UMJ DARWINISME (Ragil Supriyono)

advertisement
MENYINGKAP KEBENERAN
DALAM PENYANGKALAN TEORI
EVOLUSI
SEBUAH PEMIKIRAN CERDAS HARUN YAHYA
DOSEN : DR. VIRGANA
Oleh : RAGIL SUPRIYONO
DISUSUN SEBAGAI SYARAT UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL
PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2012
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 1
KATA PENGANTAR
Assalamualikum……
Siapa pun yang mencari jawaban dari pertanyaan bagaimana makhluk hidup, termasuk
dirinya sendiri, muncul menjadi ada, akan mendapatkan dua penjelasan yang berbeda. Yang
pertama adalah “penciptaan”, yaitu gagasan bahwa semua makhluk hidup muncul menjadi
ada sebagai hasil dari sebuah rancangan cerdas. Penjelasan kedua adalah teori “evolusi”, yang
menyatakan bahwa makhluk hidup bukanlah hasil dari rancangan cerdas, tetapi dari sebabsebab yang serba kebetulan dan proses alamiah.
Selama satu setengah abad hingga sekarang, teori evolusi telah menerima dukungan luas
dari masyarakat ilmiah. Ilmu biologi diterangkan dengan penjelasan-penjelasan berdasarkan
pemikiran evolusionis. Itulah mengapa, antara kedua penjelasan mengenai penciptaan dan
evolusi, kebanyakan orang menganggap penjelasan evolusionis sebagai yang ilmiah.
Berdasarkan hal itu, mereka mempercayai evolusi sebagai sebuah teori yang didukung oleh
temuan-temuan ilmiah yang didapatkan melalui pengamatan, sementara penciptaan dianggap
sebagai kepercayaan yang didasarkan pada keimanan. Meskipun demikian, pada
kenyataannya temuan-temuan ilmiah tidak mendukung teori evolusi. Sejumlah temuan
khususnya dalam dua dasawarsa terakhir justru secara terbuka bertentangan dengan anggapan
dasar dari teori ini.
Berikut ini penyusun makalah mencoba menghadirkan sebuah pandangan yang member
jawaban atas teori evolusi yang selama ini kita yakini kebenarannya. Beliau adalah seorang
pemikir cerdas dari Turki, adalah Harun Yahya. Beliau ilmuwan muslim cerdas yang mampu
menjawab teori evolusi yang notabee dianggap bertentangan dengan Kalamulloh…..
Semoga tulisan yang disusun dari berbagai sumber ini dapat member khasanah pemeikiran
baru dalam keiluan modern.
Wassalamualaikum….
Penyusun
“Qui scribit, bis legit”
“Barang siapa menulis, ia membaca dua kali”
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 2
BAB I
PENADHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Harun Yahya adalah ilmuwan terkemuka yang lahir di Ankara, Turki pada tahun
1956 dengan nama pena Adnan Oktar Sebagai seorang da'i dan ilmuwan beliau sangat
menjunjung tinggi nilai akhlaq dan mengabdikan hidupnya untuk mendakwahkan ajaran
agama kepada masyarakat. Beliau dibesarkan di kota ini hingga lulus SMU. Komitment
beliau terhadap Islam tumbuh semakin kuat ketika beliau duduk di bangku SMU. Pada
periode ini, pengetahuan yang mendalam tentang Islam beliau dapatkan dari membaca
berbagai buku-buku agama. Di samping itu, beliau juga memperoleh pemahaman
tentang fakta-fakta penting lain yang kemudian beliau beritahukan kepada orang-orang
di sekitarnya.
Pada tahun 1979, Adnan Oktar pindah ke Istanbul untuk menuntut ilmu di Universitas
Mimar Sinan. Di masa inilah beliau mulai melaksanakan misi dakwah, menyeru
manusia kepada akhlaq
yang baik dan memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar.
Sejak sebelum Adnan Oktar memulai kuliah di Universitas Mimar Sinan, Istanbul,
institusi pendidikan tersebut telah berada di bawah pengaruh berbagai organisasi ilegal
berhaluan Marxisme, sehingga pemikiran kekirian tampak jelas mendominasi kampus.
Setiap orang, apakah ia staf di sebuah fakultas ataupun mahasiswa, adalah sosok
materialis yang berpola pikir atheis. Sungguh, para staf pengajar mengambil setiap
kesempatan yang ada untuk menyebarkan filsafat materialistik dan Darwinisme dalam
kuliah-kuliah yang mereka berikan kendatipun dua hal ini tidak ada hubungannya
dengan topik kuliah mereka. Dalam lingkungan dimana ajaran agama dan akhlaq tidak
dipedulikan dan sama sekali ditolak, Adnan Oktar menyeru orang-orang di sekitar
beliau kepada keesaan dan keberadaan Allah. Sebagaimana mungkin telah dimaklumi,
dalam kondisi demikian, Islam tidak diberi kesempatan untuk tumbuh berkembang. Ibu
beliau, Ny. Mediha Oktar, menuturkan bahwa pada masa itu beliau hanya tidur
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 3
beberapa jam saja di malam hari, sebagian besar sisa waktu beliau gunakan untuk
membaca dan membuat banyak catatan serta mengumpulkannya.
.
Beliau membaca ratusan buku, termasuk karya-karya pokok tentang Marxisme,
komunisme dan filsafat materialistik, dan mempelajari buku-buku ideologi kiri,
termasuk karya-karya klasik ataupun literatur-literatur lain yang jarang dibaca orang.
Beliau meneliti karya-karya tersebut, menandai bagian-bagian penting dan membuat
catatan-catatan di bagian belakang buku tersebut. Hal ini membuat beliau sangat tahu
tentang filsafat-filsafat serta ideologi-ideologi tersebut, jauh lebih tahu dibandingkan
para pendukung ideologi itu sendiri. Beliau juga melakukan riset yang mendalam
tentang teori evolusi yang dianggap sebagai landasan ilmiah dari ideologi-ideologi
tersebut dan mengumpulkan berbagai dokumen dan informasi yang berhubungan
dengannya. Setelah mengumpulkan informasi yang berlimpah tentang berbagai
kebuntuan, kontradiksi dan kebohongan yang terdapat dalam filsafat dan ideologi maka
beliau terus memberikan informasi-informasi tentantang hal ini kepada masyarakat.
Hampir ke setiap orang, termasuk para mahasiswa dan staf pengajar di universitas,
beliau mendakwahkan keberadaan dan keesaan Allah, serta Al Qur’an, Kitab Suci yang
diwahyukan Allah, dengan menggunakan bukti-bukti saintifik. Di tengah-tengah
pembicaraan di kantin kampus, di koridor-koridor di saat jam istirahat, seseorang dapat
melihat beliau sedang menjelaskan kelemahan dan kesalahan filsafat materialistik dan
Marxisme dengan mengambil cuplikan dari buku-buku yang menjadi referensi dari
ideologi itu sendiri. Beliau memberikan perhatian khusus kepada teori evolusi. Teori
yang dimunculkan oleh kelompok tertentu untuk melawan fakta penciptaan ini diyakini
sebagai sesuatu yang benar oleh para mahasiswa universitas secara luas. Dengan
menggunakan kedok sains, teori tersebut sebenarnya bertujuan untuk meracuni dan
menghancurkan akidah dan akhlaq dari para pemuda tersebut. Seandainya makar jahat
dari kebohongan ilmiah ini tidak dibongkar, maka akan muncul generasi penerus yang
sama sekali tidak memiliki nilai-nilai spiritual, moral dan religius
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 4
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang singkat tersebut, penyususn mengajukan perumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah teori evolusi itu
2. Apa sajakah pemikiran-pemikiran yang muncul sebagai tanggapan dari teori
evolusi di masyarakat?
3. Bagaimanakah analisis Harun Yahya terhadap teori evolusi tersebut?
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI EVOLUSI
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan
suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahanperubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan
seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan
kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.
Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru.
Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar
populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi
gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan
variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini
menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan
genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris
yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih
umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih
berkurang.
Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih
berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi
selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.Setelah beberapa
generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara
terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.Sementara itu, hanyutan genetik
(Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan
perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 6
probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup
dan bereproduksi.
Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil,
perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada
organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru.[4]
Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain
mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang
sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.
Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang
dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan menguji teoriteori yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan fosil dan keanekaragaman
hayati organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan
abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu.Namun, mekanisme yang
mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas sampai pada publikasi tahun 1859 oleh
Charles Darwin, On the Origin of Species yang menjelaskan dengan detail teori
evolusi melalui seleksi alam.Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan
teori evolusi dalam komunitas ilmiah.[8][9][10][11] Pada tahun 1930, teori seleksi alam
Darwin digabungkan dengan teori pewarisan Mendel, membentuk sintesis evolusi
modern,yang menghubungkan satuan evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi
(seleksi alam). Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset yang
secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini telah menjadi
prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara lebih menyeluruh
tentang keanekaragaman hayati di bumi.
Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun
sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun
demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah
banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin
mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunitas
sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 7
Pemikiran-pemikiran evolusi seperi nenek moyang bersama dan transmutasi
spesies telah ada paling tidak sejak abad ke-6 SM ketika hal ini dijelaskan secara rinci
oleh seorang filsuf Yunani, Anaximander.Beberapa orang dengan pemikiran yang
sama meliputi Empedokles, Lucretius, biologiawan Arab Al Jahiz,filsuf Persia Ibnu
Miskawaih,
Ikhwan
As-Shafa,dan
filsuf
Cina
Zhuangzi.Seiring
dengan
berkembangnya pengetahuan biologi pada abad ke-18, pemikiran evolusi mulai
ditelusuri oleh beberapa filsuf seperti Pierre Maupertuis pada tahun 1745 dan Erasmus
Darwin pada tahun 1796. Pemikiran biologiawan Jean-Baptiste Lamarck tentang
transmutasi spesies memiliki pengaruh yang luas. Charles Darwin merumuskan
pemikiran seleksi alamnya pada tahun 1838 dan masih mengembangkan teorinya pada
tahun 1858 ketika Alfred Russel Wallace mengirimkannya teori yang mirip dalam
suratnya "Surat dari Ternate". Keduanya diajukan ke Linnean Society of London
sebagai dua karya yang terpisah.Pada akhir tahun 1859, publikasi Darwin, On the
Origin of Species, menjelaskan seleksi alam secara mendetail dan memberikan bukti
yang mendorong penerimaan luas evolusi dalam komunitas ilmiah.
Perdebatan mengenai mekanisme evolusi terus berlanjut, dan Darwin tidak dapat
menjelaskan sumber variasi terwariskan yang diseleksi oleh seleksi alam. Seperti
Lamarck, ia beranggapan bahwa orang tua mewariskan adaptasi yang diperolehnya
selama hidupnya,teori yang kemudian disebut sebagai Lamarckisme. Pada tahun
1880-an, eksperimen August Weismann mengindikasikan bahwa perubahan ini tidak
diwariskan, dan Lamarkisme berangsur-angsur ditinggalkan. Selain itu, Darwin tidak
dapat menjelaskan bagaimana sifat-sifat diwariskan dari satu generasi ke generasi
yang lain. Pada tahun 1865, Gregor Mendel menemukan bahwa pewarisan sifat-sifat
dapat diprediksi. Ketika karya Mendel ditemukan kembali pada tahun 1900-an,
ketidakcocokan
atas
laju
evolusi
yang
diprediksi
oleh
genetikawan
dan
biometrikawan meretakkan hubungan model evolusi Mendel dan Darwin.
Walaupun demikian, adalah penemuan kembali karya Gregor Mendel mengenai
genetika (yang tidak diketahui oleh Darwin dan Wallace) oleh Hugo de Vries dan
lainnya pada awal 1900-an yang memberikan dorongan terhadap pemahaman
bagaimana variasi terjadi pada sifat tumbuhan dan hewan. Seleksi alam menggunakan
variasi tersebut untuk membentuk keanekaragaman sifat-sifat adaptasi yang terpantau
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 8
pada organisme hidup. Walaupun Hugo de Vries dan genetikawan pada awalnya
sangat kritis terhadap teori evolusi, penemuan kembali genetika dan riset selanjutnya
pada akhirnya memberikan dasar yang kuat terhadap evolusi, bahkan lebih
meyakinkan daripada ketika teori ini pertama kali diajukan.
Kontradiksi antara teori evolusi Darwin melalui seleksi alam dengan karya
Mendel disatukan pada tahun 1920-an dan 1930-an oleh biologiawan evolusi seperti
J.B.S. Haldane, Sewall Wright, dan terutama Ronald Fisher, yang menyusun dasardasar genetika populasi. Hasilnya adalah kombinasi evolusi melalui seleksi alam
dengan pewarisan Mendel menjadi sintesis evolusi modern. Pada tahun 1940-an,
identifikasi DNA sebagai bahan genetika oleh Oswald Avery dkk. beserta publikasi
struktur DNA oleh James Watson dan Francis Crick pada tahun 1953, memberikan
dasar fisik pewarisan ini. Sejak saat itu, genetika dan biologi molekuler menjadi inti
biologi evolusioner dan telah merevolusi filogenetika.
Hal di atas merupakan sebagian kecil dari pemikiran seorang Darwin dalam
analisisnya menegnai evolusi mahlukhidup.
B. PEMIKIRAN-PEMIKIRAN YANG MUNCUL DARI TEORI EVOLUSI
1. Silang Sengketa Teori Evolusi
Charles Darwin yang diakui sebagai bapak teori evolusi, sudah mengajukan
gagasannya sejak tahun 1859 yang lalu, dalam bukunya The Origin of Species.
Akan tetapi silang sengketa mengenai teori evolusi masih terus berlangsung
hingga kini. Dalam jajak pendapat di Amerika Serikat yang tergolong negara
paling maju di dunia, sekitar 50 persen responden tetap menyangsikan adanya
evolusi. Untuk bidang Sains dan Teknologi, hal ini tidak menjadi masalah. Sebab
penolakan atau pengakuan atas sebuah teori, secara keilmuan adalah hal yang
wajar. Sebab teori adalah asumsi berdasarkan pengamatan empirik, baik di
lapangan maupun di laboratorium. Teori Darwin sama saja dengan teori
relativitas, atau teori landas kontinen atau juga teori elektron. Artinya, teori dapat
dipatahkan atau juga dikukuhkan. Tidak ada yang mutlak dalam ilmu
pengetahuan. Juga teori relativitas umum dari Einstein misalnya, menunjukan,
sesuatu yang relatif dapat menjadi mutlak, atau sebaliknya. Namun silang
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 9
sengketa mengenai teori evolusi Darwin, menjadi amat menarik, karena
melibatkan tokoh berbagai agama besar di dunia. Juga Darwin adalah manusia
biasa, yang bisa salah. Sejumlah teorinya ternyata berhasil dipatahkan, alias
keliru. Akan tetapi, teori mengenai asal-usul spesies, di mata para ilmuwan
merupakan, gagasan yang terbukti masih berlaku hingga saat ini. Memang olokolok atau sindiran ilmuwan yang kontra teori evolusi, yang mengibaratkan
manusia berasal dari monyet, lebih banyak dimengerti orang awam sebagai
kenyataan sebenarnya. Namun jika melihat hasil penelitian genome manusia,
secara ilmiah, teori Darwin masih tetap berlaku. Pengamatannya di kepulauan
Galapagos selama dua dekade, dituangkan oleh Darwin dalam apa yang
disebutnya kesimpulan kasar setebal 490 halaman, yang diterbitkan sebagai buku
berjudul "The Origin of Species". Pengamatannya, jika dirunut lebih lanjut,
berlandaskan pada bidang keilmuan biogeografi, paleontologi, morfologi dan
embryologi. Biogeografi adalah ilmu mengenai penyebaran makhluk hidup,
paleontologi ilmu mengenai makhluk hidup yang telah musnah, morfologi adalah
ilmu mengenai bentuk atau sosok makhluk hidup, dan embryologi adalah ilmu
mengenai tahapan makhluk hidup pada saat janin.
2. Dualisme Sikap
Yang juga amat menarik, adalah dualisme pada penerimaan teori evolusi. Jika
menyangkut evolusi binatang atau tumbuh-tumbuhan atau bakteri, banyak yang
menerimanya begitu saja. Tapi, jika sudah berbicara evolusi manusia, tiba-tiba
teori evolusi banyak lawannya. Misalnya saja ada tokoh agama yang tetap
berpegang teguh pada keyakinan, alam semesta termasuk manusia diciptakan
hanya dalam tujuh hari. Akan tetapi tidak dijelaskan, apa definisi hari alam
semesta itu. Apakah pencipta alam semesta itu picik, dan mengambil acuan hari di
Bumi, yang ibaratnya cuma sebutir debu di keluasan alam semesta yang seolah
tanpa
batas?
Atau ada sekte tertentu, yang kukuh mengatakan, jenis makhluk hidup di Bumi
dari awal hingga akhir, tetap berjumlah 8.400.400 spesies. Tapi tidak mampu
menjelaskan, dari mana hitungan jumlah spesies itu? Apakah dinosaurus, atau
burung Dodo atau harimau bergigi pedang, atau Mamut atau juga hominid purba
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 10
yang sudah musnah terhitung dalam ajaran sekte tsb? Juga jika para penentang
teori evolusi dihadapkan pada kennyataan, cukup banyak obat-obatan dibuat
berdasarkan landasan teori tsb, mereka akan sulit menyampaikan argumentasinya.
3. Penjelasan Resistensi
Jika tidak dengan teori evolusi, dengan teori apa harus dijelaskan munculnya
penyakit SARS, AIDS, atau malaria dan TBC yang kebal antibiotika? Juga
bagaimana menjelaskan kekebalan hama wereng terhadap racun insektisida, atau
kekebalan nyamuk malaria terhadap DDT, atau juga kekebalan sejenis eceng
gondok atau gulma lain terhadap herbisida? Apakah mungkin menjelaskan
berkembangnya kekebalan tubuh manusia terhadap penyakit tertentu, setelah
mendapat vaksin, jika tidak menggunakan teori evolusi? Keraguan para ilmuwan,
mengenai apakah teori evolusi dapat dibuktikan secara empiris, ternyata memang
tidak beralasan. Memang, jika kita mengamati makhluk berderajat tinggi, yang
didefinisikan telah mengalami evolusi tahap lanjutan, amat sulit mengikuti
evolusinya. Dinosaurus yang sudah musnah misalnya, memerlukan waktu ratusan
juta tahun untuk melakukan proses evolusinya. Atau pokok silang sengketa, yakni
manusia, juga diyakini mengalami evolusi selama jutaan tahun. Tentu saja
kecepatan evolusi berbeda-beda, dari satu organisme ke organisme lainnya. Proses
evolusi memang lebih dapat diamati pada organisme berderajat rendah. Pada
bakteri atau virus misalnya. Ketika ditemukan antibiotika Penicilin pada tahun
1941 lalu, terjadi semacam eforia, bahwa telah ditemukan obat dewa, yang ampuh
memerangi penyakit infeksi. Namun kegembiraan tidak berlangsung lama, sebab
beberapa tahun kemudian sudah ditemukan bakteri yang kebal Penicilin.
Penyebabnya sudah jelas secara ilmiah, yakni evolusi. Seperti inti dari teori
Darwin, seleksi alam terus berlaku dan spesies yang paling tahan, yang akan terus
hidup.
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 11
C. ANALISIS HARUN YAHYA TERHADAP TEORI EVOLUSI
Kesimpulan dari pemikiran Harun Yahya bahwa Evolusi Adalah Sebuah
Kebohongan. Masih banyak bukti dan hukum-hukum ilmiah lain yang menggugurkan
teori evolusi. Namun dalam buku ini kita hanya membahas beberapa di antara-nya. Itu
pun seharusnya sudah cukup untuk menyingkap se-buah kebenaran terpenting.
Meskipun ditutup-tutupi dengan kedok ilmu pengetahuan, teori evolusi hanyalah
sebuah kebohongan; kebohongan yang dipertahankan hanya untuk kepentingan
filsafat materialistis. Kebohongan yang tidak berdasarkan pada ilmu pengetahuan
tetapi pada pencucian otak, propaganda dan penipuan.
Rangkuman dari analisa tentang teori evolusi adalah bahwa Teori Evolusi Telah
Runtuh.
Sejak langkah pertamanya, teori evolusi telah gagal. Buktinya, evolusionis tidak
mampu menjelaskan proses pembentukan satu protein pun. Baik hukum probabilitas
maupun hukum fisika dan kimia tidak memberikan peluang sama sekali bagi
pembentukan kehidupan secara kebetulan.
Bila satu protein saja tidak dapat terbentuk secara kebetulan, apakah masuk akal jika
jutaan protein menyatukan diri membentuk sel, lalu milyaran sel secara kebetulan
pula menyatukan diri membentuk organ-organ hidup, lalu membentuk ikan, kemudian
ikan beralih ke darat, menjadi reptil, dan akhirnya menjadi burung? Begitukah cara
jutaan spesies di bumi terbentuk?
Meskipun tidak masuk akal bagi Anda, evolusionis benar-benar meyakini dongeng
ini.
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 12
Evolusi lebih merupakan sebuah kepercayaan - atau tepatnya keyakinan - karena
mereka tidak mempunyai bukti satu pun untuk cerita mereka. Mereka tidak pernah
menemukan satu pun bentuk peralihan seperti makhluk setengah ikan-setengah reptil,
atau makhluk setengah reptil-setengah burung. Mereka pun tidak mampu
membuktikan bahwa satu protein, atau bahkan satu molekul asam amino penyusun
protein dapat terbentuk dalam kondisi yang mereka sebut sebagai kondisi bumi purba.
Bahkan dalam laboratorium yang canggih, mereka tidak berhasil membentuk protein.
Sebaliknya, melalui seluruh upaya mereka, evolusionis sendiri malah menunjukkan
bahwa proses evolusi tidak dapat dan tidak pernah terjadi di bumi ini.
Di Masa Mendatang pun Evolusi Tidak Dapat Dibuktikan
Menghadapi kenyataan ini, evolusionis hanya dapat menghibur diri dengan khayalan
bahwa suatu saat nanti, entah bagaimana caranya, ilmu pengetahuan akan menjawab
semua dilema ini. Mengharapkan ilmu pengetahuan akan membenarkan semua
pernyataan tidak berdasar dan tidak masuk akal ini adalah hal yang mustahil, sampai
kapan pun. Sebaliknya, sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, kemustahilan
pernyataan evolusionis akan semakin terbuka dan semakin jelas.
Begitulah yang terjadi sejauh ini. Semakin terperinci struktur dan fungsi sel diketahui,
semakin jelas bahwa sel bukan susunan sederhana yang terbentuk secara acak, seperti
pemahaman biologis primitif masa Darwin.
Rasa percaya diri berlebihan dalam menolak fakta penciptaan dan menyatakan bahwa
kehidupan
berasal
dari
kebetulan-kebetulan
yang
mustahil,
lalu
berkeras
mempertahankannya, kelak akan berbalik menjadi sumber penghinaan. Ketika wajah
asli dari teori evolusi semakin tersingkap dan opini publik mulai melihat kebenaran,
para pendukung evolusi yang fanatik buta ini tidak akan berani lagi memperlihatkan
wajah mereka.
Rintangan Terbesar bagi Evolusi: Jiwa
Banyak spesies di bumi ini yang mirip satu sama lain. Misalnya, banyak makhluk
hidup yang mirip dengan kuda atau kucing, dan banyak serangga mirip satu dengan
lainnya. Kemiripan seperti ini tidak membuat orang heran.
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 13
Sedikit kemiripan antara manusia dan kera, entah bagaimana terlalu banyak menarik
perhatian. Ketertarikan ini kadang menjadi sangat ekstrem sehingga membuat
beberapa orang mempercayai tesis palsu evolusi. Sebenarnya, kemiripan tampilan
antara manusia dan kera tidak memberikan arti apa-apa. Kumbang tanduk dan badak
juga memiliki kemiripan tampilan, namun menggelikan sekali jika mencari mata
rantai evolusi di antara keduanya hanya berdasarkan kemiripan tampilan saja; yang
satu adalah serangga dan yang lainnya mamalia.
Selain kemiripan tampilan, kera tidak bisa dikatakan berkerabat lebih dekat dengan
manusia dibandingkan dengan hewan lain. Jika tingkat kecerdasan dipertimbangkan,
maka lebah madu dan laba-laba dapat dikatakan berkerabat lebih dekat dengan
manusia karena keduanya dapat membuat struktur sarang yang menakjubkan. Dalam
beberapa aspek, mereka bahkan lebih unggul.
Terlepas dari kemiripan tampilan ini, ada perbedaan sangat besar an-tara manusia dan
kera. Berdasarkan tingkat kesadarannya, kera adalah hewan yang tidak berbeda
dengan kuda atau anjing. Sedangkan manusia adalah makhluk sadar, berkeinginan
kuat dan dapat berpikir, berbicara, mengerti, memutuskan, dan menilai. Semua sifat
ini merupakan fungsi jiwa yang dimiliki manusia. Jiwa merupakan perbedaan paling
penting yang jauh memisahkan manusia dari makhluk-makhluk lain. Tak ada satu pun
kemiripan fisik yang dapat menutup jurang lebar di antara manusia dan makhluk
hidup lainnya. Di alam ini, satu-satunya makhluk hidup yang mempunyai jiwa adalah
manusia.
Allah Mencipta Menurut Kehendak-Nya
Apakah akan menjadi masalah jika skenario yang diajukan evolusionis benar-benar
telah terjadi? Sedikit pun tidak, karena setiap tahapan yang diajukan teori evolusioner
dan berdasarkan konsep kebetulan, hanya dapat terjadi karena suatu keajaiban.
Bahkan jika kehidupan benar-benar muncul secara berangsur-angsur melalui tahapantahapan demikian, masing-masing tahap hanya dapat dimunculkan oleh suatu
keinginan sadar. Kejadian kebetulan bukan hanya tidak masuk akal, melainkan juga
mustahil.
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 14
Jika dikatakan bahwa sebuah molekul protein telah terbentuk pada kondisi atmosfir
primitif, harus diingat bahwa hukum-hukum probabilitas, biologi dan kimia telah
menunjukkan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi secara kebetulan. Namun jika kita
terpaksa menerima bahwa hal tersebut memang terjadi, maka tidak ada pilihan lain
kecuali mengakui bahwa keberadaannya karena kehendak Sang Pencipta.
Logika serupa berlaku juga pada seluruh hipotesis yang diusulkan oleh evolusionis.
Misalnya, tidak ada bukti paleontologis maupun secara pembenaran fisika, kimia,
biologi atau logika yang membuktikan bahwa ikan beralih dari air ke darat dan
menjadi hewan darat. Akan tetapi, jika seseorang membuat pernyataan bahwa ikan
merangkak ke darat dan berubah menjadi reptil, maka dia pun harus menerima
keberadaan Pencipta yang mampu membuat apa pun yang dikehendaki-Nya dengan
hanya mengatakan "jadilah". Penjelasan lain untuk keajaiban semacam itu berarti
penyangkalan diri dan pelanggaran atas prinsip-prinsip akal sehat.
Kenyataannya telah jelas dan terbukti. Seluruh kehidupan merupakan karya agung
yang dirancang sempurna. Ini selanjutnya memberikan bukti lengkap bagi keberadaan
Pencipta, Pemilik kekuatan, pengetahuan, dan kecerdasan yang tak terhingga.
Pencipta itu adalah Allah, Tuhan langit dan bumi, dan segala sesuatu di antaranya.
BEBERAPA BUKTI KEKUASAAN ALLOH ATAS CIPTAAN-NYA, Sebagai
bantahan atas teori-teori Evolusi :
1.
Lebah Madu dan Keajaiban Arsitektural
Sarang Madu
Lebah menghasilkan madu lebih banyak daripada yang
dibutuhkannya dan menyimpannya di sarang. Semua orang
sangat mengenal struktur heksagonal sarang lebah. Pernahkah
Anda bertanya-tanya mengapa sarang lebah berbentuk heksagonal, bukan oktagonal
atau pentagonal?
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 15
Para ahli matematika yang mencari jawaban pertanyaan itu mencapai kesimpulan
menarik: "Heksagon adalah bentuk geometri paling tepat untuk penggunaan
maksimum suatu ruang."
Sel berbentuk heksagonal membutuhkan jumlah lilin minimum, tetapi mampu
menyimpan madu dalam jumlah maksimum. Jadi, lebah menggunakan struktur sarang
yang paling tepat.
Metode yang digunakan untuk membangunnya pun sangat menakjubkan: lebah-lebah
memulainya dari dua atau tiga tempat berbeda dan menjalin sarang-nya secara
serentak dengan dua atau tiga deretan. Meskipun memulai dari tempat yang berbedabeda, lebah yang jumlahnya banyak ini membuat heksagon-heksagon identik,
kemudian menjalinnya jadi satu dan bertemu di tengah-tengah. Titik-titik sambungnya
dipasang dengan begitu terampil sehingga tidak ada tanda-tanda telah digabungkan.
Melihat kinerja luar biasa ini, kita harus
benar-benar mengakui kehendak agung yang
mengatur
makhluk-makhluk
ini.
Tetapi
evolusionis menjelaskan prestasi ini dengan
konsep
"insting"
dan
mencoba
mengajukannya sebagai sifat sederhana pada lebah. Namun, jika ada insting yang berperan mengendalikan semua lebah dan kalaupun semua lebah bekerja dengan
harmonis walau tanpa saling bertukar informasi, berarti ada suatu Kebijakan Agung
yang meng-atur seluruh makhluk kecil ini.
Tegasnya, Allah, pencipta makhluk-makhluk kecil ini, "mengilhami" mereka dengan
apa yang harus mereka kerjakan. Fakta ini dinyatakan dalam Al Quran 14 abad yang
lalu:
"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di
pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia. Kemudian makanlah
dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah
dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacammacam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 16
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan)
bagi orang-orang yang memikirkan." (QS. An-Nahl, 16:68-69)
2.
Arsitek Yang Menakjubkan: Rayap
sSetiap orang pasti terkagum-kagum melihat sarang
ra-yap yang dibangun di atas tanah. Sarang rayap
merupakan keajaiban arsitektural yang menjulang
setinggi 5-6 meter. Di dalam sarang ini terdapat
sistem-sistem canggih untuk memenuhi seluruh
kebutuhan rayap yang tidak boleh terkena sinar
matahari karena struktur tubuhnya. Di dalamnya ada sistem ventilasi, saluran-saluran,
ruang larva, koridor-koridor, la-dang pembuatan jamur khusus, pintu ke-luar darurat,
ruang untuk musim panas dan musim dingin. Singkatnya, semua ada. Yang lebih
menakjubkan lagi, rayap yang membangun sa-rang ajaib ini ternyata buta.
Meskipun buta, rayap berhasil mengerjakan proyek arsitektural yang berukuran lebih
dari 300 kali ukuran tubuhnya.
Ada karakteristik lain yang menakjubkan: jika sebuah sarang rayap kita bagi menjadi
dua pada tahap awal konstruksinya, dan kemudian menyatukannya kembali setelah
beberapa saat, akan kita lihat bahwa semua lorong, saluran dan jalannya menyambung
kembali. Rayap meneruskan pekerjaan seolah-seolah tidak pernah terjadi pemisahan.
3.
Burung Pelatuk
Setiap orang tahu bahwa burung pelatuk membuat sarangnya dengan
mematuki batang pohon. Hal yang tidak terpikirkan oleh kebanyakan
orang adalah mengapa burung ini tidak mengalami pendarahan otak,
padahal mereka menggunakan kepala untuk memalu dengan keras.
Yang dikerjakan burung pelatuk bisa disamakan dengan orang yang
menancapkan paku ke tembok dengan kepalanya. Jika manusia
mencoba melakukannya, ia akan mengalami gegar otak yang diikuti pendarahan.
Namun, burung pelatuk dapat mematuki batang pohon yang keras 38-43 kali dalam
2,10 hingga 2,69 detik tanpa terjadi apa pun pada kepalanya.
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 17
Burung pelatuk tidak mengalami kerusakan di kepala karena struktur kepalanya
diciptakan sesuai dengan pekerjaan tersebut. Tengkorak burung pelatuk mempunyai
sistem "peredam" yang mengurangi dan menyerap getaran akibat gerakan mematuk.
Pe-redam tersebut adalah jaringan pelembut khusus di antara tulang-tulang
tengkoraknya.
4.
Sistem Sonar Kelelawar
Kelelawar dapat terbang di kegelapan tanpa masalah. Mereka memiliki sistem
navigasi yang sangat menarik untuk itu. Melalui sistem yang disebut "sistem sonar",
kelelawar dapat memastikan bentuk objek di sekitarnya berdasar-kan pantulan
gelombang suara.
Manusia tidak dapat menangkap suara berfrekuensi 20.000 getaran per detik.
Sedangkan kelelawar yang dilengkapi sistem sonar yang dirancang khusus,
mengguna-kan suara berfrekuensi antara 50.000 dan 200.000 getaran per detik.
Seekor kelelawar mengirim suara ini ke segala arah, 20 atau 30 kali setiap detiknya.
Pantulan suara yang dihasilkan begitu kuat sehingga kelelawar mampu mengetahui
keberadaan objek di sepanjang jalur terbangnya, juga mendeteksi lokasi mangsanya
yang sedang terbang cepat.
5.
Paus
Mamalia perlu bernapas dengan teratur, karenanya air
bukan lingkungan yang tepat bagi mereka. Namun
sebagai mamalia laut, paus mengatasi masalah ini
dengan sistem pernapasan yang jauh lebih efisien
dibandingkan
kebanyakan
hewan
darat.
Paus
mengembuskan napas dengan mengeluarkan 90% udara yang dipakainya. Jadi paus
hanya perlu bernapas sekali-sekali. Pada saat yang sama, zat pekat yang dimilikinya
yang disebut "mioglobin" membantunya menyimpan oksigen dalam otot. Dengan
bantuan sistem ini, paus gin-back, misalnya, dapat menyelam hingga kedalaman 500
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 18
meter dan berenang selama 40 menit tanpa bernapas sama sekali.4 Tidak seperti
mamalia darat, lubang hidung paus terletak di punggungnya agar ia mudah bernapas.
6.
Rancangan pada Nyamuk
Kita selalu beranggapan bahwa nyamuk adalah hewan terbang. Sebetulnya, nyamuk
menghabiskan tahap perkembangannya di dalam air dan keluar dari air melalui
sebuah "rancangan" luar biasa, lengkap dengan seluruh organ yang diperlukan.
Nyamuk terbang dengan sistem-sistem pengindraan khusus yang mendeteksi tem-pat
mangsanya. Dengan sistem-sistem ini, nyamuk menyerupai pesawat tempur yang
dipersenjatai alat pelacak panas, gas, kelembaban dan bau. Ia bahkan mampu "melihat
sesuai dengan suhu", yang membantunya menemukan mangsa dalam kegelapan.
Teknik "pengisapan darah" pada nyamuk menggunakan sistem
yang sangat kompleks. Dengan sistem enam pisaunya, nyamuk
memotong
kulit
seperti
gergaji.
Saat
pemotongan
kulit
berlangsung, dikeluarkannya cairan pada luka yang membuat jaringan mati rasa,
sehingga orang yang digigit tidak menyadari bahwa darahnya sedang diisap. Cairan
ini juga mencegah pembekuan darah dan menjamin kelangsungan proses pengisapan.
Satu saja dari unsur ini hilang, nyamuk tidak akan dapat mencari makan dan
berkembang biak. Dengan desain luar biasa, makhluk kecil ini dengan sendirinya
menjadi bukti keberadaan Sang Pencipta. Di dalam Al Quran, agas ditonjolkan
sebagai contoh yang menunjukkan keberadaan Allah bagi orang-orang yang berpikir:
"Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang
lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa
perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, te-tapi mereka yang kafir mengatakan,
"Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan
itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu pula banyak
orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orangorang fasik." (QS. Al Baqarah, 2:26)
7.
Burung Pemburu Bermata Tajam
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 19
Burung-burung
pemburu
memiliki
mata
tajam
yang
memungkinkan mereka mengatur jarak dengan sempurna saat
menyerang mangsa. Matanya yang besar juga mengandung
sel-sel penglihatan lebih banyak sehingga mampu melihat
dengan lebih baik. Mata seekor burung pemburu mempunyai
lebih dari satu juta sel penglihatan.
Elang memiliki mata begitu tajam sehingga ketika terbang ribuan meter di udara, ia
dapat mengamati keadaan di permukaan tanah dengan sempurna. Seperti pesawat
tempur yang mendeteksi sasaran dari jarak ribuan meter, begitulah elang melihat
mangsa. Ia mampu menangkap perubahan warna dan pergerakan yang sangat kecil di
bawahnya. Mata elang memiliki sudut penglihatan 300 derajat dan dapat
memperbesar bayangan sekitar enam hingga delapan kali. Elang dapat melihat tanah
seluas 30.000 hektar ketika terbang pada ketinggian 4.500 meter. Ia juga dapat dengan
mudah melihat seekor kelinci yang bersembunyi di antara sela-sela rumput pada
ketinggian 1.500 meter. Nyata sekali bahwa struktur mata yang luar biasa ini
dirancang khusus untuknya.
8.
Benang Laba-laba
Laba-laba Dinopsis mempunyai keahlian hebat dalam
berburu. Bukannya membuat sarang statis dan menunggu
mangsa, Dinopsis membuat jaring kecil istimewa yang dilemparkan kepada mangsanya. Setelah itu, ia membungkus
erat
mangsanya
dengan
jaring
ini.
Serangga
yang
terperangkap tidak mampu melepaskan diri. Jaringnya terbuat sempurna sehingga
serangga yang terperangkap akan semakin terjerat jika semakin banyak bergerak.
Untuk menyimpan makanannya, Dinopsis membungkus mangsanya dengan benang
tambahan, seakan-akan mengepaknya.
Bagaimana laba-laba tersebut membuat jaring begitu bagus dalam desain mekanis dan
struktur kimianya? Mustahil laba-laba mendapatkan keahlian tersebut secara
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 20
kebetulan, seperti yang dikatakan evolusionis. Laba-laba tidak memiliki kemampuan
belajar dan mengingat, bah-kan tidak memiliki otak untuk melakukannya. Jelas sekali
bahwa keahlian ini dianugerahkan kepada laba-laba oleh penciptanya, Allah Yang
Mahaagung.
Ada keajaiban yang sangat penting tersembunyi dalam benang laba-laba. Benang
berdiameter kecil dari 1/1000 milimeter ini lima kali lebih kuat daripada kawat baja
dengan ketebalan yang sama. Benang ini juga sa-ngat ringan. Untuk melingkari bumi,
hanya diperlukan benang laba-laba seberat 320 gram saja. Baja merupakan bahan
terkuat yang dibuat secara khusus oleh manusia melalui pabrik-pabrik industri.
Namun, di dalam tubuhnya, laba-laba dapat membuat benang yang jauh lebih kokoh
dari-pada baja. Untuk membuat baja, manusia menggunakan pengetahuan dan
teknologi yang dipelajarinya berabad-abad; akan tetapi, pengetahuan dan teknologi
mana yang digunakan laba-laba untuk membuat benangnya?
Seperti kita lihat, seluruh bentuk teknologi dan alat teknis yang dimiliki manusia
tertinggal jauh dibandingkan teknologi laba-laba.
9.
Hewan-Hewan yang Tidur di Musim Dingin
Hewan-hewan yang melakukan hibernasi (tidur di musim dingin) dapat terus hidup
meskipun suhu tubuh mereka turun hingga menyamai suhu luar yang dingin.
Bagaimana hewan-hewan ini melakukannya?
Mamalia berdarah panas. Ini berarti bahwa pada kondisi normal suhu tubuhnya selalu
konstan, karena termostat alami di dalam tubuh terus mengatur suhu tubuh. Namun
saat hibernasi, suhu tubuh mamalia kecil seperti tupai, dari suhu normal 40 derajat
turun sampai sedikit saja di atas titik beku, seolah-olah diatur oleh sebuah kunci.
Metabolisme tubuhnya menjadi sangat lambat. Hewan ini bernapas sangat lambat, dan
denyut jantungnya turun dari kondisi normal 300 kali per menit menjadi 7-10 kali per
menit. Refleks tubuhnya berhenti dan aktivitas listrik dalam otaknya melambat
hampir tidak terdeteksi.
Salah satu bahaya dari ketiadaan gerak pada suhu sangat dingin adalah pembekuan
jaringan tubuh serta perusakan jaringan ini oleh kristal-kristal es. Namun, hewan yang
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 21
sedang dalam hibernasi terlindung dari bahaya ini berkat sifat khusus yang mereka
miliki. Cairan-cairan tubuh mereka dipertahankan oleh bahan-bahan kimia dengan
massa molekul besar. Jadi, titik beku mereka turun dan mereka terlindung dari
bahaya.
10.
Ikan Listrik
Untuk melindungi diri dari musuh atau untuk menyerang mangsanya, spesies ikan
tertentu seperti belut dan pari punggung duri menggunakan listrik yang dihasilkan
tubuhnya. Dalam tubuh setiap makhluk hidup - termasuk manusia - terdapat sejumlah
kecil listrik. Manusia tidak mampu mengatur atau menguasai listrik tersebut untuk
keperluannya. Sebaliknya, kedua makhluk di atas memiliki tegangan listrik setinggi
500-600 volt dalam tubuh mereka dan mampu menggunakannya untuk melawan
musuh. Lebih jauh lagi, mereka tidak terpengaruh oleh listrik tersebut.
Layaknya pengisian baterai, energi listrik yang digunakan kedua jenis hewan ini
untuk mempertahankan diri dapat pulih setelah beberapa saat dan siap digunakan
kembali. Listrik bertegangan tinggi ini tidak hanya digunakan untuk mempertahankan
diri. Selain digunakan untuk menemukan jalan di kegelapan laut dalam, listrik juga
membantu mereka mengindra objek tanpa harus melihatnya. Ikan dapat mengirim
sinyal-sinyal dengan menggunakan listrik dalam tubuhnya. Dari sinyal-sinyal yang
dipantulkan objek, ikan dapat menentukan jarak dan ukuran objek.
11.
Taktik Cerdas pada Hewan: Kamuflase
Salah satu keistimewaan hewan untuk dapat bertahan hidup adalah seni
menyembunyikan diri - yaitu "kamuflase".
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 22
Hewan menyembunyikan diri dengan dua
Atas: Kutu pohon meniru bentuk
alasan
duri. Kanan bawah: Seekor ulat
utama:
untuk
berburu
dan
melindungi diri dari pemangsa. Metode
bersembunyi
penyamaran berbeda dari metode lainnya
daun. Kanan atas: Seekor ular
karena
bersembunyi di sela dedaunan.
diperlukan
keterampilan,
estetika
kecerdasan,
dan
di
tengah-tengah
keserasian
tinggi.
Teknik-teknik kamuflase hewan sungguh menakjubkan. Hampir mustahil mengenali
seekor serangga yang bersembunyi di batang pohon, atau makhluk lain di balik daun.
Kutu daun mencari makan dengan mengisap getah tumbuhan sambil menyamar
sebagai duri. Dengan cara ini, mereka mengelabui burung, musuh utamanya, dan
memastikan burung tidak akan bertengger pada tumbuhan tersebut.
12.
Cumi-cumi
Di bawah kulit cumi-cumi, tersusun lapisan padat dari kantung-kantung pigmen
elastis yang disebut kromatofora. Warna utamanya adalah kuning, merah, hitam dan
coklat. Dengan sebuah sinyal, sel-sel tersebut mengembang dan memberi warna
tertentu pada kulit. Demikian cara cumi-cumi meniru warna batu yang ditempatinya
untuk penyamaran sempurna.
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 23
Kiri: Seekor cumi-cumi mengubah warnanya
serupa
dengan
permukaan
berpasir.
Kanan:
Warnanya berubah menjadi kuning cerah saat
menghadapi bahaya, seperti ketika ia terlihat oleh
penyelam
Sistem ini bekerja begitu efektif sehingga cumi-cumi juga dapat membuat belangbelang kompleks seperti zebra.
13.
Aneka Sistem Penglihatan
Bagi kebanyakan hewan laut, penglihatan sangat penting untuk berburu dan
mempertahankan diri. Karenanya, kebanyakan hewan laut dilengkapi dengan mata
yang dirancang sempurna untuk di dalam air.
Semakin dalam laut, kemampuan melihat menjadi semakin terbatas, terutama setelah
30 meter di bawah permukaan. Namun organisme yang hidup pada kedalaman ini
memiliki mata yang diciptakan sesuai dengan kondisi-kondisi sekitarnya.
Tidak seperti hewan darat, hewan laut memiliki lensa mata seperti bola yang sesuai
dengan densitas air tempat mereka hidup. Dibandingkan mata hewan darat yang
berbentuk elips lebar, struktur bola lebih sesuai untuk penglihatan di dalam air; sesuai
untuk melihat objek dari jarak dekat. Ketika memfokuskan pada objek berjarak lebih
jauh, seluruh sistem lensa ditarik ke belakang dengan bantuan mekanisme otot khusus
di dalam mata.
Pembiasan cahaya dalam air merupakan alasan lain mengapa mata ikan berbentuk
bola. Mata ikan terisi cairan dengan densitas hampir menyamai air di sekitarnya,
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 24
karenanya tidak terjadi pembiasan saat bayangan dari luar dipantulkan ke mata.
Akibatnya, lensa mata dapat sepenuhnya memfokuskan bayangan ke retina mata.
Tidak seperti manusia, penglihatan ikan sangat tajam di dalam air.
Untuk mengatasi kekurangan cahaya di air yang dalam, beberapa hewan laut seperti
gurita memiliki mata agak besar. Pada kedalaman lebih dari 300 meter, mata besar
diperlukan untuk menangkap kilasan organisme di sekitarnya. Secara khusus, mata ini
sensitif terhadap cahaya biru lemah yang menembus ke dalam air. Karena alasan
inilah, banyak terdapat sel biru yang sensitif di dalam retina mata mereka.
Seperti dapat dipahami dari contoh-contoh ini, setiap makhluk hidup memiliki mata
berbeda-beda yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan. Fakta ini
membuktikan bahwa mereka semua diciptakan oleh Sang Pencipta yang memiliki
kebijakan, pengetahuan dan kekuasaan agung.
14.
Sistem Pembekuan Khusus
Katak beku memiliki struktur biologis yang luar biasa. Denyut jantung, pernapasan,
dan sirkulasi darahnya sama sekali berhenti, tidak menunjukkan tanda-tanda
kehidupan. Namun ketika es mencair, katak yang sama akan hidup kembali seolaholah baru bangun dari tidur.
Makhluk hidup yang membeku biasanya menghadapi banyak risiko kematian. Namun
katak tidak mengalami itu. Dalam keadaan membeku, katak memiliki keistimewaan
mampu membuat banyak glukosa. Seperti mengidap diabetes, kadar gula dalam
darahnya naik tinggi sekali. Kadang sampai 550 milimol/liter. (Angka yang normal
untuk katak adalah 1-5 mmol/liter sedangkan manusia 4-5 mmol/liter). Dalam kondisi
normal, konsentrasi glukosa setinggi ini bisa menyebabkan masalah serius.
Pada katak beku, konsentrasi glukose yang tinggi mencegah air keluar dari sel dan
mencegah penyusutan. Membran sel katak sangat permeabel bagi glukose sehingga
glukosa mudah memasuki sel. Kadar glukosa yang tinggi menurunkan titik beku
sehingga hanya sedikit cairan tubuh yang berubah menjadi es. Riset menunjukkan
bahwa glukosa juga dapat menyediakan nutrisi pada sel-sel yang membeku. Selama
periode ini, selain berfungsi sebagai bahan bakar, glukosa juga menghentikan reaksiDosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 25
reaksi metabolis seperti sintesis urea, sehingga mencegah habisnya sumber-sumber
makanan sel yang lain.
Bagaimana kadar gula pada katak dapat meningkat secara tiba-tiba? Jawabannya
sangat menarik: makhluk ini dilengkapi suatu sistem khusus yang mengatur tugastugas tersebut. Segera setelah es muncul di permukaan kulit, sebuah pesan
disampaikan ke hati dan menyebabkan hati mengubah glikogen yang disimpannya
menjadi glukosa. Bagaimana pesan ini sampai ke hati masih belum diketahui. Lima
menit setelah pesan diterima, kadar gula dalam darah mulai naik.
Hewan ini dilengkapi sistem yang dapat mengubah seluruh metabolismenya sesuai
dengan kebutuhan, pada saat diperlukan. Tidak diragukan, hewan ini hanya mungkin
ada melalui rencana sempurna dari Pencipta Yang Mahakuasa. Tidak ada kejadian
kebetulan yang dapat menciptakan sistem sesempurna dan sekompleks ini.
15.
Burung Albatros
Burung-burung yang bermigrasi mengurangi konsumsi energi dengan "teknik-teknik
terbang" yang berlainan. Burung albatros pun demikian. Burung yang menghabiskan
92% masa hidupnya di laut ini memiliki bentang sayap hingga 3,5 meter.
Karakteristik paling penting pada burung albatros adalah gaya terbangnya. Mereka
dapat terbang berjam-jam tanpa mengepakkan sayap sama sekali. Untuk melakukan
itu, sambil menjaga sayapnya tetap terentang, mereka meluncur di udara dengan
memanfaatkan angin.
Merentangkan sayap terus-menerus memerlukan banyak energi. Namun albatros
dapat melakukannya berjam-jam karena sistem anatomi khusus mereka. Selama
terbang, sayap-sayap albatros terkunci, karenanya tidak memerlukan tenaga sedikit
pun. Sayap-sayap hanya diangkat oleh lapisan-lapisan otot. Ini sangat membantu
burung tersebut sela-ma terbang. Sistem ini juga mengurangi energi yang dikonsumsi
burung selama terbang. Albatros tidak menggunakan energi karena mereka tidak
mengepakkan sayap, mereka juga tidak membuang energi untuk menjaga agar
sayapnya tetap terentang. Angin yang dimanfaatkan albatros menjadi sumber energi
tanpa batas untuk terbang berjam-jam. Sebagai contoh, burung albatros dengan berat
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 26
10 kg hanya kehilangan 1% berat tubuhnya ketika melakukan perjalanan sejauh 1.000
km. Sungguh sedikit energi yang terbuang. Model dan gaya terbang burung albatros
ini ditiru manusia dalam terbang layang .10
16.
Koala
Minyak dari daun kayu putih (eucalyptus) adalah racun bagi
kebanyakan mamalia. Racun ini merupakan mekanisme
pertahanan kimiawi yang digunakan pohon kayu putih
terhadap musuh-musuhnya. Namun ada makhluk istimewa
yang dapat mengambil manfaat dari mekanisme ini dan
memakan daun-daunnya yang beracun: hewan berkantung
yang di-sebut koala. Koala membuat rumah di pohon kayu
putih, memakan daun-daunnya dan meminum airnya.
Seperti mamalia lainnya, koala tidak dapat mencerna selulosa yang terkandung dalam
pepohonan. Karenanya, hewan ini bergantung pada mikro organisme pencerna
selulosa. Mikro organisme ini banyak berkumpul pada usus buta (caecum), tempat
pertemuan usus kecil dan usus besar. Usus buta merupakan bagian paling menarik
dari sistem pencernaan koala. Bagian ini berfungsi sebagai ruang fermentasi di mana
mikroba-mikroba mencerna selulosa pada saat penyaluran daun tertahan. Dengan
demikian, koala dapat menetralkan efek racun minyak daun kayu putih.
17.
Kemampuan Berburu dalam Posisi Diam
Tanaman sundew Afrika Selatan menjebak serangga dengan bulu rekat. Daun-daun
tanaman ini penuh dengan bulu-bulu panjang berwarna merah. Ujung-ujung bulu
diselimuti cairan sangat lengket dengan bau yang menarik serangga. Serangga yang
menghampirinya akan melekat pada bulu-bulu rekat ini. Tidak lama setelah itu,
seluruh daun menutupi serangga yang telah terjerat, lalu tanaman tersebut menyerap
dan mencerna protein yang dibutuhkan dari mangsanya.
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 27
Kiri: Sundew dengan daun terbuka. Kanan: Sundew dengan
daun tertutup
Kemampuan tanaman untuk berburu tanpa bergerak dari tempatnya, tidak diragukan
lagi merupakan bukti adanya suatu rancangan khusus. Mustahil tanaman mampu
mengembangkan gaya berburu seperti itu dengan kesadaran dan kehendak sendiri,
atau secara kebetulan. Jadi, lebih tidak mungkin lagi mengabaikan keberadaan dan
kekuasaan Sang Pencipta yang telah melengkapinya dengan kemampuan ini.
18.
Rancangan pada Bulu Burung
Selintas, struktur bulu burung tampak sangat sederhana. Namun jika diteliti lebih
seksama, kita akan menjumpai struktur bulu yang sangat kompleks, ringan tetapi kuat
dan tahan air.
Agar dapat terbang mudah, tubuh burung
harus seringan mungkin. Bulu-bulu burung
yang terbuat dari protein-protein keratin
memenuhi kebutuhan ini. Pada kedua sisi
tangkai bulunya menempel bendera bulu yang
masing-masing memiliki 400 rambut halus
yang disebut rami. Pada setiap rami terdapat 2
radii, sehingga keseluruhan berjumlah 800 radii. Pada bulu burung kecil, dari masingmasing radii yang terdapat pada bagian depan, ada 20 radioli. Radioli mengikat dua
bulu satu sama lain seperti dua helai kain yang saling terjahit. Pada satu helai bulu
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 28
burung terdapat sekitar 300 juta rambut-rambut halus. Jumlah rambut halus pada
seluruh bulu burung sekitar 700 milyar.
Ada alasan yang sangat penting mengapa bulu-bulu burung terikat erat satu sama
lainnya. Bulu-bulu harus menempel kuat pada burung sehingga tidak lepas saat
bergerak. Adanya rambut-rambut halus dan kaitan-kaitan tidak membuat bulu-bulu
terlepas ketika diterpa angin kuat, hujan atau salju.
Bulu-bulu di bagian perut tidak sama dengan bulu sayap dan bulu ekor. Bulu ekor
terbuat dari bulu yang relatif besar dan berfungsi sebagai kemudi dan rem. Bulu sayap
didesain agar dapat memperluas permukaan saat burung mengepak-kan sayapnya,
sehingga meningkatkan daya angkat.
19.
Kadal Basilisk: Ahli Berjalan
di Atas Air
Ada beberapa hewan yang dapat
berjalan di atas air. Salah satunya
adalah kadal basilisk yang hidup di
Amerika Tengah, seperti tampak
dalam gambar di atas. Di sela-sela
jari kaki belakangnya terdapat selaput
yang membuatnya mampu menepuk
air. Selaput ini menggulung jika
hewan ini berjalan di darat. Jika
menghadapi bahaya, kadal basilisk
akan
berlari
sangat
cepat
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
di
Kadal basilisk adalah salah satu hewan
langka yang dapat bergerak dengan
menjaga keseimbangan antara air dan
udara.
Page 29
permukaan sungai atau danau. Selaput pada kaki belakangnya terbuka dan
menciptakan permukaan yang lebih luas untuk berlari di atas air.Rancangan unik ini
merupakan bukti Penciptaan secara sadar.
20.
Fotosintesis
Tidak diragukan bahwa tumbuhan memegang peran utama dalam menjadikan bumi
sebagai tempat yang dapat dihuni. Tumbuhan membersihkan udara untuk kita,
menjaga suhu bumi tetap konstan, dan menjaga keseimbangan proporsi gas-gas di
atmosfir. Oksigen yang kita hirup di udara dihasilkan oleh tumbuhan. Bagian penting
dari makanan kita juga disediakan oleh tumbuhan. Nilai nutrisi tumbuhan, seperti juga
keistimewan tumbuhan lainnya, dihasilkan oleh sel-sel yang dirancang khusus.
Berbeda dari sel manusia dan hewan, sel tumbuhan dapat memanfaatkan langsung
energi matahari. Tumbuhan mengubah energi matahari menjadi energi kimia dan
menyimpannya sebagai nutrisi dengan cara yang sangat khusus. Proses ini disebut
"fotosintesis". Sebenarnya, proses ini bukan dilakukan oleh sel melainkan oleh
kloroplas, organel sel yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Organel kecil
berwarna hijau ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Ia merupakan satu-satunya
laboratorium di bumi yang mampu menyimpan
energi matahari dalam zat organik.
Setiap tahun, seluruh tumbuhan di muka bumi
dapat menghasilkan zat-zat atau bahan-bahan
sebanyak 200 miliar ton. Hasil yang sangat penting
bagi semua makhluk hidup ini terealisasi melalui
proses kimia yang sangat rumit. Ribuan pigmen
"klorofil" dalam kloroplas bereaksi terhadap sinar
matahari dalam waktu yang sangat singkat, sekitar
1/1000 detik. Itulah sebabnya mengapa banyak aktivitas yang terjadi dalam klorofil
belum bisa teramati.
Mengubah energi matahari menjadi energi listrik atau energi kimia merupakan
terobosan teknologi terbaru. Untuk melakukannya diperlukan peralatan berteknologi
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 30
tinggi. Sebuah sel tumbuhan, yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang,
telah melakukan tugas ini selama jutaan tahun.
Sistem yang sempurna ini lagi-lagi menunjukkan Penciptaan - untuk dilihat seluruh
manusia. Sistem fotosintesis yang sangat kompleks ini merupakan mekanisme yang
di-rancang dan diciptakan oleh Allah. Inilah sebuah pabrik tanpa tanding yang
disusutkan menjadi bidang sangat kecil di dedaunan. Rancangan tanpa cacat ini
hanyalah salah satu dari tanda-tanda yang mengungkapkan bahwa semua makhluk
hidup diciptakan oleh Allah, Pemelihara seluruh alam.
D. HAKIKAT TEORI EVOLUSI DARWIN ADALAH PERANG
TERHADAP AGAMA
Pada jaman sekarang ini, sejumlah kalangan berpandangan bahwa teori evolusi
yang dirumuskan oleh Charles Darwin tidaklah bertentangan dengan agama. Ada juga
yang sebenarnya tidak meyakini teori evolusi tersebut akan tetapi masih juga ikut
andil dalam mengajarkan dan menyebarluaskannya. Hal ini tidak akan terjadi
seandainya mereka benar-benar memahami teori tersebut. Ini adalah akibat
ketidakmampuan dalam memahami dogma utama Darwinisme, termasuk pandangan
paling berbahaya dari teori tersebut yang diindoktrinasikan kepada masyarakat. Oleh
karenanya, bagi mereka yang beriman akan adanya Allah sebagai satu-satunya
Pencipta makhluk hidup, namun pada saat yang sama berpandangan bahwa "Allah
menciptakan beragam makhluk hidup melalui proses evolusi," hendaklah mempelajari
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 31
kembali dogma dasar teori tersebut. Tulisan ini ditujukan kepada mereka yang
mengaku beriman akan tetapi salah dalam memahami teori evolusi. Di sini diuraikan
sejumlah penjelasan ilmiah dan logis yang penting yang menunjukkan mengapa teori
evolusi tidak sesuai dengan Islam dan fakta adanya penciptaan.
Orang biasa yang sempat membaca dan mengerti literatur teori evolusi, paham
bahwa inilah yang menjadi dasar klaim kaum evolusionis.
Tidak mengherankan jika Pierre Paul Grassé, seorang ilmuwan evolusionis, mengakui
evolusi sebagai teori yang tidak masuk akal. Dia mengatakan apa arti dari konsep
"kebetulan" bagi para evolusionis:
…'[Konsep] kebetulan' seolah telah menjadi sumber keyakinan [yang sangat
dipercayai] di bawah kedok ateisme. Konsep yang tidak diberi nama ini secara diamdiam telah disembah. (Pierre Paul Grassé, Evolution of Living Organisms, New
York, Academic Press, 1977, p.107)
Akan tetapi pernyataan bahwa kehidupan adalah produk samping yang terjadi
secara kebetulan dari senyawa yang terbentuk melalui proses yang melibatkan waktu,
materi dan peristiwa kebetulan, adalah pernyataan yang tidak masuk akal dan tidak
dapat diterima oleh mereka yang beriman akan adanya Allah sebagai satu-satunya
Pencipta seluruh makhluk hidup. Kaum mukmin sudah sepatutnya merasa
bertanggung jawab untuk menyelamatkan masyarakat dari kepercayaan yang salah
dan menyesatkan ini; serta mengingatkan akan bahayanya.
Pernyataan tentang "adanya kebetulan" yang dikemukakan teori evolusi
dibantah oleh ilmu pengetahuan
Fakta lain yang patut mendapat perhatian khusus dalam hal ini adalah bahwa berbagai
penemuan ilmiah ternyata malah sama sekali bertentangan dengan klaim-klaim kaum
evolusionis yang mengatakan bahwa "kehidupan muncul sebagai akibat dari
serentetan peristiwa kebetulan dan fenomena alamiah." Ini dikarenakan dalam
kehidupan terdapat banyak sekali contoh adanya rancangan (design) yang disengaja
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 32
dengan bentuk yang sangat rumit dan telah sempurna. Bahkan sel pembentuk suatu
makhluk hidup memiliki rancangan yang sangat menakjubkan yang dengan telak
mematahkan konsep "kebetulan."
Perancangan dan perencanaan yang luar biasa dalam kehidupan ini sudah pasti
merupakan tanda-tanda penciptaan Allah yang khas dan tak tertandingi, serta ilmu dan
kekuasaan-Nya yang Tak Terhingga.
Usaha para evolusionis untuk menjelaskan asal-usul kehidupan dengan menggunakan
konsep kebetulan telah dibantah oleh ilmu pengetahuan abad 20. Bahkan kini, di abad
21, mereka telah mengalami kekalahan telak. (Silahkan baca buku Blunders of
Evolutionists, karya Harun Yahya, terbitan Vural Publishing). Jadi, alasan mengapa
mereka tetap saja menolak adanya penciptaan oleh Allah kendatipun telah melihat
fakta ini adalah adanya keyakinan buta terhadap atheisme.
Allah tidak menciptakan makhluk hidup melalui proses evolusi
Oleh karena fakta yang menunjukkan adanya penciptaan atau rancangan yang
disengaja pada kehidupan adalah nyata, satu-satunya pertanyaan yang masih tersisa
adalah "melalui proses yang bagaimanakah makhluk hidup diciptakan." Di sinilah
letak kesalahpamahaman yang terjadi di kalangan sejumlah kaum mukmin. Logika
keliru yang mengatakan bahwa "Makhluk hidup mungkin saja diciptakan melalui
proses evolusi dari satu bentuk ke bentuk lain" sebenarnya masih berkaitan dengan
bagaimana proses terjadinya penciptaan makhluk hidup berlangsung.
Sungguh, jika Allah menghendaki, Dia bisa saja menciptakan makhluk hidup
melalui proses evolusi yang berawal dari sebuah ketiadaan sebagaimana pernyataan di
atas. Dan oleh karena ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa makhluk hidup
berevolusi dari satu bentuk ke bentuk yang lain, kita bisa mengatakan bahwa, "Allah
menciptakan kehidupan melalui proses evolusi." Misalnya, jika terdapat bukti bahwa
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 33
reptil berevolusi menjadi burung, maka dapat kita katakan,"Allah merubah reptil
menjadi burung dengan perintah-Nya "Kun (Jadilah)!".
Sehingga pada akhirnya kedua makhluk hidup ini masing-masing memililiki
tubuh yang dipenuhi oleh contoh-contoh rancangan yang sempurna yang tidak dapat
dijelaskan dengan konsep kebetulan. Perubahan rancangan ini dari satu bentuk ke
bentuk yang lain - jika hal ini memang benar-benar terjadi - akan sudah barang tentu
bukti lain yang menunjukkan penciptaan.
Akan tetapi, yang terjadi ternyata bukan yang demikian. Bukti-bukti ilmiah
(terutama catatan fosil dan anatomi perbandingan) justru menunjukkan hal yang
sebaliknya: tidak dijumpai satu pun bukti di bumi yang menunjukkan proses evolusi
pernah terjadi. Catatan fosil dengan jelas menunjukkan bahwa spesies makhluk hidup
yang berbeda tidak muncul di muka bumi dengan cara saling berevolusi dari satu
spesies ke spesies yang lain. Tidak ada perubahan bentuk sedikit demi sedikit dari
makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain dalam jangka waktu yang lama.
Sebaliknya, spesies makhluk hidup yang berbeda satu sama lain muncul secara
serentak dan tiba-tiba dalam bentuknya yang telah sempurna tanpa didahului oleh
nenek moyang yang mirip dengan bentuk-bentuk mereka. Burung bukanlah hasil
evolusi dari reptil, dan ikan tidak berevolusi menjadi hewan darat. Tiap-tiap filum
makhluk hidup diciptakan masing-masing secara terpisah dengan ciri-cirinya yang
khas. Bahkan para evolusionis yang paling terkemuka sekalipun telah terpaksa
menerima kenyataan tersebut dan mengakui bahwa hal ini membuktikan adanya fakta
penciptaan. Misalnya, seorang ahli palaentologi yang juga seorang evolusionis, Mark
Czarnecki mengaku sebagaimana berikut:
Masalah utama yang menjadi kendala dalam pembuktian teori evolusi adalah
catatan fosil; yakni sisa-sisa peninggalan spesies punah yang terawetkan dalam
lapisan-lapisan geologis Bumi. Catatan [fosil] ini belum pernah menunjukkan buktibukti adanya bentuk-bentuk transisi antara yang diramalkan Darwin - sebaliknya
spesies [makhluk hidup] muncul dan punah secara tiba-tiba, dan keanehan ini telah
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 34
memperkuat argumentasi kreasionis [=mereka yang mendukung penciptaan] yang
mengatakan bahwa tiap spesies diciptakan oleh Tuhan. (Mark Czarnecki, "The
Revival of the Creationist Crusade", MacLean's, 19 Januari 1981, hal. 56)
Khususnya selama lima puluh tahun terakhir, perkembangan di berbagai bidang
ilmu pengetahuan seperti palaentologi, mikrobiologi, genetika dan anatomi
perbandingan, dan berbagai penemuan menunjukkan bahwa teori evolusi tidak lah
benar. Sebaliknya makhluk hidup muncul di muka bumi secara tiba-tiba dalam
bentuknya yang telah beraneka ragam dan sempurna. Oleh karena itu, tidak ada alasan
untuk mengatakan bahwa Allah menggunakan proses evolusi dalam penciptaan. Allah
telah menciptakan setiap makhluk hidup masing-masing secara khusus dan terpisah,
dan pada saat yang sama, dengan perintah-Nya "Kun (Jadilah)!" Dan ini adalah
sebuah fakta yang nyata dan pasti.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dogma dasar Darwinisme menyatakan bahwa makhluk hidup muncul menjadi
ada dengan sendirinya secara spontan sebagai akibat peristiwa kebetulan. Pandangan
ini sama sekali bertentangan dengan keyakinan terhadap adanya penciptaan alam oleh
Allah.
Kesalahan terbesar dari mereka yang meyakini bahwa teori evolusi tidak bertentangan
dengan fakta penciptaan adalah anggapan bahwa teori evolusi adalah sekedar
pernyataan bahwa makhluk hidup muncul menjadi ada melalui proses evolusi dari
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 35
satu bentuk ke bentuk yang lain. Oleh karenanya, mereka mengatakan: "Bukankah
tidak ada salahnya jika Allah menciptakan semua makhluk hidup melalui proses
evolusi dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain; apa salahnya menolak hal ini?"
Akan tetapi, sebenarnya terdapat hal yang sangat mendasar yang telah diabaikan:
perbedaan mendasar antara para pendukung evolusi (=evolusionis) dan pendukung
penciptaan (=kreasionis) bukanlah terletak pada pertanyaan apakah "makhluk hidup
muncul masing-masing secara terpisah atau melalui proses evolusi dari bentuk satu ke
bentuk yang lain. Pertanyaan yang pokok adalah "apakah makhluk hidup muncul
menjadi ada dengan sendirinya secara kebetulan akibat rentetan peristiwa alam, atau
apakah makhluk hidup tersebut diciptakan secara sengaja?"
Teori evolusi, sebagaimana yang diketahui, mengklaim bahwa senyawa-senyawa
kimia inorganik dengan sendirinya datang bersama-sama pada suatu tempat dan
waktu secara kebetulan dan sebagai akibat dari fenomena alam yang terjadi secara
acak. Mula-mula senyawa-senyawa ini membentuk molekul pembentuk kehidupan,
seterusnya terjadi rentetan peristiwa yang pada akhirnya membentuk kehidupan.
Oleh sebab itu, pada intinya anggapan ini menerima waktu, materi tak hidup dan
unsur kebetulan sebagai kekuatan yang memiliki daya cipta.
B. SARAN DAN KRITIK
1. Sebaiknya setiap manusia khususnya para ahli atau pemikir menyadari bahwa
ilmu diciptakan hanya semata-mata untuk kepentingan bagi kemaslahatan
umat manusia.
2. Ilmu bersifat progress dinamis, untuk itu perlu pembuktian secara ilmiah.
3. Saat ini para ilmuwan terpecah atas beberapa pemikiran evolusi, maka perlu
dibuktikan dalil-dalil secara kontinyu dalam menelaah fenomena kehidupan.
4. Bagai para pemikir akademisi, sebaiknya jangan mudah terpancing dengan
pemikiran yang paternalis, atau menjustifikasi kemutlakan kebenaran tentang
ilmu manusia.
5. Sesugguhnya hanay Alloh yang maha memilki ilmu, manusia hanya berusaha
atau berkewajiban membaca ayat-ayat Alloh untuk selanjutnya menjadi
mahluk yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya.
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 36
DAFTAR PUSTAKA
Yahya Harun, Atlas of Creation, Fourth English Edition of March, 2007
Yahya Harun, Bencana Kemanusiaan Akibat Darwinisme, Jakarta.
http://www.turkishdailynews.com.tr/article.php,enewsid, Tentang Pembantahan Teori
Evolusi, dikutip Pada Tanggal 11 Januari 2012, jam 10.00 WIB
www.harunyahya.com dan www.harunyahya.net
Berbagai Sumber
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 37
TENTANG PENYUSUN
CURRICULUM VITAE
Perum Rawa Lumbu JL. Lumbu Barat IV E No.87,RT 04/RW 01 Kel.Bojong Rawa Lumbu,
Bekasi – Timur 17116
Personal Information
Name
:
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Ners. Ragil Supriyono, SKep
Page 38
Place and Date of birth
:
Banyumas, October19th 1976
Address
:
Perum Rawa Lumbu
Jl. Lumbu Barat IV E, Blok VII No. 87 RT
04/RW 01
Kel. Bojong Rawa Lumbu, Bekasi – Timur 17116
Height / Weight
:
168 Cm/ 70 Kg
Religion
:
Moslem
Phone Number
:
0813-8018 5625
:
Elementary School at SD Negeri 2 Pekuncen,
Education
1983 – 1989
Banyumas
1989 – 1992
:
Junior High School at SLTP Negeri 2
Ajibarang , Banyumas
1992 – 1995
:
Senior High School at SLTA Negeri 1
Ajibarang, Banyumas
1995-1998
:
Nurse Academy “Yakpermas” Banyumas
:
“Program Study Ilmu Keperawatan” (Ners) in
University of Muhammadiyah Jakarta
2001-2003
2011-now
:
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Nurse Master Program in FKK- University of
Muhammadiyah Jakarta
Page 39
Experience in Organization
2001 – 2002
:
in
“Senat
Mahasiswa
“
University
of
Muhammadiyah Jakarta
Additional Experience
2000-2004
:
As Paramedic at Clinic In House PT. Video
Display Glass Indonesia, Cikarang-Bekasi
( First Aid Room/ Emergency Room)
2000-2004
:
As Paramedic in Klinik Mekar Mulia CikarangBekasi
2004 – 2008
:
As Lecturer in Nursing Academy “Harum”
Jakarta.
Speciality
Study
at
“Medical
Bedah”,
Emergency and Pshiciatry.
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 40
2010– Now
:
Vice Director and As Lecturer in Nursing
Academy “Harum” Jakarta.
Speciality
Study
at
“Medical
Bedah”,
Emergency and Pshiciatry.
Training Experience and
Other
Place
1.
K3(Keselamatan dan :
Kesehatan
Kerja)
and HIPERKES.
In Nursing Academy “Sismadi“ Jakarta
2.
Clinical Instructure
on Hospital.
Main Bettter
Solution Training.
Mental Pshyciatri
care.
Informasi Tecnology
Training.
Compiler team Basic
Competention
Curiculum of Mental
Psychiatry, Nursing
Academic in Jakarta
area.
AK3 Umum (Ahli
Keselamatan dan
Kesehatan)
Training. Speaker
from DEPNAKER
:
In Persahabatan Hospital Jakarta
:
In Harum Hospital Jakarta
:
In
3.
4.
5.
6.
7.
:
:
Mental
Hospital
“Soeharto
Heerdjan”
Jakarta
In Gatot Subroto Hospital Jakarta
In Health Department Prov. Jakarta
:
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
In Maharani Hotel, Jakarta Selatan.
Page 41
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Page 42
Download