalm media massa dan khalayak sebenarnya dekat seukuran antara kursi-goyang dan jarak penglihatan dan pendengaran. Tetapi jarak yang dekat itu dalam ukuran ruang dan waktu sangat jauh dalam ukuran daya pengaruh dari suatu informasi seperti siaran pers. Sekali lagi menggaris bawahi betapa pentingnnya penjajakan alam pikiran orang sebagai salah satu upaya untuk mencapai sasaran secara efektif dalam artian tujuan tercapainya citra baik dalam badan, perusahaan, atau organisasi.Pada dasarnya citra suatu lembaga dibangun melalui kinerja yang ditunjukkan oleh seluruh komponen yang ada dalam lembaga tersebut. Namun kinerja saja tidak cukup, karena keberhasilan tanpa diketahui publik dapat merupakan suatu kegiatan yang dianggap sia-sia. Karena untuk berprestasi, membangun citra dan reputasi diperlukan dukungan publik, sebab publik itulah sesungguhnya pasar yang selalu menguji, menilai dan memberi penghargaan kepada suatu lembaga. 44 Terkait dengan itu, media massa/pers memiliki peran yang sangat penting dalam terbangunnya citra suatu lembaga, karena media massa memiliki kemampuan untuk menjangkau publik dalam magnitude yang lebih besar dan luas. Sifat keserempakan yang menjadi ciri media massa memungkinkan publik yang jumlahnya ratusan ribu, bahkan jutaan pada saat yang sama secara bersama-sama memperhatikan suatu pesan yang disampaikan oleh media massa sehingga mampu membentuk opini publik dan menimbulkan citra pihak-pihak yang diberitakannya. BAB III GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS AZZAHRA DAN PUBLIC RELATIONS A. Sejarah Dan Perkembangan Universitas Azzahra Universitas adalah suatu institusi pendidikan tinggi dan penelitian, yang memberikan gelar akademik dalam berbagai bidang. Sebuah universitas menyediakan pendidikan sarjana dan pascasarjana. Universitas Azzahra didirikan pada tanggal 25 Agustus 1995 oleh Ir. H. Fadel Muhammad. Saat ini, Universitas Azzahra dipimpin oleh Drs. Syamsul A. Makka, M.Si sebagai Rektor dan sebelumnya jabatan rektor dipimpin oleh (Alm. HC. Dr. KH. Tarmizi Taher). Universitas Azzahra dibina oleh Dr. H. M Syahrial Yusuf, SE., MM., MBA. (Ketua Dewan Pembina Yayasan Azzahra, pengusaha Muda dan Tokoh Reformasi Pendidikan Nasional)1. Universitas Azzahra didirikan oleh dosen-dosen senior Universitas Indonesia yang mencanangkan Universitas di tengah lingkungan Jakarta Timur. Pada saat itu, belum ada Universitas yang mampu memberikan paket kuliahan dengan penempatan kerja setelah lulus kuliah, dimana kedepannya mengharapkan tidak ada pengangguran setelah kuliah. Inilah yang membuat hati para pendiri Universitas Azzahra tergerak dan semakin yakin untuk terus memperjuangkan kualitas pendidikan di Indonesia. 1 Buku Panduan Program Pendidikan Universitas Azzahra h.1 45 46 Sejalan dengan tantangan kehidupan global, pendidikan merupakan hal yang sangat penting, karena pendidikan adalah salah satu penentu mutu Sumber Daya Manusia. Keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam, melainkan pada keunggulan Sumber Daya Manusia. Mutu Sumber Daya Manusia berkolerasi positif dengan mutu pendidikan. Kualitas Sumber Daya Manusia sangat dipengaruhi oleh pendidikan, dengan demikian bidang pendidikan adalah bidang yang menjadi tulang punggung pelaksanaan pembangunan nasional2. Kualitas Sumber Daya Manusia sampai saat ini masing tergolong rendah. Salah satu penyebabnya sekaligus kunci utama rendahnya kualitas manusia adalah kualitas pendidikan yang masih rendah. Kualitas sosialekonomi dan kualitas gizi-kesehatan tidak akan dapat bertahan tanpa adanya manusia yang memiliki pendidikan berkualitas. Menyadari bahwa peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) melalui perguruan tinggi adalah merupakan suatu investasi yang berdampak jangka panjang, bahkan merupakan salah satu elemen yang menentukan suksesnya suatu bangsa dan negara, karena hasil pendidikan merupakan modal dasar suatu bangsa dan negara, untuk itu perguruan tinggi harus diselenggarakan dengan mengutamakan kualitas. Dalam rangka ikut mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, Universitas Azzahra, KNPI dan Kemenpora, membuat suatu program gerakan wajib kuliah. Program gerakan wajib kuliah ini Universitas 2 Daryanto, “Pendidikan sebagai Pemimpin Bangsa”. (Yogyakarta, Grava Media). h. 7 47 Azzahra memberikan keringanan para calon mahasiswa/i yang terkendala oleh biaya. Program tersebut adalah program beasiswa dan pinjaman biaya studi. Program yang paling tepat untuk gerakan wajib kuliah. Beasiswa diberikan kepada para siswa SMA/SMK sederajat yang kurang mampu tetapi berprestasi dan memiliki kemauan yang kuat untuk kuliah. Universitas Azzahra merupakan perguruan tinggi yang memiliki standar kompetensi dengan kurikulum yang disesuaikan dengan pasar kerja sehingga dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa untuk mebentuk sumberdaya manusia yang handal sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja baik nasional maupun internasional. Universitas Azzahra menyelenggarakan Program Sarjana (S1), Program Diploma 3 (DIII) dan Program Pasca Sarjana (S2). Saat ini Universitas Azzahra memiliki 6 Fakultas yang meberikan berbagai pilihan kepada calon mahasiswa untuk menentukan Program Studi yang sesuai dengan minat dan kebutuhan calon mahasiswa. Program studi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Program DIII Perbankan Syariah 2. Program Strata 1 Fakultas Hukum 3. Program Strata 1 Fakultas Agama Islam 4. Program Strata 1 Fakultas Psikologi 5. Program Strata 1 Fakultas Teknik 6. Program Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 7. Program Strata 1 Fakultas Ekonomi 8. Program Pasca Sarjana Ekonomi Syariah 48 Universitas Azzahra merupakan kampus entrepreneur. Mendidik sebanyak mungkin mahasiswanya untuk tumbuh sebagai entrepreneur sejati. Universitas Azzahra dibina oleh lebih dari 50 pengusaha besar, didukung oleh Rumah Entrepreuneur dan lembaga permodalan. Tidak hanya dukungan berupa non materil untuk menunjang pertumbuhan entrepreneur, mahasiswa diberikan pinjaman modal bagi yang sudah memenuhi syarat dan mempunyai keahlian dibidang entrepreneur. Pada semester 1 sampai semsester 4 mahasiswa Azzahra akan dibekali dengan keahlian khusus dan diberikan sertifikat baik bertaraf nasional maupun internasional. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa Azzahra mampu berkompetisi dalam dunia kerja yang sebenarnya serta mampu berkompetisi dengan lulusan perguruan tinggi lainnya. Materi perkuliahan disampaikan dengan mengikuti perkembangan situasi dunia kerja. Saat ini dan informasi-informasi aktual yang terjadi di negara Indonesia akan menjadi wacana yang sangat menarik untuk menambah wawasan keilmuan para mahasiswa. Universitas Azzahra sangat menekankan pentingnya Bahasa Inggris bagis mahasiswanya, diwajibkan bagis setiap mahasiswa untuk mengikuti mata kuliah Bahasa Inggris selama 2 semester pertama dan wajib lulus serta mendapatkan sertifikasi TOEFL dan TOEIC. Pendidikan yang berkualitas tidak hanya dicirikan dengan kemampuan lulusannya, dalam penguasaan atau pengetahuan dan teknologi (iptek), tetapi juga dalam pemahaman serta pengalaman nilai-nilai keimanan dan 49 ketaqwaan, etika dan kepribadian, estetika serta peningkatan kualitas jasmani yang dapat meningkatkan daya saing bangsa dan pada gilirannya dapat mengantarkan bangsa Indonesia menuju bangsa yang modern dan madani. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan berrtaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara demokratis dan bertanggung jawab3. Universitas Azzahra tidak menambah jumlah pengangguran, untuk itulah ada program jaminan kerja, bahkan menjamin mereka yang sudah bekerja untuk dapat belajar di Universitas Azzahra untuk memberi kesempatan menambah wawasan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kinerja di tempat kerja masing-masing. Seiring dengan peningkatan dan membanjirnya mahasiswa, para pendiri berinisiatif untuk mendirikan beberapa kampus cabang Universitas Azzahra. Kampus cabang tersebut diantaranya sebagai berikut: 1. Universitas Azzahra Kampus Cikini. Jalan Cidurian No. 19, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. 2. Universitas Azzahra Kampus Fatmawati. Jalan RS. Fatmawati Blok D3/115 Jakarta Selatan-12430 3. Universitas Azzahra Kampus Cakung. Jalan Raya Pulogebang N. 99, Cakung, Jakarta Timur. 3 Buku Panduan Program Pendidikan Universitas Azzahra, h. 1 50 4. Universitas Azzahra Kampus Jakarta Barat. Jalan Gili Sampeng Taman Mutiara Prima No. 3, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. 5. Universitas Azzahra Kampus Bidakara. Jalan Jendral Gatot Subroto Kav. 71-73, Pancoran, Jakarta Selatan 6. Universitas Azzahra Kampus Depok. Jalan Margonda Raya No. 5-6 Kav. 177. 1. Visi dan Misi a. Visi Menjadi Universitas unggul ditingkat Nasional bertaraf internasional dalam bidang pendidikan dan tekhnologi. b. Misi 1) Sebagai Universitas yang memiliki peranan secara aktif dalam meningkatkan kualitas dan keterampilan yang berbasis ilmu pengetahuan dan tekhnologi. 2) Menghasilkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 3) Menghasilkan tenaga terampil berkualitas, berjiwa wirausaha, mandiri, berbudaya dan berwawasan lingkungan serta mampu bersaing di tingkat Nasional dan Internasional. 4) Meningkatkan kemmapuan penciptaan karya nyata dibidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi penciptaan karya nyata dibidang ilmu 51 pengetahuan dan tekhnologi yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan bangsa. 5) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia sesuai bidang keahliannya4. 2. Tujuan Pendidikan a. Mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Mengembangkan kerjasama institusional hingga tingkat Internasional. c. Mengupayakan dan mengembangkan pendidikan dan sumber daya manusia guna meningkatkan taraf hidup serta memperkaya khasanah budaya bangsa. d. Memelihara dan mengembangkan ilmu, tekhnologi dan budaya sejalan dengan tuntutan, etika, moral dan agama. 3. Struktur Organisasi Universitas Azzahra a. Dewan Pembina Yayasan Ketua : Dr. H. M. Syahrial Yusuf, SE., MM., MBA. Anggota : - Ir. Panji Hendrarso, MM - DR. Shechan Shahab, SH b. Dewan Pengurus Yayasan 4 Buku Panduan Program Pendidikan Universitas Azzahra, h. 3 52 Ketua : Prof. Dr. Safri Nurmantu, M. Si Wakil Ketua : Ir. Abdul Hamid Ali Sekretaris : Ahmad Kamil Shahab Bendahara : Drs. Amrullah Satoto Wakil Bendahara : Latiful Chair c. Dewan Pakar Universitas Ketua : Ir. Panji Hendarso, MM Sekretaris : Drs. Anshori Ritonga, MH Anggota : 1. Prof. Dr. Ryas Rasid 2. Prof. Dr. Indria Samego 3. Dr. Marwah Daud Ibrahim 4. KH. Ma’ruf Amin d. Pimpinan Universitas Azzahra Rektor : Drs. Syamsu A. Makka, M. Si Wakil Rektor I : Taufan Maulamin, SE. Akt., MM Wakil Rektor II : Ilyas Indra Damar Jati Wakil Rektor III : Drs. Djaka Permana, M. Si., Ph.D. 53 4. Keunggulan Universitas Azzahra a. Universitas Azzahra merupakan Universitas satu-satunya yang menyelenggarakan Twinging Program Jaminan Penempatan Kerja bekerjasama dengan Politeknik Negeri Jakarta. b. Seluruh mahasiswa Universitas Azzahra di didik menjadi Entreupreneur, kerjasama dengan Kementrian Koperasi dan UKM sehingga mahasiswanya dapat mandiri, sejak masih kuliah. c. Universitas Azzahra memiliki program peningkatan dan pemerataan pendidikan bagi pegawai negeri/swasta dengan sistem terpadu antara sistem perkuliahan, waktu dan metode pembelajaran. Sehingga mahasiswa tidak kesulitan mengikuti proses belajar mengajar. d. Program penempatan kerja pada tahun ke-4 perkuliahan bagi seluruh mahasiswa lulusan program unggulan yang memenuhi standar kemampuan penempatan kerja. e. Universitas Azzahra merupakan perguruan tinggi yang menjadi pelopor dalam perubahan pola pendidikan yaitu industri pendidikan menjadi industri pendidikan yang siap kerja. f. Universitas Azzahra memiliki kurikulum berbasikan skill dan keilmuan. g. Bahasa pengantar disemester 5 menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan Indonesia, sehingga manusia tidak kesulitan dalam memasuki dunia kerja internasional (perusahaan asing). 54 h. Program yang diselenggarakan Universitas Azzahra di dukung oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga Kadin Jaya, HIPMI, Departemen Pendidikan dan Kmenetrian Koperasi dan UKM. i. Memiliki relasi kerja yang sangat luas di seluruh dunia usaha swasta di bawah HIPMI, Ikatan Konsultan Pajak, perhimpunan perbankan syariah, perum pegadaian syariah, MUI, Dewan Dakwah Nasional, perhimpunan asuransi syariah, dunia usaha luar negeri dan instansi pemerintah. j. Universitas Azzahra sebagai pelopor tripartite (pendidikan, profesi dan dunia usaha). Sistem pendidikan yang dikembangkan mengacu pada skill yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan pemerintah. k. Ilmu yang diajarkan humanistic, basic skill, practical knowledge, attitude dan dengan prosentase pengajaran 50:50 antara praktek dan teori, sehingga sumber daya manusia yang dihasilkan siap kerja. 5. Fasilitas Universitas Azzahra a. Ruang kelas dilengkapi dengan AC dan multimedia setiap ruangan. b. Ruang praktek gambar, Laboratorium Komputer menggunakan Local Area Network (LAN). c. Ruang pengadilan semu sebagai sarana praktikum fakultas hukum. d. Perpustakaan dan ruang baca untuk mahasiswa. Dilengkapi dengan buku-buku ilmiah rujukan dari para dosen. e. Student Activity (Unit Kegiatan Mahasiswa). 55 f. Broadcasting studio, sarana praktikum mahasiswa komunikasi penyiaran. g. Internet Corner (Wi fi Zone). h. Auditorium baharudin lopa. i. Sarana ibadah (Musholla), lift, kantin, dan parkir. 6. Letak Geografis Universitas Azzahra Letak geografis Universitas Azzahra Jakarta berada pada wilayah Jakarta Timur yang berbatasan dengan terminal kampung melayu. Gedung yang berlokasi di Jalan Jatinegara ini bersebelahan dengan PUSPEM (Pusat Pemerintahan) Jakarta Timur dan ruko-ruko. B. Gambaran Umum Public Relations Universitas Azzahra Dalam melaksanakan tugasnya, seorang public relations di Universitas Azzahra yang dikoordinir oleh Nurul Syifa Qur’aini, S.AP membuat peraturan kerja yang sudah ditugaskan oleh Bapak Ilyas Indra, SH, MH selaku Wakil Rektor II yang membawahi dan memantau kinerja tim. Penerimaan mahasiswa baru yang di dalamnya ada marketing dan public relations pusat yang setiap harinya menerima laporan dari marketing perfakultas untuk dievaluasi dan dijalankan sesuai dengan tugas masing-masing. Public relations pusat bertugas mengontrol setiap kegiatan dan memberikan pelayanan kepada publik serta menginformasikan mengenai programprogram yang ditawarkan dari berbagai kurikulum yang revolusioner dan 56 penempatan jaminan kerja dengan ketentuan nilai indeks prestasi tidak kurang dari 3,30. Public relations Universitas Azzahra juga memanfaatkan internet sebagai media komunikasi. Sifatnya yang interaktif dan akses informasi yang cepat menyebabkan internet menjadi media komunikasi yang dikembangkan oleh pihak public relations. Internet memberikan banyak kemudahan dalam memberikan informasi dan berita mengenai instansi. Pada saat yang bersamaan, masyarakat aktif dapat mengikuti perkembangan instansi dalam jangka waktu atau periode yang relatif cepat. C. Hubungan Eksternal Universitas Azzahra Hubungan eksternal instansi yaitu unsur-unsur yang terdapat atau berada di luar kendali instansi, diantaranya adalah konsumen, pemerintah, pesaing, masyarakat atau komunitas. 1. Konsumen Pasar dewasa ini sangat tergantung kepada konsumem, yakni pria atau wanita yang membayar jasa suatu instansi. Meski begitu, masih banyak perusahaan yang percaya bahwa sentral dari kegiatan itu adalah kegiatan instansi bukan konsumen. Kebanyakan produsen memang masih beranggapan bahwa dirinyalah pusat kegiatan pendidikan, bukan masyarakat. Maka, selama pola pikir ini masih mewarnai pendidikan kita, kegiatan public relations terhadap masyarakat tidak akan banyak bersuara. Ia hanya menjadi ornamen penghias instansi. Lain halnya,bila suatu 57 instansi menganut pikiran bahwa masyarakatlah pusat dari kegiatan pendidikannya. Segala upaya yang dilakukan dipusatkan untuk mendapatkan kepuasan masyarakat. Laba adalah sarana dan bukan sasaran, yakni sarana untuk tetap hidup, tumbuh dan berkembang dalam jangka panjang. Dalam hal ini public relations Universitas Azzahra membina hubungan baik dengan masyarakatnya dengan cara memberikan pelayanan yang baik dan menawarkan berbagai macam jenis pendidikan yang tentunya diharapkan dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, baik dari kalangan menengah ke bawah maupun kalangan menengah ke atas. Semua itu dilakukan Universitas Azzahra dengan tujuan agar terjadi hubungan yang baik dan saling menguntungkan antara pihak instansi dengan masyarakat. Karena pada kenyataannya kepuasan masyarakat harus diutamakan demi terwujudnya citra positif dalam jangka panjang. 2. Pemerintah Peranan pemerintah untuk mengatur instansi sangat besar. Peran pemerintah dibutuhkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan, menyediakan modal, melindungi para karyawan dan masyarakat yang tidak mampu tetapi tidak memiliki biaya. Dalam hal hubungan eksternal antara public relations dengan pemerintah yaitu dengan cara bekerjasama memberikan berprestasi. 3. Pesaing program-program beasiswa pendidikan untuk siswa 58 Hubungan eksternal public relations dengan pesaingnya dalam hal ini adalah dengan universitas lainnya yaitu dengan melakukan studi banding atau pertukaran pelajar dan melakukan perlombaan-perlombaan tingkat nasional. 4. Masyarakat atau komunitas Masyarakat yang tinggal, hidup, dan berusaha di sekitar lokasi Universitas Azzahra atau adalah salah satu stakholder eksternal. Dalam hal ini membina hubungan yang baik dengan masyarakat yaitu dengan cara memberikan kesempatan lapangan pekerja dengan merekrut sebagai karyawan. BAB IV PENGGUNAAN MEDIA MASSA OLEH PUBLIC RELATIONS UNIVERSITAS AZZAHRA DALAM MEMPROMOSIKAN CITRA SEBAGAI GATEWAY TO BUSINESS WORLD (Studi Kasus Media Massa Brosur dan Website) A. Peran Public Relations Universitas Azzahra dalam mempromosikan citra sebagai Gateway To Business World Pada dasarnya tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh public relations Universitas Azzahra di lapangan adalah cara menciptakan hubungan harmonis antara instansi dengan publiknya atau stakeholder-sasaran khalayak yang terkait. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya citra positif sebagai gateway to business world. Tujuan dari proses perencanaan program kerja adalah untuk mengelola berbagai aktivitas public relations tersebut dapat terwujudkan organisasi dengan baik yang dikelola secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan hasil atau sasarannya. Citra yang diharapkan (Wished Image) merupakan suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Biasanya yang diharapkannya lebih baik dan lebih menyenangkan dari pada citra yang ada, intinya yang disebut dengan citra harapan itu selalu berkonotasi lebih baik. Citra yang positif diharapkan dapat menciptakan ketertarikan seseorang pada organisasi atau 59 60 instansi sehingga seseorang dapat memberikan dukungannya terhadap organisasi atau instansi tersebut1. Citra yang diharapkan oleh Universitas Azzahra adalah mampu menjadi sebagai gateway to business world (gerbang ke dunia bisnis) sesuai dengan tujuan awalnya adalah membantu masyarakat untuk membangun potensi sumber daya manusia yang mumpuni baik di bidang teknologi dan sains, agar mampu bersaing di dunia bisnis ditingkat nasional dan internasional. Universitas Azzahra memberikan beberapa keunggulan seperti program biaya studi dan beasiswa. Program biaya studi memberikan kemudahan yaitu calon mahasiswa/i diberikan pekerjaan sesuai dengan keahliannya dan gaji yang di dapatkannya dibayarkan setengah untuk biaya studi yang ditempuh. Sedangkan, beasiswa yaitu calon mahasiswa dibebaskan biaya kuliah jika nilai IP nya di atas 3,50 dan akan ditempatkan kerja sesuai jurusannya. Dengan beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Universitas Azzahra maka tidak sulit untuk mendapatkan citra sebagai gateway to businnes world dan dengan mudah Universitas Azzahra mendapatkankan dampak yang positif terhadap peningkatan penerimaan mahasiswa baru. Tidak banyak Universitas yang memiliki citra seperti Universitas Azzahra, maka dari itu kami selaku pelopor citra sebagai gateway to businnes world akan selalu memperbaiki dan memperbaharui setiap program kerja yang kami laksanakan2. 1 Elvinaro Ardianto, Metodelogi Penelitian untuk Public Relations, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010), h. 98 2 Wawancara Pribadi dengan Nurul Syifa Qur’aini, Manager Of Public Relations, Jakarta Timur, Jum’at 22 Juni 2013, Pukul 13.00-14.30 Universitas Azzahra. 61 Menurut Nurul Syifa Qur’aini, selaku manager of public relations Universitas Azzahra mengungkapkan tiga peranan penting public relations Universitas Azzahra. 1. Memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat Dalam membangun citra positif instansi adalah tentunya Universitas Azzahra berusaha sebaik mungkin menciptakan image yang baik di masyarakat yang dalam hal ini adalah calon mahasiswa/i maupun mahasiswa/i, bentuk pencitraan tersebut yaitu dengan cara memberikan pelayanan yang baik dengan memberikan fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan belajar-mengajar, menyediakan program-program pendidikan serta beasiswa biaya kuliah bagi masyarakat yang kurang mampu tetapi memiliki keinginan kuat untuk berkuliah. 2. Sebagai fasilitator komunikasi (Communication fasilitator) Dalam hal ini public relations Universitas Azzahra bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Public relations Universitas Azzahra dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik antara kedua belah pihak. Berbagai media yang kami sediakan melalui komunikasi lisan, brosur dan internet. Dengan berbagai macam media yang disediakan semoga akan memudahkan masyarakat 62 dalam bertukar informasi dengan pihak Universitas. Sehingga masyarakat lebih mengenal secara dekat Universitas Azzahra tersebut. 3. Sebagai fasilitator proses pemecahan masalah Peran praktisi public relations dalam proses pemecahan persoalan masalah merupakan bagian dari tim manajemen Universitas Azzahra. Membantu pimpinan baik sebagai penasehat (adviser) hingga pengambil tindakan eksekusi atau keputusan dalam mengatasi persoalan atau kritis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional3. B. Media Komunikasi Massa Public Relations Universitas Azzahra Terdapat dua media komunikasi yang digunakan oleh public relations Universitas Azzahra dalam menyampaikan informasi yaitu, brosur dan website. Brosur tersebut kami gunakan sebagai alat penunjang yang lebih menekankan pada visual atau gambar. Namun, sama halnya dengan media brosur, website pun memberikan pengaruh cukup baik dalam mempromosikan Universitas Azzahra. Media komunikasi yang digunakan oleh public relations Universitas Azzahra adalah sebagai berikut: 1. Brosur Brosur adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit. Halamannya sering dijadikan satu (antara lain 3 Wawancara Pribadi dengan Nurul Syifa Qur’aini, Manager Of Public Relations, Jakarta Timur, Jum’at 22 Juni 2013, Pukul 13.00-14.30 Universitas Azzahra. 63 dengan stapler, benang, atau kawat), biasanya memiliki sampul, tapi tidak menggunakan jilid keras4. Brosur yang disediakan oleh Universitas Azzahra memuat informasi atau penjelasan tentang suatu program pendidikan, layanan, fasilitas umum, profil instansi yang dimaksudkan sebagai sarana beriklan. Informasi dalam brosur ditulis dalam bahasa yang ringkas dan dimaksudkan mudah dipahami dalam waktu singkat. Brosur juga didesain agar menarik perhatian, dan dicetak di atas kertas yang baik dalam usaha membangun citra yang baik terhadap layanan atau jasa serta program pendidikan yang terdapat di Universitas Azzahra5. 1) Brosur Diploma III dan Sarjana Strata 1 a. Halaman Depan Gambar 4.1 4 http://journalkomunikasi.wordpress.com/ diakses pada tanggal 26/06/2013/brosur/ Wawancara Pribadi dengan Nurul Syifa Qur’aini, Manager Of Public Relations, Jakarta Timur, Jum’at 22 Juni 2013, Pukul 13.00-14.30 Universitas Azzahra. 5 64 Universitas Azzahra merupakan kampus unggulan yang kurikulumnya berbasis kompetensi dan revolusioner sehingga dapat membantu menjawab semua kebutuhan akan pendidikan semua lulusan SMA/SMK di Jakarta khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Dan untuk kemajuan bangsa, Universitas Azzahra akan selalu melakukan terobosan-terobosan di bidang pendidikan agar selalu update di bidangnya dan tidak ketinggalan oleh perguruan tinggi lainnya. (Lihat gambar 4.1 no 1). Universitas Azzahra dibina langsung oleh para dewan pakar Universitas Indonesia dan juga dari kalangan tokoh nasional. Bekerjasama dengan Politeknik Negeri Jakarta, sudah tahun ke 4 (Empat) Universitas Azzahra bekerjasama dengan Politeknik Negeri Jakarta (dahulu di Politeknik Negeri Jakarta) menyelenggarakan Ujian Masuk Politeknik Negeri Tahun 2013 secara bersama, seluruh calon mahasiswa yang mendaftar di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dapat langsung memilih Jurusan di Universitas Azzahra untuk Program unggulan yaitu program penempatan kerja. Serta didukung oleh LP3I Group dengan bentuk dukungannya yaitu memberikan pelatihan komputer. (Lihat gambar 4.1 no 2) Universitas Azzahra mempersiapkan lulusannya mahir dalam berbahasa Inggris, memberikan program penempatan pekerjaan di semester 5, mendapatkan sertifikat Nasional dan Internasional, mendapatkan program entrepreneur, pinjaman modal usaha, dan pinjaman 65 biaya kuliah. (Lihat gambar 4.1 no 3). Universitas Azzahra memberikan Program Unggulan berupa penempatan kerja terhadap mahasiswa dan mahasiswinya pada semester V sampai dengan mereka selesai kuliah dan mendapat gelar sarjana. Jadi lulusan dari Universitas Azzahra sudah memiliki gelar dan pengalaman bekerja, sehingga menaikkan nilai jual diri mereka di dalam dunia kerja. (Lihat gambar 4.1 no 4). Gateway to Business World merupakan tujuan didirikannya Universitas Azzahra yaitu sebagai jembatan penghubung maupun gerbang menuju dunia bisnis untuk membantu masyarakat. (Lihat gambar 4.1 no 5) b. Halaman Dalam dan Belakang Gambar 4.2 66 Tujuan didirikannya Universitas Azzahra adalah mengembangkan potensi calon mahasiswa didik menjadi manusia yang berguna, mengembangkan kerjasama institusional hingga tingkat internasional, mengembangkan ilmu, teknologi dan budaya sejalan dengan tuntutan, etika, moral dan agama. (Lihat gambar 4.2 no 1). Visi menjadi Universitas unggul ditingkat Nasional yang bertaraf Internasional dalam bidang pendidikan dan teknologi. Misi menghasilkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas berjiwa wira usaha mandiri, menghasilkan tenaga terampil berkualitas. (Lihat gambar 4.2 no 2) Universitas Azzahra bekerjasama dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia), Universitas Antar Bangsa Malaysia, dan ICTR (International Centre Of Technical Research) London. (Lihat gambar 4.2 no 3). Fasilitas ruang kelas yang nyaman dilengkapi dengan AC setiap ruangan, perpustakaan dan ruang baca untuk mahasiswa, internet corner, lift, sarana ibadah, kantin, parkir. (Lihat gambar 4.2 no 4) Universitas Azzahra memberikan sertifikat TOEFL dan TOEIC, komputer. Sertifikat akan menunjang mahasiswa untuk menaikan nilai jual mereka di lingkupan bisnis atau kerja. (Lihat gambar 4.2 no 5). Prospek kerja yang luas akan menjamin mahasiswa dan mahasiswinya dibeberapa perusahaan-perusahaan ternama yang berkerjasama langsung dengan Universitas Azzahra. (Lihat gambar 4.2 no 6) 67 2) Brosur Pasca Sarjana a. Halaman Depan Dan Belakang Gambar 4.3 Universitas Azzahra tidak hanya menyediakan program Diploma III dan Sarjana Strata Satu tetapi juga menyediakan program Pasca Sarjana yang terbuka untuk umum bagi Sarjana Satu yang ingin meneruskan ke jenjang berikutnya. (Lihat gambar 4.3 no 1). Universitas Azzahra memiliki tenaga pengajar dosen dan praktisi yang berpengalaman dibidangnya, Universitas Azzahra menyelenggarakan seminar dan kuliah umum, pembayaran yang ringan sehingga tidak mempersulit mahasiswanya. (Lihat gambar 4.3 no 2). Universitas Azzahra merupakan kampus pertama yang memberikan gelar (M. E. Sy) Master Ekonomi Syariah yang berbasis pada keislaman yang sekarang sedang menjamur dimasyarakat sehingga lulusannya sangat dibutuhkan. (Lihat gambar 4.3 no 3) 68 3) Website Website merupakan kumpulan halaman web yang saling terhubung dengan file-filenya saling terkait. Web terdiri dari page atau halaman, dan kumpulan halaman yang dinamakan homepage. Homepage berada pada posisi teratas, dengan halaman-halaman terkait berada di bawahnya. Biasanya setiap halaman di bawah homepage disebut child page, yang berisi hyperlink ke halaman lain dalam web6. Gambar 4.4 (Homepage dan childpage website Universitas Azzahra) Sumber: www.universitasazzahra.ac.id Sesuai dengan fungsinya website di Universitas Azzahra digunakan sebagai sumber informasi dan layanan interaktif. Sumber informasi yaitu menyediakan berbagai macam informasi yang diperlukan oleh publik baik itu 6 Jogiyanto Hartono, MBA, Ph.D, “Pengenalan Komputer”, (Yogyakarta, 2000), h: 30 69 program perkuliahan, fasilitas dan tenaga pengajar. Informasi ini dapat berbentuk katalog, database, arsip dan newsletter. Dan juga berfungsi sebagai layanan interaktif yaitu melayani kegiatan interaktif antar publik, atau antara publik dan server. Layanan ini antara lain berupa email, search-engine, atau hubungan langsung kepada pengelola website (komentar, pertanyaanpertanyaan dan pengisian formulir). Dengan demikian, melalui web ini konsultasi atau diskusi jarak jauh menjadi hal yang lumrah dilakukan. Calon mahasiswa pun dapat berkunjung ke website Universitas Azzahra dalam ekplorasinya tentang prospek Universitas Azzahra sebelum ia menjatuhkan pilihannya tanpa harus datang ke Universitas Azzahra. Serta, menjadi proposal tentang potensial Universitas Azzahra di mata dunia. Gambar 4.5 (Kolom Komentar) Sumber: www.universitasazzahra.ac.id 70 Dapat disimpulkan dalam menjalankan perannya seorang public relations Universitas Azzahra menggunakan media brosur dan website. Kedua media tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, dari keduanya banyak tertarik pada website karena media yang berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, potensi interaktif, berfungsi secara privat dan publik, memiliki aturan yang rendah dan keterhubungan. Website telah menciptakan sebuah pintu gerbang baru bagi instansi yang dapat diakses secara global. Karakteristik yang interaktif dapat menjadi sarana yang efektif untuk membangun dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan jika website digunakan dengan benar. Website memberikan peluang tambahan untuk memperbaiki citra. Sebagai konsekuensinya, perkembangan website juga menuntut pihak public relations agar lebih bertanggung jawab serta responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Alasan mengapa website merupakan media terbaik dalam penyampaian berita dan informasi adalah karena sejumlah informasi yang tidak dapat dikeluarkan di media cetak karena faktor ruang dan waktu dapat disediakan di website. Dan berpotensi untuk menyampaikan segala macam informasi yang mungkin tidak sesuai dengan media cetak, dan menyediakan informasi dari hari ke hari. Pada prinsipnya teknologi ini berkembang untuk memenuhi kebutuhan manusia dan keinginan manusia agar dalam kehidupannya dapat lebih mudah berkomunikasi ataupun melakukan sesuatu. Namun dari segala aspek positif yang diterima oleh manusia terdapat pula berbagai efek negatif, baik secara fisik maupun secara material. 71 Dari uraian di atas, tampak jelas bahwa keuntungan yang diberikan oleh keberadaan cyber-space sangat luar biasa. Waktu dan energi yang identik dengan ongkos dapat dihemat secara besar-besaran. Bagi sebuah lembaga yang ingin memanfaatkan dunia baru ini tidak punya jalan lain kecuali ikut masuk menjadi anggota masyarakat internet, yakni mendirikan website nya sendiri sebagai perwujudan dirinya di cyber-space. Siapapun yang ingin mengkontaknya dapat mengakses website nya dari mana saja setiap saat. Universitas Azzahra pun harus meraih sukses dalam kehadirannya di dunia cyber ini jika ia ingin menjadi Universitas yang disegani. Harapan agar website dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada seluruh civitas academica khususnya dan masyarakat luas pada umumnya sudah bukan merupakan hal yang dapat ditawar lagi. Manfaat realistis yang dapat digali dari keberadaan website Universitas Azzahra di jaringan internet antara lain adalah memberikan layanan yang lebih baik kepada mahasiswa dan masyarakat. Universitas Azzahra memiliki database keilmuan yang dapat diakses oleh masyarakat umum. Dengan berbagai hambatan yang kami hadapi, kami selaku public relations Universitas Azzahra melalui brosur dan website akan sama-sama bersatu menjadi media penghubung yang diterapkan dalam mencapai target yang diinginkan dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat agar kepercayaan juga tetap terjaga dengan baik. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penggunaan media massa yang digunakan oleh Public Relationts Universitas Azzahra membuktikan bahwa begitu pentingnya media tersebut sebagai alat untuk mempromosikan bagaimana Universitas Azzahra yang dalam hal ini melalui brosur dan website. Brosur dapat memudahkan masyarakat dalam melihat foto dari fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki sehingga tidak harus datang langsung. Sedangkan, melalui website masyarakat dapat lebih mudah dalam memberikan komentar sehingga Universitas Azzahra dapat selalu memperbaiki dari segala aspek penunjang belajar mengajar. Gateway To Business World merupakan citra yang dimiliki oleh Universitas Azzahra. Sesuai dengan artinya bahwa Universitas Azzahra ingin menjadi Universitas yang mampu mengantarkan calon-calon penerus bangsa ke gerbang dunia bisnis atau lingkupan pekerjaan yang tidak semua Universitas dapat melakukan yang sama. Universitas Azzahra terus melakukan perbaikan-perbaikan baik dari fasilitas sarana dan pra-sarana penunjang kegiatan belajar mengajar, program pendidikan dan tenaga pengajar untuk menjaga dan meningkatkan citra tersebut. Memang tidak mudah untuk mendapatkan citra sebagai gateway to business world, dengan ini Universitas Azzahra membuat program gerakan wajib kuliah demi 72 73 meningkatnya sumber daya manusia yang dibutuhkan, ada dua program pendidikan dalam program gerakan wajib kuliah yaitu pinjaman biaya studi dan beasiswa. Ini cukup membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan biaya tetapi memiliki kemauan yang kuat untuk berkuliah. Public relations Universitas Azzahra merupakan ujung tombak keberhasilan instansi pendidikan untuk mempromosikan dan mengenalkan kepada masyarakat citra sebagai gateway to business world, sesuai dengan fungsinya yang bersifat informatif. Proses penyampaian informasi atau pesan yang digunakan oleh Universitas Azzahra pada umumnya berlangsung dengan melalui media, termasuk di dalamnya media massa cetak maupun eletronik yaitu brosur dan website. Brosur merupakan media cetak yang tulisan-tulisan disusun dan di design dengan menarik agar masyarakat tertarik dengan Universitas Azzahra. Pada prinsipnya media komunikasi terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, website kini dapat memberikan keuntungan dalam memudahkan dalam berkomunikasi satu sama lain tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. Dari berbagai media yang digunakan oleh Universitas Azzahra masyarakat lebih tertarik pada website yang memberikan kemudahan dalam berinteraksi melainkan menggunakan brosur. Citra instansi terletak pada praktisi public relations. Sebaiknya praktisi public relations bekerjasama dengan praktisi lain secara koordinasi, integratif, antisipatif, dan solutif untuk menjaga citra instansi dalam keadaan apapun. Dengan demikian informasi yang benar, akurat, tidak memihak, 74 lengkap dan memadai itu benar-benar penting bagi munculnya citra yang positif. Kepercayaan dan citra yang baik dimata masyarakat merupakan salah satu yang terpenting bagi eksistensi sebuah instansi. Apabila kepercayaan dan citra instansi rusak dimata masyarakat, maka instansi tersebut harus bersiapsiap untuk menghadapi krisis. B. Saran Mengingat pentingnya keberadaan public relations pada instansi maka instansi juga harus mulai mengfungsikan kembali peran public relations yang sudah tidak dianggap penting bagi sebagian instansi yang ada. Peran public relations dalam instansi tidak hanya menjadi alat dalam menyelesaikan masalah saja, tetapi dapat menjadi tempat untuk membangun citra yang baik, sehingga reputasi yang baik dapat tercipta pada instansi dan masyarakat dapat memberi kepercayaan pada instansi tersebut. Sejalan dengan peningkatan peran dan fungsi, rekrutmen tenaga public relations perguruan tinggi harus selektif. Untuk dapat mengkomunikasikan apa dan bagaimana sebuah Perguruan Tinggi agar dipahami dengan benar oleh publiknya, dibutuhkan public relations yang memiliki kemampuan mengkomunikasikan pesan lembaganya guna menciptakan public awareness dan menekan resiko misunderstanding dan dampak negatif lainnya. DAFTAR PUSTAKA Anggoro, Linggar. “Teori dan Profesi Kehumasan”, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000) Ardianto, Elvinaro. “Metodelogi Penelitian untuk Public Relations”, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010) Ardianto, dan Soemirat. “Strategi Membangun Citra Perusahaan”, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009) Budayatma, Muhammad. “Jurnalistik Teori dan Praktek”, (Bandung: Rosda, 2006), Cet ke-3 Buku Panduan Program Pendidikan Universitas Azzahra Bungin, Burhan. “Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dam Ilmu Sosial”, (Jakarta: Kencana, 2008) cet ke -2 Cepi Safruddin, dan Suharsimi Arikunto “Evaluasi Program Pendidikan” (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) Edisi 2, cet ke-2 Cutlip, Scoot, M Aleen H. Center dan Glen M. Broom,“Effective Public Relations” (Jakarta: PT. Remaja Rosda Karya, 2011) Daryanto, “Pendidikan sebagai Pemimpin Bangsa”. (Yogyakarta, Grava Media). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, (Jakarta: Balai Pustaka 1998) Davis, Anthony “Everything You Should Know About Public Relations”, (Bandung, CV. Mandar Maju, 1989) Effendy, Onong Uchjana. “Dinamika Komunikasi”, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004) --------------------, “Hubungan Mayarakat”, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006) 75 76 ---------------------, “Human Relations dan Public Relations”, (Bandung: PT. Mandar Maju, 1993) Fiske, Jhon. “Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling Komprehensif”, (Yogyakarta: Jalasutra, 2007) Iriantara, Yosal. “Community Relations Konsep dan Aplikasinya”, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004) Jefkins, Franks. “Public relations”, (Jakarta: Erlangga 2002) Kriyantono, Rachmat. “Teknik Praktis Riset Komunikasi”, (Jakarta: Kencana, 2007) Kusumastuti, Frida “Dasar-Dasar Hubungan Mayarakat”, (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2004) Moleong, Lexy J. “Metodelogi Penelitian Kualitatif”, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000) Moore, Frazier. “Hubungan Masyarakat Prinsip, Kasus, dan Masalah”, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 1981) Nazir, Moh. “Metode Penelitian”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005) Poerwadarminta, WJs. “Kamus Besar Modern”, (Jakarta: Jembatan, 1975), cet ke2 Prayudi. “Penulisan Naskah Public Relations”, (Yogyakarta: Andi Offset, 2007) Rakhmat, Jalaludin. “Metode Penelitian Komunikasi”, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005) Rumanti, Maria Asumpta. “Dasar-Dasar Public Relations Teori dan Praktik”. (Jakarta: PT. Grasindo, 2000) Ruslan, Rosady. “Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi”, (Jakarta, Raja Grafindo, 2008) Sallis, Edward “Manajemen Mutu Pendidikan”, (Jogjakarta: IRCiSoD, 2006) cet ke-1-6 77 Saputra, Wahidin dan Rulli Nasrullah. “Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber”. (Depok: Gramata Publishing, 2011) Ummi, “Strategi Komunikasi Public Relations Dalam Menarik Minat Pemasang Iklan”, (Skripsi: Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009) Undang-undang Peraturan Pemerintah tentang Guru dan Dosen, (Bandung: PT. Citra Umbara, 2009) Yin, K. Robert, Studi Kasus Desain dan Metode, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012) Yulianita, Neni. “Dasar-dasar Public Relations”, (Bandung, 2007) Widjaja, “Komunikasi dan Hubungan Masyarakat”, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002) Dokumen Online http://journalkomunikasi.wordpress.com/ diakses pada tanggal 26/06/2013/brosur/ Wawancara Pribadi Wawancara Pribadi dengan Nurul Syifa Qur’aini. Jakarta Timur, 22 Juni 2013 Wawancara Pribadi dengan Sabani. Jakarta Timur, 1 Juli 2013 Wawancara Pribadi dengan Dara Reinita. Jakarta Timur, 1 Juli 2013 KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ILMUDAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI Telepon/Fax : (021) 7432728/74703580 Website:www.fdkuinjakarta.ac.id, E-mail : [email protected] Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Indonesia Nomor : Un.01/F5/KM.01.3/5/ Lamp : 1 (satu) bundel Hal : Bimbingan Skripsi /2013 Jakarta, Februari 2013 Kepada Yth. Dr. Roudhonah, MA Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Assalamu 'alaikum Wr. Wb. Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi yang diajukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai berikut, Nama NIM Jurusan/Semester Judul Skripsi : : : : Rufiatun Nufus 109051000222 Komunikasi dan Penyiaran Isiam (KPI) / VIII Penggunaan Media Massa oleh Public Relations Universitas Azzahra Dalam Mempromosikan Citra sebagai Gateway To Business World (Studi Kasus Media Massa Brosur dan Website) Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa terscbut dalam penyusunan dan penyelesaian skripsinva pada waktu yang tidak terlalu lama. Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Tembusan : 1. Dekan 2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ILMUDAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI Telepon/Fax : (021) 7432728/74703580 Website:www.fdkuinjakarta.ac.id, E-mail : [email protected] Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Indonesia Nomor : Un.01/F5/KM.01.3/6/ Lamp : Hal : Penelitian/Wawancara /2013 Jakarta, Maret 2013 Kepada Yth. Manager of Public Relations Universitas Azzahra Jakarta Timur Assalamu 'alaikum Wr. Wb. Dengan hormat bersama ini kami sampaikan bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah ini: Nama NIM Jurusan/Semester : Rufiatun Nufus : 109051000222 : Komunikasi dan Penyiaran Isiam (KPI) / VIII bermaksud melaksanakan penelitian/wawancara untuk bahan penulisan skripsi yang berjudul Penggunaan Media Massa oleh Public Relations Universitas Azzahra Dalam Mempromosikan Citra sebagai Gateway To Business World (Studi Kasus Media Massa Brosur dan Website). Sehubungan dengan itu, kami memohon kepada Bapak/Ibu/Sdr. kiranya berkenan menerima mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan penelitian/wawancara dimaksud. Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih. Wassalamu alaikum Wr. Wb. TRANSKRIP WAWANCARA Nama : Nurul Syifa Qur’aini Jabatan : Manager Of Public Relations Hari : Jum’at Tanggal : 21 Juni 2013 Tempat : Universitas Azzahra Jakarta Timur Jam : 13.00 – 14.30 Bagaimana peran Public Relations untuk membentuk citra sebagai gateway to business world Universitas Azzahra di mata masyarakat? Cara yang dilakukan kami selaku staf public relations di Universitas Azzahra dalam membentuk citra positif di mata publik yaitu dengan memberikan pelayanan yang baik kepada publik karena kami percaya jika bentuk pelayanan kami baik dimata publik maka sudah tentu akan berdampak baik pula bagi instansi. Selain itu kami juga bertindak sebagai fasilitator pemecah masalah (problem solving) bagi publik yang merasa kurang puas dengan pelayanan kami, maka kami berusaha untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik dan hal itu kami jadikan tolak ukur agar tidak jadi kesalahan yang sama dikemudian hari. Yang terakhir adalah membina hubungan baik dengan media, hal ini juga sangat penting karena media sedikit banyak memiliki peran untuk membentuk citra positif Universitas Azzahra di mata publik, sehingga hubungan antara kami harus tetap terjaga dengan baik. Apa saja strategi yang dilakukan oleh Public Relations Universitas Azzahra dalam menjaga dan meningkatkan citra sebagai gateway to business world instansi melalui brosur dan internet? Melalui komunikasi lisan strategi yang kami lakukan adalah dengan mendidik staf kami untuk pelayanan yang baik melalui komunikasi lisan yang membutuhkan keahliaan dalam berbicara. Sedangkan, dalam menyampaikan informasi melalui brosur kami hanya menulis program-program dengan kata-kata yang mudah diingat, mudah dibaca dan di desain dengan baik sehingga masyarakat tertarik dengan Universitas Azzahra. Strategi terakhir yang kami lakukan adalah memberikan informasi melalui internet dan berusaha semaksimal mungkin melayani masyarakat yang bertanya melalui internet. Serta meningkatkan kualitas pendidikan agar citra di mata masyarakat tetap baik. Apalagi dengan internet memberikan sederet keuntungan bagi praktisi public relations, menciptakan peluang menghadirkan pelanggan-pelanggan tanpa harus disaring terlebih dahulu, menyeleksi sendiri informasi-informasi yang penting, meningkatkan two-way communications melalui kemudahan memberikan dan menerima feedback. Kami juga melaksanakan kegiatan try out bagi siswa-siswi SMA, SMK, MA kelas 3. Didukung dengan program unggulan jaminan penempatan kerja di Universitas Azzahra, dimana saat mahasiswa berada di semester lima mereka sudah dimagangkan di perusahaan yang telah menjalin kerjasama dengan Universitas Azzahra. Sehingga pada semester akhir nanti mereka telah ditempatkan kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan di seleksi berdasarkan nilai mahasiswa tersebut. Hal ini merupakan strategi yang dimiliki public relations dan bekerjasama dengan tim career center sebagai bentuk kepedulian Universitas Azzahra dalam mengembangkan kurikulum revolusioner kepada para mahasiswa. Strategi berikutnya adalah dengan cara memberikan program beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi dan aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, baik internal maupun eksternal. Hal ini tetap menjadi prioritas utama dan dipertahankan oleh Universitas Azzahra dalam membantu mahasiswa meringankan biaya perkuliahan. Semoga dengan strategi yang diberikan ini, citra positif terhadap Universitas Azzahra tetap melekat dan setiap harinya semakin terus menjadi baik. Strategi yang terakhir adalah meningkatkan mutu pendidikan, mutu merupakan nilai jual yang menjadi prioritas utama kami selaku instansi. Persaingan yang sangat kompetetif menuntut kami untuk terus memperbaikinya. Apakah strategi yang diterapkan oleh Universitas Azzahra saat ini sudah cukup efektif untuk menjaga dan meningkatkan citra positif di mata publik? Strategi yang diterapkan kami sejauh ini sudah cukup efektif, hal ini dapat dilihat dari banyaknya mahasiswa Universitas Azzahra yang sudah banyak bekerja sebelum lulus kuliah, hal ini menjadikan citra positif bagi Universitas Azzahra dan dimata orang tua pun akan senantiasa dinilai baik. Karena kita menyadari bahwasannya banyak diantara mereka yang sudah lulus kuliah tetapi belum mendapatkan kerja, hal inilah yang membuat kerja public relations semakin meningkat ekstra untuk membuat inovasi baru dalam meyakinkan mahasiswa dan para orang tua. Ditambah dengan program door to door yang ada di Universitas Azzahra, hal ini dimaksudkan dengan tujuan untuk menjawab pelayanan kepada orang tua yang tidak memiliki waktu banyak dalam mengontrol anak dan tidak cukup banyak informasi, maka dari tim yang sudah ditetapkan akan mengunjungi para orang tua kerumahnya masing-masing sebagai bentuk pelayanan dari Universitas Azzahra. Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang ditemui Public Relations dalam menjaga dan meningkatkan citra positif melalui komunikasi lisan, brosur dan internet ? Faktor pendukung yang mempengaruhi aktivitas public relations dalam menjaga dan meningkatkan citra melalui brosur, komunikasi lisan dan internet adalah tim yang solid dari setiap bagian kerja yang terkait, dukungan dari masyarakat dan manajemen Universitas Azzahra, terdapatnya sarana komunikasi yang baik, sumber informasi yang sangat potensial, tempat untuk bersosialisasi. Sedangkan, faktor penghambat melalui brosur adalah tidak semua masyarakat dapat mudah mengerti apa yang mereka baca, seringkali masyarakat tidak yakin dengan membaca saja jadi mereka mendatangkan Universitas. Hambatan melalui komunikasi lisan adalah hanya pada keahlian bicara staf public relations, sedangkan hambatan melalui internet adalah koordinasi yang masih harus dibenahi, relatif lebih mahal, pengaruhnya langsung khususnya dapat bersifat negatif, penyampaian pesannya tidak menyeluruh karena jam siarannya harus menghemat waktu sangat ketat dan biayanya dihitung per detik. Apakah media komunikasi yang diterapkan di Universitas Azzahra sudah baik? Menurut kami selaku pihak public relations sudah menerapkan media yang baik, dengan media yang kami sediakan seperti brosur, komunikasi lisan (door to door) dan internet. Kami selalu memperbaiki brosur dengan desain brosur yang kami sediakan, komunikasi lisan dengan mendatangi langsung pihak orang tua dan sekolah-sekolah umum menengah atas sehingga mempermudah komunikasi antara pihak internal dan eksternal yaitu dalam hal ini adalah pihak karyawan, dosen, masyarakat serta mahasiswa itu sendiri. Dan melalui internet kami selalu terus memberikan informasi dengan berita-berita yang up to update. Harapan-harapan apa saja yang ingin dicapai oleh Public Relations Universitas Azzahra? Harapan-harapan kami adalah semoga dengan program-program kerja yang kami sediakan akan kami perbaharui oleh Universitas Azzahra dalam upaya menambah minat masyarakat untuk belajar dan mengolah potensi di Universitas Azzahra sehingga apa yang diharapkan Negara Indonesia untuk memajukan pendidikan nasional akan tercapai dengan baik. Manager Of Public Relations Nurul Syifa Qur’aini, S.AP Penulis Rufiatun Nufus Nama : Dara Reinita Jabatan : Mahasiswi Hari : Senin Tanggal : 1 Juli 2013 Tempat : Universitas Azzahra Jakarta Timur Jam : 11.00 11.30 Bagaimana pendapat anda kinerja public relations dalam mempromosikan Universitas Azzahra? Menurut pendapat saya, kinerja dari public relations sudah bekerja dengan baik. Para pimpinan dan staf karyawan bekerja dengan profesional sebagaimana semestinya. Program-program kerja yang dilakukan semua terlaksana, terbukti dengan meningkatnya mahasiswa/i yang mendaftar di Universitas Azzahra. Sejauh mana kinerja public relations sebagai mediator antara masyarakat dengan pihak Universitas Azzahra? Kinerja dari staf public relations di berbagai media komunikasi yang sudah disediakan sudah menurut saya sudah baik. Baik itu dari komunikasi lisan yang meyakinkan masyarakat dan calon mahasiswanya melalui program-program perkuliahan yang menurut saya sangat menjamin. Dari segi brosur mereka mendesain dengan bagus sehingga kami tertarik. Apalagi melalui internet, kami dengan mudah mengakses dan disediakan untuk berkomentar serta memberikan saran kepada pihak Universitas Azzahra. Apa yang membuat anda tertarik sehingga pada akhirnya memutuskan untuk kuliah di Universitas Azzahra? Alasan saya memilih Universitas Azzahra adalah karena saya sangat tertarik dengan program-program perkuliahan yang ditawarkan oleh pihak instansi, dosen-dosennya yang ramah, tempat yang mudah dijangkau, fasilitas yang memadai, lingkungan yang baik. Dan itu semua tidak lepas dari kerja baik dari public relations itu sendiri yang mempromosikan sehingga kami dari pihak masyarakat ingin mengenal lebih jauh Universitas Azzahra. Mahasiswi Dara Reinita Penulis Rufiatun Nufus Nama : Sabani Jabatan : Orang Tua Mahasiswi Hari : Senin Tanggal : 1 Juli 2013 Tempat : Universitas Azzahra Jakarta Timur Jam : 10.00 10.30 Apakah tanggapan Bapak terhadap Universitas Azzahra? Menurut saya sudah tepat sekali jika dilingkungan Jakarta Timur ini didirikan Universitas yang bernuansakan Islami, mata kuliah yang islam dapat memperkokoh nilai-nilai agama dan moral terhadap penerus bangsa. Sehingga kami para orang tua tidak khawatir menitipkan anak kami untuk berkuliah disini. Sejauh ini peran serta Public Relations Universitas Azzahra di pihak orang tua seperti apa? Menurut saya peran serta public relations sudah sangat baik, program kerja dari pihak public relations yang door to door mendatangi kami dari pihak orang tua untuk mempromosikan serta siap melayani keluhan kami setiap harinya dari senin-jum’at baik itu mendatangi langsung Universitas ataupun via telpon. Orang Tua Mahasiswi Sabani Penulis Rufiatun Nufus Struktur Organisasi Public Relations Universitas Azzahra Rektor Drs. Syamsu A. Makka, M, Si Wakil Rektor II Ilyas Indra, SH, MH Manager Marketing Putra Manager Of Public Relations Nurul Syifa Qur’aini, S. AP Sekertaris Public Relations Nina Herlina Bendahara Public Relations Jenisa Putri Fak.Eko Darma Putra Fak. FISIP Syamsuri Nasution Fak. Psikologi Khusnul Fak. Teknik Laila Wati Program DIII Enggal Fak. Hukum Lucky Fak. Agama Islam Isma Okta