MENYINGKAP KEBENERAN DALAM PENYANGKALAN TEORI EVOLUSI SEBUAH PEMIKIRAN CERDAS HARUN YAHYA DOSEN : DR. VIRGANA Oleh : RAGIL SUPRIYONO DISUSUN SEBAGAI SYARAT UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN 2012 Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 1 KATA PENGANTAR Assalamualikum…… Siapa pun yang mencari jawaban dari pertanyaan bagaimana makhluk hidup, termasuk dirinya sendiri, muncul menjadi ada, akan mendapatkan dua penjelasan yang berbeda. Yang pertama adalah “penciptaan”, yaitu gagasan bahwa semua makhluk hidup muncul menjadi ada sebagai hasil dari sebuah rancangan cerdas. Penjelasan kedua adalah teori “evolusi”, yang menyatakan bahwa makhluk hidup bukanlah hasil dari rancangan cerdas, tetapi dari sebabsebab yang serba kebetulan dan proses alamiah. Selama satu setengah abad hingga sekarang, teori evolusi telah menerima dukungan luas dari masyarakat ilmiah. Ilmu biologi diterangkan dengan penjelasan-penjelasan berdasarkan pemikiran evolusionis. Itulah mengapa, antara kedua penjelasan mengenai penciptaan dan evolusi, kebanyakan orang menganggap penjelasan evolusionis sebagai yang ilmiah. Berdasarkan hal itu, mereka mempercayai evolusi sebagai sebuah teori yang didukung oleh temuan-temuan ilmiah yang didapatkan melalui pengamatan, sementara penciptaan dianggap sebagai kepercayaan yang didasarkan pada keimanan. Meskipun demikian, pada kenyataannya temuan-temuan ilmiah tidak mendukung teori evolusi. Sejumlah temuan khususnya dalam dua dasawarsa terakhir justru secara terbuka bertentangan dengan anggapan dasar dari teori ini. Berikut ini penyusun makalah mencoba menghadirkan sebuah pandangan yang member jawaban atas teori evolusi yang selama ini kita yakini kebenarannya. Beliau adalah seorang pemikir cerdas dari Turki, adalah Harun Yahya. Beliau ilmuwan muslim cerdas yang mampu menjawab teori evolusi yang notabee dianggap bertentangan dengan Kalamulloh….. Semoga tulisan yang disusun dari berbagai sumber ini dapat member khasanah pemeikiran baru dalam keiluan modern. Wassalamualaikum…. Penyusun “Qui scribit, bis legit” “Barang siapa menulis, ia membaca dua kali” Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 2 BAB I PENADHULUAN A. LATAR BELAKANG Harun Yahya adalah ilmuwan terkemuka yang lahir di Ankara, Turki pada tahun 1956 dengan nama pena Adnan Oktar Sebagai seorang da'i dan ilmuwan beliau sangat menjunjung tinggi nilai akhlaq dan mengabdikan hidupnya untuk mendakwahkan ajaran agama kepada masyarakat. Beliau dibesarkan di kota ini hingga lulus SMU. Komitment beliau terhadap Islam tumbuh semakin kuat ketika beliau duduk di bangku SMU. Pada periode ini, pengetahuan yang mendalam tentang Islam beliau dapatkan dari membaca berbagai buku-buku agama. Di samping itu, beliau juga memperoleh pemahaman tentang fakta-fakta penting lain yang kemudian beliau beritahukan kepada orang-orang di sekitarnya. Pada tahun 1979, Adnan Oktar pindah ke Istanbul untuk menuntut ilmu di Universitas Mimar Sinan. Di masa inilah beliau mulai melaksanakan misi dakwah, menyeru manusia kepada akhlaq yang baik dan memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar. Sejak sebelum Adnan Oktar memulai kuliah di Universitas Mimar Sinan, Istanbul, institusi pendidikan tersebut telah berada di bawah pengaruh berbagai organisasi ilegal berhaluan Marxisme, sehingga pemikiran kekirian tampak jelas mendominasi kampus. Setiap orang, apakah ia staf di sebuah fakultas ataupun mahasiswa, adalah sosok materialis yang berpola pikir atheis. Sungguh, para staf pengajar mengambil setiap kesempatan yang ada untuk menyebarkan filsafat materialistik dan Darwinisme dalam kuliah-kuliah yang mereka berikan kendatipun dua hal ini tidak ada hubungannya dengan topik kuliah mereka. Dalam lingkungan dimana ajaran agama dan akhlaq tidak dipedulikan dan sama sekali ditolak, Adnan Oktar menyeru orang-orang di sekitar beliau kepada keesaan dan keberadaan Allah. Sebagaimana mungkin telah dimaklumi, dalam kondisi demikian, Islam tidak diberi kesempatan untuk tumbuh berkembang. Ibu beliau, Ny. Mediha Oktar, menuturkan bahwa pada masa itu beliau hanya tidur Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 3 beberapa jam saja di malam hari, sebagian besar sisa waktu beliau gunakan untuk membaca dan membuat banyak catatan serta mengumpulkannya. . Beliau membaca ratusan buku, termasuk karya-karya pokok tentang Marxisme, komunisme dan filsafat materialistik, dan mempelajari buku-buku ideologi kiri, termasuk karya-karya klasik ataupun literatur-literatur lain yang jarang dibaca orang. Beliau meneliti karya-karya tersebut, menandai bagian-bagian penting dan membuat catatan-catatan di bagian belakang buku tersebut. Hal ini membuat beliau sangat tahu tentang filsafat-filsafat serta ideologi-ideologi tersebut, jauh lebih tahu dibandingkan para pendukung ideologi itu sendiri. Beliau juga melakukan riset yang mendalam tentang teori evolusi yang dianggap sebagai landasan ilmiah dari ideologi-ideologi tersebut dan mengumpulkan berbagai dokumen dan informasi yang berhubungan dengannya. Setelah mengumpulkan informasi yang berlimpah tentang berbagai kebuntuan, kontradiksi dan kebohongan yang terdapat dalam filsafat dan ideologi maka beliau terus memberikan informasi-informasi tentantang hal ini kepada masyarakat. Hampir ke setiap orang, termasuk para mahasiswa dan staf pengajar di universitas, beliau mendakwahkan keberadaan dan keesaan Allah, serta Al Qur’an, Kitab Suci yang diwahyukan Allah, dengan menggunakan bukti-bukti saintifik. Di tengah-tengah pembicaraan di kantin kampus, di koridor-koridor di saat jam istirahat, seseorang dapat melihat beliau sedang menjelaskan kelemahan dan kesalahan filsafat materialistik dan Marxisme dengan mengambil cuplikan dari buku-buku yang menjadi referensi dari ideologi itu sendiri. Beliau memberikan perhatian khusus kepada teori evolusi. Teori yang dimunculkan oleh kelompok tertentu untuk melawan fakta penciptaan ini diyakini sebagai sesuatu yang benar oleh para mahasiswa universitas secara luas. Dengan menggunakan kedok sains, teori tersebut sebenarnya bertujuan untuk meracuni dan menghancurkan akidah dan akhlaq dari para pemuda tersebut. Seandainya makar jahat dari kebohongan ilmiah ini tidak dibongkar, maka akan muncul generasi penerus yang sama sekali tidak memiliki nilai-nilai spiritual, moral dan religius Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 4 B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang singkat tersebut, penyususn mengajukan perumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah teori evolusi itu 2. Apa sajakah pemikiran-pemikiran yang muncul sebagai tanggapan dari teori evolusi di masyarakat? 3. Bagaimanakah analisis Harun Yahya terhadap teori evolusi tersebut? Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 5 BAB II PEMBAHASAN A. TEORI EVOLUSI Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahanperubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi. Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.Sementara itu, hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 6 probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi. Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru.[4] Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini. Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan menguji teoriteori yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu.Namun, mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas sampai pada publikasi tahun 1859 oleh Charles Darwin, On the Origin of Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi alam.Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam komunitas ilmiah.[8][9][10][11] Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori pewarisan Mendel, membentuk sintesis evolusi modern,yang menghubungkan satuan evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam). Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset yang secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini telah menjadi prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara lebih menyeluruh tentang keanekaragaman hayati di bumi. Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi. Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 7 Pemikiran-pemikiran evolusi seperi nenek moyang bersama dan transmutasi spesies telah ada paling tidak sejak abad ke-6 SM ketika hal ini dijelaskan secara rinci oleh seorang filsuf Yunani, Anaximander.Beberapa orang dengan pemikiran yang sama meliputi Empedokles, Lucretius, biologiawan Arab Al Jahiz,filsuf Persia Ibnu Miskawaih, Ikhwan As-Shafa,dan filsuf Cina Zhuangzi.Seiring dengan berkembangnya pengetahuan biologi pada abad ke-18, pemikiran evolusi mulai ditelusuri oleh beberapa filsuf seperti Pierre Maupertuis pada tahun 1745 dan Erasmus Darwin pada tahun 1796. Pemikiran biologiawan Jean-Baptiste Lamarck tentang transmutasi spesies memiliki pengaruh yang luas. Charles Darwin merumuskan pemikiran seleksi alamnya pada tahun 1838 dan masih mengembangkan teorinya pada tahun 1858 ketika Alfred Russel Wallace mengirimkannya teori yang mirip dalam suratnya "Surat dari Ternate". Keduanya diajukan ke Linnean Society of London sebagai dua karya yang terpisah.Pada akhir tahun 1859, publikasi Darwin, On the Origin of Species, menjelaskan seleksi alam secara mendetail dan memberikan bukti yang mendorong penerimaan luas evolusi dalam komunitas ilmiah. Perdebatan mengenai mekanisme evolusi terus berlanjut, dan Darwin tidak dapat menjelaskan sumber variasi terwariskan yang diseleksi oleh seleksi alam. Seperti Lamarck, ia beranggapan bahwa orang tua mewariskan adaptasi yang diperolehnya selama hidupnya,teori yang kemudian disebut sebagai Lamarckisme. Pada tahun 1880-an, eksperimen August Weismann mengindikasikan bahwa perubahan ini tidak diwariskan, dan Lamarkisme berangsur-angsur ditinggalkan. Selain itu, Darwin tidak dapat menjelaskan bagaimana sifat-sifat diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Pada tahun 1865, Gregor Mendel menemukan bahwa pewarisan sifat-sifat dapat diprediksi. Ketika karya Mendel ditemukan kembali pada tahun 1900-an, ketidakcocokan atas laju evolusi yang diprediksi oleh genetikawan dan biometrikawan meretakkan hubungan model evolusi Mendel dan Darwin. Walaupun demikian, adalah penemuan kembali karya Gregor Mendel mengenai genetika (yang tidak diketahui oleh Darwin dan Wallace) oleh Hugo de Vries dan lainnya pada awal 1900-an yang memberikan dorongan terhadap pemahaman bagaimana variasi terjadi pada sifat tumbuhan dan hewan. Seleksi alam menggunakan variasi tersebut untuk membentuk keanekaragaman sifat-sifat adaptasi yang terpantau Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 8 pada organisme hidup. Walaupun Hugo de Vries dan genetikawan pada awalnya sangat kritis terhadap teori evolusi, penemuan kembali genetika dan riset selanjutnya pada akhirnya memberikan dasar yang kuat terhadap evolusi, bahkan lebih meyakinkan daripada ketika teori ini pertama kali diajukan. Kontradiksi antara teori evolusi Darwin melalui seleksi alam dengan karya Mendel disatukan pada tahun 1920-an dan 1930-an oleh biologiawan evolusi seperti J.B.S. Haldane, Sewall Wright, dan terutama Ronald Fisher, yang menyusun dasardasar genetika populasi. Hasilnya adalah kombinasi evolusi melalui seleksi alam dengan pewarisan Mendel menjadi sintesis evolusi modern. Pada tahun 1940-an, identifikasi DNA sebagai bahan genetika oleh Oswald Avery dkk. beserta publikasi struktur DNA oleh James Watson dan Francis Crick pada tahun 1953, memberikan dasar fisik pewarisan ini. Sejak saat itu, genetika dan biologi molekuler menjadi inti biologi evolusioner dan telah merevolusi filogenetika. Hal di atas merupakan sebagian kecil dari pemikiran seorang Darwin dalam analisisnya menegnai evolusi mahlukhidup. B. PEMIKIRAN-PEMIKIRAN YANG MUNCUL DARI TEORI EVOLUSI 1. Silang Sengketa Teori Evolusi Charles Darwin yang diakui sebagai bapak teori evolusi, sudah mengajukan gagasannya sejak tahun 1859 yang lalu, dalam bukunya The Origin of Species. Akan tetapi silang sengketa mengenai teori evolusi masih terus berlangsung hingga kini. Dalam jajak pendapat di Amerika Serikat yang tergolong negara paling maju di dunia, sekitar 50 persen responden tetap menyangsikan adanya evolusi. Untuk bidang Sains dan Teknologi, hal ini tidak menjadi masalah. Sebab penolakan atau pengakuan atas sebuah teori, secara keilmuan adalah hal yang wajar. Sebab teori adalah asumsi berdasarkan pengamatan empirik, baik di lapangan maupun di laboratorium. Teori Darwin sama saja dengan teori relativitas, atau teori landas kontinen atau juga teori elektron. Artinya, teori dapat dipatahkan atau juga dikukuhkan. Tidak ada yang mutlak dalam ilmu pengetahuan. Juga teori relativitas umum dari Einstein misalnya, menunjukan, sesuatu yang relatif dapat menjadi mutlak, atau sebaliknya. Namun silang Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 9 sengketa mengenai teori evolusi Darwin, menjadi amat menarik, karena melibatkan tokoh berbagai agama besar di dunia. Juga Darwin adalah manusia biasa, yang bisa salah. Sejumlah teorinya ternyata berhasil dipatahkan, alias keliru. Akan tetapi, teori mengenai asal-usul spesies, di mata para ilmuwan merupakan, gagasan yang terbukti masih berlaku hingga saat ini. Memang olokolok atau sindiran ilmuwan yang kontra teori evolusi, yang mengibaratkan manusia berasal dari monyet, lebih banyak dimengerti orang awam sebagai kenyataan sebenarnya. Namun jika melihat hasil penelitian genome manusia, secara ilmiah, teori Darwin masih tetap berlaku. Pengamatannya di kepulauan Galapagos selama dua dekade, dituangkan oleh Darwin dalam apa yang disebutnya kesimpulan kasar setebal 490 halaman, yang diterbitkan sebagai buku berjudul "The Origin of Species". Pengamatannya, jika dirunut lebih lanjut, berlandaskan pada bidang keilmuan biogeografi, paleontologi, morfologi dan embryologi. Biogeografi adalah ilmu mengenai penyebaran makhluk hidup, paleontologi ilmu mengenai makhluk hidup yang telah musnah, morfologi adalah ilmu mengenai bentuk atau sosok makhluk hidup, dan embryologi adalah ilmu mengenai tahapan makhluk hidup pada saat janin. 2. Dualisme Sikap Yang juga amat menarik, adalah dualisme pada penerimaan teori evolusi. Jika menyangkut evolusi binatang atau tumbuh-tumbuhan atau bakteri, banyak yang menerimanya begitu saja. Tapi, jika sudah berbicara evolusi manusia, tiba-tiba teori evolusi banyak lawannya. Misalnya saja ada tokoh agama yang tetap berpegang teguh pada keyakinan, alam semesta termasuk manusia diciptakan hanya dalam tujuh hari. Akan tetapi tidak dijelaskan, apa definisi hari alam semesta itu. Apakah pencipta alam semesta itu picik, dan mengambil acuan hari di Bumi, yang ibaratnya cuma sebutir debu di keluasan alam semesta yang seolah tanpa batas? Atau ada sekte tertentu, yang kukuh mengatakan, jenis makhluk hidup di Bumi dari awal hingga akhir, tetap berjumlah 8.400.400 spesies. Tapi tidak mampu menjelaskan, dari mana hitungan jumlah spesies itu? Apakah dinosaurus, atau burung Dodo atau harimau bergigi pedang, atau Mamut atau juga hominid purba Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 10 yang sudah musnah terhitung dalam ajaran sekte tsb? Juga jika para penentang teori evolusi dihadapkan pada kennyataan, cukup banyak obat-obatan dibuat berdasarkan landasan teori tsb, mereka akan sulit menyampaikan argumentasinya. 3. Penjelasan Resistensi Jika tidak dengan teori evolusi, dengan teori apa harus dijelaskan munculnya penyakit SARS, AIDS, atau malaria dan TBC yang kebal antibiotika? Juga bagaimana menjelaskan kekebalan hama wereng terhadap racun insektisida, atau kekebalan nyamuk malaria terhadap DDT, atau juga kekebalan sejenis eceng gondok atau gulma lain terhadap herbisida? Apakah mungkin menjelaskan berkembangnya kekebalan tubuh manusia terhadap penyakit tertentu, setelah mendapat vaksin, jika tidak menggunakan teori evolusi? Keraguan para ilmuwan, mengenai apakah teori evolusi dapat dibuktikan secara empiris, ternyata memang tidak beralasan. Memang, jika kita mengamati makhluk berderajat tinggi, yang didefinisikan telah mengalami evolusi tahap lanjutan, amat sulit mengikuti evolusinya. Dinosaurus yang sudah musnah misalnya, memerlukan waktu ratusan juta tahun untuk melakukan proses evolusinya. Atau pokok silang sengketa, yakni manusia, juga diyakini mengalami evolusi selama jutaan tahun. Tentu saja kecepatan evolusi berbeda-beda, dari satu organisme ke organisme lainnya. Proses evolusi memang lebih dapat diamati pada organisme berderajat rendah. Pada bakteri atau virus misalnya. Ketika ditemukan antibiotika Penicilin pada tahun 1941 lalu, terjadi semacam eforia, bahwa telah ditemukan obat dewa, yang ampuh memerangi penyakit infeksi. Namun kegembiraan tidak berlangsung lama, sebab beberapa tahun kemudian sudah ditemukan bakteri yang kebal Penicilin. Penyebabnya sudah jelas secara ilmiah, yakni evolusi. Seperti inti dari teori Darwin, seleksi alam terus berlaku dan spesies yang paling tahan, yang akan terus hidup. Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 11 C. ANALISIS HARUN YAHYA TERHADAP TEORI EVOLUSI Kesimpulan dari pemikiran Harun Yahya bahwa Evolusi Adalah Sebuah Kebohongan. Masih banyak bukti dan hukum-hukum ilmiah lain yang menggugurkan teori evolusi. Namun dalam buku ini kita hanya membahas beberapa di antara-nya. Itu pun seharusnya sudah cukup untuk menyingkap se-buah kebenaran terpenting. Meskipun ditutup-tutupi dengan kedok ilmu pengetahuan, teori evolusi hanyalah sebuah kebohongan; kebohongan yang dipertahankan hanya untuk kepentingan filsafat materialistis. Kebohongan yang tidak berdasarkan pada ilmu pengetahuan tetapi pada pencucian otak, propaganda dan penipuan. Rangkuman dari analisa tentang teori evolusi adalah bahwa Teori Evolusi Telah Runtuh. Sejak langkah pertamanya, teori evolusi telah gagal. Buktinya, evolusionis tidak mampu menjelaskan proses pembentukan satu protein pun. Baik hukum probabilitas maupun hukum fisika dan kimia tidak memberikan peluang sama sekali bagi pembentukan kehidupan secara kebetulan. Bila satu protein saja tidak dapat terbentuk secara kebetulan, apakah masuk akal jika jutaan protein menyatukan diri membentuk sel, lalu milyaran sel secara kebetulan pula menyatukan diri membentuk organ-organ hidup, lalu membentuk ikan, kemudian ikan beralih ke darat, menjadi reptil, dan akhirnya menjadi burung? Begitukah cara jutaan spesies di bumi terbentuk? Meskipun tidak masuk akal bagi Anda, evolusionis benar-benar meyakini dongeng ini. Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 12 Evolusi lebih merupakan sebuah kepercayaan - atau tepatnya keyakinan - karena mereka tidak mempunyai bukti satu pun untuk cerita mereka. Mereka tidak pernah menemukan satu pun bentuk peralihan seperti makhluk setengah ikan-setengah reptil, atau makhluk setengah reptil-setengah burung. Mereka pun tidak mampu membuktikan bahwa satu protein, atau bahkan satu molekul asam amino penyusun protein dapat terbentuk dalam kondisi yang mereka sebut sebagai kondisi bumi purba. Bahkan dalam laboratorium yang canggih, mereka tidak berhasil membentuk protein. Sebaliknya, melalui seluruh upaya mereka, evolusionis sendiri malah menunjukkan bahwa proses evolusi tidak dapat dan tidak pernah terjadi di bumi ini. Di Masa Mendatang pun Evolusi Tidak Dapat Dibuktikan Menghadapi kenyataan ini, evolusionis hanya dapat menghibur diri dengan khayalan bahwa suatu saat nanti, entah bagaimana caranya, ilmu pengetahuan akan menjawab semua dilema ini. Mengharapkan ilmu pengetahuan akan membenarkan semua pernyataan tidak berdasar dan tidak masuk akal ini adalah hal yang mustahil, sampai kapan pun. Sebaliknya, sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, kemustahilan pernyataan evolusionis akan semakin terbuka dan semakin jelas. Begitulah yang terjadi sejauh ini. Semakin terperinci struktur dan fungsi sel diketahui, semakin jelas bahwa sel bukan susunan sederhana yang terbentuk secara acak, seperti pemahaman biologis primitif masa Darwin. Rasa percaya diri berlebihan dalam menolak fakta penciptaan dan menyatakan bahwa kehidupan berasal dari kebetulan-kebetulan yang mustahil, lalu berkeras mempertahankannya, kelak akan berbalik menjadi sumber penghinaan. Ketika wajah asli dari teori evolusi semakin tersingkap dan opini publik mulai melihat kebenaran, para pendukung evolusi yang fanatik buta ini tidak akan berani lagi memperlihatkan wajah mereka. Rintangan Terbesar bagi Evolusi: Jiwa Banyak spesies di bumi ini yang mirip satu sama lain. Misalnya, banyak makhluk hidup yang mirip dengan kuda atau kucing, dan banyak serangga mirip satu dengan lainnya. Kemiripan seperti ini tidak membuat orang heran. Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 13 Sedikit kemiripan antara manusia dan kera, entah bagaimana terlalu banyak menarik perhatian. Ketertarikan ini kadang menjadi sangat ekstrem sehingga membuat beberapa orang mempercayai tesis palsu evolusi. Sebenarnya, kemiripan tampilan antara manusia dan kera tidak memberikan arti apa-apa. Kumbang tanduk dan badak juga memiliki kemiripan tampilan, namun menggelikan sekali jika mencari mata rantai evolusi di antara keduanya hanya berdasarkan kemiripan tampilan saja; yang satu adalah serangga dan yang lainnya mamalia. Selain kemiripan tampilan, kera tidak bisa dikatakan berkerabat lebih dekat dengan manusia dibandingkan dengan hewan lain. Jika tingkat kecerdasan dipertimbangkan, maka lebah madu dan laba-laba dapat dikatakan berkerabat lebih dekat dengan manusia karena keduanya dapat membuat struktur sarang yang menakjubkan. Dalam beberapa aspek, mereka bahkan lebih unggul. Terlepas dari kemiripan tampilan ini, ada perbedaan sangat besar an-tara manusia dan kera. Berdasarkan tingkat kesadarannya, kera adalah hewan yang tidak berbeda dengan kuda atau anjing. Sedangkan manusia adalah makhluk sadar, berkeinginan kuat dan dapat berpikir, berbicara, mengerti, memutuskan, dan menilai. Semua sifat ini merupakan fungsi jiwa yang dimiliki manusia. Jiwa merupakan perbedaan paling penting yang jauh memisahkan manusia dari makhluk-makhluk lain. Tak ada satu pun kemiripan fisik yang dapat menutup jurang lebar di antara manusia dan makhluk hidup lainnya. Di alam ini, satu-satunya makhluk hidup yang mempunyai jiwa adalah manusia. Allah Mencipta Menurut Kehendak-Nya Apakah akan menjadi masalah jika skenario yang diajukan evolusionis benar-benar telah terjadi? Sedikit pun tidak, karena setiap tahapan yang diajukan teori evolusioner dan berdasarkan konsep kebetulan, hanya dapat terjadi karena suatu keajaiban. Bahkan jika kehidupan benar-benar muncul secara berangsur-angsur melalui tahapantahapan demikian, masing-masing tahap hanya dapat dimunculkan oleh suatu keinginan sadar. Kejadian kebetulan bukan hanya tidak masuk akal, melainkan juga mustahil. Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 14 Jika dikatakan bahwa sebuah molekul protein telah terbentuk pada kondisi atmosfir primitif, harus diingat bahwa hukum-hukum probabilitas, biologi dan kimia telah menunjukkan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi secara kebetulan. Namun jika kita terpaksa menerima bahwa hal tersebut memang terjadi, maka tidak ada pilihan lain kecuali mengakui bahwa keberadaannya karena kehendak Sang Pencipta. Logika serupa berlaku juga pada seluruh hipotesis yang diusulkan oleh evolusionis. Misalnya, tidak ada bukti paleontologis maupun secara pembenaran fisika, kimia, biologi atau logika yang membuktikan bahwa ikan beralih dari air ke darat dan menjadi hewan darat. Akan tetapi, jika seseorang membuat pernyataan bahwa ikan merangkak ke darat dan berubah menjadi reptil, maka dia pun harus menerima keberadaan Pencipta yang mampu membuat apa pun yang dikehendaki-Nya dengan hanya mengatakan "jadilah". Penjelasan lain untuk keajaiban semacam itu berarti penyangkalan diri dan pelanggaran atas prinsip-prinsip akal sehat. Kenyataannya telah jelas dan terbukti. Seluruh kehidupan merupakan karya agung yang dirancang sempurna. Ini selanjutnya memberikan bukti lengkap bagi keberadaan Pencipta, Pemilik kekuatan, pengetahuan, dan kecerdasan yang tak terhingga. Pencipta itu adalah Allah, Tuhan langit dan bumi, dan segala sesuatu di antaranya. BEBERAPA BUKTI KEKUASAAN ALLOH ATAS CIPTAAN-NYA, Sebagai bantahan atas teori-teori Evolusi : 1. Lebah Madu dan Keajaiban Arsitektural Sarang Madu Lebah menghasilkan madu lebih banyak daripada yang dibutuhkannya dan menyimpannya di sarang. Semua orang sangat mengenal struktur heksagonal sarang lebah. Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa sarang lebah berbentuk heksagonal, bukan oktagonal atau pentagonal? Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 15 Para ahli matematika yang mencari jawaban pertanyaan itu mencapai kesimpulan menarik: "Heksagon adalah bentuk geometri paling tepat untuk penggunaan maksimum suatu ruang." Sel berbentuk heksagonal membutuhkan jumlah lilin minimum, tetapi mampu menyimpan madu dalam jumlah maksimum. Jadi, lebah menggunakan struktur sarang yang paling tepat. Metode yang digunakan untuk membangunnya pun sangat menakjubkan: lebah-lebah memulainya dari dua atau tiga tempat berbeda dan menjalin sarang-nya secara serentak dengan dua atau tiga deretan. Meskipun memulai dari tempat yang berbedabeda, lebah yang jumlahnya banyak ini membuat heksagon-heksagon identik, kemudian menjalinnya jadi satu dan bertemu di tengah-tengah. Titik-titik sambungnya dipasang dengan begitu terampil sehingga tidak ada tanda-tanda telah digabungkan. Melihat kinerja luar biasa ini, kita harus benar-benar mengakui kehendak agung yang mengatur makhluk-makhluk ini. Tetapi evolusionis menjelaskan prestasi ini dengan konsep "insting" dan mencoba mengajukannya sebagai sifat sederhana pada lebah. Namun, jika ada insting yang berperan mengendalikan semua lebah dan kalaupun semua lebah bekerja dengan harmonis walau tanpa saling bertukar informasi, berarti ada suatu Kebijakan Agung yang meng-atur seluruh makhluk kecil ini. Tegasnya, Allah, pencipta makhluk-makhluk kecil ini, "mengilhami" mereka dengan apa yang harus mereka kerjakan. Fakta ini dinyatakan dalam Al Quran 14 abad yang lalu: "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacammacam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 16 Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan." (QS. An-Nahl, 16:68-69) 2. Arsitek Yang Menakjubkan: Rayap sSetiap orang pasti terkagum-kagum melihat sarang ra-yap yang dibangun di atas tanah. Sarang rayap merupakan keajaiban arsitektural yang menjulang setinggi 5-6 meter. Di dalam sarang ini terdapat sistem-sistem canggih untuk memenuhi seluruh kebutuhan rayap yang tidak boleh terkena sinar matahari karena struktur tubuhnya. Di dalamnya ada sistem ventilasi, saluran-saluran, ruang larva, koridor-koridor, la-dang pembuatan jamur khusus, pintu ke-luar darurat, ruang untuk musim panas dan musim dingin. Singkatnya, semua ada. Yang lebih menakjubkan lagi, rayap yang membangun sa-rang ajaib ini ternyata buta. Meskipun buta, rayap berhasil mengerjakan proyek arsitektural yang berukuran lebih dari 300 kali ukuran tubuhnya. Ada karakteristik lain yang menakjubkan: jika sebuah sarang rayap kita bagi menjadi dua pada tahap awal konstruksinya, dan kemudian menyatukannya kembali setelah beberapa saat, akan kita lihat bahwa semua lorong, saluran dan jalannya menyambung kembali. Rayap meneruskan pekerjaan seolah-seolah tidak pernah terjadi pemisahan. 3. Burung Pelatuk Setiap orang tahu bahwa burung pelatuk membuat sarangnya dengan mematuki batang pohon. Hal yang tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang adalah mengapa burung ini tidak mengalami pendarahan otak, padahal mereka menggunakan kepala untuk memalu dengan keras. Yang dikerjakan burung pelatuk bisa disamakan dengan orang yang menancapkan paku ke tembok dengan kepalanya. Jika manusia mencoba melakukannya, ia akan mengalami gegar otak yang diikuti pendarahan. Namun, burung pelatuk dapat mematuki batang pohon yang keras 38-43 kali dalam 2,10 hingga 2,69 detik tanpa terjadi apa pun pada kepalanya. Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 17 Burung pelatuk tidak mengalami kerusakan di kepala karena struktur kepalanya diciptakan sesuai dengan pekerjaan tersebut. Tengkorak burung pelatuk mempunyai sistem "peredam" yang mengurangi dan menyerap getaran akibat gerakan mematuk. Pe-redam tersebut adalah jaringan pelembut khusus di antara tulang-tulang tengkoraknya. 4. Sistem Sonar Kelelawar Kelelawar dapat terbang di kegelapan tanpa masalah. Mereka memiliki sistem navigasi yang sangat menarik untuk itu. Melalui sistem yang disebut "sistem sonar", kelelawar dapat memastikan bentuk objek di sekitarnya berdasar-kan pantulan gelombang suara. Manusia tidak dapat menangkap suara berfrekuensi 20.000 getaran per detik. Sedangkan kelelawar yang dilengkapi sistem sonar yang dirancang khusus, mengguna-kan suara berfrekuensi antara 50.000 dan 200.000 getaran per detik. Seekor kelelawar mengirim suara ini ke segala arah, 20 atau 30 kali setiap detiknya. Pantulan suara yang dihasilkan begitu kuat sehingga kelelawar mampu mengetahui keberadaan objek di sepanjang jalur terbangnya, juga mendeteksi lokasi mangsanya yang sedang terbang cepat. 5. Paus Mamalia perlu bernapas dengan teratur, karenanya air bukan lingkungan yang tepat bagi mereka. Namun sebagai mamalia laut, paus mengatasi masalah ini dengan sistem pernapasan yang jauh lebih efisien dibandingkan kebanyakan hewan darat. Paus mengembuskan napas dengan mengeluarkan 90% udara yang dipakainya. Jadi paus hanya perlu bernapas sekali-sekali. Pada saat yang sama, zat pekat yang dimilikinya yang disebut "mioglobin" membantunya menyimpan oksigen dalam otot. Dengan bantuan sistem ini, paus gin-back, misalnya, dapat menyelam hingga kedalaman 500 Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 18 meter dan berenang selama 40 menit tanpa bernapas sama sekali.4 Tidak seperti mamalia darat, lubang hidung paus terletak di punggungnya agar ia mudah bernapas. 6. Rancangan pada Nyamuk Kita selalu beranggapan bahwa nyamuk adalah hewan terbang. Sebetulnya, nyamuk menghabiskan tahap perkembangannya di dalam air dan keluar dari air melalui sebuah "rancangan" luar biasa, lengkap dengan seluruh organ yang diperlukan. Nyamuk terbang dengan sistem-sistem pengindraan khusus yang mendeteksi tem-pat mangsanya. Dengan sistem-sistem ini, nyamuk menyerupai pesawat tempur yang dipersenjatai alat pelacak panas, gas, kelembaban dan bau. Ia bahkan mampu "melihat sesuai dengan suhu", yang membantunya menemukan mangsa dalam kegelapan. Teknik "pengisapan darah" pada nyamuk menggunakan sistem yang sangat kompleks. Dengan sistem enam pisaunya, nyamuk memotong kulit seperti gergaji. Saat pemotongan kulit berlangsung, dikeluarkannya cairan pada luka yang membuat jaringan mati rasa, sehingga orang yang digigit tidak menyadari bahwa darahnya sedang diisap. Cairan ini juga mencegah pembekuan darah dan menjamin kelangsungan proses pengisapan. Satu saja dari unsur ini hilang, nyamuk tidak akan dapat mencari makan dan berkembang biak. Dengan desain luar biasa, makhluk kecil ini dengan sendirinya menjadi bukti keberadaan Sang Pencipta. Di dalam Al Quran, agas ditonjolkan sebagai contoh yang menunjukkan keberadaan Allah bagi orang-orang yang berpikir: "Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, te-tapi mereka yang kafir mengatakan, "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orangorang fasik." (QS. Al Baqarah, 2:26) 7. Burung Pemburu Bermata Tajam Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 19 Burung-burung pemburu memiliki mata tajam yang memungkinkan mereka mengatur jarak dengan sempurna saat menyerang mangsa. Matanya yang besar juga mengandung sel-sel penglihatan lebih banyak sehingga mampu melihat dengan lebih baik. Mata seekor burung pemburu mempunyai lebih dari satu juta sel penglihatan. Elang memiliki mata begitu tajam sehingga ketika terbang ribuan meter di udara, ia dapat mengamati keadaan di permukaan tanah dengan sempurna. Seperti pesawat tempur yang mendeteksi sasaran dari jarak ribuan meter, begitulah elang melihat mangsa. Ia mampu menangkap perubahan warna dan pergerakan yang sangat kecil di bawahnya. Mata elang memiliki sudut penglihatan 300 derajat dan dapat memperbesar bayangan sekitar enam hingga delapan kali. Elang dapat melihat tanah seluas 30.000 hektar ketika terbang pada ketinggian 4.500 meter. Ia juga dapat dengan mudah melihat seekor kelinci yang bersembunyi di antara sela-sela rumput pada ketinggian 1.500 meter. Nyata sekali bahwa struktur mata yang luar biasa ini dirancang khusus untuknya. 8. Benang Laba-laba Laba-laba Dinopsis mempunyai keahlian hebat dalam berburu. Bukannya membuat sarang statis dan menunggu mangsa, Dinopsis membuat jaring kecil istimewa yang dilemparkan kepada mangsanya. Setelah itu, ia membungkus erat mangsanya dengan jaring ini. Serangga yang terperangkap tidak mampu melepaskan diri. Jaringnya terbuat sempurna sehingga serangga yang terperangkap akan semakin terjerat jika semakin banyak bergerak. Untuk menyimpan makanannya, Dinopsis membungkus mangsanya dengan benang tambahan, seakan-akan mengepaknya. Bagaimana laba-laba tersebut membuat jaring begitu bagus dalam desain mekanis dan struktur kimianya? Mustahil laba-laba mendapatkan keahlian tersebut secara Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 20 kebetulan, seperti yang dikatakan evolusionis. Laba-laba tidak memiliki kemampuan belajar dan mengingat, bah-kan tidak memiliki otak untuk melakukannya. Jelas sekali bahwa keahlian ini dianugerahkan kepada laba-laba oleh penciptanya, Allah Yang Mahaagung. Ada keajaiban yang sangat penting tersembunyi dalam benang laba-laba. Benang berdiameter kecil dari 1/1000 milimeter ini lima kali lebih kuat daripada kawat baja dengan ketebalan yang sama. Benang ini juga sa-ngat ringan. Untuk melingkari bumi, hanya diperlukan benang laba-laba seberat 320 gram saja. Baja merupakan bahan terkuat yang dibuat secara khusus oleh manusia melalui pabrik-pabrik industri. Namun, di dalam tubuhnya, laba-laba dapat membuat benang yang jauh lebih kokoh dari-pada baja. Untuk membuat baja, manusia menggunakan pengetahuan dan teknologi yang dipelajarinya berabad-abad; akan tetapi, pengetahuan dan teknologi mana yang digunakan laba-laba untuk membuat benangnya? Seperti kita lihat, seluruh bentuk teknologi dan alat teknis yang dimiliki manusia tertinggal jauh dibandingkan teknologi laba-laba. 9. Hewan-Hewan yang Tidur di Musim Dingin Hewan-hewan yang melakukan hibernasi (tidur di musim dingin) dapat terus hidup meskipun suhu tubuh mereka turun hingga menyamai suhu luar yang dingin. Bagaimana hewan-hewan ini melakukannya? Mamalia berdarah panas. Ini berarti bahwa pada kondisi normal suhu tubuhnya selalu konstan, karena termostat alami di dalam tubuh terus mengatur suhu tubuh. Namun saat hibernasi, suhu tubuh mamalia kecil seperti tupai, dari suhu normal 40 derajat turun sampai sedikit saja di atas titik beku, seolah-olah diatur oleh sebuah kunci. Metabolisme tubuhnya menjadi sangat lambat. Hewan ini bernapas sangat lambat, dan denyut jantungnya turun dari kondisi normal 300 kali per menit menjadi 7-10 kali per menit. Refleks tubuhnya berhenti dan aktivitas listrik dalam otaknya melambat hampir tidak terdeteksi. Salah satu bahaya dari ketiadaan gerak pada suhu sangat dingin adalah pembekuan jaringan tubuh serta perusakan jaringan ini oleh kristal-kristal es. Namun, hewan yang Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 21 sedang dalam hibernasi terlindung dari bahaya ini berkat sifat khusus yang mereka miliki. Cairan-cairan tubuh mereka dipertahankan oleh bahan-bahan kimia dengan massa molekul besar. Jadi, titik beku mereka turun dan mereka terlindung dari bahaya. 10. Ikan Listrik Untuk melindungi diri dari musuh atau untuk menyerang mangsanya, spesies ikan tertentu seperti belut dan pari punggung duri menggunakan listrik yang dihasilkan tubuhnya. Dalam tubuh setiap makhluk hidup - termasuk manusia - terdapat sejumlah kecil listrik. Manusia tidak mampu mengatur atau menguasai listrik tersebut untuk keperluannya. Sebaliknya, kedua makhluk di atas memiliki tegangan listrik setinggi 500-600 volt dalam tubuh mereka dan mampu menggunakannya untuk melawan musuh. Lebih jauh lagi, mereka tidak terpengaruh oleh listrik tersebut. Layaknya pengisian baterai, energi listrik yang digunakan kedua jenis hewan ini untuk mempertahankan diri dapat pulih setelah beberapa saat dan siap digunakan kembali. Listrik bertegangan tinggi ini tidak hanya digunakan untuk mempertahankan diri. Selain digunakan untuk menemukan jalan di kegelapan laut dalam, listrik juga membantu mereka mengindra objek tanpa harus melihatnya. Ikan dapat mengirim sinyal-sinyal dengan menggunakan listrik dalam tubuhnya. Dari sinyal-sinyal yang dipantulkan objek, ikan dapat menentukan jarak dan ukuran objek. 11. Taktik Cerdas pada Hewan: Kamuflase Salah satu keistimewaan hewan untuk dapat bertahan hidup adalah seni menyembunyikan diri - yaitu "kamuflase". Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 22 Hewan menyembunyikan diri dengan dua Atas: Kutu pohon meniru bentuk alasan duri. Kanan bawah: Seekor ulat utama: untuk berburu dan melindungi diri dari pemangsa. Metode bersembunyi penyamaran berbeda dari metode lainnya daun. Kanan atas: Seekor ular karena bersembunyi di sela dedaunan. diperlukan keterampilan, estetika kecerdasan, dan di tengah-tengah keserasian tinggi. Teknik-teknik kamuflase hewan sungguh menakjubkan. Hampir mustahil mengenali seekor serangga yang bersembunyi di batang pohon, atau makhluk lain di balik daun. Kutu daun mencari makan dengan mengisap getah tumbuhan sambil menyamar sebagai duri. Dengan cara ini, mereka mengelabui burung, musuh utamanya, dan memastikan burung tidak akan bertengger pada tumbuhan tersebut. 12. Cumi-cumi Di bawah kulit cumi-cumi, tersusun lapisan padat dari kantung-kantung pigmen elastis yang disebut kromatofora. Warna utamanya adalah kuning, merah, hitam dan coklat. Dengan sebuah sinyal, sel-sel tersebut mengembang dan memberi warna tertentu pada kulit. Demikian cara cumi-cumi meniru warna batu yang ditempatinya untuk penyamaran sempurna. Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 23 Kiri: Seekor cumi-cumi mengubah warnanya serupa dengan permukaan berpasir. Kanan: Warnanya berubah menjadi kuning cerah saat menghadapi bahaya, seperti ketika ia terlihat oleh penyelam Sistem ini bekerja begitu efektif sehingga cumi-cumi juga dapat membuat belangbelang kompleks seperti zebra. 13. Aneka Sistem Penglihatan Bagi kebanyakan hewan laut, penglihatan sangat penting untuk berburu dan mempertahankan diri. Karenanya, kebanyakan hewan laut dilengkapi dengan mata yang dirancang sempurna untuk di dalam air. Semakin dalam laut, kemampuan melihat menjadi semakin terbatas, terutama setelah 30 meter di bawah permukaan. Namun organisme yang hidup pada kedalaman ini memiliki mata yang diciptakan sesuai dengan kondisi-kondisi sekitarnya. Tidak seperti hewan darat, hewan laut memiliki lensa mata seperti bola yang sesuai dengan densitas air tempat mereka hidup. Dibandingkan mata hewan darat yang berbentuk elips lebar, struktur bola lebih sesuai untuk penglihatan di dalam air; sesuai untuk melihat objek dari jarak dekat. Ketika memfokuskan pada objek berjarak lebih jauh, seluruh sistem lensa ditarik ke belakang dengan bantuan mekanisme otot khusus di dalam mata. Pembiasan cahaya dalam air merupakan alasan lain mengapa mata ikan berbentuk bola. Mata ikan terisi cairan dengan densitas hampir menyamai air di sekitarnya, Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 24 karenanya tidak terjadi pembiasan saat bayangan dari luar dipantulkan ke mata. Akibatnya, lensa mata dapat sepenuhnya memfokuskan bayangan ke retina mata. Tidak seperti manusia, penglihatan ikan sangat tajam di dalam air. Untuk mengatasi kekurangan cahaya di air yang dalam, beberapa hewan laut seperti gurita memiliki mata agak besar. Pada kedalaman lebih dari 300 meter, mata besar diperlukan untuk menangkap kilasan organisme di sekitarnya. Secara khusus, mata ini sensitif terhadap cahaya biru lemah yang menembus ke dalam air. Karena alasan inilah, banyak terdapat sel biru yang sensitif di dalam retina mata mereka. Seperti dapat dipahami dari contoh-contoh ini, setiap makhluk hidup memiliki mata berbeda-beda yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan. Fakta ini membuktikan bahwa mereka semua diciptakan oleh Sang Pencipta yang memiliki kebijakan, pengetahuan dan kekuasaan agung. 14. Sistem Pembekuan Khusus Katak beku memiliki struktur biologis yang luar biasa. Denyut jantung, pernapasan, dan sirkulasi darahnya sama sekali berhenti, tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Namun ketika es mencair, katak yang sama akan hidup kembali seolaholah baru bangun dari tidur. Makhluk hidup yang membeku biasanya menghadapi banyak risiko kematian. Namun katak tidak mengalami itu. Dalam keadaan membeku, katak memiliki keistimewaan mampu membuat banyak glukosa. Seperti mengidap diabetes, kadar gula dalam darahnya naik tinggi sekali. Kadang sampai 550 milimol/liter. (Angka yang normal untuk katak adalah 1-5 mmol/liter sedangkan manusia 4-5 mmol/liter). Dalam kondisi normal, konsentrasi glukosa setinggi ini bisa menyebabkan masalah serius. Pada katak beku, konsentrasi glukose yang tinggi mencegah air keluar dari sel dan mencegah penyusutan. Membran sel katak sangat permeabel bagi glukose sehingga glukosa mudah memasuki sel. Kadar glukosa yang tinggi menurunkan titik beku sehingga hanya sedikit cairan tubuh yang berubah menjadi es. Riset menunjukkan bahwa glukosa juga dapat menyediakan nutrisi pada sel-sel yang membeku. Selama periode ini, selain berfungsi sebagai bahan bakar, glukosa juga menghentikan reaksiDosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 25 reaksi metabolis seperti sintesis urea, sehingga mencegah habisnya sumber-sumber makanan sel yang lain. Bagaimana kadar gula pada katak dapat meningkat secara tiba-tiba? Jawabannya sangat menarik: makhluk ini dilengkapi suatu sistem khusus yang mengatur tugastugas tersebut. Segera setelah es muncul di permukaan kulit, sebuah pesan disampaikan ke hati dan menyebabkan hati mengubah glikogen yang disimpannya menjadi glukosa. Bagaimana pesan ini sampai ke hati masih belum diketahui. Lima menit setelah pesan diterima, kadar gula dalam darah mulai naik. Hewan ini dilengkapi sistem yang dapat mengubah seluruh metabolismenya sesuai dengan kebutuhan, pada saat diperlukan. Tidak diragukan, hewan ini hanya mungkin ada melalui rencana sempurna dari Pencipta Yang Mahakuasa. Tidak ada kejadian kebetulan yang dapat menciptakan sistem sesempurna dan sekompleks ini. 15. Burung Albatros Burung-burung yang bermigrasi mengurangi konsumsi energi dengan "teknik-teknik terbang" yang berlainan. Burung albatros pun demikian. Burung yang menghabiskan 92% masa hidupnya di laut ini memiliki bentang sayap hingga 3,5 meter. Karakteristik paling penting pada burung albatros adalah gaya terbangnya. Mereka dapat terbang berjam-jam tanpa mengepakkan sayap sama sekali. Untuk melakukan itu, sambil menjaga sayapnya tetap terentang, mereka meluncur di udara dengan memanfaatkan angin. Merentangkan sayap terus-menerus memerlukan banyak energi. Namun albatros dapat melakukannya berjam-jam karena sistem anatomi khusus mereka. Selama terbang, sayap-sayap albatros terkunci, karenanya tidak memerlukan tenaga sedikit pun. Sayap-sayap hanya diangkat oleh lapisan-lapisan otot. Ini sangat membantu burung tersebut sela-ma terbang. Sistem ini juga mengurangi energi yang dikonsumsi burung selama terbang. Albatros tidak menggunakan energi karena mereka tidak mengepakkan sayap, mereka juga tidak membuang energi untuk menjaga agar sayapnya tetap terentang. Angin yang dimanfaatkan albatros menjadi sumber energi tanpa batas untuk terbang berjam-jam. Sebagai contoh, burung albatros dengan berat Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 26 10 kg hanya kehilangan 1% berat tubuhnya ketika melakukan perjalanan sejauh 1.000 km. Sungguh sedikit energi yang terbuang. Model dan gaya terbang burung albatros ini ditiru manusia dalam terbang layang .10 16. Koala Minyak dari daun kayu putih (eucalyptus) adalah racun bagi kebanyakan mamalia. Racun ini merupakan mekanisme pertahanan kimiawi yang digunakan pohon kayu putih terhadap musuh-musuhnya. Namun ada makhluk istimewa yang dapat mengambil manfaat dari mekanisme ini dan memakan daun-daunnya yang beracun: hewan berkantung yang di-sebut koala. Koala membuat rumah di pohon kayu putih, memakan daun-daunnya dan meminum airnya. Seperti mamalia lainnya, koala tidak dapat mencerna selulosa yang terkandung dalam pepohonan. Karenanya, hewan ini bergantung pada mikro organisme pencerna selulosa. Mikro organisme ini banyak berkumpul pada usus buta (caecum), tempat pertemuan usus kecil dan usus besar. Usus buta merupakan bagian paling menarik dari sistem pencernaan koala. Bagian ini berfungsi sebagai ruang fermentasi di mana mikroba-mikroba mencerna selulosa pada saat penyaluran daun tertahan. Dengan demikian, koala dapat menetralkan efek racun minyak daun kayu putih. 17. Kemampuan Berburu dalam Posisi Diam Tanaman sundew Afrika Selatan menjebak serangga dengan bulu rekat. Daun-daun tanaman ini penuh dengan bulu-bulu panjang berwarna merah. Ujung-ujung bulu diselimuti cairan sangat lengket dengan bau yang menarik serangga. Serangga yang menghampirinya akan melekat pada bulu-bulu rekat ini. Tidak lama setelah itu, seluruh daun menutupi serangga yang telah terjerat, lalu tanaman tersebut menyerap dan mencerna protein yang dibutuhkan dari mangsanya. Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 27 Kiri: Sundew dengan daun terbuka. Kanan: Sundew dengan daun tertutup Kemampuan tanaman untuk berburu tanpa bergerak dari tempatnya, tidak diragukan lagi merupakan bukti adanya suatu rancangan khusus. Mustahil tanaman mampu mengembangkan gaya berburu seperti itu dengan kesadaran dan kehendak sendiri, atau secara kebetulan. Jadi, lebih tidak mungkin lagi mengabaikan keberadaan dan kekuasaan Sang Pencipta yang telah melengkapinya dengan kemampuan ini. 18. Rancangan pada Bulu Burung Selintas, struktur bulu burung tampak sangat sederhana. Namun jika diteliti lebih seksama, kita akan menjumpai struktur bulu yang sangat kompleks, ringan tetapi kuat dan tahan air. Agar dapat terbang mudah, tubuh burung harus seringan mungkin. Bulu-bulu burung yang terbuat dari protein-protein keratin memenuhi kebutuhan ini. Pada kedua sisi tangkai bulunya menempel bendera bulu yang masing-masing memiliki 400 rambut halus yang disebut rami. Pada setiap rami terdapat 2 radii, sehingga keseluruhan berjumlah 800 radii. Pada bulu burung kecil, dari masingmasing radii yang terdapat pada bagian depan, ada 20 radioli. Radioli mengikat dua bulu satu sama lain seperti dua helai kain yang saling terjahit. Pada satu helai bulu Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 28 burung terdapat sekitar 300 juta rambut-rambut halus. Jumlah rambut halus pada seluruh bulu burung sekitar 700 milyar. Ada alasan yang sangat penting mengapa bulu-bulu burung terikat erat satu sama lainnya. Bulu-bulu harus menempel kuat pada burung sehingga tidak lepas saat bergerak. Adanya rambut-rambut halus dan kaitan-kaitan tidak membuat bulu-bulu terlepas ketika diterpa angin kuat, hujan atau salju. Bulu-bulu di bagian perut tidak sama dengan bulu sayap dan bulu ekor. Bulu ekor terbuat dari bulu yang relatif besar dan berfungsi sebagai kemudi dan rem. Bulu sayap didesain agar dapat memperluas permukaan saat burung mengepak-kan sayapnya, sehingga meningkatkan daya angkat. 19. Kadal Basilisk: Ahli Berjalan di Atas Air Ada beberapa hewan yang dapat berjalan di atas air. Salah satunya adalah kadal basilisk yang hidup di Amerika Tengah, seperti tampak dalam gambar di atas. Di sela-sela jari kaki belakangnya terdapat selaput yang membuatnya mampu menepuk air. Selaput ini menggulung jika hewan ini berjalan di darat. Jika menghadapi bahaya, kadal basilisk akan berlari sangat cepat Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta di Kadal basilisk adalah salah satu hewan langka yang dapat bergerak dengan menjaga keseimbangan antara air dan udara. Page 29 permukaan sungai atau danau. Selaput pada kaki belakangnya terbuka dan menciptakan permukaan yang lebih luas untuk berlari di atas air.Rancangan unik ini merupakan bukti Penciptaan secara sadar. 20. Fotosintesis Tidak diragukan bahwa tumbuhan memegang peran utama dalam menjadikan bumi sebagai tempat yang dapat dihuni. Tumbuhan membersihkan udara untuk kita, menjaga suhu bumi tetap konstan, dan menjaga keseimbangan proporsi gas-gas di atmosfir. Oksigen yang kita hirup di udara dihasilkan oleh tumbuhan. Bagian penting dari makanan kita juga disediakan oleh tumbuhan. Nilai nutrisi tumbuhan, seperti juga keistimewan tumbuhan lainnya, dihasilkan oleh sel-sel yang dirancang khusus. Berbeda dari sel manusia dan hewan, sel tumbuhan dapat memanfaatkan langsung energi matahari. Tumbuhan mengubah energi matahari menjadi energi kimia dan menyimpannya sebagai nutrisi dengan cara yang sangat khusus. Proses ini disebut "fotosintesis". Sebenarnya, proses ini bukan dilakukan oleh sel melainkan oleh kloroplas, organel sel yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Organel kecil berwarna hijau ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Ia merupakan satu-satunya laboratorium di bumi yang mampu menyimpan energi matahari dalam zat organik. Setiap tahun, seluruh tumbuhan di muka bumi dapat menghasilkan zat-zat atau bahan-bahan sebanyak 200 miliar ton. Hasil yang sangat penting bagi semua makhluk hidup ini terealisasi melalui proses kimia yang sangat rumit. Ribuan pigmen "klorofil" dalam kloroplas bereaksi terhadap sinar matahari dalam waktu yang sangat singkat, sekitar 1/1000 detik. Itulah sebabnya mengapa banyak aktivitas yang terjadi dalam klorofil belum bisa teramati. Mengubah energi matahari menjadi energi listrik atau energi kimia merupakan terobosan teknologi terbaru. Untuk melakukannya diperlukan peralatan berteknologi Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 30 tinggi. Sebuah sel tumbuhan, yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang, telah melakukan tugas ini selama jutaan tahun. Sistem yang sempurna ini lagi-lagi menunjukkan Penciptaan - untuk dilihat seluruh manusia. Sistem fotosintesis yang sangat kompleks ini merupakan mekanisme yang di-rancang dan diciptakan oleh Allah. Inilah sebuah pabrik tanpa tanding yang disusutkan menjadi bidang sangat kecil di dedaunan. Rancangan tanpa cacat ini hanyalah salah satu dari tanda-tanda yang mengungkapkan bahwa semua makhluk hidup diciptakan oleh Allah, Pemelihara seluruh alam. D. HAKIKAT TEORI EVOLUSI DARWIN ADALAH PERANG TERHADAP AGAMA Pada jaman sekarang ini, sejumlah kalangan berpandangan bahwa teori evolusi yang dirumuskan oleh Charles Darwin tidaklah bertentangan dengan agama. Ada juga yang sebenarnya tidak meyakini teori evolusi tersebut akan tetapi masih juga ikut andil dalam mengajarkan dan menyebarluaskannya. Hal ini tidak akan terjadi seandainya mereka benar-benar memahami teori tersebut. Ini adalah akibat ketidakmampuan dalam memahami dogma utama Darwinisme, termasuk pandangan paling berbahaya dari teori tersebut yang diindoktrinasikan kepada masyarakat. Oleh karenanya, bagi mereka yang beriman akan adanya Allah sebagai satu-satunya Pencipta makhluk hidup, namun pada saat yang sama berpandangan bahwa "Allah menciptakan beragam makhluk hidup melalui proses evolusi," hendaklah mempelajari Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 31 kembali dogma dasar teori tersebut. Tulisan ini ditujukan kepada mereka yang mengaku beriman akan tetapi salah dalam memahami teori evolusi. Di sini diuraikan sejumlah penjelasan ilmiah dan logis yang penting yang menunjukkan mengapa teori evolusi tidak sesuai dengan Islam dan fakta adanya penciptaan. Orang biasa yang sempat membaca dan mengerti literatur teori evolusi, paham bahwa inilah yang menjadi dasar klaim kaum evolusionis. Tidak mengherankan jika Pierre Paul Grassé, seorang ilmuwan evolusionis, mengakui evolusi sebagai teori yang tidak masuk akal. Dia mengatakan apa arti dari konsep "kebetulan" bagi para evolusionis: …'[Konsep] kebetulan' seolah telah menjadi sumber keyakinan [yang sangat dipercayai] di bawah kedok ateisme. Konsep yang tidak diberi nama ini secara diamdiam telah disembah. (Pierre Paul Grassé, Evolution of Living Organisms, New York, Academic Press, 1977, p.107) Akan tetapi pernyataan bahwa kehidupan adalah produk samping yang terjadi secara kebetulan dari senyawa yang terbentuk melalui proses yang melibatkan waktu, materi dan peristiwa kebetulan, adalah pernyataan yang tidak masuk akal dan tidak dapat diterima oleh mereka yang beriman akan adanya Allah sebagai satu-satunya Pencipta seluruh makhluk hidup. Kaum mukmin sudah sepatutnya merasa bertanggung jawab untuk menyelamatkan masyarakat dari kepercayaan yang salah dan menyesatkan ini; serta mengingatkan akan bahayanya. Pernyataan tentang "adanya kebetulan" yang dikemukakan teori evolusi dibantah oleh ilmu pengetahuan Fakta lain yang patut mendapat perhatian khusus dalam hal ini adalah bahwa berbagai penemuan ilmiah ternyata malah sama sekali bertentangan dengan klaim-klaim kaum evolusionis yang mengatakan bahwa "kehidupan muncul sebagai akibat dari serentetan peristiwa kebetulan dan fenomena alamiah." Ini dikarenakan dalam kehidupan terdapat banyak sekali contoh adanya rancangan (design) yang disengaja Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 32 dengan bentuk yang sangat rumit dan telah sempurna. Bahkan sel pembentuk suatu makhluk hidup memiliki rancangan yang sangat menakjubkan yang dengan telak mematahkan konsep "kebetulan." Perancangan dan perencanaan yang luar biasa dalam kehidupan ini sudah pasti merupakan tanda-tanda penciptaan Allah yang khas dan tak tertandingi, serta ilmu dan kekuasaan-Nya yang Tak Terhingga. Usaha para evolusionis untuk menjelaskan asal-usul kehidupan dengan menggunakan konsep kebetulan telah dibantah oleh ilmu pengetahuan abad 20. Bahkan kini, di abad 21, mereka telah mengalami kekalahan telak. (Silahkan baca buku Blunders of Evolutionists, karya Harun Yahya, terbitan Vural Publishing). Jadi, alasan mengapa mereka tetap saja menolak adanya penciptaan oleh Allah kendatipun telah melihat fakta ini adalah adanya keyakinan buta terhadap atheisme. Allah tidak menciptakan makhluk hidup melalui proses evolusi Oleh karena fakta yang menunjukkan adanya penciptaan atau rancangan yang disengaja pada kehidupan adalah nyata, satu-satunya pertanyaan yang masih tersisa adalah "melalui proses yang bagaimanakah makhluk hidup diciptakan." Di sinilah letak kesalahpamahaman yang terjadi di kalangan sejumlah kaum mukmin. Logika keliru yang mengatakan bahwa "Makhluk hidup mungkin saja diciptakan melalui proses evolusi dari satu bentuk ke bentuk lain" sebenarnya masih berkaitan dengan bagaimana proses terjadinya penciptaan makhluk hidup berlangsung. Sungguh, jika Allah menghendaki, Dia bisa saja menciptakan makhluk hidup melalui proses evolusi yang berawal dari sebuah ketiadaan sebagaimana pernyataan di atas. Dan oleh karena ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa makhluk hidup berevolusi dari satu bentuk ke bentuk yang lain, kita bisa mengatakan bahwa, "Allah menciptakan kehidupan melalui proses evolusi." Misalnya, jika terdapat bukti bahwa Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 33 reptil berevolusi menjadi burung, maka dapat kita katakan,"Allah merubah reptil menjadi burung dengan perintah-Nya "Kun (Jadilah)!". Sehingga pada akhirnya kedua makhluk hidup ini masing-masing memililiki tubuh yang dipenuhi oleh contoh-contoh rancangan yang sempurna yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep kebetulan. Perubahan rancangan ini dari satu bentuk ke bentuk yang lain - jika hal ini memang benar-benar terjadi - akan sudah barang tentu bukti lain yang menunjukkan penciptaan. Akan tetapi, yang terjadi ternyata bukan yang demikian. Bukti-bukti ilmiah (terutama catatan fosil dan anatomi perbandingan) justru menunjukkan hal yang sebaliknya: tidak dijumpai satu pun bukti di bumi yang menunjukkan proses evolusi pernah terjadi. Catatan fosil dengan jelas menunjukkan bahwa spesies makhluk hidup yang berbeda tidak muncul di muka bumi dengan cara saling berevolusi dari satu spesies ke spesies yang lain. Tidak ada perubahan bentuk sedikit demi sedikit dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain dalam jangka waktu yang lama. Sebaliknya, spesies makhluk hidup yang berbeda satu sama lain muncul secara serentak dan tiba-tiba dalam bentuknya yang telah sempurna tanpa didahului oleh nenek moyang yang mirip dengan bentuk-bentuk mereka. Burung bukanlah hasil evolusi dari reptil, dan ikan tidak berevolusi menjadi hewan darat. Tiap-tiap filum makhluk hidup diciptakan masing-masing secara terpisah dengan ciri-cirinya yang khas. Bahkan para evolusionis yang paling terkemuka sekalipun telah terpaksa menerima kenyataan tersebut dan mengakui bahwa hal ini membuktikan adanya fakta penciptaan. Misalnya, seorang ahli palaentologi yang juga seorang evolusionis, Mark Czarnecki mengaku sebagaimana berikut: Masalah utama yang menjadi kendala dalam pembuktian teori evolusi adalah catatan fosil; yakni sisa-sisa peninggalan spesies punah yang terawetkan dalam lapisan-lapisan geologis Bumi. Catatan [fosil] ini belum pernah menunjukkan buktibukti adanya bentuk-bentuk transisi antara yang diramalkan Darwin - sebaliknya spesies [makhluk hidup] muncul dan punah secara tiba-tiba, dan keanehan ini telah Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 34 memperkuat argumentasi kreasionis [=mereka yang mendukung penciptaan] yang mengatakan bahwa tiap spesies diciptakan oleh Tuhan. (Mark Czarnecki, "The Revival of the Creationist Crusade", MacLean's, 19 Januari 1981, hal. 56) Khususnya selama lima puluh tahun terakhir, perkembangan di berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti palaentologi, mikrobiologi, genetika dan anatomi perbandingan, dan berbagai penemuan menunjukkan bahwa teori evolusi tidak lah benar. Sebaliknya makhluk hidup muncul di muka bumi secara tiba-tiba dalam bentuknya yang telah beraneka ragam dan sempurna. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa Allah menggunakan proses evolusi dalam penciptaan. Allah telah menciptakan setiap makhluk hidup masing-masing secara khusus dan terpisah, dan pada saat yang sama, dengan perintah-Nya "Kun (Jadilah)!" Dan ini adalah sebuah fakta yang nyata dan pasti. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dogma dasar Darwinisme menyatakan bahwa makhluk hidup muncul menjadi ada dengan sendirinya secara spontan sebagai akibat peristiwa kebetulan. Pandangan ini sama sekali bertentangan dengan keyakinan terhadap adanya penciptaan alam oleh Allah. Kesalahan terbesar dari mereka yang meyakini bahwa teori evolusi tidak bertentangan dengan fakta penciptaan adalah anggapan bahwa teori evolusi adalah sekedar pernyataan bahwa makhluk hidup muncul menjadi ada melalui proses evolusi dari Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 35 satu bentuk ke bentuk yang lain. Oleh karenanya, mereka mengatakan: "Bukankah tidak ada salahnya jika Allah menciptakan semua makhluk hidup melalui proses evolusi dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain; apa salahnya menolak hal ini?" Akan tetapi, sebenarnya terdapat hal yang sangat mendasar yang telah diabaikan: perbedaan mendasar antara para pendukung evolusi (=evolusionis) dan pendukung penciptaan (=kreasionis) bukanlah terletak pada pertanyaan apakah "makhluk hidup muncul masing-masing secara terpisah atau melalui proses evolusi dari bentuk satu ke bentuk yang lain. Pertanyaan yang pokok adalah "apakah makhluk hidup muncul menjadi ada dengan sendirinya secara kebetulan akibat rentetan peristiwa alam, atau apakah makhluk hidup tersebut diciptakan secara sengaja?" Teori evolusi, sebagaimana yang diketahui, mengklaim bahwa senyawa-senyawa kimia inorganik dengan sendirinya datang bersama-sama pada suatu tempat dan waktu secara kebetulan dan sebagai akibat dari fenomena alam yang terjadi secara acak. Mula-mula senyawa-senyawa ini membentuk molekul pembentuk kehidupan, seterusnya terjadi rentetan peristiwa yang pada akhirnya membentuk kehidupan. Oleh sebab itu, pada intinya anggapan ini menerima waktu, materi tak hidup dan unsur kebetulan sebagai kekuatan yang memiliki daya cipta. B. SARAN DAN KRITIK 1. Sebaiknya setiap manusia khususnya para ahli atau pemikir menyadari bahwa ilmu diciptakan hanya semata-mata untuk kepentingan bagi kemaslahatan umat manusia. 2. Ilmu bersifat progress dinamis, untuk itu perlu pembuktian secara ilmiah. 3. Saat ini para ilmuwan terpecah atas beberapa pemikiran evolusi, maka perlu dibuktikan dalil-dalil secara kontinyu dalam menelaah fenomena kehidupan. 4. Bagai para pemikir akademisi, sebaiknya jangan mudah terpancing dengan pemikiran yang paternalis, atau menjustifikasi kemutlakan kebenaran tentang ilmu manusia. 5. Sesugguhnya hanay Alloh yang maha memilki ilmu, manusia hanya berusaha atau berkewajiban membaca ayat-ayat Alloh untuk selanjutnya menjadi mahluk yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 36 DAFTAR PUSTAKA Yahya Harun, Atlas of Creation, Fourth English Edition of March, 2007 Yahya Harun, Bencana Kemanusiaan Akibat Darwinisme, Jakarta. http://www.turkishdailynews.com.tr/article.php,enewsid, Tentang Pembantahan Teori Evolusi, dikutip Pada Tanggal 11 Januari 2012, jam 10.00 WIB www.harunyahya.com dan www.harunyahya.net Berbagai Sumber Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 37 TENTANG PENYUSUN CURRICULUM VITAE Perum Rawa Lumbu JL. Lumbu Barat IV E No.87,RT 04/RW 01 Kel.Bojong Rawa Lumbu, Bekasi – Timur 17116 Personal Information Name : Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Ners. Ragil Supriyono, SKep Page 38 Place and Date of birth : Banyumas, October19th 1976 Address : Perum Rawa Lumbu Jl. Lumbu Barat IV E, Blok VII No. 87 RT 04/RW 01 Kel. Bojong Rawa Lumbu, Bekasi – Timur 17116 Height / Weight : 168 Cm/ 70 Kg Religion : Moslem Phone Number : 0813-8018 5625 : Elementary School at SD Negeri 2 Pekuncen, Education 1983 – 1989 Banyumas 1989 – 1992 : Junior High School at SLTP Negeri 2 Ajibarang , Banyumas 1992 – 1995 : Senior High School at SLTA Negeri 1 Ajibarang, Banyumas 1995-1998 : Nurse Academy “Yakpermas” Banyumas : “Program Study Ilmu Keperawatan” (Ners) in University of Muhammadiyah Jakarta 2001-2003 2011-now : Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Nurse Master Program in FKK- University of Muhammadiyah Jakarta Page 39 Experience in Organization 2001 – 2002 : in “Senat Mahasiswa “ University of Muhammadiyah Jakarta Additional Experience 2000-2004 : As Paramedic at Clinic In House PT. Video Display Glass Indonesia, Cikarang-Bekasi ( First Aid Room/ Emergency Room) 2000-2004 : As Paramedic in Klinik Mekar Mulia CikarangBekasi 2004 – 2008 : As Lecturer in Nursing Academy “Harum” Jakarta. Speciality Study at “Medical Bedah”, Emergency and Pshiciatry. Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 40 2010– Now : Vice Director and As Lecturer in Nursing Academy “Harum” Jakarta. Speciality Study at “Medical Bedah”, Emergency and Pshiciatry. Training Experience and Other Place 1. K3(Keselamatan dan : Kesehatan Kerja) and HIPERKES. In Nursing Academy “Sismadi“ Jakarta 2. Clinical Instructure on Hospital. Main Bettter Solution Training. Mental Pshyciatri care. Informasi Tecnology Training. Compiler team Basic Competention Curiculum of Mental Psychiatry, Nursing Academic in Jakarta area. AK3 Umum (Ahli Keselamatan dan Kesehatan) Training. Speaker from DEPNAKER : In Persahabatan Hospital Jakarta : In Harum Hospital Jakarta : In 3. 4. 5. 6. 7. : : Mental Hospital “Soeharto Heerdjan” Jakarta In Gatot Subroto Hospital Jakarta In Health Department Prov. Jakarta : Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta In Maharani Hotel, Jakarta Selatan. Page 41 Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 42