VISI Visi bisa dikatakan sebagai cita-cita, arah, atau gambaran tentang masa depan usaha. Gambaran ini menunjukkan apa yang ingin dituju. Visi melahirkan komitmen. Kalau usaha anda mempunyai visi yang kuat, maka anda akan berupaya sekuat tenaga untuk meraihnya. Visi mempermudah dalam menjalankan usaha. Artinya segala aktivitas usaha anda bermuara pada satu bentuk usaha yang anda inginkan. RENCANA Visi harus disertai rencana usaha, yakni langkahlangkah bagaimana cara mencapainya. Visi tanpa disertai bagaimana cara untuk mencapainya adalah ibarat sebuah perjalanan yang jelas tujuannya tetapi tidak tahu harus melalui jalan-jalan yang mana. Kita membutuhkan rencana yang akan menjadi peta perjalanan kita menuju visi tersebut. TINDAKAN DAN SEMANGAT Visi dan rencana tidak akan menghasilkan apa pun apabila tidak disertai tindakan. Disisi lain, diperlukan juga semangat kuat untuk meraih visi anda tersebut. Tindakan dan semangat merupakan satu kesatuan. Artinya tindakan yang tidak disertai dengan semangat, akan menghasilkan sesuatu yang tidak total (setengah-setengah). Sementara semangat tanpa tindakan artinya anda adalah seorang pelamun. KREDIBILITAS Kredibilitas adalah modal utama kelanggengan usaha. Kredibilitas seseorang tercermin dari sampai sejauh mana orang tersebut mampu menjaga perjanjian (agreement) dalam transaksi usaha. Orang yang tidak bisa dipercaya dalam berbisnis biasanya hanya didorong kepentingan jangka pendek. Ada 7 (tujuh) kiat untuk menjaga kredibilitas : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Buatlah semua perjanjian dengan serius Hati-hati dengan janji anda Jagalah perjanjian anda Pastikan bahwa perjanjian yang anda buat adalah perjanjian yang benar-benar jelas Hati-hati dengan siapa anda membuat perjanjian Bicaralah terus-terang atau lakukan negosiasi ulang apabila anda merasa tidak mampu menepati perjanjian Mengelola (manage) dengan perjanjian MEMELIHARA HUBUNGAN BAIK Suatu usaha perlu menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak, yakni pihak yang berada di dalam (internal) mapun di luar usaha (eksternal) yang mempunyai kepentingan terhadap kinerja usaha. Meskipun mungkin sulit bagi perusahaan untuk bisa memuaskan semua pihak, tetapi yang penting adalah adanya komitmen yang kuat untuk memelihara hubungan baik dan selalu berupaya jujur. Kejujuran bukanlah tuntutan moral semata, tetapi juga sangat diperlukan dalam bisnis di zaman ini. Mengenal potensi diri adalah agar kita mengetahui apa kekuatan dan kelemahan diri, dan menemukan aktivitas apa yang disukai dan tidak disukai serta merupakan cara untuk menemukan ide usaha yang lebih baik. Hobi, hasrat, dan minat lah yang mampu membangkitkan kegembiraan, gairah, dan semangat berwirausaha di tengah sulitnya mencari lapangan kerja. Tyler G. Hicks mengatakan “hobby is a subject or pursuit you follow for fun”. Melakukan hobi adalah suatu kegembiraan, menarik, dan mengasyikkan. Hobi dapat membangkitkan rasa ingin tahu (curiosity). Menjadikan hobi ideal sebagai bagian integral hidup anda merupakan cara sederhana namun luar biasa demi pencerahan pribadi anda sendiri. Menekuni hobi dapat meningkatkan kreativitas, dan orang-orang yang mengejarnya dengan penuh gairah akan memiliki kehidupan yang lebih kaya dan memuaskan. Hobi mempunyai nilai bisnis. Untuk mengubah hobi atau minat menjadi sebuah bentuk usaha paling tidak ada 2 (dua) cara yang bisa dilakukan : Cara Langsung Cara Tidak Langsung Dengan cara ini, maka aktivitas yang semula hanya hobi semata diubah menjadi sebuah aktivitas bisnis. Ciri khas cara ini adalah hampir semua aktivitas yang terlibat dalam hobi tersebut juga merupakan aktivitas bisnis. Seringkali kita berpikir bahwa untuk mengubah hobi menjadi suatu usaha berarti kita harus membuat suatu barang atau jasa lalu menjualnya. Hal ini bisa dijalankan kalau hobi tersebut berkaitan dengan barang atau jasa. Tetapi diluar hal itu pun kita dapat menjadikan hobi yang kita miliki menjadi usaha dengan cara menulis, mengajarkan tentang kelebihan dari hobi tersebut yang dapat dijadikan sebagai sebuah usaha. Dengan cara ini hobi atau minat dijadikan sumber ide usaha atau sumber inspirasi sebuah usaha. Yang perlu dilakukan adalah dengan memanfaatkan mind-map (peta pikiran). Dengan membuat mind-map untuk mengungkapkan ide-ide usaha yang bersumber dari hobi, maka sangat besar kemungkinannya anda akan mempunyai terobosan ide usaha yang unik. Tidak semua ide usaha tersebut akan kita jalankan secara bersamaan. Ada berbagai sebab, mungkin karena ketiadaan modal untuk memulai secara bersamaan, atau juga karena ketidakmampuan kita untuk langsung terjun berwirausaha dengan berbagai jenis usaha. Tidak masalah apabila kita memulainya dengan ide usaha yang mungkin sederhana, kecil, dan nampak sepele. Sebab memang dari sinilah kita akan memulai suatu perjalanan panjang untuk meraih impian kita. Memilih ide usaha yang tepat adalah salah satu faktor penentu kesuksesan usaha. Ada 6 (enam) cara atau metode untuk memilih ide usaha. Kita bisa menggunakan salah satu dari keenam metode tersebut atau bisa pula memanfaatkan semua metode tadi. Keenam metode tersebut adalah : Metode Jeffrey Timmons Metode Carol Eliason Metode Brian Flanagan Metode Meir Liraz Metode McKinsey & Company Metode Kombinasi Metode ini mempunyai langkah-langkah sebagai berikut : Membuat daftar ide usaha 2. Belajar dari pengalaman wirausahawan sukses 3. Memilih 3 (tiga) ide usaha 1. dengan menggunakan 4 (empat) kriteria : • Tingkat ketertarikan • Tingkat keahlian • Tingkat keunikan • Tingkat kemudahan memperoleh fasilitas 4. Konsultasi dengan penasihat (counsellor) atau meminta saran dan masukan serta evaluasi mengenai ketiga ide usaha tersebut 5. Memilih 1 (satu) ide usaha. Dalam metode ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah : Membuat daftar ide usaha 2. Membuat pembobotan kriteria ke masing-masing ide usaha tadi terhadap 3 kriteria 1. • • • Kriteria ketertarikan (level of interest) Kriteria potensi diri (personal strength) Kriteria kekuatan pasar (market strength) Metode ini menggunakan sistem penilaian yang sederhana sebagai berikut : Ketidaktertarikan Tingkat resiko Kebutuhan modal Potensi masalah jangka pendek Kesulitan memulai usaha Ancaman pesaing Kesulitan mencapai target-target penjualan Dibuat skor masing-masing antara 1 – 10. Kemudian seluruh faktor diatas dijumlahkan. Ide usaha yang terpilih adalah yang mempunyai total nilai terkecil. Menurut Meir Liraz, masalah kritis dalam evaluasi potensi usaha itu adalah sampai sejauh mana ide usaha itu mampu menciptakan ceruk pasar (market niche). Karena ceruk pasar inilah yang digunakan sebagai dasar pemilihan ide usaha. Langkah-langkah pemilihan ide usaha ini adalah : Langkah Pertama Identifikasi dan deskripsi ide-ide usaha yang ada (membuat daftar ide usaha) Langkah Kedua Identifikasi produk atau jasa untuk masing-masing ide usaha Langkah Ketiga Menjawab dua pertanyaan berikut : - Apakah produk atau jasa yang akan dijual mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan dengan produk atau jasa yang dijual para pesaing - Apakah produk atau jasa yang akan dijual mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen Langkah Keempat Pilih ide usaha yang mempunyai jawaban “YA” terhadap kedua pernyataan tersebut Namun yang tidak boleh pernah dilupakan adalah “Intuisi”. Intuisi anda adalah keputusan terakhir. Jika intuisi anda tidak setuju dengan pilihan diatas, pilih mana yang paling sesuai dengan intuisi anda. Metode ini memanfaatkan 4 (empat) kriteria, yang masing-masing adalah : Ide usaha itu menghasilkan produk atau jasa yang mempunyai nilai yang jelas bagi konsumen (clear customer value) Ide usaha itu jika direalisasikan menjadi sebuah bentuk usaha, maka akan mempunyai pasar yang jelas dan cukup besar (market of adequate size) Ide usaha itu mempunyai nilai atau derajat inovasi yang cukup tinggi (sufficient degree of innovation) Ide usaha itu layak dan menguntungkan (feasibility and profitability) Menurut Mc Kinsey & Company, keempat kriteria itu dapat untuk menilai apakah suatu ide usaha menjanjikan keberhasilan atau tidak. Dari sekian ide usaha, anda bisa menimbang, berpikir, atau bahkan mengadakan survei lapangan untuk menentukan ide usaha mana yang mempunyai nilai tertinggi untuk semua kriteria tersebut. Hasil evaluasi terhadap kelima metode diatas memberikan gagasan yang baik apabila kita mampu menggabungkan atau membuat kombinasi yang sinergis di antara beberapa metode tersebut. Adapun hal ini dilakukan untuk mengurangi kelemahan yang ada pada masing-masing metode. Langkah I - Membuat daftar ide usaha Langkah II - Menggunakan metode Carol Eliason, yaitu kita memilih ide usaha dengan bobot terbesar. Namun apabila ada beberapa ide usaha yang mempunyai bobot nilai yang sama, dan intuisi kita juga belum bisa memutuskan pilihan, lakukan langkah III Langkah III - Menggunakan metode Brian Flanagan. Apabila dengan langkah ini kita sudah bisa memilih satu ide usaha, maka selesailah sudah proses pemilihan ide usaha Namun apabila masih juga ada beberapa ide usaha yang mempunyai bobot nilai yang sama dan intuisi juga belum bisa memutuskan, maka lakukan langkah IV Langkah IV - Menggunakan metode Meir Liraz, dan pilihlah satu ide usaha. Namun kembali lagi apabila belum juga dapat memutuskan, pakailah metode McKinsey & Company. Juga belum dapat ? Gunakan INTUISI. Ini pilihan terakhir