83 VII. FORMULASI STRATEGI 7.1. Identifikasi

advertisement
VII.
7.1.
FORMULASI STRATEGI
Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan
Identifikasi faktor kekuatan dan kelemahan pada UKM Awal Putra
Mandiri didasarkan pada hasil analisis lingkungan internal. Berikut ini merupakan
rincian beberapa faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan
kelemahan bagi UKM Awal Putra Mandiri.
Tabel 18. Faktor-Faktor Lingkungan InternalUKM Awal Putra Mandiri
Faktor
Manajemen
Pemasaran
Keuangan/Akuntansi
Produksi/Operasi
Penelitian dan
Pengembangan
Sistem Informasi
Manajemen
Kekuatan
1. Adanya keuletan dari
pemilik dalam
menjalankan usaha
2. Hubungan baik antara
pemilik dan karyawan
3. Tenagan kerja lokal
yang terampil dan
berpengalaman
4. Promosi melalui
teknologi informasi
5. Sudah memiliki
labelisasi kemasan
6. Pelayan pesan antar
bagi konsumen
Kelemahan
1. Tumpang tindih
pekerjaan.
2. Belum ada pemisahaan antara
aktivitas usaha dan aktivitas
rumah tangga
3. Belum memiliki jaringan
distribusi yang kontinu
- 4. Administrasi dan pencatatan
keuangan/akuntansi masih
sederhana
5. Keterbatasan modal
6. Kualitas produk yang
dihasilkan baik
7. Penggunaan teknologi
dalam proses
penggilingan dan
pengemasan
8. Hubungan baik dengan
pemasok dalam hal
sistem pembayaran
9. Adanya aktivitas
penelitian dan
pengembangan
-
83
Faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan bagi Awal Putra Mandiri, yaitu :
1. Adanya keuletan dari pemillik dalam menjalankan usaha
Keuletan pemilik dalam mengelola usaha merupakan modal dasar untuk
dapat menjalankan usaha. Dengan adanya kemauan yang kuat, maka dapat
memotivasi pemilik itu sendiri maupun para tenaga kerjanya. Hal ini juga yang
terjadi pada Awal Putra Mandiri. Keuletan pemilik ditunjukan pada keikutsertaan
dalam berbagai pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Disperindagkop Kota
Serang dan DKP Provinsi Banten. Dengan mengikuti pelatihan, maka menambah
pengetahuan pemilik sehingga mampu menghasilkan produk yang unik dan
beragam.
2. Hubungan baik antara pemilik dan karyawan
Adanya hubungan yang baik antara pemilik dengan karyawan merupakan
suatu kekuatan yang dimiliki UKM Awal Putra Mandiri dalam rangka
mengembangkan usahanya. Dengan adanya hubungan yang baik, maka membuat
karyawan merasa nyaman dalam bekerja dan berdampak terhadap hasil yang
diperoleh.
3. Tenaga kerja lokal yang berpengalaman dan terampil
Tenaga kerja yang digunakan oleh UKM Awal Putra Mandiri merupakan
tenaga kerja lokal yang berpengalaman dan terampil dalam pembuatan sate
bandeng. Hal ini dikarenakan sebelum bekerja pada UKM Awal Putra Mandiri,
karyawan juga pernah bekerja ditempat lain dalam pengolahan ikan bandeng.
4. Promosi melalui teknologi informasi
Promosi merupakan suatu cara yang dapat dilakukan seorang pengusaha
untuk
memperkenalkan
produknya.
Kemajuan
teknologi
yang
semakin
berkembang pesat dapat digunakan oleh suatu perusahaan termasuk Awal Putra
Mandiri untuk mempromosikan produknya kepada masyarakat luas. Internet
merupakan salah satu contoh dari kemajuan teknologi informasi yang saat ini
dimanfaatkan oleh UKM Awal Putra Mandiri sebagai salah satu media promosi.
Melalui internet, produk sate bandeng yang dihasilkannya tidak hanya dikenal
84
oleh masyarakat di wilayah Kota Serang melainkan juga hingga ke beberapa kota
lainnya. Sebagai contoh, tidak jarang UKM Awal Putra Mandiri menerima
pesanan yang berasal dari luar daerah yang mengetahui produknya melalui iklan
yang dibuat di internet. Hal ini merupakan suatu kekuatan tersendiri yang dapat
digunakan untuk mengembangkan usahanya.
5. Memiliki labelisasi kemasan
Produk yang dihasilkan oleh UKM Awal Putra Mandiri sudah memiliki
labelisasi kemasan diantaranya merk dagang, informasi nilai gizi, izin dari Dinas
Kesehatan, P-IRT, MUI, komposisi, instruksi penyimpanan dan saran penyajian.
Hal ini menjadi kekuatan perusahaan dalam pengembangan usaha.
6. Pelayanan pesan antar bagi konsumen
UKM Awal Putra Mandiri memiliki hubungan baik dengan konsumen.
Untuk menjaga agar hubungan terjalin dengan baik, UKM Awal Putra Mandiri
selalu mengutamakan keramahan dalam memberikan pelayan terbaik bagi
konsumen. Salah satu contohnya yaitu dengan memberikan pelayanan jasa antar
kepada konsumen dan memastikan bahwa produk yang dipesan sampai pada
konsumen yang tepat dan sesuai waktu pesanan. Disamping itu, UKM Awal Putra
Mandiri juga senantiasa memberikan bonus bagi konsumen yang melakukan
pembelian dalam jumlah besar. Hal ini dilakukan untuk memuaskan para
konsumennya, sehingga membuat mereka melakukan pembelian ulang yang dapat
menciptakan loyalitas konsumen terhadap sate bandeng yang diproduksi UKM
Awal Putra Mandiri.
7. Kualitas Produk yang dihasilkan baik
Kualitas produk yang dihasilkan UKM Awal Putra Mandiri adalah baik.
Hal ini dikarenakan produk yang dihasilkan tidak menggunakan bahan pengawet
serta tidak diberi campuran lain seperti tahu atau terigu dalam proses produksinya,
bahan baku yang digunakan UKM Awal Putra Mandiri yaitu ikan bandeng yang
masih segar yang dibeli dan diproduksi pada waktu yang sama, pengemasan
dengan menggunakan daun pisang untuk tetap menjaga agar aroma sate bandeng
85
dan pengemasan menggunakan vacuum sealer untuk menjaga agar produk tidak
terkena bakteri dan lebih tahan lama.
Disamping itu, kualitas yang baik ditunjukkan dengan dierolehnya izin
dari Dinas Kesehatan Kota Serang. Dengan begitu, maka dapat membuat
konsumen yakin akan produk yang ditawarkan oleh UKM Awal Putra Mandiri.
8. Penggunaan teknologi dalam proses penggilingan ikan dan pengemasan
Dalam proses produksi, perusahaan menggunakan mesin penggiling
daging yang dapat membuat pekerjaan lebih cepat dibandingkan dengan
menggunakan ayakan biasa, sedangkan dalam pengemasan, UKM Awal Putra
Mandiri telahmenggunakan mesin vakum sealer yang dapat mebuat umur produk
tahan lebih lama dibandingkan tanpa menggunakan mesin vacuum sealer. Hal ini
merupakan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan, karena tidak semua produsen
sate bandeng menggunakan mesin tersebut.
9. Hubungan baik dengan pemasok dalam hal sistem pembayaran
Untuk dapat mengembangkan usahanya, adanya hubungan baik dengan
beberapa pihak merupakan kekuatan yang dimiliki perusahaan, salah satunya
hubungan yang terjalin baik dengan pemasok bahan baku. Meskipun tidak
bergantung hanya dengan satu pemasok, namun Awal Putra Mandiri mampu
menjaga hubungan baik dengan beberapa pemasok ikan. Hubungan yang terjalin
baik antara perusahaan dengan pemasok dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan terutama dalam hal pembayaran yang dapat dilakukan setelah produk
laku terjual.
10. Adanya aktivitas penelitian dan pengembangan
Aktivitas penelitian dan pengembangan yang dilakukan UKM Awal Putra
Mandiri meliputi pengembangan dalam rasa dan kemasan serta adanya
diversifikasi produk disamping sate bandeng. Disisi lain, saat ini UKM Awal
Putra Mandiri sedang melakukan kerjasama dengan pihak BATAN untuk
memperpanjang daya tahan sate bandeng dengan menggunakan sinar laser
(iradiasi). Kegiatan yang dilakukan masih dalam tahap penelitian.
86
Faktor-faktor internal yang menjadi kelemahan bagi Awal Putra Mandiri, yaitu :
1. Tumpang tindih pekerjaan
Pemilik perusahaan menjalankan semua aktivitas dalam perusahaan,
sehingga pemilik mengemban tugas yang lebih berat dibandingkan yang lainnya.
Disamping itu, jumlah karyawan yang terbatas membuat satu orang karyawan
mengerjakan beberapa pekerjaan lainnya.
2. Belum ada pemisahan antara aktivitas usaha dengan aktivitas rumah
tangga
Lokasi usaha yang dimiliki oleh UKM Awal Putra Mandiri masih menyatu
dengan tempat tinggal pemilik. UKM Awal Putra Mandiri belum memiliki toko
sendiri untuk dijadikan display produknya dikarenakan keterbatasan dalam hal
permodalan. Hal ini menyebabkan aktivitas usaha dan aktivitas rumah tangga
menyatu dan merupakan salah satu kelemahan bagi perusahaan dalam
pengembangan usahanya.
3. Belum memiliki jaringan distribusi yang kontinu
Hingga saat ini UKM Awal Putra Mandiri belum memiliki jaringan
distribusi yang kontinu dalam memasarkan produknya. Adanya keterbatasan
dalam hal permodalan serta tidak adanya tenaga kerja khusus dalam memasarkan
produknya membuat UKM Awal Putra Mandiri tidak dapat menjangkau wilayah
pemasaran yang lebih luas secara berkelanjutan. Terdapat beberapa konsumen
yang membeli sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri untuk dijual kembali,
namun konsumen ini tidak melakukannya secara kontinu. Dalam sebulan,
biasanya mereka hanya membeli 1-2 kali. Hal ini yang menyebabkan UKM Awal
Putra Mandiri berproduksi dalam jumlah terbatas. Ini dilakukan untuk
menghindari produk tidak habis terjual. Hal ini merupakan kelemahan yang
dimiliki perusahaan.
4. Administrasi dan pencatatan keuangan/akuntansi masih sederhana
Pencatatan keuangan merupakan suatu hal yang dapat dijadikan sebagai
parameter dalam pengembangan usaha. Namun, pencatatan keuangan yang
87
dilakukan oleh UKM Awal Putra Mandiri masih sangat sederhana, bahkan tidak
jarang keuangan pribadi bercampur dengan keuangan hasil penjualan. Hal ini
menyebabkan perusahaan sulit melihat berapa besar keuntungan yang diperoleh
secara pasti.
5. Keterbatasan modal
Modal awal yang digunakan oleh UKM Awal Putra Mandiri berasal dari
modal pemilik. Namun pada tahun 2005, perusahaan pernah memperoleh bantuan
pinjaman melalui program KUR. Meskipun UKM Awal Putra Mandiri pernah
memperoleh bantuan modal, namun hal ini masih dirasa kurang untuk
pengembangan usahanya. Keterbatasan modal juga dihadapi oleh UKM Awal
Putra Mandiri ketika permintaan meningkat seperti pada hari raya Idul Fitri atau
ketika ada pesanan dalam jumlah banyak. Untuk mengatasi hal tersebut biasanya
perusahaan akan meminta 50% pembayaran di awal sebagai tambahan modal
dalam membeli bahan baku. Keterbatasan modal yang dihadapi oleh UKM Awal
Putra Mandiri merupakan kelemahan perusahaan untuk mengembangkan
usahanya.
7.2.
Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman
Identifikasi faktor peluang dan ancaman pada UKM Awal Putra Mandiri
didasarkan pada analisis lingkungan eksternal seperti pada Tabel 19.
Tabel 19. Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal
Faktor
Ekonomi
Sosial,
Budaya
Politik,
Pemerintah,
dan Hukum
Teknologi
Kompetitif
Peluang
1. Pertumbuhan jumlah penduduk
2. Tren konsumsi ikan meningkat
3. Tradisi saling memberikan oleh-oleh
khas daerah
4. Dukungan disperindagkop Kota
Serang dan DKP Provinsi Banten
5. Dukungan pemerintah dalam
pengembangan UMKM melalui
penyaluran KUR
6. Perkembangan Teknologi Informasi
7. Ketersediaan pemasok yang cukup
banyak
Ancaman
1. Fluktuasi harga bahan baku
2. Hambatan masuk industri rendah
3. Ancaman produk substitusi
4. Tingkat persaingan industri
tinggi
88
Faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang bagi Awal Putra Mandiri, yaitu :
1. Pertumbuhan jumlah penduduk
Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia pada umumnya dan penduduk
Banten pada khusunya dapat menjadi peluang bagi perusahaan dalam menjangkau
segmentasi pasar yang lebih besar sehingga berdampak terhadap peningkatan
kapasitas produksi.
2. Tren konsumsi ikan meningkat
Tingkat konsumsi ikan yang terus meningkat ditunjukkan oleh Tabel 2.
Peningkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia, merupakan suatu peluang yang
dapat dimanfaatkan perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Hal ini
dikarenakan usaha yang dijalankan oleh UKM Awal Putra Mandiri menggunakan
bahan baku hasil perikanan. Disamping itu, konsumen yang mengkonsumsi sate
bandeng tidak hanya berasal dari wilayah Kota Serang, melainkan di luar wilayah
Kota Serang.
3. Tradisi saling memberikan oleh-oleh khas daerah
Tradisi saling memberikan oleh-oleh makanan khas daerah yang masih
melekat pada masyarakat menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Awal
Putra Mandiri. Hal ini dikarenakan sate bandenng merupakan salah satu makanan
khas yang banyak dikonsumsi orang untuk dijadikan buat tangan apabila
berkunjung ke Serang, Banten.
4. Dukungan Disperindagkop Kota Serang dan DKP Provinsi Banten
Dukungan pemerintah daerah ditunjukkan dengan adanya pembinaan dan
pelatihan dalam pengembangan Koperasi dan UMKM yang ada di Provinsi
Banten melalui DKPdan Disperindagkop Kota Serang. Disamping itu, perusahaan
juga sering diikutsertakan dalam pameran-pameran yang diadakan oleh
pemerintah daerah. Adanya pelatihan dan pembinaan yang diadakan oleh pemda
setempat merupakan suatu peluang yang dapat dimanfaatkan UKM Awal Putra
Mandiri untuk menambah pengetahuan, baik dalam hal pengolahan ikan bandeng
maupun pelatihan kewirausahaan.
89
5. Dukungan pemerintah dalam pengembangan UMKM melalui penyaluran
KUR
Adanya Dukungan pemerintah melalui program KUR merupakan suatu
peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam memperoleh bantuan kredit
permodalan sehingga dapat digunakan untuk pengembangan usaha.
6. Perkembangan Teknologi Informasi
Kemajuan teknologi informasi, komunikasi dan produksi yang semakin
berkembang, menuntut perusahaan untuk lebih tanggap dalam mengadopsi
kemjuan yang ada. Hal ini merupakan suatu peluang yang dapat dimanfaatkan
perusahaan yang dapat digunakan sebagai alat untuk terus mengembangkan
usahanya.
7. Ketersediaan pemasok yang cukup banyak
Awal Putra Mandiri memperoleh ikan bandeng dari pemasok dipasar Rau,
namun ketika bahan baku tidak tersedia, perusahaan dapat memesan ke tempat
lain. Saat ini, jumlah pemasok ikan bandeng di wilayah Banten cukup banyak
antara lain terdapat di Kecamatan Tanara, Tirtayasa, Ternate dan Karangantu
(Kabupaten
Serang),
Kecamatan
Labuan
dan
Panimbang
(Kabupaten
Pandeglang), serta Kecamatan Krojo dan Cituis (Kabupaten Tangerang). Hal ini
mengindikasikan bahwa kekuatan tawar menawar pemasok tergolong kecil dan
merupakan suatu peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan.
Faktor-faktor eksternal yang menjadi ancaman bagi Awal Putra Mandiri, yaitu :
1. Fluktuasi harga bahan baku
Bahan baku dan bahan pendukung yang digunakan oleh UKM Awal Putra
Mandiri merupakan produk-produk yang berasal dari pertanian. Karakteristik dari
produk pertanian adalah bervariasiasinya harga produk-produk pertanian. Hal ini
merupakan suatu ancaman bagi UKM Awal Putra Mandiri, karena ketika harga
bahan baku meningkat, perusahaan tidak dapat secara sepihak menaikan harga
produknya kepada konsumen. Hal ini menyebabkan keuntungan yang diperoleh
perusahaan menurun.
90
2. Hambatan masuk industri rendah
Ancaman masuknya pendatang baru dalam usaha sate bandeng tergolong
tinggi. Hal ini dikarenakan hambatan untuk memasukin industri ini tergolong
rendah karena dalam tidak harus dimulai dari skala usaha yang besar serta
kebutuhan modal yang besar dalam pendiriannya.
3. Ancaman produk substitusi
Bila dilihat dari fungsinya sebagai lauk pendamping nasi, substitusi dari
produk sate bandeng adalah ikan bakar, bandeng presto dan produk olahan ikan
lainnya, sedangkan apabila dilihat dari fungsinya sebagai makanan khas daerah
Banten yang dapat dijadikan buah tangan, produk substitusinya adalah ayam
bakakak dan sate bebek yang juga merupakan makanan yang khas daerah Banten.
Banyaknya alternatif pilihan yang dapat menggantikan sate bandeng, merupakan
suatu ancaman bagi UKM Awal Putra Mandiri.
4. Tingkat persaingan antar industri tinggi
Produsen yang memproduksi sate bandeng telah banyak ditemui di Kota
Serang. Banyaknya produsen yang memproduksi sate bandeng menimbulkan
persaingan dalam hal perebutan daerah pemasaran, persaingan produk dan harga
jual. Hal ini merupakan suatu ancaman bagi perusahaan dalam pengembangan
usaha, sehingga untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan suatu pengembangan
pada produk yang telah ada, seperti menambah variasi rasa.
7.3
Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
Matriks IFE disusun setelah dilakukan identifikasi terhadap faktor internal
yang meliputi kekuatan dan kelemahan pada UKM Awal Putra Mandiri. Hasil
matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 20. Total skor faktor strategis internal
adalah 2.794. Nilai tersebut menunjukkan bahwa UKM Awal Putra Mandiri
berada pada rata-rata dalam kekuatan internal secara keseluruhan. Nilai skor untuk
kekuatan adalah sebesar 2.270, sedangkan nilai skor untuk kelemahan adalah
sebesar 0.524. Nilai akhir skor total kekuatan yang lebih besar dari pada
kelemahannya menunjukkan bahwa dalam mengembangkan usaha, UKM Awal
91
Putra Mandiri telah mampu memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya dan
mengatasi kelemahannya.
Tabel 20. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
Bobot
Rata-Rata
Rating
Rata-Rata
Total Skor
0.059
4
0.235
0.062
3.75
0.233
0.053
4
0.211
4
Keuletan pemilik dalam mengelola
usaha
Hubungan baik antara pemilik dan
karyawan
Tenaga kerja lokal yang terampil dan
berpengalaman
Promosi melalui teknologi informasi
0.068
3.75
0.256
5
Sudah memiliki labelisasi kemasan
0.067
3.75
0.249
6
Pelayanan pesan antar bagi konsumen
0.063
3.75
0.236
7
Kualitas produk yang dihasilkan baik
Penggunaan teknologi dalam proses
penggilingan ikan dan pengemasan
Hubungan baik dengan pemasok
dalam hal sistem pembayaran
Adanya aktivitas penelitian dan
pengembangan
Total Kekuatan
0.054
4
0.217
0.068
3.5
0.236
0.056
3
0.167
0.077
3
0.231
No
Faktor-Faktor Strategis Internal
Kekuatan
1
2
3
8
9
10
2.270
Kelemahan
11
12
13
14
15
Tumpang tindih pekerjaan
Belum ada pemisahan antara aktivitas
usaha dan aktivitas rumah tangga
Belum memiliki jaringan distribusi
yang kontinu
Keterbatasan modal
Administrasi dan pencatatan
keuangan/akuntansi masih sederhana
Total Kelemahan
Total Skor Internal
0.070
1.5
0.105
0.083
1.25
0.104
0.075
1
0.075
0.080
1.75
0.139
0.068
1.5
0.101
0.524
2.794
Berdasarkan Tabel 22 matriks IFE, kekuatan terbesar UKM Awal Putra
Mandiri terletak pada promosi melalui teknologi informasi dengan total skor
mencapai 0.256. Dengan adanya promosi melalui internet akan lebih
memudahkan perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat
92
dan calon pembeli potensial sehingga konsumen tertarik untuk melakukan
pembelian terhadap produk tersebut. Promosi melalui internet yang telah
dilakukan UKM Awal Putra Mandiri cukup efektif, karena beberapa konsumen
yang membeli produk sate bandeng mengetahui informasi produk tersebut melalui
internet.Melalui internet, UKM Awal Putra Mandiri mempromosikan produknya
melalui salah satu media jejaring sosial yang saat ini banyak diakses oleh
masyarakat yaitu facebook, disamping itu UKM Awal Putra Mandiri juga
membuat blog mengenai usahanya tersebut.
Berdasarkan matris IFE, kelemahan terbesar UKM Awal Putra Mandiri
terletak pada belum memiliki jaringan distribusi yang baik dengan total skor
mencapai 0.075. Hingga saat ini, UKM Awal Putra Mandiri belum memiliki
jarigan distribusi yang baik dalam memasarkan produknya. Hal ini menyebabkan
perusahaan tidak dapat menjangkau segmen pasar yang lebih luas lagi. Tidak
adanya jaringan distribusi yang baik, membuat permintaan terhadap produk tidak
menentu setiap harinya, oleh karena itu UKM Awal Putra Mandiri membatasi
jumlah sate bandeng yang diproduksinya untuk menghindari produk tidak habis
terjual.
7.4
Analisis Matriks External Factor Evaluation (EFE)
Matriks EFE disusun setelah dilakukan identifikasi terhadap faktor
eksternal yang meliputi peluang dan ancaman pada UKM Awal Putra Mandiri.
Hasil matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 21. Total skor faktor strategis
eksternal adalah 3.125. Nilai tersebut menunjukkan bahwa UKM Awal Putra
Mandiri berada pada rata-rata dalam kekuatan internal secara keseluruhan.
Adapun skor total untuk peluang adalah sebesar 1.980, sedangkan skor total untuk
ancaman adalah sebesar 1.145. Nilai akhir skor total peluang yang lebih besar dari
pada ancamannya menunjukkan bahwa dalam mengembangkan usaha, UKM
Awal Putra Mandiri telah mampu memanfaatkan peluang yang ada dan respon
sebaliknya terhadap ancaman.
93
Tabel 21. Matriks External Factor Evaluation (EFE)
No
Faktor-Faktor Strategis Eksternal
Bobot
Rata-Rata
Rating
Rata-Rata
Skor Total
Peluang
1
Pertumbuhan jumlah penduduk
0.117
2.75
0.322
2
Tingkat konsumsi ikan meningkat
Tradisi membawakan oleh-oleh
khas daerah
Dukungan Disperindagkop Kota
Serang dan DKP Provinsi Banten
Program pemerintah dalam
pengembangan UMKM melalui
penyaluran KUR
Kemajuan Teknologi dan Informasi
Ketersediaan pemasok yang cukup
banyak
Total Peluang
0.080
3.75
0.298
0.085
3
0.256
0.085
4
0.341
0.103
3.25
0.336
0.071
3.5
0.247
0.081
2.25
0.181
3
4
5
6
7
1.980
Ancaman
8
Fluktuasi harga bahan baku
0.089
3
0.266
9
Hambatan masuk industri rendah
0.115
2.5
0.287
10
Ancaman produk substitusi
Tingkat persaingan antar industri
tinggi
Total Ancaman
0.084
3.25
0.274
0.091
3.5
0.319
11
Total Skor Eksternal
1.145
3.125
Berdasarkan perhitungan matriks EFE diperoleh peluang utama yang dapat
dimanfaatkan oleh UKM Awal Putra Mandiri yaitu adanya dukungan
Disperindagkop Kota Serang dan DKP Provinsi Banten dengan total skor sebesar
0.341. Dukungan Disperindagkop Kota Serang dan DKP Provinsi Banten
merupakan fasilitator bagi perkembangan dan kemajuan usaha sate bandengUKM
Awal Putra Mandiri. Dukungan Disperindagkop Kota Serangdan DKP Provinsi
Banten ditunjukkan dengan pembinaan dan pelatihan-pelatihan yang diberikan
baik pelatihan dalam pengolahan ikan, maupun pelatihan keirausahaan.
Disamping itu, melalui dinas-dinas terkait, Awal Putra Mandiri sering
94
diikutsertakan
dalam
berbagai
macam
pameran
yang
bertujuan
untuk
memperkenalkan produknya kepada masyarakat yang lebih luas.
Faktor eksternal yang menjadi ancaman utama bagi UKM Awal Putra
Mandiri yaitu tingkat persaingan antar industri tinggi dengan total skor sebesar
0.319. Hal ini dikarenakan sate bandeng telah ditetapkan oleh pemerintah daerah
sebagai salah satu makanan khas daerah Serang, Banten.
7.5
Analisis Matriks Internal-External (I-E)
Matriks IE diperoleh dengan menggabungkan hasil analisis matriks IFE
dan matriks EFE. Total skor IFE adalah 2.794 yang menggambarkan bahwa UKM
Awal Putra Mandiri berada pada kondisi internal rata-rata, dan total skor EFE
adalah 3.125 yang menggambarkan bahwa UKM Awal Putra Mandiri berada
dalam kondisi eksternal tertinggi. Matriks I-E UKM Awal Putra Mandiri dapat
dilihat pada Gambar 9.
Skor Bobot Total IFE
Skor Bobot Total EFE
4,0
Kuat
3,0-4,0
Tinggi
3,0-4,0
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
3,0
Rata-rata
2,0-2,99
2,0
Lemah
1,01,99
1,0
3,0
Sedang
2,0-2,99
2,0
Lemah
1,0-1,99
1,0
Gambar 9. Matriks I-E Perusahaan Awal Putra Mandiri
Pada matriks I-E ditunjukkan bahwa posisi Awal Putra Mandiri berada
pada kuadran II yang artinya tumbuh dan membangun. Strategi yang dapat
diterapkan
pada
kondisi
ini
adalah
strategi
intensif
(penetrasi
pasar,
95
pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau strategi integratif
(integrasi kebelakang, integrasi ke depan dan integrasi horizontal).
7.6
Analisis Matriks SWOT
Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, maka
dapat diformulasikan alternatif stategi yang dapat dilaksanakan dengan alat
analisis SWOT seperti terlihat pada Gambar 10. Berdasarkan analisis matriks
SWOT, maka alternatif strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Strategi S-O
a) Menjalin kerjasama yang kontinu dengan pemasok bahan baku dan dinas
terkait guna memperoleh bahan baku berkualitas dan pemasaran produk (S1,
S2, S6, S9, O4, O5, O6, O7)
Awal Putra Mandiri memiliki keinginan untuk dapat mengembangkan
usahanya. Adanya keuletan pemilik dalam mengelola usaha serta hubungan yang
terjalin baik antara pemilik dengan beberapa pihak merupakan suatu kekuatan
yang dapat digunakan untuk menangkap peluang-peluang yang ada. Untuk dapat
mengembangkan usahanya, UKM Awal Putra Mandiri perlu melakukan kerja
sama yang kontinu dengan beberapa pihak diantaranya kerjasama dengan
pemasok dalam hal penyediaan bahan baku yang berkualitas dan sesuai standar
perusahaan, kerjasama dengan pemerintah daerah untuk memperoleh informasi
terkait pameran untuk memasarkan produknya maupun pelatihan-pelatihan yang
dapat menambah pengetahuan pemilik dalam hal pengolahan dan kewirausahaan,
serta pemanfaatan program pemerintah dalam pengembangan UMKM untuk
memperoleh tambahan permodalan. Dengan demikian, diharapkan UKM Awal
Putra Mandiri dapat berkembang menjadi suatu usaha yang besar dan
meningkatkan kapasitas produksi sate bandeng. (Strategi integrasi kebelakang,
integrasi kedepan, penetrasi pasar).
b) Meningkatkan diversifikasi produk olahan bandeng (S1, S2, S3, S4, S6, S9,
S10, O1, O2, O4, O5, O6, O7)
Disamping sate bandeng, UKM Awal Putra Mandiri juga melakukan
diversifikasi produk olahan ikan bandeng yaitu abon ikan bandeng dan sosis
96
bandeng. Meskipun produk ini belum diproduksi secara masal, namun permintaan
terhadap produk tersebut sangat baik. Dengan kekuatan yang dimiliki oleh
perusahaan dan dengan memanfaatkan peluang yang ada, maka perusahaan dapat
terus meningkatkan diversifikasi produk olahan ikan bandeng, seperti membuat
kerupuk ikan bandeng, mpek-mpek bandeng, nugget bandeng, bandeng crispy,
kornet bandeng, bakso ikan bandeng, bandeng kalengan dan produk olahan
lainnya dengan berbahan dasar ikan bandeng. Dengan cara ini suatu perusahaan
tidak akan bergantung pada satu jenis produk. Selain itu, perusahaan pun memiliki
sumber daya yang memadai untuk mendukung pelaksanaan diversifikasi produk
olahan ikan bandeng seperti tenaga kerja, bahan baku dan peralatan penunjang
lainnya. Untuk dapat lebih meyakinkan konsumen seperti halnya pada sate
bandeng, perusahaan juga terus berupaya melengkapi kemasan untuk produk
diversifikasinya seperti ijin dari Dinas Kesehatan Kota Serang, labelisasi halal
MUI, PIRT, dan informasi nilai gizi dari produk olahannya tersebut.
Strategi W-O
a) Memanfaatkan kredit yang ditawarkan oleh pemerintah untuk pengembangan
usaha (W2, W4, W5, O5, O6)
Keterbatasan modal yang di alami UKM Awal Putra Mandiri sangat
berpengaruh terhadap pengembangan usaha yang dilakukan perusahaan. Sebagai
contoh, hingga saat ini UKM Awal Putra Mandiri belum memiliki toko untuk
mendisplay produknya di lokasi yang strategis. Awal Putra Mandiri juga
membutuhkan modal untuk mendistribusikan produknya. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, UKM Awal Putra Mandiri dapat memanfaatkan skim
kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan terutama kredit bagi usaha kecil dan
menengah melalui program pemerintah yang memberikan bantuan modal bagi
UMKM.
Namun, disisi lain UKM Awal Putra Mandiri belum memiliki sistem
administrasi keuangan yang tersusun rapi dan sesuai dengan aturan keuangan
sebagaimana mestinya. Hal ini merupakan kelemahan yang dimiliki perusahaan
karena saat ini pengajuan kredit ke lembaga-lembaga keuangan memiliki beberapa
syarat yang terkadang memberatkan UKM, seperti salah satu contohnya yaitu
97
laporan keuangan yang harus tersusun rapi. Oleh karena itu, pembinaan maupun
pelatihan yang diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdangan Kota Serang
mengenai pembukuan merupakan suatu peluang bagi perusahaan untuk
meningkatkan kapasitas SDM dalam hal pembukuan. Disamping sebagai salah
satu syarat dalam pengajuan kredit kepada lembaga-lembaga keuangan, adanya
sistem pembukuan yang rapi dapat digunakan sebagai alat untuk melihat besarnya
keuntungan secara pasti. (integrasi kedepan dan integrasi horizontal)
b) Membangun jaringan distribusi produk dalam menjangkau segmentasi pasar
yang lebih luas (W3, W4, O1, O2, O3, O4, O5, O6)
Hingga saat ini UKM Awal Putra Mandiri belum memiliki jaringan distribusi
produk yang baik untuk dapat menjangkau segmentasi pasar yang lebih luas.
Dengan adanya peluang seperti peningkatan jumlah penduduk, tingkat konsumsi
ikan yang meningkat, tadisi membawa oleh-oleh khas daerah, dukungan pemda
Banten dan Kota Serang, program KUR dan perkembangan teknologi
memberikan kesempatan kepada Awal Putra Mandiri untuk menjangkau
segmentasi pasar yang lebih luas. Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh
perusahaan yaitu dengan meningkatkan kontrol atas distributor atau pengecer
dengan menjalin kerjasama dalam hal pendistribusian produk serta memastikan
kerjasama yang terjalin dapat kontinu. Dengan cara seperti ini, UKM Awal Putra
Mandiri dapat memperkenalkan produknya ke wilayah geografis yang baru dalam
rangka memperluas wilayah pemasaran dan secara tidak langsung berdampak
terhadap peningkatan kapasitas produksi. (penetrasi pasar, pengembangan pasar)
Strategi S-T
a) Meningkatkan kualitas dan inovasi produk agar dapat bersaing dipasaran (S1,
S2, S3, S4, S5, S7, S8, S9, T2, T3, T4)
Seiring dengan meningkatnya persaingan dalam industri serta hambatan
masuk industri sate bandeng tergolong rendah maka UKM Awal Putra Mandiri
harus dapat mempertahankan pasar konsumen yang telah ada dengan cara
mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas produk. Dengan adanya keuletan
pemilik dalam mengelola usaha, hubungan baik dengan beberapa pihak, tenaga
98
kerja lokal yang terampil dan berpengalaman sangat membatu Awal Putra
Mandiri dalam upaya meningkatkan kualitas produksnya seperti dalam hal
pemilihan bahan baku dan proses produksi dalam membuat adonan sate bandeng,
mempertahankan nilai gizi produk, pengemasan degan menggunakan daun pisang
untuk tetap menjaga agar aroma sate bandeng dan pengemasan menggunakan
vacuum sealer untuk menjaga agar produk tidak terkena bakteri dan lebih tahan
lama. Dengan demikian mutu produk akan terjamin. Disamping itu, produk sate
bandeng yang di produksi UKM Awal Putra Mandiri telah memilliki izin dari
Dinas Kesehatan Kota Serang, sehingga membuat masyarakat percaya dan
meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk yang dihasilkan.Selain itu,
untuk dapat bersaing dipasaran, perlu dilakukan inovasi terhadap produk yang
dihasilkan oleh UKM Awal Putra Mandiri yaitu inovasi pada hal rasa. Selama ini,
produk sate bandeng yang banyak dijual dipasaran, memilliki rasa yang hampir
sama yaitu rasa gurih dan pedas. Untuk dapat memanjakan konsumennya, UKM
Awal Putra Mandiri harus mampu menghadirkan sate bandeng dengan lebih
banyak varian rasa seperti rasa barbeque, saus padang dan rendang. Dengan
adanya inovasi pada produk dapat menjadi alternatif pilihan bagi konsumen dan
diharapkan dapat meningkatkan penjualan perusahaan. (pengembangan produk)
b) Meningkatkan pelayanan kepada konsumen (S1, S6, T2, T4)
Konsumen merupakan unsur penting dalam menjalankan suatu usaha. Adanya
konsumen yang loyal dapat berdampak terhadap peningkatan penjualan suatu
perusahaan. Sebagai suatu bisnis yang ingin terus berkembang, keberadaan
konsumen merupakan suatu faktor yang penting bagi perusahaan.Untuk itu, UKM
Awal Putra Mandiri selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi para
konsumennya, seperti keramahan dalam melayani konsumen, menyediakan
layanan pesan antar, pengiriman tepat waktu serta bonus bagi konsumen yang
membeli dalam jumlah banyak. Disamping itu, perusahaan juga tidak segan untuk
meminta masukan kepada konsumen terkait pelayanan serta produk yang
dihasilkannya. Peningkatan pelayanan juga dapat dilakukan perusahaan tidak
hanya pemberian bonus melainkan diskon/potongan harga bagi konsumen yang
melakukan pembelian dalam jumlah banyak. Adanya hubungan baik dengan para
99
konsumen akan mampu meningkatkan penjualan produk dan mengetahui
kebutuhan konsumen sehingga dapat meningkatkan pendapatan, produksi maupun
pemasaran produk dalam rangka mengatasi masalah tingkat persaingan industri
yang semakin tinggi, serta hambatan masuk industri yang rendah dengan
menciptakan loyalitas konsumen terhadap produk Awal Putra Mandiri. (penetrasi
pasar)
Strategi W-T
a)
Melakukan perbaikan dalam pengelolaan dan pengalokasian keuangan (W4,
W5, T1, T4)
Masalah yang dihadapi UKM Awal Putra Mandiri yaitu adanya keterbatasan
modal serta sistem keuangan dan administrasi yang dimiliki perusahaan hingga
saat ini masih dikelola secara sederhana. Pencatatan yang dilakukan hanya sebatas
mencatat berapa uang yang keluar untuk dibelikan bahan baku, sedangkan uang
yang masuk dari hasil penjualan tidak pernah tercatat. Hal ini menyebabkan
perusahaan sulit untuk melihat secara pasti berapa keuntungan yang diperoleh.
Oleh karena itu, Awal Putra Mandiri harus bisa mengatur keuangan perusahaan
sebaik mungkin dengan membuat pencatatan yang rapi dalam sistem keuangan
sehingga keuangan perusahaan mudahdikontrol. Hal ini juga penting dilakukan
karena adanya ancaman fluktuasi harga bahan baku dan tingkat persaingan antar
usaha sejenis yang dapat menurunkan tingkat penjualan UKM Awal Putra
Mandiri. Dengan demikian perusahaan dapat terus menjaga serta mempertahankan
usaha.
b)
Restrukturisasi Organisasi Perusahaan (W1, W3, T4)
Manajemen perusahaan yang diterapkan pada UKM Awal Putra Mandiri
belum tertata dengan rapi. Untuk dapat mengatasi hal tersebut, salah satu upaya
yang dapat dilakukan UKM Awal Putra Manndiri yaitu dengan menambah tenaga
kerja bagian pemasan untuk meningkatkan penjualan produk. Hal ini dilakukan
untuk mengurangi masalah tumpang tindih pekerjaan sehingga tidak ada lagi
tugas ganda yang dilakukan oleh pemilik dan pemilik dapat fokus mengontrol
perusahaan sendiri. Disamping itu, sebaiknya pemilik membuat job description
100
yang jelas mengenai tugas yang harus dilakukan oleh masing-masing pekerja
sehingga perusahaan dapat menyaingi perusahaan sejenis yang telah memiliki
divisi pemasaran secara khusus.
Gambar 10. Matriks SWOT UKM Awal Putra Mandiri
Kekuatan (S)
1. Keuletan pemilik dalam
mengelola usaha
2. Hubungan baik antara
pemilik dan karyawan
3. Tenaga kerja lokal yang
terampil dan berpengalaman
4. Promosi melalui teknologi
informasi
5. Sudah memiliki labelisasi
kemasan
6. Pelayanan pesan antar bagi
konsumen
7. Kualitas produk yang
dihasilkan baik
8. Penggunaan teknologi dalam
proses penggilingan daging
dan pengemasan
9. Hubungan baik dengan
pemasok dalam hal sistem
pembayaran
10. Adanya aktivitas penelitian
dan pengembangan
Peluang (O)
Strategi (S-O)
1. Pertumbuhan jumlah
1. Menjalin kerjasama yang
penduduk
kontinu dengan pemasok
2. Trend konsumsi ikan
bahan baku dan dinas terkait
meningkat
guna memperoleh bahan
3. Tradisi membawakan olehbaku
berkualitas
dan
oleh khas daerah
pemasaran produk (S1,S2,
4. Dukungan Disperindagkop
S6, S9, O4, O5, O6, O7)
dan DKP Provinsi Banten
2. Meningkatkan diversifikasi
5. Dukungan pemerintah untuk
produk olahan bandeng (S1,
membantu pengembangan
S2, S3, S4, S6, S9, S10, O1,
UMKM melalui program
O2, O4, O5, O6, O7)
KUR
6. Perkembangan teknologi
informasi.
7. Ketersediaan pemasok yang
cukup banyak
Ancaman (T)
Strategi (S-T)
1. Fluktuasi harga bahan baku
1. Meningkatkan kualitas dan
2. Hambatan masuk industri
inovasi produk agar dapat
rendah
bersaing dipasaran (S1, S2,
3. Ancaman produk substitusi
S3, S4, S5, S7, S8, S9, S10,
4. Tingkat persaingan antar
T2, T3, T4)
industri tinggi
2. Meningkatkan pelayanan
kepada konsumen (S1, S6,
T2,T4)
Kelemahan (W)
1. Tumpang tindih
pekerjaan
2. Belum ada pemisahan
antara aktivitas usaha dan
aktivitas rumah tangga
3. Belum memiliki jaringan
distribusi yang kontinu
4. Keterbatasan modal usaha
5. Administrasi dan
pencatatan
keuangan/akuntansi
masih sederhana
Strategi (W-O)
1. Memanfaatkan
kredit
yang ditawarkan oleh
pemerintah
untuk
pengembangan
usaha
(W2, W4, W5, O5, O6)
2. Membangun
jaringan
distribusi produk untuk
menjangkau segmentasi
pasar yang lebih luas
(W3, W4, O1, O2, O3,
O4, O5, O6)
Strategi (W-T)
1. Melakukan
perbaikan
dalam pengelolaan dan
pengalokasian keuangan
(W4, W5, T1, T4)
2. Restrukturisasi
organisasi
perusahaan(W1,
W3,
T4)
101
7.7
Matriks QSPM
Setelah diperoleh beberapa alternatif stategi melalui tahap pencocokan
yaitu matriks IE dan SWOT, maka tahap terakhir adalah tahap keputusan dengan
menggunakan alat analisis QSPM.
QSPM merupakan alat analisis yang digunakan untuk menentukan daya
tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan sejauh mana faktor strategis internal
dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Nilai AS diperoleh melalui pengisian
kuisioner yang dimulai oleh pemilik usaha sate bandeng pada UKM Awal Putra
Mandiri. Nilai AS yang telah diperoleh kemudian dirata-ratakan.Nilai AS rata-rata
tersebut kemudian dikalikan dengan bobot rata-rata yang diperoleh dari IFE dan
EFE sehingga menghasilkan nilai TAS. Setelah itu, dilakukan penjumlahan nilai
STAS yang diperoleh dengan menjumlahkan nilai TAS pada setiap faktor internal
dan eksternal.
Berdasarkan hasil analisis QSPM, diperoleh prioritas strategi yang dapat
diterapkan oleh UKM Awal Putra Mandiri dari mulai nilai tertinggi seperti yang
terdapat pada Tabel 22. Berdasarkan hasil analisis QSPM, diperoleh bahwa
meningkatkan kualitas dan inovasi produk agar dapat bersaing dipasaran
merupakan prioritas utama yang dapat diterapkan oleh UKM Awal Putra Mandiri
dengan nilai total (STAS) sebesar 6.471.
Tabel 22.Matriks QSP
Strategi
ST 5
ST 2
ST 1
ST 6
ST 3
ST 4
ST 7
ST 8
Meningkatkan kualitas dan inovasi produk agar dapat
bersaing dipasaran
Meningkatkan diversifikasi produk olahan bandeng
Menjalin kerjasama yang kontinu dengan pemasok bahan
baku dan dinas terkait guna memperoleh bahan baku
berkualitas dan pemasaran produk
Meningkatkan pelayanan kepada konsumen
Membangun jaringan distribusi produk untuk menjangkau
segmentasi pasar yang lebih luas
Memanfaatkan kredit yang ditawarkan pemerintah untuk
pengembangan usaha
Melakukan perbaikan dalam pengelolaan dan pengalokasian
keuangan
Restrukturisasi organsasi perusahaan
STAS
6.473
6.128
6.097
6.001
5.975
5.780
5.548
5.436
102
Berdasarkan matriks QSP, secara berurutan prioritas strategi yang dapat
dilakukan oleh UKM Awal Putra Mandiri adalah meningkatkan kualitas dan
inovasi produk agar dapat bersaing dipasaran, meningkatkan diversifikasi produk
olahan bandeng, menjalin kerjasama yang kontinu dengan pemasok bahan baku
dan dinas terkait guna memperoleh bahan baku berkualitas dan pemasaran produk
yang kontinu, meningkatkan pelayanan kepada konsumen, membangun jaringan
distribusi produk untuk menjangkau segmentasi pasar yang lebih luas,
memanfaatkan kredit yang ditawarkan oleh pemerintah untuk pengembangan
usaha, melakukan perbaikan dalam pengelolaan dan pengalokasian keuangan,
restrukturisasi organsasi perusahaan. Semua strategi ini dapat dilakukan oleh
Awal Putra Mandiri untuk mengembangkan usahanya.
103
Download