Uploaded by nopiah03

2. Definisi KURIKULUM

advertisement
Pendahuluan: Kurikulum
 Definisi Kurikulum?
 Dr. H. VIRGANA, MA
 UNINDRA PGRI Jakarta
DR. Virgana, MA
1. Pengertian: KURIKULUM
Dalam
pandangan
klasik,
lebih
menekankan kurikulum dipandang sebagai
rencana
pelajaran
di
suatu
sekolah.
Pelajaran-pelajaran dan materi apa yang harus
ditempuh disekolah, itulah kurikulum.
 George A. Beauchamp (1986) mengemukakan
bahwa : “ A Curriculun is a written document
which may contain many ingredients, but
basically it is a plan for the education of pupils
during their enrollment in given school”
DR. Virgana, MA
Dalam pandangan modern, pengertian kurikulum lebih
dianggap sebagai suatu pengalaman atau sesuatu yang
nyata terjadi dalam proses pendidikan
Caswel dan Campbell (1935) yang mengatakan bahwa
kurikulum … to be composed of all the experiences
children have under the guidance of teachers.
Dipertegas lagi oleh pemikiran Ronald C. Doll (1974)
yang mengatakan bahwa : “ …the curriculum has
changed from content of courses study and list of
subject and courses to all experiences which are
offered to learners under the auspices or direction of
school.
DR. Virgana, MA
Hamid Hasan (1988)
mengemukakan bahwa konsep kurikulum
dapat ditinjau dalam empat dimensi, yaitu:
1.kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan
melalui teori-teori dan penelitian,
khususnya dalam bidang kurikulum dan
pendidikan.
2.kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai
perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide;
yang didalamnya memuat tentang tujuan,
bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.
DR. Virgana, MA
3.kurikulum sebagai suatu kegiatan
pembelajaran, yang merupakan pelaksanaan
dalam bentuk praktek suatu rencana tertulis.
4.kurikulum adalah suatu hasil konsekwensi
dari suatu kegiatan, dalam bentuk
ketercapaian tujuan kurikulum yakni
tercapainya perubahan perilaku atau
kemampuan tertentu dari para peserta didik.
DR. Virgana, MA
Purwadi (2003)
Pengertian kurikulum menjadi enam bagian :
(1) kurikulum sebagai ide;
(2) kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan
sebagai
pedoman
dan
panduan
dalam
melaksanakan kurikulum;
(3) kurikulum menurut persepsi pengajar;
(4) kurikulum operasional yang dilaksanakan atau
dioprasionalkan oleh pengajar di kelas;
(5) kurikulum experience yakni kurikulum yang dialami
oleh peserta didik; dan
(6) kurikulum yang diperoleh dari penerapan
kurikulum.
DR. Virgana, MA
Pada UU no 20 th 2003
 Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (19) yang
berbununyi: kurikulum adalahseperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
 Lebih lanjut pada pasal 36 ayat (3) disebutkan bahwa
kurikulum disusun sesuai dengan jenjang dan jenis
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan memperhatikan:
DR. Virgana, MA
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
peningkatan iman dan takwa;
peningkatan akhlak mulia;
peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta
didik;
keragaman potensi daerah dan lingkungan;
tuntutan pembangunan daerah dan nasional
tuntutan dunia kerja;
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
agama;
dinamika perkembangan global; dan
persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
DR. Virgana, MA
Ada 3 hal yang terkandung
dalam kurikulum
1. Adanya mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh siswa
2. Tujuan Formal untuk memperoleh izasah
3. Peran guru menjadi posisi yang penting.
Pedom
an
Guru
KURIK
ULUM
tertulis
tdk tertulis
DR. Virgana, MA
Fungsi Kurikulum
1. Fungsi penyesuaian (the adjustive):
kurikulum mengarahkan siswa yang mampu
menyesuaikan diri dg lingkungan.
2. Fungsi integrasi (the integrating function):
kurikulum hrs memberikan pribadi utk dpt
hidup berintegrasi dg masyarakat
3. Fungsi deferensiasi (the differenting
function): hrs memberikan pelayanan
terhadap perbedaan individu siswa.
DR. Virgana, MA
4. Fungsi persiapan: kurikulum hrs mampu
menyiapkan utk melanjutkan kejenjang
berikutnya.
5. Fungsi pemilihan: Kurikulum hrs mampu
memberikan pilihan sesuai bakat dan minat
6. Fungi diagnotik: kurikulum hrs mampu
mengarahkan potensi yang dimiliki siswa dan
mengembangkan potensi diri.
DR. Virgana, MA
Peranan Kurikulum
1. Peranan Konservatif: kurikulum dpt
menstranmisikan budaya masa lalu yg
masih relevan pada generasi saat ini.
2. Peranan kreatif: kurikulum hrs mampu
mengembangkan sesuai kebutuhan
masyarakat
3. Peranan Kritis dan evaluatif: Kurikulum
memiliki peranan menilai dan memilih nilai
budaya serta pengetahuan baru.
DR. Virgana, MA
Definisi Pendidikan
 Menurut John Dewey, pendidikan adalah
suatu proses pembaharuan makna
pengalaman, hal itu mungkin akan terjadi di
dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang
dewasa dengan orang muda, mungkin pula
terjadi secara sengaja dan di lembagakan
untuk menghasilkan kesinambungan social.
Proses ini melibatkan pengawasan dan
perkembangan dari orang yang belum
dewasa dan kelompok dimana dia hidup.
DR. Virgana, MA
Ki Hajar Dewantara, Pendidikan adalah
tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anakanak, pendidikan berarti daya upaya untuk
memajukan perkembangan budi pekerti,
pikiran dan jasmani anak-anak.
DR. Virgana, MA
Sumber :
1. http://warnadunia.com/pengertian-dandefinisi-kurikulum/24 Agustus 2009
2.http://sitemaker.umich.edu/simon.356/files/cu
rriculum.jpg .
http://aa-kbk.blogspot.com/
Kurikulum dan Pembelajaran, UPI, 2013
DR. Virgana, MA
Pendapat-pendapat
ttg Kurikulum
DR. Virgana, MA
1. Kurikulum menurut Prof. S. Nasution setelah
melihat kamus Websber tahun 1812,
kurikulum diberi arti “A course a specified
fixed course study, as in a schoolar college, as
on leading to degree b. the whole body of
courses affored in an education institution, or
department there of, the usual sense”.
DR. Virgana, MA
kurikulum khusus digunakan dalam pendidikan
dan pengajaran, yakni sejumlah mata
pelajaran di sekolah atau mata kuliah di
perguruan tinggi yang harus ditempuh untuk
mencapai suatu ijazah atau tingkat.
Kompetensi merupakan pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai dasar yang
direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak.
DR. Virgana, MA
 Mapenda (2003) memberi pengertian bahwa
kompetensi yaitu suatu pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai yang refleksikan
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak dan
kebiasaan-kebiasaan itu harus mampu
dilaksanakan secara konsisten dan terus
menerus serta mamapu untuk dilaksanakan
secara konsisten dan terus menerus serta
mampu untuk melakukan penyelesaianpenyelesaian dengan berbagai perubahan yang
terjadi dalam kehidupan baik profesi, keahlian
maupun lainnya.
DR. Virgana, MA
Departemen pendidikan nasional
menyebutkan bahwa kompetensi merupakan
perangkat standar program pendidikan yang
dapat mengantarkan siswa untuk menjadi
kompeten dalam berbagai bidang kehidupan
yang dipelajarinya. Bidang-bidang kehidupan
yang dipelajari tersebut memuat sejumlah
kompetensi siswa sekaligus hasil belajarnya
(learning outcomes).
DR. Virgana, MA
Hilda Taba (1962)
mengemukakan bahwa:
 “A curriculum usually contains a statement of
aims and of specific objectives; it indicates
some selection and organization of content;
it either implies or manifests certain patterns
of learning and teaching, whether because
the objectives demand them or because the
content organization requires them. Finally, it
includes a program of evaluation of the
outcomes”
DR. Virgana, MA
 Pengertian kurikulum menurut Hilda Taba di atas
menekankan pada tujuan suatu statemen, tujuan-tujuan
khusus, memilih dan mengorganisir suatu isi, implikasi
dalam pola pembelajaran dan adanya evaluasi.
 Sementara Unruh dan Unruh (1984) mengemukakan
bahwa “curriculum is defined as a plan for achieving
intended learning outcomes: a plan concerned with
purposes, with what is to be learned, and with the result of
instruction”. Ini berarti bahwa kurikulum merupakan suatu
rencana untuk keberhasilan pembelajaran yang di
dalamnya mencakup rencana yang berhubungan dengan
tujuan, dengan apa yang harus dipelajari, dan dengan hasil
dari pembelajaran.
DR. Virgana, MA
 Olivia (1997) mengatakan bahwa we may think
of the curriculum as a program, a plan, content,
and learning experiences, whereas we may
characterize instruction as methods, the
teaching act, implementation, and presentation.
Olivia termasuk orang yang setuju dengan
pemisahan antara kurikulum dengan pengajaran
dan merumuskan kurikulum sebagai a plan or
program for all the experiences that the learner
encounters under the direction of the school.
DR. Virgana, MA
 Marsh (1997), dia mengemukakan bahwa
kurikulum merupakan suatu hubungan antara
perencanaan-perencanaan dengan pengalamanpengalaman yang seorang siswa lengkapi di
bawah bimbingan sekolah. Senada dengan
Marsh, Schubert (1986) mengatakan the
interpretation that teachers give to subject
matter and the classroom atmosphere
constitutes the curriculum that students actually
experience. Pengertian di atas menggambarkan
definisi kurikulum dalam arti teknis pendidikan.
Pengertian tersebut diperlukan ketika proses
DR. Virgana, MA
pengembangan kurikulum sudah menetapkan
apa yang ingin dikembangkan, model apa
yang seharusnya digunakan dan bagaimana
suatu dokumen harus dikembangkan.
Kebanyakan dari pengertian itu berorientasi
pada kurikulum sebagai upaya untuk
mengembangkan diri peserta didik,
pengembangan disiplin ilmu, atau kurikulum
untuk mempersiapkan peserta didik untuk
suatu pekerjaan tertentu
DR. Virgana, MA
 Selanjutnya Dool (1993) memperkuat pendapatnya tentang
kurikulum yang ada sekarang dengan mengatakan:
 ”Education and curriculum have borrowed some concepts
from the stable, nonechange concept – for example,
children following the pattern of their parents, IQ as
discovering and quantifying an innate
potentiality. However, for the most part modernist
curriculum thought
have adopted the closed version, one where – trough
focusing –knowledge is transmitted, transferred. This is, I
believe, what our best contemporary schooling is all about.
Transmission frames our teaching-learning process”.
DR. Virgana, MA
Dengan transfer dan transmisi maka kurikulum
menjadi suatu focus pendidikan yang ingin
mengembangkan pada diri peserta didik apa
yang sudah terjadi dan berkembang di
masyarakat. Kurikulum tidak menempatkan
peserta didik sebagai subjek yang
mempersiapkan dirinya bagi kehidupan masa
datang tetapi harus mengikuti berbagai hal
yang dianggap berguna berdasarkan apa
yang dialami oleh orang tua mereka.
DR. Virgana, MA
Sumber :
1. http://warnadunia.com/pengertian-dandefinisi-kurikulum/24 Agustus 2009
2.http://sitemaker.umich.edu/simon.356/files/cu
rriculum.jpg .
http://aa-kbk.blogspot.com/
Kurikulum dan Pembelajaran, UPI, 2013
DR. Virgana, MA
Download