1 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id BAHASA PADA DIALOG IKLAN PRODUK - PRODUK PT UNILEVER TBK DITELEVISI SWASTA INDONESIA (KAJIAN PRAGMATIK) TESIS Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Magister Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Deskriptif Oleh: BERLIAN RAHARJO NIM: S110809004 PROGRAM STUDI LINGUISTIK MINAT UTAMA LINGUISTIK DESKRIPTIF PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2012 2 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id commit to user 3 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id commit to user 4 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama : Berlian Raharjo NIM : S110809004 Program Studi : Linguistik Minat Utama : Linguistik Deskriptif Program : Pascasarjana Universitas : Universitas Sebelas Maret Judul Karya Ilmiah : BAHASA PADA DIALOG IKLAN PRODUK – PRODUK PT UNILEVER TBK DI TELEVISI SWASTA INDONESIA (KAJIAN PRAGMATIK) Menyatakan bahwa karya ilmiah ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah digunakan sebagai persyaratan penyelesaian studi di perguruan tinggi lain kecuali pada bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan dengan mengikuti tata cara dan etika penulisan karya ilmiah yang lazim. Apabila ternyata terbukti pernyataan ini tidak benar maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya. Surakarta, 21 Februari 2012 Berlian Raharjo commit to user 5 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id MOTTO Setiap detik yang kita gunakan untuk “ me-non-aktif-kan kekuatan, adalah detik yang sama untuk me-non-aktif-kan kelemahan.” --Mario Teguh-- commit to user 6 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id PERSEMBAHAN Alhamdulillahirobbil 'alamin segala puji dan syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT, yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayatnya sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Dengan ketulusan hati, saya persembahkan tesis ini untuk mereka yang telah memberikan motivasi dan semangatnya khususnya bagi kedua orang tua saya yaitu Bapak Heru Tri Raharjo, S.T.P. dan Ibu Satiyem, S.Pd. Saya juga persembahkan tesis ini kepada teman-teman saya di Program Studi Linguistik Program Pascasarjana (PPs) UNS tahun angkatan 2009, yang senantiasa memberikan motivasi sehingga saya bisa menyelesaikan tesis ini dengan sebaik mungkin. Untuk bapak Mario Teguh (Mario Teguh Golden Ways), bapak Tung Desem Waringin, bapak Bambang Ifnu (Property Plus), Mrs. Merry Riana, saya ucapkan terima kasih atas motivasinya. Untuk adikku tercinta (Vivin, Sisil, Nia, Anis, Lala) yang selalu mendoakan serta mendukung saya, terima kasih atas semuanya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan pakar periklanan yang telah meluangkan waktunya untuk berbagi informasi yang bermanfaat. Selanjutnya, saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (Bertus, Mifta), Universitas Negeri Yogyakarta (Murti), dan Universitas Diponegoro (Ratih Kusumaningsari). Kepada seluruh teman temanku di Medan, Kalimantan, Jakarta, Banten, Bali, Magelang, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, saya ucapkan terima kasih atas bantuannya. commit to user 7 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Untuk tim Condong Catur Yogyakarta (Bapak Yohanes, Ibu, Leo, Linda) terimakasih atas doa dan dukungannya. Untuk teman-teman Joho Baru (Habib, Pras, dek Shelma) terima kasih atas inspirasi dan doa yang sudah kalian berikan. Untuk staf PT Bahari Cahaya Raya (khususnya Bp. Eddy Lestari dan Bp. Eduard Patrick) beserta staf yang telah memberikan dukungan baik dukungan waktu maupun motivasi saya mengucapkan terima kasih. Tesis ini juga dipersembahkan untuk teman teman yang sangat menyenangkan di The A Central Property Solo (non Ambar, non Lia, Mas Adit, Mbak Tika, Mas Rudy, Mas Hari, Pak Adib Ajiputra). commit to user 8 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Bahasa Pada Dialog Iklan Produk-Produk PT Unilever Tbk di Stasiun Televisi Swasta Indonesia (Kajian Pragmatik)”. Penyusunan tesis ini untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Magister Humaniora pada Program Studi Lingusitik Minat Utama Linguistik Deskriptif di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penyusunan tesis ini, berbagai pihak telah banyak memberikan motivasi, bantuan, kritik dan saran sehingga dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Ketua Program Studi Linguistik Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed, M.A., Ph.D. yang sekaligus sebagai pembimbing yang telah banyak memberikan pengetahuan, bimbingan, saran, dan doa restunya. Terima kasih juga diucapkan kepada Prof. Dr. M. Sri Samiati Tarjana selaku pembimbing pertama yang telah memberikan pengetahuan dan bimbingannya yang sangat bermanfaat bagi penyusunan tesis ini. Selanjutnya, saya ucapkan terima kasih kepada Dr. Sudaryanto selaku dosen mata kuliah metode penelitian yang telah memberikan berbagai informasi, pengetahuan dan bimbingannya sehingga tesis ini dapat selesai dengan baik. commit to user 9 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Saya juga berterimakasih kepada direktur program pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, MS., beserta seluruh staf atas segala kemudahan yang telah diberikan selama pendidikan. Terima kasih juga saya ucapkan kepada general manager PT. Bahari Cahaya Raya, bapak Eduard Patrick beserta seluruh staf atas segala bantuan dan kemudahan yang diberikan selama melaksanakan penelitian sehingga tesis ini dapat selesai tepat pada waktunya. Tidak lupa saya ucapkan hormat saya kepada ayah dan ibu saya, Heru Tri Raharjo, S.T.P dan Satiyem S.Pd. serta adik saya Vivin Intan Raharjo, A.Ho., yang selalu memberikan dukungan moril dan materiil sehingga tugas akhir ini dapat terlaksana dengan baik. Ucapan terima kasih saya tujukan kepada sahabat dan teman-temanku pak Salim, pak Iqbal, bu Sri, pak Naryo, pak Sutarman, mas Adi, mas Harsono, mas Tri, mas Nanda, Favorita, Ken Fitria, Liana, mbak Septi, mbak Dinar, mbak Donna, mbak Puspa, serta semua anggota Pascasarjana UNS angkatan 2009 yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu. Kepada semua pihak yang telah membantu pada proses penelitian, saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doanya selama ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga tesis ini dapat berguna bagi kita semua. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Surakarta, 21 Februari 2012 Berlian Raharjo commit to user 10 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL............................................................................ PENGESAHAN PEMBIMBING TESIS............................................ PENGESAHAN TESIS........................................................................ PERNYATAAN......... .......................................................................... MOTTO ................................................................................................ PERSEMBAHAN................................................................................. KATA PENGANTAR........ ................................................................. DAFTAR ISI ........................................................................................ DAFTAR TABEL ................................................................................ DAFTAR DIAGRAM & GAMBAR................................................... ABSTRAK............................................................................................. ABSTRACT ........................................................................................... i ii iii iv v vi viii x xii xii xiv xv BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1.1. Latar Belakang Masalah........................................... 1.2. Identifikasi Masalah ................................................ 1.3. Pembatasan Masalah ............................................... 1.4. Rumusan Masalah ................................................... 1.5. Tujuan Penelitian .................................................... 1.6. Manfaat Penelitian .................................................. 1.7. Sistematika Penulisan Tesis .................................... 16 16 25 27 28 29 29 30 BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, DAN KERANGKA BERPIKIR................................... 32 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Konsep Pragmatik..…........................................ 2.1.2. Konsep Implikatur Percakapan.......................... 2.1.3. Prinsip Kerjasama (Cooperative Principle)...... 2.1.4. Kegunaan Implikatur…...………….….…….... 2.1.5. Fungsi Bahasa Iklan.................…..……..…...... 2.1.6. Televisi sebagai Media Iklan……….…............ 2.1.7. Fungsi Iklan dan Budaya.....................…........... 2.1.7.1. Fungsi iklan............................................ 2.1.7.2. Teori Budaya......................................... 2.1.8. Mengenai PT Unilever Tbk.…........................... 2.2. Penelitian yang Relevan….…….……...………....... 2.3. Kerangka pikircommit peelitian.............…....……............... to user 32 34 39 42 43 46 50 50 53 54 57 60 perpustakaan.uns.ac.id 11 digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN ............................................ 3.1. Jenis dan Bentuk Penelitian…................................. 3.2. Sumber Data............................................................. 3.3. Teknik Sampling....................................................... 3.4. Metode Penyediaan Data..………………............... 3.5. Teknik Penyediaan Data…….................................. 3.6. Keabsahan Data...….....……….….…………......... 3.7. Analisis Data...…....……….….…………............... 3.8. Penyajian Hasil Analisis Data...….………….......... 63 63 64 65 65 66 67 68 71 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................. 4.1. Analisis..........…........................................................ 4.2. Pembahasan....................……………...................... 4.2.1. Fungsi bahasa pada dialog iklan produkproduk PT Unilever Tbk di stasiun televisi swasta Indonesia.................................................................. 4.2.2. Penerapan prinsip kerjasama pada dialog iklan produk-produk PT Unileer Tbk di stasiun televisi swasta Indonesia....................................................... 4.2.3. Wujud pengungkapan implikatur percakapan yang terjadi pada dialog iklan produk PT Unilever Tbk di stasiun TV Swasta di Indonesia..................... 72 72 92 KESIMPULAN DAN SARAN.................................... 5.1. Kesimpulan……....................................................... 5.2. Saran..........................................……………........... 137 137 142 DAFTAR PUSTAKA.......…………..……….………………….......... LAMPIRAN A................…………………….………………….......... LAMPIRAN B.................…………………….…………………......... LAMPIRAN C..................……….………….…………………........... 144 149 173 199 BAB V commit to user 92 106 125 12 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id DAFTAR TABEL TABEL I.1 Tabel klasifikasi data berdasarkan teori M.A.K Halliday 75 TABEL II.1 Tabel klasifikasi data berdasarkan teori Grice............... 85 TABEL III.1 .....................…………................................................... 88 TABEL IV.1 .....................…………................................................... 89 TABEL V.1 .....................……........................................................... 90 TABEL VI.1 ......................................................................................... 91 TABEL VII.1 ......................................................................................... 69 commit to user 13 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id DAFTAR DIAGRAM & GAMBAR DIAGRAM I Diagram Kerangka berpikir dalam Analisis Bahasa iklan Produk PT Unilever Tbk......………………….……........ 60 GAMBAR II Gambar Logo PT Unilever Tbk.......................... 200 GAMBAR III Gambar Produk – Produk PT Unilever Tbk..................................................................................... 201 GAMBAR IV H.Paul Grice....................................................... 202 GAMBAR V M.A.K. Halliday................................................. 203 commit to user 14 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id ABSTRAK Berlian Raharjo. S110809004. 2012. Bahasa Pada Dialog Iklan ProdukProduk PT Unilever Tbk di Televisi Swasta Indonesia (kajian Pragmatik). Tesis: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing I Prof. Dr. M. Sri Samiati Tarjana, Pembimbing II Prof. Drs. M.R. Nababan, M. Ed., M.A., Ph. D. Salah satu keunikan dari fenomena kebahasaan yang terjadi saat ini adalah mengenai penggunaan bahasa pada dialog iklan khususnya pada iklan percakapan produk-produk PT Unilever Tbk. Penelitian ini bertujuan untuk (a) memahami dan menjelaskan fungsi bahasa pada dialog iklan, (b) mendeskripsikan penerapan prinsip-prinsip kerjasama (cooperative principles) pada dialog iklan produkproduk PT Unilever Tbk di televisi swasta Indonesia, (c) mendeskripsikan wujud pengungkapan implikatur percakapan, dan (d) menjelaskan alasan mengapa iklan produk PT Unilever Tbk dapat mempengaruhi konsumen melalui tayangan iklannya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sedangkan instrumen sekunder adalah kamera handphone, televisi, peralatan menulis, dan kartu data. Untuk memvalidasi data maka digunakan teknik trianggulasi. Selain itu, peneliti menggunakan trianggulasi sumber yaitu dengan menggunakan berbagai macam sumber data yang tersedia. Dengan demikian data yang sama atau sejenis diyakini akan lebih valid kebenarannya bila diperoleh dari beberapa sumber berbeda. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, fungsi bahasa yang paling dominan adalah fungsi representatif yakni memberikan informasi kepada konsumen mengenai suatu produk. Kemudian, produsen juga menerapkan dan melanggar keempat maksim dari prinsip kerjasama. Penerapan maksim kerjasama digunakan karena iklan memerlukan informasi yang benar, informatif, jelas, dan tidak ambigu. Pertama, penerapan maksim kualitas ditandai oleh informasi yang benar dan memiliki bukti yang diberikan oleh peserta tutur. Kedua, penerapan maksim kuantitas ditunjukkan dengan adanya informasi yang cukup dan tidak melebihi yang dibutuhkan yang diberikan oleh peserta tutur. Ketiga, penerapan maksim hubungan ditunjukkan oleh adanya kesesuaian antara informasi yang terdapat dalam tuturan dengan topik yang dibicarakan oleh peserta tutur. Keempat, penerapan maksim cara terlihat dari kejelasan informasi, menghindari ungkapan yang kabur, bertutur singkat dan teraturdalam menyampaikan informasi. Produsen menggunakan implikatur pada dialog percakapan iklan dengan konteks yang berbeda-beda. Iklan mempengaruhi konsumen dengan menggunakan penggabungan antar unsur yakni suara, tulisan, gambar. Unsur tersebut merupakan satu rangkaian dengan narasi iklan. Sesuatu yang ditulis dalam narasi iklan PT Unilever tersebut dituangkan dalam dialog iklan dan mempunyai daya perlokusi. Kata Kunci: iklan, implikatur, maksim commit to user 15 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id ABSTRACT Berlian Raharjo. S110809004. 2012. Language in Advertisement Dialogues of PT. Unilever Tbk’s Products Broadcasted on Indonesian private television channels (A Pragmatics Studies). Thesis Supervisor I : Prof. Dr. M. Sri Samiati Tarjana. Thesis Supervisor II : Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D. Thesis. Postgraduate Program of Sebelas Maret University, Surakarta. The unique phenomenon nowadays is the use of language in advertisement, especially in advertisement dialogues of PT. Unilever Tbk’s products. This research aims to (a) understand and explain the functions of language in advertisement, (b) describe the application of cooperative principles in advertisement dialogues of PT. Unilever Tbk’s products broadcasted on Indonesian private television channels, (c) describe the form of utterance of implicature dialogues, (d) explain the reasons why the advertisements can influence the customers. This research is descriptive qualitative in nature. It explains the language phenomena in terms of words, diagrams, and tabels. The main instrument of this research is the researcher, while the secondary instruments are hand phone camera, television, stationeries, and data cards. In order to validate the data, the researcher used triangulation technique. Triangulation in terms of data sources is applied in this research. Therefore, the data are believed to be more valid whenever they are taken from different sources of data. Based on the analysis and the discussion, the representative function is frequently used by the producer, i.e., to give information. The producer applies and breaks the four maxims of cooperative principles. Advertisements require correct, informative, clear, and unambiguous information. First, maxim of quality refers to the use of correct information with evidences given by the speakers. Second, maxim of quantity is marked by the adequate information which does not exceed the needs expected by the speakers. Third, maxim of relation is marked by the conformity between information contained in the utterances and the topic being discussed by the speakers. Fourth, maxim of manner is marked by the clear information available. Besides, maxim of manner is also seen in the manner of the speakers who speak simple, well-arranged utterances, and avoid unclear information. The producer also uses implicature in different contexts. The advertisement influences the consumers by using several elements such as sounds, texts, pictures, and messages. The elements in advertisements are generally in a good unity. The written texts in the dialogue of advertisement has perlocutionary force. Keywords: advertisement, implicature, maxim commit to user 16 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id commit to user 17 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Suatu fenomena menarik yang terjadi di Indonesia saat ini adalah terjadinya beragam persaingan berbagai macam produk atau barang kebutuhan sehari-hari. Hal ini tentunya juga berimbas pada persaingan harga produk-produk tersebut. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia merupakan tempat yang strategis untuk bersaing dan berkembangnya berbagai produk seperti busana (fashion), produk telekomunikasi, susu pertumbuhan untuk anak, sepeda motor, mobil, perhiasan, barang elektronik, dan aksesoris lainnya. Melalui berbagai sumber informasi yang terpercaya seperti informasi pada laman atau website, koran, dan majalah, konsumen dapat mengetahui jenis produk dan harga barang dalam waktu yang relatif singkat. Beragam informasi yang bisa diakses dengan cepat membuat konsumen semakin kritis dalam memilih produk baik di pasar modern maupun tradisional. Melihat kondisi tersebut, produsen tentunya tidak hanya diam tetapi juga melakukan terobosan agar dapat bersaing dengan produsen lain. Salah satu cara yang ditempuh agar dapat bertahan dan unggul dalam persaingan adalah dengan meningkatkan kemampuan mengelola dan menyampaikan informasi dengan cepat dan berimbang kepada konsumennya. Bentuk penyampaian informasi yang dimaksud adalah iklan. Adapun pengertian iklan menurut Widyatama (2005: 13) adalah bentuk penyajian pesan yang dilakukan oleh komunikator secara personal melalui media untuk ditujukan kepada komunikan dengan cara membayar. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 18 digilib.uns.ac.id Melalui kegiatan pengiklanan, konsumen sebagai pembeli diharapkan dapat mengetahui karakteristik barang atau jasa yang diiklankan. Dengan mengetahui karakteristik barang maka konsumen tidak akan mudah terkecoh dengan tayangan iklan. Saat ini iklan telah menjelma menjadi sesuatu yang awalnya hanya berupa lembar pengumuman yang berfungsi untuk memberikan informasi; kini telah berubah menjadi perusahaan besar yang cenderung bersifat kapitalis yang berorientasi pada uang. Cepat atau lambat iklan akan menguasai seluruh lapisan komunikasi baik di media massa cetak maupun elektronik sehingga keduanya tidak akan dapat bertahan tanpa keberadaan iklan. Iklan juga sangat berpengaruh di wilayah politik, dan bahkan mampu mempengaruhi nilainilai yang dianut oleh masyarakat. Iklan mengambil alih seluruh sistem komunikasi masyarakat dan akhirnya hanya akan ada satu cara untuk memahami masyarakat yaitu dengan memahami makna dalam iklan itu sendiri. Dalam dunia industri, iklan memiliki peranan yang sangat penting dan berpengaruh pada hasil pemasaran dan penjualan suatu produk. Salah satu kunci kesuksesan sebuah iklan dalam dunia industri terletak pada bagaimana cara produsen mengolah pesan dengan sedemikian rupa sehingga pada akhirnya suatu pesan dapat diterima oleh masyarakat. Bahasa juga merupakan salah satu faktor penting penentu keberhasilan iklan. Bahasa yang digunakan dalam iklan disusun dengan kata-kata yang mengandung daya persuasif yang komunikatif. Bahasa persuasif yaitu bahasa yang bersifat mempengaruhi konsumen agar membeli produk yang ditawarkan dalam berbagai bentuk dan disampaikan lewat berbagai media. Oleh karena itu, bahasa sebagai sarana komunikasi dalam sebuah iklan menjadi sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 19 digilib.uns.ac.id Dikatakan menarik karena dari sisi bahasa dan desain iklan sangatlah beragam. Hal ini karena kreativitas manusia yang dinamis serta didukung pula dengan perangkat lunak (software) untuk desain grafis yang sangat canggih yaitu dengan program Photoshop Cs maupun Corel Draw versi X yang dioperasikan dengan menggunakan komputer berteknologi tinggi. Saat ini juga sudah ada printer canggih yang dapat digunakan untuk mencetak gambar dengan ukuran sangat besar dengan kualitas sangat baik. Karena alasan itulah produsen semakin antusias memasarkan produknya dengan desain yang sangat unik dan bahkan lebih unik dari yang pernah ada. Perpaduan antara gambar, warna, media, suara dan tulisan merupakan perpaduan yang luar biasa dan efektif untuk memasarkan suatu produk. Perpaduan tersebut ditujukan kepada masyarakat agar tertarik terhadap iklan dan produk yang diiklankan. Sutherland & Sylvester (2004: 4) menyatakan bahwa hampir seluruh orang di dunia tertarik pada iklan. Mereka juga mengatakan bahwa tidak kurang dari empat ratus juta dollar dialokasikan untuk periklanan di Amerika setiap tahunnya. Iklan bahkan juga sangat efektif untuk memasarkan produk yang belum terkenal sekalipun. Di Indonesia, iklan banyak sekali ragamnya seperti iklan radio, iklan internet, iklan televisi, iklan pamflet, iklan baliho dan sebagainya. Cara penyampaian dan media yang digunakan dalam iklan tersebut pun berbeda berdasarkan pada tujuan yang akan dicapai. Selain melalui media di atas, ada juga iklan unik yang menggunakan manusia sebagai media. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya, salah satu produk operator telepon memasarkan produknya dengan media ini. Media ini menampilkan sosok orang yang membawa papan tulisan commit to user 20 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id yang intinya adalah menawarkan produk kartu operator telepon. Yang kreatif dari media tersebut adalah menjadikan manusia sebagai model iklan. Tempat yang dipilih adalah perempatan di jalan raya yang sangat padat dan ramai. Bagi pengguna jalan, waktu seratus detik merupakan waktu yang lama untuk menunggu lampu isyarat lalu lintas APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) yang berwarna hijau menyala. Namun bagi produsen iklan hal ini justru bisa menjadi lahan keuntungan sebab peluang pengendara yang berhenti di dekat lampu isyarat lalu lintas untuk membaca teks iklan tersebut cukup besar. Iklan bisa dikategorisasikan dan bahkan dinilai berbeda-beda oleh setiap konsumen. Iklan rokok Sampoerna Hijau, sebagai contoh, dinilai oleh sebagian orang merupakan iklan yang lucu. Namun, bagi sebagian orang yang lain mengatakan iklan tersebut merupakan iklan menarik. Iklan tersebut dianggap lucu atau menarik karena menceritakan Geng Hijau yang dikemas secara menyenangkan dan humoris. Sampai hari ini, ceritanya sudah dibuat dalam lima belas versi dengan tema yang hampir sama yakni tentang kebersamaan. Saat pertama kali muncul tahun 2000, slogan yang diangkat adalah “Asyiknya Ramerame”. Iklan ini ternyata sangat terkenal dimasyarakat. Slogan “ijo-ijo” pun menjadi ungkapan yang mudah diingat oleh konsumen. Dikatakan “ijo-ijo” karena semua atribut rokok dan bungkus identik dengan warna hijau dan hal ini menjadi ikon rokok tersebut. Iklan yang kedua adalah iklan penyedia layanan kartu prabayar telepon seluler yaitu Excelcomindo (XL). Selain dianggap iklan yang lucu dan menarik, iklan XL ini juga dinilai oleh sebagian konsumen sebagai iklan yang menyebalkan karena dalam salah satu iklannya, ‘kera’ digunakan sebagai bintang iklan. Pada commit to user 21 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id awal tahun 2011, iklan yang terbaru adalah versi ‘Baim’. Iklan tersebut juga unik karena menampilkan Baim yakni seorang artis cilik ibukota sebagai penyampai pesan. Karena iklan tersebut sangat menarik, banyak produsen lain memodifikasi iklan tersebut dengan cara memproduksi iklan yang serupa tetapi lebih kreatif. Selanjutnya, iklan milik PT Indofood Sukses Makmur yang diberi judul ‘Dari Sabang sampai Merauke’ juga telah berhasil menanamkan kesan bahwa PT Indofood memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi (high social responsibility) kepada masyarakat. Melalui iklan ini, PT Indofood dicitrakan telah menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia sebagai sebuah aset bangsa. Tahun ini PT Indofood kembali mengeluarkan iklan baru dengan melibatkan pemuda-pemudi dari berbagai daerah. Iklan ini mengubah lirik jingle ‘Dari Sabang Sampai Merauke’ dengan menggunakan berbagai bahasa daerah yang dipadukan dengan bahasa Indonesia. Setiap tahun PT Indofood juga menyelenggarakan Indomie Jingle Dare 2011 yang merupakan ajang pencarian lagu tema Indomie oleh bandband pendatang baru. Di tahun 2011, Indomie menggunakan tema ‘Sing Your Story (nyanyikan ceritamu)’. Kemudian ada perusahaan lain yang menggunakan cara yang sama yakni PT Unilever yang menerapkan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) khususnya pada produk Lifebuoy dengan slogannya ‘Lifebuoy Berbagi Sehat’. Lifebuoy telah mengenalkan kepada masyarakat tentang kampanye nasional cuci tangan pakai sabun. Lifebuoy juga menyumbangkan Rp 10,- dari produknya untuk sarana kebersihan. Dari beberapa contoh tersebut, produsen menggunakan kreativitasnya untuk berkomunikasi dengan konsumen melalui media iklan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 22 digilib.uns.ac.id Dalam dunia usaha pada khususnya, produsen tidak dapat secara langsung dapat bertemu dan memasarkan produknya kepada konsumen. Dalam situasi seperti ini, iklan merupakan salah satu solusi karena di manapun dan kapanpun, mereka dapat berkomunikasi dengan menggunakan media tersebut. Nampaknya permasalahan yang dijumpai dalam proses komunikasi adalah permasalahan bahasa. Pemahaman konsumen yang berbeda terhadap dialog yang terdapat pada iklan tentunya dapat membuat makna pesan iklan menjadi tidak jelas. Sebagai contoh, produsen menggunakan istilah up to yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan ‘hingga’. Bila diperhatikan, di toko pakaian banyak tulisan ‘diskon dari 10% up to 50%’ dan bersifat promosi. Ini artinya bahwa dari setiap seratus jumlah barang yang ditawarkan kepada konsumen, ada sepuluh barang yang diberikan diskon hingga pada angka tertentu. Dengan demikian, tidak semua barang mendapatkan diskon. Kemudian, bila kita menemui iklan restoran “Paket OK Rp 36.500++/pax” maka kita mungkin beranggapan bahwa paket ini sangat murah. Tapi pada kenyataannya konsumen bisa menghabiskan lebih dari seratus ribu rupiah untuk makan berdua; tentunya setelah ditambah dengan harga minuman dan biaya pajak dan pelayanan (tax and service). Kata kunci dari iklan tersebut adalah pada tulisan “/pax”. Hal ini merupakan teknik promosi yang menjebak namun banyak konsumen yang belum memahaminya. Selanjutnya, provider XL yang menggunakan slogan “nelpon gratis.” Iklan ini tidak sepenuhnya benar karena kata ‘gratis’ seharusnya berarti ‘tidak membayar’ dan pada kenyataanya konsumen justru harus membayar tarif yang sudah ditentukan. Sama halnya dengan hal tersebut, provider warnet (warung internet) yang sekarang berkembang dengan begitu pesatnya juga ada yang menyatakan ‘up to 3 commit to user perpustakaan.uns.ac.id 23 digilib.uns.ac.id Mbps’ (tiga juta bit per detik) pada spanduk iklan yang dipasang. Namun pada kenyataanya kecepatan unduh tidak akan dapat mencapai angka yang tertera pada iklan tersebut. Contoh lain adalah iklan pada suatu rumah makan yang menuliskan harga Rp 10.000 pada salah satu menu makanan tetapi tetap mewajibkan konsumen membayar biaya pajak pelayanan (service charge). Berbeda dengan hotel, biasanya rumah makan memang tidak mencantumkan service charge pada iklan yang dibuatnya. Dan dari semua contoh yang sudah diberikan yang paling dikenal oleh masyarakat adalah iklan yang menggunakan istilah ‘syarat dan ketentuan berlaku’, ‘beli satu gratis satu’, ‘barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan’, dan ‘selama persediaan masih ada’ atau bahkan menggunakan tanda asterisk (*) yang berukuran kecil yakni lebih kecil dari huruf standar dari produk yang ditawarkan. Hal seperti ini dapat ditemui pada iklan produk operator telepon seluler. Konsumen akan terkecoh dengan iklan yang bertanda asterisk sebab tanda tersebut berukuran sangat kecil dan kemungkinan untuk dibaca konsumen sangatlah kecil. Terkait dengan hal tersebut sebenarnya istilah ‘barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan’ justru bertentangan dengan undangundang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen yang didalamnya memberikan hak kepada konsumen untuk mengembalikan barang apabila terjadi kerusakan atau karena sebab tertentu. Dari berbagai contoh tersebut bahasa pada iklan mempunyai daya tarik tersendiri di mana konsumen menjadi tertarik untuk mengingat bahkan secara rasional dan emosional terdorong untuk membeli produk yang diiklankan. Bahasa iklan memang sudah dirancang sedemikian rupa dan ada maksud tertentu dibalik iklan yang tidak dinyatakan secara lugas. Dalam suatu tindak percakapan seperti commit to user perpustakaan.uns.ac.id 24 digilib.uns.ac.id halnya pada iklan, setiap bentuk tuturan pada dasarnya mengimplikasikan sesuatu. Implikasi tersebut adalah maksud atau proposisi yang biasanya tersembunyi di balik tuturan yang diucapkan dan bukan merupakan bagian langsung dari tutur tersebut (Wijana, 1996: 37). Pada gejala demikian, apa yang dituturkan berbeda dengan apa yang diimplikasikan. Hal ini senada dengan yang dinyatakan oleh Noviani (2002: 79) yakni bahwa setiap pesan pada suatu iklan mempunyai dua tingkatan makna yakni makna eksplisit dan implisit. Dari penjelasan diatas, penelitian dengan pendekatan pragmatik harus dilakukan. Dari berbagai macam jenis iklan yang ada, salah satu yang menarik adalah iklan teh Sariwangi ditelevisi. Iklan tersebut mempunyai pesan sederhana tapi bermanfaat, “Mari ngeteh, mari bicara”, disampaikan dengan cara mengena dan lucu, ditambah dengan jingle berupa instrumen alunan denting piano yang dapat membuat para pemirsa TV merasa nyaman saat menyaksikannya. Iklan tersebut mungkin memberikan efek positif bagi konsumen yang menontonnya tetapi makna implisit dalam iklan yang sebenarnya ingin disampaikan produsen masih dapat dipertanyakan. Hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa penelitian ini harus segera dilakukan. Contoh lain adalah pada iklan teh Sariwangi versi "bocor". Situasi pada iklan tersebut adalah pada saat hujan. Dalam rumah tersebut terjadi percakapan antara dua orang yaitu seorang laki laki yang berperan sebagai ayah dan seorang perempuan yang berperan sebagai ibu. Inti dari dialog dalam iklan tersebut adalah tentang kesalahpahaman dan untuk menyelesaikannya ibu berinisiatif untuk mengajak sang ayah minum teh. Harapan dari si ibu adalah bahwa setelah minum teh, kesalahpahaman tersebut dapat segera diatasi dengan baik. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 25 digilib.uns.ac.id Selain iklan Sariwangi, ada beberapa jenis iklan produk-produk PT Unilever Tbk yang menarik untuk dikaji. Unilever adalah perusahaan besar yang berpusat di Jakarta dan memproduksi barang kebutuhan rumah tangga seperti sabun dan makanan dengan merek yang terkenal. Sebanyak sebelas produk PT Unilever Indonesia menduduki peringkat terbaik dalam Survei Indonesia Best Brand (IBBA) 2009 yang digelar Majalah SWA dan lembaga riset pemasaran MARS. Sembilan produk di antaranya meraih Platinum Award selama lima tahun berturut-turut. Seperti dikutip dari website http://www.unilever.co.id/ yang merupakan situs resmi PT Unilever Tbk, sebagian besar dari produk PT Unilever merupakan produk berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Jika diperhatikan, dalam situs resmi PT Unilever tersebut ditulis tertulis ‘160 million times a day, someone somewhere chooses a Unilever product. From feeding your family to keeping your home clean and fresh, our brands are part of everyday life.’ Seratus enam puluh juta kali per hari, seseorang dimanapun memilih produk PT Unilever, dari memberi makan keluarga sampai menjaga rumah tetap bersih dan segar, brand kami adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa selain menciptakan produk, PT Unilever juga memberikan nilai lebih kepada masyarakat, hal ini menyebabkan produkproduknya cenderung dikenal. Penelitian ini difokuskan pada penggunaan penuturan iklan di media elektronik yaitu televisi. Hampir semua acara di stasiun televisi swasta padat dengan tayangan iklan. Meskipun hanya dalam hitungan detik, dalam sekali break bisa sepuluh jenis iklan yang dimunculkan. Pemahaman konsumen terhadap pesan iklan tergantung pada persepsi masing-masing commit to user yang menikmati iklan tersebut. 26 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Sementara itu, persepsi konsumen terhadap suatu iklan menentukan berhasil tidaknya suatu iklan. memperhitungkan Produsen secara matang sebagai kreator dampak iklan persepsi idealnya tersebut. sudah Dalam perkembangannya terakhir, banyak iklan yang harus diganti karena alasan dari persepsi konsumen. Berdasarkan kelebihan yang dimiliki oleh media televisi, maka para produsen memilih dan mengiklankan produknya melalui media tersebut. Oleh karena itu, peneliti juga memilih iklan televisi sebagai objek penelitian dengan penelitian yang berjudul “Bahasa pada Dialog Iklan Produk-Produk PT Unilever Tbk di Televisi Swasta Indonesia (Kajian Pragmatik).” 1.2. IDENTIFIKASI MASALAH Dari sekian banyak perusahaan yang memasarkan produknya di Indonesia, yang terkenal dan gencar menayangkan beragam produk melalui iklan adalah PT Unilever Tbk. Perusahaan berskala besar ini berkembang dengan berfokus pada produk kosmetik, makanan, minuman, dan barang keperluan sehari-hari. Iklan produk barang PT Unilever tersebut tentunya tidak hanya muncul dimedia cetak, radio, internet tetapi juga pada media televisi. Televisi merupakan media yang sangat menarik karena beragam acara dapat disaksikan melalui media ini. Dalam media tersebut, yang menarik untuk dikaji adalah bahasa iklan yang menggunakan struktur kata yang sangat sederhana, singkat, tetapi kadang sangat sulit untuk dimengerti maknanya. Selanjutnya, penghilangan salah satu kata, penghilangan subjek, dan pembalikan struktur kata dalam kalimat adalah salah satu bagian dari keunikan iklan yang menarik untuk dikaji.to user commit perpustakaan.uns.ac.id 27 digilib.uns.ac.id Terkait dengan fenomena bahasa iklan, banyak sekali masalah yang bisa dikaji. Pertama, secara tidak langsung iklan ditujukan untuk mempengaruhi konsumen dengan berbagai cara. Hal ini bisa menyebabkan multitafsir pada iklan karena antara produsen dengan konsumen tidak bertemu secara langsung. Contoh nyata adalah pada iklan produk laptop dengan harga “2 jutaan”. Pada kenyataanya harga laptop tersebut tidak akan seharga dua juta rupiah melainkan bisa mencapai dua juta sembilan ratus ribu rupiah. Begitu juga pada iklan kosmetik yang menuliskan “dapat digunakan di usia 30-an dan menjelang 40 tahun”. Usia tiga puluh sembilan boleh jadi masuk dalam kategori usia 30-an karena terkesan lebih muda. Begitu juga dengan penggunaan kata menjelang 40 tahun yang terkesan lebih muda. Masing-masing produsen iklan berjuang untuk mengungkapkan karakteristik model iklan dalam bahasa tuturan yang secara pragmatik sedikit banyak memiliki pertentangan arti. Bahkan didalam iklan cenderung terdapat ambiguitas baik bentuk maupun makna. Segala kemungkinan bentuk desain iklan diekspresikan dengan berbagai cara agar tujuan tercapai. Kaidah-kaidah, normanorma, peraturan yang berlaku tertulis atau tidak tertulis, ikut memaksa para produsen sebagai kreator periklanan untuk lebih berkreasi di tengah ketatnya persaingan sistem ide dan gagasan. Kedua, banyak sekali terjadi penyimpangan morfologis pada tata bahasa. Tata bahasa pada iklan memang berbeda dengan tata bahasa pada umumnya dan bahkan beberapa iklan yang tidak mematuhi aturan tata bahasa seperti pada iklan produk Teh Gelas di RCTI “Alaminya bikin semua kebaikan.” Ketiga, para produsen sering kali menampilkan gaya bahasa yang terkait dengan fitur-fitur stilistika. Keempat, hampir setiap hari kita bisa melihat di media iklan-iklan yang commit to user perpustakaan.uns.ac.id 28 digilib.uns.ac.id memiliki gagasan utama (headline) berbahasa asing dan juga berbahasa Indonesia, atau bahkan pada headline sudah terjadi penggabungan antar bahasa. Contohnya pada saat bulan Ramadhan dan Lebaran banyak ditemui promosi seperti ‘Buffet Buka Puasa’, ‘Lebaran Sale’, ‘Lebaran Great Promo’, ‘Up to 50% Off!’ dan masih banyak lagi. Berdasarkan pada uraian tersebut maka bahasa pada dialog iklan pada produk-produk PT Unilever Tbk sangat menarik untuk dikaji terutama dengan sudut pandang pragmatik yang mempertimbangkan konteks dalam kajiannya. 1.3. PEMBATASAN MASALAH Sebagai salah satu jenis wacana, iklan merupakan sebuah model komunikasi yang khas sebab iklan mempunyai keunikan dalam desain dan bahasa dan hal ini menyebabkan iklan ini berbeda dengan bentuk komunikasi wacana tulis atau lisan yang lain. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan iklan PT Unilever karena perusahaan ini merupakan salah satu produsen yang menjadi pioner dan keunggulan produknya pun sudah tidak diragukan lagi. PT Unilever gencar sekali pada misi sosial dan kemanusiaan, sehingga hubungan emosional dengan konsumen dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (Top Brand Survey, edisi khusus 2007). Berbagai produk yang diciptakan oleh PT Unilever menyebabkan perusahaan ini dikenal oleh masyarakat Indonesia. Selain itu iklan PT Unilever sangat unik dan commit to user 29 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id menarik untuk diteliti dalam hal penggunaan bahasanya. Dalam penelitian bahasa iklan pada produk-produk PT Unilever banyak dijumpai berbagai masalah. Hal itu disebabkan karena bidang kajian sangat luas cakupannya. Oleh karena itu, penelitian ini hanya dibatasi pada empat permasalahan, yakni mengenai penggunaan fungsi bahasa pada iklan, prinsipprinsip kerjasama (cooperative principles), implikatur, dan penerapannya dalam dialog iklan sehingga konsumen terpengaruh. Bahasa dalam bentuk dialog atau percakapan tersebut diteliti dengan menggunakan pendekatan pragmatik yang mempertimbangkan konteks. 1.4. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang penelitian, identifikasi dan pembatasan masalah, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu: (1) Apa sajakah fungsi bahasa pada dialog iklan produk-produk PT Unilever Tbk di televisi swasta Indonesia? (2) Bagaimanakah penerapan prinsip kerjasama yang terjadi pada dialog iklan produk-produk PT Unilever Tbk di televisi swasta Indonesia? (3) Bagaimana wujud pengungkapan implikatur percakapan yang terjadi pada dialog iklan produk-produk PT Unilever Tbk di televisi swasta Indonesia? (4) Mengapa iklan produk-produk PT Unilever Tbk dapat mempengaruhi konsumen sebagai target audience melalui tayangan iklannya di stasiun televisi swasta Indonesia? commit to user perpustakaan.uns.ac.id 30 digilib.uns.ac.id 1.5. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Memahami dan menjelaskan fungsi bahasa pada dialog iklan produkproduk PT Unilever Tbk di televisi swasta Indonesia. (2) Menjelaskan penerapan prinsip kerjasama yang terjadi pada dialog iklan produk-produk PT Unilever Tbk di televisi swasta Indonesia. (3) Mendeskripsikan dan menjelaskan wujud pengungkapan implikatur percakapan yang terjadi pada dialog iklan produk-produk PT Unilever Tbk di televisi swasta Indonesia. (4) Menjelaskan alasan yang menyebabkan iklan produk PT Unilever Tbk dapat mempengaruhi konsumen melalui tayangan iklannya di televisi swasta Indonesia. 1.6. MANFAAT PENELITIAN Pada hakikatnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan manfaat. Manfaat dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan praktis. 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis merupakan manfaat yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan, dalam hal ini ilmu pragmatik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan baik kepada peneliti maupun pembaca mengenai analisis pragmatik terutama pada bentuk penerapan prinsip-prinsip kerjasama (cooperative principles) dan bagaimana cara mengungkap implikatur commit to user perpustakaan.uns.ac.id 31 digilib.uns.ac.id percakapan. Berdasarkan pada teori implikatur dan fungsi bahasa maka konsumen dapat lebih memahami ciri khas beserta isi pesan iklan yang terkandung berdasarkan penafsiran yang terbentuk oleh pengetahuan dasar yang digunakan sehingga iklan tersebut menjadi efektif dan efisien. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini bagi konsumen adalah (a) mengetahui fungsi bahasa iklan yang diterapkan pada dialog iklan (b) memberikan wacana baru mengenai bagaimana memahami iklan berdasarkan konteks sehingga meminimalkan kesalahpahaman dalam menafsirkan makna iklan; (c) diharapkan agar mereka nantinya akan lebih kritis dalam menerima suatu tayangan iklan di media; (c) sebagai pijakan studi tentang efektifitas penggunaan bahasa dalam tayangan iklan di televisi. Bagi produsen, penelitian ini dapat digunakan sebagai pijakan untuk pembuatan iklan yang baik dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kritik bagi produsen agar dapat menggunakan bahasa yang baik dan santun pada saat beriklan. Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan bagi para pembelajar bahasa Indonesia yang ingin memiliki kemampuan berbahasa Indonesia dengan memperhatikan konteks. 1.7. SISTEMATIKA PENULISAN TESIS Sistematika penulisan diperlukan untuk mempermudah penguraian masalah pada penelitian, agar cara kerja penelitian menjadi lebih terarah, terperinci, dan jelas. Penulisan yang sistematis membantu pembaca dalam commit to penulisan user memahami hasil penelitian. Sistematika tesis dalam penelitian ini 32 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id tersusun atas lima bab. Kelima bab tersebut adalah sebagai berikut. Bab pertama adalah pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Bab kedua tentang landasan teori yang berisi konsep fungsi bahasa pada dialog iklan, dan prinsip-prinsip kerjasama (cooperative principles) yang terdiri dari empat maksim, implikatur dan pragmatik. Bab ketiga membahas metode penelitian yang berisi jenis dan bentuk penelitian, sumber data, teknik sampling, metode penyediaan data, teknik penyediaan data, keabsahan data, analisis data dan penyajian hasil analisis data. Bab keempat berisi hasil analisis dan pembahasan dengan kajian pragmatik sesuai dengan masalah yang akan dikaji, yaitu mengenai bahasa iklan produk PT Unilever Tbk. Bab kelima berisi kesimpulan dan saran sesuai dengan analisis dan pembahasan yang dilaksanakan dalam penelitian. commit to user 33 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id commit to user 34 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, DAN KERANGKA BERPIKIR 2.1. KAJIAN TEORI 2.1.1. Konsep Pragmatik Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai berbagai macam rangkaian kata yang tersusun rapi diberbagai media. Ketika membaca rangkaian kata tersebut, orang biasanya berusaha untuk memahami tidak hanya struktur katanya saja tetapi juga berusaha memahami maksud dari rangkaian kata tersebut. Tetapi tidak semua orang dapat memahami makna kontekstual dari setiap dialog iklan yang muncul di media tersebut. Banyak di antara mereka yang hanya dapat memahami dialog iklan-iklan tersebut secara konvensional saja. Kesulitan konsumen untuk memahami secara kontekstual dialog-dialog yang digunakan pada iklan adalah karena mereka memiliki pengertian dan dasar analogi sendiri mengenai makna yang terkandung pada bahasa tersebut. Hal ini akan sangat berbeda apabila dikaitkan dengan apa yang sebenarnya dikatakan oleh produsen. Oleh karena itu, pragmatik sangat diperlukan dalam usaha menguraikan maksud pembicara dengan memperhitungkan konteks. Purwo (1990: 16) mendefinisikan pragmatik sebagai telaah mengenai makna tuturan (utterance) user yang menggunakan makna yangcommit terikatto konteks. Sedangkan memperlakukan 35 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id bahasa secara pragmatik ialah memperlakukan bahasa dengan mempertimbangkan konteksnya, yakni penggunaannya pada peristiwa komunikasi (Purwo, 1990: 31). Dalam buku yang berjudul The Principles of Pragmatics, Leech (1983: 1), mengatakan bahwa kita tidak dapat memahami bahasa kecuali kita memahami pragmatik yaitu bagaimana bahasa digunakan dalam komunikasi. Leech (1983: 76) berpendapat bahwa, “Language consists of grammar and pragmatics. Grammar is an abstract formal system for producing and interpreting messages. General pragmatics is a set of strategies and principles for achieving success in communication by the use of grammar. Grammar is functionally adapted in the extent that it possesses properties which facilitate the operation of pragmatic principles.” Dalam kalimat tersebut dinyatakan dengan jelas bahwa bahasa terdiri dari tata bahasa dan pragmatik. Tata bahasa digunakan untuk menghasilkan dan menerjemahkan pesan sedangkan pragmatik adalah rangkaian prinsip-prinsip yang digunakan agar komunikasi berjalan dengan baik. Pragmatik didefinisikan oleh Yule (1996: 3) sebagai (a) bidang yang mengkaji makna pembicara; (b) bidang yang mengkaji makna menurut konteksnya; (c) bidang kajian tentang makna yang diujarkan, mengkaji makna yang dikomunikasikan atau terkomunikasikan oleh pembicara; (d) bidang yang mengkaji bentuk ekspresi menurut jarak sosial yang membatasi partisipan yang terlibat dalam percakapan tertentu. Yule (1996: 84) juga menyatakan bahwa “However, within the study of discourse, the pragmatics perspective is more specialized. It tends to focus specifically on aspects on what is unsaid or unwritten (yet communicated) within the discourse being analyzed. In order to do the pragmatics of discourse, we have to go beyond the primarily social concerns of interaction and conversation analysis, look behind the forms and structures present on the texts, and pay much more attention to psychological concepts such as background knowledge, beliefs and expectations. In the pragmatics of discourse, we user inevitably explore what thecommit speakertoor writer has in mind.” perpustakaan.uns.ac.id 36 digilib.uns.ac.id Pengertian kalimat diatas adalah bahwa sudut pandang pragmatik lebih berfokus pada apa yang tidak dikatakan tetapi dikomunikasikan oleh penutur. Pragmatik berfokus kepada interaksi sosial dan melihat pada bentuk dan struktur pada teks. Selain itu pragmatik juga memberikan perhatian kepada konsep-konsep psikologi seperti latar belakang pengetahuan, kepercayaan,dan harapan. Dengan demikian pragmatik cenderung mengkaji apa yang akan disampaikan penutur. Berbeda dengan Yule, Stephen C. Levinson (1991: 5) memberikan pengertian bahwa “Pragmatics is the study of language usage”. Teori ini menjelaskan bahwa pragmatik merupakan studi tentang penggunaan bahasa. Teori ini didasari oleh pemikiran sebelumnya yaitu: “Pragmatics is the study of those relations between language and context that are grammaticalized, or encoded in the structure of a language”. Pragmatik merupakan studi terhadap aspek-aspek yang hanya berhubungan dengan bahasa dan konteks yang berkaitan dengan penulisan dalam grammar. Selain itu pragmatik mempelajari bagaimana bahasa digunakan dalam komunikasi (Leech, 1983: 1; Wijana, 1995: 46). Bertolak dari beberapa pendapat diatas maka dapat ditegaskan bahwa pragmatik adalah studi kebahasaan yang mempelajari makna dari ujaran berdasarkan pada konteks bahasa. Untuk memahami makna dalam iklan juga diperlukan konteks sehingga makna menjadi jelas. Bahasa iklan juga akan lebih tepat dikaji apabila menggunakan pendekatan pragmatik karena bahasa iklan adalah terkait dengan speaker’s meaning yaitu mengapa produsen iklan berkata demikian dan apa maksud dibalik penggunaan bahasa tersebut. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 37 digilib.uns.ac.id 2.1.2. Konsep Implikatur Percakapan (Conversational Implicature) Implikatur merupakan salah satu bagian penting dalam ilmu pragmatik. Implikatur dikemukakan oleh seorang filsuf bemama Paul Grice dalam suatu ceramah William James di Universitas Harvard pada tahun 1967. Tulisan Grice yang diberi judul "Logic and Conversation" diajukan untuk menanggulangi persoalan-persoalan makna kebahasaan yang tidak dapat dijelaskan oleh teori linguistik biasa. Menurut Grice (dalam Brown and Yule, 1983: 31), implikatur adalah apa yang dimaksud oleh penutur berbeda dengan apa yang dikatakan oleh penutur. Yule (1996: 35) juga mengatakan bahwa implikatur adalah sebuah informasi tambahan. Sebagai contoh adalah ketika terjadi percakapan antara dua orang yaitu tuturan A terhadap B berikut: (A) Besok saya akan mengadakan pesta pernikahan anak saya dan (B) Saya harus kembali ke Jakarta besok pagi. Secara konvensional percakapan di atas mempunyai maksud bahwa A memberikan informasi bahwa ia akan mengadakan acara pesta pernikahan anaknya dan B juga menginformasikan bahwa pada saat A mengadakan acara, B memiliki acara lain secara bersamaan. Namun, ternyata ada makna yang lebih jauh dari percakapan di atas dan ini dapat dijelaskan melalui implikatur percakapan. Tuturan A kepada B sebenarnya tidak semata-mata sebagai informasi akan acara yang hendak ia lakukan, tetapi ada maksud lain dibalik tuturan tersebut, yaitu A bermaksud mengundang B untuk datang pada acara tersebut. Sedangkan jawaban B juga memiliki maksud yaitu menyatakan ketidaksanggupan B untuk menghadiri acara A. Hal ini dapat dikatakan sebagai ungkapan penolakan B terhadap undangan A dengan cara yang lebih halus dan tidak menyinggung perasaan A karena adanya alasan mengapa B tidak dapat memenuhi undangan A commit to user perpustakaan.uns.ac.id 38 digilib.uns.ac.id tersebut. Dari deskripsi diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu konsep yang penting dalam ilmu pragmatik ialah konsep implikatur percakapan. Konsep ini dipakai untuk menerangkan perbedaan yang sering terdapat antara apa yang diucapkan dengan apa yang diimplikasi. Contoh implikatur yang lain adalah pada iklan berikut. DISEWA RUDY 081931714161 Kata-kata seperti pada iklan diatas banyak terpampang pada spanduk besar dan dapat ditemui di beberapa tempat atau lokasi ruko dan rumah yang dijual. Iklan sederhana tersebut sebenarnya bermaksud menawarkan sebuah ruko atau rumah yang disewakan, dan bagi mereka yang berminat diharapkan untuk menghubungi Rudy pada nomor ponsel yang tertera. Ketika, misalnya, ada seseorang yang berucap “Mengapa si Rudy itu sombong sekali? Ia bisa menyewa ruko sebesar itu dan dia juga memasang tulisan yang besar yang disertai nomor handphone,” ujar seorang teman anggota The A Central Property Solo yang berboncengan ketika motor mereka berhenti di depan ruko yang ‘disewa’ tersebut. Nampaknya orang tersebut benar jika menginterpretasikan rangkaian kata itu menjadi ‘ruko ini disewa oleh Rudy’ karena memang itulah artinya, meskipun maksud dari pemasang iklan adalah tidak demikian. Implikatur percakapan (conversational implicature) merupakan konsep yang penting dalam pragmatik karena empat hal (Levinson, 1983:97). Pertama, konsep implikatur memungkinkan penjelasan fakta-fakta kebahasaan yang tidak terjangkau oleh teori linguistik. Kedua, konsep implikatur memberikan penjelasan tentang makna berbeda dengan yang dikatakan commit to user secara lahiriah. Ketiga, konsep perpustakaan.uns.ac.id 39 digilib.uns.ac.id implikatur dapat menyederhanakan struktur dan isi deskripsi semantik. Keempat, konsep implikatur dapat menjelaskan beberapa fakta bahasa secara tepat. Sebagai contoh adalah pada suatu dialog yaitu antara A dan B pertanyaan A ‘Jam berapa sekarang?’ dan jawaban B ‘Korannya sudah datang.’ Contoh klasik pada kalimat (A) dan (B) tidak berkaitan secara konvensional. Namun pembicara kedua sudah mengetahui bahwa jawaban yang disampaikannya sudah cukup untuk menjawab pertanyaan pembicara pertama, sebab dia sudah mengetahui jam berapa koran biasa diantarkan. Implikatur percakapan mengacu kepada jenis kesepakatan bersama antara penutur dan lawan tuturnya. Kesepakatan yang dimaksud adalah dalam hal pemahaman yakni bahwa yang dibicarakan harus saling berhubungan. Hubungan itu sendiri tidak terdapat pada masing-masing ujaran. Artinya, makna keterkaitan itu tidak diungkapkan secara harafiah pada ujaran itu. Dalam iklan, produsen sering tidak mengutarakan maksudnya secara langsung dan hal yang akan disampaikan malah cenderung disembunyikan. Dalam pragmatik, implikatur percakapan memiliki pengertian yang lebih beragam karena pemahaman terhadap suatu pesan pada iklan sangat bergantung pada konteks terjadinya percakapan. Dalam hal ini, implikatur percakapan muncul pada suatu tindak tutur (speech act) karena hanya terjadi pada suatu percakapan dan bersifat sementara. Implikatur digunakan untuk memperhalus tuturan, menjaga etika kesopanan, menyindir dengan tidak langsung, dan menjaga agar tdak menyinggung perasaan secara langsung. Dalam tuturan implikatif, penutur dan commit to user lawan tutur harus mempunyai konsep yang sama dalam suatu konteks. Jika tidak, perpustakaan.uns.ac.id 40 digilib.uns.ac.id maka akan terjadi suatu kesalahpahaman atas tuturan yang terjadi di antara keduanya. Dalam hubungan timbal balik di konteks budaya Indonesia, penggunaan implikatur terasa lebih sopan, misalnya untuk tindak tutur menolak, meminta, memberi nasihat, menegur, dan sebagainya. Tindak tutur yang melibatkan emosi mitra tutur pada umumnya lebih diterima jika disampaikan dengan implikatur. Kemampuan untuk memahami suatu implikatur dalam sebuah tuturan juga tergantung pada kompetensi linguistik yang dikuasai seseorang. Seorang penutur tidak mungkin menguasai seluruh unsur bahasa karena kompetensi linguistik seseorang itu terbatas. Namun dengan keterbatasan ini, seorang penutur mampu menghasilkan ujaran yang tidak terbatas. Seorang penutur dan lawan tutur akan mampu memahami dan menghasilkan ujaran baru yang benar-benar baru dalam bahasanya. Dalam pragmatik yang perlu diperhatikan adalah konteks yang mendasari tuturan selama tuturan tersebut berlangsung. Analisis yang mempertimbangkan konteks dikenal dengan metode kontekstual. Konteks itu sendiri menurut Brown dan Yule (1983) didefinisikan sebagai lingkungan dimana bahasa itu digunakan. Lingkungan yang dimaksud meliputi lingkungan fisik, non fisik dan sosial. Lingkungan fisik tuturan disebut koteks (cotext) sedangkan lingkungan fisik dan sosial disebut disebut konteks (context). Secara garis besar, konteks dibedakan atas dua kategori, yakni konteks linguistik dan konteks ekstralinguistik. Konteks linguistik adalah konteks yang berupa unsur-unsur bahasa yang mencakup penyebutan kata depan, sifat kata kerja, kata kerja bantu, dan proposisi. Sedangkan konteks ekstralinguistik adalah commit to user perpustakaan.uns.ac.id 41 digilib.uns.ac.id konteks selain unsur-unsur bahasa. Konteks ekstralinguistik itu mencakup praanggapan, partisipan, topik atau kerangka topik, latar, saluran, dan kode. Hymes, Brown (dalam Louise Cummings, 2007:190) menyatakan bahwa komponen-komponen tutur yang merupakan ciri-ciri konteks, ada delapan macam, yaitu: (1) penutur (addresser); (2) pendengar (addresse); (3) pokok pembicaraan (topic); (4) latar (setting); (5) penghubung: bahasa lisan atau tulisan (channel); (6) dialek (code); (7) bentuk pesan (message); (8) peristiwa tutur (speech event). Tanpa memperhatikan konteks, kesalahpahaman dalam komunikasi akan terjadi. Dengan demikian, konteks menjadi sangat penting dalam berkomunikasi karena pada dasarnya konteks adalah salah satu kunci untuk memahami makna implisit dari sebuah tuturan. 2.1.3. Prinsip Kerjasama (Cooperative Principle) Terkait dengan teori prinsip kerjasama, banyak pendapat yang muncul dari berbagai ahli seperti Sperber dan Wilson (1987) yang menyederhanakan maksim kerjasama menjadi satu maksim yakni maksim relevansi saja. Kemudian Levinson (1983: 111) yang mengungkapkan ketidaksetujuannya atas maksim relevansi sebab maksim maksim tersebut dapat menimbulkan implikatur yang melebihi apa yang dikemukakan oleh penutur. Leech (1983: 80) menyatakan bahwa maksim berlaku secara berbeda pada konteks yang berbeda pula. Namun sebenarnya tidak ada prinsip yang berlaku mutlak. Mengenai pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa implikatur percakapan muncul pada suatu tindak percakapan yakni tentang makna pesan percakapan yang berbeda dengan apa yang sebenarnya dikatakan oleh penutur. Ada commit to user perpustakaan.uns.ac.id 42 digilib.uns.ac.id seperangkat asumsi yang melingkupi dan mengatur kegiatan percakapan sebagai suatu tindak berbahasa (speech act). Grice (sebagaimana dikutip oleh Levinson, 1983: 101) berpendapat bahwa pelaksanaan percakapan itu dipandu oleh seperangkat asumsi. Asumsi tersebut didasarkan atas pertimbangan rasional dan dapat dirumuskan sebagai panduan untuk menggunakan bahasa secara efektif dan efisien dalam percakapan. Asumsi yang memandu tindakan orang dalam percakapan adalah prinsip kerjasama atau biasa disebut dengan istilah cooperative principle. Bila sebagai retorika tekstual, pragmatik membutuhkan prinsip-prinsip kerjasama (cooperative principles). Dalam komunikasi yang wajar, seorang penutur mengartikulasikan ujaran untuk mengomunikasikan sesuatu kepada lawan bicara dan berharap lawan bicaranya dapat memahami apa yang disampaikan. Dalam melaksanakan 'kerjasama' pada tindak percakapan, setiap penutur harus mematuhi empat maksim percakapan (maxim of conversation), yaitu: (1) maksim kuantitas (maxim of quantity) yakni berilah jumlah informasi yang tepat, buatlah sumbangan anda seinformatif yang diperlukan dan jangan membuat sumbangan anda lebih informatif dari yang diperlukan; (2) maksim kualitas (maxim of quality) yakni buatlah sumbangan atau kontribusi anda sebagai sesuatu yang benar, jangan mengatakan apa yang anda yakini salah, dan jangan mengatakan sesuatu yang anda tidak memiliki bukti; (3) maksim hubungan (maxim of relation) yakni jagalah kerelevansian; (4) maksim cara (maxim of manner) yaitu tajamkanlah pikiran, hindari ungkapan yang membingungkan, hindari ambiguitas, bicaralah secara singkat, bicaralah secara teratur (Brown & Yule, 1983: 32). Prinsip kerjasama yang terdiri dari empat maksim itu bersifat regulatif atau mengatur. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 43 digilib.uns.ac.id Oleh karena itu, secara normatif setiap penutur harus mematuhinya. Namun, kadang-kadang prinsip itu tidak selamanya dipatuhi. Sehingga dalam suatu percakapan banyak ditemukan pelanggaran terhadap prinsip kerjasama tersebut. Pelanggaran terhadap prinsip itu tidak berarti kegagalan dalam suatu percakapan. Pelanggaran tersebut barangkali justru disengaja oleh penutur untuk memperoleh efek implikatur dalam tuturan yang diucapkannya, misalnya untuk berbohong, mengejek, atau bergurau. Berikut dibandingkan ketiga dialog percakapan yang terjadi di sebuah kantor. (6) A: (Saya mau ke belakang) Apakah ada kamar kecil di sini? B: Ada, di rumah. (7) A: (Saya agak pusing) Ada Bodrex? B: Ada, di rumah. (8) A: (Saya agak pusing) Ada Bodrex? B: Ada di laci meja saya. Prinsip kerja sama dalam percakapan tersebut dilanggar pada contoh (6) dan (7), tetapi tidak dilanggar pada contoh (8). Kadar pelanggaran pada (7) masih dapat diterima. Jawaban si B pada (7) dapat ditafsirkan sebagai tindakan mengajak bergurau si A. Dengan perkataan lain, keterkaitan di antara kalimat si B dan kalimat si A pada (7) masih dapat direka dan upaya untuk mengaitkan A dengan B lebih sulit dilakukan pada dialog (6). Konsep tersebut merujuk pada implikasi pragmatis tuturan akibat adanya pelanggaran prinsip percakapan, yaitu prinsip kerjasama di dalam suatu peristiwa percakapan dengan situasi tutur tertentu. Pemahaman implikatur percakapan juga lebih sulit daripada pemahaman makna tersurat tuturan, lebih-lebih di dalam iklan commit to user perpustakaan.uns.ac.id 44 digilib.uns.ac.id penuh dengan berbagai permainan kata. 2.1.4. Kegunaan Implikatur Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi, namun kadang kala informasi yang dituturkan oleh seseorang sulit dipahami dan memiliki maksud tertentu. Oleh karena itu setiap manusia harus dapat memahami maksud tuturan yang diucapkan oleh lawan tuturnya. Dalam hal ini tidak hanya sekedar mengerti apa yang telah diujarkan oleh si penutur tetapi juga konteks yang digunakan dalam ujaran tersebut. Pada kehidupan nyata, banyak ditemui penggunaan bahasa yang menimbulkan salah paham yang menyebabkan maksud dan informasi dari sebuah ujaran tidak tersampaikan dengan baik. Dapat kita ketahui berapa banyak macam penggunaan bahasa yang bersifat implikatif seperti iklan, kolom-kolom baris di surat kabar, SMS (Short Message Service), Yahoo, Google Adsense, jejaring sosial Facebook, Friendster, Twitter, tindak tutur dalam percakapan di telepon, bahkan tindak tutur yang terjadi secara langsung antara dua orang atau lebih. Untuk memahami bentuk-bentuk bahasa yang implikatif perlu adanya pengajian dan analisis yang mendalam. Selain itu, dalam mengkaji dan menganalisis memerlukan kepekaan dengan konteks yang melingkupi peristiwa kebahasaan itu. Menurut Levinson (1991: 97-100) implikatur atau konsep mengenai implikatur dalam kajian pragmatik memiliki sekurang-kurangnya empat kegunaan, yaitu: (a) memungkinkan diperolehnya penjelasan fungsional yang bermakna terhadap fakta-fakta kebahasaan yang tidak terjangkau oleh teori-teori linguistik struktural atau deskriptif; (b) memberi penjelasan yang tegas dan commit to user perpustakaan.uns.ac.id 45 digilib.uns.ac.id eksplisit tentang bagaimana kemungkinan pemakai bahasa dapat menangkap pesan; walaupun yang diucapkan secara lahiriah berbeda dari apa yang dimaksud; (c) dapat menyederhanakan pemerian semantik dari perbedaan hubungan antar klausa, walaupun klausa klausa itu dihubungkan dengan kata-kata struktur yang sama; (d) dapat menerangkan berbagai macam fakta kebahasaan yang secara lahiriah tidak berkaitan. 2.1.5. Fungsi Bahasa Iklan Manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain. Bahasa merupakan penghubung utama dalam berkomunikasi antar manusia. Dalam iklan, bahasa digunakan sedemikian rupa sehingga tujuan tercapai dengan baik. Dengan demikian, penggunaan bahasa dalam iklan juga mempunyai tujuan tersendiri dengan para konsumen sebagai sasarannya. Tujuan penggunaan bahasa itu antara lain adalah untuk membentuk persepsi, mengubah sikap, dan akhirnya mempengaruhi tindakan para konsumen. Oleh karena itu, bahasa yang tertuang dalam iklan merupakan hasil olahan yang cermat agar iklan itu mencapai hasil yang maksimal. Membahas fungsi bahasa sama artinya dengan membahas penggunaan bahasa karena bahasa tidak akan bermakna jika bahasa tersebut tidak digunakan atau difungsikan (Halliday dan Hasan, 1985: 17). Menurut M.A.K. Halliday (1976) bahasa memiliki tujuh fungsi. Pertama, fungsi instrumental (the instrumental function) atau direktif yakni fungsi bahasa yang berorientasi pada mitra tutur. Ini dapat diartikan bahwa penutur tidak hanya membuat pendengar user melakukan kegiatan yang sesuai melakukan sesuatu, bertindak ataucommit berkatatotetapi perpustakaan.uns.ac.id 46 digilib.uns.ac.id dengan yang direncanakan penutur seperti perintah, rayuan, maupun permohonan. Sebagai contoh dari fungsi instrumental adalah kalimat 'Masuklah ke Solo Square Mall itu lalu naiklah ke lantai 3! Kedua, fungsi representasional (the representational function) atau deklaratif adalah bahasa berfungsi untuk membuat pernyataan, menyampaikan fakta maupun pengetahuan, maupun menjelaskan realitas yang sebenarnya. Contoh dari fungsi representational adalah 'Perjalanan ke Candi Gedung Songo cukup melelahkan karena jalan yang sangan menanjak dan curam.' Ketiga, fungsi interaksional (the interactional function) atau ekspresif yaitu bahasa yang berfungsi untuk menjalin interaksi sosial yakni hubungan penutur dan mitra tutur. Fungsi ini untuk menjalin kontak dan menjaga hubungan sosial,seperti sapaan, basa-basi, simpati, atau penghiburan. Fungsi interaksional dapat ditemukan dalam percakapan sehari hari seperti kalimat pertanyaan 'Halo, apa kabar? Dari mana?' Keempat, fungsi personal (the personal function) yakni fungsi bahasa yang berorientasi pada penutur. Dalam fungsi ini penutur dapat mengemukakan pendapat, pikiran, sikap, atau mengekspresikan perasaannya sehingga dapat diketahui apakah penutur sedang marah, sedih, ataupun gembira. Contoh dari fungsi personal adalah terdapat pada ungkapan berikut 'Saya bahagia sekali hari ini karena ibu membelikan saya pulsa.' Kelima, fungsi heuristik (the heuristic function) atau interpretasi yakni bahasa berfungsi sebagai alat untuk menyelidiki realitas atau sesuatu. Dengan kata lain bahasa berfungsi untuk memperoleh pengetahuan dari lingkungan sekitar, untuk belajar, untuk memperoleh informasi, seperti pertanyaan atau permintaan penjelasan atas sesuatu hal. Contohnya adalah pada saat anak-anak kecil mengajukan sebuah pertanyaan 'Itu apa kak?' mereka commit to user perpustakaan.uns.ac.id 47 digilib.uns.ac.id bukan hanya mencari fakta tetapi juga mencari penjelasan terhadap fakta-fakta tersebut. Keenam, fungsi regulatoris (the regulatory function) yakni bahasa digunakan untuk memberikan instruksi dan aturan kepada orang lain. Dalam hal ini penutur dapat mempengaruhi sikap atau pendapat orang lain. Berikut ini adalah contoh kalimat yang mempunyai fungsi regulatoris 'Kamu hendaknya tidak bersikap seenaknya.' Ketujuh, fungsi imajinatif (the imaginative function) yakni bahasa berfungsi sebagai pencipta sistem khayalan dan gagasan. Sebagai contoh adalah pada ungkapan 'Saat aku terbang nanti, aku kan melihat bintang-bintang bersinar didepanku.' Bahasa iklan tidak hanya menampilkan bentuk-bentuk verbal yang bersifat lugas, tetapi juga menyiratkan daya persuasif yang tinggi di balik bentuk verbal tersebut. Konsumen diharapkan untuk tidak hanya membaca yang tersurat, tetapi juga tergiring untuk menangkap yang tersirat di balik bahasa iklan itu. Untuk menggambarkan ekspresi hubungan antara teks media dengan realitas, konsep representasi sering digunakan. Iklan di media televisi seringkali memunculkan ide-ide tertentu sehingga membutuhkan proses kreatif agar sebuah iklan dapat dipahami oleh pemirsa. Noviani (2002: 32) menerangkan kriteria proses kreatif dalam pembuatan sebuah iklan yang baik yaitu antara lain (a) single message atau pesan tunggal yaitu pesan tidak boleh bertele-tele, harus tunggal dan fokus sehingga khalayak dapat memahaminya dengan utuh; (b) entertaining yaitu iklan hendaknya menghibur, atau memiliki kandungan humor, karena khalayak sasaran biasanya terlalu lelah untuk melihat iklan yang terlalu serius atau terlalu formal; (c) relevant yaitu commit to user perpustakaan.uns.ac.id 48 digilib.uns.ac.id kreatifitas tersebut relevan dengan merk atau produk yang diiklankan; (d) idea yaitu ide-ide yang kreatif merupakan landasan yang sangat diperlukan dalam menyajikan suguhan iklan sehingga diperoleh sajian iklan yang sesuai dengan maksud dan tujuan; (e) original yaitu keaslian akan melahirkan kesegaran dalam menerima pesan sehingga khalayak tertarik untuk memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan; (f) unexpected yaitu tampilan iklan yang melahirkan kejutan yang tak terduga, hal-hal yang tidak umum, akan lebih menarik perhatian pemirsa, dan dapat meninggalkan kesan yang mendalam di benak para pemirsa. Iklan memakai bahasa visual yang membawa bentuk ikon, simbol, dan bahasa tubuh seperti mimik, gerak-gerik, isyarat, suara, pakaian dan sikap. Bahasa visual seringkali menggunakan komunikasi antar muka (face to face communication). Inti dari sebuah iklan adalah memiliki tujuan komunikasi dan periklanan, gagasan utama, dan inti konsep menjual. Selain itu, iklan memiliki sasaran iklan, informasi penunjang, rumusan strategi (tema, daya tarik, eksekusi), dan daya tarik periklanan. Iklan yang memiliki daya tarik termasuk iklan yang berguna untuk memancing tanggapan dari konsumen. Supaya berdaya tarik maka materi iklan diterjemahkan dalam eksekusi iklan di media. 2.1.6. Televisi Sebagai Media Iklan Bagi konsumen di Indonesia, acara di televisi merupakan suatu bentuk hiburan yang paling murah. Sedangkan bagi produsen, media televisi merupakan media yang efektif karena dengan biaya untuk proses pembuatan iklan yang tidak begitu mahal dan dapat menjangkau seluruh wilayah dengan jarak yang sangat to user jauh. Bila diperhatikan dengan commit seksama, setiap hari berbagai jenis program perpustakaan.uns.ac.id 49 digilib.uns.ac.id televisi bisa disaksikan. Hanya saja, konsumen harus bersabar jika banyak sekali iklan yang muncul di tengah acara yang sedang disaksikan. Sebagian pemirsa televisi ada yang langsung beralih ke saluran televisi yang lain ketika muncul iklan. Ada juga yang tetap saja bertahan di channel itu untuk melihat iklannya apa saja. Apabila disimak lebih lanjut, ternyata banyak iklan yang menarik, lucu, dan ada pula menyebalkan. Tidak sedikit pula iklan yang membingungkan lantaran produk yang ditawarkan tidak ada hubungan dengan pesan yang disampaikan, sehingga tidak jelas apa yang menjadi positioning dari merek tersebut. “Iklan televisi termasuk dalam kategori iklan elektronik, karena televisi merupakan media yang berbasis perangkat elektronik. Televisi merupakan salah satu media yang termasuk dalam kategori above the line. Sesuai karakternya, iklan televisi mengandung unsur suara, gambar, dan gerak. Oleh karena itu, pesan yang disampaikan oleh media ini sangat menarik perhatian dan impresif” (Widyatama, 2005: 91). Televisi sebagai salah satu media komunikasi massa memiliki peran yang besar dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan ke seluruh lapisan masyarakat. Televisi merupakan media massa audiovisual yang sifatnya berbeda dengan media lain. Media cetak lebih cenderung mempunyai kekuatan pada sisi visualnya, sedangkan media audio mempunyai kekuatan pada sisi suara, dan media audiovisual memiliki kekuatan keduanya. Setiap rumah di wilayah Indonesia terdapat televisi yang hampir selama dua puluh empat jam dinyalakan untuk menerima siaran dari berbagai stasiun televisi. Dengan demikian, media televisi memiliki kekuatan informatif persuasif yang lebih tinggi dibandingkan dengan media lainnya sehingga media ini dapat dikatakan lebih sempurna dan efek yang ditimbulkannya pun lebih dahsyat baik to user yang positif maupun yang negatif commit bila dibandingkan dengan kedua media tersebut. 50 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Oleh karenanya, media komunikasi ini oleh para pengusaha dimanfaatkan sebagai sarana promosi yang dikemas dalam bentuk iklan televisi. Agar menarik perhatian konsumen, iklan televisi diciptakan semirip mungkin dengan kejadian-kejadian kehidupan nyata masyarakat yang menjadi sasarannya. Sebuah paket iklan televisi sering menghadirkan fenomena kemasyarakatan yang tengah berlangsung dan menjadi trend dikalangan masyarakat. Untuk memberikan pengaruh yang kuat, dimunculkan beberapa peristiwa tutur yang dilakukan oleh para bintang iklan untuk menghadirkan gambaran kehidupan nyata yang ada di masyarakat, sehingga dapat mempengaruhi minat masyarakat untuk menjadi konsumen produk yang ditawarkan. Iklan televisi dapat dikaji dari sudut pandang studi bahasa karena pada dasarnya, iklan televisi juga menggunakan bahasa sebagai sarana penyampai pesan kepada konsumen. Bahasa itu bisa dalam bentuk tertulis maupun dalam bentuk percakapan. Dengan kata lain terdapat penggunaan bahasa dalam sebuah paket iklan televisi. Studi bahasa yang sering dipergunakan untuk mengkaji bahasa iklan televisi dalam beberapa penelitian kebahasaan adalah pragmatik, yaitu sebuah bidang kajian ilmu bahasa yang memperhatikan fungsi pemakaian bahasa di masyarakat. Dibandingkan dengan media lain, televisi memiliki beberapa kelebihan yaitu dari sisi efisiensi biaya, dampak, dan pengaruh. Produsen memandang bahwa televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan komersial. Keunggulan dari televisi adalah daya jangkauannya yang luas. Televisi tidak hanya menjangkau sejumlah besar populasi, namun juga mampu commit to user perpustakaan.uns.ac.id 51 digilib.uns.ac.id menjangkau orang-orang yang tidak dapat dijangkau media cetak secara efektif. Keunggulan lain dari televisi adalah dampak kuat yang dibuat oleh interaksi gambar dan suara. Televisi bertumbuh lebih cepat dibandingkan dengan media yang lain. Kemampuan bertumbuh ini ternyata oleh Jefkins (1996: 78), dianggap bahwa televisi mempunyai beberapa kelebihan yakni sebagai berikut: 1. Kesan realistik Sifatnya yang visual, serta kombinasi warna, suara dan gerakan menyebabkan iklan televisi tampak lebih hidup dan nyata. Kelebihan yang dimiliki oleh televisi inilah yang tidak dimiliki oleh media komunikasi yang lain, selain itu produsen dapat menunjukkan kelebihan atau keunggulan produk yang ditawarkan secara lebih rinci. 2. Masyarakat lebih tanggap Masyarakat lebih siap untuk memberikan perhatian karena kemampuan iklan televisi yang disiarkan di rumah-rumah dalam suasana yang santai. 3. Pengulangan Kemampuan untuk ditayangkan berkali-kali dalam satu hari hingga dipandang cukup bermanfaat yang memungkinkan sejumlah audiens untuk menyaksikannya. Untuk menghindari kebosanan penonton dalam melihat iklan, dewasa ini iklan dibuat sesingkat dan semenarik mungkin sehingga menimbulkan rasa penasaran. 4. Adanya pemilahan area siaran dan jaringan kerja (network) yang mengefektifkan penjangkauan masyarakat. Keunggulan lain dari iklan commit to user televisi adalah kemampuan untuk menggunakan satu atau kombinasi perpustakaan.uns.ac.id 52 digilib.uns.ac.id banyak stasiun sekaligus, sehingga iklannya akan ditayangkan secara serentak oleh semua stasiun televisi. 5. Ideal bagi para pedagang eceran Kemampuan untuk menjangkau konsumen secara luas ternyata membantu usaha pedagang eceran. Dengan adanya iklan, pedagang eceran jadi tahu tentang permintaan konsumen terhadap barang yang diiklankan, sehingga persediaan barang dagangan mereka akan jauh lebih mudah terjual. 6. Terkait erat dengan media lain Walaupun dianggap bahwa tayangan iklan lebih mudah dilupakan, akan tetapi ternyata kelemahan ini bisa diatasi dengan memadukannya dengan media iklan yang lain. Apabila konsumen membutuhkan informasi yang lain, maka iklan televisi dapat dipadukan dengan iklan di majalah mingguan, atau bisa juga iklan yang dimuat di surat kabar. 2.1.7. Fungsi Iklan dan Teori Budaya 2.1.7.1. Fungsi Iklan Periklanan menurut Kotler (2005: 277) didefinisikan sebagai segala bentuk penyajian non-personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Periklanan oleh Bovee dan Arens (1986: 5) didefinisikan sebagai ”advertising is the personal communication of information ussualy paid for and ussualy persuasive in nature about products, services or ideaas by identified sponsors throught the variuos media “. Iklan adalah komunikasi non-personal mengenai informasi yang biasanya mengenai pembayaran dan biasanya bersifat persuasif yang alami mengenai produk, jasa commit to user perpustakaan.uns.ac.id 53 digilib.uns.ac.id atau ide yang diidentifikasi oleh sponsor melalui berbagai macam media. Keberadaan iklan menghubungkan perusahaan dengan konsumen. Tidak ada perusahaan yang ingin maju dan memenangkan kompetisi bisnis tanpa mengandalkan iklan. Periklanan selain merupakan kegiatan pemasaran juga merupakan kegiatan komunikasi. Kotler (2005: 277) mengemukakan lima keputusan utama dalam membuat program periklanan, yang disebutnya dengan lima M, yaitu (a) mission (misi): apakah tujuan periklanan?; (b) money (uang): barapa banyak yang dapat dibelanjakan?; (c) message (pesan) : pesan apa yang harus disampaikan?; (d) media (media) : media apa yang akan digunakan?; (e) measurement (pengukuran) ; bagaimana mengevaluasi hasilnya? Dalam bukunya yang berjudul "Pengantar Periklanan", Widyatama (2005: 151-152) menjelaskan bahwa iklan memiliki empat fungsi pokok. Fungsi iklan yang pertama adalah sebagai pemberi informasi. Menurut Kotler (2005: 278) upaya periklanan mempunyai beberapa tujuan antara lain: menginformasikan adanya merk produk di pasaran, membujuk konsumen untuk membeli produk, dan mengingatkan konsumen terhadap produk. Iklan harus mampu memberikan informasi yang berharga bagi khalayaknya. Bentuk informasinya pun sangat beragam yaitu dapat berupa pengetahuan adanya produk, bagaimana cara menggunakan produk, manfaat tambahan atas produk, perkembangan produk, dimana dan kapan produk dapat dibeli, dan sebagainya. Fungsi yang kedua adalah fungsi persuasi. Dalam hal ini iklan mampu mengemban fungsi mempersuasi khalayak, yaitu membujuk konsumen agar mengikuti apa yang disarankan dalam isi pesan iklan. Wujud persuasi yang user diperlihatkan dalam iklan dapatcommit berupato membujuk agar mencoba, membeli, 54 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id memakai, mengkonsumsi, mempertahankan minat terhadap produk, beralih pada produk tertentu, menciptakan, meningkatkan, dan mengembangkan permintaan terhadap produk, dan sebagainya. Fungsi yang ketiga adalah fungsi mendidik khalayak. Iklan yang berfungsi mendidik mampu mengemban fungsinya untuk mendidik dan mengajarkan khalayak atas suatu konstruksi tertentu. Sesuatu yang diajarkan tersebut dapat berupa cara pemakaian, perakitan, pemasangan, penggunaan produk, dan semacamnya. Fungsi yang keempat adalah fungsi penghibur yaitu iklan mampu memberikan hiburan bagi khalayaknya, menumbuhkan perasaan gembira bagi yang melihatnya. Hal ini dilakukan sebagai strategi untuk menarik perhatian khalayak ditengah persaingan terpaan informasi (Widyatama, 2005: 151-152). Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa iklan memiliki berbagai fungsi. Bagi produsen ia tidak hanya sebagai media informasi yang menjembatani produsen dengan konsumen, tetapi juga bagi konsumen iklan adalah cara untuk membangun citra atau kepercayaan terhadap dirinya. Produk itu sendiri sebenarnya tidak dapat diwakili hanya dengan menampilkan beberapa menit adegan atau percakapan singkat dalam layar televisi. Sehebat apapun iklan yang diciptakan melalui teknologi canggih, iklan tidak akan pernah mewakili kualitas produk yang dipasarkan. Jika iklan terlalu dimanipulasi lebih daripada isinya, kemungkinan ia menyembunyikan sesuatu. Jika proses semacam ini dilakukan secara terus menerus oleh produsen, maka lambat laun hal ini akan menghancurkan jaringan kemitraan. Kunci keberhasilan iklan sebenarnya terletak commit to user 55 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id pada cara memahami sikap konsumen agar mereka dapat memahami gambaran produk secara jelas dan mereka dapat mengambil keputusan secara bijaksana. 2.1.7.2. Teori Budaya Iklan pada dasarnya adalah produk kebudayaan massa. Produk kebudayaan masyarakat industri yang ditandai oleh produksi dan konsumsi massal. Menurut Jefkins (1996: 27), kepraktisan dan pemuasan jangka pendek antara lain merupakan nilai-nilai kebudayaan massa. Artinya, massa dipandang tidak lebih sebagai konsumen. Hubungan antara produsen dan konsumen adalah hubungan komersial semata saja. Interaksinya, tidak ada fungsi lain selain memanipulasi kesadaran, selera, dan perilaku konsumen. James Spradley menekankan dimensi kognitif dalam memberikan definisi kebudayaan. Kebudayaan adalah pengetahuan yang diperoleh masyarakat yang digunakan untuk mengintepretasikan pengalaman dan menghasilkan perilaku sosial. Asumsi penting dari definisi ini adalah bahwa pengalaman manusia dan perilakunya sebagian besar hasil dari sistem makna simbol. Spradley menyatakan bahwa ketika kebudayaan digunakan untuk menginterpretasikan pengalaman dan menghasilkan perlaku sosial, kita sedang menetapkan salah satu penjelasan untuk perilaku sosial. Dengan demikian terdapat dua fungsi universal dari kebudayaan, yaitu pertama, menginterpretasikan pengalaman; pada fungsi ini kebudayaan hanya mengacu pada pengetahuan yang orang menggunakannya untuk menginterpretasikan tindakan (actions), benda (objects), dan peristiwa (events) dan kedua menghasilkan perilaku sosial. commit to user 56 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Semua makna budaya diciptakan dengan menggunakan simbol-simbol. Simbol mengacu pendapat Spradley (l997: 121) adalah objek atau peristiwa apapun yang menunjuk pada sesuatu. Semua simbol melibatkan tiga unsur: pertama, simbol itu sendiri. Kedua, satu rujukan atau lebih. Ketiga, hubungan antar simbol dengan rujukan. Semuanya itu merupakan dasar bagi keseluruhan makna simbolik. Sementara itu, simbol sendiri meliputi apapun yang dapat kita rasakan atau alami. Menggigil bisa diartikan dan dapat pula menjadi simbol ketakutan, kegembiraan atau yang lainnya. Mencengkeram gigi, mengerdipkan mata, menganggukkan kepala, menundukkan tubuh, atau melakukan gerakan lain yang memungkinkan, semuanya dapat merupakan simbol. Salah satu cara yang digunakan para pakar untuk membahas lingkup makna yang lebih besar adalah dengan membedakan makna denotatif dengan makna konotatif. Spradley (l997: 122) menjabarkan makna denotatif meliputi halhal yang ditunjuk oleh kata-kata (makna referensial). Misalnya, ada gambar manusia, binatang, pohon, rumah. Warnanya juga dicatat, seperti merah, kuning, biru, putih, dan sebagainya. Pada tahapan ini hanya informasi data yang disampaikan. Spradley (l997: 123) menyebut makna konotatif meliputi semua signifikansi sugestif dari simbol yang lebih daripada arti referensialnya. Contohnya, gambar wajah orang tersenyum, dapat diartikan sebagai suatu keramahan, kebahagiaan. Tetapi sebaliknya, bisa saja tersenyum diartikan sebagai ekspresi penghinaan terhadap seseorang. Untuk memahami makna konotatif, maka unsur-unsur yang lain harus dipahami pula. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 57 digilib.uns.ac.id 2.1.8. Mengenai PT Unilever Tbk PT. Unilever adalah perusahan yang bergerak dibidang usaha yang memproduksi barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan konsumen sehari-harinya. Perusahaan raksasa ini berpusat di London dan Rotterdam. Cabang-cabangnya tersebar di seluruh dunia dan beroperasi di 75 negara termasuk Indonesia. Di Indonesia, PT. Unilever mempunyai kantor di Jakarta. Kantor ini berdiri pada tahun 1933 dan pada saat itu masih menjadi milik negara Belanda. Pada tahun tersebut PT. Unilever hanya terdiri dari pabrik sabun dan pabrik margarin, setelah tahun 1941 baru berdiri pabrik kosmetika di Surabaya tepatnya di jalan Ngagel. Pada tahun 1967 dikeluarkan UU. PMA no.1/1967 dan pada tahun 1980 PT. Unilever merupakan perusahaan gabungan (joint verture) dengan struktur modal sebagai berikut: penanaman modal asing sebesar 85% dan masyarakat sebesar Indonesia 15%. PT Unilever Indonesia berdiri tepat pada tanggal 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever. Kemudian, pada tanggal 22 Juli 1980 manajemen mengubah nama perusahaan menjadi PT Unilever Indonesia dan pada 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Unilever merupakan perusahaan skala internasional yang memproduksi barang konsumen dengan jumlah pekerja sebanyak 206.000 pekerja. Perusahaan ini memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan konsumen pribadi. Beberapa merek terkenal milik PT Unilever adalah: Surf (deterjen) , Rinso (pencuci pakaian), Buavita (minuman), Sunsilk (sampo), Taro (makanan), Pepsodent (pasta gigi), Molto (pelembut pakaian), Lifebuoy (sabun), Clear (sampo), Close Up (pasta gigi), Citra (H&B lotion), Axe (pengharum badan), Royco (bumbu), Kecap Bango, commit to user perpustakaan.uns.ac.id 58 digilib.uns.ac.id SariWangi (teh), Blue Band (margarin), Wall's (es krim), Sunlight (sabun cuci piring), Pond's (pemutih wajah), Lux (sabun cair), dan Rexona (pengharum badan). Dalam memproduksi produknya, PT Unilever mengelompokkannya kedalam ketagori-kategori tertentu yaitu (a) kategori food brands : Bango, Blue Band, Buavita, Royko, Sariwangi, Taro dan Walls; (b) kategori personal care brands : Axe, Citra, Clear, Dove, Lifebuoy, Lux, Pepsodent, Pond’s, Rexona, Sunsilk, Vaseline; (c) kategori home brands: CIF, Domestos Nomos, Pureit, Rinso, Sunlight, Viso, Vixal, Wipol. PT Unilever juga memiliki beberapa perusahaan lain di Indonesia yaitu (1) PT Anugrah Lever yang didirikan pada tahun 2000 dan bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan kecap merk Bango, Parkiet dan Sakura dan merek-merek lain; (2) PT Technopia Lever yang didirikan pada tahun 2002 dan bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos; dan (3) PT Knorr Indonesia - diakuisisi pada 21 Januari 2004. Bila dicermati, ada sebelas produk Unilever Indonesia menduduki peringkat terbaik dalam Survei Indonesia Best Brand (IBBA) 2009 yang diadakan oleh Majalah SWA dan lembaga riset pemasaran MARS. Sembilan produk di antaranya meraih Platinum Award (lima tahun berturut-turut menerima IBBA), yaitu Sunsilk (kategori sampo), Lifebuoy (sabun padat), Pepsodent (pasta gigi), Citra (lotion), Pond’s (pemutih wajah), Lux (sabun cair), Rinso (pencuci pakaian), Molto (pelembut pakaian), dan Sunlight (sabun cuci piring). Pond’s merupakan salah satu brand yang meraih Golden Brand selama tiga tahun berturut-turut menerima IBBA. Kemudian ada lagi satu brand yang commit to user perpustakaan.uns.ac.id 59 digilib.uns.ac.id menerima IBBA 2009, yaitu Bango (kategori kecap). Dari sembilan produk brand peraih Platinum Award, lima brand telah menerima IBBA sampai delapan kali berturut-turut (2002-2009), yaitu Sunsilk, Lifebuoy, Pepsodent, Citra, dan Pond’s; tiga brand sampai tujuh kali (2003-2009), yaitu Rinso, Molto, dan Sunlight; dan satu brand enam kali (2004-2009) yaitu Lux. Survei Indonesia Best Brand 2009 pernah diadakan di tujuh kota: Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Semarang, Balikpapan. Survei tersebut melibatkan 2.600 responden perorangan dan 300 responden korporat di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Survei tersebut digunakan utuk mengukur brand value (nilai merek) dengan mempertimbangkan lima aspek: popularitas merek, popularitas iklan, tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan, penguasaan pasar, dan potensi pertumbuhan merek di masa mendatang. 2.2. Penelitian Yang Relevan Beberapa penelitian mengenai kajian pragmatik tentunya telah dilakukan oleh beberapa peneliti dan diantaranya adalah sebagai berikut. Penelitian yang pertama berjudul “Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar” yang ditulis oleh Nurhaida Harahap. Beliau adalah mahasiswa program pascasarjana program studi linguistik di Universitas Sumatra Utara. Penelitian tersebut bertujuan membuat deskripsi secara sistematis mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diteliti dengan media surat kabar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna pragmatik wacana penggunaan bahasa dalam iklan surat kabar berkait erat dengan konsep psikologis penutur terhadap wacana yang mencakup commit to user perpustakaan.uns.ac.id 60 digilib.uns.ac.id latar pengetahuan, keyakinan, budaya, dan harapan. Meskipun dalam judul disebutkan dengan spesifik ‘analisis pragmatik’ tetapi masih menggunakan berbagai macam teori seperti teori relevansi Sperber dan Wilson, pragmatik wacana, teori pendekatan semantik kognitif, analisis wacana, dan sosiolinguistik. Penelitian yang kedua berjudul “Tinjauan Sosiolinguistik terhadap Ragam Bahasa Iklan Anak-anak di Televisi” yang ditulis oleh Fitri Puji Rahmawati. Penelitian ini bertujuan untuk: a) mendeskripsikan ragam bahasa iklan anak-anak di televisi, b) menjelaskan bentuk-bentuk kekhasan bahasa pada iklan anak-anak di televisi, dan c) menguraikan fungsi bahasa iklan yang digunakan oleh iklan anak-anak di televisi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: a) ragam bahasa dalam iklan anak-anak di televisi menggunakan ragam usaha, ragam santai, ragam akrab, ragam lisan, dan ragam tulis, (b) kekhasan bahasa iklan dalam iklan anak-anak di televisi, antara lain: terdapatnya ciri sintaksis, ciri leksikal, penyingkatan, campur kode, dan kreativitas-kreativitas berbahasa, (c) fungsi bahasa yang dipergunakan oleh iklan anak-anak di televisi, antara lain: sebagai sarana untuk memberikan informasi, menyuruh menggunakan produk, menarik konsumen, dan menginformasikan produk. Penelitian yang ketiga adalah penelitian dari Lukia Zuraida dan Uswatun (2001). Penelitian ini pernah dimuat pada Usahawan, No.04 Th. XXX, April 2001, yang berjudul Analisis Efektivitas Iklan Rinso, Soklin dan Attack dengan Menggunakan Consumer Decision Model (CDM). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variabel pesan iklan, pengenalan merek, keyakinan dan sikap terhadap niat beli serta untuk mengidentifikasi variabel to Penelitian user bukan antara yang mempengaruhicommit niat beli. ini dilakukan di Yogyakarta 61 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dengan metode pengambilan sampelnya dengan menggunakan purposive sampling sebanyak 200 orang. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier dan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk produk Rinso, SoKlin dan Attack efektivitas pesan iklan dengan menggunakan konsep CDM akan menjadi efektif jika melalui variabel pengenalan merek dan sebaliknya tidak efektif jika melalui variabel keyakinan konsumen dan sikap konsumen. Karena tanpa melalui kedua variabel tersebut yaitu pesan iklan dan niat beli dapat berpengaruh secara langsung dengan efektif. Dengan demikian konsep CDM tidak dapat diterapkan sepenuhnya baik untuk iklan Rinso, SoKlin dan Attack. Dari penelitian-penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa masingmasing mempunyai fokus penelitian tersendiri. Penelitian pertama berfokus pada media surat kabar dan penelitian kedua berfokus kepada bahasa iklan anak-anak. Masing masing juga menggunakan pendekatan yang berbeda yakni psikologi, pragmatik, dan sosiolinguistik. Meskipun sekilas terlihat ada kemiripan judul namun dalam analisis peneliti menggunakan teknik dan pendekatan yang sangat berbeda. Menindaklanjuti temuan-temuan sebelumnya, peneliti menggunakan judul “Bahasa Pada Dialog Iklan Produk-produk PT Unilever Tbk ditelevisi Swasta Indonesia (kajian Pragmatik)”. commit to user 62 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 2.3. KERANGKA PIKIR PENELITIAN Berdasarkan pada rumusan masalah, kerangka pikir pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Dialog pada iklan produk PT Unilever Tbk ANALISIS PRAGMATIK Fungsi Bahasa Prinsip Kerjasama (Cooperative Principles) Implikatur Percakapan Fungsi instrumental Maksim /direktif kuantitas Fungsi representasional /deklaratif Maksim Fungsi interaksional /ekspresif Maksim Fungsi personal Konteks sosial Konteks budaya dan semiotik kualitas hubungan Maksim cara Fungsi imajinatif Pengetahuan dasar Fungsi heuristik /interpretasi (Background knowledge) Fungsi regulatoris commit to user 63 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Diagram I. Diagram Kerangka berpikir dalam Analisis Bahasa iklan Produk PT Unilever Tbk. Diagram kerangka pikir penelitian tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut. Penelitian ini mengkaji bahasa pada dialog iklan produk-produk PT Unilever Tbk yang muncul di stasiun televisi swasta di Indonesia seperti RCTI, SCTV, METRO TV, TV ONE, INDOSIAR, TRANS TV, TRANS 7, dan sebagainya. Iklan yang dimaksud adalah iklan dalam bentuk dialog atau percakapan yang datanya diperoleh melalui proses merekam langsung dari tayangan iklan televisi dan dengan cara mengunduh dari situs You Tube dengan mengetikkan kata kunci tertentu. Setelah itu data dikumpulkan dan kemudian diklasifikasi berdasarkan kategori tertentu untuk selanjutnya dianalisis. Data iklan kemudian dianalisis dengan menggunakan ilmu pragmatik dan iklan. Pragmatik merupakan studi kebahasaan yang terikat konteks (context dependent). Oleh karena itu, penelitian ini juga mempertimbangkan konteks dalam analisis untuk menentukan maksud produsen dalam iklannya. Dalam dialog percakapan iklan tersebut, ada tiga hal yang dianalisis yaitu mengenai fungsi bahasa pada dialog iklan dengan menggunakan teori M.A.K Halliday, penerapan prinsip kerjasama yang berlandaskan teori Grice yang mengklasifikasi maksim menjadi empat kategori yakni maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim hubungan, dan maksim cara, dan pengungkapan implikatur percakapan (conversational implicature). Pertama penelitian ini berusaha menjelaskan fungsi bahasa yang diterapkan oleh PT Unilever Tbk melalui iklan. Kedua, cara yang dapat digunakan untuk memahami substansi dari percakapan dalam iklan yakni dengan menggunakan klasifikasi empat maksim. Ketiga, dalam commit to user mengungkap implikatur percakapan, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan 64 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id mengapa produsen menggunakan implikatur pada iklannnya. Keempat, penelitian ini beusaha menjelaskan alasan mengaa produsen mampu menmpengaruhi konsumen melaui tayangan iklan di televisi. Setiap bagian dari analisis adalah bukan bagian yang terpisah melainkan merupakan suatu kesatuan sehingga informasi dapat diperoleh dengan jelas. commit to user 65 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id commit to user 66 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Bentuk Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian, yang lebih menekankan pada masalah proses, maka jenis dan bentuk penelitian adalah kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif berhubungan dengan interpretasi bahasa yang digunakan pada dialog iklan produk PT Unilever Tbk, dan tidak menggunakan hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sebagaimana yang dilakukan pada penelitian kuantitatif. Namun demikian, penelitian ini berusaha menjelaskan fenomena bahasa yang terjadi dengan menggunakan kata-kata, bagan, dan tabel. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007: 4) memberikan definisi bahwa metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif menekankan pada pemahaman masalah kehidupan sosial berdasarkan kondisi relialitas yang kompleks dan rinci. Moleong (2007: 9) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian. Metode kualitatif menggunakan analisis data secara induktif, bersifat deskriptif, mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus dan memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data. Dengan demikian, penelitian ini commit to user 67 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id mengkaji dan menganalisis data berdasarkan fakta yang ditemukan. Fakta yang dideskripsikan adalah fungsi bahasa pada dialog iklan produk PT Unilever Tbk di stasiun televisi swasta Indonesia, penerapan prinsip-prinsip kerjasama (cooperative principles), wujud pengungkapan implikatur, dan kaitannya dengan pengaruh efektifitas iklan PT Unilever Tbk di televisi. Dengan menggunakan pendekatan ini, berbagai informasi kualitatif dari fenomena penggunaan bahasa pada iklan yang diteliti dapat diperoleh dan digeneralisasikan. 3.2. Sumber Data Menurut Lofland dan Lofland (1984: 47), sumber data utama penelitian kualitatif adalah kata-kata, tindakan, dan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, artikel, dan lain-lain. Kata-kata yang digunakan dalam dialog atau percakapan iklan PT Unilever Tbk merupakan sumber data utama. Media yang digunakan untuk memperoleh data adalah televisi. Iklan produk PT Unilever tersebut diunduh dari situs di internet bernama You Tube (www.youtube.com), www.jingle-iklan-tv.blogspot.com, dan juga melalui rekaman kamera telepon seluler dengan merk Nokia seri 6300 dengan resolusi dua mega pixel dan berformat AVI Video. Data rekaman ponsel berasal dari sepuluh stasiun televisi swasta yakni SCTV, RCTI, INDOSIAR, MNC TV, ANTV, TRANS TV, TRANS 7, METRO TV, TV ONE, dan GLOBAL TV. Stasiun televisi tersebut dipilih karena mewakili berbagai jenis stasiun televisi lokal yang ada di Indonesia. Selain itu, frekuensi kemunculan iklan lebih sering pada televisi swasta daripada stasiun televisi negeri. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 68 digilib.uns.ac.id 3.3 Teknik Sampling Untuk memperoleh data, penelitian ini menggunakan teknik purposive sample atau sampel bertujuan. Teknik sampling digunakan untuk menyeleksi dan memfokuskan permasalahan agar dalam pelaksanaan penelitian atau dalam pemilihan sampel lebih terarah dan tepat pada permasalahan yang dibahas. Menurut Moleong (2007: 224) bahwa dengan teknik purposive sample terkandung maksud untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber. Jadi, pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu. Sampel digunakan karena adanya keterbatasan waktu dan tenaga sehingga tidak mungkin semua populasi menjadi sumber data. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berwujud iklan-iklan produk PT Unilever dalam bentuk percakapan. Sampel data bukan dimaksudkan untuk mewakili populasi melainkan semata-mata dalam rangka memperdalam informasi dalam konteks yang unik. Sampel bertujuan, menurut Moleong (2007: 224), berfungsi untuk merinci kekhasan yang ada dalam ramuan konteks yang unik. Dalam hal ini pemilihan sampel akan berakhir dan harus dihentikan jika sudah terjadi pengulangan informasi. 3.4. Metode Penyediaan Data Sudaryanto (2001: 9) menyatakan bahwa metode adalah cara yang harus dilaksanakan dalam penyediaan data. Sesuai dengan jenis dan bentuk penelitian dan juga sumber data yang dimanfaatkan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan catat. Disebut metode simak karena peneliti menyimak bahasa yang diteliti. Sebelum dianalisis, data disediakan commit to user dengan dengan menggunakan dua cara yaitu (a) diunduh langsung dari situs resmi 69 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id You Tube (www.youtube.com) dan www.jingle-iklan.blogspot.com dengan menggunakan kata kunci tertentu dan kemudian menyimpannya pada media flash disc sebagai media untuk menyimpan data dan (b) diperoleh dengan menggunakan kamera handphone merk Nokia seri 6300 yang dilengkapi dengan kamera dua mega pixel. 3.5. Teknik Penyediaan Data Sudaryanto (2001: 9) menyatakan bahwa istilah metode dan teknik adalah mirip namun berbeda. Dengan kata lain, metode bisa memiliki beberapa macam teknik, sedangkan teknik adalah terkait dengan alat yang digunakan. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Menurut Moleong (2007: 168), penelitian kualitatif menggunakan peneliti sebagai instrumen yang bertindak sebagai perencana, pengumpul data, penganalisa data, pengintepreter data, dan juga sebagai pelapor penelitiannya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian sangat penting. Penyediaan data merupakan upaya seorang peneliti dalam menyediakan data yang berkaitan langsung dengan masalah yang dimaksud (Sudaryanto, 1993: 5). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik rekam dan catat untuk memperoleh data. Teknik rekam adalah teknik yang dilakukan dengan perekaman yang menggunakan kamera handphone merk Nokia 6300 sebagai alatnya. Teknik catat adalah teknik yang dilakukan pencatatan pada kartu data yang segera dilanjutkan dengan klasifikasi (Sudaryanto,1993: 135). commit to user perpustakaan.uns.ac.id 70 digilib.uns.ac.id 3.6. Keabsahan Data Untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan pada data yang telah terkumpul maka perlu dilakukan pemeriksaan keabsahan data. Dalam memeriksa keabsahan data, peneliti menggunakan teknik trianggulasi. Seperti yang dikatakan oleh Moleong (2007: 330), trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan jalan memanfaatkan peneliti dan peneliti lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat keabsahan data. Dengan demikian, peneliti dapat mereview persepsi, pandangan, dan analisis yang sedang dilakukan untuk membantu mengembangkan langkah selanjutnya. Selain itu, peneliti menggunakan trianggulasi sumber yaitu dengan menggunakan berbagai macam sumber data yang tersedia. Dengan demikian data yang sama atau sejenis akan lebih valid kebenarannya bila digali dari beberapa sumber berbeda. Lebih lanjut, Subroto (2007: 38) menyebutkan bahwa data juga dianggap valid jika benar-benar sesuai dengan masalah yang diteliti, dan ajek, atau data tersebut benar-benar terdapat secara meyakinkan pada beberapa sumber, atau setelah diuji. Agar data valid, bahan yang dijadikan data pada penelitian ini harus benar-benar ada pada situs You Tube dan pada rekaman kamera ponsel yang digunakan untuk merekam iklan produk PT Unilever Tbk di televisi swasta Indonesia pada saat iklan berlangsung (live). Dalam memperoleh transferability (keteralihan), peneliti memberikan informasi dan memberikan penjelasan mengenai penelitian dengan sejelas mungkin. Dalam hal ini, peneliti menyertakan kerangka pikir penelitian sesuaicommit denganto fokus user penelitian. Selanjutnya, dalam 71 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id memperoleh dependability (kebergantungan) dan conformability (kepastian), peneliti mengaudit (audit trail) ketepatan hasil penelitian dengan melakukan pengecekan beberapa kali. Ketekunan pengamatan dilakukan dengan teknik melakukan pengamatan yang diteliti, rinci dan terus menerus. 3.7. Analisis Data Langkah selanjutnya, setelah data terkumpul adalah menganalisis data. Bogdan dan Biklen (1982: 157) menyatakan bahwa: "Analysis involves working with data, organizing them, breaking them into manageable units, synthethesing them, searching for patterns, discovering what is important and what is to be learned, and deciding what you will tell others." Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada pihak lain. Data yang diperoleh kemudian dipilah-pilah sesuai dengan klasifikasi yang sesuai dengan alur berpikir penelitian. Klasifikasi yang dimaksud adalah mengelompokkan data ke dalam klasifikasi maksim dan juga klasifikasi fungsi bahasa. Untuk lebih jelasnya berikut disertakan tabel tabulasi data yang mengelompokkan data ke dalam kategori tertentu. Setelah itu, data dicatat dalam kartu data (data card). Kartu data yang berisi kode dan keterangan mengenai data tersebut digunakan dalam penelitian ini untuk mempermudah klasifikasi. Kartu data selanjutnya dicatat dalam lembar data (data sheet). Data hasil rekaman kemudian ditanskrip dan diberi kode tertentu. commit to user 72 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id NO BRAND TRANSKRIP DIALOG IKLAN STASIUN BULAN KODE April 1 TELEVISI 1. Sari Ayah, adik, dan kakak murni huh... : RCTI 2011 Tabel VII.1 Transkrip Dialog Iklan Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kontekstual yaitu menghubungkan teks dengan konteks non lingualnya karena makna secara pragmatik ditentukan oleh hal-hal extralingual yang bergantung pada konteks (Subroto, 1992: 55). Konteks merupakan hal yang harus dipertimbangkan dalam pragmatik karena pragmatik mengkaji makna tuturan. Langkah-langkah dari analisis data adalah sebagai berikut: a. Observing : peneliti melakukan pengamatan terhadap data iklan yang telah dicatat pada data sheet, pengamatan ini dilakukan secara cermat dan teliti, b. Organizing : data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan dan komentar peneliti, foto, rekaman dari website, rekaman dari ponsel, artikel, dan sebagainya. Dalam hal ini analisis data meliputi pengaturan tabulasi data, pengelompokkan, pemberian kode, dan pengkategorisasian ke dalam unit tertentu. c. Synthethesing : dalam hal ini peneliti berusaha untuk mencari kesatuan dalam keberagaman data, d. Identification : dalam hal ini dilakukan pencarian pola data, mengidentifikasi, dan juga mereduksi agar membuat data semakin sederhana dan mudah untuk dianalisis selain itu pengelompokan data dan pengeditan berguna commit to user untuk mengidentifikasi data yang relevan dengan pokok permasalahan penelitian, 73 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id e. Analyzing : untuk memperoleh informasi yang lebih banyak data dianalisis berdasar pada teori pragmatik yaitu dengan menggunakan teori implikatur, klasifikasi maksim menurut teori Grice, teori tentang fungsi bahasa kaitannya dengan iklan, menggunakan background knowledge atau pengetahuan bersama, dan mempertimbangkan konteks iklan. Pengetahuan untuk menafsirkan sesuatu hal harus berdasarkan pada pengetahuan awal yang ada sehingga dari pengalaman yang lama digunakan untuk menafsirkan pengalaman yang baru. Yule (2006: 146), menggunakan istilah ‘skema’ atau pengetahuan sebelumnya yang ada pada ingatan. f. Conclusion : berdasarkan analisis data dan pembahasan pada Bab IV, peneliti membuat kesimpulan akhir pada Bab V untuk menjawab rumusan masalah pada Bab I. 3.8. Penyajian Hasil Analisis Data Penyajian hasil dari analisis data dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif yaitu berupa penjelasan yang merupakan fakta dengan menggunakan kata-kata. Kata – kata tersebut merupakan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. Ini berarti bahwa setelah data terkumpul, data selanjutnya divalidasi dan dipilah berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan. Setelah data diklasifikasikan dan dianalisis, peneliti menjelaskan hasil penelitian dengan menggunakan kata-kata dan bersifat formal yaitu dengan dibantu penggunaan bagan maupun tabel yang menunjukkan frekuensi kemunculan dari data (Sudaryanto, 2001: 145). Hasil penelitian ini berupa wujud pengungkapan implikatur yang diketahui melalui penerapan commit to user prinsip-prinsip kerjasama 74 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id (cooperative principles) dan juga mengkaitkan penggunaan bahasa pada dialog iklan PT Unilever Tbk dengan fungsi bahasa pada iklan. Pada akhirnya akan dapat diketahui bagaimana dan mengapa iklan produk PT Unilever Tbk dapat mempengaruhi konsumen sebagai target audience melalui tayangan iklannya di stasiun televisi swasta Indonesia commit to user 75 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id commit to user 76 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Iklan bersifat dinamis sebab selalu mengikuti perkembangan kehidupan manusia dari waktu ke waktu. Bahkan tidak sedikit pula masyarakat yang menjadikan iklan sebagai acuan standar dari gaya hidup mereka sehari hari. Bila diperhatikan, trend yang sedang berkembang seperti trend gaya hidup di suatu daerah akan cepat sekali diketahui dan bahkan ditiru oleh masyarakat yang tinggal di daerah lain hanya dengan melihat tayangan iklan ditelevisi. Dalam penelitian ini media televisi digunakan oleh peneliti untuk mengungkap fenomena yang terjadi. Fenomena yang dimaksud adalah terkait dengan makna tersembunyi dalam iklan. Sehubungan dengan pernyataan tersebut maka fokus penelitian ini yang pertama adalah fungsi bahasa pada dialog iklan produk-produk PT Unilever Tbk di stasiun televisi swasta Indonesia. Fungsi bahasa diperlukan untuk mengetahui tujuan dari produsen dalam memasarkan produknya melalui iklan. Kemudian, pembahasan yang kedua mengenai penerapan prinsip-prinsip kerjasama pada dialog iklan produk-produk PT Unilever Tbk di televisi swasta Indonesia. Prinsip kerjasama tersebut sangat penting untuk mengetahui kelayakan informasi yang dituangkan dalam iklan. Sedangkan pembahasan yang ketiga tentang implikatur percakapan yang terjadi pada dialog iklan produk-produk PT Unilever Tbk di commit to user perpustakaan.uns.ac.id 77 digilib.uns.ac.id stasiun televisi swasta Indonesia. Pengungkapan implikatur percakapan diperoleh dengan memperhatikan konteks pada iklan sebab implikatur selalu mendasarkan analisisnya pada konteks. Konteks seperti yang dikemukakan oleh Wijana (1996: 11) adalah segala latar belakang pengetahuan (background knowledge) yang dimiliki bersama oleh penutur dan mitra tutur serta yang menyertai dan mewadahi sebuah tuturan. Pembahasan yang keempat adalah mengenai alasan yang menyebabkan iklan produk PT Unilever dapat mempengaruhi masyarakat. PT. Unilever Indonesia di dalam memproduksi produknya dibagi menjadi beberapa divisi. Setiap divisi memusatkan perhatiannya pada produk-produk tertentu. Divisi Home care brands memproduksi produk-produk seperti: Rinso, Lux, Lifebuoy, Vim Powder, dan Sunlight. Sedangkan divisi foods brands memproduksi produk-produk seperti: Blue Band, Taro, dan Royco. Divisi personal care brands memproduksi produk-produk seperti: Pepsodent, Close Up, Sunsilk, Clear, Rexona, dan Citra. Untuk divisi Foods Brands, tempat produksinya berada di Jakarta sedangkan divisi Home care tempat produksinya di Surabaya. Untuk memproduksi sabun mandi Lux yang termasuk divisi Home care, dilakukan di Jakarta yaitu di Graha Unilever Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 15. Dalam mengiklankan produk-produknya PT Unilever menggunakan berbagai media dan juga bekerjasama dengan perusahaan lain. Iklan yang ditayangkan dengan media tersebut harus efektif dan menarik perhatian konsumen. Iklan yang efektif biasanya memiliki durasi kurang dari tiga puluh detik. Bahkan disinyalir bahwa iklan televisi lebih susah dibuat daripada membuat suatu film. Salah satu prinsip utama dalam dunia periklanan adalah bahwa iklan commit to user 78 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id harus mampu bertahan dan tampak lebih menonjol dibandingkan iklan lain. Untuk merealisasikan prinsip tersebut, para produsen iklan kemudian mempergunakan berbagai alat atau media. Dan saat ini media yang sangat efektif dan efisien untuk beriklan adalah televisi. Iklan televisi sangat efektif dan efisien untuk menjangkau masyarakat dari berbagi tingkat sosial. Dalam iklannya, PT Unilever tidak henti-hentinya menciptakan ide yang sangat kreatif. Ide kreatif tersebut muncul karena masing-masing produk memiliki segmen pasar tersendiri sehingga setiap produk diharuskan memiliki satu konsep sehingga dapat menarik minat konsumen. PT Unilever sebagai produsen juga mengemas iklannya dalam beberapa versi pada setiap mereknya dan salah satunya adalah dengan menggunakan teknik percakapan antar pemeran iklan. Data No. 23 : Iklan Sariwangi versi Tempat Favorit Dialog : Ayah Ibu : aku tunggu di tempat favorit kita : huh daripada nggak enak gini mending omongin aja ngeteh yuk, ayah...tadi kan aku nunggu direstoran favorit kita lo Ayah : kirain nunggu disini Announcer : mari ngeteh mari bicara Ayah : Saya (nanti) menunggu di tempat favorit kita Ibu : daripada saya merasa tidak enak (dengan ayah) seperti ini, lebih baik (di) bicarakan saja, Ayah mari minum teh...tadi kan (ibu) menunggu direstoran favorit kita Ayah : Saya kira (ibu) menunggu disini (di rumah) Announcer : mari (minum) teh mari bicara Dari data nomor 23 tersebut, dapat dilihat bahwa teknik percakapan yang digunakan oleh ibu adalah teknik menyindir. Tuturan ‘ayah...tadi kan aku nunggu direstoran favorit kita lo’ dalam iklan tersebut bisa juga disepadankan dengan kalimat pertanyaan ‘Ayah tadi menunggu dimana?’ namun ibu tidak commit user mengutarakannya secara langsung. Dalamtohal ini si ibu menyindir ayah agar ayah perpustakaan.uns.ac.id 79 digilib.uns.ac.id menyadari bahwa ada perbedaan persepsi mengenai tempat favorit mereka. Tempat favorit ayah adalah ‘di rumah’ sedangkan tempat favorit ibu adalah ‘di restoran’. Perbedaan inilah yang diangkat oleh iklan Sariwangi sebagai topik pembicaraan yang sederhana tetapi sering muncul dalam kehidpan nyata. Iklan tersebut adalah salah satu iklan Sariwangi yang paling fenomenal yakni iklan Sariwangi versi tempat favorit. Walaupun penggunaan bahasanya sangat sederhana iklan ini mampu menarik perhatian konsumen melalui tayangan iklan di televisi. Selain kreativitas, syarat utama produsen sebagai pembuat iklan adalah penguasaan dan pemahaman terhadap bahasa yang digunakan. Untuk bisa menyampaikan pikirannya secara tertulis dalam suatu bahasa, produsen harus mengetahui aturan-aturan dan tata bahasa, kaidah-kaidah, idiom-idiom, gaya bahasa, diksi atau pilihan kata, dan sebagainya. Dan melalui analisis implikatur percakapan, informasi yang secara implisit pada iklan dapat dijelaskan secara lebih rinci. Tentu saja dengan mempertimbangkan konteks yang selalu mendasari tuturan. Berikut adalah hasil penelitian yang berdasarkan pada data-data yang ada. Dari data yang telah dikumpulkan kemudian dikelompokkan ke dalam klasifikasi fungsi bahasa yang dikemukakan oleh M.A.K Halliday. 1. Fungsi Bahasa M.A.K Halliday Tabel klasifikasi data berdasarkan teori M.A.K Halliday No. 1. 2. 3. 4. Fungsi Bahasa (Menurut Teori M.A.K. Halliday) Jumlah data yang memenuhi fungsi bahasa (dari 32 data) Fungsi instrumental/ direktif 13 Fungsi representasional/ deklaratif 14 Fungsi interaksional/ ekspresif 10 commit to user Fungsi personal 8 Persentase (dari 100%) 40,625% 43,75% 31,25% 25 % 80 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 5. 6. 7. Fungsi heuristik/ interpretasi Fungsi regulatoris Fungsi imajinatif 4 4 4 12,5% 12,5% 12,5% Tabel I.1 Dari tabel I.1 tersebut diketahui bahwa fungsi bahasa yang paling dominan adalah fungsi representational atau fungsi deklaratif. Sejumlah 43,75% atau 14 data menunjukkan bahwa fungsi ini lebih dominan dari fungsi bahasa yang lain. Fungsi representational yakni bahasa yang berfungsi untuk membuat pernyataanpernyataan, menyampaikan fakta maupun pengetahuan, menjelaskan realitas sebenarnya seperti yang dialami oleh manusia. Hal senada juga pernah dikatakan oleh Tarigan (1986: 6) yang mengatakan bahwa bahasa berfungsi untuk merepresentasikan sesuatu. Dengan kata lain bahasa pada iklan PT Unilever berusaha mendeskripsikan produk dengan jelas tetapi menggunakan kata-kata yang singkat dan tentunya dengan dukungan fakta yang ada. Berikut ini adalah data yang mengandung fungsi representasi. Data No.21 : Kecap Bango (versi lingkaran cinta) Dialog : Anak : aku sayang sekali sama mama Ibu : oya Anak : iya, sayangku sebesar ini, kalau mama? segini... Announcer : cukup sekecil ini untuk cinta sepenuh hati Baru...Bango kemasan dua ribu karena rasa tak pernah bohong Data No.5 : Rinso anti Noda (versi Titi DJ dan anaknya) Dialog : Anak dan ibu : dada Anak : gantian kita bantuin ayah yuk bu Anak : ayah pasti suka Ibu : tapi baju kamu enggak Anak : hehe Announcer : baru Rinso anti noda dengan tenaga pengangkat noda mengangkat noda membandel saat direndam Anak : bajuku? Ibu : tenang kan ada Rinso commit to user Announcer : sekali kucek noda beres 81 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Ayah Announcer Announcer : siapa yang ngerjain? : Rinso membersihkan paling bersih : berani kotor itu baik Data nomor 21 termasuk dalam fungsi representatif sebab announcer ingin menyampaikan bahwa walaupun hanya dengan kecap Bango yang berukuran kecil namun benar-benar dapat menarik rasa cinta dari penggemar citarasa kecap. Selanjutnya pada data nomor 5, produsen ingin memberitahu konsumen bahwa Rinso benar-benar menggunakan teknologi yang mampu mengangkat noda. Hal ini dibuktikan dengan dukungan kemasan dan informasi yang disampaikan melalui tayangan iklan di televisi. Selain itu produsen juga menyajikan beberapa fakta menarik mengenai produk yang dapat dilihat di situs resmi http://www.rinso.co.id. Selanjutnya fungsi instrumental berada diurutan kedua setelah fungsi representational. Tabel menunjukkan bahwa sebanyak 40,625% data menunjukkan bahwa dialog iklan PT Unilever memenuhi fungsi tersebut. Yang dimaksud dengan fungsi instrumental adalah bahasa berfungsi untuk menciptakan suatu kondisi dan menyebabkan terjadinya suatu peristiwa tertentu. Dalam istilah linguistik hal ini lebih dikenal dengan perintah atau imperatif. Dari tabel tersebut diketahui bahwa sebanyak 13 data iklan menggunakan kalimat atau dialog yang bersifat imperatif baik kepada konsumen ataupun antar pemeran dialog iklan. Data berikut menunjukkan tindakan komunikatif yang bersifat menyuruh sehingga menghasilkan kondisi tertentu. Data No.16 : Pepsodent versi 'ayo perbaiki' Dialog : Ayah to user : bisa bantucommit ayah memperbaikinya perpustakaan.uns.ac.id 82 digilib.uns.ac.id Anak : ayo kita perbaiki Announcer : penting untuk memperbaiki sebelum kerusakan membesar sama seperti gigi anak Ibu : ayo kita perbaiki Announcer : pepsodent baru memberikan kalsium lima puluh persen lebih banyak dan bantu perbaiki ubang kecil tak kasat mata sebelum jadi gigi berlubang Anak : ayo kita perbaiki Pepsodent pasta gigi nomor satu paling banyak dipakai dan dipercaya dokter gigi di indonesia Data No.18 : Iklan Royko Dialog : Anak – anak : tiga empat lima enam Ibu : yuk makan siang yuk hahaha Anak - anak : makan makan ma Ibu : sayur (sayur buatanku pasti bikin mereka ketagihan) Royko kaldu ayam, dari bumbu rasa ayam dan rempah rempah pilihan Ibu : hmm... anak –anak : hmmm enak Announcer : Royko kaya rasa Royko kaya rasa kaya selera Data nomor 16 dan juga data nomor 18 termasuk dalam fungsi instrumental karena bahasa digunakan untuk mengajak seseorang agar melakukan sesuatu. Pada data nomor 16, produsen menggunakan kata ‘ayo’ sebagai kata yang bersifat mengajak. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata ‘ayo’ merupakan kata seru untuk mengajak atau memberikan dorongan; sedangkan pada data nomor 18 produsen menggunakan kata ‘yuk’ sebagai kata yang bersifat menyuruh. Dalam KBBI, kata ‘yuk’ merupakan kata seru untuk mengajak; sama halnya pada kata ‘ayo’. Selanjutnya adalah fungsi interaksional atau ekspresif. Fungsi ini berada diurutan ketiga dari fungsi yang lainnya. Data menunjukkan bahwa lebih dari tiga to user menyebutnya dengan istilah the puluh persen berada pada fungsicommit ini. Halliday 83 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id interactional function. Dalam hal ini bahasa berfungsi untuk menjamin keberlangsungan komunikasi dan menjalin suatu interaksi sosial. Dalam proses interaksi tersebut tentu saja diperlukan pengetahuan yang cukup mengenai logat, jargon, lelucon sebagai bumbu komunikasi. Data yang mengandung fungsi bahasa ini adalah sebagai berikut. Data No.24 : Iklan Pepsodent versi Ksatria Malam Dialog : Announcer : Pepsodent mempersembahkan sikat gigi malam bersama ayah Adi dan Dika Ayah : tau ndak? Ksatria malam ndak bisa ngalahin monster yang makanin gigimu dimalam hari Dika : yang bener yah? Ayah : Bener...tapi kamu bisa bantu ngalahin mereka Dika : oke aku kalahin semuanya Ayah : ayo sikat giginya...wua Dika : ayah topengnya mana? Announcer : Sikat gigi pagi dan malam dengan Pepsodent Data No.29 : Iklan Royko versi magcess Dialog : Pembawa acara : lomba masak segera dimulai Ibu 1 : Tenang... Announcer : kalau masak dengan Royko Ebi pasti terasa nikmatnya...paduan ebi istimewa dan bumbu komplitnya ciptakan cita rasa manis, asin, gurih Ibu 2 : Manis Ibu 3 : Asin Ibu 4 : Gurih Ibu 3 : Magcess... Ibu – ibu : Magcess? Ibu 3 : manis asin gurih nya mag cess Announcer : Royko ebi..manis, asin, gurihnya...cess Pada data nomor 23 tampak sekali bahwa ayah Adi sedang berusaha berkomunikasi dengan Dika melalui tuturan yang bersifat lelucon sebagai commit to user 84 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id komunikasi. Lelucon ini terdapat pada kalimat yang digaris bawah. Ayah Adi menakut nakuti Dika dengan penggunaan kata ‘monster’ yang dapat menggerogoti gigi. Pada data nomor 29, produsen berusaha mengenalkan istilah baru kepada konsumen. Istilah tersebut menadi sangat terkenal setelah tayangan iklan di televisi. Istilah Magcess adalah kependekan dari manis, asin, dan gurih. Fungsi personal yang lebih dikenal dengan istilah fungsi perorangan berada diurutan ke empat dengan presentase sebesar 25% . Fungsi ini memberikan kesempatan kepada pembicara untuk mengekspresikan perasaan, emosi pribadi, serta reaksi yang mendalam. Dalam hal ini bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi biasanya menunjukkan kepribadian seseorang. Dari bahasa yang dipakai tersebut maka akan diketahui apakah seseorang sedang sedih, gembira, marah dan sebagainya. Contoh data yang termasuk dalam fungsi perorangan adalah sebagai berikut. Data No.21 : iklan kecap Bango Dialog : Anak : aku sayang sekali sama mama Ibu : oya Anak : iya, sayangku sebesar ini, kalau mama? segini... Announcer : cukup sekecil ini untuk cinta sepenuh hati Baru...Bango kemasan dua ribu karena rasa tak pernah bohong Pada data nomor 21 tersebut dapat diketahui bahwa sang anak sedang mengungkapkan perasaannya yakni perasaan gembira. Perasaan senang maupun gembira termasuk kedalam fungsi personal sebab sang anak mencoba mengkspresikan diri mengenai rasa sayangnya terhadap ibu. Dengan pengungkapan rasa gembira ini diharapkan konsumen merasa tertarik dan penasaran denga iklan tersebut. commit to user 85 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Fungsi heuristik (the heuristic function) melibatkan penggunaan bahasa untuk memperoleh ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan mempelajari seluk beluk lingkungannya. Fungsi ini lebih bersifat pertanyaan yang biasanya memerlukan suatu jawaban. Kalimat pertanyaan yang sering digunakan adalah diawali dengan kata ‘apa’, ‘siapa’ , dan ‘bagaimana’. Fungsi ini berada diurutan kelima dengan presentase sebesar 12,5%. Hal ini disebabkan karena hanya beberapa iklan yang menggunakan kalimat pertanyaan. Kalimat pertanyaan yang digunakan adalah bersifat penekanan terhadap suatu prduk yang diiklankan. Berikut ini adalah data yang menunjukkan fungsi tersebut. Data No.3 : Sariwangi (versi ultah) Dialog : Ibu : ultahku sekarang ayah nyiapin apa ya? Ibu : yah... Ayah : hum? Ibu : kelupaan sesuatu gak? Ayah : oiya...lupa buang sampah Ibu : kok malah itu yang diinget Ayah : mungkin ada cara yang lebih jelas buat ngingetin ayah Ibu : ngeteh yuk...ayah inget kan nanti malem ada bola di tv Ayah : masa ayah lupa Ibu : kalau gitu ayah inget kan lagu ulang tahun kayak gimana? Ayah : selamat ulang tahun ayah ucapkan (ibu tersenyum) Data No.8 : Iklan Pepsodent (versi monster) Dialog : Introduction : Pepsodent mempersembahkan sikat gigi malam bersama Ayah Adi dan Dika Dika : yah mengapa sih setiap malam kita harus sikat gigi? Ayah : soalnya pas malam hari monster dimulutmu itu menggerogoti gigi kamu dan berubah jadi item, ada monster hula hula yang..wuaaaa Ibu : ini kan kostum hula hula Dika Closing : sikat gigi pagi dan malam bersama Pepsodent commit to user 86 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Data nomor 3 diatas dikategorikan sebagai fungsi heuristik karena fungsi ini lebih bersifat pertanyaan yang biasanya memerlukan suatu jawaban. Pada data nomor 8, Dika ingin mengetahui mengapa dirinya harus menyikat giginya dimalam hari. Pertanyaan ini memerlukan jawaban dan penjelasan dari ayah. Penjelasan dari jawaban tersebut diharapkan dapat menambah informasi atau pengetahuan seseorang. Fungsi regulatoris atau fungsi regulasi berfungsi sebagai pengawas, pengendali, atau pengatur peristiwa atau berfungsi untuk mengendalikan atau mengatur orang lain. Fungsi ini jarang digunakan oleh PT Unilever dan hanya menduduki peringkat keenam karena konsumen lebih memilih iklan yang berorientasi kepada ‘fakta’ daripada sekedar ‘ajakan’ untuk membeli suatu produk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada data iklan Pepsodent berikut ini. Data No.16 : Pepsodent versi 'ayo perbaiki' Dialog : Ayah : bisa bantu ayah memperbaikinya Anak : ayo kita perbaiki Announcer : penting untuk memperbaiki sebelum kerusakan membesar sama seperti gigi anak Ibu : ayo kita perbaiki Announcer : pepsodent baru memberikan kalsium lima puluh persen lebih banyak dan bantu perbaiki ubang kecil tak kasat mata sebelum jadi gigi berlubang Anak : ayo kita perbaiki Pepsodent pasta gigi nomor satu paling banyak dipakai dan dipercaya dokter gigi di indonesia Data nomor 16 termasuk dalam fungsi regulatoris. Dalam iklan tersebut ibu mengajak anak untuk menyikat giginya sebelum terjadi kerusakan. Fungsi regulatoris sangat jarang ditemukan dalam dialog iklan karena memberikan commithasil to user dampak yang kurang baik terhadap penjualan. Hal ini terjadi karena 87 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id konsumen akan beranggapan bahwa merekalah yang berhak memilih produk, bukan produsen yang ‘seolah-olah’ memaksa konsumen membeli produk. Fungsi imaginatif (the imaginative function) berfungsi sebagai pencipta sistem, gagasan, atau kisah imaginatif. Fungsi imaginatif berada diurutan terakhir dibandingkan fungsi bahasa yang lain karena produsen jarang menggunakan model iklan kartun atau dongeng. Segmen kartun dan dongeng tidak dapat menembus semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu produsen jarang menggunakan iklan dengan fungsi ini. Fungsi imaginatif biasanya untuk mengisahkan cerita, dongeng, lelucon. Singkat kata, dengan menggunakan katakata manusia bebas berimajinasi. Salah satu iklan yang menerapkan fungsi ini adalah iklan Pepsodent. Data No.8 : Iklan Pepsodent (versi monster) Dialog : Introduction : Pepsodent mempersembahkan sikat gigi malam bersama Ayah Adi dan Dika Dika : yah mengapa sih setiap malam kita harus sikat gigi Ayah : soalnya pas malam hari monster dimulutmu itu menggerogoti gigi kamu dan berubah jadi item, ada monster hula hula yang...wuaaaa Ibu : ini kan kostum hula hula Dika Closing : sikat gigi pagi dan malam bersama pepsodent Data No.24 : iklan Pepsodent versi Ksatria Malam Dialog : Announcer : Pepsodent mempersembahkan sikat gigi malam bersama ayah Adi dan Dika Ayah : tau ndak? Ksatria malam ndak bisa ngalahin monster yang makanin gigimu dimalam hari Dika : yang bener yah? Ayah : Bener...tapi kamu bisa bantu ngalahin mereka Dika : oke aku kalahin semuanya commit to user Ayah : ayo sikat giginya...wua 88 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Dika Announcer : ayah topengnya mana? : Sikat gigi pagi dan malam dengan Pepsodent Data nomor 8 dan data nomor 24 memiliki kemiripan karena keduanya adalah iklan pasta gigi merk Pepsodent. Iklan tersebut termasuk kedalam fungsi imaginatif yakni kuman diandaikan sebagai monster yang bisa dikalahkan hanya dengan menyikat gigi secara teratur. Kata ‘kuman’ sebenarnya adalah ‘bakteri kecil’ sedangkan ‘moster’ adalah ‘makhluk yang besar’. Kedua kata tersebut sebenarnya berlawanan namun oleh produsen justru disepadankan. Bagi anakanak, pembuatan iklan yang mengandung fungsi imaginatif berpengaruh besar dalam mempengaruhi pola pikir mereka sebab dunia anak anak adalah dunia imaginatif dan kreatif. 2. Maksim Percakapan Seperangkat prinsip kerjasama yang terdiri dari empat maksim utama dapat digunakan sebagai parameter dalam memahami makna iklan. Sejauh mana produsen memberikan informasi yang benar dan akurat kepada produsen dapat diketahui dengan mengunakan dengan maksim ini. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan frekuensi kemunculan data berdasarkan menggunakan teori Grice mengenai maksim percakapan. commit to user klasifikasi yang 89 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Tabel klasifikasi data berdasarkan teori Grice No. Maksim Percakapan (Menurut Teori Grice) 1. Maksim kuantitas (informative ness) - memberikan informasi yang seinformatif mungkin 2. Maksim kualitas (truthfulness) - efektif - 3. 4. Jumlah data yang memenuhi maksim (dari 32 data) 24 informatif Maksim hubungan (relation) - relevan Maksim cara (clearness) - menghindari ungkapan yang tidak jelas Persentase (dari 100%) 75 % 26 81,25 % 25 78,125 % 25 78, 125 % 22 68, 75 % - menghindari kata ambigu 22 25 68, 75 % 78, 125 % - singkat dan tidak berteletele 25 78, 125 % - teratur Tabel II.1 Melalui tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 81,25 % dari keseluruhan data memenuhi maksim kualitas karena percakapan yang digunakan dalam dialog iklan sangatlah efektif dalam memberikan informasi kepada konsumen sehingga konsumen tertarik terhadap apa yang sedang diiklankan. Kemudian sebanyak 78,125 % dari data memenuhi maksim relevansi karena commit to user 90 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dialog antar pemeran tokoh pada iklan menunjukkan ketekaitan antara kata yang satu dengan kata yang lain. Maksim cara hanya menempati posisi terakhir dengan 68,75 % karena produsen menggunakan ungkapan yang tidak jelas dan seringkali bermakna ambigu. Karena bersifat ambigu, makna iklan menjadi rancu dan menimbulkan multitafsir. Menciptakan bahasa iklan yang kreatif sehingga mengena dan dapat diterima oleh masyarakat dapat menciptakan peluang untuk lebih banyak menjual produk dan jasa dalam jangka waktu yang relatif lama. Selain itu, akan terjadi peningkatan nilai dari brand image pada produk perusahaan di dalam kehidupan masyarakat. Mengenai penggunaan bahasa iklan, Grice pada tahun 1967 mengemukakan kaidah yang mencakup peraturan tentang efektifitas dan efesiensi suatu percakapan. Kaidah tersebut meliputi dua hal, yaitu (a) prinsip kerjasama dan (b) maksim percakapan. Selanjutnya Grice (1975) menegaskan bahwa dalam semua komunikasi ada persetujuan umum antara penutur dan pendengar yang disebut dengan prinsip kerjasama. Empat maksim sebagai kaidah untuk mengefektifkan dan mengefisienkan komunikasi yang dikemukakan oleh Grice (dalam Leech, 1983: 11-12) adalah sebagai berikut yaitu (1) maksim kuantitas (maxim of quantity), memberi informasi sesuai yang diminta; (2) maksim kualitas (maxim of quality), menyatakan hanya yang menurut kita benar atau cukup bukti kebenarannya; (3) maksim relasi (maxim of relation), memberi sumbangan informasi yang relevan; dan (4) maksim cara (maxim of manner), menghindari ketidakjelasan pengungkapan, menghindari ketaksaan, mengungkapkan mengungkapkan secara beraturan. commit to user secara singkat, 91 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Berkaitan dengan prinsip kerjasama Grice di atas maka konsumen akan berpedoman bahwa produsen dalam berkomunikasi tentunya mengikuti maksim di atas. Apabila ada tanda-tanda bahwa maksim tidak diikuti, maka konsumen harus segera memutuskan bahwa ada sesuatu di balik apa yang dikatakan oleh produsen, dan apabila suatu ucapan mempunyai makna di balik apa yang dikatakan, maka ucapan itu mempunyai implikatur. Dan di dalam implikatur terdapat tujuan tertentu. 1. Maksim Kualitas Lebih dari delapan puluh persen dialog pada iklan tersebut memenuhi maksim kualitas. Ini berarti bahwa informasi yang disampaikan oleh PT Unilever sesuai dengan kenyataan dan disertai dengan riset atau bukti nyata. Maksim percakapan ini mewajibkan setiap peserta percakapan mengatakan hal yang sebenarnya. Maksim kualitas adalah maksim yang menjelaskan bahwa peserta tuturan harus memberikan informasi yang sesuai dengan fakta. Dengan menerapkan maksim kualitas dalam prinsip kerjasama Grice, produsen diharapkan dapat menyampaikan sesuatu keadaan ataupun informasi yang benar-benar nyata dan sesuai dengan fakta yang sebenarnya dalam aktifitas beriklan. Tuturan yang tidak didasarkan pada kenyataan dan tidak ada dukungan data yang jelas, konkrit, dan serta tidak dapat dipertanggungjawabkan, maka dianggap melanggar maksim kualitas. Seperti dapat dilihat pada Tabel III.1, PT Unilever melalui iklan Sarimurni memenuhi maksim kualitas karena produsen memberikan informasi yang sebenarnya dan berdasarkan pada bukti yang ada. Bukti yang dimaksud commit to user 92 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id adalah pada istilah ‘osmo filter’ yang terdapat dalam kemasan teh Sarimurni. Osmo Filter adalah suatu teknologi yang digunakan untuk menyimpan kesegaran rasa dan aroma daun teh alami, sehingga tetap terjaga keasliannya. Pori-pori yang terdapat pada osmo filter ini akan menyaring dan melepaskan hanya kandungan teh yang baik untuk menghasilkan teh jernih, dengan warna cerah.Walaupun istilah-istilah asing tersebut 100% terlarang untuk digunakan. Apabila digunakan dengan tidak berlebihan maka kata tersebut justru bisa meningkatkan kepercayaan pemirsa. Nama Iklan Sari Murni Dialog Iklan Ayah, adik, dan kakak : huh... Ibu : semangatkan pagi dengan Sari Murni Adik : wah putih murni...bentuknya bundar Ibu : iya...ada osmo filternya untuk sari teh pilihan, rasa dan aromanya lebih... Ibu (bernyanyi) : ini kantong teh bundar Sarimurni Adik, kakak, ayah : yang rasanya enak sekali Ayah (bernyanyi) : semua suka aromanya nikmat bikin kita jadi semangat Tabel III.1 2. Maksim Kuantitas Tabulasi data menunjukkan bahwa 75 persen data memenuhi maksim kuantitas. Dalam maksim kuantitas, produsen diharapkan dapat memberikan informasi yang benar-benar memadai, dirasa cukup, dan dipandang seinformatif mungkin kepada konsemen. Dengan kata lain dapat diartikan bahwa informasi atau pesan yang diberikan oleh produsen tutur harus layak dan tidak boleh berlebihan dan harus sesuai dengan apa yang ditanyakan atau dibutuhkan konsumen. Bagian bagian yang sama sekali tidak mengandung informasi yang commit to user sungguh-sungguh diperlukan bagi konsumen, dapat dikatakan tidak sesuai dengan 93 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id maksim kuantitas dalam prinsip kerja sama Grice. Contoh data pada iklan adalah sebagai berikut. Nama Iklan Sariwangi versi bocor Dialog Iklan Ibu : ayah di dapur ada yang bocor... bisa tolong dibenerin? Ayah : bisa... beres deh Ibu : hum..hum...mungkin aku kurang jelas kasih tau nya Ibu : ngeteh yuk... Ayah : yuk... Ibu : tik tik tik ada yang bocor cobalah tengok Ayah : ya ampun...aku benerin sekarang ya? Ibu : nanti dulu lah Ayah : malu... Tabel IV.1 Dialog antara ayah dan ibu tersebut memenuhi maksim kuantitas. Pertanyaan ibu ‘ayah didapur ada yang bocor; bisa tolong dibenerin?’ dapat dijawab dengan ayah dengan tuturan ‘bisa...beres deh’. Informasi yang diminta oleh ibu diberikan oleh ayah sesuai dengan pertanyaan dan tidak berlebihan. Untuk meyakinkan ibu, ayah menjawab dengan kata ‘bisa’ dan kemudian diikuti ungkapan ‘beres deh’. 3. Maksim Relevansi Maksim relevansi mengharuskan setiap peserta percakapan memberikan kontribusi yang relevan dengan masalah pembicaraan. Brown and Yule (1983: 86) meatakan bahwa “One way of solving this problem is to translate the maxim ‘be relevant’ into a more practically useful form as ‘make your contribution relevant in terms of the existing topic framework.” Satu cara untuk memecahkan masalah ini adalah dengan menerjemahkan maksim hubungan dalam sebuah bentuk commit to user 94 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id sederhana yang berguna yakni buatlah kontribusi sesuai dengan kerangka topik yang sedang dibicarakan. Dalam menghasilkan tuturan yang kooperatif dengan maksim relevansi ini produsen melaui percakapan dalam iklannya harus memberikan kontribusi atau tanggapan yang relevan dengan topik yang sedang digunakan. Sebuah tuturan dapat dikatakan melaksanakan maksim relevansi apabila antara tuturan dengan respons yang diberikan sesuai. Nama Iklan Iklan Lifebuoy bodywash Dialog Iklan Anak : yuu...ciat ciat ciat Mama : ayo cepet mandi Anak : eh mama Mama : oke deh nggak ngintip deh Anak : mandi sendiri ya Mama : hmm (memang sudah saatnya mandi sendiri)...digosok ya mukanya...belakang kuping...punggungnya juga ya... Lifebuoy bodywash membersihkan kuman dan kotoran bahkan dari bagian tubuh yang sulit di jangkau Ayah : bersih juga Anak : aku ke sekolah sendiri ya pa Lifebuoy bodywash Tabel V.1 Pada tabel V.1 diketahui bahwa dialog tersebut memenuhi maksim relevansi sebab dialog antar kalimat menunjukkan adanya hubungan. Hubungan ini dapat dilihat dari kata ‘mandi’, ‘punggung’, ‘gosok’, ‘kuman’, ‘tubuh’ dan ‘sabun merk Lifebuoy’. Rangkaian kata tersebut merupakan satu kesatuan yang menghubungkan antara inti pesan satu dengan inti pesan yang lain. Dalam hal ini sabun merk Lifebuoy digunakan untuk membersihkan bagian tubuh yang kotor karena mengandung kuman. commit to user 95 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 4. Maksim Pelaksanaan Bila dikaitkan dengan maksim pelaksanaan, maka PT Unilever sebagai produsen diharuskan menyampaikan informasi yang jelas, tidak taksa dan tidak berlebih-lebihan serta runtut. Dengan maksim ini, konsumen juga diharuskan menafsirkan kata-kata yang digunakan oleh produsen melalui iklannya berdasarkan konteks-konteks pemakaiannya. Maksim pelaksanaan memiliki beberapa faktor yang harus dipenuhi yaitu yang pertama adalah berbicara dengan jelas. Produsen hendaknya mengupayakan tuturan yang jelas, dapat didengar dan mempunyai maksud yang jelas pula. Kedua adalah menghindari makna taksa. Penggunaan makna taksa dalam maksim ini berarti tidak kooperatif. Ketiga yaitu pembicaraan yang panjang lebar dan berlebihan untuk menyampaikan maksud yang sedikit harus dijauhi. Berbicara secara singkat justru di sarankan dalam hal ini. Keempat adalah ketertiban dan keteraturan tuturan. Suatu tuturan dalam maksim ini dikatakan bersifat kooperatif ketika tersusun teratur dan tertib berdasarkan urutan kejadian apa yang dituturkan. Nama Iklan Iklan kecap Bango Dialog Iklan Rita : Nek... masuk yuk Nenek : Siapa ya? Rita : Rita ...cucu nenek Nenek : Rita? Rita siapa ya? Announcer : selalu ada kesepenuh hatian dalam hidup dan dalam masakan seperti kecap Bango yang dibuat sepenuh hati dengan bahan pilihan untuk kelezatan yang terasa ke hati Nenek : Hmm..ini resep yang pernah nenek ajarin kan?Rita? Announcer : Karena rasa tak pernah bohong Tabel VI.1 Pada Tabel VI.1 diketahui bahwa dialog tersebut memenuhi maksim commit to user pelaksanaan sebab Rita menyampaikan informasi yang jelas. Dia menjawab perpustakaan.uns.ac.id 96 digilib.uns.ac.id pertanyaan nenek bahwa dia adalah benar-benar Rita cucu nenek. Namun pada dialog setelahnya, tidak dijelaskan lebih rinci apakah informasi yang diberikan Rita benar-benar akurat. 4.2. Pembahasan Pembahasan berikut ini akan memaparkan bagaimana hubungan antara landasan teori yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dengan hasil analisis data. Kemudian akan diketahui temuan yang sekaligus sebagai benang merah mengenai efektifitas penggunaan dialog bahasa iklan PT Unilever Tbk. 4.2.1. Fungsi bahasa pada dialog iklan produk-produk PT Unilever Tbk di stasiun televisi swasta Indonesia Dalam proses kreatif hingga terbentuknya sebuah iklan yang menarik, produsen menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi atau sebagai alat penyalur pesan yang ingin disampaikan. Tanpa iklan, akan sangat tidak mungkin sebuah stasiun televisi mempertahankan eksistensinya. Bagi PT Unilever, iklan bukan hanya sekedar sebagai salah satu cara promosi barang, melainkan juga untuk menanamkan citra kepada konsumen maupun calon konsumen tentang produk yang ditawarkan. Citra yang dibentuk oleh iklan seringkali menggiring khalayak untuk percaya pada produk, sehingga mendorong calon konsumen untuk mengkonsumsi maupun mempertahankan loyalitas konsumen. Dalam konteks ”pembacaan” iklan televisi, menghubungkan benang merah antara penggunaan bahasa iklan, pragmatik, dan semiotik nampaknya dapat menjadi satu diskusi yang menarik. Sebagian tayangan iklan seringkali bukan menawarkan produk semata, commit to user perpustakaan.uns.ac.id 97 digilib.uns.ac.id tetapi juga menyetakan sistem keyakinan dan nilai budaya tertentu. Yang menarik adalah bahwa iklan televisi cenderung memainkan perannya sebagai modifikator yakni dimana pesan iklan bukan lagi sekadar menawarkan barang, melainkan menjadi semacam alat untuk menanamkan makna simbolik. Terkait dengan fungsi bahasa, Halliday (1976) menyatakan tujuh fungsi bahasa yaitu (a) fungsi instrumental: pemilihan kata-kata dapat menyampaikan maksud; (b) fungsi regulatoris: untuk mengendalikan dan mengatur orang lain; (c) fungsi representational atau pemerian: pemakluman; (d) fungsi interaksional: hubungan terus berlangsung; (e) fungsi personal: menyatakan perasaan; (f) fungsi heuristik: bagi memperoleh ilmu pengetahuan; (g) fungsi imaginatif: melalui cerita-cerita. Beberapa fungsi bahasa iklan dapat dilihat dari beberapa contoh berikut ini. Data No. 8 : Iklan Pepsodent Dialog : Iklan Pepsodent versi Monster (a) Introduction : Pepsodent mempersembahkan sikat gigi malam bersama Ayah Adi dan Dika (b) Dika : Yah mengapa sih setiap malam kita harus sikat gigi? (c) Ayah : Soalnya pas malam hari monster dimulutmu itu menggerogoti gigi kamu dan berubah jadi item, ada monster hula hula yang...wuaaaa (d) Ibu : ini kan kostum hula hula Dika (e) Closing : Sikat gigi pagi dan malam bersama Pepsodent Pembahasan: Iklan Pepsodent ‘Sikat Gigi Pagi & Malam’ versi Ayah Adi & Dika mengetengahkan dua tokoh yakni Ayah Adi dan Dika. Ayah dan anak tersebut commit to user perpustakaan.uns.ac.id 98 digilib.uns.ac.id berbagi tips dan trik tentang bagaimana menjadikan menyikat gigi lebih bisa dinikmati, dan tidak menjadi pengalaman buruk bagi orang tua dan anak-anak. Serangkaian iklan televisi akan disiarkan mulai Oktober 2009 mengajak penonton mengikuti perjalanan hidup Ayah Adi yang menggunakan humor untuk mendidik anaknya, Dika, ketika menyikat gigi, khususnya di malam hari. Pada contoh iklan Pasta Gigi Pepsodent versi Ayah Adi dan Dika di atas, produsen berusaha memberikan cara baru dalam membersihkan gigi dengan sikat gigi, yaitu dengan memilih sikat gigi dengan bulu sikat yang memiliki fungsi tambahan untuk memutihkan gigi. Iklan tersebut berusaha meyakinkan konsume bahwa menggosok gigi dengan sikat tidak hanya untuk membersihkan gigi dari sisa makanan tetapi juga untuk memutihkan warna gigi. Gambar visual yang ditampilkan adalah aktifitas antara seorang ayah dan anaknya yang menggosok gigi dimalam hari. Karena menggosok gigi adalah kegiatan yang tidak resmi maka bahasa yang digunakan juga berada dalam ragam tidak resmi, dengan tujuan agar terdapat keselarasan suasana antara bahasa yang dipergunakan dengan gambar visual yang ditampilkan di televisi. Tidak diragukan lagi bahwa tujuan berbahasa adalah agar terjadi komunikasi. Masalahnya adalah bagaimana bentuk komunikasi terjadi. Bahasa memiliki berbagai macam fungsi dan salah satunya adalah untuk menghindari salah paham dalam mencerna dan menafsirkan informasi yang ada. Apabila fungsi bahasa dalam suatu percakapan atau dialog dimengerti baik oleh penutur maupun mitra tutur maka kesalahpahaman dalam berkomunikasi dapat dihindari. Pada pertanyaan Dika (b) 'Yah mengapa sih setiap malam kita harus sikat gigi?', Dika tidak hanya bertanya tentang sesuatu tetapi juga menginginkan fakta, pendapat, commit to user 99 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dan penjelasan mengenai sesuatu yang ditanyakannya. Bila dikaitkan dengan fungsi bahasa yang dikemukakan oleh Halliday, maka tuturan tersebut termasuk dalam kategori fungsi heuristik (interpretasi) yakni bahasa berfungsi sebagai alat untuk menyelidiki realitas atau sesuatu. Pada saat Dika mengajukan sebuah pertanyaan '...mengapa sih?...' kepada ayahnya, Dika tidak hanya sekedar mencari fakta tetapi juga mencari penjelasan terhadap fakta-fakta tersebut. Kalimat pertanyaan '...mengapa sih?...' pada tuturan tersebut memerlukan penjelasan lebih lanjut yakni tentang 'mengapa harus menyikat gigi dimalam hari.' Tuturan (c) merupakan jawaban atas pertanyaan Dika. Tuturan ayah 'soalnya pas malam hari monster dimulutmu itu menggerogoti gigi kamu dan berubah jadi item, ada monster hula hula yang...wuaaa’ termasuk dalam fungsi imajinatif yakni bahasa berfungsi sebagai pengungkap sistem khayalan dan gagasan karena 'monster' tidak mungkin ada di mulut dan memakan gigi. Kata ‘monster’ menurut KBBI (1990) didefinisikan sebagai (a) binatang, orang, atau tumbuhan yang bentuk atau rupanya sangat menyimpang dari yg biasa; (b) makluk yg berukuran luar biasa (sangat besar); (c) makhluk yg menakutkan, hanya terdapat dalam dongeng seperti ular naga raksasa. Ayah Dika menggunakan kata monster untuk memberitahu Dika bahwa apabila tidak menyikat gigi maka kuman akan dapat merusak gigi. Dalam hal ini ayah Dika mengganti kata 'kuman' menjadi kata 'monster'. Data No.7 : Iklan Molto sekali bilas Dialog : (a) Rina Gunawan : Ibu – ibu sekarang ada Molto Ultra sekali bilas lho...Hebatnya untuk proses sekali bilas gak perlu tiga kali bilas ...cukup sekali, lihat ni...dari deterjen langsung ke Molto Ultra sekali bilas...Liat ni commit to user setelah kering perpustakaan.uns.ac.id 100 digilib.uns.ac.id (b) Ibu 1 : Lembut ya? (c) Ibu 2 : iya ya gak kaku Wanginya tahan lama...kan dari Molto Ultra (d) Anak : hmmm wangi (e) Ibu : ya (f) Rina Gunawan : Yuk ikut gerakan sekali bilas dengan Molto Ultra sekali bilas Pembahasan: Molto adalah salah satu produk pengharum pakaian yang diproduksi oleh PT Unilever. Molto, sebagai pelopor pengharum pakaian, merupakan jawaban bagi kebutuhan para ibu dalam kaitannya dengan tanggung jawab untuk melestarikan jumlah air bersih di Indonesia. PT Unilever yang telah menemani masyarakat Indonesia selama kurang lebih 75 tahun memberikan solusinya yakni dengan megeluarkan produk Molto sekali bilas. Terobosan Molto Ultra Sekali Bilas adalah varian baru yang mempermudah ibu ketika membilas sehingga hanya dengan satu kali bilas busa hilang dan tidak meninggalkan residu deterjen dan hemat air. Konteks iklan tersebut adalah pada saat acara demo mencuci yang diadakan oleh Molto dengan tema Molto Ultra sekali bilas. Fungsi instrumental atau direktif terdapat pada dialog terakhir (f) yakni pada saat pembawa acara mengajak ibu-ibu untuk turut serta dalam gerakan sekali bilas. Tentu saja gerakan sekali bilas dengan Molto Ultra. Iklan tersebut dikatakan termasuk ke dalam fungsi instrumental karena bahasa pada dialog iklan tersebut berfungsi untuk mengajak orang lain untuk melakukan sesuatu. Dalam hal ini untuk melakukan gerakan sekali bilas dengan Molto Ultra dan hal ini tampak jelas pada dialog Rina Gunawan ‘Yuk ikut gerakan sekali bilas dengan Molto Ultra sekali bilas’. Kata to user ‘yuk’ dalam Kamus Besar Bahasacommit Indonesia berarti ‘bersifat mengajak’. 101 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Data No. 12 : Iklan Rinso Anti Noda Dialog : (a) (b) (c) (d) (e) (f) Nenek : Yah ... Anak : Saya bantu ya nek uti bawanya? Nenek : Aa makasih Anak : Bu liat Ibu : Anak pintar Announcer : Baru Rinso anti noda dengan tenaga pengangkat noda mengangkat noda membandel sekali direndam sekali kucek noda beres (g) Ibu : Ini nek.... (h) Anak : Tenang kan ada Rinso Rinso membersihkan paling bersih Pembahasan : PT Unilever memang dikenal sebagai perusahaan yang paling gemar membombardir pasar dengan iklan yang sangat agresif. Berdasarkan pemantauan Nielsen Media Research, pada periode bulan Januari hingga Juni 2004 saja PT Unilever telah mengeluarkan dana sebesar kurang lebih Rp 29 miliar untuk kegiatan promosi above the line di berbagai media. Salah satu produk PT Unilever yang terkenal adalah Rinso. Rinso diluncurkan di Indonesia sebagai merek deterjen pertama di negara ini. Akan tetapi, sebenarnya ini adalah merek yang paling lazim digunakan di Amerika Serikat, Inggris dan Australia sejak tahun 1918. Pada tahun 1970 setelah menyadari potensi bangsa ini PT Unilever memposisikan Indonesia sebagai pangkalan Rinso. Hal ini terbukti merupakan langkah yang cerdas karena dewasa ini Rinso memang merupakan pemimpin nomor satu di pasar deterjen Indonesia. Untuk mengenalkan keunggulan suatu produk, representasi iklan ini masih harus dirancang dengan detil. Pendekatan yang digunakan adalah dengan commit to user 102 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id mensejajarkan produk dengan kehidupan nyata atau lebih dikenal dengan istila slice of life, di mana pada iklan tersebut digambarkan sebuah keluarga yang terdiricl bahagia yang terdiri dari nenek, ibu dan anak yang saling berinteraksi ketika mereka dihadapkan pada kenyataan pakaian yang kotor karena noda membandel akibat membawakan barang bawaan. Gambaran interaksi yang berakhir dengan kebanggaan ibu karena menggunakan produk Rinso menunjukkan bahwa untuk mempromosikan sebuah komoditi diperlukan cerita yang secara kronologis dan ini sebenarnya adalah bagian dari konsep alur cerita iklan atau storyboard. Salah satu dari dialog pada data tersebut diatas merupakan fungsi representational atau deklaratif. Fungsi ini memungkinkan penutur iklan menggambarkan atau mendeskripsikan suatu keadaan, seperti tercermin pada kalimat deklaratif iklan tersebut. Fungsi ini terdapat pada kalimat (f) yang dikatakan oleh announcer bahwa ‘Baru Rinso anti noda dengan tenaga pengangkat noda mengangkat noda membandel sekali direndam sekali kucek noda beres’. Melalui kalimat tersebut PT Unilever merepresentasikan produknya bahwa Rinso anti noda menggunakan tenaga pengangkat noda yang dapat menghilangkan noda membandel melalui proses perendaman. Sesuai dengan pernyataan Bovee dan Arens (1986: 8), iklan ini berfungsi untuk mengidentifikasi produk dan membedakan dari produk yang lain; selain itu untuk mengkomunikasikan informasi tentang sebuah produk. Bagian terakhir dari iklan adalah slogan ‘Rinso membersihkan paling bersih’. Bila diperhatikan lebih detail lagi, sebenarnya pada iklan Rinso terdapat dua versi. Bahasa persuasif dari commit to user versi yang pertama terdapat pada slogan "Berani kotor itu baik." Sedangkan dalam perpustakaan.uns.ac.id 103 digilib.uns.ac.id versi kedua bahasa persuasif terdapat dalam slogan "Rinso, membersihkan paling bersih". Dua macam slogan yang bahkan tanpa disadari masyarakat telah menjadi satu di setiap percakapan mereka sehari-hari. Iklan Rinso versi kedua menggunakan slogan "Rinso, membersihkan paling bersih." Dalam kehidupan sehari-hari aktifitas adalah bagian hidup setiap manusia. Aktifitas itu bukan hanya berada di dalam ruangan, namun juga berada di luar ruangan. Dalam iklan Rinso di televisi digambarkan seorang anak yang sedang bermain diluar bersama dengan neneknya. Akibatnya baju anak tersebut kotor. Namun ada pesan yang ingin disampaikan pembuat iklan yaitu belajar itu bukan hanya di lingkungan sekolah, perpustakaan, dan ruangan bersih lainnya. Namun belajar juga dapat dilakukan di alam terbuka, walaupun resikonya lebih berat. Kotoran pada pakaian sang anak tidak menjadi penghambat mereka dalam belajar. Biar mereka tetap belajar karena kotoran akan diatasi dengan Rinso. Slogan tersebut menggunakan gaya bahasa hiperbola, yaitu gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu secara berlebih-lebihan. Dikatakan demikian karena slogan ini menggunakan kata "paling" yang bermakna superlatif. Jadi slogan ini dapat diartikan "tidak ada sabun cuci lain yang bisa membersihkan cucian paling bersih kecuali menggunakan Rinso Anti Noda.” Penggunaan slogan ini tentunya akan memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada calon konsumennya, karena produk ini memang sangat cocok digunakan untuk mencuci dan kesan yang ingin diberikan kepada konsumen adalah Rinso sebagai detergen terbaik dalam membersihkan pakaian. Alasan penggunaan gaya bahasa hiperbola pada slogan produk ini adalah untuk menarik perhatian calon konsumen supaya mereka mau commit to user menggunakan atau setidaknya mencoba produk. Dengan didukung oleh formula- 104 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id formula yang ada di dalamnya, terbukti Rinso lah detergen yang mampu menjawab masalah terkait dengan masalah kebersihan. Namun demikian penggunaan kata ‘paling’ dalam dunia periklanan tidak diperbolehkan atau dilarang oleh undang-undang mengenai periklanan sebab apabila semua produsen iklan menggunakan kata superlatif ‘paling’ maka dikhawatirkan akan terjadi persaingan yang tidak sehat dipasar perdagangan. Oleh sebab itu penggunaan kata superlatif ‘paling’ tanpa data pendukung akan dikenakan teguran dan saksi yang berlaku sesuai dengan peraturan dan undang undang yang ada. Data No. 18 : Iklan Royko Dialog : (a) Anak – anak : Tiga empat lima enam (b) Ibu : Yuk makan siang yuk hahaha (c) Anak - anak : Makan makan ma (d) Ibu : (Sayur buatanku pasti bikin mereka ketagihan) Royko kaldu ayam, dari bumbu rasa ayam dan rempah rempah pilihan (e) Ibu : hmm... (f) anak –anak : hmm... enak (g) Announcer : Royko kaya rasa (h) Royko kaya rasa kaya selera Pembahasan : Royco kemasan dalam bentuk serbuk diluncurkan untuk pertama kali pada tahun 1972. Selama lebih dari tiga puluh tahun, Royco telah mampu mencipakan dan memperkenalkan berbagai inovasi produk mulai dari sup, bumbu penyedap, campuran bumbu, saus dan coco plus. Selama bertahun-tahun Royco telah membuktikan kemampuannya untuk menampilkan banyak iklan dengan beragam commit to user 105 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id aplikasi kreatif, termasuk kegiatan pemasaran mikro di pasar-pasar seluruh Indonesia. Royco terkenal dengan format serbuknya baik rasa kaldu ayam maupun rasa sapi) yang dapat digunakan untuk berbagai masakan: diaduk sambil digoreng, digoreng sepenuhnya, dikukus, dipanggang dan sup. Iklan diatas termasuk ke dalam fungsi personal. Hal ini tampak jelas pada kalimat (f) dan (g) yang masing-masing menggunakan tuturan ‘hmmm’. Tuturan ini merupakan tuturan untuk mengekspresikan rasa dimana masakan yang dimaksud terasa lezat. Fungsi personal atau perorangan mengharuskan salah satu pemeran iklan mengungkapkan perasaannya. Dari ungkapan tersebut diketahui bahwa sang ibu sedang mengekspresikan kegembiraannya yakni kegembiraan ketika merasakan rasa masakan yang menggunakan Royko sebagai bumbu masak. Data No.2 : Iklan Sariwangi versi Bocor Dialog : (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (i) Ibu Ayah Ibu Ibu Ayah Ibu Ayah Ibu Ayah : Ayah di dapur ada yang bocor... bisa tolong dibenerin : Bisa... beres deh : Hum..hum...mungkin aku kurang jelas kasih tau nya : Ngeteh yuk... : Yuk... : Tik tik tik ada yang bocor cobalah tengok : Ya ampun...aku benerin sekarang ya? : Nanti dulu lah : Malu... Pembahasan : Iklan ini bukan hanya sekedar mengiklankan produk teh Sariwangi saja. Namun sebenarnya ada makna lain yang ingin disampaikan oleh produsen melalui iklan yang telah dirancangnya, yaitu pentingnya komunikasi di dalam kehidupan rumah tangga. Iklan teh Sariwangi versi bocor mengkisahkan seorang suami yang commit user diminta istrinya untuk membetulkan ataptorumahnya yang bocor tapi karena salah 106 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id tangkap mengenai informasi tentang sesuatu maka yang diperbaiki adalah kran wastafel. Si istri pun agak jengkel, tapi dia tidak marah sama suaminya. Sang istri kemudian membuatkan teh Sariwangi dan mengajak suaminya minum teh sambil nyanyi ” Tik..Tik..Tik..Ada yang bocor..cobalah tengok..” sambil melihat ke atas atapnya. Nyanyian ini menyebabkan si suami sadar bahwa terjadi kesalahpahaman informasi. Fungsi bahasa personal adalah fungsi bahasa yang bisa menunjukkan ekspresi penutur yakni apakah ia sedang marah,sedih, ataupun senang. Dari data diatas, fungsi personal dapat dijumpai pada dialog terakhir yakni ‘malu’. Kata ‘malu’ bisa berarti merasa sangat tidak enak hati karena berbuat sesuatu yang berbeda dengan kebiasaan sehari-hari. Berdasarkan konteks pada dialog sebelumnya, sang ayah sebenarnya malu sebab ia menyatakan ‘bisa’ untuk memperbaiki sesuatu yang bocor didapur tetapi kenyataannya si ayah belum memperbaikinya. Data No.11 : Iklan Lifebuoy Dialog : (a) (b) (c) (d) (e) (f) Anak : Yuu...ciat ciat ciat Mama : Ayo cepet mandi Anak : Eh mama Mama : Oke deh nggak ngintip deh Anak : Mandi sendiri ya Mama : hmm (memang sudah saatnya mandi sendiri) Digosok ya mukanya...belakang kuping...punggungnya juga ya... Lifebuoy bodywash membersihkan kuman dan kotoran bahkan dari bagian tubuh yang sulit di jangkau (g) Ayah : Bersih juga (h) Anak : Aku ke sekolah sendiri ya pa Lifebuoy bodywash commit to user 107 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Pembahasan : Dinamika iklan dengan media televisi saat ini tidak hanya menayangkan model yang membujuk dan mengajak masyarakat dengan secara eksplisit atau bahkan terang-terangan untuk membeli atau menggunakan suatu produk, barang, atau jasa. Kenyataan yang ada saat ini adalah munculnya iklan yang dengan sengaja diproduksi secara khusus sehingga menimbulkan efek makna tetentu. Struktur iklan tersebut dikonstruksi oleh tanda-tanda verbal dan nonverbal yang membentuknya. Melalui tanda-tanda tersebut suatu iklan dirancang mempengaruhi khalayak dan memiliki kepentingan lain. Iklan Lifebuoy mengandung nilai edukasi yakni mengajak masyarakat Indonesia untuk hidup bersih meskipun sering kali berganti slogan dalam tayangan iklannya sejak dua belas tahun silam. Namun konsumen tidak akan mudah melupakan slogan "Sebenarnya Anda bisa berbuat lebih banyak daripada mereka. Sehat ada di tangan kita", "Cuci Tangan sebelum makan", dll yang mengajak konsumen untuk selalu hidup bersih. Dalam sejarahnya, Lifebuoy dikenal sebagai merek sabun tertua di dunia. Lifebuoy sebenarnya bernama Royal Lifebuoy yakni pada saat diluncurkan pada tahun 1894 di Inggris. Lifebuoy merupakan salah satu produk sabun dari Unilever. Promosi iklan Lifebuoy ini memang bukan iklan-iklan awal produk ini pada masa pemunculannya yang pertama kali beberapa tahun silam, namun iklan yang satu ini berusaha untuk menggambarkan keluarga Lifebuoy dengan aktivitasnya yang selalu terlindungi oleh shampo Lifebuoy. Konteks dari iklan tersebut adalah sang ibu berpikir bahwa sang anak sudah saatnya mandi sendiri. Hal ini nampak jelas dari dialog tersebut. Fungsi regulatoris terlihat pada dialog (b) yakni pada saat commit to user 108 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id sang ibu menyuruh anaknya mandi. Tuturan ‘ayo’ berfungsi untuk menyuruh sang anak untuk segera mandi. Kemudian pada dialog (f) sang ibu juga menyuruh anaknya untuk menggosok muka, telinga, dan juga punggung agar bersih. Perintah ibu lantas dilaksanakan oleh sang anak sehingga badan anak tersebut bersih. Data No.10 : Pepsodent versi sleeping with chicken Dialog : Pepsodent mempersembahkan sikat gigi malam bersama ayah Adi dan Dika (a) Dika : Yah tadi sore kan udah gosokgigi kok malem gosok gigi lagi sih (b) Ayah : Terserah kalau kamu mau tidur sama ayam yang tadi kamu makan wok wok wok wok kalau makan kambing...mbeeek...sapi...mowww...ikan...whak whak...monyet..wua a a a udah dong sekarang kamu sikat gigi (c) Announcer : Sikat gigi pagi dan malam dengan Pepsodent Pembahasan : Pepsodent adalah produk pasta gigi yang diproduksi oleh PT Unilever dengan menggunakan konsep positioning sebagai pasta gigi keluarga Indonesia. Merk lain yang juga diproduksi adalah Close Up tetapi jarang sekali ditampilkan dalam iklan sehari-hari karena segmen pasarnya sudah berbeda. Dilihat dari iklannya, Pepsodent membidik konsumen dari golongan menengah ke atas. Pasta gigi ini mempunyai beragam varian sesuai dengan karakter penggunaan yang berorientasi kepada kepentingan konsumennya. Sehingga di pasar terdapat beragam jenis Pepsodent mulai dari tipe urlium kemasan biasa (aluminium foil, dengan variasi ukuran tube), tipe tube kemasan plastik, tipe rasa baking soda, tipe untuk kesehatan gigi dan gusi, dan lainnya. commit to user 109 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Dalam tayangan televisi, ada beberapa versi iklan Pepsodent diantaranya Pepsodent versi ‘tidur dengan ayam’ (sleeping with chicken), versi ksatria malam dan versi ‘bertukar peran’ (changing role). Masing-masing iklan memiliki ciri khas tersendiri. Yang tidak kalah menarik adalah iklan Pepsodent versi ‘tidur dengan ayam’ (sleeping with chicken) yang menceritakan tentang dialog antara ayah Adi dan Dika ketika mereka akan menggosok gigi. Percakapan itu dimulai saat Dika menanyakan mengapa ia harus sikat gigi dimalam hari padahal ia sudah menyikat giginya di sore hari. Kemudian ayah Adi menjawab dengan berimaginasi yakni apabila Dika tidak menyikat giginya maka ia akan tidur dengan apa yang baru saja ia makan yakni ayam, ikan, dan sebagainya. Dalam dialog tersebut maka dapat diketahui bahwa fungsi bahasa yang digunakan oleh ayah Adi adalah fungsi imaginatif sedangkan isi pesannya adalah agar orang tua mengajarkan kepada anak tentang pentingnya sikat gigi pagi dan malam. Dari penjelasan sebelumnya dapat diketahui bahwa pada Data No. 8: Iklan Pepsodent, produsen menggunakan dialog yang berfungsi untuk menyelidiki realitas atau sesuatu. Pada Data No.7 : Iklan Molto sekali bilas, produsen menggunakan pola dialog yang bersifat perintah atau direktif. Kemudian pada Data No. 12: Iklan Rinso Anti Noda, produsen menggunakan iklannya untuk menyampaikan informasi akan produk detergen merk Rinso. Selanjutnya pada Data No. 18: Iklan Royko, produsen berusaha mengekspresikan kegembiraannya. Kegembiraan ini bersifat pribadi atau personal. Hal ini juga bisa dilihat pada Data No. 2: Iklan Sariwangi versi Bocor. Selanjutnya pada Data No.11: Iklan Lifebuoy, iklan ini lebih bersifat direktif. Data No.10: Pepsodent versi sleeping with chicken, pepsodent menggunakan bahasa dengan fungsi imaginatif. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 110 digilib.uns.ac.id Dari beberapa contoh diatas dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat kesesuaian antara teori tujuh fungsi bahasa yang disampaikan oleh M.A.K Halliday dengan penggunaan bahasa dalam dialog iklan PT Unilever Tbk. Pertama, PT unilever menggunakan fungsi instrumental yakni bahwa penutur tidak hanya membuat konsumen melakukan sesuatu, bertindak atau berkata tetapi melakukan kegiatan yang sesuai dengan yang direncanakan penutur seperti perintah, maupun permohonan. Kedua, fungsi instrumental yang digunakan dalam iklan berfungsi untuk menyampaikan fakta maupun pengetahuan, maupun menjelaskan realitas yang sebenarnya. Ketiga, fungsi ekspresif yang diterapkan pada beberapa dialog iklan. Keempat, PT Unilever juga sering menggunakan fungsi personal yakni untuk mengemukakan pendapat, pikiran, sikap, atau mengekspresikan perasaannya sehingga dapat diketahui apakah produsen sedang marah, sedih, ataupun gembira. Kelima, fungsi regulatoris (the regulatory function) yakni PT Unilever menggunakan bahasa untuk memberikan instruksi dan aturan kepada orang lain. Dalam hal ini produsen dapat mempengaruhi sikap atau pendapat konsumen. Keenam, PT Unilever seperti pada iklan Pepsodent menggunakan bahasa untuk menciptakan sistem khayalan dan gagasan. Ketujuh fungsi tersebut mewakili frame work dari produsen dalam menggunakan bahasa melalui iklan televisi. 4.2.2. Penerapan prinsip kerjasama pada dialog iklan produk-produk PT Unilever Tbk di stasiun televisi swasta Indonesia. Dalam dunia bahasa terdapat suatu prinsip yakni prinsip kerjasama. Prinsip-prinsip kerjasama (cooperative principles) tersebut berdasarkan pada commit to user perpustakaan.uns.ac.id 111 digilib.uns.ac.id asumsi tentang bagaimana seseorang melakukan percakapan. Percakapan yang baik tentunya adalah percakapan yang dapat memenuhi tujuannya. Untuk mencapai tujuan percakapan tersebut, Grice menyertakan empat maksim dasar percakapan sebagai dasar sekaligus sebagai tuntunan kearah kerjasama efektif dalam penggunaan bahasa, atau yang lebih dikenal dengan prinsip kerjasama. Maksim-maksim percakapan yang mendukung prinsip kerjasama tersebut adalah sebagai berikut. a. Maksim Kualitas (Maxim of Quality) Maksim kualitas adalah aturan pertuturan yang mengharuskan setiap partisipan untuk berbicara dengan benar. Informasi yang diberikan oleh masingmasing partisipan harus didasarkan pada sebuah bukti yang ada. Selain itu partisipan tidak diperkenankan mengatakan sesuatu yang tidak memiliki bukti yang cukup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fakta didasarkan pada bukti yang ada adalah sebagai kunci yang merupakan satu kesatuan dari konteks tuturan. Sebagai contoh adalah ketika seorang Ayah bertanya kepada anaknya “Nak, apakah kamu mengetahui Monas (monumen nasional) ada di mana?" Anak tersebut menjawab “Bali yah”. Kemudian ayah mengatakan “Cerdas, kalau begitu Tanah Lot ada di Jakarta ya nak?” Tuturan yang dituturkan oleh ayah memberikan kontribusi yang melanggar maksim kualitas. Ayah mengatakan Tanah Lot ada di Jakarta bukannya di Bali. Jawaban yang tidak mengindahkan maksim kualitas ini diutarakan sebagai reaksi atas jawaban anak yang keliru. Dengan jawaban anak sebagai individu yang memiliki kompetensi komunikatif (communicative competence) kemudian secara serta merta mencari jawaban mengapa ayahnya membuat pernyataan yang salah. Mengapa kalimat ayah tersebut diutarakan commit to user 112 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dengan nada yang berbeda. Dengan bukti-bukti yang memadai akhirnya anak mengetahui bahwa jawabannya terhadap pertanyaan ayahnya salah. Kata ‘cerdas’ yang sengaja diucapkan ayahnya tidak konvensional karena tidak digunakan seperti biasanya untuk memuji, tetapi sebaliknya untuk mengejek. Jadi, ada alasan-alasan pragmatis mengapa ayah dalam memberikan kontribusi yang melanggar maksim kualitasnya ditujukan untuk mendapatkan efek lucu. Berikut adalah contoh dari iklan yang menerapkan prinsip kerjasama. Data No.20 : Lifebuoy Shampo Dialog : (a) (b) (c) (d) (e) Kakak : (pada saat mengangkat telepon) Yeni? lagi keramas Tamu : Bapak ada? Kakak : lagi keramas Teman Adi : Adi ada? Kakak : lagi keramas Lifebuoy Shampo seribu rupiah gak cuma dua dapet empat sachet untuk seluruh keluarga Lifebuoy Shampo seribu rupiah dapat empat sachet Pembahasan: Lifebuoy Daily Care Shampo merupakan salah satu produk shampo yang di produksi oleh PT Unilever Indonesia. Menurut produsen, shampo ini diciptakan untuk menjadikan rambut tidak berketombe, melapisi setiap rambut, dan memberikan nutrisi dan melindungi rambut sepanjang hari. Dalam iklan ini produk shampo yang merupakan barang kebutuhan sehari-hari konsumen, ternyata dalam iklannya masih menggunakan figur wanita cantik dengan rambut indah. Sosok wanita di belahan dunia manapun, dalam kajian apapun merupakan obyek yang menarik, demikian juga dalam dunia periklanan. Model perempuan secara umum lebih sering dipakai dalam iklan dibandingkan dengan model lakito user laki. Bahkan demi mendapatkancommit iklan yang menarik, kadang kehadiran model perpustakaan.uns.ac.id 113 digilib.uns.ac.id perempuan ditempatkan sebagai unsur dekoratif dan tidak jarang tubuhnya dieksploitasi untuk menambah daya tarik suatu iklan. Hal inilah yang menyebabkan tema-tema gender sering ditemukan dalam iklan. Strategi promosi produk Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang sehingga memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima di model dalam iklan tersebut. Dalam tuturan (b) tamu bertanya kepada kakak apakah 'Bapak ada?' tetapi kakak menjawab dengan jawaban (c) 'lagi keramas'. Tuturan ini tentu saja melanggar maksim kualitas karena jawaban yang dikehendaki sebenarnya adalah 'ada' atau 'tidak' bukan 'lagi keramas'. Apabila diperpanjang tuturan tersebut bisa berubah menjadi "(Bapak ada, tetapi beliau sedang keramas). Ada beberapa elemen penting yang dihilangkan dan justru keterangan penjelas yang malah diinformasikan oleh kakak. Tentu saja tuturan ‘lagi keramas’ mempunyai maksud tersendiri yakni si pembuat iklan ingin lebih menekankan bahwa iklan tersebut adalah iklan shampo. Iklan ini menarik karena melakukan pelanggaran terhadap maksim kualitas. Pelanggaran ini justru malah memberikan daya perlokusi bagi konsumen untuk mengingat produk shampo tersebut. Iklan ini juga merupakan fenomena perusahaan melakukan perluasan merek/brand extention dari merek sabun ke shampo telah berhasil dilakukan dan mendapat respon yang cukup positif oleh konsumen Indonesia. Perluasan brand yang dimaksud adalah setelah 'sabun keluarga' muncul, kini PT Unilever memiliki 'shampo keluarga'. Namun bila diperhatikan perhatikan lebih detail lagi iklan commit to user tersebut, ada berapkah yang menampilkan perempuan-perempuan berambut perpustakaan.uns.ac.id 114 digilib.uns.ac.id keriting? Iklan jenis perawatan rambut cenderung berkampanye bahwa rambut yang bagus adalah rambut yang lurus dan berkilau. Lalu bagaimana dengan, misalnya, saudari-saudari kita dari Papua? Apakah mereka juga harus meluruskan rambutnya agar telihat biar ‘cantik’ seperti iklan tersebut? Dari penjelasan tersebut kita mengetahui bahwa ada beberapa nilai yang sudah dimodifikasi oleh produsen melalui tayangan iklan ditelevisi. Di Indonesia, nilai tentang tubuh ideal misalnya, seringkali dijumpai dalam iklan kosmetik, makanan dan minuman suplemen, alat kesehatan dan sebagainya. Iklan-iklan tersebut cenderung memaksakan konsep tentang performa tubuh ideal. Hal ini juga terjadi pada iklan shampo yang menekankan bahwa rambut yang ideal dan bagus adalah rambut yang lurus. Data No.28 : Iklan Dove Intens Care Dialog : (a) (b) (c) (d) (e) Ersa : Mbak Maia dari dulu berubah ubah melulu Maia : Kamu juga gonta ganti gaya melulu Ersa : Eh tapi rambut kita nggak sedih ya? Maia : Enggak...tidak.. Announcer : Rambut Maia tetap sehat sampai sekarang dengan Dove Intens Care,kalau rambut Ersa tetap kuat nggak gampang rontok dan patah karena Dove Hair Fall Pembahasan: Pada dasarnya bahasa iklan adalah bahasa yang komunikatif, karena iklan berupaya untuk mengkomunikasikan informasi atau pesan yang hendak disampaikan. Oleh karenanya, ragam bahasa yang dipakai harus disesuaikan dengan suasana pesan yang akan disampaikan. Jika pesan yang hendak disampaikan adalah mengenai keunggulan produk perawatan untuk remaja, maka commit to user perpustakaan.uns.ac.id 115 digilib.uns.ac.id ragam bahasa yang sebaiknya digunakan adalah ragam bahasa yang dipergunakan oleh para remaja. Atau jika ingin menyampaikan pesan kepada pelaku usaha maka ragam bahasa yang dipergunakan harus dapat menimbulkan kesan berpendidikan, tidak terlalu resmi atau menggambarkan prosedur yang sulit, mudah dipahami, jelas arahnya, dan bersifat memberikan harapan dan semangat. Sabun Dove seringkali menggunakan model wanita cantik pada setiap tayangan iklannya. Hal ini karena produk yang diiklankan cenderung kepada wanita daripada pria. Dialog tersebut terjadi antara dua tokoh yaitu Maia Estianti dan Ersa Mayori. Keduanya adalah artis ibukota Jakarta yang cukup terkenal dan sering menjadi bintang iklan dibeberapa media. Dialog pertama dimulai oleh Ersa dengan mengatakan ‘Mbak Maia dari dulu berubah-ubah melulu’. Dan dialog (b) adalah jawaban dari Maia Estianti yaitu ‘Kamu juga gonta-ganti gaya melulu.' Dari percakapan tersebut yang dibahas sebenarnya adalah gaya rambut yang berubah ubah. Sehingga dapat dikatakan bahwa dialog pertama antara Maia dan Ersa memenuhi maksim kualitas yaitu keduanya saling memberikan informasi tentang kenyataan bahwa mereka berdua sering mengubah gaya rambutnya. Konteks iklan adalah rambut Maia dicat dengan warna yang berbeda-beda. Dialog selanjutnya (c) adalah ‘Eh tapi rambut kita nggak sedih ya?’ Dan jawaban dari Maia adalah ‘enggak...tidak...’. Dari dialog tesebut dapat diketahui bahwa Ersa memberikan pertanyaan yang tidak sesuai dengan fakta yaitu mengenai rambut yang sedih. Kata ‘sedih’ yang berarti menimbulkan rasa susah (pilu) biasa digunakan untuk objek hidup yakni manusia namun produsen menggunakan kata ‘sedih’ untuk produk shampo. Karena menurut pengetahuan commit to user bersama diketahui bahwa rambut dikategorikan sebagai benda mati dan hal ini 116 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id bertentangan dengan apa yang dinyatakan oleh Ersa Mayori. Oleh karena itu kalimat pertanyaan Ersa tidak mematuhi maksim kualitas. Efek yang ingin disampaikan sebenarnya adalah rambut yang tidak sehat namun Ersa menggunakan istilah rambut yang sedih sehingga terkesan dramatis. Jelasnya, diakhir iklan announcer menegaskan bahwa Dove Intens Care dapat digunakan untuk merawat rambut yang tidak sehat dan dapat mencegah rontok. Suatu persepsi tentang kelas sosial, kecantikan, dan kesuksesan diukur berdasarkan standar iklan. Seseorang dianggap berkelas jika telah menggunakan produk A. Perempuan dibilang cantik jika kulitnya putih, ramping dan rambutnya hitam kemilau. Begitu pula seseorang dianggap sukses jika punya rumah, mobil dan produk-produk terkini. Ada suatu nilai menarik dalam iklan sabun yakni nilai ‘kecantikan’ . Nilai kecantikan yang oleh beberapa produsen iklan seringkali dipaksakan ke masyarakat tanpa proses editing dan penelitian terlebih dahulu. Akibatnya citra kecantikan yang mempunyai akar budaya di setiap daerah direduksi ke dalam representasi yang terbatas pada hanya satu sisi saja. Maka akan menjadi hal yang seolah olah benar jika dalam iklan masa kini, ketika ada citra perempuan cantik berkulit putih dan berambut lurus. Mungkin terdapat semacam diskriminasi ras atas pencitraan perempuan, sebab tidak semua perempuan lahir dengan kulit putih dan rabut yang lurus. Dalam budaya masyarakat Jawa, rambut yang cantik disebut dengan istilah ‘kembang bakung’ atau ‘ngandhan-andhan’ yakni tidak lurus dan tidak keriting. commit to user 117 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id b. Maksim Kuantitas (Maxim of Quantity) Maksim kuantitas ialah suatu aturan dalam percakapan yang mengharuskan setiap penutur untuk memberikan informasi secukupnya sesuai dengan yang diminta oleh lawan tuturnya. Maksim kuantitas mengharapkan penutur untuk memberikan informasi yang benar dan mengandung informasi yang efektif. Sumbangan yang diberikannya juga harus bersifat efektif. Grice menyarankan kita untuk memberikan informasi yang seinformatif mungkin (sesuai dengan tujuan pertukaran percakapan yang sekarang). Selain itu kita juga diharapkan tidak memberi sumbangan yang sifatnya lebih informatif dari yang diperlukan. Contoh dari pelanggaran maksim kuantitas adalah pada kalimat “Bibi saya yang perempuan sedang hamil.” Dengan demikian kata ‘perempuan’ dalam tuturan di atas bersifat berlebihan. Kata 'bibi' sudah pasti perempuan dan kehadiran kata 'yang perempuan' dalam contoh itu justru menerangkan hal-hal yang sudah jelas sehingga terjadi pengulangan yang tidak perlu. Hal ini sangat bertentangan dengan maksim kuantitas. Berikut ini adalah contoh data yang menunjukkan adanya maksim kuantitas dalam percakapan antar pemeran tokohnya. Data No.10 : Iklan Pepsodent versi Sleeping with Chicken Dialog : Pepsodent mempersembahkan sikat gigi malam bersama ayah Adi dan Dika (a) Dika : Yah tadi sore kan udah gosok gigi kok malem gosok gigi lagi sih? (b) Ayah : terserah kalau kamu mau tidur sama ayam yang tadi kamu makan wok wok wok wok kalau makan kambing...mbeek...sapi...mowww...ikan...whak whak...monyet...wua a a a udah dong sekarang kamu sikat gigi (c) Announcer : Sikat gigi pagi dan malam dengan Pepsodent commit to user perpustakaan.uns.ac.id 118 digilib.uns.ac.id Pembahasan : Pepsodent, sebuah nama brand legendaris di Indonesia dari kategori pasta gigi. Jenis pasta gigi ini selalu menampilkan iklan-iklan yang kreatif dan inovatif dengan berbagai versi. Iklan Pepsodent yang terbaru menampilkan cerita tentang ayah dan anak yang sangat unik dan mendidik. Iklan tersebut berjudul “Sikat gigi bersama ayah Adi dan Dika. Sikat Gigi Pagi dan Malam” mengetengahkan dua tokoh yakni Ayah Adi dan Dika, ayah dan anak yang berbagi tips dan trik tentang bagaimana menjadikan menyikat gigi lebih bisa dinikmati, dan tidak menjadi pengalaman buruk bagi orang tua dan anak-anak. Iklan-iklan Pepsodent dalam berbagai versi sering ditayangkan di commercial break pada hampir semua acara televisi. Iklan Pepsodent terpaku kepada konsep pasta gigi untuk keluarga Indonesia, maka kecenderungan akan suatu merk (brand aware) diharapkan mengendap pada segmennya di tingkat usia yang beragam. Dalam kenyataannya, iklan ini cenderung disaksikan oleh anakanak. Walaupun orang tua sebagai pengambil keputusan, tetapi tindakan orang tua untuk mencoba produk, seringkali karena dorongan dari anak yang sudah terpengaruh iklan. Masyarakat cenderung melihat representasi diri dan idealnya pada layar ajaib yang disebut televisi. Tendensi ini juga merambah balita dan kanak-kanak, maka kemungkinan mempengaruhi proses berfikir, imitasi dan konsep penilaian terhadap dirinya sangat besar. Dalam tuturan iklan tersebut, ayah (b) memberikan informasi yang berlebihan kepada Dika atas pertanyaan Dika (a). Hal ini menyebabkan ayah melanggar maksim kuantitas yakni ayah tidak memberikan informasi yang seinformatif mungkin. Dengan kata lain, informasi yang diberikan ayah kepada commit to user 119 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Dika terlalu bertele-tele dan kurang sesuai dengan pertanyaan Dika. Ayah Dika tidak memberikan penjelasan terhadap pertanyaan Dika tetapi beliau malah memberikan gambaran dengan imajinasinya. Hal ini dilakukan ayah agar Dika tertarik untuk sikat gigi dimalam hari. Trik-trik tertentu yang digunakan oleh pengiklan tidak terlepas dari konsep tingkah laku sosial yang dijadikan acuan komoditas dan objek konsumsinya. Suatu gejala yang tengah terjadi pada sebuah komunitas sosial dapat dieksploitir menjadi sistem mekanisme penarik pandang, atau penarik minat yang pada akhirnya berfungsi sebagai ‘pengingat’ dalam iklan. Iklan Pepsodent selalu mendapat perhatian khusus dihati konsumen karena sangat inspiratif dan menarik. Salah satu ciri yang benar benar dipahami oleh para pakar periklanan seperti produsen iklan Pepsodent adalah segala kreatifitas ditujukan untuk menyuburkan konsumerisme. Intinya adalah apabila sesuatu hal yang salah diulang-ulang sebanyak seratus kali maka ia akan menjadi seolah-olah benar. Segala sesuatu yang pada awalnya tabu jika ditayangkan secara terusmenerus maka akan ‘seolah-olah’ menjadi pantas. Istilah lain yang lebih dikenal adalah tidak kenal maka tidak sayang, dan jika kenal maka akan tumbuh rasa sayang. Data iklan No.6 : Iklan Rexona versi Mulan Dialog : (a) (b) (c) (d) Mulan : Liat yuk yang udah pakai Rexona Deo Lotion Ibu : Eh mbak Mulan Mulan : Sibuk bu? Ibu : ya biasa deh ngurus ini itu...untung dah ngikutin mbak Mulan (e) Dulu pakai bedak di ketiak cepet keringetan, pas ada arisan jadi malu deh (f) Kalau Rexona Deo Lotion sekali pakai keset dan nyaman seharian tamu datang nggak masalah commit user (g) Mulan : pakai juga to dong perpustakaan.uns.ac.id 120 digilib.uns.ac.id Pembahasan : Iklan Rexona Deodorant edisi Mbak Mulan (Mulan Jamela) bercerita tentang seorang artis yang bertandang ke salah satu rumah pemakai produk Rexona Deodorant. Pada dialog pertama tuan rumah mengatakan: "Eee... Mba Mulan!" dan dijawab dengan Mulan "Sibuk bu?!". Selanjutnya, tuan rumah bercerita panjang lebar mengenai pengalamannya, sementara si Mulan diam saja. Diakhir scene, Mulan berseru lagi dengan kalimat "Pakai juga donk!" Berdasarkan pada konteks iklan di stasiun televisi, iklan tersebut memenuhi maksim kualitas karena dialog antar tokoh menggunakan informasi yang efektif dan tidak mengada-ada. Hal ini jelas sekali pada dialog (c) yaitu ‘Sibuk bu’ dan dijawab dengan dialog (d) ‘ya biasa deh ngurus ini itu’. Sumbangan jawaban dari ibu kepada Mulan sangat jelas dan dapat diterima. c. Maksim Hubungan (Maxim of Relevance) Maksim hubungan mengharuskan penutur untuk memberikan informasi yang relevan. Relevansi yang dimaksud adalah tuturan yang diberikan harus sesuai dengan tuturan mitra tutur sebelumnya. Apabila kita tidak ingin melanggar maksim ini, disarankan membuat pernyataan kita relevan. Maksim hubungan ini juga memegang peranan penting dalam pembentukan sebuah implikatur standar. Dalam kehidupan sehari-hari, contoh dari pelanggaran maksim hubungan adalah ketika seorang Ibu bertanya kepada suaminya “Pukul berapa sekarang Yah?” Ayah menjawab dengan tuturan “Tukang koran baru lewat”. Kontribusi yang diberikan oleh Ayah itu memang tidak secara implisit menjawab pertanyaan Ibu itu. Akan tetapi dengan memperhatikan kebiasaan tukang koran mengantarkan surat kabar atau majalah kepada mereka, Ayah membuat inferensi pukul berapa commit to user 121 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id ketika itu. Dalam percakapan mereka berdua terlihat penutur dan lawan tutur memiliki asumsi yang sama sehingga hanya dengan mengatakan tukang koran baru lewat, Ibu itu sudah merasa terjawab pertanyaannya. Berikut ini adalah contoh data. Data No.17 : RAN & Shila - TVC Walls Conello Show Your Love Dialog : (a) Rai (RAN) : Shila aku mau nembak cewek kamu mau ya pura pura jadi dia? (b) Shila : ih apaan sih.. (c) Rai (RAN) : emm kita kan sudah lama kenal...kamu mau nggak ngedate sama aku (d) Shila : kamu latihan aja ama orang lain (e) Announcer : show your love dengan cornello royale sweetheart brownies Pembahasan : Iklan Walls dalam setiap iklannya selalu memunculkan unsur pengingat (catcher) dengan mengkombinasikan unsur berupa suara, gambar, maupun bahasa. Hal ini sangat penting bagi PT Unilever karena dengan hanya mendengar, melihat, atau membaca pengingat itu, konsumen akan langsung terhubung dengan produk yang diiklankan. Pada iklan kali ini Rai (RAN) di daulat sebagai bintang iklan merk marketing produk Ice Cream Walls Conello. Dalam membintangi iklan Ice Cream Conello ini, RAN bekerja sama dengan Shila seorang gadis cantik yang juga menjadi salah bintang iklan ice cream Walls. Tema “Show Your Love” menjadi kata sakti untuk iklan walls yang satu ini. Bintang iklan anak muda yang diperankan oleh Rai “Ran” dan Shila teman duetnya yang menjadi soundtrack iklan ini, memang sangat sesuai. Konteks ide ceritanya tergambar dari awal mula pertemanan yang menjadikan cinta memanglah sangat nyata. to user Pernyataan cinta yang dilakukancommit oleh Rai sangatlah unik dan berbeda. Suasana 122 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id tempat yang di alam terbuka juga mendukung keindahan dan romansa yang timbul. Keadaan taman yang indah dan rindang adalah lokasi yang sangat strategis untuk Rai menggutarakan cinta dengan cara yang unik pula dan diakhiri dengan es krim sebagai ungkapan cinta. Melalui konteks diatas, dapat dipahami bahwa ada dua orang peserta tutur dalam dialog tersebut yaitu Rai (RAN) dan Shila. Pada tuturan (a), Ran bertanya kepada Shila dengan kalimat "Shila aku mau nembak cewek kamu mau ya pura pura jadi dia?". Kemudian Shila menjawab dengan tuturan (b) "ih apaan sih?". Jawaban Shila memang tidak secara jelas menjawab pertanyaan Ran sehingga dapat dikatakan bahwa jawaban tersebut tidak memberikan informasi yang cukup dan tidak relevan dengan pertanyaan. Tetapi dengan memperhatikan konteks iklan maka dapat diketahui bahwa jawaban Shila adalah tidak. Dalam situasi ini jawaban Shila tentu saja tidak menaati maksim hubungan karena peserta tutur tidak memberikan informasi yang relevan dengan topik pembicaraan. Dalam realisasinya, para peserta tutur dalam sebuah interaksi menaati maksim hubungan dengan cara menyampaikan tuturan yang berisi informasi yang relevan dengan alur interaksi yang sedang diikuti. Data iklan No.23 : Iklan Sariwangi versi Tempat favorit Dialog : (a) Ayah : Aku tunggu di tempat favorit kita (b) Ibu : Huh daripada nggak enak gini mending omongin aja ngeteh yuk, ayah tadi kan aku nunggu direstoran favorit kita lo (c) Ayah : Kirain nunggu disini (d) Announcer : Mari ngeteh mari bicara commit to user 123 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Pembahasan : Telah banyak buku yang memaparkan jenis-jenis iklan dan penggunaannya dalam kehidupan nyata namun sangat jarang ditemui buku yang membahas tentang misteri iklan. Dikatakan misteri karena setiap iklan pasti mempunyai makna lain yang diharapkan dapat menimpulkan efek tertentu seperti efek psikologis. Pada kenyataannya iklan tidak sesederhana yang dibayangkan oleh orang. Iklan menggunakan bahasa yang sudah melaui proses editing berulang ulang sehingga ketika bahasa tersebut dipromosikan maka akan menarik minat banyak konsumen. Efek pengulangan baik gambar maupun kata memang sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan iklan itu sendiri. Hal ini memang membutuhkan waktu yang konsisten dan lama, namun efek yang ditimbulkan akan luar biasa dahsyat. Iklan tidak hanya sebagai bentuk komunikasi dalam memasarkan suatu produk maupun jasa, tetapi juga digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan sosial kepada masyarakat. Sariwangi dalam kampanye “Mari Bicara” menggunakan iklan untuk memberikan pembelajaran kepada perempuan Indonesia agar bisa berinisiatif untuk memulai berdialog dengan pasangannya, sehingga diharapkan dapat menciptakan keluarga harmonis dan wujud emansipasi perempuan itu sendiri. Iklan tersebut adalah iklan Sariwangi versi tempat favorit. Iklan ini mengenai perbedaan persepsi "tempat favorit" antara seorang ibu dan ayah. Bahasa yang digunakan dalam iklan tersebut adalah sangat sederhana. Dialog percakapan tersebut adalah mengenai tempat favorit ayah dan ibu. Melalui konteks diketahui bahwa iklan tersebut memenuhi maksim hubungan. Yang dimaksud dengan relevan disini adalah adanya keterkaitan yang erat antara satu commit to user 124 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id kata dengan kata lain. Selain itu dialog tersebut menggunakan kata kata yang mudah dipahami oleh konsumen. d. Maksim Cara (Maxim of Manner) Maksim cara mengharuskan peserta tutur untuk berbicara secara langsung, memberikan kontribusi tuturan yang urut, tidak ambigu, dan tidak berlebihan. Yule (1996:37) menjelaskan maksim cara ini dengan melontarkan pernyataan “be perspicous” dan secara lebih khusus dijelaskan dengan ”(1) avoid obcurity of expression, (2) avoid ambiguity, (3) be brief (avoid unneccessary prolixity), dan (4) be orderly”. Dengan demikian, maksim cara mengharuskan penutur untuk 1) menghindari ungkapan yang tidak jelas, 2) menghindari kata-kata ambigu, 3) berbicara dengan singkat (jangan bertele-tele), dan 4) berbicara dengan teratur. Berikut ini adalah contoh pembahasan yang berdasarkan pada data percakapan yang menggunakan parameter maksim cara. Data No.20 : Lifebuoy Shampo Dialog : (a) (b) (c) (d) (e) Kakak : Yeni? lagi keramas Tamu : Bapak ada? Kakak : lagi keramas Teman adi : Adi ada? Kakak : lagi keramas Lifebuoy shampo seribu rupiah gak cuma dua dapet empat sachet untuk seluruh keluarga Lifebuoy shampo seribu rupiah dapat empat sachet Pembahasan : Iklan televisi telah terbukti ampuh untuk menciptakan suatu gaya hidup dan tren tersendiri dalam berbahasa. Banyak kata gaul yang bermunculan seperti kata ‘unyu’ (lucu), ‘gokil’ (seru), dan ‘galau’ (gundah). Semua kata tersebut commit to useradalah media televisi. Pesan iklan adalah pengaruh dari media dan salah satunya 125 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dalam media televisi menjadi mudah diingat karena bentuk pesan yang disampaikan memang pendek dan selalu saja membuat penasaran konsumennya. Pesan iklan tersebut jarang sekali yang berbentuk kalimat. Namun lebih banyak didasarkan pada pengemasan bahasa agar enak didengar, atau mengikuti arus trend berbahasa yang tengah muncul. Iklan televisi mempunyai daya pikat dan telah menciptakan satu efisiensi dalam menjual suatu produk. Hal ini tidak lepas dari karakter media televisi yang sangat efektif membujuk konsumen. Berikut ini adalah contoh data mengenai iklan shampo di televisi. Iklan Lifebuoy versi keramas ini mengkisahkan sebuah keluarga dimana ada seorang kakak dengan rambutnya yang sangat bagus dan sedang menerima tamu. Tamu pertama adalah seorang hansip dan tamu kedua adalah teman adiknya. Konteks iklan adalah sebagai berikut. Dalam Iklan Shampo (Versi Lagi Keramas) diceritakan ada dua orang Linmas yang mendatangi rumah warga dan dibukakan pintu oleh wanita cantik dengan rambut yang indah. Si petugas menayakan kepada wanita tersebut "Bapak Ada?" dan si wanita menjawab "Lagi Keramas" sambil memainkan rambutnya. Beberapa saat sesudahnya kedua petugas terheran-heran dan kembali pulang. Tidak dijelaskan dengan jelas tentang apa yang menyebabkan kedua petugas itu terheran dan memutuskan untuk pergi. Apakah karena keindahan rambut si wanita atau karena kata-kata keramasnya. Begitu juga ketika dua orang anak laki-laki mencari temannya (adik dari si wanita) dan si wanita tersebut mengatakan ‘lagi keramas’. Sama dengan dialog sebelumnya, dua anak laki-laki tersebut terheran. Di sini juga tidak dijelaskan tentang apa yang membuat kedua anak itu terheran; apakah karena rambut si wanita atau kata-kata keramas. commit to user 126 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Situasi pertama adalah pada saat kakak menerima telepon dari seseorang yang menanyakan keberadaan Yeni. Kakak menjawab pertanyaan orang tersebut dengan tuturan (a) Yeni? Lagi keramas. Selanjutnya, dalam tuturan (b) seorang tamu bertanya kepada kakak dengan pertanyaan 'Bapak ada?', dan jawaban yang diberikan oleh kakak adalah 'lagi keramas'. Dari dialog tersebut kakak memberikan informasi yang dibutuhkan oleh tamunya. Namun demikian jawaban ‘lagi keramas’ bisa bermakna ganda yakni apakah bapak benar-benar ada dirumah dan sedang keramas ataukah bapak tidak ada dirumah dan sedang keramas di salon. Ini berarti bahwa maksim cara tidak ditaati secara khusus. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahasa yang digunakan dalam iklan tersebut haruslah efektif, terutama berekenaan dengan pilihan kata yang digunakan. Dialog haruslah dibuat sekooperatif dan seefektif mugkin. Keefektifan bahasa iklan dapat diukur melalui sejauh mana pengaruh iklan kepada masyarakat. Semakin banyak orang yang mengingat ikl;an maupun jingle iklan ditelevisi maka semakin sukses iklan tersebut dan begitu juga sebaliknya. Idealnya bahasa iklan berbahasa lugas, ekonomis, sopan, menggunakan makna sebenarnya, orisinil, menyenangkan, dan proporsional. Terlepas dari hal tersebut, konsumen juga masih akan tetap menemukan iklan yang menggunakan bahasa yang melebih lebihkan atau bersifat hiperbola secara tidak proporsional. Hal ini sebearnya justru akan merugikan produsen karena menimbulkan kesan tidak percaya masyarakat terhadap produk yang diiklankan. Data iklan No. 29 : Iklan Royko Dialog : (a) Pembawa acara : lomba masak segera dimulai (b) Ibu 1 : tenang...commit to user perpustakaan.uns.ac.id 127 digilib.uns.ac.id (c) Announcer : kalau masak dengan Royko Ebi pasti terasa nikmatnya...paduan ebi istimewa dan bumbu komplitnya ciptakan cita rasa manis, asin, gurih (d) Ibu 2 : Manis (e) Ibu 3 : Asin (f) Ibu 4 : Gurih (g) Ibu 3 : Magcess... (h) Ibu – ibu : Magcess? (i) Ibu 3 : manis asin gurih nya mag cess (j) Announcer : Royko ebi..manis, asin, gurihnya...cess Pembahasan : Dalam iklan tersebut terjadi proses komunikasi antara beberapa orang yakni ibu-ibu yang mengadakan lomba masak. Lomba masak tersebut dihadiri beberapa penonton sehingga acara menjadi semarak. Dalam contoh iklan diatas dapat dikatakan bahwa iklan ini tidak menaati maksim cara karena tidak dijelaskan mengapa ibu pertama mengatakan kata ‘tenang’. Bila diperhatikan, maksim cara mengharuskan untuk 1) menghindari ungkapan yang kabur, 2) menghindari kata-kata dengan arti ganda, 3) berbicara dengan singkat (tidak bertele-tele), dan 4) berbicara dengan teratur. Dan dialog tersebut tidak mematuhi maksim cara. Seharusnya produsen memberikan illustrasi yang lebih jelas tentang apa yang dikatakan oleh ibu tersebut. Selanjutnya, keanehan juga ditemukan pada istilah ‘magcess’. Bila konsumen baru pertama kali melihat iklan ini, mereka pasti akan menjadi bingung dengan istilah tersebut karena pada iklan tidak dijelaskan dengan detil tentang apa arti kata ‘magcess’. Setelah ditelusuri dengan berdasarkan pada konteks barulah dipahami bahwa arti kata ‘magcess’ pada dialog tersebut adalah akronim dari kata ‘manis, asin, gurih’, dan ‘cess’. Namun demikian istilah ‘cess’ pada iklan tersebut dapat dikatakan sebagai salah satu to user unsur bahasa yang kreatif karena commit meskipun unsur-unsurnya sangat terbatas tetapi 128 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id masih memiliki makna. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa iklan ini belum memberikan kontribusi tuturan yang runtut, tidak ambigu, dan tidak berlebihan. Klasifikasi prinsip percakapan menjadi empat maksim tampaknya bisa dijadikan sebagai barometer dalam suksesnya sebuah penyampaian informasi; dalam hal ini penyampaian informasi melalui iklan. Pelanggaran dan penaatan terhadap maksim percakapan digunakan untuk memunculkan daya perlokusi masyarakat mengenai suatu produk. Data No.28: Iklan Dove Intens Care memenuhi maksim kualitas (maxim of quality), kemudian data Data No.10: Iklan Pepsodent versi Sleeping with Chicken dan Data iklan No.6: Iklan Rexona versi Mulan menunjukkan ketaatannya pada maksim kuantitas (maxim of quantity). Maksim hubungan yang sebagian dilanggar dan ditaati terdapat pada Data No.17: RAN & Shila - TVC Walls Conello Show Your Love Sedangkan Data iklan No.23: Iklan Sariwangi versi Tempat favorit memenuhi maksim cara (maxim of manner). Banyak pendapat yang bermunculan dari berbagai ahli seperti Sperber dan Wilson (1987) yang menyederhanakan maksim kerjasama menjadi satu maksim yakni maksim relevansi saja. Kemudian Levinson (1983:111) yang mengungkapkan ketidaksetujuannya atas maksim relevansi sebab maksim maksim tersebut dapat menimbulkan implikatur yang melebihi apa yang dikemukakan oleh penutur. Leech (1983:80) menyatakan bahwa maksim berlaku secara berbeda pada konteks yang berbeda pula. Namun demikian sebenarnya tidak ada prinsip yang berlaku mutlak dan pijakan teori awal adalah pada teori Grice dengan klasifikasi maksim menjadi empat bagian. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 129 digilib.uns.ac.id 4.2.3. Wujud pengungkapan implikatur percakapan yang terjadi pada dialog iklan produk-produk PT Unilever Tbk di stasiun televisi swasta Indonesia Brown dan Yule (1996: 31) menggunakan istilah implikatur untuk menerangkan apa yang mungkin diartikan, disarankan, atau dimaksudkan oleh penutur yang berbeda dengan apa yang sebenarnya dikatakan oleh penutur. Perbedaan maksud tersebut dapat ditemukan dalam percakapan sehari-hari dan hal inilah yang juga terjadi pada dialog yang terdapat pada iklan PT Unilever. Percakapan pada iklan tersebut pada dasarnya ialah peristiwa berbahasa lisan antara dua partisipan atau lebih yang terjadi dalam suasana tertentu sehingga percakapan tersebut memungkinkan terwujudnya prinsip-prinsip kerjasama (cooperative principles). Wijana (1996:45) menyatakan bahwa pada saat penutur dan lawan tutur berbicara, mereka menyadari bahwa terdapat kaidah-kaidah yang mengatur tindakannya, penggunaan bahasanya, dan interpretasi-interpretasinya terhadap tindakan dan ucapan lawan tuturnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa implikatur percakapan penting untuk dipahami agar apa yang diucapkan oleh penutur dapat dimengerti oleh lawan tutur. Percakapan yang terjadi antar penutur dalam iklan sering kali berbeda dengan struktur bahasa yang digunakan. Dalam kondisi tersebut bahasa digunakan untuk menyelipkan makna tetentu dibalik penggunaan bahasa secara struktural. Pada kondisi penggunaan bahasa yang seperti itulah suatu kajian implikatur percakapan mempunyai peran yang tepat. Di dalam komunikasi terentu dapat diasumsikan bahwa seorang penutur mengartikulasikan ujaran dengan maksud untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada mitra tuturnya, dan berharap mitra tuturnya dapat memahami apa yang commit to user 130 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id hendak dikomunikasikan. Untuk ini penutur selalu berusaha agar tuturannya selalu relevan dengan konteks, jelas, dan selalu pada persoalan, sehingga tidak menghabiskan waktu mitra tuturnya. Bila terjadi penyimpangan, pasti ada implikasi-implikasi tertentu yang hendak dicapai oleh penuturnya. Sebagai contoh adalah pada data berikut. Data No.3 : Iklan Teh Sariwangi (versi Ultah) Dialog : Ibu : Ultahku sekarang ayah nyiapin apa ya? (diucapkan dalam hati) Ibu : Ayah... Ayah : hmmm Ibu : Kelupaan sesuatu enggak? Ayah : Oh iya...lupa buang sampah Ibu : (Kok malah itu yang diinget?) Mungkin ada cara yang lebih jelas buat nunjukin ayah (ibu membuatkan secangkir teh untuk ayah) Ibu : Ngeteh yuk…Ayah inget kan nanti ada bola di TV? Ayah : Ya inget dong...masa ayah lupa Ibu : Kalo gitu ayah inget juga kan lagu selamat ulang tahun kayak gimana? Ayah : (Ayah kaget) Ayah : Selamat ulang tahun ayah ucapkan Jingle Sariwangi "Mari Bicara" Pembahasan : Iklan yang dianalisis pertama ini adalah iklan Sariwangi versi ulang tahun. Iklan tersebut berdurasi lebih dari satu menit. Menurut analisis domain, iklan Sariwangi versi ultah ini adalah jenis iklan percakapan keluarga. Sariwangi adalah nama brand dengan kategori food brand dari PT Unilever, Tbk. PT Unilever memproduksi iklan teh Sariwangi dalam beberapa versi seperti versi bocor, versi undangan, dan versi ngobrol hangat. Konteks dialog iklan versi ulang tahun tersebut adalah di halaman rumah yakni pada saat si ayah mencuci mobil. Dalam iklan tersebut dideskripsikan bahwa pada saat ibu ke luar rumah menuju halaman commit to user 131 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id untuk menemui si ayah, ia bertanya dalam hati mengenai apa yang akan diberikan ayah pada saat ulang tahunnya. Ibu bertanya sebab dia ingin tahu apakah ayah masih ingat terhadap hari ulang tahunnya. Dialog tersebut merupakan suatu rangkaian yang utuh sehingga untuk memahami isi dialog haruslah diperhatikan kalimatnya. Dialog pertama dimulai oleh si ibu dan kemudian ditanggapi oleh si ayah. Sebelum terjadi dialog, si ibu bertanya dalam hati tentang apa yang sudah dipersiapkan oleh si ayah berkaitan dengan hari ulang tahunnya. Jika diperhatikan pada dialog (b) si ibu terlebih dahulu menyapa ayah dengan tuturan 'ayah...' dan si ayah menyapa balas dengan tuturan (c) 'hmm...'. Pada dialog ini sebenarnya si ibu tidak hanya menyapa ayah tetapi si ibu mempunyai tujuan yang lain tetapi tidak ingin secara langsung mengungkapkannya. Hal ini dapat dilihat pada ekspresi si ibu tentang respon si ayah. Selain itu, dalam tayangan iklan televisi diketahui bahwa ekspresi si ibu diiringi dengan alunan denting piano yang mengilustrasikan ekspresi kecewa. Maksud dari tuturan si ibu tersebut akan semakin jelas terlihat pada dialog-dialog berikutnya. Pada dialog berikutnya si ibu menanyakan sesuatu kepada ayah (d) 'Kelupaan sesuatu enggak?' dan ayah menjawab dengan tuturan (e) 'Oh iya...lupa buang sampah'. Pada dialog (d) dan (e) dapat diketahui bahwa dialog tersebut mengandung implikatur sebab jawaban yang diberikan ayah sebenarnya tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh si ibu walaupun jawabannya ada kaitanya dengan maksud dari pertanyaan ibu. Dalam hal ini, si ayah memang masih belum mengetahui apa yang sebenarnya dimaksud oleh ibu melalui tuturan yang disampaikannya. commit to user 132 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Bila dikaitkan dengan konteks iklan, yang dimaksud oleh ibu adalah mengenai hari ulang tahun tetapi ayah menjawab dengan sesuatu hal yang lain. Ini menyebabkan ibu menjadi bingung dan harus mencari alternatif pertanyaan yang lain. Namun tidak berhenti sampai disini saja, si ibu terus memikirkan ide dalam bentuk pertanyaan yang lain yang ia miliki agar ayah ingat dengan hari ulang tahunnya. Dalam iklan tersebut si ibu membuatkan secangkir teh untuk ayah dengan harapan agar maksud ibu tersampaikan. Seperti kita ketahui bahwa minum teh biasanya dilakukan pada situasi santai dan ini juga yang terjadi pada iklan tersebut. Pada tuturan (g) ibu mengajak ayah minum teh dan mengatakan 'ngeteh yuk…Ayah inget kan nanti ada bola di TV?' dan ayah menjawab dengan tuturan (h) 'ya inget dong...masa ayah lupa'. Dalam dialog ini si ibu mencoba mengugah ingatan ayah dengan acara bola. Di Indonesia, orang dewasa khususnya laki-laki sangat suka dengan acara bola dan jarang sekali yang melupakan jadwal pertandingannya. Namun seperti pada dialog sebelumnya, si ayah masih belum mengetahui makna dari tuturan ibu yang sebenarnya sehingga si ibu menanyakan sesuatu yang lebih jelas seperti pada tuturan (i). Dalam dialog ini barulah ayah menyadari bahwa yang dimaksud oleh ibu adalah mengenai hari ulang tahunnya sehingga dengan segera si ayah mengucapkan lagu selamat ulang tahun seperti pada tuturan (i). Sehingga dalam percakapan keseluruhan dapat dikatakan bahwa implikatur bermakna menyampaikan informasi. Dalam iklan tersebut juga diselipkan jingle Sariwangi yakni 'Mari Bicara'. 'Mari Bicara' adalah slogan teh Sariwangi yang mengandung makna bahwa apabila terjadi suatu masalah dalam rumah tangga hendaknya dikomunikasikan dengan baik-baik sehingga tidak terjadi pertengkaran. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 133 digilib.uns.ac.id Bahkan untuk memberikan inspirasi dan meningkatkan kesadaran bagi pasangan suami-istri di Indonesia tentang komunikasi efektif dalam kehidupan berumah tangga, sebuah buku yang merupakan salah satu bentuk kepedulian Sariwangi yang berjudul “Mari Bicara; 100 Kisah Menghangatkan Hati tentang Menjalin Komunikasi dari dan untuk Pasangan Suami Istri Indonesia” sudah diterbitkan. Kisah-kisah dalam buku tersebut sama sekali tidak menggurui, bahkan terkesan lucu dan sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Melalui analisa tema kultural, kita dapat menarik benang merah yang ada yang dikaitkan dengan nilai-nilai dan pandangan dunia. Analisa berpangkal pada pandangan bahwa segala sesuatu yang kita teliti pada dasarnya merupakan suatu yang utuh. Iklan Sariwangi tersebut bermaksud agar para pasangan suami istri dapat belajar dari pengalaman pasangan lain mengenai komunikasi yang efektif, dan selanjutnya dapat diterapkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Data No.31 : Iklan Kecap Bango (versi Nenek) Dialog : (a) Rita : Nek ... masuk yuk (b) Nenek : Siapa ya? (c) Rita : Rita ... cucu nenek (d) Nenek : Rita? Rita siapa ya? (e) Announcer : Selalu ada kesepenuh hatian dalam hidup dan dalam masakan seperti kecap Bango yang dibuat sepenuh hati dengan bahan pilihan untuk kelezatan yang terasa ke hati (f) Nenek : Hmm ... ini resep yang pernah nenek ajarin kan?Rita? (akhirnya ingat siapa Rita) (g) Rita : (menganguk dan tersenyum sembari memeluk nenek) (h) Announcer : Karena rasa tak pernah bohong Pembahasan: Tampaknya tidak salah jika PT Unilever Indonesia Tbk mengakusisi merek-merek dari perusahaan yang sudah mempunyai karakter dan sangat commit to user merek sendiri. Salah satu alasan potensial untuk berkembang daripada membuat perpustakaan.uns.ac.id 134 digilib.uns.ac.id dalam proses akuisisi merek tersebut adalah bahwa setidak-tidaknya PT Unilever bisa sedikit berhemat untuk biaya membangun merek dan juga juga mengurangi resiko kerugian. Beberapa kali PT Unilever memang gagal mengorbitkan produk baru di kategori makanan dan minuman. Salah satu merek yang berhasil diakuisisi PT Unilever adalah kecap Bango. Sebelumnya, kecap Bango merupakan produk lokal di Tangerang milik perusahaan keluarga di bawah PT Anugerah Indah Pelangi. Sejak pertengahan tahun 2000, di bawah koordinasi PT Unilever, penjualan kecap Bango meningkat tajam. Melaui dialog iklan, sekilas dapat dilihat bahwa yang sangat menarik perhatian dari iklan tersebut adalah kualitas akting si nenek dan tentu saja, ide storyboard pada iklan tersebut. Konsumen melalui tayangan televisi dapat melihat bagaimana cara pemeran iklan berbicara dan dengan ekspresi wajah yang sempurna. Konteks dialog percakapan iklan kecap Bango pada data di atas adalah di luar rumah pada saat santai. Pada iklan tersebut terdapat dua tokoh utama yakni Rita dan Nenek. Pada dialog pertama Rita mengajak nenek ke dalam rumah karena cuaca di luar rumah cukup buruk dan tidak bersahabat. Dialog pertama adalah diawali oleh Rita dengan sebuah kalimat pertanyaan (a) Rita: ‘Nek... masuk yuk’ dan dijawab oleh nenek dengan kalimat (b) Nenek : 'Siapa ya?' Dengan menghubungkan pada konteks maka diketahui bahwa iklan kecap Bango di televisi tidak menjelaskan secara detil apakah nenek benar-benar lupa terhadap Rita atau ini hanyalah salah satu strategi PT Unilever mengkomunikasikan pesannya. Iklan tersebut lebih menekankan suara khas nenek-nenek renta yang ingatannya sudah dimakan usia; rapuh dan lirih. Namun demikian, nenek tersebut mampu menarik minat konsumen dengan intonasi dan logatnya yang sangat commit to user perpustakaan.uns.ac.id 135 digilib.uns.ac.id menarik. Terutama pada bagian “Rita? Rita siapaaa ya?”. Pada adegan ini, bahkan pada saat konsumen sedang sibuk melakukan hal lain saat jeda iklan, pada akhirnya tetap mengalihkan pandangan kembali ke layar kaca, hanya untuk menikmati akting yang menghibur. Tidak kalah menarik adalah ekspresi wajah si nenek. Hampir di setiap sudut adegan, ekspresi nenek ini tidak ada cacat sedikitpun. Contohnya pada saat dia mengatakan “Siapa ya?”, wajahnya yang disorot penuh kamera menampakkan raut kebingungan yang tidak mengenali siapa Rita yang dimaksud, dengan goyangan-goyangan kecil di pipi kanan. Lalu saat ia berjalan dibimbing oleh Rita, tatapan matanya memandang kosong ke depan sembari berjalan tertatih. Kemudian pada dialog selanjutnya, (c) Rita menjelaskan bahwa ia adalah cucu nenek namun nenek masih saja lupa dan menanyakan kembali dengan kalimat ‘Rita? Rita siapa ya?’ Tetapi Rita tidak menjawab dan hanya tersenyum manis. Kemudian, Rita bergegas ke dapur dan menyiapkan masakan untuk nenek. Rita memasak tumis ikan dengan resep tertentu. Dalam dialog berikutnya dijelaskan bahwa resep masakan tersebut adalah resep yang pernah diajarkan oleh nenek terhadap Rita. Disela – sela itu announcer iklan mengatakan ‘selalu ada kesepenuh hatian dalam hidup dan dalam masakan seperti kecap Bango yang dibuat sepenuh hati dengan bahan pilihan untuk kelezatan yang terasa ke hati’. Dalam hal ini fungsi announcer adalah menyelipkan pesan khusus kepada konsemen tentang produk. Banyak dari iklan televisi yang menggunakan announcer sebagai penyampai pesan singkat karena hal ini sangat efektif terhadap naiknya tingkat penjualan produk. Bila dipahami berdasarkan pada konteks, maka dapat diketahui bahwa setelah mencoba masakan yang dimasak oleh Rita, sang commit to user perpustakaan.uns.ac.id 136 digilib.uns.ac.id nenek teringat kembali kepada Rita karena beliau sebelumnya pernah mengajarkan resep masakan kepada Rita. Meskipun singkat, jalan ceritanya cukup berisi: memadukan unsur kekuatan kecap bango, yang dikisahkan merupakan resep turun temurun sampai-sampai kelezatannya membuat nenek tidak bisa lupa, dan unsur drama kecil di tayangan yang hanya berdurasi 30 detik. Iklan ini juga tidak melupakan tujuan utamanya, yaitu imbas pada pemirsa yang menyaksikannya. Narasi yang digunakan mampu mendukung tercapainya kesadaran konsumen. Adegan proses memasak yang dilanjutkan dengan menikmati lezatnya masakan olahan dengan kecap Bango berfungsi menanamkan keyakinan dan sekaligus memberikan informasi bahwa kecap tersebut bisa membuat setiap masakan menjadi lebih berselera. Harapannya konsumen tidak hanya sadar, tapi terpengaruh untuk membeli. Implikatur yang ingin disampaikan oleh produsen melalui iklannya adalah suatu promosi yang berupa pemberitahuan kepada konsumen bahwa kecap Bango merupakan kecap dengan citarasa tersendiri dan bahkan seorang nenek sekalipun tidak akan pernah lupa dengan rasa khas kecap Bango. Sesuai dengan slogan kecap Bango ‘karena rasa tidak pernah bohong’. Maka dampak yang diharapkan setelah melihat tayangan iklan tersebut adalah konsumen tertarik dengan produk yang ditawarkan dan kemudian membelinya. Efek iklan tersebut juga menyebabkan pelanggan yang telah mencoba produk kecap Bango kemudian mereferensikan kepada teman maupun kerabatnya. Data No.32 : Iklan Lifebuoy Dialog : (a) Ibu : Sekarang keramas yuk (b) Anak : Tapi ma, rambutku kan sudah di cuci... (c) Ibu : Masa? ayo kita lihat...tu, air hanya memindahkan kotoran to kamu user perlu pakai Lifebuoy shampo buat rambutmu tidak sehatcommit makanya perpustakaan.uns.ac.id 137 digilib.uns.ac.id tiap kali mandi (d) Announcer : Hanya Lifebuoy shampo membantu membersihkan rambut dari pangkal hingga ujungnya dan main protector formulanya menutrisi rambut menjadikannya tetap kuat dan lebat (e) Ibu : Sudah dicuci rambutmu? (f) Anak : Sudah dicuci tapi keramas pakai shampo (g) Announcer : Gunakan Lifebuoy shampo tiap kali mandi Pembahasan : Iklan ini adalah iklan Lifebuoy versi shampo. Dalam iklan tersebut divisualisasikan bahwa sang anak sedang bermain-main di halaman rumah. Karena sang anak terlalu senang bermain-main air, maka rambut dan pakaiannya pun menjadi basah. Sang ibu pun meminta anaknya untuk mencuci rambutnya yang basah. Kata kunci pertama adalah pada penawaran ibu kepada anak ‘keramas yuk’. Menurut anggapan umum (common sense), keramas sangat identik dengan ‘shampo’. Maka dapat diambil kesimpulan yang pertama bahwa iklan ini adalah iklan mengenai shampo. Dengan mengidentifikasi kata 'keramas', konsumen bahkan dapat mengetahui bahwa yang diiklankan adalah produk shampo tanpa harus melihat tayangan komersilnya di televisi. Dialog pertama adalah (a) Ibu: Sekarang keramas yuk dan dijawab dengan dialog (b) Anak: Tapi ma, rambutku kan sudah di cuci. Dari sini jelas sekali bahwa jawaban sang anak sebenarnya adalah ‘tidak’. Hal ini dapat dilihat dari kata ‘tapi’. Si anak sebenarnya menolak untuk diajak keramas karena sebelumnya ia sudah keramas. Namun sang anak tetap mengikuti perintah ibu untuk keramas. Dari dialog (a) dan (b) dapat disimpulkan terjadi implikatur yang berupa penolakan. Penolakan ini merupakan penolakan tidak langsung yang disampaikan oleh anak terhadap ibunya. Pada dialog selanjutnya (c), si ibu tidak percaya bahwa si anak sudah commit to userayo kita lihat...tu, air hanya keramas. Dialog tersebut adalah ‘Masa? perpustakaan.uns.ac.id 138 digilib.uns.ac.id memindahkan kotoran buat rambutmu tidak sehat makanya kamu perlu pakai Lifebuoy shampo tiap kali mandi’. Disini, si ibu mencoba memberikan informasi kepada anaknya bahwa air hanya memindahkan kotoran yang ada pada rambut sehingga rambut menjadi tidak sehat. Implikatur sebagai pesan tambahan yang dapat ditangkap dari tuturan ibu adalah bahwa agar rambut sehat maka sebaiknya menggunakan shampo Lifebuoy pada saat keramas. Hal ini diperkuat dengan pernyataan announcer yang mengatakan ‘hanya Lifebuoy shampo membantu membersihkan rambut dari pangkal hingga ujungnya dan main protector formulanya menutrisi rambut menjadikannya tetap kuat dan lebat’. Pada dialog (e) ibu bertanya kepada si anak dengan kalimat ‘Sudah dicuci rambutmu?’ dan dijawab dengan (f) ‘Sudah dicuci tapi keramas pakai shampo Lifebuoy’. Implikasi yang diperoleh adalah si ibu tidak sekedar bertanya apakah rambut anaknya benar-benar sudah dicuci tetapi yang diinginkan ibu adalah apakah rambut anaknya sudah dicuci dengan menggunakan shampo Lifebuoy. Dan jawaban si anak menjelaskan bahwa ia benar-benar keramas dengan menggunakan shampo Lifebuoy. Pesan terakhir yang ingin disampaikan oleh produsen sebagai pembuat iklan adalah bahwa konsumen khususnya bagi ibu-ibu yang memiliki anak kecil disarankan untuk menggunakan shampo Lifebuoy setiap selesai mandi demi kesehatan rambut. Namun demikian, masih diperlukan pengujian lebih lanjut di laboratorium kesehatan untuk mengetahui apakah shampo Lifebuoy benar-benar bisa menyehatkan rambut. Kehadiran iklan Lifebuoy ditelevisi sudah bukan hanya sekedar promosi sebuah produk, tetapi telah berusaha menciptakan sebuah sistem ide yang memiliki nilai-nilainya sendiri. Kata lifebuoy dalam bahasa inggris berarti sekoci commit to user perpustakaan.uns.ac.id 139 digilib.uns.ac.id atau kapal penyelamat. Bagi beberapa negara di dunia, sekoci sangat mutlak sebab merupakan salah satu faktor penyelamat nyawa banyak orang. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan di Indonesia dimana keselamatan masih belum mutlak. Dan konsep yang ingin ditanamkan dalam iklan Lifebuoy adalah apabila ingin bebas dari kuman penyakit (faktor keselamatan) maka konsumen harus menggunakan Lifebuoy. Iklan tersebut menjelma menjadi sebuah ideologi di abad modern seperti saat ini. Apa yang kita rasakan sebagai “citra baru” dari produk sabun Lifebuoy tidak dapat secara langsung dapat dipisahkan dari jasa iklan yang telah membangun selera konsumen. Iklan membawa kita pada suatu suasana yang dibangun pada momen tertentu dalam ingatan melalui bahasa yang sungguh menarik. Sesuai dengan hasil analisis dan pembahasan maka relevansi atau hubungan antara teori dan dialog pada data adalah bahwa: 1. Teori fungsi bahasa yang terdiri dari tujuh fungsi yang dikemukakan oleh M.A.K Halliday sangat sesuai dan dapat diterapkan pada penggunaan dialog bahasa iklan khususnya pada dialog bahasa iklan PT Unilever Tbk. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui pula bahwa tidak semua fungsi bahasa digunakan dalam dialog iklan. Hal ini disebabkan karena masingmasing iklan mempunyai segmen, tujuan, dan fungsi yang berbeda. Namun demikian dapat diketahui bahwa dalam mendesain iklannya PT Unilever tidak hanya sekedar menggunakan satu fungsi saja namun berbagai fungsi. 2. Teori prinsip kerjasama yang dikemukakan oleh Grice sangat erat kaitannya dengan dialog pada iklan PT Unilever. Hubungan erat ini terlihat dari percakapan antar dialog pemeran iklan. Dengan memperhatikan konteks, commit to user 140 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id gambar iklan, dan prinsip kerjasama, informasi yang dianggap sebagai jalinan keutuhan dalam iklan dapat tersampaikan dengan baik. Penelitian ini sekaligus mendukung teori Grice mengenai prinsip kerjasama bahwa dalam komunikasi prinsip kerjasama harus diperhatikan. 3. Melalui hasil analisis dapat diketahui bahwa implikatur memang selalu digunakan produsen dalam iklannya. Teori Grice mengenai implikatur mampu menjadi pisau analisis yang tajam dalam membedah makna yang terdapat pada iklan. Tentunya harus mempertimbangkan pengalaman dan konteks yang ada. Dapat diketahui pula bahwa dialog percakapan tidak hanya teks maupun audio visual namun ada pesan lain ‘yang tidak disampaikan dengan jelas’ oleh produsen. Pada kondisi yang seperti inilah implikatur memainkan perannya. commit to user 141 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id commit to user 142 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi dengan pola interaksi yang sangat kompleks sebab terkait dengan berbagai macam elemen seperti bahasa, gambar, suara, dan isi pesan. Semakin selektif dalam pengelolaan elemen tersebut dan juga memperhatikan pilihan kata (words of choice) maka akan semakin efektif dan menarik pula iklan yang diciptakan. Berdasarkan pada data dan analisis pada penelitian, dapat diketahui bahwa PT Unilever Tbk sebagai produsen iklan memilih kata-kata yang unik, selektif, dan kreatif seperti yang tercermin dalam dialog iklannya. Bila diteliti lebih lanjut maka dapat diketahui bahwa iklan yang berkembang pada saat ini cenderung sedikit sekali yang memiliki hubungan makna dengan kenyataan yang ada. Penggunaan model iklan yang cantik, indahnya lirik jingle iklan, dan moment-moment hangat yang dihadirkan merupakan unsur pembangkit iklan. Sebagai bagian dari budaya masa kini, iklan telah menjadi senjata ampuh yang mempopulerkan standar baru mengenai nilai kehidupan masyarakat sehari-hari. Tampilan iklan di televisi senantiasa melibatkan tanda dan kode. Setiap tanda yang merupakan bagian iklan tersebut juga memproduksi makna. Tanda berfungsi untuk merepresentasikan serangkaian konsep, gagasan atau perasaan sedemikian rupa yang memungkinkan konsumen untuk menginterpretasikan maknanya. Berdasarkan pada hasil penelitian dan commit to user 143 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id pembahasan maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Disamping tujuan yang bersifat memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat, tujuan lain dan hakikat dari bahasa iklan adalah mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk yang ditawarkan. Pada dialog iklan PT Unilever, produsen dan konsumen sama-sama menyadari bahwa ada kaidah-kaidah yang mengatur tindakannya, penggunaan bahasanya, dan interpretasi-interpretasinya terhadap tindakan dan ucapan lawan tuturnya. Dari hasil analisis ditemukan tujuh fungsi bahasa seperti pada teori M.A.K Halliday. Walaupun semua data bisa diklasifikasikan dalam masing-masing fungsi namun presentase kemunculannya akan berbeda. Berdasarkan analisis, fungsi bahasa pada dialog iklan PT Unilever yang paling sering digunakan adalah fungsi representational sebanyak 43,75% dari data. Fungsi representasi adalah penggunaan bahasa untuk menyatakan, mengatakan, menjelaskan atau mengartikan sesuatu. Lebih lanjut, representasi adalah hasil dari pengartian melalui bahasa. Untuk merepresentasikan sesuatu berarti menjelaskan sesuatu. Fungsi ini dominan karena produsen ingin menginformasikan kepada konsumen bahwa barang yang dijualnya benar benar bermutu. Struktur kata dan narasi dalam iklan tersebut juga direncanakan secara matang oleh produsen. Kemudian fungsi yang kedua adalah fungsi instrumental yakni bersifat menyuruh sebanyak 40,625% dari data. Berada pada peringkat ketiga adalah fungsi interaksional/ekspresif dengan frekuensi kemunculan data 31,25%. Fungsi personal berada diurutan keempat dengan frekuensi kemunculan 25%. commit to user 144 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Sedangkan fungsi heuristik/ interpretasi, regulatoris dan imajinatif berada pada urutan kelima dengan persentase mencapai 12,5% dari 33 data. Kempat fungsi yang terakhir ini jarang digunakan oleh produsen sebab produk yang diiklankan cenderung kepada pendekatan realitas daripada sekedar imaginasi ataupun dongeng. Dari ketujuh fungsi bahasa tersebut implikasinya adalah bahwa PT Unilever tidak hanya menggunakan satu fungsi saja namun ada keragaman fungsi yang tercermin dalam dialog iklan. Pada saat iklan telah diproduksi ke masyarakat, maka iklan akan memproduksi makna, dan pencipta tandatanda dalam iklan tidak lagi memiliki otoritas untuk memaksa maknamakna yang mereka kehendaki. Kaitannya dengan semiotik, istilah ‘salah pemaknaan’ dalam iklan agaknya kurang sesuai, karena setiap ‘konsumen’ mempunyai pengalaman budaya yang relatif berbeda, sehingga pemaknaan diserahkan kepada kerangka budaya konsumen. 2. Di dalam komunikasi iklan yang wajar seorang produsen sebagai penutur mengartikulasikan ujaran dengan maksud untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada lawan bicara atau konsumen dan berharap lawan bicaranya dapat memahami apa yang hendak dikomunikasikan itu. Oleh karena itu produsen selalu berusaha agar tuntutannya selalu relevan dengan konteks, jelas, dan mudah dipahami, padat dan ringkas dan selalu pada persoalan (straight forward) sehingga tidak menghabiskan waktu lawan bicaranya saja. Setelah dilakukan analisis dan pembahasan maka diketahui bahwa produsen iklan disamping menaati prinsip kerjasama juga melanggarnya. commit to user 145 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Penaatan dan pelanggaran maksim kerjasama tersebut dalam sebuah interaksi memiliki fungsi atau efek tertentu. Penaatan maksim kuantitas berfungsi untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan menghindari salah paham. Pelanggaran maksim kuantitas dalam interaksi memiliki fungsi untuk mempertegas informasi, memperjelas informasi, dan memunculkan implikatur percakapan. Penaatan maksim kualitas berfungsi untuk menyampaikan informasi yang benar, mempertahankan pendapat, dan membuat kesimpulan. Penaatan maksim hubungan berfungsi untuk mengetahui kebenaran informasi, mencari memberikan informasi. Penaatan maksim informasi cara baru, berfungsi dan untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan menghindari kesalahpahaman. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam pragmatik, tuturan yang dilontarkan ke tengah-tengah publik, seperti halnya iklan, perlu memperhatikan maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara, sebagaimana yang pernah dikemukakan oleh Grice (1975). 3. Implikatur pada dialog iklan produk-produk PT Unilever Tbk diungkapkan dengan cara dan tujuan yang berbeda-beda karena segmen pasar yang berbeda-beda pula. Masing-masing iklan memiliki konsep makna tersendiri sehingga konsumen harus mempertimbangkan konteks iklan dan juga latar belakang pengetahuan (background knowledge) untuk dapat memahami pesan yang ingin disampaikan oleh produsen. Pengetahuan tersebut berdasarkan pada pengalaman masa lalu sehingga dapat digunakan untuk membantu menafsirkan apa yang terkandung dalam iklan. Produsen menggunakan implikatur percakapan dengan melakukan commit to user 146 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id pelanggaran terhadap prinsip kerjasama sebab produsen ingin memberikan daya perlokusi kepada konsumen sehingga mereka merasa teringat dengan produk dan akhirnya memutuskan untuk membeli barang yang ditawarkan. Makna implikatur yang ditemukan pada iklan diantaranya adalah (a) perintah/mengajak; (b) memperingatkan; (c) mempromosikan; (d) mengungkapkan; (e) mempengaruhi; (f) menyarankan; (g) menyatakan fakta; (h) menyatakan penolakan; (i) menanyakan sesuatu; (j) menyatakan kesediaan; dan (k) pemberitahuan/memberikan informasi mengenai suatu produk. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa produsen menciptakan makna iklan melalui daya pragmatik iklan. Implikatur berperan penting dalam menganalisis percakapan sebab tidak jarang dalam tuturan terdapat hal yang tersirat atau berbeda dengan yang diucapkan. Oleh karena itu, untuk mempermudah pemahaman terhadap tuturan diperlukan pula pemahaman terhadap implikatur yang terbentuk pada percakapan yang di dalamnya mengandung prinsip-prinsip tertentu. 4. Dapat dijelaskan pula bahwa iklan mempengaruhi konsumen dengan menggabungkan beberapa elemen yakni suara, tulisan, gambar. Elemen tersebut juga merupakan satu rangkaian dengan narasi iklan yang mengadung inti pesan. Sesuatu yang ditulis dalam narasi iklan PT Unilever tersebut dituangkan dalam dialog iklan yang mempunyai daya pragmatik. Iklan yang mempunyai daya pragmatik tersebut merupakan suatu tanda yang memiliki sifat polisemi dan berpotensi multitafsir karena adanya penafsiran yang berbeda dari masyarakat. Hal tersebut juga disebabkan commit to user perpustakaan.uns.ac.id 147 digilib.uns.ac.id oleh sifat ambigu dari penanda dan kemungkinan yang diberikan oleh penanda tersebut untuk diinterpretasikan. Seperti halnya pada semiotik, terobosan penting dalam kajian pragmatik adalah diterimanya penerapan konsep-konsep linguistik ke dalam fenomena lain yang bukan hanya bahasa tertulis. Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan produk media, seluruh tampilan media baik dalam bentuk tulisan, visual, audio, bahkan audiovisual akan dianggap sebagai teks. Maka, seorang penonton iklan televisi yang ingin menghadirkan konstruksi makna tontonan televisi perlu memperlakukan keseluruhan unsur dalam iklan tersebut sebagai teks sekaligus mempertautkannya dengan fenomena sosial yang kontekstual. Walaupun belum terdapat prosedur yang baku dalam kajian pragmatik, konsumen perlu menstrukturkan iklan secara rapi dan konsisten sebab simbol dalam iklan PT Unilever mewakili ide, pikiran, perasaan, maupun tindakan dari produsen. Rambu-rambu ini penting mengingat tidak terbatasnya tanda yang ada di dalamnya dapat menyebabkan konsumen keliru dalam memahami iklan. 5.2. Saran Secara perlahan namun pasti, konsumen yang bertindak sebagai pengguna langsung dari produk yang ditawarkan oleh produsen, pada suatu saat akan sadar bahwa dari sekian banyak produk yang dibelinya ada beberapa yang tidak sesuai dengan yang diiklankan. Namun pada kenyataannya hal ini justru terus berulang. Masyarakat terus mengulang kesalahan yang sama karena mereka sebenarnya berada dibawah kendali produsen iklan. commit to user 148 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Diera teknologi informasi seperti sekarang, teknologi augmented reality yang menyajikan imaji tiga dimensi secara virtual melalui perangkat digital seperti komputer dan smartphone diperkirakan akan berkembang pesat seiring dengan kemajuan dibidang teknologi. Dengan teknologi tersebut, iklan memungkinkan dilakukan dengan lebih interaktif yang melibatkan konsumen. Bidang kajian iklan juga merupakan hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut sebab iklan sangat bervariasi dan selalu memunculkan ide-ide baru yang orisinil dan berkembang setiap harinya. Perubahan ini terjadi tidak hanya pada gambar, warna, suara tetapi juga pada penggunaan bahasa. Banyak sekali objek lain pada iklan yang bisa dianalisis yakni seperti slogan pada internet, iklan pada radio, iklan pada baliho, iklan pada surat kabar, iklan pada jejaring sosial Facebook, Twitter, dan sebagainya. Saran untuk pembaca atau konsumen adalah agar selalu memperhatikan konteks dalam memahami iklan. Hal ini penting untuk memilah milah mana iklan yang sesuai dan mana yang tidak sesuai. Sedangkan untuk pemerhati bahasa ataupun peneliti, diharapkan bahwa mereka melakukan kajian lebih mendalam dan dengan topik yang berbeda. Kajian pragmatik dapat dikombinasikan dengan kajian psikologi, sosial. Pada akhirnya, penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan baik oleh produsen sebagai pembuat iklan, mahasiswa, dan pemerhati bahasa khususnya kajian iklan dimedia televisi. commit to user 149 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id commit to user 155 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id commit to user 156 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id LAMPIRAN A LAMPIRAN commit to user 157 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Berikut adalah data iklan produk-produk PT Unilever Tbk di stasiun televisi Swasta di Indonesia. Tabel berikut terdiri dari beberapa bagian yaitu (a) no. : berisi nomor urutan data, (b) brand : nama merk /produk yang diiklankan, (c) transkrip dialog : transkrip dialog percakapan pada iklan, (d) stasiun televisi : berisi nama stasiun televisi swasta di Indonesia, (e) bulan : berisi bulan pemerolehan data yakni data diperoleh pada bulan April 2010 sampai dengan Juni 2011, dan (f) kode: kode data. NO BRAND TRANSKRIP DIALOG IKLAN STASIUN BULAN KODE April 1 TELEVISI 1. Sari murni Ayah, adik, dan kakak : huh... Ibu RCTI : semangatkan pagi dengan Sari Murni Adik : wah putih murni...bentuknya bundar Ibu : iya...ada osmo filternya untuk sari teh pilihan, rasa dan aromanya lebih... ibu (bernyanyi) : ini kantong teh bundar Sarimurni adik, kakak, ayah : yang rasanya enak sekali ayah (bernyanyi) : semua suka aromanya nikmat commit to user 2011 158 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id bikin kita jadi semangat implikatur: menyatakan fakta 2. Sariwangi Ibu (versi bisa tolong dibenerin bocor) Ayah : bisa... beres deh Ibu : ayah didapur ada yang bocor... INDOSIA Januari R 2011 TRANS Maret TV 2011 2 : hum..hum...mungkin aku kurang jelas kasih tau nya Ibu : ngeteh yuk... Ayah : yuk... Ibu : tik tik tik ada yang bocor cobalah tengok Ayah : ya ampun...aku benerin sekarang ya? Ibu : nanti dulu lah Ayah : malu... Implikatur: menyatakan pembeitahuan / perintah 3. Sariwangi Ibu : ultahku sekarang ayah nyiapin (versi apa ya? ultah) Ibu : yah... Ayah : hum? Ibu : kelupaan sesuatu gak? Ayah : oiya...lupa buang sampah Ibu : kok malah commititutoyang userdiinget 3 159 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Ayah : mungkin ada cara yang lebih jelas buat ngingetin ayah Ibu : ngeteh yuk...ayah inget kan nanti malem ada bola di tv Ayah : masa ayah lupa Ibu : kalau gitu ayah inget kan lagu ulang tahun kayak gimana? Ayah : selamat ulang tahun ayah ucapkan (ibu tersenyum) Implikatur: menyatakan pemberitahuan 4. Kecap Anak bango mama (versi Mama lingkaran Anak cinta) ini...kalau mama? Mama : aku sayang sekali sama TRANS 7 Maret 4 2011 : oia : iya... sayangku sebesar : segiiiiiiiini... Announcer : cukup sekecil ini untuk cinta sepenuh hati... baru bango kemasan 2000 karena rasa tak pernah bohong implikatur: menyatakan informasi 5. Rinso anti anak dan ibu : dada Noda anak : gantian kita bantuin ayah commit to user Metro TV Februari 2011 5 160 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id (versi Titi yuk bu DJ dan anak : ayah pasti suka anaknya) ibu : tapi baju kamu enggak anak : hehe announcer : baru Rinso anti noda dengan tenaga pengangkat noda mengangkat noda membandel saat direndam anak : bajuku? Ibu : tenang kan ada Rinso Announcer : sekali kucek noda beres Ayah : siapa yang ngerjain? Announcer : Rinso membersihkan paling bersih Announcer : berani kotor itu baik Implikatur: menyatakan pemberian saran 6 Iklan Mulan : Liat yuk yang Rexona udah pakai Rexona Deo Lotion Deo Ibu : Eh mbak Mulan Lotion Mulan : Sibuk bu? Ibu : ya biasa deh ngurus ini itu...untung dah ngikutin mbak mulan commit to user TRANS TV Januari 2011 6 161 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Dulu pakai bedak di ketiak cepet keringetan, pas ada arisan jadi malu deh Kalau Rexona Deo Lotion sekali pakai keset dan nyaman seharian tamu datang nggak masalah Mulan : pakai juga dong Implikatur: menyatakan pertanyaan 7. Iklan Pembawa acara : dihari terakhir Molto tantangan kesegaran tujuh hari molto SCTV Januari 7 2011 ultra mari kita tanya apakah andy akan keluar tetap wangi dan segar Teman Andy : Tentu saja...kan saya sudah memberinya molto ultra Announcer : Dengan formula konsentrat cukup setengah tutup botol saja Mampukah setengah tutup botol molto ultra memberikan kesegaan kita tujuh hari juga? Buktikan sendiri Implikatur: menyatakan perintah 8 Iklan Introduction : Pepsodent Pepsodent mempersembahkan sikat gigi malam (versi bersama Ayah Adi dan Dika commit to user TV One Februari 2011 8 162 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id monster) Dika : yah mengapa sih setiap malam kita harus sikat gigi Ayah : soalnya pas malam hari monster dimulutmu itu menggerogoti gigi kamu dan berubah jadi item, ada monster hula hula yang..wuaaaa Ibu : ini kan kostum hula hula Dika Closing : sikat gigi pagi dan malam bersama pepsodent Implikatur: menyatakan pemberitahuan 9 Pepsodent Pepsodent mempersembahkan sikat - Song of gigi malam bersama ayah Adi dan Dika the Teeth Ayah : kok udahan, mau kemana? Adi : bosen Ayah : ayah nyanyi deh aku gigi...mulut rumahku (gaya lagu rock) agar sehat dan kuat aku harus disikat setiap malam aku gigi...mulut rumahku agar sehat dan ... Sikat gigi pagi dan malam dengan pepsodent commit to user TV One Maret 2011 9 163 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Implikatur: menyatakan informasi 10 Pepsodent Pepsodent mempersembahkan sikat Sleeping gigi malam bersama ayah Adi dan Dika with Dika Chicken gosok gigi kok malem gosok gigi lagi MNC TV April 10 2011 : yah tadi sore kan udah sih Ayah : terserah kalau kamu mau tidur sama ayam yang tadi kamu makan wok wok wok wok kalau makan kambing...mbeek...sapi..mowww...ikan. ..whak whak...monyet..wua a a a udah dong sekarang kamu sikat gigi Announcer : sikat gigi pagi dan malam dengan pepsodent Implikatur: menyatakan saran dan informasi 11 Lifebuoy Anak : yuu...ciat ciat ciat Bodywash Mama : ayo cepet mandi Anak : eh mama Mama : oke deh nggak ngintip deh Anak Mama : mandi sendiri ya : hmm (memang sudah commit to user AN TV Desemb er 2010 11 164 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id saatnya mandi sendiri) digosok ya mukanya...belakang kuping...punggungnya juga ya... Lifebuoy bodywash membersihkan kuman dan kotoran bahkan dari bagian tubuh yang sulit di jangkau Ayah : bersih juga Anak : aku ke sekolah sendiri ya pa Lifebuoy bodywash Implikatur: menyatakan perintah 12. Rinso Nenek : Yah ... anak RCTI : saya bantu ya nek uti bawanya? nenek : aa makasih anak : bu liat ibu : anak pintar announcer : Baru rinso anti noda dengan tenaga pengangkat noda mengangkat noda membandel sekali direndam sekali kucek noda beres ibu anak : ini nek.... : tenang kan ada Rinso commit to user Desemb er 2010 12 165 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Rinso membersihkan paling bersih Implikatur: menyatakan informasi 13. Pepsodent Ayah : kamu gak sikat gigi MNC TV kenapa sih ayah harus kasih tau kamu Maret 13 2011 untuk sikat gigi tiap malam sekarang gantian ah...ayah gak mau sikat gigi ah adi : ayah kan tadi habis makan ayam tu kalo gak sikat gigi nanti ayamnya nginep disitu wok wok wok ayah pake : gimana? odolnya...sikat giginya..muter muter...anak pinter implikatur: menyatakan informasi 14. Surf ibu 1 : bersih...Surf pake jeruk November 2010 nipis ibu 2 : surf pake jeruk nipis ibu 3 : surf pakai jeruk nipis ibu 4 : surf...Surf pake jeruk nipis? ibu 5 SCTV : surf pakai jeruk nipis?nih ada implikatur: menyatakan pertanyaan dan commit to user 14 166 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id informasi 15. Lifebuoy Ibu : takut? 15 Anak : huf Ibu : sudah besar kok lagian kan ada Lifebuoy Bodywash dia pasti bisa mandi sendiri hmm bersih kan yah? Anak : hmm tidak takut implikatur: menyatakan penolakan 16 Pepsodent Ayah : versi 'ayo memperbaikinya perbaiki' Anak : ayo kita perbaiki Announcer : memperbaiki bisa bantu ayah Mei 2011 penting sebelum untuk kerusakan membesar sama seperti gigi anak Ibu : ayo kita perbaiki Announcer : pepsodent baru memberikan kalsium lima puluh persen lebih banyak dan bantu perbaiki ubang kecil tak kasat mata sebelum jadi gigi berlubang Anak Trans TV : ayo kita perbaiki Pepsodent pasta gigitonomor commit user satu paling 16 167 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id banyak dipakai dan dipercaya dokter gigi di indonesia Implikatur: menyatakan persetujuan 17. RAN Shila & Shila aku mau nembak cewek kamu TV One - mau ya pura pura jadi dia TVC ih apaan sih.. Walls Ran Conello lama kenal...kamu mau nggak ngedate Show sama aku Februari 17 2011 : emm kita kan sudah Your Love Shila : kamu latihan aja ama orang lain Announcer : show your love dengan cornello royale sweetheart brownies Implikatur: menyatakan penolakan 18. Royko Anak – anak : tiga empat lima enam Ibu : yuk makan siang yuk hahaha Anak - anak : makan makan ma Ibu : sayur (sayur buatanku pasti bikin mereka ketagihan) Royko kaldu ayam, dari bumbu rasa ayam dan rempah rempah pilihan Ibu : hmm... commit to user RCTI Februari 2011 18 168 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id anak –anak : hmmm enak Announcer : Royko kaya rasa Royko kaya rasa kaya selera Implikatur: menyatakan informasi 19. Sunsilk Adik : aku liat kakak sama RCTI : terus... Adik : 19 2010 mas adi tadi malem Kakak November kirain kakak gak seneng kalau rambutnya dipegang Kakak : tu kan dulu, waktu masih ketombean malu kan kalau ketahuan Announcer : Sunsilk anti ketombe dengan bahan alami jeruk nipis dan vitamin E efektif menghilangkan ketombe aktif melembutkan rambut Adik : aku juga tahu mas adi suka ngapain lagi...muah Kakak : kamu ngintip aku ya Adik : iya Announcer : Sunsilk anti ketombe Implikatur: menyatakan informasi 20. Lifebuoy Kakak shampoo Tamu : Yeni? lagi keramas : bapak ada? commit to user Metro TV Mei 2011 20 169 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Kakak : lagi keramas Teman Adi : Adi ada? Kakak : lagi keramas Lifebuoy shampoo seribu rupiah gak cuma dua dapet empat sachet untuk seluruh keluarga Lifebuoy shampoo seribu rupiah dapat empat sachet Implikatur: menyatakan fakta 21. Kecap Anak Bango mama : aku sayang sekali sama SCTV Maret 21 2011 Ibu : oya Anak : iya, sayangku sebesar ini, kalau mama? segini... Announcer : cukup sekecil ini untuk cinta sepenuh hati Baru...Bango kemasan dua ribu karena rasa tak pernah bohong Implikatur: menyatakan curahan hati/ungkapan akan sesuatu hal 22. Iklan Pond's Wanita 1 White : apa gue ajak ketemuan aja kali ya..tapi muka gue...tapi kan Beauty pengen banget ketemuan commit to user TV One Mei 2011 22 170 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Moisturizer Wanita 2 : ditelepon aja (Versi Wanita 1 : (tu la lit) wuuaa muka Gratis gini, pulsa abis...dunia gak adil Pulsa Rp. Wanita 2 10.000) : damai deh pakai ponds white beauty moizturizer,ada pulsa gratis yang bisa bikin kamu di telepon afgan untuk dinner cuma lima ratus perhari muka bikin merona Afgan : Halo .... Implikatur: menyatakan informasi 23. Iklan Ayah : aku tunggu di tempat MNC TV November 23 2010 Sariwangi favorit kita versi Ibu Tempat enak gini mending omongin aja Favorit ngeteh yuk, ayah tadi kan aku nunggu : huh daripada nggak direstoran favorit kita lo Ayah : kirain nunggu disini Announcer : mari ngeteh mari bicara Implikatur: menyatakan ajakan 24. Iklan Announcer : Pepsodent Pepsodent mempersembahkan sikat gigi malam versi bersama ayah Adi dan Dika Ksatria Ayah : tau ndak? commit to user Ksatria SCTV Mei 2011 24 171 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Malam malam ndak bisa ngalahin monster yang makanin gigimu dimalam hari Dika : yang bener yah? Ayah : Bener...tapi kamu bisa bantu ngalahin mereka Dika : oke aku kalahin semuanya Ayah : ayo sikat giginya...wua Dika : ayah topengnya mana? Announcer : Sikat gigi pagi dan malam dengan Pepsodent Implikatur: menyatakan informasi 25 Iklan Blue Ibu : Sarapan apa? Band Anak : Hmm? Ini ... SCTV April 25 2011 Announcer : Paduan Blue Band dan Sari Roti Sarapan Double Power, Double lezat, double nutrisi untuk memulai hari Anak : hmm, da mama ... ayo sarapan bernutrisi Implikatur menyatakan informasi 26 Pepsodent Ayah Adi Versi malem? “Ompong” Dika : Dika gak sikat gigi TRANS 7 Mei 2011 : Gak ahtokan pas mandi commit user 26 172 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id sore udah Ayah Adi : Tau gak akibatnya kalo gak sikat gigi malem giginya kayak gimana? Ups sikat gigi... Dika : Gak mungkin Ayah Adi : Terserah ayah sudah ngingetin...sampai nanti Announcer : Sikat gigi pagi dan malam dengan Pepsodent Implikatur: menyatakan ketidakpercayaan 27 Rinso Announcer : Sekali kucek “Invitation Rinso...sekali kucek Rinso ” Teuku Wisnu : Ibu kami pilih untuk buktikan noda membandel Indonesia hilang dalam sekali kucek...pilih kecap, coklat atau spidol?...Kita buktikan keampuhan rinso baru dengan tenaga pengangkat noda... Ibu 1 : Sekali kucek? Emang bisa Ibu 2 : Benar nodanya hilang Teuku Wisnu : tinggal sekali kucek Siapkan Rinso dirumah anda dan commit to user MNC TV Maret 2011 27 173 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id tunggu kami di seluruh Indonesia Terima tantangan sekali kucek Rinso? Implikatur: menyatakan informasi 28 Iklan Ersa : mbak Maia dari dulu Dove berubah ubah melulu Sisters in Maia Beauty gaya melulu (Versi Ersa Maia nggak sedih ya AN TV Mei 28 2011 : kamu juga gonta ganti : eh tapi rambut kita Estianty & Maia : Enggak...tidak.. Ersa Announcer : rambut Maia tetap Mayori) sehat sampai sekarang dengan Dove Intens Care kalau rambut Ersa tetap kuat nggak gampang rontok dan patah karena Dove Hair Fall pilih Dove mu sekarang! Implikatur: menyatakan perintah 29. Iklan Pembawa acara : lomba masak segera Royko dimulai versi Ibu 1 : Tenang... magcess Announcer : kalau masak dengan TRANS Mei 2011 Royko Ebi pasti terasa nikmatnya...paduan ebiuser istimewa dan commit to 29 174 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id bumbu komplitnya ciptakan cita rasa manis, asin, gurih Ibu 2 : Manis Ibu 3 : Asin Ibu 4 : Gurih Ibu 3 : Magcess... Ibu – ibu : Magcess? Ibu 3 : manis asin gurih nya mag cess Announcer : Royko ebi..manis, asin, gurihnya...cess Implikatur: menyatakan informasi 30. Molto Pembawa acara : Ibu – ibu sekarang Ultra ada molto ultra sekali bilas Sekali lho...Hebatnya untuk proses sekali bilas Bilas gak perlu tiga kali bilas ...cukup sekali, lihat ni...dari deterjen langsung ke molto ultra sekali bilas...Liat ni setelah kering Ibu 1 : Lembut ya? Ibu 2 : iya ya gak kaku Wanginya tahan lama...kan dari molto ultra commit to user RCTI Mei 2011 30 175 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Anak : hmmm wangi Ibu : ya Ibu : Yuk ikut gerakan sekali bilas dengan molto ultra sekali bilas Implikatur: menyatakan fakta 31. Iklan Rita : Nek... masuk yuk Kecap Nenek : Siapa ya? Bango Rita : Rita ...cucu nenek (versi Nenek : Rita? Rita siapa ya? nenek) Announcer : selalu ada kesepenuh ANTV Mei 31 2011 hatian dalam hidup dan dalam masakan seperti kecap Bango yang dibuat sepenuh hati dengan bahan pilihan untuk kelezatan yang terasa ke hati Nenek : Hmm..ini resep yang pernah nenek ajarin kan?Rita? Announcer : Karena rasa tak pernah bohong Implkatur: menyatakan pertanyaan 32 Iklan Ibu : Sekarang keramas yuk Lifebuoy Anak : tapi ma, kan commit to rambutku user ANTV Mei 2011 32 176 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Shampoo sudah di cuci... Ibu : Masa? ayo kita lihat...tu, air hanya memindahkan kotoran buat rambutmu tidak sehat makanya kamu perlu pakai lifebuoy shampoo tiap kali mandi Announcer : Hanya Lifebuoy shampoo membantu membersihkan rambut dari pangkal hingga ujungnya dan main protector formulanya menutrisi rambut menjadikannya tetap kuat dan lebat Ibu : Sudah dicuci rambutmu? Anak : Sudah dicuci tapi keramas pakai shampoo Announcer : Gunakan Lifebuoy shampoo tiap kali mandi Implikatur: meyatakan ajakan /perintah Keterangan: Setiap dialog pada iklan produk PT Unilever Tbk diatas mempunyai implikatur dan masing masing implikatur bisa diketahui namun harus dikaitkan dengan konteks yang ada. Adapun transkrip percakapan pada iklan tersebut adalah sesuai dengan aslinya walaupun tidak mutlak benar karena ejaan yang digunakan pada dialog iklan adalah menggunakan bahasa yang tidak baku. Tanggal commit to user 177 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id pengambilan data tidak dicantumkan karena setiap hari iklan tersebut muncul dan pada lain waktu iklan tersebut berganti dengan yang baru. Hal ini karena iklan dan bahasa adalah suatu hal yang dinamis yakni berubah dari waktu ke waktu. commit to user 178 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id commit to user 179 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id LAMPIRAN B commit to user 180 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Klasifikasi data iklan berdasar teori fungsi bahasa yang dikemukakan oleh M.A.K Halliday Setelah data diperoleh baik melalui proses perekaman langsung dengan alat perekam maupun dengan mengunduh (download) langsung dari situs resmi You Tube, data kemudian diklasifikasi. Klasifikasi data berikut adalah berdasarkan pada teori fungsi bahasa yang dikemukakan oleh M.A.K. Halliday. Dalam proses klasifikasi ini, peneliti membagi tabel menjadi sepuluh bagian yang terdiri dari (a) nomor, (b) data iklan, (c) fungsi instrumental, (d) fungsi representasional, (e) fungsi interaksional, (f) fungsi personal, (g) fungsi heuristik , (h) fungsi regulatoris, (i) fungsi imaginatif, dan (j) keterangan. Dalam proses klasifikasi tersebut peneliti juga mempertimbangkan konteks yang terdapat pada iklan. Keterangan : A : Fungsi Instrumental B : Fungsi Representasional C : Fungsi Interaksional D : Fungsi Personal E : Fungsi Heuristik F : Fungsi Regulatoris G : Fungsi Imaginatif commit to user 181 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id N O DATA IKLAN A B C D E F G Konteks Percakapan 1. Sari Murni - - - √ - - - Percakapan ini terjadi pada pagi hari di ruang makan keluarga. 2. Sariwangi (versi bocor) √ √ - √ - √ - Percakapan ini terjadi di ruang dapur yakni antara seorang ayah dan ibu yang membicarakan tentang atap yang bocor 3. Sariwangi (versi ultah) √ - - - √ - - Percakapan ini terjadi di halaman rumah. Percakapan ini juga hanya antara ayah dan ibu yang membicarakan tentang hari ulang tahun ibu. 4. Kecap bango (versi lingkaran cinta) - - √ - - - - Percakapan yang terjadi antara seorang anak dan ibunya. Terjadi dirumah. 5. Rinso anti noda (versi Titi DJ dan anaknya) - √ - - - - - Pada saat itu mobil ayah dihalaman sangat kotor dan anak berinisiatif mencuci mobil tersebut, setelah itu mereka juga memasak didapur dan baju menjadi kotor sehingga harus dicuci dengan Rinso. commit to user 182 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 6. Rexona Deo Lotion (versi Mulan) √ - - - - - - Percakapan ini terjadi pada saat Mulan datang ke rumah ibu Febria yang bercerita tentang masalah bau badan. 7. Molto - √ - - - - - Iklan versi kartun ini menggambarkan bahwa Andy masih tetap wangi walaupun baju yang dipakai sudah tujuh hari. 8. Pepsodent (versi monster) - - √ - - - - Percakapan ini terjadi antara Ayah adi dan Dika. Topik yang dibicarakan adalah mengenai monster yang bisa merusak gigi. 9. Pepsodent (versi song of the teeth) - - √ - - - - Percakapan ini terjadi dikamar mandi. Ayah adi dan Dika bernyanyi dan menari sambil menyikat gigi dan disaat yang sama sang ibu datang. 10. Pepsodent - - √ - - - √ Percakapan ini terjadi dikamar mandi yakni pada saat Ayah adi dan Dika akan menyikat gigi. Topik percakapan adalah ‘tidur dengan ayam’. √ √ - - - √ - Pada iklan tersebut digambarkan bahwa ibu menyuruh anaknya untuk mandi sendiri karena sang ibu berpikir bahwa sudah saatnya sang anak belajar (versi sleeping with chicken) 11. Lifebuoy body wash commit to user 183 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id mandiri. 12. Rinso Anti Noda - √ - - - - - Percakapan ini terjadi di jalan depan rumah yakni pada saat nenek membawa buah dan buah tersebut jatuh. Anak kecil berinisiatif untuk menolong dengan menggunakan bajunya sehingga baju anak itu kotor. Sang ibu kemudian membersihkannya dengan Rinso. 13. Pepsodent - - - - - - √ Percakapan ini bertopik ‘bertukar peran’. Percakapan terjadi antara ayah Adi dan Dika. Ayah Adi berperan sebagai Dika dan Dika berperan sebagai ayah Adi. 14. Surf (versi jeruk nipis) - - √ - - - - Pada saat mencuci pakaian, diluar halaman ada lima orang ibu yang pada saat yang sama juga mencuci pakaian. Kelima ibu tersebut berjajar dan bersahutan. Ibu yang ke - 5 membawa Surf jeruk nipis. 15. Lifebuoy - - - - - - - Percakapan ini terjadi antara ayah, ibu, dan anak. Sang ibu berpikir bahwa anaknya sudah bisa mandiri yakni (versi changing role) commit to user 184 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id mandi sendiri dengan menggunakan sabun Lifebuoy. √ √ √ - - - - Pada saat bermain ayunan dirumah ayah melihat kerusakan pada ayunan tersebut. Sang ayah mengajak anakanak untuk memperbaikinya. Pada saat memperbaiki, sang anak makan coklat dan sang ibu menyuruh anak tersebut menyikat giginya setelah memakan coklat tersebut. √ - - √ - - - Percakapan ini terjadi diluar rumah yakni antara Ran dan Shila. Shila diminta oleh ran untuk memakai topeng padahal topeng tersebut adalah wajah Shila sendiri. 18. Royko - √ √ √ - - - Pada saat sebelum makan siang sang ibu bercakap-cakap dengan anaknya dan sang ibu mengajak anak-anak untuk makan. 19. Sunsilk - - - - - - - Percakapan ini terjadi di kamar kakak. Isi percakapan adalah mengenai pacar kakak. Dulu kakak berketombe sebelum menggunakan 16. Pepsodent (versi ayo perbaiki) 17. RAN & Shila TVC Walls Conello Show Your Love commit to user 185 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id shampo. 20. Lifebuoy shampoo - - √ - √ - - Saat itu sang kakak baru menerima telepon dan setelah itu kakak membukakan pintu ruang tamu dan menyapa dua orang hansip dan tiga orang anak kecil. Sambil menjawab pertanyaan mereka sang kakak mengibaskan kemilau rambutnya. 21. Kecap Bango - - - - - - - Percakapan ini terjadi di ruang masak yakni antara seorang ibu dan anaknya. 22. Pond's White Beauty Moisturiz er - - - - - - - Iklan ini adalah mengenai produk kecantikan wanita. 23. Sariwangi (versi tempat favorit) - - - - - - 24. Pepsodent (versi Ksatria Malam) √ - - - √ - - Adi memakai jubah ksatria karena topik iklan ini adalah Ksatria malam. Seperti iklan pendahulunya iklan ini juga terjadi di kamar mandi yakni pada saat sebelum menyikat gigi. 25. Blue Band & - - commit to user √ - Percakapan ini terjadi antara anak dan ibunya Iklan ini terjadi dirumah. Percakapan terjadi antara ayah dan ibu. Topik adalah mengenai tempat favorit mereka. 186 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Sari Roti yakni sesaat sebelum berangkat sekolah mereka sarapan roti yang diolesi oleh Blue Band. 26. Pepsodent (versi ompong) - - - √ - √ - 27. Rinso (versi invitation ) √ - - - - - - Diluar rumah, Tengku Wisnu memperagakan 30 menit proses perendaman dengan Rinso dan ibu-ibu berduyun duyun datang untuk melihat demo tersebut. 28. Dove Sisters in Beauty (versi Maia Estianty & Ersa Mayori) - √ - - - - - Percakapan ini terjadi antara dua artis terkenal yakni Maia Estianti dan Ersa Mayori yang memperagakan indahnya rambut mereka setelah keramas dengan Dove. 29. Iklan - √ - - - - - Iklan ini bercerita tentang lomba masak bakmi goreng ibu dan anak. Tim Tita menggunakan Royko pada saat masak dan sang juri mengatakan ‘magcess’ mengenai masakannya. Akhirnya tim Tita memenagkan perlombaan. √ - - - √ - - Rina gunawarkan menawarkan produk Molto Ultra sekali bilas Royko (versi magcess) 30. Iklan Molto commit to user 187 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id sekali dengan menggunakan pengeras suara sehingga ibu-ibu pada berkumpul. Rina gunawan juga demo menggunakan Molto sekali bilas. Bilas 31. Iklan √ √ - - - - - Iklan ini terjadi dihalaman rumah yakni antara nenek dan Rita. Karena angin diluar halaman cukup kencang mereka pindah ke dalam rumah dan memasak sambil bercakap-cakap. √ - - - - - - Setting iklan ini terjadi dihalaman rumah. Ada dua tokoh utama dala iklan tersebut yakni ibu dan anaknya. Iklan tersebut bercerita tentang shampo yang digunakan untuk keramas. Kecap Bango (versi nenek) 32 Iklan Lifebuoy Shampoo Klasifikasi data berdasarkan pada prinsip kerjasama (cooperative principle) yang dikemukakan oleh Grice Grice mengklasifikasi maksim menjadi empat bagian utama yakni maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim hubungan, dan maksim cara. Sama halnya seperti pengklasifikasian diatas, peneliti membagi tabel menjadi tujuh bagian utama dengan sub kategorisasi yakni (a) no, (b) data iklan, (c) maksim kuantitas, (d) maksim kualitas, (e) maksim hubungan, (f) maksim cara, dan (g) keterangan. Keterangan Sub Maksim: commit to user 188 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Nomor: 1 : Maksim Kuantitas 2 : Maksim Kulaitas 3 : Maksim Hubungan 4 : Maksim Cara Huruf: N O 1. A : memberikan informasi seinformatif mungkin B : efektif C : informatif D : relevan E : menghindari ungkapan yang tidak jelas F : menghindari kata ambigu G : singkat dan tidak bertele-tele H : teratur DATA IKLAN 1 A Sari Murni √ 2 B √ C √ 3 D √ 4 E √ F √ commit to user TRANSKRIP IKLAN G H √ √ Ayah, adik, dan kakak : huh... Ibu : semangatkan pagi dengan Sari Murni Adik : wah putih murni...bentuknya bundar Ibu : iya...ada osmo filternya untuk sari teh pilihan, rasa 189 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 2. Sariwangi (versi bocor) - √ √ - √ √ - √ 3. Sariwangi (versi ultah) √ √ - √ √ √ √ √ commit to user dan aromanya lebih... ibu (bernyanyi) : ini kantong teh bundar Sarimurni adik, kakak, ayah : yang rasanya enak sekali ayah (bernyanyi) : semua suka aromanya nikmat bikin kita jadi semangat Ibu : ayah didapur ada yang bocor... bisa tolong dibenerin Ayah : bisa... beres deh Ibu : hum..hum...mungkin aku kurang jelas kasih tau nya Ibu : ngeteh yuk... Ayah : yuk... Ibu : tik tik tik ada yang bocor cobalah tengok Ayah : ya ampun...aku benerin sekarang ya? Ibu : nanti dulu lah Ayah : malu... Ibu : ultahku sekarang ayah nyiapin apa ya? Ibu : yah... Ayah : hum? Ibu : kelupaan sesuatu gak? Ayah : oiya...lupa buang sampah Ibu : kok malah itu yang diinget Ayah : mungkin ada cara yang lebih jelas buat ngingetin ayah Ibu : ngeteh yuk...ayah inget kan nanti malem ada bola di tv Ayah : masa ayah lupa Ibu : kalau gitu ayah inget kan lagu ulang tahun kayak gimana? Ayah : selamat ulang tahun ayah ucapkan (ibu tersenyum) 190 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 4. Kecap bango (versi lingkaran cinta) √ √ √ √ √ √ √ √ 5. Rinso anti noda (versi Titi DJ dan anaknya) √ √ √ √ √ √ √ √ 6. Rexona Deo Lotion (versi Mulan) √ √ √ - - - - - commit to user Anak : aku sayang sekali sama mama Mama : oia Anak : iya... sayangku sebesar ini...kalau mama? Mama : segiiiiiiiini... Announcer : cukup sekecil ini untuk cinta sepenuh hati... baru bango kemasan 2000 karena rasa tak pernah bohong anak dan ibu : dada anak : gantian kita bantuin ayah yuk bu anak : ayah pasti suka ibu : tapi baju kamu enggak anak : hehe announcer : baru rinso anti noda dengan tenaga pengangkat noda mengangkat noda membandel saat direndam anak : bajuku? Ibu : tenang kan ada rinso Announcer : sekali kucek noda beres Ayah : siapa yang ngerjain? Announcer : rinso membersihkan paling bersih Announcer : berani kotor itu baik Mulan : Liat yuk yang udah pakai Rexona Deo Lotion Ibu : Eh mbak Mulan Mulan : Sibuk bu? Ibu : ya biasa deh ngurus ini itu...untung dah ngikutin mbak mulan Dulu pakai bedak di ketiak 191 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 7. Molto √ √ √ - - - √ √ 8. Pepsodent (versi monster) √ √ √ √ √ √ √ √ 9. Pepsodent (versi song of the teeth) √ √ √ - √ √ √ √ commit to user cepet keringetan, pas ada arisan jadi malu deh Kalau Rexona Deo Lotion sekali pakai keset dan nyaman seharian tamu datang nggak masalah Mulan : pakai juga dong Pembawa acara : dihari terakhir tantangan kesegaran tujuh hari molto ultra mari kita tanya apakah andy akan keluar tetap wangi dan segar Teman Andy : Tentu saja...kan saya sudah memberinya molto ultra Announcer : Dengan formula konsentrat cukup setengah tutup botol saja Mampukah setengah tutup botol molto ultra memberikan kesegaan kita tujuh hari juga? Buktikan sendiri Introduction : Pepsodent mempersembahkan sikat gigi malam bersama Ayah Adi dan Dika Dika : yah mengapa sih setiap malam kita harus sikat gigi Ayah : soalnya pas malam hari monster dimulutmu itu menggerogoti gigi kamu dan berubah jadi item, ada monster hula hula yang..wuaaaa Ibu : ini kan kostum hula hula Dika Closing : sikat gigi pagi dan malam bersama pepsodent Pepsodent mempersembahkan sikat gigi malam bersama ayah Adi dan Dika 192 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 10. Pepsodent √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ (versi sleeping with chicken) 11. Lifebuoy body wash commit to user Ayah : kok udahan, mau kemana? Adi : bosen Ayah : ayah nyanyi deh aku gigi...mulut rumahku (gaya lagu rock) agar sehat dan kuat aku harus disikat setiap malam aku gigi...mulut rumahku agar sehat dan ... Sikat gigi pagi dan malam dengan pepsodent Pepsodent mempersembahkan sikat gigi malam bersama ayah Adi dan Dika Dika : yah tadi sore kan udah gosok gigi kok malem gosok gigi lagi sih Ayah : terserah kalau kamu mau tidur sama ayam yang tadi kamu makan wok wok wok wok kalau makan kambing...mbeek...sapi..mo www...ikan...whak whak...monyet..wua a a a udah dong sekarang kamu sikat gigi Announcer : sikat gigi pagi dan malam dengan pepsodent Anak : yuu...ciat ciat ciat Mama : ayo cepet mandi Anak : eh mama Mama : oke deh nggak ngintip deh Anak : mandi sendiri ya Mama : hmm (memang sudah saatnya mandi sendiri) digosok ya mukanya...belakang kuping...punggungnya juga ya... 193 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 12. Rinso Anti Noda √ √ √ √ √ √ √ √ 13. Pepsodent √ √ √ √ √ √ √ √ - - - √ - - √ - (versi changing role) 14. Surf (versi jeruk nipis) commit to user Lifebuoy bodywash membersihkan kuman dan kotoran bahkan dari bagian tubuh yang sulit di jangkau Ayah : bersih juga Anak : aku ke sekolah sendiri ya pa Lifebuoy bodywash Nenek : Yah ... anak : saya bantu ya nek uti bawanya? nenek : aa makasih anak : bu liat ibu : anak pintar announcer : Baru rinso anti noda dengan tenaga pengangkat noda mengangkat noda membandel sekali direndam sekali kucek noda beres ibu : ini nek.... anak : tenang kan ada rinso rinso membersihkan paling bersih Ayah : kamu gak sikat gigi kenapa sih ayah harus kasih tau kamu untuk sikat gigi tiap malam sekarang gantian ah...ayah gak mau sikat gigi ah adi : ayah kan tadi habis makan ayam tu kalo gak sikat gigi nanti ayamnya nginep disitu wok wok wok ayah : gimana? pake odolnya...sikat giginya..muter muter...anak pinter ibu 1 : bersih...surf pake jeruk nipis ibu 2 : surf pake jeruk nipis ibu 3 : surf pakai jeruk nipis ibu 4 : surf...surf 194 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 15. Lifebuoy √ √ √ - √ √ √ √ 16. Pepsodent √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ (versi ayo perbaiki) 17. RAN & Shila - TVC Walls Conello Show Your Love commit to user pake jeruk nipis? ibu 5 : surf pakai jeruk nipis?nih ada Ibu : takut? Anak : huf Ibu : sudah besar kok lagian kan ada lifebuoy bodywash dia pasti bisa mandi sendiri hmm bersih kan yah? Anak : hmm tidak takut Ayah : bisa bantu ayah memperbaikinya Anak : ayo kita perbaiki Announcer : penting untuk memperbaiki sebelum kerusakan membesar sama seperti gigi anak Ibu : ayo kita perbaiki Announcer : pepsodent baru memberikan kalsium lima puluh persen lebih banyak dan bantu perbaiki ubang kecil tak kasat mata sebelum jadi gigi berlubang Anak : ayo kita perbaiki Pepsodent pasta gigi nomor satu paling banyak dipakai dan dipercaya dokter gigi di indonesia Shila aku mau nembak cewek kamu mau ya pura pura jadi dia ih apaan sih.. Ran : emm kita kan sudah lama kenal...kamu mau nggak ngedate sama aku Shila : kamu latihan aja ama orang lain Announcer : show your love dengan cornello royale sweetheart brownies 195 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 18. Royko √ √ √ √ √ √ √ √ 19. Sunsilk √ √ √ √ √ √ √ √ 20. Lifebuoy shampoo - √ √ √ √ - √ √ commit to user Anak – anak : tiga empat lima enam Ibu : yuk makan siang yuk hahaha Anak - anak : makan makan ma Ibu : sayur (sayur buatanku pasti bikin mereka ketagihan) Royko kaldu ayam, dari bumbu rasa ayam dan rempah rempah pilihan Ibu : hmm... anak –anak : hmmm enak Announcer : Royko kaya rasa Royko kaya rasa kaya selera Adik : aku liat kakak sama mas adi tadi malem Kakak : terus... Adik : kirain kakak gak seneng kalau rambutnya dipegang Kakak : tu kan dulu, waktu masih ketombean malu kan kalau ketahuan Announcer : Sunsilk anti ketombe dengan bahan alami jeruk nipis dan vitamin E efektif menghilangkan ketombe aktif melembutkan rambut Adik : aku juga tahu mas adi suka ngapain lagi...muah Kakak : kamu ngintip aku ya Adik : iya Announcer : Sunsilk anti ketombe Kakak : Yeni? lagi keramas Tamu : bapak ada? Kakak : lagi keramas Teman Adi : Adi ada? Kakak : lagi keramas 196 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 21. Kecap Bango √ √ √ √ √ √ √ √ 22. Pond's White Beauty Moisturizer - - - - - - - - 23. Sariwangi (versi tempat favorit) √ √ √ √ √ √ √ √ 24. Pepsodent √ √ √ commit to user √ √ √ √ √ lifebuoy shampoo seribu rupiah gak cuma dua dapet empat sachet untuk seluruh keluarga lifebuoy shampoo seribu rupiah dapat empat sachet Anak : aku sayang sekali sama mama Ibu : oya Anak : iya, sayangku sebesar ini, kalau mama? segini... Announcer : cukup sekecil ini untuk cinta sepenuh hati Baru...Bango kemasan dua ribu karena rasa tak pernah bohong Wanita 1 : apa gue ajak ketemuan aja kali ya..tapi muka gue...tapi kan pengen banget ketemuan Wanita 2 : ditelepon aja Wanita 1 : (tu la lit) wuuaa muka gini, pulsa abis...dunia gak adil Wanita 2 : damai deh pakai ponds white beauty moizturizer,ada pulsa gratis yang bisa bikin kamu di telepon afgan untuk dinner cuma lima ratus perhari muka bikin merona Afgan : Halo .... Ayah : aku tunggu di tempat favorit kita Ibu : huh daripada nggak enak gini mending omongin aja ngeteh yuk, ayah tadi kan aku nunggu direstoran favorit kita lo Ayah : kirain nunggu disini Announcer : mari ngeteh mari bicara Announcer : Pepsodent 197 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id (versi Ksatria Malam) 25. Blue Band & Sari Roti √ √ √ √ √ √ √ √ 26. Pepsodent (versi ompong) √ √ √ √ √ √ √ √ 27. Rinso √ √ √ commit to user √ √ √ √ √ mempersembahkan sikat gigi malam bersama ayah Adi dan Dika Ayah : tau ndak? Ksatria malam ndak bisa ngalahin monster yang makanin gigimu dimalam hari Dika : yang bener yah? Ayah : Bener...tapi kamu bisa bantu ngalahin mereka Dika : oke aku kalahin semuanya Ayah : ayo sikat giginya...wua Dika : ayah topengnya mana? Announcer : Sikat gigi pagi dan malam dengan Pepsodent Ibu : Sarapan apa? Anak : Hmm? Ini ... Announcer : Paduan Blue Band dan Sari Roti Sarapan Double Power, Double lezat, double nutrisi untuk memulai hari Anak : hmm, da mama ... ayo sarapan bernutrisi Ayah Adi : Dika gak sikat gigi malem? Dika : Gak ah kan pas mandi sore udah Ayah Adi : Tau gak akibatnya kalo gak sikat gigi malem giginya kayak gimana? Ups sikat gigi... Dika : Gak mungkin Ayah Adi : Terserah ayah sudah ngingetin...sampai nanti Announcer : Sikat gigi pagi dan malam dengan Pepsodent Announcer : Sekali kucek 198 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id (versi invitation) 28. Dove Sisters in Beauty (Versi Maia Estianty & Ersa Mayori) √ √ √ √ √ - √ √ 29. Iklan Royko √ √ √ √ √ √ √ √ (versi magcess) commit to user rinso...sekali kucek rinso Teuku Wisnu : Ibu kami pilih untuk buktikan noda membandel Indonesia hilang dalam sekali kucek...pilih kecap, coklat atau spidol?...Kita buktikan keampuhan rinso baru dengan tenaga pengangkat noda... Ibu 1 : Sekali kucek? Emang bisa Ibu 2 : Benar nodanya hilang Teuku Wisnu :tinggal sekali kucek Siapkan rinso dirumah anda dan tunggu kami di seluruh Indonesia Terima tantangan sekali kucek rinso? Ersa : mbak Maia dari dulu berubah ubah melulu Maia : kamu juga gonta ganti gaya melulu Ersa : eh tapi rambut kita nggak sedih ya Maia : Enggak...tidak.. Announcer : rambut Maia tetap sehat sampai sekarang dengan Dove Intens Care kalau rambut Ersa tetap kuat nggak gampang rontok dan patah karena Dove Hair Fall pilih Dove mu sekarang! Pembawa acara : lomba masak segera dimulai Ibu 1 : Tenang... Announcer : kalau masak dengan Royko Ebi pasti terasa nikmatnya...paduan ebi istimewa dan bumbu komplitnya ciptakan cita rasa manis, asin, gurih Ibu 2 : Manis 199 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 30. Iklan Molto √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ sekali Bilas 31. Iklan Kecap Bango (versi nenek) commit to user Ibu 3 : Asin Ibu 4 : Gurih Ibu 3 : Magcess... Ibu – ibu : Magcess? Ibu 3 : manis asin gurih nya mag cess Announcer : Royko ebi..manis, asin, gurihnya...cess Pembawa acara : Ibu – ibu sekarang ada molto ultra sekali bilas lho...Hebatnya untuk proses sekali bilas gak perlu tiga kali bilas ...cukup sekali, lihat ni...dari deterjen langsung ke molto ultra sekali bilas...Liat ni setelah kering Ibu 1 : Lembut ya? Ibu 2 : iya ya gak kaku Wanginya tahan lama...kan dari molto ultra Anak : hmmm wangi Ibu : ya Ibu : Yuk ikut gerakan sekali bilas dengan molto ultra sekali bilas Rita : Nek... masuk yuk Nenek : Siapa ya? Rita : Rita ...cucu nenek Nenek : Rita? Rita siapa ya? Announcer : selalu ada kesepenuh hatian dalam hidup dan dalam masakan seperti kecap Bango yang dibuat sepenuh hati dengan bahan pilihan untuk kelezatan yang terasa ke hati Nenek : Hmm..ini resep yang pernah nenek ajarin kan?Rita? Announcer : Karena rasa 200 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 32. Iklan Lifebuoy √ √ √ √ √ √ Shampoo commit to user √ √ tak pernah bohong Ibu : Sekarang keramas yuk Anak : tapi ma, rambutku kan sudah di cuci... Ibu : Masa? ayo kita lihat...tu, air hanya memindahkan kotoran buat rambutmu tidak sehat makanya kamu perlu pakai lifebuoy shampoo tiap kali mandi Announcer : Hanya lifebuoy shampoo membantu membersihkan rambut dari pangkal hingga ujungnya dan main protector formulanya menutrisi rambut menjadikannya tetap kuat dan lebat Ibu : Sudah dicuci rambutmu? Anak : Sudah dicuci tapi keramas pakai shampoo Announcer :Gunakan lifebuoy shampoo tiap kali mandi 201 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id KARTU DATA Kartu data dibuat oleh peneliti untuk mempermudah proses kategorisasi. Bagian dalam kartu data terdiri dari (a) no, (b) bulan, (c) nama stasiun televisi swasta di Indonesia, (d) brand, (e) judul iklan, dan (f) keterangan. No. Bulan 1. April 2011 RCTI Sari Murni Sari Murni 2. Januari 2011 Indosiar SariWangi SariWangi (versi bocor) 3. Maret 2011 Trans TV SariWangi SariWangi (versi ultah) 4. Maret 2011 Trans 7 Bango 5. Februari 2011 Metro TV Rinso Kecap bango (versi lingkaran cinta) Rinso anti Noda (versi Titi DJ dan anaknya) 6. Januari 2011 Trans TV Rexona Rexona Deo Lotion (versi Mulan) 7. Januari 2011 SCTV Molto Molto 8. Februari 2011 TV One Pepsodent Pepsodent (versi monster) 9. Maret 2011 TV One Pepsodent Stasiun Televisi Brand Judul Iklan Pepsodent (versi song of commit to user Keterangan 202 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id the teeth) 10. April 2011 MNC TV Pepsodent Pepsodent (versi sleeping with chicken) 11. Desember 2010 AN TV Lifebuoy Lifebuoy body wash 12. Desember 2010 RCTI Rinso Rinso Anti Noda 13. Maret 2011 MNC TV Pepsodent Pepsodent (versi changing role) 14. November 2010 SCTV Surf Surf versi Jeruk Nipis 15. November 2010 RCTI Lifebuoy Lifebuoy 16. Mei 2011 Trans TV Pepsodent Pepsodent (versi ayo perbaiki) 17. Februari 2011 TV One Walls RAN & Shila TVC Walls Conello Show Your Love 18. Februari 2011 RCTI Royko Royko 19. November 2010 RCTI Sunsilk Sunsilk 20. Mei 2011 METRO TV Lifebuoy shampoo Lifebuoy shampoo 21. Maret 2011 SCTV Bango Kecap Bango commit to user 203 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 22. Mei 2011 TV One POND’S Pond's White Beauty Moisturizer (versi Gratis Pulsa Rp. 10.000) 23. November 2011 MNC TV Sari Wangi Sariwangi (versi Tempat Favorit) 24. Mei 2011 SCTV Pepsodent Pepsodent (versi Ksatria Malam) 25. April 2011 SCTV Blue Band Blue Band & Sari Roti 26. Februari 2011 Trans TV Pepsodent Pepsodent (versi ompong) 27. Maret 2011 MNC TV Rinso Rinso (versi invitation) 28. Mei 2011 AN TV Dove Dove Sisters in Beauty (versi Maia Estianty & Ersa Mayori) 29. Mei 2011 Trans 7 Royko Iklan Royko (versi magcess) 30. Mei 2011 MNC TV Molto Iklan Molto sekali Bilas 31. Mei 2011 AN TV Bango Iklan Kecap Bango (versi nenek) commit to user 204 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 32. Mei 2011 AN TV Lifebuoy Shampoo Iklan Lifebuoy Shampoo commit to user 205 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id commit to user 206 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id LAMPIRAN C commit to user 207 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR Gambar Logo PT Unilever Tbk 1) Gambar II. 1). Sumber foto: website PT Unilever Tbk commit to user 208 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Gambar Produk – Produk PT Unilever Tbk 2) Gambar III. commit to user 2). Sumber foto: website PT Unilever Tbk 209 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id H.Paul Grice 3) Gambar IV. 3). Sumber foto: http://billyclark.net/2009/11/paul-grice-phil.html commit to user 210 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id M.A.K. Halliday 4) Gambar V. 4). Sumber foto: http://makhalliday.com/ commit to user 211 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id commit to user 212 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id BIODATA Data Pribadi: Nama : Berlian Raharjo, S.S Alamat : Perum Joho Baru Blok U: 05 RT 02 RW 08 Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah Tempat /Tanggal lahir : Surakarta / 16 Oktober 1984 Jenis Kelamin : Laki‐laki Agama : Islam Telepon :E‐mail : [email protected] Pendidikan formal : * * * * * 1991 ‐ 1997 : MIN JETIS SUKOHARJO 1997 ‐ 2000 : SLTP NEGERI 2 SUKOHARJO 2000 ‐ 2003 : SMU NEGERI 2 SUKOHARJO 2003 ‐ 2007 : PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INGGRIS, FAKULTAS BAHASA DAN SENI, UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009 ‐ 2012 : PROGRAM STUDI LINGUISTIK, MINAT UTAMA LINGUISTIK DESKRIPTIF, UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user