Sosialisasi dan Kerjasama Rangga Dewati, Psi 1 MANUSIA ADALAH MAKHLUK SOSIAL Alasan Manusia Dikatakan Makhluk Sosial a. Manusia tunduk pada aturan atau Norma sosial yang berlaku. b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain. c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia. Pentingnya Sosialisasi Bagi Manusia • Proses sosialisasi akan membuka berbagai macam cakrawala pengetahuan yang besar bagi setiap individu. • Individu akan menerima berbagai pengetahuan karena proses sosialisasi. JENIS HUBUNGAN MANUSIA • Hubungan antar individu • Hubungan antar kelompok • Hubungan individu dengan kelompok Hubungan antar individu, misalnya seorang siswa baru mempelajari tata tertib dan budaya sekolah dari siswa senior Kontak antar kelompok dengan kelompok lain, misalnya class meeting antarkelas. Hubungan antar individu dengan suatu kelompok, misalnya seorang guru mengajar di suatu kelas tentang suatu kelompok bahasan. • Esensi dari hubungan (relationship) adalah PENGARUH. • Dalam setiap hubungan terjadi saling mempengaruhi. Beginning Relationship • Impression Formation (Pembentukan Kesan) • Interpersonal Attraction (Ketertarikan Interpersonal) Impression Formation • • • • • • Eye Contact Sex Age Race Physical Appearance Emotional Judgement such as warmth or coldnes of the person we meet Hal-hal yang dapat mengaburkan Impresi • Stereotip, misalnya orang jawa dianggap suka basa-basi, sungkan, dll • Penilaian yang salah seperti ketika kita melihat orang yang membawa banyak buku dengan mimik serius, kita menganggap orang itu pasti pintar Interpersonal Attraction • Kedekatan fisik, dimana kita cenderung lebih dekat dengan orang yang sering berada di sekitar kita • Kesamaan seperti hobi, sifat, dll • Mutual Liking, dimana kita akan cenderung menyukai orang yang menyukai kita atau tidak menyukai orang yang tidak menyukai kita lebih dari perasaan tidak suka orang itu kepada kita • Ketertarikan fisik KELOMPOK DAN TIM SYARAT-SYARAT TERBENTUKNYA KELOMPOK • Setiap anggota termotivasi untuk bergabung karena sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan • Ada hubungan timbal balik (interaksi) antara anggota yang satu dengan anggota yang lain. • Ada faktor yang dimiliki bersama sebagai pengikat, seperti; tugas, atasan, nasib, hobi dan sebagainya sehingga hubungan antar mereka menjadi erat • Berstruktur dan berproses KLASIFIKASI KELOMPOK KELOMPOK FORMAL Kelompok Komando Kelompok Tugas Melaksanakan Tugas rutin Melaksanakan Tugas/proyek tertentu TUJUAN ORGANISASI KELOMPOK INFORMAL Kelompok Persahabatan Kelompok Kepentingan Mendukung Atau Menghambat KELOMPOK FORMAL DAN KELOMPOK INFORMAL A. Kelompok Formal ---> kelompok yang diciptakan oleh keputusan manajerial untuk mencapai tujuan organisasi Kelompok Komando, kelompok yang tersusun atas seorang manajer dan bawahan-bawahan langsungnya. Kelompok Tugas, kelompok yang bekerjasama untuk menyelesaikan tugas tertentu, yang dapat melintasi hubungan komando B. Kelompok Informal ---> kelompok yang muncul dan berkembang secara alamiah yang bekerja karena kebutuhan sosial Kelompok Kepentingan, mereka yang bekerja sama untuk mencapai sasaran khusus yang menjadi kepedulian dari setiap anggota kelompok Kelompok Persahabatan, mereka yang bergabung bersama karena mereka berbagi satu atau lebih karakteristik, misalnya umur, jenis keyakinan politik, hobi, etnik. PERBEDAAN KELOMPOK FORMAL DAN INFORMAL ASPEK KELOMPOK FORMAL ORGANISASI INFORMAL Hubungan antar pribadi Jelas/terstruktur Kepemimpinan Pengendalian Perilaku Ketergantungan Dirancang dan ditetapkan Penghargaan dan hukuman Bawahan lebih tergantung Tergantung pada motif dan tujuan Muncul dan dipilih Pemenuhan kebutuhan Keanggotaan bebas dan tidak tergantung KELOMPOK KERJA VS TIM KERJA Robbins & Judge,1 (2008:406) mendefinisikan : Kelompok Kerja (Work Group) Kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan mengambil berbagai keputusan untuk membantu setiap anggota bekerja dalam area tanggung jawabnya Tim Kerja (Work Team) Kelompok yang upaya-upaya individunya menghasilkan kinerja yang lebih besar daripada jumlah dari masukan-masukan individual Perbedaan Kelompok Kerja Dan Tim Kerja KELOMPOK KERJA TIM KERJA Berbagi informasi Tujuan Kinerja kolektif Netral (bisa negatif) Sinergi Positif Individual Akuntabilitas Individual & mutual Acak & bervariasi Keterampilan Saling melengkapi Individu Kuat & terfokus Hasil kerja Kepemimpinan Kolektif Bersama JENIS-JENIS TIM 1. 2. 3. 4. Tim penyelesai masalah, yaitu kelompok yang terdiri 5-12 karyawan dari departemen yang sama yg bertemu selama beberapa jam seminggunya utk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja Tim kerja swakelola, yaitu sekelompok karyawan yang bertanggungjawab untuk mengelola dan menghasilkan barang atau jasa untuk pelanggan internal atau eksternal. Tim lintas fungsi, yaitu tim yang anggota-anggotanya terdiri dari individu-individu dari berbagai departemen atau fungsi tertentu. Tim virtual, yaitu tim yang anggotanya berada pada lokasi yang berjauhan, dan mereka berkomunikasi jarak jauh melalui peralatan elektronik seperti e-mail, konferensi via telepon dan video, fax., dan internet. EFEKTIVITAS TIM Luthans (2006:531) agar tim menjadi lebih efektif maka; • Jumlah anggota dalam tim dipertahankan kecil • Anggota dipilih berdasarkan motivasi dan kompetensinya • Terdiri orang-orang dengan tipe keterampilan yang berlainan dan bersifat komplementer • Mempunyai komitmen pada tujuan bersama • Menjabarkan tujuan bersama menjadi tujuan kinerja yang SMART • Tugas-tugas dirancang secara interdependen • Menjadikan kelompok terlihat ”eksklusif” sehingga anggota menjadi senang jika dilibatkan. • Kohesivitas tim ditingkatkan. Norma Kinerja Tinggi Rendah Produktivitas Sedang Produktivitas Tinggi Produktivitas Rendah Produktivitas Sedang ke Rendah Tinggi Kohesif CARA MEMBENTUK SOLIDITAS Lakukan 3K : Komunikasi efektif Keberagaman peran Kepercayaan timbal balik PRINSIP DASAR UMUM HUBUNGAN KERJASAMA YANG BAIK Pusatkan pada situasi,persoalan atau perilaku bukan kepada orangnya. Pelihara kepercayaan diri dan harga diri orang lain. Pelihara hubungan yang membangun dengan bawahan, rekan sejawat dan atasan. Ambil inisiatip untuk mengerjakan hal-hal untuk menjadi lebih baik.emimpin dengan memberikan teladan.