PARTAI ISLAM Oleh : DR. Muqoddam Cholil, MA Istilah partai Islam di Indonesia bukanlah merupakan sesuatu yang asing. Hal itu disebabkan karena bangsa ini sudah mengenal istilah tersebut sejak tahun 1905 yaitu dengan berdirinya Syarekat Islam. Istilah partai Islam semakin marak sejak awal pemerintahan Orde Lama dengan tumbuhnya partai-partai berbasis massa Islam yang ikut berkiprah pada pemilu 1955. Tidak dapat dipungkiri dengan runtuhnya rejim Orde Baru 1998 maka tumbuhlah puluhan partai politik yang secara nyata mengangkat Islam sebagai asasnya. Istilah partai dari tinjauan bahasa menurut Al-Khalīl ibn Ahmad dalam kitabnya mu'jam al-'Ain, al-hizb (partai) setiap kelompok yang mempunyai keinginan dan tujuan yang satu, al-hizb juga berarti pendukung seseorang dalam mengikuti pendapat, atau setiap kaum yang bersatu dalam cita-cita dan amal perbuatan. 1 Dalam mu'jam al-wasīt, hizb ialah : 1. Jama'ah yang memiliki kekuatan 2. Suatu komunitas yang memiliki kesamaan kecenderungan dan aktivitas. 3. Kader beserta para penyokongnya. 2 Menurut pendapat Ibn Kathīr dalam kitab tafsirnya al-Qur’an alAzim adalah kaum, umat atau sebuah komunitas masyarakat atau hamba-hamba Allah yang dimuliakan. 3 1 Al-Khalīl Ibn Ahmad (t.t.), Kitāb al-‘Ain, juz. 3, h. 164-165. 2 Ibrāhīm Ānis, Muntasir ‘Abd. Halīm ( t.t.), Al-Mu'jam al-Wasīt, al-Qāhirah, al-juz’u alawwalu.1, h. 170. 3 Abū al-Fidā’ Ibn al-Kathīr (t.t), Tafsīr al-Qur'ān al-Azīm, Beirūt : dār al-ma’rifah, juz. 3, h. 77. Allah s.w.t berfirman. Artinya : " Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara dua golongan (dua partai) itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu)?. Sūrat al-Kahfi (16) : 12 Dua golongan yang bertentangan di dalam mengeluarkan pendapat. Allah s.w.t berfirman artinya : " Sebelum mereka, kaum Nuh dan golongan-golongan (partai-partai) yang bersekutu sesudah mereka telah mendustakan (rasul) ... ". Golongan-golongan yang bersekutu maksudnya setiap umat. Sūrat al-Mukmin (40) : 5 Allah s.w.t berfirman artinya : " Mereka itu adalah golongan (partai) Allah, ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung". Sūrat al-Mujādalah (58) : 22 Golongan Allah maksudnya hamba Allah yang dimuliakan. Adapun pengertian partai menurut istilah adalah satu kelompok masyarakat yang disatukan oleh arah, sasaran dan tujuan yang sama. 4 Dalam istilah modern, hizb atau hizb al-siyāsī diartikan dengan sekelompok warganegara yang mempunyai tujuan dan pemikiran yang sama, dan mereka mengatur urusan mereka untuk mencapai tujuan, dengan cara-cara yang menurut mereka dapat mencapai tujuan tersebut. Di antara mereka ada yang berusaha meraih kedudukan dan kekuasaan politik dalam lingkungan masyarakat mereka. 5 Berdasarkan kepada pengertian secara bahasa dan istilah sebagaimana tersebut di atas, maka istilah hizb ini kemudian difahami sebagai partai politik dalam pengertian yang berkembang pada waktu ini. Adapun hizb jika disifatkan dengan partai Islam berarti sebuah partai politik yang berdasarkan ajaran-ajaran Islam dalam seluruh aspek kegiatan-kegiatannya mulai dari pengambilan nama, logo, asas, visi, misi dan tujuannya. Artinya, suatu partai politik yang menamakan partai Islam tetapi program dan tujuan-tujuannya tidak sesuai dengan ajaran Islam maka tidak layak disebut sebagai partai Islam. Pengertian partai menurut syarī'ah bukanlah sesuatu yang asing dalam politik Islam. Partai yaitu perkumpulan dan kerjasama antar kalangan manusia yang saling tolong menolong dalam kebaikan dan melarang dalam kemungkaran, pengertian ini diterima oleh Islam bahkan sangat penting bagi umat Islam. Oleh karena itu, sudah seharusnya ada satu jama’ah yang bersatu menegakkan yang benar dan memberantas kemungkaran. 6 Di dalam al-Qur'an dan al-Sunnah, istilah partai digunakan dalam dua bentuk : Pertama, partai dengan makna yang terpuji sebagaimana firman Allah s.w.t : وﻣﻦ ﻳﺘﻮل اﷲ ورﺳﻮﻟﻪ واﻟﺬﻳﻦ أﻣﻨﻮا ﻓﺈن ﺣﺰب اﷲ هﻢ اﻟﻐﺎﻟﺒﻮن Artinya : " Dan, barangsiapa menjadikan Allah, Rasul-Nya, dan orangorang beriman menjadi walinya (tempat memberikan sokongan dan keta'atan), maka sesungguhnya partai Allah (hizbullāh) itulah yang pasti menang". 7 4 Muhammad Imārah (1419h), Ma'rakatu al-Mustalahāt baina al-Gharbī wa al-Islāmī, alQāhirah : Dār al-Nahzah, h. 184. 5 Al-Kayalī ‘Abd Wahb (1981), Mausū'ah al-Siyāsiyyah bāb Hizb al-Siyāsī, dār al-ma'rifah : Beirūt, h. 43. 6 Al-‘Umar Taisīr Khamīs (1998), Hurriyatu al-I'tiqād fī zilli al-Islam, Beyrūt : dār al-fikr, h. 591. 7 Sūrat al-Māidah (5) : 56 Nabi Muhammad s.a.w bersabda : : دﻋﺎ رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻳﻮم اﻷﺣﺰاب ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺸﺮآﻴﻦ ﻓﻘﺎل اﻟﻠﻬﻢ ﻣﻨﺰل اﻟﻜﺘﺎب ﺳﺮﻳﻊ اﻟﺤﺴﺎب اﻟﻠﻬﻢ اهﺰم اﻷﺣﺰاب اﻟﻠﻬﻢ اهﺰﻣﻬﻢ .وزﻟﺰﻟﻬﻢ Artinya : " Rasulullah berdoa kepada Allah pada hari perang Ahzab dari kejahatan pasukan kafir, dengan mengatakan : Ya Allah yang menurunkan al-Kitab, yang mempercepat perhitungan, dan yang mengalahkan parti-parti (ahzāb), kalahkanlah mereka, goncangkanlah mereka, dan menangkanlah kami atas mereka!" 8 Nabi Muhammad s.a.w adalah pendiri negara Islam pertama. Pada waktu itu Madinah terdiri dari berbagai kabilah dan kepercayaan kemudian Nabi Muhammad s.a.w menetapkan undang-undang antara Muhājirīn dan Ansār termasuk juga di dalamnya orang-orang Yahudi beliau mengakui kepercayaan mereka dan harta bendanya dan membuat syarat-syarat yang mesti dipatuhi 9 . Komunitas masyarakat Islam awal itu ternyata telah diatur mengikut aturan-aturan hukum yang paling lengkap 10 . Mereka sebagaimana disifatkan oleh Allah dengan hizbullāh. Dalam perkembangan umat Islam, partai politik Islam di ujung bumi mana saja tidak boleh menyeleweng dari hukum Islam sebab ia merupakan mata rantai perjuangan Islam yang dimulai sejak zaman Nabi Muhammad s.a.w dan sahabatsahabatnya. Banyaknya pemimpin Islam sekarang ini yang berlomba-lomba mendirikan partai, sesungguhnya justeru merupakan fenomena baik jika visi dan misi perjuangannya menumpukan kepada tegaknya keadilan, persamaan di depan hukum dan menegakkan hak-hak asasi manusia sesuai dengan ajaran Islam. Islam jelas tidak akan menabrak fitrah dan hati nurani manusia melainkan mereka yang telah mengidap penyakit-penyakit jahiliyah. 8 Sahīh al-Bukhārī, bāb berdo’a kepada Allah s.w.t untuk mengalahkan kaum Musyrikin, Bandung : Mizan, h. 521. 9 Ibn Hishām. Abū Muhammad ‘Abd Mālik. (t.t), Sīrah al-Nabawiyyah, Beirūt : Dār al-kutub al-’ilmiyyah, juz. 1, h. 501. 10 Ayat-ayat yang berkaitan dengan kesempurnaan Islam itu : (1). Al-Māidah (5) : 3. (2) Al-An’ām (6) : 38. Partai ini dinilai baik dan terpuji sekiranya ditegakkan diatas jalan Allah dan Rasul-Nya yaitu jalan yang lurus serta menjadikan orang-orang yang beriman itu sebagai pemimpinnya. Berjuang demi tegaknya syariat Islam di muka bumi. Allah s.w.t berfirman : وهـﺬا ﺻـﺮاط رﺑﻚ ﻣـﺴﺘـﻘـﻴﻤﺎ ﻗﺪ ﻓﺼـﻠﻨﺎ اﻵﻳﺖ ﻟﻘﻮم ﻳﺬآﺮون Artinya: “Dan inilah jalan Tuhanmu: (jalan) yang lurus. Sesung-guhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang mengambil pelajaran “ 11 Allah s.a.w berfirman : إﻧﻤﺎ وﻟﻴﻜﻢ اﷲ ورﺳﻮﻟﻪ واﻟﺬﻳﻦ ﺁﻣـﻨﻮا اﻟﺬﻳﻦ ﻳﻘﻴﻤﻮن اﻟﺼـﻠﻮة وﻳﺆﺗﻮن اﻟﺰآﻮة وهﻢ راآﻌﻮن Artinya : “ Sesungguhnya penolong kamu (pemimpin) hanyalah Allah, Rasul-Nya. Dan orang-orang beriman, yang mendirikan solat, membayar zakat, sambil ia tunduk kepada (Allah)”. 12 Kedua, partai dengan makna yang buruk dan dikecam. Sebagaimana firman Allah s.w.t : إن اﻟﺸﻴﻄﺎن ﻟﻜﻢ ﻋـﺪوا ﻓﺎﺗﺨﺬوﻩ ﻋﺪوا إﻧﻤﺎ ﻳﺪﻋﻮا ﺣﺰﺑﻪ ﻟﻴﻜﻮﻧﻮا ﻣﻦ . اﻟﺴﻌﻴﺮ أﺻﺤﺎب Artinya : "Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka tetaplah engkau anggap ia musuh. Kerana sesungguhnya kampanye syetan-syetan itu tidak lain untuk mengajak anggota partainya (hizbu al-syaitan) menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." 13 Janggal memang, jika disebut adanya partai syetan tetapi memang itulah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri dan secara jelas disebutkan dalam ayat diatas. Menurut ayat tersebut sebuah partai yang bertentangan dengan ajaran-ajaran Allah s.w.t, jauh dari petunjuk, mengikuti hawa nafsu dan cenderung memusuhi Islam. Penguasaan syetan jelas dalam visi, misi dan tujuan-tujuannya. Termasuk dalam 11 Sūrat al-An'ām (6) : 126. 12 Sūrat al-Māidah (5) : 55 13 Sūrah Fātir (35): 6 katagori ini adalah partai komunis, sekuler dan partai-partai politik yang didirikan hanya untuk kepentingan sesaat yang bertentangan dengan Islam. Begitu pula ketika Allah s.w.t menguak sejarah keberadaan partai-partai pada suatu masa dan umat terdahulu, ada yang ditolak dan ada pula yang diterima. Allah s.w.t berfirman : ( آﺬﺑﺖ ﻗﺒﻠﻬﻢ ﻗﻮم ﻧﻮح وﻋﺎد١١) ﺟﻨﺪ ﻣﺎ هﻨﺎﻟﻚ ﻣﻬﺰوم ﻣﻦ اﻷﺣﺰاب وﺛﻤﻮد وﻗﻮم ﻟﻮط وأﺻﺤﺎب اﻟﺌﻴﻜﺔ أوﻟﺌﻚ (١٢)اﻷوﺗﺎد وﻓﺮﻋﻮن ذو (١٣) اﻷﺣﺰاب Artinya : " Suatu tentara yang besar yang berada di sana dari golongangolongan yang bersekutu pasti akan dikalahkan. Sebelum mereka, ada pula yang telah mendustakan para Rasul, yaitu kaumnya Nūh, "Ād, Fir'aun yang memiliki pasukan besar, Thamūd, kaum (menentang para Rasul). Mereka semua benar-benar telah mendustakan para Rasul maka pastilah (bagi mereka) azab-Ku." 14 Oleh karena itu, ukuran perbedaan antara keduanya, ditolak atau diterimanya sesuatu partai politik menurut tinjauan syariat, bukanlah terletak pada istilah hizb itu sendiri, tetapi pada kandungan, visi, misi, tujuan, sasaran, dan asas yang mendasari didirikannya partai tersebut. Sebab kaum musyrikin dengan asas kemusyrikannya adalah sebuah partai, akan tetapi partai itu ditolak dan dikecam oleh Allah. Begitu juga kaum sekuler yang mengikuti bisikan-bisikan syetan dengan asas sekulernya juga sebuah partai. Berdasarkan keterangan dari ayat-ayat diatas maka sebuah partai politik Islam mutlak perlu diwujudkan karena ia merupakan sesuatu yang keberadaannya diakui dan menjadi salah satu sarana untuk beramal Islam secara bersama. Keberadaan partai tersebut memang harus ada guna mengedepankan visi dan misi Islam dalam era pemerintahan modern ini dan menggandeng partai-partai politik lain supaya mengenal ajaran-ajaran Islam secara lebih mendalam. 14 Sūrat Sād (38) : 11-14.