BAB II ASPEK ORGANISASI INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY

advertisement
BAB II
ASPEK ORGANISASI INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY
MENURUT HUKUM INTERNASIONAL
A. International Atomic Energy Agency Sebagai Organisasi Internasional
1. Sejarah Pembentukan
IAEA merupakan organisasi yang dibentuk pada tahun 1957 untuk
merespon kekhawatiran sekaligus harapan yang tinggi sebagai akibat penemuan
energi nuklir. Hal ini terkait keunikan nuklir sebagai teknologi yang kontroversial
yang penggunaannya dapat dijadikan sebagai senjata, ataupun sebagai teknologi
praktis yang bermanfaat. 28
Bermula pada tahun 1946 tetang adanya suatu rencana bernama “Baruch
Plan” yaitu usulan pembentukan sebuah Otorita Pengembangan Atom
Internasional. Amerika Serikat mengusulkan bahwa negara-negara harus
menyerahkan pengawasan aktivitas nuklir berbahaya dan material nuklir kepada
suatu badan atom internasional. Namun rencana tersebut gagal karena realita
politik pada saat itu.
Kemudian pada 8 Desember 1953, Presiden Amerika Serikat, Dwight D.
Eisenhower, berpidato di hadapan Majelis Umum PBB. Pidato tersebut kemudian
dikenal dengan pidato “Atoms for Peace” yang berisi usulan dibentuknya suatu
“badan tenaga atom internasional” yang berfungsi mempromosikan penggunaan
28
A Short Historyof the IAEA dalam http://www.iaea.org/About/history.html
Universitas Sumatera Utara
energi nuklir secara damai “untuk kebaikan seluruh umat manusia”. 29 Perang
Dingin dan perlombaan senjata nuklir menjadi hal-hal yang melatarbelakangi
pidato tersebut. Presiden Eisenhower dalam pidatonya, tidak hanya terfokus pada
bahaya dari perang atom, tetapi juga menyanjung penggunaan nuklir dalam
bidang sipil seperti pertanian, ilmu kedokteran, dan pembangkit tenaga. 30
IAEA kemudian dibentuk. Program “Atoms for Peace” berubah ke skala
yang lebih besar, yaitu penyerahan teknologi nuklir untuk tujuan damai diseluruh
dunia, diawali oleh Amerika Serikat, Prancis, Britania Raya, dan Uni Soviet.
Dibawah program ini, reaktor riset yang berbahan bakar uranium ditransfer ke
banyak negara non-nuklir. Teknologi, peralatan dan transfer material yang
dikombinasikan dengan pelatihan, membantu ilmuwan nuklir di banyak negara
untuk mempelajari pengetahuan dan keahlian di bidang fisi nuklir serta variasi
pemanfaatannya.
Sebagai tindak lanjut pidato, dimulailah perancangan Statuta untuk
organisasi internasional baru tersebut. Naskah rancangan diajukan oleh 12
negara 31 di hadapan sebuah konferensi yang diadakan di Markas PBB di New
York pada Oktober 1956, dimana Statuta terbuka untuk penandatanganan. Statuta
IAEA berlaku kemudian pada 29 Juli 1957. Sampai pada Februari 2014, IAEA
memiliki 162 negara anggota.
29
http://www.iaea.org/newscenter/multimedia/videos/iaea/061213/eisenhower
60 years of “Atoms for Peace” dalam http://www.iaea.org/newscenter/news/2013/
atomsforpeace60
31
Negara-negara tersebut antara lain : Australia, Belgia, Brazil, Kanada, Cekoslowakia,
Prancis, India, Portugal, Afrika Selatan, Uni Soviet, United Kingdom dan Amerika Serikat.
30
Universitas Sumatera Utara
2. Tujuan dan Fungsi
Tujuan pembentukan IAEA adalah berupaya untuk mempercepat dan
memperbesar sumbangan tenaga atom untuk perdamaian, kesehatan dan
kemakmuran di seluruh dunia, memastikan sedapat mungkin bahwa bantuan yang
disediakannya berdasarkan permintaan atau dibawah pengawasan atau kendalinya
tidak digunakan untuk hal yang lebih jauh seperti tujuan militer. Sedangkan fungsi
IAEA antara lain :
1. Mendorong dan membantu penelitian, pengembangaan dan penerapan
praktis dari penggunaan damai energi atom di seluruh dunia; dan jika
diminta, untuk bertindak sebagai perantara untuk tujuan keamanan
pelaksanaan dari pelayanan atau penyediaan material, peralatan, atau
fasilitas, dan untuk menyelenggarakan tiap-tiap operasi atau jasa dalam
riset, pengembangan atau penerapan praktis dari penggunaan damai energi
atom
2. Membuat ketentuan, sesuai dengan Statuta, mengenai material, pelayanan,
peralatan, dan fasilitas demi keperluan riset, pengembangan dan penerapan
praktis dari penggunaan damai energi atom. Termasuk produksi tenaga
listrik
3. Membantu perkembangan pertukaran informasi teknis dan ilmiah dalam
penggunaan damai energi atom
4. Mendorong pertukaran dan pelatihan ilmuwan dan ahli di bidang
penggunaan damai energi atom
Universitas Sumatera Utara
5. Membentuk dan mengurus “safeguard” 32 yang dirancang untuk memastikan
bahwa material yang mengalami pembelahan khusus atau material lainnya,
jasa, peralatan, fasilitas, dan informasi disediakan IAEA atau dibawah
pengawasan dan kendalinya tidak digunakan untuk tujuan yag lebih jauh
seperti tujuan militer; dan untuk menerapkan “safeguard” atas permintaan
pihak-pihak dalam rencana yang bersifat bilateral atau multilateral maupun
atas permintaan dari suatu negara terhadap aktivitas negara lain dalam
bidang energi atom.
6. Untuk membangun atau menyetujui standar keamanan untuk perlindungan
kesehatan dan memperkecil bahaya terhadap jiwa dan properti (termasuk
standar untuk pekerja) kemudian menetapkan penerapan standar-standar
tersebut dalam operasi penggunaan material, jasa, peralatan, fasilitas dan
informasi yang disediakan oleh IAEA, dengan berkonsultasi dan bekerja
sama dengan organ-organ PBB yang berkompeten dan dengan badan-badan
khusus terkait; dan untuk menetapkan standar-standar tersebut, atas
permintaan pihak-pihak dalam rencana yang bersifat bilateral atau
multilateral maupun atas permintaan dari suatu negara terhadap aktivitas
negara lain dalam bidang energi atom.
7. Mempelajari atau membangun fasilitas, bangunan dan peralatan yang dalam
mengadakan fungsinya dianggap tidak memadai atau tidak memuaskan.
32
Safeguard adalah sistem yang terdiri atas langkah teknis untuk memeriksa ketepatan dan
kelengkapan dari penyataan yang dibuat oleh negara-negara mengenai material dan aktivitas
nuklir, dalam rangka tercapainya efektivitas dan efisiensi dari sumber daya yang tersedia. (dimuat
dalam http://www.iaea.org/safeguards/what.html , diakses 8 maret 2014)
Universitas Sumatera Utara
IAEA dalam melaksanakan fungsinya wajib memimpin aktivitas yang
berkenaan dengan tujuan dan prinsip PBB untuk mempromosikan kerjasama dan
perdamaian internasional, dan sesuai dengan kebijakan PBB untuk membentuk
“safeguard” di seluruh dunia dengan perjanjian internasional berdasarkan
kebijakan tersebut. Kemudian membentuk pengawasan penggunaan special
fissionable materials yang diterima IAEA, dan memastikan bahwa material
tersebut hanya digunakan untuk tujuan damai. Oleh karena itu harus ditempatkan
sedemikian rupa untuk menjamin pemanfaatannya.
IAEA tidak diperkenankan memberikan bantuan kepada anggota untuk
alasan politik, ekonomi, militer atau alasan lain yang bertentangan dengan
ketentuan Statuta. Melainkan harus tunduk kepada ketentuan Statuta dan
persetujuan yang ditandatangani antara suatu negara atau kelompok negara, dan
memperhatikan hak berdaulat tiap-tiap negara. 33
3. Hubungan IAEAdengan PBB
Hubungan yang dilakukan oleh organisasi internasional dapat dilakukan
antara organisasi internasional itu dengan negara anggotanya. Hubungan yang
demikian disebut dengan hubungan intern. Dikenal pula istilah hubungan ekstern,
yaitu hubungan yang diadakan antara organisasi internasional itu dengan
organisasi internasional lainnya. 34
Berdasarkan pasal 57 Piagam PBB, organisasi internasional yang didirikan
berdasarkan perjanjian antar-pemerintah dan mempunyai tanggung jawab yang
33
Pasal III Statuta IAEA
Sri Setianingsih Suwardi, Op. cit., hal 208
34
Universitas Sumatera Utara
luas di bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan maupun bidang
yang berkaitan dengan itu ditempatkan dalam suatu hubungan dengan PBB. Hal
itu sesuai dengan ketentuan pasal 63 Piagam PBB. Badan-badan tersebut disebut
sebagai badan-badan khusus. Selanjutnya pasal 63 Piagam PBB menentukan
bahwa Dewan Ekonomi dan Sosial ikut serta dalam setiap persetujuan dengan
tiap-tiap badan sebagaimana yang ditentukan dalam pasal 57 Piagam PBB, dan
persetujuan yang demikian harus mendapatkan persetujuan Majelis Umum PBB. 35
PBB menjadi organisasi internasional yang paling besar selama ini dalam
sejarah pertumbuhan kerjasama semua bangsa di dunia di dalam berbagai sektor
kehidupan
internasional.
Organisasi
ini
telah
meletakkan
kerangka
konstitusionalnya melalui suatu instrumen pokok berupa Piagam dengan tekad
semua angotanya untuk menghindari terulangnya ancaman perang dunia yang
pernah dua kali terjadi dan telah menimbulkan bencana seluruh umat manusia.
Piagam PBB juga telah meletakkan tujuan dan prinsip mulia dalam rangka
memelihara perdamaian dan keamanan internasional, meningkatkan hubungan
bersahabat dan mencapai kerjasama internasional di semua bidang. 36
3.1 Ketentuan Menurut Statuta IAEA
Dewan Gubernur, dengan persetujuan Konferensi Umum, berwenang dalam
hal pembuatan perjanjian untuk membentuk hubungan antara IAEA dengan
PBB 37 dan organisasi-organisasi lainnya yang tugasnya berkaitan dengan IAEA.
35
Lihat Piagam PBB
Sumaryo Suryokusumo, Op. cit., hal 5
37
Perjanjian yang membentuk hubungan antara IAEA dengan PBB adalah “Agreement
Governing the Relationship Between the United Nations and the International Atomic Energy
Agency”.
36
Universitas Sumatera Utara
Perjanjian-perjanjian untuk membentuk hubungan IAEA dengan PBB ditujukan
untuk :
1. Penyampaian laporan atas aktivitas tahunannya kepada Majelis Umum, dan
ketika dibutuhkan, menyampaikannya kepada Dewan Keamanan : jika
dalam aktivitas tersebut IAEA mengajukan pertanyaan yang menjadi
kompetensi Dewan Keamanan. IAEA harus memberitahukan hal tersebut
kepada Dewan Keamanan sebagai organ yang memikul tanggung jawab
utama atas pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional, dan juga
mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu yang sesuai dengan
Statuta. 38
Termasuk langkah-langkah atas perolehan dan verifikasi laporan yang
menjadi tanggung jawab staf inspektur yang dikirim ke tiap-tiap negara,
dimana mereka wajib mendapatkan akses dan data kapanpun serta ke semua
tempat yang berhubungan dengan material, peralatan dan fasilitas yang
ditentukan untuk dilakukan tindakan “safeguard”. Hal tersebut diperlukan
untuk melaporkan sumber dan penyediaan “special fissionable materials”
dan produk fissionable lainnya dan untuk menentukan apakah terpenuhi
usaha menangkal penggunaan yang lebih jauh yaitu untuk tujuan militer
(sebab bantuan yang disediakan bukanlah untuk penggunaan tujuan militer
dan proyek tersebut harusah tunduk kepada ketentuan safeguard).
38
Lihat pasal III huruf B-4
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, juga menyampaikan laporan kepada Dewan Ekonomi dan Sosial
dan organ-organ PBB lainnya yang memiliki kompetensi terkait hal ini. 39
2. Dengan pertimbangan resolusi dan laporan IAEA yang disetujui oleh Majelis
Umum atau Dewan Keamanan, ketika diminta, disampaikan kepada organ
PBB yang tepat. 40
3.2 Ketentuan Menurut Perjanjian Mengenai Hubungan PBB dan IAEA
Ketentuan dalam “Agreement Governing the Relationship Between the
United Nations and the International Atomic Energy Agency” menyatakan bahwa
PBB mengenal IAEA sebagai organisasi yang berada dibawah sistem PBB dan
bertanggungjawab atas segala aktivitas internasional yang berkaitan dengan
penggunaan energi atom secara damai, tanpa mengabaikan hak-hak dan
tanggungjawab PBB. IAEA dikenal sebagai badan yang berkarakter antarpemerintah serta berfungsi sebagai organisasi internasional bersifat otonom yang
berhubungan dengan PBB.
Sebaliknya, IAEA mengakui tanggungjawab PBB, dalam kaitannya dengan
Piagam PBB, yaitu tanggung jawab dalam bidang perdamaian, keamanan,
perekonomian, dan perkembangan sosial dalam lingkup internasional. Oleh
karena itu IAEA turut berusaha menjalankan aktivitasnya sesuai dengan Tujuan
dan Prinsip yang termuat dalam Piagam PBB untuk mempromosikan perdamaian
dan kerjasama internasional, dan sesuai dengan kebijakan PBB dalam
39
Lihat pasal III huruf B-5
Pasal XVI Statuta IAEA
40
Universitas Sumatera Utara
pembentukan sistem safeguard perlucutan senjata di seluruh dunia dan
persetujuan internasional lainnya. 41
IAEA wajib melaporkan aktivitasnya kepada PBB, antara lain:
a. Menyampaikan laporan tahunannya di hadapan Majelis Umum
b. Menyampaikan laporan kepada Dewan Keamanan dan memberitahukan
kepada Dewan, mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan kompetensi
Dewan Keamanan
c. Menyampaikan laporan kepada Dewan Ekonomi dan Sosial dan kepada
organ PBB lainnya yang berkenaan dengan kompetensi masing-masing.
IAEA juga wajib menyampaikan laporan kepada Dewan Keamanan dan
Majelis Umum atas setiap kasus yang tidak memenuhi kriteria pasal XII Statua
IAEA. 42 IAEA bekerjasama dengan Dewan Keamanan dalam menyediakan segala
sesuatu yang diminta Dewan Keamanan seperti informasi dan bantuan yang
sedapat mungkin membantu Dewan Keamanan dalam menjalankan tanggung
jawabnya sebagai pemelihara atau pemulih perdamaian dan keamanan
internasional.
Resolusi yang dikeluarkan oleh PBB, apabila berkaitan dengan IAEA, dan
telah disetujui oleh Majelis Umum atau Dewan lainnya wajib diperhitungkan oleh
IAEA. Tiap-tiap resolusi diserahkan kepada IAEA. Atas permintaan, IAEA akan
menyampaikan laporan atas setiap langkah yang telah diambilnya menurut Statuta
41
Pasal 1 huruf c dan d Agreement Governing the Relationship Between the United
Nations and the International Atomic Energy Agency
42
Kriteria yang dimaksud adalah perolehan dan verifikasi laporan yang menjadi tanggung
jawab staff inspektur yang dikirim ke tiap-tiap negara.
Universitas Sumatera Utara
IAEA atau negara-negara anggotanya sebagai hasil pertimbangan atas resolusi
yang telah diserahkan.
Terdapat pula pertukaran informasi dan dokumen diantara PBB dan IAEA,
dimana informasi tersebut harus sangat lengkap dan tepat. IAEA menyediakan
keterangan-keterangan dan studi khusus yang diminta oleh PBB. Sebaliknya atas
permintaan juga, PBB menyediakan keterangan-keterangan dan studi khusus atas
hal-hal yang berkaitan dengan kompetensi IAEA. 43
PBB dapat mengambil tindakan yang diperlukan dalam hal memungkinkan
Dewan
Gubernur
IAEA
untuk
mencari
pendapat
hukum
Mahkamah
Internasional 44 atas tiap-tiap pertanyaan hukum yang timbul dalam lingkup
aktivitas IAEA, maupun pertanyaan mengenai hubungan IAEA dengan PBB
ataupun badan khusus lainnya. Lebih jauh lagi Mahkamah Internasional dapat
meminta IAEA untuk menyediakan informasi yang diminta dalam kaitannya
dengan Statuta Mahkamah. 45
Sekretariat PBB dan staf IAEA memelihara hubungan pekerjaan yang erat
berkenaan dengan rencana yang telah disetujui dari waktu ke waktu antara
Sekretaris Jenderal PBB dengan Direktur Jenderal IAEA. Dikenal pula hubungan
yang erat antara Sekretariat badan-badan khusus dengan staf IAEA yang harus
dibangun dan dipelihara berkenaan dengan rencana yang diadakan IAEA bersama
badan-badan khusus tersebut.
43
Pasal 6 Agreement Governing the Relationship Between the United Nations and the
International Atomic Energy Agency
44
Lihat Pasal 96 ayat (2) Piagam PBB
45
Pasal 10 Agreement Governing the Relationship Between the United Nations and the
International Atomic Energy Agency
Universitas Sumatera Utara
Bantuan teknis di bidang energi atom dapat diberikan oleh PBB kepada
IAEA dalam rangka kerjasama keduanya. Baik PBB dan IAEA berusaha untuk
menghindari perbanyakan pelayanan dan aktivitas yang tidak perlu terkait bantuan
teknis. Sebaliknya keduanya menyetujui untuk mengambil tindakan yang
diperlukan demi mencapai kerjasama yang efektif. Selain gubungan dalam
bantuan teknis, terdapat hubungan lain seperti finansial dan budgeting serta
bidang informasi publik.
B. Personalitas International Atomic Energy Agency sebagai Organisasi
Internasional
Hukum internasional positif tidak meberikan batasan tentang apa yang
dimaksud dengan organisasi internasional, namun demikian para ahli berusaha
mengemukakan pendapat mereka. Menurut Leroy Bennet, ada 5 ciri-ciri yang
dimiliki organisasi internasional :
1. A permanent organization to carry on a continuing set of functions
2. Voluntary membership of eligable parties
3. Basic instrument stating goals, structure and methods of operation
4. A broadly representative consultative conference organ
5. Permanent secretariat to carry on continuous administrative, research and
information functions
Bila dikaitkan dengan IAEA sebagai organisasi internasional, maka dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Organisasi
permanen
untuk
melaksanakan
fungsi-fungsi
yang
berkesinambungan
IAEA adalah pusat kerjasama nuklir di dunia yang didirikan pada tahun
1957 dan termasuk dalam sistem PBB. Termasuk ke dalam organisasi permanen
yang melaksanakan fungsinya secara berkesinambungan dalam hal dukugan
terhadap penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai. Kemudian bekerja
bersama
negara-negara
anggota
dan
rekanan
di
seluruh
dunia
untuk
mempromosikan keamanan dan penggunaan damai dari teknologi nuklir. Misi
IAEA dijalankan berdasarkan kepentingan dan kebutuhan negara-negara anggota,
rencana strategis dan perwujudan visi dalam Statuta. 46
2. Keanggotaan yang sukarela dari pihak-pihak yang memenuhi syarat
Pemutusan untuk penerimaan keanggotaan di dalam suatu organisasi
internasional merupakan tindakan bilateral. Organisasi internasional tidak akan
ikut campur dalam proses pemutusan apakah suatu negara menurut hukum
nasional akan ikut dalam organisasi internasional. Biasanya ada dua prosedur
yang harus ditempuh dalam proses penerimaan keanggotaan yaitu Pertama,
adanya permintaan dari calon anggota. Kedua, negara bersangkutan telah
meratifikasikan anggaran dasar organisasi internasional dimana negara tersebut
ingin menjadi anggota. 47
IAEA sebagai organisasi internasional menentukan sistem keanggotaannya
sebagai berikut :
46
The "Atoms for Peace" Agency dalam http://iaea.org/About/about-iaea
Sri Setianingsih Suwardi, Op. cit., hal 56-57
47
Universitas Sumatera Utara
Anggota awal adalah negara-negara anggota PBB atau negara-negara
anggota dari badan khusus lain yang telah menandatangani Statuta dalam waktu
sembilanpuluh hari setelah dibuka untuk penandatanganan dan setelah
menyimpan instrumen ratifikasi.
Anggota lain dari IAEA adalah negara-negara baik yang merupakan anggota
PBB atau badan khusus lain, yang telah menyimpan instrumen ratifikasi
penerimaan setelah keanggotaan mereka disetujui oleh rekomendasi Dewan
Gubernur melalui Konferensi Umum. Proses pengusulan dan penerimaan sebuah
negara menjadi anggota yaitu ditentukan oleh Dewan Gubernur dan Konferensi
Umum bahwa negara tersebut memiliki kesanggupan dan kemauan untuk
melaksanakan kewajiban keanggotaan IAEA, dengan mempertimbangkan
kemampuan dan keamuan negara tersebut untuk bertindak sesuai dengan tujuantujuan dan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB.
IAEA didasari oleh prinsip persamaan kedaulatan semua negara anggota.
Semua anggota, dalam hal untuk memastikan hak-hak dan keuntungankeuntungan
yang diperoleh dari keanggotaan, harus memenuhi semua
kewajibannya dengan etikad baik yang dipikul sesuai dengan Statuta IAEA. 48
Sedangkan pengunduran diri dari keanggotaan terjadi ketika negara tersebut tidak
menyimpankan instrumen ratifikasi atau manakala negara tersebut tidak mau
menerima amandemen pada Statuta dengan suatu pemberitahuan tertulis. Akan
48
Pasal IV Statuta IAEA
Universitas Sumatera Utara
tetapi pengunduran diri tidak mempengaruhi kewajiban kontraktual negara
tersebut. 49
3. Anggaran dasar yang berisi tujuan, struktur dan cara-cara bertindak
Organisasi internasional yang dibentuk oleh negara-negara anggotanya
melalui instrumen pokok yang telah disetujui bersama pada hakikatnya
merupakan suatu mekanisme untu mengadakan kerjasama di berbagai sektor
kehidupan. Pembentukan badan-badan utama PBB seperti Majelis Umum, Dewan
Ekonomi dan Sosial, Dewan Perwalian, Dewan Keamanan, Mahkamah
Internasional dan Sekretariat, kesemuanya itu dibentuk tidak memerlukan
perjanjian tersendiri melainkan dengan suatu Piagam PBB yang merupakan
instrumen pokok organisasi itu. Berbeda dengan badan-badan khusus yang
termasuk di dalam suatu sistem PBB, tiap-tiap badan hukum mempunyai
instrumen pokok tersendiri. 50
IAEA adalah badan yang termasuk di dalam sistem PBB. Sebagai organisasi
internasional yang berada dibawah PBB, IAEA juga didirikan berdasarkan
perjanjian. Perjanjian yang menjadi instrumen pokok pendirian IAEA adalah
Statuta IAEA. Pada tanggal 23 Oktober 1956 diadakan sebuah konferensi yaitu
Konferensi Statuta IAEA.
Statuta tersebut mulai berlaku pada 29 Juli 1957, setelah terpenuhinya
ketentuan yaitu 18 (delapan belas) negara menyimpan instrumen ratifikasi dari
Statuta, dimana dari kedelapanbelas negara tersebut haruslah (paling sedikit)
termasuk didalamnya tiga dari negara-negara berikut : Kanada, Perancis, Uni
49
50
Pasal XVIII huruf D dan E
Sumaryo Suryokusumo, Op. cit., hal 105
Universitas Sumatera Utara
Soviet, Britania Raya, dan Amerika Serikat. 51 Penyimpanan instrumen ratifikasi
oleh negara penandatangan dan istrumen penerimaan dari negara yang
keanggotaannya telah disetujui tersebut disimpankan kepada Pemerintah Amrika
Serikat.
Statuta IAEA telah mengalami 3 kali amandemen, sesuai dengan ketentuan
pasal XVIII Statuta. 52 Amandemen pertama yaitu pada 31 Januari 1963.
Kemudian pada 1 Juni 1973 dilakukan amandemen kedua. Terakhir adalah pada
28 Desember 1989. Keseluruhan amandemen tersebut telah digabungkan dalam
sebuah naskah Statuta yaitu naskah amandemen ketiga, yang secara keseluruhan
telah menggantikan edisi-edisi Statuta sebelumnya.
Berdasarkan Statuta IAEA, bahwa tujuan IAEA adalah berupaya untuk
mempercepat dan memperbesar sumbangan tenaga atom untuk perdamaian,
kesehatan dan kemakmuran di seluruh dunia, memastikan sedapat mungkin bahwa
bantuan yang disediakannya berdasarkan permintaan atau dibawah pengawasan
atau kendalinya tidak digunakan untuk hal yang lebih jauh seperti tujuan militer.
Selanjutnya, struktur organisasi IAEA terdiri atas :
General Conference (Konferensi Umum)
Konferensi Umum terdiri dari wakil-wakil seluruh anggota yang
mengadakan sidang rutin setiap tahunnya, dan dapat bersidang secara khusus
51
Pasal XXI hurufE Statuta IAEA
Amandemen pada Statuta dapat diusulkan oleh anggota. Usulan naskah amandemen
dipersiapkan oleh Direktur Jenderal dan disampaikan kepada seluruh anggota paling lambat 90
hari sebelum dipertimbangkan Konferensi Umum. Amandemen berlaku terhadap seluruh anggota
ketika :
i. Disetujui oleh Konferensi Umum oleh dua per tiga mayoritas yang hadir dan dua per tiga
suara setelah mempertimbangan apa yang disampaikan oleh Dewan Gubernur dalam
setiap usulan amandemen
ii. Diterima oleh dua per dari seluruh anggota sesuai dengan proses konstitusional.
52
Universitas Sumatera Utara
dengan dikumpulkan oleh Direktur Jenderal atas permintaan Dewan Gubernur
atau mayoritas anggota. setiap anggota diwakili oleh satu utusan yang dapat
ditemani oleh
wakil dan penasehatnya. Konferensi Umum merupakan alat
perlengkapan utama IAEA yang bertugas membicarakan semua pertanyaan dalam
lingkup Statuta atau yang berkaitan dengan wewenang dan fungsinya. Selain itu
juga membicarakan semua pertanyaan atau masalah yang berkaitan dengan
wewenang dan fungsi dari tiap-tiap organ yang tercantum dalam Statuta. Laporan
kepada PBB (sesuai perjanjian IAEA dengan PBB) harus terlebih dahulu disetujui
oleh Konferensi Umum, demikian juga perjanjian atau rencana yang diadakan
antara IAEA dengan PBB dan organisasi lainnya. Lebih jauh lagi Konferensi
Umum berfungsi :
a. Memilih anggota Dewan Gubernur
b. Menyetujui keanggotaan suatu negara
c. Menangguhkan suatu anggota dari hak dan keistimewaan keanggotaan
d. Mempertimbangkan laporan tahunan Dewan
e. Menyetujui anggaran belanja IAEA yang direkomendasikan Dewan. 53
Board of Governors (Dewan Gubernur)
Dewan Gubernur terdiri dari 35 anggota Dewan 54, dimana 10 diantaranya
merupakan negara-negara yang terdepan dalam teknologi energi atom termsuk
dalamm produksi dari sumber material. Sisanya dipilih oleh Konferensi Umum
53
Pasal V Statuta IAEA
Anggota Dewan Gubernur periode 2013-2014 adalah : Afrika Selatan, Algeria, Amerika Serikat,
Argentina, Australia, Austria, Bosnia Herzegovina, Brazil, Britania Raya, Cina, Finlandia, India,
Jepang, Jerman, Kanada, Kenya, Kosta Rika, Libya, Nigeria, Norwegia, Pakistan, Perancis, Peru,
Polandia, Qatar, Rusia, Slovakia, Sudan, Swedia, Thailand, Uni Emirat Arab, Uruguay, Venezuela,
Vietnam dan Yunani. (dimut dalam http://www.iaea.org/About/ Policy/ Board)
54
Universitas Sumatera Utara
dengan sistem perwakilan yang adil yaitu : lima wakil dari wilayah Amerika
Latin, empat dari Eropa Barat, tiga dari Eropa Timur, empat dari wilayah Afrika,
dua dari Timur Tengah dan Asia Selatan, satu dari Asia Tenggara dan Pasifik, dan
satu dari wilayah Timur Jauh, dimana setiap anggota memiliki 1 suara. Kemudian
dua tambahan lainnya dipilih dari wilayah Timur Tengah dan Asia Selatan, Asia
Tenggara dan Pasifik, Timur Jauh, dan Afrika. Dewan Gubernur berwenang untuk
menjalankan
fungsi
IAEA
sesuai
Statuta,
dan
tunduk
terhadap
pertanggungjawabannya kepada Konferensi Umum. Pertanggungjawaban tersebut
antara lain menyiapkan laporan tahunan terkait urusan dan proyek yang disetujui
oleh IAEA serta menyampaikan laporan yang dibutuhkan kepada PBB atau
organisasi lain yang terkait. 55
Staff (Staf)
Staf adalah mereka yang dikualifikasikan secara ilmiah dan teknis. Staf juga
termasuk personil lainnya yang dibutuhkan dalam memenuhi tujuan dan fungsi
IAEA. Staf IAEA dikepalai oleh seorang Direktur Jenderal. Direktur Jenderal
ditunjuk oleh Dewan Gubernur dengan persetujuan Konferensi Umum untuk masa
kerja empat tahun.
Direktur Jenderal menjadi kepala administratif IAEA dan bertanggungjawab
atas penunjukan, pengoraganisasian, dan pekerjaan para staf dan berada di bawah
wewenang pengawasan Dewan Gubernur.Direktur Jenderal dan para staf dilarang
55
Pasal VI Statuta IAEA
Universitas Sumatera Utara
untuk menerima instruksi dari pihak diluar IAEA dan membuka rahasia industri
atau informasi rahasia yang mereka ketahui berdasarkan tugas mereka. 56
4. Badan perwakilan, konsultatif dan perundingan yang bersifat luas
1) Department of Nuclear Sciences and Applications
Departemen lintas sektor sosio-ekonomi, mulai dari kesehatan, makanan,
pertanian, dampai masalah lingkungan, sumber air, serta industri. Ilmuwan
IAEA bekerja bersama para ahli dari negara anggota untuk membantu
memenuhi kebutuhan melalui ilmu, teknologi dan inovasi nuklir.
2) Department of Nuclear Energy
Departemen yang membantu perkembangan energi nuklir yang
berkelanjutan untuk masa depan serta efisiensi da penggunaan yang aman
dari energi nuklir dengan mendukung keberadaan dan program nuklir di
seluruh dunia, serta membantu perencanaan, analisis, informasi dan
pengetahuan nuklir.
3) Department of Nucler Safety and Security
Departemen yang bertujuan untuk melindungi manusia, masyarakat dan
lingkungan dari akibat ionisasi radiasi membahayakan.
4) Department ofSafeguard
Departemen yang berfungsi menangkal penyebarluasan senjata nuklir,
melalui dua cara. Pertama, menjamin bahwa negara-negara menghormati
56
Pasal VII Statuta IAEA
Universitas Sumatera Utara
kewajiban internasionalnya. Kedua, kesanggupan untuk mendeteksi
penyalahgunaan darii material teknologi nuklir.
5) Department of Technical Cooperation
Departemen yang membantu negara-negara dalam penggunaan dari
teknik nuklir. 57
5. Sekretariat permanen untuk melaksanakan fungsi, penelitian dan informasi
yang berkesinambungan
Sekretariat atau markas IAEA berada di Wina, Austria. Kemudian pada
tahun 1979 Pemerintah Austria menyelesaikan pembangunan Vienna
International Centre (VIC) 58 di dekat Donaupark, yang menjadi markas
permanen IAEA dan organisasi PBB lainnya. Sebelumnya, markas sementara
IAEA berada di the Grand Hotel di the Ringstrasse, pusat kota Wina. 59
Berdasarkan ciri-ciri tersebut diatas, maka IAEA diklasifikasikan sebagai
organisasi internasional. Suatu organisasi internasional yang dibentuk melalui
suatu perjanjian dengan bentuk “instrumen pokok” apapun akan memiliki suatu
personalitas hukum di dalam hukum internasional. Personalitas hukum ini mutlak
penting guna memungkinkan organisasi internasional itu dapat berfungsi dalam
hubungan internasional, khususnya kapasitasnya untuk melaksanakan fungsi
57
Dimuat dalam http://www.iaea.org/OurWork
Vienna International Centre adalah komplek bangunan yang menjadi rumah bagi
beberapa kantor PBB di Wina, Austria. VIC merupakan wilayah ekstrateritorial yang kebal dari
jurisdiksi hukum lokal (dimuat dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Vienna_International_Centre)
59
David Fischer, History of the International Atomic Energy Agency : the first forty years,
Vienna : The Agency, 1997
58
Universitas Sumatera Utara
hukum seperti membuat kontrak, membuat perjanjian dengan suatu negara atau
mengajukan tuntutan dengan negara lainnya.
Personalitas hukum di dalam kaitannya dengan hukum internasional juga
menyangkut masalah keistimewaan dan kekebalan organisasi innternasional,
termasuk wakil-wakil negara anggotanya dan para pejabat sipil internasional yang
bekerja
pada
organisasi
internasional
tersebut. 60
Kehadiran
organisasi
internasional sebagai sebuah pribadi internasional dan atribusi pada fungsifungsinya seringkali dianalogikan dengan kedaulatan negara, yang untuk
pelaksanaan efektifnya memerlukan hak-hak istimewa (privileges) dan kekebalankekebalan (immunities). Analogi hak-hak istimewa dan kekebalan diplomatik
dengan sendirinya memberi kesan sebagai dasar perkembangan ini. 61
Instrumen pokok IAEA menentukan bahwa keistimewaan dan kekebalan
yang dinikmati oleh IAEA di setiap wilayah negara anggota memang dibutuhkan
untuk melaksanakan fungsinya. Utusan negara angota bersama dengan wakil dan
penasihatnya, Dewan Gubernur beserta wakil dan penasihatnya, Direktur Jenderal
beserta para staf, juga menikmati keistimewaan dan kekebalan untuk menjalankan
fungsinya secara mandiri. Kapasitas hukum demikian dtetapkan dalam perjanjian
terpisah antara IAEA dengan negara-negara anggota. 62
Pasal 2 Perjanjian mengenai hak-hak istimewa dan kekebalan IAEA
(Agreement on the Privileges and Immunities of the International Atomic Energy
60
Sumaryo Suryokusumo, Op. cit., hal 120
D.W. Bowett, penerjemah : Bambang Iriana Djajaatmadja, Hukum Organisasi
Internasional (cetakan ketiga), Sinar Grafika, Jakarta. 2007, hal438
62
Pasal XV Statuta IAEA
61
Universitas Sumatera Utara
Agency) 63menyebutkan bahwa IAEA memiliki personalitas hukum, berupa
kapasitas untuk :
a. Membuat kontrak
b. Memperoleh serta menjual benda bergerak dan tak bergerak
c. Mengajukan tuntutan hukum
Selain itu gedung, dana dan aset dimanapun berada, menikmati kekebalan
dari proses hukum. Tempat kedudukan IAEA tidak dapat diganggugugat. Properti
dan aset menikmati kekebalan dari tindakan penggeledahan, pengambilalihan,
penyitaan, dan gangguan lain baik karena tindakan yang berasal dari eksekutif,
administratif, yudikatif maupun legislatif. Keistimewaan dan kekebalan lainnya
adalah :
1. Kebebasan komunikasi
IAEA menikmati kebebasan atas komunikasi resminya dan mendapatkan
perlakuan yang baik di setiap wilayah negara pihak pada perjanjian sepanjang
sesuai dengan konvensi dan regulasi internasional. Tidak diperkenankan juga
penyensoran terhadap surat-menyurat dan komunikasi resminya, termasuk hak
untuk mengunakan kode dalam tas tersegel, untuk mengirim dan menerima
dokumen, surat-menyurat dan material resmi lainnya.
2. Kekebalan terhadap Wakil-wakil negara
Wakil-wakil negara dalam pertemuan yang diadakan IAEA menikmati
keistimewaan dan kekebalan dalam melaksanakan fungsi dan sepanjang
perjalanannya, antara lain :
63
Perjanjian ini disetujui oleh Dewan Gubernur pada 1 Juli 1958 dan salinannya diteruskan
kepada setiap negara anggota. Dibutuhkan instrumen penerimaan dari negara anggota atas
persetujuan ini dan setiap negara anggota wajib menyimpankan instrumen tersebut.
Universitas Sumatera Utara
a. Imunitas terhadap diri dan keluarganya dari penangkapan ataupun
penahanan serta perampasan barang-barang pribadi mereka.
b. Tidak dapat diganggugugatnya kertas, dokumen dan material resmi
lainnya
c. Hak untuk menggunakan kode dalam tas tersegel, untuk mengirim dan
menerima dokumen, surat-menyurat dan material resmi lainnya
d. Pembebasan diri dan keluarganya dari pelarangan imigrasi
e. Fasilitas yang sama dalam hal pertukaran mata uang
f. Kekebalan dan fasilitas yang sama sebagaimana misi diplomatik
3. Kekebalan terhadap Pejabat Sipil
a. Kekebalan dari proses hukum
b. Pembebasan dari pajak atas gaji dan penghasilan tambahan yang
dibayarkan oleh IAEA sebagaimana kondisi yang sama dinikmati para
pejabat PBB
c. Kekebalan dari larangan imigrasi atas keluarga dan sanak saudara yang
bersama dengan mereka
d. Fasilitas yang sama dalam hal pertukaran mata uang
e. Hak untuk mengimpor perkakas
4. Kekebalan terhadap Ahli dalam Misi
Ahli dalam misi merupakan personil yang bekerja untuk IAEA, termasuk para
inspektur dan pemeriksa proyek, menikmati keistimewaan dan kekebalan dalam
melaksanakan fungsi dan sepanjang perjalanannya, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
a. Kekebalan dari penahanan dirinya dan perampasan tas pribadinya
b. Kekebalan dari proses hukum demi menghormati ucapan dan tindakan
mereka dalam melaksanakan fungsi resminnya
c. Tidak diganggugugatnya surat-surat dan dokumen
d. Hak untuk menggunakan kode dalam tas tersegel, untuk mengirim dan
menerima dokumen atau surat-menyurat demi tujuan komunikasinya
dengan IAEA
e. Fasilitas yang sama dalam hal pertukaran mata uang
f. Kekebalan dan fasilitas yang sama sebagaimana misi diplomatik
Hal-hal yang terkait hak-hak istimewa dan kekebalan demikian juga
terdapat dalam perjanjian tentang markas besar (headquarters agreement) yang
diadakan antara IAEA dengan pemerintah Austria 64 disebutkan beberapa
kekebalan, antara lain :
1. Kebebasan komunikasi
Semua komunikasi yang berhubungan langsung dengan IAEA, atau
komunikasi kepada pejabat di tempat kedudukan markas besarnya, atau semua
komunikasi resmi IAEA keluar, dengan cara atau bentuk pengiriman apapun,
terbebas dari penyensoran dan segala bentuk gangguan atau campur tangan.
Imunitas ini diperluas dengan tanpa pembatasan hal-hal berikut, yaitu untuk
dipublikasikan, digambarkan, difilmkan, atau direkam. Hak untuk menggunakan
kode dalam tas tersegel, untuk mengirim dan menerima surat-menyurat dan
64
Nama resmi perjanjian ini adalah Agreement Between the International Atomic Energy
Agency and the Republic of Austria Regarding The Headquarters of International Atomic Energy
Agency, berlaku pada 1 Maret 1958. Dalam perjanjian disebutkan bahwa Pemerintah Austria
mengakui tempat kedudukan atau markas IAEA sebagai wilayah ekstrateritorial.
Universitas Sumatera Utara
pemberitahuan resmi oleh kurir, yang keistimewaan dan kekebalannya sama
dengan tas diplomat.
2. Imunitas terhadap Gedung IAEA dan Pembebasan dari Pembayaran Pajak
Gedung IAEA menikmati imunitas dari semua proses hukum kecuali
dalam hal tertentu IAEA melepaskan imunitasnya. IAEA menikmati kekebalan
dari tindakan penggeledahan, pengambilalihan, penyitaan, dan gangguan lain baik
karena tindakan yang berasal dari eksekutif, administratif, yudikatif maupun
legislatif. Arsip-arsipnya juga tidak dapat diganggu-gugat serta menikmati
pembebasan dari pembayaran pajak.
3. Imunitas terhadap Wakil negara anggota dan Pejabat Sipil IAEA
Wakil-wakil dari negara anggota dan Pejabat Sipil IAEA menikmati
kekebalan dan keistimewaan dalam melaksanakan fungsinya dan perjalanan
dinasnya, dapat dinikmati dengan tetap menghormati Republik Austria. Hal
tersebut antara lain :
a. Imunitas terhadap diri dan keluarganya dari penangkapan ataupun
penahanan serta perampasan barang-barang pribadi mereka.
b. Imunitas dari proses hukum atas tindakan yang dilakukan
c. Tidak dapat diganggugugatnya kertas, dokumen dan material resmi
lainnya
d. Hak untuk menggunakan kode dalam tas tersegel, untuk mengirim dan
menerima dokumen, surat-menyurat dan material resmi lainnya
e. Pembebasan diri dan keluarganya dari pelarangan imigrasi
Universitas Sumatera Utara
f. Pembebasan pajak atas gaji, penghasilan tambahan, ganti rugi dan dana
pensiun yang dibayarkan oleh IAEA atau terkait tugas mereka sebagai
pejabat IAEA
4. Imunitas terhadap Ahli, Anggota Misi, Komite dan Perwakilan Organisasi
a. Imunitas dari proses hukum
b. Imunitas dari penyitaan barang-barang yang bersifat resmi dan pribadi
c. Imunitas dari pemeriksaan
C. Hak dan Kewajiban Negara Anggota
1. Hak Negara Anggota IAEA
a. Mendapatkan bantuan dalam riset, perkembangan dan penggunaan praktis
dari penggunaan damai energi atom
b. Mendapatkan pelatihan ilmuwan dan ahli di bidang penggunaan damai
energi atom
c. Mendapatkan bantuan untuk membuat rencana demi menjamin pendanaan
yang diperlukan untuk melaksanakan proyek. Akan tetapi dalam hal ini,
IAEA tidak wajib menjamin atau memikul tanggung jawab pendanaan
untuk proyek.
2. Kewajiban Negara Anggota IAEA
1. Pertukaran Informasi
a. Setiap anggota wajib menyediakan informasi, yang sedapat mungkin
membantu IAEA
Universitas Sumatera Utara
b. Setiap anggota wajib menyedikan semua informasi ilmiah kepada IAEA
sebagai hasil bantuan yang diberikan IAEA sesuai dengan Statuta
Sebaliknya, atas informasi yang diterima IAEA wajib memajang dan
menyediakan informasi dalam sebuah bentuk yang mudah diperoleh dan
informasi tersebut tersedia sesuai dengan huruf a dan b. IAEA mengambil
langkah-langkah positif untuk mendorong pertukaran informasi diantara anggotaanggota terkait penggunaan energi atom secara alamiah dan damai. Peran sebagai
penengah diantara anggota juga diemban IAEA untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Penyerahan Material
a. Seluruh anggota menyediakan sejumlah ”special fissionable materials”65
sebagaimana yang telah disetujui dengan IAEA. Material yang disediakan
kepada IAEA, dimungkinkan, dengan kebijaksanaan anggota, disimpan
baik oleh negara angota itu sendiri, maupun oleh IAEA (dengan
berdasarkan persetujuan)
b. Seluruh anggota juga wajib menyerahkan sumber material 66 dan materialmaterial lain. Dewan Gubernur yang akan menentukan banyaknya material
yang akan diterima oleh IAEA
65
Istilah “special fissionable materials” :
Plutonium-239, Uranium-233, Pengayaan uranium pada isotop 235 atau 233, material apapun yang
sebelumnya bermuatan satu atau lebih, dan pembelahan lain dari material yang dari waktu ke
waktu akan ditentukan oleh Dewan Gubernur. Akan tetapi istilah “special fissionable materials”
tidak termasuk sumbernya.
66
Sumber material adalah uranium yang mengandung isotop campuran di alam; uranium
yang susut pada isotop 235; thorium; tiap-tiap bahan yang dalam bentuk logam, logam campuran,
senyawa kimia, atau intisarinya; tiap-tiap material lain yang mengandung istisari yang demikian
sebagaimana ditentukan Dewan Gubernur dari waktu ke waktu; dan material-material lain yang
akan ditentukan oleh Dewan Gubernur dari waktu ke waktu
Universitas Sumatera Utara
c. Setiap anggota wajib memberitahukan kepada IAEA tentang jumlah,
bentuk, dan komposisi dari “special fissionable materials”, sumber bahan,
dan sesui dengan pengaturanya, menyediakannya dengan segera mungkin
atau dalam jangka waktu yang ditentukan oleh Dewan Gubernur.
d. Atas permintaan IAEA bahwa sebuah anggota wajib dan tanpa penundaan
menyampaikan kepada anngota lain atau kelompok anggota mengenai
material yang disediakan seperti kuantitas material sebagaimana yang
ditentukan oleh IAEA, dan tanpa penundaan juga menyampaikan kepada
IAEA mengenai kuantitas material yang dibutuhkan untuk pengoperasian
dan riset ilmiah di fasilitas IAEA.
e. Jumlah, bentuk dan komposisi bahan yang disediakan oleh setiap anggota
dapat berubah pada waktu tertentu dengan persetujuan Dewan Gubernur
f. Pemberitahuan awal dalam kaitannya dengan huruf c harus dibuat dalam
tiga bulan sejak berlakunya Statuta dengan memperhatikan kepentingan
anggota.
D. Kewenangan International Atomic Energy Agency Menurut Hukum
Internasional
Kepribadian internasional yang dimiliki oleh sebuah organisasi internasional
memampukannya untuk bertindak. Kemampuan semacam ini berbeda antara satu
organisasi internasional dengan yang lainnya. Wewenang untuk bertindak yang
dimiliki oleh masing-masing organisasi berbeda sesuai dengan tingkat kepribadian
internasional yang dimiliki. Beberapa kewenangan yang dimiliki IAEA terkait
Universitas Sumatera Utara
proyek atau rencana lainnya dimana IAEA diminta untuk menerapkan safeguard,
kewenangan yang dimiliki dalam proyek antara lain:
1. Memeriksa dan menyetujui disain peralatan khusus termasuk reaktor nuklir,
dengan keyakinan bahwa peralatan dan reaktor tersebut tidak akan
digunakan untuk tujuan militer. 67 Memeriksa bahwa proyek tersebut
mentaati standar kesehatan dan keselamatan, dan memperbolehkan
penerapan dari ketentuan safeguard.
2. Memastikan ditaatinya penerapan standar kesehatan dan keselamatan yang
telah ditentukan.
3. Memastikan adanya dokumen operasi terkait pemeliharaan dan produksi
yang memastikan sumber dan special fissionable materials yang digunakan
atau diproduksi tersebut dapat dipertanggungjawabkan. 68
4. Meminta dan menerima laporan tentang perkembangan proyek. 69
67
Pemeriksaan terbaru ketikapara inspektur berkunjung ke Reaktor Arak di Iran pada
Desember 2013. Kunjungan IAEA ke reaktor Arak berlangsung setelah kesepakatan antara Iran
dengan negara-negara Barat tentang program nuklir yang dicapai de Jenewa pada November
2013.Reaktor Arak memiliki kaitan dengan sebuah reaktor yang sedang dibangun di dekatnya,
yang dikhawatirkan akan digunakan untuk memproduksi bom nuklir. Reaktor Arak penting karena
jika pembangunan totalnya selesai maka akan memiliki kemampuan untuk memproses plutonium,
yang merupakan satu langkah maju untuk menghasilkan senjata nuklir. Pemeriksaan atas reaktor
Arak berlangsung selama sehari dan langsung kembali ke kantor pusatnya di Austria. (dimuat
dalam http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2013/12/131208_iran_nuklir. ; diakses 13 Maret
2014)
68
IAEA pernah mempertanyakan tidak adanya dokumentasi pendukung yang disediakan
Suriah terkait situs nuklir Dair Alzour. Padahal sampel yang diambil dari situs itu menununjukkan
adanya kegiatan nuklir. Laporan rahasia IAEA mengatakan bangunan fasilitas nuklir Dair
Alzouryang dibom tersebut memiliki ukuran dan jenisyang mirip sebuah sebuah reaktor.
69
IAEA pernah meminta Suriah untuk memberikan informasi mengenai fasilitas nuklir
Dair Alzour dan tiga tempat lain yang terkait. Suriah merupakan penandatangan Perjanjian NonProliferasi Nuklir (NPT) yang memberikan hak memperkaya bahan bakar nuklir untuk pembangkit
nuklir di bawah inspeksi IAEA. Namun juga Suriah wajib memberitahukan IAEA jika ada rencana
membangun fasilitas nuklir. (dirangkum dari naskah Implementation of the NPT Safeguards
Agreement in the Syrian Arab Republic - Report by the Director General)
Universitas Sumatera Utara
5. Menyetujui proses kimia penyinaran material yang semata-mata ditujukan
untuk memastikan bahwa proses kimia ini tidak akan dialihkan untuk tujuan
militer dan akan dipatuhinya standar penerapan kesehatan dan keselamatan;
dan mewajibkan penyimpanan special fissionable materials yang diperoleh
atau dihasilkan dari produk sisa dalam hal mencegah negara melakukan
penimbunan terhadap material-material ini.
6. Mengirim inspektur ke negara penerima setelah berkonsultasi dengan
negara terkait, dimana para inspektor wajib mendapatkan akses dan data
kapanpun serta ke semua tempat yang berhubungan dengan material, 70
peralatan dan fasilitas yang ditentukan untuk dilakukan tindakan
“safeguard”. Hal tersebut diperlukan untuk melaporkan sumber dan
penyediaan “special fissionable materials” dan produk pembelahan lainnya
dan untuk menentukan apakah terpenuhi usaha menangkal penggunaan yang
lebih jauh yaitu untuk tujuan militer.
7. Menangguhkan atau mengakhiri bantuan, mengambil tiap-tiap material dan
peralatan yang disediakan IAEA apabila tidak terpenuhi ataupun gagalnya
negara penerima untuk melaksanakan langkah-langkah yang diminta dalam
waktu yang layak.
70
Hal yang kontra pernah terjadi ketika Tim Pemeriksa hanya satu kali diperbolehkan
mengunjungi Dair Alzour atau tempat-tempat lain. IAEA menyimpulkan fasilitas di Suriah yang
dihancurkan oleh Israel dalam serangan September 2007 itu merupakan reaktor nuklir. IAEA
mulai menyelidikinya pada bulan Juni 2008, tetapi Suriah menolak bekerja sama. Pimpinan IAEA
Yikuya Amano menyatakan keyakinan bahwa tempat tersebut "kemungkinan besar" berisi
pembangkit nuklir rahasia. Kalangan diplomat pun berusaha keras meminta akses ke situs di
Suriah. Diduga reaktor nuklir Dair Alzour dibangun dengan bantuan Korea Utara. (dirangkum dari
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/06/110606 _syria_nuclear ; diakses 13 Maret 2014)
Universitas Sumatera Utara
Selain itu juga, bila dibutuhkan, untuk membentuk staf inspektur. Staf
inspektur ini bertanggung jawab untuk memeriksa semua operasi yang dipimpin
oleh IAEA sendiri untuk menentukan apakah IAEA memenuhi ukuran kasehatan
dan keselamatan yang ditentukan untuk diterapkan pada proyek yang telah
disetujui tersebut, serta apakah IAEA mengambil langkah memadai untuk
menjaga sumber dan special fissionable materials yang ada dari penggunaan
untuk tujuan militer.
Tanggung jawab yang lain adalah perolehan verifikasi laporan ke tiap-tiap
negara tempat mereka dikirim, dimana mereka wajib mendapatkan akses dan data
kapanpun serta ke semua tempat yang berhubungan dengan material, peralatan
dan fasilitas yang ditentukan untuk dilakukan tindakan “safeguard”. Hal tersebut
diperlukan untuk melaporkan sumber dan penyediaan “special fissionable
materials” dan produk “yang dapat dibelah” lainnya dan untuk menentukan
apakah terpenuhi usaha menangkal penggunaan yang lebih jauh yaitu untuk tujuan
militer (sebab bantuan yang disediakan bukanlah untuk penggunaan tujuan militer
dan proyek tersebut harusah mentaati ketentuan safeguard).
Kemudian
pengamatan
akan
terpenuhinya
ukuran
kesehatan
dan
keselamatan yang ditentukan, serta semua syarat yang ditentukan dalam
persetujuan. Ketidaktaatan yang terjadi harus dilaporkan kepada Direktur
Jenderal, dan selanjutnya akan disampaikan kepada Dewan Gubernur. Dewan
akan memangil negara penerima tersebut untuk segera memperbaiki ketidaktaatan
yang terjadi. Dewan juga melaporkan ketidaktaatan kepada seluruh anggota dan
kepada Dewan Keamanan serta Majelis Umum PBB. Kegagalan negara penerima
Universitas Sumatera Utara
untuk memenuhi tindakan peerbaikan dalam jangka waktu yang layak, maka
Dewan dapaat mengambil satu atau dua dari langkah-langkah berikut :
a. Pengurangan atau skors langsung atas bantuan yang disediakan IAEA
kepada negara penerima
b. Skors dari segala keistimewaan 71 hak keanggotaan terhadap anggota yang
tidak taat tersebut. 72
71
Skors dari penggunaan keistimewaan dan hak-hak ditujukan kepada anggota yang
secara terus-menerus melanggar ketentuan Statuta atau persetujuan menurut Statuta melalui
Konferensi Umum yang disetujui oleh dua per tiga suara mayoritas.
72
Pasal XII Statuta IAEA
Universitas Sumatera Utara
Download