BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini persaingan perusahaan menjadi semakin lebih ketat, dalam kondisi seperti ini perusahaan harus mampu bersaing dan menemukan inovasiinovasi agar tidak tertinggal dan tetap membawa ketertarikan bagi para konsumen. Langkah yang harus dilakukan adalah dengan memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen, sehingga konsumen dapat mengetahui keberadaan produk tersebut dengan baik yang akhirnya melekat dibenak konsumen (Suhandang, 2005). Iklan dapat digunakan sebagai sarana promosi, hiburan, sumber informasi dan media komunikasi didunia bisnis yang sangat ampuh dan efektif (Chasanah, 1997). Periklanan adalah media yang digunakan oleh perusahaan dimana tujuannya untuk memberikan informasi, mengingat, serta membujuk (Kotler, 2000). Dalam mengiklankan produknya perusahaan diharuskan untuk mempengaruhi perasaan konsumennya serta memberikan pengetahuan dan kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut. Penggunaan celebrity endorser dalam kegiatan promosi berlangsung cukup lama dan dipercaya dapat mempengaruhi minat beli konsumen dan kemudian mendongkrak penjualan. Selebriti sebagai opinion leader yang menyampaikan pesan hingga sampai kekonsumen mengenai produk. Opinion leader berperan dalam memberi informasi pada orang lain (Suman, 2008). 1 2 Keputusan pembelian dipengaruhi oleh keterlibatan konsumen dan kepercayaan mereka. Semakin tinggi konsumen terlibat dalam upaya pencarian informasi produk, semakin tinggi dorongan konsumen untuk melakukan pembelian. Keputusan pembelian merupakan salah satu proses dari perilaku konsumen. Menurut Mangkunegoro (2008) perilaku konsumen adalah kerangka kinerja atau sesuatu yang mewakili apa yang diyakini konsumen dalam mengambil keputusan membeli. Dalam penyampaian produk tersebut kepada konsumen dibutuhkan promosi yang tepat untuk memberikan informasi tentang suatu produk yaitu media periklanan. Produsen bekerja sama dengan bintang televisi, aktor film, dan atlet terkenal guna mendukung suatu produk. Bintang iklan (celebrity endorser) berperan sebagai orang yang berbicara tentang produk yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yang menunjukan produk yang didukungnya. Manajemen pemasaran adalah analisis perencanaan implementasi dan pengendalian program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan tingkat pembeli mencapai objektivitas organisasi. Manajemen pemasaran merupakan kegiatan menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan yang terkait dengan perancangan dan peluncuran produk, pengkomunikasian, promosi dan pendistribusian produk tersebut, menetapkan harga dan mentransaksikannya dengan tujuan agar dapat memuaskan konsumennya dan sekaligus dapat mencapai tujuan organisasi perusahaan jangka panjang (Assauri, 2012). 3 Perusahaan harus memiliki cara kreatif agar dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli produk tersebut. Salah satu cara kreatif dalam beriklan adalah dengan mengunakan celebrity endorser. Selebriti akan membantu membuat hubungan emosional yang lebih kuat dengan konsumen serta mengembangkan daya tarik merek dengan target pasar dituju. Tabel 1.1 Market Share Produk Mie Instan Tahun 2012-2014 No Perusahaan Merek Market Share (%) 2012 2013 2014 Rata-rata 1 PT. Indofood Tbk Indomie 77,5 76,5 75,7 76,56 2 PT. Wings Food Tbk Mie sedap 20,4 15,6 16,2 17,4 3 PT. Indo food Tbk Supermie 1,3 3,5 3,1 2,63 4 PT. Indo food Tbk Sarimi 0,5 2,3 2,7 1,83 5 Lain-lain 0,3 2,1 2,3 1,58 Total 100% Sumber : Majalah SWA, 2012 Tabel diatas dapat kita lihat beberapa produk pesaing Sarimi berdasarkan survei market share yang dilakukan oleh Majalah SWA tahun 2012 sampai 2014. Sarimi berada diurutan ke empat dengan rata-rata market Share 1,83 dalam waktu 3 4 tahun, pesaing Sarimi yang memiliki market share terbesar adalah Indomie yaitu dengan rata-rata 76,56%. Indomie sebagai market leader memiliki market share dengan rata-rata 75,56%, Indomie adalah merek produk mie instan yang diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Harga Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera Indonesia, membuat produk mie instan ini sangat digemari masyarakat. Sarimi adalah merek mie instan terpopuler ke empat di Indonesia, di produksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, diluncurkan pada tahun 1982, empat belas tahun setelah Supermi dan sepuluh tahun setelah Indomie. Di Indonesia, sebutan "Sarimi" juga umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mie instan. Mie instan ini murah meriah dan cocok dengan selera Indonesia, sampai tidak jarang orang membawa Sarimi ke luar negeri bila makanan di luar tidak cocok. Saat terjadi bencana alam, orang Indonesia sering sekali menyumbang mie instan seperti Sarimi, tentu saja beserta barang-barang kebutuhan lainnya. Pada tahun 2007, Sarimi Soto Koya diluncurkan, hadir dengan rasa Jeruk Nipis dan Pedasss. Dua tahun kemudian, Sarimi Soto Koya hadir dengan rasa Gurih. Pada tahun 2010, Sarimi Isi 2 diluncurkan kembali dengan kemasan baru. Pada tahun 2012, Sarimi genap berusia 30 tahun, Sarimi meluncurkan maskot dan kemasan barunya. Dalam memasarkan produk Sarimi melakukan promosi salah satu dengan iklan yang menggunakan celebrity endorser. 5 Celebrity endorser adalah salah satu metode promosi paling populer didunia, dengan menggunakan celebrity yang menarik, menyenangkan dan dapat dipercaya oleh publik yang dituju sehingga produk yang dipromosikan menjadi diketahui dan dikenal (Sabdosih dan Djumillah, 2013). Celebrity endorser sering juga disebut sebagai direct source (sumber langsung) yaitu seorang pembicara yang mengantarkan sebuah pesan dan memperagakan sebuah produk atau jasa (Belch dan Belch, 2006). Sarimi mempromosikan produk mie instan dengan menggunakan bintang iklan seperti Aliando Syarief, Soimah, Ayu Ting Ting, Band Ungu dan Maya Wulan. Pada tahun 2012 iklan Sarimi dibintangi oleh Ayu Ting Ting dan Band Ungu dengan menggunakan dua artis tersebut Sarimi hanya mendapatkan market share sebesar 0,5%, lalu pada tahun 2013 Sarimi mengganti bintang iklannya dengan mempercayai Maya Mulan atau biasa dipanggil Kanjeng Mami dan hasilnya cukup baik market share Sarimi meningkat menjadi 2,3% dan pada tahun 2014 Sarimi mempercayai Soimah sebagai Bintang iklannya dan market share penjualan Sarimi kembali meningkat menjadi 2,7% dan pada tahun 2015 ini Sarimi mempercayai artis yang sedang bersinar dalam karirnya yaitu Aliando Syarief. Setelah beberapa kali berganti celebrity endorser hasil yang didapat Sarimi cukup baik, market share selalu meningkat tapi posisi Sarimi dari tahun ketahun tidak berubah tetap berada diposisi keempat dalam market share. 6 Tabel 1.2 Market Share Produk Mie instan Sarimi Tahun 2012-2014 Endorser Tahun Market Share Ayu Ting-Ting dan Band Ungu 2012 0,5% Maya Mulan 2013 2,3% Soimah 2014 2,7% Sumber : data di olah oleh peneliti, 2016 Berdasarkan uraian diatas yang telah dibahas peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Celebrity Endorser dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Mie Instan Sarimi”. 1.2 Identifikasi Masalah a. Adanya persaingan antara produk indomie, mie sedap, supermie dan sarimi, data tersebut bisa dlihat dari data market share, sehingga berdampak pada keputusan pembelian Mie Instan Sarimi. b. Tidak semua iklan yang menggunakan Celebrity Endorser menjadi efektif. c. Setiap perusahaan dituntut untuk memiliki strategi marketing yang baik. d. Perusahaan harus mampu bersaing dalam membuat iklan yang kreatif. 1.3 Pembatasan Masalah Mengingat keterbatasan informasi dan waktu maka peneliti membatasi permasalahaan penelitian sebagai berikut : 7 1. Fokus penelitian ini adalah sejauh mana atribut Celebrity Endorser yaitu Credibility ( XI ), Attractivenes ( X2 ), Power ( X3 ) dan Iklan sebagai variabel independen terhadap keputusan pembelian, ( Y ) sebagai variabel dependen. 2. Untuk mempermudah pengambilan data maka penelitian ini hanya dilakukan di wilayah Karawaci, Tangerang, karena dengan keterbatasan waktu. 3. Penulis membatasi masalah hanya pada endorser Aliando Syarief. 4. Yang menjadi responden adalah pembeli Mie instan Sarimi yang pernah melihat iklan dan membeli produk tersebut dimedia televisi dengan Aliando Syarief sebagai celebrity Endorser. 1.4 Rumusan Masalah 1. Apakah celebrity endorser berpengaruh dalam keputusan pembelian pada produk mie instan Sarimi? 2. Apakah iklan dapat berpengaruh dalam keputusan pembelian pada produk mie instan Sarimi? 3. Apakah celebrity endorser dan iklan secara bersama-sama berpengaruh dalam keputusan pembelian pada produk mie instan Sarimi? 4. Faktor manakah yang paling dominan antara celebrity endorser dan iklan terhadap keputusan pembelian mie instan Sarimi? 1.5 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah celebrity endorser berpengaruh dalam keputusan pembelian produk mie instan Sarimi. 8 2. Untuk mengetahui apakah iklan berpengaruh dalam keputusan pembelian produk mie instan Sarimi. 3. Untuk mengetahui apakah celebrity endorser dan iklan secara bersama-sama berpengaruh dalam keputusan pembelian produk Sarimi. 4. Untuk mengetahui faktor manakah yang paling dominan antara celebrity endorser dan iklan terhadap keputusan pembelian mie instan Sarimi. 1.6 Maanfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dan berguna untuk berbagai pihak. 1. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan sumber ilmu pengetahuan bidang manajemen pemasaran, khususnya bagi akademisi terhadap keputusan pembelian. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi atau bahkan sebagai acuan bagi perusahaan mengenai pemasangan iklan yang menggunakan Celebrity Endorser. 3. Bagi Peneliti Digunakan sebagai langkah awal peneliti untuk menerapkan pengetahuan berupa teori-teori dibidang manajemen pemasaran yang didapat dibangku perkuliahan khususnya berkaitan dengan masalah pemasaran.